Laporan ini membahas perbaikan pembelajaran PKn tentang sistem pemerintahan desa dan kecamatan di SDK Noetoko dengan menerapkan metode diskusi. Tujuannya adalah meningkatkan hasil belajar siswa dengan memberikan kesempatan siswa berdiskusi secara aktif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan metode diskusi dibanding sebelumnya yang hanya menggunakan metode ceramah.
1. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDK NOETOKO
DENGAN METODE DISKUSI PADA MATERI SISTEM
PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN
TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016
LAPORAN PENELITIAN
DIAJUKAN SEBAGAI LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) GURU
TAHUN 2017
OLEH
LUSIA LOPO,S.Pd
NIP. 19670923 199412 2 006
SEKOLAH DASAR KATOLIK NOETOKO
DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
KEFAMENANU
2016
LEMBAR PENGESAHAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDK NOETOKO
2. DENGAN METODE DISKUSI PADA MATERI SISTEM
PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN
TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016
LAPORAN PENELITIAN
Diajukan sebagai laporan kegiatan pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
Guru Tahun 2016
OLEH
Lusia Lopo,S.Pd
NIP. 19670923 199412 2 006
Mengetahui
Pengawas Sekolah
Edmundus T. Feka,S.Pd
NIP.
Disahkan Oleh
Kepala SDN Fatutasu
Aloysius Kase
NIP. 19631012 198711 1 004
PERNYATAAN KEASLIAN PUBLIKASI ILMIAH
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam
naskah tulisan Publikasi Ilmiah dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV
3. SDK Noetoko Dengan Metode Diskusi Pada Materi Sistem Pemerintahan Desa Dan
Kecamatan” tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk
memperoleh jabatan fungsional guru, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis dan diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah
ini disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka atau rujukan sesuai dengan etika
ilmiah yang berlaku. Apabila ternyata didalam naskah Publikasi Ilmiah ini dapat
dibuktikan terdapat unsur-unsur penjiblakan/plagiasi, saya bersedia Publikasi Ilmiah ini
digugurkan dan jabatan fungsional guru yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam Undang-Undang Hak
Kekayaan Intelektual (HKI).
Noetoko, Maret 2016
Yang membuat pernyataan
Lusia Lopo,S.Pd
NIP. 19670923 199412 2 006
LEMBAR VALIDASI
Telah diseminarkan Laporan Hasil Penelitian
Judul : Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Noetoko Dengan
Metode Diskusi Pada Materi Sistem Pemerintahan Desa
Dan Kecamatan
Peneliti : Lusia Lopo,S.Pd
Pada : 7 Maret 2016
Bertempat di : Ruang Guru SDK Noetoko
Peserta Seminar :
No Nama Jabatan Asal
Sekolah/Instansi
Tanda Tangan
1. 1.
2.2.
3. 3.
4. 4. 4.
5. 5.
6.6.
7. 7.
8.8.
9. 9.
10.10.
11. 11.
12.12.
13. 13.
14.14.
15. 15.
16.16.
Noetoko, 7 Maret 2016
Peneliti
Lusia Lopo,S.Pd
NIP. 19670923 199412 2 006
Mengetahui
Pengawas Sekolah
Edmundus T. Feka,S.Pd
NIP.
Disahkan Oleh
Kepala SDN Fatutasu
Aloysius Kase
NIP. 19631012 198711 1 004
KATA PENGANTAR
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Agar semuanya berlangsung
dengan baik sangat dibutuhkan kompetensi guru berupa seperangkat pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang baik dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Karena pentingnya keprofesionalan seorang guru maka penulis merasa betapa
pentingnya guru melakukan evaluasi diri dalam kegiatan pembelajaran. Untuk itu penulis
berupaya membuat penulisan ini sambil memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa
menyertai penulis supaya bisa mengakhiri penulisan ini dengan baik.
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan Laporan Kegiatan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru.
Kiranya dengan laporan yang dibuat ini berguna bagi semua pihak yang
membacanya.
5. Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis untuk menyelesaikan tulisan ini yaitu:
1. Bapak Edmundus T. Feka,S.Pd, Pengawas Binaan pada SDK Noetoko yang telah
membantu Penulis untuk menyelesaikan tulisan ini.
2. Bapak Aloysius Kase, Kepala SDN Fatutasu, Kecamatan Miomaffo Barat,
Kabupaten Timor Tengah Utara, atas ijin dan motivasi bagi Penulis untuk
melakukan penulisan ini.
3. Anak-anak dan menantu-menantu tersayang serta cucu-cucu tercinta (Marco,
Diego dan Chaisar) yang selalu memberikan dorongan, semangat dan selalu
mendampingi Penulis baik dalam persiapan sampai penyelesaian tulisan ini.
4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat Penulis sebutkan namanya pada lembaran ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,
setiap saran dan masukan demi penyempurnaan tulisan ini, penulis terima dengan senang
hati.
Penulis yakini dengan penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap mutu
pendidikan di Kabupaten Timor Tengah Utara khususnya pada SDK Noetoko.
Noetoko, Maret 2016
Penulis
6. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN PUBLIKASI................................................................iii
LEMBAR VALIDASI ................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................................v
DAFTAR ISI................................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran.........................................................4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran.......................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................................6
A. Pengertian Metode Diskusi.................................................................................6
B. Pengertian Motivasi ............................................................................................7
C. Pengertian Hasil Belajar......................................................................................7
D. Tinjauan Materi PKn Kelas IV SD .....................................................................8
E. Penerapan Metode Diskusi..................................................................................9
F. Kerangka Berfikir ..............................................................................................10
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN .....11
A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................11
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran..........................................................12
C. Teknik Analisis Data..........................................................................................16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................................18
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran..........................................18
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran .....................................32
BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT...........................................34
7. A. Simpulan ............................................................................................................34
B. Saran Dan Tindak Lanjut ...................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................36
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
E. Latar Belakang Masalah
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia,
pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
bimbingan dan penelitian serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Dengan demikian guru dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan
dalam bidang pengajaran yang diajarkan dengan kemampuan metodologis secara
professional. Dengan kemampuan dan ketrampilan dalam memilih, menentukan dan
memutuskan bagi proses pengajaran yang dihadapi dalam melakukan tugas secara
profesional.
Upaya untuk menumbuh kembangkan profesionalitas guru selalu
berkesinambungan sesuai dengan perkembangan IPTEK, terutama dalam
menghadapi era Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan sekarang ini. Dengan
harapan guru yang berkompetensi dan profesional dapat mengorganisasikan kelas
dalam berinteraksi dengan siswa mampu untuk meningkatkan mutu pendidikan yang
diharapkan. Melalui berbagai metode dan media pembelajaran guru diharapkan
mampu menciptakan sumber daya manusia yang baik, berpotensi, mandiri, bersikap
kritis dalam menghadapi segala perkembangan IPTEK dimasa yang akan datang
dengan penuh bijaksana dan berakhlak mulia.
Dalam melaksankan tugas di lapangan peneliti sebagai guru kelas Sekolah
Dasar masih banyak menemui berbagai kendala. Masih banyak mata pelajaran yang
belum sepenuhnya dikuasai siswa sesuai dengan standar kompetensi yang
diharapkan, SDK Noetoko di kelas IV terutama dalam mata pelajaran PKn tentang
sistem pemerintahan desa dan kecamatan dengan penguasaan materi masih rendah,
hal ini dapat dilihat dari rata-rata pencapaian nilai ketuntasan dengan tingkat
8. ketuntasan 8%. Dari jumlah 31 siswa yang mendapat nilai lebih dari 75 hanya 6
siswa.
Untuk itu perlu mendapat penanganan dan perhatian peneliti. Selain
rendahnya prestasi belajar siswa, sikap masa bodoh siswa terhadap materi dalam
pembelajaran diabaikan.
1. Identifikasi Masalah
Masih banyak siswa yang belum menguasai konsep dengan benar tentang
sistem pemerintahan desa dan kecamatan. Melihat keadaan yang demikian peneliti
merasa prihatin dan ingin mencari cara terbaik untuk memecahkan maslah tersebut.
Salah satu cara yang peneliti tempuh adalah melakukan perbaikan pembelajaran
melalui PTK. Di samping itu PTK ini juga peneliti lakukan untuk memenuhi
persyaratan pengajuan Kenaikan Pangkat PNS dari Golongan Ruang III.d ke IV.a.
Laporan ini disusun berdasarkan catatan yang dibuat peneliti ketika
merancang kegiatan perbaikan pembelajaran yang dilakukan dalam 2 siklus.
PTK untuk mata pelajaran PKn berkenaan dengan itu laporan ini memuat
pendahuluan, perencanaan, pelaksanaan perbaikan pembelajaran, temuan yang
diperoleh, serta kesimpulan dan tindak lanjut.
2. Analisis Masalah
Setelah melakukan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan
materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan di kelas IV semester I, ternyata
guru mengalami beberapa masalah yang sangat berpengaruh pada keberhasilan
siswa dalam memahami materi ini. Hal ini terlihat pada hasil tes formatif yang
sebagian besar siswa belum mencapai target ketuntasan. Dari 31 siswa hanya 6
siswa ( 8% ) yang mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 25 siswa ( 92% ) belum
mencapai target sehingga hasilnya belum memuaskan.
Selama pelajaran berlangsung siswa terkesan tidak memperhatikan
pelajaran, bahkan ada beberapa siswa yang bermain-main sendiri, memperhatikan
suasana di luar kelas, melamun, atau mengantuk, pada saat guru menyampaikan
pertanyaan, siswa tidak merespon dengan jawaban yang diharapkan guru.
Dari hal tersebut peneliti dengan bantuan teman sejawat telah
mengidentifikasi permaslahan yang terjadi dalam pembelajaran tersebut identifikasi
penyebab masalahnya adalah sebagai berikut.
1) Guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran.
9. 2) Guru dalam menjelaskan materi tidak menggunakan alat peraga yang
menarik.
3) Guru dalam memberikan tugas secara bergiliran kepada siswa tidak
merata.
4) Siswa kurang antusias / tidak berminat dalam menerima pelajaran.
5) Guru kurang tepat dalam dalam memilih metode.
6) Siswa kurang tertarik pada penjelasan guru.
7) Siswa tidak merespon pertanyaan yang diberikan guru.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah dapat terungkap bahwa
ketidakberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran disebabkan beberapa
faktor diantaranya sebagai berikut.
a. Penggunaan metode ceramah yang dominan.
b. Guru menggunakan alat peraga yang tidak menarik.
c. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa sehingga setiap pertanyaan
guru mendapat respon dari siswa.
d. Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut aktif berperan
serta dalam pembelajaran.
F. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis masalah penulis akan melakukan
perbaikan melalui PTK yang akan difokuskan sebagai berikut.
a. Menggunakan metode yang bervariasi (diskusi dengan tugas).
b. Menggunakan alat peraga yang menarik.
c. Memberikan motivasi kepada siswa.
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut aktif berperan serta dalam
pembelajaran.
Dengan demikian rumusan masalahnya sebagai berikut.
1. Bagaimana cara menerapkan metode diskusi dalam pembelajaran PKn
terutama materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan ?
2. Bagaimana pengaruh penerapan metode diskusi pada materi sistem
pemerintahan desa dan kecamatan dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa ?
10. G. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan yang akan dicapai peneliti dalam kegiatan perbaikan pembelajaran yang
juga merupakan pengalaman peneliti sebagai guru di SD adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan cara menerapkan metode diskusi dalam pembelajaran PKn
terutama materi Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan
2. Menganalisis pengaruh penerapan metode diskusi pada materi Sistem
Pemerintahan Desa dan Kecamatan dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa.
H. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Bagi Guru Kelas
a. Sebagai cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran PKn.
b. Memmperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Perbaikan ini akan
menimbulkan rasa puas bagi guru karena sudah melakukan sesuatu untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolanya.
c. Dapat berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan bahwa ia
mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
d. Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan sendiri.
e. Merupakan bahan diskusi dengan teman sejawat untuk meningkatkan
motivasi belajara siswa dalam pembelajaran yang kondusif.
2. Bagi Siswa
a. Merupakan alternatif untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran PKn sesuai dalam pembelajaran yang kondusif.
b. Memperbaiki praktek pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki
belajara siswa, sehingga lebih dapat meningkatkan kemampuan guru.
3. Bagi Penulis
a. Untuk meningkatkan pengetahuan dalam pembelajaran PKn sebagai guru
kelas, sehingga mampu menerapkan media pembelajaran yang sesuai
dengan situasi dan kondisi siswa.
b. Untuk meningkatkan bekal dalam mengajar, juga dapat dijadikan sebagai
sarana untuk mengembangkan kemampuan melalui kegiatan penelitian.
4. Bagi Sekolah
11. a. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan citra sekolah di masyarakat,
sehingga masyarakat simpati sebagai lembaga pendidikan yang dipercaya
untuk meningkatkan pendidikan di lingkungannya.
b. Sekolah yang gurunya sudah mampu membuat inovasi / perubahan maka
perbaikan pembelajarannya memberi kesempatan yang besar bagi guru dan
sekolah untuk berkembang.
5. Bagi Pembaca
Untuk menambah wawasan dalam memilih dan menerapkan metode dan
media pembelajaran PKn serta menambah pengalaman pembelajaran sebagai
tugas profesional.
12. BAB II
KAJIAN PUSTAKA
G. Pengertian Metode Diskusi
Metode mengajar diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan
penyajian materinya melalui suatu problema atau pertanyaan yang harus diselesaikan
berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama. Metode diskusi sering
digunakan dalam pembelajaran kelompok, umpamanya kalau menggunakan
pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif ) dan keterampilan proses dalam
pembelajaran metode diskusi cenderung akan digunakan.
Kemampuan guru yang harus diperhatikan untuk menunjang keberhasilan
diskusi diantaranya sebagai berikut.
1. Mampu merumuskan permasalahan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
2. Mampu membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi
permasalahan serta menarik kesimpulan.
3. Mampu mengelompokkan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan dan
pengembangan kemampuan siswa.
4. Mampu mengelola pembelajaran melalui diskusi.
5. Menguasai permasalahan yang didiskusikan.
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang
pelaksanaan diskusi diantaranya sebagai berikut.
1. Memiliki motivasi, perhatian, dan minat dalam berdiskusi.
2. Mampu melaksanakan diskusi.
3. Mampu belajar secara bersama.
4. Mampu mengeluarkan isi pikiran atau pendapat / ide.
5. Mampu memahami pendapat orang lain.
H. Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan
memelihara perilaku seseorang secara terus menerus (Slaum dalam Chatarina,
2004:111). Dalam pengertian ini intensitas dan arah motivasi dapat bervariasi.
13. Menurut Berliner (dalam Chatarina, 2004:111) memandankan motivasi dengan mesin
mobil sebagai pengarahnya (direction).
Motivasi belajar sangat penting. Apabila motivasi siswa rendah, umumnya
diasumsikan bahwa prestasi siswa yang bersangkutan akan rendah. Penelitian
tentang hubungan antara motivasi siswa dengan belajar telah banyak dilakukan.
Uguroglu dan Walberg (1979) menganalisis 292 korelasi tentang motivasi dengan
belajar akademik yang dilaporkan di dalam 40 penelitian dengan ukuran sampel
terkombinasi sebanyak 637.000 siswa kelas 1 sampai kelas 12. Keduanya
menemukan 98% korelasi positif antara motivasi dan prestasi akademik. Keduanya
juga menyatakan pendapatnya tentang kekuatan hubungan motivasi siswa yang
akhir-akhir ini kurang diperhatikan karena alasan teoritik, teknis, dan historik
(Walberg dan Uguroglu dalam Chatarina, 2004:112).
Motivasi bukan saja penting karena menjadi faktor penyebab belajar, namun
juga memperlancar belajar dan hasil belajar, secara historik, guru selalu mengetahui
kapan siswa perlu dimotivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar
berlangsung lebih menyenangkan, arus komunikasi lebih lancar, menurunkan
kecemasan siswa, meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar.
I. Pengertian Hasil Belajar
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Menurut Gagne dan
Berliner (1983:312) menyatakan bahwa belajar merupakan proses di mana suatu
organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman (Chatarina, 2004:2).
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu, apabila
pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang
diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan
perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktivitas belajar
dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran merupakan deskripsi tentang perubahan perilaku yang
diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi
(Gerlach dan Ely, 1980).
14. J. Tinjauan Materi PKn Kelas IV SD
PKn sebagai salah satu mata pelajaran yang memiliki tujuan membekali siswa
untuk mengembangkan aspek nilai dan moral serta untuk membekali siswa dengan
kesadaran bela negara serta kemampuan berfikir secara komprehensif integral dalam
rangka ketahanan nasional. Sifat materi mata pelajaran PKn membawa konsekuensi
terhadap proses belajar mengajar yang didominasi oleh pendekatan ekspositoris.
Pendekatan ekspositoris terutama guru menggunakan menggunakan metode ceramah,
siswa kurang terlibat atau cenderung pasif. Padahal dalam proses belajar mengajar
keterlibatan siswa harus secara totalitas, artinya melibatkan pikiran, penglihatan
pendengaran, dan psikomotor.
Jadi dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus mengajak siswa untuk
mendengarkan, menyajikan media yang dapat dilihat, memberi kesempatan untuk
menulis dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan, sehingga terjadi dialog kreatif
yang menunjukkan proses belajar mengajar yang interaktif.
Kaitan hubungan materi dengan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan seperti
berikut.
1. Memahami dan mengenal lingkungan hidup bangsa dan cara pandang bangsa
kita tentang diri dan lingkungan hidup bangsa Indonesia serta cara pandang
bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya merupakan syarat dasar untuk
menumbuhkan rasa cinta tanah air.
2. Bangsa Indonesia mempunyai konsep kemampuan yang merupakan derivasi
dari pancasila yaitu ”Ketahanan Nasional”.
3. Kemampuan / kekuatan diwujudkan melalui pembangunan Nasional.
4. Cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara dalam rangka Ketahanan
Nasional yang diwujudkan dalam pembangunan Nasional sesuai dengan arahan
GBHN.
Proses belajar mengajar mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas
dari pada pengertian mengajar, karna di dalamnya tersirat satu kesatuan kegiatan yang
tidak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar, yang terjalin
dalam bentuk interaksi edukatif. Peran guru dalam pembelajaran PKn mempunyai
kaitan yang erat dengan mengaktifkan siswa dalam belajar, terutama dalam proses
15. pengembangan keterampilannya. Menurut Balen (1993:45) Pengembangan
keterampilan tersebut yang harus dimiliki siswa adalah keterampilan berfikir,
keterampilan sosial, dan keterampilan praktis.
K. Penerapan Metode Diskusi
Pembelajaran secara diskusi merupakan pembelajaran yang dalam proses
belajarnya siswa dikelompokkan pada beberapa kelompok sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan belajar. Belajar kelompok terutama ditujukan untuk mengembangkan
konsep pokok/sub pokok bahasan yang sekaligus mengembangkan aktivitas sosial,
sikap dan nilai (Depdikbud, 1990 : 39).
Kesempatan siswa untuk membina rasa tanggung jawab, rasa toleransi
mempunyai peluang yang lebih besar untuk dikembangkan melalui kegiatan belajar
kelompok (diskusi ). Melalui diskusi lebih jauh siswa akan memahami aspek materi
pelajaran yang bersifat problematis berdasarkan pokok bahasan maupun berdasarkan
aspek sosial nyata. Secara langsung siswa akan belajar memberikan alternatif
pemecahannya melalui kesepakatan kelompok (Winataputra, 2004:3.29 ).
Dengan demikian peneliti memilih metode diskusi pada mata pelajaran PKn
dengan materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan sehingga siswa dapat
memahami aspek materi pelajaran yang bersifat problematis secara kelompok.
L. Kerangka Berfikir
Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas, maka kerangka berfikir
penelitiannya adalah sebagai berikut:
Penggunaan metode yang kurang tepat dalam pembelajaran sehingga siswa tidak
tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan guru. Penggunaan metode ceramah
yang dominan sehingga pembelajaran terkesan monoton yang menyebabkan siswa
merasa bosan dan tidak antusias dalam menerima pelajaran. Akibatnya, ada 29 siswa
(92 %) dari 31 siswa yang tidak mencapai ketuntasan (mendapat nilai di bawah 75).
Dengan demikian, para guru perlu berusaha secara kolaboratif untuk mencari cara
pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran khususnya mata pelajaran. Cara yang dipilih adalah dengan
menggunakan metode diskusi dalam pembelajaran.
Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam menggunakan metode
diskusi adalah sebagai berikut.
16. 1. Membagi siswa ke dalam kelompok diskusi.
2. Memberikan bahan-bahan untuk diskusi dan memberikan penjelasan tentang
cara-cara diskusi.
3. Menyimpulkan hasil diskusi.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
D. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian
1. Nama Sekolah : SDK Noetoko
Waktu Pelaksanaan :
a. Pra siklus pada hari Selasa, 15 Februari 2016 pukul 08.10 – 09.20
b. Siklus I pada hari Selasa, 22 Februari 2016 pukul 08.10 – 09.20
c. Siklus II pada hari Selasa, 1 Maret 2016 pukul 08.10 – 09.20.
2. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
3. Kelas/Semester : IV/I
4. Karakteristik Siswa Kelas IV SDK Noetoko sebagai berikut:
Jumlah kelas IV ada 31 siswa yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 19 siswa
perempuan. Letak SDK Noetoko, berada di Desa Noetoko, Kecamatan Miomaffo
Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, berdasarkan statistik 80% siswa berasal dari
keluarga yang tingkat ekonominya menengah ke bawah. Kesadaran serta perhatian
orang tua siswa terhadap pendidikan sangatlah kurang, hal ini dapat peneliti lihat
dari 31 siswa ketika diberi tugas di rumah 8 siswa tidak mengerjakan dengan alasan
mereka lupa.
Menurut Peaget anak SD yang berusia antara 6 – 12 tahun berada pada tahap
operasional konkrit. Dimana kemampuan berfikir logis muncul pada tahap ini.
Mereka dapat berfikir secara sistematis untuk mencapai pemecahan masalah. Pada
tahap ini permasalahan yang dihadapinya adalah permasalahan yang konkret.
Pada tahap ini anak akan menemui kesulitan bila diberi tugas sekolah yang
menuntutnya untuk mencari sesuatu yang tersembunyi. Misalnya, anak sering kali
17. menjadi frustasi bila disuruh mencari arti tersembunyi dari suatu kata dalam tulisan
tertentu. Mereka menyukai soal-soal yang tersedia jawabannya.
E. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1. Jenis Penelitian perbaikan Pembelajaran
Perbaikan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang
terdiri dari dua siklus masing-masing siklus meliputi perencanaan, tindakan,
observasi dan refleksi. Secara lebih rinci diuraikan dalam bagan sebagai berikut :
Gambar 3.1
Siklus Penelitian Tindakan Kelas
2. Prosedur Perbaikan PTK
18. 1. Siklus I
a. Perencanaan
Membuat rencana pembelajaran pada tahap ini dengan
persetujuan serta pengarahan pengawas TK/SD, teman sejawat selaku
pengamat dan didukung oleh Kepala Sekolah yang dilaksanakan pada
hari Senin, 23 Januari 2016 di SDK Noetoko yang hasilnya berupa
rencana pembelajaran yang akan ditampilkan dalam pembelajaran
siklus I.
b. Pelaksanaan
Dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Februari 2016 pukul 08.10
– 09.200 di kelas IV Semester I yang bertempat di SDK Noetoko yang
dalam pelaksanaananya dibantu oleh dua orang teman sejawat sebagai
pengamat, serta dukungan kepala sekolah. Instrumen yang yang
digunakan adalah : RPP, buku sumber yang relevan, lembar
pengamatan guru, dan siswa serta alat peraga yang relevan. Adapun
langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :
a. Apersepsi memunculkan pengetahuan awal siswa mengenai
materi.
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran
c. Siswa dibagi kedalam kelompok diskusi, setiap kelompok terdiri
dari 6 – 7 siswa.
d. Siswa diberikan penjelasan oleh guru mengenai cara-cara diskusi.
e. Siswa mendiskusikan sistem pemerintahan desa dan kecamatan.
f. Salah satu siswa mewakili kelompoknya untuk membacakan hasil
diskusi.
g. Siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi.
h. Siswa diberikan LKS.
i. Siswa dan guru melakukan pembahasan mengenai LKS.
j. Memberikan evaluasi dan menganalisis hasil evaluasi.
c. Pengamatan
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/ pengamatan terhadap
pelaksanan proses pembelajaran dibantu oleh dua teman sejawat
sebagai pengamat, berdiskusi tentang hasil pembelajaran yang telah
19. dilaksanakan dengan menganalisis beberapa instrument yang terdiri
dari lembar pengamatan pembelajaran, lembar tes formatif. Lembar
analisis hasil tes formatif.
d. Refleksi
Hasil dari observasi / pengamatan dikumpulkan dan
dianalisis. Dari hasil observasi, guru mengadakan refleksi untuk
mengetahui kekurangan, hambatan dan kendala berlangsungnya
proses pembelajaran. Data yang diperoleh digunakan sebagai dasar
dan acuan bagi untuk mengevaluasi keberhasilan guru dan siswa
selama proses kegiatan belajar mengajar. Hasil analisis digunakan
untuk merencanakan tindakan selanjutnya pada siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Dalam perencanaan siklus II peneliti membuat skenario
rencana perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada hari
Selasa, 22 Februari 2016 pukul 08.10 – 09.20 dengan dibantu oleh
teman sejawat sebagai pengamat pelaksanaan perbaikan. Pelaksanaan
perbaikan pembelajaran merupakan perbaikan pembelajaran siklus I
dengan instrumen berupa LKS, Lembar tes formatif sebagai alat
penilaian, lembar pengamatan guru, dan siswa serta alat peraga yang
relevan.
b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 22
Februari 2016 pukul 08.10 – 09.20 di kelas IV semester I yang
bertempat di SDK Noetoko yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh
dua orang teman sejawat sebagai pengamat siswa serta dukungan
Kepala Sekolah.
Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan dalam siklus II
adalah sebagai berikut.
a. Apersepsi memunculkan pengetahuan awal siswa mengenai
materi yang akan dipelajari.
20. b. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
c. Siswa dibagi kedalam kelompok diskusi, setiap kelompok terdiri
dari 5 siswa.
d. Siswa diberikan penjelasan oleh guru mengenai cara pelaksanaan
diskusi.
e. Siswa mendiskusikan Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan.
f. Salah satu siswa perwakilan kelompok membacakan hasil diskusi.
g. Siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi.
h. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai Sistem
Pemerintahan Desa dan Kecamatan.
i. Siswa diberikan LKS.
j. Siswa dan guru membahas LKS yang telah dikerjakan siswa.
k. Memberikan evaluasi dan menganalisis hasil evaluasi.
c. Tahap Pengamatan
Dalam tahap pengamatan terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran dibantu oleh dua teman sejawat sebagai pengamat,
peneliti berdiskusi tentang hasil pembelajaran yang dilaksanakan
dengan menganalisis beberapa instrument yang terdiri dari lembar
pengamatan pembelajaran, lembar tes formatif. Hasilnya bahwa
penguasaan materi pelajaran lebih baik, keprofesionalan guru dalam
melaksanakan pembelajaran semakin mantap, menambah rasa
percaya diri guru dalam melaksanakan pembelajaran PKn tentang
sistem pemerintahan desa dan kecamatan.
d. Refleksi
Hasil dari observasi / pengamatan dikumpulkan dan
dianalisis. Ternyata pada siklus II, siswa kelas IV SDK Noetoko
semua sudah tuntas belajar atau semua siswa menguasai materi
pelajaran dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari motivasi siswa dalam
pembelajaran mata pelajaran PKn semakin tinggi melalui media-
media yang digunakan, penggunaan metode diskusi yang efektif,
teknik pembelajaran dan kemampuan guru dalam menyampaiakan
21. materi pelajaran semakin baik, sehingga guru merasa lebih
menguasai pelaksanaan proses belajar mengajar.
F. Teknik Analisis Data
Pengumpulan data dilakukan bersama dengan pelaksanaan penelitian pada
saat proses pembelajaran. Pelaku pengumpulan data adalah peneliti dan teman
sejawat yang bertugas sebagai observator.
Peneliti mengumpulkan data yang berhubungan dengan hasil post tes dan
teman sejawat mengumpulkan data yang berhubungan dengan perilaku guru dan
siswa pada saat pembelajaran. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data
adalah lembar pengamatan dan lembar post tes. Hasil pengamatan diperoleh dari
pengamatan terhadap perilaku guru dan siswa, sedangkan hasil post tes diperoleh
dari analisis lembar post tes.
Dari hasil pengamatan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus 2 diperoleh
data sebagai berikut:
1. siswa terlihat aktif dalam pembelajaran.
2. siswa berani bertanya dan dapat menjawab pertanyaan guru.
3. guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran.
4. nilai rata-rata kelas dari hasil post tes meningkat.
5. jumlah siswa yang tuntas belajar meningkat dan yang belum tuntas jumlahnya
menurun.
6. kualitas mengajar guru semakin baik.
22. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Sebelum Perbaikan Pembelajaran
Pada pembelajaran pra siklus mata pelajaan PKn kelas IV Semester I di SDK
Noetoko Tahun 2015/ 2016 dengan materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan
hasilnya kurang memuaskan. Hasil sebelum perbaikan dapat kami sajikan pada tabel
sebagai berikut.
Tabel 4.1
Hasil Evaluasi Belajar Prasiklus
No Nama Nilai
Ketuntasan
Tuntas Belum Tuntas
1 Karolina Bere 75
2 Ade Madona 55
3 Benediktus Sasi 60
4 Fenandus Kase 70
5 Yustianus Banoet 75
6 Dela Hana Ka 35
7 Bernardus Kusi 50
8 Garbriel Violli Besi 45
9 Bernadus Tusi 70
10 Agatha Fai 60
11 Heru Aprianto Bana 40
12 M. Rizki Abi 35
23. 13 Benedikta Bone 40
14 Diana Kase 60
15 Febri Amalo 40
16 Ririn Biaf 35
17 Hilarious To 40
18 Aris Bani 80
19 Theresia Anin 70
20 Hubertus Alle 35
21 Mundus Saku 45
22 Hilarius Bere 50
23 Theresia Binsasi 75
24 Dedi Arsandi Kae 75
25 Kristoforus Kolo 65
26 Marko Badj 65
27 Isabella Kono 55
28 Maria Hildegunda Sonlay 80
29 Blandina Tael 45
30 Randy Polly 40
31 Engelbertus Lasena 35
Jumlah Nilai 1700
Nilai Rata-rata 55,5
Nilai Terendah 35
Nilai Tertinggi 80
Nilai Tuntas 19% 6
Nilai Belum Tuntas 81% 25
KKM 75
24. Tabel 4.2
Indikator Hasil Belajar Pra Siklus
No INDIKATOR KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nilai terendah
Nilai tertinggi
Jumlah Nilai
Nilai rata-rata
Banyaknya siswa dengan nilai > 75
Banyaknya siswa dengan nilai < 75
Prosentase siswa dengan nilai > 75
Prosentase siswa dengan nilai < 75
35
80
1700
55,5
6
25
19 %
81 %
Pada tabel 4.2 menunjukkan ada 6 siswa yang mendapat nilai 75 ke atas dan
ada 25 siswa nilainya di bawah 75. Lebih terperinci hasil evaluasi sebelum perbaikan
pembelajaran seperti pada tabel 4.3
Tabel 4.3
Prosentase Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pra Siklus
No Rentang Nilai Jumlah Siswa Prosentase
1 0 – 10 -
2 11 – 20 -
3 21 – 30 -
4 31 – 40 10 32%
5 41 – 50 5 16%
6 51 – 60 5 16%
7 61 – 70 5 16%
8 71 – 80 6 19%
9 81 – 90 - -
10 91 - 100 - -
Jumlah 31 100%
Dari tabel 4.3 terlihat hasil evaluasi sebelum perbaikan pembelajaran, bahwa
dari 31 siswa yang mendapat nilai 31 sampai dengan 40 sebanyak 10 siswa, 41
sampai dengan 50 sebanyak 5 siswa, nilai 51 sampai dengan 60 sebanyak 5 siswa,
25. nilai 61 sampai dengan 70 sebanyak 5 siswa, nilai 71 sampai dengan 80 sebanyak 6
siswa, dan tidak ada seorang pun yang mendapat nilai lebih dari 81.
Apabila hasil evaluasi pra siklus sebelum perbaikan pembelajaran mata
pelajaran PKn dengan materi Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan kelas IV
semester I di SDK Noetoko jika disajikan dalam bentuk diagram maka akan terlihat
seperti gambar 4.1 di bawah ini.
Diagram 4.1
Hasil Evaluasi Belajar Pra Siklus
Dari analisis hasil tes formatif pra siklus dan gambar diagram di atas dalam
pembelajran PKn tentang materi Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan nilai rata-
rata kelas 55.
Siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran sebanyak 25 siswa, yang tuntas
hanya 6 siswa dengan prosentase ketuntasan belajar adalah 19 %. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah dalam penguasaan materi
pembelajaran yang diberikan oleh guru. Maka peneliti perlu segera mengambil
langkah untuk memperbaiki pembelajaran tersebut, agar siswa dapat memahami
materi pembelajaran.
2. Siklus I
Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari selasa, 22 Maret 2016.
Secara lengkap hasil perbaikan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.4
Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
BanyakSiswa
Nilai Siswa
26. No Nama Nilai
Ketuntasan
Tuntas Belum Tuntas
1 Karolina Bere 80
2 Ade Madona 65
3 Benediktus Sasi 70
4 Fenandus Kase 85
5 Yustianus Banoet 80
6 Dela Hana Ka 60
7 Bernardus Kusi 60
8 Garbriel Violli Besi 70
9 Bernadus Tusi 80
10 Agatha Fai 80
11 Heru Aprianto Bana 60
12 M. Rizki Abi 55
13 Benedikta Bone 50
14 Diana Kase 80
15 Febri Amalo 50
16 Ririn Biaf 75
17 Hilarious To 50
18 Aris Bani 90
19 Theresia Anin 80
20 Hubertus Alle 60
21 Mundus Saku 75
22 Hilarius Bere 60
23 Theresia Binsasi 75
24 Dedi Arsandi Kae 75
25 Kristoforus Kolo 75
26 Marko Badj 75
27 Isabella Kono 55
28 Maria Hildegunda Sonlay 80
29 Blandina Tael 55
30 Randy Polly 50
31 Engelbertus Lasena 50
27. Jumlah Nilai 2105
Nilai Rata-rata 67,9
Nilai Terendah 50
Nilai Tertinggi 90
Nilai Tuntas 48% 15
Nilai Belum Tuntas 52% 16
KKM 75
Tabel 4.5
Indikator Hasil Belajar Siklus I
No INDIKATOR KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nilai terendah
Nilai tertinggi
Jumlah Nilai
Nilai rata-rata
Banyaknya siswa dengan nilai > 75
Banyaknya siswa dengan nilai < 75
Prosentase siswa dengan nilai > 75
Prosentase siswa dengan nilai < 75
50
90
2105
67,9
15
16
48 %
52 %
Pada tabel 4.5 menunjukkan ada 15 siswa yang mendapat nilai 75 ke atas dan
16 siswa nilainya di bawah 75. Jika diperinci hasil evaluasi perbaikan pembelajaran
siklus I seperti pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Prosentase Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I
No Rentang Nilai Jumlah Siswa Prosentase
1 0 – 10 -
2 11 – 20 -
3 21 – 30 -
4 31 – 40 -
5 41 – 50 5 16%
6 51 – 60 8 26%
7 61 – 70 3 10%
8 71 – 80 13 42%
9 81 – 90 2 6%
28. 10 91 - 100 - -
Jumlah 31 100%
Dari tabel 4.6 terlihat hasil evaluasi perbaikan pembelajaran siklus I, bahwa
dari 31 siswa tidak seorangpun yang mendapat nilai antara 31 sampai 40, nilai 41
sampai dengan 50 sebanyak 5 siswa, nilai 51 sampai dengan 60 sebanyak 8 siswa,
nilai 61 sampai dengan 70 sebanyak 3 siswa, nilai 71 sampai dengan 80 sebanyak 13
siswa, nilai 81 sampai dengan 90 sebanyak 2 siswa, dan tidak ada siswa yang
mendapat nilai lebih dari 91.
Apabila hasil evaluasi perbaikan pembelajaran siklus I mata pelajaran PKn
dengan materi Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan kelas IV semester I di SDK
Noetoko jika disajikan dalam bentuk diagram maka akan terlihat seperti diagram 4.2
di bawah ini.
Diagram 4.2
Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Dari analisis hasil tes formatif siklus I dan gambar grafik di atas dalam
pembelajaran PKn tentang Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan nilai rata-rata
kelas 69,4. Siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran sebanyak 13 siswa (52 %),
0
2
4
6
8
10
12
14
31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
BanyakSiswa
Nilai Siswa
29. dan yang tuntas ada 12 siswa dengan prosentase ketuntasan belajar baru mencapai 48
%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil prestasi siswa sudah ada kemajuan atau
peningkatan prestasi siswa, akan tetapi masih perlu ditingkatkan agar siswa dapat
menguasai materi pelajaran PKn tentang Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan
yang diajarkan oleh guru. Maka peneliti masih perlu segera mengambil langkah untuk
memperbaiki pembelajaran tersebut, agar siswa dapat memahami materi sesuai
dengan kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran.
3. Siklus II
Perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari selasa tanggal 1
Maret 2016 dengan objek penelitian adalah siswa kelas IV SDK Noetoko. Dengan
dibantu teman sejawat yang bertindak sebagai observer / peneliti pelaksanaan sesuai
dengan rencana. Skenario pembelajaran berlangsung dengan baik. Pada akhir
pembelajaran, peneliti mengadakan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui tingkat
keberhasilan. Hasil perbaikan pembelajaran disajikan pada tabel 4.7 sebagai berikut.
Tabel 4.7
Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus II
No Nama Nilai
Ketuntasan
Tuntas Belum Tuntas
1 Karolina Bere 95
2 Ade Madona 75
3 Benediktus Sasi 80
4 Fenandus Kase 80
5 Yustianus Banoet 80
6 Dela Hana Ka 75
7 Bernardus Kusi 75
8 Garbriel Violli Besi 80
9 Bernadus Tusi 80
10 Agatha Fai 90
11 Heru Aprianto Bana 85
12 M. Rizki Abi 75
30. 13 Benedikta Bone 85
14 Diana Kase 85
15 Febri Amalo 85
16 Ririn Biaf 90
17 Hilarious To 75
18 Aris Bani 95
19 Theresia Anin 80
20 Hubertus Alle 75
21 Mundus Saku 80
22 Hilarius Bere 75
23 Theresia Binsasi 75
24 Dedi Arsandi Kae 90
25 Kristoforus Kolo 85
26 Marko Badj 80
27 Isabella Kono 80
28 Maria Hildegunda Sonlay 95
29 Blandina Tael 80
30 Randy Polly 80
31 Engelbertus Lasena 75
Jumlah Nilai 2535
Nilai Rata-rata 81,8
Nilai Terendah 75
Nilai Tertinggi 95
Nilai Tuntas 100% 31
Nilai Belum Tuntas 0% 0
KKM 75
Tabel 4.8
Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II
NO INDIKATOR KETERANGAN
31. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nilai terendah
Nilai tertinggi
Jumlah Nilai
Nilai rata-rata
Banyaknya siswa dengan nilai > 75
Banyaknya siswa dengan nilai < 75
Prosentase siswa dengan nilai > 75
Prosentase siswa dengan nilai < 75
75
95
2535
81,8
31
0
100 %
0 %
Dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II. Pada akhirnya
pembelajaran PKn dengan materi Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan dikelas
IV Semester I tahun pelajaran 2015/ 2016 di SDK Noetoko dapat berhasil dengan
memuaskan, semua siswa tuntas belajar dengan nilai 75 ke atas. Setelah melalui
kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II maka hasil tes formatif mata pelajaran PKn
pada akhir siklus II mengalami peningkatan yang signifikan. Jika diperinci hasil
evaluasi perbaikan pembelajaran siklus II seperti pada tabel 4.9 sebagai berikut.
Tabel 4.9
Prosentase Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II
No Rentang Nilai Jumlah Siswa Prosentase
1 0 – 10 -
2 11 – 20 -
3 21 – 30 -
4 31 – 40 -
5 41 – 50 -
6 51 – 60 -
7 61 – 70 -
8 71 – 80 20 65%
9 81 – 90 8 26%
10 91 - 100 3 10%
Jumlah 31 100%
Dari tabel 4.9 dapat dilihat hasil evaluasi perbaikan pembelajaran siklus II,
bahwa dari 31 siswa tidak seorangpun yang mendapat nilai 31 sampai dengan 70,
nilai 71 sampai dengan 80 sebanyak 20 siswa, nilai 81 sampai dengan 90 sebanyak 8
siswa, nilai 90 sampai dengan 100 sebanyak 3 siswa.
Apabila hasil evaluasi perbaikan pembelajaran siklus II mata pelajaran PKn
dengan materi Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan kelas IV semeter II di SDK
Noetoko pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II jika disajikan dalam
bentuk diagram maka akan terlihat seperti grafik 4.3 di bawah ini.
32. Diagram 4.3
Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Dari analisis hasil tes formatif siklus II dan gambar diagram di atas dalam
pembelajaran PKn tentang sistem pemerintahan desa dan kecamatan nilai rata-rata
kelas 80,6. Siswa yang tuntas 31 siswa dengan prosentase ketuntasan belajar 100 %.
Hal ini menunjukkan bahwa yang dilakukan oleh guru sudah berhasil meningkatkan
prestasi siswa sesuai dengan hasil yang diharapkan dalam menguasai materi
pembelajaran PKn tentang sistem pemerintahan desa dan kecamatan.
Setelah kedua siklus perbaikan pembelajaran dilaksanakan terdapat kemajuan
yang semakin meningkat, tingkat kemajuan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.10
berikut ini.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
BanyakSiswa
Nilai Siswa
33. Tabel 4.10
Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dan Nilai Rata-rata
NO. Kriteria
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. Tuntas 6 19% 15 48% 31 100%
2. Belum Tuntas 25 81% 16 52% 0 0%
3. Nilai Rata-rata 55,5 67,9 81,8
Dari tabel di atas siswa yang nilainya 75 ke atas pada evaluasi sebelum
perbaikan pembelajaran ada 6 siswa dari 31 siswa atau 19 %. Pada perbaikan
pembelajaran siklus I terjadi peningkatan. Siswa yang mendapat nilai 75 ke atas
menjadi 15 siswa atau 48 % dan pada perbaikan pembelajaran siklus II yang
mendapat nilai 75 ke atas menjadi 31 siswa atau 100 %. Pada nilai rata-rata juga
mengalami peningkatan yang signifikan, nilai rata-rata sebelum siklus adalah 55,5
,nilai rata-rata pada siklus I yaitu 67,9 .sedangkan pada siklus II nilai rata-ratanya
adalah 81,8 dan pada siklus II tidak diadakan perbaikan atau dilanjutkan ke siklus III
karena semua siswa sudah tuntas.
Apabila ketuntasan hasil belajar disajikan dalam bentuk diagram, maka akan
dapat dilihat sebagai berikut di bawah ini.
Diagram 4.4
Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar
dari tahapan Prasiklus sampai Siklus II
Peningkatan nilai rata-rata dari sebelum perbaikan atau prasiklus sampai siklus II,
jika disajikan dalam bentuk diagram batang dapat dilihat sebagai berikut.
Diagram 4.5
Peningkatan nilai rata-rata dari Prasiklus sampai Siklus II
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Prosentase
Belum…
34. Diagram 4.5 menunjukkan peningkatan rata-rata nilai hasil evaluasi dari pra
siklus, siklus I dan siklus II mata pelajaran PKn kelas IV semester I SDK Noetoko
dengan materi Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan. Sebelum perbaikan
pembelajaran (pra siklus) nilai rata-ratanya 55,5. Pada siklus I nilai rata-ratanya 67,9
dan siklus II nilai rata-ratanya 81,8. Kenaikan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II
yaitu 13,9.
D. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Sebelum Perbaikan Pembelajaran
Sebelum perbaikan pembelajaran dari 31 siswa yang tuntas belajar hanya
6 siswa atau 19 % dan 25 siswa atau 81 % belum tuntas. Hal ini menunjukkan
kegagalan dalam pembelajaran. Setelah peneliti merefleksi ternyata kegagalan itu
disebabkan berikut ini.
a. Metode yang digunakan guru kurang tepat.
b. Konsep yang dijelaskan guru kepada siswa bersifat abstrak.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra siklus Siklus I Siklus II
NilaiRata-rata
35. c. Guru tidak memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan siswa.
Karena kegagalan dalam pembelajaran tersebut di atas, maka peneliti
melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I.
2. Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Pada perbaikan pembelajaran siklus I menggunakan metode diskusi yang
setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa. Hasil evaluasi yang diperoleh dari 31
siswa ada 15 siswa yang mendapat nilai 75 ke atas atau 48 % siswa tuntas belajar,
sedangkan 16 siswa atau 52 % siswa masih belum tuntas belajar. Nilai rata-rata
yang diperoleh pada perbaikan pembelajaran siklus I dibanding dengan sebelum
perbaikan pembelajaran ada peningkatan, dari 55,5 menjadi 67,9 atau ada
kenaikan nilai sebesar 12,4.
Peneliti merefleksi sebab-sebab kegagalan dalam perbaikan pembelajaran
siklus I, ternyata dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Jumlah kelompok diskusi terlalu banyak.
b. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa.
Pada metode diskusi, siswa yang pasif tidak peduli pada pembelajaran, ada
siswa yang bermain-main sendiri atau memperhatikan sesuatu di luar kelas
sehingga berakibat kegagalan dalam pembelajaran. Dengan masih adanya siswa
yang gagal dalam perbaikan pembelajaran siklus I maka peneliti masih perlu
melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II.
3. Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau
tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni
mengalami hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan
perubahan kelakuan (Hamalik, 1994 : 36 ). Pada siklus II peneliti menggunakan
metode diskusi dengan jumlah tiap kelompok diskusi adalah 5 siswa. Selain itu
peneliti juga menggunakan media seperti makanan cepat saji, soft drink, dll. Hal
ini sesuai dengan pendapat para ahli tentang penggunaan media pembelajaran atau
alat peraga dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran.
36. Alat peraga adalah alat bantu untuk menunjukkan kreatifitas guru maupun siswa,
sehingga dengan menggunakan alat peraga diharapkan dapat memperlancar serta
meningkatkan proses belajar mengajar (Depdikbud, 1997:11).
Peneliti memperoleh hasil pada perbaikan pembelajaran siklus II. Dari 31
siswa semua siswa sudah tuntas belajar, dengan nilai 75 ke atas, dan nilai rata-
ratanya adalah 81,8. Melihat hasil yang telah diperoleh maka peneliti tidak
melakukan perbaikan pembelajaran siklus III pada mata pelajaran PKn kelas IV
dengan materi Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan di SD SDK Noetoko.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. SIMPULAN
Setelah peneliti melaksanakan proses perbaikan pembelajaran PKn melalui
perbaikan pembelajaran siklus I dan perbaikan pembelajaran siklus II dengan materi
Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan di kelas IV SDK Noetoko dapat
disimpulkan seperti berikut:
a. Metode diskusi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena siswa terlibat
langsung dalam pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari keantusiasan siswa dalam
diskusi.
b. Metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terbukti dari siswa yang
tuntas belajar dari 8 % pada pra siklus menjadi 48 % pada siklus I dan 100 %
pada siklus II.
c. Penggunaan media pembelajaran akan membuat kegiatan belajar mengajar lebih
menarik. Sehingga akan mendorong minat siswa untuk belajar sehingga dapat
meningkatkan penguasaan materi pelajaran.
37. d. Prosentase ketuntasan belajar siswa menglami peningkatan yang sangat signifikan
setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran.
B. SARAN DAN TINDAK LANJUT
Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh
guru untuk meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam pembelajaran sebagai
tugas profesional. Saran yang diberikan peneliti seperti berikut.
a. Gunakan alat peraga sebagai media dalam setiap pembelajaran.
b. Pilihlah media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran.
c. Pilihlah metode yang sesuai dengan materi pembelajaran.
d. Biasakan melakukan perbaikan pembelajaran apabila siswa belum tuntas dalam
menguasai materi pembelajaran.
e. Guru memperdalam alat peraga agar pembelajaran tidak verbalisme,
membosankan dan mudah dipahami oleh siswa.
f. Guru hendaknya menciptakan suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran
sehingga siswa dapat belajar dengan optimal.
38. DAFTAR PUSTAKA
Asmawi, dkk. 2005. Tes dan Asesment di SD. Jakarta: UT.
Chatarina. 2004. Psikologi Belajar dan Pembelajaran. Semarang: UNNES.
Depdiknas. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Dinn. 2004. Pengantar Pendidikan. Jakarta: UT.
Hamalik. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ibrahim, dkk. 1993. Materi Pokok Pengembangan Inovasi dan Kurikulum. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Populair Sains Group. 2001. Buku Pintar Sekolah Dasar Kelas IV, V, VI. Bandung:
Penabur Ilmu.
Roosilawati, Erwin. 2006. Workshop Pengembangan Media Pembelajaran Sekolah
Dasar. Semarang: LPMP.
Sadiman, Arif, S. 1997. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali dan Pustekom.
Suciati. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sudjana. 1989. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Grama Widya.
Sugandi, Achmad. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UNNES.
Sumantri, Mulyani, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Udin, S, dkk. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Zainal, Aqib. 2004. Karya Tulis Ilmiah Bagi Pengembangan Profesi Guru. Bandung:
Irama Widya.
39.
40. Lampiran 1
PEMERINTAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
KECAMATAN MIOMAFFO BARAT
SEKOLAH DASAR NEGERI FATUTASU
SURAT IZIN PENELITIAN
Nomor:
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SDN Fatutasu, Kec. Miomaffo Barat, bahwa
sehubungan dengan rencana melakukan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dalam upaya
peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran PKn, maka kepada :
Nama : Lusia Lopo,S.Pd
Nip. : 19670923 199412 2 006
Pangkat /Golongan : Penata/IIId
Jabatan : Guru Kelas
Alamat : Desa Noetoko
Diberikan Ijin untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan judul:”
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Noetoko Dengan Metode Diskusi
Pada Materi Sistem Pemerintahan Desa Dan Kecamatan Tahun Pelajaran 2015 /
2016”. Sejak bulan Februari sampai dengan Maret 2016.
Demikian surat ijin penelitian ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Fatutasu, 01 Februari 2016
Kepala Sekolah
Aloysius Kase
NIP. 19631012 198711 1 004
41. Lampiran : 2
PEMERINTAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
KECAMATAN MIOMAFFO BARAT
SEKOLAH DASAR NEGERI FATUTASU
SURAT KETERANGAN
Nomor:
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SDN Fatutasu, Kec. Miomaffo
Barat, menerangkan bahwa ;
Nama : Lusia Lopo,S.Pd
Nip. : 19670923 199412 2 006
Pangkat /Golongan : Penata/IIId
Jabatan : Guru Kelas
Alamat : Desa Noetoko
Telah melakukan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan judul :
“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Noetoko Dengan Metode
Diskusi Pada Materi Sistem Pemerintahan Desa Dan Kecamatan Tahun
Pelajaran 2015 / 2016”. Sejak bulan Februari sampai dengan Maret 2016.
Demikian surat keterangan penelitian ini dibuat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Fatutasu, 01 Februari 2016
Kepala Sekolah
Aloysius Kase
NIP. 19631012 198711 1 004
42. Lampiran 3
KESEDIAAN TEMAN SEJAWAT SEBAGAI PENGAMAT
DALAM PENYELENGGARAAN PTK
Kepada
Kepala SDN Fatutasu
Di Fatutasu
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:
Nama : Vinsensius Bifel,S.Pd
NIP : 19790413 201001 1 023
Jabatan : Guru Kelas
Menyatakan selaku teman sejawat bersedia sebagai pengamat dalam pelaksanaan
PTK atas:
Nama : Lusia Lopo,S.Pd
NIP. : 19670923 199412 2 006
Tempat Mengajar : SDK Noetoko
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui, Noetoko, 01 Februari 2016
Kepala SDN Fatutasu
Aloysius Kase
NIP. 19631012 198711 1 004
Pengamat,
Vinsensius Bifel,S.Pd
NIP. 19790413 201001 1 023
43. Lampiran 4
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN TEMAN SEJAWAT SEBAGAI
PENGAMAT
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:
Nama : Lusia Lopo,S.Pd
NIP. : 19670923 199412 2 006
Tempat Mengajar : SDK Noetoko
Menyatakan bahwa:
Nama : Vinsensius Bifel,S.Pd
NIP : 19790413 201001 1 023
Jabatan : Guru Kelas
Tempat Mengajar : SDK Noetoko
Adalah teman sejawat sebagai pengamat yang akan membantu dalam pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai salah satu syarat pengajuan kenaikan
pangkat PNS dari Golongan/Ruang III.d ke IV.a.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Noetoko, 01 Februari 2016
Pengamat,
Vinsensius Bifel,S.Pd
NIP. 19790413 201001 1 023
Penulis,
Lusia Lopo,S.Pd
NIP. 19670923 199412 2 006
44. Lampiran 5
FORMAT PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Fakta/Data pembelajaran
yang terjadi di kelas
a. Siswa dalam mengikuti KBM pasif
b. Banyak siswa yang tidak memperhatikan
penjelasan guru
c. Dalam menyelesaikan tugas tidak tuntas
d. Siswa banyak yang belum berani mengungkapkan
pendapatnya kepada guru
e. Dalam berdiskusi banyak siswa yang tidak aktif
f. Dalam menanggapi laporan diskusi kelompok lain
kurang aktif
Identifikasi masalah a. Siswa dalam mengikuti KBM kelihatan pasif
b. Banyak siswa yang tidak memperhatikan
penjelasan guru
c. Siswa dalam melaksanakan tugas kurang deapat
menyelesaikan secara tuntas
d. Siswa banyak yang belum berani
menungkapkan pendapatnya kepada guru
Analisis masalah a. Guru kurang memberi contoh-contoh dan latihan
kepada siswa
b. Siswa tidak mendapatkan latihan penggunaan
media pembelajaran yang lebih menarik
Alternatif dan Prioritas
Pemecahan Masalah
a. Membuat pembelajaran yang efektif dengan
metode diskusi dengan model pembelajaran
demonstrasi
b. Mengatasi kesulitan siswa dalam memahami materi
sistem pemerintah Desa dan Kecamatan
c. Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDK
Noetoko
Rumusan masalah a. Apakah penerapan metode diskusi dengan model
pembelajaran demonstrasi dapat menciptakan
pembelajaran PKn dengan materi sistem
pemerintah Desa dan Kecamatan di kelas IV SDK
Noetoko, secara efektif?
b. Apakah kesulitan siswa kelas IV SDK Noetoko
dalam memahami sistem pemerintah Desa dan
Kecamatan metode diskusi model pembelajaran
demonstrasi?
c. Apakah penerapan metode diskusi dengan model
pembelajaran demonstrasi dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas IV SDK Noetoko
khususnya pada pelajaran PKn?
45. 1
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI
Mata Pelajaran : PKn
Materi : Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan
Kelas/Semester : III/I
Pelaksanaan : 01 Februari 2016
Fokus Obeservasi : Keterampilan Mengajar Guru dan Siswa
Petunjuk :
1. Berilah tanda cek () pada masig-masing aspek sesuai kemunculannya !
2. Jika ada hal-hal yang muncul di luar indikator yang ada, anda dapat
menulisnya pada tempat yang tersedia !
No Indikator
Kemunculan
Komentar
1 2 3 4 5
A Guru
1. Menyiapkan alat-alat
pembelajaran, alat
peraga dan alat tulis.
Alat pembelajaran
peraga dan alat tulis
disiapkan dengan baik
sebelum mengajar
2. Tanya jawab pada
siswa sebagai apersepsi
Cukup
3. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Baik
4. Membuka
pembelajaran
Baik
5. Memberi penjelasan
materi dengan bahasa
yang sederhana
Baik
6. Memberi penjelasan
materi dengan logis
dan sistematis
Baik
7. Membagi kelompok
diskusi secara
heterogen
Kesulitan dalam
membagi kelompok
8. Menjelaskan langkah-
langkah diskusi dalam
kelompok
Cukup
9. Menyiapkan LKS
untuk diskusi
Baik
10. Membimbing siswa
dalam diskusi
Baik
11. Memberi umpan balik
pada siswa
Umpan balik tidak
sampaikan dengan
jelas
46. 2
12. Membimbing siswa
dalam membuat
simpulan
Cukup
13. Memberi tugas pada
siswa
Cukup
B Siswa
1. Menjawab pertanyaan
apersepsi
Cukup
2. Memperhatikan
penjelasan guru
Cukup
3. Memainkan alat peraga
dalam pembelajaran
4. Kerjasama dalam
diskusi
Siswa kurang aktif
dalam berdiskusi
5. Mengemukakan
pendapat
Siswa kurang berani
dalam berpendapat
6. Dapat membuat
simpulan
Cukup
7. Dapat mengerjakan
evaluasi
Siswa kurang dapat
menguasai soal
C Pelaksanaan KBM
1. Kesesuaian materi
dengan indikator
Baik
2. Keruntutan dalam
penyesuaian materi
Baik
3. Interaksi guru dengan
siswa kondusif
Baik
4. Pemahaman materi
oleh siswa
Cukup
5. Penggunaan waktu
secara efisien
Cukup
6. Suasana kelas nyaman
dan menyenangkan
Cukup
7. Kerja kelompok
berjalan dengan bagus
Kesulitan dalam kerja
kelompok
8. Tujuan pembelajaran
tercapai
Masih banyak yang
belum tercapai
9. Ketuntasan siswa
Masih banyak siswa
yang belum tuntas
KKM
Noetoko, 01 Februari 2016
Pengamat,
Vinsensius Bifel,S.Pd.SD
NIP. 19790413 201001 1 023
47. 3
Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( SIKLUS I )
Nama Sekolah : SDK Noetoko
Mata Pelajaran : PKN
Kelas / Semester : IV / I
Alokasi Waktu : 2 X 35 MENIT
A. Standar Kompetensi
- Memahami sistem pemerintahan desa dan kecamatan
B. Kompetensi Dasar
- Siswa mampu mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa
dan kecamatan
C. Indikator
- Siswa mampu menjelaskan lingkungan pemerintahan cesa dan kecamatan
D. Tujuan Perbaikan
- Siswa dapat menjelaskan secara tanggung jawab
- Siswa dapat menyebutkan perangakat desa
- Siswa dapat menyebutkan sumber keuangan desa
- Siswa dapat menyebutkan lingkungan kelurahan
- Siswa dapat menyebutkan perangkat kelurahan
- Siswa dapat menyebutkan lingkungan kecamatan
E. Materi Pelajaran
- Desa
- Kelurahan
- Kecamatan
F. Metode Pembelajaran
- Ceramah
- Pemberian tugas
- Tanya jawab
- Diskusi
48. 4
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing untuk mengawali pelajaran
b. Mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan apa saja yang dilakukan
pada pagi hari sejak bangun tidur sampai anak berangkat ke sekolah
c. Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang dilingkungan mana siswa
hidup
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Guru bercerita tentang bacaan dalam buku yang mengenai sistem
pemerintahan desa dan kecamatan
b. Semua siswa diminta untuk menyebutkan tingkatan pemerintahan yang
ada diindonesia ( desa,kelurahan,kecamatan )
c. Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam
tentang topik/tema materi yang akan dipelajarai
d. Tanya jawab tentang pemerintahan dari tingkatan pemerintahan yang kecil
e. Guru mengajak siswa untuk berdiskusi melalui pertanyaan pemahaman
3. Kegiatan Penutup
a. Guru bersama siswa membuat rangkuman simpulan pelajaran
b. Guru memberikan test tertulis
H. Sumber dan Bahan
- Orang tua
- Teman
- Buku paket PKN kelas IV
- Lingkunan rumah ( keluarga ), sekolah
I. Penilain Hasil Belajar
- Tehnik : Tes Tertulis
- Bentuk instrumen : Essay
49. 5
No Soal Kunci Jawaban Skor
1 Setiap desa dipimpin oleh....... Kepala desa 20
2 Desa yang sudah maju dapat
ditingkatkan menjadi.........
Kelurahan 20
3 Wilayah kelurahan dipimpin oleh........ Lurah 20
4 Kepala desa dipilih oleh........ Rakyat 20
5 Seksi yang mengurus masalah
pendidikan dikecamatan ialah........
Dinas pendidikan 20
Mengetahui
Kepala Sekolah
Aloysius Kase
NIP. 19631012 198711 1 004
Noetoko, 01 Februari 2016
Peneliti
Lusia Lopo,S.Pd
NIP. 19670923 199412 2 006
50. 6
Lampiran 8
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
( SIKLUS II )
Nama Sekolah : SDK Noetoko
Mata Pelajaran : PKN
Kelas / Semester : IV / I
Alokasi Waktu : 2 X 35 MENIT
A. Standar Kompetensi
- Memahami sistem pemerintahan desa dan kecamatan
B. Kompetensi Dasar
- Siswa mampu mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa
dan kecamatan
C. Indikator
- Siswa mampu menjelaskan lingkungan pemerintahan cesa dan kecamatan
D. Tujuan Perbaikan
- Siswa dapat menjelaskan secara tanggung jawab
- Siswa dapat menyebutkan perangakat desa
- Siswa dapat menyebutkan sumber keuangan desa
- Siswa dapat menyebutkan lingkungan kelurahan
- Siswa dapat menyebutkan perangkat kelurahan
- Siswa dapat menyebutkan lingkungan kecamatan dan perangkatnya
E. Materi Pelajaran
- Desa
- Kelurahan
- Kecamatan
F. Metode Pembelajaran
- Ceramah
- Pemberian tugas
- Tanya jawab
- Diskusi
51. 7
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
a. Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing untuk mengawali pelajaran
b. Mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan apa saja yang dilakukan
pada pagi hari sejak bangun tidur sampai anak berangkat ke sekolah
c. Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang dilingkungan mana siswa
hidup
d. Mengajak siswa untuk menyebutkan lingkungan pemerintahan dari
tingkatan yang paling kecil
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Semua siswa diminta untuk menyebutkan tingkatan pemerintahan yang
ada di indonesia ( desa,kelurahan,kecamatan )
b. Guru bercerita tentang bacaan dalam buku
c. Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari
d. Tanya jawab tentang pemerintahan dari tingkatan pemerintahan yang kecil
e. Guru mengajak siswa untuk berdiskusi melalui pertanyaan pemahaman
f. Mengajak siswa untuk mengerjakan soal-soal yang ada dalam buku
kerja/buku paket PKN
g. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan baik lisan maupun tertulis,
secara kelompok
h. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja kelompok
i. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif
3. Kegiatan Penutup
a. Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan
pelajaran
52. 8
b. Melakukan penilain atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi
e. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
H. Sumber dan Bahan
- Orang tua
- Teman
- Buku paket PKN kelas IV
- Lingkunan rumah ( keluarga ), sekolah.
I. Penilain Hasil Belajar
- Tehnik : Tes Tertulis
- Bentuk instrumen : Essay
No Soal Kunci Jawaban Skor
1 Setiap desa dipimpin oleh....... Kepala desa 20
2 Desa yang sudah maju dapat
ditingkatkan menjadi.........
Kelurahan 20
3 Wilayah kelurahan dipimpin oleh........ Lurah 20
4 Kepala desa dipilih oleh........ Rakyat 20
5 Seksi yang mengurus masalah
pendidikan dikecamatan ialah........
Dinas pendidikan 20
Mengetahui
Kepala Sekolah
Aloysius Kase
NIP. 19631012 198711 1 004
Noetoko, 01 Februari 2016
Peneliti
Lusia Lopo,S.Pd
NIP. 19670923 199412 2 006