SlideShare a Scribd company logo
Direktorat Gizi dan KIA
Pengukuran Antropometri
(Penimbangan berat badan, pengukuran panjang/tinggi badan,
pengukuran lingkar kepala, pengukuran lingkar lengan atas)
Orientasi Tumbuh Kembang di Posyandu
2
Tujuan Umum
• Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu
menerapkan pengukuran Antropometri dengan baik dan
benar.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Tujuan Khusus
• Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu :
1. Melakukan penimbangan berat badan bayi dan balita.
2. Melakukan pengukuran panjang badan.
3. Melakukan pengukuran tinggi badan.
4. Melakukan pengukuran lingkar kepala.
5. Melakukan pengukuran lingkar lengan atas.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1919/2022
tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/1182/2022 tentang Standar Alat Antropometri dan
Alat Deteksi Dini Perkembangan Anak
Alat ukur berat badan bayi
(baby scale) dan balita
Alat ukur panjang badan
(infantometer/length board)
Alat ukur tinggi badan
(stadiometer)
Alat ukur lingkar lengan atas
dan lingkar kepala
Pengukuran
lingkar lengan atas (LiLA)
Penimbangan berat badan bayi dan balita
Pengukuran panjang badan
Pengukuran tinggi badan
Pengukuran
lingkar kepala
Penimbangan
Berat Badan Bayi
5
MATERI POKOK
1
Alat antropometri yang digunakan :
Persiapan :
Timbangan berat badan bayi (baby scale)
1. Letakkan timbangan di tempat yang rata, datar, dan keras sehingga tidak
mudah bergerak dan ruangan cukup terang.
2. Pastikan timbangan harus bersih dan tidak ada beban lain di atas timbangan.
3. Baterai dipasang pada tempatnya dengan memperhatikan posisi baterai
jangan sampai terbalik.
4. Tekan tombol Power/On dan pastikan angka pada jendela baca menunjukan
angka nol. Posisi awal harus selalu berada diangka nol (jendela baca 0,00 kg)
5. Bila memiliki unit alat pengukuran dengan dua jenis satuan pengukuran
(pound atau kg), tekan tombol UNIT HOLD sampai display sudah
menunjukkan 0,00 (kg)
6. Sebelum alat digunakan, lakukan kalibrasi pada alat timbangan dengan cara
menimbang benda yang sudah diketahui beratnya untuk mengetahui akurasi
alat timbangan.
Langkah-Langkah :
Penimbangan
Berat Badan Bayi
6
MATERI POKOK
1. Pastikan bayi memakai pakaian seminimal mungkin (tidak memakai
popok) dan tidak memegang sesuatu.
2. Letakkan bayi diatas mangkok timbang bayi hingga angka berat badan
muncul pada layar timbangan.
3. Tekan tombol UNIT HOLD, tunggu hingga tulisan “HOLD” pada display
berhenti berkedip untuk mendapatkan berat bayi.
4. Catat berat badan bayi dalam satuan kg dengan ketelitian dua angka
dibelakang koma (ketelitian 10 gram) dan plot hasil penimbangan BB
pada grafik pertumbuhan sesuai jenis kelamin dan usia
Penimbangan
Berat Badan Balita
7
MATERI POKOK
1
Alat antropometri yang digunakan :
Persiapan :
Timbangan berat badan balita
dapat menggunakan timbangan berat badan bayi (baby scale) yang dilepas
mangkok timbangnya
1. Lepaskan mangkok timbang bayi pada baby scale untuk digunakan menjadi timbangan
injak.
2. Letakkan timbangan di tempat yang rata, datar, dan keras sehingga tidak mudah bergerak
dan ruangan cukup terang.
3. Pastikan timbangan harus bersih dan tidak ada beban lain di atas timbangan.
4. Baterai dipasang pada tempatnya dengan memperhatikan posisi baterai jangan sampai
terbalik.
5. Tekan tombol Power/On dan pastikan angka pada jendela baca menunjukan angka nol.
6. Bila memiliki unit alat pengukuran dengan dua jenis satuan pengukuran (pound atau kg),
tekan tombol UNIT HOLD sampai display sudah menunjukkan 0,00 (kg)
7. Sebelum alat digunakan, lakukan kalibrasi pada alat timbangan dengan cara menimbang
benda yang sudah diketahui beratnya untuk mengetahui akurasi alat timbangan.
Langkah-Langkah :
Penimbangan
Berat Badan
Balita
8
MATERI POKOK
1. Pastikan balita memakai pakaian seminimal mungkin (tidak memakai
popok), tidak memegang sesuatu dan tidak memakai sepatu/alas kaki.
2. Balita berdiri tepat di tengah timbangan saat angka pada layar timbangan
menunjukkan angka 0,00 kg, serta tetap berada di atas timbangan
sampai angka berat badan muncul pada layar timbangan dan sudah tidak
berubah.
3. Petugas berdiri di depan layar baca timbangan untuk membaca hasil
penimbangan.
4. Catat berat badan balita dalam satuan kg dengan ketelitian dua angka
dibelakang koma (ketelitian 10 gram) dan plot hasil penimbangan BB
pada grafik pertumbuhan sesuai jenis kelamin dan usia
Pengukuran
Panjang Badan
dan
Tinggi Badan
Pengukuran panjang badan dan tinggi badan pada balita
dibedakan berdasarkan :
9
Pengukuran Panjang Badan (PB) dan Tinggi Badan (TB)
Umur Balita
Kemampuan
Balita untuk
Berdiri
Jika pengukuran panjang badan balita usia dibawah 2 tahun dilakukan secara
berdiri, maka hasil pengukuran harus ditambahkan 0,7 cm
Jika pengukuran tinggi badan balita usia ≥ 2 tahun dilakukan secara
telentang/berbaring, maka hasil pengukuran yang diperoleh dikurangi 0,7 cm
Pengukuran
Panjang Badan
10
MATERI POKOK
2
Alat antropometri yang digunakan :
Persiapan :
Alat ukur panjang badan (Infantometer/Length board)
1. Alat ditempatkan pada tempat yang datar, rata dan keras.
2. Alat harus dipastikan dalam kondisi baik dan lengkap, alat penunjuk
ukuran (meteran) dapat terbaca jelas dan tidak terkelupas atau
tertutup.
3. Pasang infantometer sesuai petunjuk.
4. Harus dipastikan bahwa foot piece (papan geser kaki) dapat
digerakkan dengan lancar.
5. Siapkan alas kain tipis pada alat ukur untuk bagian kepala balita.
Langkah-Langkah :
11
MATERI POKOK
1. Lepaskan sepatu/alas kaki, kaus kaki, hiasan rambut, tutup kepala, dan aksesoris
lainnya pada balita yang dapat menghambat proses pengukuran.
2. Balita dibaringkan telentang pada papan dengan puncak kepala menempel pada
panel bagian kepala (yang tetap).
3. Pengukuran dilakukan oleh dua orang. Pengukur utama memegang dan menekan
lutut balita agar tungkai bawah lurus dengan permukaan alat ukur. Asisten
pengukur memastikan kepala anak menempel pada papan kepala.
4. Pengukur utama menggerakkan foot piece (papan geser kaki) ke arah telapak kaki
balita hingga posisi telapak kaki tegak lurus menempel pada foot piece (papan
geser kaki). Jika balita menangis dan kaki kaku, usap telapak kaki bayi agar lemas,
segera tempelkan foot piece (papan geser kaki) pada telapak kaki balita.
5. Pengukur utama membaca hasil pengukuran dalam satuan cm dengan ketelitian
satu angka di belakang koma (ketelitian 1 mm).
6. Catat dan plot hasil pengukuran panjang badan balita pada grafik pertumbuhan
sesuai umur dan jenis kelamin
Untuk plotting di Grafik pertumbuhan PB/U atau TB/U
Bila pengukuran panjang badan balita usia dibawah 2 tahun dilakukan
secara berdiri, maka hasil pengukuran harus ditambahkan 0,7 cm
Prinsip pengukuran panjang badan balita usia 0-23 bulan diukur secara
telentang/berbaring
Pengukuran
Tinggi Badan
12
MATERI POKOK
3
Alat antropometri yang digunakan :
Persiapan :
Alat ukur tinggi badan (Stadiometer)
1. Alat harus dipastikan dalam kondisi baik dan lengkap, alat penunjuk ukuran (meteran)
dapat terbaca jelas dan tidak terkelupas atau tertutup.
2. Alat ditempatkan pada tempat yang datar, rata dan keras.
3. Pasang stadiometer sesuai petunjuk.
4. Harus dipastikan bahwa head slider (papan geser kepala) dapat digerakkan dengan
lancar.
5. Perhatikan adanya sandaran tumit untuk ketepatan pengukuran tinggi badan.
Langkah-Langkah :
13
MATERI POKOK
1. Lepaskan sepatu/alas kaki, kaus kaki, hiasan rambut, tutup kepala, dan aksesoris
lainnya pada balita.
2. Pengukuran dilakukan oleh dua orang. Pengukur utama memposisikan balita
berdiri tegak membelakangi tiang ukur.
3. Asisten pengukur memastikan bagian tubuh balita menempel di 5 titik pada tiang
ukur yaitu: bagian belakang kepala, punggung, bokong, betis dan tumit.
4. Posisi kepala balita dipastikan berada dalam frankfort horizontal plane yaitu garis
imajiner yang ditarik dari liang telinga ke batas bawah orbita
5. Tangan kiri pengukur utama memegang dagu balita dan melihat skala ukur.
Pastikan pandangan balita lurus ke depan.
6. Pengukur utama menarik head slider (papan geser kepala) pada stadiometer
sampai menyentuh puncak kepala balita.
7. Pengukur utama membaca angka pada jendela baca dalam satuan cm dengan
ketelitian satu angka di belakang koma (ketelitian 1 mm).
8. Catat dan plot hasil pengukuran tinggi badan balita pada grafik pertumbuhan
sesuai umur dan jenis kelamin.
Pengukuran
Tinggi Badan
Untuk plotting di Grafik pertumbuhan PB/U atau TB/U
Bila pengukuran tinggi badan balita usia ≥ 2 tahun dilakukan secara
telentang/berbaring, maka hasil pengukuran yang diperoleh dikurangi 0,7 cm
Prinsip pengukuran tinggi badan balita usia ≥ 24 bulan diukur secara
berdiri
Pencatatan dan
pelaporan hasil
pengukuran
▪ Untuk pelaporan ke e-PPGBM, hasil pengukuran
panjang badan atau tinggi badan balita, tidak
perlu dikoreksi dengan penambahan atau
pengurangan 0,7 cm.
▪ Cukup diberi keterangan cara pengukuran apakah
diukur berdiri atau telentang, selanjutnya aplikasi
e-PPGBM secara otomatis akan mengoreksi hasil
pengukuran.
14
Contoh soal (Penentuan hasil pengukuran Panjang
Badan dan Tinggi Badan)
SOAL :
1. Seorang Anak Perempuan usia 23 bulan dibawa
ibunya ke Posyandu untuk diukur PB atau TBnya,
Anak tersebut sudah bisa berjalan dan berdiri tegak
sempurna dan dia ingin diukur dengan posisi berdiri,
hasil pengukuran didapat 89,9 cm.
PERTANYAAN :
a. Alat ukur apa yang tepat digunakannya ?
b. Berapa hasil dari pengukuran anak tersebut ?
15
Contoh soal (Penentuan hasil pengukuran Panjang
Badan dan Tinggi Badan)
SOAL :
2. Seorang Anak Laki-laki usia 26 bulan dibawa ibunya
ke Posyandu untuk diukur PB atau TBnya, Anak
tersebut sudah bisa berjalan dan berdiri tegak
sempurna dan dia ingin diukur dengan posisi terlentang,
hasil pengukuran didapat 92.0 cm.
PERTANYAAN :
a. Alat ukur apa yang tepat digunakannya ?
b. Berapa hasil dari pengukuran anak tersebut ?
16
Pengukuran
Lingkar Kepala
17
MATERI POKOK
4
Alat antropometri yang digunakan :
Persiapan :
Alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala
(Measuring Tape)
1. Pastikan alat ukur tidak kusut, tidak terlipat atau tidak sobek.
2. Alat ukur lingkar kepala dan lengan atas dalam kondisi bersih
sehingga angkanya terlihat jelas.
Langkah-Langkah :
Pengukuran
Lingkar Kepala
18
MATERI POKOK
1. Lepaskan tutup kepala, hiasan/aksesoris rambut yang dikenakan balita.
2. Alat pengukur dilingkarkan pada kepala balita melewati dahi, di atas alis
mata, di atas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol,
tarik agak kencang
3. Baca angka yang tertera pada ujung pita yang terlihat (dimulai dari skala
kecil ke besar).
4. Catat hasil pengukuran lingkar kepala balita dalam satuan cm dengan
ketelitian 1 angka di belakang koma (1 mm) dan plot hasil pengukuran
pada grafik pertumbuhan sesuai usia dan jenis kelamin.
Hasil ukur
LK : 54,9 cm
Pengukuran
Lingkar Lengan Atas
19
MATERI POKOK
5
Alat antropometri yang digunakan :
Persiapan :
Alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala
(Measuring Tape) dan Pita LiLA
1. Pastikan alat ukur tidak kusut, tidak terlipat atau tidak sobek.
2. Alat ukur dalam kondisi bersih sehingga angkanya terlihat jelas.
3. Pengukuran dilakukan pada lengan kiri atau lengan yang tidak dominan.
4. Pastikan lengan yang akan diukur tidak tertutup pakaian.
Langkah-Langkah :
Pengukuran
Lingkar Lengan Atas
20
MATERI POKOK
1. Tentukan titik tengah lengan atas dengan cara:
a. Tekuk lengan balita hingga membentuk sudut 90o, telapak tangan menghadap
ke atas.
b. Cari titik ujung bahu dan ujung siku lengan.
c. Ukur panjang antara kedua titik tersebut dan bagi dua untuk mendapatkan nilai
tengah.
d. Tandai titik tengah dengan menggunakan pena/spidol.
2. Luruskan lengan anak, tangan santai, sejajar dengan badan.
3. Lingkarkan pita LiLA di titik tengah yang sudah ditandai.
4. Pastikan pita LiLA menempel rata sekeliling kulit dan tidak terlalu ketat atau terlalu
longgar.
5. Baca dan catat hasil pengukuran dalam satuan cm dengan ketelitian 1 angka di
belakang koma (1 mm).
Pemantauan
Pertumbuhan
Pentingnya
Pemantauan
Pertumbuhan Dan
Perkembangan
1
Pentingnya Pemantauan Pertumbuhan Dan Perkembangan
Perkembangan
Pertumbuhan
Apa perbedaan pertumbuhan dan perkembangan?
Pertumbuhan adalah
bertambah besar, berat
badan, panjang badan,
lingkar kepala
Perkembangan adalah bertambah
pintar dalam gerak kasar, gerak
halus, bicara dan bahasa serta
sosialisasi dan kemandirian
Definisi Pemantauan Pertumbuhan
• Suatu kegiatan penimbangan yang dilakukan secara terus
menerus (berkesinambungan) dan teratur.
• Berat badan hasil penimbangan dibuat titik dalam KMS dan
dihubungkan sehingga membentuk garis pertumbuhan
anak yang bertujuan untuk mengetahui secara dini anak
tumbuh normal atau tidak, dan untuk melakukan tindak
lanjut dengan cepat dan tepat.
• Pemantauan pertumbuhan adalah proses mengamati
pertumbuhan anak melalui pengukuran antropometri berkala
yang dibandingkan dengan standar untuk mengukur kecukupan
pertumbuhan dan mengidentifikasi gangguan pertumbuhan
secara dini (WHO).
Siapa saja yang mengerjakan?
kader
bidan/perawat/
tenaga gizi
dokter Orangtua/
pengasuh (jika
mempunyai alat
dan keterampilan)
Kapan pemantauan
dilakukan?
Satu bulan sekali
Alat bantu yang digunakan?
Buku KIA/ KMS
Alur pelaksanan pemantauan pertumbuhan balita di POSYANDU
SAAT HARI BUKA
SEBELUM HARI BUKA
Undangan kepada sasaran Persiapan sarana prasarana Pembagian tugas & koordinasi
Pendaftaran
Penimbangan berat badan dan pengukuran panjang/ tinggi badan, LILA, LK
Pencatatan kedalam buku bantu, meliputi :
Hasil pengukuran
ASI Eksklusif
Kejadian yg diamlami anak
Kontak dengan penderita TB
Ploting ke dalam grafik pertumbuhan di KMS
Menilai status pertumbuhan anak
Statu Pertumbuhan NAIK Status Pertumbuhan TIDAK NAIK
Penyuluhan
Tidak ada RISIKO GANGGUAN PERTUMBUHAN Ada RISIKO GANGGUAN PERTUMBUHAN FASYANKES
Cara Melakukan
Pemantauan
Pertumbuhan
2
Apa saja yang tercatat di
kartu pemantauan
pertumbuhan / Kartu menuju
Sehat (KMS)?
● Nama anak
● Tanggal lahir
● Jenis kelamin
● Berat badan lahir
● Grafik BB
● Kondisi sakit
● ASI eksklusif
● dll
Cara pengisian KMS
Langkah-langkah pengisian KMS oleh Kader dilakukan berdasarkan Juknis Pengisian KMS
(Kemenkes, 2021) antara lain:
1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin anak :
Terdapat dua jenis KMS , yaitu KMS untuk anak laki-laki berwarna biru dan KMS untuk
anak perempuan berwarna merah muda
2. Memastikan identitas anak pada lembar KMS sesuai dengan identitas pada halaman
depan buku KIA :
Aida
312200783345xx
Siti Badriah
31087654477xx
10 07 2019
Pkm Melati Jakarta Timur DKI Jakarta
32
Umur anak (bulan)
Bulan ditimbang
Berat badan (kg)
KBM
Status Naik / tidak Naik
Aida
312200783345xx
Siti Badriah
31087654477xx
ASI eksklusif
Diisi bulan
lahir
3. Mengisi bulan lahir dan bulan
penimbangan Anak
Diisi bulan
lahir
a. Tulis tanggal, bulan dan tahun lahir pada
kolom bulan penimbangan dibawah
umur 0 bulan. (Jika tdk diketahui tanggal
kelahirannya, tanyakan perkiraan umur
anak tersebut)
b. Tulis kolom bulan berikutnya dengan
tanggal penimbangan, bulan, tahun
secara berurutan. Bulan dan tahun
penimbnagan dapat ditulis langsung saat
pengisisan KMS pertama kali, sedangkan
tanggal diisi pada saat hari
penimbangan di Posyandu
4. Meletakkan titik berat badan
dan membuat garis
pertumbuhan anak 🡪
Letakkan ploting titik berat
badan hasil penimbangan.
Tulis berat badan pada
kolom bulan penimbangan
dan letakkan titik berat
badan pada titik temu garis
tegak (bulan penimbangan)
dan garis datar (berat
badan)
Aida
Penimbangan
bulan juni
2019 BB 6,0kg
Menghubung
kan dua titik
Jika balita bulan lalu tidak ditimbang, maka garis
pertumbuhan tidak dapat dihubungkan
5. Mencatat setiap kejadian
yang dialami anak.
Apabila anak mengalami masalah
makan (tidak nafsu makan) atau
sakit (diare, demam, batuk dll),
kejadian tersebut dicatat dalam
grafik pertumbuhan di KMS
36
1. Status Pertumbuhan
dinilai berdasarkan arah
Garis Pertumbuhan
2. Membandingkan
pertambahan berat badan
dengan kenaikan berat
badan Minimal
6. Menentukan status pertumbuhan melalui KMS
Kesimpulan dari penentuan status pertumbuhan berdasarkan grafik pertumbuhan adalah sbb :
a) Tidak Naik (T)
• Arah garis pertumbuhan mendatar
atau menurun memotong garis
pertumbuhan dibawahnya (berat
badan saat ini lebih rendah dari bulan
sebelumnya)
• atau kenaikan BB kurang dari
Kenaikan Berat Badan Minimal (KBM)
b) Naik (N)
• Arah garis pertumbuhan sejajar
dengan atau mengikuti garis
pertumbuhan terdekat pada KMS
• Arah garis pertumbuhan ke atas
menyebrang kurva diatasnya
• atau kenaikan BB sama dengan KBM
atau lebih
Garis a
TIDAK NAIK (T), grafik berat
badan memotong garis
pertumbuhan dibawahnya;
kenaikan berat badan<KBM
(<300 g) :
Garis b
NAIK (N), grafik berat
badanmemotong garis
pertumbuhan diatasnya;
kenaikan berat badan>KBM
(>300 g)
Garis C
NAIK (N), grafik berat badan
memotong garis
pertumbuhan diatasnya;
kenaikan berat badan>KBM
(>200 g)
Garis d
TIDAK NAIK (T), grafik berat
badan mendatar; kenaikan
berat badan<KBM (<200 g)
38
Kader mendeteksi lebih dini:
balita dengan weight faltering (BB Tidak Naik), underweight (BB kurang), gizi kurang
Keterangan Weight Faltering (T) :
A : BB Tidak Naik (BB Naik, tapi tidak sesuai
dengan KBM dan tidak mengikuti garis
pertumbuhan)
B : BB Tidak Naik (BB Tetap)
C : BB Tidak Naik (BB Turun)
Tindak lanjut :
Kader melapor dan merujuk balita ke
Tenaga Kesehatan
A
B
C
7. Mengisi kolom pemberian ASI Ekslusif
Pada bayi usia 0-6 bulan kader
posyandu harus menanyakan
kepada ibu / pengasuh
mengenai praktik pemberian ASI
Eksklusif, bila masih bayi diberi ASI
saja, kolom ASI diisi tanda (✔️)
dan Bila diberi makanan lain
selain ASI, bulan tersebut dan
bulan berikutnya diisi dengan
tanda (➖).
Interpretasi Status Pertumbuhan
BB turun :
Pertumbuhan tidak baik
BB naik mengikuti garis
pertumbuhan, artinya
Pertumbuhan baik
BB naik melebihi
garis oranye ,
artinya
Pertumbuhan
tidak baik
BB tetap /
mendatar :
Pertumbuhan
Tidak baik
BB naik tapi
tidak memadai :
Pertumbuhan
Tidak baik
Apa yang harus
dilakukan kader ?
• Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke
posyandu dan sampaikan bahwa kenaikan berat badan balita
merupakan keberhasilan ibu mengasuh balita.
• Berikan umpan balik untuk mempertahankan kondisi balita dan
nasihat tentang pemberian makan sesuai rekomendasi menurut
usianya
• Anjurkan untuk datang kembali pada penimbangan berikutnya
Jika Balita dengan status pertumbuhan naik
Apa yang harus
dilakukan kader ?
a) Berikan nasihat tentang aktivitas fisik agar status
pertumbuhan balita tidak diatas garis oranye
a) Tetap berikan pujian, umpan balik tentang
pemberian makan dan anjuran datang kembali
pada penimbangan berikutnya
Jika Balita dengan status pertumbuhan naik, tetapi trend
pertumbuhannya naik terus menerus mendekati garis oranye
Apa yang harus
dilakukan kader ?
• Tanyakan dan catat keadaan balita bila ada keluhan (batuk, diare, panas, rewel, dll),
kebiasaan makan balita dan hal lainnya seperti faktor lingkungan dan sosial
• Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa
menyalahkan ibu
• Laporkan ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan rujukan ke puskemas/fasilitas kesehatan
• Tetap berikan pujian, umpan balik tentang pemberian makan dan anjuran datang kembali
pada penimbangan berikutnya
Jika Balita dengan status pertumbuhan TIDAK NAIK
Apa yang harus
dilakukan kader ?
a) Berikan nasihat tentang aktivitas fisik sesuai usia agar status pertumbuhan
tidak diatas garis oranye
a) Laporkan ke tenaga kesehatan untuk dilakukan intervensi dini dan anjuran
evaluasi 2 minggu, jika tidak ada perbaikan segera dirujuk
a) Tetap berikan pujian, edukasi tentang pemberian makan, asupan gizi
disesuaikan dengan aktivitas anak
Jika Balita dengan status pertumbuhan NAIK, tetapi garis
pertumbuhannya di atas GARIS ORANYE
Apa yang harus dilakukan kader ?
a) Tanyakan dan catat keadaan balita dan anak prasekolah bila ada keluhan
(batuk, diare, panas, rewel, dll), kebiasaan makan balita dan hal lainnya
seperti faktor lingkungan dan sosial
b) Berikan penjelasan tentang kemungkinan kenaikan berat badan balita masih
belum cukup tanpa menyalahkan ibu
a) Laporkan ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan rujukan ke
puskemas/fasilitas kesehatan
a) Pada balita dan anak prasekolah BGM, setelah dirujuk dan dikonfirmasi, tidak
perlu dirujuk kembali jika garis pertumbuhannya mengikuti garis pertumbuhan
diatasnya (N). Namun jika berat badan tidak mengalami kenaikan (T) maka
harus dirujuk
b) Tetap berikan pujian, umpan balik tentang pemberian makan dan anjuran
datang kembali pada penimbangan berikutnya
Jika Balita dengan status pertumbuhan naik tetapi garis
pertumbuhannya dibawah garis merah
Apa yang harus dilakukan kader ?
Jika Balita yang pertama kali ditimbang atau tidak ditimbang dalam
waktu lama dan titik berat badannya ada dibawah garis merah atau di
atas garis oranye
a. Laporkan ke tenaga kesehatan untuk
mendapatkan rujukan ke puskemas/fasilitas
kesehatan
a. Berikan nasihat tentang aktivitas fisik
a. Tetap berikan pujian, umpan balik tentang
pemberian makan dan anjuran datang kembali
pada penimbangan berikutnya
Deteksi Dini
Penyimpangan
Pertumbuhan
48
Berat badan kurang :
berat badan anak tidak sesuai dengan anak seusianya
(diantara garis -2 SD dan-3 SD pada kurva pertumbuhan
BB/U)
Gizi buruk
Berat badan tidak sesuai dengan panjang badan/tinggi badan
anak seusianya (dibawah garis -3 SD pada kurva pertumbuhan
BB/PB atau BB/TB
Gizi Kurang
Wasting/gizi kurang: berat badan tidak sesuai dengan panjang/tinggi
badan anak seusianya (diantara garis -2 SD dan- 3SD pada kurva
pertumbuhan BB/PB atau BB/TB
Pendek :
panjang badan/ tinggi badan tidak sesuai dengan anak seusianya
(dibawah garis -2SD pada kurva pertumbuhan PB atau TB/U
49
Risiko Gizi Lebih
Berat badan tidak sesuai dengan panjang/tinggi badan anak atau
di antara garis 1 SD dan garis 2 SD pada kurva pertumbuhan BB/PB
atau BB/TB
Gizi Lebih :
Berat badan tidak sesuai dengan panjang/tinggi badan anak atau
diantara garis 2 SD dan garis 3 SD pada kurva pertumbuhan BB/PB
atau BB/TB
Obesitas
Berat badan tidak sesuai dengan panjang/tinggi badan anak atau
diatas garis 3 SD pada kurva pertumbuhan BB/PB atau BB/TB
DI Indonesia
4 PILAR GIZI SEIMBANG
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat
gizi yang dibutuhkan tubuh untuk menjamin pertumbuhan dan
mempertahankan kesehatannya. Perhatikan pula jumlah dan
porsinya.
KONSUMSI BERANEKA RAGAM MAKANAN
Dengan membiasakan perilaku hidup bersih akan
menghindarkan seseorang dari keterpaparan terhadap
sumber infeksi
Hidup bersih dan sehat
meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk olahraga merupakan salah satu upaya
untuk menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan zat gizi utamanya sumber
energi dalam tubuh.
Aktivitas fisik
salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah terjadi keseimbangan zat gizi di dalam
tubuh adalah tercapainya Berat Badan yang normal, yaitu Berat Badan yang sesuai untuk
Tinggi Badannya
Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) Normal
01
02
03
04
4 PILAR GIZI SEIMBANG
ISI PIRINGKU UNTUK DEWASA
ISI PIRINGKU UNTUK BALITA
56
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Pemantauan Pertumbuhan Pada Bayi dan Balita

2. Bahan Tayang Bayi dan Balita.pptx
2. Bahan Tayang Bayi dan Balita.pptx2. Bahan Tayang Bayi dan Balita.pptx
2. Bahan Tayang Bayi dan Balita.pptx
milaintan
 
Antropometri Pengukuran balita di posyandu
Antropometri Pengukuran balita di posyanduAntropometri Pengukuran balita di posyandu
Antropometri Pengukuran balita di posyandu
agriSagala1
 
Sosialisasi Tata Cara Penggunaan Antropometri Kit 10 terbaru.pptx
Sosialisasi Tata Cara Penggunaan Antropometri Kit 10 terbaru.pptxSosialisasi Tata Cara Penggunaan Antropometri Kit 10 terbaru.pptx
Sosialisasi Tata Cara Penggunaan Antropometri Kit 10 terbaru.pptx
DurotunMaqfiraah1
 
170922 Pembekalan Kader V2-PMT lokal.pptx
170922 Pembekalan Kader V2-PMT lokal.pptx170922 Pembekalan Kader V2-PMT lokal.pptx
170922 Pembekalan Kader V2-PMT lokal.pptx
MiftahulHikmah4
 
Pediatric Exams
Pediatric ExamsPediatric Exams
Pediatric Exams
davinpratama
 
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptxppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
lilikfatmawati
 
Orientasi Pemantauan Pertumbuhan (Stunting).pptx
Orientasi Pemantauan Pertumbuhan (Stunting).pptxOrientasi Pemantauan Pertumbuhan (Stunting).pptx
Orientasi Pemantauan Pertumbuhan (Stunting).pptx
ivogustiaradamanik
 
Antropometri Presentation Training H N Dan Hs
Antropometri Presentation   Training  H N Dan  HsAntropometri Presentation   Training  H N Dan  Hs
Antropometri Presentation Training H N Dan Hs
rsd kol abundjani
 
Materi ANTROPOMETRIK.pptx
Materi ANTROPOMETRIK.pptxMateri ANTROPOMETRIK.pptx
Materi ANTROPOMETRIK.pptx
desacikupa1
 
Alat Antro.pptx
Alat Antro.pptxAlat Antro.pptx
Alat Antro.pptx
pkmwarungkondang
 
Mengukur Panjang dan Tinggi Badan.ppt
Mengukur Panjang dan Tinggi Badan.pptMengukur Panjang dan Tinggi Badan.ppt
Mengukur Panjang dan Tinggi Badan.ppt
LunaMarinaAzizah
 
Standar operasional prosedur pengukuran tb
Standar operasional prosedur pengukuran tbStandar operasional prosedur pengukuran tb
Standar operasional prosedur pengukuran tb
yusup firmawan
 
PENYEGARAN KADER-1.pptx
PENYEGARAN KADER-1.pptxPENYEGARAN KADER-1.pptx
PENYEGARAN KADER-1.pptx
dewiseptiarini1
 
POS GIZI.pptx
POS GIZI.pptxPOS GIZI.pptx
POS GIZI.pptx
AnggiaDwiAkbari1
 
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
Julfiana Mardatillah
 
PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptx
PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptxPELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptx
PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptx
taty38478
 
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Hanifa Rahmadilla
 
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayiCara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
Qonita Hayaza
 
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayiCara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
Qonita Hayaza
 
Materi pp
Materi ppMateri pp
Materi pp
EviFatimah3
 

Similar to Pemantauan Pertumbuhan Pada Bayi dan Balita (20)

2. Bahan Tayang Bayi dan Balita.pptx
2. Bahan Tayang Bayi dan Balita.pptx2. Bahan Tayang Bayi dan Balita.pptx
2. Bahan Tayang Bayi dan Balita.pptx
 
Antropometri Pengukuran balita di posyandu
Antropometri Pengukuran balita di posyanduAntropometri Pengukuran balita di posyandu
Antropometri Pengukuran balita di posyandu
 
Sosialisasi Tata Cara Penggunaan Antropometri Kit 10 terbaru.pptx
Sosialisasi Tata Cara Penggunaan Antropometri Kit 10 terbaru.pptxSosialisasi Tata Cara Penggunaan Antropometri Kit 10 terbaru.pptx
Sosialisasi Tata Cara Penggunaan Antropometri Kit 10 terbaru.pptx
 
170922 Pembekalan Kader V2-PMT lokal.pptx
170922 Pembekalan Kader V2-PMT lokal.pptx170922 Pembekalan Kader V2-PMT lokal.pptx
170922 Pembekalan Kader V2-PMT lokal.pptx
 
Pediatric Exams
Pediatric ExamsPediatric Exams
Pediatric Exams
 
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptxppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
 
Orientasi Pemantauan Pertumbuhan (Stunting).pptx
Orientasi Pemantauan Pertumbuhan (Stunting).pptxOrientasi Pemantauan Pertumbuhan (Stunting).pptx
Orientasi Pemantauan Pertumbuhan (Stunting).pptx
 
Antropometri Presentation Training H N Dan Hs
Antropometri Presentation   Training  H N Dan  HsAntropometri Presentation   Training  H N Dan  Hs
Antropometri Presentation Training H N Dan Hs
 
Materi ANTROPOMETRIK.pptx
Materi ANTROPOMETRIK.pptxMateri ANTROPOMETRIK.pptx
Materi ANTROPOMETRIK.pptx
 
Alat Antro.pptx
Alat Antro.pptxAlat Antro.pptx
Alat Antro.pptx
 
Mengukur Panjang dan Tinggi Badan.ppt
Mengukur Panjang dan Tinggi Badan.pptMengukur Panjang dan Tinggi Badan.ppt
Mengukur Panjang dan Tinggi Badan.ppt
 
Standar operasional prosedur pengukuran tb
Standar operasional prosedur pengukuran tbStandar operasional prosedur pengukuran tb
Standar operasional prosedur pengukuran tb
 
PENYEGARAN KADER-1.pptx
PENYEGARAN KADER-1.pptxPENYEGARAN KADER-1.pptx
PENYEGARAN KADER-1.pptx
 
POS GIZI.pptx
POS GIZI.pptxPOS GIZI.pptx
POS GIZI.pptx
 
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
 
PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptx
PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptxPELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptx
PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU REMAJA.pptx
 
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
 
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayiCara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
 
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayiCara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
Cara menggunakan alat ukur panjang badan bayi
 
Materi pp
Materi ppMateri pp
Materi pp
 

More from faridagushybana

Lecture_15_Project_Control (1).ppt
Lecture_15_Project_Control (1).pptLecture_15_Project_Control (1).ppt
Lecture_15_Project_Control (1).ppt
faridagushybana
 
Kerangka RAD Pemulihan C19 Jateng-1.a.pptx
Kerangka RAD Pemulihan C19 Jateng-1.a.pptxKerangka RAD Pemulihan C19 Jateng-1.a.pptx
Kerangka RAD Pemulihan C19 Jateng-1.a.pptx
faridagushybana
 
abstracts lecture 9 4 2565.ppt
abstracts lecture 9 4 2565.pptabstracts lecture 9 4 2565.ppt
abstracts lecture 9 4 2565.ppt
faridagushybana
 
Evaluation of the Utilization of Electronic-Based Recording simpus icoph.pptx
Evaluation of the Utilization of Electronic-Based Recording simpus icoph.pptxEvaluation of the Utilization of Electronic-Based Recording simpus icoph.pptx
Evaluation of the Utilization of Electronic-Based Recording simpus icoph.pptx
faridagushybana
 
IBNU SINA - RUU Kesehatan, Metode Omnibus, dan Transformasi Kesehatan, Udayan...
IBNU SINA - RUU Kesehatan, Metode Omnibus, dan Transformasi Kesehatan, Udayan...IBNU SINA - RUU Kesehatan, Metode Omnibus, dan Transformasi Kesehatan, Udayan...
IBNU SINA - RUU Kesehatan, Metode Omnibus, dan Transformasi Kesehatan, Udayan...
faridagushybana
 
Sumber Data dalam SIKNas.pptx
Sumber Data dalam SIKNas.pptxSumber Data dalam SIKNas.pptx
Sumber Data dalam SIKNas.pptx
faridagushybana
 
1._Audit_Si_.ppt
1._Audit_Si_.ppt1._Audit_Si_.ppt
1._Audit_Si_.ppt
faridagushybana
 
00_gabbard.ppt
00_gabbard.ppt00_gabbard.ppt
00_gabbard.ppt
faridagushybana
 
SISTEM_INFORMASI_NASIONAL_(SIKNAS)_Dan_SIKDa_(3)-1[61977].pptx
SISTEM_INFORMASI_NASIONAL_(SIKNAS)_Dan_SIKDa_(3)-1[61977].pptxSISTEM_INFORMASI_NASIONAL_(SIKNAS)_Dan_SIKDa_(3)-1[61977].pptx
SISTEM_INFORMASI_NASIONAL_(SIKNAS)_Dan_SIKDa_(3)-1[61977].pptx
faridagushybana
 
00_gabbard.ppt
00_gabbard.ppt00_gabbard.ppt
00_gabbard.ppt
faridagushybana
 
Prospek Kerja Biostatistik.pptx
Prospek Kerja Biostatistik.pptxProspek Kerja Biostatistik.pptx
Prospek Kerja Biostatistik.pptx
faridagushybana
 
ethcpp02.ppt
ethcpp02.pptethcpp02.ppt
ethcpp02.ppt
faridagushybana
 
Post Pandemic Recovery 22-23.pptx
Post Pandemic Recovery 22-23.pptxPost Pandemic Recovery 22-23.pptx
Post Pandemic Recovery 22-23.pptx
faridagushybana
 
Kesehatan reproduksi remaja.pptx
Kesehatan reproduksi remaja.pptxKesehatan reproduksi remaja.pptx
Kesehatan reproduksi remaja.pptx
faridagushybana
 
Prinsip-Prinsip Statistik Deskriptif.pptx
Prinsip-Prinsip Statistik Deskriptif.pptxPrinsip-Prinsip Statistik Deskriptif.pptx
Prinsip-Prinsip Statistik Deskriptif.pptx
faridagushybana
 
Sistem Informasi Puskesmas SIP.pptx
Sistem Informasi Puskesmas SIP.pptxSistem Informasi Puskesmas SIP.pptx
Sistem Informasi Puskesmas SIP.pptx
faridagushybana
 
Hamil risiko tinggi.pptx
Hamil risiko tinggi.pptxHamil risiko tinggi.pptx
Hamil risiko tinggi.pptx
faridagushybana
 
Teknik pembuatan instrumen .ppt
Teknik pembuatan instrumen .pptTeknik pembuatan instrumen .ppt
Teknik pembuatan instrumen .ppt
faridagushybana
 
kuesioner.ppt
kuesioner.pptkuesioner.ppt
kuesioner.ppt
faridagushybana
 
Teknik Survey.pptx
Teknik Survey.pptxTeknik Survey.pptx
Teknik Survey.pptx
faridagushybana
 

More from faridagushybana (20)

Lecture_15_Project_Control (1).ppt
Lecture_15_Project_Control (1).pptLecture_15_Project_Control (1).ppt
Lecture_15_Project_Control (1).ppt
 
Kerangka RAD Pemulihan C19 Jateng-1.a.pptx
Kerangka RAD Pemulihan C19 Jateng-1.a.pptxKerangka RAD Pemulihan C19 Jateng-1.a.pptx
Kerangka RAD Pemulihan C19 Jateng-1.a.pptx
 
abstracts lecture 9 4 2565.ppt
abstracts lecture 9 4 2565.pptabstracts lecture 9 4 2565.ppt
abstracts lecture 9 4 2565.ppt
 
Evaluation of the Utilization of Electronic-Based Recording simpus icoph.pptx
Evaluation of the Utilization of Electronic-Based Recording simpus icoph.pptxEvaluation of the Utilization of Electronic-Based Recording simpus icoph.pptx
Evaluation of the Utilization of Electronic-Based Recording simpus icoph.pptx
 
IBNU SINA - RUU Kesehatan, Metode Omnibus, dan Transformasi Kesehatan, Udayan...
IBNU SINA - RUU Kesehatan, Metode Omnibus, dan Transformasi Kesehatan, Udayan...IBNU SINA - RUU Kesehatan, Metode Omnibus, dan Transformasi Kesehatan, Udayan...
IBNU SINA - RUU Kesehatan, Metode Omnibus, dan Transformasi Kesehatan, Udayan...
 
Sumber Data dalam SIKNas.pptx
Sumber Data dalam SIKNas.pptxSumber Data dalam SIKNas.pptx
Sumber Data dalam SIKNas.pptx
 
1._Audit_Si_.ppt
1._Audit_Si_.ppt1._Audit_Si_.ppt
1._Audit_Si_.ppt
 
00_gabbard.ppt
00_gabbard.ppt00_gabbard.ppt
00_gabbard.ppt
 
SISTEM_INFORMASI_NASIONAL_(SIKNAS)_Dan_SIKDa_(3)-1[61977].pptx
SISTEM_INFORMASI_NASIONAL_(SIKNAS)_Dan_SIKDa_(3)-1[61977].pptxSISTEM_INFORMASI_NASIONAL_(SIKNAS)_Dan_SIKDa_(3)-1[61977].pptx
SISTEM_INFORMASI_NASIONAL_(SIKNAS)_Dan_SIKDa_(3)-1[61977].pptx
 
00_gabbard.ppt
00_gabbard.ppt00_gabbard.ppt
00_gabbard.ppt
 
Prospek Kerja Biostatistik.pptx
Prospek Kerja Biostatistik.pptxProspek Kerja Biostatistik.pptx
Prospek Kerja Biostatistik.pptx
 
ethcpp02.ppt
ethcpp02.pptethcpp02.ppt
ethcpp02.ppt
 
Post Pandemic Recovery 22-23.pptx
Post Pandemic Recovery 22-23.pptxPost Pandemic Recovery 22-23.pptx
Post Pandemic Recovery 22-23.pptx
 
Kesehatan reproduksi remaja.pptx
Kesehatan reproduksi remaja.pptxKesehatan reproduksi remaja.pptx
Kesehatan reproduksi remaja.pptx
 
Prinsip-Prinsip Statistik Deskriptif.pptx
Prinsip-Prinsip Statistik Deskriptif.pptxPrinsip-Prinsip Statistik Deskriptif.pptx
Prinsip-Prinsip Statistik Deskriptif.pptx
 
Sistem Informasi Puskesmas SIP.pptx
Sistem Informasi Puskesmas SIP.pptxSistem Informasi Puskesmas SIP.pptx
Sistem Informasi Puskesmas SIP.pptx
 
Hamil risiko tinggi.pptx
Hamil risiko tinggi.pptxHamil risiko tinggi.pptx
Hamil risiko tinggi.pptx
 
Teknik pembuatan instrumen .ppt
Teknik pembuatan instrumen .pptTeknik pembuatan instrumen .ppt
Teknik pembuatan instrumen .ppt
 
kuesioner.ppt
kuesioner.pptkuesioner.ppt
kuesioner.ppt
 
Teknik Survey.pptx
Teknik Survey.pptxTeknik Survey.pptx
Teknik Survey.pptx
 

Recently uploaded

kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
IrmaFitriani7
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
GregoryStevanusGulto
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
kartikaoktarini
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
jeanlomirihi1
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
kartikaoktarini
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
AbdulWahid24425
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUSASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
maya746072
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
SIMRS Cendana
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
jeanlomirihi1
 
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptxMATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
lidyanimargareth23
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Rizkiyahnovianti
 
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
ShaoranAulia1
 

Recently uploaded (13)

kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUSASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
 
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptxMATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
 
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
 

Pemantauan Pertumbuhan Pada Bayi dan Balita

  • 1. Direktorat Gizi dan KIA Pengukuran Antropometri (Penimbangan berat badan, pengukuran panjang/tinggi badan, pengukuran lingkar kepala, pengukuran lingkar lengan atas) Orientasi Tumbuh Kembang di Posyandu
  • 2. 2 Tujuan Umum • Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu menerapkan pengukuran Antropometri dengan baik dan benar. TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Khusus • Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu : 1. Melakukan penimbangan berat badan bayi dan balita. 2. Melakukan pengukuran panjang badan. 3. Melakukan pengukuran tinggi badan. 4. Melakukan pengukuran lingkar kepala. 5. Melakukan pengukuran lingkar lengan atas.
  • 3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1919/2022 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1182/2022 tentang Standar Alat Antropometri dan Alat Deteksi Dini Perkembangan Anak Alat ukur berat badan bayi (baby scale) dan balita Alat ukur panjang badan (infantometer/length board) Alat ukur tinggi badan (stadiometer) Alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala
  • 4. Pengukuran lingkar lengan atas (LiLA) Penimbangan berat badan bayi dan balita Pengukuran panjang badan Pengukuran tinggi badan Pengukuran lingkar kepala
  • 5. Penimbangan Berat Badan Bayi 5 MATERI POKOK 1 Alat antropometri yang digunakan : Persiapan : Timbangan berat badan bayi (baby scale) 1. Letakkan timbangan di tempat yang rata, datar, dan keras sehingga tidak mudah bergerak dan ruangan cukup terang. 2. Pastikan timbangan harus bersih dan tidak ada beban lain di atas timbangan. 3. Baterai dipasang pada tempatnya dengan memperhatikan posisi baterai jangan sampai terbalik. 4. Tekan tombol Power/On dan pastikan angka pada jendela baca menunjukan angka nol. Posisi awal harus selalu berada diangka nol (jendela baca 0,00 kg) 5. Bila memiliki unit alat pengukuran dengan dua jenis satuan pengukuran (pound atau kg), tekan tombol UNIT HOLD sampai display sudah menunjukkan 0,00 (kg) 6. Sebelum alat digunakan, lakukan kalibrasi pada alat timbangan dengan cara menimbang benda yang sudah diketahui beratnya untuk mengetahui akurasi alat timbangan.
  • 6. Langkah-Langkah : Penimbangan Berat Badan Bayi 6 MATERI POKOK 1. Pastikan bayi memakai pakaian seminimal mungkin (tidak memakai popok) dan tidak memegang sesuatu. 2. Letakkan bayi diatas mangkok timbang bayi hingga angka berat badan muncul pada layar timbangan. 3. Tekan tombol UNIT HOLD, tunggu hingga tulisan “HOLD” pada display berhenti berkedip untuk mendapatkan berat bayi. 4. Catat berat badan bayi dalam satuan kg dengan ketelitian dua angka dibelakang koma (ketelitian 10 gram) dan plot hasil penimbangan BB pada grafik pertumbuhan sesuai jenis kelamin dan usia
  • 7. Penimbangan Berat Badan Balita 7 MATERI POKOK 1 Alat antropometri yang digunakan : Persiapan : Timbangan berat badan balita dapat menggunakan timbangan berat badan bayi (baby scale) yang dilepas mangkok timbangnya 1. Lepaskan mangkok timbang bayi pada baby scale untuk digunakan menjadi timbangan injak. 2. Letakkan timbangan di tempat yang rata, datar, dan keras sehingga tidak mudah bergerak dan ruangan cukup terang. 3. Pastikan timbangan harus bersih dan tidak ada beban lain di atas timbangan. 4. Baterai dipasang pada tempatnya dengan memperhatikan posisi baterai jangan sampai terbalik. 5. Tekan tombol Power/On dan pastikan angka pada jendela baca menunjukan angka nol. 6. Bila memiliki unit alat pengukuran dengan dua jenis satuan pengukuran (pound atau kg), tekan tombol UNIT HOLD sampai display sudah menunjukkan 0,00 (kg) 7. Sebelum alat digunakan, lakukan kalibrasi pada alat timbangan dengan cara menimbang benda yang sudah diketahui beratnya untuk mengetahui akurasi alat timbangan.
  • 8. Langkah-Langkah : Penimbangan Berat Badan Balita 8 MATERI POKOK 1. Pastikan balita memakai pakaian seminimal mungkin (tidak memakai popok), tidak memegang sesuatu dan tidak memakai sepatu/alas kaki. 2. Balita berdiri tepat di tengah timbangan saat angka pada layar timbangan menunjukkan angka 0,00 kg, serta tetap berada di atas timbangan sampai angka berat badan muncul pada layar timbangan dan sudah tidak berubah. 3. Petugas berdiri di depan layar baca timbangan untuk membaca hasil penimbangan. 4. Catat berat badan balita dalam satuan kg dengan ketelitian dua angka dibelakang koma (ketelitian 10 gram) dan plot hasil penimbangan BB pada grafik pertumbuhan sesuai jenis kelamin dan usia
  • 9. Pengukuran Panjang Badan dan Tinggi Badan Pengukuran panjang badan dan tinggi badan pada balita dibedakan berdasarkan : 9 Pengukuran Panjang Badan (PB) dan Tinggi Badan (TB) Umur Balita Kemampuan Balita untuk Berdiri Jika pengukuran panjang badan balita usia dibawah 2 tahun dilakukan secara berdiri, maka hasil pengukuran harus ditambahkan 0,7 cm Jika pengukuran tinggi badan balita usia ≥ 2 tahun dilakukan secara telentang/berbaring, maka hasil pengukuran yang diperoleh dikurangi 0,7 cm
  • 10. Pengukuran Panjang Badan 10 MATERI POKOK 2 Alat antropometri yang digunakan : Persiapan : Alat ukur panjang badan (Infantometer/Length board) 1. Alat ditempatkan pada tempat yang datar, rata dan keras. 2. Alat harus dipastikan dalam kondisi baik dan lengkap, alat penunjuk ukuran (meteran) dapat terbaca jelas dan tidak terkelupas atau tertutup. 3. Pasang infantometer sesuai petunjuk. 4. Harus dipastikan bahwa foot piece (papan geser kaki) dapat digerakkan dengan lancar. 5. Siapkan alas kain tipis pada alat ukur untuk bagian kepala balita.
  • 11. Langkah-Langkah : 11 MATERI POKOK 1. Lepaskan sepatu/alas kaki, kaus kaki, hiasan rambut, tutup kepala, dan aksesoris lainnya pada balita yang dapat menghambat proses pengukuran. 2. Balita dibaringkan telentang pada papan dengan puncak kepala menempel pada panel bagian kepala (yang tetap). 3. Pengukuran dilakukan oleh dua orang. Pengukur utama memegang dan menekan lutut balita agar tungkai bawah lurus dengan permukaan alat ukur. Asisten pengukur memastikan kepala anak menempel pada papan kepala. 4. Pengukur utama menggerakkan foot piece (papan geser kaki) ke arah telapak kaki balita hingga posisi telapak kaki tegak lurus menempel pada foot piece (papan geser kaki). Jika balita menangis dan kaki kaku, usap telapak kaki bayi agar lemas, segera tempelkan foot piece (papan geser kaki) pada telapak kaki balita. 5. Pengukur utama membaca hasil pengukuran dalam satuan cm dengan ketelitian satu angka di belakang koma (ketelitian 1 mm). 6. Catat dan plot hasil pengukuran panjang badan balita pada grafik pertumbuhan sesuai umur dan jenis kelamin Untuk plotting di Grafik pertumbuhan PB/U atau TB/U Bila pengukuran panjang badan balita usia dibawah 2 tahun dilakukan secara berdiri, maka hasil pengukuran harus ditambahkan 0,7 cm Prinsip pengukuran panjang badan balita usia 0-23 bulan diukur secara telentang/berbaring
  • 12. Pengukuran Tinggi Badan 12 MATERI POKOK 3 Alat antropometri yang digunakan : Persiapan : Alat ukur tinggi badan (Stadiometer) 1. Alat harus dipastikan dalam kondisi baik dan lengkap, alat penunjuk ukuran (meteran) dapat terbaca jelas dan tidak terkelupas atau tertutup. 2. Alat ditempatkan pada tempat yang datar, rata dan keras. 3. Pasang stadiometer sesuai petunjuk. 4. Harus dipastikan bahwa head slider (papan geser kepala) dapat digerakkan dengan lancar. 5. Perhatikan adanya sandaran tumit untuk ketepatan pengukuran tinggi badan.
  • 13. Langkah-Langkah : 13 MATERI POKOK 1. Lepaskan sepatu/alas kaki, kaus kaki, hiasan rambut, tutup kepala, dan aksesoris lainnya pada balita. 2. Pengukuran dilakukan oleh dua orang. Pengukur utama memposisikan balita berdiri tegak membelakangi tiang ukur. 3. Asisten pengukur memastikan bagian tubuh balita menempel di 5 titik pada tiang ukur yaitu: bagian belakang kepala, punggung, bokong, betis dan tumit. 4. Posisi kepala balita dipastikan berada dalam frankfort horizontal plane yaitu garis imajiner yang ditarik dari liang telinga ke batas bawah orbita 5. Tangan kiri pengukur utama memegang dagu balita dan melihat skala ukur. Pastikan pandangan balita lurus ke depan. 6. Pengukur utama menarik head slider (papan geser kepala) pada stadiometer sampai menyentuh puncak kepala balita. 7. Pengukur utama membaca angka pada jendela baca dalam satuan cm dengan ketelitian satu angka di belakang koma (ketelitian 1 mm). 8. Catat dan plot hasil pengukuran tinggi badan balita pada grafik pertumbuhan sesuai umur dan jenis kelamin. Pengukuran Tinggi Badan Untuk plotting di Grafik pertumbuhan PB/U atau TB/U Bila pengukuran tinggi badan balita usia ≥ 2 tahun dilakukan secara telentang/berbaring, maka hasil pengukuran yang diperoleh dikurangi 0,7 cm Prinsip pengukuran tinggi badan balita usia ≥ 24 bulan diukur secara berdiri
  • 14. Pencatatan dan pelaporan hasil pengukuran ▪ Untuk pelaporan ke e-PPGBM, hasil pengukuran panjang badan atau tinggi badan balita, tidak perlu dikoreksi dengan penambahan atau pengurangan 0,7 cm. ▪ Cukup diberi keterangan cara pengukuran apakah diukur berdiri atau telentang, selanjutnya aplikasi e-PPGBM secara otomatis akan mengoreksi hasil pengukuran. 14
  • 15. Contoh soal (Penentuan hasil pengukuran Panjang Badan dan Tinggi Badan) SOAL : 1. Seorang Anak Perempuan usia 23 bulan dibawa ibunya ke Posyandu untuk diukur PB atau TBnya, Anak tersebut sudah bisa berjalan dan berdiri tegak sempurna dan dia ingin diukur dengan posisi berdiri, hasil pengukuran didapat 89,9 cm. PERTANYAAN : a. Alat ukur apa yang tepat digunakannya ? b. Berapa hasil dari pengukuran anak tersebut ? 15
  • 16. Contoh soal (Penentuan hasil pengukuran Panjang Badan dan Tinggi Badan) SOAL : 2. Seorang Anak Laki-laki usia 26 bulan dibawa ibunya ke Posyandu untuk diukur PB atau TBnya, Anak tersebut sudah bisa berjalan dan berdiri tegak sempurna dan dia ingin diukur dengan posisi terlentang, hasil pengukuran didapat 92.0 cm. PERTANYAAN : a. Alat ukur apa yang tepat digunakannya ? b. Berapa hasil dari pengukuran anak tersebut ? 16
  • 17. Pengukuran Lingkar Kepala 17 MATERI POKOK 4 Alat antropometri yang digunakan : Persiapan : Alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala (Measuring Tape) 1. Pastikan alat ukur tidak kusut, tidak terlipat atau tidak sobek. 2. Alat ukur lingkar kepala dan lengan atas dalam kondisi bersih sehingga angkanya terlihat jelas.
  • 18. Langkah-Langkah : Pengukuran Lingkar Kepala 18 MATERI POKOK 1. Lepaskan tutup kepala, hiasan/aksesoris rambut yang dikenakan balita. 2. Alat pengukur dilingkarkan pada kepala balita melewati dahi, di atas alis mata, di atas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik agak kencang 3. Baca angka yang tertera pada ujung pita yang terlihat (dimulai dari skala kecil ke besar). 4. Catat hasil pengukuran lingkar kepala balita dalam satuan cm dengan ketelitian 1 angka di belakang koma (1 mm) dan plot hasil pengukuran pada grafik pertumbuhan sesuai usia dan jenis kelamin. Hasil ukur LK : 54,9 cm
  • 19. Pengukuran Lingkar Lengan Atas 19 MATERI POKOK 5 Alat antropometri yang digunakan : Persiapan : Alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala (Measuring Tape) dan Pita LiLA 1. Pastikan alat ukur tidak kusut, tidak terlipat atau tidak sobek. 2. Alat ukur dalam kondisi bersih sehingga angkanya terlihat jelas. 3. Pengukuran dilakukan pada lengan kiri atau lengan yang tidak dominan. 4. Pastikan lengan yang akan diukur tidak tertutup pakaian.
  • 20. Langkah-Langkah : Pengukuran Lingkar Lengan Atas 20 MATERI POKOK 1. Tentukan titik tengah lengan atas dengan cara: a. Tekuk lengan balita hingga membentuk sudut 90o, telapak tangan menghadap ke atas. b. Cari titik ujung bahu dan ujung siku lengan. c. Ukur panjang antara kedua titik tersebut dan bagi dua untuk mendapatkan nilai tengah. d. Tandai titik tengah dengan menggunakan pena/spidol. 2. Luruskan lengan anak, tangan santai, sejajar dengan badan. 3. Lingkarkan pita LiLA di titik tengah yang sudah ditandai. 4. Pastikan pita LiLA menempel rata sekeliling kulit dan tidak terlalu ketat atau terlalu longgar. 5. Baca dan catat hasil pengukuran dalam satuan cm dengan ketelitian 1 angka di belakang koma (1 mm).
  • 23. Pentingnya Pemantauan Pertumbuhan Dan Perkembangan Perkembangan Pertumbuhan Apa perbedaan pertumbuhan dan perkembangan? Pertumbuhan adalah bertambah besar, berat badan, panjang badan, lingkar kepala Perkembangan adalah bertambah pintar dalam gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian
  • 24. Definisi Pemantauan Pertumbuhan • Suatu kegiatan penimbangan yang dilakukan secara terus menerus (berkesinambungan) dan teratur. • Berat badan hasil penimbangan dibuat titik dalam KMS dan dihubungkan sehingga membentuk garis pertumbuhan anak yang bertujuan untuk mengetahui secara dini anak tumbuh normal atau tidak, dan untuk melakukan tindak lanjut dengan cepat dan tepat. • Pemantauan pertumbuhan adalah proses mengamati pertumbuhan anak melalui pengukuran antropometri berkala yang dibandingkan dengan standar untuk mengukur kecukupan pertumbuhan dan mengidentifikasi gangguan pertumbuhan secara dini (WHO).
  • 25. Siapa saja yang mengerjakan? kader bidan/perawat/ tenaga gizi dokter Orangtua/ pengasuh (jika mempunyai alat dan keterampilan)
  • 27. Alat bantu yang digunakan? Buku KIA/ KMS
  • 28. Alur pelaksanan pemantauan pertumbuhan balita di POSYANDU SAAT HARI BUKA SEBELUM HARI BUKA Undangan kepada sasaran Persiapan sarana prasarana Pembagian tugas & koordinasi Pendaftaran Penimbangan berat badan dan pengukuran panjang/ tinggi badan, LILA, LK Pencatatan kedalam buku bantu, meliputi : Hasil pengukuran ASI Eksklusif Kejadian yg diamlami anak Kontak dengan penderita TB Ploting ke dalam grafik pertumbuhan di KMS Menilai status pertumbuhan anak Statu Pertumbuhan NAIK Status Pertumbuhan TIDAK NAIK Penyuluhan Tidak ada RISIKO GANGGUAN PERTUMBUHAN Ada RISIKO GANGGUAN PERTUMBUHAN FASYANKES
  • 30. Apa saja yang tercatat di kartu pemantauan pertumbuhan / Kartu menuju Sehat (KMS)? ● Nama anak ● Tanggal lahir ● Jenis kelamin ● Berat badan lahir ● Grafik BB ● Kondisi sakit ● ASI eksklusif ● dll
  • 31. Cara pengisian KMS Langkah-langkah pengisian KMS oleh Kader dilakukan berdasarkan Juknis Pengisian KMS (Kemenkes, 2021) antara lain: 1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin anak : Terdapat dua jenis KMS , yaitu KMS untuk anak laki-laki berwarna biru dan KMS untuk anak perempuan berwarna merah muda 2. Memastikan identitas anak pada lembar KMS sesuai dengan identitas pada halaman depan buku KIA : Aida 312200783345xx Siti Badriah 31087654477xx 10 07 2019 Pkm Melati Jakarta Timur DKI Jakarta
  • 32. 32 Umur anak (bulan) Bulan ditimbang Berat badan (kg) KBM Status Naik / tidak Naik Aida 312200783345xx Siti Badriah 31087654477xx ASI eksklusif Diisi bulan lahir
  • 33. 3. Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan Anak Diisi bulan lahir a. Tulis tanggal, bulan dan tahun lahir pada kolom bulan penimbangan dibawah umur 0 bulan. (Jika tdk diketahui tanggal kelahirannya, tanyakan perkiraan umur anak tersebut) b. Tulis kolom bulan berikutnya dengan tanggal penimbangan, bulan, tahun secara berurutan. Bulan dan tahun penimbnagan dapat ditulis langsung saat pengisisan KMS pertama kali, sedangkan tanggal diisi pada saat hari penimbangan di Posyandu
  • 34. 4. Meletakkan titik berat badan dan membuat garis pertumbuhan anak 🡪 Letakkan ploting titik berat badan hasil penimbangan. Tulis berat badan pada kolom bulan penimbangan dan letakkan titik berat badan pada titik temu garis tegak (bulan penimbangan) dan garis datar (berat badan) Aida Penimbangan bulan juni 2019 BB 6,0kg Menghubung kan dua titik Jika balita bulan lalu tidak ditimbang, maka garis pertumbuhan tidak dapat dihubungkan
  • 35. 5. Mencatat setiap kejadian yang dialami anak. Apabila anak mengalami masalah makan (tidak nafsu makan) atau sakit (diare, demam, batuk dll), kejadian tersebut dicatat dalam grafik pertumbuhan di KMS
  • 36. 36 1. Status Pertumbuhan dinilai berdasarkan arah Garis Pertumbuhan 2. Membandingkan pertambahan berat badan dengan kenaikan berat badan Minimal
  • 37. 6. Menentukan status pertumbuhan melalui KMS Kesimpulan dari penentuan status pertumbuhan berdasarkan grafik pertumbuhan adalah sbb : a) Tidak Naik (T) • Arah garis pertumbuhan mendatar atau menurun memotong garis pertumbuhan dibawahnya (berat badan saat ini lebih rendah dari bulan sebelumnya) • atau kenaikan BB kurang dari Kenaikan Berat Badan Minimal (KBM) b) Naik (N) • Arah garis pertumbuhan sejajar dengan atau mengikuti garis pertumbuhan terdekat pada KMS • Arah garis pertumbuhan ke atas menyebrang kurva diatasnya • atau kenaikan BB sama dengan KBM atau lebih Garis a TIDAK NAIK (T), grafik berat badan memotong garis pertumbuhan dibawahnya; kenaikan berat badan<KBM (<300 g) : Garis b NAIK (N), grafik berat badanmemotong garis pertumbuhan diatasnya; kenaikan berat badan>KBM (>300 g) Garis C NAIK (N), grafik berat badan memotong garis pertumbuhan diatasnya; kenaikan berat badan>KBM (>200 g) Garis d TIDAK NAIK (T), grafik berat badan mendatar; kenaikan berat badan<KBM (<200 g)
  • 38. 38 Kader mendeteksi lebih dini: balita dengan weight faltering (BB Tidak Naik), underweight (BB kurang), gizi kurang Keterangan Weight Faltering (T) : A : BB Tidak Naik (BB Naik, tapi tidak sesuai dengan KBM dan tidak mengikuti garis pertumbuhan) B : BB Tidak Naik (BB Tetap) C : BB Tidak Naik (BB Turun) Tindak lanjut : Kader melapor dan merujuk balita ke Tenaga Kesehatan A B C
  • 39. 7. Mengisi kolom pemberian ASI Ekslusif Pada bayi usia 0-6 bulan kader posyandu harus menanyakan kepada ibu / pengasuh mengenai praktik pemberian ASI Eksklusif, bila masih bayi diberi ASI saja, kolom ASI diisi tanda (✔️) dan Bila diberi makanan lain selain ASI, bulan tersebut dan bulan berikutnya diisi dengan tanda (➖).
  • 40. Interpretasi Status Pertumbuhan BB turun : Pertumbuhan tidak baik BB naik mengikuti garis pertumbuhan, artinya Pertumbuhan baik BB naik melebihi garis oranye , artinya Pertumbuhan tidak baik BB tetap / mendatar : Pertumbuhan Tidak baik BB naik tapi tidak memadai : Pertumbuhan Tidak baik
  • 41. Apa yang harus dilakukan kader ? • Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu dan sampaikan bahwa kenaikan berat badan balita merupakan keberhasilan ibu mengasuh balita. • Berikan umpan balik untuk mempertahankan kondisi balita dan nasihat tentang pemberian makan sesuai rekomendasi menurut usianya • Anjurkan untuk datang kembali pada penimbangan berikutnya Jika Balita dengan status pertumbuhan naik
  • 42. Apa yang harus dilakukan kader ? a) Berikan nasihat tentang aktivitas fisik agar status pertumbuhan balita tidak diatas garis oranye a) Tetap berikan pujian, umpan balik tentang pemberian makan dan anjuran datang kembali pada penimbangan berikutnya Jika Balita dengan status pertumbuhan naik, tetapi trend pertumbuhannya naik terus menerus mendekati garis oranye
  • 43. Apa yang harus dilakukan kader ? • Tanyakan dan catat keadaan balita bila ada keluhan (batuk, diare, panas, rewel, dll), kebiasaan makan balita dan hal lainnya seperti faktor lingkungan dan sosial • Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu • Laporkan ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan rujukan ke puskemas/fasilitas kesehatan • Tetap berikan pujian, umpan balik tentang pemberian makan dan anjuran datang kembali pada penimbangan berikutnya Jika Balita dengan status pertumbuhan TIDAK NAIK
  • 44. Apa yang harus dilakukan kader ? a) Berikan nasihat tentang aktivitas fisik sesuai usia agar status pertumbuhan tidak diatas garis oranye a) Laporkan ke tenaga kesehatan untuk dilakukan intervensi dini dan anjuran evaluasi 2 minggu, jika tidak ada perbaikan segera dirujuk a) Tetap berikan pujian, edukasi tentang pemberian makan, asupan gizi disesuaikan dengan aktivitas anak Jika Balita dengan status pertumbuhan NAIK, tetapi garis pertumbuhannya di atas GARIS ORANYE
  • 45. Apa yang harus dilakukan kader ? a) Tanyakan dan catat keadaan balita dan anak prasekolah bila ada keluhan (batuk, diare, panas, rewel, dll), kebiasaan makan balita dan hal lainnya seperti faktor lingkungan dan sosial b) Berikan penjelasan tentang kemungkinan kenaikan berat badan balita masih belum cukup tanpa menyalahkan ibu a) Laporkan ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan rujukan ke puskemas/fasilitas kesehatan a) Pada balita dan anak prasekolah BGM, setelah dirujuk dan dikonfirmasi, tidak perlu dirujuk kembali jika garis pertumbuhannya mengikuti garis pertumbuhan diatasnya (N). Namun jika berat badan tidak mengalami kenaikan (T) maka harus dirujuk b) Tetap berikan pujian, umpan balik tentang pemberian makan dan anjuran datang kembali pada penimbangan berikutnya Jika Balita dengan status pertumbuhan naik tetapi garis pertumbuhannya dibawah garis merah
  • 46. Apa yang harus dilakukan kader ? Jika Balita yang pertama kali ditimbang atau tidak ditimbang dalam waktu lama dan titik berat badannya ada dibawah garis merah atau di atas garis oranye a. Laporkan ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan rujukan ke puskemas/fasilitas kesehatan a. Berikan nasihat tentang aktivitas fisik a. Tetap berikan pujian, umpan balik tentang pemberian makan dan anjuran datang kembali pada penimbangan berikutnya
  • 48. 48 Berat badan kurang : berat badan anak tidak sesuai dengan anak seusianya (diantara garis -2 SD dan-3 SD pada kurva pertumbuhan BB/U) Gizi buruk Berat badan tidak sesuai dengan panjang badan/tinggi badan anak seusianya (dibawah garis -3 SD pada kurva pertumbuhan BB/PB atau BB/TB Gizi Kurang Wasting/gizi kurang: berat badan tidak sesuai dengan panjang/tinggi badan anak seusianya (diantara garis -2 SD dan- 3SD pada kurva pertumbuhan BB/PB atau BB/TB Pendek : panjang badan/ tinggi badan tidak sesuai dengan anak seusianya (dibawah garis -2SD pada kurva pertumbuhan PB atau TB/U
  • 49. 49 Risiko Gizi Lebih Berat badan tidak sesuai dengan panjang/tinggi badan anak atau di antara garis 1 SD dan garis 2 SD pada kurva pertumbuhan BB/PB atau BB/TB Gizi Lebih : Berat badan tidak sesuai dengan panjang/tinggi badan anak atau diantara garis 2 SD dan garis 3 SD pada kurva pertumbuhan BB/PB atau BB/TB Obesitas Berat badan tidak sesuai dengan panjang/tinggi badan anak atau diatas garis 3 SD pada kurva pertumbuhan BB/PB atau BB/TB
  • 51. 4 PILAR GIZI SEIMBANG Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatannya. Perhatikan pula jumlah dan porsinya. KONSUMSI BERANEKA RAGAM MAKANAN Dengan membiasakan perilaku hidup bersih akan menghindarkan seseorang dari keterpaparan terhadap sumber infeksi Hidup bersih dan sehat meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk olahraga merupakan salah satu upaya untuk menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan zat gizi utamanya sumber energi dalam tubuh. Aktivitas fisik salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah terjadi keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya Berat Badan yang normal, yaitu Berat Badan yang sesuai untuk Tinggi Badannya Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) Normal 01 02 03 04 4 PILAR GIZI SEIMBANG
  • 54.
  • 55.