SlideShare a Scribd company logo
1 of 87
Download to read offline
dadang-solihin.blogspot.com 2
dadang-solihin.blogspot.com 3
Materi
• Statistik Ekonomi Nasional
• Penyelarasan RPJMD-RPJMN 2015-
2019
• Simulasi Penyelarasan RPJMD-RPJMN
Kegiatan Strategis Jangka Menengah
Nasional di Provinsi Jawa Barat
dadang-solihin.blogspot.com 4
dadang-solihin.blogspot.com 5
PDB/Capita Beberapa Negara Asia
dadang-solihin.blogspot.com 6
Pertumbuhan Ekonomi, Pertambahan Kesempatan
Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
dadang-solihin.blogspot.com 7
 Pertumbuhan ekonomi tidak menyerap tenaga kerja sebanyak yang dibutuhkan.
 Dalam periode 2011-2013, terjadi penurunan penciptaan lapangan kerja dibandingkan periode
2007-2010.
 Pada tahun 2014, lapangan pekerjaan kembali meningkat.
Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Tahun 2014
dadang-solihin.blogspot.com 8
Sumber: BPS, 2015
8.73
7.57 7.29
6.31 6.26
4.85
4.68 4.68
3.25
2.62
2.02
1.65
Indonesia
5,02
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
SulawesiBarat
Jambi
SulawesiSelatan
Kep.Riau
Gorontalo
Bali
MALUKU
SulawesiUtara
SulawesiTenggara
KalimantanTengah
DKIJakarta
JawaTimur
Sumbar
Bengkulu
MalukuUtara
Banten
JawaTengah
PapuaBarat
SumateraUtara
DIY
SulawesiTengah
Lampung
JawaBarat
NusaTenggaraBarat
NusaTenggaraTimur
KalimantanBarat
KalimantanSelatan
SumateraSelatan
Kep.BangkaBelitung
Papua
Riau
KalimantanTimur
Aceh
%
 Tahun 2014, provinsi yang kaya SDA termasuk mineral, batu bara dan migas (Provinsi Papua, Riau,
Kalimantan Timur, dan Aceh) mengalami laju pertumbuhan ekonomi paling rendah dikarenakan
menurunnya/tidak stabilnya harga komoditas tersebut di pasar inernasional.
 Sedangkan beberapa provinsi yang mengalami laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi, justru provinsi-
provinsi yang berada di Luar Jawa/KTI (antara lain provinsi-provinsi di Sulawesi) yang perkonomiannya
tidak bergantung pada kekayaan mineral, batu bara, migas.
Porsi Ekspor-Impor Pangan Dunia
dadang-solihin.blogspot.com 9
IMPORTIR BERAS
UTAMA DUNIA
Negara Juta ton %
Cina 3,20 8,28
Nigeria 2,60 6,73
Iran 2,15 5,56
Irak 1,30 3,36
Pantai Gading 1,30 3,36
Uni Eropa 1,30 3,36
Saudi Arabia 1,23 3,18
Senegal 1,25 3,23
Filipina 1,10 2,85
Afrika Selatan 0,95 2,46
Malaysia 0,90 2,33
Indonesia 0,65 1,68
Brasil 0,75 1,94
Jepang 0,69 1,78
Meksiko 0,73 1,89
Lainnya 17,91 46,33
TOTAL 38,36 100,0 Sumber: Grain: World Market and Trade, USDA, March,2014
Negara Juta ton %
India 10,50 27,16
Vietnam 6,80 17,59
Thailand 6,70 17,33
Pakistan 3,50 9,05
AS 3,27 8,46
Myanmar 1,16 3,01
Kamboja 0,98 2,53
Cina 0,45 1,16
Brasil 0,83 2,15
Uruguay 0,90 2,33
Argentina 0,53 1,37
Mesir 0,85 2,20
Australia 0,46 1,19
Guyana 0,35 0,91
Lainnya 1,38 3,56
TOTAL 38,66 100,0
EKSPORTIR BERAS
UTAMA DUNIA
Penyusutan Lahan Sawah Ancam Produksi Pangan
dadang-solihin.blogspot.com 10
Sumber: litbang Kompas diolah dari BPS, Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan 2012, Kementerian Pertanian
Laju Percetakan dan Konversi Lahan Tahun 2006 –2013
 Percetakan lahan sawah baru per tahun : 47.000 hektar
 Laju konversi lahan sawah menjadi permukiman dan kegiatan industri per tahun : 100.000 hektar
8.08
0.92
1.03
0.46
3.44
2.22
11.50
1.23
1.07
0.62
5.61
2.97
Total
Sulawesi
Kalimantan
Bali dan Nusa Tenggara
Jawa
Sumatera
2002 2012
Berkurangnya Lahan Pertanian
(dalam Juta Hektar)
Pekerja Pertanian
dadang-solihin.blogspot.com 11
0
10,000,000
20,000,000
30,000,000
40,000,000
50,000,000
60,000,000
70,000,000
80,000,000
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Tenaga Kerja di Sektor Pertanian dan Non-
Pertanian Tahun 2004-2014
Total Pekerja di Sektor Pertanian
Total Pekerja di Sektor Non-Pertanian
• Jumlah pekerja di sektor
pertanian sekitar 39,0 juta orang
tahun 2014.
• Dari sisi jumlah, petani gurem
terus meningkat, dari 10,8 juta
tahun 1993, menjadi 13,66 juta
tahun 2003 dan 15,6 juta orang
tahun 2008.
• Tahun 2003-2013 terjadi
penurunan 5,04 juta petani yang
menguasai lahan dibawah 0,1
hektar.
• Laju penyusutan lahan
pertanian rakyat mencapai 1,9
juta hektar selama 15 tahun
atau 129.000 hektar rata-rata
per tahun.
Jumlah Rumah Tangga Petani
(Sensus Pertanian 2013)
dadang-solihin.blogspot.com 12
RUMAH TANGGA PETANI
MENURUT SUBSEKTOR
• Jumlah rumah tangga usaha
pertanian di Indonesia yang
dihasilkan oleh ST2013
sebesar 26,14 juta rumah
tangga
• Data tersebut didapati
menurun sebesar 5,10 juta
rumah tangga atau 16,32
persen dibandingkan hasil
ST2003 dengan jumlah rumah
tangga pertanian sebesar
31,23 juta.
Tabel 2.1
Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian Menurut Subsektor,
2003 dan 2013
Sumber : Sensus Pertanian 2013,
Badan Pusat Statistik
Agriculture Business Household
Sub-Sector
ST2003 (000) ST2013 (000)
Change
Absolute (000) %
AGRICULTURE SECTOR 31.232,18 26.135,47 -5.096,72 -16,32
SUB-SECTOR:
1. Tanamam Pangan 18.708,05 17.728,19 -979,87 -5,24
• Padi 14.206,36 14.147,94 -58,41 -0,41
• Palawija 10.941,92 8.624,24 -2.317,68 -21,18
2. Hortikultura 16.937,62 10.602,15 -6.335,47 -37,40
3. Perkebunan 14.128,54 12.770,09 -1.358,45 -9,61
4. Peternakan 18.595,82 12.969,21 -5.626,61 -30,26
5. Perikanan 2.489,68 1.975,23 -514,45 -20,66
• Budidaya 985,42 1.187,56 202,15 20,52
• Tangkap 1.569,05 864,49 -704,55 -44,90
6. Kehutanan 6.827,94 6.782,86 -45,08 -0,66
7. Jasa Pertanian 1.846,14 1.075,93 -770,20 -41,59
Impor Ikan dan Udang-cumi
(Segar dan Kaleng)
dadang-solihin.blogspot.com 13
Impor Buah dan Sayur
(Segar dan Kaleng)
dadang-solihin.blogspot.com 14
Listrik Per Kapita
• Konsumsi energi listrik Indonesia
per kapita baru mencapai 741
kilowatt hour (KWh) per kapita.
• Di ASEAN, konsumsi listrik tertinggi
dipegang oleh Brunei Darussalam
dengan angka 8.308 KWh per
kapita, disusul Singapura 8.185
KWh per kapita, kemudian Malaysia
3.490 KWh per kapita, lalu Thailand
2.079 per Kwh, dan Vietnam 799
KWh per kapita.
• Konsumsi listrik India per kapita 778
KWh.
dadang-solihin.blogspot.com 15
Rasio Elektrifikasi dan Energi yang
Dikonsumsi Per Kapita Tahun 2013
dadang-solihin.blogspot.com 16
WILAYAH
Penduduk
(1.000)
Rumah
Tangga
(1.000)
Pelanggan KWh Jual
Rasio
Elektrifkasi
(%)
kWh
jual/kapitaRT
(1.000)
Persen
terhadap
Indonesia
KWh
(1.000)
Persen
terhadap
Indonesia
SUMATERA 53.539,0 13.056,4 9.917 19,78 25.739 13,95 75,95 480,75
JAWA 141.985,6 38.193,2 31.655 63,13 137.029 74,28 82,88 965,09
BALI & NUSA TENGGARA 13.721,1 3.480,9 2.203 4,39 5.687 3,08 63,30 414,49
KALIMANTAN 14.751,4 3.674,4 2.617 5,22 6.988 3,79 71,23 473,74
SULAWESI 18.216,9 4.262,2 3.019 6,02 7.266 3,94 70,83 398,85
MALUKU & PAPUA 6.604,1 1.537,2 733 1,46 1.773 0,96 47,72 268,46
LUAR JAWA 106.832,5 26.011,3 18.461 36,82 49.463 26,81 70,97 463,00
JAWA 141.985,6 38.193,3 31.655 63,13 138.081 74,85 82,88 972,50
INDONESIA 248.818,1 64.204,3 50.145 100,00 184.482 100,00 78,10 741,44
Ketimpangan Rasio Elektrifikasi Per Wilayah
Tahun 2013 serta Target 2015-2019
NAD
89,72
%
Sumut
87,62%
Sumbar
80,22%
Riau
77,56%
Sumsel
70,90%
Bengkulu
78,53%
Babel
97,13%
Lampung
77,55%
Jakarta
99,99%
Banten
86,27%
Jabar
80,15%
Jateng
86,13%
Jambi
75,14%
DIY
80,57%
Jatim
79,26%
Bali
78,08%
NTT
54,77%
Kalbar
95,55%
Kalsel
81,61%
Kaltim
80,45%
Sulut
81,82%
Sulteng
71,02%
Sulsel
81,14%
Malut
87,67%
Maluku
78,36%
Papua
36,41%
Category :
> 70 %
50 - 70 %
< 50 %
Sulbar
67,60%
Kepri
69,66%
Sultra
62,51%
Papua Barat
75,53%
Kalteng
66,21%
Gorontalo
67,81%
NTB
64,43%
Rasio
Elektrifikasi
(%)
REALISASI TARGET
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
63,00 64,30 65,10 65,80 67,20 72,95 76,56 80,16 81,51 * 85,18 88,19 91,09 93,90 96,6 97,8 98,4 99,9
*)= Angka Sementara
Produksi dan Konsumsi Listrik Per Kapita
(KWH Per Kapita)
dadang-solihin.blogspot.com 18
Sumber: World Bank, 2011
No. Negara Konsumsi Listrik
Per Kapita (KwH)
Produksi Listrik
(KwH)
1 Singapore 8.404,23 45.999.000.000
2 Malaysia 4.246,47 130.090.000.000
3 China 3.297,97 4.715.716.000.000
4 Thailand 2.315,99 155.986.000.000
5 Vietnam 1.073,28 99.179.000.000
6 India 684,106 1.052.330.000.000
7 Indonesia 679,7 182.384.000.000
Produksi Listrik RRT, India dan Indonesia
(GWh)
dadang-solihin.blogspot.com 19
85% Produksi Batu Bara untuk Negara Lain
dadang-solihin.blogspot.com 20
Juta Ton
Lonjakan Produksi SDA, Tetapi Tidak untuk
Kemandirian Bangsa
dadang-solihin.blogspot.com 21
Cadangan,Produksi,danEksportBatubaraDunia
Negara
Cadangan
(MiliarTon)
Negara
Produksi
Tahun2011
(JutaTon)
Negara
Ekspor
Tahun
2011(Juta
Ton)
1.AmerikaUtara 246 1.China 3.471 1.Indonesia 309
2.Rusia 147 2.AmerikaSerikat 1.004 2.Australia 284
3.China 115 3.India 585 3.Rusia 124
4.Australia 76 4.Australia 414 4.AmerikaSerikat 97
5.India 59 5.Indonesia 376 5.Colombia 75
6.Eropa 50 6.Rusia 334 6.AfrikaSelatan 72
7.Afrika 32 7.AfrikaSelatan 253 7.Kazakhstan 34
8.Indonesia 20 8.Jerman 189
9AmerikaLatin 15 9.Polandia 139
Sumber: World
Coal Association
Cadangan, Produksi, dan Ekspor Batubara
Dunia
dadang-solihin.blogspot.com 22
Sumbangan Batubara Indonesia untuk Produksi
Listrik RRT & India Masing-masing setara dengan
Pemakaian Sendiri
dadang-solihin.blogspot.com 23
Peran Industri Makin Merosot:
Tanda Kualitas Ekonomi Nasional Mundur
dadang-solihin.blogspot.com 24
Perbandingan Gross Profit Margin dari Tiga Sektor Usaha
dari Beberapa Perusahaan Terbuka Tahun Buku 2011
dadang-solihin.blogspot.com 25
Sumber : Bursa Efek Indonesia, 2014
Perekonomian Nasional Makin Bertumpu di
Pulau Jawa
dadang-solihin.blogspot.com 26
dadang-solihin.blogspot.com 27
SUMATERA
Batubara 52.483,20 JTon
Minyak Bumi 5.299,47 MMSTB
Gas Bumi 133,55 TSCF
JAWA
Batubara 14,21 JTon
Minyak Bumi 1.631,34 MMSTB
Gas Bumi 9,97 TSCF
SULAWESI
Batubara 233,10 JTon
Minyak Bumi 49,11 MMSTB
Gas Bumi 3,88 TSCF
MALUKU
Batubara 2,13 JTon
Minyak Bumi 37,92 MMSTB
Gas Bumi 15,22 TSCF
PAPUA
Batubara 128,57 JTon
Minyak Bumi 65,73 MMSTB
Gas Bumi 23,91 TSCF
KALIMANTAN
Batubara 52.326,23 JTon
Minyak Bumi 669,24 MMSTB
Gas Bumi 17,36 TSCF
 Dengan tingkat produksi batubara 400 juta ton pertahun maka umur cadangan sekitar 50 tahun.
 Cadangan Proven minyak bumi 4 milyar barel, dengan produksi kurang lebih 300 juta barel/tahun,
dikhawatirkan cadangan habis dalam waktu 10-13 tahun
 Cadangan gas bumi sekitar 150 TSCF, produksi nasional sekitar 5 TSCF, maka cadangan dapat bertahan sekitar
30 tahun.
Cadangan Kekayaan Alam yang Tersedia Masih Bisa
untuk Membangun Kedaulatan Energi dan
Memulihkan Sektor Industri
Potensi Perikanan Per Wilayah Penangkapan di
Indonesia (satuan dalam 1.000 ton/tahun)
WPP Selat Malaka
dan Laut Andaman
276,1
WPP
Samudera Hindia A
(Barat Sumatera
dan Selat Sunda)
565,1
WPP
Samudera Hindia B
(Selatan Jawa - Laut
Timor Barat)
491,7
WPP
Selat Karimata,
Laut Natuna, dan
Laut Cina Selatan
1.059
WPP Laut Jawa
836,6
WPP
Selat Makassar, Teluk
Bone, Laut Flores, dan
Laut Bali
929,7
WPP
Teluk Tolo
dan Laut Banda
278,0
WPP
Laut Aru, Laut Arafura
dan Timur Laut Timor
855,6
WPP
Teluk Cenderawasih
dan Samudera Pasifik
299,2
WPP
Laut Sulawesi dan Utara
Pulau Halmahera
333,7
WPP Teluk Tomini, Laut
Maluku, Laut Halmahera,
Laut Seram,
dan Teluk Berau;
595,5
Kedatangan Wisatawan Ke Empat Negara
• Keempat negara di Asia Tenggara
pada kurun waktu 2010-2013
mengalami tren peningkatan
kedatangan wisatawan
mancanegara (wisman).
• Pada tahun 2014, seiring dengan
adanya demonstrasi, ketidak-
stabilan politik dan banjir di
Thailand, jumlah wisman
mengalami penurunan.
• Dalam 5 tahun terakhir Indonesia
tumbuh rata-rata 7,6 persen.
Sementara itu, Malaysia tumbuh
2,6 persen, Thailand 12,8 persen,
dan Singapura 7,1 persen.
• Dengan kondisi ini, Indonesia
memiliki peluang untuk
meningkatkan jumlah wismannya.
2010 2011 2012 2013 2014
Thailand 15,936,400 19,230,470 22,353,903 26,546,725 24,779,768
Singapore 11,638,663 13,171,303 14,496,091 15,567,923 15,095,152
Malaysia 24,577,196 24,714,324 25,032,708 25,715,460 27,437,315
Indonesia 7,002,944 7,649,731 8,044,462 8,802,129 9,435,411
0
5,000,000
10,000,000
15,000,000
20,000,000
25,000,000
30,000,000
orang
Jumlah Wisatawan Mancanegara
di Indonesia dan di Negara-negara Tetangga
dadang-solihin.blogspot.com 29
Peta Masalah Kependudukan
dadang-solihin.blogspot.com 30
Ketimpangan Persebaran Penduduk
dadang-solihin.blogspot.com 31
Rendahnya Kualitas Pekerja
Menyebabkan Produktivitas Rendah
dadang-solihin.blogspot.com 32
• Hanya 5 persen dari pekerja yang
memperoleh pelatihan, menyebabkan
sebagian besar tenaga kerja memiliki
keahlian rendah (Sakernas 2014)
• Pelambatan keterampilan pekerja,
menyebabkan produktivitas tenaga kerja
secara keseluruhan rendah, termasuk
dibandingkan negara-negara di ASEAN.
110,8 Juta
Pekerja
(2012)
Low
skilled
(%)
Semi-
Skilled
(%)
Skilled
(%)
Total
(%)
Pertanian
Industri
Jasa ++
96,3
86,5
55,9
3,6
9,7
30,6
0,1
3,8
13,5
100,0
100,0
100,0
pernah
mempero
leh
pelatihan
4,06%
tidak pernah
memperoleh
pelatihan
96%
Pengangguran Terbuka Menurut Pelatihan
Yang Pernah Diterima Tahun 2014
NEGARA
Pengangguran Terbuka Berdasarkan Pendidikan
(% dari jumlah penganggur)
Primary
(SD, SMP)
Secondary
(SMA, SMK)
Tertiary
(D1, D3, S1)
Indonesia 39 40 10
Malaysia 10 61 25
Philippines 12 45 42
Singapore 27 23 50
Thailand 39 18 34
Presentase Penduduk Miskin
Menurut Provinsi (September 2014)
9.54
12.05 12.77Indonesia
10,96
0
5
10
15
20
25
30
DKIJakarta
Bali
KalimantanSelatan
KepBangkaBelitung
Banten
KalimantanTengah
KalimantanTimur
KepRiau
SumateraBarat
MalukuUtara
Riau
KalimantanBarat
SulawesiUtara
Jambi
JawaBarat
SulawesiSelatan
SumateraUtara
SulawesiBarat
JawaTimur
SulawesiTenggara
JawaTengah
SulawesiTengah
SumateraSelatan
Lampung
DIYogyakarta
Aceh
NusaTenggaraBarat
Bengkulu
Gorontalo
Maluku
NusaTenggaraTimur
PapuaBarat
Papua
Persentase Penduduk Miskin Provinsi (%) Persentase Penduduk Miskin Nasional (%)
dadang-solihin.blogspot.com 33
Tingkat Kemiskinan dan Jumlah
Penduduk Miskin Tahun 2014
dadang-solihin.blogspot.com 34
Perkembangan Golongan Pendapatan (Gini Ratio) Provinsi
Menurut Kelompok Gini Ratio Tahun 2008-2013
dadang-solihin.blogspot.com 35
RATIO GINI PROVINSI 2008 2009 2010 2011 2012 2013
< 0,35
Kep. Bangka Belitung 0,26 0,29 0,30 0,30 0,29 0,31
Maluku Utara 0,33 0,33 0,34 0,33 0,34 0,32
Aceh 0,27 0,29 0,30 0,33 0,32 0,34
0,35 - 0,40
Sumatera Utara 0,31 0,32 0,35 0,35 0,33 0,35
Jambi 0,28 0,27 0,30 0,34 0,34 0,35
Nusa Tenggara Timur 0,34 0,36 0,38 0,36 0,36 0,35
Kalimantan Tengah
0,29 0,29 0,30 0,34 0,33 0,35
Sulawesi Barat 0,31 0,30 0,36 0,34 0,31 0,35
Sumatera Barat 0,29 0,30 0,33 0,35 0,36 0,36
Kepulauan Riau 0,30 0,29 0,29 0,32 0,35 0,36
Lampung 0,35 0,35 0,36 0,37 0,36 0,36
Jawa Timur 0,33 0,33 0,34 0,37 0,36 0,36
Nusa Tenggara Barat 0,33 0,35 0,40 0,36 0,35 0,36
Kalimantan Selatan
0,33 0,35 0,37 0,37 0,38 0,36
Riau 0,31 0,33 0,33 0,36 0,40 0,37
Kalimantan Timur 0,34 0,38 0,37 0,38 0,36 0,37
Maluku 0,31 0,31 0,33 0,41 0,38 0,37
Sumatera Selatan 0,30 0,31 0,34 0,34 0,40 0,38
Bengkulu 0,33 0,30 0,37 0,36 0,35 0,39
Jawa Tengah 0,31 0,32 0,34 0,38 0,38 0,39
Banten 0,34 0,37 0,42 0,40 0,39 0,40
Bali 0,30 0,31 0,37 0,41 0,43 0,40
Kalimantan Barat 0,31 0,32 0,37 0,40 0,38 0,40
> 0,40
Jawa Barat 0,35 0,36 0,36 0,41 0,41 0,41
Sulawesi Tengah 0,33 0,34 0,37 0,38 0,40 0,41
Sulawesi Utara 0,28 0,31 0,37 0,39 0,43 0,42
DKI Jakarta 0,33 0,36 0,36 0,44 0,42 0,43
Sulawesi Selatan 0,36 0,39 0,40 0,41 0,41 0,43
Sulawesi Tenggara 0,33 0,36 0,42 0,41 0,40 0,43
Papua Barat 0,31 0,35 0,38 0,40 0,43 0,43
DI Yogyakarta 0,36 0,38 0,41 0,40 0,43 0,44
Gorontalo 0,34 0,35 0,43 0,46 0,44 0,44
Papua 0,40 0,38 0,41 0,42 0,44 0,44
Presentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Menurut Provinsi (Agustus 2014)
2.08
4.43
5.08
Indonesia
5,94
0
2
4
6
8
10
12
Bali
SulawesiBarat
KalimantanTengah
NusaTengggaraTimur
DIYogyakarta
Papua
Bengkulu
SulawesiTengah
KalimantanSelatan
KalimantanBarat
Gorontalo
JawaTimur
SulawesiTenggara
Lampung
SumateraSelatan
PapuaBarat
Jambi
SulawesiSelatan
Kep.BangkaBelitung
MalukuUtara
JawaTengah
NusaTenggaraBarat
SumateraUtara
SumateraBarat
Riau
KepulauanRiau
KalimantanTimur
SulawesiUtara
JawaBarat
DKIJakarta
Aceh
Banten
Maluku
% TPT Provinsi % TPT Indonesia
Peta Persebaran dan Perkembangan
Daerah Tertinggal
122 kab
20142009
199 kab
*70 kab
Keluar
DOB 34
183 kab
target
keluar
2004
199-50+ 34
2019
75 kab
DOB 9
keluar
50 kab
183-70+ 9 DOB
47kab
122-75
*Berdasarkan Kepmen PDT No. 141 Tahun 2014 tentang Daerah Tertinggal yang Terentaskan Tahun 2014
Proyeksi Perkembangan
Penduduk Perkotaan dan Perdesaan
Sumber: BPS, Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-
2035
0
10
20
30
40
50
60
70
2010 2015 2020 2025 2030 2035
%terhadapjumlahpenduduknasional
Perkotaan Perdesaan
Penduduk yang tinggal di perkotaan dari tahun ke tahun
akan terus meningkat
dadang-solihin.blogspot.com 38
Angka Kekurangan Rumah
Mencemaskan
• Angka kekurangan rumah (housing backlog) di Indonesia pada
tahun 2014 diperkirakan mencapai sekitar 17,2 juta unit. Angka ini
diproyeksikan dari angka 13,6 juta unit pada tahun 2010 dan 4,3 juta
unit pada tahun 2000 (berdasarkan Sensus BPS yang diadakan
setiap 10 tahun sekali).
• Ini berarti ada rata-rata pertambahan 930 ribu unit kekurangan
rumah setiap tahun.
• Luas permukiman kumuh juga diperkirakan mencapai 63.000 ha
pada tahun 2014. Proyeksi ini diperoleh dari luas kumuh yang
bertambah dari 47.393 ha pada tahun 2000 menjadi sekitar 59.000
ha pada tahun 2010 (Sensus BPS).
• Ini berarti kawasan kumuh bertambah rata-rata lebih dari 1000 ha
setiap tahunnya.
dadang-solihin.blogspot.com 39
Kesenjangan Partisipasi Pendidikan
dadang-solihin.blogspot.com 40
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
Papua
SulawesiBarat
Gorontalo
KepulauanBangka
SulawesiTengah
KalimantanBarat
KalimantanSelat
KalimantanTenga
Riau
SulawesiSelatan
SulawesiTenggar
JawaBarat
SulawesiUtara
SumateraSelatan
NusaTenggaraTi
JawaTengah
Lampung
SumateraBarat
Jambi
SumateraUtara
MalukuUtara
Banten
NusaTenggaraBa
PapuaBarat
JawaTimur
Bengkulu
DKIJakarta
Aceh
Maluku
KepulauanRiau
Bali
KalimantanTimur
DIYogyakarta
Angkaterendahtkkab/kota Rata-ratatk provinsi Angkatertinggitk kab/kota
Disparitas akses pendidikan dasar sudah semakin kecil
baik antar daerah maupun antar kelompok sosial-
ekonomi. Namun masih perlu upaya besar untuk
menjamin semua anak usia 7-15 tahun untuk mengikuti
pendidikan yang berkualitas.
62.5
77.7
93.3
Papua Barat
Papua
NTT
Kalteng
Kalbar
Kalsel
Gorontalo
Sulteng
Sulbar
Sumsel
Banten
Jabar
Lampung
Kep.Babel
Malut
Kaltim
Sulsel
INDONESIA
Jateng
Bengkulu
Jambi
Sulut
Maluku
Sultra
NTB
Sumut
Riau
Jatim
Aceh
Kep.Riau
Sumbar
Bali
DIY
DKIJakarta
APM SMP/MTs per Provinsi, 2011
APS penduduk usia 7-15tahun
menurut kelompok pengeluaran keluarga, 2012.
APS 13-15 tahun antar provinsi dan kab/kota
Kualitas Guru
Kualifikasi Guru per Provinsi, 2012 Tren Sertifikasi Guru
21,15
25,64
26,39
26,92
29,03
31,48
31,63
34,40
36,76
38,95
39,72
39,83
42,59
43,25
43,60
43,73
43,93
44,03
46,41
47,09
47,99
49,89
50,16
50,89
50,89
51,24
51,63
52,51
54,69
54,79
58,46
65,05
68,71
0% 20% 40% 60% 80% 100%
DKI
BALI
JATIM
YOGYA
JABAR
BANTEN
SULSEL
JATENG
BENGKULU
N T B
SUMBAR
KALTIM
SUMUT
RIAU
KEPRI
SULBAR
KALTENG
KALSEL
SUMSEL
GORONTALO
LAMPUNG
N A D
IRJABAR
SULUT
SULTRA
SULTENG
BABEL
JAMBI
PAPUA
KALBAR
MALUT
MALUKU
N T T
<S1 ≥ S1Sumber: NUPTK 2012
Sumber: Kemdikbud
• Masih banyak guru yang belum memenuhi
persyaratan kualifikasi akademik minimal
sebagaimana diamanatkan UU Guru dan
Dosen
• 1,5 juta guru yang tersertifikasi (55% dari
seluruh jumlah guru)
Indeks Pembangunan Masyarakat
Sumber: dihitung menggunakan data Susenas Modul Sosial Budaya 2012
Indeks Pembangunan Masyarakat, 2012 Dimensi Indeks Pembangunan Masyarakat, 2012
Indeks Pembangunan Masyarakat merupakan indeks komposit yang mengukur:
1. Indeks gotong-royong (mengukur modal sosial  kepercayaan kepada lingkungan tempat tinggal, kemudahan mendapatkan pertolongan, aksi
kolektif masyarakat dalam membantu masyarakat yang membutuhkan dan kegiatan bakti sosial, serta jejaring sosial)
2. Indeks toleransi (mengukur kohesi sosial  toleransi masyarakat dalam menerima kegiatan agama dan suku lain di lingkungan tempat tinggal)
3. Indeks rasa aman (mengukur rasa aman yang dirasakan masyarakat di lingkungan tempat tinggal)
Dimensi Indeks Gotong Royong, 2012
Indeks Toleransi, 2012
dadang-solihin.blogspot.com 42
Gini Index
dadang-solihin.blogspot.com 43
40 percent
Low
40 percent
Medium
20 percent
High
Gini Index
Expenditure Expenditure Expenditure
2005 20.22 37.69 42.09 0.33
2006 21.42 37.65 41.26 0.36
2007 18.74 36.51 44.75 0.38
2008 18.72 36.43 44.86 0.37
2009 21.22 37.54 41.24 0.37
2010 18.05 36.48 45.47 0.38
2011 16.86 34.73 48.41 0.41
Pembangunan Jabodetabek
dan Tumbal Korban Manusia
dadang-solihin.blogspot.com 44
2009 2010 2011 2012 2013
Korban Jiwa
Mudik
702 772 668 908 795
Kondisi jalan
dadang-solihin.blogspot.com 45
Indikator Kinerja Infrastruktur Baseline Tahun 2014 Persentase
 Kondisi jalan nasional 38.570 km
 Baik
 Sedang
 Rusak ringan
 Rusak berat
24.545 km
11.305 km
1.516 km
1.203 km
63,64 %
29,31 %
3,93 %
3,12 %
 Kondisi jalan provinsi 47.662 km
 Baik
 Sedang
 Rusak ringan
 Rusak berat
13.416 km
20.124 km
5.649 km
8.473 km
28,16 %
42,22 %
11,85 %
17,78
 Kondisi jalan kabupaten/kota 392.530 km
 Baik
 Sedang
 Rusak ringan
 Rusak berat
69.666 km
162.555 km
48.093 km
112.216 km
17,75 %
41,41 %
12,25 %
28,59 %
Kinerja Infrastruktur
dadang-solihin.blogspot.com 46
Indikator Kinerja Infrastruktur Baseline Tahun 2014 Persentase
 Pengembangan pelabuhan
 Dwelling time pelabuhan 6 – 7 hari
 Pengembangan bandara 237
 On-time Performance
Penerbangan
75 %
 Kab/kota yang dijangkau
broadband
82 %
Armada Kapal Penyeberangan
 Dibawah 10 tahun
 Antara 10 – 20 tahun
 Diatas 20 tahun
Total
72 unit
60 unit
142 unit
274 unit
26,28 %
21,90 %
51,82 %
dadang-solihin.blogspot.com 47
Penyelarasan Sasaran Makro
48dadang-solihin.blogspot.com
Indikator Target RPJMD Target RPJMN
Pertumbuhan Ekonomi
Tingkat Pengangguran
Tingkat Kemiskinan
Penyelarasan Sasaran Pokok
49dadang-solihin.blogspot.com
Sasaran Ya Tidak
Target
RPJMD
Rekomendasi
Target
(hingga akhir
periode RPJMD)
I. Sasaran Makro
Pembangunan Manusia dan
Masyarakat
1. Indeks Pembangunan Manusia
2. Indeks Pembangunan Masyarakat
3. Indeks Gini
4. Meningkatnya presentase
penduduk yang menjadi peserta
jaminan kesehatan melalui SJSN
Bidang Kesehatan
4. Kepesertaan Program SJSN
Ketenagakerjaan
- Pekerja Formal
- Pekerja Informal
Dst...
Penyelarasan Strategi
• Penyelarasan Strategi (RPJMD) terhadap Tema Pengembangan
Wilayah (RJMN)
Wilayah Tema Pengembangan
Strategi Pembangunan
Daerah
Papua • Percepatan pengembangan industri berbasis
komoditas lokal yang bernilai tambah di
sektor/subsektor pertanian, perkebunan,
peternakan dan kehutanan;
• Dst ...
Maluku • Produsen makanan laut dan lumbung ikan
nasional
• Dst ...
dst...
50dadang-solihin.blogspot.com
Penyelarasan Arah Kebijakan
• Penyelarasan arah kebijakan (RPJMD) terhadap Tujuan
pengembangan wilayah (RPJMN)
Wilayah Tujuan Pengembangan
Arah Kebijakan
Pembangunan Daerah
Nusa Tenggara a. pengembangan pariwisata ekologis, serta pengembangan
industri berbasis komoditas peternakan terutama sapi,
garam, rumput laut, jagung, mangan, dan tembaga;
b. penyediaan infrastruktur wilayah;
c. dst
Sulawesi a. pengembangan industri berbasis logistik, komoditas kakao,
jagung, perikanan, padi, rotan, aspal, nikel, bijih besi, dan
gas bumi, serta pengembangan pariwisata bahari;
b. dst
Sumatera a. pengembangan hilirisasi komoditas batu bara, serta
pengembangan industri berbasis komoditas kelapa sawit,
karet, timah, bauksit, dan kaolin;
b. Dst...
Dst...
51dadang-solihin.blogspot.com
Indikasi Lokasi Pengembangan Kawasan
Industri Provinsi Jawa Barat 2015-2019
dadang-solihin.blogspot.com 52
No.
Kawasan
Industri
Kabupaten Luas Komoditi Utama
1 Cilamaya Karawang 3.100,0 Ha Otomotif dan Permesinan
2 Majalengka Majalengka 877,0 Ha Tekstil dan Produk Tekstil
3 Sukabumi Sukabumi 900 Ha
Industri Alat Berat &
Komp
4 Subang Subang 1000 Ha Otomotif dan Permesinan
Sasaran Pertumbuhan Ekonomi Wilayah
Jawa-Bali Per Provinsi 2015-2019
dadang-solihin.blogspot.com 53
Wilayah
Pertumbuhan Ekonomi (Persen)
2015 2016 2017 2018 2019
DKI Jakarta 5.4 6.5 7.2 7.3 7.9
Jawa Barat 5.5 6.6 7.1 7.8 7.7
Banten 4.9 5.6 6.4 6.8 7.7
Jawa Tengah 5.7 6.7 7.1 7.5 7.7
D.I Yogyakarta 5.3 5.9 6.1 6.4 6.5
Jawa Timur 6.2 6.6 7.1 7.3 7.9
Bali 7.5 7.3 7.8 8.3 8.6
Sasaran Tingkat Kemiskinan Wilayah
Jawa-Bali Per Provinsi 2015-2019
dadang-solihin.blogspot.com 54
Wilayah
Tingkat Kemiskinan (Persen)
2015 2016 2017 2018 2019
DKI Jakarta 3.4 3.2 3.0 2.7 2.5
Jawa Barat 8.9 8.2 7.6 6.9 6.3
Banten 5.3 4.9 4.5 4.1 3.7
Jawa Tengah 13.1 12.2 11.3 10.4 9.5
D.I Yogyakarta 13.8 12.8 11.8 10.9 9.9
Jawa Timur 12.0 11.2 10.4 9.6 8.7
Bali 4.0 3.7 3.5 3.2 2.9
Sasaran Tingkat Pengangguran Wilayah
Jawa-Bali Per Provinsi 2015-2019
dadang-solihin.blogspot.com 55
Wilayah
Tingkat Pengangguran (Persen)
2015 2016 2017 2018 2019
DKI Jakarta 9.3 9.1 8.8 8.5 8.3
Jawa Barat 8.6 8.3 8.0 7.7 7.4
Banten 9.6 9.2 8.8 8.4 8.0
Jawa Tengah 5.4 5.2 5.1 4.9 4.7
D.I Yogyakarta 3.8 3.7 3.6 3.4 3.3
Jawa Timur 4.0 3.9 3.7 3.6 3.5
Bali 1.9 1.8 1.8 1.7 1.6
Tabel 7.9
Prioritas Lokasi Pengembangan Pusat
Kegiatan Jawa Barat 2015-2019
dadang-solihin.blogspot.com 56
Pusat Kegiatan dalam RTRWN
PKN PKW PKSN
Kawasan Perkotaan
Jabodetabek (I/C/3)
Pandeglang (II/B)
Serang (I/C/1) Rangkas Bitung (II/B)
Cilegon (I/C/1)
Kawasan Perkotaan Bandung
Raya (I/C/3)
Sukabumi (I/C/1)
Cirebon(I/C/1) Cikampek – Cikopo (I/C/1)
Pelabuhanratu (II/C/2)
Indramayu (II/C/1)
Kadipaten (II/C/2)
Tasikmalaya (I/C/1)
Pangandaran (II/C/2)
57dadang-solihin.blogspot.com
Perkeretaapian Diperuntukkan bagi
Pengangkutan Penumpang dan Barang
dadang-solihin.blogspot.com 58
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
1. Pembangunan Jalur KA Bandung-Tanjungsari-
Sumedang-Kertajati-Kadipaten-Cirebon
2. Pembangunan Jalur KA Bogor-Sukabumi-Cianjur-
Padalarang
3. Pembangunan jalur ganda KA antara Padalarang -
Bandung - Cicalengka (KA Perkotaan Bandung
termasuk elektrifikasi)
4. Pembangunan jalur KA baru lingkar luar
Jabodetabek antara Parungpanjang - Citayam
5. Pembangunan double-double track (DDT) antara
Manggarai –Jatinegara – Bekasi - Cikarang
6. Lanjutan pembangunan shortcut antara Cibungur -
Tanjung Rasa
Perkeretaapian Diperuntukkan bagi
Pengangkutan Penumpang dan Barang
dadang-solihin.blogspot.com 59
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
7. Pembangunan jalur KA antara Cangkring -
Pelabuhan Cirebon
8. Elektrifikasi rei ganda KA Cikarang-Cikampek
9. Reaktivasi jalur KA antara Rancaekek - Tanjung.
Sari
10. Pembangunan jalur KA baru antara Tanjung Sari -
Kertajati
11. Reaktivasi jalur KA antara Cirebon - Kadipaten dan
pembangunan jalur KA baru antara Kadipaten -
Bandara Kertajati
12. Reaktivasi jalur KA antara Banjar –Kroya
Perkeretaapian Diperuntukkan bagi
Pengangkutan Penumpang dan Barang
dadang-solihin.blogspot.com 60
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
13. Reaktivasi jalur KA antara Banjar - Pangandaran -
Cijulang
14. Pembangunan monorail Bandung Raya (Pemprov
Jabar, KPS)
15. Pembangunan Jalur KA ganda Parsial Jalur KA
Cisomang-Cikadongdong
16. Pembangunan Jalur KA ganda Jalur Cikadongdong-
Padalarang
17. Pembangunan Jalur KA ganda KA Parungpanjang-
Tenjo
18. Pembangunan Jalur KA ganda Parsial Purwakarta-
Ciganea
19. Pembangunan Jalur KA Elektrifikasi Citayam-Nambo
Perkeretaapian Diperuntukkan bagi
Pengangkutan Penumpang dan Barang
dadang-solihin.blogspot.com 61
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
20. Pembangunan Jalur KA Shortcut Jalur KA Cibungur-
Tanjungrasa
21. Pembangunan Jalur KA Stasiun Kejaksan-
Pelabuhan Cirebon
22. Pembangunan Jalur KA Bandung-Tanjungsari
23. Terminal Terpadu (Kereta Api) Gedebage
24. Light Rail Transit (LRT) Kota Bandung
Perhubungan Darat
dadang-solihin.blogspot.com 62
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
1. Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota
Bandung*
2. Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota
Bogor*
3. Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota
Bekasi*
4. Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota
Depok*
5. Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota
Cimahi*
6. Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota
Tasikmalaya*
Perhubungan Udara
dadang-solihin.blogspot.com 63
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
1. Pembangunan Bandara Kertajati*
2. Pengembangan Bandar Udara Nusawiru di Kab.
Pangandaran
3. Pengembangan Bandar Udara Cakrabhuwana Kab.
Cirebon
4. Pembangunan Airstrip Pangandaran
Perhubungan Laut
dadang-solihin.blogspot.com 64
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
1. Pengembangan Pelabuhan Pemanukan
2. Pembangunan Pelabuhan Laut Regional di Jawa
Barat Selatan
3. Pengembangan Pelabuhan Laut Cirebon di Kota
Cirebon
4. Pembangunan Pelabuhan Laut di Indramayu untuk
mendukung pariwisata ke Pulau Biawak
5. Pembangunan Pelabuhan Muara Gembong dan
Tarumajaya di Kab. Bekasi
6. Pengembangan Pelabuhan Pangandaran
Jalan
dadang-solihin.blogspot.com 65
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
1. Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi
2. Pembangunan Jalan Tol Cibitung - Cilincing
3. Pembangunan Jalan Tol Cikampek-Palimanan
4. Pembangunan Jalan Tol Cileunyi - Sumedang -
Dawuan
5. Pembangunan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung
6. Pembangunan Jalan tol Pasir Koja- Soreang
7. Pembangunan Jalan Tol Kota Bandung (BIUTR)
8. Pembangunan Flyover Kopo (Bandung) dan Bulak
Kapal (Bekasi)
9. Pembangunan Flyover Kopo (Bandung) -
Keracondong
10. Pembangunan Flyover Bulak Kapal (Bekasi)
Energi
dadang-solihin.blogspot.com 66
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
1. Pipa Cirebon-Bekasi 220 km
Ketenagalistrikan
dadang-solihin.blogspot.com 67
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
1. PLTGU Jawa-1 1600 MW
2. PS Upper Cisokan Pump Storage (FTP2) 1040 MW
3. PLTU Jawa-1 (FTP2) 1000 MW
4. PLTGU Muara Tawar Add-on 2,3,4 650 MW
5. PLTGU Peaker Jawa Bali -1 400 MW
6. PLTGU/MG Peaker Jawa-Bali 4 300 MW
7. PLTGU/MG Peaker Jawa-Bali 4 150 MW
8. PLTA Jatigede (FTP2) 110 MW
9. PLTP Patuha (FTP2) 110 MW
10. PLTP Tangkuban Perahu I (FTP2) 55 MW
11. Pengembangan jaringan transmisi dan distribusi
Telekomunikasi dan Informatika
dadang-solihin.blogspot.com 68
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
1. Pembangunan Serat Optik antar seluruh
kabupaten/kota
2. Pengembangan transmisi penyiaran TVRI
Sumber Daya Air
dadang-solihin.blogspot.com 69
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
1. Pembangunan Waduk Ciawi (2015-2018) Bogor
2. Revitalisasi Situ - Jawa Barat (25 Situ)
3. Pembangunan SPAM Air Baku Kali Baru Barat dan
Kali Baru Timur Bogor
4. Pembangunan DI Sadawarna Subang, Indramayu
5. Rehabilitasi Jaringan Irigasi SS Sukamandi Cs, SS
Jengkol Cs, SS Gadung Cs, SS Rancabango Cs,
dan SS Beres - Kab Subang (Loan World Bank -
WISMP2) Bekasi
6. Pembebasan Tanah untuk Floodway Cisangkuy
Bandung
7. Pembangunan Floodway Cisangkuy Bandung
8. Pembangunan Retensi Cieunteung Bandung
Sumber Daya Air
dadang-solihin.blogspot.com 70
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
9. Pembangunan relokasi tanggul s. Citarum Hilir, desa
Teluk Buyung Kab. Karawang
10. Pembebasan lahan untuk pembangunan tanggul s.
Citarum Hilir, desa Pantai Sederhana Kab. Bekasi
11. Pembangunan tanggul s. Citarum Hilir, desa Pantai
Sederhana Kab. Bekasi
12. Sodetan Sungai Cilamatan Ds. Wanasari Kec
Cipunagara Subang
13. Pembebasan Lahan untuk rehabilitasi 4 anak sungai
- Loan JICA IP-559 Bandung
14. Upper Citarum Basin Flood Management (Loan
JICA IP-559) Bandung
15. Peningkatan Kapasitas Sungai Citarum Hulu
Rancamanyar s/d Nanjung Bandung
Sumber Daya Air
dadang-solihin.blogspot.com 71
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
16. Pembebasan Lahan untuk peningkatan kapasitas s.
Citarum Hilir
17. Peningkatan Kapasitas Sungai Citarum Hilir dari s.
Cikao s/d Muara Gembong Bandung
18. Pembangunan Check Dam di Sungai Cipamingkis
Bogor
19. Pembangunan Waduk Tegal Luar Bandung
20. Pembangunan Waduk Santosa Bandung
21. Pembangunan Waduk Sadawarna Bandung
22. Pembangunan Waduk Cimeta Bandung
23. Pembangunan Waduk Sukawana Bandung
24. Pembangunan Waduk Cikapundung Bandung
Sumber Daya Air
dadang-solihin.blogspot.com 72
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
25. Pembangunan Waduk Citarik Bandung
26. Rehabilitasi Saluran Tarum Barat ruas Curug -
Cibeet (Loan ADB - ICWRMIP) Karawang
27. Rehabilitasi Saluran Tarum Barat ruas Cibeet -
Bekasi (Loan ADB - ICWRMIP) Bekasi
28. Rehabilitasi Saluran Tarum Barat ruas Bekasi-
Cawang Bekasi
29. Operasi dan Pemeliharaan Sungai Citarum Hulu
Sapan-Nanjung dan Anak-anak Sungai Citarum Hulu
Bandung
30. Pembangunan Jaringan Irigasi DI. Leuwigoong
AMS-19A Garut
31. Pembangunan Jaringan Irigasi DI. Leuwigoong
AMS-19B Garut
Sumber Daya Air
dadang-solihin.blogspot.com 73
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
32. Perbaikan Irigasi Kecil 78 Desa Provinsi Jawa Barat
33. Pengerukan Lembah Putri di Muara Sungai
Ciputrapinggan Kab. Pangandaran
34. Perbaikan dan Pengaturan Sungai Cikidang di Ds.
Babakan Kec. Pangandaran Kab. Pangandaran
Kab. Pangandaran
35. Pembangunan Acces Road Matenggeng
Ciamis/Cilacap
36. Pembangunan Perkantoran Waduk Matenggeng
Ciamis/Cilacap
37. Pembangunan Waduk Matenggeng Ciamis/Cilacap
Sumber Daya Air
dadang-solihin.blogspot.com 74
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
38. Pembebasan Tanah Bendungan Matenggeng Kab.
Ciamis/ Kab. Cilacap
39. Pembangunan Pipa Transmisi Air Baku
Tasikmalaya, Ciamis, Cilacap, Banyumas
40. Pembangunan Saluran pembawa Air Baku dari
Waduk Jatiluhur
41. Rehabilitasi Daerah Irigasi Rentang.
Air Minum
dadang-solihin.blogspot.com 75
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
1. Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum
Pondok Gede Bekasi
Sanitasi
dadang-solihin.blogspot.com 76
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
1. Pengelolaan Persampahan Kota Bandung (PLTSa
Gedebage)
2. Pembangunan Pengelolaan dan Pengolahan Akhir
Persampahan Wilayah Bogor dan Depok (TPPAS
Regional Nambo)
3. Pembangunan TPA Legok Nangka
Pendidikan
dadang-solihin.blogspot.com 77
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
1. Pendidikan gratis Sd, SLTP, SLTA diseluruh jawa
barat, beasiswa pendidikan untuk pemuda, tenaga
medis, keluarga atlit
2. Pembangunan dan pengembangan SMK kelautan
3. BOS untuk SMA, SMK
4. Pendirian akademi komunitas
5. Penegerian Politeknik Negeri Subang
Kesehatan
dadang-solihin.blogspot.com 78
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
1. Pembangunan RS Pratama di Rancabuaya-Kab.
Garut, Cidaun-Kab. Cianjur, Cipatujah-Kab.
Tasikmalaya.
2. Pengembangan RS Daerah RSUD Garut, RSUD
Cililin-Kab. Bandung, RSUD Sukabumi.
Perumahan
dadang-solihin.blogspot.com 79
RPJMN
RPJMD
Jabar
RPJMD
Pangandaran
1. Pembangunan rumah layak huni bagi rakyat miskin
dan buruh (masyarakat berpenghasilan rendah /
MBR)
2. Pembangunan perumahan dan kawasan siap
bangun (Kasiba) dan lingkungan siap bangun
(Lisiba)
3. Pembangunan Rusunawa (Urban Renewal) di
Metropolitan Bandung Raya dan Metropolitan
Bodebek Karpur
Penyelarasan RPJMD-RPJMN
dalam Multilateral Meeting
dadang-solihin.blogspot.com 80
• Koordinasi Perencanaan Multilateral/K/L/D terhadap masing-masing
Agenda Prioritas Nasional (NAWACITA) meliputi:
1. Kedaulatan pangan
2. Kedaulatan energi
3. Kemaritiman
4. Industri/Kawasan Industri
5. Pariwisata
6. Revolusi mental
7. Kawasan Perbatasan
1. Kedaulatan Pangan
dadang-solihin.blogspot.com 81
BAPPENAS : KOORDINASI
PERENCANAAN
MENKO : KOORDINASI
PELAKSANAAN
KEDAULATAN
PANGAN
Pembukaan
1 juta lahan
sawah baru
Reforma agraria
9 juta Ha Perbaikan dan
pemb. Jaringan
irigasi,
bendungan,
pasar, dan
sarpras
transportasi
Stop konversi
lahan produktif
Pemulihan
kualitas
kesuburan
lahan; 1000
Desa Mandiri
BenihGudang dgn
fasilitas
pengolahan
pasca panen
di sentra
produksi;
Pendirian bank
pertanian &
UMKM
Peningkatan
kemampuan
petani
Pemb.
Agribisnis
kerakyatan
Pengendalian
impor pangan
Kemen Pertanian; Kemen Kehutanan & LH;
Kemen Agraria & TTR; Kemen PU; Pemda
Kemendag;
Kemen Pertanian
Kemen Pertanian;
Kemen Perindustrian;
Pemda
Bank Indonesia;
Kemen Koperasi
Kemen Pertanian;
Kemen BUMN; Pemda
Kemen Pertanian;
KLH/BPLH
Pemda (BUMDes- Dana Desa)
Pemda;
Kemen Agraria & TTR
Kemen PU;
Kementan
Kemendag;
Pemda
2. Kedaulatan Energi
dadang-solihin.blogspot.com 82
BAPPENAS : KOORDINASI
PERENCANAAN
MENKO : KOORDINASI
PELAKSANAAN
KEDAULATAN
ENERGI
Pembangunan
kilang migas
Tata kelola yg
efektif & efisien
industri migas
dan energi (a.l
kontrak
pembelian
minyak jangka
menengah)
Percepatan
Pembangunan
Pembangkit listrik
dan peningkatan
Penggunaan Batu
bara dan Gas utk
produksi Listrik
Realokasi
subsidi BBM ke
biofuel
Pengembangan
energi baru &
terbarukan
Iklim investasi
migas yg
kondusif
Pengalihan
Transportasi
berbasis BBM
ke gas
(percepatan
Pembangunan
SPBG)
Sistem fiskal yg
flexibel
Peningkatan
produksi minyak
bumi
memperpanjangu
sia sumur2 tua
dan Pengendalian
impor minyak
Kemen ESDM;
Kemen Perhubungan
Kemen Perindustrian
Kemen ESDM;
Kemen BUMN
Kemen ESDM;
Kemen BUMN;
SKK Migas
Pertamina, PLN, PGN
Kemen ESDM;
Kemen BUMN;
PLN; PGN
Kemen ESDM;
Kemen Keuangan
Kemen BUMN
Kementan
Kemen ESDM;
Kemen BUMN; Kemen Ristek
Kemen Keuangan;
Kemen ESDM;
Kemen BUMN
Kemen ESDM;
Kemen BUMN;
Kemendag;
Pertamina
Kemen ESDM;
Kemen Keuangan;
Pemda
Peningkatan
kapasitas
tangki/minyak
mentah, BBM,
dan LPG
Kemen ESDM;
Pertamina
3. Kemaritiman
dadang-solihin.blogspot.com 83
BAPPENAS : KOORDINASI
PERENCANAAN
MENKO : KOORDINASI
PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
KEMARITIMAN
Peningkatan
kapasitas dan
pemberian akses
terhadap sumber
modal, sarana
produksi,
infrastruktur,
teknologi dan
pasar
Pembangunan
100 sentra
perikanan sbg
tempat
pelelangan ikan
terpadu dan
pembangunan 24
pelabuhan
strategis
Pemberantasan
illegal,
unregulated
dan unreported
fishing (IIU)
Mengurangi
intensitas
penangkapan di
kawasan
underfishing
sesuai batas
kelestarian
Penguatan
keamanan laut,
daerah
perbatasan dan
pengamanan
SDA dan ZEE
Peningkatan luas
kawasan konservasi
perairan berkelanjutan
(17 juta ha) dan
penambahan kawasan
konservasi 700 ha dan
rehab. Kerusakan
lingkungan pesisir &
laut
Penerapan best
aqua-culture
practices untuk
komoditas-
komoditas
unggulan
Mendesain tata
ruang wilayah
pesisir dan lautan
yg mendukung
kinerja
pembangunan
maritim dan
perikanan
Peningkatan
produksi
perikanan dua
kali lipat (40-50
juta ton per
tahun pada thn
2019
Kemen KP;
Kemen Ristek DIKTI
Kemen KP; Kemen Koperasi UKM; Kemen PU; Kemen Hub;
Kemen Ristek DIKTI; Kemen Perdagangan; Perbankan; Pemda
Kemen KP; Kemen Hub
Kemen BUMN;
Pemda
Kemen KP;
POLRI;
Kemen Hukum HAM;
Pemda
Kemen KP;
Pemda
Kemen Han
Kemen KP;
Kemen Dagri;
KemenLu.
Kemen KP;
Kemen Agraria & TTR;
Pemda
Kemen KP
Kemen KP;
Kemen LH & Hut;
Pemda
5. Pembangunan Karakter dan Potensi Pariwisata
dadang-solihin.blogspot.com 84
BAPPENAS : KOORDINASI
PERENCANAAN
MENKO : KOORDINASI PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
KARAKTER
DAN POTENSI
PARIWISATA
Percepatan
Pembangunan
Akses
Transportasi Percepatan
Pembangunan
Akses Informasi
dan Komunikasi
Peningkatan
Infrastruktur
Pengembangan
Budaya Lokal
Percepatan
Pengembangan
dan
Pengelolaan
Kawasan
Pariwisata
(intersullar
tourism)
Peningkatan
Kualitas SDM
Masyarakat
Lokal /Sekitar
Objek Wisata
Pengembangan
Ekonomi Kreatif
Berbasis pada
Eco-tourism
Keterlibatan
Masyarakat
Lokal dalam
Pengelolaan
Lokasi
Pariwisata
Kebijakan
Anggaran
Pembangunan
Pariwisata
Peningkatan
Jumlah Investor
Nasional
Kemen Pariwisata;
Pemda
Kemen Pariwisata; Kemen PU;
Kemen Perhubungan; Kemen BUMN; Pemda
Kemen Pariwisata;
Kemen Kominfo;
Pemda
Kemen Pariwisata;
Kemen BUMN;
Pemda
Kemen Pariwisata;
Kemen Budaya Dikdasmen;
Pemda
Kemen Pariwisata;
Kemen Keuangan;
Pemda
Kemen Pariwisata;
Pemda
Kemen Koperasi &UKM;
Kemen Pariwisata;
Badan Pengembangan Ekonomi Kreatif;
Pemda;
Kemen Pariwisata;
Kemen Budaya Dikdasmen;
Pemda
6. Revolusi Mental
dadang-solihin.blogspot.com 85
BAPPENAS : KOORDINASI
PERENCANAAN
MENKO : KOORDINASI
PELAKSANAAN
REVOLUSI MENTAL
GUNA PENINGKATAN
KUALITAS MANUSIA DAN
MASYARAKAT
Peningkatan
kemandirian
ekonomi & daya
saing bangsa
Pembangunan
Pendidikan
yang
berkualitas dan
kebudayaan
yang memacu
daya cipta &
inovasi
Peningkatan
kepatuhan &
penegakan
hukum dan
reformasi
lembaga
peradilan
Perkuatan
kelembagaan
politik &
reformasi
birokrasi
pemerintahan
Pemanfaatan
Modal Sosial
dan Modal
Budaya
Pengembangan
kepribadian &
peneguhan jati
diri bangsa
Peningkatan
peran lembaga
sosial, agama,
keluarga, media
publik
Kemendag, Kemen Industri,
Kemen Pariwisata, Kemen KUKM,
Kemen BUMN, Kemen KP, Pemda
Kemendikbud,
KemRistek & Dikti,
Kemenag,
Pemda
Kemenkumham,
Polri, Kejagung, KPK,
Pemda
Kemendagri, Kemen PAN & RB,
KPK, Pemda
Kemendagri,
Kemenag,
Kemensos,
Kemenkominfo,
Kemenpora,
Kemen PP & PA,
BKKBN, Pemda
Kemensos,
Kemendikbud,
Kemen Desa, Trans, PDT,
Pemda
Kemendikbud,
Kemendagri,
Kemensos,
Pemda
Pembangunan Daerah Tertinggal
dadang-solihin.blogspot.com 86
BAPPENAS : KOORDINASI
PERENCANAAN
MENKO : KOORDINASI
PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
DAERAH
TERTINGGAL
Penguatan
Kelembagaan
Pemerintah
Daerah
Pemenuhan
Pelayanan
Dasar Publik
Insentif
Investasi
Peningkatan
SDM dan
Iptek di
Daerah
Tertinggal
Peningkatan
Aksesibilitas
Daerah
Tertinggal
Pengembangan
Ekonomi Lokal
Daerah
Tertinggal
 Kemen Desa,
PDT &
Transmigrasi;
 Kemen PU &
Pera;
 Kemenhub;
 Pemda
 Kemen Desa, PDT &
Transmigrasi;
 Kemedikdasbud;
 Kemenditi & Ristek;
 Kemenkes;
 Pemda.
 Kemen Desa, PDT &
Transmigrasi;
 BKPM;
 Kemen Keuangan;
 Kemendagri;
 Kemenperin;
 Pemda.
 Kemen Desa, PDT & Transmigrasi;
 Kemendagri;
 Pemda.
 Kemen Desa, PDT &
Transmigrasi;
 Kemendag;
 Kementan;
 Kemen KUKM;
 KKP;
 Kemenperin;
 Pemda
dadang-solihin.blogspot.com 87

More Related Content

Similar to PDB PER KAPITA NEGARA ASIA

Kadin (29 Juli 2009)
Kadin (29 Juli 2009)Kadin (29 Juli 2009)
Kadin (29 Juli 2009)Bio Perforasi
 
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskalIsu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskalMahammad Khadafi
 
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim Adi T Wibowo
 
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014Anton Setiadi
 
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR MASA JABATAN GUBERNUR KALIMANTA...
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN  AKHIR MASA JABATAN  GUBERNUR KALIMANTA...LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN  AKHIR MASA JABATAN  GUBERNUR KALIMANTA...
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR MASA JABATAN GUBERNUR KALIMANTA...Kamen Ride
 
Kajian daya saing tenaga kerja lokal
Kajian daya saing tenaga kerja lokal Kajian daya saing tenaga kerja lokal
Kajian daya saing tenaga kerja lokal Heru Suprapto
 
Materi bappeda kota ambon
Materi bappeda kota ambonMateri bappeda kota ambon
Materi bappeda kota ambonSyarifudin Amq
 
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021 Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021 TV Desa
 
4 Tahun Kepemimpinan HBA-Fachrori (Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi)
4 Tahun Kepemimpinan HBA-Fachrori (Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi)4 Tahun Kepemimpinan HBA-Fachrori (Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi)
4 Tahun Kepemimpinan HBA-Fachrori (Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi)S. Pandu Hartadita
 
Presentasi kadis annual eep 2012 (1)
Presentasi kadis annual eep 2012 (1)Presentasi kadis annual eep 2012 (1)
Presentasi kadis annual eep 2012 (1)Teddy Lesmana
 
INFRASTRUKTUR STRATEGIS DI JAWA TIMUR
INFRASTRUKTUR STRATEGIS DI JAWA TIMURINFRASTRUKTUR STRATEGIS DI JAWA TIMUR
INFRASTRUKTUR STRATEGIS DI JAWA TIMURAndi Pranawa
 
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH Adi T Wibowo
 
Refleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi
Refleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi JambiRefleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi
Refleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi JambiS. Pandu Hartadita
 
1. moderator erliza hambali
1. moderator   erliza hambali1. moderator   erliza hambali
1. moderator erliza hambaliAy Aira
 
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdfpresentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdfssuserc48fc3
 
Analisis KS Prov. Maluku Januari 2018
Analisis KS Prov. Maluku Januari 2018Analisis KS Prov. Maluku Januari 2018
Analisis KS Prov. Maluku Januari 2018pis-pk1 pis-pk1
 
Fix arahan men ppn seminar akhir ekpd 2014
Fix arahan men ppn seminar akhir ekpd 2014Fix arahan men ppn seminar akhir ekpd 2014
Fix arahan men ppn seminar akhir ekpd 2014Galih Putro
 

Similar to PDB PER KAPITA NEGARA ASIA (20)

Kadin (29 Juli 2009)
Kadin (29 Juli 2009)Kadin (29 Juli 2009)
Kadin (29 Juli 2009)
 
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskalIsu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
Isu strategis pengelolaan industri dalam perpekstif kebijakan fiskal
 
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim
 
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
 
2. versi singkat paparan kepala bappeda (sinkronisasi materi litkaji dan pr...
2. versi singkat   paparan kepala bappeda (sinkronisasi materi litkaji dan pr...2. versi singkat   paparan kepala bappeda (sinkronisasi materi litkaji dan pr...
2. versi singkat paparan kepala bappeda (sinkronisasi materi litkaji dan pr...
 
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR MASA JABATAN GUBERNUR KALIMANTA...
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN  AKHIR MASA JABATAN  GUBERNUR KALIMANTA...LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN  AKHIR MASA JABATAN  GUBERNUR KALIMANTA...
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR MASA JABATAN GUBERNUR KALIMANTA...
 
Kajian daya saing tenaga kerja lokal
Kajian daya saing tenaga kerja lokal Kajian daya saing tenaga kerja lokal
Kajian daya saing tenaga kerja lokal
 
Materi bappeda kota ambon
Materi bappeda kota ambonMateri bappeda kota ambon
Materi bappeda kota ambon
 
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021 Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
 
Hasil Audit Sosial CSR Migas di Kabupaten Tuban
Hasil Audit Sosial CSR Migas di Kabupaten TubanHasil Audit Sosial CSR Migas di Kabupaten Tuban
Hasil Audit Sosial CSR Migas di Kabupaten Tuban
 
Den syamsir abduh 07082014-unhas
Den syamsir abduh 07082014-unhasDen syamsir abduh 07082014-unhas
Den syamsir abduh 07082014-unhas
 
4 Tahun Kepemimpinan HBA-Fachrori (Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi)
4 Tahun Kepemimpinan HBA-Fachrori (Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi)4 Tahun Kepemimpinan HBA-Fachrori (Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi)
4 Tahun Kepemimpinan HBA-Fachrori (Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi)
 
Presentasi kadis annual eep 2012 (1)
Presentasi kadis annual eep 2012 (1)Presentasi kadis annual eep 2012 (1)
Presentasi kadis annual eep 2012 (1)
 
INFRASTRUKTUR STRATEGIS DI JAWA TIMUR
INFRASTRUKTUR STRATEGIS DI JAWA TIMURINFRASTRUKTUR STRATEGIS DI JAWA TIMUR
INFRASTRUKTUR STRATEGIS DI JAWA TIMUR
 
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
 
Refleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi
Refleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi JambiRefleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi
Refleksi 5 (Lima) Tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi
 
1. moderator erliza hambali
1. moderator   erliza hambali1. moderator   erliza hambali
1. moderator erliza hambali
 
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdfpresentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
 
Analisis KS Prov. Maluku Januari 2018
Analisis KS Prov. Maluku Januari 2018Analisis KS Prov. Maluku Januari 2018
Analisis KS Prov. Maluku Januari 2018
 
Fix arahan men ppn seminar akhir ekpd 2014
Fix arahan men ppn seminar akhir ekpd 2014Fix arahan men ppn seminar akhir ekpd 2014
Fix arahan men ppn seminar akhir ekpd 2014
 

More from Dadang Solihin

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfDadang Solihin
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Dadang Solihin
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Dadang Solihin
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Dadang Solihin
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Dadang Solihin
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Dadang Solihin
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Dadang Solihin
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurDadang Solihin
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Dadang Solihin
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWDadang Solihin
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaDadang Solihin
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDDadang Solihin
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVDadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookDadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRADadang Solihin
 

More from Dadang Solihin (20)

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

PDB PER KAPITA NEGARA ASIA

  • 1.
  • 4. Materi • Statistik Ekonomi Nasional • Penyelarasan RPJMD-RPJMN 2015- 2019 • Simulasi Penyelarasan RPJMD-RPJMN Kegiatan Strategis Jangka Menengah Nasional di Provinsi Jawa Barat dadang-solihin.blogspot.com 4
  • 6. PDB/Capita Beberapa Negara Asia dadang-solihin.blogspot.com 6
  • 7. Pertumbuhan Ekonomi, Pertambahan Kesempatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dadang-solihin.blogspot.com 7  Pertumbuhan ekonomi tidak menyerap tenaga kerja sebanyak yang dibutuhkan.  Dalam periode 2011-2013, terjadi penurunan penciptaan lapangan kerja dibandingkan periode 2007-2010.  Pada tahun 2014, lapangan pekerjaan kembali meningkat.
  • 8. Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Tahun 2014 dadang-solihin.blogspot.com 8 Sumber: BPS, 2015 8.73 7.57 7.29 6.31 6.26 4.85 4.68 4.68 3.25 2.62 2.02 1.65 Indonesia 5,02 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SulawesiBarat Jambi SulawesiSelatan Kep.Riau Gorontalo Bali MALUKU SulawesiUtara SulawesiTenggara KalimantanTengah DKIJakarta JawaTimur Sumbar Bengkulu MalukuUtara Banten JawaTengah PapuaBarat SumateraUtara DIY SulawesiTengah Lampung JawaBarat NusaTenggaraBarat NusaTenggaraTimur KalimantanBarat KalimantanSelatan SumateraSelatan Kep.BangkaBelitung Papua Riau KalimantanTimur Aceh %  Tahun 2014, provinsi yang kaya SDA termasuk mineral, batu bara dan migas (Provinsi Papua, Riau, Kalimantan Timur, dan Aceh) mengalami laju pertumbuhan ekonomi paling rendah dikarenakan menurunnya/tidak stabilnya harga komoditas tersebut di pasar inernasional.  Sedangkan beberapa provinsi yang mengalami laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi, justru provinsi- provinsi yang berada di Luar Jawa/KTI (antara lain provinsi-provinsi di Sulawesi) yang perkonomiannya tidak bergantung pada kekayaan mineral, batu bara, migas.
  • 9. Porsi Ekspor-Impor Pangan Dunia dadang-solihin.blogspot.com 9 IMPORTIR BERAS UTAMA DUNIA Negara Juta ton % Cina 3,20 8,28 Nigeria 2,60 6,73 Iran 2,15 5,56 Irak 1,30 3,36 Pantai Gading 1,30 3,36 Uni Eropa 1,30 3,36 Saudi Arabia 1,23 3,18 Senegal 1,25 3,23 Filipina 1,10 2,85 Afrika Selatan 0,95 2,46 Malaysia 0,90 2,33 Indonesia 0,65 1,68 Brasil 0,75 1,94 Jepang 0,69 1,78 Meksiko 0,73 1,89 Lainnya 17,91 46,33 TOTAL 38,36 100,0 Sumber: Grain: World Market and Trade, USDA, March,2014 Negara Juta ton % India 10,50 27,16 Vietnam 6,80 17,59 Thailand 6,70 17,33 Pakistan 3,50 9,05 AS 3,27 8,46 Myanmar 1,16 3,01 Kamboja 0,98 2,53 Cina 0,45 1,16 Brasil 0,83 2,15 Uruguay 0,90 2,33 Argentina 0,53 1,37 Mesir 0,85 2,20 Australia 0,46 1,19 Guyana 0,35 0,91 Lainnya 1,38 3,56 TOTAL 38,66 100,0 EKSPORTIR BERAS UTAMA DUNIA
  • 10. Penyusutan Lahan Sawah Ancam Produksi Pangan dadang-solihin.blogspot.com 10 Sumber: litbang Kompas diolah dari BPS, Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan 2012, Kementerian Pertanian Laju Percetakan dan Konversi Lahan Tahun 2006 –2013  Percetakan lahan sawah baru per tahun : 47.000 hektar  Laju konversi lahan sawah menjadi permukiman dan kegiatan industri per tahun : 100.000 hektar 8.08 0.92 1.03 0.46 3.44 2.22 11.50 1.23 1.07 0.62 5.61 2.97 Total Sulawesi Kalimantan Bali dan Nusa Tenggara Jawa Sumatera 2002 2012 Berkurangnya Lahan Pertanian (dalam Juta Hektar)
  • 11. Pekerja Pertanian dadang-solihin.blogspot.com 11 0 10,000,000 20,000,000 30,000,000 40,000,000 50,000,000 60,000,000 70,000,000 80,000,000 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tenaga Kerja di Sektor Pertanian dan Non- Pertanian Tahun 2004-2014 Total Pekerja di Sektor Pertanian Total Pekerja di Sektor Non-Pertanian • Jumlah pekerja di sektor pertanian sekitar 39,0 juta orang tahun 2014. • Dari sisi jumlah, petani gurem terus meningkat, dari 10,8 juta tahun 1993, menjadi 13,66 juta tahun 2003 dan 15,6 juta orang tahun 2008. • Tahun 2003-2013 terjadi penurunan 5,04 juta petani yang menguasai lahan dibawah 0,1 hektar. • Laju penyusutan lahan pertanian rakyat mencapai 1,9 juta hektar selama 15 tahun atau 129.000 hektar rata-rata per tahun.
  • 12. Jumlah Rumah Tangga Petani (Sensus Pertanian 2013) dadang-solihin.blogspot.com 12 RUMAH TANGGA PETANI MENURUT SUBSEKTOR • Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia yang dihasilkan oleh ST2013 sebesar 26,14 juta rumah tangga • Data tersebut didapati menurun sebesar 5,10 juta rumah tangga atau 16,32 persen dibandingkan hasil ST2003 dengan jumlah rumah tangga pertanian sebesar 31,23 juta. Tabel 2.1 Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian Menurut Subsektor, 2003 dan 2013 Sumber : Sensus Pertanian 2013, Badan Pusat Statistik Agriculture Business Household Sub-Sector ST2003 (000) ST2013 (000) Change Absolute (000) % AGRICULTURE SECTOR 31.232,18 26.135,47 -5.096,72 -16,32 SUB-SECTOR: 1. Tanamam Pangan 18.708,05 17.728,19 -979,87 -5,24 • Padi 14.206,36 14.147,94 -58,41 -0,41 • Palawija 10.941,92 8.624,24 -2.317,68 -21,18 2. Hortikultura 16.937,62 10.602,15 -6.335,47 -37,40 3. Perkebunan 14.128,54 12.770,09 -1.358,45 -9,61 4. Peternakan 18.595,82 12.969,21 -5.626,61 -30,26 5. Perikanan 2.489,68 1.975,23 -514,45 -20,66 • Budidaya 985,42 1.187,56 202,15 20,52 • Tangkap 1.569,05 864,49 -704,55 -44,90 6. Kehutanan 6.827,94 6.782,86 -45,08 -0,66 7. Jasa Pertanian 1.846,14 1.075,93 -770,20 -41,59
  • 13. Impor Ikan dan Udang-cumi (Segar dan Kaleng) dadang-solihin.blogspot.com 13
  • 14. Impor Buah dan Sayur (Segar dan Kaleng) dadang-solihin.blogspot.com 14
  • 15. Listrik Per Kapita • Konsumsi energi listrik Indonesia per kapita baru mencapai 741 kilowatt hour (KWh) per kapita. • Di ASEAN, konsumsi listrik tertinggi dipegang oleh Brunei Darussalam dengan angka 8.308 KWh per kapita, disusul Singapura 8.185 KWh per kapita, kemudian Malaysia 3.490 KWh per kapita, lalu Thailand 2.079 per Kwh, dan Vietnam 799 KWh per kapita. • Konsumsi listrik India per kapita 778 KWh. dadang-solihin.blogspot.com 15
  • 16. Rasio Elektrifikasi dan Energi yang Dikonsumsi Per Kapita Tahun 2013 dadang-solihin.blogspot.com 16 WILAYAH Penduduk (1.000) Rumah Tangga (1.000) Pelanggan KWh Jual Rasio Elektrifkasi (%) kWh jual/kapitaRT (1.000) Persen terhadap Indonesia KWh (1.000) Persen terhadap Indonesia SUMATERA 53.539,0 13.056,4 9.917 19,78 25.739 13,95 75,95 480,75 JAWA 141.985,6 38.193,2 31.655 63,13 137.029 74,28 82,88 965,09 BALI & NUSA TENGGARA 13.721,1 3.480,9 2.203 4,39 5.687 3,08 63,30 414,49 KALIMANTAN 14.751,4 3.674,4 2.617 5,22 6.988 3,79 71,23 473,74 SULAWESI 18.216,9 4.262,2 3.019 6,02 7.266 3,94 70,83 398,85 MALUKU & PAPUA 6.604,1 1.537,2 733 1,46 1.773 0,96 47,72 268,46 LUAR JAWA 106.832,5 26.011,3 18.461 36,82 49.463 26,81 70,97 463,00 JAWA 141.985,6 38.193,3 31.655 63,13 138.081 74,85 82,88 972,50 INDONESIA 248.818,1 64.204,3 50.145 100,00 184.482 100,00 78,10 741,44
  • 17. Ketimpangan Rasio Elektrifikasi Per Wilayah Tahun 2013 serta Target 2015-2019 NAD 89,72 % Sumut 87,62% Sumbar 80,22% Riau 77,56% Sumsel 70,90% Bengkulu 78,53% Babel 97,13% Lampung 77,55% Jakarta 99,99% Banten 86,27% Jabar 80,15% Jateng 86,13% Jambi 75,14% DIY 80,57% Jatim 79,26% Bali 78,08% NTT 54,77% Kalbar 95,55% Kalsel 81,61% Kaltim 80,45% Sulut 81,82% Sulteng 71,02% Sulsel 81,14% Malut 87,67% Maluku 78,36% Papua 36,41% Category : > 70 % 50 - 70 % < 50 % Sulbar 67,60% Kepri 69,66% Sultra 62,51% Papua Barat 75,53% Kalteng 66,21% Gorontalo 67,81% NTB 64,43% Rasio Elektrifikasi (%) REALISASI TARGET 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 63,00 64,30 65,10 65,80 67,20 72,95 76,56 80,16 81,51 * 85,18 88,19 91,09 93,90 96,6 97,8 98,4 99,9 *)= Angka Sementara
  • 18. Produksi dan Konsumsi Listrik Per Kapita (KWH Per Kapita) dadang-solihin.blogspot.com 18 Sumber: World Bank, 2011 No. Negara Konsumsi Listrik Per Kapita (KwH) Produksi Listrik (KwH) 1 Singapore 8.404,23 45.999.000.000 2 Malaysia 4.246,47 130.090.000.000 3 China 3.297,97 4.715.716.000.000 4 Thailand 2.315,99 155.986.000.000 5 Vietnam 1.073,28 99.179.000.000 6 India 684,106 1.052.330.000.000 7 Indonesia 679,7 182.384.000.000
  • 19. Produksi Listrik RRT, India dan Indonesia (GWh) dadang-solihin.blogspot.com 19
  • 20. 85% Produksi Batu Bara untuk Negara Lain dadang-solihin.blogspot.com 20 Juta Ton
  • 21. Lonjakan Produksi SDA, Tetapi Tidak untuk Kemandirian Bangsa dadang-solihin.blogspot.com 21
  • 22. Cadangan,Produksi,danEksportBatubaraDunia Negara Cadangan (MiliarTon) Negara Produksi Tahun2011 (JutaTon) Negara Ekspor Tahun 2011(Juta Ton) 1.AmerikaUtara 246 1.China 3.471 1.Indonesia 309 2.Rusia 147 2.AmerikaSerikat 1.004 2.Australia 284 3.China 115 3.India 585 3.Rusia 124 4.Australia 76 4.Australia 414 4.AmerikaSerikat 97 5.India 59 5.Indonesia 376 5.Colombia 75 6.Eropa 50 6.Rusia 334 6.AfrikaSelatan 72 7.Afrika 32 7.AfrikaSelatan 253 7.Kazakhstan 34 8.Indonesia 20 8.Jerman 189 9AmerikaLatin 15 9.Polandia 139 Sumber: World Coal Association Cadangan, Produksi, dan Ekspor Batubara Dunia dadang-solihin.blogspot.com 22
  • 23. Sumbangan Batubara Indonesia untuk Produksi Listrik RRT & India Masing-masing setara dengan Pemakaian Sendiri dadang-solihin.blogspot.com 23
  • 24. Peran Industri Makin Merosot: Tanda Kualitas Ekonomi Nasional Mundur dadang-solihin.blogspot.com 24
  • 25. Perbandingan Gross Profit Margin dari Tiga Sektor Usaha dari Beberapa Perusahaan Terbuka Tahun Buku 2011 dadang-solihin.blogspot.com 25 Sumber : Bursa Efek Indonesia, 2014
  • 26. Perekonomian Nasional Makin Bertumpu di Pulau Jawa dadang-solihin.blogspot.com 26
  • 27. dadang-solihin.blogspot.com 27 SUMATERA Batubara 52.483,20 JTon Minyak Bumi 5.299,47 MMSTB Gas Bumi 133,55 TSCF JAWA Batubara 14,21 JTon Minyak Bumi 1.631,34 MMSTB Gas Bumi 9,97 TSCF SULAWESI Batubara 233,10 JTon Minyak Bumi 49,11 MMSTB Gas Bumi 3,88 TSCF MALUKU Batubara 2,13 JTon Minyak Bumi 37,92 MMSTB Gas Bumi 15,22 TSCF PAPUA Batubara 128,57 JTon Minyak Bumi 65,73 MMSTB Gas Bumi 23,91 TSCF KALIMANTAN Batubara 52.326,23 JTon Minyak Bumi 669,24 MMSTB Gas Bumi 17,36 TSCF  Dengan tingkat produksi batubara 400 juta ton pertahun maka umur cadangan sekitar 50 tahun.  Cadangan Proven minyak bumi 4 milyar barel, dengan produksi kurang lebih 300 juta barel/tahun, dikhawatirkan cadangan habis dalam waktu 10-13 tahun  Cadangan gas bumi sekitar 150 TSCF, produksi nasional sekitar 5 TSCF, maka cadangan dapat bertahan sekitar 30 tahun. Cadangan Kekayaan Alam yang Tersedia Masih Bisa untuk Membangun Kedaulatan Energi dan Memulihkan Sektor Industri
  • 28. Potensi Perikanan Per Wilayah Penangkapan di Indonesia (satuan dalam 1.000 ton/tahun) WPP Selat Malaka dan Laut Andaman 276,1 WPP Samudera Hindia A (Barat Sumatera dan Selat Sunda) 565,1 WPP Samudera Hindia B (Selatan Jawa - Laut Timor Barat) 491,7 WPP Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut Cina Selatan 1.059 WPP Laut Jawa 836,6 WPP Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut Bali 929,7 WPP Teluk Tolo dan Laut Banda 278,0 WPP Laut Aru, Laut Arafura dan Timur Laut Timor 855,6 WPP Teluk Cenderawasih dan Samudera Pasifik 299,2 WPP Laut Sulawesi dan Utara Pulau Halmahera 333,7 WPP Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram, dan Teluk Berau; 595,5
  • 29. Kedatangan Wisatawan Ke Empat Negara • Keempat negara di Asia Tenggara pada kurun waktu 2010-2013 mengalami tren peningkatan kedatangan wisatawan mancanegara (wisman). • Pada tahun 2014, seiring dengan adanya demonstrasi, ketidak- stabilan politik dan banjir di Thailand, jumlah wisman mengalami penurunan. • Dalam 5 tahun terakhir Indonesia tumbuh rata-rata 7,6 persen. Sementara itu, Malaysia tumbuh 2,6 persen, Thailand 12,8 persen, dan Singapura 7,1 persen. • Dengan kondisi ini, Indonesia memiliki peluang untuk meningkatkan jumlah wismannya. 2010 2011 2012 2013 2014 Thailand 15,936,400 19,230,470 22,353,903 26,546,725 24,779,768 Singapore 11,638,663 13,171,303 14,496,091 15,567,923 15,095,152 Malaysia 24,577,196 24,714,324 25,032,708 25,715,460 27,437,315 Indonesia 7,002,944 7,649,731 8,044,462 8,802,129 9,435,411 0 5,000,000 10,000,000 15,000,000 20,000,000 25,000,000 30,000,000 orang Jumlah Wisatawan Mancanegara di Indonesia dan di Negara-negara Tetangga dadang-solihin.blogspot.com 29
  • 32. Rendahnya Kualitas Pekerja Menyebabkan Produktivitas Rendah dadang-solihin.blogspot.com 32 • Hanya 5 persen dari pekerja yang memperoleh pelatihan, menyebabkan sebagian besar tenaga kerja memiliki keahlian rendah (Sakernas 2014) • Pelambatan keterampilan pekerja, menyebabkan produktivitas tenaga kerja secara keseluruhan rendah, termasuk dibandingkan negara-negara di ASEAN. 110,8 Juta Pekerja (2012) Low skilled (%) Semi- Skilled (%) Skilled (%) Total (%) Pertanian Industri Jasa ++ 96,3 86,5 55,9 3,6 9,7 30,6 0,1 3,8 13,5 100,0 100,0 100,0 pernah mempero leh pelatihan 4,06% tidak pernah memperoleh pelatihan 96% Pengangguran Terbuka Menurut Pelatihan Yang Pernah Diterima Tahun 2014 NEGARA Pengangguran Terbuka Berdasarkan Pendidikan (% dari jumlah penganggur) Primary (SD, SMP) Secondary (SMA, SMK) Tertiary (D1, D3, S1) Indonesia 39 40 10 Malaysia 10 61 25 Philippines 12 45 42 Singapore 27 23 50 Thailand 39 18 34
  • 33. Presentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi (September 2014) 9.54 12.05 12.77Indonesia 10,96 0 5 10 15 20 25 30 DKIJakarta Bali KalimantanSelatan KepBangkaBelitung Banten KalimantanTengah KalimantanTimur KepRiau SumateraBarat MalukuUtara Riau KalimantanBarat SulawesiUtara Jambi JawaBarat SulawesiSelatan SumateraUtara SulawesiBarat JawaTimur SulawesiTenggara JawaTengah SulawesiTengah SumateraSelatan Lampung DIYogyakarta Aceh NusaTenggaraBarat Bengkulu Gorontalo Maluku NusaTenggaraTimur PapuaBarat Papua Persentase Penduduk Miskin Provinsi (%) Persentase Penduduk Miskin Nasional (%) dadang-solihin.blogspot.com 33
  • 34. Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2014 dadang-solihin.blogspot.com 34
  • 35. Perkembangan Golongan Pendapatan (Gini Ratio) Provinsi Menurut Kelompok Gini Ratio Tahun 2008-2013 dadang-solihin.blogspot.com 35 RATIO GINI PROVINSI 2008 2009 2010 2011 2012 2013 < 0,35 Kep. Bangka Belitung 0,26 0,29 0,30 0,30 0,29 0,31 Maluku Utara 0,33 0,33 0,34 0,33 0,34 0,32 Aceh 0,27 0,29 0,30 0,33 0,32 0,34 0,35 - 0,40 Sumatera Utara 0,31 0,32 0,35 0,35 0,33 0,35 Jambi 0,28 0,27 0,30 0,34 0,34 0,35 Nusa Tenggara Timur 0,34 0,36 0,38 0,36 0,36 0,35 Kalimantan Tengah 0,29 0,29 0,30 0,34 0,33 0,35 Sulawesi Barat 0,31 0,30 0,36 0,34 0,31 0,35 Sumatera Barat 0,29 0,30 0,33 0,35 0,36 0,36 Kepulauan Riau 0,30 0,29 0,29 0,32 0,35 0,36 Lampung 0,35 0,35 0,36 0,37 0,36 0,36 Jawa Timur 0,33 0,33 0,34 0,37 0,36 0,36 Nusa Tenggara Barat 0,33 0,35 0,40 0,36 0,35 0,36 Kalimantan Selatan 0,33 0,35 0,37 0,37 0,38 0,36 Riau 0,31 0,33 0,33 0,36 0,40 0,37 Kalimantan Timur 0,34 0,38 0,37 0,38 0,36 0,37 Maluku 0,31 0,31 0,33 0,41 0,38 0,37 Sumatera Selatan 0,30 0,31 0,34 0,34 0,40 0,38 Bengkulu 0,33 0,30 0,37 0,36 0,35 0,39 Jawa Tengah 0,31 0,32 0,34 0,38 0,38 0,39 Banten 0,34 0,37 0,42 0,40 0,39 0,40 Bali 0,30 0,31 0,37 0,41 0,43 0,40 Kalimantan Barat 0,31 0,32 0,37 0,40 0,38 0,40 > 0,40 Jawa Barat 0,35 0,36 0,36 0,41 0,41 0,41 Sulawesi Tengah 0,33 0,34 0,37 0,38 0,40 0,41 Sulawesi Utara 0,28 0,31 0,37 0,39 0,43 0,42 DKI Jakarta 0,33 0,36 0,36 0,44 0,42 0,43 Sulawesi Selatan 0,36 0,39 0,40 0,41 0,41 0,43 Sulawesi Tenggara 0,33 0,36 0,42 0,41 0,40 0,43 Papua Barat 0,31 0,35 0,38 0,40 0,43 0,43 DI Yogyakarta 0,36 0,38 0,41 0,40 0,43 0,44 Gorontalo 0,34 0,35 0,43 0,46 0,44 0,44 Papua 0,40 0,38 0,41 0,42 0,44 0,44
  • 36. Presentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Provinsi (Agustus 2014) 2.08 4.43 5.08 Indonesia 5,94 0 2 4 6 8 10 12 Bali SulawesiBarat KalimantanTengah NusaTengggaraTimur DIYogyakarta Papua Bengkulu SulawesiTengah KalimantanSelatan KalimantanBarat Gorontalo JawaTimur SulawesiTenggara Lampung SumateraSelatan PapuaBarat Jambi SulawesiSelatan Kep.BangkaBelitung MalukuUtara JawaTengah NusaTenggaraBarat SumateraUtara SumateraBarat Riau KepulauanRiau KalimantanTimur SulawesiUtara JawaBarat DKIJakarta Aceh Banten Maluku % TPT Provinsi % TPT Indonesia
  • 37. Peta Persebaran dan Perkembangan Daerah Tertinggal 122 kab 20142009 199 kab *70 kab Keluar DOB 34 183 kab target keluar 2004 199-50+ 34 2019 75 kab DOB 9 keluar 50 kab 183-70+ 9 DOB 47kab 122-75 *Berdasarkan Kepmen PDT No. 141 Tahun 2014 tentang Daerah Tertinggal yang Terentaskan Tahun 2014
  • 38. Proyeksi Perkembangan Penduduk Perkotaan dan Perdesaan Sumber: BPS, Proyeksi Penduduk Indonesia 2010- 2035 0 10 20 30 40 50 60 70 2010 2015 2020 2025 2030 2035 %terhadapjumlahpenduduknasional Perkotaan Perdesaan Penduduk yang tinggal di perkotaan dari tahun ke tahun akan terus meningkat dadang-solihin.blogspot.com 38
  • 39. Angka Kekurangan Rumah Mencemaskan • Angka kekurangan rumah (housing backlog) di Indonesia pada tahun 2014 diperkirakan mencapai sekitar 17,2 juta unit. Angka ini diproyeksikan dari angka 13,6 juta unit pada tahun 2010 dan 4,3 juta unit pada tahun 2000 (berdasarkan Sensus BPS yang diadakan setiap 10 tahun sekali). • Ini berarti ada rata-rata pertambahan 930 ribu unit kekurangan rumah setiap tahun. • Luas permukiman kumuh juga diperkirakan mencapai 63.000 ha pada tahun 2014. Proyeksi ini diperoleh dari luas kumuh yang bertambah dari 47.393 ha pada tahun 2000 menjadi sekitar 59.000 ha pada tahun 2010 (Sensus BPS). • Ini berarti kawasan kumuh bertambah rata-rata lebih dari 1000 ha setiap tahunnya. dadang-solihin.blogspot.com 39
  • 40. Kesenjangan Partisipasi Pendidikan dadang-solihin.blogspot.com 40 - 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 Papua SulawesiBarat Gorontalo KepulauanBangka SulawesiTengah KalimantanBarat KalimantanSelat KalimantanTenga Riau SulawesiSelatan SulawesiTenggar JawaBarat SulawesiUtara SumateraSelatan NusaTenggaraTi JawaTengah Lampung SumateraBarat Jambi SumateraUtara MalukuUtara Banten NusaTenggaraBa PapuaBarat JawaTimur Bengkulu DKIJakarta Aceh Maluku KepulauanRiau Bali KalimantanTimur DIYogyakarta Angkaterendahtkkab/kota Rata-ratatk provinsi Angkatertinggitk kab/kota Disparitas akses pendidikan dasar sudah semakin kecil baik antar daerah maupun antar kelompok sosial- ekonomi. Namun masih perlu upaya besar untuk menjamin semua anak usia 7-15 tahun untuk mengikuti pendidikan yang berkualitas. 62.5 77.7 93.3 Papua Barat Papua NTT Kalteng Kalbar Kalsel Gorontalo Sulteng Sulbar Sumsel Banten Jabar Lampung Kep.Babel Malut Kaltim Sulsel INDONESIA Jateng Bengkulu Jambi Sulut Maluku Sultra NTB Sumut Riau Jatim Aceh Kep.Riau Sumbar Bali DIY DKIJakarta APM SMP/MTs per Provinsi, 2011 APS penduduk usia 7-15tahun menurut kelompok pengeluaran keluarga, 2012. APS 13-15 tahun antar provinsi dan kab/kota
  • 41. Kualitas Guru Kualifikasi Guru per Provinsi, 2012 Tren Sertifikasi Guru 21,15 25,64 26,39 26,92 29,03 31,48 31,63 34,40 36,76 38,95 39,72 39,83 42,59 43,25 43,60 43,73 43,93 44,03 46,41 47,09 47,99 49,89 50,16 50,89 50,89 51,24 51,63 52,51 54,69 54,79 58,46 65,05 68,71 0% 20% 40% 60% 80% 100% DKI BALI JATIM YOGYA JABAR BANTEN SULSEL JATENG BENGKULU N T B SUMBAR KALTIM SUMUT RIAU KEPRI SULBAR KALTENG KALSEL SUMSEL GORONTALO LAMPUNG N A D IRJABAR SULUT SULTRA SULTENG BABEL JAMBI PAPUA KALBAR MALUT MALUKU N T T <S1 ≥ S1Sumber: NUPTK 2012 Sumber: Kemdikbud • Masih banyak guru yang belum memenuhi persyaratan kualifikasi akademik minimal sebagaimana diamanatkan UU Guru dan Dosen • 1,5 juta guru yang tersertifikasi (55% dari seluruh jumlah guru)
  • 42. Indeks Pembangunan Masyarakat Sumber: dihitung menggunakan data Susenas Modul Sosial Budaya 2012 Indeks Pembangunan Masyarakat, 2012 Dimensi Indeks Pembangunan Masyarakat, 2012 Indeks Pembangunan Masyarakat merupakan indeks komposit yang mengukur: 1. Indeks gotong-royong (mengukur modal sosial  kepercayaan kepada lingkungan tempat tinggal, kemudahan mendapatkan pertolongan, aksi kolektif masyarakat dalam membantu masyarakat yang membutuhkan dan kegiatan bakti sosial, serta jejaring sosial) 2. Indeks toleransi (mengukur kohesi sosial  toleransi masyarakat dalam menerima kegiatan agama dan suku lain di lingkungan tempat tinggal) 3. Indeks rasa aman (mengukur rasa aman yang dirasakan masyarakat di lingkungan tempat tinggal) Dimensi Indeks Gotong Royong, 2012 Indeks Toleransi, 2012 dadang-solihin.blogspot.com 42
  • 43. Gini Index dadang-solihin.blogspot.com 43 40 percent Low 40 percent Medium 20 percent High Gini Index Expenditure Expenditure Expenditure 2005 20.22 37.69 42.09 0.33 2006 21.42 37.65 41.26 0.36 2007 18.74 36.51 44.75 0.38 2008 18.72 36.43 44.86 0.37 2009 21.22 37.54 41.24 0.37 2010 18.05 36.48 45.47 0.38 2011 16.86 34.73 48.41 0.41
  • 44. Pembangunan Jabodetabek dan Tumbal Korban Manusia dadang-solihin.blogspot.com 44 2009 2010 2011 2012 2013 Korban Jiwa Mudik 702 772 668 908 795
  • 45. Kondisi jalan dadang-solihin.blogspot.com 45 Indikator Kinerja Infrastruktur Baseline Tahun 2014 Persentase  Kondisi jalan nasional 38.570 km  Baik  Sedang  Rusak ringan  Rusak berat 24.545 km 11.305 km 1.516 km 1.203 km 63,64 % 29,31 % 3,93 % 3,12 %  Kondisi jalan provinsi 47.662 km  Baik  Sedang  Rusak ringan  Rusak berat 13.416 km 20.124 km 5.649 km 8.473 km 28,16 % 42,22 % 11,85 % 17,78  Kondisi jalan kabupaten/kota 392.530 km  Baik  Sedang  Rusak ringan  Rusak berat 69.666 km 162.555 km 48.093 km 112.216 km 17,75 % 41,41 % 12,25 % 28,59 %
  • 46. Kinerja Infrastruktur dadang-solihin.blogspot.com 46 Indikator Kinerja Infrastruktur Baseline Tahun 2014 Persentase  Pengembangan pelabuhan  Dwelling time pelabuhan 6 – 7 hari  Pengembangan bandara 237  On-time Performance Penerbangan 75 %  Kab/kota yang dijangkau broadband 82 % Armada Kapal Penyeberangan  Dibawah 10 tahun  Antara 10 – 20 tahun  Diatas 20 tahun Total 72 unit 60 unit 142 unit 274 unit 26,28 % 21,90 % 51,82 %
  • 48. Penyelarasan Sasaran Makro 48dadang-solihin.blogspot.com Indikator Target RPJMD Target RPJMN Pertumbuhan Ekonomi Tingkat Pengangguran Tingkat Kemiskinan
  • 49. Penyelarasan Sasaran Pokok 49dadang-solihin.blogspot.com Sasaran Ya Tidak Target RPJMD Rekomendasi Target (hingga akhir periode RPJMD) I. Sasaran Makro Pembangunan Manusia dan Masyarakat 1. Indeks Pembangunan Manusia 2. Indeks Pembangunan Masyarakat 3. Indeks Gini 4. Meningkatnya presentase penduduk yang menjadi peserta jaminan kesehatan melalui SJSN Bidang Kesehatan 4. Kepesertaan Program SJSN Ketenagakerjaan - Pekerja Formal - Pekerja Informal Dst...
  • 50. Penyelarasan Strategi • Penyelarasan Strategi (RPJMD) terhadap Tema Pengembangan Wilayah (RJMN) Wilayah Tema Pengembangan Strategi Pembangunan Daerah Papua • Percepatan pengembangan industri berbasis komoditas lokal yang bernilai tambah di sektor/subsektor pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan; • Dst ... Maluku • Produsen makanan laut dan lumbung ikan nasional • Dst ... dst... 50dadang-solihin.blogspot.com
  • 51. Penyelarasan Arah Kebijakan • Penyelarasan arah kebijakan (RPJMD) terhadap Tujuan pengembangan wilayah (RPJMN) Wilayah Tujuan Pengembangan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Nusa Tenggara a. pengembangan pariwisata ekologis, serta pengembangan industri berbasis komoditas peternakan terutama sapi, garam, rumput laut, jagung, mangan, dan tembaga; b. penyediaan infrastruktur wilayah; c. dst Sulawesi a. pengembangan industri berbasis logistik, komoditas kakao, jagung, perikanan, padi, rotan, aspal, nikel, bijih besi, dan gas bumi, serta pengembangan pariwisata bahari; b. dst Sumatera a. pengembangan hilirisasi komoditas batu bara, serta pengembangan industri berbasis komoditas kelapa sawit, karet, timah, bauksit, dan kaolin; b. Dst... Dst... 51dadang-solihin.blogspot.com
  • 52. Indikasi Lokasi Pengembangan Kawasan Industri Provinsi Jawa Barat 2015-2019 dadang-solihin.blogspot.com 52 No. Kawasan Industri Kabupaten Luas Komoditi Utama 1 Cilamaya Karawang 3.100,0 Ha Otomotif dan Permesinan 2 Majalengka Majalengka 877,0 Ha Tekstil dan Produk Tekstil 3 Sukabumi Sukabumi 900 Ha Industri Alat Berat & Komp 4 Subang Subang 1000 Ha Otomotif dan Permesinan
  • 53. Sasaran Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Jawa-Bali Per Provinsi 2015-2019 dadang-solihin.blogspot.com 53 Wilayah Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 2015 2016 2017 2018 2019 DKI Jakarta 5.4 6.5 7.2 7.3 7.9 Jawa Barat 5.5 6.6 7.1 7.8 7.7 Banten 4.9 5.6 6.4 6.8 7.7 Jawa Tengah 5.7 6.7 7.1 7.5 7.7 D.I Yogyakarta 5.3 5.9 6.1 6.4 6.5 Jawa Timur 6.2 6.6 7.1 7.3 7.9 Bali 7.5 7.3 7.8 8.3 8.6
  • 54. Sasaran Tingkat Kemiskinan Wilayah Jawa-Bali Per Provinsi 2015-2019 dadang-solihin.blogspot.com 54 Wilayah Tingkat Kemiskinan (Persen) 2015 2016 2017 2018 2019 DKI Jakarta 3.4 3.2 3.0 2.7 2.5 Jawa Barat 8.9 8.2 7.6 6.9 6.3 Banten 5.3 4.9 4.5 4.1 3.7 Jawa Tengah 13.1 12.2 11.3 10.4 9.5 D.I Yogyakarta 13.8 12.8 11.8 10.9 9.9 Jawa Timur 12.0 11.2 10.4 9.6 8.7 Bali 4.0 3.7 3.5 3.2 2.9
  • 55. Sasaran Tingkat Pengangguran Wilayah Jawa-Bali Per Provinsi 2015-2019 dadang-solihin.blogspot.com 55 Wilayah Tingkat Pengangguran (Persen) 2015 2016 2017 2018 2019 DKI Jakarta 9.3 9.1 8.8 8.5 8.3 Jawa Barat 8.6 8.3 8.0 7.7 7.4 Banten 9.6 9.2 8.8 8.4 8.0 Jawa Tengah 5.4 5.2 5.1 4.9 4.7 D.I Yogyakarta 3.8 3.7 3.6 3.4 3.3 Jawa Timur 4.0 3.9 3.7 3.6 3.5 Bali 1.9 1.8 1.8 1.7 1.6
  • 56. Tabel 7.9 Prioritas Lokasi Pengembangan Pusat Kegiatan Jawa Barat 2015-2019 dadang-solihin.blogspot.com 56 Pusat Kegiatan dalam RTRWN PKN PKW PKSN Kawasan Perkotaan Jabodetabek (I/C/3) Pandeglang (II/B) Serang (I/C/1) Rangkas Bitung (II/B) Cilegon (I/C/1) Kawasan Perkotaan Bandung Raya (I/C/3) Sukabumi (I/C/1) Cirebon(I/C/1) Cikampek – Cikopo (I/C/1) Pelabuhanratu (II/C/2) Indramayu (II/C/1) Kadipaten (II/C/2) Tasikmalaya (I/C/1) Pangandaran (II/C/2)
  • 58. Perkeretaapian Diperuntukkan bagi Pengangkutan Penumpang dan Barang dadang-solihin.blogspot.com 58 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 1. Pembangunan Jalur KA Bandung-Tanjungsari- Sumedang-Kertajati-Kadipaten-Cirebon 2. Pembangunan Jalur KA Bogor-Sukabumi-Cianjur- Padalarang 3. Pembangunan jalur ganda KA antara Padalarang - Bandung - Cicalengka (KA Perkotaan Bandung termasuk elektrifikasi) 4. Pembangunan jalur KA baru lingkar luar Jabodetabek antara Parungpanjang - Citayam 5. Pembangunan double-double track (DDT) antara Manggarai –Jatinegara – Bekasi - Cikarang 6. Lanjutan pembangunan shortcut antara Cibungur - Tanjung Rasa
  • 59. Perkeretaapian Diperuntukkan bagi Pengangkutan Penumpang dan Barang dadang-solihin.blogspot.com 59 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 7. Pembangunan jalur KA antara Cangkring - Pelabuhan Cirebon 8. Elektrifikasi rei ganda KA Cikarang-Cikampek 9. Reaktivasi jalur KA antara Rancaekek - Tanjung. Sari 10. Pembangunan jalur KA baru antara Tanjung Sari - Kertajati 11. Reaktivasi jalur KA antara Cirebon - Kadipaten dan pembangunan jalur KA baru antara Kadipaten - Bandara Kertajati 12. Reaktivasi jalur KA antara Banjar –Kroya
  • 60. Perkeretaapian Diperuntukkan bagi Pengangkutan Penumpang dan Barang dadang-solihin.blogspot.com 60 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 13. Reaktivasi jalur KA antara Banjar - Pangandaran - Cijulang 14. Pembangunan monorail Bandung Raya (Pemprov Jabar, KPS) 15. Pembangunan Jalur KA ganda Parsial Jalur KA Cisomang-Cikadongdong 16. Pembangunan Jalur KA ganda Jalur Cikadongdong- Padalarang 17. Pembangunan Jalur KA ganda KA Parungpanjang- Tenjo 18. Pembangunan Jalur KA ganda Parsial Purwakarta- Ciganea 19. Pembangunan Jalur KA Elektrifikasi Citayam-Nambo
  • 61. Perkeretaapian Diperuntukkan bagi Pengangkutan Penumpang dan Barang dadang-solihin.blogspot.com 61 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 20. Pembangunan Jalur KA Shortcut Jalur KA Cibungur- Tanjungrasa 21. Pembangunan Jalur KA Stasiun Kejaksan- Pelabuhan Cirebon 22. Pembangunan Jalur KA Bandung-Tanjungsari 23. Terminal Terpadu (Kereta Api) Gedebage 24. Light Rail Transit (LRT) Kota Bandung
  • 62. Perhubungan Darat dadang-solihin.blogspot.com 62 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 1. Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Bandung* 2. Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Bogor* 3. Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Bekasi* 4. Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Depok* 5. Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Cimahi* 6. Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Tasikmalaya*
  • 63. Perhubungan Udara dadang-solihin.blogspot.com 63 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 1. Pembangunan Bandara Kertajati* 2. Pengembangan Bandar Udara Nusawiru di Kab. Pangandaran 3. Pengembangan Bandar Udara Cakrabhuwana Kab. Cirebon 4. Pembangunan Airstrip Pangandaran
  • 64. Perhubungan Laut dadang-solihin.blogspot.com 64 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 1. Pengembangan Pelabuhan Pemanukan 2. Pembangunan Pelabuhan Laut Regional di Jawa Barat Selatan 3. Pengembangan Pelabuhan Laut Cirebon di Kota Cirebon 4. Pembangunan Pelabuhan Laut di Indramayu untuk mendukung pariwisata ke Pulau Biawak 5. Pembangunan Pelabuhan Muara Gembong dan Tarumajaya di Kab. Bekasi 6. Pengembangan Pelabuhan Pangandaran
  • 65. Jalan dadang-solihin.blogspot.com 65 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 1. Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi 2. Pembangunan Jalan Tol Cibitung - Cilincing 3. Pembangunan Jalan Tol Cikampek-Palimanan 4. Pembangunan Jalan Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan 5. Pembangunan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung 6. Pembangunan Jalan tol Pasir Koja- Soreang 7. Pembangunan Jalan Tol Kota Bandung (BIUTR) 8. Pembangunan Flyover Kopo (Bandung) dan Bulak Kapal (Bekasi) 9. Pembangunan Flyover Kopo (Bandung) - Keracondong 10. Pembangunan Flyover Bulak Kapal (Bekasi)
  • 67. Ketenagalistrikan dadang-solihin.blogspot.com 67 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 1. PLTGU Jawa-1 1600 MW 2. PS Upper Cisokan Pump Storage (FTP2) 1040 MW 3. PLTU Jawa-1 (FTP2) 1000 MW 4. PLTGU Muara Tawar Add-on 2,3,4 650 MW 5. PLTGU Peaker Jawa Bali -1 400 MW 6. PLTGU/MG Peaker Jawa-Bali 4 300 MW 7. PLTGU/MG Peaker Jawa-Bali 4 150 MW 8. PLTA Jatigede (FTP2) 110 MW 9. PLTP Patuha (FTP2) 110 MW 10. PLTP Tangkuban Perahu I (FTP2) 55 MW 11. Pengembangan jaringan transmisi dan distribusi
  • 68. Telekomunikasi dan Informatika dadang-solihin.blogspot.com 68 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 1. Pembangunan Serat Optik antar seluruh kabupaten/kota 2. Pengembangan transmisi penyiaran TVRI
  • 69. Sumber Daya Air dadang-solihin.blogspot.com 69 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 1. Pembangunan Waduk Ciawi (2015-2018) Bogor 2. Revitalisasi Situ - Jawa Barat (25 Situ) 3. Pembangunan SPAM Air Baku Kali Baru Barat dan Kali Baru Timur Bogor 4. Pembangunan DI Sadawarna Subang, Indramayu 5. Rehabilitasi Jaringan Irigasi SS Sukamandi Cs, SS Jengkol Cs, SS Gadung Cs, SS Rancabango Cs, dan SS Beres - Kab Subang (Loan World Bank - WISMP2) Bekasi 6. Pembebasan Tanah untuk Floodway Cisangkuy Bandung 7. Pembangunan Floodway Cisangkuy Bandung 8. Pembangunan Retensi Cieunteung Bandung
  • 70. Sumber Daya Air dadang-solihin.blogspot.com 70 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 9. Pembangunan relokasi tanggul s. Citarum Hilir, desa Teluk Buyung Kab. Karawang 10. Pembebasan lahan untuk pembangunan tanggul s. Citarum Hilir, desa Pantai Sederhana Kab. Bekasi 11. Pembangunan tanggul s. Citarum Hilir, desa Pantai Sederhana Kab. Bekasi 12. Sodetan Sungai Cilamatan Ds. Wanasari Kec Cipunagara Subang 13. Pembebasan Lahan untuk rehabilitasi 4 anak sungai - Loan JICA IP-559 Bandung 14. Upper Citarum Basin Flood Management (Loan JICA IP-559) Bandung 15. Peningkatan Kapasitas Sungai Citarum Hulu Rancamanyar s/d Nanjung Bandung
  • 71. Sumber Daya Air dadang-solihin.blogspot.com 71 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 16. Pembebasan Lahan untuk peningkatan kapasitas s. Citarum Hilir 17. Peningkatan Kapasitas Sungai Citarum Hilir dari s. Cikao s/d Muara Gembong Bandung 18. Pembangunan Check Dam di Sungai Cipamingkis Bogor 19. Pembangunan Waduk Tegal Luar Bandung 20. Pembangunan Waduk Santosa Bandung 21. Pembangunan Waduk Sadawarna Bandung 22. Pembangunan Waduk Cimeta Bandung 23. Pembangunan Waduk Sukawana Bandung 24. Pembangunan Waduk Cikapundung Bandung
  • 72. Sumber Daya Air dadang-solihin.blogspot.com 72 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 25. Pembangunan Waduk Citarik Bandung 26. Rehabilitasi Saluran Tarum Barat ruas Curug - Cibeet (Loan ADB - ICWRMIP) Karawang 27. Rehabilitasi Saluran Tarum Barat ruas Cibeet - Bekasi (Loan ADB - ICWRMIP) Bekasi 28. Rehabilitasi Saluran Tarum Barat ruas Bekasi- Cawang Bekasi 29. Operasi dan Pemeliharaan Sungai Citarum Hulu Sapan-Nanjung dan Anak-anak Sungai Citarum Hulu Bandung 30. Pembangunan Jaringan Irigasi DI. Leuwigoong AMS-19A Garut 31. Pembangunan Jaringan Irigasi DI. Leuwigoong AMS-19B Garut
  • 73. Sumber Daya Air dadang-solihin.blogspot.com 73 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 32. Perbaikan Irigasi Kecil 78 Desa Provinsi Jawa Barat 33. Pengerukan Lembah Putri di Muara Sungai Ciputrapinggan Kab. Pangandaran 34. Perbaikan dan Pengaturan Sungai Cikidang di Ds. Babakan Kec. Pangandaran Kab. Pangandaran Kab. Pangandaran 35. Pembangunan Acces Road Matenggeng Ciamis/Cilacap 36. Pembangunan Perkantoran Waduk Matenggeng Ciamis/Cilacap 37. Pembangunan Waduk Matenggeng Ciamis/Cilacap
  • 74. Sumber Daya Air dadang-solihin.blogspot.com 74 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 38. Pembebasan Tanah Bendungan Matenggeng Kab. Ciamis/ Kab. Cilacap 39. Pembangunan Pipa Transmisi Air Baku Tasikmalaya, Ciamis, Cilacap, Banyumas 40. Pembangunan Saluran pembawa Air Baku dari Waduk Jatiluhur 41. Rehabilitasi Daerah Irigasi Rentang.
  • 75. Air Minum dadang-solihin.blogspot.com 75 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 1. Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Pondok Gede Bekasi
  • 76. Sanitasi dadang-solihin.blogspot.com 76 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 1. Pengelolaan Persampahan Kota Bandung (PLTSa Gedebage) 2. Pembangunan Pengelolaan dan Pengolahan Akhir Persampahan Wilayah Bogor dan Depok (TPPAS Regional Nambo) 3. Pembangunan TPA Legok Nangka
  • 77. Pendidikan dadang-solihin.blogspot.com 77 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 1. Pendidikan gratis Sd, SLTP, SLTA diseluruh jawa barat, beasiswa pendidikan untuk pemuda, tenaga medis, keluarga atlit 2. Pembangunan dan pengembangan SMK kelautan 3. BOS untuk SMA, SMK 4. Pendirian akademi komunitas 5. Penegerian Politeknik Negeri Subang
  • 78. Kesehatan dadang-solihin.blogspot.com 78 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 1. Pembangunan RS Pratama di Rancabuaya-Kab. Garut, Cidaun-Kab. Cianjur, Cipatujah-Kab. Tasikmalaya. 2. Pengembangan RS Daerah RSUD Garut, RSUD Cililin-Kab. Bandung, RSUD Sukabumi.
  • 79. Perumahan dadang-solihin.blogspot.com 79 RPJMN RPJMD Jabar RPJMD Pangandaran 1. Pembangunan rumah layak huni bagi rakyat miskin dan buruh (masyarakat berpenghasilan rendah / MBR) 2. Pembangunan perumahan dan kawasan siap bangun (Kasiba) dan lingkungan siap bangun (Lisiba) 3. Pembangunan Rusunawa (Urban Renewal) di Metropolitan Bandung Raya dan Metropolitan Bodebek Karpur
  • 80. Penyelarasan RPJMD-RPJMN dalam Multilateral Meeting dadang-solihin.blogspot.com 80 • Koordinasi Perencanaan Multilateral/K/L/D terhadap masing-masing Agenda Prioritas Nasional (NAWACITA) meliputi: 1. Kedaulatan pangan 2. Kedaulatan energi 3. Kemaritiman 4. Industri/Kawasan Industri 5. Pariwisata 6. Revolusi mental 7. Kawasan Perbatasan
  • 81. 1. Kedaulatan Pangan dadang-solihin.blogspot.com 81 BAPPENAS : KOORDINASI PERENCANAAN MENKO : KOORDINASI PELAKSANAAN KEDAULATAN PANGAN Pembukaan 1 juta lahan sawah baru Reforma agraria 9 juta Ha Perbaikan dan pemb. Jaringan irigasi, bendungan, pasar, dan sarpras transportasi Stop konversi lahan produktif Pemulihan kualitas kesuburan lahan; 1000 Desa Mandiri BenihGudang dgn fasilitas pengolahan pasca panen di sentra produksi; Pendirian bank pertanian & UMKM Peningkatan kemampuan petani Pemb. Agribisnis kerakyatan Pengendalian impor pangan Kemen Pertanian; Kemen Kehutanan & LH; Kemen Agraria & TTR; Kemen PU; Pemda Kemendag; Kemen Pertanian Kemen Pertanian; Kemen Perindustrian; Pemda Bank Indonesia; Kemen Koperasi Kemen Pertanian; Kemen BUMN; Pemda Kemen Pertanian; KLH/BPLH Pemda (BUMDes- Dana Desa) Pemda; Kemen Agraria & TTR Kemen PU; Kementan Kemendag; Pemda
  • 82. 2. Kedaulatan Energi dadang-solihin.blogspot.com 82 BAPPENAS : KOORDINASI PERENCANAAN MENKO : KOORDINASI PELAKSANAAN KEDAULATAN ENERGI Pembangunan kilang migas Tata kelola yg efektif & efisien industri migas dan energi (a.l kontrak pembelian minyak jangka menengah) Percepatan Pembangunan Pembangkit listrik dan peningkatan Penggunaan Batu bara dan Gas utk produksi Listrik Realokasi subsidi BBM ke biofuel Pengembangan energi baru & terbarukan Iklim investasi migas yg kondusif Pengalihan Transportasi berbasis BBM ke gas (percepatan Pembangunan SPBG) Sistem fiskal yg flexibel Peningkatan produksi minyak bumi memperpanjangu sia sumur2 tua dan Pengendalian impor minyak Kemen ESDM; Kemen Perhubungan Kemen Perindustrian Kemen ESDM; Kemen BUMN Kemen ESDM; Kemen BUMN; SKK Migas Pertamina, PLN, PGN Kemen ESDM; Kemen BUMN; PLN; PGN Kemen ESDM; Kemen Keuangan Kemen BUMN Kementan Kemen ESDM; Kemen BUMN; Kemen Ristek Kemen Keuangan; Kemen ESDM; Kemen BUMN Kemen ESDM; Kemen BUMN; Kemendag; Pertamina Kemen ESDM; Kemen Keuangan; Pemda Peningkatan kapasitas tangki/minyak mentah, BBM, dan LPG Kemen ESDM; Pertamina
  • 83. 3. Kemaritiman dadang-solihin.blogspot.com 83 BAPPENAS : KOORDINASI PERENCANAAN MENKO : KOORDINASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KEMARITIMAN Peningkatan kapasitas dan pemberian akses terhadap sumber modal, sarana produksi, infrastruktur, teknologi dan pasar Pembangunan 100 sentra perikanan sbg tempat pelelangan ikan terpadu dan pembangunan 24 pelabuhan strategis Pemberantasan illegal, unregulated dan unreported fishing (IIU) Mengurangi intensitas penangkapan di kawasan underfishing sesuai batas kelestarian Penguatan keamanan laut, daerah perbatasan dan pengamanan SDA dan ZEE Peningkatan luas kawasan konservasi perairan berkelanjutan (17 juta ha) dan penambahan kawasan konservasi 700 ha dan rehab. Kerusakan lingkungan pesisir & laut Penerapan best aqua-culture practices untuk komoditas- komoditas unggulan Mendesain tata ruang wilayah pesisir dan lautan yg mendukung kinerja pembangunan maritim dan perikanan Peningkatan produksi perikanan dua kali lipat (40-50 juta ton per tahun pada thn 2019 Kemen KP; Kemen Ristek DIKTI Kemen KP; Kemen Koperasi UKM; Kemen PU; Kemen Hub; Kemen Ristek DIKTI; Kemen Perdagangan; Perbankan; Pemda Kemen KP; Kemen Hub Kemen BUMN; Pemda Kemen KP; POLRI; Kemen Hukum HAM; Pemda Kemen KP; Pemda Kemen Han Kemen KP; Kemen Dagri; KemenLu. Kemen KP; Kemen Agraria & TTR; Pemda Kemen KP Kemen KP; Kemen LH & Hut; Pemda
  • 84. 5. Pembangunan Karakter dan Potensi Pariwisata dadang-solihin.blogspot.com 84 BAPPENAS : KOORDINASI PERENCANAAN MENKO : KOORDINASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KARAKTER DAN POTENSI PARIWISATA Percepatan Pembangunan Akses Transportasi Percepatan Pembangunan Akses Informasi dan Komunikasi Peningkatan Infrastruktur Pengembangan Budaya Lokal Percepatan Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Pariwisata (intersullar tourism) Peningkatan Kualitas SDM Masyarakat Lokal /Sekitar Objek Wisata Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis pada Eco-tourism Keterlibatan Masyarakat Lokal dalam Pengelolaan Lokasi Pariwisata Kebijakan Anggaran Pembangunan Pariwisata Peningkatan Jumlah Investor Nasional Kemen Pariwisata; Pemda Kemen Pariwisata; Kemen PU; Kemen Perhubungan; Kemen BUMN; Pemda Kemen Pariwisata; Kemen Kominfo; Pemda Kemen Pariwisata; Kemen BUMN; Pemda Kemen Pariwisata; Kemen Budaya Dikdasmen; Pemda Kemen Pariwisata; Kemen Keuangan; Pemda Kemen Pariwisata; Pemda Kemen Koperasi &UKM; Kemen Pariwisata; Badan Pengembangan Ekonomi Kreatif; Pemda; Kemen Pariwisata; Kemen Budaya Dikdasmen; Pemda
  • 85. 6. Revolusi Mental dadang-solihin.blogspot.com 85 BAPPENAS : KOORDINASI PERENCANAAN MENKO : KOORDINASI PELAKSANAAN REVOLUSI MENTAL GUNA PENINGKATAN KUALITAS MANUSIA DAN MASYARAKAT Peningkatan kemandirian ekonomi & daya saing bangsa Pembangunan Pendidikan yang berkualitas dan kebudayaan yang memacu daya cipta & inovasi Peningkatan kepatuhan & penegakan hukum dan reformasi lembaga peradilan Perkuatan kelembagaan politik & reformasi birokrasi pemerintahan Pemanfaatan Modal Sosial dan Modal Budaya Pengembangan kepribadian & peneguhan jati diri bangsa Peningkatan peran lembaga sosial, agama, keluarga, media publik Kemendag, Kemen Industri, Kemen Pariwisata, Kemen KUKM, Kemen BUMN, Kemen KP, Pemda Kemendikbud, KemRistek & Dikti, Kemenag, Pemda Kemenkumham, Polri, Kejagung, KPK, Pemda Kemendagri, Kemen PAN & RB, KPK, Pemda Kemendagri, Kemenag, Kemensos, Kemenkominfo, Kemenpora, Kemen PP & PA, BKKBN, Pemda Kemensos, Kemendikbud, Kemen Desa, Trans, PDT, Pemda Kemendikbud, Kemendagri, Kemensos, Pemda
  • 86. Pembangunan Daerah Tertinggal dadang-solihin.blogspot.com 86 BAPPENAS : KOORDINASI PERENCANAAN MENKO : KOORDINASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL Penguatan Kelembagaan Pemerintah Daerah Pemenuhan Pelayanan Dasar Publik Insentif Investasi Peningkatan SDM dan Iptek di Daerah Tertinggal Peningkatan Aksesibilitas Daerah Tertinggal Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah Tertinggal  Kemen Desa, PDT & Transmigrasi;  Kemen PU & Pera;  Kemenhub;  Pemda  Kemen Desa, PDT & Transmigrasi;  Kemedikdasbud;  Kemenditi & Ristek;  Kemenkes;  Pemda.  Kemen Desa, PDT & Transmigrasi;  BKPM;  Kemen Keuangan;  Kemendagri;  Kemenperin;  Pemda.  Kemen Desa, PDT & Transmigrasi;  Kemendagri;  Pemda.  Kemen Desa, PDT & Transmigrasi;  Kemendag;  Kementan;  Kemen KUKM;  KKP;  Kemenperin;  Pemda