7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
Definisi dan Jenis-Jenis Inflasi
1.
2. Definisi Inflasi
• Inflasi adalah
kecenderungan naiknya
harga-harga secara
umum.
• Inflasi terjadi apabila
tingkat harga-harga dan
biaya umum naik.
3. • Deflasi adalah lawan dari
inflasi.
• Deflasi terjadi apabila
tingkat harga-harga dan
biaya umum turun.
Deflasi
4. Jenis-Jenis Inflasi
• Parah tidaknya inflasi.
• Sebab inflasi.
• Asal inflasi.
• Tahap / laju inflasi.
• Kontrol Bank Indonesia.
5. Parah Tidaknya Inflasi
No Jenis Inflasi Persentase
1 Inflasi ringan < 10 % per tahun
2 Inflasi sedang 10 – 29 % per tahun
3 Inflasi berat 30 – 99 % per tahun
4 Hiperinflasi 100 % atau lebih per tahun
6. Sebab Inflasi
Inflasi karena Tarikan Permintaan
(Demand-pull Inflation)
AS
AD2
AD1
P
QQ2Q1
P2
P1
Karena permintaan
produk oleh masyarakat
bertambah (Q1 – Q2)
maka kurva AD bergeser
ke kanan (AD1 – AD2),
akibatnya harga umum
naik (P1 – P2).
7. Sebab Inflasi
Inflasi karena Desakan Biaya
(Cost-push Inflation)
AD
AS2P
QQ2 Q1
P2
P1
Karena biaya produksi
naik, output turun (Q1
– Q2), maka kurva AS
bergeser ke kiri (AS1 –
AS2), akibatnya harga
umum naik (P1 – P2).
AS1
8. Contoh Sebab Inflasi
Inflasi Tarikan Permintaan Inflasi Desakan Biaya
Defisit anggaran yang
dibiayai dengan pencetakan
uang baru.
Kenaikan harga bahan baku
industri.
Kenaikan permintaan luar
negeri atas barang-barang
ekspor.
Kenaikan harga sarana
produksi yang diimpor dari
luar negeri.
Pengeluaran investasi swasta
karena adanya kredit murah.
Kenaikan harga BBM.
9. Asal Inflasi
Inflasi yang Berasal dari Dalam
Negeri (Domestic Inflation)
Inflasi yang Berasal dari Luar
Negeri (imported Inflation)
Defisit anggaran yang dibiayai
dengan pencetakan uang baru.
Kenaikan harga bahan baku /
barang-barang impor.
Kegagalan panen, kekeringan,
bencana alam.
Krisis ekonomi di luar negeri.
10. Tahap / Laju Inflasi
Inflasi Merayap
(Creeping Inflation)
Inflasi Menengah /
Moderat (Galloping
Inflation)
Inflasi Tinggi / Berat
(Hyperinflation)
• Harga naik secara
perlahan denga laju
inflasi yang rendah.
• Harga naik < 10 % per
tahun (inflasi 1 digit).
• Kenaikan harga cukup
besar.
• Harga melonjak mulai
dari 20, 100 atau 200 %
per tahun (inflasi 2 -3
digit).
• Kenaikan harga
berlipat-lipat (harga
naik 5 – 6 kali lipat).
• Hiperinflasi ditandai
oleh:
a. Perputaran uang
makin cepat.
b. Nilai uang merosot
tajam.
c. Defisit APBN.
11. Kontrol Bank Indonesia
• Kenaikan harga barang dan jasa berlebihan
tetapi BI masih dapat menggunakan
kontrolnya melalui kebijakan moneter.
Core Inflation
• Inflasi yang tidak rentan oleh kontrol BI
atau inflasi yang sulit dikontrol oleh BI.Noise Inflation
• Suatu bentuk inflasi menyeluruh, terdiri
dari (gabungan antara) inflasi core dan
noise.
Headline Inflation
12. Penduduk dan Tenaga Kerja
Penduduk
Tenaga Kerja
Bukan Tenaga
Kerja
Angkatan
Kerja
Bukan
Angkatan
Kerja
BatasanUmur =
15 tahun ke atas
13. Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja
Tenaga Kerja
Angkatan Kerja
Bukan Angkatan
Kerja
Bekerja
Menganggur
dan Mencari
Pekerjaan
Bersekolah
Mengurus
Rumah Tangga
Golongan Lain
14. Golongan Lain
• Tidak bekerja tapi memperoleh
pendapatan, misalnya: pensiunan, bunga
deposito, deviden, sewa atas hak milik.
• Hidupnya tergantung pada orang lain,
misalnya: lanjut usia, orang sakit,
penyandang cacat, narapidana.
15. Angkatan Kerja (Labor Force)
Angkatan Kerja adalah jumlah orang yang
bekerja ditambah dengan orang yang
menganggur atau sedang mencari
pekerjaan.
Angkatan Kerja = Bekerja + Penganggur
16. Tingkat Pengangguran (Unemployment Rate)
Tingkat Pengangguran adalah perbandingan
antara jumlah penganggur dengan jumlah
angkatan kerja (dalam persen).
17. TPAK (Labor Force Participation Rate)
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah
perbandingan antara jumlah angkatan
kerja dengan penduduk usia kerja (dalam
persen).
Penduduk Usia Kerja = 15 – 64 tahun
19. Penyebab Pengangguran Normal /
Mencari / Friksional (≤ 4 %)
Faktor Waktu
Menunggu lowongan pekerjaan
yang cocok, menunggu proses
seleksi pegawai baru (≤ 6 bulan).
Faktor Jarak /
Mobilitas
Kurangnya mobilitas pencari kerja
karena jarak yang terlalu jauh /
sulit dijangkau.
Faktor
Informasi
Tidak mengetahui informasi di
mana ada lowongan pekerjaan.
20. Penyebab Pengangguran Struktural
Perubahan Struktur
Ekonomi
• Perubahan komposisi
perekonomian dari sektor
pertanian ke industri.
Kemajuan Teknologi
• Penggunaan mesin dan
peralatan baru yang lebih
canggih.
21. Penyebab Pengangguran Konjungtur / Siklus
Kemajuan dan kemunduran
perekonomian (siklus bisnis
/ fluktuasi ekonomi).
Memiliki dampak yang
paling buruk terhadap
masyarakat.
22. Pengangguran di Negara Berkembang
Pengangguran di
Negara Berkembang
Pengangguran Tersembunyi
(Disguised Unemployment)
Pengangguran Musiman
(Seasonal Unemployment)
Pengangguran Sukarela
(Voluntary Unemployment)
Pengangguran Terpaksa
(Involuntary Unemployment)
Setengah Menganggur
(Underemployed)
23. Pengangguran Tersembunyi dan Musiman
Pengangguran Tersembunyi
• Umumnya terjadi di sektor
pertanian, dilihat dari rasio
antara luas lahan,
penggunaan tenaga kerja dan
hasil produksi.
Pengangguran Musiman
• Umumnya terjadi di sektor
pertanian, pada saat
pergantian musim , di luar
musim tanam / panen mereka
ada yang menganggur.