Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
1811021012 desmon kamaludin_modelisman
1. TUGAS
Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas Mata Kuliah
Model Desain Pembelajaran
OLEH :
1. DESMON KAMALUDIN NIM. 1811021012
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
1. Dr. I Made Tegeh, SPd., M.Pd.
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN PSIKOLOGI DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
TAHUN 2020
2. (Model Desain Pembelajaran Isman)
SOAL
1. Jelaskan secara singkat langkah-langkah model Model Desain Pembelajaran
Isman!
JAWAB: Secara singkat Model Desain Pembelajaran Isman memiliki lima
langkah sistematis yaitu: input, proses, output, umpan balik, dan belajar.
Adapun penjelasan singkat masing-masing langkah sebagai berikut:
a. Tahap Input adalah dasar dari kegiatan belajar dan pembelajaran. yang
pertama dilakukan adalah mengidentifikasi kebutuhan, mengidentifikasi
isi, mengidentifikasi tujuan dan sasaran, mengidentifikasi metode
pembelajaran dan mengidentifikasi media pembelajaran
b. Tahap Proses yang dilakukan yaitu menguji prototipe, merancang ulang
pembelajarn dan kegiatan pembelajaran
c. Tahap Output yang dilakukan yaitu kegiatan penilaian dan revisi
penjelasan
d. Tahap Umpat Balik pada hal ini melibatkan data revisi pembelajaran yang
dikumpulkan selama tahap implementasi. Jika pada tahap implentasi guru
menemukan siswa tidak sesuai rencananya maka guru kembali ke langkat
terkait dan merevisi aspek dari pembelajaran
e. Tahap Belajar adalah tahap akhir dari model isman.tahap ini dapat dicapai
jika di sebelumnya tidak ada kendala, sehingga muncul modus full
learning. Belajar jangka Panjang terjadi ketika sesuatu dipraktikan
2. Apa saja keunggulan Model Desain Pembelajaran Isman?
JAWAB: Jika dilihat dengan seksama terdapat sekitar 6 Keunggulan dari
Model Desain Pembelajaran Isman, yaitu sebagai berikut :
a. Model desain pembelajaran Isman memiliki tahap-tahap yang lengkap dan
detail.
b. Implementasi dapat optimal dengan dipahaminya tiap tahap dan di
implementasikan dengan baik.
c. Model ini dapat memudahkan guru untuk menciptakan pembelajaran yang
efektif.
d. Model Isman memenuhi esensi dari sebuah model desain pembelajaran
yaitu adanya tujuan, peserta didik, metode, dan evaluasi.
e. Keempat komponen itu telah dilandasi oleh teori belajar dan pembelajaran
yaitu teori belajar behavioristik, kognitif, dan konstruktivistik.
f. Model Isman juga menerapkan prinsip komunikasi. Hal ini ditandai dengan
adanya penentuan media pembelajaran dan penentuan metode
3. pembelajaran. Media pembelajaran membantu proses komunikasi antara
guru dan siswa. Sedangkan metode pembelajaran memudahkan terjadinya
interaksi guru dengan siswa, siswa dengan siswa, maupun siswa dengan
sumber belajar terkait.
3. Apa saja kelemahan Model Desain Pembelajaran Isman?
JAWAB: Jika dilihat dengan seksama terdapat sekitar 6 Keunggulan dari
Model Desain Pembelajaran Isman, yaitu sebagai berikut :
a. Pada tahap input, langkah identifikasi konten dilakukan sebelum
identifikasi tujuan. Jika berdasar model desain pembelajaran yang
berorientasi konstruktivistik tujuan pembelajaran mesti identifikasi terlebih
dahulu. Pada tujuan pembelajaran dirumuskan apa yang hendak dicapai
oleh peserta didik. Tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan melakukan
langkah berikutnya yaitu identifikasi konten.
b. Kedua, melatih peserta didik untuk merefleksi diri dan menumbuhkan
belajar jangka panjang (long term learning) apabila dikaitkan dengan
konteks pembelajaran di Indonesia cukup sulit dicapai. Model ini
menekankan apabila peserta didik belum mengalami full learning, maka
pembelajaran diulang hingga peserta didik benarbenar merasa belajar itu
bermakna dan memberikan dampak terhadap keberlanjutan proses belajar
peserta didik itu sendiri. Proses pengulangan ini membutuhkan waktu yang
cukup lama, karena mencari letak kesalahan pada setiap tahapnya dan
melakukan pembelajaran ulang. Sedangkan konteks pendidikan di
Indonesia sudah ditentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
harus dicapai atau dituntaskan dalam kurun waktu tertentu.
c. Ketiga, model Isman relatif baru, maka tidak semua pengajar mengenal
model ini sehingga belum banyak yang tahu mengenai efektivitas
penerapan model Isman. Ini sebagai akibat belum banyak penelitian terkait
model ini yang mengindikasikan keefektifannya.
d. Keempat, model Isman juga tidak menjelaskan secara detail karakteristik
tipe isi dan kegiatan pembelajaran yang cocok diterapkan dengan model
Isman.