SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah suatu aktivitas belajar-mengajar. Di dalamnya ada
dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Tugas dan tanggung jawab utama
seorang guru adalah mengelola pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis,
efisien, dan positif yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan
aktif diantara dua subjek pembelajaran yaitu guru sebagai penginisiatif awal
dan pengarah serta pembimbing, sedangkan peserta didik sebagai yang
mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam
pengajaran. Pengajaran merupakan aktivitas yang sistematis dan sistemik yang
terdiri atas banyak komponen. Masing-masing komponen pengajaran tidak
bersifat terpisah atau berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus berjalan teratur,
saling bergantung, komplementer, dan kesinambungan. Untuk itu diperlukan
pengelolaan pembelajaran yang baik. Pengelolaan pembelajaran yang baik
harus dikembangkan berdasarkan pada prinsip-prinsip pengajaran. Ia harus
mempertimbangkan segi dan strategi pengajaran, dirancang secara sistematis,
bersifat konseptual tetapi praktis relistik dan fleksibel, baik yang menyangkut
masalah interaksi pengajaran, pengelolaan kelas, pengajaran, maupun penilaian
pengajaran.
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukannya interaksi antara
guru dan murid yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai
dengan target dari guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif
yang terjadi antara guru dan murid. Adapun materi yang akan kami bahas
dalam makalah pengelolaan pembelajaran yakni pengertian dan hakikat
pengelolaan pembelajaran serta pendekatan belajar-mengajar. Untuk
melaksanakan tugas dalam meningkatkan mutu pendidikan maka diadakan
proses belajar mengajar, guru merupakan figur sentral, di tangan gurulah
terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan belajar
mengajar disekolah. Oleh karena itu tugas dan peran guru bukan saja mendidik,
2
mengajar dan melatih tapi juga bagaimana guru dapat mebaca situasi kelas dan
kondisi siswanya dalam menerima pelajaran.
Untuk meningkatkan peran guru dalam proses belajar mengajar dan hasil
belajar siswa, maka guru diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar
yang efektif dan mampu mengelola kelas dengan baik. Adapun tujuan yang
diniatkan dalam setiap kegiatan belajar mengajar, baik yang sifaatnya
instruksional maupun tujuan peniring akan dapat dicapai secara optimal apabila
dapat menciptakan dan mempertahankan kondisi yang menguntungka bagi
peserta didik. Dalam setiap proses pembelakjaran kondisi inni harus
direncanakan dan diusahakan oleh guru secara sengaja agar dapat terhindar dari
kondisi yang merugikan. Dan kembali kepada kondisi yang optimal apabila
terjadi hal-hal yang merusak yang disebabkan oleh tingkah laku peserta didik
didalam kelas.
Usaha guru dalam menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif
apabila : Pertama, diketahui secara tepat faktor-faktor yang dapat menunjang
terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam proses belajar mengajar.
kedua, dikenal masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya timbul dan
dapat merusak iklim belajar mengajar. Ketiga, dikuasainya berbagai
pendekatan dalam pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk
masalah mana suatu pendekatan digunakan (Ahmad Rohani, 2004:122). Suatu
kondisi belajar optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan
sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan
dalam mencapai tujuan pengajaran.
Proses pembelajaran di sekolah merupakan suatu kegiatan yang perlu
direncanakan dengan matang. Perencanaan tersebut meliputi kegiatan belajar
mengajar, pengelolaan kelas maupun hasil belajar di kelas. Oleh karena itu,
perencanaan pembelajaran yang kita kenal dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) menjadi suatu hal yang sangat penting. Penyususnan
rencana pelaksanaan pembelajaran berguna untuk membantu dan memudahkan
guru agar program pembelajaran yang dilaksanakan benar benar terfokus pada
kegiatan peserta didik, sehingga perlu disusun suatu perangkat rencana
3
pelaksanaan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.
Problema guru selalu dihadapkan pada berbagai hal yang memerlukan
pengambilan keputusan sehubungan dengan tugasnya baik sebelum, selama
maupun sesudah terjadinya proses atau situasi belajar mengajar. Guru harus
mengambil keputusan-keputusan tentang apa, bagaimana, kapan, untuk apa dan
sebagainya mengenai setiap situasi atau kondisi belajar yang perlu diciptakan.
Mengambil keputusan mengenai pelaksanaan rencana yang telah dibuat, dan
mengenai berhasil atau tidaknya pelaksanaan rencana merupakan tugas guru.
Berhasil tidaknya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat diketahui
setelah dilakukan kegiatan evaluasi. Di samping itu, hasil evaluasi bisa juga
digunakan sebagai masukan dalam penyusunan dan pelaksanaan program
selanjutnya. Menurut Tisnowati Tamat dan Moekarto Mirman (2005:9)
menjelaskan bahwa, proses pembelajaran dari seorang guru diawali dengan
kegiatan penyusunan program pengajaran atau rencana pelajaran, selanjutnya
melaksanakan program atau pelaksanaan pembelajaran dan guru melakukan
evaluasi atau penilaian untuk mengetahui keberhasilannya.
Dalam pengelolaan proses pembelajaran mengajar di SMPN .................
yang dilaksanakan oleh para guru masih bersifat konvensional, yaitu metode
pembelajaran yang monoton yang diajarkan oleh guru serta keterbatasan sarana
dan prasarana sekolah. Dari gambaran tersebut sangatlah jelas bahwa proses
pembelajaran yang dilaksanakan menjadi kurang maksimal. Keberhasilan
dalam kegiatan belajar mengajar merupakan tujuan yang paling diharapkan
oleh semua guru. Untuk itu guru harus mampu menciptakan situsi belajar yang
efektif. Karena suatu proses belajar mengajar yang efektif berlangsung apabila
memberikan keberhasilan serta memberikan rasa puas bagi siswa maupun guru.
Seorang guru merasa puas jika siswanya dapat mengikuti proses pembelajaran
dengan sungguh-sungguh, bersemangat dan penuh kesadaran tinggi. Hal itu
dapat tercapai apabila guru memiliki sikap dan kemampuan secara profesional
serta mempunyai kemampuan mengelola proses belajar mengajar yang
menyenangkan dan efektif.
4
Dari hasil pelaksanaan kegiatan awal penelitian menunjukkan bahwa
semua guru masih kurang maksimal dalam pengelolaan pembelajaran di
kelasnya masing-masing. Hasil penilaian pada kegiatan supervisi awal
menunjukkan bahwa tidak ada guru yang memenuhi indikator penilaian
minimal dalam rentang 70-89 atau dalam kriteria baik. Salah satu upaya yang
dilakukan oleh peneliti sebagai kepala sekolah di SMPN ................. adalah
dengan melaksanakan kegiatan supervisi akademik melalui pendekatan
kolaburatif sebagai upaya meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan
proses belajar mengajar.
Menurut Makawimbang dalam Asf dan Mustafa (2013:91), dalam praktik
supervisi pendidikan, dikenal bebarapa model supervisi yang selama ini dengan
sadar atau tidak sadar dipelaksanaankan oleh supervisor dalam pelaksanaan
tugasnya. Setiap model memiliki karakteristik atau kelebihan dan
kekurangannya. Oleh karena itu, memahami model-model supervisi memiliki
banyak keuntungan tersendiri bagi siapapun yang berprofesi sebagai supervisor
pendidikan. Model supervisi yang selama ini diterapkan dalam satuan
pendidikan menurut Sahertian (2010:34) adalah supervisi model konvensional
(tradisional), model supervisi artistik, model supervisi ilmiah, dan model
supervisi akademik. Dalam model supervisi konvensional (tradisional), seorang
supervisor dipahami sebagai orang yang memiliki power untuk menentukan
nasib guru. Karenanya, dalam perspektif behavior, seorang yang menerapkan
model ini selalu menerapkan prilaku atau aksi supervisi dalam bentuk inspeksi
dan mencari kesalahan dan menemukan kesalahan bahkan bisa sering kali
memata-matai objek, yaitu guru. Model supervisi artistik berdasarkan diri pada
bekerja untuk orang lain (working for others), dan bekerja melalui orang lain
(working with the others), dan bekerja melalui orang lain (working through the
others). Supervisi model ilmiah memiliki ciri-ciri yaitu dilaksanakan secara
bersama dan kontinue, sistematis dengan menggunakan prosedur serta teknik
tertentu, menggunakan instrumen pengumpulan data, ada data yang objektif
yang diperolah dari data yang riil. Supervisi model akademik difokuskan pada
peningkatan proses pembelajaran dengan menggunakan siklus yang sistematis.
5
Supervisi akademik membantu guru-guru memperkecil kesenjangan antara
tingkah laku mengajar yang nyata dengan tingkah laku mengajar yang ideal.
Pendekatan yang digunakan dalam menerapkan supervisi pendidikan
sering didasarkan pada prinsip-prinsip psikologis. Secara teoritis Asf
(2013:68), terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan supervisor
dalam melakukan supervisi pendidikan yaitu : pendekatan langsung (direct
approach), pendekatan tidak langsung (non-direct approach), dan pendekatan
kolaboratif (colaborative approach). Dalam pendekatan langsung, supervisor
memberikan arahan secara langsung kepada guru- guru yang disupervisi
sehingga prilaku supervisor lebih dominan. Pendekatan tidak langsung cara
pendekatan terhadap permasalahan yang sifatnya tidak langsung. Di sini
supervisor memberikan kesempatan yang sebanyak mungkin kepada para guru
untuk mengemukakan permasalahan yang mereka alami.
Pendekatan kolaboratif adalah cara pendekatan yang memadukan cara
pendekatan direktif dan non-direktif menjadi suatu cara pendekatan baru. Pada
pendekatan ini, baik supervisor maupun guru bersama-sama bersepakat untuk
menetapkan struktur proses dan kriteria dalam melaksanakan proses
percakapan terhadap masalah yang dihadapi guru. Pendekatan ini didasarkan
pada psikologi kognitif. Psikologi kognitif beranggapan bahwa belajar adalah
perpaduan antara kegiatan individu dengan lingkungan yang pada gilirannya
akan berpengaruh dalam pembentukan aktivitas individu. Dengan demikian,
pendekatan dalam supervisi berhubungan pada dua arah: dari atas ke bawah
dan dari bawah ke atas.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan beberapa
masalah sebagai berikut :
1. Strategi sosialisasi dan strategi bimbingan supervisi akademik yang telah
dilaksanakan selama ini ternyata masih belum memadai, sehingga identitas
dan penguasaan materi kurang,
2. Pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif belum
pernah dilaksanakan,
6
3. Supervisi akademik konvensional belum dapat meningkatkan kinerja guru,
4. Pelaksanaan supervisi tidak berdasarkan atas kesadaran dan kesepakatan
bersama antara guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah
D. Perumusan Masalah
Dari penjelasan pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas,
maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam pelaksanaan kegiatan
penelitian tindakan sekolah ini, yaitu :
1. Bagaimana pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif
dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan PBM di SMPN
................. Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017?
2. Bagaimana peningkatan kemampuan guru dalam pengelolaan PBM melalui
pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif di SMPN
................. Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk :
1. Mengetahui pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif
dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan PBM di SMPN
................. Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017.
2. Mengetahui peningkatan kemampuan guru dalam pengelolaan PBM melalui
pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif di SMPN
................. Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan yang berarti sebagai
sumbangan pemikiran terhadap beberapa pihak diantaranya :
1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan kepada kepala sekolah, guru dan pengawas sekolah tentang
teori kinerja dan teori supervisi khususnya supervisi akademik dengan
pendekatan kolaboratif.
7
2. Secara Praktis
Hasil pelaksanaan penelitian penelitian tindakan sekolah diharapkan
dapat memberikan manfaat:
a. Bagi guru
Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber pengetahuan baru
sekaligus sebagai alat untuk merefleksi dirinya sendiri. Manfaat lain yang
diharapkan agar guru menyadari pentingnya bekerjasama dengan kepala
sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya dengan
pelaksanaan supervisi akademik.
b. Bagi Kepala Sekolah
Bahan informasi, pertimbangan dalam penentuan kebijakan dalam
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru yaitu
prestasi peserta didik, kesempatan pendidikan lebih tinggi dan
pengembangan diri.
Sebagai bahan masukan tentang pentingnya peran kepala sekolah
dalam melaksanakan fungsi supervisi. Bagi guru, sebagai bahan masukan
kepada para guru bahwa implementasi supervisi berada di tangan guru,
bagaimana ia mengemas, mengelola, dan melaksanakan sehingga tercipta
kinerja guru yang optimal.
c. Bagi Pengawas Sekolah
Sebagai bahan evaluasi agar dapat menerapkan supervisi
akademik sehingga dapat meningkatkan kemampuan guru dalam
pembelajaran khususnya dalam pengelolaan PBM

More Related Content

What's hot

Uploaded file 129983671631271983
Uploaded file 129983671631271983Uploaded file 129983671631271983
Uploaded file 129983671631271983Irma Aznita Kambali
 
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)RENIMAHANANI
 
Peranan kepimpinan guru_dalam_mempengaru
Peranan kepimpinan guru_dalam_mempengaruPeranan kepimpinan guru_dalam_mempengaru
Peranan kepimpinan guru_dalam_mempengaruPBK0619MohamadAkmalB
 
Pola Umum Kegiatan Belajar dan Mengajar
Pola  Umum Kegiatan Belajar dan MengajarPola  Umum Kegiatan Belajar dan Mengajar
Pola Umum Kegiatan Belajar dan MengajarNini Ibrahim01
 
Team teaching
Team teachingTeam teaching
Team teachingarifin
 
Presentasi artikel administrasi dan Pengelolaan Sekolah
Presentasi artikel administrasi dan Pengelolaan SekolahPresentasi artikel administrasi dan Pengelolaan Sekolah
Presentasi artikel administrasi dan Pengelolaan Sekolahmaulanaberkarya
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Derye Prayoga
 
Strategi Belajar Mengajar (SBM)
Strategi Belajar Mengajar (SBM)Strategi Belajar Mengajar (SBM)
Strategi Belajar Mengajar (SBM)wiki_tuwi23
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriHariyatunnisa Ahmad
 

What's hot (16)

Uploaded file 129983671631271983
Uploaded file 129983671631271983Uploaded file 129983671631271983
Uploaded file 129983671631271983
 
Ppt uas resume ida
Ppt uas resume idaPpt uas resume ida
Ppt uas resume ida
 
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
 
Tekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaranTekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaran
 
Teknik Evaluasi
Teknik EvaluasiTeknik Evaluasi
Teknik Evaluasi
 
Peranan kepimpinan guru_dalam_mempengaru
Peranan kepimpinan guru_dalam_mempengaruPeranan kepimpinan guru_dalam_mempengaru
Peranan kepimpinan guru_dalam_mempengaru
 
Pola Umum Kegiatan Belajar dan Mengajar
Pola  Umum Kegiatan Belajar dan MengajarPola  Umum Kegiatan Belajar dan Mengajar
Pola Umum Kegiatan Belajar dan Mengajar
 
Team teaching
Team teachingTeam teaching
Team teaching
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
Presentasi artikel administrasi dan Pengelolaan Sekolah
Presentasi artikel administrasi dan Pengelolaan SekolahPresentasi artikel administrasi dan Pengelolaan Sekolah
Presentasi artikel administrasi dan Pengelolaan Sekolah
 
Makalah plpg korina
Makalah plpg korinaMakalah plpg korina
Makalah plpg korina
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]
 
Strategi Belajar Mengajar (SBM)
Strategi Belajar Mengajar (SBM)Strategi Belajar Mengajar (SBM)
Strategi Belajar Mengajar (SBM)
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
 

Similar to Meningkatkan Pengelolaan Pembelajaran

Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010AnandaOktari
 
15205061 (klp 3)
15205061 (klp 3)15205061 (klp 3)
15205061 (klp 3)mamogi
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikansuryo1
 
Model pengelolaan kelas 1
Model pengelolaan kelas 1Model pengelolaan kelas 1
Model pengelolaan kelas 1mahamerumedan
 
Proses belajar mengajar sebagai sistem
Proses belajar mengajar sebagai sistemProses belajar mengajar sebagai sistem
Proses belajar mengajar sebagai sistemaisyahfiver
 
Model pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelasModel pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelasmahamerumedan
 
Model pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelasModel pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelasmahamerumedan
 
Model pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelasModel pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelasmahamerumedan
 
Model pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelasModel pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelasmahamerumedan
 
Laporan pts bakar
Laporan pts bakarLaporan pts bakar
Laporan pts bakarAnwar Sari
 
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaTugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaAulia Yanti
 
DESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptxDESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptxubhet1
 
Ppt Strategi Belajar Kel.1.pptx
Ppt Strategi Belajar Kel.1.pptxPpt Strategi Belajar Kel.1.pptx
Ppt Strategi Belajar Kel.1.pptxHerdiNanda
 

Similar to Meningkatkan Pengelolaan Pembelajaran (20)

Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010
 
15205061 (klp 3)
15205061 (klp 3)15205061 (klp 3)
15205061 (klp 3)
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
Model pengelolaan kelas 1
Model pengelolaan kelas 1Model pengelolaan kelas 1
Model pengelolaan kelas 1
 
1 sm
1 sm1 sm
1 sm
 
HASTINI
HASTINIHASTINI
HASTINI
 
Proses belajar mengajar sebagai sistem
Proses belajar mengajar sebagai sistemProses belajar mengajar sebagai sistem
Proses belajar mengajar sebagai sistem
 
Model pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelasModel pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelas
 
Model pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelasModel pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelas
 
Model pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelasModel pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelas
 
Model pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelasModel pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelas
 
Ppt resume teknologi pendidikan
Ppt resume teknologi pendidikanPpt resume teknologi pendidikan
Ppt resume teknologi pendidikan
 
Laporan pts bakar
Laporan pts bakarLaporan pts bakar
Laporan pts bakar
 
Isbm belajar
Isbm belajarIsbm belajar
Isbm belajar
 
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaTugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
 
DESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptxDESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
 
Direct instruction
Direct instructionDirect instruction
Direct instruction
 
Ppt Strategi Belajar Kel.1.pptx
Ppt Strategi Belajar Kel.1.pptxPpt Strategi Belajar Kel.1.pptx
Ppt Strategi Belajar Kel.1.pptx
 
Supervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanSupervisi Pendidikan
Supervisi Pendidikan
 
Makalah pendekatan sbm
Makalah pendekatan sbmMakalah pendekatan sbm
Makalah pendekatan sbm
 

More from Narendra

Rpp k1 t2 st4 p6
Rpp k1 t2 st4 p6Rpp k1 t2 st4 p6
Rpp k1 t2 st4 p6Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p5
Rpp k1 t2 st4 p5Rpp k1 t2 st4 p5
Rpp k1 t2 st4 p5Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p4
Rpp k1 t2 st4 p4Rpp k1 t2 st4 p4
Rpp k1 t2 st4 p4Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p3
Rpp k1 t2 st4 p3Rpp k1 t2 st4 p3
Rpp k1 t2 st4 p3Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p2
Rpp k1 t2 st4 p2Rpp k1 t2 st4 p2
Rpp k1 t2 st4 p2Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p6
Rpp k1 t2 st4 p6Rpp k1 t2 st4 p6
Rpp k1 t2 st4 p6Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p5
Rpp k1 t2 st4 p5Rpp k1 t2 st4 p5
Rpp k1 t2 st4 p5Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p4
Rpp k1 t2 st4 p4Rpp k1 t2 st4 p4
Rpp k1 t2 st4 p4Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p3
Rpp k1 t2 st4 p3Rpp k1 t2 st4 p3
Rpp k1 t2 st4 p3Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p2
Rpp k1 t2 st4 p2Rpp k1 t2 st4 p2
Rpp k1 t2 st4 p2Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Narendra
 

More from Narendra (20)

Depan
DepanDepan
Depan
 
Best 1
Best 1Best 1
Best 1
 
Rpp k1 t2 st4 p6
Rpp k1 t2 st4 p6Rpp k1 t2 st4 p6
Rpp k1 t2 st4 p6
 
Rpp k1 t2 st4 p5
Rpp k1 t2 st4 p5Rpp k1 t2 st4 p5
Rpp k1 t2 st4 p5
 
Rpp k1 t2 st4 p4
Rpp k1 t2 st4 p4Rpp k1 t2 st4 p4
Rpp k1 t2 st4 p4
 
Rpp k1 t2 st4 p3
Rpp k1 t2 st4 p3Rpp k1 t2 st4 p3
Rpp k1 t2 st4 p3
 
Rpp k1 t2 st4 p2
Rpp k1 t2 st4 p2Rpp k1 t2 st4 p2
Rpp k1 t2 st4 p2
 
Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1
 
Rpp k1 t2 st4 p6
Rpp k1 t2 st4 p6Rpp k1 t2 st4 p6
Rpp k1 t2 st4 p6
 
Rpp k1 t2 st4 p5
Rpp k1 t2 st4 p5Rpp k1 t2 st4 p5
Rpp k1 t2 st4 p5
 
Rpp k1 t2 st4 p4
Rpp k1 t2 st4 p4Rpp k1 t2 st4 p4
Rpp k1 t2 st4 p4
 
Rpp k1 t2 st4 p3
Rpp k1 t2 st4 p3Rpp k1 t2 st4 p3
Rpp k1 t2 st4 p3
 
Rpp k1 t2 st4 p2
Rpp k1 t2 st4 p2Rpp k1 t2 st4 p2
Rpp k1 t2 st4 p2
 
Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1
 
Ijin+dll
Ijin+dllIjin+dll
Ijin+dll
 
Dp
DpDp
Dp
 
5
55
5
 
4
44
4
 
3
33
3
 
2
22
2
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Meningkatkan Pengelolaan Pembelajaran

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu aktivitas belajar-mengajar. Di dalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru adalah mengelola pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif diantara dua subjek pembelajaran yaitu guru sebagai penginisiatif awal dan pengarah serta pembimbing, sedangkan peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran. Pengajaran merupakan aktivitas yang sistematis dan sistemik yang terdiri atas banyak komponen. Masing-masing komponen pengajaran tidak bersifat terpisah atau berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus berjalan teratur, saling bergantung, komplementer, dan kesinambungan. Untuk itu diperlukan pengelolaan pembelajaran yang baik. Pengelolaan pembelajaran yang baik harus dikembangkan berdasarkan pada prinsip-prinsip pengajaran. Ia harus mempertimbangkan segi dan strategi pengajaran, dirancang secara sistematis, bersifat konseptual tetapi praktis relistik dan fleksibel, baik yang menyangkut masalah interaksi pengajaran, pengelolaan kelas, pengajaran, maupun penilaian pengajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukannya interaksi antara guru dan murid yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai dengan target dari guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif yang terjadi antara guru dan murid. Adapun materi yang akan kami bahas dalam makalah pengelolaan pembelajaran yakni pengertian dan hakikat pengelolaan pembelajaran serta pendekatan belajar-mengajar. Untuk melaksanakan tugas dalam meningkatkan mutu pendidikan maka diadakan proses belajar mengajar, guru merupakan figur sentral, di tangan gurulah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan belajar mengajar disekolah. Oleh karena itu tugas dan peran guru bukan saja mendidik,
  • 2. 2 mengajar dan melatih tapi juga bagaimana guru dapat mebaca situasi kelas dan kondisi siswanya dalam menerima pelajaran. Untuk meningkatkan peran guru dalam proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa, maka guru diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan mampu mengelola kelas dengan baik. Adapun tujuan yang diniatkan dalam setiap kegiatan belajar mengajar, baik yang sifaatnya instruksional maupun tujuan peniring akan dapat dicapai secara optimal apabila dapat menciptakan dan mempertahankan kondisi yang menguntungka bagi peserta didik. Dalam setiap proses pembelakjaran kondisi inni harus direncanakan dan diusahakan oleh guru secara sengaja agar dapat terhindar dari kondisi yang merugikan. Dan kembali kepada kondisi yang optimal apabila terjadi hal-hal yang merusak yang disebabkan oleh tingkah laku peserta didik didalam kelas. Usaha guru dalam menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif apabila : Pertama, diketahui secara tepat faktor-faktor yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam proses belajar mengajar. kedua, dikenal masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya timbul dan dapat merusak iklim belajar mengajar. Ketiga, dikuasainya berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu pendekatan digunakan (Ahmad Rohani, 2004:122). Suatu kondisi belajar optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan dalam mencapai tujuan pengajaran. Proses pembelajaran di sekolah merupakan suatu kegiatan yang perlu direncanakan dengan matang. Perencanaan tersebut meliputi kegiatan belajar mengajar, pengelolaan kelas maupun hasil belajar di kelas. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran yang kita kenal dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menjadi suatu hal yang sangat penting. Penyususnan rencana pelaksanaan pembelajaran berguna untuk membantu dan memudahkan guru agar program pembelajaran yang dilaksanakan benar benar terfokus pada kegiatan peserta didik, sehingga perlu disusun suatu perangkat rencana
  • 3. 3 pelaksanaan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Problema guru selalu dihadapkan pada berbagai hal yang memerlukan pengambilan keputusan sehubungan dengan tugasnya baik sebelum, selama maupun sesudah terjadinya proses atau situasi belajar mengajar. Guru harus mengambil keputusan-keputusan tentang apa, bagaimana, kapan, untuk apa dan sebagainya mengenai setiap situasi atau kondisi belajar yang perlu diciptakan. Mengambil keputusan mengenai pelaksanaan rencana yang telah dibuat, dan mengenai berhasil atau tidaknya pelaksanaan rencana merupakan tugas guru. Berhasil tidaknya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat diketahui setelah dilakukan kegiatan evaluasi. Di samping itu, hasil evaluasi bisa juga digunakan sebagai masukan dalam penyusunan dan pelaksanaan program selanjutnya. Menurut Tisnowati Tamat dan Moekarto Mirman (2005:9) menjelaskan bahwa, proses pembelajaran dari seorang guru diawali dengan kegiatan penyusunan program pengajaran atau rencana pelajaran, selanjutnya melaksanakan program atau pelaksanaan pembelajaran dan guru melakukan evaluasi atau penilaian untuk mengetahui keberhasilannya. Dalam pengelolaan proses pembelajaran mengajar di SMPN ................. yang dilaksanakan oleh para guru masih bersifat konvensional, yaitu metode pembelajaran yang monoton yang diajarkan oleh guru serta keterbatasan sarana dan prasarana sekolah. Dari gambaran tersebut sangatlah jelas bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan menjadi kurang maksimal. Keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar merupakan tujuan yang paling diharapkan oleh semua guru. Untuk itu guru harus mampu menciptakan situsi belajar yang efektif. Karena suatu proses belajar mengajar yang efektif berlangsung apabila memberikan keberhasilan serta memberikan rasa puas bagi siswa maupun guru. Seorang guru merasa puas jika siswanya dapat mengikuti proses pembelajaran dengan sungguh-sungguh, bersemangat dan penuh kesadaran tinggi. Hal itu dapat tercapai apabila guru memiliki sikap dan kemampuan secara profesional serta mempunyai kemampuan mengelola proses belajar mengajar yang menyenangkan dan efektif.
  • 4. 4 Dari hasil pelaksanaan kegiatan awal penelitian menunjukkan bahwa semua guru masih kurang maksimal dalam pengelolaan pembelajaran di kelasnya masing-masing. Hasil penilaian pada kegiatan supervisi awal menunjukkan bahwa tidak ada guru yang memenuhi indikator penilaian minimal dalam rentang 70-89 atau dalam kriteria baik. Salah satu upaya yang dilakukan oleh peneliti sebagai kepala sekolah di SMPN ................. adalah dengan melaksanakan kegiatan supervisi akademik melalui pendekatan kolaburatif sebagai upaya meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar. Menurut Makawimbang dalam Asf dan Mustafa (2013:91), dalam praktik supervisi pendidikan, dikenal bebarapa model supervisi yang selama ini dengan sadar atau tidak sadar dipelaksanaankan oleh supervisor dalam pelaksanaan tugasnya. Setiap model memiliki karakteristik atau kelebihan dan kekurangannya. Oleh karena itu, memahami model-model supervisi memiliki banyak keuntungan tersendiri bagi siapapun yang berprofesi sebagai supervisor pendidikan. Model supervisi yang selama ini diterapkan dalam satuan pendidikan menurut Sahertian (2010:34) adalah supervisi model konvensional (tradisional), model supervisi artistik, model supervisi ilmiah, dan model supervisi akademik. Dalam model supervisi konvensional (tradisional), seorang supervisor dipahami sebagai orang yang memiliki power untuk menentukan nasib guru. Karenanya, dalam perspektif behavior, seorang yang menerapkan model ini selalu menerapkan prilaku atau aksi supervisi dalam bentuk inspeksi dan mencari kesalahan dan menemukan kesalahan bahkan bisa sering kali memata-matai objek, yaitu guru. Model supervisi artistik berdasarkan diri pada bekerja untuk orang lain (working for others), dan bekerja melalui orang lain (working with the others), dan bekerja melalui orang lain (working through the others). Supervisi model ilmiah memiliki ciri-ciri yaitu dilaksanakan secara bersama dan kontinue, sistematis dengan menggunakan prosedur serta teknik tertentu, menggunakan instrumen pengumpulan data, ada data yang objektif yang diperolah dari data yang riil. Supervisi model akademik difokuskan pada peningkatan proses pembelajaran dengan menggunakan siklus yang sistematis.
  • 5. 5 Supervisi akademik membantu guru-guru memperkecil kesenjangan antara tingkah laku mengajar yang nyata dengan tingkah laku mengajar yang ideal. Pendekatan yang digunakan dalam menerapkan supervisi pendidikan sering didasarkan pada prinsip-prinsip psikologis. Secara teoritis Asf (2013:68), terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan supervisor dalam melakukan supervisi pendidikan yaitu : pendekatan langsung (direct approach), pendekatan tidak langsung (non-direct approach), dan pendekatan kolaboratif (colaborative approach). Dalam pendekatan langsung, supervisor memberikan arahan secara langsung kepada guru- guru yang disupervisi sehingga prilaku supervisor lebih dominan. Pendekatan tidak langsung cara pendekatan terhadap permasalahan yang sifatnya tidak langsung. Di sini supervisor memberikan kesempatan yang sebanyak mungkin kepada para guru untuk mengemukakan permasalahan yang mereka alami. Pendekatan kolaboratif adalah cara pendekatan yang memadukan cara pendekatan direktif dan non-direktif menjadi suatu cara pendekatan baru. Pada pendekatan ini, baik supervisor maupun guru bersama-sama bersepakat untuk menetapkan struktur proses dan kriteria dalam melaksanakan proses percakapan terhadap masalah yang dihadapi guru. Pendekatan ini didasarkan pada psikologi kognitif. Psikologi kognitif beranggapan bahwa belajar adalah perpaduan antara kegiatan individu dengan lingkungan yang pada gilirannya akan berpengaruh dalam pembentukan aktivitas individu. Dengan demikian, pendekatan dalam supervisi berhubungan pada dua arah: dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Strategi sosialisasi dan strategi bimbingan supervisi akademik yang telah dilaksanakan selama ini ternyata masih belum memadai, sehingga identitas dan penguasaan materi kurang, 2. Pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif belum pernah dilaksanakan,
  • 6. 6 3. Supervisi akademik konvensional belum dapat meningkatkan kinerja guru, 4. Pelaksanaan supervisi tidak berdasarkan atas kesadaran dan kesepakatan bersama antara guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah D. Perumusan Masalah Dari penjelasan pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan sekolah ini, yaitu : 1. Bagaimana pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan PBM di SMPN ................. Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017? 2. Bagaimana peningkatan kemampuan guru dalam pengelolaan PBM melalui pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif di SMPN ................. Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan PBM di SMPN ................. Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017. 2. Mengetahui peningkatan kemampuan guru dalam pengelolaan PBM melalui pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif di SMPN ................. Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017. F. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan yang berarti sebagai sumbangan pemikiran terhadap beberapa pihak diantaranya : 1. Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan kepada kepala sekolah, guru dan pengawas sekolah tentang teori kinerja dan teori supervisi khususnya supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif.
  • 7. 7 2. Secara Praktis Hasil pelaksanaan penelitian penelitian tindakan sekolah diharapkan dapat memberikan manfaat: a. Bagi guru Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber pengetahuan baru sekaligus sebagai alat untuk merefleksi dirinya sendiri. Manfaat lain yang diharapkan agar guru menyadari pentingnya bekerjasama dengan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya dengan pelaksanaan supervisi akademik. b. Bagi Kepala Sekolah Bahan informasi, pertimbangan dalam penentuan kebijakan dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru yaitu prestasi peserta didik, kesempatan pendidikan lebih tinggi dan pengembangan diri. Sebagai bahan masukan tentang pentingnya peran kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi supervisi. Bagi guru, sebagai bahan masukan kepada para guru bahwa implementasi supervisi berada di tangan guru, bagaimana ia mengemas, mengelola, dan melaksanakan sehingga tercipta kinerja guru yang optimal. c. Bagi Pengawas Sekolah Sebagai bahan evaluasi agar dapat menerapkan supervisi akademik sehingga dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran khususnya dalam pengelolaan PBM