SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Pemanfaatan Teknologi Jaringan
Dr. Drs.Achmad Noor Fatirul, ST., M.Pd
Bagaimana pendapat saudara?
Era Teknologi Informasi
• Teknologi JARINGAN (networking technology / online technologi)
• Teknologi JARINGAN menggabungkan jaringan (peripheral) yg berupa data,
audio, video, telepon dan lingkungan dan lingkungan pembelajaran
(multimedia).
• Apakah suara, apakah gambar, apakah cetak…….dikemas dalam bentuk
DIGITAL
• TI telah mmeningkatkan produktivitas dan kinerja, sehingga bekerja lebih
cepat, investasi SDM lebih sedikit….sehingga kualitas kinerja lebih baik
• Yang penting cepatlah berubah menjadi cara pandang kehidupan
“ the change has become a way of life”
PEMBELAJARAN BERMAKNA
1. Perubahan TI yg dramatic di seluruh dunia (Seels & Richey, 1994)
2. Hasil belajar & kinerja yg diupayakan dicapai melalui TI
3. Sehingga perlu mengaitkan pengetahuan dengan konteks kehidupan nyata ATAU
menghubungkan pengetahuan dgn komunitas alam sekitar
4. Oleh karena itu sekolah HARUS secara terus menerus mengupayakan
meningkatkan seluruh KAWASAN BELAJAR.
5. Untuk mengatasi ketidakmampuan mengatasi masalah belajar nyata dilapangan,
SEKOLAH MEMBERIKAN KEMAMPUAN PD SISWA TTG KETERAMPILAN &
PENGETAHUAN AGAR MAMPU BEKERJASAMA DGN ANGGOTA MASYARAKAT.
PEMBELAJARAN BERMAKNA
6. TEP (Pendidikan/Pembelajaran) diperlukan untuk menstimulasi siswa dpt
menyesuaikan pd dunia nyata yg terus berkembang.
7. SEHINGGA…….PEMBELAJARAN LEBIH MENEKANKAN PD PERKEMBANGAN SISWA KE
ARAH PEMBELAJARAN BERMAKNA (meaningfulness).
8. Kualitas Belajar Bermakna (Jonassen, 1995): AKTIF, KONSTRUKTIF, KOLABORATIF,
KONVENSASIONAL, KONTEKSTUAL, DAN REFLEKTIF.
AKTIF
1. Melibatkan siswa dlm proses pembelajaran dgn memproses informasi
secara cermat (siswa bertanggung jawab atas hasil belajarnya)
2. Keterlibatan siswa secara AKTIF, memungkinkan siswa mampu menangkap
fakta, konsep, pengertian, definisi, kaidah2 menurut kemampuan siswa.
3. Sesuatu yg diterima sendiri dpt meng-aktivasi proses berpikir
4. SEHINGGA, siswa dpt meng-integrase antara pengetahuan yg ada dlm
dirinya & pengalaman yg berasal dr lingkungan sekitar.
KONTRUKTIF
1. Siswa mengakomodasikan ide2/gagasan2 barunya dgn pengetahuan awal yg
dimilikinya.
2. Dengan demikian siswa akan dpt melakukan REKONSILIASI hal yg berbeda
sesuai dgn rasa keingintahuannya.
3. Kemampuan memahami dan menangkap apa yg ada disekitarnya sangat
tergantung pada PERSPEKTIF PERSONAL diri siswa.
4. Semakin luas pengalaman siswa, semakin dalam memberikan ttg sesuatu
yang dipelajarinya
KOLABORATIF
1. SISWA membangun pengetahuan dgn komunitas belajar, memberi dukungan
bersama: memberikan contoh saling mengamati kontribusi satu sama lain
unt mencapai tujuan kognitif`
2. Kolaboratif lebih menguntungkan dlm pengembangan intelektual
dibandingkan dgn individual dan kompetisi
3. Keuntungan Kolaboratif (Hill & Hill, 1993): Prestasi Belajar lebih tinggi,
pemahaman lebih mendalam, belajar lebih menyenangkan,
mengembangkan keterapilan kepemimpinan, meningkatkan sifat positif,
meningkatkan harga diri, belajar secara inklusif, merasa salaing memiliki,
dan mengembangkan keteraplan masa depan
PRESTASI LEBIH TINGGI,
Kolabratif 1:
1. Piaget: pendekatan Behavioristik, kecerdasan/intelek merupakan
karakteristik ciri khusus individual`
2. Doice & Mugny (1984): telah melakukan penelitian yg mendukung anggapan
bahwa INTERAKSI SOSIAL benar2 memberikan arahan bagi kemajuan
perkembangan kognitif.
3. Johnson & Johnsen (1981): Dlm hsl penelitiannya, bukti empiric benar2
pengalaman belajar kooperatif dpt meningkatkan Prestasi Akademik
dibandingkan individu & kompetitif.
PEMAHAMAN YG LEBIH MENDALAM
Kolaboratif 2:
1. Perlu memadukan ide/gagasan yg mmemerlukan perhatian cukup lama &
secara terus menerus memotivasi belajar dpt melalui kerja sama
2. Perbedaan pandangan yg beragam dpt memberi alternative dlm
penyelesaian masalah, akan memberi kontribusi dlm pengembangan
ketermplan berpikir & tingkat pemahaman yg mendalam.
3. Kebersamaan, keterpaduan, menghargai pendapat sau sama lain, dpt
menghasilkan tujuan bersama.
BELAJAR LEBIH MENYENANGKAN
Kolabratif 3:
1. BELAJAR dgn kooperatif akan lebih menyenangkan dgn saling memotivasi
dlm kondosi belajar.
2. Bertukar pikiran/ide dpt menyenangkan dgn melakukan interaksi social yg
dapat mempertahankan keutuhan pasangan atau kelompok
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN
Kolaboratif 5:
1. Kolaboratif memberikan kesempatan secara terus menerus dlm
pengembangan kepemimpinan dan keterampilan kelompok`
2. Dengan pengalaman ini, individu dpt memahami pandangan orang lain, dari
pada yg bukan kolaborasi yaitu individual maupun kompetisi (Johnson &
Johnson, 1983)
MEINGKATKAN SIKAP POSITIF
Kolaboratif 5:
1. TANPA melihat perbedaaan latar belakang kemampuan etnis, siswa lebih
bersikap lebih positif thdp yg lain.
2. Cooper dkk (1980), Johnson & Johnson (1981,1983,1987): lingkungan
belajar kooperatif dpt mendorong harapan2 yg lebih positif ttg
kerjasamanya dgn orang lain & berperan serta dlm menyelesaikan
perbedaan-perbedaan.
MENINGKATKAN SIKAP POSITIF
Kolaboratif 6:
1. TANPA melihat perbedaaan latar belakang kemampuan etnis, siswa lebih
bersikap lebih positif thdp yg lain.
2. Cooper dkk (1980), Johnson & Johnson (1981,1983,1987): lingkungan
belajar kooperatif dpt mendorong harapan2 yg lebih positif ttg
kerjasamanya dgn orang lain & berperan serta dlm menyelesaikan
perbedaan-perbedaan.
BELAJAR SECARA INKLUSIF
Kolaboratif 7:
1. Meningkatkan kepedulian & penghargaan pd pihak lain, dan juga perspektif
thdp orang lain mudah dipahami
2. Wawasan dan tingkat kemampuan lebih luas
3. Implikasinya adalah saling menguntungkan
4. Bekerja melakukan peran2 yg sama dlm kelompok &
5. Memecahkan persoalan2 dlm kolaborasi dpt meningkatkan harga diri setiap
orang, KRN semua Siswa & Guru memiliki peran yg sama dan berarti
RASA SALING MEMILIKI
Kolaboratif 8:
1. DAPAT meningkatkan motivasi dlm prestasinya
2. Meningkatkan rasa saling memiliki untuk tujuan bersama yg lebih baik
KETERAPILAN BELAJAR MASA DEPAN
Kolaboratif 9:
1. Keterampilan hidup perlu diberikan sejak awal, latihan hidup bersama
yaitu situasi lingkungan belajar kolaboratif
2. Hal ini untuk penyiapan pada lingkungan kerja yg lebih besar, juga dalam
keluarga
KONVENSIONAL
1. Konvesional merupakan prooses social, dialogis dimana sswa
mendapatkan keuntungan besar dr komunitas belajar aik didalam
maupun diluar sekolah.
2. Proses belajar pd dasarnya adalah intraksi dialogis antara siswa dan guru,
siswa-siswa,siswa-lingkungan (bersifat timbal balik)
KONTEKSTUAL
1. Tugas2 belajar sesuai dgn tugas yg ada di lingkungan nyata dan bermakna
bagi siswa.
2. ATAU tugas belajar disimulasikan melalui lingkungan belajar, yg berbasis
masalah RIIL`
3. Pembelajaran perlu mengintergrasikan segala sesuatu yg ada pd
lingkungan sekitar (environmental basw learning)
4. REFLEKTIF, SISWA mengartikulasikan apa yg telah mereka pelajari
sebelumnya dan merefleksikan pd proses2 serta keputusan2 yg
diambilnya
PERAN TI DALAM BELAJAR
Teknologi seyogyanya dipakai sebagai
FASILITATOR BERPIKIR & KONSTRUKSI
PENGETAHUAN (Jonassen, Campbell, &
Davidson, 1993)`
PERAN TI DALAM BELAJAR
(Jonassen,1995)
1. Sebagai alat unt menilai informasi, mempresentasi gagasan, & melakukan komunikasi dgn
pihak lain, serta menghasilkan produk
2. Sebagai wahana intelektal alat berpikir secara cermat unt mengartikulasi ttg apa yg
diketahui siswa, merefleksi ttg apa yg dipelajarinya, & bgmn mengetahuinya, membantu
mengadakan negoisasi makna, mengkonstruksi makna personal, & membantu berpikir
cermat.
TUGAS
1. BUATLAH PEMBELAJARAN BERBASIS TI SESUAI DENGAN
KOMPETENSI SAUDARA !!!
2. BERILAH TANGGAPAN TENTANG METODE, STRATEGI, MODEL DARI
YG SAUDARA DAPATKAN, DENGAN KAJIAN MENDALAM !!!
3. YANG SAUDARA DAPATKAN DIKUMPULKAN DALAM BENTUK
FLASDISK (SATUKAN DGN 1 KELAS) !!!
PERAN TI DALAM BELAJAR
(Jonassen,1995)
3. Sebagai sara penghubung unt mempresentasikan & menstimulasi masalah2, situasi,
& konteks yg sec. nyata bermakna, mempresentasikan keyakinan, perspektif,
argument, nerumuskan ruang lingkup masalah yg dpt dikendalikan unt belajar
berpikir, & membantu mengadakan pembahasan diantara konunitas belajar

More Related Content

What's hot (6)

20 pembelajaran contekstual 2
20  pembelajaran contekstual 220  pembelajaran contekstual 2
20 pembelajaran contekstual 2
 
Bp hakekat belajar
Bp hakekat belajarBp hakekat belajar
Bp hakekat belajar
 
PERMASALAHAN BELAJAR
PERMASALAHAN BELAJARPERMASALAHAN BELAJAR
PERMASALAHAN BELAJAR
 
PENDEKATAN DALAM BELAJAR
PENDEKATAN DALAM BELAJARPENDEKATAN DALAM BELAJAR
PENDEKATAN DALAM BELAJAR
 
EDU 3103 Murid Alam Belajar
EDU 3103 Murid Alam Belajar EDU 3103 Murid Alam Belajar
EDU 3103 Murid Alam Belajar
 
Psikologi Pendidikan-Kontruktivisme
Psikologi Pendidikan-KontruktivismePsikologi Pendidikan-Kontruktivisme
Psikologi Pendidikan-Kontruktivisme
 

Similar to PEMANFAATAN TEKNOLOGI JARINGAN

2. paparan strategi pembelajaran 2013 prof udin
2. paparan  strategi pembelajaran 2013 prof udin2. paparan  strategi pembelajaran 2013 prof udin
2. paparan strategi pembelajaran 2013 prof udin
Suaidin -Dompu
 
Pendidikan Anak Masa Depan
Pendidikan Anak Masa DepanPendidikan Anak Masa Depan
Pendidikan Anak Masa Depan
Universitas PGRI
 
Pendidikan dimasa-depan
Pendidikan dimasa-depanPendidikan dimasa-depan
Pendidikan dimasa-depan
Saujuk Ahsane
 
33760961 topik-1-alam-belajar-2
33760961 topik-1-alam-belajar-233760961 topik-1-alam-belajar-2
33760961 topik-1-alam-belajar-2
shahrul
 
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
Zufa Fauzia
 
Belajar dan pembelajaran penjas
Belajar dan pembelajaran penjasBelajar dan pembelajaran penjas
Belajar dan pembelajaran penjas
ikka sukana
 
Pembelajaran secara kontekstual
Pembelajaran secara kontekstualPembelajaran secara kontekstual
Pembelajaran secara kontekstual
zabidah awang
 
Belajar dalam lingkup luas
Belajar dalam lingkup luasBelajar dalam lingkup luas
Belajar dalam lingkup luas
Iyus Jatikusumah
 
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
Candra Kurniawan
 

Similar to PEMANFAATAN TEKNOLOGI JARINGAN (20)

strategi belajara mengajar
strategi belajara mengajarstrategi belajara mengajar
strategi belajara mengajar
 
Diferesiasi pembeldjaran.pptx
Diferesiasi pembeldjaran.pptxDiferesiasi pembeldjaran.pptx
Diferesiasi pembeldjaran.pptx
 
2. paparan strategi pembelajaran 2013 prof udin
2. paparan  strategi pembelajaran 2013 prof udin2. paparan  strategi pembelajaran 2013 prof udin
2. paparan strategi pembelajaran 2013 prof udin
 
Pendidikan Anak Masa Depan
Pendidikan Anak Masa DepanPendidikan Anak Masa Depan
Pendidikan Anak Masa Depan
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
PROGRAM WISE DALAM PEMBELAJARAN
PROGRAM WISE DALAM PEMBELAJARANPROGRAM WISE DALAM PEMBELAJARAN
PROGRAM WISE DALAM PEMBELAJARAN
 
Pendidikan dimasa-depan
Pendidikan dimasa-depanPendidikan dimasa-depan
Pendidikan dimasa-depan
 
perssentasi modul 10.pptx
perssentasi modul 10.pptxperssentasi modul 10.pptx
perssentasi modul 10.pptx
 
33760961 topik-1-alam-belajar-2
33760961 topik-1-alam-belajar-233760961 topik-1-alam-belajar-2
33760961 topik-1-alam-belajar-2
 
Utk CGP_Modul 2.2_A6 (1).pptx
Utk CGP_Modul 2.2_A6 (1).pptxUtk CGP_Modul 2.2_A6 (1).pptx
Utk CGP_Modul 2.2_A6 (1).pptx
 
topik-1-alam-belajar
topik-1-alam-belajartopik-1-alam-belajar
topik-1-alam-belajar
 
Membangun Budaya Kerja Guru
Membangun Budaya Kerja GuruMembangun Budaya Kerja Guru
Membangun Budaya Kerja Guru
 
Sosio cultural
Sosio culturalSosio cultural
Sosio cultural
 
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
Perbedaan antara pendekatan strategi metode model kelompok 2 4 b pg paud 2013
 
Bab ii tps
Bab ii tpsBab ii tps
Bab ii tps
 
Belajar dan pembelajaran penjas
Belajar dan pembelajaran penjasBelajar dan pembelajaran penjas
Belajar dan pembelajaran penjas
 
Pembelajaran secara kontekstual
Pembelajaran secara kontekstualPembelajaran secara kontekstual
Pembelajaran secara kontekstual
 
Belajar dalam lingkup luas
Belajar dalam lingkup luasBelajar dalam lingkup luas
Belajar dalam lingkup luas
 
Sekolah Kolaboratif
Sekolah Kolaboratif Sekolah Kolaboratif
Sekolah Kolaboratif
 
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
 

More from UNIVERSITY OF ADI BUANA SURABAYA

More from UNIVERSITY OF ADI BUANA SURABAYA (20)

PROFESIONALILME GURU DALAM MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK
PROFESIONALILME GURU DALAM MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIKPROFESIONALILME GURU DALAM MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK
PROFESIONALILME GURU DALAM MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK
 
MANUSIA DAN PENDIDIKAN.ppt
MANUSIA DAN PENDIDIKAN.pptMANUSIA DAN PENDIDIKAN.ppt
MANUSIA DAN PENDIDIKAN.ppt
 
BAGAIMANA SEGARUSNYA PEMBELAJARAN.pptx
BAGAIMANA SEGARUSNYA PEMBELAJARAN.pptxBAGAIMANA SEGARUSNYA PEMBELAJARAN.pptx
BAGAIMANA SEGARUSNYA PEMBELAJARAN.pptx
 
Pemahaman CP.pptx
Pemahaman CP.pptxPemahaman CP.pptx
Pemahaman CP.pptx
 
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptxParadigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
 
Penyusunan Kurikulum Operasional.pptx
Penyusunan Kurikulum Operasional.pptxPenyusunan Kurikulum Operasional.pptx
Penyusunan Kurikulum Operasional.pptx
 
KAWASANTEKNOLOGI PEMBELAJARAN
KAWASANTEKNOLOGI PEMBELAJARANKAWASANTEKNOLOGI PEMBELAJARAN
KAWASANTEKNOLOGI PEMBELAJARAN
 
KOMPETENSI GURU ABAD 21.pptx
KOMPETENSI GURU ABAD 21.pptxKOMPETENSI GURU ABAD 21.pptx
KOMPETENSI GURU ABAD 21.pptx
 
PARADIGMA BARU.pptx
PARADIGMA BARU.pptxPARADIGMA BARU.pptx
PARADIGMA BARU.pptx
 
KOMPETENSI Abad 21.pptx
KOMPETENSI Abad 21.pptxKOMPETENSI Abad 21.pptx
KOMPETENSI Abad 21.pptx
 
TREND PEMBELAJARAN ABAD 21.ppt
TREND PEMBELAJARAN ABAD 21.pptTREND PEMBELAJARAN ABAD 21.ppt
TREND PEMBELAJARAN ABAD 21.ppt
 
MOTIVASI BELAJAR.pptx
MOTIVASI BELAJAR.pptxMOTIVASI BELAJAR.pptx
MOTIVASI BELAJAR.pptx
 
KOMPETENSI Abad 21.pptx
KOMPETENSI Abad 21.pptxKOMPETENSI Abad 21.pptx
KOMPETENSI Abad 21.pptx
 
CAPAIAN PEMBELAJARAN
CAPAIAN PEMBELAJARANCAPAIAN PEMBELAJARAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN
 
PARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUMPARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUM
 
PERAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
PERAN TEKNOLOGI PEMBELAJARANPERAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
PERAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
 
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
TEKNOLOGI PEMBELAJARANTEKNOLOGI PEMBELAJARAN
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
 
PERUBAHAN EVALUASI.ppt
PERUBAHAN EVALUASI.pptPERUBAHAN EVALUASI.ppt
PERUBAHAN EVALUASI.ppt
 
MENGEMBANGKAN PENDEKATAN BELAJAR.ppt
MENGEMBANGKAN PENDEKATAN BELAJAR.pptMENGEMBANGKAN PENDEKATAN BELAJAR.ppt
MENGEMBANGKAN PENDEKATAN BELAJAR.ppt
 
ETIKA-MORAL GURU.PPT
ETIKA-MORAL GURU.PPTETIKA-MORAL GURU.PPT
ETIKA-MORAL GURU.PPT
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 

Recently uploaded (20)

SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 

PEMANFAATAN TEKNOLOGI JARINGAN

  • 1. Pemanfaatan Teknologi Jaringan Dr. Drs.Achmad Noor Fatirul, ST., M.Pd
  • 3. Era Teknologi Informasi • Teknologi JARINGAN (networking technology / online technologi) • Teknologi JARINGAN menggabungkan jaringan (peripheral) yg berupa data, audio, video, telepon dan lingkungan dan lingkungan pembelajaran (multimedia). • Apakah suara, apakah gambar, apakah cetak…….dikemas dalam bentuk DIGITAL • TI telah mmeningkatkan produktivitas dan kinerja, sehingga bekerja lebih cepat, investasi SDM lebih sedikit….sehingga kualitas kinerja lebih baik • Yang penting cepatlah berubah menjadi cara pandang kehidupan “ the change has become a way of life”
  • 4. PEMBELAJARAN BERMAKNA 1. Perubahan TI yg dramatic di seluruh dunia (Seels & Richey, 1994) 2. Hasil belajar & kinerja yg diupayakan dicapai melalui TI 3. Sehingga perlu mengaitkan pengetahuan dengan konteks kehidupan nyata ATAU menghubungkan pengetahuan dgn komunitas alam sekitar 4. Oleh karena itu sekolah HARUS secara terus menerus mengupayakan meningkatkan seluruh KAWASAN BELAJAR. 5. Untuk mengatasi ketidakmampuan mengatasi masalah belajar nyata dilapangan, SEKOLAH MEMBERIKAN KEMAMPUAN PD SISWA TTG KETERAMPILAN & PENGETAHUAN AGAR MAMPU BEKERJASAMA DGN ANGGOTA MASYARAKAT.
  • 5. PEMBELAJARAN BERMAKNA 6. TEP (Pendidikan/Pembelajaran) diperlukan untuk menstimulasi siswa dpt menyesuaikan pd dunia nyata yg terus berkembang. 7. SEHINGGA…….PEMBELAJARAN LEBIH MENEKANKAN PD PERKEMBANGAN SISWA KE ARAH PEMBELAJARAN BERMAKNA (meaningfulness). 8. Kualitas Belajar Bermakna (Jonassen, 1995): AKTIF, KONSTRUKTIF, KOLABORATIF, KONVENSASIONAL, KONTEKSTUAL, DAN REFLEKTIF.
  • 6. AKTIF 1. Melibatkan siswa dlm proses pembelajaran dgn memproses informasi secara cermat (siswa bertanggung jawab atas hasil belajarnya) 2. Keterlibatan siswa secara AKTIF, memungkinkan siswa mampu menangkap fakta, konsep, pengertian, definisi, kaidah2 menurut kemampuan siswa. 3. Sesuatu yg diterima sendiri dpt meng-aktivasi proses berpikir 4. SEHINGGA, siswa dpt meng-integrase antara pengetahuan yg ada dlm dirinya & pengalaman yg berasal dr lingkungan sekitar.
  • 7. KONTRUKTIF 1. Siswa mengakomodasikan ide2/gagasan2 barunya dgn pengetahuan awal yg dimilikinya. 2. Dengan demikian siswa akan dpt melakukan REKONSILIASI hal yg berbeda sesuai dgn rasa keingintahuannya. 3. Kemampuan memahami dan menangkap apa yg ada disekitarnya sangat tergantung pada PERSPEKTIF PERSONAL diri siswa. 4. Semakin luas pengalaman siswa, semakin dalam memberikan ttg sesuatu yang dipelajarinya
  • 8. KOLABORATIF 1. SISWA membangun pengetahuan dgn komunitas belajar, memberi dukungan bersama: memberikan contoh saling mengamati kontribusi satu sama lain unt mencapai tujuan kognitif` 2. Kolaboratif lebih menguntungkan dlm pengembangan intelektual dibandingkan dgn individual dan kompetisi 3. Keuntungan Kolaboratif (Hill & Hill, 1993): Prestasi Belajar lebih tinggi, pemahaman lebih mendalam, belajar lebih menyenangkan, mengembangkan keterapilan kepemimpinan, meningkatkan sifat positif, meningkatkan harga diri, belajar secara inklusif, merasa salaing memiliki, dan mengembangkan keteraplan masa depan
  • 9. PRESTASI LEBIH TINGGI, Kolabratif 1: 1. Piaget: pendekatan Behavioristik, kecerdasan/intelek merupakan karakteristik ciri khusus individual` 2. Doice & Mugny (1984): telah melakukan penelitian yg mendukung anggapan bahwa INTERAKSI SOSIAL benar2 memberikan arahan bagi kemajuan perkembangan kognitif. 3. Johnson & Johnsen (1981): Dlm hsl penelitiannya, bukti empiric benar2 pengalaman belajar kooperatif dpt meningkatkan Prestasi Akademik dibandingkan individu & kompetitif.
  • 10. PEMAHAMAN YG LEBIH MENDALAM Kolaboratif 2: 1. Perlu memadukan ide/gagasan yg mmemerlukan perhatian cukup lama & secara terus menerus memotivasi belajar dpt melalui kerja sama 2. Perbedaan pandangan yg beragam dpt memberi alternative dlm penyelesaian masalah, akan memberi kontribusi dlm pengembangan ketermplan berpikir & tingkat pemahaman yg mendalam. 3. Kebersamaan, keterpaduan, menghargai pendapat sau sama lain, dpt menghasilkan tujuan bersama.
  • 11. BELAJAR LEBIH MENYENANGKAN Kolabratif 3: 1. BELAJAR dgn kooperatif akan lebih menyenangkan dgn saling memotivasi dlm kondosi belajar. 2. Bertukar pikiran/ide dpt menyenangkan dgn melakukan interaksi social yg dapat mempertahankan keutuhan pasangan atau kelompok
  • 12. MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN Kolaboratif 5: 1. Kolaboratif memberikan kesempatan secara terus menerus dlm pengembangan kepemimpinan dan keterampilan kelompok` 2. Dengan pengalaman ini, individu dpt memahami pandangan orang lain, dari pada yg bukan kolaborasi yaitu individual maupun kompetisi (Johnson & Johnson, 1983)
  • 13. MEINGKATKAN SIKAP POSITIF Kolaboratif 5: 1. TANPA melihat perbedaaan latar belakang kemampuan etnis, siswa lebih bersikap lebih positif thdp yg lain. 2. Cooper dkk (1980), Johnson & Johnson (1981,1983,1987): lingkungan belajar kooperatif dpt mendorong harapan2 yg lebih positif ttg kerjasamanya dgn orang lain & berperan serta dlm menyelesaikan perbedaan-perbedaan.
  • 14. MENINGKATKAN SIKAP POSITIF Kolaboratif 6: 1. TANPA melihat perbedaaan latar belakang kemampuan etnis, siswa lebih bersikap lebih positif thdp yg lain. 2. Cooper dkk (1980), Johnson & Johnson (1981,1983,1987): lingkungan belajar kooperatif dpt mendorong harapan2 yg lebih positif ttg kerjasamanya dgn orang lain & berperan serta dlm menyelesaikan perbedaan-perbedaan.
  • 15. BELAJAR SECARA INKLUSIF Kolaboratif 7: 1. Meningkatkan kepedulian & penghargaan pd pihak lain, dan juga perspektif thdp orang lain mudah dipahami 2. Wawasan dan tingkat kemampuan lebih luas 3. Implikasinya adalah saling menguntungkan 4. Bekerja melakukan peran2 yg sama dlm kelompok & 5. Memecahkan persoalan2 dlm kolaborasi dpt meningkatkan harga diri setiap orang, KRN semua Siswa & Guru memiliki peran yg sama dan berarti
  • 16. RASA SALING MEMILIKI Kolaboratif 8: 1. DAPAT meningkatkan motivasi dlm prestasinya 2. Meningkatkan rasa saling memiliki untuk tujuan bersama yg lebih baik
  • 17. KETERAPILAN BELAJAR MASA DEPAN Kolaboratif 9: 1. Keterampilan hidup perlu diberikan sejak awal, latihan hidup bersama yaitu situasi lingkungan belajar kolaboratif 2. Hal ini untuk penyiapan pada lingkungan kerja yg lebih besar, juga dalam keluarga
  • 18. KONVENSIONAL 1. Konvesional merupakan prooses social, dialogis dimana sswa mendapatkan keuntungan besar dr komunitas belajar aik didalam maupun diluar sekolah. 2. Proses belajar pd dasarnya adalah intraksi dialogis antara siswa dan guru, siswa-siswa,siswa-lingkungan (bersifat timbal balik)
  • 19. KONTEKSTUAL 1. Tugas2 belajar sesuai dgn tugas yg ada di lingkungan nyata dan bermakna bagi siswa. 2. ATAU tugas belajar disimulasikan melalui lingkungan belajar, yg berbasis masalah RIIL` 3. Pembelajaran perlu mengintergrasikan segala sesuatu yg ada pd lingkungan sekitar (environmental basw learning) 4. REFLEKTIF, SISWA mengartikulasikan apa yg telah mereka pelajari sebelumnya dan merefleksikan pd proses2 serta keputusan2 yg diambilnya
  • 20. PERAN TI DALAM BELAJAR Teknologi seyogyanya dipakai sebagai FASILITATOR BERPIKIR & KONSTRUKSI PENGETAHUAN (Jonassen, Campbell, & Davidson, 1993)`
  • 21. PERAN TI DALAM BELAJAR (Jonassen,1995) 1. Sebagai alat unt menilai informasi, mempresentasi gagasan, & melakukan komunikasi dgn pihak lain, serta menghasilkan produk 2. Sebagai wahana intelektal alat berpikir secara cermat unt mengartikulasi ttg apa yg diketahui siswa, merefleksi ttg apa yg dipelajarinya, & bgmn mengetahuinya, membantu mengadakan negoisasi makna, mengkonstruksi makna personal, & membantu berpikir cermat.
  • 22. TUGAS 1. BUATLAH PEMBELAJARAN BERBASIS TI SESUAI DENGAN KOMPETENSI SAUDARA !!! 2. BERILAH TANGGAPAN TENTANG METODE, STRATEGI, MODEL DARI YG SAUDARA DAPATKAN, DENGAN KAJIAN MENDALAM !!! 3. YANG SAUDARA DAPATKAN DIKUMPULKAN DALAM BENTUK FLASDISK (SATUKAN DGN 1 KELAS) !!!
  • 23. PERAN TI DALAM BELAJAR (Jonassen,1995) 3. Sebagai sara penghubung unt mempresentasikan & menstimulasi masalah2, situasi, & konteks yg sec. nyata bermakna, mempresentasikan keyakinan, perspektif, argument, nerumuskan ruang lingkup masalah yg dpt dikendalikan unt belajar berpikir, & membantu mengadakan pembahasan diantara konunitas belajar