Tingkat pembangunan ekonomi dan SDM di Jambi masih menghadapi berbagai tantangan. Pertumbuhan ekonomi tinggi namun belum diikuti dengan peningkatan kesempatan kerja dan nilai tambah yang signifikan. Kualitas SDM dan pelayanan publik perlu ditingkatkan. Pengelolaan SDA dan lingkungan masih menghadapi masalah deforestasi dan kerusakan hutan."
2. 1. Tingkat Pelayanan Publik dan Demokrasi:
Masalah:
1. Etos kerja aparatur p
j p pemerintah rendah,
2. Kualitas pelayanan publik masih rendah
3. Birokrasi perizinan masih panjang, membutuhkan waktu lama, dan
biaya yang tidak transparan dan biaya tinggi
tinggi.
4. Masih tingginya budaya KKN dalam pelayanan dan penerimaan
PNS
5. Partsipasi masyarakat dalam pembangunan masih rendah.
6. Masih banyak terjadi ketidakharmonisan antara pemerintah
provinsi dan kab/kota koordinasi masih rendah
kab/kota, rendah.
7. Ego sektoral antar SKPD (Dinas) masih tinggi.
8
8. Partisipasi wanita dalam po
a s pas a a da a politik masih rendah.
as e da
3. Perkara Pidana Umum ringan/pelanggaran se – Kejati Jambi
yang diputus dan dieksekusi dalam Tahun 2004 – 2008
Jumlah yang diputus Jumlah Pelaksanaan putusan
Tahun
Hukuman Denda Uangg Hukuman Denda Uang g
badan (Rp.) pengganti badan (Rp.) Penggant
(Rp.) i
( p)
(Rp.)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2004 - 65.550,0 7000 - 65.550,0 7000
2005 - 120 845,5
845 5 9251 - 120 845,5
845 5 9251
2006 - 38 975,5 11 751 - 38 975,5 11 751
2007 - 149 877,5 14 852 - 149 877,5 14 852
2008 - 39 167 - - 39 167 -
000 000
4. Perkara Tindak Pidana Khusus yang diselesaikan di Kejati
Jambi tahun 2008
Jumlah perkara Perkara yang telah diselesaikan
Tindak pidana
Asal polisi Asal kejaksaan Seleksi dan SP3
berkekuatan tetap
(1) (2) (3) (4) (5)
EKONOMI 12 - 12 -
KORUPSI
O S - 23 23 -
HAM - - - -
Jumlah/total 12 23 35 -
2008
2007 16 27 43 -
2006 6 14 20 -
2005 12 24 5 -
2004 1 33 3 3
4
5. Rekomendasi:
1. Perbanyak frekuensi Balai Latihan Kerja
2.
2 Memperbanyak SMK
3. Pembuatan pelayanan perizinan satu
atap.
t
4. Perbanyak kegiatan pe ba gu a da a
e ba ya eg ata pembangunan dalam
perspektif gender.
5
6. 2. Tingkat Kualitas Sumber Daya Manusia:
Masalah:
1. Etos kerja masyarakat relative rendah serta menyebabkan produktivitas
rendah,
rendah dan daya saing kualitas SDM rendah
2. Kualitas pendidikan rata-rata rendah, masih berorientasi pada sekolah
umum, kurang ke SMK
3. Daya saing untuk masuk k universitas-universitas b
3 D i t k k ke i it i it besar rendah t
d h tercermin
i
dengan tingkat kelulusan yang rendah.
4. Tingkat adaptasi IPTEK dalam masyarakat masih belum berkembang.
5. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan masih rendah.
6
7. Rekomendasi:
1. Perbanyak teknologi tepat g
y g p guna
2. Meningkatkan insentif bagi guru di daerah
terpencil dan terisolir
terisolir.
3. Memperbanyak praktek dan latihan di
sekolah-sekolah.
4.
4 Peningkatan frekuensi peningkatan
kapasitas guru-guru.
7
8. 3. Tingkat Pembangunan Ekonomi
Masalah:
1. Tingkat pertumbuhan tinggi, tapi kualitas yang rendah
2. Tidak terjadi perubahan struktur ekonomi dari Primer ke Sekunder. Malah
cenderung k T i
d ke Tersier.
3. Nilai tambah produk primer rendah, karena Jambi dijadikan sumber bahan baku.
4. Kesempatan kerja kurang berkembang, karena aktivitas pertanian didominasi oleh
sawit yang cenderung padat karya.
karya
5. Infrastruktur terutama transportasi kurang mampu mendukung kemajuan ekonomi.
Karen jalan prov dan kab terutama yang ke sentra produksi rusak dan rusak berat.
6.
6 Pertumbuhan ekonomi tertinggi ke tiga di Sumatera tetapi Income Per kapita
Sumatera,
terendah ke tiga setelah Lampung dan Bengkulu.
7. Kualitas infrastrukur jalan tidak mampu menahan bobot kendaraan yang semakin
tinggi.
8. Konvensasi terhadap hutang lindung dan taman nasional sangat rendah, sebigian
besar dibebankan kepada APBD kabupaten dan provinsi.
8
9. Tingkat Pembangunan Ekonomi
Laju Pertumbuhan Ekonomi Jambi dan
Indonesia, Tahun 2004-2008
I d i T h 2004 2008
9,000
8,000
7,000
6,000
5,000
4,000
3,000
3 000
2,000
1,000
,000
000
2004 2005 2006 2007 2008
Jambi Indonesia
9
Indikator III
10. (Pertumbuhan PDRB P K it )
(P t b h Per Kapita)
Laju Pertumbuhan PDB dan PDRB Perkapita,
Tahun 2004-2008
8,000
7,000
6,000
5,000
4,000
3,000
,
2,000
1,000
,000
000
2004 2005 2006 2007 2008
Jambi Indonesia
10
11. PDRB Per Kapita
Nilai PDRB dan PDB Perkapita, Tahun 2004 2008
Perkapita Tah n 2004-2008
9000000
8000000
7000000
6000000
5000000
4000000
3000000
2000000
1000000
0
2004 2005 2006 2007 2008
Jambi Indonesia
11
12. Struktur Ekonomi Tahun 2008
35,000
30,000
25,000
20,000
15,000
Jambi
10,000 Indonesia
5,000
,000
000
12
13. Pertumbuhan Sektor Pertanian
Pertumbuhan Sektor Pertanian Dirinci Menurut Sub
Sektor,
Sektor Tahun 2003-2008
12,000
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
000
,000
Tan. Bahan Tan. Peternakan Kehutanan Perikanan Pertanian
-2,000 Makanan Perkebunan
-4,000
-4 000
-6,000
-8,000
2003-2005 2006-2008
13
14. Trend Pangsa Ekspor Terhadap PDRB
T dP Ek T h d
Provinsi Jambi dan PDB Indonesia, Tahun
2004-2008
60,000
50,000
50 000
40,000
30,000
20,000
20 000
10,000
,000
2004 2005 2006 2007 2008
Jambi Indonesia
14
15. Trend Pangsa SEktor Industri Manufaktur
Terhadap PDRB Provinsi Jambi dan PDB
Indonesia,
Indonesia Tahun 2004-2008
2004 2008
30
25
20
15
10
5
0
2004 2005 2006 2007 2008
Jambi Indonesia
15
16. Perkembangan Inflasi Jambi dan
Indonesia,
Indonesia Tahun 2004-2008
2004 2008
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
2004 2005 2006 2007 2008
Jambi Indonesia
16
17. Kondisi Jalan Nasional, Provinsi dan Kabupaten,
Tahun 2004 dan 2008
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
2004 2008
17
18. Rekomendasi
• Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan di Provinsi
Jambi maka perlu dilakukan beberapa langkah kebijakan yang
menitikberatkan pada :
– Menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok agar dapat
menekan laju inflasi dan dapat dijangkau oleh kelompok masyarakat
miskin.
i ki
– Mengembangkan kegiatan ekonomi yang berpihak pada kelompok
rakyat miskin
– Meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan kebutuhan
dasar
– Meningkatkan p
g perlindungan terhadap rumah tangga miskin y g
g p gg yang
pemberdyaanya sehingga secara perlahan dapat keluar dari lingkaran
kemiskinan.
18
19. Indikator Spesifik
• Laju pertumbuhan ekonomi tinggi, ekspor
utama adalah komoditas primer
p
• Peningkatan nilai tambah daerah sangat
rendah.
rendah
• Tingkat pertumbuhan tinggi, tidak didiringi
dengan pertumbuhan kesempatan kerja.
19
20. 4. Tingkat Pengelolaan SDA dan Lingkungan
Hidup: Masalah
1. Tingkat k
1 Ti k kerusakan hutan masih tinggi, di b bk oleh ill
k h ih i i disebabkan l h illegal l
loging masing tinggi.
2. Tingginya tekanan terhadap hutan sebagai akibat dari rendahnya
gg y p g y
tingkat kesempatan kerja.
3. Tingginya tingkat kerusakan hutan lindung yang diakibatkan oleh
mobilitas penduduk dari provinsi lain (Sumatera Selatan dan
Bengkulu)
4. Masih banyak pembakaran lahan gambut membuka ladang baru.
5. Jumlah lahan kritis masih tinggi yang izinnya masih dimiliki oleh
pihak swasta, sementara banyak masyarakat yang tidak memiliki
lahan.
lahan
6. Banyak daerah yang rawan terhadap bencana alam
20
21. Tingkat Pengelolaan SDA dan
Lingkungan Hidup
Fungsi Hutan
Hutan
Wisata
Wi t
Hutan
No Tahun Hutan Hutan Dan Jumlah
Dikonvers
Produksi Lindung Hutan (Ha)
i
Suaka
Alam
1 2 3 4 5 6 7
1 2004 1.278.700 191 130 679 120 - 2 148 950
2 2005 1.278.700 191 130 679 120 - 2 148 950
3 2006 1.312.190 191 130 679 120 2 920 560 5 100 000
4 2007 1.312.190 191 130 679 120 2 920 560 5 100 000
5 2008 1.312.190 191 130 679 116 - 2 179 835
21
Indikator IV
22. Luas Kawasan H t di Provinsi Jambi
L K Hutan P i i J bi
menurut Fungsinya Tahun 2008
22
23. Produksi Perikanan Laut dan Perikanan Darat di Provinsi Jambi
Tahun 2004 - 2008 (Ton)
Perikanan Darat
Perikanan
No Tahun Perairan Jumlah
Laut Budidaya
Umum
1 2 3 4 5 6
1 2004 47 078,3 5 134,4 9 736,3 61 949,0
2 2005 43 120,7 5 554,4 11 418,2 60 093,3
3 2006 25 099,0 5 121,8 13 232,6 43 453,4
4 2007 26 078,4 6 760,0 18 243,8 51 082,2
5 2008 43 944,7 55 801 21 203,4 120 959,1
23
25. Produksi Kayu Hutan dan Hasil Hutan Ikutan menurut
Jenis Produksi Tahun 2008
Produksi Hasil Hutan Produksi (m3)
57.64
68586.27
68586 27
1 Kayu bulat
108722.13 2 Kayu bulat kecil
3 Kayu g g j
y gergajian
4 Plywood
5 Bahan baku serpih
6 Block board
98718.02 17784.28
13001.07
25
26. Indikator Spesifik:
• Konflik pemanfaatan lahan antara perusahaan
dan masyarakat, perlu diselesaikan secepat
mungkin dan dilaksanakan secara arif.
26
27. Rekomendasi
• Memperkuat kepastian hukum tentang
illegal loging
g g g
• Memperkuat peran Lembaga Adat dan
Kerakyatan
• Membuka dan memperbaiki akses jalan
lintas membelah hutan lindung untuk
kepentingan pengembangan ekonomi
wilayah.
27
28. 5. Tingkat Kesejahteraan Sosial:
Masalah
1.
1 Tingkat kemiskinan terendah di S
Ti k k i ki d h Sumatera, tetapi PDRB per k i
i kapita
terendah ke tiga, ini disebabkan oleh tingkat disparitas pendapatan
yang merata.
2. Tingkat pengangguran rendah, namun banyak penduduk berada
diatas sedikit garis kemiskinan sehingga terjadi goncangan
ekonomi sedikit menyebabkan mereka jatuh pada pengangguran
pengangguran.
3. Pengeluaran konsumsi tinggi, permintaan pangan tinggi, supply
rendah menyebabkan inflasi. Kelompok pangan dan olahan
menjadi penyumbang i fl i ti
j di b inflasi tinggi.
i
4. Tingkat PHK cukup tinggi akibat dari banyaknya Perusahaan
Perkayuan yang ditutup karena pasokan bahan baku dari kayu
y y g p p y
alam yang semakin menyusut.
28
29. Quesioner (diisi tim EKPD Prov)
Sangat
S t Tinggi
Ti i Sedang R d h S
S d Rendah Sangatt
Item Tinggi rendah
Tingkat Pelayanan Publik dan
Demokrasi
x
Tingkat Kualitas SDM
x
Tingkat Pembangunan
Ekonomi
x
Tingkat Pengelolaan SDA dan
Lingkungan Hidup
x
Tingkat Kesejahteraan Sosial
s