Tata surya terdiri dari matahari dan objek langit lainnya yang mengelilinginya, seperti planet, satelit, asteroid, komet. Terdapat beberapa teori tentang asal usul tata surya, seperti teori nebula, planetisimal, dan kondensasi dari kabut gas raksasa. Planet-planet dalam tata surya kita meliputi Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Bulan adalah satelit alami Bumi.
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Tata surya
1. TATA SURYA
Berapa luas jagat raya? Bumi yang bagi kita berukuran besar jika dibandingkan dengan jagat raya tak
lebih besar dari butiran debu di tanah lapang. Matahari yang jauh lebih besar dari bumi dan sangat
panas ternyata hanya sebuah bintang berukuran kecil dengan sinar kuning yang termasuk bintang
yang tidak terlalu panas.
Tata surya adalah kumpulan benda langit dengan sebuah bintang besar sebagai pusat dengan semua
objek di dalamnya. Bintang besar dalam tata surya kita adalah matahari. Benda langit yang dapat
memancarkan cahaya sendiri disebut bintang. Selain bintang anggota tata surya yang lain diantaranya
planet, satelit, asteroid, meteroid, meteorid dan komet. Anggota tata surya bergerak mengitari
bintang/matahari karena matahari memiliki gravitasi yang paling besar.
Teori Asal Usul Tata Surya
Ada beberapa teori yang menjelaskan awal terbentuknya tata surya
1. Teori Nebula (Imanule Kant dan Laplace)
Disebut teori nebula karena menjelaskan bahwa tata surya berasal dari kabut (nebula).
Menurut Kant ini tata surya berasal dari gumpalan kabut bersuhu tinggi yang berputar, lama
kelamaan gumpalan gas menjadi matahari, sedangkan kabut disekitarnya menjadi planet, satelit
dan benda-benda langit lainnya.
Menurut Laplace, tata surya berasal dari kabut panas yang berputar sehingga membentuk bola
besar. Akibat putaran tersebut bola menjadi pepat pada kutub dan menggembung pada
ekuatornya. Sebagian massa zat pada ekuatornya menjauh membentuk cincin-cincin yang
mengitari inti. Lama kelamaan cincin-cincin tersebut berubah menjadi gumpalan padat. Bola
besar menjadi matahari dan gumpalan pada cincin menjadi planet.
2. Teori Planetisimal (Thomas C. Chamberlin dan Forest RM Moulton)
Tat surya berasal dari kebut dingin berbentuk spiral yang terdiri dari butiran-butiran benda padat
yang disebut planetisimal. Kabut berputar mengitari inti secara bebas, sehingga terjadi
tumbukan-tumbuhan. Akibat tumbukan terjadi penumpukan planetisimal yang lebih mampat dan
besar (matahari). Di tempat yang berjarak relatif jauh terbentuk planet-planet.
3. Teori proto Planet / Teori Kondensasi (Carl Van Weizsaeker dan Gerald P. Kuiper)
Tata surya berasal dari kabut gas raksasa dan debu. Kabut gas raksasa kemudian mengalami
pemampatan dan terpilin. Bagian tengah berpilin lebih lambat, partikelnya saling menekan
sehingga menjadi panas dan berpijar (matahari). Bagian luar berputar lebih cepat
sehinggaterpecah – pecah menjadi menjadi gumpalan awan dan debu kecil (proto planet) yang
kemudian membeku membentuk planet.
4. Teori Pasang Surut (Sir James Jeans dan Harold Jeffreys)
Tata surya pada awalnya hanya matahari yang kemudian berinteraksi dengan bintang lain.
Matahari didekati bintang lain sehingga terjadi efek pasang surut pada kabut matahari. Karena
gaya grafitasi bintang lain sebagian massa matahari tertarik, pecah dan berputar-putar, setelah
dingin menjadi planet.
5. Teori Bintang Kembar (
Dahulu matahari ada 2 (bintang kembar) kemudian salah satunya meledak. Serpihan dari ledakan
bintang tertarik oleh gaya grafitasi bintang yang masih ada (matahari) dan berubah menjadi
planet-planet.
6. Teori Big Bang / Ledakan Besar (George Gamow)
Pada awalnya di alam tidak ada materi kemudian muncul materi-materi kecil padat dengan massa
dan tekanan yang besar. Karena ada reaksi inti kemudian terjadi ledakan besar, massa besar
tersebut kemudian berserakan dan mengembang dengan cepat menjauhi pusat ledakan.
2. Hukum Peredaran Planet
1. Hukum I keppler
Orbit datelit berbentuk elips dan matahari berada pada titik apinya (fokus). Karena lintasan
planet mengitari matahari berbentuk elips sehingga dalam peredaran mengitari matahari ada saat
planet berada pada titik terdekat dengan matahari (perihelium) dan titik terjauh dari matahari
(apheliun).
2. Hukum II Keppler
Garis yang menghubungkan planet dan matahari selama planet berevolusi melewati bidang yang
sama luasnya dalam jangka waktu yang sama. Jadi semakin dekat dengan matahari gerak planet
akan semakin cepat dan sebaliknya semakin jauh semakin lambat.
3. Hukum III Kepler
Pangkat dua periode planet mengitari matahari sebanding dengan pangkat tigs jarak rata-rata
planet tersebut ke matahari.
Anggota – Anggota Tata Surya
Bintang - bintang akan berkelompok membentuk galaksi, matahari berada pada galaksi bimasakti
(milky way), bintang-bintang dalam satu galaksi dapat mengelompok membentuk bentuk tertentu
yang disebut rasi bintang. Bintang-bintang dalam galaksi juga berputar mengitari pusat galaksi, jadi
sebenarnya matahari juga elakukan revolusi, periode revolusi matahari sekitar 240 juta tahun. Dalam
satu galaksi terdapat milyaran bintang.
1. Matahari
Matahari berupa bola gas dengan penyusun 71% hidrogen, 27% helium dan sisanya berbagai
macam gas lainnya. Suhu permukaan matahari sekitar 5.500O
C dan suhu inti 15 juta derajat
celcius. Energi matahari diperoleh dari reaksi fusi pada inti. Setiap detik 630 juta ton hidrogen
diubah menjadi 625,4 juta ton helium (membebaskan energi 4,6 juta ton/detik). Dengan
berkurangnya massa matahari diperkirakan matahari akan bertahan 5 milyar tahun lagi, setelah
itu matahari akan mati dan membentuk bintang katai putih.
a. Lapisan – Lapisan Matahari
- Inti
Tempat paling dalam dari matahari, terjadinya fusi gas
- Fotosfer
Lapisan di luar inti dengan kedalaman sekitar 320 km, suhu sekitar 6.000O
C.
Memancarkan cahaya putih yang kuat sehingga dapat dilihat dari bumi dan tampak
menyilaukan mata.
- Kromosfer
Berada di luar fotosfer, sering disebut atmosfer matahari. Tebal sekitar 16.000 km, suhu
bagian bawah 4.000O
C bagian atas 10.000O
C. cahaya dari lapisan kromosfer tidak terlalu
kuat dan dapat terlihat saat terjadi gerhana matahari.
- Korona
Merupakan lapisan atmosfir paling luar dengan suhu 2 juta kelvin, karena suhu yang
sangat panas korona mengembang cepat di ruang hampa membentuk seperti mahkota
(korona)
b. Aktifitas Matahari
- Noda – noda matahari
Noda matahari adalah daerah matahari dengan suhu lebih dingin dari suhu sekitarnya,
terjadi karena reaksi antara gas matahari yang bermuatan listrik dengan medan magnet
matahari.
- Prominensa (lidah api)
3. Pada lapisan fotosfer kadang terlihat semburan api, kadang lidah api bisa bertahan
beberapa jam bahkan beberapa hari. Semburan yang sampai ionosfer menimbulkan nyala
terang yang biasa disebut aurora.
- Protuberans
Merupakan pita-pita besar dan panjang dari gas menyala yang kadang mencapai
ketinggian ratusan ribu kilometer memenuhi daerah korona
- Granulasi fotosfer
Merupakan jaringan sel halus pada permukaan matahari. Jika dilihat dengan teleskop
tampak seperti butir-butir terang yang dipisahkan ileh batas-batas gelap.
2. Planet
Ciri planet adalah bergerak mengelilingi bintang (matahari), sehingga disebut benda langit pengiring
bintang, tidak memancarkan cahaya sendiri (jika terlihat bersinar karena planet dapat memantulkan
cahaya bintang), memiliki massa yang cukup besar sehingga mempunyai gravitasi tapi juga tidak
terlalu besar sehingga tidak ada fusi nuklir di dalam intinya, dan orbitnya relatif bersih dari benda
langit berukuran besar kecuali satelitnya. Pluto dikeluarkan dari anggota planet karena ukurannya
terlalu kecil, bidang edarnya terlalu lonjong sehingga memotong orbit uranus neptunus. Kemudian
pluto bersama dengan ceres dan eris (awalnya digolongkan sebagai asteroid) digolongkan dalam
planet katai/planetoid. Planet-planet dalam tatasurya kita :
1. Merkurius, memiliki suhu panas karena dekat dengan matahari. Pada siang hari dapat
mencapai 400 O
C dan malam hari -200 O
C. berukuran kecil (0,38 ukuran bumi) dengan atmosfir
sangat tipis, hampir tidak ada atmosfir. Jarak dari matahari 58 juta km. Mengitari matahari dalam
lintasan elips dengan kala revolusi 88 hari dan rotasinya 59 hari bumi. Permukaan merkurius
memiliki banyak kawah karena benturan dengan meteorid, tidak memiliki satelit dan unsur
penyusun utama berupa besi.
2. Venus, tampak mengkilap karena memiliki atmosfir tebal dengan gas utama CO2, tampak
sebagai awan putih yang berasal dari pembakaran asam sulfat panas. Suhu siang hari mencapai 500
O
C, suhu malam hari juga relatif sama karena panas yang diterima dari matahari tertahan oleh
atmosfir, ukuran hampir sama dengan bumi. Tampak dari bumi dan biasa disebut bintang kejora (di
elongasi barat), bintang fajar/bintang timur (di elongasi timur). Ukuran venus hampir sama dengan
ukuran bulan. Lama rotasi 244 hari dengan arah searah dengan jarum jam 9planet lain berlawanan
arah dengan jarum jam dan kala revolusi waktu 225 hari, sehingga satu tahun di venus lebih singkat
daripada i hari di venus.
3. Bumi, memiliki atmosfir yang tebal sehingga suhu siang dan malam relatif sama. Dari luar
angkasa planet bumi tampak berwarna biru. Jarak dari matahari rata-rata 150 juta km. Kala revolusi
365,25 hari (1 tahun siderik) dan kala rotasi 23 jam 56 menit.
4. Mars, permukaan mars berbatu-batu dengan kutub diselimuti es. Mars memiliki gunung api
yang masih aktif, gunung tertinggi adalah gunung Olympus. Permukaan mars paling mudah diamati
dari bumi karena tidak diselimuti kabut tebal. Permukaan mars dilapisi oleh besi (III) oksida
sehingga tampak berwarna merah dan sering disebut planet merah. Mars memiliki 2 satelit yaitu
phobos dan deimos. Planet ini paling mirip dengan bumi sehingga banyak yang menganggap
manusia mampu hidup di mars.
5. Yupiter, merupakan planet terbesar dalam tata surya kita dengan ukuran 11 kali ukuran
bumidan satelit terbanyak yaitu 15. Sebenarnya jupiter juga memiliki cincin tetapi tipis sehingga
tidak terlalu jelas, cincin ini terbentuk dari debu (pada saturnus dari es)
6. Saturnus, merupakan planet terbesar kedua, memiliki kincin berwarna putih dan 11 satelit
7. Uranus, diselubungi gas tebal dari metana dengan 15 satelit.
4. 8. neptunus, karekternya mirip dengan uranus sehingga kedua planet ini sering disebut planet
kembar. Neptunus berwarna biru kehijauan dengan 8 satelit dan atmosfir tersusun dari gas metana.
Planet yang orbitnya berada antara matahari dan asteroid disebut planet dalam (merkurius, venus,
bumi, dan mars) tersusun padat dan berbatu. Planet yang orbitnya lebih jauh dari asteroid disebut
planet luar, umumnya berukuran besar dan bagian luar berupa gas.
3. Satelit
Satelit adalah benda langit yang bergerak mengitari planet (pengiring planet) dan bersama planet
bergerak mengitari bintang, jadi satelit melakukan 3 gerakan sekaligus yaitu rotasi, sevolusi
terhadap planet dan revolusi terhadap bintang. Satelit bumi adalah bulan, satelit juga tidak dapat
memancarkan cahaya sendiri melainkan memantulkan cahaya bintang.
4. Asteroid
Asteroid adalah benda-benda langit kecil/seperti planet tetapi berukuran kecil. Orbit asteroid
berbentuk hampir lingkaran diantara orbit Mars dan yupiter.
5. Meteroid, Meteor, Meteorid
Meteroid atau bintang beralih adalah benda-benda langit berupa batu-batuan yang berada di luar
atmosfir bumi. Meteroid yang masuk ke atmosfir bumi (bintang jatuh) disebut meteor. Saat masuk
atmosfir bumi meteroid akan terbakar karena gesekan dengan atmosfir. Meteroid yang berukuran
kecil akan hancur di atmosfir, sedangkan yang besar bisa tersisa dan jatuh ke bumi. Meteroid yang
sampai jatuh di permukaan bumi disebut meteorid.
6. Komet
Komet atau bintang berekor (di jawa disebut lintang kemukus) adalah benda langit yang mengitari
bintang dengan bidang edar sangat lonjong / parabolis / hiperbolis. ekor komet terbentuk dari debu
dan gas yang membeku, panjangnya dapat mencapai jutaan kilometer. Ketika berada dekat dengan
bintang (matahari) sebagian gas dan debu menguap, gas yang terbentuk tertiup oleh angin/badai
matahari membentuk ekor sehingga meskipun komet tersusun dari debu dan gas yang membeku
ekornya justru terlihat panjang saat dekat dengan matahari. Di sekitar komet terdapat tabir dari gas
hidrogen.
BUMI
ROTASI DAN REVOLUSI BUMI
Rotasi adalah perputaran benda langit pada porosnya. Bumi berputar dari barat ke timur (arah
negatif). Akibat rotasi antara lain
1. gerak semu harian benda langit. Matahari sebenarnya diam tetapi tampak bergerak dari timur ke
barat.
2. Pergantian siang dan malam. Karena bumi berputar maka bagian bumi yang terkena sinar
matahari juga bergantian.
3. Perbedaan waktu. Setiap tempat yang berbeda 1 derajat meridian terdapat perbedaan waktu 4
menit (15O
berbeda 1 jam). Indonesia barat (WIB) berada pada 105O
bujur timur, Indonesia
tengah pada 120O
BT, dan Indonesia timur pada 139O
BT.
4. Penggembungan bumi di katulistiwa.
Revolusi bumi adalah pergerakkan bumi mengitari matahari. Bidang orbit bumi disebut ekliptika.
Akibat revolusi diantaranya
1. Gerak semu tahunan benda langit. Matahari tidak selalu tepat di katulistiwa, melainkan
mengalami pergeseran ke utara dan selatan. Paling jauh 23,5O
LU dan 23,5O
LS. Sekitar tanggal
21 maret matahari beredar di katulistiwa, kemudian bergeser kearah utara. 21 juli matahari
berada di 23,5O
LU dan bergeser kembali ke katulistiwa. Tanggal 23 september matahari
kembali berada di katulistiwa dan bergeser ke selatan, dan berada di 23,5O
LS pada tanggal 22
5. desember dan kembali lagi ke katulistiwa.
Bintang yang terlihat di langit dari waktu kewaktu mengalami pergantian.
2. Perubahan lama siang dan malam. Akibat kemiringan sumbu bumi terhadap ekliptika panjang
siang dan malam tidak selalu sama. Saat matahari berada di bujur timur, bumi bagian timur
mengalami siang yang lebih lama dari malam sedang belahan bumi utara mengalami hal
sebaliknya.
3. Pergantian musim. Daerah lintang rendah mengalami 4 musim. 21 maret hingga 21 juni
matahari seolah-olah menuju kutub utara dan semakin jauh dari kutub selatan sehingga bumi
bagian utara mengalami musim semi sedang bagian selatan musim gugur. 21 juli sampai 23
september matahari berada di kutub utara dan semakin bergeser ke katulistiwa sehingga
belahan utara musim panas dan bagian selatan musim dingin.
Di daerah katulistiwa pergantian posisi matahari juga menyebabkan pergantian arah angin
muson yang menyebabkan musim penghujan dan kemarau.
BULAN SEBAGAI SATELIT BUMI
Rotasi dan revolusi bulan terhadap bumi adalah 28 hari, karena periodenya sama maka bagian bulan
yang tampak dari bumi selalu bagian yang sama. Rotasi 28 hari menyebabkan siang di bulan 14 hari
dan malam di bulan 14 hari, karena pergantian siang dan malam yang lama menyebabkan perbadaan
suhu siang dan malam yang tinggi, siang 132 O
C dan malam -120 O
C.
Bentuk bulan yang tampak dari bumi tidak selalu sama. Perubahan bentuk bulan yang terlihat dari
bumi dinamakan dengan fase bulan. Fase bulan dimulai dengan bulan baru yaitu saat bulan berada
diantara bumi dan matahari, bulan baru disebut juga bulan mati karena bulan tidak tanpak dari bumi
yang disebabkan bagian bulan yang gelap yang menghadap bumi. Kemudian bulan sabit, perbani,
benjol, dan bulan purnama.
Lintasan bulan dalam mengelilingi bumi membentuk bidang yang tidak sebidang dengan ekliptika.
Lintasan bulan berbentuk elips dengan bumi pada titik fokusnya, jarak bulan terdekat dengan bumi
disebut perigea dan jarak derjauh dengan bumi disebut opogea.
Gerhana bulan
Bulan tampak dari bumi karena memantulkan cahaya matahari. Matahari sebagai sumber cahaya
berukuran jauh lebih besar daripada bumi dan matahari oleh karena itu bayangan bumi dan bulan
berbentuk kerucut. Bayangan yang membentuk kerucut sangat gelap disebut umbra, di sekitar umbra
terdapat bayangan yang tidak terlalu gelap disebut penumbra. Saat bulan oposisi (pasisi matahari-
bumi-bulan) bulan akan masuk ke umbra bumi yang disebut gerhana bulan. Karena bayangan bumi
besar bulan akan memerlukan waktu beberapa jam untuk keluar dari umbra sehingga gerhana bulan
lebih lama dari gerhana matahari.
Gerhana matahari
Gerhana bulan terjadi saat posisi matahari-bulan bumi sehingga matahari tertutup bulan. Daerah bumi
yang terkena bayangan umbra mengalami gerhana matahari total (matahari tidak kelihatan sehingga
seperti malam hari). Daerah yang terkena bayangan penumbra mengalami gerhana matahari sebagian.
Gerhana matahari tidak boleh damati dengan mata secara langsung karena radiasi matahari sangat
tinggi dan bisa merusak mata.
Pasang surut air laut
Pasang surut terjadi karena gaya grafitasi bulan, grafitasi bulan akan menarik air laut sehingga
permukaannya naik beberapa meter ini yang disebut sebagai pasang naik. Pasang tertinggi terjadi saat
posisi matahari, bumi dan bulan sejajar (saat bulan baru dan bulan purnama). Pasang terendah terjadi
saat posisi matahari, bumi dan bulan tegak lurus (sudut 90 O
C)