Dua tahun belakangan, beberapa artis Indonesia gencar membuka bisnis kuliner. Puncaknya tahun 2017, banyak artis terjun ke bisnis kuliner khususnya oleh-oleh daerah. Tapi, di balik artis itu ada think tang dan menjadi otak strategi dan inovasi resep produk yang mereka jual.
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
Bisnis oleh-oleh artis (1)
1. Memanfaatkan potensi
yang tidak ada matinya,
belakangan para artis
berebut kue bisnis kuli-
ner oleh-oleh.
Dian Sari Pertiwi,
Lidya Yuniartha Panjaitan,
Ragil Nugroho
W
aktu baru menunjuk-
kan pukul 08.30 pagi.
Namun, Toko Bogor
Raincake sudah kedatangan
empat pembeli yang antre di
meja kasir. Aktivitas di toko
tersebut juga lumayan ramai
dengan banyaknya pegawai
yang berlalu-lalang.
Menurut Tia, Staf Operasio-
nal Bogor Raincake, meski baru
resmi dibuka awal April 2017,
toko tersebut selalu ramai di-
kunjungi pembeli. Bahkan,
pembeli dari luar kota pun ber-
datangan khususnya pada akhir
pekan.
Di toko yang terletak di Jalan
Raya Pajajaran itu, Raincake
mempekerjakan 40 orang kar-
yawan. Di tempat itu pula dapur
tempat pembuatan berbagai je-
nis Raincake berada. Bogor
Raincake adalah bisnis yang di-
kembangkan oleh artis Shireen
Sungkar beserta suaminya, Te-
uku Wisnu.
Ada empat jenis kue yang
tersedia di Bogor Raincake. Di
antaranya, vanilla cheese cake,
greentea ovaltine cake, red taro
cake, dan crispy chocoolate
cake.
Ini bukan pertama kali Teuku
Wisnu berbisnis oleh-oleh. Kip-
rahnya terdahulu adalah mem-
buka bisnis di Malang bernama
Malang Strudel, akhir tahun
2014 silam. Dia membuka Ma-
lang Strudel bersama dua orang
rekannya yakni Donny Kris Pu-
riyono dan Denni Delyandri.
Peran dua orang partner Wis-
nu cukup strategis. Merekalah
yang mendesain konsep bisnis
dan marketing sampai menyi-
apkan dapur, dan mencari pe-
masok bahan baku dan proses
produksi makanan. “Jadi kami
bertiga bagi tugas, siapa yang di
bagian operasional, siapa di
marketing, kalau saya di bagian
kreatifnya,” kata Teuku Wisnu
kepada KONTAN.
Walau bisnis oleh-oleh tak
pernah mati, tapi sektor ini per-
lu pendorong atau booster yang
bisa membuatnya langsung me-
lesat. Dalam hal ini, peran artis
sebagai brand ambassador da-
pat mendongkrak popularitas
oleh-oleh bersangkutan.
Dua tahun setelah Wisnu, ar-
tis seni peran Dude Harlino
menyusul dengan menjajaki
bisnis yang sama di Yogyakarta
dengan merek Jogja Scrummy.
Lantas ada Irwansyah yang
membuka Napoleon di Medan.
Nah, tahun ini kabar artis
berbisnis kuliner oleh-oleh jadi
bergaung lantaran ada lebih
dari lima orang artis meresmi-
kan gerai toko kue mereka pada
masa berdekatan. Lokasinya
dari Pulau Jawa seperti Bogor,
Bandung, Cirebon, Surabaya
sampai Pulau Sulawesi dan Ka-
limantan.
Salah satu yang baru terjun
adalah Irfan Hakim. Dia sengaja
memilih Kota Makassar karena
dianggap strategis. “Hampir se-
mua penerbangan ke arah ti-
mur, transit di Makassar,” te-
rang Irfan kepada KONTAN.
Irfan melakukan persiapan
selama dua sampai tiga bulan
untuk membuka gerai pertama
yang terletak di Jalan Hasanud-
din Makassar. Dalam mendiri-
kan usaha ini, Irfan mengaku
tak sendirian.
Meski begitu, dia juga enggan
untuk blak-blakan menyebut
siapa rekan bisnisnya. Yang
pasti, Irfan didaulat sebagai in-
vestor tapi juga diperkenankan
ikut terjun di operasional bisnis.
“Saya investor sekaligus terjun
langsung juga di bisnis ini, se-
suai kemampuan tentunya,”
ujar dia.
Meski terlihat serempak, me-
nurut pengakuan Irfan dan Wis-
nu usaha artis ini berjalan sen-
diri-sendiri. Hanya satu grup
yang berjalan bersama, yaitu
Jannah Corps yang diinisiasi
oleh Irwansyah.
Irwansyah menggandeng se-
jumlah artis untuk bergabung
bersamanya dalam satu mana-
jemen bisnis. Seperti Zaskia
Adya Mecca untuk Mamahke
Jogja, Indra Bekti untuk Cire-
bon Sultana, sampai Melly Go-
eslaw dengan usaha bernama
Pekanbaru Just Cake.
Saat ini ada 15 orang artis
yang bergabung dalam Jannah
Corps. Untuk mendirikan grup
baru ini, Irwansyah pun mem-
buat produk berbeda di kota
lain. Kalau sebelumnya dia
membuat Napoleon Medan, di
Jannah Corps Irwansyah mem-
buka Palembang Lamonde.
Usaha sejenis juga diikuti
oleh artis lain seperti Titi Kamal
dengan Vava Cake Premium di
Jakarta, Sandra Dewi membuka
Queenroll Cake di Palembang,
Glenn Alinskie di Pontianak,
Oki Setiana Dewi di Surabaya.
Indra Bekti, salah satu public
figure yang tergabung dalam
Jannah Corp mengaku, ide un-
tuk terjun ke bisnis kuliner su-
dah ada dari dulu. Hanya saja,
ide tersebut baru dapat direali-
sasikan tahun ini.
Dia mengatakan, ide tersebut
mendapatkan respon positif
dari Irwansyah yang kemudian
menawari dirinya untuk turut
bergabung. Akhirnya berdirilah
Cirebon Sultana.
“Ketika Irwansyah sudah pu-
nya rekanan dan segala macam,
dia lalu menawarkan kepada
saya. Wah, saya langsung mau,”
tutur Indra.
Cirebon Sultana menyajikan
pastry dengan beraneka rasa.
Cirebon Sultana didirikan pada
28 April 2017. Indra mengata-
kan, proses pendirian Cirebon
Sultana tidak memakan waktu
yang lama, yakni 2 bulan.
Indra mengaku, Cirebon dia
pilih atas hasil diskusi dan ma-
sukan dari rekannya di Jannah
Corp. Begitu pula dengan kon-
sep, resep, dan cara pemasaran-
nya. Indra mengaku dia mem-
berikan masukan-masukan
meski sudah terdapat tim yang
lebih mampu dalam bidang ter-
sebut.
Indra tidak buka-bukaan ten-
tang modal awal dan jumlah
produksi. Dia hanya mengung-
kap, target penjualan Cirebon
Sultana diupayakan semaksi-
mal mungkin, dan juga menda-
patkan respon yang positif dari
masyarakat. “Warga Cirebon
juga bukan melihat nama saja,
tetapi kualitasnya. Jadi kita juga
tidak sembarangan bikin kue-
nya,” terang Indra.
Bergabung dengan Jannah
Corp menurut Indra adalah se-
buah keuntungan bagi masing-
masing pihak. Banyaknya artis
ternama yang berkecimpung di
industri ini bukanlah sebuah
persaingan baginya. Pasalnya,
mereka saling mendukung de-
ngan menyumbang ide dan pi-
kiran untuk pengembangan.
Rencananya, Indra akan lebih
mengembangkan Cirebon Sul-
tana. Dalam waktu dekat dia
akan menyediakan mobil yang
bisa digunakan untuk berkeli-
ling menjajakan Cirebon Sulta-
na. Tak hanya itu, Cirebon Sul-
tana juga siap di pasarkan di
beberapa objek wisata.
Ada lagi Glenn Alinskie, salah
satu aktor yang turut berkecim-
pung dalam bisnis oleh-oleh ini.
Adapun nama toko kue oleh-
oleh Glenn Alinskie Lamington
Pontianak.
Berbeda dengan Indra Bekti,
Glenn mengaku bisnis ini dia
kerjakan sendiri. Dia meng-
klaim, rasa kue yang dimiliki
Lamington Pontianak berbeda
dengan kue oleh-oleh yang se-
dang populer saat ini.
Hanya saja, untuk menjalan-
kan usaha di Pontianak, Glenn
membentuk satu tim yang ber-
fungsi membuat sistem yang
kokoh supaya bisnis yang dija-
lankannya berjalan lancar.
Glenn mengatakan, awal diri-
nya terjun ke bisnis ini dikare-
nakan kegemarannya akan du-
nia makanan dan gemar mema-
sak. Dia bilang, banyak
temannya yang suka dengan
makanan yang dibuatnya dan
menyarankan untuk terjun ke
bisnis kuliner.
Lamington dipilih karena be-
berapa teman Glenn merasa,
resep ini adalah yang terbaik
dari kue-kue yang sering dibuat
oleh Glenn. Alasannya adalah
kue tersebut telah dimodifikasi
dengan citarasa Indonesia, khu-
susnya Kalimantan Barat, Pon-
tianak. “Dengan bahan baku
khas Pontianak seperti Srikaya,
Duren, Nanas, Pisang, dan Je-
ruk Pontianak,” ujar Glenn.
Glenn tidak mau mengung-
kap berapa banyak produksi
yang dapat dihasilkan Laming-
ton Pontianak dalam sehari.
Tetapi dia mengatakan, banyak
pelanggan yang selalu kehabis-
an setiap ingin membeli La-
mington Pontianak. Karena itu-
lah, Glenn bilang ke depannya
mereka akan terus meningkat-
kan produksi Lamington Pon-
tianak tersebut.
Yang namanya bisnis, tentu
wajar akan menghadapi berba-
gai tantangan. Bagi Glenn, tan-
tangannya adalah sampai saat
ini produknya belum melayani
permintaan pemesanan online
dari luar kota. “Karena kami
membuat softcake dan tidak
pakai pengawet, kena goncang-
an sedikit bentuk cake bisa ru-
sak,” ujar Glenn.
Irfan Hakim juga enggan me-
nyebut omzet saat ditanya. Ia
hanya mengklaim antrean di
gerainya cukup panjang. Bakla-
ve yang dibanderol seharga Rp
65.000 per kotak ini kerap ludes
sebelum waktunya.
Saat ini, Makassar Baklave
memiliki tiga gerai di jalan Ha-
sanuddin, jalan Boulevard dan
di Bandara Sultan Hasanuddin.
Di tengah antusiasme pasar, Ir-
fan pun telah berencana me-
nambah gerai baru.
Nama beken para artis diperlukan sebagai strategi marketing yang ampuh.
SURYA/Ahmad Zaimul Haq
Bukan Hanya Model
Kemasan Oleh-oleh
Menggarap pasar
wisatawan yang
ingin belanja
oleh-oleh, bisa
lebih tahan lama
bertahan.
Bisnis
12 Juni - 18 Juni 2017