Rencana ini membahas upaya pemulihan anak di Jawa Tengah pasca pandemi Covid-19 melalui analisis dampak pandemi pada lima dimensi (kesehatan, pendidikan, kemiskinan, perlindungan anak, lingkungan) dan merencanakan aksi untuk menanggulangi masalah-masalah yang diidentifikasi pada masing-masing dimensi seperti stunting, vaksinasi, pembelajaran jarak jauh, kemiskinan, kesejahteraan anak
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
Teknis RAD Recovery AnaK_BAPPEDA_20220119.pptx
1. RENCANA AKSI DAERAH
PEMULIHAN ANAK PASCA COVID-19
di JAWA TENGAH
Semarang, 19 Januari 2022
BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah
Bekerjasama dengan
UNICEF, LPPM UNDIP
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.posjateng.id%2Fwarta%2Fpemprov-targetkan-2-juta-anak-jateng-divaksin-covid-19-
b2cF49ebz&psig=AOvVaw2eq18JKbwl1MuotytH5MfO&ust=1642600442836000&source=images&cd=vfe&ved=0CAwQjhxqFwoTCPis_N25u_UCFQAAAAAdAAAAABAQ
2. Outline Paparan:
1. Latarbelakang
2. Tujuan
3. Kerangka Analisis
4. Ringkasan isu dan masalah setiap pilar
5. Analisis Dampak dari data (Setiap
Dimensi, 1-5 slide)
6. Hubungan antar isu
7. Analsis Potensi Masalah
8. Rencana Aksi Daerah
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.suara
.com%2Ftag%2Fanak-vaksin-covid-
19&psig=AOvVaw2eq18JKbwl1MuotytH5MfO&ust=16426004428360
00&source=images&cd=vfe&ved=0CAwQjhxqFwoTCPis_N25u_UCFQ
AAAAAdAAAAABAK
3. Latar Belakang
Pandemi COVID-19 juga berdampak kepada pemenuhan hak anak terutama
dalam penyediaan layanan dasar seperti kesehatan, pendidikan,
perlindungan anak, dan pengentasan kemiskinan. Untuk mengatasi dan
mengurangi kemungkinan dampak yang lebih buruk, maka diperlukan
sebuah rencana komprehensif dalam bentuk rencana aksi.
5. TUJUAN
Tujuan disusunnya
analisis dampak Pandemi
COVID-19 pada anak-
anak ini adalah sebagai
dasar dari penyusunan
Rencana Aksi Pemulihan
yang berfokus kepada
anak.
6. KERANGKA
ANALISIS
Dimensi Aspek Sumber Data
Kesehatan Dampak infeksi jangka panjang, gizi seimbang,
imunisasi, dan layanan kesehatan
BPS, Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan Provinsi
Kemiskinan Tingkat kemiskinan dan ketimpangan, pengangguran
dan pekerja usia anak
BPS, UNICEF1, DP3AKB Provinsi
Pendidikan Kehilangan pembelajaran, putus sekolah, dan
kesehatan mental
BPS, UNICEF
Perlindungan Anak Perkawinan anak, kekerasan pada anak, dan pekerja
usia anak
BPS, Kementerian PPA, DP3AKB
Provinsi, Dinas Sosial Provinsi
Lingkungan Penularan di luar rumah, dan ketersediaan sarana
sanitasi
BPS, KLHK Provinsi Jawa Tengah,
DLH Provinsi
Tabel 3 Kerangka analisis
9. KESEHATAN – COVID-19 pada Anak
Analisis Dampak minimal meliputi:
• Studi oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia
menunjukkan bahwa data yang
dikumpulkan sejak Maret hingga
Desember 2020 : tingkat kematian anak
dari kasus terkonfirmasi positif adalah
0,46% dengan penyakit penyerta paling
banyak adalah kegagalan pernafasan
(54,5%), sepsis dan syok sepsis (23,7),
radang otak (12,2), dan komplikasi pasca
operasi (3,2).
• Anak-anak yang terinfeksi COVID-19 juga
berpotensi merasakan long COVID atau
gejala berkepanjangan meskipun hasil tes
mereka sudah negatif
• Dampak gejala COVID-19 yang
berkepanjangan pada anak akan
menimbulkan masalah: menurunnya
produktivitas anak karena kelelahan, nafas
pendek, ruam, semangat belajar menjadi
turun, hingga depresi
Gambar Jumlah kasus positif, dirawat/isolasi, sembuh, dan
meninggal karena COVID-19 berdasarkan umur (Sumber:
COVID19.go.id)
10. KESEHATAN - Stunting
Gambar Data prevalensi balita stunting di 16 Kabupaten lokus penanganan stunting di Jawa Tengah berdasarkan Riskesdas 2018
dan SSGBI 2019
Penurunan pendapatan
dan upaya menekan
pengeluaran pada kelompok
masyarakat miskin dan rentan
menyebabkan penurunan asupan
dan kualitas makanan
Prevalensi stunting di Jawa Tengah
Tahun 2018 31,22%, di atas angka
nasional dan masih jauh dari target
daerah di Tahun 2024 (14%). Dari
16 kota/kabupaten lokus stunting
di Jawa Tengah, Kabupaten Sragen
memiliki prevalensi yang paling
tinggi (39,32%).
COVID-19 berdampak kepada upaya peningkatan derajat kesehatan dan gizi anak. Dampak ini terutama dialami negara
berpendapatan rendah dan menengah. Pembatasan kegiatan sosial untuk mengurangi potensi penularan menurunkan
pendapatan banyak keluarga.
11. KESEHATAN – Imunisasi Dasar Lengkap
Gambar Target dan realisasi IDLuntuk Bayi Tahun 2019 – 2020
(Sumber: Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2020)
Gambar Realisasi IDL untuk Balita menurut daerah tempat tinggal dan jenis kelamin Tahun 2020 (Sumber:
Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2020)
Menurut beberapa penelitian, di antara penyebab turunnya cakupan imunisasi dasar pada saat pandemi adalah
ketakutan orang tua tertular COVID-19 di fasilitas kesehatan, himbauan pemerintah untuk tetap di rumah
termasuk PPKM, physical distancing, dan meningkatnya kasus COVID-19 di berbagai daerah. Hasil FGD
kabupaten/kota di Jawa Tengah pada akhir 2021 menunjukkan bahwa terjadi kekurangan stok imunisasi rutin
selama pandemi.
12. KESEHATAN – Layanan Kesehatan
Gambar Tren Capaian SPM Kesehatan Anak 2019-2020
Capaian Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
tingkat Provinsi 99,2% (terendah Kota
Tegal 96,04%)
Pelayanan Kesehatan Balita 83,56% (terendah
Kab Magelang 54,97%)
Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan
Dasar 54,69% (terendah Kab Wonogiri 12,08%)
Pelayanan kesehatan ibu hamil 96,13%
(terendah Kab Banjarnegara)
Jumlah kabupaten/kota yg mencapai target SPM
kesehatan bayi baru lahir Tahun 2020 hanya
11 kab/kota; kesehatan balita hanya 5 kab/kota;
kesehatan pada usia pendidikan dasar (2 kab/kot
a); dan kesehatan ibu hamil (13 kab/kota).
Data Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Bidang Kesehatan Tahun
2020 menunjukkan ketercapaian
layanan kesehatan yang
terkait dengan anak di
level Provinsi
Adanya penurunan yang cukup
signifikan pada layanan kesehatan
usia Pendidikan dasar dan
pelayanan kesehatan balita
Penyebabnya
karena terdisrupsinya layanan
pendidikan (sekolah)
dan Posyandu
14. PENDIDIKAN
Dampak 1: Potensi kehilangan pembelajaran (learning loss)
• Disrupsi proses pendidikan anak selama masa pandemi
• Kendala pembelajaran jarak jauh
• Kehilangan pembelajaran pada kemampuan literasi dan numerasi siswa
kelas 1 yang naik kelas 2 SD setara dengan 5-6 bulan masa pembelajaran
dan bersifat akumulatif pada jenjang berikutnya
• Telah ada upaya dari pemerintah untuk memitigasi dampak kehilangan
pembelajaran, tetapi efektivitas implementasi belum merata di tiap daerah
16. Dampak 2: Potensi Peningkatan Angka Putus Sekolah
• 90,62% anak yang menjadi yatim, piatu, atau yatim piatu akibat COVID-19
merupakan anak usia sekolah
• Hampir 3 dari 4 keluarga mengalami kehilangan pekerjaan atau penurunan
pendapatan di masa pandemi (Data UNICEF)
• Sebanyak 1 dari 3 keluarga yang memiliki anak bersekolah melaporkan
kesulitan pembiayaan pendidikan anak (Data UNICEF)
• Angka Partisipasi Kasar (APK) tampak menurun pada jenjang SD dari tahun
2019 ke 2020.
• Pemerataan partisipasi anak dalam pendidikan masih perlu ditingkatkan
karena Disparitas APK SMA/SMK/SLB masih lebih tinggi dari yang
diharapkan pada tahun 2020.
17. Dampak 3: Kesehatan mental anak
• Disrupsi proses pembelajaran membuat pola aktivitas anak sehari-
hari berubah
• Terdapat sejumlah perubahan perilaku yang diamati orang tua
terhadap anak di masa pandemi
• Kondisi kesehatan mental anak dapat berpengaruh terhadap
kesuksesan akademiknya
• Dukungan sosial memegang peranan penting terhadap kesejateraan
anak berkaitan dengan sekolah
20. 0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
Kabupaten
Cilacap
Kabupaten
Banyumas
Kabupaten
Purbalingga
Kabupaten
Banjarnegara
Kabupaten
Kebumen
Kabupaten
Purworejo
Kabupaten
Wonosobo
Kabupaten
Magelang
Kabupaten
Boyolali
Kabupaten
Klaten
Kabupaten
Sukoharjo
Kabupaten
Wonogiri
Kabupaten
Karanganyar
Kabupaten
Sragen
Kabupaten
Grobogan
Kabupaten
Blora
Kabupaten
Rembang
Kabupaten
Pati
Kabupaten
Kudus
Kabupaten
Jepara
Kabupaten
Demak
Kabupaten
Semarang
Kabupaten
Temanggung
Kabupaten
Kendal
Kabupaten
Batang
Kabupaten
Pekalongan
Kabupaten
Pemalang
Kabupaten
Tegal
Kabupaten
Brebes
Kota
Magelang
Kota
Surakarta
Kota
Salatiga
Kota
Semarang
Kota
Pekalongan
Kota
Tegal
dalam
persen
(%)
Kab/Kota 2019 Kab/Kota 2020 Jawa Tengah 2020 Indonesia 2020
Gambar 8. Persentase Penduduk Miskin di Jawa Tengah Tahun 2020 (Sumber: BPS, 2021)
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Kabupaten
Brebes
Kabupaten
Pemalang
Kabupaten
Kebumen
Kabupaten
Banjarnegara
Kabupaten
Rembang
Kabupaten
Wonosobo
Kabupaten
Purbalingga
Kabupaten
Banyumas
Kabupaten
Sragen
Kabupaten
Demak
Kabupaten
Klaten
Kabupaten
Karanganyar
Kota
Surakarta
Kabupaten
Batang
Kabupaten
Pekalongan
Kabupaten
Blora
Kota
Tegal
Kabupaten
Pati
Kabupaten
Kendal
Kabupaten
Boyolali
Kota
Pekalongan
Kabupaten
Magelang
Kabupaten
Grobogan
Kota
Magelang
Kabupaten
Wonogiri
Kabupaten
Tegal
Kabupaten
Kudus
Kabupaten
Purworejo
Kabupaten
Sukoharjo
Kabupaten
Semarang
Kabupaten
Cilacap
Kabupaten
Temanggung
Kota
Semarang
Kabupaten
Jepara
Kota
Salatiga
Kabupaten/Kota Jawa Tengah
Gambar 9. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Jawa Tengah Tahun 2020
Tahun 2020 angka kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah
mencapai 11,41% lebih tinggi dari kemiskinan nasional
sebesar 9,78%. Dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah
sebanyak 23 kabupaten/kota memiliki angka kemiskinan
lebih tinggi dari nasional. Bahkan terdapat 3 kabupaten
dengan tingkat kemiskinan hampir 2 kali angka
kemiskinan nasional (>17%) dan merupakan angka
kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah yaitu Kabupaten
Kebumen, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Brebes.
10 kabupaten/kota di Jawa Tengah memiliki indeks
kedalaman kemiskinan lebih tinggi dari provinsi.
Kabupaten dengan indeks P1 tertinggi di Tahun 2020
adalah Kabupaten Brebes (3,01).
Berdasarkan indeks P2 Tahun 2020, Kabupaten Jepara
dan Kota Salatiga merupakan Kabupaten dengan tingkat
ketimpangan kemiskinan terendah. Sedangkan
Kabupaten Pemalang (0.68) merupakan Kabupaten
dengan indeks keparahan kemiskinan tertinggi,
meningkat dibandingkan tahun sebelumnya (0.57)
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8 Kabupaten
Pemalang
Kabupaten
Brebes
Kabupaten
Kebumen
Kabupaten
Sragen
Kabupaten
Rembang
Kabupaten
Banjarnegara
Kabupaten
Banyumas
Kabupaten
Demak
Kabupaten
Wonosobo
Kabupaten
Purbalingga
Kota
Surakarta
Kota
Tegal
Kabupaten
Karanganyar
Kabupaten
Batang
Kabupaten
Klaten
Kota
Pekalongan
Kabupaten
Pekalongan
Kabupaten
Pati
Kabupaten
Kendal
Kabupaten
Boyolali
Kota
Magelang
Kabupaten
Blora
Kabupaten
Magelang
Kabupaten
Sukoharjo
Kabupaten
Tegal
Kabupaten
Wonogiri
Kabupaten
Grobogan
Kabupaten
Kudus
Kabupaten
Semarang
Kota
Semarang
Kabupaten
Cilacap
Kabupaten
Purworejo
Kabupaten
Temanggung
Kota
Salatiga
Kabupaten
Jepara
Kabupaten/Kota 2020 Jawa Tengah
21. 197,520
124,270
116,330
92,190
67,010
-
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
Brebes Pemalang Banyumas Kebumen Banjarnegara
Jumlah penduduk miskin ekstrem
Jumlah Penduduk Miskin Ekstrem tahun 2020 mencapai
581.968 Jiwa sedangkan Jumlah Rumah Tangga Miskin
Ekstrem 303.010 RT. Terdapat 5 kabupaten prioritas
kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah, yaitu Kabupaten
Banyumas, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Kebumen,
Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Brebes
Ketimpangan ekonomi di perkotaan lebih tinggi daripada di
pedesaan. Angka rasio gini Maret 2020 Jawa Tengah wilayah
perkotaan tercatat 0,385 naik dari keadaan Maret 2019
(0,383) maupun September 2019 (0,379). Sedangkan angka
gini rasio wilayah perdesaan Maret 2020 tercatat 0,319 masih
lebih tinggi dari Maret 2019 (0,318) maupun September 2019
(0,315).
24. -
50 000
100 000
150 000
200 000
250 000
Kota
Magelang
Kota
Tegal
Kota
Pekalongan
Kota
Semarang
Kota
Surakarta
Kudus
Semarang
Sukoharjo
Batang
Boyolali
Wonogiri
Purworejo
Karanganyar
Sragen
Rembang
Temanggung
Wonosobo
Kendal
Pekalongan
Blora
Banjarnegara
Purbalingga
Demak
Magelang
Jepara
Kebumen
Klaten
Tegal
Pati
Grobogan
Pemalang
Cilacap
Brebes
Banyumas
Kabupaten dengan jumlah keluarga penerima bantuan
terbanyak adalah Kabupaten Banyumas dengan
jumlah penerima bantuan social mencapai 236.172
keluarga dan jumlah anggaran mencapai 47.23 milyar
rupiah. Sementara itu, kabupaten dengan jumlah
penerima bantuan social terkecil adalah Kota
Magelang dengan jumlah penerima bantuan social
mencapai 7958 keluarga dan jumlah anggaran
mencapai 1.59 milyar rupiah.
Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2020
25. Temuan Kemiskinan
• Ekonomi keluarga menurun akibat kehilangan pekerjaan dan penurunan
pendapatan secara drastis
• Ketidakberdayaan orang tua dalam mencari nafkah/sudah tidak memiliki orang
tua
• Kematian orang tua akibat pandemic covid-19
• Meningkatkan proporsi anak yang mengalami setidaknya satu periode kemiskinan
menjadi 16,6%.
• Kesenjangan ekonomi akan berdampak terhadap perlindungan anak sebagai
akibat dari disparitas atas pemenuhan hak anak
28. Jumlah Perkawinan Usia Anak
Di masa pandemi, angka perkawinan usia anak Tahun 2020 di
Jawa Tengah meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan
tahun sebelumnya
32. LINGKUNGAN
• Sekolah, taman, dan ruang kreativitas anak lainnya merupakan tempat
yang berpotensi menjadi lokasi penularan. Sehingga dibutuhkan upaya
pemenuhan sarana sanitasi dan rekayasa lingkungan untuk mengurangi
risiko penularan di luar rumah
• Dari data profil sanitasi sekolah tahun 2020, diketahui bahwa hanya 16%
satuan Pendidikan yang memiliki akses pada semua layanan dasar,
sedangkan 55% memiliki layanan yang terbatas dan 29% tidak memiliki
akses sanitasi di sekolah.
• Jawa Tengah pernah menjadi salah satu Provinsi dengan klaster
penularan di sekolah paling banyak. Sehingga perlu diperhatikan upaya
pemenuhan sarana prasarana sanitasi di sekolah untuk mencegah
penularan di sekolah.
35. DIMENSI KESEHATAN
Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD
1 Percepatan
Vaksinasi COVID-19
bagi anak
a.Pengkajian cepat keamanan
vaksin pada anak
Surveilance
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
(KIPI)
Dinas Kesehatan
b.Penyelenggaraan vaksin pada
anak sedini mungkin
Persentase anak yang divaksin Dinas Kesehatan
c.Pendampingan dan
pemantauan kesehatan
terhadap anak yang terinfeksi
COVID-19
Persentase anak yang
terdampingi saat positif COVID-
19
Dinas Kesehatan
d. Optimalisasi Monitoring dan
evaluasi "Jogo Tonggo"
Terpenuhinya kebutuhan
makanan dan keperluan lainnya
pada seluruh keluarga yang
karantina akibat COVID-19
DP3AKB
e.Edukasi rutin tentang protokol
kesehatan
Tingkat kepatuhan masyarakat
dalam menerapkan protokol
kesehatan COVID-19
36. DIMENSI KESEHATAN
Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD
2 Perlindungan
terhadap Kesehatan
Anak
a.Perluasan cakupan Imunisasi
Dasar Lengkap (IDL) pada balita
Balita dan anak mendapat IDL Dinas Kesehatan
b. Fasilitasi IDL di lingkungan
rumah berbasis wilayah atau
kelompok posyandu setempat
atau layanan imunisasi “ndodok
lawang”
Cakupan IDL di setiap posyandu Dinas Kesehatan
c. Jaminan ketersediaan bahan
dan alat untuk IDL
Stok bahan dan alat IDL
Dinas Kesehatan
37. DIMENSI KESEHATAN
Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD
3 Pencegahan
Stunting pada anak
a.Optimalisasi pemantauan dan
pendampingan balita
diutamakan pada balita dengan
risiko stunting
Jumlah Balita bawah garis merah
(BGM) semakin menurun;
Prevalensi ibu Kurang Energi
Kronis terpantau
BKKBN
b. Pelatihan kompetensi
pengukuran terhadap tenaga
kesehatan dan kader
beserta monitoring dan
evaluasinya
Tenaga dan kader kesehatan
memiliki sertifikat komepetens
BKKBN
c. Optimalisasi tenaga kesehatan
dalam pemantauan tumbuh
kembang anak
Terpenuhinya jumlah tenaga
kesehatan dalam pemantauan
tumbuh kembang anak
BKKBN
d. Pemberian bantuan vitamin
dan makanan kaya gizi terhadap
anak terutama dari keluarga
miskin
Balita dan anak terpenuhi gizi
dan vitamin
BKKBN
38. DIMENSI KESEHATAN
Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD
Tersusunnya petunjuk teknis
intervensi pada
balita stunting berusia lebih dari
2 tahun
Tersedianya buku petunjuk
teknis untuk
balita stunting berusia lebih dari
2 tahun
BKKBN
Sosialisasi kepada orang tua
terhadap pemantauan tumbuh
kembang anak
(1). Kunjungan wanita hamil
pada K1 dan K4
(2) Indikator D/S (datang/
semua) bayi balita
BKKBN
39. DIMENSI KESEHATAN
Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD
4 Peningkatan
Layanan Kesehatan
Peningkatan pelayanan kesehatan
berbasis UKM
Terpenuhinya akses layanan
kesehatan pada masyarakat
Dinas Kesehatan
Penguatan cakupan layanan
kesehatan melalui mobile care
Terpenuhinya akses layanan
kesehatan pada masyarakat
Dinas Kesehatan
Pemanfaatan teknologi internet
dan komputer untuk kesehatan
Terpenuhinya akses layanan
kesehatan pada masyarakat
Dinas Kesehatan
Pemanfaatan teknologi internet
dan komputer untuk kesehatan
Peningkatan literasi teknologi
informasi untuk kesehatan
masyarakat semakin meningkat
Dinas Kesehatan
40. DIMENSI KEMISKINAN
Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD
1 Perlindungan dan
Penanganan
Terhadap Fakir
Miskin
a. Pengentasan fakir miskin
perdesaan
Persentase jumlah fakir miskin
b. Penanganan fakir miskin
perkotaan dan daerah rentan
Persentase jumlah fakir miskin
c. pendataan kemiskinan Tersedianya data kemiskinan
yang telah terverifikasi
41. DIMENSI KEMISKINAN
Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD
2 Rehabilitasi Sosial a. Rehabilitasi sosial anak
terlantar dari dalam panti/LKSA
swasta
Seluruh anak di dalam panti
swasta tercukupi hak dan
kebutuhannya
b. Rehabilitasi sosial anak
terlantar dari dalam panti
pemerintah
Seluruh anak di dalam panti
pemerintah tercukupi hak dan
kebutuhannya
c. Rehabilitasi sosial penyandang
disabilitas (termasuk anak)
Seluruh anak penyandang
disabilitas tercukupi hak dan
kebutuhannya
42. DIMENSI KEMISKINAN
Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD
3 Perlindungan dan
Jaminan Sosial
a. Penanganan terhadap korban
bencana alam
Seluruh anak-anak korban
bencana alam tercukupi hak dan
kebutuhannya
b. Penanganan terhadap korban
bencana sosial
Seluruh anak-anak korban
bencana sosial tercukupi hak
dan kebutuhannya
c. Kartu Jateng Sejahtera Penerima Kartu Jateng
Sejahtera
d. Fasilitasi penyelenggaraan
pengangkatan anak
Seluruh anak yang diangkat oleh
keluarga lain memiliki kondisi
sejahtera
e. Pembangunan system
Database Anak yatim/ piatu/
yatim piatu yang terintegrasi
data kemiskinan
Terbangunnya system database
43. DIMENSI KEMISKINAN
Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD
4 Pemberdayaan
Sosial
a. Pemberian bantuan berupa
uang tunai atau lainnya
terhadap anak sekolah dari
keluarga tidak mampu
Seluruh anak-anak dapat
tercukupi kebutuhan sekolah
dan keperluan lainnya
b. Pemberian bantuan berupa
uang tunai atau lainnya
terhadap anak tidak sekolah
Seluruh anak-anak dapat
tercukupi kebutuhan sekolah
dan keperluan lainnya
c. Pemberian bantuan berupa
peralatan sekolah / sembako /
susu / peralatan lainnya kepada
anak dari keluarga tidak
mampu
Seluruh anak-anak dapat
tercukupi kebutuhan sekolah
dan keperluan lainnya
d. Pemberian Bantuan Diklat bagi
Remaja miskin
Seluruh remaja dapat memiliki
kompetensi
44. DIMENSI KEMISKINAN
Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD
5 Pengembangan dan
Peningkatan
Kawasan Kumuh
dan Sanitasi
a. Penataan sanitasi dan
prasarana
Seluruh hunian / permukiman
memiliki sanitasi dan prasarana
yang layak sesuai standar
b. Penataan kawasan kumuh dan
lingkungan
Jumlah luasan kumuh mencapai
0 Hektar
45. DIMENSI PERLINDUNGAN ANAK
Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD
1
Pemenuhan Hak Anak a. Advokasi Kebijakan dan
pendampingan keluarga untuk
mewujudkan KG
Terselenggaranya Kegiatan
Kebijakan dan pendampingan
keluarga untuk mewujudkan KG
dan perlindungan Anak
DP3AKB
b. Advokasi Kebijakan dan
Pendampingan untuk
Mewujudkan KG dan
Perlindungan Ana
DP3AKB
c. Pelaksanaan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi KG dan
Perlindungan Anak
DP3AKB
d. Pelaksanaan Penyediaan
Layanan Komprehensif bagi
Keluarga dalam Mewujudkan KG
dan Perlindungan Anak
DP3AKB
46. Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD
1 Pemenuhan Hak
Anak
e. Koordinasi dan Sinkronisasi
Pelembagaan Pemenuhan Hak
Anak
Seluruh anak lingkup kabupaten
/ kota memiliki kualitas hidup
layak
DP3AKB
f. Penyediaan Layanan
Peningkatan Kualitas Hidup Anak
Kewenangan Kabupaten/Kota
Seluruh anak lingkup
daerah memiliki kualitas hidup
layak
DP3AKB
g. Koordinasi dan Sinkronisasi
Pelaksanaan Pendampingan
Peningkatan Kualitas Hidup Anak
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Seluruh anak lingkup daerah
dapat terpenuhi haknya dan
memiliki kualitas hidup layak
DP3AKB
h. Pengembangan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi
Pemenuhan Hak Anak bagi
Lembaga Penyedia Layanan
Peningkatan Kualitas Hidup Anak
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Seluruh anak lingkup kabupaten
/ kota memiliki kualitas hidup
layak
DP3AKB
47. Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD
1 Pemenuhan Hak
Anak
i. Penguatan Jejaring antar
Lembaga Penyedia Layanan
Peningkatan Kualitas Hidup Anak
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Tercapainya sinkronisasi
program dan kegiatan antar
lembaga penyedia layanan dan
peningkatan kualitas hidup anak
tingkat daerah kabupaten /
kota
DP3AKB
j. Penanganan anak yatim
dan/atau piatu akibat Covid-19
(lintas sektor)
Seluruh anak yatim dan/atau
piatu akibat Covid-19 tercukupi
hak dan kebutuhannya
DP3AKB
k. Membuat Rumah Curhat Terselenggaranya program
konsultasi anak minimal 2x
dalam sebulan
DP3AKB
i. Penguatan Jejaring antar
Lembaga Penyedia Layanan
Peningkatan Kualitas Hidup Anak
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Tercapainya sinkronisasi
program dan kegiatan antar
lembaga penyedia layanan dan
peningkatan kualitas hidup anak
tingkat daerah kabupaten /
kota
DP3AKB
48. Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD
2 Peningkatan Kualitas
Keluarga
a. Advokasi Kebijakan dan
pendampingan pemenuhan hak anak
pada lembaga pemerintah, non
pemerintah, media dan dunia usaha
kewenangan provinsi
Seluruh anak dapat terpenuhi
haknya
DP3AKB
b. Pengembangan Kegiatan
Masyarakat untuk Peningkatan
Kualitas Keluarga Kewenangan
Kabupaten/Kota
Seluruh keluarga di tingkat
kabupaten / kota memiliki standar
hidup layak
DP3AKB
c. Advokasi Kebijakan dan
Pendampingan Pengembangan
Lembaga Penyedia Layanan
Peningkatan Kualitas Keluarga Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota
Seluruh keluarga di tingkat
kabupaten / kota memiliki standar
hidup layak
DP3AKB
d. Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Lembaga Penyedia Layanan
Peningkatan Kualitas Keluarga Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota
Terselenggaranya program /
kegiatan peningkatan kapasitas SDM
minimal 3x dalam setahun
DP3AKB
e. Penguatan Jejaring antar Lembaga
Penyedia Layanan Peningkatan
Kualitas Keluarga Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Seluruh keluarga di tingkat
kabupaten / kota memiliki standar
hidup layak
49. Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD
3 Perlindungan Khusus Anak a. Advokasi Kebijakan dan Pendampingan
Pelaksanaan Kebijakan, Program dan Kegiatan
Pencegahan Kekerasan terhadap Anak
Kewenangan Kabupaten/Kota
Menurunnya kekerasan terhadap anak DP3AKB
b. Koordinasi dan Sinkronisasi Pencegahan
Kekerasan terhadap Anak Kewenangan
Kabupaten/Kota
Menurunnya kekerasan terhadap anak DP3AKB
c. Penyediaan Layanan Pengaduan Masyarakat
bagi Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Seluruh Pengaduan Masyarakat bagi Anak yang
Memerlukan Perlindungan Khusus Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota telah ditindaklanjuti
DP3AKB
d. Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan
Pendampingan Anak yang Memerlukan
Perlindungan Khusus Kewenangan
Kabupaten/Kota
Seluruh Anak yang Memerlukan Perlindungan
Khusus Tingkat Daerah Kabupaten/Kota telah
didampingi oleh tenaga professional
DP3AKB
e. Pengembangan Komunikasi, Informasi dan
Edukasi Anak yang Memerlukan Perlindungan
Khusus Kewenangan Kabupaten/Kota
Seluruh Anak yang Memerlukan Perlindungan
Khusus Tingkat Daerah Kabupaten/Kota dapat
terpenuhi hak dan kebutuhannya
f. Penguatan Jejaring antar Lembaga Penyedia
Layanan Anak yang Memerlukan Perlindungan
Khusus Kewenangan Kabupaten/Kota
Seluruh Anak yang Memerlukan Perlindungan
Khusus Tingkat Daerah Kabupaten/Kota dapat
terpenuhi hak dan kebutuhannya
g. Koordinasi dan Sinkronisasi Penyediaan Sarana
Prasarana Layanan bagi Anak yang Memerlukan
Perlindungan Khusus Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Seluruh Layanan untuk kepentingan anak yang
memerlukan perlindungan khusus terpenuhi
sarana prasarananya
h. Koordinasi dan Sinkronisasi Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Lembaga Penyedia
Layanan Anak yang Memerlukan Perlindungan
Khusus Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Terselenggaranya program / kegiatan
peningkatan SDM Penyedia layanan minimal 3x
dalam setahun
50. Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD
3 Perlindungan Khusus Anak i. Koordinasi dan Sinkronisasi Penguatan
Jejaring antar Lembaga Penyedia Layanan
Anak yang Memerlukan Perlindungan
Khusus Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Seluruh Anak yang Memerlukan
Perlindungan Khusus Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota dapat terpenuhi hak dan
kebutuhannya
DP3AKB
j. Sistem Pendataan & informasi
perempuan & anak (APEM KETAN) Aplikasi
Pemetaan Kerentanan Perempuan dan
Anak
Tersedianya data kerenatanan anak dan
perempuan yang terverifikasi DP3AKB
k. Penanganan Anak Kelompok Marginal Seluruh Anak Kelompok Marginal
terpenuhi hak dan kebutuhannya DP3AKB
l. Penanganan Kelompok Anak Disabilitas Seluruh Kelompok Anak Disabilitas
terpenuhi hak dan kebutuhannya Kominfo
m. Peran Media Massa Perlindungan dari
internet/ Literasi Digital Anak
Tingkat akses internet konten negatif ./
pornografi mencapai 0 persen DP3AKB
n. Penguatan Kapasitas Forum Anak Seluruh Forum Anak di Jawa Tengah
memiliki program kerja yang terukur tiap
tahunnya
DP3AKB
o. Penanganan Anak berhadapan Hukum
(ABH) --> Layanan & Sosialisasi
Seluruh anak yang berhadapan dengan
hukum terdampingi dan terpenuhi
haknya
DP3AKB
p. Penanganan Kekerasan terhadap Anak
(Layanan)
Seluruh anak yang mengalami kekerasan
terdampingi dan terpenuhi haknya DP3AKB
51. Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD
4 Penanganan
Pernikahan Usia Dini
Pada Anak
a. Pencegahan & Penanganan
Perkawinan Anak (Jo Kawin Bocah)
melalui kerjasama multisektor
Tercapainya 0 persen perkawinan
anak / pernikahan usia dini
DP3AKB
5. Pendampingan dan
Bimbingan Terhadap
Remaja
a. Bimbingan Remaja Usia Nikah (19
tahun)
Terselenggaranya program
bimbingan remaja usia nikah
minimal 1x tiap tahunnya
Kementrian Agama
Provinsi
b. Bimbingan Perkawinan : calon
pengantin (khusus untuk yang sudah
mendaftar)
Seluruh calon pengantin
mendapatkan bimbingan minimal 1x
sebelum pernikahan
Kementrian Agama
Provinsi
52. DIMENSI PENDIDIKAN
Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading
OPD
Keterangan
1 Peningkatan
Pengelolaan
Pendidikan Khusus
a. Rehab Ruang Kelas
Baru (RKB)
Ruang kelas memadai dan
sesuai standar
Dinas
Pendidik
an
Penyesuaian ruang
kelas sesuai standar
protokol kesehatan
untuk Pembelajaran
Tatap Muka dan/atau
Bauran)
b. Bimtek Penyusunan
Kompetensi Muatan Lokal
tentang Wawasan
dan pemulihan kebencana
an pandemi COVID-19
Terselenggaranya bimtek p
enyusunan kompetensi
muatan lokal
Dinas Pe
ndidikan
53. DIMENSI PENDIDIKAN
Strategi Indikasi Program Indikator
Ketercapaian
Leading OPD Keterangan
2 Peningkatan
Pengelolaan
Pendidikan
Tingkat SMA
a. Pembangunan
Ruang Kelas Baru
(RKB)
Ruang kelas memadai
dan sesuai standar
Dinas
Pendidikan
Penyesuaian ruang kelas sesuai
standar protokol kesehatan untuk
Pembelajaran Tatap Muka dan/atau
Bauran)
b. Pembangunan
Unit Sekolah Baru
(USB)
Terpenuhinya jumlah
sekolah sesuai dengan
kebutuhan
Dinas Pendid
ikan
c. Fasilitas
Penguatan
Pendidikan
Karakter
Meningkatnya jumlah
siswa berprestasi di
bidang akademik dan
non akademik
Dinas
Pendidikan
Penguatan Perubahan Perilaku
Adaptasi Kebiasaan Baru dan
Pemulihan Kesehatan Mental Anak
d. Pengembangan
Kurikulum SMA
Tersedianya kurikulum
baru yang sesuai
dengan kompetensi
yang dibutuhkan
Dinas
Pendidikan
Pengembangan dan implementasi
kurikulum tingkat satuan
pendidikan berfokus pada
pemulihan pembelajaran Prov. Jawa
Tengah
54. DIMENSI PENDIDIKAN
Strategi Indikasi Program Indikator
Ketercapaian
Leading OPD Keterangan
3 Peningkatan
Pengelolaan
Pendidikan
Tingkat SMK
a. Pembangunan
Ruang Kelas Baru
(RKB)
Ruang kelas memadai
dan sesuai standar
Dinas
Pendidikan
Penyesuaian ruang kelas sesuai
standar protokol kesehatan untuk
Pembelajaran Tatap Muka dan/atau
Bauran)
b.Pengembangan
Kompetensi Dasar
Program Keahlian
SMK Kearifan/
Keunggulan Lokal
Tercapainya
Kompetensi Dasar
Program Keahlian
SMK Kearifan /
Keunggulan Lokal
Dinas Pendid
ikan
Pengembangan kurikulum atau
modul
pembelajaran konteksual berfokus
pada pemulihan pembelajaran
berbasis kompetensi untuk siswa
SMK
c. Koordinasi Uji
Kompetensi
Keahlian
Siswa memiliki
sertifikat kompetensi
Dinas
Pendidikan
Pelatihan persiapan uji kompetensi
bagi siswa SMK berfokus pada
pemulihan pembelajaran
d. Koordinasi
Penyusunan E-
KTSP
Tersusunnya E-KTSP Dinas
Pendidikan
Penyusunan e-KTSP berfokus pada
pemulihan pembelajaran
55. DIMENSI PENDIDIKAN
Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD Keterangan
4 Pengembanga
n Literasi Pada
Anak
a. Program
Transparansi
Perpustakaan
Berbasis Inklusi Sosial
Masyarakat dapat mengakses
perpustakaan online dengan
mudah
Dinas Arsip dan
Perpustakaan
b. Layanan Ruang
Belajar Modern
Persentase siswa yang
menggunakan ruang belajar
modern
Dinas
Arsip dan Perpu
stakaan
c. Layanan
Perpustakaan Keliling
Persentase kunjungan pada
perpustakaan keliling meningkat
Dinas Arsip dan
Perpustakaan
d. Layanan Terpadu
Perpustakaan Sekolah
Tersusunnya E-KTSP Dinas Arsip dan
Perpustakaan
e. Mobil Pintar Jumlah kunjungan ke mobil pintar
meningkat
Dinas Arsip dan
Perpustakaan
f. Layanan Otomasi Pe
rpustakaan
Masyarakat dapat mengakses
perpustakaan online dengan
mudah
Dinas Arsip dan
Perpustakaan
56. DIMENSI PENDIDIKAN
Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD Keterangan
g. Kegiatan
Magang/Pelatihan
bagi anak SMK
Seluruh lulusan siswa SMK memiliki
ketrampilan dan siap kerja
Dinas Arsip dan
Perpustakaan
h. Kegiatan
Kunjungan Wisata
Arsip (Pemutaran Film
dan penjelasan
proses kearsipan
Seluruh siswa dapat memiliki
wawasan perpustakaan dan
kearsipan
Dinas
Arsip dan Perpu
stakaan
i. Literasi digital untuk
meningkatkan perilak
u berinternet yang se
hat pada anak
Jumlah pelanggaran perilaku berint
ernet pada anak dan remaja
Kominfo
57. DIMENSI PENDIDIKAN
Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD Keterangan
5 Pengembangan
Kualitas dan
Kuantitas BA /
RA, Madrasah
dan Pondok
Pesantren di
Jawa Tengah
a. Penyuluhan Macan Ternak
(Mamah Cantik Pengantar
Anak) di BA/RA
Cakupan penyuluhan
minimal
Kementerian
Agama
Provinsi
Penyuluhan Adapta
si Kebiasaan
Baru bagi Orangtua
/ Pengasuh
b. Moderasi Beragama: Pengu
atan Moderasi Beragama di
lingkungan Madrasah dan
Pondok Pesantren, pemuda
dan remaja masjid
Terselenggaranya program /
kegiatan keagamaan yang
melibatkan madrasah,
pondok pesantren, pemuda
dan remaja masjid
Kementerian
Agama
Provinsi
Program moderasi
beragama untuk
pemulihan
kesehatan mental
anak
c. Sahabat Madrasah :
Program dalam upaya
meningkatkan kualitas dan
kebersamaan madrasah
pembina dan Madrasah yang
dibina
Terselenggaranya program /
kegiatan peningkatan
kualitas dan kebersamaan
yang melibatkan madrasah
pembina dan yang dibina
Kementerian
Agama
Provinsi
Pengembangan kuri
kulum tingkat
satuan pendidikan
berfokus
pemulihan
pembelajaran
58. DIMENSI PENDIDIKAN
Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD Keterangan
d. Pengelolaan Mutu Pendidikan :
MA, MTs, MI, RA
Tercapainya mutu
pendidikan unggul pada
MA, MTs, MI, RA
Kementerian
Agama
Provinsi
Pengembangan kuri
kulum tingkat
satuan pendidikan
berfokus
pemulihan
pembelajaran
e. Madrasah Inklusi : di Jawa
Tengah didirikan wadah. Forum
FPMI (Madrasah Inklusi)
Tersedianya madrasah
inklusi di Jawa Tengah
minimal 1 unit pada setiap
kabupaten / kota
Kementerian
Agama
Provinsi
f. Madrasah Digital : Peningkatan
sarana prasarana di masing-
masing madrasah
Seluruh madrasah
terpenuhi kebutuhan
sarana dan prasarananya
Kementerian
Agama
Provinsi
g. Pendidikan Berkarakter : di
prioritaskan di lingkungan
madrasah dan pondok pesantren
Seluruh santri dapat
mandiri dan berkarya
sesuai dengan kompetensi
Kementerian
Agama Provi
nsi
59. DIMENSI PENDIDIKAN
Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD Keterangan
6 Pendampingan
dan Bimbingan
Terhadap
Remaja
a. Bimbingan Remaja Usia
Sekolah (SMA/MA,
SMP/MTs)
Seluruh remaja usia sekolah
memahami hak dan
kewajibannya
Kementerian
Agama Provinsi
b. Pendampingan
Remaja Qur'ani Qeren (RQ
R) (Sekolah dan Masjid)
Seluruh RQR di lingkungan
sekolah dan
masjid terfasilitasi pendampin
gan oleh tenaga pendidik
Kementerian A
gama Provinsi
c. Memberikan pelatihan
kerja pada anak yang siap
dan memutuskan untuk
kerja
Seluruh anak yang siap dan
memutuskan untuk kerja telah
memiliki sertifikat ketrampilan
Kementerian A
gama Provinsi
7 Penanganan
Dampak Covid
Terhadap
Madrasah
Penyuluhan
Dampak Covid ke MI & MTs
Tingkat Kepatuhan siswa MI
dan MTs terhadap protokol
kesehatan dan kepedulian
terhadap covid-19
Kementerian A
gama Provinsi
Penyuluhan adap
tasi kebiasaan
baru
60. DIMENSI PENDIDIKAN
Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading
OPD
Keterangan
8 Penanganan
Pembelajara
n Anak Masa
Pandemi
a. Koordinasi Layanan
Pusat Pembelajaran
Keluarga (PUSPAGA)
Adanya program / rencana
kerja Puspaga tiap tahunnya
DP3AKB Pengembangan program
pemulihan kesehatan
mental anak berbasis
keluarga dan peningaktan
kapasitas orangtua dalam
mendampingi anak belajar
b.Pemberdayaan
Masyarakat dalam
Pendampingan
Pembelajaran
Masyarakat dapat secara
mandiri mendampingi anak-
anak dalam pembelajaran
Disperma
des
c. Pengembangan
Sekolah Ramah Anak
(non-budgeter)
Tercapainya sekolah ramah anak
di Jawa Tengah minimal 1 unit
pada setiap kabupaten / kota
DInas
Pendidika
n
d. Pelatihan Pendidikan
Sebaya
Para remaja dapat menerapkan
pembelajaran sebaya
Forum
Anak Jawa
Tengah
61. DIMENSI PENDIDIKAN
Strategi Indikasi Program Indikator Ketercapaian Leading OPD Keterangan
9 Peningkatan
Kapasitas
Pendidik
a. Penguatan Kompeten
si Guru BK
Seluruh guru BK telah memiliki
sertifikat kompetensi
DP3AKB
b.Peningkatan Kompete
nsi Guru dalam mengel
ola pembelajaran tatap
muka dan/atau bauran
berfokus pemulihan pe
mbelajaran
Persentase guru
yang telah memiliki sertifikat ko
mpetensi
Dinas
Pendidikan
62. DIMENSI LINGKUNGAN
No Strategi Indikasi Program Leading OPD
1 Fasilitasi
pembentukan
sekolah sehat dan
sekolah ramah anak
a. Pemenuhan sarana prasarana sanitasi dasar di sekolah
b. Mendorong terbentuknya lingkungan sosial ramah anak di
sekolah
c. Optimalisasi peran UKS di sekolah
Dinas Kesehatan, Dinas
Pendidikan
2 Pemberdayaan guru
dan siswa dalam
upaya PHBS di
sekolah
a. Optimalisasi edukasi PHBS di sekolah
b. Optimalisasi pengawasan protokol kesehatan di sekolah
Dinas Kesehatan,
Dinas Pendidikan
3 Fasilitasi Taman
Bermain ramah anak
di Kelurahan/Desa
a. Pemenuhan sarana prasarana sanitasi dasar di taman atau
tempat umum
b. Pengawasan penerapan protokol kesehatan di taman atau
tempat umum