1. Nama : Firman Sahari
Kelas : 5P_Ak
NIM : 12140049
MK : Perekonomian Indonesia
2. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode
tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perekonmian Indonesia tidak terlepas dari
permasalahan kesenjangan dalam pengelolaan perekonomian, dimana para pemilik
modal besar selalu mendapatkan kesempatan yang lebih luas dibandingkan dengan
para pengusaha kecil dan menengah yang kekurangan modal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara
umum yaitu:
1. Faktor produksi, yaitu harus mampu memanfaatkan tenaga kerja yang ada dan
penggunaan bahan baku industri dalam negeri semaksimal mungkin
2. Faktor investasi, yaitu dengan membuat kebijakan investasi yang tidak rumit
dan berpihak pada pasar
3. Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran, harus surplus sehingga
mampu meningkatkan cadangan devisa dan menstabilkan nilai rupiah
4. Faktor kebijakan moneter dan inflasi, yaitu kebijakan terhadap nilai tukar
rupiah dan tingkat suku bunga ini juga harus di antisipatif dan diterima pasar
5. Faktor keuangan negara, yaitu berupa kebijakan fiskal yang konstruktif dan
mampu membiayai pengeluaran pemerintah
4. Kebanyakan negara berkembang menghadapi banyak masalah dalam mempercepat
pertumbuhan ekonomi. Hambatan-hambatan terpenting yang dialami adalah
a) Kegiatan sektor pertanian masih tetap tradisonal dan produktivitasnya sangat
rendah
b) Kebanyakan negara masih menghadapi masalah kekurangan dana modal dan
barang modal (peralatan produksi) yang modern
c) Tenaga terampil, terdidik dan keahlian keusahawanan penawarannya masih jauh
dibawah jumlah yang diperlukan
d) Perkembangan penduduk sangatlah pesat
e) Berbagai masalah institusi, sosial, kebudayaan dan politik yang sering dihadapi.
5. Beberapa teori telah dikemukakan yang merangkan mengenai hubungan diantara
berbagai faktor produksi dengan pertumbuhan ekonomi. Pandangan teori tersebut
adalah :
1. Teori klasik : menekankan tentang pentingnya faktor fator produksi dalam
menaikkan pendapatan nasional dan mewujudkan pertumbuhan. Akan tetapi
yang terutama diperhatikan ahli ekonomi klasik adalah peranan tenaga kerja.
Menurut mereka tenaga kerja yang berlebihan akan mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi
2. Teori Schumpeteer : menekankan tentang peranan usahawan yang akan
melakukan inovasi dan investasi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
3. Teori Harrod-Domar : menekankan peranan investasi sebagai faktor yang
menimbulkan pertambahan pengeluaran agregat. Teori ini pada dasarnya
menekankan peranan segi permintaan dakam mewujudkan pertumbuhan.
4. Teori neo klasik : melaluinkajian empirikal teori ini menunjukkan bahwa
perkembangan teknologi dan peningkatan kemahiran masyarakat merupakan
faktor yang terpenting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi
6. Kebijakan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang dilakukan pemerintah adalah :
Kebijakan diversivikasi kegiatan ekonomi, langkah pertama yang perlu dilakukan
adalah memodernkan kegiatan ekonomi yang ada. Sedankan langkah penting yang
harus dilakukan adalah mengembangkan kegiatan ekonomi yang baru yang dapat
mempercepat informasi kegiatan ekonomi yang bersifat tradisional kepada
kegiatan ekonomi yang modern.
Mengembangkan infrastruktur, modernisasi pertumbuhan ekonomi memerlukan
infrasturuktur yang modern pula. Berbagai kegiatan ekonomi memerlukan
infrastruktur yang berkembang, seperti jalan, jembatan, lapangan terbang,
pelabuhan, kawasan perindustrian, irigasi dan penyediaan air, listrik dan jaringan
telepon.
Meningkatkan tabungan dan investasi, pendapatan masyarakat yang rendah
menyebabkan tabungan masyarakat rendah. Sedangakan pembangunan
memerlukan tabungan yang besar untuk membiayai investasi yang dilakukan.
Kekurangan invesatsi selalu dinyatakan sebagai salah satu sumber yang dapat
menghambat pembangunan ekonomi. Oleh sebab itu syarat penting yang perlu
dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah
meningkatkan tabungan masyaraka
7. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat, dari segi pandangan individu
maupun dari segi secara keseluruhan, pendidikan merupakan satu investasi yang
sangat berguna dalam pembangunan ekonomi. Individu yang memperoleh
pendidikan tinggi cenderung akan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi,
jadi semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi pula pendapatan yang
diperoleh
Merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi, kebijakan pemerintah
yang konvensional yaitu kebijakan fiskal dan moneter tidak dapat mewujudkan
pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. Untuk mengatasinya pada tahap mula
dari pembangunan ekonomi perencanaan pembanguna perlu dilakukan. Melalui
perencanaan pembangunan dapat pula ditentukan sejauh mana investasi swasta
dan pemerintah perku dilakukan untuk mencapai suatu tujuan pertumbuhan
yang telah ditentukan
8. PEREKONOMIAN INDONESIA PADA MASA PEMERINTAHAN SBY
Kondisi Perekonomian Semasa Pemerintahan SBY
Kondisi perekonomian Indonesia pada masa pemerintahan SBY mengalami
perkembangan yang sangat baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh pesat di
tahun 2010, seiring pemulihan ekonomi dunia pasca krisis global yang terjadi
sepanjang 2008 hingga 2009. Terbukti, perekonomian Indonesia mampu bertahan
dari ancaman pengaruh krisis ekonomi dan finansial yang terjadi di zona Eropa.
Kinerja perekonomian Indonesia akan terus bertambah baik, tapi harus disesuaikan
dengan kondisi global yang sedang bergejolak. Ekonomi Indonesia akan terus
berkembang, apalagi pasar finansial, walaupun sempat terpengaruh krisis, tetapi
telah membuktikan mampu bertahan.
Sementara itu, pemulihan ekonomi global berdampak positif terhadap perkembangan
sektor eksternal perekonomian Indonesia. Pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) berhasil mendobrak dan menjadi katarsis terhadap kebuntuan
tersebut. Korupsi dan kemiskinan tetap menjadi masalah di Indonesia. Namun setelah
beberapa tahun berada dalam kepemimpinan nasional yang tidak menentu, SBY telah
berhasil menciptakan kestabilan politik dan ekonomi di Indonesia.
9. Pada pemerintahan SBY kebijakan yang dilakukan adalah mengurangi subsidi Negara
Indonesia, atau menaikkan harga Bahan Bahan Minyak (BBM), kebijakan bantuan
langsung tunai kepada rakyat miskin akan tetapi bantuan tersebut diberhentikan
sampai pada tangan rakyat atau masyarakat yang membutuhkan, kebijakan
menyalurkan bantuan dana BOS kepada sarana pendidikan yang ada di Negara
Indonesia. Akan tetapi pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dalam
perekonomian Indonesia terdapat masalah dalam kasus Bank Century yang sampai
saat ini belum terselesaikan bahkan sampai mengeluarkan biaya 93 miliar untuk
menyelesaikan kasus Bank Century ini.
Tingkat pertumbuhan ekonomi periode 2005-2007 yang dikelola pemerintahan SBY-
JK relatif lebih baik dibanding pemerintahan selama era reformasi dan rata-rata
pemerintahan Soeharto (1990-1997) yang pertumbuhan ekonominya sekitar 5%.
Tetapi, dibanding kinerja Soeharto selama 32 tahun yang pertumbuhan ekonominya
sekitar 7%, kinerja pertumbuhan ekonomi SBY-JK masih perlu peningkatan.
Pertumbuhan ekonomi era Soeharto tertinggi terjadi pada tahun 1980 dengan angka
9,9%. Rata-rata pertumbuhan ekonomi pemerintahan SBY-JK selama lima tahun
menjadi 6,4%, angka yang mendekati target 6,6%
10. Kebijakan menaikkan harga BBM 1 Oktober 2005, dan sebelumnya Maret 2005,
ternyata berimbas pada situasi perekonomian tahun-tahun berikutnya.
Pemerintahan SBY-JK memang harus menaikkan harga BBM dalam menghadapi
tekanan APBN yang makin berat karena lonjakan harga minyak dunia. Kenaikan
harga BBM tersebut telah mendorong tingkat inflasi Oktober 2005 mencapai 8,7%
(MoM) yang merupakan puncak tingkat inflasi bulanan selama tahun 2005 dan
akhirnya ditutup dengan angka 17,1% per Desember 30, 2005 (YoY). Penyumbang
inflasi terbesar adalah kenaikan biaya transportasi lebih 40% dan harga bahan
makanan 18%. Core inflation pun naik menjadi 9,4%, yang menunjukkan kebijakan
Bank Indonesia (BI) sebagai pemegang otoritas moneter menjadi tidak sepenuhnya
efektif. Inflasi yang mencapai dua digit ini jauh melampaui angka target inflasi
APBNP II tahun 2005 sebesar 8,6%. Inflasi sampai bulan Februari 2006 (YoY) masih
amat tinggi 17,92%, bandingkan dengan Februari 2005 (YoY) 7,15% atau Februari
2004 (YoY) yang hanya 4,6%.
11. Efek inflasi tahun 2005 cukup berpengaruh terhadap tingkat suku bunga Sertifikat
Bank Indonesia (SBI), yang menjadi referensi suku bunga simpanan di dunia
perbankan.
12. Tingkat Inflasi 2004-2009 (Naik)
Secara umum setiap tahun inflasi akan naik. Namun, pemerintah akan
dikatakan berhasil secara makro ekonomi jika tingkat inflasi dibawah angka
pertumbuhan ekonomi. Dan faktanya adalah inflasi selama 4 tahun 2 kali lebih
besar dari pertumbuhan ekonomi.
13. Keberhasilan SBY selama memerintah pada bidang Ekonomi
Saat membuka Rapat Kerja tentang Pelaksanaan Program Pembangunan 2011 di
Jakarta Convention Center, Senin (10/1/2011), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY), dengan mantap memaparkan 10 capaian (keberhasilan pemerintah pada
tahun 2010 tersebut), yaitu :
1. Ekonomi terus tumbuh dan berkembang dengan fundamental yang semakin
kuat pada 2010. Hal ini, antara lain tercermin dengan indeks harga saham
gabungan Indonesia yang terus membaik, daya saing Indonesia di tingkat dunia
yang tinggi, nilai ekspor, investasi, dan cadangan devisa yang terus membaik.
2. Sejumlah indikator kesejahteraan rakyat mengalami kemajuan penting. Dunia
memberikan penilaian pada Top Ten Movers, istilahnya prestasi Indonesia dan 9
negara yang lain di bidang pendidikan, kesehatan, dan peningkatan
penghasilan penduduk kita.
3. Stabilitas politik terjaga dan kehidupan demokrasi makin berkembang. Check
and balances antara pemerintah pusat, DPR dan DPRD, berjalan dengan baik.
Pelaksanaan pemilu juga prinsipnya berjalan dengan lancar.
14. 4. Pemberantasan korupsi dan penegakan hukum, mencatat sejumlah prestasi.
Begitu pula dengan pemberantasan terorisme dan narkoba.
5. Terjaga baiknya keamanan dalam negeri walaupun masih terdapat konflik
masyarakat dalam skala kecil.
6. Proses perbaikan iklim investasi dan pelayanan publik di banyak daerah.
Hambatan birokrasi dan iklim investasi serta pelayanan publik di banyak daerah
mengalami kemajuan.
7. Angka kemiskinan dan pengangguran terus ditekan meskipun tetap rawan
dengan gejolak perekonomian Indonesia. Presiden meminta pemerintah tetap
cekatan dan memiliki rencana darurat. “Meskipun, dengarkan kata-kata saya,
meskipun bisa kita turunkan kemiskinan dan pengangguran, tetapi tetap rawan
terhadap gejolak perekonomian dunia. Jangan terlambat kita mengantisipasinya,
jangan kita tidak punya rencana kontigensi, dan jangan pula kita tidak
cekatan memecahkan masalah bilamana dampak dari krisis global itu terjadi,
kata Presiden.
15. 8. Beberapa indikator ekonomi penting Indonesia mencatat rekor baru dalam
sejarah, seperti income perkapita sekarang sudah tembus 3 ribu dolar AS, lima
tahun lalu masih 1.186 dolar AS. Cadangan devisa dulu 36 miliar dolar AS,
sekarang 96 miliar hampir 100 miliar dolar AS. Kenaikan IHSG (Indeks Harga
Saham Gabungan) yang tertinggi di dunia, naik 46 perssen. Pendapatan
domestik bruto kita meningkat dan Indonesia kini peringkat 16 ekonomi di dunia.
9. Makin baiknya upaya pengembangan koperasi usaha kecil dan menengah,
termasuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)Sedangkan Direktur Tenaga
Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja Bappenas Rahma Iryanti di Jakarta,
Kamis (7/01/2011) mengungkapkan angka pengangguran 2010 diprediksi turun
menjadi 7,6 persen dari kisaran 7,87 persen tahun lalu. Penurunan tersebut
seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian.
10. Indonesia makin berperan dalam hubungan internasional, makin nyata peran
kita, baik dalam mengatasi krisis ekonomi global, dalam hubungan G20, APEC,
East Asia Summit, ASEAN, G8 plus, dan pemeliharan perdamaian dunia. “Kita
aktif sekali dalam menjaga ketertiban dan perdamaian dunia dan juga kerja
sama mengatasi perubahan iklim,” tegas Presiden, sebagaimana dipublikasikan
juga di situs resmi Presiden SBY (presidensby.info)
16. Penyebab Keberhasilan Presiden SBY
Salah satu penyebab utama kesuksesan perekonomian Indonesia adalah efektifnya
kebijakan pemerintah yang berfokus pada disiplin fiskal yang tinggi dan pengurangan
utang Negara.Perkembangan yang terjadi dalam lima tahun terakhir membawa
perubahan yang signifikan terhadap persepsi dunia mengenai Indonesia. Namun
masalah-masalah besar lain masih tetap ada. Pertama, pertumbuhan makroekonomi
yang pesat belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat secara menyeluruh.
Walaupun Jakarta identik dengan vitalitas ekonominya yang tinggi dan kota-kota
besar lain di Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat, masih banyak
warga Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.