SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Teknik Sampling
Pengertian
 Sampling : Proses pengambilan atau
memilih n buah elemen/objek/unsur dari
populasi yang berukuran N.
 Elemen : Sesuatu yang menjadi obyek
penelitian, dapat berupa orang atau benda
yang dikenakan pengukuran.
 Kerangka Sampel : Adalah daftar yang
memuat seluruh elemen/anggota populasi,
sebagai dasar untuk penarikan sampel
random.
Tipe Sampling menurut Proses
Memilihnya
 Sampling dengan Pengembalian :
Sebuah satuan sampling bisa terpilih lebih dari satu kali.
Contoh :
Untuk populasi berukuran N=4 dan sampel berukuran n=2,
maka sampel yang mungkin terambil adalah Nn = 42=16 buah
sampel.
 Sampling tanpa Pengembalian :
Tidak ada kemungkinan suatu satuan sampling terpilih lebih
dari sekali.
Contoh :
Untuk populasi berukuran N=4 (misalnya A, B, C, D) dan
sampel
berukuran n=3, maka sampel yang mungkin terambil ada 4
buah sampel yaitu ABC, ABD, ACD, dan BCD.
Tipe Sampling menurut Peluang
Pemilihannya
 Sampling Non Probabilitas :
Pada saat melakukan pemilihan satuan
sampling tidak dilibatkan unsur peluang.
◦ Haphazard Sampling : Satuan sampling dipilih
sembarangan atau seadanya,tanpa perhitungan
apapun tentang derajat kerepresentatipannya.
Misal : ketika kita akan melakukan penelitian
mengenai kompetensi dosen di sebuah
Universitas, pertanyaan dapat diajukan kepada
siapapun mahasiswa dari universitas tersebut
(sebagai sampel) yang kebetulan datang pada
saat kita berada di sana untuk melakukan
penelitian.
◦ Snowball Sampling : Satuan sampling dipilih atau
ditentukan berdasarkan informasi dari responden
sebelumnya.
Misal : ada penelitian yang bertujuan untuk mencari cara
yang efektif dalam mensosialisasikan program-program
kemahasiswaan. Sampel pertama barangkali bisa dipilih
Ketua BEM, kepada dia kita bertanya, siapa lagi (sebagai
sampel ke-2) yang kira-kira bisa diwawancara untuk
diambil pendapatnya, dan seterusnya hingga informasi
dianggap memadai.
◦ Purposive Sampling : Disebut juga Judgment Sampling.
Satuan sampling dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu
dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang
memiliki karakteristik yang dikehendaki.
Misal : dalam sebuah penelitian pengelolaan pendidikan
yang bertujuan untuk melihat daya saing SMA dalam
kerangka WTO, barangkali untuk tahap awal akan lebih
baik sampel dipilih dari SMA yang memiliki nilai UAN baik,
populer di masyarakat, serta kelulusan siswa masuk PTN
cukup tinggi.
 Sampling Probabilitas
diperhatikan besarnya peluang satuan sampling.
◦ Simple Random Sampling
Satuan sampling dipilih secara acak.
Misal : ada sebuah penelitian mengenai “Model Pembiayaan
Pendidikan Dasar di Jawa Barat”, sampelnya adalah seluruh SD dan
SMP yang ada di Jawa Barat. Terhadap seluruh SD dan SMP
tersebut dilakukan pemilihan secara random tanpa melakukan
pengelompokkan terlebih dahulu, dengan demikian peluang masing-
masing SD maupun SMP untuk terpilih sebagai sampel sama.
◦ Stratified Random Sampling
Populasi dibagi ke dalam sub populasi (strata), dengan tujuan
membentuk sub populasi yang didalamnya membentuk satuan-
satuan sampling yang memiliki nilai variabel yang tidak terlalu
bervariasi (relatif homogen).
Misal :
dalam penelitian yang sama seperti di atas, semua sekolah baik SD
maupun SMP di Jawa Barat diklasifikasikan atau distratifikasi terlebih
dahulu ke dalam sekolah yang berbiaya mahal, sedang, dan murah.
Kemudian dari masing-masing strata dipilih sekolah dengan teknik
simple random sampling.
◦ Cluster Random Sampling
Populasi dibagi ke dalam satuan-satuan
sampling yang besar, disebut Cluster.
Misal :
dalam penelitian yang sama seperti di atas,
karena Jawa Barat sangat luas, dipilihlah
kabupaten/kota tertentu sebagai sampel klaster
ke-1 secara random. Dari tiap kabupaten terpilih
dilakukan pemilihan lagi, yaitu kecamatan-
kecamatan tertentu dengan cara random sebagai
sampel klaster ke-2. Selanjutnya dari masing-
masing kecamatan dilakukan pemilihan sekolah
yang juga dilakukan secara random.
Proses Memilih Sampel Random
 Kerangka Sampling :
Adalah daftar atau list yang berisi satuan-satuan
sampling yang ada dalam sebuah populasi.
Misal:
jika jumlah populasi ratusan,gunakan penomoran
dengan tiga digit, bisa dimulai dari 001 dan
seterusnya.
 Cara Memilih Sampel :
◦ Mengundi
◦ menggunakan Tabel Angka Random
◦ Memakai angka random yang ada dalam Scientific
Calculator
Menentukan Ukuran Sampel (=n)
 Parameter apa yang akan diteliti (misalnya
rata-rata, proporsi).
 Besarnya populasi (N) atau banyaknya
elemen populasi yang akan diambil
sampelnya.
 Berapa tingkat kepercayaan/keyakinan
yang dipergunakan (1-α) untuk menjamin
hasil penelitian agar kesalahan
samplingnya tidak melebihi nilai tertentu (B
= bound of error).
 Bagaimana tingkat variasi atau
heterogenitas populasi, dimana sampel
akan diambil. Tingkat variasi atau
heterogenitas populasi biasanya dinyatakan
dengan σ = standard error.
Menentukan Ukuran/Jumlah Sampel (n) untuk
Memperkirakan Rata-Rata Populasi (μ)
 Akan dilakukan penelitian “Rata-Rata Biaya Pendidikan
Dasar per Murid per Tahun di Provinsi Banten”. Banyaknya
sekolah seluruh sekolah di provinsi tersebut dimisalkan ada
1.000 sekolah. Perbedaan rata-rata biaya pendidikan antara
yang tertinggi dan yang terendah sebesar Rp 100.000. Bound
of error atau kesalahan sampling tertinggi yang yang
dikehendaki tidak lebih dari Rp 3.000. Tingkat kepercayaan
yang digunakan 95%.
Ukuran/Jumlah Sampel (n) untuk
memperkirakan Proporsi/Persentase populasi
 Akan diteliti “Berapa Besar Persentase Sumber
Biaya Pendidikan SD Negeri yang Berasal dari
PAD di Kabupaten Bandung”. Misalnkan seluruh
SD Negeri yang ada di Kabupaten Bandung
berjumlah 2000 sekolah. Bound of error atau
kesalahan sampling tertinggi yang dikehendaki
tidak lebih dari 5 persen. Tingkat kepercayaan
yang digunakan 95%.
 N = besarnya populasi.
 σ (standard error) atau σ2 (varians) yang menggambarkan
heterogenitas populasi. Jika tidak diketahui bisa diperkirakan
dari:
◦ a. range = 4σ (empirical rule)
◦ b. kondisi atau berdasarkan hasil penelitian sebelumnya
 B = bound of error (kesalahan sampling tertinggi). Kesalahan
sampling atau sampling error = θ -ˉ???
 Tingkat kepercayaan (1-α) atau taraf nyata (α)
 D = dihitung berdasarkan B dan tingkat kepercayaan.
Misalnya untuk menghitung D yang dipakai guna menentukan
jumlah sampel untuk memperkirakan rata-rata dengan tingkat
kepercayaan 95% adalah D = B2/4 yang berasal dari D = (B/
Za/2)2 Angka 4 diperoleh dari: Za/2 = Z0,05/2 = Z0,025 = 1,96
(didapat dari Tabel Z Distribusi Normal) dibulatkan = 2, (22 =
4)
Sebaran Penarikan Sample
 Sebaran peluang suatu statistik
disebut sebaran penarikan sample.
(memperhatikan adanya peluang)
Dengan Pemulihan (n<30)
 Bila semua kemungkinan contoh acak
berukuran n diambil dengan pemulihan dari
suatu populasi terhingga berukuran N yang
mempunyai nilai tengah μ dan simpangan
baku σ, maka untuk n yang cukup besar
sebaran penarikan contoh bagi nilai tengah
akan menghampiri sebaran normal dengan
nilai tengah dan simpangan baku
dengan demikian
Contoh
 Bila diberikan populasi 1,1,1,3,4,5,6,6,6, dan 7,
hitunglah peluang bahwa suatu contoh acak
berukuran 36, yang diambil dengan pemulihan,
akan menghasilkan nilai tengah contoh yang lebih
besar dari pada 3.8 tetapi lebih kecil daripada 4.5
bila nilai tengah itu diukur sampai persepuluh
terdekat.
x 1 3 4 5 6 7
P(X = x) 0.3 0.1 0.1 0.1 0.3 0.1
Tanpa Pemulihan (n ≥ 30 dan N
minimal 2n)
 Bila semua kemungkinan contoh acak
berukuran n diambil tanpa pemulihan dari
suatu populasi terhingga berukuran N yang
mempunyai nilai tengah μ dan simpangan
baku σ, maka sebaran penarikan contoh
bagi nilai tengah contoh akan
menghampiri sebaran normal dengan nilai
tengah dan simpangan baku
Contoh
 Diberikan sebuah populasi yang terdiri atas nilai-nilai
1,1,1,3,4,5,6,6,6, dan 7. Dari populasi ini diambil
semua kemungkinan contoh berukuran 4 tanpa
pemulihan, dan untuk setiap contoh yang diperoleh
dihitung nilai tengah contohnya sehingga diperoleh
sebaran penarikan contoh bagi semua nilai tengah
contoh itu. Hitunglah nilai tengah dan simpangan
baku bagi sebaran penarikan contoh itu.
µ = 4 dan σ2 = 5 , jadi
Dalil Limit Pusat (n ≥ 30)
 Bila contoh acak berukuran n ditarik
dari suatu populasi yang besar atau
tak hingga dengan nilai tengah μ dan
ragam σ2, maka nilai tengah contoh
akan menyebar menghampiri sebaran
normal dengan nilai tengah dan
simpangan baku
jadi,
Contoh
 Sebuah perusahaan memproduksi bohlam.
Bila umur bohlam itu menyebar normal
dengan nilai tengah 800 jam dan
simpangan baku 40 jam, hitunglah peluang
bahwa contoh acak 16 bohlam akan
mempunyai umur rata-rata kurang dari 775
jam.
Sebaran Penarikan Contoh bagi
Beda Dua Nilai Tengah
 Bila contoh-contoh bebas berukuran n1 dan
n2 diambil dari dua populasi yang besar
atau tak hingga masing-masing dengan
nilai tengah μ1 dan μ2 dan ragam σ1
2 dan σ2
2
, maka beda kedua nilai tengah contoh,
akan menyebar menghampiri sebaran
normal dengan nilai tengah dan simpangan
baku
Contoh
 Sebuah contoh berukuran n1 = 5 diambil secara
acak dari sebuah populasi yang menyebar normal
dengan nilai tengah µ1 = 50 dan ragam σ1
2 = 9, dan
diperoleh nilai tengahnya contohnya x1. Sebuah
contoh acak kedua yang berukuran n2 = 4, diambil
bebas dari contoh pertama, dari populasi lain yang
juga menyebar normaltetapi dengan nilai tengah µ2
= 40 dan ragam σ2
2 = 4, dan diperoleh nilai tengah
contohnya x2. Berapa P(X1 – X2 < 8.2)?
Ukuran Sample bagi Alokasi
Sebanding
 Bila sebuah populasi berukuran N
disekat menjadi k lapisan yang
masing-masing berukuran N1, N2, … ,
Nk, dan dari setiap lapisan itu ditarik
contoh acak sederhana berukuran
masing-masing n1, n2, n3, … , nk, maka
alokasinya dikatakan sebanding bila
Dalam hal ini n menyatakan ukuran
contoh keseluruhannya
Contoh
 Di sebuah perguruan tinggi, mahasiswa
dapat diklasifikasikan sbb :
 Bila kita ingin menggunakan alokasi
sebanding untuk mengambil sebuah contoh
acak berlapis dengan ukuran n=40, berapa
besar contoh harus diambil setiap lapisan?
Banyaknya Klasifikasi Mahasiswa
Senior
Junior
Sophomore
Freshman
150
163
195
220
 n = 40, N1 = 150, N2 = 163, N3 = 195,
N4 = 220, dan N = 778
Source
◦ http://muntohar.files.wordpress.com/2009/
10/teknik_sampling1.pdf
◦ Setiawan Nugraha. 2005. Teknik
Sampling.Universitas Padjajaran.
◦ Walpole, Ronald E., Myers, Raymond H.
2003. Ilmu Peluang dan Statistik untuk
Insinyur dan Ilmuwan, Edisi 6. Bandung:
Penerbit ITB.

More Related Content

Similar to teknik-sampling-statuistik-151222151340.ppt

Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingIr. Zakaria, M.M
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhanapikopong
 
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampelPert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampelArief Pratama
 
Kuadrat ppt new
Kuadrat ppt newKuadrat ppt new
Kuadrat ppt newabiumi01
 
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptx
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptxe. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptx
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptxLuhPutuSafitriPratiw1
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampelNi wulie
 
Ceramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiCeramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiSarah Eddiah
 
Populasi
PopulasiPopulasi
PopulasiUFDK
 
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataMateri 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataAni Istiana
 
07 penetapan sampel
07 penetapan sampel07 penetapan sampel
07 penetapan sampelEko Rini
 
Teori pengambilan sampel
Teori pengambilan sampelTeori pengambilan sampel
Teori pengambilan sampelEmi Suhaemi
 

Similar to teknik-sampling-statuistik-151222151340.ppt (20)

Statistik ii
Statistik iiStatistik ii
Statistik ii
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Fp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik samplingFp unsam 2009 teknik sampling
Fp unsam 2009 teknik sampling
 
Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhana
 
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampelPert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
 
Kuadrat ppt new
Kuadrat ppt newKuadrat ppt new
Kuadrat ppt new
 
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
 
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptx
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptxe. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptx
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptx
 
Statistik Sampling
Statistik Sampling Statistik Sampling
Statistik Sampling
 
Statistika dan probabilitas tugas iii
Statistika dan probabilitas tugas iiiStatistika dan probabilitas tugas iii
Statistika dan probabilitas tugas iii
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Teknik sampling
Teknik sampling Teknik sampling
Teknik sampling
 
Ceramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiCeramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologi
 
Populasi
PopulasiPopulasi
Populasi
 
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataMateri 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
 
07 penetapan sampel
07 penetapan sampel07 penetapan sampel
07 penetapan sampel
 
07 penetapan sampel
07 penetapan sampel07 penetapan sampel
07 penetapan sampel
 
Teori pengambilan sampel
Teori pengambilan sampelTeori pengambilan sampel
Teori pengambilan sampel
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan Sampel Populasi dan Sampel
Populasi dan Sampel
 
Distribusi Sampling
Distribusi SamplingDistribusi Sampling
Distribusi Sampling
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

teknik-sampling-statuistik-151222151340.ppt

  • 2. Pengertian  Sampling : Proses pengambilan atau memilih n buah elemen/objek/unsur dari populasi yang berukuran N.  Elemen : Sesuatu yang menjadi obyek penelitian, dapat berupa orang atau benda yang dikenakan pengukuran.  Kerangka Sampel : Adalah daftar yang memuat seluruh elemen/anggota populasi, sebagai dasar untuk penarikan sampel random.
  • 3. Tipe Sampling menurut Proses Memilihnya  Sampling dengan Pengembalian : Sebuah satuan sampling bisa terpilih lebih dari satu kali. Contoh : Untuk populasi berukuran N=4 dan sampel berukuran n=2, maka sampel yang mungkin terambil adalah Nn = 42=16 buah sampel.  Sampling tanpa Pengembalian : Tidak ada kemungkinan suatu satuan sampling terpilih lebih dari sekali. Contoh : Untuk populasi berukuran N=4 (misalnya A, B, C, D) dan sampel berukuran n=3, maka sampel yang mungkin terambil ada 4 buah sampel yaitu ABC, ABD, ACD, dan BCD.
  • 4. Tipe Sampling menurut Peluang Pemilihannya  Sampling Non Probabilitas : Pada saat melakukan pemilihan satuan sampling tidak dilibatkan unsur peluang. ◦ Haphazard Sampling : Satuan sampling dipilih sembarangan atau seadanya,tanpa perhitungan apapun tentang derajat kerepresentatipannya. Misal : ketika kita akan melakukan penelitian mengenai kompetensi dosen di sebuah Universitas, pertanyaan dapat diajukan kepada siapapun mahasiswa dari universitas tersebut (sebagai sampel) yang kebetulan datang pada saat kita berada di sana untuk melakukan penelitian.
  • 5. ◦ Snowball Sampling : Satuan sampling dipilih atau ditentukan berdasarkan informasi dari responden sebelumnya. Misal : ada penelitian yang bertujuan untuk mencari cara yang efektif dalam mensosialisasikan program-program kemahasiswaan. Sampel pertama barangkali bisa dipilih Ketua BEM, kepada dia kita bertanya, siapa lagi (sebagai sampel ke-2) yang kira-kira bisa diwawancara untuk diambil pendapatnya, dan seterusnya hingga informasi dianggap memadai. ◦ Purposive Sampling : Disebut juga Judgment Sampling. Satuan sampling dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik yang dikehendaki. Misal : dalam sebuah penelitian pengelolaan pendidikan yang bertujuan untuk melihat daya saing SMA dalam kerangka WTO, barangkali untuk tahap awal akan lebih baik sampel dipilih dari SMA yang memiliki nilai UAN baik, populer di masyarakat, serta kelulusan siswa masuk PTN cukup tinggi.
  • 6.  Sampling Probabilitas diperhatikan besarnya peluang satuan sampling. ◦ Simple Random Sampling Satuan sampling dipilih secara acak. Misal : ada sebuah penelitian mengenai “Model Pembiayaan Pendidikan Dasar di Jawa Barat”, sampelnya adalah seluruh SD dan SMP yang ada di Jawa Barat. Terhadap seluruh SD dan SMP tersebut dilakukan pemilihan secara random tanpa melakukan pengelompokkan terlebih dahulu, dengan demikian peluang masing- masing SD maupun SMP untuk terpilih sebagai sampel sama. ◦ Stratified Random Sampling Populasi dibagi ke dalam sub populasi (strata), dengan tujuan membentuk sub populasi yang didalamnya membentuk satuan- satuan sampling yang memiliki nilai variabel yang tidak terlalu bervariasi (relatif homogen). Misal : dalam penelitian yang sama seperti di atas, semua sekolah baik SD maupun SMP di Jawa Barat diklasifikasikan atau distratifikasi terlebih dahulu ke dalam sekolah yang berbiaya mahal, sedang, dan murah. Kemudian dari masing-masing strata dipilih sekolah dengan teknik simple random sampling.
  • 7. ◦ Cluster Random Sampling Populasi dibagi ke dalam satuan-satuan sampling yang besar, disebut Cluster. Misal : dalam penelitian yang sama seperti di atas, karena Jawa Barat sangat luas, dipilihlah kabupaten/kota tertentu sebagai sampel klaster ke-1 secara random. Dari tiap kabupaten terpilih dilakukan pemilihan lagi, yaitu kecamatan- kecamatan tertentu dengan cara random sebagai sampel klaster ke-2. Selanjutnya dari masing- masing kecamatan dilakukan pemilihan sekolah yang juga dilakukan secara random.
  • 8. Proses Memilih Sampel Random  Kerangka Sampling : Adalah daftar atau list yang berisi satuan-satuan sampling yang ada dalam sebuah populasi. Misal: jika jumlah populasi ratusan,gunakan penomoran dengan tiga digit, bisa dimulai dari 001 dan seterusnya.  Cara Memilih Sampel : ◦ Mengundi ◦ menggunakan Tabel Angka Random ◦ Memakai angka random yang ada dalam Scientific Calculator
  • 9. Menentukan Ukuran Sampel (=n)  Parameter apa yang akan diteliti (misalnya rata-rata, proporsi).  Besarnya populasi (N) atau banyaknya elemen populasi yang akan diambil sampelnya.  Berapa tingkat kepercayaan/keyakinan yang dipergunakan (1-α) untuk menjamin hasil penelitian agar kesalahan samplingnya tidak melebihi nilai tertentu (B = bound of error).  Bagaimana tingkat variasi atau heterogenitas populasi, dimana sampel akan diambil. Tingkat variasi atau heterogenitas populasi biasanya dinyatakan dengan σ = standard error.
  • 10. Menentukan Ukuran/Jumlah Sampel (n) untuk Memperkirakan Rata-Rata Populasi (μ)  Akan dilakukan penelitian “Rata-Rata Biaya Pendidikan Dasar per Murid per Tahun di Provinsi Banten”. Banyaknya sekolah seluruh sekolah di provinsi tersebut dimisalkan ada 1.000 sekolah. Perbedaan rata-rata biaya pendidikan antara yang tertinggi dan yang terendah sebesar Rp 100.000. Bound of error atau kesalahan sampling tertinggi yang yang dikehendaki tidak lebih dari Rp 3.000. Tingkat kepercayaan yang digunakan 95%.
  • 11.
  • 12. Ukuran/Jumlah Sampel (n) untuk memperkirakan Proporsi/Persentase populasi  Akan diteliti “Berapa Besar Persentase Sumber Biaya Pendidikan SD Negeri yang Berasal dari PAD di Kabupaten Bandung”. Misalnkan seluruh SD Negeri yang ada di Kabupaten Bandung berjumlah 2000 sekolah. Bound of error atau kesalahan sampling tertinggi yang dikehendaki tidak lebih dari 5 persen. Tingkat kepercayaan yang digunakan 95%.
  • 13.
  • 14.  N = besarnya populasi.  σ (standard error) atau σ2 (varians) yang menggambarkan heterogenitas populasi. Jika tidak diketahui bisa diperkirakan dari: ◦ a. range = 4σ (empirical rule) ◦ b. kondisi atau berdasarkan hasil penelitian sebelumnya  B = bound of error (kesalahan sampling tertinggi). Kesalahan sampling atau sampling error = θ -ˉ???  Tingkat kepercayaan (1-α) atau taraf nyata (α)  D = dihitung berdasarkan B dan tingkat kepercayaan. Misalnya untuk menghitung D yang dipakai guna menentukan jumlah sampel untuk memperkirakan rata-rata dengan tingkat kepercayaan 95% adalah D = B2/4 yang berasal dari D = (B/ Za/2)2 Angka 4 diperoleh dari: Za/2 = Z0,05/2 = Z0,025 = 1,96 (didapat dari Tabel Z Distribusi Normal) dibulatkan = 2, (22 = 4)
  • 15. Sebaran Penarikan Sample  Sebaran peluang suatu statistik disebut sebaran penarikan sample. (memperhatikan adanya peluang)
  • 16. Dengan Pemulihan (n<30)  Bila semua kemungkinan contoh acak berukuran n diambil dengan pemulihan dari suatu populasi terhingga berukuran N yang mempunyai nilai tengah μ dan simpangan baku σ, maka untuk n yang cukup besar sebaran penarikan contoh bagi nilai tengah akan menghampiri sebaran normal dengan nilai tengah dan simpangan baku dengan demikian
  • 17. Contoh  Bila diberikan populasi 1,1,1,3,4,5,6,6,6, dan 7, hitunglah peluang bahwa suatu contoh acak berukuran 36, yang diambil dengan pemulihan, akan menghasilkan nilai tengah contoh yang lebih besar dari pada 3.8 tetapi lebih kecil daripada 4.5 bila nilai tengah itu diukur sampai persepuluh terdekat. x 1 3 4 5 6 7 P(X = x) 0.3 0.1 0.1 0.1 0.3 0.1
  • 18. Tanpa Pemulihan (n ≥ 30 dan N minimal 2n)  Bila semua kemungkinan contoh acak berukuran n diambil tanpa pemulihan dari suatu populasi terhingga berukuran N yang mempunyai nilai tengah μ dan simpangan baku σ, maka sebaran penarikan contoh bagi nilai tengah contoh akan menghampiri sebaran normal dengan nilai tengah dan simpangan baku
  • 19. Contoh  Diberikan sebuah populasi yang terdiri atas nilai-nilai 1,1,1,3,4,5,6,6,6, dan 7. Dari populasi ini diambil semua kemungkinan contoh berukuran 4 tanpa pemulihan, dan untuk setiap contoh yang diperoleh dihitung nilai tengah contohnya sehingga diperoleh sebaran penarikan contoh bagi semua nilai tengah contoh itu. Hitunglah nilai tengah dan simpangan baku bagi sebaran penarikan contoh itu. µ = 4 dan σ2 = 5 , jadi
  • 20. Dalil Limit Pusat (n ≥ 30)  Bila contoh acak berukuran n ditarik dari suatu populasi yang besar atau tak hingga dengan nilai tengah μ dan ragam σ2, maka nilai tengah contoh akan menyebar menghampiri sebaran normal dengan nilai tengah dan simpangan baku jadi,
  • 21. Contoh  Sebuah perusahaan memproduksi bohlam. Bila umur bohlam itu menyebar normal dengan nilai tengah 800 jam dan simpangan baku 40 jam, hitunglah peluang bahwa contoh acak 16 bohlam akan mempunyai umur rata-rata kurang dari 775 jam.
  • 22. Sebaran Penarikan Contoh bagi Beda Dua Nilai Tengah  Bila contoh-contoh bebas berukuran n1 dan n2 diambil dari dua populasi yang besar atau tak hingga masing-masing dengan nilai tengah μ1 dan μ2 dan ragam σ1 2 dan σ2 2 , maka beda kedua nilai tengah contoh, akan menyebar menghampiri sebaran normal dengan nilai tengah dan simpangan baku
  • 23. Contoh  Sebuah contoh berukuran n1 = 5 diambil secara acak dari sebuah populasi yang menyebar normal dengan nilai tengah µ1 = 50 dan ragam σ1 2 = 9, dan diperoleh nilai tengahnya contohnya x1. Sebuah contoh acak kedua yang berukuran n2 = 4, diambil bebas dari contoh pertama, dari populasi lain yang juga menyebar normaltetapi dengan nilai tengah µ2 = 40 dan ragam σ2 2 = 4, dan diperoleh nilai tengah contohnya x2. Berapa P(X1 – X2 < 8.2)?
  • 24. Ukuran Sample bagi Alokasi Sebanding  Bila sebuah populasi berukuran N disekat menjadi k lapisan yang masing-masing berukuran N1, N2, … , Nk, dan dari setiap lapisan itu ditarik contoh acak sederhana berukuran masing-masing n1, n2, n3, … , nk, maka alokasinya dikatakan sebanding bila Dalam hal ini n menyatakan ukuran contoh keseluruhannya
  • 25. Contoh  Di sebuah perguruan tinggi, mahasiswa dapat diklasifikasikan sbb :  Bila kita ingin menggunakan alokasi sebanding untuk mengambil sebuah contoh acak berlapis dengan ukuran n=40, berapa besar contoh harus diambil setiap lapisan? Banyaknya Klasifikasi Mahasiswa Senior Junior Sophomore Freshman 150 163 195 220
  • 26.  n = 40, N1 = 150, N2 = 163, N3 = 195, N4 = 220, dan N = 778
  • 27. Source ◦ http://muntohar.files.wordpress.com/2009/ 10/teknik_sampling1.pdf ◦ Setiawan Nugraha. 2005. Teknik Sampling.Universitas Padjajaran. ◦ Walpole, Ronald E., Myers, Raymond H. 2003. Ilmu Peluang dan Statistik untuk Insinyur dan Ilmuwan, Edisi 6. Bandung: Penerbit ITB.