SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Mikroskop
DR. TANDRY MERIYANTI, SP.PK
26 SEPTEMBER 2022
Prinsip Kerja
 Sinar lampu atau pantulan dari
sinar matahari diterima oleh
cermin, lalu sinar diteruskan ke
kondensor kaca benda pada
bahan yang diperiksa.
 Sinar yang masuk ke lensa benda
dipantulkan oleh prisma dan
sinar melewati lensa mata serta
terlihat oleh mata.
 Lensa objektif menghasilkan
bayangan yang dihasilkan oleh
lensa objektif tersebut.
Dasar Teori
 Alat yang digunakan untuk melihat objek atau benda-benda yang terlalu kecil yang tidak
dapat dilihat oleh mata telanjang agar tampak besar dan jelas.
 Mikroskopik berarti sangat kecil dan tidak mudah dilihat dengan mata.
 Mikroskop berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya lihat seseorang, sehingga
memungkinkan dapat mengamati objek yang sangat halus sekalipun.
 Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung yaitu
 Lensa objektif : lensa yang dekat dengan benda yang diamati (objek)
 Lensa okuler : lensa yang dekat dengan pengamat
Jenis mikroskop
 Mikroskop Cahaya (mikroskop optik)
 menggunakan cahaya putih biasa untuk melihat mikroorganisme.
 Mikroskop Ultraviolet (UV)
 menggunakan sinar UV dengan panjang gelombang lebih pendek dari cahaya putih untuk melihat organisme.
 Mikroskop Fluoresen
 menggunakan sinar ultraviolet (UV) dengan melibatkan pemakaian zat warna fluoresen untuk mewarnai objek
 Mikroskop Elektron
 memperoleh gelombang yang sangat pendek dengan meningkatkan tegangan listrik.
 Mikroskop Akustik
 menggunakan komputer untuk analisis gelombang suara dalam melihat objek.
Jenis mikroskop
Berdasarkan jumlah lensa okulernya, mikroskop cahaya dibagi menjadi 2 :
 mikroskop monokuler
 memiliki satu buah lensa okuler
 mikroskop binokuler
 memiliki dua buah lensa okuler
 dengan kombinasi kedua lensa akan memperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan
kedua belah mata
Jenis mikroskop
 Resolusi power (RP) yaitu kemampuan untuk memisahkan dua partikel pada jarak
tertentu sehingga dapat dibedakan satu sama lain.
 Berdasarkan sumber cahaya yang dipakai dan Resulosi Power :
 mikroskop elektron  dapat melihat 100.000 kali daripada mikroskop cahaya biasa.
 Mikroskop cahaya  dapat memperbesar gambar maksimal sekitar 1.250 kali (dengan minyak
emersi).
Mikroskop
Bagian mikroskop
 Lensa okuler : berfungsi untuk memperbesar bayangan objek, gambar yang ditangkap
oleh lensa objektif.
 Revolver : berfungsi untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan.
 Lensa objektif : berfungsi untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar
benda.
 Penjepit preparat atau pemegang sediaan : berfungsi untuk menjepit preparat yang akan
diamati agar tidak bergeser.
Bagian mikroskop
 Meja preparat (benda) : berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
 Kondensor : berfungsi untuk memfokuskan/mengumpulkan cahaya ke benda yang sedang diamati.
 Pemutar kondensor : berfungsi mengatur kondensor naik atau turun.
 Diafragma : berfungsi untuk mengatur cahaya yang akan masuk ke mikroskop.
 Pengatur diafragma : berfungsi membuka dan menutup diafragma.
 Pengatur penjepit preparat : berfungsi mengatur penjepit preparat kedepan atau kebelakang.
Bagian mikroskop
 Tombol pengatur fokus kasar : berfungsi untuk mencari fokus bayangan objek secara
cepat.
 Tombol pengatur fokus halus : berfungsi untuk memfokuskan bayangan objek secara
lambat.
 Pengatur penjepit preparat : berfungsi mengatur penjepit preparat ke kiri dan kanan.
 Sakelar lampu (Tombol On/Off) : berfungsi memutuskan aliran listrik atau
menghubungkan aliran listrik ke mikroskop.
 Pengatur intensitas cahaya : berfungsi mengatur lampu redup atau nyala terang.
 Lampu sumber cahaya pada mikroskop.
Penggunaan Mikroskop
 Letakkan mikroskop di tempat yang datar dan tidak licin.
 Bila menggunakan cahaya matahari, tempatkan di tempat yang cukup cahaya dengan
mengatur cermin sehingga diperoleh medan penglihatan yang terang.
 Biasakan memeriksa dengan menggunakan lensa obyektif 10x dulu, bila sasaran sudah
jelas, perbesar dengan objektif 40x dan bila perlu dengan 100x. Untuk pembesar 100x
gunakan minyak imersi.
 Bersihkan lensa dengan kertas lensa atau kain yang lembut setiap hari setelah selesai
bekerja, terutama bila lensa terkena minyak imersi bersihkan dengan eter alkohol.
 Jangan membersihkan/merendam lensa dengan alkohol atau sejenisnya karena akan
melarutkan perekatnya sehingga lensa dapat lepas dari rumahnya.
Penggunaan Mikroskop
 Jangan menyentuh lensa obyektif dengan jari.
 Jangan membiarkan mikroskop tanpa lensa okuler atau obyektif, karena kotoran akan
mudah masuk.
 Bila lensa obyektif dibuka, tutup dengan penutup yang tersedia.
 Saat mikroskop disimpan, lensa obyektif 10x atau 100x tidak boleh berada pada satu
garis dengan kondensor, karena dapat mengakibatkan lensa pecah bila ulir makrometer
dan mikrometemya sudah rusak.
 Simpan mikroskop di tempat yang rendah kelembabannya, dapat dengan cara
memberikan penerangan lampu wolfram atau dengan silika gel.
Pemeliharaan Mikroskop
 Mikroskop binokuler harus selalu dalam keadaan bersih dan bebas debu.
 Jika selesai dipakai, lensa 10x dan 40x serta lensa okuler dibersihkan dengan tissue
pembersih lensa.
 Jika menggunakan lensa 100x (oil emersi),dibersihkannya dengan menggunakan xilol.
 Jika tidak dipergunakan, mikroskop disimpan dalam lemari mikroskop dan ditutup dengan
kain
 Pada saat mengangkat mikroskop, hendaknya digunakan kedua tangan, satu tangan
memegang lengan mikroskop dan tangan yang lain untuk menyangga bagian dasar
mikroskop.
 Pada pemakaian mikroskop, dipilih posisi yang nyaman dan perlu dipertimbangkan faktor-
faktor kemungkinan terjadinya getaran, intensitas cahaya yang datang, ketinggian meja
harus sesuai dengan pekerja.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

More Related Content

Similar to Mikroskop dalam

Mikroskop dan penggunaannya2
Mikroskop dan penggunaannya2Mikroskop dan penggunaannya2
Mikroskop dan penggunaannya2mas min
 
presentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdf
presentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdfpresentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdf
presentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdfAlwiHasan5
 
Presentasi mikroskop
Presentasi mikroskopPresentasi mikroskop
Presentasi mikroskopNur Fitryah
 
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirmaMikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirmadiah_nahdhiah_35
 
Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
 Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskoppjj_kemenkes
 
Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
 Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop  Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop pjj_kemenkes
 
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologi
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologiI ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologi
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologibaskimia
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang MikroskopLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang MikroskopLydia Nurkumalawati
 

Similar to Mikroskop dalam (20)

Mikroskop dan penggunaannya2
Mikroskop dan penggunaannya2Mikroskop dan penggunaannya2
Mikroskop dan penggunaannya2
 
MIKROSKOP
MIKROSKOPMIKROSKOP
MIKROSKOP
 
Cara atau langkah mikroskop
Cara atau langkah mikroskopCara atau langkah mikroskop
Cara atau langkah mikroskop
 
Cara atau langkah mikroskop
Cara atau langkah mikroskopCara atau langkah mikroskop
Cara atau langkah mikroskop
 
presentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdf
presentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdfpresentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdf
presentasimikroskop-150417004406-conversion-gate02.pdf
 
Presentasi mikroskop
Presentasi mikroskopPresentasi mikroskop
Presentasi mikroskop
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirmaMikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
 
Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
 Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
 
Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
 Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop  Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
 
M ikroskop
M ikroskopM ikroskop
M ikroskop
 
Makalah Mikroskop
Makalah MikroskopMakalah Mikroskop
Makalah Mikroskop
 
Alat optik dalam kehidupan sehari hari
Alat optik dalam kehidupan sehari hariAlat optik dalam kehidupan sehari hari
Alat optik dalam kehidupan sehari hari
 
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologi
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologiI ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologi
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologi
 
mikroskop.doc
mikroskop.docmikroskop.doc
mikroskop.doc
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
Mikroskop (mgmp)
Mikroskop (mgmp)Mikroskop (mgmp)
Mikroskop (mgmp)
 
Makalah mikroskop
Makalah mikroskopMakalah mikroskop
Makalah mikroskop
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang MikroskopLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
 

Recently uploaded

Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 

Recently uploaded (20)

Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 

Mikroskop dalam

  • 1. Mikroskop DR. TANDRY MERIYANTI, SP.PK 26 SEPTEMBER 2022
  • 2. Prinsip Kerja  Sinar lampu atau pantulan dari sinar matahari diterima oleh cermin, lalu sinar diteruskan ke kondensor kaca benda pada bahan yang diperiksa.  Sinar yang masuk ke lensa benda dipantulkan oleh prisma dan sinar melewati lensa mata serta terlihat oleh mata.  Lensa objektif menghasilkan bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif tersebut.
  • 3. Dasar Teori  Alat yang digunakan untuk melihat objek atau benda-benda yang terlalu kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang agar tampak besar dan jelas.  Mikroskopik berarti sangat kecil dan tidak mudah dilihat dengan mata.  Mikroskop berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya lihat seseorang, sehingga memungkinkan dapat mengamati objek yang sangat halus sekalipun.  Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung yaitu  Lensa objektif : lensa yang dekat dengan benda yang diamati (objek)  Lensa okuler : lensa yang dekat dengan pengamat
  • 4. Jenis mikroskop  Mikroskop Cahaya (mikroskop optik)  menggunakan cahaya putih biasa untuk melihat mikroorganisme.  Mikroskop Ultraviolet (UV)  menggunakan sinar UV dengan panjang gelombang lebih pendek dari cahaya putih untuk melihat organisme.  Mikroskop Fluoresen  menggunakan sinar ultraviolet (UV) dengan melibatkan pemakaian zat warna fluoresen untuk mewarnai objek  Mikroskop Elektron  memperoleh gelombang yang sangat pendek dengan meningkatkan tegangan listrik.  Mikroskop Akustik  menggunakan komputer untuk analisis gelombang suara dalam melihat objek.
  • 5. Jenis mikroskop Berdasarkan jumlah lensa okulernya, mikroskop cahaya dibagi menjadi 2 :  mikroskop monokuler  memiliki satu buah lensa okuler  mikroskop binokuler  memiliki dua buah lensa okuler  dengan kombinasi kedua lensa akan memperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan kedua belah mata
  • 6. Jenis mikroskop  Resolusi power (RP) yaitu kemampuan untuk memisahkan dua partikel pada jarak tertentu sehingga dapat dibedakan satu sama lain.  Berdasarkan sumber cahaya yang dipakai dan Resulosi Power :  mikroskop elektron  dapat melihat 100.000 kali daripada mikroskop cahaya biasa.  Mikroskop cahaya  dapat memperbesar gambar maksimal sekitar 1.250 kali (dengan minyak emersi).
  • 8.
  • 9. Bagian mikroskop  Lensa okuler : berfungsi untuk memperbesar bayangan objek, gambar yang ditangkap oleh lensa objektif.  Revolver : berfungsi untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan.  Lensa objektif : berfungsi untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda.  Penjepit preparat atau pemegang sediaan : berfungsi untuk menjepit preparat yang akan diamati agar tidak bergeser.
  • 10. Bagian mikroskop  Meja preparat (benda) : berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati.  Kondensor : berfungsi untuk memfokuskan/mengumpulkan cahaya ke benda yang sedang diamati.  Pemutar kondensor : berfungsi mengatur kondensor naik atau turun.  Diafragma : berfungsi untuk mengatur cahaya yang akan masuk ke mikroskop.  Pengatur diafragma : berfungsi membuka dan menutup diafragma.  Pengatur penjepit preparat : berfungsi mengatur penjepit preparat kedepan atau kebelakang.
  • 11. Bagian mikroskop  Tombol pengatur fokus kasar : berfungsi untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat.  Tombol pengatur fokus halus : berfungsi untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat.  Pengatur penjepit preparat : berfungsi mengatur penjepit preparat ke kiri dan kanan.  Sakelar lampu (Tombol On/Off) : berfungsi memutuskan aliran listrik atau menghubungkan aliran listrik ke mikroskop.  Pengatur intensitas cahaya : berfungsi mengatur lampu redup atau nyala terang.  Lampu sumber cahaya pada mikroskop.
  • 12. Penggunaan Mikroskop  Letakkan mikroskop di tempat yang datar dan tidak licin.  Bila menggunakan cahaya matahari, tempatkan di tempat yang cukup cahaya dengan mengatur cermin sehingga diperoleh medan penglihatan yang terang.  Biasakan memeriksa dengan menggunakan lensa obyektif 10x dulu, bila sasaran sudah jelas, perbesar dengan objektif 40x dan bila perlu dengan 100x. Untuk pembesar 100x gunakan minyak imersi.  Bersihkan lensa dengan kertas lensa atau kain yang lembut setiap hari setelah selesai bekerja, terutama bila lensa terkena minyak imersi bersihkan dengan eter alkohol.  Jangan membersihkan/merendam lensa dengan alkohol atau sejenisnya karena akan melarutkan perekatnya sehingga lensa dapat lepas dari rumahnya.
  • 13. Penggunaan Mikroskop  Jangan menyentuh lensa obyektif dengan jari.  Jangan membiarkan mikroskop tanpa lensa okuler atau obyektif, karena kotoran akan mudah masuk.  Bila lensa obyektif dibuka, tutup dengan penutup yang tersedia.  Saat mikroskop disimpan, lensa obyektif 10x atau 100x tidak boleh berada pada satu garis dengan kondensor, karena dapat mengakibatkan lensa pecah bila ulir makrometer dan mikrometemya sudah rusak.  Simpan mikroskop di tempat yang rendah kelembabannya, dapat dengan cara memberikan penerangan lampu wolfram atau dengan silika gel.
  • 14. Pemeliharaan Mikroskop  Mikroskop binokuler harus selalu dalam keadaan bersih dan bebas debu.  Jika selesai dipakai, lensa 10x dan 40x serta lensa okuler dibersihkan dengan tissue pembersih lensa.  Jika menggunakan lensa 100x (oil emersi),dibersihkannya dengan menggunakan xilol.  Jika tidak dipergunakan, mikroskop disimpan dalam lemari mikroskop dan ditutup dengan kain  Pada saat mengangkat mikroskop, hendaknya digunakan kedua tangan, satu tangan memegang lengan mikroskop dan tangan yang lain untuk menyangga bagian dasar mikroskop.  Pada pemakaian mikroskop, dipilih posisi yang nyaman dan perlu dipertimbangkan faktor- faktor kemungkinan terjadinya getaran, intensitas cahaya yang datang, ketinggian meja harus sesuai dengan pekerja.
  • 15.