SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Dinda Cahyaning
Aulia
Maria
Mutmainah
04
03
Our Team
01 02
Dinda Cahyaning
Aulia
Maria
Mutmainah
Aulia Arta Mevia Hizkia Waluyo
22416261201497 22416261201503
22416261201224 22416261201205
Metode dan Distribusi
Sampling
Statistika Ekonomi
Inferensial
Pengertian
Populasi dan
Sample
Metode Penarikan
Sample
Kesalahan
Penarikan Sample
Distribusi Sampel
Rata-rata dan
Proporsi
Distribusi Sampel
Selisih Rata-rata
dan Proprsi
Faktor Koreksi
untuk Populasi
Terbatas
Dalil Batas Tengah
(Central Limit
Theorem)
Pengertian Populasi dan
Sample
Popula
si
Populasi adalah kumpulan
dari semua kemungkinan
orang, benda dan ukuran
lain, yang menjadi objek
perhatian atau Kumpulan
seluruh objek yang menjadi
perhatian.
Sample dibedakan menjadi
2 kelompok yaitu:
Suatu bagian dari
populasi tertentu yang
menjadi perhatian.
Sample dibedakan
menjadi 2 yaitu:
Sample
Probabilitas
Sample
NonProbabilitas
Sample
Terbatas Tidak Terbatas
Metode Penarikan
Sample
Metode Penarikan
Sample
Sample
Probabilitas
(Probability Sampling)
Sample
NonProbabilitas
(NonProbability Sampling)
1. Penarikan sample
acak sederhana
2. Penarikan sample
acak terstruktur
3. Penarikan sample
cluster
1. Penarikan sample
sistematis
2. Penarikan sample
kuota
3. Penarikan sample
purposive
Pengambilan sampel dari populasi
secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi dan
setiap anggota memiliki kesempatan
yang sama untuk dijadikan sampel.
Sample Acak
Sederhana
Memilih sampel dengan menggunakan
suatu tabel acak. Dalam
penggunaannya ditentukan terlebih
dahulu titik awal
Menggunakan
Tabel Acak
Sama seperti sistem arisan
Sistem
Kocokan
Contoh Penggunaan Tabel Acak
Bank
indonesia ingin melihat
kinerja perbankan pada
semester pertama tahun
2013. Untuk keperluan
tersebut, akan diambil
10 bank sebagai sampel.
Pada tahun 2013,
jumlah bank ada 120
buah. Dengan
menggunakan tabel
acak, nomor berapa saja
yang menjadi sampel,
apabila titik awal,
misalnya, dimulai dari
kolom ke 3 baris ke 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 13962 70992 65172 28053 02190 83634 66012 70305 66761 88344
2 43905
3 00504
4 61274
5 43753
6 83503
7 36807
8 19110
9
10
11
12
Penarikan sampel acak terstrultur dilakukan dengan
membagi anggota populasi dalam beberapa sub
kelompok yang disebut strata, lalu suatu sampel dipilih
dari masing masing strantum.
Sample Acak
Terstruktur
Proses stratifikasi dapat digambarkan sebagai
berikut
Penarikan cluster adalah Teknik memilih sampel dari
kelompok unit-unit kecil cluster dari sebuah populasi
yang relative besar dan tersebar luas. Anggota dalam
setiap cluster bersifat tidak homogen.
Sample Cluster
Cluter
Sampling
Perbedaan antara populasi terstrata dan cluster dalam penarikan sampel dapat
digambarkan sebagai berikut
Setiap unsur atau anggota dalam populasi
disusun dengan cara tertentu secara alfabetis,
besar atau kecil atau sebaliknya, kemudian
dipilih titik awal secara acak lalu setiap
anggota kek dari populasi dipilih sebagai
sampel.
Sampel
Sistematis
Sebagai contoh, apabila akan dipilih 5 perusahaan reksa dana dari
82 perusahaan reksa dana yang ada, maka perusahaan yang akan menjadi
sampel dipilih dengan menggunakan metode sistematis. Beberapa
langkah yang diperlukan adalah:
a. Memberikan nomor urutan, misalnya berdasarkan alfabetis, dari A
hingga Z
b. Jumlah populasi ada 82 dan jumlah sampel 5, maka jarak antara sampel
adalah 16
c. Nomor sampel adalah 1, 17, 33, 49, dan 65 (setiap sampel berjarak
secara sistematis, yaitu 16).
Penarikan sampel kuota adalah pengambilan
sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
tertentu sampai jumlah kuota yang
diinginkan.
Sampel Kuota
Quote
Sampling
Sebagai contoh, apabila akan dilakukan penelitian terhadap kinerja
perbankan dari populasi sebanyak 120 bank dan ditentukan kuotanya
adalah 50 bank. Kalau pengumpulan data belum mencapai 50, maka
penelitian dianggap belum selesai dan penelitian harus diteruskan sampai
mencapai kuota. Apabila dalam penelitian tersebut harus menggambarkan
keterwakilan populasi dari perbankan, maka setiap kelompok harus
mempunyai kuota. Perbankan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian,
yaitu 15% bank beraset besar, 36% beraset sedang, dan 49% beraset kecil.
Kuota setiap kelompok menjadi 7 bank besar (15% x 50), 18 bank sedang
(36% x 50), dan 25 bank kecil (49% x 50). Penarikan sampel setiap
kelompok harus sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan.
Penarikan sampel purposive adalah penarikan
sampel dengan pertimbangan tertentu,
didasarkan pada kepentingan atau tujuan
penelitian. Dibagi dengan 2 cara yaitu
convenience sampling dan judgment
sampling. Metode ini biasanya digunakan
olehg penelitian yang bersifat kualitatif.
Sebagai contoh, penelitian tentang budaya Badui, maka seorang
peneliti akan memilih sampelnya secara sengaja, yaitu orang Badui;
penelitian tentang terigu, maka sampel yang sengaja dipilih adalah PT
Bogasari dengan alasan atau judgment bahwa PT Bogasari merupakan
perusahaan yang paling besar dan dominan dalam industri terigu dengan
pangsa pasar lebih dari 40%.
Sampel
Purposive
Purposive
Sampling
Kesalahan Penarikan
Sample
Kesalahan Penarikan
Sample
Merupakan perbedaan antara nilai
statistik sampel dengan nilai parameter
dari populasi.
Distribusi Sampel Rata-rata dan
Proporsi
Distribusi Sampel Rata-rata dan
Proporsi
Distribusi sampel dari rata-rata hitung sampel adalah suatu distribusi
probabilitas yang terdiri dari seluruh kemungkinan rata-rata hitung
sampel dari suatu ukuran sampel tertentu yang dipilih dari populasi,
dan probabilitas terjadinya dihubungkan dengan setiap rata-rata
hitung sampel.
Bank ROA
Bank Lippo Tbk 2
Bank BRI Tbk 4
Maybank
Indocorp Tbk
6
BPD Jawa
Tengah
4
Bank BTPN 4
x 2 4 6 4 4 20
4
N 5 5
    
    
N
n
N! 5! 5!
C 10
n!(N n)! 2!(5 2)! 2!3!
   
 
Jawab:
a. Nilai rata-rata dari populasi
b. Nilai rata-rata populasi dan sampel
apabila diambil sampel 2 dari 5 bank
bank
1. Kombinasi
No Kombinasi Kombina
si ROA
Rata-rata
Hitung
1 Lippo – BRI 2 + 4 (6/2 )= 3
2 Lippo – Maybank 2 + 6 (8/2 )= 4
3 Lippo – BPD Jateng 2 + 4 (6/2 )= 3
4 Lippo – BTPN 2 + 4 (6/2 )= 3
5 BRI – Maybank 4 + 6 (10/2 )= 5
6 BRI – BPD Jateng 4 + 4 (8/2 )= 4
7 BRI – BTPN 4 + 4 (8/2 )= 4
8 Maybank – BPD
Jateng
6 + 4 (10/2 )= 5
9 Maybank – BTPN 6 + 4 (10/2 )= 5
10 BPD Jateng – BTPN 4 + 4 (8/2 )= 4
2. Perhitungan rata-rata dari setiap sampel
2. Nilai rata-rata sampel
1
X 3 4 3 3 5 4 4 5 5 4 40/10 4
10
           
N
n
1
X X
C
 
c. Nilai rata-rata populasi
Populasi Sampel
Nilai rata-
rata
Frekuensi Probabilit
as
Nilai rata-
rata
Frekuensi Probabilit
as
2 1 (1/5) =
0,20
3 3 (3/10) =
0,30
4 3 (3/5) =
0,60
4 4 (4/10) =
0,40
6 1 (1/5) =
0,20
5 3 (3/10) =
0,30
Jumlah 5 1,00 10 1,00
c. Standar deviasi populasi
 
2
x
N

 

X X –  (X – )2
2 -2 4
4 0 0
6 2 4
4 0 0
4 0 0
X = 20
 = 20/5 = 4
 
2
X 8,0
 

 
2
X 5 8 5 1
,3
    

c. Standar deviasi sampel
N n
s
N 1
n
 


X X –  (X – )2
3 -1 1
4 0 0
3 -1 1
3 -1 1
5 1 1
4 0 0
4 0 0
5 1 1
5 1 1
X = 40
X = 40/10 = 4
 
2
X X 6,0
 

 
2
x
N
n
1
X 6 10 0,77
C
    

HUBUNGAN STANDAR DEVIASI SAMPEL DAN POPULASI
Hubungan
antara 𝜎𝑥 dan
 untuk
populasi
terbatas
N n
s
N 1
n
 


Hubungan
antara 𝜎𝑥 dan
 untuk
populasi yang
tidak terbatas
s
n


DISTRIBUSI SAMPLING PROPORSI
Nilai rata-rata
proporsi
Standar
deviasi
sampel
proporsi
Standar
deviasi
proporsi
 N
n
1
Pp
C
 
 

2
N
n
1
Sp p Pp
C
 
 
 

P 1 P N n
Sp
n N 1
Distribusi Sampel Selisih
Rata-rata dan Proprsi
SKEMA SELISIH POPULASI ATAU
SAMPEL
Populasi 1
1, 1
Apakah
Sampel 2
berukuran
Sampel 1
berukuran
Populasi 2
2, 2
2
1
2
1 

 ,
,X
X
2
2 x
S
X ,
1
1 x
S
X ,
SKEMA SELISIH POPULASI ATAU
SAMPEL
Pada dasarnya setiap sampel berukuran n yang diambil dari populasi merupakan variabel
random dan cenderung mendekati normal. Oleh sebab itu, distribusi dari selisih rata-rata dan
proporsi pada dasarnya juga mengikuti pola distribusi normal.
Distribusi selisih rata-rata Distribusi selisih proporsi
2
1
1
1
2
1






 X
X
X x
x
2
1
2
1
2
1
p
p
p
P
p
P
P p
p 




DISTRIBUSI SAMPEL SELISIH RATA-RATA
DAN PROPORSI
Nilai rata-rata distribusi sampel selisih rata-rata
x1 – x2
    
x1x2 1 2 1 2
X X X
Nilai Standar deviasi distribusi sampel selisih
rata-rata x1 – x2
Nilai Z untuk distribusi sampel selisih rata-rata
   

   

1 2
1 2 1 2
x x
x x
Z
s

 
   
1 2
2 2 1 1 2 2
p p 1 2
P (1 P ) P (1 P )
S Sp Sp
n1 n2
Faktor Koreksi untuk Populasi
Terbatas
Faktor Koreksi untuk Populasi
Terbatas
Penyesuaian
standar
deviasi untuk
rata-rata
hitung:
Penyesuaian
standar
deviasi untuk
proporsi:
 


x
N n
s
N 1
n
 
 


p
p 1 p N n
s
n N 1
Dalil Batas Tengah
(Central Limit Theorem)
SAMPEL SAMA DENGAN
POPULASI, VARIAN SAMPEL
𝜎2
/2
Untuk populasi dengan rata-rata  dan varians 𝜎2,
rata-rata hitung distribusi sampel dari seluruh
kemungkinan kombinasi sampel berukuran n yang
diperoleh dari populasi akan mendekati distribusi
normal, di mana rata-rata hitung distribusi sampel
sama dengan rata-rata hitung populasi (x – ) dan
varians distribusi sampel sama dengan 𝜎2 /n.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Metode Statistika

Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingIr. Zakaria, M.M
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhanapikopong
 
Stat prob03 sampling
Stat prob03 samplingStat prob03 sampling
Stat prob03 samplingArif Rahman
 
Kuadrat ppt new
Kuadrat ppt newKuadrat ppt new
Kuadrat ppt newabiumi01
 
Populasi
PopulasiPopulasi
PopulasiUFDK
 
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataMateri 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataAni Istiana
 
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdfHafisNayotama
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelRahman Mulki
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
1 pengantar statistika dasar
1 pengantar statistika dasar1 pengantar statistika dasar
1 pengantar statistika dasarAlwan Alfazari
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekRoisah Elbaety
 
1 pengantar-statistika-dasar
1 pengantar-statistika-dasar1 pengantar-statistika-dasar
1 pengantar-statistika-dasarFathnur Sani
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBasyiruddinAfi654
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBasyiruddinAfi654
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
DISTRIBUSI_SAMPLING_ppt.ppt
DISTRIBUSI_SAMPLING_ppt.pptDISTRIBUSI_SAMPLING_ppt.ppt
DISTRIBUSI_SAMPLING_ppt.pptIkfaniDifangga
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelDerima Febrike
 

Similar to Metode Statistika (20)

Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik sampling
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhana
 
Stat prob03 sampling
Stat prob03 samplingStat prob03 sampling
Stat prob03 sampling
 
Kuadrat ppt new
Kuadrat ppt newKuadrat ppt new
Kuadrat ppt new
 
Populasi
PopulasiPopulasi
Populasi
 
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataMateri 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
 
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampel
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
 
Distribusi Sampling.ppt
Distribusi Sampling.pptDistribusi Sampling.ppt
Distribusi Sampling.ppt
 
1 pengantar statistika dasar
1 pengantar statistika dasar1 pengantar statistika dasar
1 pengantar statistika dasar
 
Teknik sampling
Teknik sampling Teknik sampling
Teknik sampling
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
 
11980039.ppt
11980039.ppt11980039.ppt
11980039.ppt
 
1 pengantar-statistika-dasar
1 pengantar-statistika-dasar1 pengantar-statistika-dasar
1 pengantar-statistika-dasar
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
DISTRIBUSI_SAMPLING_ppt.ppt
DISTRIBUSI_SAMPLING_ppt.pptDISTRIBUSI_SAMPLING_ppt.ppt
DISTRIBUSI_SAMPLING_ppt.ppt
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampel
 

Recently uploaded

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 

Recently uploaded (20)

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 

Metode Statistika

  • 1. Dinda Cahyaning Aulia Maria Mutmainah 04 03 Our Team 01 02 Dinda Cahyaning Aulia Maria Mutmainah Aulia Arta Mevia Hizkia Waluyo 22416261201497 22416261201503 22416261201224 22416261201205
  • 3. Pengertian Populasi dan Sample Metode Penarikan Sample Kesalahan Penarikan Sample Distribusi Sampel Rata-rata dan Proporsi Distribusi Sampel Selisih Rata-rata dan Proprsi Faktor Koreksi untuk Populasi Terbatas Dalil Batas Tengah (Central Limit Theorem)
  • 5. Popula si Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang, benda dan ukuran lain, yang menjadi objek perhatian atau Kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian. Sample dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu: Suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian. Sample dibedakan menjadi 2 yaitu: Sample Probabilitas Sample NonProbabilitas Sample Terbatas Tidak Terbatas
  • 7. Metode Penarikan Sample Sample Probabilitas (Probability Sampling) Sample NonProbabilitas (NonProbability Sampling) 1. Penarikan sample acak sederhana 2. Penarikan sample acak terstruktur 3. Penarikan sample cluster 1. Penarikan sample sistematis 2. Penarikan sample kuota 3. Penarikan sample purposive
  • 8. Pengambilan sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Sample Acak Sederhana Memilih sampel dengan menggunakan suatu tabel acak. Dalam penggunaannya ditentukan terlebih dahulu titik awal Menggunakan Tabel Acak Sama seperti sistem arisan Sistem Kocokan
  • 9. Contoh Penggunaan Tabel Acak Bank indonesia ingin melihat kinerja perbankan pada semester pertama tahun 2013. Untuk keperluan tersebut, akan diambil 10 bank sebagai sampel. Pada tahun 2013, jumlah bank ada 120 buah. Dengan menggunakan tabel acak, nomor berapa saja yang menjadi sampel, apabila titik awal, misalnya, dimulai dari kolom ke 3 baris ke 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 13962 70992 65172 28053 02190 83634 66012 70305 66761 88344 2 43905 3 00504 4 61274 5 43753 6 83503 7 36807 8 19110 9 10 11 12
  • 10. Penarikan sampel acak terstrultur dilakukan dengan membagi anggota populasi dalam beberapa sub kelompok yang disebut strata, lalu suatu sampel dipilih dari masing masing strantum. Sample Acak Terstruktur Proses stratifikasi dapat digambarkan sebagai berikut
  • 11. Penarikan cluster adalah Teknik memilih sampel dari kelompok unit-unit kecil cluster dari sebuah populasi yang relative besar dan tersebar luas. Anggota dalam setiap cluster bersifat tidak homogen. Sample Cluster Cluter Sampling Perbedaan antara populasi terstrata dan cluster dalam penarikan sampel dapat digambarkan sebagai berikut
  • 12. Setiap unsur atau anggota dalam populasi disusun dengan cara tertentu secara alfabetis, besar atau kecil atau sebaliknya, kemudian dipilih titik awal secara acak lalu setiap anggota kek dari populasi dipilih sebagai sampel. Sampel Sistematis Sebagai contoh, apabila akan dipilih 5 perusahaan reksa dana dari 82 perusahaan reksa dana yang ada, maka perusahaan yang akan menjadi sampel dipilih dengan menggunakan metode sistematis. Beberapa langkah yang diperlukan adalah: a. Memberikan nomor urutan, misalnya berdasarkan alfabetis, dari A hingga Z b. Jumlah populasi ada 82 dan jumlah sampel 5, maka jarak antara sampel adalah 16 c. Nomor sampel adalah 1, 17, 33, 49, dan 65 (setiap sampel berjarak secara sistematis, yaitu 16).
  • 13. Penarikan sampel kuota adalah pengambilan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan. Sampel Kuota Quote Sampling Sebagai contoh, apabila akan dilakukan penelitian terhadap kinerja perbankan dari populasi sebanyak 120 bank dan ditentukan kuotanya adalah 50 bank. Kalau pengumpulan data belum mencapai 50, maka penelitian dianggap belum selesai dan penelitian harus diteruskan sampai mencapai kuota. Apabila dalam penelitian tersebut harus menggambarkan keterwakilan populasi dari perbankan, maka setiap kelompok harus mempunyai kuota. Perbankan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu 15% bank beraset besar, 36% beraset sedang, dan 49% beraset kecil. Kuota setiap kelompok menjadi 7 bank besar (15% x 50), 18 bank sedang (36% x 50), dan 25 bank kecil (49% x 50). Penarikan sampel setiap kelompok harus sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan.
  • 14. Penarikan sampel purposive adalah penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu, didasarkan pada kepentingan atau tujuan penelitian. Dibagi dengan 2 cara yaitu convenience sampling dan judgment sampling. Metode ini biasanya digunakan olehg penelitian yang bersifat kualitatif. Sebagai contoh, penelitian tentang budaya Badui, maka seorang peneliti akan memilih sampelnya secara sengaja, yaitu orang Badui; penelitian tentang terigu, maka sampel yang sengaja dipilih adalah PT Bogasari dengan alasan atau judgment bahwa PT Bogasari merupakan perusahaan yang paling besar dan dominan dalam industri terigu dengan pangsa pasar lebih dari 40%. Sampel Purposive Purposive Sampling
  • 16. Kesalahan Penarikan Sample Merupakan perbedaan antara nilai statistik sampel dengan nilai parameter dari populasi.
  • 18. Distribusi Sampel Rata-rata dan Proporsi Distribusi sampel dari rata-rata hitung sampel adalah suatu distribusi probabilitas yang terdiri dari seluruh kemungkinan rata-rata hitung sampel dari suatu ukuran sampel tertentu yang dipilih dari populasi, dan probabilitas terjadinya dihubungkan dengan setiap rata-rata hitung sampel.
  • 19. Bank ROA Bank Lippo Tbk 2 Bank BRI Tbk 4 Maybank Indocorp Tbk 6 BPD Jawa Tengah 4 Bank BTPN 4 x 2 4 6 4 4 20 4 N 5 5           N n N! 5! 5! C 10 n!(N n)! 2!(5 2)! 2!3!       Jawab: a. Nilai rata-rata dari populasi b. Nilai rata-rata populasi dan sampel apabila diambil sampel 2 dari 5 bank bank 1. Kombinasi No Kombinasi Kombina si ROA Rata-rata Hitung 1 Lippo – BRI 2 + 4 (6/2 )= 3 2 Lippo – Maybank 2 + 6 (8/2 )= 4 3 Lippo – BPD Jateng 2 + 4 (6/2 )= 3 4 Lippo – BTPN 2 + 4 (6/2 )= 3 5 BRI – Maybank 4 + 6 (10/2 )= 5 6 BRI – BPD Jateng 4 + 4 (8/2 )= 4 7 BRI – BTPN 4 + 4 (8/2 )= 4 8 Maybank – BPD Jateng 6 + 4 (10/2 )= 5 9 Maybank – BTPN 6 + 4 (10/2 )= 5 10 BPD Jateng – BTPN 4 + 4 (8/2 )= 4 2. Perhitungan rata-rata dari setiap sampel 2. Nilai rata-rata sampel 1 X 3 4 3 3 5 4 4 5 5 4 40/10 4 10             N n 1 X X C  
  • 20. c. Nilai rata-rata populasi Populasi Sampel Nilai rata- rata Frekuensi Probabilit as Nilai rata- rata Frekuensi Probabilit as 2 1 (1/5) = 0,20 3 3 (3/10) = 0,30 4 3 (3/5) = 0,60 4 4 (4/10) = 0,40 6 1 (1/5) = 0,20 5 3 (3/10) = 0,30 Jumlah 5 1,00 10 1,00
  • 21. c. Standar deviasi populasi   2 x N     X X –  (X – )2 2 -2 4 4 0 0 6 2 4 4 0 0 4 0 0 X = 20  = 20/5 = 4   2 X 8,0      2 X 5 8 5 1 ,3      
  • 22. c. Standar deviasi sampel N n s N 1 n     X X –  (X – )2 3 -1 1 4 0 0 3 -1 1 3 -1 1 5 1 1 4 0 0 4 0 0 5 1 1 5 1 1 X = 40 X = 40/10 = 4   2 X X 6,0      2 x N n 1 X 6 10 0,77 C      
  • 23. HUBUNGAN STANDAR DEVIASI SAMPEL DAN POPULASI Hubungan antara 𝜎𝑥 dan  untuk populasi terbatas N n s N 1 n     Hubungan antara 𝜎𝑥 dan  untuk populasi yang tidak terbatas s n  
  • 24. DISTRIBUSI SAMPLING PROPORSI Nilai rata-rata proporsi Standar deviasi sampel proporsi Standar deviasi proporsi  N n 1 Pp C      2 N n 1 Sp p Pp C        P 1 P N n Sp n N 1
  • 26. SKEMA SELISIH POPULASI ATAU SAMPEL Populasi 1 1, 1 Apakah Sampel 2 berukuran Sampel 1 berukuran Populasi 2 2, 2 2 1 2 1    , ,X X 2 2 x S X , 1 1 x S X ,
  • 27. SKEMA SELISIH POPULASI ATAU SAMPEL Pada dasarnya setiap sampel berukuran n yang diambil dari populasi merupakan variabel random dan cenderung mendekati normal. Oleh sebab itu, distribusi dari selisih rata-rata dan proporsi pada dasarnya juga mengikuti pola distribusi normal. Distribusi selisih rata-rata Distribusi selisih proporsi 2 1 1 1 2 1        X X X x x 2 1 2 1 2 1 p p p P p P P p p     
  • 28. DISTRIBUSI SAMPEL SELISIH RATA-RATA DAN PROPORSI Nilai rata-rata distribusi sampel selisih rata-rata x1 – x2      x1x2 1 2 1 2 X X X Nilai Standar deviasi distribusi sampel selisih rata-rata x1 – x2 Nilai Z untuk distribusi sampel selisih rata-rata           1 2 1 2 1 2 x x x x Z s        1 2 2 2 1 1 2 2 p p 1 2 P (1 P ) P (1 P ) S Sp Sp n1 n2
  • 29. Faktor Koreksi untuk Populasi Terbatas
  • 30. Faktor Koreksi untuk Populasi Terbatas Penyesuaian standar deviasi untuk rata-rata hitung: Penyesuaian standar deviasi untuk proporsi:     x N n s N 1 n       p p 1 p N n s n N 1
  • 31. Dalil Batas Tengah (Central Limit Theorem)
  • 32. SAMPEL SAMA DENGAN POPULASI, VARIAN SAMPEL 𝜎2 /2 Untuk populasi dengan rata-rata  dan varians 𝜎2, rata-rata hitung distribusi sampel dari seluruh kemungkinan kombinasi sampel berukuran n yang diperoleh dari populasi akan mendekati distribusi normal, di mana rata-rata hitung distribusi sampel sama dengan rata-rata hitung populasi (x – ) dan varians distribusi sampel sama dengan 𝜎2 /n.