SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Adina Widi Astuti
(0403519003)
“Mammografi”
Fisika Medik
Pengantar
Mamografi merupakan deteksi dini atau screening
untuk mendiagnosis kanker payudara sedini mungkin
menggunakan sinar-X dosis rendah (umumnya
berkisar 0,7 mSv).
Lima jenis kanker terbesar penyebab kematian antara lain
kanker paru, payudara, kolorektal, prostat, lambung dan
hati. Kanker paru, payudara, kolorektal dan lambung
menyumbang sekitar 40% dari seluruh jenis kanker.
Kanker merupakan salah satu penyebab kematian
terbesar di seluruh dunia. Pada tahun 2012 sekitar
8,2 juta kematian diakibatkan oleh kanker.
Lanjutan
Mamografi dapat memperlihatkan
adanya mikroklasifikasi, yaitu suatu
benjolan yang tidak dapat teraba
baik oleh perempuan itu sendiri
maupun dokter sekalipun, hingga
benjolan tersebut berukuran 1 em
atau lebih.
Pengertian Mammografi
“Mammografi merupakan pemeriksaan
paling utama untuk melakukan deteksi
kanker payudara pada stadium awal”
Meskipun hasil dari mammografi tidak
100% akurat, namun mammografi
merupakan metode terbaik untuk
mendeteksi kanker payudara.
Pemeriksaan mammografi sebaiknya
dilakukan dua tahun sekali pada usia
3550 tahun, sedangkan usia diatas 50
tahun dilakukan satu tahun sekali.
Penggunaan Mammografi
Payudara ditempatkan di antara dua plat
dari mesin x-ray.
Dilakukan penekanan yg mungkin
menimbulkan sedikit rasa tidak nyaman
(agar hasil gambar baik). Penekanan
berlangsung beberapa detik.
Seluruh prosedur mammografi memakan
waktu sekitar 20-30 menit untuk satu
payudara.
Bagian-bagian
1) Kapasitas pesawat
2) Ukuran focal spot
3) Pembatas sinar
4) Filter
5) Alat kompresi
6) Grid
7) Film
1. Kapasitas Pesawat
Pesawat mammografi yang
digunakan mempunyai
kapasitas tegangan tabung
rendah ( 25 –35 kV ) dan mAs
yang tinggi. Penggunaan
faktor eksposi berupa kV
rendah diikuti dengan
peningkatan mAs,
dimaksudkan untuk
mendapatkan kontras yang
tinggi dalam radiograf.
2. Ukuran Focal Spot
• Ukuran focal spot dari pesawat
mammografi antara 0,1 sampai 0,6 mm.
Ukuran focal spot kecil diperlukan untuk
mendapatkan ketajaman yang baik dari
organ. Pesawat mammografi biasanya
dibuat sistem anoda putar dan bahan dari
tungsten atau molybdenum untuk
memungkinkan penggunaan fokus kecil
pada pembebanan arus tabung.
Gambar Molybdenum (Mo), unsur kimia, logam
perak abu-abu tahan api dari Grup 6 (VI B) pada
tabel periodik, yang digunakan untuk
memberikan kekuatan yang unggul untuk baja
dan paduan lainnya pada suhu tinggi.
3. Pembatas sinar
Bagaimanakah
bentuk
pembatas
sinarnya?
Pembatas sinar pada
pesawat mammografi
berupa conus yang
dapat diganti-ganti
sesuai dengan besarnya
ukuran payudara.
4. Filter
Filter pada pesawat
mammografi dimaksudkan
untuk mendapatkan kualitas
berkas sesuai dengan
keperluan, shga sinar-X yang
mempunyai panjang gelombang
tinggi akan diserap oleh filter.
Filter yang digunakan adalah
molybdenum dengan ketebalan
0,03 sampai 0,5 mm Al.
5. Alat Kompresi
Alat kompresi pada pesawat
mammografi berfungsi untuk
menghilangkan kerutan–kerutan
pada kulit, menahan bagian
payudara agar tidak bergerak, dan
untuk mendapatkan penampang
payudara yang lebih luas. Alat ini
dibuat dari bahan yang
intensitasnya homogen sehingga
tidak memberikan bayangan yang
menganggu gambaran.
6. Grid
• Grid berfungsi untuk
mengurangi sinar hambur
diantara obyek dan film.
• Pesawat mammografi
biasanya menggunakan grid
dengan ratio 3,5 : 1.
• Grid yang digunakan yaitu
grid yang bergerak dan
pergerakannya sudah diatur
oleh pesawat.
7. Film
Film yang digunakan dalam
mammografi biasanya non
screen dengan emulsi
tunggal (single emulsi) tanpa
lembaran penguat,
diletakkan dalam suatu
amplop. Film ini berukuran
15 x 20 cm.
Cara Kerja
Penerapannya hampir sama dengan sinar x lainnya yang menerapkan radiasi ion, cara
kerjanya nya adalah sinar x di tembakan ke objek lalu akan diteruskan ke image
reseptor (film), hasil dari sinar x tersebut kemudian di scan dan disimpan dalam format
DICOM lalu dirubah lagi dalam bentuk jpg yang kemudian akan tampil pada display.
Indikasi Mammografi
Tujuan pemeriksaan mammografi adalah mendeteksi
secara dini adanya kelainan pada payudara.
Pemeriksaan mammografi dilakukan apabila:
A. Screening test, pemeriksaan penyaring terutama
pada wanita yang berumur di atas 35 tahun.
B. Tiap kelainan benjolan pada payudara kemungkinan
dapat dibedakan ganas atau tidak.
C. Keluhan rasa tidak enak pada daerah mamae.
D. Mempunyai riwayat keganasan.
E. Pada pasien-pasien pasca operasi (mastektomi)
payudara yang kemungkinan kambuh.
F. Diagnosa klinik Paget Disease of The Nipple.
Teknik Radiografi Mammografi
 Untuk memperlihatkan struktur jaringan payudara
dengan jelas dilihat dari pandangan superior
inferior.
 Posisi pasien : Duduk di atas kursi atau dapat juga
berdiri.
 Posisi obyek : Mammae diletakkan di atas kaset.
 Film diatur horizontal
 Tangan sebelah mammae yang difoto manekan
kaset ke arah dalam, tangan lain di belakang tubuh.
 Sebaiknya dengan sistem kompresi (mengurangi
ketebalan mammae agar rata dan tipis).
 Kepala menoreh ke arah yang berlawanan.
 FFD : 35-40 cm.
1. Proyeksi
SuperoInferior
2. Proyeksi MedioLateral
Bertujuan memperlihatkan jaringan payudara terutama daerah
lateral.
Posisi pasien : Tidur atau berdiri miring.
Bagian mammae yang difoto terletak didekat kaset.
Posisi obyek : Mammae diletakkan di atas kaset dengan posisi
horizontal.
Lengan posisi yang difoto diletakkan di atas sebagai ganjal
kepala.
Arah sinar : Tegak lurus mammae arah medio lateral.
Titik bidik : Pertengahan mammae.
FFD : Sedekat mungkin (konuc menempel mammae), bila perlu
kontak.
3. Proyeksi Axila
 Bertujuan untuk melihat penyebaran tumor di
bagian kelenjar axial.
 Posisi pasien : Berdiri u posisi AP tubuh yang tidak
difoto dirotasikan anterior 150-300 sehingga sedikit
oblik.
 Posisi obyek : Obyek diatur di tengah film.
 Film vertical pada tepi posterior.
 Batas atas film yaitu iga 11-12.
 Lengan sisi yang difoto diangkat ke atas dan fleksi
denagn tangan di belakang kepala, lengan yang tidak
difoto diletakkan di samping tubuh.
 Arah sinar : Horizontal tegak lurus film
 Titik bidik : 5 cm di bawah axila
 FFD : 35 – 50 cm
Thank You
Prinsip Kerja Mammografi
 Pesawat mammografi berkapasitas tegangan tabung
rendah dan mAs yang tinggi.
 Tabung x-ray pesawat mammografi dengan target
molibdenum (produksi energi rendah).
 Ada filter untuk mendapatkan kualitas berkas sesuai
dengan keperluan yaitu molybdenum. Focal spot ukuran
fokusnya kecil diperlukan mendapatkan ketajaman
gambar. Mempunyai kombinasi berkas yang membatasi
luas lapangan penyinaran.
 Dilengkapi dengan adanya kompressi mammae
fungsinya mengkompressi mammae dan menahan
payudara agar tidak bergerak.
 Grid berfungsi mengurangi sinar hambur diantara obyek dan film, pada tempat
kaset dimasukkan kaset berisi tunggal berkualitas tinggi dan berisi film beremulsi
tunggal mengurangi paparan radiasi, sehingga gambaran lebih baik.
 Phototimer detektor diletakkan di bawah kaset seluruh automatic. Detektor
mengukur kV optimal dan filtrasi penyinaran.
 Tabung sinar-X sudah terpasang bersama-sama dengan reseptor citra dan sandaran
payudara, serta komponen pelengkap yang dapat diputar terhadap sumbu
horisontal untuk mencapai proyeksi radiografi yang diharapkan.
 Tabung sinar-X memiliki focal spot yang kecil dan menghasilkan spektrum sinar-X
yang berenergi rendah.
 Kolimasi lapangan radiasi dan posisi fokus tabung dibuat vertikal terhadap pasien.
Konfigurasi ini bertujuan memastikan visualisasi maksimum dari jaringan
payudara.
 Sumbu katoda-anoda dibuat pada arah dinding dada sampai nipple sehingga efek heel
memberikan banyak foton dalam daerah payudara yang paling tebal dan transmisi
fotonnya paling rendah.
 Kompresi dibuat menggunakan piringan kompresi plastik bertujuan mengurangi
ketebalan payudara dan meletakkannya pada posisi yang benar sehingga proyeksi
radiografi diharapkan tercapai.
 Piringan kompresi dan meja sandaran payudara harus memiliki transmisi sinar-X
tinggi.
 Meja sandaran payudara terdiri dari kombinasi film/screen mamografi atau reseptor
digital. Meja tersebut bergabung dengan sebuah grid anti hamburan.
 Dalam banyak sistem, spektrum sinar-X dipilih secara otomatis berdasarkan ketebalan
payudara dan transmisi melalui payudara.

More Related Content

What's hot

Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakheaTeknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakheaNona Zesifa
 
Prosessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografiProsessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografiAmalia Annisa
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan LopografiTeknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan LopografiNona Zesifa
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenumppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag DuodenumNona Zesifa
 
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)Novita Anggia
 
Teknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricTeknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricNona Zesifa
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Appendicografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Appendicografippt kritisi dan evaluasi radiograf Appendicografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf AppendicografiNona Zesifa
 
Teknik Radiografi 2 Panoramic
Teknik Radiografi 2 PanoramicTeknik Radiografi 2 Panoramic
Teknik Radiografi 2 PanoramicNona Zesifa
 
Uji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiUji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiAmalia Annisa
 
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)Nona Zesifa
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografippt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografiNona Zesifa
 
Pogi, usg, 2014, final, 5. prinsip fisika dasar & biosafety pemeriksaan usg, ...
Pogi, usg, 2014, final, 5. prinsip fisika dasar & biosafety pemeriksaan usg, ...Pogi, usg, 2014, final, 5. prinsip fisika dasar & biosafety pemeriksaan usg, ...
Pogi, usg, 2014, final, 5. prinsip fisika dasar & biosafety pemeriksaan usg, ...JudiEndjun Ultrasound
 
Film badge sebagai alat ukur radiasi (proteksi
Film badge sebagai alat ukur radiasi (proteksiFilm badge sebagai alat ukur radiasi (proteksi
Film badge sebagai alat ukur radiasi (proteksiAgung Oktavianto
 
Definisi QA dan QC Radiologi
Definisi QA dan QC RadiologiDefinisi QA dan QC Radiologi
Definisi QA dan QC Radiologiagung_smg
 
Pesawat sinar x fluoroskopi
Pesawat sinar x fluoroskopiPesawat sinar x fluoroskopi
Pesawat sinar x fluoroskopisunarya afaf
 
Radiofotografi Kurva karakteristik
Radiofotografi Kurva karakteristikRadiofotografi Kurva karakteristik
Radiofotografi Kurva karakteristikNona Zesifa
 
Ppt ct scan abdomen pada klinis kanker pankreas
Ppt ct scan abdomen pada  klinis kanker pankreasPpt ct scan abdomen pada  klinis kanker pankreas
Ppt ct scan abdomen pada klinis kanker pankreasNona Zesifa
 
Magnetic resonance imaging iwan cony setiadi
Magnetic resonance imaging   iwan cony setiadiMagnetic resonance imaging   iwan cony setiadi
Magnetic resonance imaging iwan cony setiadiIwan Cony S
 

What's hot (20)

Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakheaTeknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
 
Prosessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografiProsessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografi
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan LopografiTeknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenumppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
 
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
 
Teknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricTeknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 Pediatric
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Appendicografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Appendicografippt kritisi dan evaluasi radiograf Appendicografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Appendicografi
 
Training Radiasi
Training RadiasiTraining Radiasi
Training Radiasi
 
Teknik Radiografi 2 Panoramic
Teknik Radiografi 2 PanoramicTeknik Radiografi 2 Panoramic
Teknik Radiografi 2 Panoramic
 
Uji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografiUji kebocoran kaset radiografi
Uji kebocoran kaset radiografi
 
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
Teknik Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop (CIL)
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografippt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografi
ppt kritisi dan evaluasi radiograf IVP dan cystografi
 
Pogi, usg, 2014, final, 5. prinsip fisika dasar & biosafety pemeriksaan usg, ...
Pogi, usg, 2014, final, 5. prinsip fisika dasar & biosafety pemeriksaan usg, ...Pogi, usg, 2014, final, 5. prinsip fisika dasar & biosafety pemeriksaan usg, ...
Pogi, usg, 2014, final, 5. prinsip fisika dasar & biosafety pemeriksaan usg, ...
 
Film badge sebagai alat ukur radiasi (proteksi
Film badge sebagai alat ukur radiasi (proteksiFilm badge sebagai alat ukur radiasi (proteksi
Film badge sebagai alat ukur radiasi (proteksi
 
Definisi QA dan QC Radiologi
Definisi QA dan QC RadiologiDefinisi QA dan QC Radiologi
Definisi QA dan QC Radiologi
 
Pesawat sinar x fluoroskopi
Pesawat sinar x fluoroskopiPesawat sinar x fluoroskopi
Pesawat sinar x fluoroskopi
 
Radiofotografi Kurva karakteristik
Radiofotografi Kurva karakteristikRadiofotografi Kurva karakteristik
Radiofotografi Kurva karakteristik
 
Makalah c arm
Makalah c armMakalah c arm
Makalah c arm
 
Ppt ct scan abdomen pada klinis kanker pankreas
Ppt ct scan abdomen pada  klinis kanker pankreasPpt ct scan abdomen pada  klinis kanker pankreas
Ppt ct scan abdomen pada klinis kanker pankreas
 
Magnetic resonance imaging iwan cony setiadi
Magnetic resonance imaging   iwan cony setiadiMagnetic resonance imaging   iwan cony setiadi
Magnetic resonance imaging iwan cony setiadi
 

Similar to Mammografi

Similar to Mammografi (20)

Scintimammography
ScintimammographyScintimammography
Scintimammography
 
Nuklir
NuklirNuklir
Nuklir
 
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
 
217643085 case-ca-mamae-in-ul
217643085 case-ca-mamae-in-ul217643085 case-ca-mamae-in-ul
217643085 case-ca-mamae-in-ul
 
Kanker Payudara
Kanker PayudaraKanker Payudara
Kanker Payudara
 
Kista kehamilan
Kista kehamilanKista kehamilan
Kista kehamilan
 
jurnalkankerserviksmenggunakangambarkolposkopi.pdf
jurnalkankerserviksmenggunakangambarkolposkopi.pdfjurnalkankerserviksmenggunakangambarkolposkopi.pdf
jurnalkankerserviksmenggunakangambarkolposkopi.pdf
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Ca mammae AKPER PEMKAB MUNA
Ca mammae AKPER PEMKAB MUNA Ca mammae AKPER PEMKAB MUNA
Ca mammae AKPER PEMKAB MUNA
 
BAB II KAJIAN TEORI CA MAMMAE.pdf
BAB II KAJIAN TEORI CA MAMMAE.pdfBAB II KAJIAN TEORI CA MAMMAE.pdf
BAB II KAJIAN TEORI CA MAMMAE.pdf
 
Mencegah kanker payudara
Mencegah kanker payudaraMencegah kanker payudara
Mencegah kanker payudara
 
Bimbingan Pesawat.pptx
Bimbingan Pesawat.pptxBimbingan Pesawat.pptx
Bimbingan Pesawat.pptx
 
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paruPpt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
Ppt ct-scan thorax pada kasus biopsi tumor paru
 
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
 
Mencegah kanker payudara
Mencegah kanker payudaraMencegah kanker payudara
Mencegah kanker payudara
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Makalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisiMakalah lopografi kritisi
Makalah lopografi kritisi
 
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2
Presentasi kasus Fitriardi Sejati melanoma 2
 
Kedokteran Nuklir
Kedokteran NuklirKedokteran Nuklir
Kedokteran Nuklir
 
breast cancer.pptx
breast cancer.pptxbreast cancer.pptx
breast cancer.pptx
 

More from Adina Widi Astuti

More from Adina Widi Astuti (13)

R & D (Research and Development)
R & D (Research and Development)R & D (Research and Development)
R & D (Research and Development)
 
Detection of the Invisible
Detection of the InvisibleDetection of the Invisible
Detection of the Invisible
 
Logic and Reasoning
Logic and ReasoningLogic and Reasoning
Logic and Reasoning
 
Supervisi Klinis
Supervisi KlinisSupervisi Klinis
Supervisi Klinis
 
Pembelajaran Berbasis Elektronik
Pembelajaran Berbasis ElektronikPembelajaran Berbasis Elektronik
Pembelajaran Berbasis Elektronik
 
Proses Keputusan Inovasi
Proses Keputusan InovasiProses Keputusan Inovasi
Proses Keputusan Inovasi
 
Long-Term Memory
Long-Term MemoryLong-Term Memory
Long-Term Memory
 
What is it to be Human
What is it to be HumanWhat is it to be Human
What is it to be Human
 
Pengetahuan dan Kurikulum
Pengetahuan dan KurikulumPengetahuan dan Kurikulum
Pengetahuan dan Kurikulum
 
Indoktrinasi
IndoktrinasiIndoktrinasi
Indoktrinasi
 
Curiculum Theory
Curiculum TheoryCuriculum Theory
Curiculum Theory
 
Concept of Education
Concept of EducationConcept of Education
Concept of Education
 
Thinking about Education
Thinking about EducationThinking about Education
Thinking about Education
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

Mammografi

  • 2. Pengantar Mamografi merupakan deteksi dini atau screening untuk mendiagnosis kanker payudara sedini mungkin menggunakan sinar-X dosis rendah (umumnya berkisar 0,7 mSv). Lima jenis kanker terbesar penyebab kematian antara lain kanker paru, payudara, kolorektal, prostat, lambung dan hati. Kanker paru, payudara, kolorektal dan lambung menyumbang sekitar 40% dari seluruh jenis kanker. Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. Pada tahun 2012 sekitar 8,2 juta kematian diakibatkan oleh kanker.
  • 3. Lanjutan Mamografi dapat memperlihatkan adanya mikroklasifikasi, yaitu suatu benjolan yang tidak dapat teraba baik oleh perempuan itu sendiri maupun dokter sekalipun, hingga benjolan tersebut berukuran 1 em atau lebih.
  • 4.
  • 5. Pengertian Mammografi “Mammografi merupakan pemeriksaan paling utama untuk melakukan deteksi kanker payudara pada stadium awal” Meskipun hasil dari mammografi tidak 100% akurat, namun mammografi merupakan metode terbaik untuk mendeteksi kanker payudara. Pemeriksaan mammografi sebaiknya dilakukan dua tahun sekali pada usia 3550 tahun, sedangkan usia diatas 50 tahun dilakukan satu tahun sekali.
  • 6. Penggunaan Mammografi Payudara ditempatkan di antara dua plat dari mesin x-ray. Dilakukan penekanan yg mungkin menimbulkan sedikit rasa tidak nyaman (agar hasil gambar baik). Penekanan berlangsung beberapa detik. Seluruh prosedur mammografi memakan waktu sekitar 20-30 menit untuk satu payudara.
  • 7. Bagian-bagian 1) Kapasitas pesawat 2) Ukuran focal spot 3) Pembatas sinar 4) Filter 5) Alat kompresi 6) Grid 7) Film
  • 8. 1. Kapasitas Pesawat Pesawat mammografi yang digunakan mempunyai kapasitas tegangan tabung rendah ( 25 –35 kV ) dan mAs yang tinggi. Penggunaan faktor eksposi berupa kV rendah diikuti dengan peningkatan mAs, dimaksudkan untuk mendapatkan kontras yang tinggi dalam radiograf.
  • 9. 2. Ukuran Focal Spot • Ukuran focal spot dari pesawat mammografi antara 0,1 sampai 0,6 mm. Ukuran focal spot kecil diperlukan untuk mendapatkan ketajaman yang baik dari organ. Pesawat mammografi biasanya dibuat sistem anoda putar dan bahan dari tungsten atau molybdenum untuk memungkinkan penggunaan fokus kecil pada pembebanan arus tabung. Gambar Molybdenum (Mo), unsur kimia, logam perak abu-abu tahan api dari Grup 6 (VI B) pada tabel periodik, yang digunakan untuk memberikan kekuatan yang unggul untuk baja dan paduan lainnya pada suhu tinggi.
  • 10. 3. Pembatas sinar Bagaimanakah bentuk pembatas sinarnya? Pembatas sinar pada pesawat mammografi berupa conus yang dapat diganti-ganti sesuai dengan besarnya ukuran payudara.
  • 11. 4. Filter Filter pada pesawat mammografi dimaksudkan untuk mendapatkan kualitas berkas sesuai dengan keperluan, shga sinar-X yang mempunyai panjang gelombang tinggi akan diserap oleh filter. Filter yang digunakan adalah molybdenum dengan ketebalan 0,03 sampai 0,5 mm Al.
  • 12. 5. Alat Kompresi Alat kompresi pada pesawat mammografi berfungsi untuk menghilangkan kerutan–kerutan pada kulit, menahan bagian payudara agar tidak bergerak, dan untuk mendapatkan penampang payudara yang lebih luas. Alat ini dibuat dari bahan yang intensitasnya homogen sehingga tidak memberikan bayangan yang menganggu gambaran.
  • 13. 6. Grid • Grid berfungsi untuk mengurangi sinar hambur diantara obyek dan film. • Pesawat mammografi biasanya menggunakan grid dengan ratio 3,5 : 1. • Grid yang digunakan yaitu grid yang bergerak dan pergerakannya sudah diatur oleh pesawat.
  • 14. 7. Film Film yang digunakan dalam mammografi biasanya non screen dengan emulsi tunggal (single emulsi) tanpa lembaran penguat, diletakkan dalam suatu amplop. Film ini berukuran 15 x 20 cm.
  • 15. Cara Kerja Penerapannya hampir sama dengan sinar x lainnya yang menerapkan radiasi ion, cara kerjanya nya adalah sinar x di tembakan ke objek lalu akan diteruskan ke image reseptor (film), hasil dari sinar x tersebut kemudian di scan dan disimpan dalam format DICOM lalu dirubah lagi dalam bentuk jpg yang kemudian akan tampil pada display.
  • 16. Indikasi Mammografi Tujuan pemeriksaan mammografi adalah mendeteksi secara dini adanya kelainan pada payudara. Pemeriksaan mammografi dilakukan apabila: A. Screening test, pemeriksaan penyaring terutama pada wanita yang berumur di atas 35 tahun. B. Tiap kelainan benjolan pada payudara kemungkinan dapat dibedakan ganas atau tidak. C. Keluhan rasa tidak enak pada daerah mamae. D. Mempunyai riwayat keganasan. E. Pada pasien-pasien pasca operasi (mastektomi) payudara yang kemungkinan kambuh. F. Diagnosa klinik Paget Disease of The Nipple.
  • 17. Teknik Radiografi Mammografi  Untuk memperlihatkan struktur jaringan payudara dengan jelas dilihat dari pandangan superior inferior.  Posisi pasien : Duduk di atas kursi atau dapat juga berdiri.  Posisi obyek : Mammae diletakkan di atas kaset.  Film diatur horizontal  Tangan sebelah mammae yang difoto manekan kaset ke arah dalam, tangan lain di belakang tubuh.  Sebaiknya dengan sistem kompresi (mengurangi ketebalan mammae agar rata dan tipis).  Kepala menoreh ke arah yang berlawanan.  FFD : 35-40 cm. 1. Proyeksi SuperoInferior
  • 18. 2. Proyeksi MedioLateral Bertujuan memperlihatkan jaringan payudara terutama daerah lateral. Posisi pasien : Tidur atau berdiri miring. Bagian mammae yang difoto terletak didekat kaset. Posisi obyek : Mammae diletakkan di atas kaset dengan posisi horizontal. Lengan posisi yang difoto diletakkan di atas sebagai ganjal kepala. Arah sinar : Tegak lurus mammae arah medio lateral. Titik bidik : Pertengahan mammae. FFD : Sedekat mungkin (konuc menempel mammae), bila perlu kontak.
  • 19. 3. Proyeksi Axila  Bertujuan untuk melihat penyebaran tumor di bagian kelenjar axial.  Posisi pasien : Berdiri u posisi AP tubuh yang tidak difoto dirotasikan anterior 150-300 sehingga sedikit oblik.  Posisi obyek : Obyek diatur di tengah film.  Film vertical pada tepi posterior.  Batas atas film yaitu iga 11-12.  Lengan sisi yang difoto diangkat ke atas dan fleksi denagn tangan di belakang kepala, lengan yang tidak difoto diletakkan di samping tubuh.  Arah sinar : Horizontal tegak lurus film  Titik bidik : 5 cm di bawah axila  FFD : 35 – 50 cm
  • 21. Prinsip Kerja Mammografi  Pesawat mammografi berkapasitas tegangan tabung rendah dan mAs yang tinggi.  Tabung x-ray pesawat mammografi dengan target molibdenum (produksi energi rendah).  Ada filter untuk mendapatkan kualitas berkas sesuai dengan keperluan yaitu molybdenum. Focal spot ukuran fokusnya kecil diperlukan mendapatkan ketajaman gambar. Mempunyai kombinasi berkas yang membatasi luas lapangan penyinaran.  Dilengkapi dengan adanya kompressi mammae fungsinya mengkompressi mammae dan menahan payudara agar tidak bergerak.
  • 22.  Grid berfungsi mengurangi sinar hambur diantara obyek dan film, pada tempat kaset dimasukkan kaset berisi tunggal berkualitas tinggi dan berisi film beremulsi tunggal mengurangi paparan radiasi, sehingga gambaran lebih baik.  Phototimer detektor diletakkan di bawah kaset seluruh automatic. Detektor mengukur kV optimal dan filtrasi penyinaran.  Tabung sinar-X sudah terpasang bersama-sama dengan reseptor citra dan sandaran payudara, serta komponen pelengkap yang dapat diputar terhadap sumbu horisontal untuk mencapai proyeksi radiografi yang diharapkan.  Tabung sinar-X memiliki focal spot yang kecil dan menghasilkan spektrum sinar-X yang berenergi rendah.  Kolimasi lapangan radiasi dan posisi fokus tabung dibuat vertikal terhadap pasien. Konfigurasi ini bertujuan memastikan visualisasi maksimum dari jaringan payudara.
  • 23.  Sumbu katoda-anoda dibuat pada arah dinding dada sampai nipple sehingga efek heel memberikan banyak foton dalam daerah payudara yang paling tebal dan transmisi fotonnya paling rendah.  Kompresi dibuat menggunakan piringan kompresi plastik bertujuan mengurangi ketebalan payudara dan meletakkannya pada posisi yang benar sehingga proyeksi radiografi diharapkan tercapai.  Piringan kompresi dan meja sandaran payudara harus memiliki transmisi sinar-X tinggi.  Meja sandaran payudara terdiri dari kombinasi film/screen mamografi atau reseptor digital. Meja tersebut bergabung dengan sebuah grid anti hamburan.  Dalam banyak sistem, spektrum sinar-X dipilih secara otomatis berdasarkan ketebalan payudara dan transmisi melalui payudara.