Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori penciptaan planet bumi dan tata surya serta planet-planet yang ada di dalam tata surya, seperti teori nebula, planetesimal, pasang surut, awan debu, dan bintang kembar. Juga dibahas tentang ciri-ciri planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars."
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Geografi - pembentukkan jagad raya
1. NAMA KELOMPOK 3 :
DYAH MUTHIA
ATHIA NABILA FAQIHA
SHARON NATASHA
YENNI PUTRI
2. Teori Penciptaan Planet Bumi Sebagai
Anggota Tata Surya Dan Jagat Raya
• Jagad raya, alam semesta, atau
antariksa adalah ruang yang meluas
kesegala arah, dan memiliki batas –
batas yang belum diketahui.
• Berbentuk melengkung dan dalam
keadaan memuai.
• Terdiri atas galksi-galaksi bintang yang
berjumlah banyak sekali. Salah satunya
adalah galaksi bimasakti.
• Terdiri atas benda-benda langit yang
membentuk sistem bintang yang kecil.
3. Bentuk-Bentuk Galaksi
• Galaksi Eliptikal adalah jenis galaksi yang
diperkirakan mempunyai bentuk
ellipsoidal dan terlihat lembut karena
terang nya cahaya antar bintang, hampir
keseluruhan bentuk fisik nya rata dan
terang. Dengan morfologi yang beraneka
macam nya bentuk yang ada, hal ini
ternyata sangat mempengaruhi jumlah
dari banyak nya bintang yang ada
didalam sebuah galaksi. Klasifikasi
morfologi eliptikal ini telah diklasifikasikan
oleh Edwin Hubble dalam skema
klasifikasi Hubble.
4. Galaksi Spiral
Jenis galaksi ini terdiri atas
pusaran bintang dan medium
antar bintang dimana pada
garis tengah nya atau pusat
galaksi terdiri dari bintang
bintang yang berumur sangat
tua. Dilihat dari bentuknya,
galaksi spiral mempunyai
lengan yang cerah disetiap
sisinya dan merupakan
bagian yang paling padat
materi atau sering disebut
“Densiy Waves”.
5. • Galaksi Tak Beraturan.
Adalah jenis galaksi yang bentuk nya
bukan eliptikal maupun spiral. Jenis
galaksi ini bermacam-macam yaitu
“Dwarf” Galaksi atau galaksi cebol,
dan Ring Galaksi yaitu galaksi yang
bentuk nya seperti cincin.
• Galaksi Pilin Berpalang
Merupakan galaksi berpilin yang
mempunyai bentuk pusat struktur
bar yang terdiri dari bintang-bintang.
Bar tersebut terdapat di hampir dua
pertiga daripada semua galaksi pilin.
6. Ciri-ciri galaksi :
Mempunyai cahaya sendiri,
bukan cahaya pantulan.
Galaksi-galaksi lain dapat
terlihat berada diluar galaksi
bimasakti.
Jarak antara galksi yang satu
dengan galaksi yang lain
sejauh jutaan cahaya.
Mempunyai bentuk-bentuk
tertentu. Misalnya : bentuk spiral,
elips, dan tidak beraturan.
7. Beberapa Galaksi Yang
Sudah Diketahui Manusia,
yaitu :
1. Galaksi Magellan, galaksi yang
paling dekat dengan galaksi kita,
jaraknya kurang lebih 150.000
tahun cahaya
2. Galaksi Andromeda, jaraknya
dengan galaksi kita kurang lebih
1.500.000 tahun cahaya
3. Galaksi Ursa Mayor, galaksi yang
paling rapat jaraknya dengan
galaksi kita, jaraknya kurang lebih
10.000.000 tahun cahaya
4. Galaksi Langit Hidra, galaksi yang
terlihat samar-samar, jaraknya
yang terjauh dari galaksi kita lebih
dari 10.000.000 tahun cahaya
8. 1.
• Teori Ledakan Besar/Big Bang
2.
• Teori Keadaan Tetap (Steady State
Theory)
3.
• Teori Alam Semesta Quantum
9. Teori ini dikemukakan oleh
George Gamov
Seluruh bahan/materi dan tenaga
yang terdapat di alam semesta ini
pernah menyatu dalam keadaan
massa tunggal
• Dalam keadaan massa tunggal,
jagad raya memiliki suhu dan
energi sangat besar.
• Untuk itu hanya ledakan besarlah
yang dapat menghancurkan
massa tunggal menjadi serpihan-
serpihan sebagai awal jagad raya.
10. 2. Teori Keadaan Tetap
Teori ini dikemukakan oleh Fred
Hoyle, Hermen Bondi, dan
Thomas Gold
Alam semesta tidak berawal dan
berakhir tetapi dalam keadaan
tetap
Mereka beranggapan bahwa
segala sesuatu yang terdapat di
alam semesta ini nampaknya
tetap
Mereka berpendapat bahwa
alam semesta selalu memuai
dengan laju yang tetap dan
materi baru secara terus
menerus tercipta sehingga
dalam ruang tertentu selalu
ditemui jumlah materi yang
sama
11. 3. Teori Alam Semesta Quantum
Teori ini dikemukakan oleh William Lane Craig (1966).
Dia mengemukakan bahwa alam semesta adalah sesuatu
yang sudah ada selamanya dan akan tetap ada untuk
selamanya pula. Dalam teori Quantum, ruang hampa pada
hakikatnya tidaklah ada, yang ada hanyalah partikel-partikel
subatomik.
12. TEORI TERJADINYA TATA
SURYA
1. TEORI NEBULA
2. TEORI PLANETESIMAL
3. TEORI PASANG SURUT
4. TEORI AWAN DEBU
(PROTO PLANET)
5. TEORI BINTANG
KEMBAR
14. Teori Nebula Oleh Immanuel Kant
Tata surya terbentuk oleh gumpalan kabut (nebula) yang terdiri atas bermacam-macam
gas
15. Awalnya gas-gas diangkasa yang
massanya besar menarik gas yang
massanya kecil yang berada di
sekelilingnya hingga membentuk
gumpalan gas yang menyerupai
cakram
Gumpalan gas tersebut
mengalami pemampatan dan
penyusutan sehingga
menyebabkan perputaran kabut
menjadi makin cepat
Gumpalan kabut bermassa besar
yang berada di pusat cakram
menjadi matahari
Gas-gas disekitarnya mengalami
penurunan suhu dan menyusut
membentuk planet-planet yang
mengelilingi matahari
16. Teori Nebula Oleh Piere Simon De
Laplace
Tata surya berasal dari
kabut gas raksasa yang
sejak awal telah
berputar(berpilin) dalam
keadaan panas
Kabut gas selalu
memancarkan panas ke
alam semesta yang dingin
sehingga kabut tersebut
menjadi dingin dan
mengalami penyusutan
17. Keadaan tersebut menyebabkan perputarannya menjadi
makin cepat di kedua kutubnya dan melebar di bagian
equator
Perputaran yang makin cepat menyebabkan sebagian
gas-gas di equator terlepas dari bola gas awal
Gas-gas yang terlepas tersebut selanjutnya membentuk
bola-bola gas yang lebih kecil dan mendingin menjadi
planet-planet yang mengelilingi bola agas awal, yaitu
Matahari
18. Meskipun dasar teori yang
dikemukakan oleh Kant dan
Laplace diatas berbeda, tetapi
inti teori keduanya mengandung
persamaan bahwa tata surya
berasal dari kabut.
Oleh karena itu teori ini lebih
dikenal dengan sebutan Kant-
Laplace.
Teori Kant-Laplace ini
selanjutnya menjadi dasar bagi
para ahli astronomi dalam
melakukan penelitian tentang
tata surya
19. 2. TEORI PLANETESIMAL (1905)
Teori planetesimal dikemukakan oleh
Chamberlin dan Moulton pada tahun
1905
Chamberlin dan moulton beranggapan
bahwa tata surya berasal dari gumpalan
kabut yang berbentuk spiral atau pilin
Kabut pilin tersebut terdiri atas butir-butir
material padat yang disebut planelesimal
Tiap-tiap planetesimal mempunyai
lintasan orbit yang bebas sehingga terjadi
tubrukan antara planetesimal
Akibat tubrukan yang berulang dan
adanya gaya gravitasi, terjadilah
penumpukan planetesimal sehingga
menjadi gumpalan yang lebih besar dan
mampat
Gumpalan terbesar berada di pusat kabut
pilin dan menjadi matahari
20. 3. TEORI PASANG SURUT
Teori pasang surut pertama kali
dikemukakan oleh Buffon
(1707-1788)
Menurut Buffon, tata surya
berasal dari materi matahari
yang terlempar setelah
bertabrakan dengan sebuah
komet
Teori ini kemudian diperbaiki
oleh Sir James Jeans dan
Harold Jeffreys (1919)
Jeans dan Jeffreys
mengemukakan bahwa ada
sebuah bintang besar yang
mendekati matahari sehingga
menyebabkan adanya efek
pasang pada kabut matahari
21. Bintang besar tersebut
menimbulkan kekuatan
yang dapat menarik dan
melepaskan sebagian
massa matahari
Massa yang terlepas dari
matahari itu pecah dan
berputar, selanjutnya
secara perlahan
mendingin menjadi
planet-planet dan satelit-
satelit seperti sekarang
22. 4. TEORI AWAN DEBU (PROTO
PLANET)
Dasar teori proto planet adalah bahwa tata surya berasal dari kabut
gas.
Kabut gas tersebut tersebar tipis-tipis di angkasa dalam jumlah yang
sangat banyak
Karena ada pengaruh gaya tarik-menarik antar-molekul dalam kabut
gas tersebut, perlahan-lahan kabut gas menjadi gumpalan yang makin
padat
Keadaan tersebut disebabkan oleh gerak gas yang berputar tidak
beraturan di dalam kumpulan kabut
Namun, secara perlahan gerak tersebut menjadi gerak berputar yang
memipihkan dan memadatkan kabut
Salah satu gumpalan mengalami pemampatan di tengah, sedangkan
gumpalan-gumpalan yang lebih kecil hanyut di lingkungan sekitarnya.
Gumpalan yang berada di tengah disebut matahari
23. 5. TEORI BINTANG KEMBAR ( R.A.
Lyttleton)
Matahari dahulu diduga
mempunyai sebuah
bintang sebagai
kembarannya
Bintang yang menjadi
kembaran matahari
kemudian meledak yang
mengakibatkan
terlemparnya sejumlah
partikel
Partikel yang terlempar
tersebut kemudian
mendingin membentuk
planet-planet dan satelit-
satelit yang mengelilingi
matahari
24.
25. PLANET-PLANET DALAM TATA
SURYA:
1.Merkurius
merupakan Planet paling dekat dengan
Matahari, jarak rata-ratanya hanya sekitar 57,8
juta km. Akibatnya, suhu udara pada siang hari
sangat panas (mencapai 4000C), sedangkan
malam hari sangat dingin (mencapai -2000
C).Planet ini tidak mempunyai atmosfer.
Merkurius memiliki ukuran garis tengah 4.850
km. Planet ini beredar mengelilingi matahari
dalam suatu orbit eliptis (lonjong) dengan
periode revolusinya sekitar 88 hari, sedangkan
periode rotasinya sekitar 59 hari.
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai
banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit
alami serta atmosfer. Merkurius mempunyai inti
besi yang menciptakan sebuah medan magnet
dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan
magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius
berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180
sampai 430 derajat Celcius).
26. 2. Venus
Merupakan planet yang letaknya paling
dekat ke bumi, yaitu sekitar 42 juta km, sehingga
dapat terlihat jelas dari bumi sebagai suatu
noktah kecil yang sangat terang dan berkilauan
menyerupai bintang pada pagi atau senja hari.
Venus disebut juga bintang. Kecemerlangan
planet Venus disebabkan pula oleh adanya
atmosfer berupa awan putih yang
menyelubunginya dan berfungsi memantulkan
cahaya matahari.
Jarak rata-rata Venus ke matahari
sekitar 108 juta km, diselubungi atmosfer yang
sangat tebal terdiri atas gas karbondioksida dan
sulfat, sehingga pada siang hari suhunya dapat
mencapai 4770 C, sedangkan pada malam hari
suhunya tetap tinggi karena panas yang diterima
tertahan atmosfer. Diameter planet Venus sekitar
12.140 km, periode rotasinya sekitar 244 hari
dengan arah sesuai jarum jam, dan periode
revolusinya sekitar 225 hari.
27. 3. Bumi
merupakan planet ketiga. Jaraknya ke
matahari sekitar 150 juta km, periode
revolusinya sekitar 365,25 hari, dan periode
rotasinya sekitar 23 jam 56 menit dengan arah
barat-timur. Planet bumi mempunyai satu
satelit alam yaitu Bulan (The Moon). Diameter
Bumi sekitar 12.756 km hampir sama dengan
diameter Planet Venus.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer,
berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan
melindungi bumi dari sinar ultraungu.
Perbedaan suhu permukaan bumi adalah
antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada
iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam
dan setahun di bumi sama dengan 365,2425
hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760
miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta
kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar
5.500 kilogram per meter kubik).
28. 4. Mars
merupakan planet luar (eksterior planet) yang
paling dekat ke bumi. Planet ini tampak sangat jelas
dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali yaitu pada
kedudukan oposisi. Sebab saat itu jaraknya hanya
sekitar 56 juta km dari bumi, sehingga merupakan
satu-satunya planet yang bagian permukaannya
dapat diamati dari bumi dengan mempergunakan
teleskop, sedangkan planet lain terlalu sulit diamati
karena diselubungi oleh gas berupa awan tebal
selain jaraknya yang terlalu jauh.
29. 5. Jupiter
merupakan planet terbesar di tata
surya, diameter sekitar 142.600
km, terdiri atas materi dengan
tingkat kerapatannya rendah,
terutama hidrogen dan helium.
Jarak rata-ratanya ke matahari
sekitar 778 juta km, berotasi pada
sumbunya dengan sangat cepat
yakni sekitar 9 jam 50 menit,
sedangkan periode revolusinya
sekitar 11,9 tahun. Planet Jupiter
mempunyai satelit alam yang
jumlahnya paling banyak yaitu
sekitar 13 satelit, di antaranya
terdapat beberapa satelit yang
ukurannya besar yaitu
Ganimedes, Calisto, Galilea, Io
dan Europa
30. merupakan planet terbesar ke dua setelah Jupiter, diameternya sekitar 120.200 km,
periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit, dan revolusinya sekitar 29,5 tahun.
Planet ini mempunyai tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan
ekuatornya, yaitu Cincin Luar (diameter 273.600 km), Cincin Tengah (diameter
152.000 km), dan Cincin Dalam (diameter 160.000 km. Planet Saturnus mempunyai
atmosfer sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak. Planet
Saturnus mempunyai satelit alam berjumlah sekitar 11 satelit, diantaranya Titan,
Rhea, Thetys, dan Dione.
SATURNUS
31. 7. Uranus
Uranus mempunyai diameter 49.000. Periode revolusinya sekitar 84 tahun,
sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda dengan planet lainnya,
sumbu rotasi pada planet ini searah dengan arah datangnya sinar matahari,
sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari. Atmosfernya dipenuhi
hidrogen, helium dan metana. Planet Uranus memiliki 5 satelit alam, yaitu
Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata ke matahari sekitar
2.870 juta km. Planet inipun merupakan planet raksasa yang sebagian besar
massanya berupa gas dan bercincin, ketebalan cincinnya hanya sekitar 1 meter
terdiri atas partikel-partikel gas yang sangat tipis dan redup.
32. 8. Neptunus
merupakan planet superior dengan
diameter 50.200 km, letaknya paling jauh dari
matahari. Jaraknya ke matahari sekitar 4.497
juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8
tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 15
jam 48 menit. Atmosfer Neptunus dipenuhi
oleh hidrogen, helium, metana, dan amoniak
yang lebih padat dibandingkan dengan Jupiter
dan Saturnus. Satelit Neptunus ada dua, yaitu
Triton dan Nereid. Planet Neptunus
mempunyai dua cincin utama dan dua cincin
redup di bagian dalam yang mempunyai lebar
sekitar 15 km.
Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan
unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki
8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus,
Nereid dan Larissa.
33. BULAN
Bulan adalah satelit bumi.Dikatakan demikian
karena bulan selalu mengiringi bumi pada peredarannya.
Bulan beredar mengelilingi bumi karena bulan ditarik
oleh gaya gravitasi bumi. Bulan dan bumi beredar
mengelilingi Matahari. Massa bulan kira-kira
seperdelapan puluh satu massa bumi, diametemya kira-
kira seperempat diameter bumi, dan gravitasinya kira-
kira seperenam gravitasi bumi. Adapun jarak rata-rata
bulan ke bumi kira-kira seperempat ratus jarak rata-rata
bumi ke matahari.Itulah sebabnya, bulan tampak dari
bumi hampir sarna dengan matahari.
Permukaan bulan keadaannya kering, gersang, dan
banyak lubang (tidak datar).
Hal lain yang menonjol, bulan tidak
mempunyai atmosfer. Hal ini karena gaya gravitasi bulan
terlalu lemah untuk mengikat atmosfer. Akibatnya, langit
tampak hitam kelam jika dilihat dari bulan, tidak ada
siklus air, dan terjadi perubahan suhu yang sangat
drastis.