SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
TUGAS
Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas Mata Kuliah
Model Desain Pembelajaran
OLEH :
1. DESMON KAMALUDIN NIM. 1811021012
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
1. Dr. I Made Tegeh, SPd., M.Pd.
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN PSIKOLOGI DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
TAHUN 2020
Model-model Desain Pembelajaran yang meningkatkan mutu belajar
Oleh: Desmon Kamaludin
Pendahuluan
Situasi Perkembangan di era globalisasi saat ini membawa masyarakat mulai sadar
akan artinya sebuah Pendidikan, yang akhirnya muncul sebuah problema mampu kah
masyarakat untuk beradaptasi pada perkembangan sebuah IPTEK saat ini. Saat ini
khalayak semakin sadar akan pentingnya Pendidikan pada kehidupan manusia.
Pendidikan melahirkan sebuah insan yang kreatif dan inovatif, manusia memperoleh
hal itu tentu melalui sebuah pembelajaran. Belajar adalah suatu kejadian yang terjadi
didalam kondisi yang dari semula tidak tahu menjadi tahu, hal ini membuat seorang
pendidik sebagai garda terpenting dalam Pendidikan dituntut untuk mampu melahirkan
sebuah situasi dan kondisi belajar bagi peserta didik untuk dapat mencapai sebuah
kemampuan yang diharapkan.
Lembaga Pendidikan yang mempersiapkan generasi yang berkualitas tak kala hanya
mengarah kepada peningkatan yang arahnya kepada fisik seperti sarana dan prasarana
belum mengarah kepada bagaimana menciptakan sebuah desain pembelajaran yang
menyenangkan yang dapat meningkatkan mutu belajar peserta didik. Dalam hal ini
sekolah tentunya harus diberi perhatian lagi terhadap kualitas dan kuantitas agar
mampu memproses peserta didik yang pada akhirnya akan menciptakan sebuah hasil
output yang optimal
Oleh karena itu guru juga dituntut untuk dapat menyajikan sumber belajar yang
menyenangkan dan tepat sasaran bagi para peserta didik, dengan menggunakan bahan
yang sesuai dengan prinsip dan teori belajar serta menilai sendiri efisiensi atau pun
efektivitas dari sumber belajar yang digunakannya. Pada hal ini desain pembelajaran
menjadi sebuah kunci peranan penting dalam mengembangkan Pendidikan yang
berkualitas. Desain pembelajaran dapat menjadi sebuah signal baik untuk menyediakan
situasi belajar yang menyenangkan bagi peserta didik karena jika hal ini dibiarkan terus
meneruts tentu akan menjadi permasalahan bagi kualitas lulusan dan sumber daya
manusia yang tidak mampu bersaing di era global dan ini membuat generasi Indonesia
akan semakin jauh dari harapan. Oleh sebab itu meningkatkan kualitas pembelajaran
merupakan sebuah upaya utama untuk mengatasi hal ini berikut pada makalah kali ini
akan dipaparkan perihal model-model desain pembelajaran yang cocok dan sesuai
dengan karakteristik peserta didik, dan juga sebagai sebuah informasi untuk merancang
sebuah desain pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Serta mendesain
pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik (learner oriented), bukan
berorientasi pada guru (teacher oriented)
Pembahasan
A. Definisi Desain Pembelajaran
Menurut Tegeh Sudatha (2019:21) Kata desain pembelajaran merupakan padanan kata
dari desain instruksional (instructional design). Desain pembelajaran pada intinya
merupakan suatu sistem dan berhubungan dengan desain materi pembelajaran untuk
dikembangkan dan disampaikan. Sebagai sebuah sistem, desain pembelajaran
merupakan hal yang kompleks karena melibatkan beberapa komponen yang saling
berkaitan untuk mencapai suatu tujuan
Sementara itu desain pembelajaran sebagai proses menurut Syaiful Sagala (2005:136)
adalah pengembangan pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus
teori-teori pembelajaran unuk menjamin kualitas pembelajaran. Pernyataan tersebut
mengandung arti bahwa penyusunan perencanaan pembelajaran harus sesuai dengan
konsep pendidikan dan pembelajaran yang dianut dalam kurikulum yang digunakan.
Sedangkan menurut Suparman (2009) Desain pembelajaran dapat dimaknai dari
berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan
sebagai proses.
1) Sebagai disiplin, desain pembelajaran membahas berbagai penelitian dan teori
tentang strategi serta proses pengembangan pembelajaran dan pelaksanaannya.
2) Sebagai ilmu, desain pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan
spesifikasi pengembangan, pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi
yang memberikan fasilitas pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan
mikro untuk berbagai mata pelajaran pada berbagai tingkatan kompleksitas.
3) Sebagai sistem, desain pembelajaran merupakan pengembangan sistem
pembelajaran dan sistem pelaksanaannya termasuk sarana serta prosedur untuk
meningkatkan mutu belajar.
4) sebagai proses, menłpakan pengembangan sistematis tentang spesifikasi
pembelajaran dengan menggunakan teori pembelajaran dan teori belajar untuk
menjamin mutu pembelajaran.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa desain pembelajaran adalah suatu system
pengembangan sistematik yang berhubungan dengan desain pembelajaran yang
dimaknai berbagai sudut pandang dan digunakan secara khusus untuk menjamin
kualitas dan mutu pembelajaran
B. Model-Model Desain Pembelajaran
berbagai model desain pembelajaran dengan menggunakan pendekatan-pendekatan
tertentu sebagai berikut:
1. Model Dick and Carey
Salah satu model sistematis yang Dikembangkan oleh Walter Dick & Lou Carey
(1985). Langkah langkah Desain Pembelajaran menurut Dick and Carey adalah
1. Menganalisis kebutuhan untuk mengidentifikasi tujuan (instructional goal)
2. Menganalisis pembelajaran
3. Menganalisis pebelajar dan konteksnya
4. Menuliskan tujuan unjuk kerja
5. Mengembangkan instrumen penilaian
6. Mengembangkan strategi pembelajaran
7. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran
8. Merancang dan melaksanakan Evaluasi formatif
9. Merevisi pembelajaran
10. Merancang dan melaksanakan evaluasi sumatif.
Menurut Prof. Atwi Suparman (Rektor UT), model ini cocok untuk pembelajaran
formal di sekolah dan untuk sistem pembelajaran yang melibatkan komputer dalam
proses pembelajaran
2. Model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation,
Evaluation).
Menurut Tegeh Sudatha (2019) Model ADDIE Salah satu model desain
pembelajaran sistematik. Romiszowski (1996) mengemukakan bahwa pada tingkat
desain materi pembelajaran dan pengembangan, sistematik sebagai aspek prosedural
pendekatan sistem telah diwujudkan dalam banyak praktik metodologi untuk desain
dan pengembangan teks. Ada lima langkah yang dikemukakan dalam model ini sesuai
dengan namanya, yaitu:
1 Analysis: menganalisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang
tepat dan menentukan kompetensi siswa.
2 Design: menentukan kompetensi khusus, metode, bahan ajar, dan pembelajaran.
3 Development: memproduksi program dan bahan ajar yang akan digunakan dalam
program pembelajaran.
4 Implementation: melaksanakan program pembelajaran dengan menerapkan
desain atau spesifikasi program pembelajaran.
5 Evaluation: melakukan evaluasi program pembelajaran dan evaluasi hasil
belajar.
3 Model Morrison, Ross, Kemp (MRK)
Model desian pembelajaran Morrison, Ross, Kemp (MRK) merupakan model
desain pembelajaran yang dikembangkan dari model desain pembelajaran Kemp. Pada
mulanya model MRK dikembangkan oleh Jerold Kemp tahun 1985.
Morrison, Ross, & Kemp mengemukakan bahwa terdapat empat komponen dasar
dalam perencanaan desain pembelajaran. Keempat kompenen dasar ini dipandu dengan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
1 Untuk siapa program ini dibuat dan dikembangkan?
(karakteristik peserta didik)
2 Apa tujuan peserta didik mempelajari suatu materi pembelajaran?
(tujuan pembelajaran)
3 Dengan metode yang bagaimana suatu isi pembelajaran paling baik untuk
dipelajari?
(strategi pembelajaran)
4 Bagaimana cara kita mengukur hasil pembelajaran yang telah dicapai?
(prosedur evaluasi).
Berdasarkan keempat fokus tersebut, model MRK menggunakan sembilan elemen
untuk mengembangkan perencanaan desain pembelajaran, antara lain:
(1) instructional problem, (2) learner characteristic, (3) task analysis, (4) instructional
objectives, (5) content sequencing, (6) instructional strategies, (7) designing the
message, (8) instructional delivery, dan (9) evaluation instruments.
4 Model Desain Pembelajaran Gagne
Pada tahun 1965 Gagne mencetuskan Teori Condition of Learning. Teori ini
sangat mempengaruhi penerapan desian pembelajaran yang sampai saat ini
berkembang.
Menurut Gagne akan terdapat hasil belajar yang berbeda dari proses
pembelajaran, yang tergantung dari pencapaian desain pembelajaran yang spesifik.
Gagne mengemukakan bahwa terdapat kondisi lingkungan belajar yang wajib dipenuhi
dalam pembelajaran yang disebut dengan istilah Condition of Learning. Teori Gagne
sangat dipengaruhi oleh teori-teori belajar Behaviorisme. Menurutnya terdapat delapan
jenis kondisi belajar, yang sebagian besar berdasarkan Behaviorism Stimulus
Response. Kedelapan jenis kondisi belajar tersebut adalah:
(1) signal learning,
(2) stimulus-response learning,
(3) behavior chaining learning,
(4) verbal association,
(5) discrimination learning,
(6) concept learning,
(7) rule learning, dan
(8) problem solving
5 Model ASSURE
Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi
untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas.
Menurut Heinich et al (2005) model ini terdiri atas enam langkah kegiatan yaitu:
1 Analyze Learners
2 States Objectives
3 Select Methods, Media, and Material
4 Utilize Media and materials
5 Require Learner Participation
6 Evaluate and Revise
6 Model ISMAN
Landasan teori model Isman berasal dari aliran behaviorisme, kognitivisme, dan
pandangan konstruktivisme. Behaviorisme sebagai teori belajar menjadi pijakan untuk
menciptakan hubungan antara stimulus dan respon, faktor penguatan, dan merancang
kondisi lingkungan. Teori ini digunakan untuk memotivasi siswa supaya mau belajar.
Behavioris memandang desain pembelajaran memiliki lima langkah yaitu analisis,
desain,pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Dalam langkah-langkah analisis,
desainer pembelajaran mengidentifikasi informasi inputan seperti tujuan pembelajaran,
sasaran, karakteristik guru, karakteristik siswa, bahan, dan lainnya. Pada langkah
desain, desainer pembelajaran merancang kegiatan belajar mengajar. Pada langkah
pengembangan, desainer pembelajaran mengembangkan bahan pembelajaran dan
metode pembelajaran. Pada langkah pelaksanaan, guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Pada langkah terakhir, perancang pembelajaran memeriksa output
pembelajaran. Model Isman menggunakan keempat langkah tersebut untuk merancang
kegiatan pembelajaran.
7 Model Hannafin dan Peck
Model Hannafin & Peck (1987) terdiri dari tiga proses utama. Tahap pertama
model ini adalah tahap penilaian kebutuhan, dilanjutkan dengan tahap desain, dan tahap
ketiga adalah pengembangan dan implementasi. Dalam model ini, semua tahapan
melibatkan proses evaluasi dan revisi. Model ini adalah model desain pembelajaran
berorientasi produk. Fase pertama dari model Hannafin dan Peck adalah analisis
kebutuhan. Fase ini diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan kebutuhan dalam
mengembangkan suatu media pembelajaran termasuklah di dalamnya tujuan dan
objektif media pembelajaran yang dibuat
Fasa yang kedua dari model Hannafin dan Peck adalah fase desain. Hannafin dan Peck
(1988) menyatakan fase desain bertujuan untuk mengidentifikasikan dan
mendokumenkan kaedah yang paling baik untuk mencapai tujuan pembuatan media
tersebut. Salah satu dokumen yang dihasilkan dalam fase ini ialah dokumen story board
yang mengikut urutan aktivitas pengajaran berdasarkan keperluan pelajaran dan
objektif media pembelajaran
Fase ketiga dari model Hannafin dan Peck adalah fase pengembangan dan
implementasi. Hannafin dan Peck (1988) mengatakan aktivitas yang dilakukan pada
fase ini ialah penghasilan diagram alur, pengujian, serta penilaian formatif dan
penilaian sumatif. Dokumen story board akan dijadikan landasan bagi pembuatan
diagram alir yang dapat membantu proses pembuatan media pembelajaran.Untuk
menilai kelancaran media yang dihasilkan seperti kesinambungan
Hannafin dan Peck (1988) juga menyebutkan dua jenis penilaian yaitu penilaian
formatif dan penilaian sumatif. Penilaian formatif ialah penilaian yang dilakukan
sepanjang proses pengembangan media sedangkan penilaian sumatif dilakukan setelah
media telah selesai dikembangkan
Penutup
Makalah ini memaparkan tentang model-model desain pembelajaran yang
meningkatkan mutu belajar dalam pembelajaran. Model-model desain pembelajaran
menjadi sebuah pertimbangan dalam merancang sebuah pembelajaran sehingga belajar
tidak lah menjadi momok yang menakutkan bagi peserta didik melainkan menjadi
sebuah hal yang menyenangkan. Dalam makalah ini disarankan agar para perancang
pembelajaran agar menerapkan model-model desain pembelajaran tersebut tanpa
melupakan beberapa teori-teori yang di jelaskan pada masing-masing model desain
pembelajaran tersebut
DAFTAR RUJUKAN
Tegeh. Sudatha 2019. Model-Model Desain Pembelajaran. Bali. Universitas
Pendidikan Ganesha
Suparman, Atwi 2009. Desain Instruksional. Jakarta: Universitas Terbuka

More Related Content

What's hot

Model pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulumModel pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulumMitha Ye Es
 
20090227100238 kuliah 1 definisi rbi dan tek
20090227100238 kuliah 1 definisi rbi dan tek20090227100238 kuliah 1 definisi rbi dan tek
20090227100238 kuliah 1 definisi rbi dan tekKhairuddin Nisa
 
Kajian model assure
Kajian model assureKajian model assure
Kajian model assureAlfa Lyna
 
Peran desain pembelajaran dalam pendidikan islam
Peran desain pembelajaran dalam pendidikan islamPeran desain pembelajaran dalam pendidikan islam
Peran desain pembelajaran dalam pendidikan islamMuhamad Fatih Rusydi
 
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”Dwi Budiwiwaramulja
 
Pengaruh efektifitas pembelajaran dengan menggunanakan media animasi flash te...
Pengaruh efektifitas pembelajaran dengan menggunanakan media animasi flash te...Pengaruh efektifitas pembelajaran dengan menggunanakan media animasi flash te...
Pengaruh efektifitas pembelajaran dengan menggunanakan media animasi flash te...Edah Rossansen
 
Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010AnandaOktari
 
Inovasi dan perubahan dalam pendidikan (EDU 3109)
Inovasi dan perubahan dalam pendidikan (EDU 3109)Inovasi dan perubahan dalam pendidikan (EDU 3109)
Inovasi dan perubahan dalam pendidikan (EDU 3109)Melah Melia
 
Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarStrategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarRizal M Suhardi
 
Teori dan model pembinaan kurikulum
Teori dan model pembinaan kurikulumTeori dan model pembinaan kurikulum
Teori dan model pembinaan kurikulumchenta miamor
 
Pendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranPendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranRusli Lahiya
 
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013kurtilas789
 

What's hot (20)

Model pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulumModel pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulum
 
20090227100238 kuliah 1 definisi rbi dan tek
20090227100238 kuliah 1 definisi rbi dan tek20090227100238 kuliah 1 definisi rbi dan tek
20090227100238 kuliah 1 definisi rbi dan tek
 
Model pembelajaran assure
Model pembelajaran assureModel pembelajaran assure
Model pembelajaran assure
 
Kajian model assure
Kajian model assureKajian model assure
Kajian model assure
 
Teori tyler
Teori tylerTeori tyler
Teori tyler
 
MULTIMEDIA GRAFIS
MULTIMEDIA GRAFISMULTIMEDIA GRAFIS
MULTIMEDIA GRAFIS
 
Peran desain pembelajaran dalam pendidikan islam
Peran desain pembelajaran dalam pendidikan islamPeran desain pembelajaran dalam pendidikan islam
Peran desain pembelajaran dalam pendidikan islam
 
Penilaian Kurikulum
Penilaian KurikulumPenilaian Kurikulum
Penilaian Kurikulum
 
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”
 
Perkembangan tp
Perkembangan tpPerkembangan tp
Perkembangan tp
 
Pengaruh efektifitas pembelajaran dengan menggunanakan media animasi flash te...
Pengaruh efektifitas pembelajaran dengan menggunanakan media animasi flash te...Pengaruh efektifitas pembelajaran dengan menggunanakan media animasi flash te...
Pengaruh efektifitas pembelajaran dengan menggunanakan media animasi flash te...
 
Makalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaranMakalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaran
 
Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010
 
Inovasi dan perubahan dalam pendidikan (EDU 3109)
Inovasi dan perubahan dalam pendidikan (EDU 3109)Inovasi dan perubahan dalam pendidikan (EDU 3109)
Inovasi dan perubahan dalam pendidikan (EDU 3109)
 
Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarStrategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar Mengajar
 
Teori dan model pembinaan kurikulum
Teori dan model pembinaan kurikulumTeori dan model pembinaan kurikulum
Teori dan model pembinaan kurikulum
 
STRATEGI PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMBELAJARAN STRATEGI PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMBELAJARAN
 
Pendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranPendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaran
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
 

Similar to Model-Desain Pembelajaran

Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriHariyatunnisa Ahmad
 
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Hariyatunnisa Ahmad
 
Model pembelajaran efektif untuk pencapaian kompetensi dasar menurut kurikulu...
Model pembelajaran efektif untuk pencapaian kompetensi dasar menurut kurikulu...Model pembelajaran efektif untuk pencapaian kompetensi dasar menurut kurikulu...
Model pembelajaran efektif untuk pencapaian kompetensi dasar menurut kurikulu...Musthofa Thofa
 
MODEL DAN DESAIN PEMBELAJARAN KELOMPOK 1.pptx
MODEL DAN DESAIN PEMBELAJARAN KELOMPOK 1.pptxMODEL DAN DESAIN PEMBELAJARAN KELOMPOK 1.pptx
MODEL DAN DESAIN PEMBELAJARAN KELOMPOK 1.pptxmimisriirfadila
 
model-pembelajaran-untuk HOTs.pptx
model-pembelajaran-untuk HOTs.pptxmodel-pembelajaran-untuk HOTs.pptx
model-pembelajaran-untuk HOTs.pptxRahmatNofiardi1
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran Dwi Karyani
 
Prinsip dan prosedur bg ucok
Prinsip dan prosedur bg ucokPrinsip dan prosedur bg ucok
Prinsip dan prosedur bg ucoklavanter simamora
 
Desain kurikulum
Desain kurikulumDesain kurikulum
Desain kurikulumCHANNELAL
 
220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addie220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addieambarpingki
 
Tugas P Point Nurjanah
Tugas P  Point NurjanahTugas P  Point Nurjanah
Tugas P Point Nurjanahnoerjanah
 
Tugas P Point Nurjanah
Tugas P  Point NurjanahTugas P  Point Nurjanah
Tugas P Point Nurjanahnurjanahimut
 
Presentasi Bisnis Ungu Terang Merah Muda Terang Putih 3D Studi Kasus dan Lapo...
Presentasi Bisnis Ungu Terang Merah Muda Terang Putih 3D Studi Kasus dan Lapo...Presentasi Bisnis Ungu Terang Merah Muda Terang Putih 3D Studi Kasus dan Lapo...
Presentasi Bisnis Ungu Terang Merah Muda Terang Putih 3D Studi Kasus dan Lapo...Mariaaprilinehega
 
Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungRose Lind
 
Manajemen kurikulum 2014
Manajemen kurikulum 2014Manajemen kurikulum 2014
Manajemen kurikulum 2014Rochimudin
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatanPengertian pendekatan
Pengertian pendekatanEka Jayanti M
 
PPT S. PENGAJARAN PAI KELOMPOK 1I .pptx
PPT S. PENGAJARAN PAI KELOMPOK 1I .pptxPPT S. PENGAJARAN PAI KELOMPOK 1I .pptx
PPT S. PENGAJARAN PAI KELOMPOK 1I .pptxMunifah ifa
 

Similar to Model-Desain Pembelajaran (20)

PPt_Desain_Pembelajaran.pptx
PPt_Desain_Pembelajaran.pptxPPt_Desain_Pembelajaran.pptx
PPt_Desain_Pembelajaran.pptx
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
 
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
 
Model pembelajaran efektif untuk pencapaian kompetensi dasar menurut kurikulu...
Model pembelajaran efektif untuk pencapaian kompetensi dasar menurut kurikulu...Model pembelajaran efektif untuk pencapaian kompetensi dasar menurut kurikulu...
Model pembelajaran efektif untuk pencapaian kompetensi dasar menurut kurikulu...
 
MODEL DAN DESAIN PEMBELAJARAN KELOMPOK 1.pptx
MODEL DAN DESAIN PEMBELAJARAN KELOMPOK 1.pptxMODEL DAN DESAIN PEMBELAJARAN KELOMPOK 1.pptx
MODEL DAN DESAIN PEMBELAJARAN KELOMPOK 1.pptx
 
01.TUGAS.pptx
01.TUGAS.pptx01.TUGAS.pptx
01.TUGAS.pptx
 
model-pembelajaran-untuk HOTs.pptx
model-pembelajaran-untuk HOTs.pptxmodel-pembelajaran-untuk HOTs.pptx
model-pembelajaran-untuk HOTs.pptx
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran
 
Makalah tp oke acc
Makalah tp oke accMakalah tp oke acc
Makalah tp oke acc
 
Prinsip dan prosedur bg ucok
Prinsip dan prosedur bg ucokPrinsip dan prosedur bg ucok
Prinsip dan prosedur bg ucok
 
Desain kurikulum
Desain kurikulumDesain kurikulum
Desain kurikulum
 
220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addie220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addie
 
Tugas P Point Nurjanah
Tugas P  Point NurjanahTugas P  Point Nurjanah
Tugas P Point Nurjanah
 
Tugas P Point Nurjanah
Tugas P  Point NurjanahTugas P  Point Nurjanah
Tugas P Point Nurjanah
 
Dellyani 1002474
Dellyani 1002474Dellyani 1002474
Dellyani 1002474
 
Presentasi Bisnis Ungu Terang Merah Muda Terang Putih 3D Studi Kasus dan Lapo...
Presentasi Bisnis Ungu Terang Merah Muda Terang Putih 3D Studi Kasus dan Lapo...Presentasi Bisnis Ungu Terang Merah Muda Terang Putih 3D Studi Kasus dan Lapo...
Presentasi Bisnis Ungu Terang Merah Muda Terang Putih 3D Studi Kasus dan Lapo...
 
Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran Langsung
 
Manajemen kurikulum 2014
Manajemen kurikulum 2014Manajemen kurikulum 2014
Manajemen kurikulum 2014
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatanPengertian pendekatan
Pengertian pendekatan
 
PPT S. PENGAJARAN PAI KELOMPOK 1I .pptx
PPT S. PENGAJARAN PAI KELOMPOK 1I .pptxPPT S. PENGAJARAN PAI KELOMPOK 1I .pptx
PPT S. PENGAJARAN PAI KELOMPOK 1I .pptx
 

More from Desmon Kamaludin Sihaloho (11)

Model Desain Pembelajaran Gagne
Model Desain Pembelajaran GagneModel Desain Pembelajaran Gagne
Model Desain Pembelajaran Gagne
 
1811021012 desmon kamaludin_modelisman
1811021012 desmon kamaludin_modelisman1811021012 desmon kamaludin_modelisman
1811021012 desmon kamaludin_modelisman
 
1811021012 desmon kamaludin_ildf
1811021012 desmon kamaludin_ildf1811021012 desmon kamaludin_ildf
1811021012 desmon kamaludin_ildf
 
Analisis bse pkn kelas 1 sd
Analisis bse pkn kelas 1 sdAnalisis bse pkn kelas 1 sd
Analisis bse pkn kelas 1 sd
 
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 7
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 7Contoh LKS Sekolah Dasar KD 7
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 7
 
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 6
 
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 5
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 5Contoh LKS Sekolah Dasar KD 5
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 5
 
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 4
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 4Contoh LKS Sekolah Dasar KD 4
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 4
 
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 3
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 3Contoh LKS Sekolah Dasar KD 3
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 3
 
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 2
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 2Contoh LKS Sekolah Dasar KD 2
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 2
 
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 1
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 1Contoh LKS Sekolah Dasar KD 1
Contoh LKS Sekolah Dasar KD 1
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Model-Desain Pembelajaran

  • 1. TUGAS Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Model Desain Pembelajaran OLEH : 1. DESMON KAMALUDIN NIM. 1811021012 Dosen Pengampu Mata Kuliah: 1. Dr. I Made Tegeh, SPd., M.Pd. PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN ILMU PENDIDIKAN PSIKOLOGI DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA TAHUN 2020
  • 2. Model-model Desain Pembelajaran yang meningkatkan mutu belajar Oleh: Desmon Kamaludin Pendahuluan Situasi Perkembangan di era globalisasi saat ini membawa masyarakat mulai sadar akan artinya sebuah Pendidikan, yang akhirnya muncul sebuah problema mampu kah masyarakat untuk beradaptasi pada perkembangan sebuah IPTEK saat ini. Saat ini khalayak semakin sadar akan pentingnya Pendidikan pada kehidupan manusia. Pendidikan melahirkan sebuah insan yang kreatif dan inovatif, manusia memperoleh hal itu tentu melalui sebuah pembelajaran. Belajar adalah suatu kejadian yang terjadi didalam kondisi yang dari semula tidak tahu menjadi tahu, hal ini membuat seorang pendidik sebagai garda terpenting dalam Pendidikan dituntut untuk mampu melahirkan sebuah situasi dan kondisi belajar bagi peserta didik untuk dapat mencapai sebuah kemampuan yang diharapkan. Lembaga Pendidikan yang mempersiapkan generasi yang berkualitas tak kala hanya mengarah kepada peningkatan yang arahnya kepada fisik seperti sarana dan prasarana belum mengarah kepada bagaimana menciptakan sebuah desain pembelajaran yang menyenangkan yang dapat meningkatkan mutu belajar peserta didik. Dalam hal ini sekolah tentunya harus diberi perhatian lagi terhadap kualitas dan kuantitas agar mampu memproses peserta didik yang pada akhirnya akan menciptakan sebuah hasil output yang optimal Oleh karena itu guru juga dituntut untuk dapat menyajikan sumber belajar yang menyenangkan dan tepat sasaran bagi para peserta didik, dengan menggunakan bahan yang sesuai dengan prinsip dan teori belajar serta menilai sendiri efisiensi atau pun efektivitas dari sumber belajar yang digunakannya. Pada hal ini desain pembelajaran menjadi sebuah kunci peranan penting dalam mengembangkan Pendidikan yang berkualitas. Desain pembelajaran dapat menjadi sebuah signal baik untuk menyediakan situasi belajar yang menyenangkan bagi peserta didik karena jika hal ini dibiarkan terus meneruts tentu akan menjadi permasalahan bagi kualitas lulusan dan sumber daya manusia yang tidak mampu bersaing di era global dan ini membuat generasi Indonesia akan semakin jauh dari harapan. Oleh sebab itu meningkatkan kualitas pembelajaran merupakan sebuah upaya utama untuk mengatasi hal ini berikut pada makalah kali ini akan dipaparkan perihal model-model desain pembelajaran yang cocok dan sesuai dengan karakteristik peserta didik, dan juga sebagai sebuah informasi untuk merancang sebuah desain pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Serta mendesain pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik (learner oriented), bukan berorientasi pada guru (teacher oriented)
  • 3. Pembahasan A. Definisi Desain Pembelajaran Menurut Tegeh Sudatha (2019:21) Kata desain pembelajaran merupakan padanan kata dari desain instruksional (instructional design). Desain pembelajaran pada intinya merupakan suatu sistem dan berhubungan dengan desain materi pembelajaran untuk dikembangkan dan disampaikan. Sebagai sebuah sistem, desain pembelajaran merupakan hal yang kompleks karena melibatkan beberapa komponen yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan Sementara itu desain pembelajaran sebagai proses menurut Syaiful Sagala (2005:136) adalah pengembangan pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus teori-teori pembelajaran unuk menjamin kualitas pembelajaran. Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa penyusunan perencanaan pembelajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pembelajaran yang dianut dalam kurikulum yang digunakan. Sedangkan menurut Suparman (2009) Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses. 1) Sebagai disiplin, desain pembelajaran membahas berbagai penelitian dan teori tentang strategi serta proses pengembangan pembelajaran dan pelaksanaannya. 2) Sebagai ilmu, desain pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi pengembangan, pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang memberikan fasilitas pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan mikro untuk berbagai mata pelajaran pada berbagai tingkatan kompleksitas. 3) Sebagai sistem, desain pembelajaran merupakan pengembangan sistem pembelajaran dan sistem pelaksanaannya termasuk sarana serta prosedur untuk meningkatkan mutu belajar. 4) sebagai proses, menłpakan pengembangan sistematis tentang spesifikasi pembelajaran dengan menggunakan teori pembelajaran dan teori belajar untuk menjamin mutu pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa desain pembelajaran adalah suatu system pengembangan sistematik yang berhubungan dengan desain pembelajaran yang dimaknai berbagai sudut pandang dan digunakan secara khusus untuk menjamin kualitas dan mutu pembelajaran B. Model-Model Desain Pembelajaran berbagai model desain pembelajaran dengan menggunakan pendekatan-pendekatan tertentu sebagai berikut:
  • 4. 1. Model Dick and Carey Salah satu model sistematis yang Dikembangkan oleh Walter Dick & Lou Carey (1985). Langkah langkah Desain Pembelajaran menurut Dick and Carey adalah 1. Menganalisis kebutuhan untuk mengidentifikasi tujuan (instructional goal) 2. Menganalisis pembelajaran 3. Menganalisis pebelajar dan konteksnya 4. Menuliskan tujuan unjuk kerja 5. Mengembangkan instrumen penilaian 6. Mengembangkan strategi pembelajaran 7. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran 8. Merancang dan melaksanakan Evaluasi formatif 9. Merevisi pembelajaran 10. Merancang dan melaksanakan evaluasi sumatif. Menurut Prof. Atwi Suparman (Rektor UT), model ini cocok untuk pembelajaran formal di sekolah dan untuk sistem pembelajaran yang melibatkan komputer dalam proses pembelajaran 2. Model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation). Menurut Tegeh Sudatha (2019) Model ADDIE Salah satu model desain pembelajaran sistematik. Romiszowski (1996) mengemukakan bahwa pada tingkat desain materi pembelajaran dan pengembangan, sistematik sebagai aspek prosedural pendekatan sistem telah diwujudkan dalam banyak praktik metodologi untuk desain dan pengembangan teks. Ada lima langkah yang dikemukakan dalam model ini sesuai dengan namanya, yaitu: 1 Analysis: menganalisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang tepat dan menentukan kompetensi siswa. 2 Design: menentukan kompetensi khusus, metode, bahan ajar, dan pembelajaran. 3 Development: memproduksi program dan bahan ajar yang akan digunakan dalam program pembelajaran. 4 Implementation: melaksanakan program pembelajaran dengan menerapkan desain atau spesifikasi program pembelajaran. 5 Evaluation: melakukan evaluasi program pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. 3 Model Morrison, Ross, Kemp (MRK)
  • 5. Model desian pembelajaran Morrison, Ross, Kemp (MRK) merupakan model desain pembelajaran yang dikembangkan dari model desain pembelajaran Kemp. Pada mulanya model MRK dikembangkan oleh Jerold Kemp tahun 1985. Morrison, Ross, & Kemp mengemukakan bahwa terdapat empat komponen dasar dalam perencanaan desain pembelajaran. Keempat kompenen dasar ini dipandu dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut. 1 Untuk siapa program ini dibuat dan dikembangkan? (karakteristik peserta didik) 2 Apa tujuan peserta didik mempelajari suatu materi pembelajaran? (tujuan pembelajaran) 3 Dengan metode yang bagaimana suatu isi pembelajaran paling baik untuk dipelajari? (strategi pembelajaran) 4 Bagaimana cara kita mengukur hasil pembelajaran yang telah dicapai? (prosedur evaluasi). Berdasarkan keempat fokus tersebut, model MRK menggunakan sembilan elemen untuk mengembangkan perencanaan desain pembelajaran, antara lain: (1) instructional problem, (2) learner characteristic, (3) task analysis, (4) instructional objectives, (5) content sequencing, (6) instructional strategies, (7) designing the message, (8) instructional delivery, dan (9) evaluation instruments. 4 Model Desain Pembelajaran Gagne Pada tahun 1965 Gagne mencetuskan Teori Condition of Learning. Teori ini sangat mempengaruhi penerapan desian pembelajaran yang sampai saat ini berkembang. Menurut Gagne akan terdapat hasil belajar yang berbeda dari proses pembelajaran, yang tergantung dari pencapaian desain pembelajaran yang spesifik. Gagne mengemukakan bahwa terdapat kondisi lingkungan belajar yang wajib dipenuhi dalam pembelajaran yang disebut dengan istilah Condition of Learning. Teori Gagne sangat dipengaruhi oleh teori-teori belajar Behaviorisme. Menurutnya terdapat delapan jenis kondisi belajar, yang sebagian besar berdasarkan Behaviorism Stimulus Response. Kedelapan jenis kondisi belajar tersebut adalah: (1) signal learning, (2) stimulus-response learning, (3) behavior chaining learning, (4) verbal association, (5) discrimination learning, (6) concept learning, (7) rule learning, dan
  • 6. (8) problem solving 5 Model ASSURE Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas. Menurut Heinich et al (2005) model ini terdiri atas enam langkah kegiatan yaitu: 1 Analyze Learners 2 States Objectives 3 Select Methods, Media, and Material 4 Utilize Media and materials 5 Require Learner Participation 6 Evaluate and Revise 6 Model ISMAN Landasan teori model Isman berasal dari aliran behaviorisme, kognitivisme, dan pandangan konstruktivisme. Behaviorisme sebagai teori belajar menjadi pijakan untuk menciptakan hubungan antara stimulus dan respon, faktor penguatan, dan merancang kondisi lingkungan. Teori ini digunakan untuk memotivasi siswa supaya mau belajar. Behavioris memandang desain pembelajaran memiliki lima langkah yaitu analisis, desain,pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Dalam langkah-langkah analisis, desainer pembelajaran mengidentifikasi informasi inputan seperti tujuan pembelajaran, sasaran, karakteristik guru, karakteristik siswa, bahan, dan lainnya. Pada langkah desain, desainer pembelajaran merancang kegiatan belajar mengajar. Pada langkah pengembangan, desainer pembelajaran mengembangkan bahan pembelajaran dan metode pembelajaran. Pada langkah pelaksanaan, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pada langkah terakhir, perancang pembelajaran memeriksa output pembelajaran. Model Isman menggunakan keempat langkah tersebut untuk merancang kegiatan pembelajaran. 7 Model Hannafin dan Peck Model Hannafin & Peck (1987) terdiri dari tiga proses utama. Tahap pertama model ini adalah tahap penilaian kebutuhan, dilanjutkan dengan tahap desain, dan tahap ketiga adalah pengembangan dan implementasi. Dalam model ini, semua tahapan melibatkan proses evaluasi dan revisi. Model ini adalah model desain pembelajaran berorientasi produk. Fase pertama dari model Hannafin dan Peck adalah analisis kebutuhan. Fase ini diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan kebutuhan dalam mengembangkan suatu media pembelajaran termasuklah di dalamnya tujuan dan objektif media pembelajaran yang dibuat
  • 7. Fasa yang kedua dari model Hannafin dan Peck adalah fase desain. Hannafin dan Peck (1988) menyatakan fase desain bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mendokumenkan kaedah yang paling baik untuk mencapai tujuan pembuatan media tersebut. Salah satu dokumen yang dihasilkan dalam fase ini ialah dokumen story board yang mengikut urutan aktivitas pengajaran berdasarkan keperluan pelajaran dan objektif media pembelajaran Fase ketiga dari model Hannafin dan Peck adalah fase pengembangan dan implementasi. Hannafin dan Peck (1988) mengatakan aktivitas yang dilakukan pada fase ini ialah penghasilan diagram alur, pengujian, serta penilaian formatif dan penilaian sumatif. Dokumen story board akan dijadikan landasan bagi pembuatan diagram alir yang dapat membantu proses pembuatan media pembelajaran.Untuk menilai kelancaran media yang dihasilkan seperti kesinambungan Hannafin dan Peck (1988) juga menyebutkan dua jenis penilaian yaitu penilaian formatif dan penilaian sumatif. Penilaian formatif ialah penilaian yang dilakukan sepanjang proses pengembangan media sedangkan penilaian sumatif dilakukan setelah media telah selesai dikembangkan Penutup Makalah ini memaparkan tentang model-model desain pembelajaran yang meningkatkan mutu belajar dalam pembelajaran. Model-model desain pembelajaran menjadi sebuah pertimbangan dalam merancang sebuah pembelajaran sehingga belajar tidak lah menjadi momok yang menakutkan bagi peserta didik melainkan menjadi sebuah hal yang menyenangkan. Dalam makalah ini disarankan agar para perancang pembelajaran agar menerapkan model-model desain pembelajaran tersebut tanpa melupakan beberapa teori-teori yang di jelaskan pada masing-masing model desain pembelajaran tersebut
  • 8. DAFTAR RUJUKAN Tegeh. Sudatha 2019. Model-Model Desain Pembelajaran. Bali. Universitas Pendidikan Ganesha Suparman, Atwi 2009. Desain Instruksional. Jakarta: Universitas Terbuka