SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
DEMAM THYPOID
ILMU KESEHATAN ANAK
RS. OTORITA BATAM
FK TRISAKTI
.
DEFINISI
Infeksi akut saluran
pencernaan  usus
halus
Disebabkan bakteri
Salmonella thypi
Dengan gejala demam
> 7 hari, gangguan
pencernaan, dengan
atau tanpa penurunan
kesadaran
 WHO tahun 2003  17 juta kasus demam tifoid dan 600.000 kasus
kematian tiap tahun.
 Negara berkembang  penyakit endemis, 95% merupakan kasus rawat
jalan
 Di Indonesia  tersebar secara merata di seluruh propinsi dengan
insidensi di daerah pedesaan 358/100.000 penduduk/tahun dan di
daerah perkotaan 760/100.000 penduduk/ tahun atau sekitar 600.000
dan 1.5 juta kasus per tahun.
 Usia penderita di Indonesia antara 3-19 tahun pada 91% kasus.
EPIDEMIOLOGI
S. typhi, S. paratyphi A, S.
paratyphi B (S.Schotmuelleri)
dan S. paratyphi C
(S.Hirschfeldii).
Bakteri Gram-negatif,
mempunyai flagela, tidak
berkapsul, tidak membentuk
spora. fakultatif anaerob.
Antigen somatik (O) yang terdiri
dari oligosakarida, flagelar
antigen (H) yang terdiri dari
protein dan envelope antigen (K)
yang terdiri polisakarida.
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
 Masa inkubasi rata-rata bervariasi antara 7 – 20 hari
 Minggu pertama  demam, nyeri kepala, anoreksia,
mual, muntah, konstipasi.
 Minggu kedua  berupa demam remiten, diare,
lidah tifoid, pembesaran hati dan limpa, perut
kembung dapat disertai ganguan kesadaran dari
yang ringan sampai berat.
MANIFESTASI KLINIK
 Lidah tifoid  lidah tampak kering, diolapisi
selaput tebal, di bagian belakang tampak lebih
pucat, di bagian ujung dan tepi lebih kemerahan.
 Roseola  nodul kecil sedikit menonjol diameter
2 – 4 mm, berwarna merah pucat hilang pada
penekanan, pada daerah perut, dada, kadang-
kadang di bokong, fleksor lengan atas.
 Hepatosplenomegali
 Rose spot  ruam makulopapular berwarna
merah ukuran 1 – 5 mm, pada abdomen, toraks,
ekstremitas dan punggung pada orang kulit putih.
1. Pemeriksaan darah tepi
 Anemia ringan – berat
 Leukositosis
 Limfositosis
 Trombositopenia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Uji Serologis
Uji Widal
Metode enzyme
immunoassay
ELISA
Tes Tubex
Uji
Widal
- Reaksi aglutinasi
antara antigen kuman
S.typhi dengan
antibodi  aglutinin.
- Positif palsu  Jenis
serotipe Salmonella
lain ( S.Parathypi A, B,
C) memiliki antigen O
dan H
Tes
Tubex
- Antigen O9 yang benar-
benar spesifik hanya
ditemukan pada
Salmonella serogrup D.
- Mendeteksi adanya
antibodi IgM dan tidak
mendeteksi antibodi IgG
dalam waktu beberapa
menit.
- 2-3 negatif borderline
4-5 positif
>6 positif kuat
3. Pemeriksaan bakteriologis dengan isolasi dan
biakan kuman
 Diagnosis pasti demam tifoid dapat ditegakkan bila
ditemukan bakteri S. typhi dalam biakan dari
darah, urine, feses, sumsum tulang, cairan
duodenum atau dari rose spots
 Spesifisitasnya tinggi, sensitivitas rendah, lamanya waktu
yang dibutuhkan (5-7 hari) serta peralatan yang lebih
canggih untuk identifikasi bakteri.
 Invasif sehingga tidak dipakai dalam praktek sehari-hari.
DIAGNOSIS
Klinis:
(1) Demam
(2) gangguan saluran
pencernaan
(3) gangguan kesadaran.
Penunjang:
Pemeriksaan darah tepi,
serologis, dan
bakteriologis
DIAGNOSIS BANDING
gastroenteritis
tuberkulosis,
infeksi jamur
sistemik,
Pada demam
tifoid yang
berat, sepsis.
PENATALAKSANAAN
Tirah Baring
Nutrisi:
TKTP rendah serat
Diet cair, bubur lunak,
tim, dan nasi biasa
Cairan Kompres Hangat
Non Medikamentosa:
MEDIKAMENTOSA
Simptomatik
• Antipiretik:
Paracetamol (10
mg/kg/kali peroral)
MEDIKAMENTOSA
Antibiotik
Chloramphenicol
50-100 mg/kg/hari
dibagi menjadi 4
dosis
IV cukup 50
mg/kg/hari
Selama 10-14 hari
atau sampai 7 hari
setelah demam↓
Cotrimoxazole
(Trimetoprim :
Sulfametoxazole =
1:5)
Dosis Trimetoprim
10 mg/kg/hari dan
Sulfametoxzazole 50
mg/kg/hari dibagi
dalam 2 dosis.
(2 minggu)
Ampicillin dan
Amoxicillin
Dosis 100-200
mg/kg/hari dibagi
menjadi 4 dosis
(2 minggu)
Sefalosporin gen.III
Ceftriaxone
Dosis 100
mg/kg/hari IVdibagi
dalam 1-2 dosis (5-
7hari)
Cefotaxim
Dosis150-200
mg/kg/hari IV
dibagi dalam 3-4
dosis.
Cefixime
Dosis10-15
mg/kg/hari peroral
(10 hari)
KOMPLIKASI
Pada Usus Halus
• Perdarahan usus
• Perforasi usus
• Peritonitis
Diluar Usus Halus
• Bronkitis dan
bronkopneumonia
• Kolesistitis
• Typhoid ensefalopati
• Meningitis
• Miokarditis
• ISK
• Karier kronik
PENCEGAHAN
Cuci tangan.
Hindari minum
air yang tidak
dimasak.
Tidak perlu
menghindari
buah dan
sayuran mentah.
Pilih makanan
yang masih
panas.
VAKSINASI
Vaksin oral Ty 21a (kuman yang dilemahkan)
• Diberikan per oral 3x dengan interval pemberian selang sehari.
• Kontraindikasi: wanita hamil, menyusui, penderita imunokompromais, sedang demam,
sedang minum antibiotik, dan anak kecil 6 tahun.
• Diberikan pada anak berumur diatas 2 tahun.
• Lama proteksi dilaporkan 6 tahun.
Vaksin parenteral sel utuh (TAB vaccine)
• Mengandung sel utuh Salmonella typhi yang dimatikan
• Dosis untuk dewasa 0,5 mL; anak 6-12 tahun 0,25 mL; dan anak 1-5 tahun 0,1 mL yang
diberikan 2 dosis dengan interval 4 minggu.
• Kontraindikasi: pada keadaan demam, hamil, dan riwayat demam pada pemberian pertama.
• Vaksin ini sudah tidak beredar lagi, mengingat efek samping yang ditimbulkan dan lama
perlindungan yang pendek.
Vaksin polisakarida
• Vaksin yang mengandung polisakarida Vi dari bakteri Salmonella.
• Vaksin ini tersedia dalam alat suntik 0,5 mL yang berisi 25 mikrogram antigen Vi dalam buffer
fenol isotonik.
• Diberikan secara IM dan diperlukan pengulangan (booster) setiap 3 tahun.
• Kontraindikasi: pada keadaan hipersensitif, hamil, menyusui, sedang demam, dan anak kecil 2
tahun.
PROGNOSIS
 Tergantung ketepatan terapi, usia, keadaan
kesehatan sebelumnya, dan ada tidaknya komplikasi.
 Di negara maju, dengan terapi antibiotik yang
adekuat, angka mortalitas <1%.
 Di negara berkembang, angka mortalitasnya >10%,
biasanya karena keterlambatan diagnosis,
perawatan, dan pengobatan.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darahDina Awwe
 
Diagnosis dan-penatalaksanaan-demam-tiphoid
Diagnosis dan-penatalaksanaan-demam-tiphoidDiagnosis dan-penatalaksanaan-demam-tiphoid
Diagnosis dan-penatalaksanaan-demam-tiphoidMuhammad Munandar
 
Tekanan Intrakranial
Tekanan IntrakranialTekanan Intrakranial
Tekanan IntrakranialAris Rahmanda
 
Penggunaan Ca Gluconas pada Transfusi Darah.pptx
Penggunaan Ca Gluconas pada Transfusi Darah.pptxPenggunaan Ca Gluconas pada Transfusi Darah.pptx
Penggunaan Ca Gluconas pada Transfusi Darah.pptxDokterdiaphragma
 
Atresia ileum dr rivai
Atresia ileum   dr rivaiAtresia ileum   dr rivai
Atresia ileum dr rivaifikri asyura
 
Batu saluran kemih
Batu saluran kemih Batu saluran kemih
Batu saluran kemih Eko indra
 
Referat kegawatdaruratan mata
Referat kegawatdaruratan mataReferat kegawatdaruratan mata
Referat kegawatdaruratan mataevafar
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
 
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...Isman Firdaus
 
Pendekatan diagnosis limfadenopati
Pendekatan diagnosis limfadenopatiPendekatan diagnosis limfadenopati
Pendekatan diagnosis limfadenopatiMerdy Prianda
 
Apendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikApendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikAnna Lestari
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasusaauyahilda
 
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & KronikAskep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & KronikFransiska Oktafiani
 

What's hot (20)

transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darah
 
Diagnosis dan-penatalaksanaan-demam-tiphoid
Diagnosis dan-penatalaksanaan-demam-tiphoidDiagnosis dan-penatalaksanaan-demam-tiphoid
Diagnosis dan-penatalaksanaan-demam-tiphoid
 
Tekanan Intrakranial
Tekanan IntrakranialTekanan Intrakranial
Tekanan Intrakranial
 
Penggunaan Ca Gluconas pada Transfusi Darah.pptx
Penggunaan Ca Gluconas pada Transfusi Darah.pptxPenggunaan Ca Gluconas pada Transfusi Darah.pptx
Penggunaan Ca Gluconas pada Transfusi Darah.pptx
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
Atresia ileum dr rivai
Atresia ileum   dr rivaiAtresia ileum   dr rivai
Atresia ileum dr rivai
 
Batu saluran kemih
Batu saluran kemih Batu saluran kemih
Batu saluran kemih
 
kolestasis
kolestasiskolestasis
kolestasis
 
Kebutuhan Cairan
Kebutuhan CairanKebutuhan Cairan
Kebutuhan Cairan
 
Referat kegawatdaruratan mata
Referat kegawatdaruratan mataReferat kegawatdaruratan mata
Referat kegawatdaruratan mata
 
Pankreatitis akut ppt by skl
Pankreatitis  akut ppt by sklPankreatitis  akut ppt by skl
Pankreatitis akut ppt by skl
 
Kejang demam ppt
Kejang demam pptKejang demam ppt
Kejang demam ppt
 
Psiikopatologi 1
Psiikopatologi 1Psiikopatologi 1
Psiikopatologi 1
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
 
Pendekatan diagnosis limfadenopati
Pendekatan diagnosis limfadenopatiPendekatan diagnosis limfadenopati
Pendekatan diagnosis limfadenopati
 
konstipasi anak
konstipasi anakkonstipasi anak
konstipasi anak
 
Apendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikApendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronik
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
 
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & KronikAskep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
 

Similar to DEMAM TYFOID

CRS Demam Tifoid.pptx
CRS Demam Tifoid.pptxCRS Demam Tifoid.pptx
CRS Demam Tifoid.pptxmelitahusna1
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiAnjani Hidayah
 
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalisKonsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalisEncepal Cere
 
Kharakteristik salmonella thypii
Kharakteristik salmonella thypiiKharakteristik salmonella thypii
Kharakteristik salmonella thypiiYasirecin Yasir
 
Demam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteriDemam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteriAndiMardiyani
 
Typhoid dan Cholera 2020
Typhoid dan Cholera 2020Typhoid dan Cholera 2020
Typhoid dan Cholera 2020ILKKM SG BULOH
 
10 djs kehamilan dgn penyakit infeksi
10 djs kehamilan dgn penyakit infeksi10 djs kehamilan dgn penyakit infeksi
10 djs kehamilan dgn penyakit infeksiVrilisda Sitepu
 
194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoid194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoidFELIXDEO
 
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11tristyanto
 
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxflusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxJemsOtniel1
 
Beberapa penyakit infeksi dan cara penularannya
Beberapa penyakit infeksi dan cara penularannyaBeberapa penyakit infeksi dan cara penularannya
Beberapa penyakit infeksi dan cara penularannyaIbnu Kamajaya
 

Similar to DEMAM TYFOID (20)

CRS Demam Tifoid.pptx
CRS Demam Tifoid.pptxCRS Demam Tifoid.pptx
CRS Demam Tifoid.pptx
 
Belibis a17 demam_tifoid
Belibis a17 demam_tifoidBelibis a17 demam_tifoid
Belibis a17 demam_tifoid
 
torch.pdf
torch.pdftorch.pdf
torch.pdf
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
 
Askep thipoid
Askep  thipoidAskep  thipoid
Askep thipoid
 
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalisKonsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
 
Tuberculosis pada anak
Tuberculosis pada anakTuberculosis pada anak
Tuberculosis pada anak
 
Kharakteristik salmonella thypii
Kharakteristik salmonella thypiiKharakteristik salmonella thypii
Kharakteristik salmonella thypii
 
Indah
IndahIndah
Indah
 
Demam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteriDemam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteri
 
Typhoid dan Cholera 2020
Typhoid dan Cholera 2020Typhoid dan Cholera 2020
Typhoid dan Cholera 2020
 
10 djs kehamilan dgn penyakit infeksi
10 djs kehamilan dgn penyakit infeksi10 djs kehamilan dgn penyakit infeksi
10 djs kehamilan dgn penyakit infeksi
 
194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoid194982607 demam-tifoid
194982607 demam-tifoid
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Foodborne Infections
Foodborne InfectionsFoodborne Infections
Foodborne Infections
 
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
 
INFEKSI ASAL AIR
INFEKSI ASAL AIRINFEKSI ASAL AIR
INFEKSI ASAL AIR
 
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxflusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
 
Beberapa penyakit infeksi dan cara penularannya
Beberapa penyakit infeksi dan cara penularannyaBeberapa penyakit infeksi dan cara penularannya
Beberapa penyakit infeksi dan cara penularannya
 
PPT THYPOID KEL 3.pptx
PPT THYPOID KEL 3.pptxPPT THYPOID KEL 3.pptx
PPT THYPOID KEL 3.pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 

DEMAM TYFOID

  • 1. DEMAM THYPOID ILMU KESEHATAN ANAK RS. OTORITA BATAM FK TRISAKTI
  • 2. . DEFINISI Infeksi akut saluran pencernaan  usus halus Disebabkan bakteri Salmonella thypi Dengan gejala demam > 7 hari, gangguan pencernaan, dengan atau tanpa penurunan kesadaran
  • 3.  WHO tahun 2003  17 juta kasus demam tifoid dan 600.000 kasus kematian tiap tahun.  Negara berkembang  penyakit endemis, 95% merupakan kasus rawat jalan  Di Indonesia  tersebar secara merata di seluruh propinsi dengan insidensi di daerah pedesaan 358/100.000 penduduk/tahun dan di daerah perkotaan 760/100.000 penduduk/ tahun atau sekitar 600.000 dan 1.5 juta kasus per tahun.  Usia penderita di Indonesia antara 3-19 tahun pada 91% kasus. EPIDEMIOLOGI
  • 4. S. typhi, S. paratyphi A, S. paratyphi B (S.Schotmuelleri) dan S. paratyphi C (S.Hirschfeldii). Bakteri Gram-negatif, mempunyai flagela, tidak berkapsul, tidak membentuk spora. fakultatif anaerob. Antigen somatik (O) yang terdiri dari oligosakarida, flagelar antigen (H) yang terdiri dari protein dan envelope antigen (K) yang terdiri polisakarida. ETIOLOGI
  • 6.
  • 7.  Masa inkubasi rata-rata bervariasi antara 7 – 20 hari  Minggu pertama  demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, konstipasi.  Minggu kedua  berupa demam remiten, diare, lidah tifoid, pembesaran hati dan limpa, perut kembung dapat disertai ganguan kesadaran dari yang ringan sampai berat. MANIFESTASI KLINIK
  • 8.  Lidah tifoid  lidah tampak kering, diolapisi selaput tebal, di bagian belakang tampak lebih pucat, di bagian ujung dan tepi lebih kemerahan.  Roseola  nodul kecil sedikit menonjol diameter 2 – 4 mm, berwarna merah pucat hilang pada penekanan, pada daerah perut, dada, kadang- kadang di bokong, fleksor lengan atas.  Hepatosplenomegali  Rose spot  ruam makulopapular berwarna merah ukuran 1 – 5 mm, pada abdomen, toraks, ekstremitas dan punggung pada orang kulit putih.
  • 9. 1. Pemeriksaan darah tepi  Anemia ringan – berat  Leukositosis  Limfositosis  Trombositopenia PEMERIKSAAN PENUNJANG
  • 10. 2. Uji Serologis Uji Widal Metode enzyme immunoassay ELISA Tes Tubex
  • 11. Uji Widal - Reaksi aglutinasi antara antigen kuman S.typhi dengan antibodi  aglutinin. - Positif palsu  Jenis serotipe Salmonella lain ( S.Parathypi A, B, C) memiliki antigen O dan H Tes Tubex - Antigen O9 yang benar- benar spesifik hanya ditemukan pada Salmonella serogrup D. - Mendeteksi adanya antibodi IgM dan tidak mendeteksi antibodi IgG dalam waktu beberapa menit. - 2-3 negatif borderline 4-5 positif >6 positif kuat
  • 12. 3. Pemeriksaan bakteriologis dengan isolasi dan biakan kuman  Diagnosis pasti demam tifoid dapat ditegakkan bila ditemukan bakteri S. typhi dalam biakan dari darah, urine, feses, sumsum tulang, cairan duodenum atau dari rose spots  Spesifisitasnya tinggi, sensitivitas rendah, lamanya waktu yang dibutuhkan (5-7 hari) serta peralatan yang lebih canggih untuk identifikasi bakteri.  Invasif sehingga tidak dipakai dalam praktek sehari-hari.
  • 13. DIAGNOSIS Klinis: (1) Demam (2) gangguan saluran pencernaan (3) gangguan kesadaran. Penunjang: Pemeriksaan darah tepi, serologis, dan bakteriologis
  • 15. PENATALAKSANAAN Tirah Baring Nutrisi: TKTP rendah serat Diet cair, bubur lunak, tim, dan nasi biasa Cairan Kompres Hangat Non Medikamentosa:
  • 17. MEDIKAMENTOSA Antibiotik Chloramphenicol 50-100 mg/kg/hari dibagi menjadi 4 dosis IV cukup 50 mg/kg/hari Selama 10-14 hari atau sampai 7 hari setelah demam↓ Cotrimoxazole (Trimetoprim : Sulfametoxazole = 1:5) Dosis Trimetoprim 10 mg/kg/hari dan Sulfametoxzazole 50 mg/kg/hari dibagi dalam 2 dosis. (2 minggu) Ampicillin dan Amoxicillin Dosis 100-200 mg/kg/hari dibagi menjadi 4 dosis (2 minggu) Sefalosporin gen.III Ceftriaxone Dosis 100 mg/kg/hari IVdibagi dalam 1-2 dosis (5- 7hari) Cefotaxim Dosis150-200 mg/kg/hari IV dibagi dalam 3-4 dosis. Cefixime Dosis10-15 mg/kg/hari peroral (10 hari)
  • 18. KOMPLIKASI Pada Usus Halus • Perdarahan usus • Perforasi usus • Peritonitis Diluar Usus Halus • Bronkitis dan bronkopneumonia • Kolesistitis • Typhoid ensefalopati • Meningitis • Miokarditis • ISK • Karier kronik
  • 19. PENCEGAHAN Cuci tangan. Hindari minum air yang tidak dimasak. Tidak perlu menghindari buah dan sayuran mentah. Pilih makanan yang masih panas.
  • 20. VAKSINASI Vaksin oral Ty 21a (kuman yang dilemahkan) • Diberikan per oral 3x dengan interval pemberian selang sehari. • Kontraindikasi: wanita hamil, menyusui, penderita imunokompromais, sedang demam, sedang minum antibiotik, dan anak kecil 6 tahun. • Diberikan pada anak berumur diatas 2 tahun. • Lama proteksi dilaporkan 6 tahun. Vaksin parenteral sel utuh (TAB vaccine) • Mengandung sel utuh Salmonella typhi yang dimatikan • Dosis untuk dewasa 0,5 mL; anak 6-12 tahun 0,25 mL; dan anak 1-5 tahun 0,1 mL yang diberikan 2 dosis dengan interval 4 minggu. • Kontraindikasi: pada keadaan demam, hamil, dan riwayat demam pada pemberian pertama. • Vaksin ini sudah tidak beredar lagi, mengingat efek samping yang ditimbulkan dan lama perlindungan yang pendek. Vaksin polisakarida • Vaksin yang mengandung polisakarida Vi dari bakteri Salmonella. • Vaksin ini tersedia dalam alat suntik 0,5 mL yang berisi 25 mikrogram antigen Vi dalam buffer fenol isotonik. • Diberikan secara IM dan diperlukan pengulangan (booster) setiap 3 tahun. • Kontraindikasi: pada keadaan hipersensitif, hamil, menyusui, sedang demam, dan anak kecil 2 tahun.
  • 21. PROGNOSIS  Tergantung ketepatan terapi, usia, keadaan kesehatan sebelumnya, dan ada tidaknya komplikasi.  Di negara maju, dengan terapi antibiotik yang adekuat, angka mortalitas <1%.  Di negara berkembang, angka mortalitasnya >10%, biasanya karena keterlambatan diagnosis, perawatan, dan pengobatan.