SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
Presentation

       Penanaman Modal DaLam Saham
                   & Dana
                     &
            Aktiva tetap berujud


http://www.drizizabdulaziz.blogspot.co
mFacebook     : Abdulaziz.Driziz
 Twitter      : Driabdulaziz
 Email        : Indri.abdulaziz@gmail.com
Penanaman Modal DaLam Saham &
              Dana
               &
      Aktiva tetap berujud




                                2
Investasi Jangka
Panjang Dalam Saham




                      3
Konsep & Pengertian
 Investasi = ????????
 Penanaman Dana pada suatu aktiva atau
  bentuk lain dengan tujuan agar jumlah
  dana yang ditanamkan itu berkembang
 Jenis Investasi berdasarkan jangka waktu:

  1. Investasi Jangka Pendek
  2. Investasi Jangka Panjang


                                          4
Jenis Investasi
   (Berdasarkan Jangka Waktu)
 Jangka Pendek :

 1. Bertujuan memenuhi kebutuhan kas
    jangka pendek
 2. Contoh : Deposito, Marketable
    Securities (M/S)
 3. Aktiva Lancar



                                       5
Jenis Investasi
      (Berdasarkan Jangka Waktu)
   Jangka Panjang
    1. Bertujuan untuk :
        a. Mendapatkan pendapatan yang tetap
        b. Mengawasi perusahaan lain
        c. Menjamin kontinuitas suplai bahan baku
        d. Menjaga hubungan dengan perusahaan
           lain
    2. Contoh : Investasi dalam tanah,
                 Investasi dalam Saham,
                 Investasi dalam obligasi
    3. Aktiva Tidak Lancar (Investasi Jangka
       Panjang)                                     6
Investasi Dalam Saham
   Saham ??????????????
   Merupakan bukti kepemilikan atas suatu
    perusahaan berbentuk PT
   Ditandai dengan kepemilikan sertifikat saham
   Yang dicantumkan di dalam sertifikat saham :
    1. Nilai nominal per lembar saham
    2. Jumlah lembar saham yang dimiliki
    3. Tingkat deviden atas nilai nominal saham per
       tahun

                                                      7
Jenis-Jenis Saham
 Saham Biasa (Common Stock)
 Saham Preferen/Saham   Prioritas
 (Prefered Stock) :
 - Saham Preferen Kumulatif & Tidak
   Kumulatif
 - Saham Preferen Berpartisipasi & Tidak
   Berpartisipasi

                                           8
Saham Biasa
 Adalah saham  yang pelunasannya
  dilakukan dalam urutan yang paling akhir
  dalam perusahaan pada saat perusahaan
  dilikuidasi
 Sehingga resikonya adalah yang paling
  besar



                                             9
Saham biasa
Karakteristik saham biasa :
1. Mempunyai hak tagihan terhadap keuntungan
   perusahaan setelah hak kepada pemegang
   saham preferen terpenuhi
2. Mempunyai tagihan terhadap aktiva
   perusahaan & mendapat pembagian paling
   akhir (apabila perusahaan dilikuidasi)
3. Deviden saham biasa umumnya lebih kecil
   daripada deviden saham preferen
4. Pemilik saham biasa memiliki hak suara
5. Kewajiban terbatas
6. Memiliki hak didahulukan membeli saham
   perusahaannya
7. Tidak kumulatif                           10
Saham Preferen
   Adalah saham yang memiliki prioritas dalam hal
    pembagian deviden dan aktiva (pada saat perusahaan
    dilikuidasi)
   Saham preferen kumulatif & tidak kumulatif 
    Pembagian deviden
   Saham preferen partisipasi
    Adalah saham preferen yang berhak mendapatkan
    deviden dengan jumlah yang sama besar dengan saham
    biasa sesudah saham biasa mendapat deviden sebesar
    prosentase deviden saham prioritas
   Saham preferen tidak berpartisipasi
    Adalah saham preferen yang berhak mendapatkan
    deviden dengan jumlah yang diterima terbatas sebesar
    tarif devidennya.

                                                      11
Metode Pencatatan Penanaman
       Modal Dalam Saham
Prosentase Pemilikan   Metode Pencatatan
     Saham
< 20% Saham            Cost Method
20% - 50%              Equity Method
> 50%                  Equity Method &
                       dibuat Laporan
                       Konsolidasi



                                           12
Metode Pencatatan Penanaman
      Modal Dalam Saham
Metode Harga Perolehan (Cost Method) :
 Investasi modal dalam bentuk saham
  akan dicantumkan dalam neraca sebesar
  harga pokoknya (harga perolehannya)
 Perubahan-perubahan harga pasar
  saham tidak dicatat
 Laba atau rugi diakui pada saat saham-
  saham tersebut dijual

                                           13
Metode Pencatatan Penanaman
       Modal Dalam Saham
Metode Pemilikan (Equity Method) :
 Investasi dalam saham dicatat sebesar harga
  pokoknya (harga perolehannya)
 Perubahan-perubahan harga pasar saham tidak
  dicatat
 Setiap akhir periode akuntansi, harga pokok
  saham disesuaikan dengan bagian laba/rugi
  yang diperoleh perusahaan yang dimiliki.
 Deviden yang diterima mengurangi saldo
  investasi dalam saham

                                            14
Perolehan Saham
     Investasi Jangka Panjang
 Pembelian Saham
 Ditukar Dengan Aktiva




                                15
Perolehan Saham
         Investasi Jangka Panjang
Pembelian Saham :
   Harga pokoknya (harga perolehannya) adalah
    sebesar jumlah uang yang dibayarkan yang
    terdiri dari harga kurs, biaya komisi, materai, dll
   Deviden saham preferen yang terhutang
    diperhitungkan dalam pembelian saham
    preferen
   Jurnal :
    Dr. Investasi Dlm Saham Prioritas       xxx
    Dr. Pendapatan Deviden                  xxx
        Cr. Kas                                    xxx
                                                      16
Perolehan Saham
      Investasi Jangka Panjang
 Jurnal pada saat terima deviden :

 Dr. Kas                   xxx
    Cr. Pendapatan deviden     xxx




                                      17
Contoh Soal Investasi Dalam
              Saham
Pada tanggal 1 April 2005 Nona Risa membeli 100
lembar saham prioritas PT. Bermuda, 6% nominal
Rp. 10.000 per lembar dengan kurs 105. Biaya
pembelian saham (termasuk materai & komisi)
sebesar Rp. 50.000,- Deviden saham bermuda
dibayarkan setiap tanggal 31 Desember.

Diminta :
Catatlah transaksi-transaksi di atas ke dalam pembukuan
Nona Risa (investor) yang berkaitan dengan :
 Investasi Dalam Saham
 Pengakuan pendapatan deviden
 Penerimaan kas dari pendapatan deviden
                                                          18
Pembelian Saham Secara
               Lump-Sum
   Adalah dua macam saham atau lebih dibeli
    sekaligus dalam satu jumlah harga
   Masalah alokasi harga beli ke masing-masing
    jenis saham :
    1. Harga pasar tiap-tiap jenis saham diketahui
    2. Hanya satu jenis saham harga pasarnya
       diketahui
    3. Harga pasar masing-masing saham tidak
       diketahui
                                                     19
Pembelian Saham Secara Lump-Sum
      Harga pasar tiap-tiap jenis saham
                 diketahui
   Alokasi didasarkan pada perbandingan jumlah
    relatif masing-masing jenis saham :
   Contoh soal :
   Aming membeli 50 blok saham dengan harga
    Rp. 25.000,- per blok. Tiap blok terdiri dari 1
    lembar saham prioritas dan 3 lembar saham
    biasa. Alokasikan harga pokok (harga
    perolehan) saham kepada masing-masing jenis
    saham jika harga pasar saham prioritas Rp.
    12.500 per lembar dan saham biasa Rp. 4.500
    per lembar dan catatlah peristiwa itu ke dalam
    jurnal.

                                                      20
Pembelian Saham Secara Lump-Sum
 Hanya satu jenis saham harga pasarnya
                  diketahui
 Untuk menentukan harga pokok saham
  yang tidak diketahui dicari dengan
  perhitungan :
 Harga pokok saham keseluruhan
  dikurangi dengan Harga pokok saham
  yang diketahui
 Contoh soal :



                                     21
Pembelian Saham Secara Lump-Sum
  Hanya satu jenis saham harga pasarnya
                    diketahui
 Aming membeli 50 blok saham dengan
  harga Rp. 25.000,- per blok. Tiap blok
  terdiri dari 1 lembar saham prioritas dan 3
  lembar saham biasa. Alokasikan harga
  pokok (harga perolehan) saham kepada
  masing-masing jenis saham jika harga
  pasar saham prioritas Rp. 12.500 per
  lembar dan harga pasar saham biasa
  tidak diketahui dan catatlah peristiwa itu
  ke dalam jurnal.
                                            22
Pembelian Saham Secara Lump-Sum
Harga pasar masing-masing saham tidak
                   diketahui
 Alokasi harga pokok (harga perolehan)
  saham ditangguhkan sampai diperoleh
  dasar yang kuat
 Dan sementara dicatat secara lump-sum
  (gabungan) dengan jurnal :
  Dr. Investasi dalam saham
      prioritas & saham biasa xxx
     Cr. Kas                      xxx
                                      23
Pembelian Saham Secara Lump-Sum
    Masing-Masing Harga Pasar Saham
                Tidak Diketahui
 Aming membeli 50 blok saham dengan
  harga Rp. 25.000,- per blok. Tiap blok
  terdiri dari 1 lembar saham prioritas dan 3
  lembar saham biasa. harga pasar saham
  tidak diketahui dan catatlah peristiwa itu
  ke dalam jurnal.




                                            24
Deviden
 Adalah bagian laba perusahaan yang
  dibagikan kepada pemegang saham
 Deviden dapat dibagikan ke pemegang
  saham dalam bentuk :
  1. Uang Tunai/Kas
  2. Investasi Jangka Pendek-Saham



                                        25
Pembagian Deviden
   Tahapan Pencatatan Pembagian Deviden
    (Pembukuan Investor):
    Pengumuman Pembagian Deviden :
    Dr. Piutang Deviden    xxxx
      Cr. Pendapatan Deviden xxxx
   Pembayaran Pembagian Deviden :
    Dr. Kas/Inv.Jk Pendek xxxx
      Cr. Piutang Deviden      xxxx

                                           26
HAK BELI SAHAM



   Hak yang diberikan kepada para pemegang saham
    untuk membeli saham baru dengan harga dibawah
    harga saham baru
   Setiap lembar saham yang beredar akan menerima satu
    lembar hak beli saham,sehingga harga perolehan
    investasi yang lama akan terdiri dari 2 bagian yaitu :
    1. bagian untuk investasi saham lama
    2. bagian untuk investasi hak beli saham
   Pemabagian untuk menetapkan besarnya masing-
    masing investasi itu didasarkan pada harg pasar hak beli
    saham dan harga pasar saham lam dengan perhitungan
    sebagai berikut :
Contoh
   PT. Sejahtera memiliki 100 lembar saham PT, Matahari,
    nominal Rp. 10.000/lembar, di beli tahun 2000 dengan
    harga Rp. 1.000.000
    Pada bulan Mei 2001 PT. Sejahtera menerima hak beli
    saham yang dapat digunakan untk membeli saham baru,
    yaitu setiap memiliki 4 lembar saham lama diberi hak
    untuk membeli 1 lembar saham baru dengan harga
    Rp.10.000/lembar
    Pada saat penerimaan hak beli saham diketahui:
         Harga pasar saham lama (tanpa hak) Rp. 12.000
         Hak beli saham                         Rp.     500
   Harga perolahan saham sebesar Rp. 1.000.000 akan
    dibagikan kepada saham dan hak beli saham.
    Jawaban hal 8 & 9
Penjualan atau Pelunasan Kembali Saham
    Dalam Investasi Jangka Panjang
   Penjualan saham ke investor lain
   Perusahaan yang menerbitkan saham membeli
    kembali sahamnya.
   Akan muncul selisih antara harga pokok (harga
    perolehan) saham dengan jumlah uang yang
    diterima dari hasil penjualan :
    - Jika Harga Pokok < Uang Diterima  Laba
    - Jika Harga Pokok > Uang Diterima  Rugi


                                                    29
Penjualan atau Pelunasan Kembali Saham
    Dalam Investasi Jangka Panjang
              (Pencatatan)
Jika Laba :
Dr. Kas                                xxx
      Cr. Investasi dalam Saham              xxx
      Cr. Laba Penjualan/Pelunasan
          Kembali Saham                      xxx
Jika Rugi :
Dr. Kas                          xxx
Dr. Rugi Penjualan/Pelunasan
    Kembali Saham                xxx
      Cr. Investasi dalam saham              xxx
                                               30
Penjualan atau Pelunasan Kembali Saham
    Dalam Investasi Jangka Panjang
              (Pencatatan)

Contoh :
 100 lembar saham nominal @ Rp. 10.000,-, dulu
  dibeli dengan harga perolehan sebesar Rp.
  975.000,-. Pada waktu ini saham-saham
  tersebut ditarik kembali oleh penerbitnya dan
  dilunasi dengan kurs 102.
  Diminta :
  Catatlah ke dalam jurnal

                                             31
4. PERTUKARAN SAHAM

   Kalau terjadi pertukaran saham, akan timbul laba atau
    rugi penukaran, yaitu kalau ada perbedaan harg antar
    harga perolehan saham lama yang dimiliki dengan harga
    pasar saham baru ( saham penukar )
   Contoh ;
    PT. Abadi memilki 100 lembar saham preferen PT. Sinar
    yang dibeli dengan harga Rp. 120.000/lembar
    Pada tanggal 1 Juni 2001 Pt. Sinar memberitahukan
    bahwa saham preferen yang telah dikeluarkan akan
    ditukar dengan saham biasa, yaitu tiap lembar saham
    preferen akan ditukar dengan 2 lembar saham biasa.
    Harga pasar saham biasa pada saat pertukaran adalah
    Rp. 70.000/lmbr
Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah


Investasi dalam saham biasa     Rp. 14.000.000
   Invsatasi dalam saham preferen      Rp. 12.000.000
   Laba pertukaran                     Rp. 2.000.000
 Perhitungan :

   Harga pasar saham biasa=200 x Rp70.000= Rp. 14.000.000
   Harga perlhn shm pref.=100 x Rp. 120.000= Rp. 12.000.000
       Laba pertukaran            =          Rp. 2.000.000
34
PENGERTIAN AKTIVA TETAP
BERWUJUD
   Aktiva – aktiva yang berwujud yang sifatnya
    relatif permanen yang digunakan dalam
    kegiatan perusahaan normal
    Aktiva tetap berwujud untuk tujuan akuntansi
    dibedakan atas :
       1.   Aktiva Tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah
            untuk letak perusahaan, peternakan dan pertanian.
       2.   Aktiva Tetap yang umurnya terbatas, apabila sudah
            habis masa penggunaannya dapat diganti dengan aktiva
            sejenis, seperti bangunan, kenderaan, mesin, peralatan,
            meubeler, dll
       3.   Aktiva Tetap yang umurnya terbatas, apabila habis
            masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva
            sejenis, seperti sumber-sumber alam tambang, hutan,
            dll
                                                                  35
PENGELUARAN MODAL DAN
           PENDAPATAN
   Perlakuan akuntansi terhadap perolehan aktiva tetap berwujud
    di bagi menjadi 2 bagian :
      1. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)
         adalah pengeluaran pengeluaran untuk memperoleh suatu
         manfaat yang di rasakan lebih dari satu periode akuntansi.
         Pengeluaran seperti ini di catat kedalam rekening aktiva tetap
      2. Pengeluaran Pendapatan ( Revenue Expenditure)
          adalah pengeluaran pengeluaran untuk memperoleh suatu
         manfaat yang hanya di rasakan pada periode akuntansi
         tersebut. Pengeluaran seperti ini di catat kedalam rekening
         biaya
PERINSIP PENILAIAN AKTIVA
            TETAP BERWUJUD
   Dalam hubungannya dengan penilaian aktiva tetap berwujud,
    Prinsip Akuntansi menyatakan
    “Aktiva tetap dinyatakan sebesar nilai buku yaitu harga
    perolehan di kurangi dengan akumulasi penyusutannya”
    harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan atau
    utang yang timbul akibat memperoleh aktiva tersebut.
    Jika Aktiva tersebut di peroleh dengan cara pertukaran, maka
    harga perolehan aktiva tersebut sebesar harga harga pasar
    aktiva yang diserahkan, tetapi jika harga pasar aktiva yang
    diserahkan tidak di ketahui maka harga pasar aktiva yang
    diterima dicatat sebagai harga perolehan aktiva tersebut.
    Nilai Buku adalah Harga Perolehan di kurangi dengan
    depresiasi/deplesi.
CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
   Aktiva tetap dapat di peroleh dengan berbagai cara, dimana
    masing – masing cara akan mempengaruhi harga perolehan
    aktiva tersebut, cara perolehan akativa sebagai berikut :
    PEMEBELIAN TUNAI.
    Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara pembelian tunai
    dicatat sebesar jumlah uang yang dikeluarkan.
    dalam jumlah uang yang di keluarkan termasuk harga faktur,
    dan biaya yang lain sampai aktiva tersebut dapat digunakan,
    seperti biaya angkut, premi assuransi dalam perjalan, biaya
    balik nama, biaya pemasangan dan biaya percobaan.
    dalam hal peroleh aktiva lebih dari satu macam seperti
    bangunan yang tediri dari tanah dan gedung, maka harga
    perolehannya harus dialokasikan ke tanah dan gedung.
CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
   DITUKAR DENGAN SURAT – SURAT BERHARGA
    Aktiva Tetap yang diperoleh dengan menukar dengan Saham atau
    Obligasi di catat sebesar harga pasar Saham atau Obligasi yang di
    gunakan sebagai penukar.
    Contoh.
    PT. Untung Selalu menukar sebuah mesin dengan 1.000 lembar
    saham biasa @ Rp. 10.000, pada saat pertukaran harga saham
    dipasar sebesar Rp 11.000/perlembar, pencatatan pertukaran
    tersebut di catat sbb:
    Mesin               Rp 11.000.000
        Surat Berharga-Saham Biasa        Rp 10.000.000
        Agio Saham                        Rp 1.000.000
    Pada saat pertukaran harga saham di pasar Rp 9.500, maka
    pencatatan pertukaran tersebut sbb:
    Mesin               Rp 9.500.000
    Disagio Saham       Rp 500.000
         Surat Berharga-Saham Biasa       Rp 10.000.000
CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
   DITUKAR DENGAN AKTIVA TETAP YANG LAIN
    1. Pertukaran dengan aktiva yang tidak sejenis
    yang dimaksud dengan aktiva yang tidak sejenis adalah sifat dan
    manfaatnya yang berbeda, seperti pertukaran tanah dengan gedung,
    tanah dengan mesin, atau kenderaan, dll.
    pada kondisi ini, dasar penentua harga perolehan aktiva tetap
    adalah sebesar harga pasar aktiva yang diserahkan ditambah
    dengan uang yang dibayarkan. Jika harga pasar aktiva yang
    diserahkan tidak di ketahui, maka harga perolehan aktiva yang baru
    adalah sebesar harga pasar aktiva yang baru.
    Contoh
    Misalnya pada awal tahun 2005 PT. Aurhora menukarkan mesin
    produksinya dengan sebuah truk baru. Harga perolehan mesin
    produksi Rp 2.000.000, akumulasi depresiasi sampai dengan
    pertukaran Rp 1.500.000, harga pasar mesin produksi tersebut Rp
    800.000, PT. Aurhora harus membayar Rp 1.700.000. harga
    perolehan Truk tersebut dapat di hitung sebagai berikut :
CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
 Harga Pasar Mesin              Rp 800.000
 Uang yang diserahkan           Rp 1.700.000
 Harga Perlehan Truk            Rp 2.500.000

Sedangkan Laba pertukaran Aktiva tetap dapat di hitung sbb:
Nilai Buku Mesin      2.000.000 – 1.500.000 = 500.000
Harga Pasar Mesin                           = 800.000
Laba Pertukaran                             = 300.000

Atas pertukaran tersebut dapat di catat sbb:

Truk                     Rp 2.500.000
Akm. Depresiasi Mesin    Rp 1.500.000
   Kas                                    Rp 1.700.000
   Mesin                                  Rp 2.000.000
   Laba Pertukaran                        Rp 300.000
CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Jika harga pasar Mesin tersebut Rp 300.000, maka pencatatan
   perolehan truk tersebut sbb:
 Harga Pasar Mesin              Rp 300.000
 Uang yang diserahkan           Rp 1.700.000
 Harga Perlehan Truk            Rp 2.000.000

Sedangkan Rugi pertukaran Aktiva tetap dapat di hitung sbb:
Nilai Buku Mesin       2.000.000 – 1.500.000 = 500.000
Harga Pasar Mesin                            = 300.000
Rugi Pertukaran                              = 200.000

Atas pertukaran tersebut dapat di catat sbb:

Truk                     Rp 2.000.000
Akm. Depresiasi Mesin    Rp 1.500.000
Rugi Pertukaran          Rp 200.000
   Kas                                    Rp 1.700.000
   Mesin                                  Rp 2.000.000
CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
2. Pertukaran Aktiva Tetap Sejenis.
   Pertukaran aktiva sejenis adalah Pertukaran aktiva tetap yang
   fungsi dan sifatnya sama. Seperti pertukaran Mesin Merk A
   dengan Mesin Merk B

   Dalam hubungannya dengan Aktiva Tetap sejenis, Prinsip
   Akuntansi menyatakan bahwa “ laba yang timbul akan di
   tangguhkan ( mengurangi harga perolehan aktiva yang
   bersangkutan) dalam hal pertukaran aktiva sejenis. Dan apabila
   rugi dalam pertukaran akan di bebankan pada periode yang
   bersangkutan.

   Contoh 1. Rugi dalam pertukaran
   PT. Risa Fadila menukarkan Truk Merk A dengan Truk Baru Merk B.
   harga perolehan Truk A Rp 10.000.000, dan akumulasi depresiasi
   sampai dengan pertukaran Rp 4.000.000. Truk B harganya
   25.000.000, dalam pertukaran Truk A di hargai Rp 5.000.0000 yaitu
   sebesar harga pasar. PT. Risa Fadila membayar Rp 20.000.000
   tunai, jurnal yang dibuat dalam pertukaran sbb:
CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Penyelesaian contoh diatas
Perhitungan Harga Perolehan Truk
   Harga Truk Baru (B)                     Rp 25.000.000
   Harga Truk A dalam Pertukaran           Rp 5.000.000 -
   Uang yang di bayarkan                   Rp 20.000.000
   Harga Pasar Truk A                      Rp 5.000.000 +
   Harga Perolehan Truk B                  Rp 25.000.000
Pencatatan atas pertukaran diatas sebagai berikut :
Truk B                   Rp 25.000.000
Akm. Depr. Truk A        Rp 4.000.000
Rugi Pertukaran          Rp 1.000.000
   Truk A                                  Rp 10.000.000
   Kas                                     Rp 20.000.000
Perhitungan Kerugian dalam Pertukaran:
Nilai Buku Truk A 10.000.000 – 4.000.000     = 6.000.000
Harga Pasar Truk A                           = 5.000.000 –
Rugi Pertukaran                              = 1.000.000
CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
   Misal dari Contoh diatas, Truk A harga pasarnya 5.000.000, tapi
   dalam pertukaran di hargai 8.000.000, maka harga perolehan truk
   B dapat di hitung sbb:
Harga Truk B                     Rp 25.000.000
Harga Truk A dalam Pertukaran    Rp 8.000.000 -
   Uang yang di bayarkan         Rp 17.000.000
Harga Pasar Truk A               Rp 5.000.000 +
Harga Perolehan truk B           Rp 22.000.000
Atas pertukaran ersebut dapat di catat sbb:
Truk B                   Rp 22.000.000
Akm Depresiasi Truk A    Rp 4.000.000
Rugi pertukaran          Rp 1.000.000
   Truk A                                Rp 10.000.000
   Kas                                   Rp 17.000.000
Perhitungan rugi pertukaran sama seperti diatas yaitu :
Nilai Buku Truk A – Haraga Pasar Truk A
CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Contoh 2. Laba dalam pertukaran
  PT. Risa Fadila menukarkan Mesin Merk A dengan Mesin Baru
  Merk B. harga perolehan Mesin A Rp 12.000.000, dan akumulasi
  depresiasi sampai dengan pertukaran Rp 8.000.000. harga pasar
  Mesin A 7.000.000. harga Mesin B 15.000.000, PT. Risa Fadila
  membayar Rp 8.000.000 tunai, jurnal yang dibuat dalam
  pertukaran sbb:
Penyelesaian :
  Harga Mesin B                          Rp 15.000.000
  Nilai Buku Mesin A  Rp 4.000.000
  Harga Pasar Mesin A Rp 7.000.000 -
  Laba Pertukaran                        Rp 3.000.000 –
  Harga Perolehan Mesin B                Rp 12.000.000
Atas pertukaran tersebut dapat dicatat sbb:
   Mesin B                       Rp 12.000.000
   Akm. Depr. Mesin A            Rp 8.000.000
       Mesin A                                   Rp 12.000.000
       Kas                                       Rp 8.000.000
CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
PEMBELIAN ANGSURAN
Apabila aktiva tetap di peroleh dengan cara angsuran,
maka harga perolehan aktiva tersebut tidak termasuk
bunga dan harus di pisahkan dari harga perolehan.
Contoh:
PT. Risa Fadila membeli sebuah mesin seharga Rp
5.000.000 pada tanggal 1 januari 2005. pembayaran
pertama Rp 2.000.000, dan sisanya diangsur tiap tanggal
31 desember selam 3 tahun, dengan bunga 12%
pertahun. Percatatan harga peroleha mesin dan
pembayaran angsuran sebagai berikut :
tanggal 1 januari 2005 pada saat pembelian mesin.
Mesin              Rp 5.000.000
    Utang                         Rp 3.000.000
    Kas                           Rp 2.000.000
CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Pencatatan pada tgl 31 desember 2005 pembayaran cicilan pertama di
catat sebagai berikut :
Utang                   Rp 1.000.000
Biaya Bunga             Rp 360.000
      Kas                               Rp 1.360.000

Perhitungan biaya bunga 12% 3.000.000 = Rp 360.000
Pencatatan pada tgl 31 desember 2006 pembayaran cicilan kedua di
catat sebagai berikut :
Utang                   Rp 1.000.000
Biaya Bunga             Rp 240.000
      Kas                                Rp 1.240.000
Perhitungan biaya bunga 12% 2.000.000 = Rp 240.000

Pencatatan pada tgl 31 desember 2007 pembayaran cicilan ketiga di
catat sebagai berikut :
Utang                   Rp 1.000.000
Biaya Bunga             Rp 120.000
      Kas                                Rp 1.120.000
Perhitungan biaya bunga 12% 1.000.000 = Rp 120.000
CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Contoh II.
PT. Aurhora pada tanggal 1 januari 2005 membeli mesin dengan
mengangsur tiap akhir tahun sebesar 1.975.500 selama tiga
tahun dengan tingkat suku bunga pertahun 9%, maka harga
perolehan mesin dapat dihitung sebagai berikut :

Penyelesaian :
Jumlah Uang yang dibayarkan selama 3 tahun
1.975.500 x 3 = 5.926.500
Harga Perolehan / Nilai Tunai Mesin
2,53129 x 1.975.500 = 5.000.563,4
dibilatkan Rp 5.000.000
bunga angsuran selama 3 tahun di hitung sebagai berikut :
Jumlah Pembayaran           Rp 5.926.500
Harga Perolehan             Rp 5.000.000 -
Bunga Angsuran              Rp 926.500
CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
dari contoh diatas dapat dibuat tabel amortisasi
sebagai berikut :
               Jumlah       Bunga       Pelunasan      Pokok
   Tahun
              Angsuran     Angsuran       Utang      Pinjaman
     0           1         2 = 9% x 4    3=1-2        4=4-3
 Awal tahu                                            5.000.000
 ke 1
 31/12/2005    1.975.500      450.000    1.525.500    3.474.500
 31/12/2006    1.975.500      312.700    1.662.800    1.811.700
 31/12/2007    1.975.500      163.800    1.811.700              0

Pencatatan atas perolehan aktiva tetap diatas adalah sbb:
tgl 1 januari 2005
Mesin                        Rp 5.000.000
Beban Bunga ditangguhkan Rp 926.500
       Utang Angsuran                          Rp 5.926.500
CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
 Pencatatan angsuran aktiva tetap diatas tahun ke-1 adalah sbb:
  tgl 31 desember 2005
   Utang Angsuran       Rp 1.975.500
  Beban Bunga           Rp 450.000
        Kas                               Rp 1.975.000
        Beban Bunga di tangguhkan         Rp 450.000
 Pencatatan angsuran aktiva tetap diatas tahun ke-2 adalah sbb:
  tgl 31 desember 2006
   Utang Angsuran       Rp 1.975.500
  Beban Bunga           Rp 312.700
        Kas                                Rp 1.975.000
        Beban Bunga di tangguhkan          Rp 312.700
 Pencatatan angsuran aktiva tetap diatas tahun ke-3 adalah sbb:
  tgl 31 desember 2007
   Utang Angsuran       Rp 1.975.500
  Beban Bunga           Rp 163.800
        Kas                                Rp 1.975.000
        Beban Bunga di tangguhkan          Rp 163.800
Biaya –Biaya Selama
Penggunaan Aktiva Tetap




                          52
Pemberhentin Aktiva




                      53
54

More Related Content

What's hot

Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Lia Ivvana
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangkaIndra Tugus
 
Akm II (3) investasi
Akm II (3) investasiAkm II (3) investasi
Akm II (3) investasiAdett Rachman
 
AK2-Pertemuan-6-Investasi-bonds.pptx
AK2-Pertemuan-6-Investasi-bonds.pptxAK2-Pertemuan-6-Investasi-bonds.pptx
AK2-Pertemuan-6-Investasi-bonds.pptxKatarinaDhama
 
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangAkuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangSidik Abdullah
 
Pengantar Akuntansi 2- Bonds payable
Pengantar Akuntansi 2- Bonds payablePengantar Akuntansi 2- Bonds payable
Pengantar Akuntansi 2- Bonds payableyuniastuti18400700
 
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,Annisa Galih Sarasati
 
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetapMuhamad Jaenudin
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)2nd Social
 
Akuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ibAkuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ibAmbara Sugama
 
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateCh10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateMaiya Maiya
 

What's hot (20)

Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
 
Akm II (3) investasi
Akm II (3) investasiAkm II (3) investasi
Akm II (3) investasi
 
PSAK 58 + Studi Kasus
PSAK 58 + Studi KasusPSAK 58 + Studi Kasus
PSAK 58 + Studi Kasus
 
AK2-Pertemuan-6-Investasi-bonds.pptx
AK2-Pertemuan-6-Investasi-bonds.pptxAK2-Pertemuan-6-Investasi-bonds.pptx
AK2-Pertemuan-6-Investasi-bonds.pptx
 
Konsinyasi
KonsinyasiKonsinyasi
Konsinyasi
 
Akm ch 17 obligasi
Akm ch 17 obligasi Akm ch 17 obligasi
Akm ch 17 obligasi
 
Akm ch 16 IFRS
Akm ch 16 IFRSAkm ch 16 IFRS
Akm ch 16 IFRS
 
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangAkuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
 
Ppt perusahaan dagang
Ppt perusahaan dagangPpt perusahaan dagang
Ppt perusahaan dagang
 
Pengantar Akuntansi 2- Bonds payable
Pengantar Akuntansi 2- Bonds payablePengantar Akuntansi 2- Bonds payable
Pengantar Akuntansi 2- Bonds payable
 
Sekuritas Dilutif Bag 3
Sekuritas Dilutif Bag 3Sekuritas Dilutif Bag 3
Sekuritas Dilutif Bag 3
 
Penilaian saham
Penilaian sahamPenilaian saham
Penilaian saham
 
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
Masalah khusus kantor pusat, kantor cabang,
 
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
3revaluasi penurunan-nilai-aset-tetap
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
 
Kebijakan deviden
Kebijakan devidenKebijakan deviden
Kebijakan deviden
 
Akuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ibAkuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ib
 
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateCh10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
 
Perbedaan Agen dan cabang
Perbedaan Agen dan cabangPerbedaan Agen dan cabang
Perbedaan Agen dan cabang
 

Viewers also liked

AKUNTANSI KEUANGAN 2 BAB 10 "PENANAMAN MODAL DALAM SAHAM DAN DANA"
AKUNTANSI KEUANGAN 2 BAB 10 "PENANAMAN MODAL DALAM SAHAM DAN DANA"AKUNTANSI KEUANGAN 2 BAB 10 "PENANAMAN MODAL DALAM SAHAM DAN DANA"
AKUNTANSI KEUANGAN 2 BAB 10 "PENANAMAN MODAL DALAM SAHAM DAN DANA"UKIP Makassar
 
IKHTISAR BIAYA YANG DEDUCTIBLE DAN NON DEDUCTIBLE EXPENSES
IKHTISAR BIAYA YANG DEDUCTIBLE DAN NON DEDUCTIBLE EXPENSESIKHTISAR BIAYA YANG DEDUCTIBLE DAN NON DEDUCTIBLE EXPENSES
IKHTISAR BIAYA YANG DEDUCTIBLE DAN NON DEDUCTIBLE EXPENSESAgung Parasara
 
Keuntungan dan kerugian dalam investasi
Keuntungan dan kerugian dalam investasiKeuntungan dan kerugian dalam investasi
Keuntungan dan kerugian dalam investasiFiqan Aja
 
Perencanaan Pembangunan berbasis Partisipasi Masyarakat
Perencanaan Pembangunan berbasis Partisipasi MasyarakatPerencanaan Pembangunan berbasis Partisipasi Masyarakat
Perencanaan Pembangunan berbasis Partisipasi MasyarakatDadang Solihin
 
Perancangan strategi & program penetapan harga
Perancangan strategi & program penetapan hargaPerancangan strategi & program penetapan harga
Perancangan strategi & program penetapan hargadriziz abdulaziz
 
Ekonomi syariah konsep harta dan kepemilikan dalam islam
Ekonomi syariah konsep harta dan kepemilikan dalam islamEkonomi syariah konsep harta dan kepemilikan dalam islam
Ekonomi syariah konsep harta dan kepemilikan dalam islamWorld Bank
 
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah IIBMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah IIMang Engkus
 

Viewers also liked (8)

AKUNTANSI KEUANGAN 2 BAB 10 "PENANAMAN MODAL DALAM SAHAM DAN DANA"
AKUNTANSI KEUANGAN 2 BAB 10 "PENANAMAN MODAL DALAM SAHAM DAN DANA"AKUNTANSI KEUANGAN 2 BAB 10 "PENANAMAN MODAL DALAM SAHAM DAN DANA"
AKUNTANSI KEUANGAN 2 BAB 10 "PENANAMAN MODAL DALAM SAHAM DAN DANA"
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
IKHTISAR BIAYA YANG DEDUCTIBLE DAN NON DEDUCTIBLE EXPENSES
IKHTISAR BIAYA YANG DEDUCTIBLE DAN NON DEDUCTIBLE EXPENSESIKHTISAR BIAYA YANG DEDUCTIBLE DAN NON DEDUCTIBLE EXPENSES
IKHTISAR BIAYA YANG DEDUCTIBLE DAN NON DEDUCTIBLE EXPENSES
 
Keuntungan dan kerugian dalam investasi
Keuntungan dan kerugian dalam investasiKeuntungan dan kerugian dalam investasi
Keuntungan dan kerugian dalam investasi
 
Perencanaan Pembangunan berbasis Partisipasi Masyarakat
Perencanaan Pembangunan berbasis Partisipasi MasyarakatPerencanaan Pembangunan berbasis Partisipasi Masyarakat
Perencanaan Pembangunan berbasis Partisipasi Masyarakat
 
Perancangan strategi & program penetapan harga
Perancangan strategi & program penetapan hargaPerancangan strategi & program penetapan harga
Perancangan strategi & program penetapan harga
 
Ekonomi syariah konsep harta dan kepemilikan dalam islam
Ekonomi syariah konsep harta dan kepemilikan dalam islamEkonomi syariah konsep harta dan kepemilikan dalam islam
Ekonomi syariah konsep harta dan kepemilikan dalam islam
 
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah IIBMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
 

Similar to Akuntansi penanaman modal dalam saham dan dana & aktiva tetap berwujud

Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modalreidjen raden
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modalreidjen raden
 
Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjangInvestasi jangka panjang
Investasi jangka panjangNurrokhmah Ayu
 
KELOMPOK 1 - MENGANALISIS INVESTASI DALAM BENTUK SURAT BERHARGA DAN INSTRUMEN...
KELOMPOK 1 - MENGANALISIS INVESTASI DALAM BENTUK SURAT BERHARGA DAN INSTRUMEN...KELOMPOK 1 - MENGANALISIS INVESTASI DALAM BENTUK SURAT BERHARGA DAN INSTRUMEN...
KELOMPOK 1 - MENGANALISIS INVESTASI DALAM BENTUK SURAT BERHARGA DAN INSTRUMEN...RimaFuada1
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modalMS Ayu
 
Saham dan valuasinya
Saham dan valuasinyaSaham dan valuasinya
Saham dan valuasinyaaandfaizal
 
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modalPortofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modalJudianto Nugroho
 
Pasar Modal
Pasar ModalPasar Modal
Pasar ModalEdho1802
 
036_ISMAIL UMAR-1.pptx
036_ISMAIL UMAR-1.pptx036_ISMAIL UMAR-1.pptx
036_ISMAIL UMAR-1.pptxismailumar17
 
Bahan ajar risiko investasi
Bahan ajar risiko investasiBahan ajar risiko investasi
Bahan ajar risiko investasiUchiha Emzhie
 

Similar to Akuntansi penanaman modal dalam saham dan dana & aktiva tetap berwujud (20)

Presentasi Bursa Efek
Presentasi Bursa EfekPresentasi Bursa Efek
Presentasi Bursa Efek
 
pertemuan_4.ppt.pdf
pertemuan_4.ppt.pdfpertemuan_4.ppt.pdf
pertemuan_4.ppt.pdf
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Instrumen pasar
Instrumen pasarInstrumen pasar
Instrumen pasar
 
Instrumen pasar
Instrumen pasarInstrumen pasar
Instrumen pasar
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modal
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modal
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modal
 
Manajemen investasi
Manajemen investasiManajemen investasi
Manajemen investasi
 
Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjangInvestasi jangka panjang
Investasi jangka panjang
 
KELOMPOK 1 - MENGANALISIS INVESTASI DALAM BENTUK SURAT BERHARGA DAN INSTRUMEN...
KELOMPOK 1 - MENGANALISIS INVESTASI DALAM BENTUK SURAT BERHARGA DAN INSTRUMEN...KELOMPOK 1 - MENGANALISIS INVESTASI DALAM BENTUK SURAT BERHARGA DAN INSTRUMEN...
KELOMPOK 1 - MENGANALISIS INVESTASI DALAM BENTUK SURAT BERHARGA DAN INSTRUMEN...
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modal
 
Saham dan valuasinya
Saham dan valuasinyaSaham dan valuasinya
Saham dan valuasinya
 
Psr modal trasnp
Psr modal trasnpPsr modal trasnp
Psr modal trasnp
 
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modalPortofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
Portofolio investasi-bab-2-pengertian-instrumen-pasar-modal
 
Pasar Modal
Pasar ModalPasar Modal
Pasar Modal
 
Materi 06
Materi 06Materi 06
Materi 06
 
036_ISMAIL UMAR-1.pptx
036_ISMAIL UMAR-1.pptx036_ISMAIL UMAR-1.pptx
036_ISMAIL UMAR-1.pptx
 
Minggu ke 5
Minggu ke 5Minggu ke 5
Minggu ke 5
 
Bahan ajar risiko investasi
Bahan ajar risiko investasiBahan ajar risiko investasi
Bahan ajar risiko investasi
 

More from driziz abdulaziz

More from driziz abdulaziz (8)

Kemacetan DRIZIZ
Kemacetan DRIZIZKemacetan DRIZIZ
Kemacetan DRIZIZ
 
Likuidasi persekutuan Akuntansi DRIZIZ
Likuidasi persekutuan Akuntansi DRIZIZLikuidasi persekutuan Akuntansi DRIZIZ
Likuidasi persekutuan Akuntansi DRIZIZ
 
Driziz
DrizizDriziz
Driziz
 
Akuntansi piutang dagang
Akuntansi piutang dagangAkuntansi piutang dagang
Akuntansi piutang dagang
 
Akuntansi piutang dagang
Akuntansi piutang dagangAkuntansi piutang dagang
Akuntansi piutang dagang
 
Akuntansi persediaan
Akuntansi persediaanAkuntansi persediaan
Akuntansi persediaan
 
Akuntansi persediaan barang dagang
Akuntansi persediaan barang dagangAkuntansi persediaan barang dagang
Akuntansi persediaan barang dagang
 
Akuntansi Jurnal penjualan
Akuntansi Jurnal penjualanAkuntansi Jurnal penjualan
Akuntansi Jurnal penjualan
 

Akuntansi penanaman modal dalam saham dan dana & aktiva tetap berwujud

  • 1. Presentation Penanaman Modal DaLam Saham & Dana & Aktiva tetap berujud http://www.drizizabdulaziz.blogspot.co mFacebook : Abdulaziz.Driziz Twitter : Driabdulaziz Email : Indri.abdulaziz@gmail.com
  • 2. Penanaman Modal DaLam Saham & Dana & Aktiva tetap berujud 2
  • 4. Konsep & Pengertian  Investasi = ????????  Penanaman Dana pada suatu aktiva atau bentuk lain dengan tujuan agar jumlah dana yang ditanamkan itu berkembang  Jenis Investasi berdasarkan jangka waktu: 1. Investasi Jangka Pendek 2. Investasi Jangka Panjang 4
  • 5. Jenis Investasi (Berdasarkan Jangka Waktu)  Jangka Pendek : 1. Bertujuan memenuhi kebutuhan kas jangka pendek 2. Contoh : Deposito, Marketable Securities (M/S) 3. Aktiva Lancar 5
  • 6. Jenis Investasi (Berdasarkan Jangka Waktu)  Jangka Panjang 1. Bertujuan untuk : a. Mendapatkan pendapatan yang tetap b. Mengawasi perusahaan lain c. Menjamin kontinuitas suplai bahan baku d. Menjaga hubungan dengan perusahaan lain 2. Contoh : Investasi dalam tanah, Investasi dalam Saham, Investasi dalam obligasi 3. Aktiva Tidak Lancar (Investasi Jangka Panjang) 6
  • 7. Investasi Dalam Saham  Saham ??????????????  Merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan berbentuk PT  Ditandai dengan kepemilikan sertifikat saham  Yang dicantumkan di dalam sertifikat saham : 1. Nilai nominal per lembar saham 2. Jumlah lembar saham yang dimiliki 3. Tingkat deviden atas nilai nominal saham per tahun 7
  • 8. Jenis-Jenis Saham  Saham Biasa (Common Stock)  Saham Preferen/Saham Prioritas (Prefered Stock) : - Saham Preferen Kumulatif & Tidak Kumulatif - Saham Preferen Berpartisipasi & Tidak Berpartisipasi 8
  • 9. Saham Biasa  Adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam perusahaan pada saat perusahaan dilikuidasi  Sehingga resikonya adalah yang paling besar 9
  • 10. Saham biasa Karakteristik saham biasa : 1. Mempunyai hak tagihan terhadap keuntungan perusahaan setelah hak kepada pemegang saham preferen terpenuhi 2. Mempunyai tagihan terhadap aktiva perusahaan & mendapat pembagian paling akhir (apabila perusahaan dilikuidasi) 3. Deviden saham biasa umumnya lebih kecil daripada deviden saham preferen 4. Pemilik saham biasa memiliki hak suara 5. Kewajiban terbatas 6. Memiliki hak didahulukan membeli saham perusahaannya 7. Tidak kumulatif 10
  • 11. Saham Preferen  Adalah saham yang memiliki prioritas dalam hal pembagian deviden dan aktiva (pada saat perusahaan dilikuidasi)  Saham preferen kumulatif & tidak kumulatif  Pembagian deviden  Saham preferen partisipasi Adalah saham preferen yang berhak mendapatkan deviden dengan jumlah yang sama besar dengan saham biasa sesudah saham biasa mendapat deviden sebesar prosentase deviden saham prioritas  Saham preferen tidak berpartisipasi Adalah saham preferen yang berhak mendapatkan deviden dengan jumlah yang diterima terbatas sebesar tarif devidennya. 11
  • 12. Metode Pencatatan Penanaman Modal Dalam Saham Prosentase Pemilikan Metode Pencatatan Saham < 20% Saham Cost Method 20% - 50% Equity Method > 50% Equity Method & dibuat Laporan Konsolidasi 12
  • 13. Metode Pencatatan Penanaman Modal Dalam Saham Metode Harga Perolehan (Cost Method) :  Investasi modal dalam bentuk saham akan dicantumkan dalam neraca sebesar harga pokoknya (harga perolehannya)  Perubahan-perubahan harga pasar saham tidak dicatat  Laba atau rugi diakui pada saat saham- saham tersebut dijual 13
  • 14. Metode Pencatatan Penanaman Modal Dalam Saham Metode Pemilikan (Equity Method) :  Investasi dalam saham dicatat sebesar harga pokoknya (harga perolehannya)  Perubahan-perubahan harga pasar saham tidak dicatat  Setiap akhir periode akuntansi, harga pokok saham disesuaikan dengan bagian laba/rugi yang diperoleh perusahaan yang dimiliki.  Deviden yang diterima mengurangi saldo investasi dalam saham 14
  • 15. Perolehan Saham Investasi Jangka Panjang  Pembelian Saham  Ditukar Dengan Aktiva 15
  • 16. Perolehan Saham Investasi Jangka Panjang Pembelian Saham :  Harga pokoknya (harga perolehannya) adalah sebesar jumlah uang yang dibayarkan yang terdiri dari harga kurs, biaya komisi, materai, dll  Deviden saham preferen yang terhutang diperhitungkan dalam pembelian saham preferen  Jurnal : Dr. Investasi Dlm Saham Prioritas xxx Dr. Pendapatan Deviden xxx Cr. Kas xxx 16
  • 17. Perolehan Saham Investasi Jangka Panjang  Jurnal pada saat terima deviden : Dr. Kas xxx Cr. Pendapatan deviden xxx 17
  • 18. Contoh Soal Investasi Dalam Saham Pada tanggal 1 April 2005 Nona Risa membeli 100 lembar saham prioritas PT. Bermuda, 6% nominal Rp. 10.000 per lembar dengan kurs 105. Biaya pembelian saham (termasuk materai & komisi) sebesar Rp. 50.000,- Deviden saham bermuda dibayarkan setiap tanggal 31 Desember. Diminta : Catatlah transaksi-transaksi di atas ke dalam pembukuan Nona Risa (investor) yang berkaitan dengan :  Investasi Dalam Saham  Pengakuan pendapatan deviden  Penerimaan kas dari pendapatan deviden 18
  • 19. Pembelian Saham Secara Lump-Sum  Adalah dua macam saham atau lebih dibeli sekaligus dalam satu jumlah harga  Masalah alokasi harga beli ke masing-masing jenis saham : 1. Harga pasar tiap-tiap jenis saham diketahui 2. Hanya satu jenis saham harga pasarnya diketahui 3. Harga pasar masing-masing saham tidak diketahui 19
  • 20. Pembelian Saham Secara Lump-Sum Harga pasar tiap-tiap jenis saham diketahui  Alokasi didasarkan pada perbandingan jumlah relatif masing-masing jenis saham :  Contoh soal :  Aming membeli 50 blok saham dengan harga Rp. 25.000,- per blok. Tiap blok terdiri dari 1 lembar saham prioritas dan 3 lembar saham biasa. Alokasikan harga pokok (harga perolehan) saham kepada masing-masing jenis saham jika harga pasar saham prioritas Rp. 12.500 per lembar dan saham biasa Rp. 4.500 per lembar dan catatlah peristiwa itu ke dalam jurnal. 20
  • 21. Pembelian Saham Secara Lump-Sum Hanya satu jenis saham harga pasarnya diketahui  Untuk menentukan harga pokok saham yang tidak diketahui dicari dengan perhitungan :  Harga pokok saham keseluruhan dikurangi dengan Harga pokok saham yang diketahui  Contoh soal : 21
  • 22. Pembelian Saham Secara Lump-Sum Hanya satu jenis saham harga pasarnya diketahui  Aming membeli 50 blok saham dengan harga Rp. 25.000,- per blok. Tiap blok terdiri dari 1 lembar saham prioritas dan 3 lembar saham biasa. Alokasikan harga pokok (harga perolehan) saham kepada masing-masing jenis saham jika harga pasar saham prioritas Rp. 12.500 per lembar dan harga pasar saham biasa tidak diketahui dan catatlah peristiwa itu ke dalam jurnal. 22
  • 23. Pembelian Saham Secara Lump-Sum Harga pasar masing-masing saham tidak diketahui  Alokasi harga pokok (harga perolehan) saham ditangguhkan sampai diperoleh dasar yang kuat  Dan sementara dicatat secara lump-sum (gabungan) dengan jurnal : Dr. Investasi dalam saham prioritas & saham biasa xxx Cr. Kas xxx 23
  • 24. Pembelian Saham Secara Lump-Sum Masing-Masing Harga Pasar Saham Tidak Diketahui  Aming membeli 50 blok saham dengan harga Rp. 25.000,- per blok. Tiap blok terdiri dari 1 lembar saham prioritas dan 3 lembar saham biasa. harga pasar saham tidak diketahui dan catatlah peristiwa itu ke dalam jurnal. 24
  • 25. Deviden  Adalah bagian laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham  Deviden dapat dibagikan ke pemegang saham dalam bentuk : 1. Uang Tunai/Kas 2. Investasi Jangka Pendek-Saham 25
  • 26. Pembagian Deviden  Tahapan Pencatatan Pembagian Deviden (Pembukuan Investor): Pengumuman Pembagian Deviden : Dr. Piutang Deviden xxxx Cr. Pendapatan Deviden xxxx  Pembayaran Pembagian Deviden : Dr. Kas/Inv.Jk Pendek xxxx Cr. Piutang Deviden xxxx 26
  • 27. HAK BELI SAHAM  Hak yang diberikan kepada para pemegang saham untuk membeli saham baru dengan harga dibawah harga saham baru  Setiap lembar saham yang beredar akan menerima satu lembar hak beli saham,sehingga harga perolehan investasi yang lama akan terdiri dari 2 bagian yaitu : 1. bagian untuk investasi saham lama 2. bagian untuk investasi hak beli saham  Pemabagian untuk menetapkan besarnya masing- masing investasi itu didasarkan pada harg pasar hak beli saham dan harga pasar saham lam dengan perhitungan sebagai berikut :
  • 28. Contoh  PT. Sejahtera memiliki 100 lembar saham PT, Matahari, nominal Rp. 10.000/lembar, di beli tahun 2000 dengan harga Rp. 1.000.000 Pada bulan Mei 2001 PT. Sejahtera menerima hak beli saham yang dapat digunakan untk membeli saham baru, yaitu setiap memiliki 4 lembar saham lama diberi hak untuk membeli 1 lembar saham baru dengan harga Rp.10.000/lembar Pada saat penerimaan hak beli saham diketahui: Harga pasar saham lama (tanpa hak) Rp. 12.000 Hak beli saham Rp. 500  Harga perolahan saham sebesar Rp. 1.000.000 akan dibagikan kepada saham dan hak beli saham.  Jawaban hal 8 & 9
  • 29. Penjualan atau Pelunasan Kembali Saham Dalam Investasi Jangka Panjang  Penjualan saham ke investor lain  Perusahaan yang menerbitkan saham membeli kembali sahamnya.  Akan muncul selisih antara harga pokok (harga perolehan) saham dengan jumlah uang yang diterima dari hasil penjualan : - Jika Harga Pokok < Uang Diterima  Laba - Jika Harga Pokok > Uang Diterima  Rugi 29
  • 30. Penjualan atau Pelunasan Kembali Saham Dalam Investasi Jangka Panjang (Pencatatan) Jika Laba : Dr. Kas xxx Cr. Investasi dalam Saham xxx Cr. Laba Penjualan/Pelunasan Kembali Saham xxx Jika Rugi : Dr. Kas xxx Dr. Rugi Penjualan/Pelunasan Kembali Saham xxx Cr. Investasi dalam saham xxx 30
  • 31. Penjualan atau Pelunasan Kembali Saham Dalam Investasi Jangka Panjang (Pencatatan) Contoh :  100 lembar saham nominal @ Rp. 10.000,-, dulu dibeli dengan harga perolehan sebesar Rp. 975.000,-. Pada waktu ini saham-saham tersebut ditarik kembali oleh penerbitnya dan dilunasi dengan kurs 102. Diminta : Catatlah ke dalam jurnal 31
  • 32. 4. PERTUKARAN SAHAM  Kalau terjadi pertukaran saham, akan timbul laba atau rugi penukaran, yaitu kalau ada perbedaan harg antar harga perolehan saham lama yang dimiliki dengan harga pasar saham baru ( saham penukar )  Contoh ; PT. Abadi memilki 100 lembar saham preferen PT. Sinar yang dibeli dengan harga Rp. 120.000/lembar Pada tanggal 1 Juni 2001 Pt. Sinar memberitahukan bahwa saham preferen yang telah dikeluarkan akan ditukar dengan saham biasa, yaitu tiap lembar saham preferen akan ditukar dengan 2 lembar saham biasa. Harga pasar saham biasa pada saat pertukaran adalah Rp. 70.000/lmbr
  • 33. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah Investasi dalam saham biasa Rp. 14.000.000 Invsatasi dalam saham preferen Rp. 12.000.000 Laba pertukaran Rp. 2.000.000  Perhitungan : Harga pasar saham biasa=200 x Rp70.000= Rp. 14.000.000 Harga perlhn shm pref.=100 x Rp. 120.000= Rp. 12.000.000 Laba pertukaran = Rp. 2.000.000
  • 34. 34
  • 35. PENGERTIAN AKTIVA TETAP BERWUJUD  Aktiva – aktiva yang berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan normal Aktiva tetap berwujud untuk tujuan akuntansi dibedakan atas : 1. Aktiva Tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah untuk letak perusahaan, peternakan dan pertanian. 2. Aktiva Tetap yang umurnya terbatas, apabila sudah habis masa penggunaannya dapat diganti dengan aktiva sejenis, seperti bangunan, kenderaan, mesin, peralatan, meubeler, dll 3. Aktiva Tetap yang umurnya terbatas, apabila habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva sejenis, seperti sumber-sumber alam tambang, hutan, dll 35
  • 36. PENGELUARAN MODAL DAN PENDAPATAN  Perlakuan akuntansi terhadap perolehan aktiva tetap berwujud di bagi menjadi 2 bagian : 1. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure) adalah pengeluaran pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang di rasakan lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran seperti ini di catat kedalam rekening aktiva tetap 2. Pengeluaran Pendapatan ( Revenue Expenditure) adalah pengeluaran pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya di rasakan pada periode akuntansi tersebut. Pengeluaran seperti ini di catat kedalam rekening biaya
  • 37. PERINSIP PENILAIAN AKTIVA TETAP BERWUJUD  Dalam hubungannya dengan penilaian aktiva tetap berwujud, Prinsip Akuntansi menyatakan “Aktiva tetap dinyatakan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan di kurangi dengan akumulasi penyusutannya” harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul akibat memperoleh aktiva tersebut. Jika Aktiva tersebut di peroleh dengan cara pertukaran, maka harga perolehan aktiva tersebut sebesar harga harga pasar aktiva yang diserahkan, tetapi jika harga pasar aktiva yang diserahkan tidak di ketahui maka harga pasar aktiva yang diterima dicatat sebagai harga perolehan aktiva tersebut. Nilai Buku adalah Harga Perolehan di kurangi dengan depresiasi/deplesi.
  • 38. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP  Aktiva tetap dapat di peroleh dengan berbagai cara, dimana masing – masing cara akan mempengaruhi harga perolehan aktiva tersebut, cara perolehan akativa sebagai berikut : PEMEBELIAN TUNAI. Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara pembelian tunai dicatat sebesar jumlah uang yang dikeluarkan. dalam jumlah uang yang di keluarkan termasuk harga faktur, dan biaya yang lain sampai aktiva tersebut dapat digunakan, seperti biaya angkut, premi assuransi dalam perjalan, biaya balik nama, biaya pemasangan dan biaya percobaan. dalam hal peroleh aktiva lebih dari satu macam seperti bangunan yang tediri dari tanah dan gedung, maka harga perolehannya harus dialokasikan ke tanah dan gedung.
  • 39. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP  DITUKAR DENGAN SURAT – SURAT BERHARGA Aktiva Tetap yang diperoleh dengan menukar dengan Saham atau Obligasi di catat sebesar harga pasar Saham atau Obligasi yang di gunakan sebagai penukar. Contoh. PT. Untung Selalu menukar sebuah mesin dengan 1.000 lembar saham biasa @ Rp. 10.000, pada saat pertukaran harga saham dipasar sebesar Rp 11.000/perlembar, pencatatan pertukaran tersebut di catat sbb: Mesin Rp 11.000.000 Surat Berharga-Saham Biasa Rp 10.000.000 Agio Saham Rp 1.000.000 Pada saat pertukaran harga saham di pasar Rp 9.500, maka pencatatan pertukaran tersebut sbb: Mesin Rp 9.500.000 Disagio Saham Rp 500.000 Surat Berharga-Saham Biasa Rp 10.000.000
  • 40. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP  DITUKAR DENGAN AKTIVA TETAP YANG LAIN 1. Pertukaran dengan aktiva yang tidak sejenis yang dimaksud dengan aktiva yang tidak sejenis adalah sifat dan manfaatnya yang berbeda, seperti pertukaran tanah dengan gedung, tanah dengan mesin, atau kenderaan, dll. pada kondisi ini, dasar penentua harga perolehan aktiva tetap adalah sebesar harga pasar aktiva yang diserahkan ditambah dengan uang yang dibayarkan. Jika harga pasar aktiva yang diserahkan tidak di ketahui, maka harga perolehan aktiva yang baru adalah sebesar harga pasar aktiva yang baru. Contoh Misalnya pada awal tahun 2005 PT. Aurhora menukarkan mesin produksinya dengan sebuah truk baru. Harga perolehan mesin produksi Rp 2.000.000, akumulasi depresiasi sampai dengan pertukaran Rp 1.500.000, harga pasar mesin produksi tersebut Rp 800.000, PT. Aurhora harus membayar Rp 1.700.000. harga perolehan Truk tersebut dapat di hitung sebagai berikut :
  • 41. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP  Harga Pasar Mesin Rp 800.000  Uang yang diserahkan Rp 1.700.000  Harga Perlehan Truk Rp 2.500.000 Sedangkan Laba pertukaran Aktiva tetap dapat di hitung sbb: Nilai Buku Mesin 2.000.000 – 1.500.000 = 500.000 Harga Pasar Mesin = 800.000 Laba Pertukaran = 300.000 Atas pertukaran tersebut dapat di catat sbb: Truk Rp 2.500.000 Akm. Depresiasi Mesin Rp 1.500.000 Kas Rp 1.700.000 Mesin Rp 2.000.000 Laba Pertukaran Rp 300.000
  • 42. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP Jika harga pasar Mesin tersebut Rp 300.000, maka pencatatan perolehan truk tersebut sbb:  Harga Pasar Mesin Rp 300.000  Uang yang diserahkan Rp 1.700.000  Harga Perlehan Truk Rp 2.000.000 Sedangkan Rugi pertukaran Aktiva tetap dapat di hitung sbb: Nilai Buku Mesin 2.000.000 – 1.500.000 = 500.000 Harga Pasar Mesin = 300.000 Rugi Pertukaran = 200.000 Atas pertukaran tersebut dapat di catat sbb: Truk Rp 2.000.000 Akm. Depresiasi Mesin Rp 1.500.000 Rugi Pertukaran Rp 200.000 Kas Rp 1.700.000 Mesin Rp 2.000.000
  • 43. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP 2. Pertukaran Aktiva Tetap Sejenis. Pertukaran aktiva sejenis adalah Pertukaran aktiva tetap yang fungsi dan sifatnya sama. Seperti pertukaran Mesin Merk A dengan Mesin Merk B Dalam hubungannya dengan Aktiva Tetap sejenis, Prinsip Akuntansi menyatakan bahwa “ laba yang timbul akan di tangguhkan ( mengurangi harga perolehan aktiva yang bersangkutan) dalam hal pertukaran aktiva sejenis. Dan apabila rugi dalam pertukaran akan di bebankan pada periode yang bersangkutan. Contoh 1. Rugi dalam pertukaran PT. Risa Fadila menukarkan Truk Merk A dengan Truk Baru Merk B. harga perolehan Truk A Rp 10.000.000, dan akumulasi depresiasi sampai dengan pertukaran Rp 4.000.000. Truk B harganya 25.000.000, dalam pertukaran Truk A di hargai Rp 5.000.0000 yaitu sebesar harga pasar. PT. Risa Fadila membayar Rp 20.000.000 tunai, jurnal yang dibuat dalam pertukaran sbb:
  • 44. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP Penyelesaian contoh diatas Perhitungan Harga Perolehan Truk Harga Truk Baru (B) Rp 25.000.000 Harga Truk A dalam Pertukaran Rp 5.000.000 - Uang yang di bayarkan Rp 20.000.000 Harga Pasar Truk A Rp 5.000.000 + Harga Perolehan Truk B Rp 25.000.000 Pencatatan atas pertukaran diatas sebagai berikut : Truk B Rp 25.000.000 Akm. Depr. Truk A Rp 4.000.000 Rugi Pertukaran Rp 1.000.000 Truk A Rp 10.000.000 Kas Rp 20.000.000 Perhitungan Kerugian dalam Pertukaran: Nilai Buku Truk A 10.000.000 – 4.000.000 = 6.000.000 Harga Pasar Truk A = 5.000.000 – Rugi Pertukaran = 1.000.000
  • 45. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP Misal dari Contoh diatas, Truk A harga pasarnya 5.000.000, tapi dalam pertukaran di hargai 8.000.000, maka harga perolehan truk B dapat di hitung sbb: Harga Truk B Rp 25.000.000 Harga Truk A dalam Pertukaran Rp 8.000.000 - Uang yang di bayarkan Rp 17.000.000 Harga Pasar Truk A Rp 5.000.000 + Harga Perolehan truk B Rp 22.000.000 Atas pertukaran ersebut dapat di catat sbb: Truk B Rp 22.000.000 Akm Depresiasi Truk A Rp 4.000.000 Rugi pertukaran Rp 1.000.000 Truk A Rp 10.000.000 Kas Rp 17.000.000 Perhitungan rugi pertukaran sama seperti diatas yaitu : Nilai Buku Truk A – Haraga Pasar Truk A
  • 46. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP Contoh 2. Laba dalam pertukaran PT. Risa Fadila menukarkan Mesin Merk A dengan Mesin Baru Merk B. harga perolehan Mesin A Rp 12.000.000, dan akumulasi depresiasi sampai dengan pertukaran Rp 8.000.000. harga pasar Mesin A 7.000.000. harga Mesin B 15.000.000, PT. Risa Fadila membayar Rp 8.000.000 tunai, jurnal yang dibuat dalam pertukaran sbb: Penyelesaian : Harga Mesin B Rp 15.000.000 Nilai Buku Mesin A Rp 4.000.000 Harga Pasar Mesin A Rp 7.000.000 - Laba Pertukaran Rp 3.000.000 – Harga Perolehan Mesin B Rp 12.000.000 Atas pertukaran tersebut dapat dicatat sbb: Mesin B Rp 12.000.000 Akm. Depr. Mesin A Rp 8.000.000 Mesin A Rp 12.000.000 Kas Rp 8.000.000
  • 47. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP PEMBELIAN ANGSURAN Apabila aktiva tetap di peroleh dengan cara angsuran, maka harga perolehan aktiva tersebut tidak termasuk bunga dan harus di pisahkan dari harga perolehan. Contoh: PT. Risa Fadila membeli sebuah mesin seharga Rp 5.000.000 pada tanggal 1 januari 2005. pembayaran pertama Rp 2.000.000, dan sisanya diangsur tiap tanggal 31 desember selam 3 tahun, dengan bunga 12% pertahun. Percatatan harga peroleha mesin dan pembayaran angsuran sebagai berikut : tanggal 1 januari 2005 pada saat pembelian mesin. Mesin Rp 5.000.000 Utang Rp 3.000.000 Kas Rp 2.000.000
  • 48. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP Pencatatan pada tgl 31 desember 2005 pembayaran cicilan pertama di catat sebagai berikut : Utang Rp 1.000.000 Biaya Bunga Rp 360.000 Kas Rp 1.360.000 Perhitungan biaya bunga 12% 3.000.000 = Rp 360.000 Pencatatan pada tgl 31 desember 2006 pembayaran cicilan kedua di catat sebagai berikut : Utang Rp 1.000.000 Biaya Bunga Rp 240.000 Kas Rp 1.240.000 Perhitungan biaya bunga 12% 2.000.000 = Rp 240.000 Pencatatan pada tgl 31 desember 2007 pembayaran cicilan ketiga di catat sebagai berikut : Utang Rp 1.000.000 Biaya Bunga Rp 120.000 Kas Rp 1.120.000 Perhitungan biaya bunga 12% 1.000.000 = Rp 120.000
  • 49. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP Contoh II. PT. Aurhora pada tanggal 1 januari 2005 membeli mesin dengan mengangsur tiap akhir tahun sebesar 1.975.500 selama tiga tahun dengan tingkat suku bunga pertahun 9%, maka harga perolehan mesin dapat dihitung sebagai berikut : Penyelesaian : Jumlah Uang yang dibayarkan selama 3 tahun 1.975.500 x 3 = 5.926.500 Harga Perolehan / Nilai Tunai Mesin 2,53129 x 1.975.500 = 5.000.563,4 dibilatkan Rp 5.000.000 bunga angsuran selama 3 tahun di hitung sebagai berikut : Jumlah Pembayaran Rp 5.926.500 Harga Perolehan Rp 5.000.000 - Bunga Angsuran Rp 926.500
  • 50. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP dari contoh diatas dapat dibuat tabel amortisasi sebagai berikut : Jumlah Bunga Pelunasan Pokok Tahun Angsuran Angsuran Utang Pinjaman 0 1 2 = 9% x 4 3=1-2 4=4-3 Awal tahu 5.000.000 ke 1 31/12/2005 1.975.500 450.000 1.525.500 3.474.500 31/12/2006 1.975.500 312.700 1.662.800 1.811.700 31/12/2007 1.975.500 163.800 1.811.700 0 Pencatatan atas perolehan aktiva tetap diatas adalah sbb: tgl 1 januari 2005 Mesin Rp 5.000.000 Beban Bunga ditangguhkan Rp 926.500 Utang Angsuran Rp 5.926.500
  • 51. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP  Pencatatan angsuran aktiva tetap diatas tahun ke-1 adalah sbb: tgl 31 desember 2005 Utang Angsuran Rp 1.975.500 Beban Bunga Rp 450.000 Kas Rp 1.975.000 Beban Bunga di tangguhkan Rp 450.000  Pencatatan angsuran aktiva tetap diatas tahun ke-2 adalah sbb: tgl 31 desember 2006 Utang Angsuran Rp 1.975.500 Beban Bunga Rp 312.700 Kas Rp 1.975.000 Beban Bunga di tangguhkan Rp 312.700  Pencatatan angsuran aktiva tetap diatas tahun ke-3 adalah sbb: tgl 31 desember 2007 Utang Angsuran Rp 1.975.500 Beban Bunga Rp 163.800 Kas Rp 1.975.000 Beban Bunga di tangguhkan Rp 163.800
  • 54. 54

Editor's Notes

  1. Driziz ( Indri Abdul Aziz )