Saham dan valuasinya merupakan dokumen yang membahas tentang:
1. Pengertian saham dan jenis-jenis saham seperti saham biasa dan preferen
2. Dividen sebagai bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham
3. Tiga pendekatan valuasi saham yaitu nilai buku, intrinsik, dan pasar
3. Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian
kepemilikan atas suatu perusahaan.
Jika kita membeli saham suatu perusahaan berarti kita
membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan tersebut.
Dan kita berhak atas keuntungan perusahaan dalam bentuk
dividen, jika perusahaan membukukan keuntungan.
Pengertian Saham
6. Berdasarkan Kepemilikannya, ada dua jenis saham:
Saham Biasa (Common Stock)
Saham Preferen (Preferred Stock)
Berdasarkan cara peralihannya ada dua jenis, yaitu:
Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
Saham Atas Nama (Registered Stocks)
Jenis-Jenis Saham
7. Saham biasa (common stock) adalah surat berharga dalam
bentuk piagam atau sertifikat yang memberikan pemegangnya
bukti atas hak-hak dan kewajiban menyangkut andil kepemilikan
dalam suatu perusahaan.
Saham biasa mempunyai sifat kebalikan dari Saham Preferen
(Prefered Stock) dalam hal pengambilan suara, pembagian deviden
dan hak-hak yang lain.
Pemegang saham biasa dapat mempengaruhi kebijakan korporasi
melalui proses pengambilan suara (voting) dalam pembuatan
tujuan dan kebijakan, stock split dan memilih dewan direksi
perusahaan.
Pemegang saham biasa mempunyai keuntungan dalam bentuk
Deviden dan Capital Gain
7
Saham Biasa (Common Stock / Saham
Umum)
8. Sebagian besar saham yang beredar di bursa adalah saham
umum.
Pemilik saham ini akan menerima dividen jika perusahaan
memperoleh laba dan pada Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) setuju mengenai adanya pembagian dividen
tersebut.
Jika suatu saat perusahaan dilikuidasi atau bangkrut, para
pemegang saham biasa ini akan menerima hak atas sisa
aset perusahaan paling akhir setelah semua kewajiban atau
hutang pada pihak lain sudah dilunasi.
Saham Biasa / Saham Umum
9. Saham preferen (Preferred stock) adalah bagian
saham yang memiliki tambahan hak melebihi saham
biasa
Jenis saham ini memberikan dividen kepada pemegang
sahamnya secara pasti.
Jika suatu saat perusahaan dilikuidasi atau bangkrut, para
pemegang saham preferen ini akan menerima hak atas sisa
aset perusahaan sebelum pemegang saham biasa.
Umumnya besarnya dividen yang dibagikan kepada
pemegang saham peferen ini sudah ditetapkan.
Saham Preferen (Preferred Stock)
10. 10
Saham Preferen (Preferred Stock)
Ada beberapa jenis saham preferen, antara lain:
1. Saham preferen partisipasi
saham preferen yang membagikan dividen kepada
pemegangnnya; pemilik saham ini setelah menerima deviden
tetap mempunyai hak untuk membagi keuntungan yang
dinyatakan sebagai dividen kepada pemegang saham biasa
(participating preference shares).
2. Saham preferen nonkumulatif
saham preferen yang tidak mempunyai hak untuk
mendapatkan dividen yang belum dibayarkan pada tahun-
tahun yang lalu secara kumulatif (noncummulative preferred
stock).
11. Pada saham ini tidak tertulis nama pemiliknya, supaya
lebih mudah dipindahtangankan dari satu investor ke
investor lain.
Siapa yang memegang saham tersebut secara hukum,
maka dialah yang diakui sebagai pemiliknya dan berhak
untuk ikut hadir dalam RUPS.
Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
12. Saham jenis ini ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya,
cara peralihannya harus dilalui melalui prosedur yang telah
ditentukan.
Saham Atas Nama (Registered Stocks)
14. 14
Dividen
Dividen adalah pembagian laba kepada para pemegang saham
berdasarkan banyaknya lembar saham yang dimiliki masing-
masing pemegang saham
Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang
tersedia di perusahaan yang menerbitkan saham.
Tapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah
tujuan utama suatu bisnis
15. Dividen tunai
metode paling umum untuk pembagian keuntungan. Dibayarkan
dalam bentuk tunai dan dikenai pajak pada tahun pengeluarannya.
Dividen saham
cukup umum dilakukan dan dibayarkan dalam bentuk saham
tambahan, biasanya dihitung berdasarkan proporsi terhadap jumlah
saham yang dimiliki. Contohnya, setiap 100 saham yang dimiliki,
dibagikan 5 saham tambahan. Metode ini mirip dengan stock split
karena dilakukan dengan cara menambah jumlah saham sambil
mengurangi nilai tiap saham sehingga tidak mengubah kapitalisasi
pasar.
Dividen properti
dibayarkan dalam bentuk aset. Pembagian dividen dengan cara ini
jarang dilakukan.
Dividen interim
dibagikan sebelum tahun buku Perseroan berakhir.
Macam-Macam Dividen
17. 17
Tujuan Penilaian Saham
Saham merupakan aset finansial yang dapat dijadikan
investasi
Penerbitan Saham juga merupakan sumber dana
Penilaian saham dilakukan utk menentukan apakah saham
yg akan dibeli atau dijual akan memberikan tingkat return
yang sesuai dengan return yang diharapkan.
Nilai saham dibedakan menjadi:
1. nilai buku
2. nilai pasar
3. nilai instrinsik
18. NILAI BUKU, INTRINSIK, PASAR
Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai,
yaitu:
Nilai Buku adalah nilai saham berdasarkan nilai dalam
pembukuan perusahaan (emiten).
Nilai Intrinsik (nilai teoritis) adalah nilai saham yang
sebenarnya (seharusnya terjadi).
Nilai Pasar adalah nilai saham di pasar, ditunjukkan oleh
harga pasar yang berlaku untuk saham.
19. 19
Nilai Buku (Book Value)
Nilai buku per lembar saham adalah nilai aktiva bersih (net
assets) yang dimiliki pemilik dengan memiliki satu lembar saham
Dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
beredar
yang
biasa
saham
Jumlah
Ekuitas
Total
buku
Nilai
20. 20
Nilai Pasar (Market Value)
Harga saham di bursa saham pada saat tertentu.
Ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang
bersangkutan di pasar bursa
21. 21
Nilai Instrinsik
(Intrinsic Value/Fundamental Value)
Nilai sebenarnya / seharusnya dari suatu saham
Calon investor menghitung nilai instrinsik saham untuk
memutuskan strategi investasinya
Jika nilai pasar > nilai intrinsik, berati saham tersebut overvalued,
dan investor sebaiknya menjual saham tersebut.
Jika nilai pasar < nilai intrinsik, berati saham tersebut undervalued,
dan investor sebaiknya membeli saham tersebut.
Jika nilai pasar = nilai intrinsik, berarti saham tersebut fair-priced,
dan investor bisa menahan saham tersebut.
22. PENENTUAN NILAI INTRINSIK SAHAM
Tidak seperti nilai pasar (yang bisa dilihat
dari harga saham di pasar), nilai intrinsik
suatu saham hanya bisa diperkirakan
dengan pendekatan tertentu.
Ada dua pendekatan yang digunakan, yaitu:
Pendekatan Analisis Teknikal
Pendekatan Analisis Fundamental
23. 23
Menentukan Nilai Intrinsik
Analisis Fundamental
menghitung nilai instrinsik menggunakan data keuangan
perusahaan
Analisis Teknikal
menghitung nilai instrinsik dari data perdagangan saham
(harga dan volumen penjualan) yang telah lalu.
24. Pendekatan berbasis analisis fundamental yang bisa
dilakukan adalah dengan:
1. Pendekatan nilai sekarang (present value)
2. Pendekatan Price Earning Rasio (PER)
3. Pendekatan lainnya.
Analisis Fundamental
25. PENDEKATAN NILAI SEKARANG
Dalam pendekatan ini, perhitungan nilai saham
dilakukan dengan menghitung nilai sekarang
(present value) semua aliran kas saham yang
diharapkan di masa datang dengan tingkat
diskonto sebesar tingkat return yang disyaratkan
investor.
Aliran kas yang bisa dipakai dalam penilaian
saham dengan pendekatan nilai sekarang adalah
earning perusahaan, atau berupa earning yang
dibagikan dalam bentuk dividen.
26. Dividend Discounted Model (DDM) atau Model Diskonto
Dividen (MDD) merupakan model perhitungan harga
saham yang dilakukan dengan cara menilai tunai semua
cash flow yang akan diterima di masa mendatang.
Cash flow di sini adalah dividen tunai yang akan diterima
setiap tahun dan harga saham terakhir pada saat akan
dijual (terminal value).
Pendekatan Nilai Sekarang
27. MODEL DISKONTO DIVIDEN (MDD)
MDD merupakan model untuk mengestimasi harga
saham dengan mendiskontokan semua aliran dividen
yang akan diterima di masa datang.
Secara matematis, model ini bisa ditulis sebagai
berikut:
r)
(1
D
........
r)
(1
D
r)
(1
D
r)
(1
D
P̂ 3
3
2
2
1
0
1
t
t
t
0
r)
1
(
D
P̂
28. MODEL DISKONTO DIVIDEN (MDD)
Ada tiga skenario pertumbuhan dividen (JIKA
SAHAM DI PEGANG SELAMANYA) yang biasanya
dipakai sebagai model penilaian saham berbasis
MDD:
1. Model pertumbuhan nol (zero growth model)
2. Model pertumbuhan konstan (constant growth
model)
3. Model pertumbuhan tidak konstan / ganda
(supernormal growth model)
29. MODEL PERTUMBUHAN NOL
Model ini berasumsi bahwa dividen yang
dibayarkan perusahaan tidak akan mengalami
pertumbuhan (tetap dari waktu ke waktu).
Rumus untuk menilai saham dengan model ini
adalah sebagai berikut:
dimana: = harga saham
= Dividen
= tingkat pengembalian = return
r
D
P̂ 0
0
0
P̂
D0
r
30. Ilustrasi MODEL PERTUMBUHAN NOL
Misalkan saham PT. Rahayu menawarkan dividen
tetap sebesar Rp 900,-. Tingkat return yang
disyaratkan investor adalah 20%.
Berdasarkan data tersebut, maka nilai intrinsik
saham PT. Rahayu tersebut adalah:
4.500
Rp
0,20
900
P̂0
31. MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN
Model petumbuhan konstan (model Gordon),
dipakai untuk menentukan nilai saham yang
pembayaran dividennya mengalami pertumbuhan
secara konstan selama waktu tak terbatas.
Persamaan model pertumbuhan konstan ini bisa
dituliskan sebagai berikut:
g = growth rate = tingkat pertumbuhan
r)
(1
g)
(1
D
.......
r)
(1
g)
(1
D
r)
(1
g)
(1
D
r)
(1
g)
(1
D
P̂ 0
3
3
0
2
2
0
0
0
g
-
r
D
g
-
r
)
1
(
D
P̂ 1
0
0
g
32. Ilustrasi MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN
Misalkan PT. Rebecca membayarkan dividen Rp.
1.000,- per tahun. Pertumbuhan dividen direncanakan
sebesar 5% per tahun. Tingkat return yang
disyaratkan investor sebesar 15%. Dan harga pasar
saham PT. Rebecca saat ini adalah Rp. 10.000.
Berdasarkan data tersebut, maka nilai intrinsik:
Ternyata nilai pasar (Rp 10.000) < nilai intrinsik (Rp
10.500)
10.500
Rp.
0,10
1050
0,05
-
0,15
)
05
,
0
(1
1000
P̂0
33. Misalkan: Seorang Investor berencana melakukan investasi
saham selama 1 tahun, maka rumus Present Value – nya adalah:
• Apabila rencana investasi saham adalah selama 2 tahun, maka
rumus Present Value – nya adalah:
34. Contoh:
Dividen tunai setiap tahun adalah Rp 500 dan harga saham
sekarang adalah Rp 10.000. Pada tahun kedua diperkirakan
harga saham di pasar akan menjadi Rp 12.000, sementara return
yang diharapkan adalah 8%. Berapa nilai saham sekarang?
Apakah investor jadi membeli?
Karena nilai saham lebih tinggi (Rp 11.180) daripada harga saham (Rp
10.000), maka saham tersebut layak beli.
35. MODEL PERTUMBUHAN TIDAK KONSTAN / GANDA
Model ini sesuai untuk menilai saham perusahaan yang
mempunyai karakteristik pertumbuhan yang ‘fantastis’
di tahun-tahun awal, sehingga bisa membayarkan
dividen dengan tingkat pertumbuhan yang ‘tinggi’.
Setelah pertumbuhan dividen fantastis tersebut,
perusahaan hanya membayarkan dividen pada tingkat
yang ‘lebih rendah’, tapi konstan hingga waktu tak
terbatas.
36. MODEL PERTUMBUHAN TIDAK KONSTAN / GANDA
Tahap-tahap Perhitungan:
1. Membagi aliran dividen menjadi dua bagian
a. bagian awal yang meliputi aliran dividen yang ‘fantastis’, dan
b. aliran dividen dengan pertumbuhan yang konstan.
2. Menghitung nilai sekarang dari aliran dividen yang fantastis
(bagian awal).
3. Menghitung nilai sekarang dari semua aliran dividen selama
periode pertumbuhan konstan (bagian b).
4. Menjumlahkan hasil perhitungan nilai sekarang dari kedua
bagian perhitungan aliran dividen tersebut
37. Ilustrasi MODEL PERTUMBUHAN TIDAK KONSTAN /
GANDA
Misalkan PT. Kreator adalah perusahaan yang bergerak di bidang
teknologi informasi. Dengan temuan produk inovatifnya, pada 3
tahun pertama, PT. Kreator mengalami pertumbuhan earning
yang sangat fantastis, sehingga bisa membayarkan dividen
dengan tingkat pertumbuhan 20% selama 3 tahun.
Setelah tahun ke-3 dan seterusnya perusahaan memutuskan
untuk membayar dividen dengan tingkat pertumbuhan 10% per
tahun selamanya.
Dividen tahun awal (D0) sebesar Rp1.000, dan tingkat return
yang disyaratkan investor diketahui 15%.
38. MODEL PERTUMBUHAN TIDAK KONSTAN/GANDA:
CONTOH
0 g=20% 1 g=20% 2 g=20% 3 g=10% 4
g=10% n
A B
D0
= Rp. 1.000 D1
= Rp. 1.200 D2
= Rp. 1.440 D3
= Rp. 1.728
D4
= Rp. 1.900,8
Rp. 1.043,48 k
1.088,85 k
1.136,19 k = Rp.
38.016
24.996,14 k
Rp. 28.264,66
0,10
-
0,15
1.900,8
g
-
k
D
P̂
c
4
3
39. PENDEKATAN PER
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang
lebih populer dipakai di kalangan analis saham
dan para praktisi.
Dalam pendekatan PER (pendekatan multiplier),
investor akan menghitung berapa kali (multiplier)
nilai earning yang tercermin dalam harga suatu
saham.
PER juga mencerminkan berapa rupiahkah yang
harus dibayarkan investor saham untuk
memperoleh satu rupiah earning perusahaan.
40. PENDEKATAN PER
Rumus yang dipakai dalam pendekatan ini:
atau;
saham
lembar
per
saham
Harga
PER
Earning
g
-
r
E
/
D
/E
P̂ 1
1
1
0
41. PENDEKATAN PER: CONTOH
Misalnya harga saham GGRM saat ini adalah Rp.
10.000 per lembar, dan tahun ini perusahaan
memperoleh earning sebesar 900 juta rupiah.
Jumlah saham beredar saat ini adalah 900 ribu
lembar saham.
Dari data tersebut, maka PER perusahaan bisa
dihitung dengan dua tahap perhitungan seperti
berikut:
42. Ilustrasi PENDEKATAN PER
1. Menghitung earning per lembar saham
= Rp. 1.000 per lembar
2. Menghitung PER
beredar
saham
jumlah
perusahaan
lembar
per
earning
Earning
lembar
Rp.
000
900
000
000
900
.
.
.
kali.
10
1.000
Rp.
10.000
Rp.
PER
43. PENDEKATAN LAINNYA
Ada 3 pendekatan lain untuk menilai saham,
yaitu:
1. Harga pasar saham/nilai buku saham
2. Harga pasar saham/aliran kas
3. Economic Value Added (EVA)