SlideShare a Scribd company logo
1 of 70
KEBIJAKAN PEMERINTAH
DALAM
BIDANG EKONOMI
Paramita
PEMERINTAH

KEBIJAKAN

• FISKAL
• MONETER
• SEGI PENAWARAN

MASALAH EKONOMI

EKONOMI
MAKRO

EKONOMI
MIKRO

• KEMISKINAN
• INFLASI
• PENGANGGURAN
Paramita
EKONOMI MAKRO
EKONOMI MAKRO : ilmu yang mempelajari perilaku
ekonomi sebagai keseluruhan tentang kehidupan
ekonomi (menyangkut urusan negara).

CONTOH : kenaikan harga (inflasi), pengangguran,
pendidikan yang rendah.

Paramita
EKONOMI MIKRO
EKONOMI MIKRO : ilmu ekonomi yang lebih
memfokuskan pada keputusan-keputusan individu baik
sektor rumah tangga maupun perusahaan dalam
mengalokasikan sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya (khusus/identik dengan urusan
pribadi).

CONTOH : produsen mencari bahan baku, produsen
menentukan harga, konsumen memilih kebutuhan.
Paramita
RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MAKRO
# JOHN MAYNARD KEYNERS
“The General Theory of Employment, Interest, and
Money” (1987) -> aspek-aspek yang dipelajari ekonomi
makro adalah kesempatan kerja, tingkat bunga dan
uang.
# WARREN L. SMITHI
“Macro Economics” (1970) -> ilmu ekonomi makro
membahas hal-hal yang berhubungan dengan
kegiatan ekonomi secara keseluruhan meliputi, aspekaspek kesempatan kerja dan pengangguran, pelaku
tingkat harga, tingkat pertumbuhan pendapatan serta
keadaan neraca pembayaran.
Paramita
# GARDNER ACKLEY
“Macro Economic” dengan Analisis Pendapatan dan
Kesempatan Kerja -> membahas masalah-masalah
seperti pengangguran, ketidakstabilan
ekonomi, inflasi dan perkembangan ekonomi.
Dalam ekonomi makro berdasarkan kemajuan
perkembangan analisis teori ekonomi makro semua
pelaku ekonomi dalam memperoleh keuntungan
berbagai hal pelaku tersebut adalah : produsen,
konsumen, para pemilik faktor produksi dan
pemerintah.
Paramita
RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO
Mikro berasal dari kata Yunani yaitu micros yang
artinya kecil. Hal ini bukan berarti bahwa teori ekonomi
mikro ittu kecil atau tidak penting. Pada umumnya teori
ekonomi mikro malah mendapat perhatian yang lebih
besar daripada teori ekonomi makro, karena teori
ekonomi mikro juga sering disebut teori ekonomi harga
yang mempunyai arti pemecahan dari variabel makro
ekonomi seperti konsumsi, investasi, dan tabungan.
Paramita
Arus Uang

Arus Barang

Pasar barang
(menentukan jumlah
dan harga barang/ jasa)

Arus Uang

Arus Uang
Perusahaan

Rumah Tangga
Arus
Faktor
Jasa

Arus Uang

Arus Uang

Pasar faktor (menentukan
jumlah dan harga-harga
faktor)
Gambar : Arus perputaran riil dan arus uang antara sektor rumah tangga konsumen dan rumah tangga perusahaan
Paramita
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN EKONOMI
FAKTOR EKONOMI :
FAKTOR NON EKONOMI :
a. Sumber alam
a. Keadaan politik
b. Pembentukan modal
b. Sosial budaya
c. Penduduk dan tenaga kerja c. Sistem hukum
d. Teknologi
d. Keamanan
e. Wiraswasta
e. Pendidikan

Paramita
MASALAH PERTUMBUHAN EKONOMI
NEGARA BERKEMBANG
 Sumber daya alam yang belum diolah
 Pembentukan modal yang masih lambat
 Teknologi yang belum berkembang pesat
 Penduduk sebagai tenaga kerja yang berkualitas rendah

 Kondisi politik yang masih stabil
 Masih adanya masyarakat yang berpikiran kurang maju
 Belum adanya sistem hukum yang memadai

 Pendidikan yang masih rendah kualitasnya
Paramita
Untuk meningkatkan pendapatan perkapita perlu
adanya pembangunan ekonomi yang baik. Kriteria
keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara
banyak ragam dan jumlahnya.
*Dilihat dari aspek ekonomi a.l : pendapatan
nasional,
kesempatan
kerja,
distribusi
pendapatan, neraca pembayaran internasional, tingkat
harga, perekonomian stabil.
*Dilihat dari aspek sosial a.l : tingkat
pendidikan, sarana kesehatan, fasilitas prasarana
umum, fasilitas untuk prestasi olahraga, keberhasilan
program keluarga berencana.
Paramita
CIRI PEMBANGUNAN
NEGARA BERKEMBANG
 KURANGNYA MODAL DAN TENAGA AHLI
 TINGKAT PERTUMBUHAN CEPAT
 KURANGNYA KESEMPATAN KERJA
 TEKNOLOGI MASIH TRADISIONAL

Paramita
KEMISKINAN
Permasalahan kemiskinan yang terjadi di Indonesia
bisa dianggap sebagai dampak dari ketidakstabilan
sistem ekonomi yang sedang berlangsung.
Permasalahan yang lain terjadinya krisis ekonomi yang
belum tertangani dengan baik karena industri belum
pulih, ekspor masih tetap bergerak, perbankan belum
mengucurkan kredit sektor riil sehingga perlu kebijakan
yang bisa menggerakkan roda ekonomi nasional.
Paramita
GEJALA KEMISKINAN
# GEJALA SOSIAL DAN BUDAYA
gejala ini lebih terletak pada diri penduduk miskin itu
sendiri yaitu yang berhubungan dengan cara hidup
dan perilaku serta keadaan yang ditimbulkan dari
kemiskinan itu sendiri.
#GEJALA EKONOMI
gejala ini berkaitan dengan lingkungan penduduk
yang ditandai kurangnya pendapatan sehingga banyak
orang yang hidup pada tingkat hidup pas-pasan.
Paramita
JENIS-JENIS KEMISKINAN
 Kemiskinan mutlak/absolut

disebabkan karena tingkat pendapatannya tidak dapat
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
 Kemiskinan relatif
lebih banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan
sekitarnya
 Kemiskinan struktural
disebabkan adanya ketimpangan dalam struktur ekonomi
suatu negara
 Kemiskinan sosial budaya
dikaitkan dengan nilai-nilai budaya masyarakat
Paramita
POLA UKUR DALAM
KEMISKINAN
TOLOK UKUR MUTLAK
bila garis kemiskinan ditunjukkan dengan tingkat
pendapatan minimum yang merupakan batas sekaligus
membedakan antara yang miskin dan yang bukan miskin.
TOLOK UKUR RELATIF
bila garis kemiskinan ditunjukkan dengan tingkat
pendapatan relatif suatu masyarakatyang biasanya
cenderung memperhatikan golongan masyarakat yang
berpenghasilan rendah.
Paramita
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
 Peningkatan keamanan dan ketertiban yang








mendukung pelaku usaha kecil
Mengendalikan pertumbuhan penduduk
Pembangunan ekonomi yang dapat menjangkau
mayoritas penduduk miskin
Peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan
guna produktivitas dan martabat menusia
Pengembangan sistem jamina sosial
Peningkatan akses usaha kecil dan koperasi terhadap
sumber pembiayaan
Pembangunan pertanian dan pedesaan
Paramita
PENGANGGURAN
Pengangguran merupakan masalah utama pemerintah
selain kemiskinan. Hal ini terbukti dengan banyaknya
angkatan kerja mencari lapangan pekerjaan. Masalah
pengangguran merupakan kunci kesehatan ekonomi.
Makin banyak pengangguran makin banyak masalah
yang ditimbulkannya, sehingga pemerintah
memulihkan keadaan ekonomi melalui pertumbuhan
ekonomi yaitu dengan meningkatkan kembali investasi,
hal ini terjadi bila program rekapitulasi perbankan
berjalan dengan baik.
Paramita
JENIS-JENIS PENGANGGURAN
 PENGANGGURAN NORMAL

disebabkan oleh keinginan pekerja untuk mencari pekerjaan
yang lebih baik/sesuai.
 PENGANGGURAN STRUKTURAL

disebabkan karena perkembangan suatu perekonomian
yang akan menimbulakan perubahan yang tidak selalu baik
akibatnya bagi tenaga kerja.
 PENGANGGURAN KONJUNGTUR

disebabkan oleh kemorosotan kegiatan ekonomi sedang
berada dibawah potensialnya.
Paramita
INFLASI
Inflasi merupakan keadaan perekonomian yang
diakibatkan terjadinya harga semua barang naik secara
terus menerus dalam periode tertentu yang
diakibatkan terganggunya keseimbangan antara arus
barang dan uang.

Paramita Kusuma D
INFLASI BERDASARKAN
PENYEBABNYA
 INFLASI TARIKAN PERMINTAAN

diakibatkan oleh perkembangan yang tidak seimbang
antara permintaan dan penawaran barang, apabila
permintaan meningkat pesat akibatnya bertambahnya
penawaran yang berlebihan.
 INFLASI DESAKAN BIAYA

terjadi pada saat kegiatan ekonomi telah mencapai
kesempatan kerja penuh, yang menyebabkan para
pekerja menuntut kenaikan gaji dan upah sehingga
mengakibatkan harga-harga barang juga naik.

Paramita Kusuma
 INFLASI DIIMPOR

terjadi saat harga minyak dunia meningkat, yang
merupakan sumber energi yang penting untuk negara
industri, sehingga para pekerja menuntut kenaikan gaji
dan upah karena produksinya meningkat.

Paramita Kusuma
CARA MENGATASI INFLASI
Untuk mengatasi atau menekan besarnya inflasi harus
disesuaikan dengan sifat dari inflasi itu sendiri, cara
yang dilakukan pemerintah untuk menekan inflasi
adalah sebagai berikut :
 KEBIJAKAN PASAR TERBUKA

kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang
yang beredar dengan menjual surat Bank Indonesia
 KEBIJAKAN DISKONTO
kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang
yang beredar dengan menaikkan suku bunga

Paramita Kusuma
 KEBIJAKAN CADANGAN KAS

kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang
yang beredar dengan cara menaikkan cadangan kas
minimum, sehingga bank umum harus menahan uang
lebih banyak sebagai cadangan
 KEBIJAKAN KREDIT SELEKTIF
kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah
uang yang beredar dengan cara memperketat syaratsyarat pemberian kredit
 SANERING
kebijakan Bank Sentral memotong nilai mata uang
dalam negeri jika Negara sudah mengalami hiperinflasi

Paramita Kusuma
 MENARIK

kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang
yang beredar dengan cara memusnahkan uang lama
dengan menariknya
 MEMBATASI PERCETAKAN
Pemerintah membatasi percetakan uang baru, agar
uang yang beredar tidak semakin berhambur

Paramita Kusuma
DAMPAK INFLASI TERHADAP
PEREKONOMIAN MASYARAKAT
# SECARA UMUM :
 Mendorong penanaman modal sekulatif
 Tingkat bunga meningkat
 Adanya ketidakpastian ekonomi dimasa yang akan

datang
 Timbulnya masalah pada neraca pembayaran
 Daya beli masyarakat menurun

Paramita Kusuma
# SECARA KHUSUS
 Dampak inflasi terhadap pendapatan
 Dampak inflasi terhadap individu dan masyarakat
 Dampak inflasi terhadap produsen
 Dampak inflasi terhadap distribusi
# TERHADAP MASYARAKAT
 Menurunnya pendapatan riil yang diterima masyarakat
terutama pendapatannya tetap
 Menimbulkan ketidakstabilan pertumbuhan yang
lambat dan pengangguran yang meningkat
 Mengurangi tabungan, mengurangi keinginan
perusahaan untuk melakukan investasi yang produktif
 Menimbulkan penurunan nilai mata uang dan terjadi
defisit dalam neraca pembayaran
 Terjadi kurang pemisah antara si miskin dan si kaya
yang semakin kaya

Paramita Kusuma
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH
Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan
kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan
barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran.
Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makro
ekonomi jangka panjang. Untuk mengatasi berbagai
masalah ekonomi yang dihadapi, pemerintah membuat
berbagai kebijakan makro ekonomi antara lain
kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan segi
penawaran.

Paramita Kusuma
Tujuan dibuatnya kebijakan makro ekonomi dapat
dibedakan :
 Menstabilkan kegiatan ekonomi
 Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tanpa

inflasi
 Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang positif
 Menghindari masalah inflasi

Paramita Kusuma
1. KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan fiskal/anggaran itu adalah kebijakan yang
dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi
pengeluaran pemerintah dan pajak-pajak melalui 3
cara :
a. Kebijakan pembelian barang dan jasa
b. Kebijakan perpajakan
c. Kebijakan pembayaran transfer
2. KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan
pemerintah untuk mempengaruhi jumlah uang yang
beredar di masyarakat

Paramita Kusuma
3. KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN
Kebijakan penawaran bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat
menawarkan barang dan jasanya dengan harga yang
lebih murah dan mutu yang lebih baik
Dari berbagai kebijakan pemerintah menjadi solusi
untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi
pemerintah baik makro maupun mikro, sehingga tujuan
pembangunan ekonomi nasional terutama dalam
meningkatkan tingkat kemakmuran seluruh rakyat
Indonesia tercapai.

Paramita Kusuma
BAB 2
PENDAPATAN
NASIONAL

Paramita Kusuma
KONSEP PENDAPATAN NASIONAL
Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat
diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain
dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan
perkapita, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga
umum, dan posisi neraca pembayaran suatu negara.
Definisi Pendapatan Nasional :
 Jumlah seluruh pendapatan yang diterima RTK, disuatu
negara selama satu tahun
 Jumlah seluruh barang/jasa yang dihasilkan RTP, disuatu
negara selama satu tahun
 Jumlah seluruh pengeluaran yang dilakukan pelaku
ekonomi, disuatu negara dalam satu tahun

Paramita Kusuma
I.

GDP
pembayaran ke luar negeri

penerimaan dari luar negeri
II. GNP
penyusutan/replacement
III. NNP
pajak tidak langsung
IV. NNI
iuran jaminan sosial
laba tidak dibagi
pajak perseroan
Sisa
ditambah transferpayment

V.

PI
pajak langsung

VI. DI
(KONSEP PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL)

Rp .............................
Rp............................. _
Rp .............................
Rp ............................. +
Rp .............................
Rp ............................. _
Rp .............................

Rp ........................
Rp .........................

_

Rp .........................
_

Rp .........................
Rp .........................
Rp .........................
Rp .........................
Rp .........................

+
_

Paramita Kusuma
1. PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic
Product (GDP) yaitu nilai barang dan jasa yang
diproduksi masyarakat suatu negara dalam periode
tertentu, biasanya satu tahun.
GDP dihitung dengan menjumlahkan semua hasil
produksi barang dan jasa dari masyarakat yang tinggal di
suatu negara, ditambah warga negara asing yang bekerja
di negara tersebut.
2. PRODUK NASIONAL BRUTO (PNB)
Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National
Product (GNP) yaitu seluruh nilai produksi barang dan
jasa yang dihasilkan oleh warga negara suatu negara
tertentu dimanapun berada dalam satu tahun.

Paramita Kusuma
PNB = PDB - PFPN
Pendapatan Faktor Produksi Netto (PFPN)
merupakan selisih anatara pendapatan atau produk yang
dihasilkan oleh masyarakat yang berada di luar negeri
(PFLN) dan pendapatan atau produk yang dihasilkan oleh
masyarakat asing di dalan negeri.
Bagi negara berkembang uang yang dibawa ke luar
negeri lebih besar dibandingkan uang yang masuk (PFPN
Negatif), sebaliknya bagi negara maju PFPN positif.

Hubungan antara PDB,PNB & PFPN
PDB Rp..........
PDB Rp..........
PFPN Rp.......... _
PFPN Rp.......... +
PNB Rp..........
PNB Rp..........
-> negara berkembang
-> negara maju

Paramita Kusuma
3. PRODUK NASIONAL NETTO (PNN)
Produk Nasional Netto (PNN) atau Net National
Product (NNP) yaitu seluruh nilai produksi barang dan
jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam
satu tahun, setelah dikurangi penyusutan dan barang
pengganti modal.
PNN = PNB – (PENYUSUTAN + BARANG PENGGANTI MODAL)

4. PENDAPATAN NASIONAL NETTO (NNI)
Net National Income (NNI) yaitu jumlah seluruh
penerimaan yang diterima masyarakat dalam satu
tahun, setelah dikurangi pajak tidak langsung.
NNI = PNN – PAJAK TIDAK LANGSUNG

Paramita Kusuma
5. PENDAPATAN PERSEORANGAN (PI)
Personal Income (PI) yaitu jumlah seluruh
penerimaan yang diterima masyarakat yang benar
benar sampai ke tangan masyarakat.
PI = [PNN – (IJS+LTD+PP)] + TP

6. PENDAPATAN YANG SIAP DIBELANJAKAN (DI)
Diposable Income (DI) yaitu pendapatan yang
diterima masyarakat dan siap untuk dibelanjakan
penerimanya, setelah dikurangi pajak langsung.
DI = PI – PAJAK LANGSUNG

Paramita Kusuma
METODE PENDAPATAN NASIONAL
Konsep pendapatan nasional dapat dihitung dengan
menggunakan 3 pendekatan :
 PENDEKATAN PRODUKSI
Yn = (Q₁.P₁) + (Q₂.P₂) + .... + (Qn.Pn)

 PENDEKATAN PENGELUARAN
Yn = G + I + C + (X-M)

 PENDEKATAN PENERIMAAN

Yn
G
I
C
X
M
W
I
R
P

: pendapatan nasional
: Goverment
: Invesment
: Consumption
: Ekspor
: Impor
: Wage (upah)
: Interest (bunga)
: Rent (sewa)
: Propit (laba)

Yn = W + I + R + P

Paramita Kusuma
MANFAAT PERHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
 Untuk mengetahui struktur perekonomian suatu





negara
Untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu
negara dari tahun ke tahun
Untuk mengetahui pemerataan atau distribusi
pendapatan nasional
Untuk mengambil kebijaksanaan ekonomi suatu
negaara
Untuk menentukan pembangunan ekonomi suatu
negara

Paramita Kusuma
PENDAPATAN PERKAPITA
Pendapatan perkapita (Income Per Capita) yaitu
pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada
periode tertentu, biasanya satu tahun.
Pendapatan perkapita bisa juga diartikan sebagai
jumlah nilai barang dan jasa rata-rata yang tersedia bagi
setiap penduduk suatu negara pada suatu periode
tertentu.
PDB / PNB
PENDAPATAN PERKAPITA =
JUMLAH PENDUDUK

Paramita Kusuma
MANFAAT MEMPELAJARI
PENDAPATAN PERKAPITA
 Mengetahui perkembangan tingkat kesejahteraan

masyarakat di suatu negara
 Mengetahui perkembangan tingkat kesejahteraan
masyarakat di berbagai negara
 Mengelompokkan suatu negara berdasarkan
pengelompokan Bank Dunia
 Memperkirakan syarat yang harus dipenuhi oleh suatu
negara dalam mencapai kesejahteraan dan
kemakmuran rakyatnya

Paramita Kusuma
LAJU INFLASI
IHKtn – IHKto
LAJU INFLASI=

x 100%
IHKto

IHKtn : Indeks Harga Konsumen tahun ke-n
IHKto : Indeks Harga Konsumen tahun ke-o (dasar)

Paramita Kusuma
METODE PERHITUNGAN IHK
# INDEKS HARGA AGREGATIF SEDERHANA
-> perhitungan indeks harga secara keseluruhan tanpa
menggunakan timbangan atau bobot.
ΣPn
IHAS =

x 100%
ΣPo

#LASPEYRES

Pn : Price tahun ke-n
Po : Price tahun sebelumnya
Q : Quantitas (jumlah barang)

# PASCHE

ΣPn.Qo
IL =

ΣPn.Qn
x 100%

ΣPo.Qo

IP =

x 100%
ΣPo.Qn

Paramita Kusuma
BANK DUNIA (WORLD BANK) MENGELOMPOKKAN
NEGARA-NEGARA BERDASARKAN TINGGI RENDAHNYA
PENDAPATAN PERKAPITA :
1.
2.

3.
4.
5.

Kelompok negara berpendapatan rendah, yaitu negara-negara
yang memiliki PNB per kapita US$520 atau kurang
Kelompok negara berpendapatan menengah bawah, yaitu
negara-negara yang memiliki PNB per kapita antara US$521 –
US$1.740
Kelompok negara berpendapatan menengah, yaitu negaranegara yang memiliki PNB per kapita antara US$1.741 –
US$2.990
Kelompok negara berpendapatan menengah tinggi, yaitu
negara-negara yang memiliki PNB per kapita antara US$2.991 US$4.870
Kelompok negara berpendapatan tingggi, yaitu negara-negara
yang memiliki PNB per kapita US$4.871 – US$25.840 bahkan
lebih

Paramita Kusuma
KURVA LORENZ & KOEFISIEN GINI
Ada sejumlah alat atau media untuk mengukur tingkat
ketimpangan distribusi pendapatan yang lazim
digunakan oleh Bank Dunia yaitu Koefisien Gini (Gini
Ratio). Koefisien Gini biasanya diperlihatkan oleh kurva
yang disebut Kurva Lorenz. Kurva ini memperlihatkan
hubungan kuantitatif antara persentase jumlah
penduduk dan persentase pendapatan yang benar-benar
diperoleh selama kurun waktu tertentu ( 1 tahun).

Paramita Kusuma
%
P
E
N
D
A
P
A
T
A
N

kurva lorenz

% jumlah penduduk

Dari kurva lorenz di atas sumbu horizontal
menggambarkan
persentase
jumlah
penduduk, adapun sumbu vertikal menyatakan bagian
dari total pendapatan yang diterima oleh penduduk
tersebut.

Paramita Kusuma
Garis diagonal di tengah disebut garis kemerataan
sempurna, karena setiap titik pada garis diagonal
merupakan tempat kedudukan persentase jumlah
penduduk yang sama dengan persentase penerimaan
pendapatan.
Semakin jauh jarak garis Kurva Lorenz dari garis
diagonal, semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya.
Sebaliknya, semakin dekat jarak Kurva Lorenz dari garis
diagonal, semakin tinggi tingkat pemerataan distribusi
pendapatannya. Pada kurva tersebut, besarnya
ketimpangan digambarkan sebagai daerah yang diarsir.
Paramita Kusuma
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa, distribusi
pendapatan semakin merata jika nilai Koefisien Gini
mendekati nol (O). Sebaliknya, suatu distribusi
pendapatan dikatakan semakin tidak merata jika nilai
Koefisien Gini makin mendekati satu. Perhatikan tabel
berikut :
NILAI KOEFISIEN

DISTRIBUSI PENDAPATAN

< 0,4

Tingkat ketimpangan
rendah

0,4 – 0,5

Tingkat ketimpangan
sedang

> 0,5

Tingkat ketimpangan
tinggi

Tabel : Patokan Nilai Koefisien Gini
Paramita Kusuma
Selain penggunaan Koefisien Gini, untuk melihat
distribusi pendapatan dapat menggunakan kriteria yang
ditentukan Bank Dunia (World Bank). Perhatikan tabel
berikut :
Tabel : Indikator Ketimpangan Distribusi Pendapatan
Menurut Bank Dunia
DISTRIBUSI PENDAPATAN

TINGKAT KETIMPANGAN

Kelompok 40% penduduk
termiskin pengeluarannya :
• < 12% dari seluruh pengeluaran

Tinggi

• 12% - 17% dari seluruh
pengeluaran

Sedang

• >17% dari seluruh pengeluaran

Rendah
Paramita Kusuma
JENIS-JENIS INFLASI
INFLASI BERDASARKAN SIFATNYA :
 Inflasi Rendah (Creeping Inflation)
inflasi yang besarnya kurang dari 10% per tahun. inflasi ini
dibutuhkan dalam ekonomi karena akan mendorong
produsen untuk memproduksi lebih banyak barang dan
jasa.
 Inflasi Menengah (Galloping Inflation)
inflasi yang besarnya antara 10 – 30% per tahun. inflasi ini
biasanya ditandai oleh naiknya harga-harga secara cepat
dan relatif besar. angka inflasi pada kondisi ini biasanya
disebut inflasi 2 digit, misalnya 15%, 20% dan 30%.
Paramita Kusuma
 Inflasi Berat (High Inflation)

inflasi yang besarnya antara 30 – 100 % per
tahun, misalnya inflasi yang terjadi pada pertengahan
dekade 1960an yang mencapai 600%.
 Inflasi Sangat Tinggi (Hyperinflation)
inflasi yang ditandai oleh naiknya harga secara drastis
hingga mencapai 4 digit (di atas 100%). Pada kondisi
ini, masyarakat tidak ingin lagi menyimpan
uang, karena nilainya turun sangat tajam sehingga
lebih baik ditukarkan dengan barang.

Paramita Kusuma
INFLASI BERDASARKAN SEBABNYA
 Demand Pull Inflation

inflasi ini terjadi sebagai akibat pengaruh permintaan
yang tidak diimbangi oleh peningkatan jumlah
penawaran produksi.
 Cost Push Inflation
inflasi ini disebabkan karena kenaikkan biaya produksi
yang disebabkan oleh kenaikkan biaya input atau biaya
faktor produksi.

Paramita Kusuma
INFLASI BERDASARKAN ASALNYA
 Inflasi yang Berasal dari Dalam Negeri (Domestic
Inflation)
inflasi ini timbul karena terjadinya defisit dalam
pembiayaan dan belanja negara yang terlihat pada
anggaran belanja negara. Untuk
mengatasinya, biasanya pemerintah melakukan
kebijakan mencetak uang baru.
 Inflasi yang Berasal dari Luar Negeri (Imported
Inflation)
inflasi ini timbul karena negara-negara yang menjadi
mitra dagang suatu negara mengalami inflasi yang
tinggi.
Paramita Kusuma
DAMPAK INFLASI
 Jika harga barang secara umum naik terus-menerus,







masyarakat akan panik
Sebagai akibat dari kepanikan tersebut, masyarakat
cenderung untuk menarik tabungan secara besar-besaran
Produsen cenderung memanfaatkan kesempatan kenaikan
harga untuk memperbesar keuntungan
Distribusi barang relatif tidak adil
Tingkat pengangguran cenderung akan menurun
Jika inflasi berkepanjangan, produsen banyak yang
bangkrut
Masyarakat akan semakin selektif dalam mengonsumsi
Paramita Kusuma
LATIHAN SOAL BAB I
1. Sebutkan perbedaan antara ekonomi makro dan ekonomi mikro!
2. Beri contoh masing-masing dari soal di atas!
3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhuan

ekonomi suatu

negara!
4. Sebutkan masalah pertumbuhan ekonomi yang dihadapi negara
berkembang!
5. Bagaimanakah penentuan besar garis kemiskinan di suatu negara?
6. Jelaskan cara pemerintah untuk menanggulangi masalah
kemiskinan!
7. Sebutkan dan jelaskan kebijakan-kebijakan apa saja yang dapat
diambil untuk

mengatasi inflasi!
8. Sebutkan dampak negatif terjadinya inflasi terhadapa masyarakat!
9. Jelaskan tujuan dibuatnya kebijakan makro ekonomi!
10. Sebutkan dan jelaskan apa saja kebijakan makro ekonomi itu!
Jawab :
1. Ekonomi makro mengatasi masalah ekonomi secara menyeluruh,

sedangkan
ekonomi mikro mengatasi masalah ekonomi secara khusus/tertentu saja.

2. Ekonomi makro : inflasi, kemiskinan, pengangguran.

Ekonomi mikro : produsen mencari bahan baku, konsumen memilih
kebutuhan.
3. Faktor ekonomi :
a. SDA.
b. Pembentukan modal.
c. Penduduk dan tenaga kerja.
d. Teknologi.
e. Wiraswasta.

4. Masalah pertumbuhan ekonomi yang dihadapi negara berkembang :
a) Sumber daya alam yang belum dapat diolah.
b) Pembentukan modal yang masih lambat.
c) Teknologi yang belum berkembang pesat.
d) Penduduk sebagai tenaga kerja yang berkualitas rendah.
5. Penentuan besar garis kemiskinan di suatu negara :

• Tolak ukur mutlak, yaitu bila garis kemiskinan ditunjukkan dengan tingkat

pendapatan minimum yang merupakan batas yang miskin dan yang kaya.
• Tolak ukur relatif, yaitu bila garis kemiskinan ditunjukkan dengan tingkat
pendapatan relatif suatyu masyarakat yang biasanya cenderung memperhatikan
golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
6. Penanggulangan kemiskinan :
• Mengendalikan pertumbuhan penduduk.
• Peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan.
• Pengembangan sistem jaminan sosial.

• Pembangunan pertanian dan pedesaan.
7. Kebijakan-kebijakan mengatasi inflasi :
• Kebijakan pasar terbuka, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi

jumlah uang beredar dengan menjual surat Bank Indonesia.
• Kebijakan diskonto, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah
uang beredar dengan menaikkan suku bunga.
• Kebijakan cadangan kas, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi

•
•

•
•

8.

jumlah uang beredar dengan menaikkan cadangan kas minimum sehingga
bank umum harus menahan uang lebih banyak di bank sebagai cadangan.
Kebijakan kredit selektif, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi
jumlah uang beredar dengan memperketat syarat pemberian kredit.
Sanering, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar
dengan memotong nilai mata uang dalam negeri jika negara sudah mengalami
hiperinflasi.
Menarik, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar
dengan menarik atau memusnahkan uang lama.
Membatasi percetakan, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah
uang beredar dengan membatasi percetakan uang baru.

Dampak negatif inflasi terhadap masyarakat :
• Menurunnya pendapatan riil/tetap yang diterima masyarakat.
• Meningkatnya pengangguran.
• Mengurangi tabungan, mengurangi keinginan perusahaan untuk melakukan
investasi yang produktif.
• Timbul jurang pemisah antara yang kaya dan yang misikin.
9. Tujuan dibuatnya kebijakan makro ekonomi :
a) Menstabilkan kegiatan ekonomi.
b) Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi.
c) Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang positif.
d) Menghindari masalah inflasi.
10. Kebijakan-kebijakan makro ekonomi :
a) Kebijakan fiskal, yaitu kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi
pengeluaran

pemerintah dan pajak-pajak melalui 3 cara :
• Kebijakan pembelian barang dan jasa.
• Kebijakan perpajakan.
• Kebijakan pembayaran transfer.
b) Kebijakan moneter, yaitu kebijakan pemerintah untuk mempegaruhi jumlah

uang yang beredar di masyarakat.
c) Kebijakan segi penawaran, yaitu kebijakan pemerintah untuk meningkatkan

efisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat menawarkan barang dan
jasanya

dengan harga yang lebih murah dan mutu yang lebih baik.
LATIHAN SOAL BAB II
1. Diketahui dalam suatu negara (milyar rupiah) :
a. Upah
: 4.900
b. Bunga
: 200
c. Belanja pemerintah
: 1.200
d. Pertanian
: 4.800
e. Jasa
: 500
f. Laba
: 3.100
g. Konsumsi
: 2.000
h. Ekspor
: 2.000
i. Pertambangan : 5.000
j. Sewa
: 10
k. Investasi
:
0
l. Impor
: 90
m. Industri
: 15
 Hitung PN dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan !
2. Diketahui (dalam rupiah)
:
a. GNP
: 480.000,00
b. Penyusutan
: 30.000,00
c. Pajak tak langsung :
25.000,00
d. Transfer payment :
10.000,00
e. Pajak langsung : 20.000,00
 Hitung Personal Income !
3. Diketahui data-data sebagai berikut (juta rupiah) :
a. GNP
: 24.000,00
b. Pendapatan neto luar negeri
:
3.500,00
c. Penyusutan
: 2.750,00
d. Pajak tak langsung : 3.000,00
 Hitung NNI !
4. Diketahui dalam suatu negara (juta rupiah) :
a. GDP
: 450
b. Pajak langsung
: 27
c. Penyusutan
: 15
d. Pembayaran bersih ke luar negeri : 115
e. Pajak tak langsung
: 7
f. Iuran asuransi
: 11
g. Transfer payment
: 25
h. Laba tak dibagi
: 19
 Hitung pendapatan yang siap dibelanjakan (DI) !
5. Diketahui dalam suatu negara, datanya sebagai berikut (milyar rupiah) :
a. Jumlah konsumsi
: 200.000
b. Investasi
: 150.000
c. Pengeluaran pemerintah
: 165.000
d. Ekspor
: 185.000
e. Impor
: 50.000
f. Penduduk
: 200 juta jiwa
 Hitung PCI !
6. GNP suatu negara Rp. 24000 juta, pendapatan neto
luar negri Rp. 3500 juta, penyusutan Rp 2750 juta,
pajak langsung Rp 2500 juta, pajak tak langsung Rp
3000 juta. Maka besarnya NNI adalah…
7. Negara M pada tahun 2000 memiliki data sebagai
berikut
Produk Nasional Bruto Rp 500.000
Penyusutan Rp 60.000
Pajak Tidak langsung Rp 20.000
maka besarnya pendapatan Nasional Neto negara M
adalah..
8. Pendapatan perseorangan dikurangi dengan pajak
perseorangan atau pajak langsung adalah…
9. Apakah yang dimaksud dengan pendapatan
perseorangan?
10. Jelaskan jenis-jenis inflasi bedasarkan sifatnya!
JAWAB :
1. a) PN melalui pendekatan pengeluaran

Yn
= G + I + C + (X - M)

= 1.200 + 0 + 2.000 + (2.000 - 90)

= 3.200 + 1.910

= Rp 5.110 milyar
1. a) PN melalui pendekatan pengeluaran

Yn
= G + I + C + (X - M)

= 1.200 + 0 + 2.000 + (2.000 - 90)

= 3.200 + 1.910

= Rp 5.110 milyar

2. GNP
: 480.000,00

Penyusutan
: 30.000,00

NNP
: 450.000,00

Pajak tak langsung : 25.000,00

NNI
: 425.000,00

Transfer payment : 10.000,00

PI
: 435.000,00

-

-

+
3. GNP
: 24.000

Penyusutan : 2.750

NNP
: 21.250

Pajak tak langsung :
3.000

NNI
: 18.250
4.















GDP

:

Pembayaran ke luar negeri
GNP
:
Penyusutan
:
NNP
:
Pajak tak langsung
:
NNI
:
Iuran asuransi
:
Laba tak dibagi
:
:
Transfer payment
:
PI
:
Pajak langsung
:
DI : 281

450

: 115 335
15
320
7 313
11
19 283
25
+
308
27
5. Yn = G + I + C + (X - M)

= 165.000 + 150.000 + 200.000 +

(185.000 – 50.000)

= 650.000 milyar







PCI

= PN

P
= 650 . 1012
2 . 108
= 325 . 104
= Rp 3.250.000,00
6. GNP – Penyusutan = 24.000-2750

= 21.250

NNI – pajak tidak langsung = 21.250-3000

= 18.250

jadi besar NNI adalah Rp 18.250
7. GNP- (pajak tidak langsung + penyusutan ) = 500.000-(20.000 + 60.000)
= 420.000

8. Disposible Income atau Pendapatan yang dibelanjakan
9. Pendapatan perseorangan adalah jumlah selluruh penerimaan yang diterima
masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat.
10. a. Inflasi Rendah
: inflasi yang besarnya kurang dari 10% per tahun.
b. Inflasi Menengah
: inflasi yang besarnya 10-30% pertahun.
c. Inflasi Berat
: inflasi yang besarnya antara 30-100% per tahun.
d. Inflasi sangat tinggi : Inflasi yang ditandai dengan naiknya harga secara
drastis (diatas 100%)
Terima Kasih
Nama : Paramita Kusuma Dewi
No : 22
Kelas : X.3

More Related Content

What's hot

5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesiaErlita Marcelia II
 
Masalah ekonomi mikro dan makro x iis2 stc1
Masalah ekonomi mikro dan makro x iis2 stc1Masalah ekonomi mikro dan makro x iis2 stc1
Masalah ekonomi mikro dan makro x iis2 stc1Antonius Suranto
 
Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makroArul Jhaya
 
Peran pemerintah dalam kebijakan moneter
Peran pemerintah dalam kebijakan moneterPeran pemerintah dalam kebijakan moneter
Peran pemerintah dalam kebijakan moneterZerevans DeSauza
 
Ekonomi makro dan mikro
Ekonomi makro dan mikroEkonomi makro dan mikro
Ekonomi makro dan mikroJohanez Diaz
 
Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Kelas XI SMA
Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Kelas XI SMAPembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Kelas XI SMA
Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Kelas XI SMAanggaferdian
 
Perbezaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Perbezaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomiPerbezaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Perbezaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomiannisa ulhusna
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiHisyam Lingga
 
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmPermasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmAzzamKhalidy
 
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1alexbaskara
 
Handouts pie makro 2012
Handouts pie makro 2012Handouts pie makro 2012
Handouts pie makro 2012bwfitri
 
Perbedaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Perbedaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomiPerbedaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Perbedaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomimayonknet
 
Masalah ekonomi makro n mikro x ibb stc1
Masalah ekonomi makro n mikro x ibb stc1Masalah ekonomi makro n mikro x ibb stc1
Masalah ekonomi makro n mikro x ibb stc1Antonius Suranto
 
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3Irvan Malvinas
 
Masalah ekonomi mikro
Masalah ekonomi mikroMasalah ekonomi mikro
Masalah ekonomi mikroTata
 
Cara mengatasi masalah ekonomi x mia2 stc1
Cara mengatasi masalah ekonomi x mia2 stc1Cara mengatasi masalah ekonomi x mia2 stc1
Cara mengatasi masalah ekonomi x mia2 stc1Antonius Suranto
 
Pengantar ekonomi pembangunan ch.1
Pengantar ekonomi pembangunan   ch.1Pengantar ekonomi pembangunan   ch.1
Pengantar ekonomi pembangunan ch.1Darwin Damanik
 

What's hot (20)

Pertemuan ke iv teori konsumsi
Pertemuan ke iv  teori konsumsiPertemuan ke iv  teori konsumsi
Pertemuan ke iv teori konsumsi
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia
 
Masalah ekonomi mikro dan makro x iis2 stc1
Masalah ekonomi mikro dan makro x iis2 stc1Masalah ekonomi mikro dan makro x iis2 stc1
Masalah ekonomi mikro dan makro x iis2 stc1
 
Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makro
 
Peran pemerintah dalam kebijakan moneter
Peran pemerintah dalam kebijakan moneterPeran pemerintah dalam kebijakan moneter
Peran pemerintah dalam kebijakan moneter
 
Ekonomi makro dan mikro
Ekonomi makro dan mikroEkonomi makro dan mikro
Ekonomi makro dan mikro
 
Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Kelas XI SMA
Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Kelas XI SMAPembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Kelas XI SMA
Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Kelas XI SMA
 
Perbezaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Perbezaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomiPerbezaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Perbezaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
 
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmPermasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
 
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
 
Handouts pie makro 2012
Handouts pie makro 2012Handouts pie makro 2012
Handouts pie makro 2012
 
Perbedaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Perbedaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomiPerbedaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Perbedaan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
 
Masalah ekonomi makro n mikro x ibb stc1
Masalah ekonomi makro n mikro x ibb stc1Masalah ekonomi makro n mikro x ibb stc1
Masalah ekonomi makro n mikro x ibb stc1
 
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro3
 
Pembangunan ekonomi
Pembangunan ekonomiPembangunan ekonomi
Pembangunan ekonomi
 
Masalah ekonomi mikro
Masalah ekonomi mikroMasalah ekonomi mikro
Masalah ekonomi mikro
 
Cara mengatasi masalah ekonomi x mia2 stc1
Cara mengatasi masalah ekonomi x mia2 stc1Cara mengatasi masalah ekonomi x mia2 stc1
Cara mengatasi masalah ekonomi x mia2 stc1
 
Pengantar ekonomi pembangunan ch.1
Pengantar ekonomi pembangunan   ch.1Pengantar ekonomi pembangunan   ch.1
Pengantar ekonomi pembangunan ch.1
 
Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA
Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA
Makalah pertumbuhan ekonimi STIP WUNA
 

Viewers also liked

Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014Mulyadi Yusuf
 
Koperasi indonesia
Koperasi indonesiaKoperasi indonesia
Koperasi indonesialani29
 
Teka sinonim 2
Teka sinonim 2Teka sinonim 2
Teka sinonim 2chinn65
 
Presentation1.pptx gambaran umum perekon omian indonesia
Presentation1.pptx gambaran umum perekon omian indonesiaPresentation1.pptx gambaran umum perekon omian indonesia
Presentation1.pptx gambaran umum perekon omian indonesiaiswah yuni
 
15213768 - menumbuh kembangkan koperasi di indonesia
15213768 - menumbuh kembangkan koperasi di indonesia15213768 - menumbuh kembangkan koperasi di indonesia
15213768 - menumbuh kembangkan koperasi di indonesiaRisky Saputra
 
PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN
PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN
PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN Yeni Sujarnoko
 
Kebijakan pemerintah dalam perekonomian
Kebijakan pemerintah dalam perekonomianKebijakan pemerintah dalam perekonomian
Kebijakan pemerintah dalam perekonomianmuhammad firdaus
 
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomianPpt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomianalexmendrofa
 
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianPajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianMulyana Natsir
 
Bab 1 sistem ekonomi indonesia
Bab 1 sistem ekonomi indonesiaBab 1 sistem ekonomi indonesia
Bab 1 sistem ekonomi indonesiaxNet8
 
Koperasi dalam ekonomi indonesia
Koperasi dalam ekonomi indonesiaKoperasi dalam ekonomi indonesia
Koperasi dalam ekonomi indonesiaAgustria Pertiwi
 
Teori ekonomi mikro dan makro
Teori ekonomi mikro dan makroTeori ekonomi mikro dan makro
Teori ekonomi mikro dan makroDesy Dwikawati
 
Smart solution tes potensi akademik sbmptn 2013 (kemampuan verbal) (1)
Smart solution tes potensi akademik sbmptn 2013 (kemampuan verbal) (1)Smart solution tes potensi akademik sbmptn 2013 (kemampuan verbal) (1)
Smart solution tes potensi akademik sbmptn 2013 (kemampuan verbal) (1)tsugata
 

Viewers also liked (20)

Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
Kebijakan makro ekonomi kel 2 DIV STAN 8B BPKP 2013/2014
 
Koperasi indonesia
Koperasi indonesiaKoperasi indonesia
Koperasi indonesia
 
Teka sinonim 2
Teka sinonim 2Teka sinonim 2
Teka sinonim 2
 
Presentation1.pptx gambaran umum perekon omian indonesia
Presentation1.pptx gambaran umum perekon omian indonesiaPresentation1.pptx gambaran umum perekon omian indonesia
Presentation1.pptx gambaran umum perekon omian indonesia
 
15213768 - menumbuh kembangkan koperasi di indonesia
15213768 - menumbuh kembangkan koperasi di indonesia15213768 - menumbuh kembangkan koperasi di indonesia
15213768 - menumbuh kembangkan koperasi di indonesia
 
PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN
PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN
PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN
 
Ppt internas
Ppt internasPpt internas
Ppt internas
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Kebijakan pemerintah dalam perekonomian
Kebijakan pemerintah dalam perekonomianKebijakan pemerintah dalam perekonomian
Kebijakan pemerintah dalam perekonomian
 
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomianPpt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
 
kebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintahkebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintah
 
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianPajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
 
Masalah Pokok Ekonomi
Masalah Pokok EkonomiMasalah Pokok Ekonomi
Masalah Pokok Ekonomi
 
Bab 1 sistem ekonomi indonesia
Bab 1 sistem ekonomi indonesiaBab 1 sistem ekonomi indonesia
Bab 1 sistem ekonomi indonesia
 
Koperasi dalam ekonomi indonesia
Koperasi dalam ekonomi indonesiaKoperasi dalam ekonomi indonesia
Koperasi dalam ekonomi indonesia
 
Ekonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makroEkonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makro
 
Teori ekonomi mikro dan makro
Teori ekonomi mikro dan makroTeori ekonomi mikro dan makro
Teori ekonomi mikro dan makro
 
Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 
Permasalahan ekonomi
Permasalahan ekonomiPermasalahan ekonomi
Permasalahan ekonomi
 
Smart solution tes potensi akademik sbmptn 2013 (kemampuan verbal) (1)
Smart solution tes potensi akademik sbmptn 2013 (kemampuan verbal) (1)Smart solution tes potensi akademik sbmptn 2013 (kemampuan verbal) (1)
Smart solution tes potensi akademik sbmptn 2013 (kemampuan verbal) (1)
 

Similar to kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makronanorahman
 
SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smk
SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smkSISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smk
SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smkv1d4r62
 
201512409 ekonomi-pembangunan-pdf
201512409 ekonomi-pembangunan-pdf201512409 ekonomi-pembangunan-pdf
201512409 ekonomi-pembangunan-pdfSigit Wahyudi
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiYasirecin Yasir
 
Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Heiha Tambun
 
PPT kebijakan fiskal kebijakan stabilisasi
PPT kebijakan fiskal kebijakan stabilisasiPPT kebijakan fiskal kebijakan stabilisasi
PPT kebijakan fiskal kebijakan stabilisasiINDIRAARUNDINASARISA
 
P10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptx
P10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptxP10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptx
P10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptxNiko Rakhmatdian
 
Teori pertumbuhan-ekonomi
Teori pertumbuhan-ekonomiTeori pertumbuhan-ekonomi
Teori pertumbuhan-ekonomifitriyani33
 
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasionalmanajemenmagister
 
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasionalithaisma
 
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasionalIsmasiceweq Oondyangplindplandh
 

Similar to kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi (20)

Ilmu ekonomi
Ilmu ekonomiIlmu ekonomi
Ilmu ekonomi
 
Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)
 
Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makro
 
Mikro dan-makro
Mikro dan-makroMikro dan-makro
Mikro dan-makro
 
SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smk
SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smkSISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smk
SISTEM EKONOMI PANCASILA untuk kelas 10 smk
 
Pembanguan ekonomi awal
Pembanguan ekonomi awalPembanguan ekonomi awal
Pembanguan ekonomi awal
 
(4)pertumbuhan ekonomi
(4)pertumbuhan ekonomi(4)pertumbuhan ekonomi
(4)pertumbuhan ekonomi
 
201512409 ekonomi-pembangunan-pdf
201512409 ekonomi-pembangunan-pdf201512409 ekonomi-pembangunan-pdf
201512409 ekonomi-pembangunan-pdf
 
Judul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomiJudul judul kti tentang ekonomi
Judul judul kti tentang ekonomi
 
Bab 6.ekonomi
Bab 6.ekonomiBab 6.ekonomi
Bab 6.ekonomi
 
Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)
 
PPT kebijakan fiskal kebijakan stabilisasi
PPT kebijakan fiskal kebijakan stabilisasiPPT kebijakan fiskal kebijakan stabilisasi
PPT kebijakan fiskal kebijakan stabilisasi
 
P10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptx
P10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptxP10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptx
P10 - Pengantar Ekonomi Makro.pptx
 
Teori pertumbuhan-ekonomi
Teori pertumbuhan-ekonomiTeori pertumbuhan-ekonomi
Teori pertumbuhan-ekonomi
 
TUWEB 1.pptx
TUWEB 1.pptxTUWEB 1.pptx
TUWEB 1.pptx
 
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
 
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
 
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
(Pert. 1) pengertian, rung lingkup, dan pendapatan nasional
 
PPT MAKRO.pptx
PPT MAKRO.pptxPPT MAKRO.pptx
PPT MAKRO.pptx
 
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
 

More from Senior High School 1 Karanganyar (8)

Persentasi Skenario Advokat
Persentasi Skenario AdvokatPersentasi Skenario Advokat
Persentasi Skenario Advokat
 
Konsep dasar pemerintahan
Konsep dasar pemerintahanKonsep dasar pemerintahan
Konsep dasar pemerintahan
 
REVOLUSI RUSIA
REVOLUSI RUSIAREVOLUSI RUSIA
REVOLUSI RUSIA
 
PERCAYA DIRI
PERCAYA DIRIPERCAYA DIRI
PERCAYA DIRI
 
PERSENTASI KIMIA
PERSENTASI KIMIAPERSENTASI KIMIA
PERSENTASI KIMIA
 
Kalimat bijak
Kalimat bijak Kalimat bijak
Kalimat bijak
 
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANIBUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
 
Dampak kenaikan harga kebutuhan pokok bagi masyarakat miskin
Dampak kenaikan harga kebutuhan pokok bagi masyarakat miskinDampak kenaikan harga kebutuhan pokok bagi masyarakat miskin
Dampak kenaikan harga kebutuhan pokok bagi masyarakat miskin
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi

  • 2. PEMERINTAH KEBIJAKAN • FISKAL • MONETER • SEGI PENAWARAN MASALAH EKONOMI EKONOMI MAKRO EKONOMI MIKRO • KEMISKINAN • INFLASI • PENGANGGURAN Paramita
  • 3. EKONOMI MAKRO EKONOMI MAKRO : ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi sebagai keseluruhan tentang kehidupan ekonomi (menyangkut urusan negara). CONTOH : kenaikan harga (inflasi), pengangguran, pendidikan yang rendah. Paramita
  • 4. EKONOMI MIKRO EKONOMI MIKRO : ilmu ekonomi yang lebih memfokuskan pada keputusan-keputusan individu baik sektor rumah tangga maupun perusahaan dalam mengalokasikan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (khusus/identik dengan urusan pribadi). CONTOH : produsen mencari bahan baku, produsen menentukan harga, konsumen memilih kebutuhan. Paramita
  • 5. RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MAKRO # JOHN MAYNARD KEYNERS “The General Theory of Employment, Interest, and Money” (1987) -> aspek-aspek yang dipelajari ekonomi makro adalah kesempatan kerja, tingkat bunga dan uang. # WARREN L. SMITHI “Macro Economics” (1970) -> ilmu ekonomi makro membahas hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi secara keseluruhan meliputi, aspekaspek kesempatan kerja dan pengangguran, pelaku tingkat harga, tingkat pertumbuhan pendapatan serta keadaan neraca pembayaran. Paramita
  • 6. # GARDNER ACKLEY “Macro Economic” dengan Analisis Pendapatan dan Kesempatan Kerja -> membahas masalah-masalah seperti pengangguran, ketidakstabilan ekonomi, inflasi dan perkembangan ekonomi. Dalam ekonomi makro berdasarkan kemajuan perkembangan analisis teori ekonomi makro semua pelaku ekonomi dalam memperoleh keuntungan berbagai hal pelaku tersebut adalah : produsen, konsumen, para pemilik faktor produksi dan pemerintah. Paramita
  • 7. RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO Mikro berasal dari kata Yunani yaitu micros yang artinya kecil. Hal ini bukan berarti bahwa teori ekonomi mikro ittu kecil atau tidak penting. Pada umumnya teori ekonomi mikro malah mendapat perhatian yang lebih besar daripada teori ekonomi makro, karena teori ekonomi mikro juga sering disebut teori ekonomi harga yang mempunyai arti pemecahan dari variabel makro ekonomi seperti konsumsi, investasi, dan tabungan. Paramita
  • 8. Arus Uang Arus Barang Pasar barang (menentukan jumlah dan harga barang/ jasa) Arus Uang Arus Uang Perusahaan Rumah Tangga Arus Faktor Jasa Arus Uang Arus Uang Pasar faktor (menentukan jumlah dan harga-harga faktor) Gambar : Arus perputaran riil dan arus uang antara sektor rumah tangga konsumen dan rumah tangga perusahaan Paramita
  • 9. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI FAKTOR EKONOMI : FAKTOR NON EKONOMI : a. Sumber alam a. Keadaan politik b. Pembentukan modal b. Sosial budaya c. Penduduk dan tenaga kerja c. Sistem hukum d. Teknologi d. Keamanan e. Wiraswasta e. Pendidikan Paramita
  • 10. MASALAH PERTUMBUHAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG  Sumber daya alam yang belum diolah  Pembentukan modal yang masih lambat  Teknologi yang belum berkembang pesat  Penduduk sebagai tenaga kerja yang berkualitas rendah  Kondisi politik yang masih stabil  Masih adanya masyarakat yang berpikiran kurang maju  Belum adanya sistem hukum yang memadai  Pendidikan yang masih rendah kualitasnya Paramita
  • 11. Untuk meningkatkan pendapatan perkapita perlu adanya pembangunan ekonomi yang baik. Kriteria keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara banyak ragam dan jumlahnya. *Dilihat dari aspek ekonomi a.l : pendapatan nasional, kesempatan kerja, distribusi pendapatan, neraca pembayaran internasional, tingkat harga, perekonomian stabil. *Dilihat dari aspek sosial a.l : tingkat pendidikan, sarana kesehatan, fasilitas prasarana umum, fasilitas untuk prestasi olahraga, keberhasilan program keluarga berencana. Paramita
  • 12. CIRI PEMBANGUNAN NEGARA BERKEMBANG  KURANGNYA MODAL DAN TENAGA AHLI  TINGKAT PERTUMBUHAN CEPAT  KURANGNYA KESEMPATAN KERJA  TEKNOLOGI MASIH TRADISIONAL Paramita
  • 13. KEMISKINAN Permasalahan kemiskinan yang terjadi di Indonesia bisa dianggap sebagai dampak dari ketidakstabilan sistem ekonomi yang sedang berlangsung. Permasalahan yang lain terjadinya krisis ekonomi yang belum tertangani dengan baik karena industri belum pulih, ekspor masih tetap bergerak, perbankan belum mengucurkan kredit sektor riil sehingga perlu kebijakan yang bisa menggerakkan roda ekonomi nasional. Paramita
  • 14. GEJALA KEMISKINAN # GEJALA SOSIAL DAN BUDAYA gejala ini lebih terletak pada diri penduduk miskin itu sendiri yaitu yang berhubungan dengan cara hidup dan perilaku serta keadaan yang ditimbulkan dari kemiskinan itu sendiri. #GEJALA EKONOMI gejala ini berkaitan dengan lingkungan penduduk yang ditandai kurangnya pendapatan sehingga banyak orang yang hidup pada tingkat hidup pas-pasan. Paramita
  • 15. JENIS-JENIS KEMISKINAN  Kemiskinan mutlak/absolut disebabkan karena tingkat pendapatannya tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari  Kemiskinan relatif lebih banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan sekitarnya  Kemiskinan struktural disebabkan adanya ketimpangan dalam struktur ekonomi suatu negara  Kemiskinan sosial budaya dikaitkan dengan nilai-nilai budaya masyarakat Paramita
  • 16. POLA UKUR DALAM KEMISKINAN TOLOK UKUR MUTLAK bila garis kemiskinan ditunjukkan dengan tingkat pendapatan minimum yang merupakan batas sekaligus membedakan antara yang miskin dan yang bukan miskin. TOLOK UKUR RELATIF bila garis kemiskinan ditunjukkan dengan tingkat pendapatan relatif suatu masyarakatyang biasanya cenderung memperhatikan golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah. Paramita
  • 17. PENANGGULANGAN KEMISKINAN  Peningkatan keamanan dan ketertiban yang       mendukung pelaku usaha kecil Mengendalikan pertumbuhan penduduk Pembangunan ekonomi yang dapat menjangkau mayoritas penduduk miskin Peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan guna produktivitas dan martabat menusia Pengembangan sistem jamina sosial Peningkatan akses usaha kecil dan koperasi terhadap sumber pembiayaan Pembangunan pertanian dan pedesaan Paramita
  • 18. PENGANGGURAN Pengangguran merupakan masalah utama pemerintah selain kemiskinan. Hal ini terbukti dengan banyaknya angkatan kerja mencari lapangan pekerjaan. Masalah pengangguran merupakan kunci kesehatan ekonomi. Makin banyak pengangguran makin banyak masalah yang ditimbulkannya, sehingga pemerintah memulihkan keadaan ekonomi melalui pertumbuhan ekonomi yaitu dengan meningkatkan kembali investasi, hal ini terjadi bila program rekapitulasi perbankan berjalan dengan baik. Paramita
  • 19. JENIS-JENIS PENGANGGURAN  PENGANGGURAN NORMAL disebabkan oleh keinginan pekerja untuk mencari pekerjaan yang lebih baik/sesuai.  PENGANGGURAN STRUKTURAL disebabkan karena perkembangan suatu perekonomian yang akan menimbulakan perubahan yang tidak selalu baik akibatnya bagi tenaga kerja.  PENGANGGURAN KONJUNGTUR disebabkan oleh kemorosotan kegiatan ekonomi sedang berada dibawah potensialnya. Paramita
  • 20. INFLASI Inflasi merupakan keadaan perekonomian yang diakibatkan terjadinya harga semua barang naik secara terus menerus dalam periode tertentu yang diakibatkan terganggunya keseimbangan antara arus barang dan uang. Paramita Kusuma D
  • 21. INFLASI BERDASARKAN PENYEBABNYA  INFLASI TARIKAN PERMINTAAN diakibatkan oleh perkembangan yang tidak seimbang antara permintaan dan penawaran barang, apabila permintaan meningkat pesat akibatnya bertambahnya penawaran yang berlebihan.  INFLASI DESAKAN BIAYA terjadi pada saat kegiatan ekonomi telah mencapai kesempatan kerja penuh, yang menyebabkan para pekerja menuntut kenaikan gaji dan upah sehingga mengakibatkan harga-harga barang juga naik. Paramita Kusuma
  • 22.  INFLASI DIIMPOR terjadi saat harga minyak dunia meningkat, yang merupakan sumber energi yang penting untuk negara industri, sehingga para pekerja menuntut kenaikan gaji dan upah karena produksinya meningkat. Paramita Kusuma
  • 23. CARA MENGATASI INFLASI Untuk mengatasi atau menekan besarnya inflasi harus disesuaikan dengan sifat dari inflasi itu sendiri, cara yang dilakukan pemerintah untuk menekan inflasi adalah sebagai berikut :  KEBIJAKAN PASAR TERBUKA kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan menjual surat Bank Indonesia  KEBIJAKAN DISKONTO kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan menaikkan suku bunga Paramita Kusuma
  • 24.  KEBIJAKAN CADANGAN KAS kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan cadangan kas minimum, sehingga bank umum harus menahan uang lebih banyak sebagai cadangan  KEBIJAKAN KREDIT SELEKTIF kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat syaratsyarat pemberian kredit  SANERING kebijakan Bank Sentral memotong nilai mata uang dalam negeri jika Negara sudah mengalami hiperinflasi Paramita Kusuma
  • 25.  MENARIK kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memusnahkan uang lama dengan menariknya  MEMBATASI PERCETAKAN Pemerintah membatasi percetakan uang baru, agar uang yang beredar tidak semakin berhambur Paramita Kusuma
  • 26. DAMPAK INFLASI TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT # SECARA UMUM :  Mendorong penanaman modal sekulatif  Tingkat bunga meningkat  Adanya ketidakpastian ekonomi dimasa yang akan datang  Timbulnya masalah pada neraca pembayaran  Daya beli masyarakat menurun Paramita Kusuma
  • 27. # SECARA KHUSUS  Dampak inflasi terhadap pendapatan  Dampak inflasi terhadap individu dan masyarakat  Dampak inflasi terhadap produsen  Dampak inflasi terhadap distribusi # TERHADAP MASYARAKAT  Menurunnya pendapatan riil yang diterima masyarakat terutama pendapatannya tetap  Menimbulkan ketidakstabilan pertumbuhan yang lambat dan pengangguran yang meningkat  Mengurangi tabungan, mengurangi keinginan perusahaan untuk melakukan investasi yang produktif  Menimbulkan penurunan nilai mata uang dan terjadi defisit dalam neraca pembayaran  Terjadi kurang pemisah antara si miskin dan si kaya yang semakin kaya Paramita Kusuma
  • 28. PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makro ekonomi jangka panjang. Untuk mengatasi berbagai masalah ekonomi yang dihadapi, pemerintah membuat berbagai kebijakan makro ekonomi antara lain kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan segi penawaran. Paramita Kusuma
  • 29. Tujuan dibuatnya kebijakan makro ekonomi dapat dibedakan :  Menstabilkan kegiatan ekonomi  Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi  Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang positif  Menghindari masalah inflasi Paramita Kusuma
  • 30. 1. KEBIJAKAN FISKAL Kebijakan fiskal/anggaran itu adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi pengeluaran pemerintah dan pajak-pajak melalui 3 cara : a. Kebijakan pembelian barang dan jasa b. Kebijakan perpajakan c. Kebijakan pembayaran transfer 2. KEBIJAKAN MONETER Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat Paramita Kusuma
  • 31. 3. KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN Kebijakan penawaran bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat menawarkan barang dan jasanya dengan harga yang lebih murah dan mutu yang lebih baik Dari berbagai kebijakan pemerintah menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pemerintah baik makro maupun mikro, sehingga tujuan pembangunan ekonomi nasional terutama dalam meningkatkan tingkat kemakmuran seluruh rakyat Indonesia tercapai. Paramita Kusuma
  • 33. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan perkapita, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga umum, dan posisi neraca pembayaran suatu negara. Definisi Pendapatan Nasional :  Jumlah seluruh pendapatan yang diterima RTK, disuatu negara selama satu tahun  Jumlah seluruh barang/jasa yang dihasilkan RTP, disuatu negara selama satu tahun  Jumlah seluruh pengeluaran yang dilakukan pelaku ekonomi, disuatu negara dalam satu tahun Paramita Kusuma
  • 34. I. GDP pembayaran ke luar negeri penerimaan dari luar negeri II. GNP penyusutan/replacement III. NNP pajak tidak langsung IV. NNI iuran jaminan sosial laba tidak dibagi pajak perseroan Sisa ditambah transferpayment V. PI pajak langsung VI. DI (KONSEP PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL) Rp ............................. Rp............................. _ Rp ............................. Rp ............................. + Rp ............................. Rp ............................. _ Rp ............................. Rp ........................ Rp ......................... _ Rp ......................... _ Rp ......................... Rp ......................... Rp ......................... Rp ......................... Rp ......................... + _ Paramita Kusuma
  • 35. 1. PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) yaitu nilai barang dan jasa yang diproduksi masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. GDP dihitung dengan menjumlahkan semua hasil produksi barang dan jasa dari masyarakat yang tinggal di suatu negara, ditambah warga negara asing yang bekerja di negara tersebut. 2. PRODUK NASIONAL BRUTO (PNB) Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) yaitu seluruh nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara suatu negara tertentu dimanapun berada dalam satu tahun. Paramita Kusuma
  • 36. PNB = PDB - PFPN Pendapatan Faktor Produksi Netto (PFPN) merupakan selisih anatara pendapatan atau produk yang dihasilkan oleh masyarakat yang berada di luar negeri (PFLN) dan pendapatan atau produk yang dihasilkan oleh masyarakat asing di dalan negeri. Bagi negara berkembang uang yang dibawa ke luar negeri lebih besar dibandingkan uang yang masuk (PFPN Negatif), sebaliknya bagi negara maju PFPN positif. Hubungan antara PDB,PNB & PFPN PDB Rp.......... PDB Rp.......... PFPN Rp.......... _ PFPN Rp.......... + PNB Rp.......... PNB Rp.......... -> negara berkembang -> negara maju Paramita Kusuma
  • 37. 3. PRODUK NASIONAL NETTO (PNN) Produk Nasional Netto (PNN) atau Net National Product (NNP) yaitu seluruh nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam satu tahun, setelah dikurangi penyusutan dan barang pengganti modal. PNN = PNB – (PENYUSUTAN + BARANG PENGGANTI MODAL) 4. PENDAPATAN NASIONAL NETTO (NNI) Net National Income (NNI) yaitu jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat dalam satu tahun, setelah dikurangi pajak tidak langsung. NNI = PNN – PAJAK TIDAK LANGSUNG Paramita Kusuma
  • 38. 5. PENDAPATAN PERSEORANGAN (PI) Personal Income (PI) yaitu jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar benar sampai ke tangan masyarakat. PI = [PNN – (IJS+LTD+PP)] + TP 6. PENDAPATAN YANG SIAP DIBELANJAKAN (DI) Diposable Income (DI) yaitu pendapatan yang diterima masyarakat dan siap untuk dibelanjakan penerimanya, setelah dikurangi pajak langsung. DI = PI – PAJAK LANGSUNG Paramita Kusuma
  • 39. METODE PENDAPATAN NASIONAL Konsep pendapatan nasional dapat dihitung dengan menggunakan 3 pendekatan :  PENDEKATAN PRODUKSI Yn = (Q₁.P₁) + (Q₂.P₂) + .... + (Qn.Pn)  PENDEKATAN PENGELUARAN Yn = G + I + C + (X-M)  PENDEKATAN PENERIMAAN Yn G I C X M W I R P : pendapatan nasional : Goverment : Invesment : Consumption : Ekspor : Impor : Wage (upah) : Interest (bunga) : Rent (sewa) : Propit (laba) Yn = W + I + R + P Paramita Kusuma
  • 40. MANFAAT PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL  Untuk mengetahui struktur perekonomian suatu     negara Untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu negara dari tahun ke tahun Untuk mengetahui pemerataan atau distribusi pendapatan nasional Untuk mengambil kebijaksanaan ekonomi suatu negaara Untuk menentukan pembangunan ekonomi suatu negara Paramita Kusuma
  • 41. PENDAPATAN PERKAPITA Pendapatan perkapita (Income Per Capita) yaitu pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada periode tertentu, biasanya satu tahun. Pendapatan perkapita bisa juga diartikan sebagai jumlah nilai barang dan jasa rata-rata yang tersedia bagi setiap penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu. PDB / PNB PENDAPATAN PERKAPITA = JUMLAH PENDUDUK Paramita Kusuma
  • 42. MANFAAT MEMPELAJARI PENDAPATAN PERKAPITA  Mengetahui perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu negara  Mengetahui perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat di berbagai negara  Mengelompokkan suatu negara berdasarkan pengelompokan Bank Dunia  Memperkirakan syarat yang harus dipenuhi oleh suatu negara dalam mencapai kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya Paramita Kusuma
  • 43. LAJU INFLASI IHKtn – IHKto LAJU INFLASI= x 100% IHKto IHKtn : Indeks Harga Konsumen tahun ke-n IHKto : Indeks Harga Konsumen tahun ke-o (dasar) Paramita Kusuma
  • 44. METODE PERHITUNGAN IHK # INDEKS HARGA AGREGATIF SEDERHANA -> perhitungan indeks harga secara keseluruhan tanpa menggunakan timbangan atau bobot. ΣPn IHAS = x 100% ΣPo #LASPEYRES Pn : Price tahun ke-n Po : Price tahun sebelumnya Q : Quantitas (jumlah barang) # PASCHE ΣPn.Qo IL = ΣPn.Qn x 100% ΣPo.Qo IP = x 100% ΣPo.Qn Paramita Kusuma
  • 45. BANK DUNIA (WORLD BANK) MENGELOMPOKKAN NEGARA-NEGARA BERDASARKAN TINGGI RENDAHNYA PENDAPATAN PERKAPITA : 1. 2. 3. 4. 5. Kelompok negara berpendapatan rendah, yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita US$520 atau kurang Kelompok negara berpendapatan menengah bawah, yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita antara US$521 – US$1.740 Kelompok negara berpendapatan menengah, yaitu negaranegara yang memiliki PNB per kapita antara US$1.741 – US$2.990 Kelompok negara berpendapatan menengah tinggi, yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita antara US$2.991 US$4.870 Kelompok negara berpendapatan tingggi, yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita US$4.871 – US$25.840 bahkan lebih Paramita Kusuma
  • 46. KURVA LORENZ & KOEFISIEN GINI Ada sejumlah alat atau media untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan yang lazim digunakan oleh Bank Dunia yaitu Koefisien Gini (Gini Ratio). Koefisien Gini biasanya diperlihatkan oleh kurva yang disebut Kurva Lorenz. Kurva ini memperlihatkan hubungan kuantitatif antara persentase jumlah penduduk dan persentase pendapatan yang benar-benar diperoleh selama kurun waktu tertentu ( 1 tahun). Paramita Kusuma
  • 47. % P E N D A P A T A N kurva lorenz % jumlah penduduk Dari kurva lorenz di atas sumbu horizontal menggambarkan persentase jumlah penduduk, adapun sumbu vertikal menyatakan bagian dari total pendapatan yang diterima oleh penduduk tersebut. Paramita Kusuma
  • 48. Garis diagonal di tengah disebut garis kemerataan sempurna, karena setiap titik pada garis diagonal merupakan tempat kedudukan persentase jumlah penduduk yang sama dengan persentase penerimaan pendapatan. Semakin jauh jarak garis Kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya. Sebaliknya, semakin dekat jarak Kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat pemerataan distribusi pendapatannya. Pada kurva tersebut, besarnya ketimpangan digambarkan sebagai daerah yang diarsir. Paramita Kusuma
  • 49. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa, distribusi pendapatan semakin merata jika nilai Koefisien Gini mendekati nol (O). Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan semakin tidak merata jika nilai Koefisien Gini makin mendekati satu. Perhatikan tabel berikut : NILAI KOEFISIEN DISTRIBUSI PENDAPATAN < 0,4 Tingkat ketimpangan rendah 0,4 – 0,5 Tingkat ketimpangan sedang > 0,5 Tingkat ketimpangan tinggi Tabel : Patokan Nilai Koefisien Gini Paramita Kusuma
  • 50. Selain penggunaan Koefisien Gini, untuk melihat distribusi pendapatan dapat menggunakan kriteria yang ditentukan Bank Dunia (World Bank). Perhatikan tabel berikut : Tabel : Indikator Ketimpangan Distribusi Pendapatan Menurut Bank Dunia DISTRIBUSI PENDAPATAN TINGKAT KETIMPANGAN Kelompok 40% penduduk termiskin pengeluarannya : • < 12% dari seluruh pengeluaran Tinggi • 12% - 17% dari seluruh pengeluaran Sedang • >17% dari seluruh pengeluaran Rendah Paramita Kusuma
  • 51. JENIS-JENIS INFLASI INFLASI BERDASARKAN SIFATNYA :  Inflasi Rendah (Creeping Inflation) inflasi yang besarnya kurang dari 10% per tahun. inflasi ini dibutuhkan dalam ekonomi karena akan mendorong produsen untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa.  Inflasi Menengah (Galloping Inflation) inflasi yang besarnya antara 10 – 30% per tahun. inflasi ini biasanya ditandai oleh naiknya harga-harga secara cepat dan relatif besar. angka inflasi pada kondisi ini biasanya disebut inflasi 2 digit, misalnya 15%, 20% dan 30%. Paramita Kusuma
  • 52.  Inflasi Berat (High Inflation) inflasi yang besarnya antara 30 – 100 % per tahun, misalnya inflasi yang terjadi pada pertengahan dekade 1960an yang mencapai 600%.  Inflasi Sangat Tinggi (Hyperinflation) inflasi yang ditandai oleh naiknya harga secara drastis hingga mencapai 4 digit (di atas 100%). Pada kondisi ini, masyarakat tidak ingin lagi menyimpan uang, karena nilainya turun sangat tajam sehingga lebih baik ditukarkan dengan barang. Paramita Kusuma
  • 53. INFLASI BERDASARKAN SEBABNYA  Demand Pull Inflation inflasi ini terjadi sebagai akibat pengaruh permintaan yang tidak diimbangi oleh peningkatan jumlah penawaran produksi.  Cost Push Inflation inflasi ini disebabkan karena kenaikkan biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikkan biaya input atau biaya faktor produksi. Paramita Kusuma
  • 54. INFLASI BERDASARKAN ASALNYA  Inflasi yang Berasal dari Dalam Negeri (Domestic Inflation) inflasi ini timbul karena terjadinya defisit dalam pembiayaan dan belanja negara yang terlihat pada anggaran belanja negara. Untuk mengatasinya, biasanya pemerintah melakukan kebijakan mencetak uang baru.  Inflasi yang Berasal dari Luar Negeri (Imported Inflation) inflasi ini timbul karena negara-negara yang menjadi mitra dagang suatu negara mengalami inflasi yang tinggi. Paramita Kusuma
  • 55. DAMPAK INFLASI  Jika harga barang secara umum naik terus-menerus,       masyarakat akan panik Sebagai akibat dari kepanikan tersebut, masyarakat cenderung untuk menarik tabungan secara besar-besaran Produsen cenderung memanfaatkan kesempatan kenaikan harga untuk memperbesar keuntungan Distribusi barang relatif tidak adil Tingkat pengangguran cenderung akan menurun Jika inflasi berkepanjangan, produsen banyak yang bangkrut Masyarakat akan semakin selektif dalam mengonsumsi Paramita Kusuma
  • 56. LATIHAN SOAL BAB I 1. Sebutkan perbedaan antara ekonomi makro dan ekonomi mikro! 2. Beri contoh masing-masing dari soal di atas! 3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhuan ekonomi suatu  negara! 4. Sebutkan masalah pertumbuhan ekonomi yang dihadapi negara berkembang! 5. Bagaimanakah penentuan besar garis kemiskinan di suatu negara? 6. Jelaskan cara pemerintah untuk menanggulangi masalah kemiskinan! 7. Sebutkan dan jelaskan kebijakan-kebijakan apa saja yang dapat diambil untuk  mengatasi inflasi! 8. Sebutkan dampak negatif terjadinya inflasi terhadapa masyarakat! 9. Jelaskan tujuan dibuatnya kebijakan makro ekonomi! 10. Sebutkan dan jelaskan apa saja kebijakan makro ekonomi itu!
  • 57. Jawab : 1. Ekonomi makro mengatasi masalah ekonomi secara menyeluruh, sedangkan ekonomi mikro mengatasi masalah ekonomi secara khusus/tertentu saja. 2. Ekonomi makro : inflasi, kemiskinan, pengangguran. Ekonomi mikro : produsen mencari bahan baku, konsumen memilih kebutuhan. 3. Faktor ekonomi : a. SDA. b. Pembentukan modal. c. Penduduk dan tenaga kerja. d. Teknologi. e. Wiraswasta. 4. Masalah pertumbuhan ekonomi yang dihadapi negara berkembang : a) Sumber daya alam yang belum dapat diolah. b) Pembentukan modal yang masih lambat. c) Teknologi yang belum berkembang pesat. d) Penduduk sebagai tenaga kerja yang berkualitas rendah.
  • 58. 5. Penentuan besar garis kemiskinan di suatu negara : • Tolak ukur mutlak, yaitu bila garis kemiskinan ditunjukkan dengan tingkat pendapatan minimum yang merupakan batas yang miskin dan yang kaya. • Tolak ukur relatif, yaitu bila garis kemiskinan ditunjukkan dengan tingkat pendapatan relatif suatyu masyarakat yang biasanya cenderung memperhatikan golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah. 6. Penanggulangan kemiskinan : • Mengendalikan pertumbuhan penduduk. • Peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan. • Pengembangan sistem jaminan sosial. • Pembangunan pertanian dan pedesaan. 7. Kebijakan-kebijakan mengatasi inflasi : • Kebijakan pasar terbuka, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan menjual surat Bank Indonesia. • Kebijakan diskonto, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan menaikkan suku bunga.
  • 59. • Kebijakan cadangan kas, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi • • • • 8. jumlah uang beredar dengan menaikkan cadangan kas minimum sehingga bank umum harus menahan uang lebih banyak di bank sebagai cadangan. Kebijakan kredit selektif, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan memperketat syarat pemberian kredit. Sanering, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan memotong nilai mata uang dalam negeri jika negara sudah mengalami hiperinflasi. Menarik, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan menarik atau memusnahkan uang lama. Membatasi percetakan, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan membatasi percetakan uang baru. Dampak negatif inflasi terhadap masyarakat : • Menurunnya pendapatan riil/tetap yang diterima masyarakat. • Meningkatnya pengangguran. • Mengurangi tabungan, mengurangi keinginan perusahaan untuk melakukan investasi yang produktif. • Timbul jurang pemisah antara yang kaya dan yang misikin.
  • 60. 9. Tujuan dibuatnya kebijakan makro ekonomi : a) Menstabilkan kegiatan ekonomi. b) Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi. c) Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang positif. d) Menghindari masalah inflasi. 10. Kebijakan-kebijakan makro ekonomi : a) Kebijakan fiskal, yaitu kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi pengeluaran  pemerintah dan pajak-pajak melalui 3 cara : • Kebijakan pembelian barang dan jasa. • Kebijakan perpajakan. • Kebijakan pembayaran transfer. b) Kebijakan moneter, yaitu kebijakan pemerintah untuk mempegaruhi jumlah  uang yang beredar di masyarakat. c) Kebijakan segi penawaran, yaitu kebijakan pemerintah untuk meningkatkan  efisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat menawarkan barang dan jasanya  dengan harga yang lebih murah dan mutu yang lebih baik.
  • 61. LATIHAN SOAL BAB II 1. Diketahui dalam suatu negara (milyar rupiah) : a. Upah : 4.900 b. Bunga : 200 c. Belanja pemerintah : 1.200 d. Pertanian : 4.800 e. Jasa : 500 f. Laba : 3.100 g. Konsumsi : 2.000 h. Ekspor : 2.000 i. Pertambangan : 5.000 j. Sewa : 10 k. Investasi : 0 l. Impor : 90 m. Industri : 15  Hitung PN dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan !
  • 62. 2. Diketahui (dalam rupiah) : a. GNP : 480.000,00 b. Penyusutan : 30.000,00 c. Pajak tak langsung : 25.000,00 d. Transfer payment : 10.000,00 e. Pajak langsung : 20.000,00  Hitung Personal Income ! 3. Diketahui data-data sebagai berikut (juta rupiah) : a. GNP : 24.000,00 b. Pendapatan neto luar negeri : 3.500,00 c. Penyusutan : 2.750,00 d. Pajak tak langsung : 3.000,00  Hitung NNI !
  • 63. 4. Diketahui dalam suatu negara (juta rupiah) : a. GDP : 450 b. Pajak langsung : 27 c. Penyusutan : 15 d. Pembayaran bersih ke luar negeri : 115 e. Pajak tak langsung : 7 f. Iuran asuransi : 11 g. Transfer payment : 25 h. Laba tak dibagi : 19  Hitung pendapatan yang siap dibelanjakan (DI) ! 5. Diketahui dalam suatu negara, datanya sebagai berikut (milyar rupiah) : a. Jumlah konsumsi : 200.000 b. Investasi : 150.000 c. Pengeluaran pemerintah : 165.000 d. Ekspor : 185.000 e. Impor : 50.000 f. Penduduk : 200 juta jiwa  Hitung PCI !
  • 64. 6. GNP suatu negara Rp. 24000 juta, pendapatan neto luar negri Rp. 3500 juta, penyusutan Rp 2750 juta, pajak langsung Rp 2500 juta, pajak tak langsung Rp 3000 juta. Maka besarnya NNI adalah… 7. Negara M pada tahun 2000 memiliki data sebagai berikut Produk Nasional Bruto Rp 500.000 Penyusutan Rp 60.000 Pajak Tidak langsung Rp 20.000 maka besarnya pendapatan Nasional Neto negara M adalah..
  • 65. 8. Pendapatan perseorangan dikurangi dengan pajak perseorangan atau pajak langsung adalah… 9. Apakah yang dimaksud dengan pendapatan perseorangan? 10. Jelaskan jenis-jenis inflasi bedasarkan sifatnya!
  • 66. JAWAB : 1. a) PN melalui pendekatan pengeluaran  Yn = G + I + C + (X - M)  = 1.200 + 0 + 2.000 + (2.000 - 90)  = 3.200 + 1.910  = Rp 5.110 milyar 1. a) PN melalui pendekatan pengeluaran  Yn = G + I + C + (X - M)  = 1.200 + 0 + 2.000 + (2.000 - 90)  = 3.200 + 1.910  = Rp 5.110 milyar 2. GNP : 480.000,00  Penyusutan : 30.000,00  NNP : 450.000,00  Pajak tak langsung : 25.000,00  NNI : 425.000,00  Transfer payment : 10.000,00  PI : 435.000,00 - - +
  • 67. 3. GNP : 24.000  Penyusutan : 2.750  NNP : 21.250  Pajak tak langsung : 3.000  NNI : 18.250 4.              GDP : Pembayaran ke luar negeri GNP : Penyusutan : NNP : Pajak tak langsung : NNI : Iuran asuransi : Laba tak dibagi : : Transfer payment : PI : Pajak langsung : DI : 281 450 : 115 335 15 320 7 313 11 19 283 25 + 308 27
  • 68. 5. Yn = G + I + C + (X - M)  = 165.000 + 150.000 + 200.000 +  (185.000 – 50.000)  = 650.000 milyar       PCI = PN P = 650 . 1012 2 . 108 = 325 . 104 = Rp 3.250.000,00
  • 69. 6. GNP – Penyusutan = 24.000-2750  = 21.250  NNI – pajak tidak langsung = 21.250-3000  = 18.250  jadi besar NNI adalah Rp 18.250 7. GNP- (pajak tidak langsung + penyusutan ) = 500.000-(20.000 + 60.000) = 420.000 8. Disposible Income atau Pendapatan yang dibelanjakan 9. Pendapatan perseorangan adalah jumlah selluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat. 10. a. Inflasi Rendah : inflasi yang besarnya kurang dari 10% per tahun. b. Inflasi Menengah : inflasi yang besarnya 10-30% pertahun. c. Inflasi Berat : inflasi yang besarnya antara 30-100% per tahun. d. Inflasi sangat tinggi : Inflasi yang ditandai dengan naiknya harga secara drastis (diatas 100%)
  • 70. Terima Kasih Nama : Paramita Kusuma Dewi No : 22 Kelas : X.3