4. Konsep & Pengertian
Investasi = ????????
Penanaman Dana pada suatu aktiva atau
bentuk lain dengan tujuan agar jumlah
dana yang ditanamkan itu berkembang
Jenis Investasi berdasarkan jangka waktu:
1. Investasi Jangka Pendek
2. Investasi Jangka Panjang
4
6. Jenis Investasi
(Berdasarkan Jangka Waktu)
Jangka Panjang
1. Bertujuan untuk :
a. Mendapatkan pendapatan yang tetap
b. Mengawasi perusahaan lain
c. Menjamin kontinuitas suplai bahan baku
d. Menjaga hubungan dengan perusahaan
lain
2. Contoh : Investasi dalam tanah,
Investasi dalam Saham,
Investasi dalam obligasi
3. Aktiva Tidak Lancar (Investasi Jangka
Panjang) 6
7. Investasi Dalam Saham
Saham ??????????????
Merupakan bukti kepemilikan atas suatu
perusahaan berbentuk PT
Ditandai dengan kepemilikan sertifikat saham
Yang dicantumkan di dalam sertifikat saham :
1. Nilai nominal per lembar saham
2. Jumlah lembar saham yang dimiliki
3. Tingkat deviden atas nilai nominal saham per
tahun
7
8. Jenis-Jenis Saham
Saham Biasa (Common Stock)
Saham Preferen/Saham Prioritas
(Prefered Stock) :
- Saham Preferen Kumulatif & Tidak
Kumulatif
- Saham Preferen Berpartisipasi & Tidak
Berpartisipasi
8
9. Saham Biasa
Adalah saham yang pelunasannya
dilakukan dalam urutan yang paling akhir
dalam perusahaan pada saat perusahaan
dilikuidasi
Sehingga resikonya adalah yang paling
besar
9
10. Saham biasa
Karakteristik saham biasa :
1. Mempunyai hak tagihan terhadap keuntungan
perusahaan setelah hak kepada pemegang
saham preferen terpenuhi
2. Mempunyai tagihan terhadap aktiva
perusahaan & mendapat pembagian paling
akhir (apabila perusahaan dilikuidasi)
3. Deviden saham biasa umumnya lebih kecil
daripada deviden saham preferen
4. Pemilik saham biasa memiliki hak suara
5. Kewajiban terbatas
6. Memiliki hak didahulukan membeli saham
perusahaannya
7. Tidak kumulatif 10
11. Saham Preferen
Adalah saham yang memiliki prioritas dalam hal
pembagian deviden dan aktiva (pada saat perusahaan
dilikuidasi)
Saham preferen kumulatif & tidak kumulatif
Pembagian deviden
Saham preferen partisipasi
Adalah saham preferen yang berhak mendapatkan
deviden dengan jumlah yang sama besar dengan saham
biasa sesudah saham biasa mendapat deviden sebesar
prosentase deviden saham prioritas
Saham preferen tidak berpartisipasi
Adalah saham preferen yang berhak mendapatkan
deviden dengan jumlah yang diterima terbatas sebesar
tarif devidennya.
11
12. Metode Pencatatan Penanaman
Modal Dalam Saham
Prosentase Pemilikan Metode Pencatatan
Saham
< 20% Saham Cost Method
20% - 50% Equity Method
> 50% Equity Method &
dibuat Laporan
Konsolidasi
12
13. Metode Pencatatan Penanaman
Modal Dalam Saham
Metode Harga Perolehan (Cost Method) :
Investasi modal dalam bentuk saham
akan dicantumkan dalam neraca sebesar
harga pokoknya (harga perolehannya)
Perubahan-perubahan harga pasar
saham tidak dicatat
Laba atau rugi diakui pada saat saham-
saham tersebut dijual
13
14. Metode Pencatatan Penanaman
Modal Dalam Saham
Metode Pemilikan (Equity Method) :
Investasi dalam saham dicatat sebesar harga
pokoknya (harga perolehannya)
Perubahan-perubahan harga pasar saham tidak
dicatat
Setiap akhir periode akuntansi, harga pokok
saham disesuaikan dengan bagian laba/rugi
yang diperoleh perusahaan yang dimiliki.
Deviden yang diterima mengurangi saldo
investasi dalam saham
14
15. Perolehan Saham
Investasi Jangka Panjang
Pembelian Saham
Ditukar Dengan Aktiva
15
16. Perolehan Saham
Investasi Jangka Panjang
Pembelian Saham :
Harga pokoknya (harga perolehannya) adalah
sebesar jumlah uang yang dibayarkan yang
terdiri dari harga kurs, biaya komisi, materai, dll
Deviden saham preferen yang terhutang
diperhitungkan dalam pembelian saham
preferen
Jurnal :
Dr. Investasi Dlm Saham Prioritas xxx
Dr. Pendapatan Deviden xxx
Cr. Kas xxx
16
17. Perolehan Saham
Investasi Jangka Panjang
Jurnal pada saat terima deviden :
Dr. Kas xxx
Cr. Pendapatan deviden xxx
17
18. Contoh Soal Investasi Dalam
Saham
Pada tanggal 1 April 2005 Nona Risa membeli 100
lembar saham prioritas PT. Bermuda, 6% nominal
Rp. 10.000 per lembar dengan kurs 105. Biaya
pembelian saham (termasuk materai & komisi)
sebesar Rp. 50.000,- Deviden saham bermuda
dibayarkan setiap tanggal 31 Desember.
Diminta :
Catatlah transaksi-transaksi di atas ke dalam pembukuan
Nona Risa (investor) yang berkaitan dengan :
Investasi Dalam Saham
Pengakuan pendapatan deviden
Penerimaan kas dari pendapatan deviden
18
19. Pembelian Saham Secara
Lump-Sum
Adalah dua macam saham atau lebih dibeli
sekaligus dalam satu jumlah harga
Masalah alokasi harga beli ke masing-masing
jenis saham :
1. Harga pasar tiap-tiap jenis saham diketahui
2. Hanya satu jenis saham harga pasarnya
diketahui
3. Harga pasar masing-masing saham tidak
diketahui
19
20. Pembelian Saham Secara Lump-Sum
Harga pasar tiap-tiap jenis saham
diketahui
Alokasi didasarkan pada perbandingan jumlah
relatif masing-masing jenis saham :
Contoh soal :
Aming membeli 50 blok saham dengan harga
Rp. 25.000,- per blok. Tiap blok terdiri dari 1
lembar saham prioritas dan 3 lembar saham
biasa. Alokasikan harga pokok (harga
perolehan) saham kepada masing-masing jenis
saham jika harga pasar saham prioritas Rp.
12.500 per lembar dan saham biasa Rp. 4.500
per lembar dan catatlah peristiwa itu ke dalam
jurnal.
20
21. Pembelian Saham Secara Lump-Sum
Hanya satu jenis saham harga pasarnya
diketahui
Untuk menentukan harga pokok saham
yang tidak diketahui dicari dengan
perhitungan :
Harga pokok saham keseluruhan
dikurangi dengan Harga pokok saham
yang diketahui
Contoh soal :
21
22. Pembelian Saham Secara Lump-Sum
Hanya satu jenis saham harga pasarnya
diketahui
Aming membeli 50 blok saham dengan
harga Rp. 25.000,- per blok. Tiap blok
terdiri dari 1 lembar saham prioritas dan 3
lembar saham biasa. Alokasikan harga
pokok (harga perolehan) saham kepada
masing-masing jenis saham jika harga
pasar saham prioritas Rp. 12.500 per
lembar dan harga pasar saham biasa
tidak diketahui dan catatlah peristiwa itu
ke dalam jurnal.
22
23. Pembelian Saham Secara Lump-Sum
Harga pasar masing-masing saham tidak
diketahui
Alokasi harga pokok (harga perolehan)
saham ditangguhkan sampai diperoleh
dasar yang kuat
Dan sementara dicatat secara lump-sum
(gabungan) dengan jurnal :
Dr. Investasi dalam saham
prioritas & saham biasa xxx
Cr. Kas xxx
23
24. Pembelian Saham Secara Lump-Sum
Masing-Masing Harga Pasar Saham
Tidak Diketahui
Aming membeli 50 blok saham dengan
harga Rp. 25.000,- per blok. Tiap blok
terdiri dari 1 lembar saham prioritas dan 3
lembar saham biasa. harga pasar saham
tidak diketahui dan catatlah peristiwa itu
ke dalam jurnal.
24
25. Deviden
Adalah bagian laba perusahaan yang
dibagikan kepada pemegang saham
Deviden dapat dibagikan ke pemegang
saham dalam bentuk :
1. Uang Tunai/Kas
2. Investasi Jangka Pendek-Saham
25
27. HAK BELI SAHAM
Hak yang diberikan kepada para pemegang saham
untuk membeli saham baru dengan harga dibawah
harga saham baru
Setiap lembar saham yang beredar akan menerima satu
lembar hak beli saham,sehingga harga perolehan
investasi yang lama akan terdiri dari 2 bagian yaitu :
1. bagian untuk investasi saham lama
2. bagian untuk investasi hak beli saham
Pemabagian untuk menetapkan besarnya masing-
masing investasi itu didasarkan pada harg pasar hak beli
saham dan harga pasar saham lam dengan perhitungan
sebagai berikut :
28. Contoh
PT. Sejahtera memiliki 100 lembar saham PT, Matahari,
nominal Rp. 10.000/lembar, di beli tahun 2000 dengan
harga Rp. 1.000.000
Pada bulan Mei 2001 PT. Sejahtera menerima hak beli
saham yang dapat digunakan untk membeli saham baru,
yaitu setiap memiliki 4 lembar saham lama diberi hak
untuk membeli 1 lembar saham baru dengan harga
Rp.10.000/lembar
Pada saat penerimaan hak beli saham diketahui:
Harga pasar saham lama (tanpa hak) Rp. 12.000
Hak beli saham Rp. 500
Harga perolahan saham sebesar Rp. 1.000.000 akan
dibagikan kepada saham dan hak beli saham.
Jawaban hal 8 & 9
29. Penjualan atau Pelunasan Kembali Saham
Dalam Investasi Jangka Panjang
Penjualan saham ke investor lain
Perusahaan yang menerbitkan saham membeli
kembali sahamnya.
Akan muncul selisih antara harga pokok (harga
perolehan) saham dengan jumlah uang yang
diterima dari hasil penjualan :
- Jika Harga Pokok < Uang Diterima Laba
- Jika Harga Pokok > Uang Diterima Rugi
29
30. Penjualan atau Pelunasan Kembali Saham
Dalam Investasi Jangka Panjang
(Pencatatan)
Jika Laba :
Dr. Kas xxx
Cr. Investasi dalam Saham xxx
Cr. Laba Penjualan/Pelunasan
Kembali Saham xxx
Jika Rugi :
Dr. Kas xxx
Dr. Rugi Penjualan/Pelunasan
Kembali Saham xxx
Cr. Investasi dalam saham xxx
30
31. Penjualan atau Pelunasan Kembali Saham
Dalam Investasi Jangka Panjang
(Pencatatan)
Contoh :
100 lembar saham nominal @ Rp. 10.000,-, dulu
dibeli dengan harga perolehan sebesar Rp.
975.000,-. Pada waktu ini saham-saham
tersebut ditarik kembali oleh penerbitnya dan
dilunasi dengan kurs 102.
Diminta :
Catatlah ke dalam jurnal
31
32. 4. PERTUKARAN SAHAM
Kalau terjadi pertukaran saham, akan timbul laba atau
rugi penukaran, yaitu kalau ada perbedaan harg antar
harga perolehan saham lama yang dimiliki dengan harga
pasar saham baru ( saham penukar )
Contoh ;
PT. Abadi memilki 100 lembar saham preferen PT. Sinar
yang dibeli dengan harga Rp. 120.000/lembar
Pada tanggal 1 Juni 2001 Pt. Sinar memberitahukan
bahwa saham preferen yang telah dikeluarkan akan
ditukar dengan saham biasa, yaitu tiap lembar saham
preferen akan ditukar dengan 2 lembar saham biasa.
Harga pasar saham biasa pada saat pertukaran adalah
Rp. 70.000/lmbr
33. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah
Investasi dalam saham biasa Rp. 14.000.000
Invsatasi dalam saham preferen Rp. 12.000.000
Laba pertukaran Rp. 2.000.000
Perhitungan :
Harga pasar saham biasa=200 x Rp70.000= Rp. 14.000.000
Harga perlhn shm pref.=100 x Rp. 120.000= Rp. 12.000.000
Laba pertukaran = Rp. 2.000.000
35. PENGERTIAN AKTIVA TETAP
BERWUJUD
Aktiva – aktiva yang berwujud yang sifatnya
relatif permanen yang digunakan dalam
kegiatan perusahaan normal
Aktiva tetap berwujud untuk tujuan akuntansi
dibedakan atas :
1. Aktiva Tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah
untuk letak perusahaan, peternakan dan pertanian.
2. Aktiva Tetap yang umurnya terbatas, apabila sudah
habis masa penggunaannya dapat diganti dengan aktiva
sejenis, seperti bangunan, kenderaan, mesin, peralatan,
meubeler, dll
3. Aktiva Tetap yang umurnya terbatas, apabila habis
masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva
sejenis, seperti sumber-sumber alam tambang, hutan,
dll
35
36. PENGELUARAN MODAL DAN
PENDAPATAN
Perlakuan akuntansi terhadap perolehan aktiva tetap berwujud
di bagi menjadi 2 bagian :
1. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)
adalah pengeluaran pengeluaran untuk memperoleh suatu
manfaat yang di rasakan lebih dari satu periode akuntansi.
Pengeluaran seperti ini di catat kedalam rekening aktiva tetap
2. Pengeluaran Pendapatan ( Revenue Expenditure)
adalah pengeluaran pengeluaran untuk memperoleh suatu
manfaat yang hanya di rasakan pada periode akuntansi
tersebut. Pengeluaran seperti ini di catat kedalam rekening
biaya
37. PERINSIP PENILAIAN AKTIVA
TETAP BERWUJUD
Dalam hubungannya dengan penilaian aktiva tetap berwujud,
Prinsip Akuntansi menyatakan
“Aktiva tetap dinyatakan sebesar nilai buku yaitu harga
perolehan di kurangi dengan akumulasi penyusutannya”
harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan atau
utang yang timbul akibat memperoleh aktiva tersebut.
Jika Aktiva tersebut di peroleh dengan cara pertukaran, maka
harga perolehan aktiva tersebut sebesar harga harga pasar
aktiva yang diserahkan, tetapi jika harga pasar aktiva yang
diserahkan tidak di ketahui maka harga pasar aktiva yang
diterima dicatat sebagai harga perolehan aktiva tersebut.
Nilai Buku adalah Harga Perolehan di kurangi dengan
depresiasi/deplesi.
38. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Aktiva tetap dapat di peroleh dengan berbagai cara, dimana
masing – masing cara akan mempengaruhi harga perolehan
aktiva tersebut, cara perolehan akativa sebagai berikut :
PEMEBELIAN TUNAI.
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara pembelian tunai
dicatat sebesar jumlah uang yang dikeluarkan.
dalam jumlah uang yang di keluarkan termasuk harga faktur,
dan biaya yang lain sampai aktiva tersebut dapat digunakan,
seperti biaya angkut, premi assuransi dalam perjalan, biaya
balik nama, biaya pemasangan dan biaya percobaan.
dalam hal peroleh aktiva lebih dari satu macam seperti
bangunan yang tediri dari tanah dan gedung, maka harga
perolehannya harus dialokasikan ke tanah dan gedung.
39. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
DITUKAR DENGAN SURAT – SURAT BERHARGA
Aktiva Tetap yang diperoleh dengan menukar dengan Saham atau
Obligasi di catat sebesar harga pasar Saham atau Obligasi yang di
gunakan sebagai penukar.
Contoh.
PT. Untung Selalu menukar sebuah mesin dengan 1.000 lembar
saham biasa @ Rp. 10.000, pada saat pertukaran harga saham
dipasar sebesar Rp 11.000/perlembar, pencatatan pertukaran
tersebut di catat sbb:
Mesin Rp 11.000.000
Surat Berharga-Saham Biasa Rp 10.000.000
Agio Saham Rp 1.000.000
Pada saat pertukaran harga saham di pasar Rp 9.500, maka
pencatatan pertukaran tersebut sbb:
Mesin Rp 9.500.000
Disagio Saham Rp 500.000
Surat Berharga-Saham Biasa Rp 10.000.000
40. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
DITUKAR DENGAN AKTIVA TETAP YANG LAIN
1. Pertukaran dengan aktiva yang tidak sejenis
yang dimaksud dengan aktiva yang tidak sejenis adalah sifat dan
manfaatnya yang berbeda, seperti pertukaran tanah dengan gedung,
tanah dengan mesin, atau kenderaan, dll.
pada kondisi ini, dasar penentua harga perolehan aktiva tetap
adalah sebesar harga pasar aktiva yang diserahkan ditambah
dengan uang yang dibayarkan. Jika harga pasar aktiva yang
diserahkan tidak di ketahui, maka harga perolehan aktiva yang baru
adalah sebesar harga pasar aktiva yang baru.
Contoh
Misalnya pada awal tahun 2005 PT. Aurhora menukarkan mesin
produksinya dengan sebuah truk baru. Harga perolehan mesin
produksi Rp 2.000.000, akumulasi depresiasi sampai dengan
pertukaran Rp 1.500.000, harga pasar mesin produksi tersebut Rp
800.000, PT. Aurhora harus membayar Rp 1.700.000. harga
perolehan Truk tersebut dapat di hitung sebagai berikut :
41. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Harga Pasar Mesin Rp 800.000
Uang yang diserahkan Rp 1.700.000
Harga Perlehan Truk Rp 2.500.000
Sedangkan Laba pertukaran Aktiva tetap dapat di hitung sbb:
Nilai Buku Mesin 2.000.000 – 1.500.000 = 500.000
Harga Pasar Mesin = 800.000
Laba Pertukaran = 300.000
Atas pertukaran tersebut dapat di catat sbb:
Truk Rp 2.500.000
Akm. Depresiasi Mesin Rp 1.500.000
Kas Rp 1.700.000
Mesin Rp 2.000.000
Laba Pertukaran Rp 300.000
42. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Jika harga pasar Mesin tersebut Rp 300.000, maka pencatatan
perolehan truk tersebut sbb:
Harga Pasar Mesin Rp 300.000
Uang yang diserahkan Rp 1.700.000
Harga Perlehan Truk Rp 2.000.000
Sedangkan Rugi pertukaran Aktiva tetap dapat di hitung sbb:
Nilai Buku Mesin 2.000.000 – 1.500.000 = 500.000
Harga Pasar Mesin = 300.000
Rugi Pertukaran = 200.000
Atas pertukaran tersebut dapat di catat sbb:
Truk Rp 2.000.000
Akm. Depresiasi Mesin Rp 1.500.000
Rugi Pertukaran Rp 200.000
Kas Rp 1.700.000
Mesin Rp 2.000.000
43. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
2. Pertukaran Aktiva Tetap Sejenis.
Pertukaran aktiva sejenis adalah Pertukaran aktiva tetap yang
fungsi dan sifatnya sama. Seperti pertukaran Mesin Merk A
dengan Mesin Merk B
Dalam hubungannya dengan Aktiva Tetap sejenis, Prinsip
Akuntansi menyatakan bahwa “ laba yang timbul akan di
tangguhkan ( mengurangi harga perolehan aktiva yang
bersangkutan) dalam hal pertukaran aktiva sejenis. Dan apabila
rugi dalam pertukaran akan di bebankan pada periode yang
bersangkutan.
Contoh 1. Rugi dalam pertukaran
PT. Risa Fadila menukarkan Truk Merk A dengan Truk Baru Merk B.
harga perolehan Truk A Rp 10.000.000, dan akumulasi depresiasi
sampai dengan pertukaran Rp 4.000.000. Truk B harganya
25.000.000, dalam pertukaran Truk A di hargai Rp 5.000.0000 yaitu
sebesar harga pasar. PT. Risa Fadila membayar Rp 20.000.000
tunai, jurnal yang dibuat dalam pertukaran sbb:
44. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Penyelesaian contoh diatas
Perhitungan Harga Perolehan Truk
Harga Truk Baru (B) Rp 25.000.000
Harga Truk A dalam Pertukaran Rp 5.000.000 -
Uang yang di bayarkan Rp 20.000.000
Harga Pasar Truk A Rp 5.000.000 +
Harga Perolehan Truk B Rp 25.000.000
Pencatatan atas pertukaran diatas sebagai berikut :
Truk B Rp 25.000.000
Akm. Depr. Truk A Rp 4.000.000
Rugi Pertukaran Rp 1.000.000
Truk A Rp 10.000.000
Kas Rp 20.000.000
Perhitungan Kerugian dalam Pertukaran:
Nilai Buku Truk A 10.000.000 – 4.000.000 = 6.000.000
Harga Pasar Truk A = 5.000.000 –
Rugi Pertukaran = 1.000.000
45. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Misal dari Contoh diatas, Truk A harga pasarnya 5.000.000, tapi
dalam pertukaran di hargai 8.000.000, maka harga perolehan truk
B dapat di hitung sbb:
Harga Truk B Rp 25.000.000
Harga Truk A dalam Pertukaran Rp 8.000.000 -
Uang yang di bayarkan Rp 17.000.000
Harga Pasar Truk A Rp 5.000.000 +
Harga Perolehan truk B Rp 22.000.000
Atas pertukaran ersebut dapat di catat sbb:
Truk B Rp 22.000.000
Akm Depresiasi Truk A Rp 4.000.000
Rugi pertukaran Rp 1.000.000
Truk A Rp 10.000.000
Kas Rp 17.000.000
Perhitungan rugi pertukaran sama seperti diatas yaitu :
Nilai Buku Truk A – Haraga Pasar Truk A
46. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Contoh 2. Laba dalam pertukaran
PT. Risa Fadila menukarkan Mesin Merk A dengan Mesin Baru
Merk B. harga perolehan Mesin A Rp 12.000.000, dan akumulasi
depresiasi sampai dengan pertukaran Rp 8.000.000. harga pasar
Mesin A 7.000.000. harga Mesin B 15.000.000, PT. Risa Fadila
membayar Rp 8.000.000 tunai, jurnal yang dibuat dalam
pertukaran sbb:
Penyelesaian :
Harga Mesin B Rp 15.000.000
Nilai Buku Mesin A Rp 4.000.000
Harga Pasar Mesin A Rp 7.000.000 -
Laba Pertukaran Rp 3.000.000 –
Harga Perolehan Mesin B Rp 12.000.000
Atas pertukaran tersebut dapat dicatat sbb:
Mesin B Rp 12.000.000
Akm. Depr. Mesin A Rp 8.000.000
Mesin A Rp 12.000.000
Kas Rp 8.000.000
47. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
PEMBELIAN ANGSURAN
Apabila aktiva tetap di peroleh dengan cara angsuran,
maka harga perolehan aktiva tersebut tidak termasuk
bunga dan harus di pisahkan dari harga perolehan.
Contoh:
PT. Risa Fadila membeli sebuah mesin seharga Rp
5.000.000 pada tanggal 1 januari 2005. pembayaran
pertama Rp 2.000.000, dan sisanya diangsur tiap tanggal
31 desember selam 3 tahun, dengan bunga 12%
pertahun. Percatatan harga peroleha mesin dan
pembayaran angsuran sebagai berikut :
tanggal 1 januari 2005 pada saat pembelian mesin.
Mesin Rp 5.000.000
Utang Rp 3.000.000
Kas Rp 2.000.000
48. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Pencatatan pada tgl 31 desember 2005 pembayaran cicilan pertama di
catat sebagai berikut :
Utang Rp 1.000.000
Biaya Bunga Rp 360.000
Kas Rp 1.360.000
Perhitungan biaya bunga 12% 3.000.000 = Rp 360.000
Pencatatan pada tgl 31 desember 2006 pembayaran cicilan kedua di
catat sebagai berikut :
Utang Rp 1.000.000
Biaya Bunga Rp 240.000
Kas Rp 1.240.000
Perhitungan biaya bunga 12% 2.000.000 = Rp 240.000
Pencatatan pada tgl 31 desember 2007 pembayaran cicilan ketiga di
catat sebagai berikut :
Utang Rp 1.000.000
Biaya Bunga Rp 120.000
Kas Rp 1.120.000
Perhitungan biaya bunga 12% 1.000.000 = Rp 120.000
49. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Contoh II.
PT. Aurhora pada tanggal 1 januari 2005 membeli mesin dengan
mengangsur tiap akhir tahun sebesar 1.975.500 selama tiga
tahun dengan tingkat suku bunga pertahun 9%, maka harga
perolehan mesin dapat dihitung sebagai berikut :
Penyelesaian :
Jumlah Uang yang dibayarkan selama 3 tahun
1.975.500 x 3 = 5.926.500
Harga Perolehan / Nilai Tunai Mesin
2,53129 x 1.975.500 = 5.000.563,4
dibilatkan Rp 5.000.000
bunga angsuran selama 3 tahun di hitung sebagai berikut :
Jumlah Pembayaran Rp 5.926.500
Harga Perolehan Rp 5.000.000 -
Bunga Angsuran Rp 926.500
50. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
dari contoh diatas dapat dibuat tabel amortisasi
sebagai berikut :
Jumlah Bunga Pelunasan Pokok
Tahun
Angsuran Angsuran Utang Pinjaman
0 1 2 = 9% x 4 3=1-2 4=4-3
Awal tahu 5.000.000
ke 1
31/12/2005 1.975.500 450.000 1.525.500 3.474.500
31/12/2006 1.975.500 312.700 1.662.800 1.811.700
31/12/2007 1.975.500 163.800 1.811.700 0
Pencatatan atas perolehan aktiva tetap diatas adalah sbb:
tgl 1 januari 2005
Mesin Rp 5.000.000
Beban Bunga ditangguhkan Rp 926.500
Utang Angsuran Rp 5.926.500
51. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Pencatatan angsuran aktiva tetap diatas tahun ke-1 adalah sbb:
tgl 31 desember 2005
Utang Angsuran Rp 1.975.500
Beban Bunga Rp 450.000
Kas Rp 1.975.000
Beban Bunga di tangguhkan Rp 450.000
Pencatatan angsuran aktiva tetap diatas tahun ke-2 adalah sbb:
tgl 31 desember 2006
Utang Angsuran Rp 1.975.500
Beban Bunga Rp 312.700
Kas Rp 1.975.000
Beban Bunga di tangguhkan Rp 312.700
Pencatatan angsuran aktiva tetap diatas tahun ke-3 adalah sbb:
tgl 31 desember 2007
Utang Angsuran Rp 1.975.500
Beban Bunga Rp 163.800
Kas Rp 1.975.000
Beban Bunga di tangguhkan Rp 163.800