SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Direktorat Gizi dan KIA
Kebijakan dan Startegi
Penurunan AKI dan AKB
8 November 2022
2
TOPIK
 Analisis Masalah Kesehatan Ibu dan Anak
 Program Percepatan Penurunan AKI, AKB
 Sistematika Rujukan Lebih Dini
 Program
INDIKATOR RPJMN 2020-2024 TARGET RPJMN 2020-2024
2020 2021 2022 2023 2024
Prevalensi Stunting
24,1 21,1 18,4 16,0 14,0
Angka kematian ibu (AKI) (per 100.000 kelahiran hidup) 230 217 205 194 183
Angka kematian bayi (AKB) (per 1000 kelahiran hidup) 20.6 19.5 18.6 17.6 16
Angka kematian neonatal (per 1.000 kelahiran hidup)
12.9 12.2 11.6 11.0 10.0
Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan (persen)
87 89 91 93 95
Cakupan kunjungan antenatal (persen)
80 85 90 92 95
Cakupan kunjungan neonatal (persen) 86 88 90 92 95
Indikator RPJMN Tahun 2020-2024
AKI dan AKB Indonesia masih jauh dari target RPJMN & SDGs
4
Sumber: SDKI, SP, SUPAS
Catatan: Tahun 2018-2020 hanya tersedia data rutin jumlah kematian absolut bukan rasio
1. Laporan AKI AKB masih tidak lengkap
2. Tidak ada data riil kelahiran hidup
AKI per 100.000 Kelahiran Hidup
AKB per 1.000 Kelahiran Hidup
57
46
35 34 32
24
16
12
1995 1999 2003 2007 2012 2017 2024 2030
390
334
307
228
359
360
259
305
183
70
1994 1997 2000 2003 2007 2010 2012 2015 2024 2030
Target RPJMN Target SDGs
Target RPJMN Target SDGs
AKI Indonesia tertinggi ke-2 & AKB tertinggi ke-5 di antara negara ASEAN
5
Sumber : ASEAN Statistical Report on Millennium Development Goals
2017 Jakarta, ASEAN Secretariat, August 2017
57
39
27
23 22
15
9
6 7
2
Lao PDR Myanmar Cambodia Philipines Indonesia Vietnam Brunei Thailand Malaysia Singapore
AKB di ASEAN (2015)
357
305
221
197 180 170
69 60
25 24
7
Lao PDR Indonesia Philiphine ASEAN Myanmar Cambodia Vietnam Brunei Thailand Malaysia Singapore
AKI di ASEAN (2015)
Jumlah & persentase kematian maternal neonatal di Indonesia
6
Sumber: Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) s/d 21 September 2022
417
319
210
132115105
78 73 68 67 65 64 63 59 54 52 49 45 45 39 38 35 32 30 27 25 23 21 20 14 13 13 8 2
JAWA
BARAT
JAWA
TIMUR
JAWA
TENGAH
BANTEN
SULAWESI
SELATAN
NUSA
TENGGARA
TIMUR
RIAU
DKI
JAKARTA
NUSA
TENGGARA
BARAT
ACEH
SUMATERA
UTARA
LAMPUNG
KALIMANTAN
BARAT
KALIMANTAN
TIMUR
SUMATERA
BARAT
KALIMANTAN
SELATAN
BALI
SULAWESI
TENGGARA
SUMATERA
SELATAN
SULAWESI
TENGAH
JAMBI
D
I
YOGYAKARTA
SULAWESI
BARAT
KALIMANTAN
TENGAH
PAPUA
KEP.
BANGKA
BELITUNG
KEP.
RIAU
MALUKU
UTARA
BENGKULU
MALUKU
KALIMANTAN
UTARA
PAPUA
BARAT
GORONTALO
SULAWESI
UTARA
Jumlah Kematian Maternal
5 provinsi menyumbang 50%
kematian ibu dan bayi
1. Jawa Barat
2. Jawa Timur
3. Jawa Tengah
4. Banten
5. Sulawesi Selatan
provinsi dengan persentase
kematian ibu dan bayi tertinggi
1. Aceh
2. Papua
3. Sulawesi Barat
4. Kep. Bangka Belitung
5. Kalimantan Utara
6. Kalimantan Timur
7. Kalimantan Selatan
8. Kalimantan Tengah
9. Sulawesi Selatan
10. NTT
SULAWESI
SELATAN
KALIMANTAN
SELATAN
NUSA
TENGGARA
TIMUR
ACEH
KALIMANTAN
TENGAH
BALI
SULAWESI
BARAT
KEP.
BANGKA
BELITUNG
PAPUA
D
I
YOGYAKARTA
JAMBI
NUSA
TENGGARA
BARAT
MALUKU
UTARA
JAWA
TIMUR
KALIMANTAN
TIMUR
JAWA
BARAT
TOTAL
DKI
JAKARTA
BENGKULU
RIAU
BANTEN
LAMPUNG
SUMATERA
BARAT
JAWA
TENGAH
KALIMANTAN
UTARA
KALIMANTAN
BARAT
SULAWESI
TENGGARA
KEP.
RIAU
GORONTALO
PAPUA
BARAT
SUMATERA
UTARA
SUMATERA
SELATAN
SULAWESI
TENGAH
MALUKU
SULAWESI
UTARA
Persentase Kematian Bayi
2158
1607
1012
773
508
495
437
348
316
313
307
304
302
272
222
206
197
184
163
162
148
11292 85 82 77 73 72 65 37 25 24 13 1
JAWA
BARAT
JAWA
TIMUR
JAWA
TENGAH
SULAWESI
SELATAN
BANTEN
NUSA
TENGGARA
TIMUR
ACEH
DKI
JAKARTA
LAMPUNG
NUSA
TENGGARA
BARAT
KALIMANTAN
SELATAN
SUMATERA
UTARA
RIAU
BALI
SUMATERA
BARAT
JAMBI
D
I
YOGYAKARTA
KALIMANTAN
TENGAH
KALIMANTAN
TIMUR
SUMATERA
SELATAN
KALIMANTAN
BARAT
SULAWESI
BARAT
KEP.
BANGKA
BELITUNG
BENGKULU
SULAWESI
TENGGARA
MALUKU
UTARA
PAPUA
BARAT
PAPUA
KEP.
RIAU
SULAWESI
TENGAH
GORONTALO
KALIMANTAN
UTARA
MALUKU
SULAWESI
UTARA
Jumlah Kematian Bayi
PAPUA
SULAWESI
BARAT
KEP.
BANGKA
BELITUNG
KALIMANTAN
UTARA
KALIMANTAN
TIMUR
NUSA
TENGGARA
TIMUR
MALUKU
UTARA
SULAWESI
TENGGARA
SULAWESI
SELATAN
BALI
KALIMANTAN
SELATAN
NUSA
TENGGARA
BARAT
KALIMANTAN
BARAT
KALIMANTAN
TENGAH
SULAWESI
TENGAH
ACEH
JAMBI
D
I
YOGYAKARTA
RIAU
JAWA
TIMUR
BANTEN
BENGKULU
SUMATERA
BARAT
JAWA
BARAT
KEP.
RIAU
DKI
JAKARTA
LAMPUNG
JAWA
TENGAH
MALUKU
GORONTALO
SUMATERA
SELATAN
SUMATERA
UTARA
PAPUA
BARAT
SULAWESI
UTARA
Persentase Kematian Maternal
Sumber: Laporan rutin Komdat Kesmas
Perdarahan, hipertensi dan infeksi penyebab
kematian ibu tertinggi
Perdarahan
Hipertensi
Infeksi
Gangguan Darah
Gangguan Metabolik
Lain-lain
30.20 %
4.55 %
3.81 %
31.08 %
25.39%
4.97 %
Share from
total death
Perdarahan
Hipertensi
Gangguan Darah
Infeksi
Gangguan Metabolik
Jantung
COVID-19
Abortus
Lain-lain
28.59 %
4.94 %
0.71 %
0.11 %
34.05 %
4.64 %
3.10 %
0 %
23.86 %
COVID-19
Perdarahan
Hipertensi
Jantung
Infeksi
Gangguan Metabolik
Gangguan Darah
Abortus
Lain-lain
40.36 %
14.58 %
1.08 %
0.88 %
17.72 %
4.53%
2.80 %
0.19 %
17.86 %
2019 Jumlah: 4.197 2020 Jumlah: 4.627 2021 Jumlah: 7.389
% Penyebab % Penyebab % Penyebab
8
BBLR/ prematur, asfiksia dan kelainan kongenital
menjadi penyebab kematian bayi tertinggi tiap tahun
BBLR/Prematur
Asfiksia
Kelainan Kongenital
Pneumonia
Diare
Sepsis
Saluran Cerna
Kelainan Saraf
Tetanus
Malaria
Lain-lain
27.33 %
20.42%
2.67 %
0.71 %
31.78 %
9.95 %
2.91 %
3.63 %
0.25 %
0.05 %
0.30 %
2019 Jumlah: 26.089
% Penyebab
BBLR/Prematur
Asfiksia
Kelainan Kongenital
Pneumonia
Infeksi
Diare
Saluran Cerna
Tetanus Neonatrum
Kelainan Saraf
Malaria
Lain-lain
27.76 %
21.63%
2.12 %
0.64 %
32.49 %
8.97 %
2.66 %
3.37 %
0.13 %
0.02 %
0.21 %
BBLR/Prematur
Asfiksia
Kelainan kongenital
Infeksi
Pneumonia
Diare
COVID-19
Kondisi Perinatal
Tetanus Neonatorum
Penyakit saraf
Meningitis
Demam Berdarah
Tenggelam, Cedera,
Kecelakaan
PD3I
Lain-lain
27.60 %
22.19%
0.18 %
0.15 %
27.41 %
12.36 %
0.19 %
3.18 %
0.04 %
2.91 %
2.82 %
0.71 %
0.12 %
0.12 %
0.01 %
2020 Jumlah: 25.652
% Penyebab
2021 Jumlah: 25.037
% Penyebab
Sumber: Laporan rutin Komdat Kesmas
9
Sumber: Survei Google Sheet Hasil Kajian AMPSR di 159 Kab/Kota, 2022
Distribusi modifiable factors medis dan nonmedis
data kasus kematian maternal tahun 2021
Kematian maternal
tahun 2021
7.389
Kajian Nasional
Kematian dikaji= 492
Modifiable factors = 563
Medis = 345
Non medis = 218
Pulau Jawa
Kematian dikaji= 108
Modifiable factors = 113
Medis = 74
Non medis = 39
74
345
39
218
Pulau Jawa
Nasional
Non Medis
Medis
(39%)
(61%)
(35%)
(65%)
Faktor medis
Kendala Standar
Pelayanan RS
• Logistic,
• Ketrampilan SDM,
• Kepatuhan standar
pelayanan,
• Kedisiplinan jadwal
jaga tenaga medis)
Faktor non medis
Kendala di tingkat
masyarakat
• Terlambat mencari
pertolongan,
• Menolak
pengobatan,
• Biaya,
• Geografis, kapasitas
• Kapasitas r
Perawatan
10
Distribusi modifiable factors medis dan nonmedis
data kasus kematian perinatal tahun 2021
Kematian perinatal
tahun 2021
20.153
Nasional
kematian dikaji= 680
modifiable factor = 735
Medis = 362
Non medis = 373
Pulau Jawa
kematian dikaji = 206
modifiable factor = 259
Medis = 133
Non medis = 126
133
362
126
373
Pulau Jawa
Nasional
Non Medis Medis
(51%)
(49%)
(48%)
(51%)
Sumber: Survei Google Sheet Hasil Kajian AMPSR di 159 Kab/Kota, 2022
Faktor medis
Kendala Standar
Pelayanan RS
• Logistic,
• Ketrampilan SDM,
• Kepatuhan standar
pelayanan,
• Kedisiplinan jadwal
jaga tenaga medis
Faktor non medis
Kendala di tingkat
masyarakat
• Terlambat mencari
pertolongan,
• Menolak pengobatan,
• Kendala biaya,
• Geografis,
• kapasitas r Perawatan
11
TOPIK
 Analisis Masalah Kesehatan Ibu dan Anak
 Program Percepatan Penurunan AKI, AKB
 Sistematika Rujukan Lebih Dini
 Program
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
12
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkan kesehatan
ibu, anak, keluarga
berencana dan kesehatan
reproduksi
Mempercepat perbaikan
gizi masyarakat
Memperbaiki
pengendalian penyakit
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
(GERMAS)
Memperkuat sistem
kesehatan &
pengendalian obat dan
makanan
6
kategori
utama
Outcome
RPJMN
bidang
kesehatan
Edukasi
penduduk
7 kampanye utama:
imunisasi, gizi
seimbang, olah raga,
anti rokok, sanitasi &
kebersihan
lingkungan, skrining
penyakit, kepatuhan
pengobatan
Pencegahan
primer
Penambahan
imunisasi rutin
menjadi 14 antigen
dan perluasan
cakupan di seluruh
Indonesia.
Pencegahan
sekunder
Skrining 14 penyakit
penyebab kematian
tertinggi di tiap
sasaran usia, skrining
stunting, &
peningkatan ANC
untuk kesehatan ibu &
bayi.
Meningkatkan
kapasitas dan
kapabilitas
layanan primer
Pembangunan
Puskesmas di 171
kec., penyediaan 40
obat esensial,
pemenuhan SDM
kesehatan primer
Transformasi layanan
rujukan
Meningkatkan
akses dan mutu
layanan
sekunder & tersier
Pembangunan RS di
Kawasan Timur,
jejaring pengampuan
6 layanan unggulan,
kemitraan dengan
world’s top healthcare
centers.
Memperkuat
ketahanan
tanggap darurat
Jejaring nasional
surveilans berbasis
lab, tenaga cadangan
tanggap darurat,
table top exercise
kesiapsiagaan krisis.
Regulasi pembiayaan kesehatan
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan
pemanfaatan yang efektif dan efisien.
Transformasi sistem
pembiayaan kesehatan
Penambahan kuota mahasiswa,
beasiswa dalam & luar negeri,
kemudahan penyetaraan nakes
lulusan luar negeri.
Transformasi SDM
Kesehatan
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
Transformasi teknologi
kesehatan
1 Transformasi layanan primer 2 3 Transformasi sistem ketahanan
kesehatan
4
Meningkatkan
ketahanan sektor
farmasi & alat
kesehatan
Produksi dalam
negeri 14 vaksin rutin,
top 10 obat, top 10
alkes by volume & by
value.
5 6
a b c d a b
LOKUS AKI AKB TAHUN 2023 PRIORITAS PEMENUHAN 194 KAB/KOTA
Siklus Audit Maternal dan Perinatal Surveilans Respon (AMPSR)
“Response” membuat Upaya Penurunan AKI AKB lebih terarah
• Penemuan kasus kematian
• Notifikasi kematian
Identifikasi
1x24 jam
Pelaporan
3x24 jam
Pengkajian
Respon
1 2 3 4
• Laporan terverifikasi
• Laporan rekapitulasi
• Pengkajian, penyusunan
rekomendasi
• Analisis data agregat
• Respon yang SMART (Spesific
Meassureable Achieveable
Relevan Time bound)
• Evaluasi progres implementasi
respon
• Pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan AMPSR
NO NAME, NO BLAME,
NO SHAME
Berkesinambungan
INSTRUMEN APLIKASI MPDN (MATERNAL PERINATAL DEATH NOTIFICATION)
BERBASIS NIK, DATA INDIVIDU,
DI INPUT OLEH TENAGA KESEHATAN
DIGUNAKAN OLEH FASILITAS KESEHATAN PEMERINTAH MAUPUN SWASTA
Seluruh RS, Dinkes Kab/Kota diwajibkan melakukan AMPSR
Intervensi program penurunan AKI dan AKB
berdasarkan hasil audit maternal dan perinatal tingkat nasional
15
Kematian ibu dan bayi
baru lahir
Penyebab
kematian
Status kematian
yang dapat dicegah
Faktor yang dapat diperbaiki
untuk kematian yang dapat
dicegah
Rekomendasi
Ibu
• Eklampsia
• Perdarahan
• Infeksi
Bayi Baru
Lahir
• BBLR
• Asfiksia
• Kel
kongenita
l
Kematian yang dapat
dicegah 70%
Faktor risiko:
• Ibu hamil dalam usia terlalu
tua > 35 tahun/ hamil > 4
kali/ obese/ riwayat retensio
plasenta/ anemia/ bayi
kembar/ hipertensi/ ketuban
pecah dini/ diabetes/ infeksi
rubella, TORCH, zikka/perilaku
merokok, alkohol
• Persalinan lama
• Bayi lahir premature
• Penyiapan kondisi Ibu Layak Hamil
• Peningkatan kualitas ANC
• Pemenuhan PONED, PONEK
• Pemenuhan kebutuhan obat
• Pemenuhan BDRS
• Pemenuhan NICU
• Pemenuhan dokter di FKTP dan
Sp.OG, Sp.A di RS
• Review kematian tingkat pusat
• Interoperabilitas aplikasi di tingkat
Kemenkes
• Sistem rujukan maternal neonatal
tidak berjenjang
• Pembentukan Pokja AKI AKB level
Prov dan Kab/Kota
• Pemberdayaan masyarakat,
penerapan program P4K
Faktor penyedia layanan
• Kendala logistik RS (obat, BHP,
dll), alkes dan sarpras yang
berfungsi baik
• Kendala kompetensi
keterampilan klinis
Faktor keluarga atau pasien
terlambat mencari pertolongan
Kampanye Gerakan sayangi ibu hamil
Skrining Skrining Catin dan PUS Perempuan
Skrining Ibu Hamil dengan USG
Skrining Bayi Baru Lahir
Tatalaksana Tatalaksana faktor risiko catin dan PUS
Perempuan
Tatalaksana komplikasi ibu hamil,
bersalin, nifas dan bayi baru lahir
Rujukan Penyediaan PONED
Penyediaan PONEK
Program bantu rujuk
Identifikasi Laporan, Kajian Response
Dashboard AKI AKB
Data kematian (MPDN) Cakupan Intervensi (Komdat kesmas, BPJS Kes) Kesiapan Faskes (ASPAK, SISDM)
Kasus kematian ibu
yang dikaji 492
Kasus kematian bayi
680
Program Prioritas penurunan AKI AKB
16
Level Program Sasaran
Masyarakat 1
Gerakan masyarakat ibu hamil sehat
Strategi komunikasi perubahan prilaku sayangi ibu hamil, Media kelas ibu hamil, Penyebarluasan informasi
media edukasi, Jambore kader.
Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi
baru lahir
FKTP
2
Skrining layak hamil
Catin dan Pasangan Usia Subur Perempuan melakukan skrining layak hamil
Catin dan PUS Perempuan
3
Tatalaksana Catin dan PUS Perempuan Tidak Layak Hamil
Pelayanan KB, penanganan masalah kesehatan (anemia, hipertensi, obsesitas)
Catin dan PUS Perempuan
4
Skrining kehamilan
Pelaksanaan antenatal care dengan dokter, termasuk skrining preeclampsia, IMT dan penggunaan USG
Ibu hamil
5
Tatalaksana ibu hamil komplikasi medis
Rujukan ibu hamil dengan komplikasi termasuk preeklampsia, obesitas dan diabetes
Ibu hamil
6
Skrining bayi baru lahir
Pelayanan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM), Skrining Penyakit Jantung Bawaan (PJB) kritis
Bayi baru lahir
7
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED)
Persalinan normal (*persalinan dengan penyulit untuk daerah terpencil), manajemen BBLR ≥ 2.000 gram –
2.500 gram
Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi
baru lahir
FKRTL 8
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensi (PONEK)
Persalinan dengan penyulit, manajemen BBLR < 2.000 gram
Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi
baru lahir
9
Program Bantu Rujuk
Sistem Informasi Rujukan pelayanan maternal neonatal (termasuk Sisrute), penyediaan Tempat Tunggu
Kelahiran
Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi
baru lahir
16
Dashboard AKI AKB
Data kematian (MPDN) Cakupan Intervensi (Komdat kesmas, BPJS Kes) Kesiapan Faskes (ASPAK, SISDM)
Peran Lintas Program dan Lintas Sektor
Dalam Upaya Penurunan AKI dan AKB
Akses ke Fasyankes Pelayanan Kesehatan berkualitas
Determinan Sosial
• Pendidikan & lapangan kerja untuk
meningkatkan status ekonomi
• Mencegah perkawinan & kehamilan pada anak
• Pengetahuan & praktik baik kesehatan ibu hamil
dan bayi termasuk pemenuhan gizi 1000 HPK
• Kesetaran Gender untuk pengambilan
keputusan KB, Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
perlakuan istimewa bagi bumil, bu susui dan
bayi balita
• Adat kultur budaya untuk mendukung perawatan
ibu dan bayi di faskes atau rumah sakit
Tahap 1:
Keputusan mencari pelayanan
kesehatan
• Meningkatkan demand ke
fasyankes
• Bantuan akses ke fasiltas
kesehatan akibat kondisi
geografis, jarak, iklim, kondisi
jalan, dalam bentuk transportasi
atau rumah tunggu kelahiran
• Iklim untuk diantisipasi khususnya
terpencil kepulauan, endemis
• Komunikasi untuk difasilitasi antar
faskes, FKTP - FKTL
Tahap 2:
Identifikasi dan mendatangi
fasyankes
• Kepastian kesinambungan ketersediaan
SDM, sarana, prasarana, alkes, obat & alat
habis pakai serta biaya operasional sesuai
dengan level fasilitas pelayanan kesehatan
• Puskesmas dengan tempat tidur mampu
PONED
• Minimal 1 RS mampu PONEK setiap kab/kota
• KIA antar FKTP-FKTL
• Rujukan terencana serta sisrute berjalan
dengan optimal
• Laporan dan audit kematian melalui MPDN
dan AMPSR
Tahap 3:
Mendapatkan pelayanan kesehatan
yang adekuat
Intervensi sensitif Intervensi spesifik
18
TOPIK
 Analisis Masalah Kesehatan Ibu dan Anak
 Program Percepatan Penurunan AKI, AKB
 Sistematika Rujukan Lebih Dini
 Program
RUMAH, POSYANDU
•Keluarga
•Kader
PUSKESMAS, FKTP
•Dokter
•Bidan
RUMAH, PUSKESMAS
• Mandiri
• Nakes
Surveilans Ibu Hamil,
Nifas, Bayi Baru Lahir
Skrining Ibu Hamil
Skrining Ibu Nifas,
Bayi Baru Lahir
Skrining Layak
Hamil bagi Catin,
PUS Perempuan
- Pemeriksaan 10T :
• T1: TB dan BB
• T2: TD
• T3: LiLa
• T4: TFU
• T5: DJJ Janin
• T6: Status TT
• T7: Tablet Fe
• T8: Tes Lab (Gol darah, Hb,
GDS, Sifilis, HIV, HepB,
Malaria, Proteinuri, Sputum
BTA)
• T9: Tatalaksana Kasus
• T10: Temu wicara konseling
KF1 KF2 KF3 KF4
Bagan Tata Laksana Terpadu Nifas
K1 K2 K3 K4 K5 K6
Pemeriksaan 10 T, USG
H1 H2 H3 H4 H5 Dst
Tanda bahaya
Rujukan Lebih Dini
Layak hamil
• Usia antara 20 – 35 tahun
• IMT 18,5 – 25,0
• Tinggi badan ≥ 145 cm
• Tidak KEK / LiLA ≥ 23,5 cm
• Tidak Anemia/ Hb ≥ 11 g/dL
• Jumlah anak ≤ 2 orang
• Jarak antar kehamilan ≥ 2
tahun
• Tidak riwayat obstetri buruk
• penyakit dalam kondisi
terkontrol, seperti darah
tinggi, diabetes, kanker,
masalah kejiwaan dll
Catin 3 bulan sebelum menikah
PUS Perempuan 1x dalam setahun
20
Pemantauan Keluarga Ibu dan Bayi melalui Buku KIA Tahun 2022
Kolom merah, rujuk petugas:
• Demam
• Sakit kepala berat
• Cemas berlebih
• Jantung berdebar
• Batuk > 2 mgg
• Gerak janin kurang
• Nyeri perut hebat
• Keluar cairan dari jalan lahir
• Sakit saat kencing
• Diare berulang
Kolom merah, rujuk petugas:
• Rasa bersalah berlebih, mudah
menangis
• Demam
• Sakit kepala
• Mata kabur
• Nyeri ulu hati
• Jantung berdebar
• Cairan jalan lahir
• Napas pendek
• Payudara bengkak mengkilap
• Tidak bisa BAK atau sedikit
• Area kelamin bengkak
• Darah nifas berbau
• Darah nifas > 1 pembalut
• Keputihan berbau
Kolom merah, rujuk petugas:
• Napas sesak
• Tampak lemah
• Kulit tampak biru/pucat
• Hisapan bayi lemah
• Kejang
• Demam
• BAB belum > 2 hari
• Tali pusat kemerahan
• Mata merah, bernanah
• Kulit bintil isi air
• Imunisasi belum lengkap
PASCA
SALIN
Kolom merah, rujuk petugas:
• Rasa bersalah berlebih, mudah menangis
• Demam
• Sakit kepala
• Mata kabur
• Nyeri ulu hati
• Jantung berdebar
• Cairan jalan lahir
• Napas pendek
• Payudara bengkak mengkilap
• Tidak bisa BAK atau sedikit
• Area kelamin bengkak
• Darah nifas berbau
• Darah nifas > 1 pembalut
• Keputihan berbau
• Hipertensi dgn pemberatan
• Anemia berat hb <8 g/dl
• Perdarahan Pasca Persainan
• Infeksi Rahim
• ISK
• Kemungkinan infeksi cairan medulla spinalis
(Meningitis, ensefalitis, tetanus)
• Trauma perineum berat
• Depresi pasca persalinan
• Terduga pneumonia
• Terduga oedema paru
• Hipertensi ≥140mmHg – 160mmHg
• Anemia sedang Hb 8-11 g/dl
• HIV
• ISK bagian bawah
• Malaria
• Inkontinensia urine
• Retensio Urine
• Trauma perineum ringan
• Robekan perineum ringan
• Post partum blues
• Kemungkinan GO atau infeksi chlamydia
• Kemungkinan infeksi candida
• Kemungkinan bakteri atau infeksi trikomonas
• Bendungan payudara
• Mastitis
• Abses payudara
• Terduga penyakit paru kronis (TB/ paru kronis lain)
• Tuberkulosis
PERSALINAN
Persalinan tanpa komplikasi • Usia kehamilan <37 minggu atau >40 minggu
• Hipertensi/PEB
• Perdarahan per vaginam
• Presentasi bukan kepala
• Gemelli
• Riwayat SC
MASA
HAMIL
Kolom merah, rujuk petugas:
• Demam
• Sakit kepala berat
• Cemas berlebih
• Jantung berdebar
• Batuk > 2 mgg
• Gerak janin kurang
• Nyeri perut hebat
• Keluar cairan dari jalan lahir
• Sakit saat kencing
• Diare berulang
• Kehamilan normal
• Hipertensi kronis
• Bumil KEK
• Bumil obesitas
• Bumil dengan sifilis (kemudian rujuk)
• Bumil dengan HIV
• Anemia ringan
• Bumil malaria
• Tuberkulosis
• Anemia sedang dan berat
• Preeklampsia/eclampsia
• Perdarahan per vaginam: abortus, kehamilan ektopik,
plasenta previa, solusio plasenta, rupture uteri
• Infeksi antepartum, abortus infeksiosa
• Bumil dengan diabetes
• Infeksi HIV berat
• Bumil dengan Hep B
• TB MDR
• Bumil dengan suspek gangguan jiwa
Keluarga Puskesmas/ FKTP Rumah Sakit
Rujukan Lebih Dini Tk Keluarga – Puskesmas - RS
22
TOPIK
 Analisis Masalah Kesehatan Ibu dan Anak
 Program Percepatan Penurunan AKI, AKB
 Sistematika Rujukan Lebih Dini
 Program
PERMENKES
21/2021
‘Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil,
Masa Hamil, Persalinan,
dan Masa Sesudah
Melahirkan, Pelayanan
Kontrasepsi, dan
Pelayanan Kesehatan
Seksual’
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil
Pelayanan Kesehatan Masa Hamil
Pelayanan Kesehatan Persalinan
Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan
Pelayanan Kontrasepsi
Pelayanan Kesehatan Seksual
Standar pelayanan mengacu pada Permenkes nomor 21/ tahun 2021
Skrining layak hamil dalam persiapan untuk dipantau tahun 2023
24
Pelayanan
Kesehatan
Masa Sebelum
Hamil
Bila dari hasil pemeriksaan ditemukan 4T atau masalah kesehatan atau tidak berencana
hamil maka dilakukan penundaan kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi dan
pengobatan/tatalaksana sampai kondisi ideal untuk hamil sehat.
SASARAN CALON PENGANTIN
1. KIE Kesehatan Reproduksi : Diberikan
di KUA/Lembaga Agama dan di
Puskesmas atau aplikasi Kescatin.
2. Pemeriksaan Kesehatan di
Puskesmas :
a. Anamnesis : 4T, factor risiko
b. Pemeriksaan fisik : pemeriksaan
tanda vital, pemeriksaan status
gizi, tanda anemia; pemeriksaan
fisik sesuai indikasi medis
c. Pemeriksaan penunjang : minimal
pemeriksaan Hb. Untuk
pemeriksaan lain berdasarkan
indikasi medis dan/atau kebutuhan
program kesehatan.
SASARAN PUS PEREMPUAN
1. Edukasi dan skrining secara mandiri
menggunakan aplikasi kescatin.
2. Tindak lanjut pemeriksaan di
puskesmas, bagi yang berencana
hamil dan atau hasil tidak layak
hamil melalui:
a. Anamnesis : 4T, factor risiko
b. Pemeriksaan fisik : pemeriksaan
tanda vital, pemeriksaan status
gizi, tanda anemia; pemeriksaan
fisik sesuai indikasi medis
c. Pemeriksaan penunjang :
dilakukan berdasarkan indikasi
medis dan/atau kebutuhan
program kesehatan.
Pelayanan antenatal sesuai standar, terpadu agar rujukan terencana
25
Pelayanan
Kesehatan
Masa Hamil
a. pengukuran berat badan dan tinggi badan;
b. pengukuran tekanan darah;
c. pengukuran lingkar lengan atas (LiLA);
d. pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);
e. penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin;
f. pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi;
g. pemberian tablet tambah darah minimal 90 (sembilan puluh) tablet;
h. tes laboratorium; dan pemeriksaan USG
i. tata laksana/penanganan kasus; dan
j. temu wicara (konseling) dan penilaian kesehatan jiwa.
Pelayanan Kesehatan Masa Hamil dilakukan paling sedikit 6 (enam) kali selama
masa kehamilan meliputi:
a. 1 (satu) kali pada trimester pertama;
b. 2 (dua) kali pada trimester kedua; dan
c. 3 (tiga) kali pada trimester ketiga.
RUJUKAN TERENCANA dengan algoritma antenatal care
Konsultan; Dr. Achmad Zani Agusfar, SpOG(K)
Pemantauan di rumah
(dalam batas normal)
Pemantauan FKTP
(pengobatan kompetensi FKTP)
Rujuk ke FKRTL
Algoritma Pre Eklamsia
Algoritma Perdarahan
Algoritma Infeksi
Algoritma Ibu Hamil dgn Covid19
Algoritma penilaian USG
Algoritma penilaian status gizi pada Ibu Hamil
Algoritma penilaian anemia Ibu Hamil
Algoritma Penilaian Diabetes pd Ibu hamil
Algoritma Penilaian HIV, Sifilis, Hepatitis pd Ibu Hamil
Algoritma Penilaian Malaria, TB pd Ibu Hamil
Algoritma Penilaian kesehatan jiwa pd Ibu Hamil
52
Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
diberikan makanan tambahan pangan local
 Jika KEK saja: diberi MT1 disertai
konseling gizi
Jika KEK + Anemia: diberi MT1
sesuai usia kehamilan, konseling
gizi dan tatalaksana anemia (MT1
tidak menggantikan kebutuhan
dasar makanan bergizi seimbang
sesuai kebutuhan ibu hamil)
Jika KEK + penyakit: diberi MT1
sesuai usia hamil, konseling gizi,
tatalaksana penyakit penyerta
Jika ditemukan kadar Hb <10 gr/dl
atau kenaikan BB di bawah 1
kg/bulan (T1) atau di bawah 2
kg/bulan (T2, T3), maka harus dirujuk
Pemberian MT terus dilakukan
hingga 90 hari terlepas dari indikator
penentu rujukan
1. MT = makanan tambahan
Penjelasan algoritme
Deteksi ibu hamil KEK melalui ANC:
1
2
3
Tahun 2022 Pilot di 31 Kab/Kota
Ibu hamil
ANC terpadu
Normal
 ANC rutin
 Konseling gizi
Anemia
 ANC Rutin
 Tatalaksana
anemia
 Konseling gizi
KEK + Anemia
 ANC rutin
 Tatalaksana
anemia
 Konseling gizi
KEK
 ANC rutin
 Konseling gizi
1 2
KEK + Penyakit
3
 ANC rutin
 Tatalaksana
penyakit
 Konseling gizi
Pemberian Makanan Tambahan sekurangkurangnya 90 hari
(Lihat panduan makanan tambahan di buku ini)
Dirujuk ke RS bila:
 Hb di bawah 10 gr/dl
 Bila tidak sesuai dengan tabel target penambahan BB selama kehamilan
28
Pemenuhan USG dan Pelatihan dokter dilaksanakan hingga tahun 2024
 Blended learning dokter Gelombang 1
(Sumut, Jatim, Kalbar, Kalsel) dengan
peserta 52 org telah dilaksanakan.
 Blended learning dokter Gelombang 2
(Jatim, Jabar, Jateng, Aceh, NTB, Sultra)
dengan peserta 135 orang telah
dilaksanakan.
INPUT TAHUN 2022 OUTPUT OUTCOME
Puskesmas mempunyai USG
Puskesmas dengan dokter
terlatih USG
Ibu hamil kunjungan ke-6 (ANC) Kematian Ibu
∑ Puskesmas
dengan dokter
Capaian
Agustus
∑ Puskesmas
dengan dokter
Capaian
Agustus
∑ Ibu hamil Capaian Agustus
% ANC
Agustus
% Kematian
Agustus
9.903 5.825 9.903 1.122 4.897.988 1.458.174 29.8 0.06
Sumber: Data Komdat Kesmas, MPDN, SISDMK
CAPAIAN
 Monitoring kepemilikan USG di
Puskesmas belum dipantau secara
berkala
HAMBATAN
Blended learning dokter Gelombang III
th 2022 (Aceh 5 Kab/Kota, NTT 10
Kab/Kota, Kaltim 1 Kab/Kota, Sulteng 7
Kab/kota, Sulsel 4 Kab/Kota, Gorontalo 3
kab/kota, Sulbar 1 kab/kota, Maluku 2
kab/kota, Maluku Utara 3 kab/kota,
Papua barat 1 kab/kota, Papua 3
Kab/kota ) akan dilaksanakan bulan
Oktober 2022 (W1 Oktober 2022)
RTL DAN ESTIMASI WAKTU
PUSKESMAS 2021 2022 2023 2024
TOTAL
PUNYA
LISTRIK
PKM
MEMILIKI
USG 2021
PUSKESMAS
DOKTER
USG 2021
ALOKASI
DAK
USG 2022
PELATIHAN
DOKTER
USG 2022
ALOKASI
DAK
USG
Pelatihan
USG
PUSKES
BELUM
TERPENUHI
USG 2024
10292 9886 2158 799 3355 4505 1943 4606 2430
1-49 pasien
62%
50-99 pasien
20%
100-199 pasien
11%
≥ 200 pasien
1%
tidak menjawab
6%
• 32% dokter puskesmas telah memiliki jam terbang yang cukup
baik, karena telah memeriksa pasien >50 orang per 3 bulan
Jumlah Pasien ANC Yang Dilakukan USG
Dalam 3 Bulan Terakhir oleh Dokter Terlatih USG di Puskesmas
JAN-MARET
2022
APRIL-JUNI
2022
Tidak menjawab
10%
1-49 pasien
67%
50-99 pasien
16%
100-199 pasien
6%
≥200 pasien
1%
• 23% dokter puskesmas telah memiliki jam terbang yang cukup
baik, karena telah memeriksa pasien >50 orang per 3 bulan
• Variasi kasus yang dirujuk saat survei pertama dan kedua hampir sama,, pemanfaatan USG memiliki daya ungkit untuk
pencegahan komplikasi
Oligo,
polihidramnion
8%
PEB
15%
Malpresentasi
janin
28%
Gemelli
6%
Abortus, IUFD
12%
Kelainan letak
plasenta
14%
Serotinus
7%
IUGR
3%
Lain2
7%
Kasus ANC USG Yang Dirujuk
Dalam 3 Bulan Terakhir Oleh Dokter Terlatih USG di Puskesmas
*) Lain-lain : KET,
Mioma uteri,
makrosomia,
microcephali,
plasenta kalsifikasi,
mola, gawat janin
JAN-MARET
2022
APRIL-JUNI
2022
Abortus/IUFD
16%
IUGR
7%
Kelainan letak
plasenta
17%
Malpresentasi
janin
29%
Oligo/polihidramn
ion
9%
Gawat janin/fetal
distress
9%
Kehamilan
ektopik
2%
Kehamilan
multiple
8%
Lain-lain
3%
*) Lain-lain : KET, Anemia,
KEK, Blighted ovum, BSC,
Hiperemesis, Hipertensi,
Sungsang, Preeklamsia,
Post death, SC berulang,
Mioma, Hiperemesis, PEB,
Gemeli, Serotinus
Dalam penguatan ANC, diperlukan kolaborasi pelayanan dengan memfasilitasi jejaring antar
fasyankes pemerintah dan swasta
Puskesmas
ANC + Skrining
Kesehatan + USG + INC +
NIFAS
Klinik Pratama
SKRINING KESEHATAN
+ USG + INC + NIFAS
Bidan Praktik
Mandiri
ANC – INC - NIFAS
Dinkes Kab/Kota
KS
• Regulasi
• Pembiayaan
• Integrasi
layanan
Rujuk
Rujuk
Rujukan
KONSULTASI
Rujukan
BALIK
Dokter Praktik
Mandiri
SKRINING KESEHATAN
+ USG +NIFAS
Rujukan
BALIK
Rujukan
KONSULTASI
Rujukan
KONSULTASI
LAYAK
Hamil
RSUD
ANC + Skrining
Kesehatan + USG + INC
+ NIFAS
RS
SWASTA/TNI/POLRI
ANC + Skrining Kesehatan
+ USG + INC + NIFAS
Rujukan
BALIK
Rujukan
BALIK
Rujukan
BALIK
Rujukan
BALIK
Rujukan
BALIK
Rujukan HORIZONTAL
Rujukan VERTIKAL
Pembinaan
Pendampingan
Piloting Jejaring ANC didukung USAID MPHD
Kemampuan PONED dan PONEK dalam pemenuhan sampai tahun 2024
Konsutan PONED: dr M. Hud Suhargono, Sp.OG(K)
Level 1 Level 2
Level 3 Level 4 Level 5
Puskesmas
non-PONED
Puskesmas
PONED
RS Kab/Kot RS Provinsi RS Vertikal
Pelayanan dasar & tanpa penyulit
*Tidak ada
PONED
Pelayanan 24/7 & persalinan tanpa
penyulit & BBLR >2.000 g
*DTPK: +penyulit ringan
Pelayanan spesialistik
Pelayanan Subspesialistik
Pelayanan Kasus Kompleksitas Tinggi
TARGET 2022 2023 2024
PONED PER TAHUN 1.740 1.455 1006
PONEK PER TAHUN 16 244 330
Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan
pemantauan kesehatan sesuai standar pelayanan
33
Pelayanan
Kesehatan
Masa Sesudah
Melahirkan
Pelayanan Kesehatan bagi ibu dilakukan paling sedikit 4 kali:
a. 1 kali pada periode 6 jam s.d. 2 hari pascapersalinan;
b. 1 kali pada periode 3 hari s.d. 7 hari pascapersalinan;
c. 1 kali pada periode 8 hari s.d. 28 hari pascapersalinan; dan
d. 1 kali pada periode 29 hari s.d. 42 (empat puluh dua) hari pascapersalinan.
Pemantauan di rumah
(dalam batas normal)
Pemantauan FKTP
(pengobatan kompetensi FKTP)
Rujuk ke FKRTL
Algoritma Ibu Nifas Hipertensi
Algoritma Ibu Nifas Anemia
Algoritma Ibu Nifas Risiko HIV
Algoritma Ibu Nifas Perdarahan
Algoritma Ibu Nifas Demam atau Keluar Cairan Berbau Busuk
Algoritma Ibu Nifas Masalah Buang Air Kecil
Algoritma Ibu Nifas Sedih atau Mudah Menangis
Algoritma Ibu Nifas Keputihan
Algoritma Ibu Nifas Nyeri Payudara atau Puting
Algoritma Ibu Nifas Batuk atau Sulit Bernafas
Algoritma Ibu Nifas Merokok, Menggunakan Alkohol dan Obat Terlarang
Program Bantu Rujuk
34
Roadmap Sisrute KEGIATAN IMPLEMENTASI SISRUTE
• Sosialisasi daring penggunaan
SISRUTE bagi FKTP dan FKTL
• Simulasi registrasi new user
SISRUTE
• Simulasi pemanfaatan SISRUTE
Konsultan Sisrute Maternal: dr Manggala,SpOG(K)
Jumlah
Seluruh FKTP
Jumlah
Seluruh FKTL
FKTP
Menggunakan
SISRUTE Tahun
2022
FKTL
Menggunakan
SISRUTE Tahun
2022
FKTP
Menggunakan
SISRUTE Tahun
2023
FKTL
Menggunakan
SISRUTE Tahun
2023
FKTP
Menggunakan
SISRUTE Tahun
2024
FKTL
Menggunakan
SISRUTE Tahun
2024
10260 3112 1271 1723 4104 2440 7182 3112
Untuk mengatasi kendala akses dan pembiayaan, telah disediakan tempat tunggu kelahiran, transportasi
rujukan dan program Jaminan Persalinan (Jampersal)
35
#SemarakKelasIbuHamil
● Tempat Pelaksanaan: Posyandu/ Puskesmas / FKTP/ FKTL
● Sumber Daya Manusia (SDM): Tenaga Kesehatan, Kader Posyandu
● Potensi Kemitraan:
● Orientasi Nakes dan Kader [transport, akomodasi, materi/media edukasi
fasilitator]
● Penyediaan porsi makanan ibu hamil [peralatan memasak, bahan pangan
lokal untuk menu makan ibu hamil sesuai kebutuhan]
● Sasaran: Ibu hamil, suami
● Objektif: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil
dalam merawat dan menjaga kehamilan tetap sehat
● Aktivitas: Edukasi ibu hamil tentang konsumsi gizi seimbang
selama kehamilan hingga menyusui; Praktik menyusun dan
menyiapkan menu gizi seimbang sesuai usia kehamilan; dan Makan
bersama, Pendampingan Perawatan rujukan bagi ibu hamil anemia,
hipertensi, KEK, obese, BBLR
Sangat penting untuk meningkatkan demand pelayanan, semua pihak berpartisipasi menyelenggarakan
kampanye, edukasi bagi ibu dan keluarganya
36

More Related Content

What's hot

Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamilGepy Gbu
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPZakiah dr
 
Pemantauan Pertumbuhan dengan KMS
Pemantauan Pertumbuhan dengan KMSPemantauan Pertumbuhan dengan KMS
Pemantauan Pertumbuhan dengan KMSHealth
 
ppt-refreshing-kader-susi.pptx
ppt-refreshing-kader-susi.pptxppt-refreshing-kader-susi.pptx
ppt-refreshing-kader-susi.pptxrara814062
 
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TBPenimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TBHealth
 
ORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptx
ORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptxORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptx
ORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptxsabelasalprA
 
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi burukStandar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi burukyusup firmawan
 
6. pemantauan pertumbuhan balita
6. pemantauan pertumbuhan balita6. pemantauan pertumbuhan balita
6. pemantauan pertumbuhan balitaBidangTFBBPKCiloto
 
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balitaGizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balitaCut Ampon Lambiheue
 
Pemantauan di posyandu
Pemantauan di posyanduPemantauan di posyandu
Pemantauan di posyanduJoni Iswanto
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggidpalupiw
 
SOP Penetapan dan Klasifikasi Balita Gizi Buruk PKM SM
SOP Penetapan dan Klasifikasi Balita Gizi Buruk PKM SMSOP Penetapan dan Klasifikasi Balita Gizi Buruk PKM SM
SOP Penetapan dan Klasifikasi Balita Gizi Buruk PKM SMPuskesmasSungaiMenan
 
Kak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docxKak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docxsiti romlah
 
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduMuh Saleh
 
Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas renjanaera
 
Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Yesir Hasan
 

What's hot (20)

Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamil
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
 
Pemantauan Pertumbuhan dengan KMS
Pemantauan Pertumbuhan dengan KMSPemantauan Pertumbuhan dengan KMS
Pemantauan Pertumbuhan dengan KMS
 
INDIKATOR PROMKES 2023.docx
INDIKATOR PROMKES 2023.docxINDIKATOR PROMKES 2023.docx
INDIKATOR PROMKES 2023.docx
 
ppt-refreshing-kader-susi.pptx
ppt-refreshing-kader-susi.pptxppt-refreshing-kader-susi.pptx
ppt-refreshing-kader-susi.pptx
 
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TBPenimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
 
ORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptx
ORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptxORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptx
ORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptx
 
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi burukStandar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
 
6. pemantauan pertumbuhan balita
6. pemantauan pertumbuhan balita6. pemantauan pertumbuhan balita
6. pemantauan pertumbuhan balita
 
Pedoman PWS KIA
Pedoman PWS KIAPedoman PWS KIA
Pedoman PWS KIA
 
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balitaGizi, pertumbuhan & perkembangan balita
Gizi, pertumbuhan & perkembangan balita
 
Pemantauan di posyandu
Pemantauan di posyanduPemantauan di posyandu
Pemantauan di posyandu
 
Fish bone kia
Fish bone kiaFish bone kia
Fish bone kia
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
 
SOP Penetapan dan Klasifikasi Balita Gizi Buruk PKM SM
SOP Penetapan dan Klasifikasi Balita Gizi Buruk PKM SMSOP Penetapan dan Klasifikasi Balita Gizi Buruk PKM SM
SOP Penetapan dan Klasifikasi Balita Gizi Buruk PKM SM
 
Kak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docxKak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docx
 
Ppt stunting niken
Ppt stunting nikenPpt stunting niken
Ppt stunting niken
 
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader Posyandu
 
Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas
 
Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)
 

Similar to AKI dan AKB Indonesia

Materi Kebijakan Penurunan AKI AKB_Sosialisasi Prognas.pdf
Materi Kebijakan Penurunan AKI AKB_Sosialisasi Prognas.pdfMateri Kebijakan Penurunan AKI AKB_Sosialisasi Prognas.pdf
Materi Kebijakan Penurunan AKI AKB_Sosialisasi Prognas.pdfHabbieTelonOil
 
dr. Erna Mulati, M.Sc., CMFM_Intervensi spesifik gizi Puskesmas.pdf
dr. Erna Mulati, M.Sc., CMFM_Intervensi spesifik gizi Puskesmas.pdfdr. Erna Mulati, M.Sc., CMFM_Intervensi spesifik gizi Puskesmas.pdf
dr. Erna Mulati, M.Sc., CMFM_Intervensi spesifik gizi Puskesmas.pdfMuhammadHanif2862
 
2 Mei_Penyelenggaraan Puskesmas.pptx
2 Mei_Penyelenggaraan Puskesmas.pptx2 Mei_Penyelenggaraan Puskesmas.pptx
2 Mei_Penyelenggaraan Puskesmas.pptxsadi2373
 
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptxdeniridwan5
 
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdfAgniKhairani
 
Monev Deteksi dini.ppt
Monev Deteksi dini.pptMonev Deteksi dini.ppt
Monev Deteksi dini.pptVaniaGirsang1
 
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatanKebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatanArifKhoiri
 
Isu terkini kesmas_farid.pptx
Isu terkini kesmas_farid.pptxIsu terkini kesmas_farid.pptx
Isu terkini kesmas_farid.pptxagungwaskito4
 
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYARKEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYARDayu Agung Dewi Sawitri
 
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptxIrhariandi20
 
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.pptPenanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.pptEmiIrmawati
 
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.pptPenanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.pptAriefSyarifudin9
 
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptxKebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptxGekSintaManuaba
 
Lokmin 6 agustus 2015
Lokmin 6 agustus 2015Lokmin 6 agustus 2015
Lokmin 6 agustus 2015Dokter Tekno
 
ANSIT SEPTEMBER 2021 (1).pptx
ANSIT SEPTEMBER 2021 (1).pptxANSIT SEPTEMBER 2021 (1).pptx
ANSIT SEPTEMBER 2021 (1).pptxDIAZHANIFSATRIO1
 
Paparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editPaparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editDokter Tekno
 
Implementasi Layanan Primer DKI jakarta.pptx
Implementasi Layanan Primer DKI jakarta.pptxImplementasi Layanan Primer DKI jakarta.pptx
Implementasi Layanan Primer DKI jakarta.pptxipung24
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Muh Saleh
 

Similar to AKI dan AKB Indonesia (20)

Materi Kebijakan Penurunan AKI AKB_Sosialisasi Prognas.pdf
Materi Kebijakan Penurunan AKI AKB_Sosialisasi Prognas.pdfMateri Kebijakan Penurunan AKI AKB_Sosialisasi Prognas.pdf
Materi Kebijakan Penurunan AKI AKB_Sosialisasi Prognas.pdf
 
dr. Erna Mulati, M.Sc., CMFM_Intervensi spesifik gizi Puskesmas.pdf
dr. Erna Mulati, M.Sc., CMFM_Intervensi spesifik gizi Puskesmas.pdfdr. Erna Mulati, M.Sc., CMFM_Intervensi spesifik gizi Puskesmas.pdf
dr. Erna Mulati, M.Sc., CMFM_Intervensi spesifik gizi Puskesmas.pdf
 
2 Mei_Penyelenggaraan Puskesmas.pptx
2 Mei_Penyelenggaraan Puskesmas.pptx2 Mei_Penyelenggaraan Puskesmas.pptx
2 Mei_Penyelenggaraan Puskesmas.pptx
 
v4 kelas ibu hamil 2022.pdf
v4 kelas ibu hamil 2022.pdfv4 kelas ibu hamil 2022.pdf
v4 kelas ibu hamil 2022.pdf
 
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
 
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
 
Monev Deteksi dini.ppt
Monev Deteksi dini.pptMonev Deteksi dini.ppt
Monev Deteksi dini.ppt
 
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatanKebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
Kebijakan PIS PK dalam implementasi kesehatan
 
Isu terkini kesmas_farid.pptx
Isu terkini kesmas_farid.pptxIsu terkini kesmas_farid.pptx
Isu terkini kesmas_farid.pptx
 
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYARKEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR
 
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
 
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.pptPenanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
 
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.pptPenanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
 
Launching SSGI 2022.pdf
Launching SSGI 2022.pdfLaunching SSGI 2022.pdf
Launching SSGI 2022.pdf
 
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptxKebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
 
Lokmin 6 agustus 2015
Lokmin 6 agustus 2015Lokmin 6 agustus 2015
Lokmin 6 agustus 2015
 
ANSIT SEPTEMBER 2021 (1).pptx
ANSIT SEPTEMBER 2021 (1).pptxANSIT SEPTEMBER 2021 (1).pptx
ANSIT SEPTEMBER 2021 (1).pptx
 
Paparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editPaparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final edit
 
Implementasi Layanan Primer DKI jakarta.pptx
Implementasi Layanan Primer DKI jakarta.pptxImplementasi Layanan Primer DKI jakarta.pptx
Implementasi Layanan Primer DKI jakarta.pptx
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023
 

Recently uploaded

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 

Recently uploaded (20)

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 

AKI dan AKB Indonesia

  • 1. Direktorat Gizi dan KIA Kebijakan dan Startegi Penurunan AKI dan AKB 8 November 2022
  • 2. 2 TOPIK  Analisis Masalah Kesehatan Ibu dan Anak  Program Percepatan Penurunan AKI, AKB  Sistematika Rujukan Lebih Dini  Program
  • 3. INDIKATOR RPJMN 2020-2024 TARGET RPJMN 2020-2024 2020 2021 2022 2023 2024 Prevalensi Stunting 24,1 21,1 18,4 16,0 14,0 Angka kematian ibu (AKI) (per 100.000 kelahiran hidup) 230 217 205 194 183 Angka kematian bayi (AKB) (per 1000 kelahiran hidup) 20.6 19.5 18.6 17.6 16 Angka kematian neonatal (per 1.000 kelahiran hidup) 12.9 12.2 11.6 11.0 10.0 Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan (persen) 87 89 91 93 95 Cakupan kunjungan antenatal (persen) 80 85 90 92 95 Cakupan kunjungan neonatal (persen) 86 88 90 92 95 Indikator RPJMN Tahun 2020-2024
  • 4. AKI dan AKB Indonesia masih jauh dari target RPJMN & SDGs 4 Sumber: SDKI, SP, SUPAS Catatan: Tahun 2018-2020 hanya tersedia data rutin jumlah kematian absolut bukan rasio 1. Laporan AKI AKB masih tidak lengkap 2. Tidak ada data riil kelahiran hidup AKI per 100.000 Kelahiran Hidup AKB per 1.000 Kelahiran Hidup 57 46 35 34 32 24 16 12 1995 1999 2003 2007 2012 2017 2024 2030 390 334 307 228 359 360 259 305 183 70 1994 1997 2000 2003 2007 2010 2012 2015 2024 2030 Target RPJMN Target SDGs Target RPJMN Target SDGs
  • 5. AKI Indonesia tertinggi ke-2 & AKB tertinggi ke-5 di antara negara ASEAN 5 Sumber : ASEAN Statistical Report on Millennium Development Goals 2017 Jakarta, ASEAN Secretariat, August 2017 57 39 27 23 22 15 9 6 7 2 Lao PDR Myanmar Cambodia Philipines Indonesia Vietnam Brunei Thailand Malaysia Singapore AKB di ASEAN (2015) 357 305 221 197 180 170 69 60 25 24 7 Lao PDR Indonesia Philiphine ASEAN Myanmar Cambodia Vietnam Brunei Thailand Malaysia Singapore AKI di ASEAN (2015)
  • 6. Jumlah & persentase kematian maternal neonatal di Indonesia 6 Sumber: Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) s/d 21 September 2022 417 319 210 132115105 78 73 68 67 65 64 63 59 54 52 49 45 45 39 38 35 32 30 27 25 23 21 20 14 13 13 8 2 JAWA BARAT JAWA TIMUR JAWA TENGAH BANTEN SULAWESI SELATAN NUSA TENGGARA TIMUR RIAU DKI JAKARTA NUSA TENGGARA BARAT ACEH SUMATERA UTARA LAMPUNG KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TIMUR SUMATERA BARAT KALIMANTAN SELATAN BALI SULAWESI TENGGARA SUMATERA SELATAN SULAWESI TENGAH JAMBI D I YOGYAKARTA SULAWESI BARAT KALIMANTAN TENGAH PAPUA KEP. BANGKA BELITUNG KEP. RIAU MALUKU UTARA BENGKULU MALUKU KALIMANTAN UTARA PAPUA BARAT GORONTALO SULAWESI UTARA Jumlah Kematian Maternal 5 provinsi menyumbang 50% kematian ibu dan bayi 1. Jawa Barat 2. Jawa Timur 3. Jawa Tengah 4. Banten 5. Sulawesi Selatan provinsi dengan persentase kematian ibu dan bayi tertinggi 1. Aceh 2. Papua 3. Sulawesi Barat 4. Kep. Bangka Belitung 5. Kalimantan Utara 6. Kalimantan Timur 7. Kalimantan Selatan 8. Kalimantan Tengah 9. Sulawesi Selatan 10. NTT SULAWESI SELATAN KALIMANTAN SELATAN NUSA TENGGARA TIMUR ACEH KALIMANTAN TENGAH BALI SULAWESI BARAT KEP. BANGKA BELITUNG PAPUA D I YOGYAKARTA JAMBI NUSA TENGGARA BARAT MALUKU UTARA JAWA TIMUR KALIMANTAN TIMUR JAWA BARAT TOTAL DKI JAKARTA BENGKULU RIAU BANTEN LAMPUNG SUMATERA BARAT JAWA TENGAH KALIMANTAN UTARA KALIMANTAN BARAT SULAWESI TENGGARA KEP. RIAU GORONTALO PAPUA BARAT SUMATERA UTARA SUMATERA SELATAN SULAWESI TENGAH MALUKU SULAWESI UTARA Persentase Kematian Bayi 2158 1607 1012 773 508 495 437 348 316 313 307 304 302 272 222 206 197 184 163 162 148 11292 85 82 77 73 72 65 37 25 24 13 1 JAWA BARAT JAWA TIMUR JAWA TENGAH SULAWESI SELATAN BANTEN NUSA TENGGARA TIMUR ACEH DKI JAKARTA LAMPUNG NUSA TENGGARA BARAT KALIMANTAN SELATAN SUMATERA UTARA RIAU BALI SUMATERA BARAT JAMBI D I YOGYAKARTA KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN TIMUR SUMATERA SELATAN KALIMANTAN BARAT SULAWESI BARAT KEP. BANGKA BELITUNG BENGKULU SULAWESI TENGGARA MALUKU UTARA PAPUA BARAT PAPUA KEP. RIAU SULAWESI TENGAH GORONTALO KALIMANTAN UTARA MALUKU SULAWESI UTARA Jumlah Kematian Bayi PAPUA SULAWESI BARAT KEP. BANGKA BELITUNG KALIMANTAN UTARA KALIMANTAN TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR MALUKU UTARA SULAWESI TENGGARA SULAWESI SELATAN BALI KALIMANTAN SELATAN NUSA TENGGARA BARAT KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH SULAWESI TENGAH ACEH JAMBI D I YOGYAKARTA RIAU JAWA TIMUR BANTEN BENGKULU SUMATERA BARAT JAWA BARAT KEP. RIAU DKI JAKARTA LAMPUNG JAWA TENGAH MALUKU GORONTALO SUMATERA SELATAN SUMATERA UTARA PAPUA BARAT SULAWESI UTARA Persentase Kematian Maternal
  • 7. Sumber: Laporan rutin Komdat Kesmas Perdarahan, hipertensi dan infeksi penyebab kematian ibu tertinggi Perdarahan Hipertensi Infeksi Gangguan Darah Gangguan Metabolik Lain-lain 30.20 % 4.55 % 3.81 % 31.08 % 25.39% 4.97 % Share from total death Perdarahan Hipertensi Gangguan Darah Infeksi Gangguan Metabolik Jantung COVID-19 Abortus Lain-lain 28.59 % 4.94 % 0.71 % 0.11 % 34.05 % 4.64 % 3.10 % 0 % 23.86 % COVID-19 Perdarahan Hipertensi Jantung Infeksi Gangguan Metabolik Gangguan Darah Abortus Lain-lain 40.36 % 14.58 % 1.08 % 0.88 % 17.72 % 4.53% 2.80 % 0.19 % 17.86 % 2019 Jumlah: 4.197 2020 Jumlah: 4.627 2021 Jumlah: 7.389 % Penyebab % Penyebab % Penyebab
  • 8. 8 BBLR/ prematur, asfiksia dan kelainan kongenital menjadi penyebab kematian bayi tertinggi tiap tahun BBLR/Prematur Asfiksia Kelainan Kongenital Pneumonia Diare Sepsis Saluran Cerna Kelainan Saraf Tetanus Malaria Lain-lain 27.33 % 20.42% 2.67 % 0.71 % 31.78 % 9.95 % 2.91 % 3.63 % 0.25 % 0.05 % 0.30 % 2019 Jumlah: 26.089 % Penyebab BBLR/Prematur Asfiksia Kelainan Kongenital Pneumonia Infeksi Diare Saluran Cerna Tetanus Neonatrum Kelainan Saraf Malaria Lain-lain 27.76 % 21.63% 2.12 % 0.64 % 32.49 % 8.97 % 2.66 % 3.37 % 0.13 % 0.02 % 0.21 % BBLR/Prematur Asfiksia Kelainan kongenital Infeksi Pneumonia Diare COVID-19 Kondisi Perinatal Tetanus Neonatorum Penyakit saraf Meningitis Demam Berdarah Tenggelam, Cedera, Kecelakaan PD3I Lain-lain 27.60 % 22.19% 0.18 % 0.15 % 27.41 % 12.36 % 0.19 % 3.18 % 0.04 % 2.91 % 2.82 % 0.71 % 0.12 % 0.12 % 0.01 % 2020 Jumlah: 25.652 % Penyebab 2021 Jumlah: 25.037 % Penyebab Sumber: Laporan rutin Komdat Kesmas
  • 9. 9 Sumber: Survei Google Sheet Hasil Kajian AMPSR di 159 Kab/Kota, 2022 Distribusi modifiable factors medis dan nonmedis data kasus kematian maternal tahun 2021 Kematian maternal tahun 2021 7.389 Kajian Nasional Kematian dikaji= 492 Modifiable factors = 563 Medis = 345 Non medis = 218 Pulau Jawa Kematian dikaji= 108 Modifiable factors = 113 Medis = 74 Non medis = 39 74 345 39 218 Pulau Jawa Nasional Non Medis Medis (39%) (61%) (35%) (65%) Faktor medis Kendala Standar Pelayanan RS • Logistic, • Ketrampilan SDM, • Kepatuhan standar pelayanan, • Kedisiplinan jadwal jaga tenaga medis) Faktor non medis Kendala di tingkat masyarakat • Terlambat mencari pertolongan, • Menolak pengobatan, • Biaya, • Geografis, kapasitas • Kapasitas r Perawatan
  • 10. 10 Distribusi modifiable factors medis dan nonmedis data kasus kematian perinatal tahun 2021 Kematian perinatal tahun 2021 20.153 Nasional kematian dikaji= 680 modifiable factor = 735 Medis = 362 Non medis = 373 Pulau Jawa kematian dikaji = 206 modifiable factor = 259 Medis = 133 Non medis = 126 133 362 126 373 Pulau Jawa Nasional Non Medis Medis (51%) (49%) (48%) (51%) Sumber: Survei Google Sheet Hasil Kajian AMPSR di 159 Kab/Kota, 2022 Faktor medis Kendala Standar Pelayanan RS • Logistic, • Ketrampilan SDM, • Kepatuhan standar pelayanan, • Kedisiplinan jadwal jaga tenaga medis Faktor non medis Kendala di tingkat masyarakat • Terlambat mencari pertolongan, • Menolak pengobatan, • Kendala biaya, • Geografis, • kapasitas r Perawatan
  • 11. 11 TOPIK  Analisis Masalah Kesehatan Ibu dan Anak  Program Percepatan Penurunan AKI, AKB  Sistematika Rujukan Lebih Dini  Program
  • 12. Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan 12 Visi Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan Meningkatkan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi Mempercepat perbaikan gizi masyarakat Memperbaiki pengendalian penyakit Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Memperkuat sistem kesehatan & pengendalian obat dan makanan 6 kategori utama Outcome RPJMN bidang kesehatan Edukasi penduduk 7 kampanye utama: imunisasi, gizi seimbang, olah raga, anti rokok, sanitasi & kebersihan lingkungan, skrining penyakit, kepatuhan pengobatan Pencegahan primer Penambahan imunisasi rutin menjadi 14 antigen dan perluasan cakupan di seluruh Indonesia. Pencegahan sekunder Skrining 14 penyakit penyebab kematian tertinggi di tiap sasaran usia, skrining stunting, & peningkatan ANC untuk kesehatan ibu & bayi. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan primer Pembangunan Puskesmas di 171 kec., penyediaan 40 obat esensial, pemenuhan SDM kesehatan primer Transformasi layanan rujukan Meningkatkan akses dan mutu layanan sekunder & tersier Pembangunan RS di Kawasan Timur, jejaring pengampuan 6 layanan unggulan, kemitraan dengan world’s top healthcare centers. Memperkuat ketahanan tanggap darurat Jejaring nasional surveilans berbasis lab, tenaga cadangan tanggap darurat, table top exercise kesiapsiagaan krisis. Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan berkelanjutan; alokasi yang adil; dan pemanfaatan yang efektif dan efisien. Transformasi sistem pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, beasiswa dalam & luar negeri, kemudahan penyetaraan nakes lulusan luar negeri. Transformasi SDM Kesehatan Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan. Transformasi teknologi kesehatan 1 Transformasi layanan primer 2 3 Transformasi sistem ketahanan kesehatan 4 Meningkatkan ketahanan sektor farmasi & alat kesehatan Produksi dalam negeri 14 vaksin rutin, top 10 obat, top 10 alkes by volume & by value. 5 6 a b c d a b
  • 13. LOKUS AKI AKB TAHUN 2023 PRIORITAS PEMENUHAN 194 KAB/KOTA
  • 14. Siklus Audit Maternal dan Perinatal Surveilans Respon (AMPSR) “Response” membuat Upaya Penurunan AKI AKB lebih terarah • Penemuan kasus kematian • Notifikasi kematian Identifikasi 1x24 jam Pelaporan 3x24 jam Pengkajian Respon 1 2 3 4 • Laporan terverifikasi • Laporan rekapitulasi • Pengkajian, penyusunan rekomendasi • Analisis data agregat • Respon yang SMART (Spesific Meassureable Achieveable Relevan Time bound) • Evaluasi progres implementasi respon • Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan AMPSR NO NAME, NO BLAME, NO SHAME Berkesinambungan INSTRUMEN APLIKASI MPDN (MATERNAL PERINATAL DEATH NOTIFICATION) BERBASIS NIK, DATA INDIVIDU, DI INPUT OLEH TENAGA KESEHATAN DIGUNAKAN OLEH FASILITAS KESEHATAN PEMERINTAH MAUPUN SWASTA Seluruh RS, Dinkes Kab/Kota diwajibkan melakukan AMPSR
  • 15. Intervensi program penurunan AKI dan AKB berdasarkan hasil audit maternal dan perinatal tingkat nasional 15 Kematian ibu dan bayi baru lahir Penyebab kematian Status kematian yang dapat dicegah Faktor yang dapat diperbaiki untuk kematian yang dapat dicegah Rekomendasi Ibu • Eklampsia • Perdarahan • Infeksi Bayi Baru Lahir • BBLR • Asfiksia • Kel kongenita l Kematian yang dapat dicegah 70% Faktor risiko: • Ibu hamil dalam usia terlalu tua > 35 tahun/ hamil > 4 kali/ obese/ riwayat retensio plasenta/ anemia/ bayi kembar/ hipertensi/ ketuban pecah dini/ diabetes/ infeksi rubella, TORCH, zikka/perilaku merokok, alkohol • Persalinan lama • Bayi lahir premature • Penyiapan kondisi Ibu Layak Hamil • Peningkatan kualitas ANC • Pemenuhan PONED, PONEK • Pemenuhan kebutuhan obat • Pemenuhan BDRS • Pemenuhan NICU • Pemenuhan dokter di FKTP dan Sp.OG, Sp.A di RS • Review kematian tingkat pusat • Interoperabilitas aplikasi di tingkat Kemenkes • Sistem rujukan maternal neonatal tidak berjenjang • Pembentukan Pokja AKI AKB level Prov dan Kab/Kota • Pemberdayaan masyarakat, penerapan program P4K Faktor penyedia layanan • Kendala logistik RS (obat, BHP, dll), alkes dan sarpras yang berfungsi baik • Kendala kompetensi keterampilan klinis Faktor keluarga atau pasien terlambat mencari pertolongan Kampanye Gerakan sayangi ibu hamil Skrining Skrining Catin dan PUS Perempuan Skrining Ibu Hamil dengan USG Skrining Bayi Baru Lahir Tatalaksana Tatalaksana faktor risiko catin dan PUS Perempuan Tatalaksana komplikasi ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir Rujukan Penyediaan PONED Penyediaan PONEK Program bantu rujuk Identifikasi Laporan, Kajian Response Dashboard AKI AKB Data kematian (MPDN) Cakupan Intervensi (Komdat kesmas, BPJS Kes) Kesiapan Faskes (ASPAK, SISDM) Kasus kematian ibu yang dikaji 492 Kasus kematian bayi 680
  • 16. Program Prioritas penurunan AKI AKB 16 Level Program Sasaran Masyarakat 1 Gerakan masyarakat ibu hamil sehat Strategi komunikasi perubahan prilaku sayangi ibu hamil, Media kelas ibu hamil, Penyebarluasan informasi media edukasi, Jambore kader. Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi baru lahir FKTP 2 Skrining layak hamil Catin dan Pasangan Usia Subur Perempuan melakukan skrining layak hamil Catin dan PUS Perempuan 3 Tatalaksana Catin dan PUS Perempuan Tidak Layak Hamil Pelayanan KB, penanganan masalah kesehatan (anemia, hipertensi, obsesitas) Catin dan PUS Perempuan 4 Skrining kehamilan Pelaksanaan antenatal care dengan dokter, termasuk skrining preeclampsia, IMT dan penggunaan USG Ibu hamil 5 Tatalaksana ibu hamil komplikasi medis Rujukan ibu hamil dengan komplikasi termasuk preeklampsia, obesitas dan diabetes Ibu hamil 6 Skrining bayi baru lahir Pelayanan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM), Skrining Penyakit Jantung Bawaan (PJB) kritis Bayi baru lahir 7 Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Persalinan normal (*persalinan dengan penyulit untuk daerah terpencil), manajemen BBLR ≥ 2.000 gram – 2.500 gram Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi baru lahir FKRTL 8 Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensi (PONEK) Persalinan dengan penyulit, manajemen BBLR < 2.000 gram Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi baru lahir 9 Program Bantu Rujuk Sistem Informasi Rujukan pelayanan maternal neonatal (termasuk Sisrute), penyediaan Tempat Tunggu Kelahiran Ibu hamil – bersalin – nifas – bayi baru lahir 16 Dashboard AKI AKB Data kematian (MPDN) Cakupan Intervensi (Komdat kesmas, BPJS Kes) Kesiapan Faskes (ASPAK, SISDM)
  • 17. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor Dalam Upaya Penurunan AKI dan AKB Akses ke Fasyankes Pelayanan Kesehatan berkualitas Determinan Sosial • Pendidikan & lapangan kerja untuk meningkatkan status ekonomi • Mencegah perkawinan & kehamilan pada anak • Pengetahuan & praktik baik kesehatan ibu hamil dan bayi termasuk pemenuhan gizi 1000 HPK • Kesetaran Gender untuk pengambilan keputusan KB, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, perlakuan istimewa bagi bumil, bu susui dan bayi balita • Adat kultur budaya untuk mendukung perawatan ibu dan bayi di faskes atau rumah sakit Tahap 1: Keputusan mencari pelayanan kesehatan • Meningkatkan demand ke fasyankes • Bantuan akses ke fasiltas kesehatan akibat kondisi geografis, jarak, iklim, kondisi jalan, dalam bentuk transportasi atau rumah tunggu kelahiran • Iklim untuk diantisipasi khususnya terpencil kepulauan, endemis • Komunikasi untuk difasilitasi antar faskes, FKTP - FKTL Tahap 2: Identifikasi dan mendatangi fasyankes • Kepastian kesinambungan ketersediaan SDM, sarana, prasarana, alkes, obat & alat habis pakai serta biaya operasional sesuai dengan level fasilitas pelayanan kesehatan • Puskesmas dengan tempat tidur mampu PONED • Minimal 1 RS mampu PONEK setiap kab/kota • KIA antar FKTP-FKTL • Rujukan terencana serta sisrute berjalan dengan optimal • Laporan dan audit kematian melalui MPDN dan AMPSR Tahap 3: Mendapatkan pelayanan kesehatan yang adekuat Intervensi sensitif Intervensi spesifik
  • 18. 18 TOPIK  Analisis Masalah Kesehatan Ibu dan Anak  Program Percepatan Penurunan AKI, AKB  Sistematika Rujukan Lebih Dini  Program
  • 19. RUMAH, POSYANDU •Keluarga •Kader PUSKESMAS, FKTP •Dokter •Bidan RUMAH, PUSKESMAS • Mandiri • Nakes Surveilans Ibu Hamil, Nifas, Bayi Baru Lahir Skrining Ibu Hamil Skrining Ibu Nifas, Bayi Baru Lahir Skrining Layak Hamil bagi Catin, PUS Perempuan - Pemeriksaan 10T : • T1: TB dan BB • T2: TD • T3: LiLa • T4: TFU • T5: DJJ Janin • T6: Status TT • T7: Tablet Fe • T8: Tes Lab (Gol darah, Hb, GDS, Sifilis, HIV, HepB, Malaria, Proteinuri, Sputum BTA) • T9: Tatalaksana Kasus • T10: Temu wicara konseling KF1 KF2 KF3 KF4 Bagan Tata Laksana Terpadu Nifas K1 K2 K3 K4 K5 K6 Pemeriksaan 10 T, USG H1 H2 H3 H4 H5 Dst Tanda bahaya Rujukan Lebih Dini Layak hamil • Usia antara 20 – 35 tahun • IMT 18,5 – 25,0 • Tinggi badan ≥ 145 cm • Tidak KEK / LiLA ≥ 23,5 cm • Tidak Anemia/ Hb ≥ 11 g/dL • Jumlah anak ≤ 2 orang • Jarak antar kehamilan ≥ 2 tahun • Tidak riwayat obstetri buruk • penyakit dalam kondisi terkontrol, seperti darah tinggi, diabetes, kanker, masalah kejiwaan dll Catin 3 bulan sebelum menikah PUS Perempuan 1x dalam setahun
  • 20. 20 Pemantauan Keluarga Ibu dan Bayi melalui Buku KIA Tahun 2022 Kolom merah, rujuk petugas: • Demam • Sakit kepala berat • Cemas berlebih • Jantung berdebar • Batuk > 2 mgg • Gerak janin kurang • Nyeri perut hebat • Keluar cairan dari jalan lahir • Sakit saat kencing • Diare berulang Kolom merah, rujuk petugas: • Rasa bersalah berlebih, mudah menangis • Demam • Sakit kepala • Mata kabur • Nyeri ulu hati • Jantung berdebar • Cairan jalan lahir • Napas pendek • Payudara bengkak mengkilap • Tidak bisa BAK atau sedikit • Area kelamin bengkak • Darah nifas berbau • Darah nifas > 1 pembalut • Keputihan berbau Kolom merah, rujuk petugas: • Napas sesak • Tampak lemah • Kulit tampak biru/pucat • Hisapan bayi lemah • Kejang • Demam • BAB belum > 2 hari • Tali pusat kemerahan • Mata merah, bernanah • Kulit bintil isi air • Imunisasi belum lengkap
  • 21. PASCA SALIN Kolom merah, rujuk petugas: • Rasa bersalah berlebih, mudah menangis • Demam • Sakit kepala • Mata kabur • Nyeri ulu hati • Jantung berdebar • Cairan jalan lahir • Napas pendek • Payudara bengkak mengkilap • Tidak bisa BAK atau sedikit • Area kelamin bengkak • Darah nifas berbau • Darah nifas > 1 pembalut • Keputihan berbau • Hipertensi dgn pemberatan • Anemia berat hb <8 g/dl • Perdarahan Pasca Persainan • Infeksi Rahim • ISK • Kemungkinan infeksi cairan medulla spinalis (Meningitis, ensefalitis, tetanus) • Trauma perineum berat • Depresi pasca persalinan • Terduga pneumonia • Terduga oedema paru • Hipertensi ≥140mmHg – 160mmHg • Anemia sedang Hb 8-11 g/dl • HIV • ISK bagian bawah • Malaria • Inkontinensia urine • Retensio Urine • Trauma perineum ringan • Robekan perineum ringan • Post partum blues • Kemungkinan GO atau infeksi chlamydia • Kemungkinan infeksi candida • Kemungkinan bakteri atau infeksi trikomonas • Bendungan payudara • Mastitis • Abses payudara • Terduga penyakit paru kronis (TB/ paru kronis lain) • Tuberkulosis PERSALINAN Persalinan tanpa komplikasi • Usia kehamilan <37 minggu atau >40 minggu • Hipertensi/PEB • Perdarahan per vaginam • Presentasi bukan kepala • Gemelli • Riwayat SC MASA HAMIL Kolom merah, rujuk petugas: • Demam • Sakit kepala berat • Cemas berlebih • Jantung berdebar • Batuk > 2 mgg • Gerak janin kurang • Nyeri perut hebat • Keluar cairan dari jalan lahir • Sakit saat kencing • Diare berulang • Kehamilan normal • Hipertensi kronis • Bumil KEK • Bumil obesitas • Bumil dengan sifilis (kemudian rujuk) • Bumil dengan HIV • Anemia ringan • Bumil malaria • Tuberkulosis • Anemia sedang dan berat • Preeklampsia/eclampsia • Perdarahan per vaginam: abortus, kehamilan ektopik, plasenta previa, solusio plasenta, rupture uteri • Infeksi antepartum, abortus infeksiosa • Bumil dengan diabetes • Infeksi HIV berat • Bumil dengan Hep B • TB MDR • Bumil dengan suspek gangguan jiwa Keluarga Puskesmas/ FKTP Rumah Sakit Rujukan Lebih Dini Tk Keluarga – Puskesmas - RS
  • 22. 22 TOPIK  Analisis Masalah Kesehatan Ibu dan Anak  Program Percepatan Penurunan AKI, AKB  Sistematika Rujukan Lebih Dini  Program
  • 23. PERMENKES 21/2021 ‘Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan Pelayanan Kesehatan Seksual’ Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil Pelayanan Kesehatan Masa Hamil Pelayanan Kesehatan Persalinan Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan Pelayanan Kontrasepsi Pelayanan Kesehatan Seksual Standar pelayanan mengacu pada Permenkes nomor 21/ tahun 2021
  • 24. Skrining layak hamil dalam persiapan untuk dipantau tahun 2023 24 Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil Bila dari hasil pemeriksaan ditemukan 4T atau masalah kesehatan atau tidak berencana hamil maka dilakukan penundaan kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi dan pengobatan/tatalaksana sampai kondisi ideal untuk hamil sehat. SASARAN CALON PENGANTIN 1. KIE Kesehatan Reproduksi : Diberikan di KUA/Lembaga Agama dan di Puskesmas atau aplikasi Kescatin. 2. Pemeriksaan Kesehatan di Puskesmas : a. Anamnesis : 4T, factor risiko b. Pemeriksaan fisik : pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan status gizi, tanda anemia; pemeriksaan fisik sesuai indikasi medis c. Pemeriksaan penunjang : minimal pemeriksaan Hb. Untuk pemeriksaan lain berdasarkan indikasi medis dan/atau kebutuhan program kesehatan. SASARAN PUS PEREMPUAN 1. Edukasi dan skrining secara mandiri menggunakan aplikasi kescatin. 2. Tindak lanjut pemeriksaan di puskesmas, bagi yang berencana hamil dan atau hasil tidak layak hamil melalui: a. Anamnesis : 4T, factor risiko b. Pemeriksaan fisik : pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan status gizi, tanda anemia; pemeriksaan fisik sesuai indikasi medis c. Pemeriksaan penunjang : dilakukan berdasarkan indikasi medis dan/atau kebutuhan program kesehatan.
  • 25. Pelayanan antenatal sesuai standar, terpadu agar rujukan terencana 25 Pelayanan Kesehatan Masa Hamil a. pengukuran berat badan dan tinggi badan; b. pengukuran tekanan darah; c. pengukuran lingkar lengan atas (LiLA); d. pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri); e. penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin; f. pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi; g. pemberian tablet tambah darah minimal 90 (sembilan puluh) tablet; h. tes laboratorium; dan pemeriksaan USG i. tata laksana/penanganan kasus; dan j. temu wicara (konseling) dan penilaian kesehatan jiwa. Pelayanan Kesehatan Masa Hamil dilakukan paling sedikit 6 (enam) kali selama masa kehamilan meliputi: a. 1 (satu) kali pada trimester pertama; b. 2 (dua) kali pada trimester kedua; dan c. 3 (tiga) kali pada trimester ketiga.
  • 26. RUJUKAN TERENCANA dengan algoritma antenatal care Konsultan; Dr. Achmad Zani Agusfar, SpOG(K) Pemantauan di rumah (dalam batas normal) Pemantauan FKTP (pengobatan kompetensi FKTP) Rujuk ke FKRTL Algoritma Pre Eklamsia Algoritma Perdarahan Algoritma Infeksi Algoritma Ibu Hamil dgn Covid19 Algoritma penilaian USG Algoritma penilaian status gizi pada Ibu Hamil Algoritma penilaian anemia Ibu Hamil Algoritma Penilaian Diabetes pd Ibu hamil Algoritma Penilaian HIV, Sifilis, Hepatitis pd Ibu Hamil Algoritma Penilaian Malaria, TB pd Ibu Hamil Algoritma Penilaian kesehatan jiwa pd Ibu Hamil
  • 27. 52 Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) diberikan makanan tambahan pangan local  Jika KEK saja: diberi MT1 disertai konseling gizi Jika KEK + Anemia: diberi MT1 sesuai usia kehamilan, konseling gizi dan tatalaksana anemia (MT1 tidak menggantikan kebutuhan dasar makanan bergizi seimbang sesuai kebutuhan ibu hamil) Jika KEK + penyakit: diberi MT1 sesuai usia hamil, konseling gizi, tatalaksana penyakit penyerta Jika ditemukan kadar Hb <10 gr/dl atau kenaikan BB di bawah 1 kg/bulan (T1) atau di bawah 2 kg/bulan (T2, T3), maka harus dirujuk Pemberian MT terus dilakukan hingga 90 hari terlepas dari indikator penentu rujukan 1. MT = makanan tambahan Penjelasan algoritme Deteksi ibu hamil KEK melalui ANC: 1 2 3 Tahun 2022 Pilot di 31 Kab/Kota Ibu hamil ANC terpadu Normal  ANC rutin  Konseling gizi Anemia  ANC Rutin  Tatalaksana anemia  Konseling gizi KEK + Anemia  ANC rutin  Tatalaksana anemia  Konseling gizi KEK  ANC rutin  Konseling gizi 1 2 KEK + Penyakit 3  ANC rutin  Tatalaksana penyakit  Konseling gizi Pemberian Makanan Tambahan sekurangkurangnya 90 hari (Lihat panduan makanan tambahan di buku ini) Dirujuk ke RS bila:  Hb di bawah 10 gr/dl  Bila tidak sesuai dengan tabel target penambahan BB selama kehamilan
  • 28. 28 Pemenuhan USG dan Pelatihan dokter dilaksanakan hingga tahun 2024  Blended learning dokter Gelombang 1 (Sumut, Jatim, Kalbar, Kalsel) dengan peserta 52 org telah dilaksanakan.  Blended learning dokter Gelombang 2 (Jatim, Jabar, Jateng, Aceh, NTB, Sultra) dengan peserta 135 orang telah dilaksanakan. INPUT TAHUN 2022 OUTPUT OUTCOME Puskesmas mempunyai USG Puskesmas dengan dokter terlatih USG Ibu hamil kunjungan ke-6 (ANC) Kematian Ibu ∑ Puskesmas dengan dokter Capaian Agustus ∑ Puskesmas dengan dokter Capaian Agustus ∑ Ibu hamil Capaian Agustus % ANC Agustus % Kematian Agustus 9.903 5.825 9.903 1.122 4.897.988 1.458.174 29.8 0.06 Sumber: Data Komdat Kesmas, MPDN, SISDMK CAPAIAN  Monitoring kepemilikan USG di Puskesmas belum dipantau secara berkala HAMBATAN Blended learning dokter Gelombang III th 2022 (Aceh 5 Kab/Kota, NTT 10 Kab/Kota, Kaltim 1 Kab/Kota, Sulteng 7 Kab/kota, Sulsel 4 Kab/Kota, Gorontalo 3 kab/kota, Sulbar 1 kab/kota, Maluku 2 kab/kota, Maluku Utara 3 kab/kota, Papua barat 1 kab/kota, Papua 3 Kab/kota ) akan dilaksanakan bulan Oktober 2022 (W1 Oktober 2022) RTL DAN ESTIMASI WAKTU PUSKESMAS 2021 2022 2023 2024 TOTAL PUNYA LISTRIK PKM MEMILIKI USG 2021 PUSKESMAS DOKTER USG 2021 ALOKASI DAK USG 2022 PELATIHAN DOKTER USG 2022 ALOKASI DAK USG Pelatihan USG PUSKES BELUM TERPENUHI USG 2024 10292 9886 2158 799 3355 4505 1943 4606 2430
  • 29. 1-49 pasien 62% 50-99 pasien 20% 100-199 pasien 11% ≥ 200 pasien 1% tidak menjawab 6% • 32% dokter puskesmas telah memiliki jam terbang yang cukup baik, karena telah memeriksa pasien >50 orang per 3 bulan Jumlah Pasien ANC Yang Dilakukan USG Dalam 3 Bulan Terakhir oleh Dokter Terlatih USG di Puskesmas JAN-MARET 2022 APRIL-JUNI 2022 Tidak menjawab 10% 1-49 pasien 67% 50-99 pasien 16% 100-199 pasien 6% ≥200 pasien 1% • 23% dokter puskesmas telah memiliki jam terbang yang cukup baik, karena telah memeriksa pasien >50 orang per 3 bulan
  • 30. • Variasi kasus yang dirujuk saat survei pertama dan kedua hampir sama,, pemanfaatan USG memiliki daya ungkit untuk pencegahan komplikasi Oligo, polihidramnion 8% PEB 15% Malpresentasi janin 28% Gemelli 6% Abortus, IUFD 12% Kelainan letak plasenta 14% Serotinus 7% IUGR 3% Lain2 7% Kasus ANC USG Yang Dirujuk Dalam 3 Bulan Terakhir Oleh Dokter Terlatih USG di Puskesmas *) Lain-lain : KET, Mioma uteri, makrosomia, microcephali, plasenta kalsifikasi, mola, gawat janin JAN-MARET 2022 APRIL-JUNI 2022 Abortus/IUFD 16% IUGR 7% Kelainan letak plasenta 17% Malpresentasi janin 29% Oligo/polihidramn ion 9% Gawat janin/fetal distress 9% Kehamilan ektopik 2% Kehamilan multiple 8% Lain-lain 3% *) Lain-lain : KET, Anemia, KEK, Blighted ovum, BSC, Hiperemesis, Hipertensi, Sungsang, Preeklamsia, Post death, SC berulang, Mioma, Hiperemesis, PEB, Gemeli, Serotinus
  • 31. Dalam penguatan ANC, diperlukan kolaborasi pelayanan dengan memfasilitasi jejaring antar fasyankes pemerintah dan swasta Puskesmas ANC + Skrining Kesehatan + USG + INC + NIFAS Klinik Pratama SKRINING KESEHATAN + USG + INC + NIFAS Bidan Praktik Mandiri ANC – INC - NIFAS Dinkes Kab/Kota KS • Regulasi • Pembiayaan • Integrasi layanan Rujuk Rujuk Rujukan KONSULTASI Rujukan BALIK Dokter Praktik Mandiri SKRINING KESEHATAN + USG +NIFAS Rujukan BALIK Rujukan KONSULTASI Rujukan KONSULTASI LAYAK Hamil RSUD ANC + Skrining Kesehatan + USG + INC + NIFAS RS SWASTA/TNI/POLRI ANC + Skrining Kesehatan + USG + INC + NIFAS Rujukan BALIK Rujukan BALIK Rujukan BALIK Rujukan BALIK Rujukan BALIK Rujukan HORIZONTAL Rujukan VERTIKAL Pembinaan Pendampingan Piloting Jejaring ANC didukung USAID MPHD
  • 32. Kemampuan PONED dan PONEK dalam pemenuhan sampai tahun 2024 Konsutan PONED: dr M. Hud Suhargono, Sp.OG(K) Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Puskesmas non-PONED Puskesmas PONED RS Kab/Kot RS Provinsi RS Vertikal Pelayanan dasar & tanpa penyulit *Tidak ada PONED Pelayanan 24/7 & persalinan tanpa penyulit & BBLR >2.000 g *DTPK: +penyulit ringan Pelayanan spesialistik Pelayanan Subspesialistik Pelayanan Kasus Kompleksitas Tinggi TARGET 2022 2023 2024 PONED PER TAHUN 1.740 1.455 1006 PONEK PER TAHUN 16 244 330
  • 33. Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan pemantauan kesehatan sesuai standar pelayanan 33 Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan Pelayanan Kesehatan bagi ibu dilakukan paling sedikit 4 kali: a. 1 kali pada periode 6 jam s.d. 2 hari pascapersalinan; b. 1 kali pada periode 3 hari s.d. 7 hari pascapersalinan; c. 1 kali pada periode 8 hari s.d. 28 hari pascapersalinan; dan d. 1 kali pada periode 29 hari s.d. 42 (empat puluh dua) hari pascapersalinan. Pemantauan di rumah (dalam batas normal) Pemantauan FKTP (pengobatan kompetensi FKTP) Rujuk ke FKRTL Algoritma Ibu Nifas Hipertensi Algoritma Ibu Nifas Anemia Algoritma Ibu Nifas Risiko HIV Algoritma Ibu Nifas Perdarahan Algoritma Ibu Nifas Demam atau Keluar Cairan Berbau Busuk Algoritma Ibu Nifas Masalah Buang Air Kecil Algoritma Ibu Nifas Sedih atau Mudah Menangis Algoritma Ibu Nifas Keputihan Algoritma Ibu Nifas Nyeri Payudara atau Puting Algoritma Ibu Nifas Batuk atau Sulit Bernafas Algoritma Ibu Nifas Merokok, Menggunakan Alkohol dan Obat Terlarang
  • 34. Program Bantu Rujuk 34 Roadmap Sisrute KEGIATAN IMPLEMENTASI SISRUTE • Sosialisasi daring penggunaan SISRUTE bagi FKTP dan FKTL • Simulasi registrasi new user SISRUTE • Simulasi pemanfaatan SISRUTE Konsultan Sisrute Maternal: dr Manggala,SpOG(K) Jumlah Seluruh FKTP Jumlah Seluruh FKTL FKTP Menggunakan SISRUTE Tahun 2022 FKTL Menggunakan SISRUTE Tahun 2022 FKTP Menggunakan SISRUTE Tahun 2023 FKTL Menggunakan SISRUTE Tahun 2023 FKTP Menggunakan SISRUTE Tahun 2024 FKTL Menggunakan SISRUTE Tahun 2024 10260 3112 1271 1723 4104 2440 7182 3112 Untuk mengatasi kendala akses dan pembiayaan, telah disediakan tempat tunggu kelahiran, transportasi rujukan dan program Jaminan Persalinan (Jampersal)
  • 35. 35 #SemarakKelasIbuHamil ● Tempat Pelaksanaan: Posyandu/ Puskesmas / FKTP/ FKTL ● Sumber Daya Manusia (SDM): Tenaga Kesehatan, Kader Posyandu ● Potensi Kemitraan: ● Orientasi Nakes dan Kader [transport, akomodasi, materi/media edukasi fasilitator] ● Penyediaan porsi makanan ibu hamil [peralatan memasak, bahan pangan lokal untuk menu makan ibu hamil sesuai kebutuhan] ● Sasaran: Ibu hamil, suami ● Objektif: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil dalam merawat dan menjaga kehamilan tetap sehat ● Aktivitas: Edukasi ibu hamil tentang konsumsi gizi seimbang selama kehamilan hingga menyusui; Praktik menyusun dan menyiapkan menu gizi seimbang sesuai usia kehamilan; dan Makan bersama, Pendampingan Perawatan rujukan bagi ibu hamil anemia, hipertensi, KEK, obese, BBLR Sangat penting untuk meningkatkan demand pelayanan, semua pihak berpartisipasi menyelenggarakan kampanye, edukasi bagi ibu dan keluarganya
  • 36. 36