MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
OPTIMASI KURIKULUM 2013
1. Kurikulum 2013
dan
Implementasinya
File CT 6 Juli 2017
PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1
Model-Model Pembelajaran
2. Biodata
Nama : Dr. Christina Tulalessy
Jabatan : Perekayasa Muda
Kantor : Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Balitbang, Kemdikbud
Alamat : Jln. Gunung Sahari Raya
No. 4 Jakarta Pusat
HP : 0813-8311-6399
Email : nona_tula@yahoo.com
File CT 12 Juni 2017 2
3. HUBUNGAN
Standar Isi
SKL (Permendikbud 20)
Standar Isi (Permendikbud 21, 24)
Standar Proses (Permendikbud 22)
Standar Penilaian (Permendikbud 23)
File CT 3
8. 1. PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA SISWA, GURU
MEMPOSISIKAN DIRI SEBAGAI FASILITATOR.
2. MENGKONDISIKAN PEMBELAJARAN DALAM AKTIVITAS
MENARIK DAN MENYENANGKAN
3. HARUS MENERAPKAN PENDEKATAN ILMIAH (SAINTIFIK)
DALAM SETIAP MATA PELAJARAN.
4. MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN YANG
BERVARIASI.
5. MEMANFAATKAN SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
YANG BERAGAM
6. TERCAPAINYA KESEIMBANGAN ANTARA HARD-SKILLS
DAN SOFT-SKILLS
SIMPULAN PRINSIP PEMBELAJARAN
(PERMEN 20 TAHUN 2016)
9. Konfusius
(> 2.400 th lalu)
• Yang saya dengar, saya lupa.
• Yang saya lihat, saya ingat.
• Yang saya kerjakan, saya paham.
File CT 9
10. 1. Baca Tulis
2. Numerasi
3. Sains
4. Digital
5. Finansial
6. Kewarganegaraan dan
Budaya
• Bagaimana menghadapi
lingkungan yang terus berubah?
• Bagaimana mengatasi
tantangan yang kompleks?
• Bagaimana menerapkan
keterampilan inti untuk kegiatan
sehari-hari?
KARAKTER
KOMPETENSI
File CT 8 Juli 2019
10
1. Critical Thinking &
Problem Solving
2. Creativity
3. Communicative
4. Collaborative
1. Rasa Ingin Tahu
2. Inisiatif
3. Kegigihan
4. Adaptasi
5. Kepemimpinan
6. Kepedulian Sosial dan
Budaya
11. Pembelajaran Saat ini
PESERTA DIDIK
Guru
Buku
Radio/Televisi
Lingkungan
Program
Komputer &
Internet
TAPE/CD/VCD/DVD
Kelompok Sebaya
12. TEACHER CENTERED KE STUDENT CENTERED
DITERIMANYA PENDEKATAN, METODE, MODEL
PEMBELAJARAN BARU
14. KENYATAANNYA PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH SEBAGIAN BSR MSH DIDOMINASI GURU
GURU AKTIF PESDIK PASIF
masih terlihat guru krg mengoptimalkan
pengembangan kapabilitas pesdik, baik
yg menyangkut cipta, rasa, & karsa, serta
pesdik krg memiliki kesempatan utk
berpikir kritis, logis, kreatif, inovatif
26. 9. foto,
10. rumus,
11. tabel,
12. daftar kata/simbol,
13. contoh,
14. peta,
15. film, atau
16. suara yang direkam
17. Dll
Sumber Stimulus
1. teks bacaan,
2. paragrap,
3. teks drama,
4. penggalan
novel/cerita/dongeng
5. puisi,
6. kasus,
7. gambar,
8. grafik,
27. 5 M dan Model Pembelajaran
5 M
(PENDEKATAN
SINTIFIK)
DISCOVERY INQUIRY
PROBLEM-BASED
LEARNING
PROJECT BASED
LEARNING
MENGAMATI
Stimulasi dan
Identifikasi
Masalah
Orientasi
Merumuskan
Masalah
Menyimpulkan
Hipotesis
Identifkasi dan
Menyusun Masalah
Identifikasi Dan
Mmerumuskan
Proyek
MENANYA
Menyusun
Rancangan Masalah
Menyusun
Rancangan
MENGUMPULK
AN INFORMASI/
EKSPLORE
Mengumpulkan
Informasi
Mengumpulkan
Data
Mengumpulkan
Informasi
Mengumpulkan
Informasi
MENGOLAH
INFORMASI
Mengolah
Informasi
Menguji
hipotesis
Mengolah Informasi Mengolah Informasi
MENGOMUNIK
ASIKAN
Verifikasi Hasil Menyimpulkan
Menyelesaikan
Masalah
Menyusun Laporan
Generalisasi File CT 27
28. Model apa yang cocok?
1. Sifat materi
2. Tujuan pembelajaran
3. Tingkat kemampuan siswa
4. Jam pelajaran
5. Lingkungan belajar
6. Fasilitas penunjang
File CT 12 Juni 2017 28
30. Perhatikan KD
File CT 12 Juni 2017
30
KD 3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga
kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan
KD 4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan
wujud benda serta perpindahan kalor
Menganalisis konsep
Melakukan
percobaan
Model . . . ?
31. Perhatikan KD
File CT 12 Juni 2017
31
KD 3.9 Mengidentifikasi reaksi reduksi dan oksidasi
menggunakan konsep bilangan oksidasi unsur
KD 4.9 Menganalisis beberapa reaksi berdasarkan perubahan
bilangan oksidasi yang diperoleh dari data hasil
percobaan dan/atau melalui percobaan
Mengidentifikasi Menganalisis
Model Discovery Learning
32. Perhatikan KD
File CT 12 Juni 2017
32
KD 3.3 Menganalisis peran pelaku ekonomi dalam
kegiatan ekonomi
KD 4.3 Menyajikan hasil analisis peran pelaku ekonomi
dalam kegiatan ekonomi
Menganalisis Menyajikan
Model Discovery Learning
33. Latihan
1. Ambil sepasang KD pada mapel Anda
2. Tentukan model pembelajaran yang tepat
3. Rancang sintaksnya
File CT 12 Juni 2017 33
35. File CT 12 Juni 2017 35
LEMBAR KERJA
Amati dan jawablah Pertenyaan –pertanyaan
berikut:
1. Peristiwa apakah yang sedang Anda amati pada
gambar?
2. Di mana dan kapan peristiwa ini terjadi?
3. Siapakah yang terlibat dalam peristiwa tersebut?
4. Mengapa peristiwa itu terjadi?
5. Adakah peristiwa lain serupa ini yang terjadi di
Indonesia?
6. Bagaimana seharusnya tindakan kita sebagai
generasi muda menyikapi kemerdekaan?.
Diskusikan bersama teman kelompokmu, buatlah
laporan dan presentasikan sesuai kesempatan yang
diberikan.
36. LEMBAR KERJA
Amati dan jawablah Pertenyaan –
pertanyaan berikut:
1. Peristiwa apakah yang sedang anda
amati pada gambar?
2. Dimana dan kapan peristiwa ini
terjadi?
3. Siapakah yang terlibat dalam
peristiwa tersebut?
4. Mengapa peristiwa itu terjadi?
5. Adakah peristiwa lain serupa ini yang
terjadi di Indonesia?
6. Bagaimana seharusnya tindakan
pemerintah terhadap para pelaku
yang terleibat dalam peristiwa
tersebut berdasarkan Undang-
Undang Pelenggaran HAM.
Diskusikan bersama teman kelompok
mu, buatlah laporan dan presentasikan
sesuai kesempatan yang diberikan.
37. Indikator
• Menyebutkan jenis-jenis bencana alam.
• Menjelaskan tempat dan waktu terjadinya
bencana alam tertentu.
• Menjelaskan penyebab-penyebab terjadinya
bencana alam.
• Menjelaskan kerugaian-kerugaian yang
diakibatkan dari terjadinya bencana alam.
• Mensimulasikan cara menghindari bencana
alam tertentu
38. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
(LANGKAH-LANGKAH PEMEBELAJARAN SAINTIFIK)
KEGIATAN AKTIVITAS BELAJAR
MENGAMATI (OBSERVING) MELIHAT, MENGAMATI, MEMBACA, MENDENGAR, MENYIMAK
(TANPA DAN DENGAN ALAT)
MENANYA
(QUESTIONING)
-MENGAJUKAN PERTANYAAN DARI YANG FAKTUAL SAMPAI KE
YANG BERSIFAT HIPOTESIS
-DIAWALI DENGAN BIMBINGAN GURU SAMPAI DENGAN MANDIRI
(MENJADI SUATU KEBIASAAN)
PENGUMPULAN DATA
(EXPERIMENTING)
-MENENTUKAN DATA YANG DIPERLUKAN DARI PERTANYAAN YANG
DIAJUKAN
-MENENTUKAN SUMBER DATA (BENDA, DOKUMEN, BUKU,
EKPERIMEN)
-MENGUMPULKAN DATA
MENGASOSIASI
(ASSOCIATING)
-MENGANALISIS DATA DALAM BENTUK MEMBUAT KATEGORI,
MENENTUKAN HUBUNGAN DATA/KATEGORI
-MENYIMPULKAN DARI HASIL ANALISIS DATA
-DIMULAI DARI UNSTRUCTURED-UNI STRUCTURE-MULTI
STRUCTURE-COMPLICATED STRUCTURE
MENGKOMUNIKASIKAN
(COMMUNICATING)
-MENYAMPAIKAN HASIL KONEPTUALISASI
-DALAM BENTUK LISAN, TULISAN, DIAGRAM, BAGAN, GAMBAR
ATAU MEDIA LAINNYA
39. Model Pembelajaran K-2013
1. Diskoveri
2. Inkuiri
3. Berbasis Masalah
4. Berbasis Proyek
File CT 12 Juni 2017 39
40. RAMBU-RAMBU PEMILIHAN
MODEL
Discovery/Inquiry
• Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah ke
pencarian atau penemuan;
• Pernyataan KD-3 lebih menitikberatkan
pada pemahaman pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan dimungkinkan
sampai metakognitif
• Pernyataan KD-4 pada taksonomi
mengolah dan menalar
40
41. RAMBU-RAMBU PEMILIHAN MODEL
HASIL KARYA (PBL, PjBL)
• Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil
karya berbentuk jasa atau produk;
• Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan
metakognitif;
• Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan
mencipta, dan
• Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan
persyaratan penguasaan pengetahuan konseptual
dan prosedural.
41
42. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui diskusi kelompok, peserta
mampu mensimulasikan dan
mengidentifikasi sintaks model
pembelajaran Discovery Learning
2. Melalui diskusi kelompok, peserta
mampu mensimulasikan dan
mengidentifikasi sintaks model
pembelajaran Problem Based
Learning
43. LATAR BELAKANG
1. Guru profesional tidak hanya menguasai sejumlah materi
pembelajaran, tetapi juga terampil dalam menggunakan
model-model pembelajaran yang tepat.
2. Guru harus dapat memilih model pembelajaran yang tepat
agar pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
peserta didik memiliki pengalaman belajar dengan
pendekatan saintifik.
3. Pada Permendikbud nomor 103 tahun 2014 tentang
pembelajaran pada pendidian dasar dan menengah, model
pembelajaran yang disarankan untuk guru lakukan adalah
discovery learning, project based learning, problem based
learning, dan inquiry learning.
44. PENGERTIAN
MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran merupakan
kerangka konseptual dan operasional
pembelajaran yang mempunyai nama, ciri,
urutan logis, pengaturan, dan budaya
(Permendikbud No. 103 Tahun 2014 pasal 2 ayat 5)
45. PENGERTIAN SINTAKS
1. Di dalam model pembelajaran terdapat
karakteristik yang dikenal dengan istilah sintaks.
2. Sintaks adalah tahapan aktivitas guru dan
peserta didik dalam pembelajaran.
3. Di balik tahapan pembelajaran tersebut terdapat
rasional yang membedakan antara model
pembelajaran yang satu dan model
pembelajaran yang lain.
47. ADAKAH YANG TAHU?
1. MENSTIMULASI PESERTA
MENGAPA PESERTA DIDIK ACAPKALI LUPA
PADA MATERI PEMBELAJARAN YANG TELAH
GURU SAMPAIKAN?
48. 1. MENSTIMULASI PESERTA
Perhatikan 10 Pengalaman Belajar Ini
Membaca
Mendengarkan
Lihat gambar
Mengamati film
Lihat peragaan
Menyajikan
Bermain peran
49. DAYA SERAP
PENGALAMAN BELAJAR
1. MENSTIMULASI PESERTA
Daya serap berhubungan dengan
pengalaman belajar.
Setiap pengalaman belajar memiliki daya
serap yang berbeda-beda.
50. DISKUSI KELOMPOK
Susunlah ke-10 pengalaman belajar di
atas berdasarkan daya serapnya mulai
dari pengalaman belajar yang berdaya
serap paling rendah pada urutan pertama
sampai dengan pengalaman belajar
dengan daya serap paling tinggi pada
urutan terakhir dalam suatu piramida
belajar berikut ini ...
2. MENGIDENTIFIKASI MASALAH
51. DISKUSI KELOMPOK
Lakukan dalam suatu diskusi
kelompok yang terdiri atas 4-5 orang
selama 10 menit
3 dan 4. MENGUMPULKAN DAN MENGOLAH DATA
52. DISKUSI KELOMPOK
Lakukan dalam suatu diskusi
kelompok yang terdiri atas 4-5 orang
selama 10 menit
3 dan 4. MENGUMPULKAN DAN MENGOLAH DATA
55. Kerucut Pengalaman Belajar
Mengerjakan Hal yang Nyata
Melakukan Simulasi
Bermain Peran
Menyajikan/Presentasi
Terlibat dalam Diskusi
Lihat Demonstrasi
Lihat Video/Film
Lihat Gambar/
Diagram
Membaca
Tingkat
Keterlibatan
Verbal
Visual
Terlibat
Berbuat
Yang Diingat
10%
20%
30%
50%
70%
90%
Mendengar
“Belajar yang berhasil lahir dari mengerjakannya” (Wyatt $ Looper, 2012)
56. Kerucut Pengalaman Belajar
Mengerjakan Hal yang Nyata
Melakukan Simulasi
Bermain Peran
Menyajikan/Presentasi
Terlibat dalam Diskusi
Lihat Demonstrasi
Lihat Video/Film
Lihat Gambar/
Diagram
Membaca
Tingkat
Keterlibatan
Verbal
Visual
Terlibat
Berbuat
Yang Diingat
10%
20%
30%
50%
70%
90%
Mendengar
“Belajar yang berhasil lahir dari mengerjakannya” (Wyatt $ Looper, 2012)
5. VERIFIKASI
57. KESIMPULAN
Bagaimana urutan ke-10 pengalaman
belajar yang benar sesuai dengan daya
serapnya?
Mengapa susunannya bisa demikian?
Apa yang harus kita lakukan setelah
mengetahui piramida pengalaman
belajar ini?
6. MENGGENERALISASI
59. Discovery Learning
File CT 12 Juni 2017 59
materi tidak disampaikan dalam
bentuk final, tetapi peserta didik
didorong untuk mengidentifikasi apa
yang ingin diketahuinya dengan
mengorganisasi (mengonstruksi)
sendiri pemahamannya.
60. Discovery Learning
File CT 12 Juni 2017 60
menghimpun informasi,
membandingkan,
mengategorikan, menganalisis,
mengintegrasikan, dan
menyimpulkan generalisasi.
61. Discovery Learning
File CT 12 Juni 2017 61
mengetahui lima unsur dari konsep:
1. nama;
2. contoh-contohnya baik yang positif
maupun yang negatif;
3. karakteristik, baik yang pokok
maupun tidak;
4. rentangan karakteristik; dan
5. kaidah.
62. Discovery Learning
File CT 12 Juni 2017 62
menekankan pada
ditemukannya konsep atau
prinsip yang sebelumnya tidak
diketahui
Masalahnya direkayasa
oleh guru
63. KELEBIHAN PENERAPAN
DISCOVERY LEARNING
1. Membantu peserta didik untuk memperbaiki dan
meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-
proses kognitif.
2. Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat
pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian,
ingatan dan transfer.
3. Menimbulkan rasa senang pada diri peserta didik, karena
tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.
4. Metode ini memungkinkan peserta didik berkembang
dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri.
64. LANJUTAN
5. Peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri
dengan melibatkan akal dan motivasinya.
6. Model pembelajaran ini dapat membantu peserta didik
memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh
kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
7. Berpusat pada peserta didik dan guru yang bersama
berperan aktif mengeluarkan gagasan-gagasan.
8. Membantu peserta didik menghilangkan skeptisme
(keragu-raguan) karena mengarah pada kebenaran yang
final dan tertentu atau pasti.
65. LANJUTAN
9. Peserta didik akan mengerti konsep dasar dan ide-ide
lebih baik.
10.Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer
kepada situasi proses belajar yang baru.
11.Mendorong peserta didik berfikir dan bekerja atas
inisiatif sendiri.
12.Mendorong peserta didik berfikir intuisi dan
merumuskan hipotesis sendiri.
13.Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik.
14.Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang.
66. LANJUTAN
15. Proses belajar meliputi sesama aspeknya peserta
didik menuju pada pembentukan manusia
seutuhnya
16. Meningkatkan tingkat penghargaan pada peserta
didik.
17. Kemungkinan peserta didik belajar dengan
memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.
18. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan
individu.
67. Langkah-langkah Operasional
Implementasi Discovery Learning
Langkah Persiapan
1. Menentukan tujuan pembelajaran
2. Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik
(kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya)
3. Memilih materi pelajaran
4. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta
didik secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi
68. Lanjutan
5. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa
contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk
dipelajari peserta didik.
6. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke
kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari
tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik.
7. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta
didik.
72. DEFINISI INQUIRY LEARNING
Inquiry merupakan perluasan dari discovery yang
digunakan lebih mendalam. Atau dengan atau lain,
discovery merupakan bagian dari inquiry
Secara bahasa, inquiry merupakan pernyataan,
pemeriksaan, atau penyelidikan.
Inquiry adalah suatu proses umum yang dilakukan
manusia untuk mencari atau memahami informasi
74. Inquiry Learning merupakan serangkaian kegiatan
belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki
secara sistematis, kritis, logis, dan analitis sehingga
mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya.
Syarat timbulnya kegiatan Inquiry Learning adalah:
- Suasana terbuka yang mengundang siswa berdiskusi
- Pembelajaran berfokus pada hipotesis
- Penggunaan fakta sebagai eviden
KONSEP INQUIRY LEARNING
75. Memfasilitasi siswa untuk dapat
mengembangkan disiplin intelektual dan
keterampilan berpikir dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan dan
mendapatkan jawaban atas dasar rasa
ingin tahunya
Tujuan Inquiry Learning
76. Peran Guru
Dalam Inquiry Learning
1. Motivator, memberi stimulasi agar siswa aktif
2. Fasilitator, menunjukkan jalan keluar bila siswa
mengalami kesulitan
3. Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan yang
mereka buat
4. Administrator, bertanggung jawab dalam seluruh
kegiatan kelas
5. Pengarah, memimpin kegiatan siswa untuk mencapai
tujuan yang diharapkan
6. Manager, pengelola sumber belajar, waktu, dan
organisasi kelas
7. Rewarder, pemberi penghargaan pada prestasi yang
dicapai siswa
77. Kelebihan Inquiry Learning
1. Dapat membentuk dan mengembangkan self-concept pada diri
siswa, sehingga siswa dapat memiliki konsep dasar dan ide-ide
yang lebih baik
2. Mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,
berpikir objektif, jujur, dan terbuka
3. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan
hipotesisnya sendiri
4. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik
5. Situasi belajar mengajar menjadi menantang
6. Dapat mengembangkan kecakapan individu
7. Dapat memberikan waktu pada siswa seukupnya sehingga mereka
dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi
78. Langkah-Langkah Inquiry Learning
TAHAP 1
TAHAP 2
TAHAP 3
TAHAP 4
TAHAP 5
Mengamati berbagai fenomena
alam yang akan memberikan
pengalaman belajar
Mengajukan pertanyaan tentang
fenomena yang dihadapi
Mengajukan dugaan atau
kemungkinan jawaban
Mengumpulan data yang terkait
dengan dugaan
Merumusan kesimpulan
berdasarkan data yang diolah
82. PENUGASAN INDIVIDU
1. ORIENTASI PESERTAPADAMASALAH
Di Puncak Bogor banyak dijumpai penjual sate kelinci.
Pada satu kawasan terdapat seorang peternak kelinci
yang memiliki 8 buah kandang dengan masing-masing
terisi 3 ekor kelinci. Suatu hari datanglah tetangga
Peternak hendak menitipkan 4 ekor kelinci yang baru
dibelinya. Peternak memperbolehkan dengan syarat si
Tetangga mampu menyusun kelinci dengan jumlah
kelinci di setiap 3 deret kandang adalah 9 ekor seperti
semula. Bagaimana susunannya?
84. PENUGASAN INDIVIDU
2. MENGORGANISASI PESERTA
Bantulah tetangga Peternak di atas
untuk menyusun kelinci pada setiap
kandang secara dalam kelompok waktu
10 menit
Tulisanlah susunan kelinci dalam bentuk
angka pada LK berikut ini
86. PEMBIMBINGAN INDIVIDU/KELOMPOK
3. MEMBIMBING PESERTA
Bila Anda telah mampu menyelesaiannya,
serahanlah hasilnya pada Fasilitator untuk
dikoreksi
Bila susunan Anda benar jadilah Tutor Sebaya bagi
peserta yang lain
87. MENYAJIKAN HASIL KARYA
Pindahanlah jawaban Anda pada
kertas posh-it yang diberikan oleh
fasilitator
4. MENYAJIKANHASIL KARYA
Tempelanlah kertas posh it pada
papan tulis yang telah disediakan
88. EVALUASI
5. ANALISIS DANEVALUASI
Apa kata kunci yang harus kita
gunaan dalam menyelesaian Game
kelinci?
Berapa banyak kombinasi yang bisa
diciptaan dalam penyelesaian Game
kelinci?
91. KONSEP
PROBLEM BASED LEARNING
Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang
menggunakan masalah nyata (real world) yang tidak
terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai
konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan
keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis
serta sekaligus membangun pengetahuan baru
92. TUJUAN
PROBLEM BASED LEARNING
Mengembangan kemampuan berpikir
kritis dan kemampuan pemecahan
masalah dan sekaligus mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk secara
aktif membangun pengetahuan sendiri
93. Strategi PBL
1. Permasalahan sebagai kajian.
2. Permasalahan sebagai penjajakan
pemahaman
3. Permasalahan sebagai contoh
4. Permasalahan sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari proses
5. Permasalahan sebagai stimulus aktivitas
autentik
File CT 12 Juni 2017 93
95. PRINSIP
PROBLEM BASED LEARNING
1. Menggunakan masalah nyata sebagai untuk
mengembangkan pengetahuan kemampuan
berpikir kritis dan memecahan masalah.
2. Masalah itu bersifat terbuka (open-ended
problem)
3. Berpusat pada peserta didik (student-centered)
4. Kolaborasi antarpeserta didik sangat diperlukan
96. CIRI-CIRI PBL
1. Merupakan aktivitas pembelajaran tidak hanya sekedar
mengharapkan peserta didik mendengarkan, mencatat,
kemudian menghapal materi pembelajaran, melainkan
harus aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan
mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan.
2. Aktivitas pembelajaran harus diarahkan untuk
menyelesaikan masalah. PBL menempatkan masalah
sebagai fokus pembelajaran, tanpa masalah tidak
mungkin terjadi proses pembelajaran.
3. Pemecahan masalah dilakukan menggunakan
pendekatan berpikir ilmiah (deduktif-induktif;
sistematik-empirik).
97. LANGKAH-LANGKAH PBL
TAHAP 1
TAHAP 2
TAHAP 3
TAHAP 4
TAHAP 5
Mengorientasikan peserta didik
terhadap masalah
Mengorganisasi peserta didik
untuk belajar
Membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok
Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
103. KONSEP
PROJECT BASED LEARNING
Project Based Learning adalah pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti
pembelajaran. Peserta didik melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Model pembelajaran ini dimulai dengan
memunculkan pertanyaan menuntun dan
membimbing siswa dalam sebuah proyek kolaboratif
yang mengintegrasian berbagai subjek (materi)
dalam kurikulum.
104. Prinsip Project Based Learning
1. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang
melibatkan tugas-tugas pada kehidupan nyata.
2. Tugas proyek menekankan pada kegiatan
penelitian berdasarkan suatu tema atau topik
yang telah ditentukan dalam pembelajaran.
3. Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara
otentik dan menghasilkan produk nyata.
4. Produk, laporan atau hasil karya tersebut
selanjutnya dikomunikasikan untuk mendapat
tanggapan dan umpan balik untuk perbaikan
proyek berikutnya.
105. Manfaat Project Based Learning
1. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam
pembelajaran
2. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan
masalah.
3. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan
masalah yang kompleks
4. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta
didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk
menyelesaikan tugas.
5. Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PjBL
yang bersifat kelompok.
106. Kriteria Project Based
Learning
Thomas (2000) menetapkan lima kriteria
Pembelajaran Berbasis Proyek.
1. keterpusatan (centrality)
2. berfokus pada pertanyaan atau
masalah
3. investigasi konstruktif atau desain
4. otonomi pembelajar
5. Realistis
107. Karakteristik
Project Based Learning
Menekankan aktivitas pembelajaran siswa
1. Student centered (berpusat pada siswa )
- Menjadi : problem solver, decision maker, investigator,
documentaria
- Berperan sebagai pekerja sesuai dengan bidang ilmu
2. Long-term (Jangka panjang)
- Panjang waktu proses pembelajaran yang bervariasi
3. Terintegrasi dengan isu-isu nyata dan
108. Lanjutan..........
4. Mengembangkan keterampilan dunia nyata
Berbagai keterampilan yang diperoleh:
- Kemampuan bekerja dengan baik dengan orang lain
- Membuat keputusan bijaksana
- Mengambil inisiatif
- Memecahkan masalah yang komplek
5. Memungkinkan untuk berbagai gaya belajar
- Dapat diakses oleh semua pembelajar
109. Langkah-langkah
Pembelajaran Berbasis Proyek
1. Penentuan proyek 3. Penyusunan jadwal
4. Penyelesaian
dengan fasilitasi &
monitoring guru
5. Penyusunan laporan
& presentasi
6. Evaluasi proses dan
hasil proyek
2. Perancangan
penyelesaian
proyek
110. Penilaian dalam
Project Based Learning
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalam penilaian PjBL
1. Kemampuan pengelolaan
2. Relevansi
3. Keaslian
111. Contoh Rubrik Penilaian Proyek
No Tahapan Skor
1 Perencanaan
Menyiapkan alat
Menyiapkan bahan
1-5
2 Pengumpulan data
Mencatat hasil pengamatan
Data sesuai dengan hasil pengamatan
1-10
3 Pengorganisasian data
Mengelompokkan data berdasarkan jenis indikator buatan
1-5
4 Pengolahan data
Menetapkan jenis indikator buatan
1-5
5 Penyajian data
Membuat laporan tertulis
Mempresentasikan hasil pengamatan
1-10
Jumlah skor 5-35
113. suatu teknik pembelajaran berupa kegiatan
seperti yang terjadi di pasar,
peserta didik dapat melakukan aktivitas jual beli
informasi pengetahaun baik berupa konsep
ataupun karya
119. • STEM sebuah pendekatan pembelajaran
interdisiplin antara Science, Technology,
Engineering and Mathematics.
120. Pendekatan dari keempat aspek ini merupakan
pasangan yang serasi antara masalah yang
terjadi di dunia nyata dan juga pembelajaran
berbasis masalah.
(Torlakson, 2014)
121. • Pendekatan ini mampu menciptakan sebuah sistem
pembelajaran secara kohesif dan pembelajaran aktif
karena keempat aspek dibutuhkan secara bersamaan
untuk menyelesaikan masalah.
• Solusi yang diberikan menunjukkan bahwa peserta
didik mampu untuk menyatukan konsep abstrak dari
setiap aspek.
124. • pembelajaran kooperatif yang terdiri atas
beberapa anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan bagian
materi belajar dan mampu mengajarkan
bagian tersebut kepada anggota lain dalam
kelompoknya.
128. 1. Elicit
(memunculkan pemahaman awal siswa)
Pada tahap ini guru berusaha menimbulkan atau
mendatangkan pengetahuan awal siswa dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan mendasar yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari untuk
mendapatkan respons dari siswa serta merangsang
keingintahuannya terhadap jawaban-jawaban dari
pertanyaan yang diajukan oleh guru.
129. 2. Engagement (melibatkan)
• Bertujuan untuk mendapatkan perhatian siswa,
mendorong kemampuan berpikirnya, dan membantu
mereka mengakses pengetahuan awal yang telah
dimilikinya.
• Tahap ini dilakukan dengan cara demonstrasi, diskusi,
membaca, atau aktivitas lainnya.
130. 3. Exploration (menyelidiki)
Siswa bekerja baik secara mandiri maupun secara
berkelompok tanpa instruksi atau pengarahan secara
langsung dari guru.
Siswa memanipulasi suatu obyek, melakukan percobaan,
penyelidikan, pengamatan, mengumpulkan data, sampai
pada membuat kesimpulan awal dari percobaan yang
dilakukan.
131. 4. Explaination (menjelaskan)
• Bertujuan untuk melengkapi, menyempurnakan, dan
mengembangkan konsep yang diperoleh siswa
• Dengan cara menjelaskan konsep-konsep dan defenisi-
defenisi yang dipahaminya dengan kata-katanya sendiri
serta menunjukkan contoh-contoh yang berhubungan
dengan konsep untuk melengkapi penjelasannya. Dari
defenisi dan konsep tersebut kemudian didiskusikan
sehingga pada akhirnya menuju pada defenisi yang
formal.
132. 5. Elaboration (menguraikan)
• siswa menerapkan simbol-simbol, definisi-defiisi,
konsep-konsep, dan keterampilan-keterampilan pada
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan
contoh dari pelajaran yang dipelajari.
134. 7. Extend (memperluas)
• Siswa dituntut untuk berpikir, mencari, menemukan,
dan menjelaskan contoh penerapan konsep dan
keterampilan baru yang telah dipelajari.
• Guru meransang siswa untuk mencari hubungan konsep
yang mereka pelajari dengan konsep lain yang sudah
atau belum dipelajari.
136. Teori Pendukung
• Accelerated Learning,
• teori otak kanan/kiri;
• teori otak triune;
• pilihan modalitas (visual, auditorial dan
kinestetik);
• teori kecerdasan ganda;
• pendidikan (holistic) menyeluruh;
• belajar berdasarkan pengelaman;
• belajar dengan symbol.
File CT 12 Juni 2017 136
137. File CT 12 Juni 2017 137
Somatic
belajar harus dengan
mengalami dan melakukan.
Auditory
pembelajaran dengan cara
mendengarkan, menyimak,
berbicara, presentasi,
argumentasi, mengemukakan
pendapat, dan menanggapi.
Visualization
menggunakan mata melalui
mengamatai, menggambar,
melukis, mendemonstrasikan
media pembelajaran dan alat
peraga..
Intelectualy
kemampuan berpikir
harus dilatih melalui
bernalar, mencipta,
memecahkan
masalah,
mengkontruksi, dan
menerapkan.)
138. File CT 12 Juni 2017 138
Persiapan
Penyampaian
Pelatihan
Penampilan
Hasil
139. Persiapan
1. memberikan sugesi positif
2. memberikan pernyataan yang memberi manfaat kepada
siswa
3. memberikan tujuan yang jelas dan bermakna
4. membangkitkan rasa ingin tahu
5. menciptakan lingkungan fisik yang positif.
6. menciptakan lingkungan emosional yang positif
7. menciptakan lingkungan sosial yang positif
8. menenangkan rasa takut
9. menyingkirkan hambatan-hambatan belajar
10. banyak bertanya dan mengemukakan berbagai masalah
11. merangsang rasa ingin tahu siswa
12. mengajak pembelajar terlibat penuh sejak awal.
File CT 12 Juni 2017 139
140. Penyampaian
1. uji coba kolaboratif dan berbagi pengetahuan
2. pengamatan fenomena dunia nyata
3. pelibatan seluruh otak, seluruh tubuh
4. presentasi interaktif
5. grafik dan sarana yang presentasi brwarna-warni
6. aneka macam cara untuk disesuaikan dengan seluruh
gaya belajar
7. proyek belajar berdasar kemitraan dan berdasar tim
8. latihan menemukan (sendiri, berpasangan,
berkelompok)
9. pengalaman belajar di dunia nyata yang kontekstual
10. pelatihan memecahkan masalah
File CT 12 Juni 2017 140
141. Pelatihan
1. aktivitas pemrosesan siswa
2. usaha aktif atau umpan balik atau renungan atau
usaha kembali
3. simulasi dunia-nyata
4. permainan dalam belajar
5. pelatihan aksi pembelajaran
6. aktivitas pemecahan masalah
7. refleksi dan artikulasi individu
8. dialog berpasangan atau berkelompok
9. pengajaran dan tinjauan kolaboratif
10. aktivitas praktis membangun keterampilan
11. mengajar balik
File CT 12 Juni 2017 141
142. Penampilan Hasil
1. penerapan dunia nyata dalam waktu yang
segera
2. penciptaan dan pelaksanaan rencana aksi
3. aktivitas penguatan penerapan
4. materi penguatan prsesi
5. pelatihan terus menerus
6. umpan balik dan evaluasi kinerja
7. aktivitas dukungan kawan
8. perubahan organisasi dan lingkungan yang
mendukung.
File CT 12 Juni 2017 142