SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
JURNALISTIK
Oleh: Dian Sari Pertiwi1
Saat ini kita hidup di era informasi, di mana informasi menjadi komoditas. Tapi mungkin
dalam konteks paper ini, kita tidak membicarakan komoditas tersebut, melainkan
bagaimana kita dapat menyajikan berita dan informasi menjadi nilai sajian yang layak
disebarluaskan. Gunanya untuk menyadarkan khalayak bahwa isu-isu lingkungan penting
untuk diperhatikan.
Jurnalistik seperti pada umumnya, adalah teknik memberitakan. Definisi dari Robert Cox
mengenai jurnalisme adalah bagaimana seseorang (dalam hal ini jurnalis) mengumpulkan,
memverifikasi, memproduksi, mendistribusikan, dan menunjukkan informasi terbaru yang
berkaitan dengan berbagai peristiwa, permasalahan masyarakat serta hubungan dengan
dunia non manusia, di mana manusia berinteraksi di dalamnya.
Dalam menyajikan informasi, seorang jurnalis harus berpegang teguh pada nilai-nilai dan
prinsip yang berpihak pada kepentingan masyarakat. Kepentingan itu dalam bentuk
penyajian informasi atau berita yang benar.
Kebenaran yang mana? Bukankan kebenaran bisa dipandang dari kacamata yang berbedabeda? Tiap-tiap agama, ideologi atau filsafat punya dasar pemikiran tentang kebenaran yang
belum tentu persis sama satu dengan yang lain. Sejarah pun sering direvisi. Kebenaran
menurut siapa?
Bill Kovach pemimpin redaksi harian Atlanta Journali-Constitution dan Tom Rosenstiel
mantan wartawan harian The Los Angeles Times, merumuskan 9 elemen jurnalisme dalam
buku The Elements of Journalism: What Newspeople Should Know and the Public Should
Expect.
Mereka berdua menerangkan masyarakat membutuhkan prosedur dan proses untuk
mendapatkan apa yang disebut kebenaran fungsional. Contohnya, polisi melacak dan
menangkap tersangka berdasarkan kebenaran fungsional. Hakim menjalankan peradilan
juga berdasarkan kebenaran fungsional. Pabrik-pabrik diatur, pajak dikumpulkan, dan
hukum dibuat. Guru-guru mengajarkan sejarah, fisika, atau biologi, pada anak-anak sekolah.
Semua ini adalah kebenaran fungsional.
Kebenaran fungsional itu dapat diberitakan jika wartawan melakukan kesembilan elemen
jurnalisme yang digagas oleh Kovach dan Rosenstiel.
Pertama, verifikasi. Gunanya, agar berita menjadi fair dan berimbang. Kovach dan
Rosenstiel menawarkan lima konsep dalam verifikasi:
1

RAN 09.262. Alumni UIN Jakarta jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jurnalis di Majalah Fortune
Indonesia, Kelompok Kompas Gramedia.

1|Jurnalistik Lingkungan -Training Dasar RANITA






Jangan menambah atau mengarang apa pun;
Jangan menipu atau menyesatkan pembaca, pemirsa, maupun pendengar;
Bersikaplah setransparan dan sejujur mungkin tentang metode dan motivasi Anda
dalam melakukan reportase;
Bersandarlah terutama pada reportase Anda sendiri;
Bersikap rendah hati

Kedua, memeriksa akurasi. David Yarnold dari San Jose Mercury News mengembangkan
satu daftar pertanyaan yang disebutnya “accuracy checklist”.










Apakah lead berita sudah didukung dengan data-data penunjang yang cukup?
Apakah sudah ada orang lain yang diminta mengecek ulang, menghubungi atau
menelepon semua nomor telepon, semua alamat, atau situs web yang ada dalam
laporan tersebut? Bagaimana dengan penulisan nama dan jabatan?
Apakah materi background guna memahami laporan ini sudah lengkap?
Apakah semua pihak yang ada dalam laporan sudah diungkapkan dan apakah semua
pihak sudah diberi hak untuk bicara?
Apakah laporan itu berpihak atau membuat penghakiman yang mungkin halus
terhadap salah satu pihak? Siapa orang yang kira-kira tak suka dengan laporan ini
lebih dari batas yang wajar?
Apa ada yang kurang?
Apakah semua kutipan akurat dan diberi keterangan dari sumber yang memang
mengatakannya? Apakah kutipan-kutipan itu mencerminkan pendapat dari yang
bersangkutan?

Ketiga, jangan berasumsi. Jangan percaya pada sumber-sumber resmi begitu saja.
Wartawan harus mendekat pada sumber-sumber primer sedekat mungkin. David Protess
dari Northwestern University memiliki satu metode. Dia memakai tiga lingkaran yang
konsentris. Lingkaran paling luar berisi data-data sekunder terutama kliping media lain.
Lingkaran yang lebih kecil adalah dokumen-dokumen misalnya laporan pengadilan, laporan
polisi, laporan keuangan dan sebagainya. Lingkaran terdalam adalah saksi mata.
Keempat, pengecekan fakta ala Tom French yang disebut Tom French’s Colored Pencil.
Metode ini sederhana. French, seorang spesialis narasi panjang nonfiksi dari suratkabar St.
Petersburg Times, Florida, memakai pensil berwarna untuk mengecek fakta-fakta dalam
karangannya, baris per baris, kalimat per kalimat.
Kelima, memantau kekuasaan dan menyambung lidah merea yang tertindas. Bukan berarti
mencari gara-gara dengan melukai mereka yang hidupnya nyaman, maksudnya adalah
jurnalis harus ikut menegakkan demokrasi. Seperti melakukan liputan investigasi, jenis
reportase yang membuat wartawan berhasil menujukkan siapa yang salah, siapa yang
2|Jurnalistik Lingkungan -Training Dasar RANITA
melaukan pelanggaran hukum, dalam suatu kejahatan publik yang sebelumnya
diharasiakan.
Keenam, jurnalisme sebagai forum publik. Dulu kantor-kantor media massa dapat menjadi
forum bagi publik, di mana orang-orang dapat datang ke ruang tamu kantor tersebut,
menyampaikan pendapatnya, kritik.
Sekarang di era teknologi modern membuat forum ini lebih mudah diakses tanpa perlu
datang ke kantor media massa. Sekarang ada siaran langsung televisi maupun chat room di
internet. Tapi kecepatan yang menyertai teknologi baru ini juga meningkatkan kemampuan
terjadinya distorsi maupun informasi yang menyesatkan yang potensial merusak reputasi
jurnalisme.
Kovach dan Rosenstiel berpendapat jurnalisme yang mengakomodasi debat publik harus
dibedakan dengan “jurnalisme semu,” yang mengadakan debat secara artifisial dengan
tujuan menghibur atau melakukan provokasi.
Ketujuh, independensi. Wartawan harus independen, tidak terikat dengan pihak-pihak
tertentu yang mempengaruhi kualitas berita dan kebenaran informasi yang dituliskannya.
Kedelapan, wartawan wajib menjadikan beritanya proporsional dan komprehensif. Kovach
dan Rosenstiel mengatakan banyak suratkabar yang menyajikan berita yang tak
proporsional. Judul-judulnya sensional. Penekanannya pada aspek yang emosional. Mungkin
kalau di Jakarta contoh terbaik adalah harian Rakyat Merdeka. Suratkabar macam ini
seringkali tidak proporsional dalam pemberitaan.
Kesembilan, setiap wartawan harus mendengarkan hati nuraninya sendiri. Dari ruang
redaksi hingga ruang direksi, semua wartawan seyogyanya punya pertimbangan pribadi
tentang etika dan tanggungjawab sosial.

Menulis Berperspektif Lingkungan
Pertama, kita harus sensitif terkait isu lingkungan, dan terpanggil untuk mengangkatnya
untuk mendapat perhatian publik. Bagaimana kita pro keberlanjutan, artinya keberlanjutan
kehidupan manusia di muka bumi, kondisi lingkungan hidup yang dapat dinikmati oleh
generasi sekarang tanpa mengurangi kesempatan generasi mendatang. Misalnya bagaimana
kita melakukan advokasi terkait berita pencemaran lingkungan yang mengancam
keberlangsungan hidup (dan memberi opsi terkait renewable energy).
Kedua, kita harus memposisikan diri sebagai seorang jurnalis. Saat ini kita hidup di zaman
cyber yang memungkinkan kita untuk dapat memproduksi dan mendistribusikan berita
secara langsung. Konsep yang biasa disebut dengan citizen journalism harus dipahami betul
untuk dapat membagikan informasi secara baik dan komprehensif.
3|Jurnalistik Lingkungan -Training Dasar RANITA
Menurut IGG Maha Adit dalam greenpress network, sebagai jurnalis berprespektif
lingkungan kita harus berpaham biosentris artinya memperjuangkan kesetaraan spesies,
mengakui bahwa setiap spesies memiliki hak terhadap ruang hidup, sehingga perubahan
lingkungan hidup (pembangunan) harus memperhatikan dan mempertimbangkan keunikan
setiap spesies dan sistem-sistem di dalamnya, pro keadilan lingkungan, Berpihak pada kaum
yang lemah, agar mendapatkan akses setara terhadap lingkungan yang bersih, sehat dan
dapat terhindar dari dampak negatif kerusakan lingkungan, dan tentu saja profesional yakni
memahami materi dan isu-isu lingkungan hidup, menjalankan kaidah-kaidah jurnalistik,
menghormati etika profesi, dan menaati hukum.
Sebagai anggota Kelompok Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan, jurnalistik
lingkungan ini dapat digunakan sebagai alat untuk mengadvokasi lingkungan dan menggiring
opini publik ke arah yang kita inginkan, bagaimana tulisan kita dapat meminimalisir dampak
lingkungan. Dan tentu saja bukan hanya isu-isu lingkungan tapi juga terkait isu kemanusiaan.
Ketiga, kedua kita harus dapat mengetahui narasumber yang memiliki informasi. Misalnya
jika kita memerlukan data terkait bencana kita dapat mengakses situs www.dibi.bnpb.go.id.
Saat ini telah banyak lembaga-lembaga yang memiliki situs dan twitter sebagai corongnya
yang dapat digunakan sebagai media informasi. Selain akses kepada narasumber terkait
fakta dan data, seorang jurnalis lingkungan juga perlu untuk memperkaya diri dengan
pengetahuan luas dengan banyak membaca buku-buku berisukan lingkungan dan update isu
dan informasi. Seorang jurnalis lingkungan harus menyadari bahwa tiap kejadian lingkungan
memiliki perangkat masalahnya sendiri dan bahwa cara-cara yang berbeda mungkin
ditunjukkan. Kiat yang mudah jurnalis harus mewawancarai sedikitnya dua orang
narasumber (pakar) yang mana dua orang ini memenuhi kriteria penulisan jurnalistik yakni
cover both side.
Lebih lanjut untuk menjadi jurnalis lingkungan memiliki tantangan seperti tingginya laju
kerusakan lingkungan, profesionalisme dan jurnalisme positif.
Berita lingkungan hidup memiliki beberapa ciri, antara lain:
• Menunjukkan interaksi saling memengaruhi antar-komponen lingkungan
• Berorientasi dampak lingkungan
• Pemberitaan dapat dari level gen hingga level biosfer
Tujuan penulisan berperspektif lingkungan adalah terbangunnya awareness di masyarakat
untuk dapat menyadari bahwa lingkungan perlu dijaga dan dilestarikan.
Ruang Lingkup Jurnalistik Lingkungan
Dalam buku The Reporter’s Environmental Handbook, terjamahan dalam bahasa Indonesia
Panduan Pemberitaan Lingkungan Hidup karya Bernadette West, Peter M. Sandman dan

4|Jurnalistik Lingkungan -Training Dasar RANITA
Michael R. Greenberg, disebutkan beberapa topik yang dapat diangkat ke dalam jurnalisme
berperspektif lingkungan antara lain:
1. Manajemen Pembuangan Binatang Ternak
2. Keragaman fauna
3. Lahan tak terpakai
4. Kanker dan penyebab penyakit
5. Bahan kimiawi
6. Isu lingkungan antar negara tetangga
7. Pemasaran hijau
8. Ekonomi hijau
9. Dampak rumah kaca
10. Keadilan lingkungan dan sampah berbahaya
11. Radiasi makanan
12. Perubahan iklim dan pemanasan global
13. Berkurangnya lapisan ozon
Platform Advokasi Jurnalis Lingkungan
Perkembangan media informasi digital memungkinkan siapa saja untuk dapat menyuarakan
opininya baik melalui tulisan, gambar maupun video. Saat ini banyak media yang dapat
digunakan untuk menyuarakan opini, seperti facebook, twitter, youtube, blog, wordpress,
ada pula citizen journalism seperti kompasiana.com.
Dengan banyaknya media yang dapat digunakan, saat ini peluang untuk dapat membela
lingkungan dan memihak pada pelestarian alam semakin besar. Misalkan kita menemukan
ketimpangan-ketimpangan yang terjadi di sekitar kita dengan menuliskannya atau
merekamnya ke dalam bentuk video kemudian mempublish ke platform media massa baru
berbasis digital dan internet.

Daftar Pustaka:
Greenberg, Michael R, dkk. Panduan Pemberitaan Lingkungan Hidup. 1998. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia
Kovach, Bill, dan Tom Rosenstiel. The Elements of Journalism: What Newspeople Should
Know and the Public Should Expect. 2001. New York: Three Rivers Press
greenpressnetwork.wordpress.com

5|Jurnalistik Lingkungan -Training Dasar RANITA

More Related Content

What's hot

komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massaRatih Aini
 
Presentasi staip pati 9 Elemen Jurnalisme (Wahyu Dwi Pranata)
Presentasi staip pati 9 Elemen Jurnalisme (Wahyu Dwi Pranata)Presentasi staip pati 9 Elemen Jurnalisme (Wahyu Dwi Pranata)
Presentasi staip pati 9 Elemen Jurnalisme (Wahyu Dwi Pranata)Wahyu Dwi Pranata
 
Suara Pers, Suara Siapa?
Suara Pers, Suara Siapa?Suara Pers, Suara Siapa?
Suara Pers, Suara Siapa?Pindai Media
 
Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaReni Kurniati
 
Model Komunikasi Massa
Model Komunikasi MassaModel Komunikasi Massa
Model Komunikasi MassaHanum Ilmi
 
Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaAnisa Rochmiana
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theorymankoma2012
 
Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massaTeori komunikasi massa
Teori komunikasi massaRatih Aini
 
Teoriteori komunikasi-massa
Teoriteori komunikasi-massaTeoriteori komunikasi-massa
Teoriteori komunikasi-massaMuhammad Syazmi
 
Teori Komunikasi Massa
Teori Komunikasi MassaTeori Komunikasi Massa
Teori Komunikasi MassaRatih Aini
 
Etika komunikasi massa
Etika komunikasi massaEtika komunikasi massa
Etika komunikasi massaHafiza .h
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massaahvansa
 
Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA TERHADAP MODERNISASI "
Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA  TERHADAP MODERNISASI "Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA  TERHADAP MODERNISASI "
Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA TERHADAP MODERNISASI "suciwijayanti18
 

What's hot (19)

soskom
soskom soskom
soskom
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 
Presentasi staip pati 9 Elemen Jurnalisme (Wahyu Dwi Pranata)
Presentasi staip pati 9 Elemen Jurnalisme (Wahyu Dwi Pranata)Presentasi staip pati 9 Elemen Jurnalisme (Wahyu Dwi Pranata)
Presentasi staip pati 9 Elemen Jurnalisme (Wahyu Dwi Pranata)
 
Suara Pers, Suara Siapa?
Suara Pers, Suara Siapa?Suara Pers, Suara Siapa?
Suara Pers, Suara Siapa?
 
Teori Media Massa
Teori Media MassaTeori Media Massa
Teori Media Massa
 
Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massa
 
soskom ike
soskom ikesoskom ike
soskom ike
 
Model Komunikasi Massa
Model Komunikasi MassaModel Komunikasi Massa
Model Komunikasi Massa
 
Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi Massa
 
Makalah media masa
Makalah media masaMakalah media masa
Makalah media masa
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
 
Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massaTeori komunikasi massa
Teori komunikasi massa
 
Teoriteori komunikasi-massa
Teoriteori komunikasi-massaTeoriteori komunikasi-massa
Teoriteori komunikasi-massa
 
Teori Komunikasi Massa
Teori Komunikasi MassaTeori Komunikasi Massa
Teori Komunikasi Massa
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Etika komunikasi massa
Etika komunikasi massaEtika komunikasi massa
Etika komunikasi massa
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
 
Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA TERHADAP MODERNISASI "
Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA  TERHADAP MODERNISASI "Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA  TERHADAP MODERNISASI "
Makalah "PENGARUH KOMUNIKASI MASSA TERHADAP MODERNISASI "
 

Viewers also liked

Tantangan untuk profesionalisme dan idealisme jurnalis
Tantangan untuk profesionalisme dan idealisme jurnalisTantangan untuk profesionalisme dan idealisme jurnalis
Tantangan untuk profesionalisme dan idealisme jurnalisWahyu Dhyatmika
 
Bagaimana meliput isu politik
Bagaimana meliput isu politikBagaimana meliput isu politik
Bagaimana meliput isu politikWahyu Dhyatmika
 
Menyediakan informasi untuk publik
Menyediakan informasi untuk publikMenyediakan informasi untuk publik
Menyediakan informasi untuk publikWahyu Dhyatmika
 
Kampanye dan pemantauan media
Kampanye dan pemantauan mediaKampanye dan pemantauan media
Kampanye dan pemantauan mediaWahyu Dhyatmika
 
Manajemen isu: Bagaimana membangun relasi ideal antara Lembaga Publik da Medi...
Manajemen isu: Bagaimana membangun relasi ideal antara Lembaga Publik da Medi...Manajemen isu: Bagaimana membangun relasi ideal antara Lembaga Publik da Medi...
Manajemen isu: Bagaimana membangun relasi ideal antara Lembaga Publik da Medi...Wahyu Dhyatmika
 

Viewers also liked (7)

Tantangan untuk profesionalisme dan idealisme jurnalis
Tantangan untuk profesionalisme dan idealisme jurnalisTantangan untuk profesionalisme dan idealisme jurnalis
Tantangan untuk profesionalisme dan idealisme jurnalis
 
Bagaimana meliput isu politik
Bagaimana meliput isu politikBagaimana meliput isu politik
Bagaimana meliput isu politik
 
Kosa kata unit 8
Kosa kata unit 8Kosa kata unit 8
Kosa kata unit 8
 
CDU ZOOM Calettamento Termico Novembre 2012
CDU ZOOM Calettamento Termico Novembre 2012CDU ZOOM Calettamento Termico Novembre 2012
CDU ZOOM Calettamento Termico Novembre 2012
 
Menyediakan informasi untuk publik
Menyediakan informasi untuk publikMenyediakan informasi untuk publik
Menyediakan informasi untuk publik
 
Kampanye dan pemantauan media
Kampanye dan pemantauan mediaKampanye dan pemantauan media
Kampanye dan pemantauan media
 
Manajemen isu: Bagaimana membangun relasi ideal antara Lembaga Publik da Medi...
Manajemen isu: Bagaimana membangun relasi ideal antara Lembaga Publik da Medi...Manajemen isu: Bagaimana membangun relasi ideal antara Lembaga Publik da Medi...
Manajemen isu: Bagaimana membangun relasi ideal antara Lembaga Publik da Medi...
 

Similar to Jurnalistik Lingkungan

Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin Amq
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin Amq
 
Sembilan elemen jurnalistik
Sembilan elemen jurnalistikSembilan elemen jurnalistik
Sembilan elemen jurnalistikChisato Misookie
 
menulis berita dan artukel.pptx
menulis berita dan artukel.pptxmenulis berita dan artukel.pptx
menulis berita dan artukel.pptxQadri38
 
Bab 3 teknik penyiaran
Bab 3 teknik penyiaranBab 3 teknik penyiaran
Bab 3 teknik penyiaranEKO SUPRIYADI
 
JURNALISTIK Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik
JURNALISTIK  Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik JURNALISTIK  Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik
JURNALISTIK Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik phebtwo Ayy
 
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124YuliaIya1
 
Artikel b.indo revisi 2 (1)
Artikel b.indo revisi 2  (1)Artikel b.indo revisi 2  (1)
Artikel b.indo revisi 2 (1)AgungSFajar
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
Media: Pengaruh dan Penanganan Isu
Media: Pengaruh dan Penanganan IsuMedia: Pengaruh dan Penanganan Isu
Media: Pengaruh dan Penanganan IsuDamar Juniarto
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2Diana Amelia Bagti
 
Teknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi Humas
Teknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi HumasTeknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi Humas
Teknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi HumasIndiwan Seto wahyu wibowo
 
Perkembangan Pers di Indonesia
Perkembangan Pers di IndonesiaPerkembangan Pers di Indonesia
Perkembangan Pers di IndonesiaYunndBoregh
 

Similar to Jurnalistik Lingkungan (20)

Dasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistikDasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistik
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
 
John Parlyn Halomoan Sinaga
John Parlyn Halomoan SinagaJohn Parlyn Halomoan Sinaga
John Parlyn Halomoan Sinaga
 
Sembilan elemen jurnalistik
Sembilan elemen jurnalistikSembilan elemen jurnalistik
Sembilan elemen jurnalistik
 
menulis berita dan artukel.pptx
menulis berita dan artukel.pptxmenulis berita dan artukel.pptx
menulis berita dan artukel.pptx
 
Bab 3 teknik penyiaran
Bab 3 teknik penyiaranBab 3 teknik penyiaran
Bab 3 teknik penyiaran
 
JURNALISTIK Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik
JURNALISTIK  Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik JURNALISTIK  Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik
JURNALISTIK Seputar Bentuk, Produk, Bahasa & Kode Etik
 
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
 
Artikel b.indo revisi 2 (1)
Artikel b.indo revisi 2  (1)Artikel b.indo revisi 2  (1)
Artikel b.indo revisi 2 (1)
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
Pelatihan jurnalistik kejakgung
Pelatihan  jurnalistik kejakgungPelatihan  jurnalistik kejakgung
Pelatihan jurnalistik kejakgung
 
Pelatihan Jurnalistik
Pelatihan JurnalistikPelatihan Jurnalistik
Pelatihan Jurnalistik
 
Media: Pengaruh dan Penanganan Isu
Media: Pengaruh dan Penanganan IsuMedia: Pengaruh dan Penanganan Isu
Media: Pengaruh dan Penanganan Isu
 
Soalan
SoalanSoalan
Soalan
 
Bab 3 kelas 3
Bab 3 kelas 3Bab 3 kelas 3
Bab 3 kelas 3
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
 
Teknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi Humas
Teknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi HumasTeknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi Humas
Teknik penulisan berita dan Feature bagi Praktisi Humas
 
Perkembangan Pers di Indonesia
Perkembangan Pers di IndonesiaPerkembangan Pers di Indonesia
Perkembangan Pers di Indonesia
 
Isi
IsiIsi
Isi
 

More from Dian Sari Pertiwi

Kiat-Kiat Jualan / Dagang Online versi Tabloid Kontan
Kiat-Kiat Jualan / Dagang Online versi Tabloid KontanKiat-Kiat Jualan / Dagang Online versi Tabloid Kontan
Kiat-Kiat Jualan / Dagang Online versi Tabloid KontanDian Sari Pertiwi
 
Kisah Taty Endrawati pengusaha sandal kelom
Kisah Taty Endrawati pengusaha sandal kelomKisah Taty Endrawati pengusaha sandal kelom
Kisah Taty Endrawati pengusaha sandal kelomDian Sari Pertiwi
 
Pokemon Go menyulut harapan developer aplikasi Tanah Air
Pokemon Go menyulut harapan developer aplikasi Tanah AirPokemon Go menyulut harapan developer aplikasi Tanah Air
Pokemon Go menyulut harapan developer aplikasi Tanah AirDian Sari Pertiwi
 
PLN dan Pertamina berebut saham PGE
PLN dan Pertamina berebut saham PGEPLN dan Pertamina berebut saham PGE
PLN dan Pertamina berebut saham PGEDian Sari Pertiwi
 
Anthony Fung - CEO Zalora Indonesia
Anthony Fung - CEO Zalora IndonesiaAnthony Fung - CEO Zalora Indonesia
Anthony Fung - CEO Zalora IndonesiaDian Sari Pertiwi
 
Kontan mingguan edisi 12 10-2015
Kontan mingguan edisi 12 10-2015Kontan mingguan edisi 12 10-2015
Kontan mingguan edisi 12 10-2015Dian Sari Pertiwi
 
Kontan mingguan edisi 14 09-2015
Kontan mingguan edisi 14 09-2015Kontan mingguan edisi 14 09-2015
Kontan mingguan edisi 14 09-2015Dian Sari Pertiwi
 
Best Advice I've Ever Got, John Scott Director of Nusantara Infrastructure
Best Advice I've Ever Got, John Scott Director of Nusantara InfrastructureBest Advice I've Ever Got, John Scott Director of Nusantara Infrastructure
Best Advice I've Ever Got, John Scott Director of Nusantara InfrastructureDian Sari Pertiwi
 
Indonesia Butuh Pendalaman Pasar Modal
Indonesia Butuh Pendalaman Pasar ModalIndonesia Butuh Pendalaman Pasar Modal
Indonesia Butuh Pendalaman Pasar ModalDian Sari Pertiwi
 
Perempuan dan Dunia Keuangan
Perempuan dan Dunia Keuangan Perempuan dan Dunia Keuangan
Perempuan dan Dunia Keuangan Dian Sari Pertiwi
 
Cara Mengubah Segmentasi Pasar
Cara Mengubah Segmentasi PasarCara Mengubah Segmentasi Pasar
Cara Mengubah Segmentasi PasarDian Sari Pertiwi
 

More from Dian Sari Pertiwi (19)

Bisnis oleh-oleh artis (2)
Bisnis oleh-oleh artis (2)Bisnis oleh-oleh artis (2)
Bisnis oleh-oleh artis (2)
 
Bisnis oleh-oleh artis (1)
Bisnis oleh-oleh artis (1)Bisnis oleh-oleh artis (1)
Bisnis oleh-oleh artis (1)
 
Kiat-Kiat Jualan / Dagang Online versi Tabloid Kontan
Kiat-Kiat Jualan / Dagang Online versi Tabloid KontanKiat-Kiat Jualan / Dagang Online versi Tabloid Kontan
Kiat-Kiat Jualan / Dagang Online versi Tabloid Kontan
 
Tri Mumpuni Wiyatno
Tri Mumpuni WiyatnoTri Mumpuni Wiyatno
Tri Mumpuni Wiyatno
 
Kisah Taty Endrawati pengusaha sandal kelom
Kisah Taty Endrawati pengusaha sandal kelomKisah Taty Endrawati pengusaha sandal kelom
Kisah Taty Endrawati pengusaha sandal kelom
 
Pokemon Go menyulut harapan developer aplikasi Tanah Air
Pokemon Go menyulut harapan developer aplikasi Tanah AirPokemon Go menyulut harapan developer aplikasi Tanah Air
Pokemon Go menyulut harapan developer aplikasi Tanah Air
 
PLN dan Pertamina berebut saham PGE
PLN dan Pertamina berebut saham PGEPLN dan Pertamina berebut saham PGE
PLN dan Pertamina berebut saham PGE
 
Chevalier Shoes
Chevalier ShoesChevalier Shoes
Chevalier Shoes
 
Anthony Fung - CEO Zalora Indonesia
Anthony Fung - CEO Zalora IndonesiaAnthony Fung - CEO Zalora Indonesia
Anthony Fung - CEO Zalora Indonesia
 
Kontan mingguan edisi 12 10-2015
Kontan mingguan edisi 12 10-2015Kontan mingguan edisi 12 10-2015
Kontan mingguan edisi 12 10-2015
 
Kontan mingguan edisi 14 09-2015
Kontan mingguan edisi 14 09-2015Kontan mingguan edisi 14 09-2015
Kontan mingguan edisi 14 09-2015
 
Ronny Lukito - Eiger
Ronny Lukito - Eiger Ronny Lukito - Eiger
Ronny Lukito - Eiger
 
Nusantara Infrastructure
Nusantara InfrastructureNusantara Infrastructure
Nusantara Infrastructure
 
Best Advice I've Ever Got, John Scott Director of Nusantara Infrastructure
Best Advice I've Ever Got, John Scott Director of Nusantara InfrastructureBest Advice I've Ever Got, John Scott Director of Nusantara Infrastructure
Best Advice I've Ever Got, John Scott Director of Nusantara Infrastructure
 
Indonesia Butuh Pendalaman Pasar Modal
Indonesia Butuh Pendalaman Pasar ModalIndonesia Butuh Pendalaman Pasar Modal
Indonesia Butuh Pendalaman Pasar Modal
 
Perempuan dan Dunia Keuangan
Perempuan dan Dunia Keuangan Perempuan dan Dunia Keuangan
Perempuan dan Dunia Keuangan
 
Cara Mengubah Segmentasi Pasar
Cara Mengubah Segmentasi PasarCara Mengubah Segmentasi Pasar
Cara Mengubah Segmentasi Pasar
 
Bisnis Konsultan Politik
Bisnis Konsultan PolitikBisnis Konsultan Politik
Bisnis Konsultan Politik
 
Jurnalistik
Jurnalistik Jurnalistik
Jurnalistik
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Jurnalistik Lingkungan

  • 1. JURNALISTIK Oleh: Dian Sari Pertiwi1 Saat ini kita hidup di era informasi, di mana informasi menjadi komoditas. Tapi mungkin dalam konteks paper ini, kita tidak membicarakan komoditas tersebut, melainkan bagaimana kita dapat menyajikan berita dan informasi menjadi nilai sajian yang layak disebarluaskan. Gunanya untuk menyadarkan khalayak bahwa isu-isu lingkungan penting untuk diperhatikan. Jurnalistik seperti pada umumnya, adalah teknik memberitakan. Definisi dari Robert Cox mengenai jurnalisme adalah bagaimana seseorang (dalam hal ini jurnalis) mengumpulkan, memverifikasi, memproduksi, mendistribusikan, dan menunjukkan informasi terbaru yang berkaitan dengan berbagai peristiwa, permasalahan masyarakat serta hubungan dengan dunia non manusia, di mana manusia berinteraksi di dalamnya. Dalam menyajikan informasi, seorang jurnalis harus berpegang teguh pada nilai-nilai dan prinsip yang berpihak pada kepentingan masyarakat. Kepentingan itu dalam bentuk penyajian informasi atau berita yang benar. Kebenaran yang mana? Bukankan kebenaran bisa dipandang dari kacamata yang berbedabeda? Tiap-tiap agama, ideologi atau filsafat punya dasar pemikiran tentang kebenaran yang belum tentu persis sama satu dengan yang lain. Sejarah pun sering direvisi. Kebenaran menurut siapa? Bill Kovach pemimpin redaksi harian Atlanta Journali-Constitution dan Tom Rosenstiel mantan wartawan harian The Los Angeles Times, merumuskan 9 elemen jurnalisme dalam buku The Elements of Journalism: What Newspeople Should Know and the Public Should Expect. Mereka berdua menerangkan masyarakat membutuhkan prosedur dan proses untuk mendapatkan apa yang disebut kebenaran fungsional. Contohnya, polisi melacak dan menangkap tersangka berdasarkan kebenaran fungsional. Hakim menjalankan peradilan juga berdasarkan kebenaran fungsional. Pabrik-pabrik diatur, pajak dikumpulkan, dan hukum dibuat. Guru-guru mengajarkan sejarah, fisika, atau biologi, pada anak-anak sekolah. Semua ini adalah kebenaran fungsional. Kebenaran fungsional itu dapat diberitakan jika wartawan melakukan kesembilan elemen jurnalisme yang digagas oleh Kovach dan Rosenstiel. Pertama, verifikasi. Gunanya, agar berita menjadi fair dan berimbang. Kovach dan Rosenstiel menawarkan lima konsep dalam verifikasi: 1 RAN 09.262. Alumni UIN Jakarta jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jurnalis di Majalah Fortune Indonesia, Kelompok Kompas Gramedia. 1|Jurnalistik Lingkungan -Training Dasar RANITA
  • 2.      Jangan menambah atau mengarang apa pun; Jangan menipu atau menyesatkan pembaca, pemirsa, maupun pendengar; Bersikaplah setransparan dan sejujur mungkin tentang metode dan motivasi Anda dalam melakukan reportase; Bersandarlah terutama pada reportase Anda sendiri; Bersikap rendah hati Kedua, memeriksa akurasi. David Yarnold dari San Jose Mercury News mengembangkan satu daftar pertanyaan yang disebutnya “accuracy checklist”.        Apakah lead berita sudah didukung dengan data-data penunjang yang cukup? Apakah sudah ada orang lain yang diminta mengecek ulang, menghubungi atau menelepon semua nomor telepon, semua alamat, atau situs web yang ada dalam laporan tersebut? Bagaimana dengan penulisan nama dan jabatan? Apakah materi background guna memahami laporan ini sudah lengkap? Apakah semua pihak yang ada dalam laporan sudah diungkapkan dan apakah semua pihak sudah diberi hak untuk bicara? Apakah laporan itu berpihak atau membuat penghakiman yang mungkin halus terhadap salah satu pihak? Siapa orang yang kira-kira tak suka dengan laporan ini lebih dari batas yang wajar? Apa ada yang kurang? Apakah semua kutipan akurat dan diberi keterangan dari sumber yang memang mengatakannya? Apakah kutipan-kutipan itu mencerminkan pendapat dari yang bersangkutan? Ketiga, jangan berasumsi. Jangan percaya pada sumber-sumber resmi begitu saja. Wartawan harus mendekat pada sumber-sumber primer sedekat mungkin. David Protess dari Northwestern University memiliki satu metode. Dia memakai tiga lingkaran yang konsentris. Lingkaran paling luar berisi data-data sekunder terutama kliping media lain. Lingkaran yang lebih kecil adalah dokumen-dokumen misalnya laporan pengadilan, laporan polisi, laporan keuangan dan sebagainya. Lingkaran terdalam adalah saksi mata. Keempat, pengecekan fakta ala Tom French yang disebut Tom French’s Colored Pencil. Metode ini sederhana. French, seorang spesialis narasi panjang nonfiksi dari suratkabar St. Petersburg Times, Florida, memakai pensil berwarna untuk mengecek fakta-fakta dalam karangannya, baris per baris, kalimat per kalimat. Kelima, memantau kekuasaan dan menyambung lidah merea yang tertindas. Bukan berarti mencari gara-gara dengan melukai mereka yang hidupnya nyaman, maksudnya adalah jurnalis harus ikut menegakkan demokrasi. Seperti melakukan liputan investigasi, jenis reportase yang membuat wartawan berhasil menujukkan siapa yang salah, siapa yang 2|Jurnalistik Lingkungan -Training Dasar RANITA
  • 3. melaukan pelanggaran hukum, dalam suatu kejahatan publik yang sebelumnya diharasiakan. Keenam, jurnalisme sebagai forum publik. Dulu kantor-kantor media massa dapat menjadi forum bagi publik, di mana orang-orang dapat datang ke ruang tamu kantor tersebut, menyampaikan pendapatnya, kritik. Sekarang di era teknologi modern membuat forum ini lebih mudah diakses tanpa perlu datang ke kantor media massa. Sekarang ada siaran langsung televisi maupun chat room di internet. Tapi kecepatan yang menyertai teknologi baru ini juga meningkatkan kemampuan terjadinya distorsi maupun informasi yang menyesatkan yang potensial merusak reputasi jurnalisme. Kovach dan Rosenstiel berpendapat jurnalisme yang mengakomodasi debat publik harus dibedakan dengan “jurnalisme semu,” yang mengadakan debat secara artifisial dengan tujuan menghibur atau melakukan provokasi. Ketujuh, independensi. Wartawan harus independen, tidak terikat dengan pihak-pihak tertentu yang mempengaruhi kualitas berita dan kebenaran informasi yang dituliskannya. Kedelapan, wartawan wajib menjadikan beritanya proporsional dan komprehensif. Kovach dan Rosenstiel mengatakan banyak suratkabar yang menyajikan berita yang tak proporsional. Judul-judulnya sensional. Penekanannya pada aspek yang emosional. Mungkin kalau di Jakarta contoh terbaik adalah harian Rakyat Merdeka. Suratkabar macam ini seringkali tidak proporsional dalam pemberitaan. Kesembilan, setiap wartawan harus mendengarkan hati nuraninya sendiri. Dari ruang redaksi hingga ruang direksi, semua wartawan seyogyanya punya pertimbangan pribadi tentang etika dan tanggungjawab sosial. Menulis Berperspektif Lingkungan Pertama, kita harus sensitif terkait isu lingkungan, dan terpanggil untuk mengangkatnya untuk mendapat perhatian publik. Bagaimana kita pro keberlanjutan, artinya keberlanjutan kehidupan manusia di muka bumi, kondisi lingkungan hidup yang dapat dinikmati oleh generasi sekarang tanpa mengurangi kesempatan generasi mendatang. Misalnya bagaimana kita melakukan advokasi terkait berita pencemaran lingkungan yang mengancam keberlangsungan hidup (dan memberi opsi terkait renewable energy). Kedua, kita harus memposisikan diri sebagai seorang jurnalis. Saat ini kita hidup di zaman cyber yang memungkinkan kita untuk dapat memproduksi dan mendistribusikan berita secara langsung. Konsep yang biasa disebut dengan citizen journalism harus dipahami betul untuk dapat membagikan informasi secara baik dan komprehensif. 3|Jurnalistik Lingkungan -Training Dasar RANITA
  • 4. Menurut IGG Maha Adit dalam greenpress network, sebagai jurnalis berprespektif lingkungan kita harus berpaham biosentris artinya memperjuangkan kesetaraan spesies, mengakui bahwa setiap spesies memiliki hak terhadap ruang hidup, sehingga perubahan lingkungan hidup (pembangunan) harus memperhatikan dan mempertimbangkan keunikan setiap spesies dan sistem-sistem di dalamnya, pro keadilan lingkungan, Berpihak pada kaum yang lemah, agar mendapatkan akses setara terhadap lingkungan yang bersih, sehat dan dapat terhindar dari dampak negatif kerusakan lingkungan, dan tentu saja profesional yakni memahami materi dan isu-isu lingkungan hidup, menjalankan kaidah-kaidah jurnalistik, menghormati etika profesi, dan menaati hukum. Sebagai anggota Kelompok Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan, jurnalistik lingkungan ini dapat digunakan sebagai alat untuk mengadvokasi lingkungan dan menggiring opini publik ke arah yang kita inginkan, bagaimana tulisan kita dapat meminimalisir dampak lingkungan. Dan tentu saja bukan hanya isu-isu lingkungan tapi juga terkait isu kemanusiaan. Ketiga, kedua kita harus dapat mengetahui narasumber yang memiliki informasi. Misalnya jika kita memerlukan data terkait bencana kita dapat mengakses situs www.dibi.bnpb.go.id. Saat ini telah banyak lembaga-lembaga yang memiliki situs dan twitter sebagai corongnya yang dapat digunakan sebagai media informasi. Selain akses kepada narasumber terkait fakta dan data, seorang jurnalis lingkungan juga perlu untuk memperkaya diri dengan pengetahuan luas dengan banyak membaca buku-buku berisukan lingkungan dan update isu dan informasi. Seorang jurnalis lingkungan harus menyadari bahwa tiap kejadian lingkungan memiliki perangkat masalahnya sendiri dan bahwa cara-cara yang berbeda mungkin ditunjukkan. Kiat yang mudah jurnalis harus mewawancarai sedikitnya dua orang narasumber (pakar) yang mana dua orang ini memenuhi kriteria penulisan jurnalistik yakni cover both side. Lebih lanjut untuk menjadi jurnalis lingkungan memiliki tantangan seperti tingginya laju kerusakan lingkungan, profesionalisme dan jurnalisme positif. Berita lingkungan hidup memiliki beberapa ciri, antara lain: • Menunjukkan interaksi saling memengaruhi antar-komponen lingkungan • Berorientasi dampak lingkungan • Pemberitaan dapat dari level gen hingga level biosfer Tujuan penulisan berperspektif lingkungan adalah terbangunnya awareness di masyarakat untuk dapat menyadari bahwa lingkungan perlu dijaga dan dilestarikan. Ruang Lingkup Jurnalistik Lingkungan Dalam buku The Reporter’s Environmental Handbook, terjamahan dalam bahasa Indonesia Panduan Pemberitaan Lingkungan Hidup karya Bernadette West, Peter M. Sandman dan 4|Jurnalistik Lingkungan -Training Dasar RANITA
  • 5. Michael R. Greenberg, disebutkan beberapa topik yang dapat diangkat ke dalam jurnalisme berperspektif lingkungan antara lain: 1. Manajemen Pembuangan Binatang Ternak 2. Keragaman fauna 3. Lahan tak terpakai 4. Kanker dan penyebab penyakit 5. Bahan kimiawi 6. Isu lingkungan antar negara tetangga 7. Pemasaran hijau 8. Ekonomi hijau 9. Dampak rumah kaca 10. Keadilan lingkungan dan sampah berbahaya 11. Radiasi makanan 12. Perubahan iklim dan pemanasan global 13. Berkurangnya lapisan ozon Platform Advokasi Jurnalis Lingkungan Perkembangan media informasi digital memungkinkan siapa saja untuk dapat menyuarakan opininya baik melalui tulisan, gambar maupun video. Saat ini banyak media yang dapat digunakan untuk menyuarakan opini, seperti facebook, twitter, youtube, blog, wordpress, ada pula citizen journalism seperti kompasiana.com. Dengan banyaknya media yang dapat digunakan, saat ini peluang untuk dapat membela lingkungan dan memihak pada pelestarian alam semakin besar. Misalkan kita menemukan ketimpangan-ketimpangan yang terjadi di sekitar kita dengan menuliskannya atau merekamnya ke dalam bentuk video kemudian mempublish ke platform media massa baru berbasis digital dan internet. Daftar Pustaka: Greenberg, Michael R, dkk. Panduan Pemberitaan Lingkungan Hidup. 1998. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Kovach, Bill, dan Tom Rosenstiel. The Elements of Journalism: What Newspeople Should Know and the Public Should Expect. 2001. New York: Three Rivers Press greenpressnetwork.wordpress.com 5|Jurnalistik Lingkungan -Training Dasar RANITA