SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Jawaban No I Dan 2 
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 
Pembelajaran Biologi Berbasis Komputer dan Internet 
Nama : Nurul Inayah 
Nim : 14111611342 
Semester/Jurusan : Biologi-A/7 
Dosen Penguji : Ipin Aripin M.Pd 
1. Jelaskan bagaimana desain pembelajaran menurut model: 
A. ADDIE 
Model desain pembelajaran ADDIE adalah model desain pembelajaran yang 
menggunakan 5 tahap atau langkah sederhana dalam pengaplikasiannya. Ini 
merupakan desain pembelajaran yang mudah dipelajari. Sesuai dengan namanya 
desain pembelajaran ADDIE ada 5 tahap/langkah dalam pembelajarannya yaitu: 
Analysis, Desain, Development, Implementation, dan Evaluation. 
Adapun tahapan-tahapan model ADDIE ini yaitu sebagai berikut: 
1. Analisis 
Pada langkah ini pendidik atau pendesain sistem pembelajaran harus 
memperhatikan komponen-komponen penunjang agar proses belajar mengajar 
dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Pendesain harus mengetahui 
terlebih dahulu pengetahuan, karakteristik, keterampilan yang dimiliki oleh 
peserta didik serta kemampuan apa yang dimiliki oleh peserta didik. 
2. Desain 
Desain ini merupakan langkah lanjutan setelah analisis. Setelah 
masalah-masalah dianalisis maka harus dicari solusi alternatif, dengan 
merancang sistem pembelajaran yang sesuai, sehingga tujuan pembelajaran 
dapat dicapai dengan baik oleh peserta didik. Dan untuk mengetahui apakah 
program pembelajaran yang didesain dapat digunakan untuk mengatasi 
masalah-masalah yang terjadi pada peserta didik atau tidak.
3. Pengembangan 
Langkah pengembangan ini merupakan penjabaran dari langkah 
desain, setelah pembelajaran di desain maka apa yang ada dalam desain 
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. 
Seperti mengembangkan materi pelajaran, strategi pembelajaran, 
pengembangan media pembelajaran dan dan penunjang pembelajaran lainnya. 
4. Implementasi 
Tahap ini merupakan realisasi dari langkah pengembangan atau dalam 
kata lain ada proses penyampaian materi dan informasi. Pendidik 
membimbing peserta didik untuk memperoleh pengetahuan sehingga tujuan 
pembelajaran dapat tercapai. Pendesain juga harus memperhatikan model dan 
strategi pembelajaran apa yang efektif untuk digunakan dalam penyampaian 
materi, karena akan mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran. 
5. Evaluasi 
Evaluasi ini merupakan proses yang dilakukan untuk memberikan nilai 
terhadap program pembelajaran. Penilaian terhadap kompetensi, pengetahuan, 
keterampilan, sikap peserta didik setelah memperoleh program pembelajaran 
tersebut. Evaluasi ini merupakan tahap akhir dari proses pembelajaran. 
Kelebihan model ADDIE ini adalah sederhana dan mudah dipelajari serta 
strukturnya yang sistematis, sedangkan kekurangannya yaitu dalam tahap analisis 
memerlukan waktu yang lama. 
B. ASSURE 
Menurut Heinich (1996) Model ASSURE adalah pedoman umum untuk 
langkah di dalam proses perencanaan, yang secara umum ada enam langkah yaitu: 
1. Analyze Learner (Analisis Siswa) 
Langkah pertama untuk merencanakan secara sistematis dalam menggunakan 
media adalah analisis siswa, menurut Heinich (1996) siswa dapat dianalisis 
menyangkut (1) karakteristik umum siswa, (2) kompetensi khusus (pengetahuan, 
keterampilan, dan sikap siswa), (3) gaya belajar siswa. 
a. Karakteristik umum siswa 
Menurut Heinich (1996) yang termasuk karakteristik umum 
adalah umur, tingkat kemampuan, faktor budaya atau sosial ekonomi.
Biasanya analisis awal dari karakteristik siswa dapat membantu dalam 
menyeleksi metode dan media pembelajaran. 
b. Kompetensi khusus 
Menurut Heinich (1996) yang termasuk kompetensi khusus 
adalah pengetahuan dan keterampilan bahwa siswa memiliki atau kurang 
dalam hal: keterampilan prasyarat, sasaran keterampilan, dan sikap. 
c. Gaya belajar siswa 
Menurut Heinich (2008) bahwa faktor ketiga untuk analisis 
siswa adalah gaya belajar, menyangkut sifat psikologi yang berdampak 
bagaimana kita menerima dan merespon stimulus yang berbeda seperti 
keinginan, sikap, pilihan visual (melihat) atau audio (mendengar). 
2. State Objektive (Menentukan Tujuan) 
Langkah kedua Model ASSURE adalah menentukan tujuan secara spesifik 
mungkin. Menurut Heinich (1996) bahwa ABCD adalah baik untuk menentukan 
tujuan pembelajaran, yaitu: 
(1) A (Audience) atau siswa, yaitu apa yang bisa dilakukan oleh siswa setelah 
pembelajaran. Contoh siswa kelas X SMA (audience). 
(2) B (Behavior) atau tingkah laku, yaitu kata kerja operasional yang 
menggambarkan kemampuan siswa (audience) setelah pembelajaran, contoh 
mengetahui, menyusun, menghitung, mendefinisikan. 
(3) C (Condition) atau kondisi, yaitu pernyataan dari tujuan yang menyatakan 
performance (pelaksanaan) yang dapat diobservasi. Contoh : dengan diberikan 
gambar lingkaran dan rumus (condition) siswa (audience) dapat menentukan 
unsur-unsur lingkaran dan keliling lingkaran (behavior) dengan tepat (degree). 
(4) D (degree) atau tingkat (derajat), yaitu menyatakan standar atau kriteria. 
Contoh: siswa (audience) dapat menentukan sudut lingkaran (behavior) jika 
diberikan diameter yang berbeda (condition) dengan tepat (degree). 
3. Select Methodes, Media, materials (Memilih Metode, Media dan Materi) 
Langkah ketiga Model ASSURE adalah memilih metode, media dan materi. 
Setelah mengidentifikasi siswa dan menentukan tujuan, berarti telah membuat 
titik awal (pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa) dan titik akhir (tujuan) 
dari pembelajaran.
Pada langkah ini adalah menghubungkan antara kedua titik dengan memilih 
metode yang tepat dan format media, kemudian memutuskan materi yang dipilih 
untuk di implementasikan. Perencanaan sistmatis untuk menggunakan media 
tentu menuntut metode, media dan materi dipilih secara sietmatis. Proses 
pemilihan mempunyai 3 langkah, yaitu: 
(1) memutuskan metode yang tepat untuk memberikan tugas pembelajaran. 
(2) memilih format media yang sesuai untuk melaksanakan metode. 
(3) memilih, memodifikasi dan mendesain materi secara spesifik. 
4. Utilize Media and Material (Menggunakan Media dan Materi) 
Sebelum memanfaatkan media dan bahan yang ada, sebaiknya mengikuti 
langkah-langkah seperti dibawah ini,yaitu: 
a. Mengecek bahan (masih layak pakai atau tidak) 
b. Mempersiapkan bahan 
c. Mempersiapkan lingkungan belajar 
d. Mempersiapkan pembelajar 
e. Menyediakan pengalaman belajar (terpusat pada pengajar atau 
pembelajar). 
5. Require Learner Participation (Membutuhkan partisipasi siswa) 
Guru seharusnya merealisasikan partisipasi aktif dari siswa di dalam proses 
pembelajaran. Menurut Jhon Dewey (dalam Heinich, 1996) berargumentasi 
bahwa reorganisasi dari kurikulum dan pembelajaran untuk membuat siswa 
berpartisipasi sebagai pusat bagian proses pembelajaran. 
Dalam proses pembelajaran Biologi dikelas X ini, Para siswa secara kelompok 
memperhatikan pembelajaran berlangsung, dan memperhatikan tayangan 
pembelajaran melalui power point beranimasi dan siswa bertanya jika ada yang 
kurang di mengerti dan dijawab oleh yang mempresentasikan, kemudian sebagai 
umpan balik siswa mengerjakan tugas yang dibuat guru, dan dikerjakan secara 
berkelompok, dan salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil 
diskusi tugas tersebut, sedangkan kelompok lain merespon dan menanggapi 
presentasi tersebut. Dalam pembelajaran tersebut, terdapat siswa yang 
mengalami kesulitan maka peran guru disini sebagai fasilitator.
6. Evaluate and Revise ( Evaluasi dan Revisi) 
Komponen akhir dari Model ASSURE adalah melihat keefektifan 
pembelajaran, yaitu dengan mengevaluasi dan merevisi. Menurut Heinich (1996) 
bahwa Evaluasi dan Revisi merupakan komponen yang sangat penting untuk 
mengembangkan kualitas pembelajaran. Ada beberapa tujuan evaluasi, yaitu 
sebagai penilaian prestasi siswa, dan juga untuk mengevaluasi media dan metode. 
Meskipun evaluasi dilakukan di akhir, tetapi evaluasi berlangsung terus 
selama proses pembelajaran. Evaluasi bukan akhir dari pembelajaran. Itu adalah 
titik awal berikutnya dan berlangsung terus dalam siklus Model ASSURE. 
C. Kemp 
Perencanaan Pembelajaran Kemp Jerols E. Kemp dari California State 
University di Sanjose mengembangkan model Pengembangan Instruksional yang 
paling awal bagi pendidikan. Model pembelajaran Kemp memberikan bimbingan 
kepada para pemakainya untuk berfikir tentang masalah-masalah umum dan 
tujuan-tujuan pengajaran. 
Menurut Kemp, desain pembelajaran terdiri dari banyak bagian dan fungsi 
yang saling berhubungan dan harus dikerjakan secara logis agar mencapai apa 
yang diinginkan. Model desain sistem instruksional yang dikembangkan oleh 
kemp merupakan model yang berbentuk lingkaran. Model berbentuk lingkaran 
menunjukan adanya proses kontinyu dalam menerapkan desain sistem 
pembelajaran. Menurut kemp langkah tiap-tiap pengembangan berhubungan 
langsung dengan aktivitas revisi. Pengembangan perangkat ini dimulai dari titik 
manapun sesuai di dalam siklus tersebut. 
Pengembangan model Kemp memberi kesempatan kepada para pengembang 
untuk dapat memulai dari komponen manapun. Namun, karena kurikulum yang 
berlaku secara nasional di Indonesia dan berorientasi pada tujuan, maka 
seharusnya proses pengembangan itu dimulai dari tujuan 
Langkah- langkah perencanaan pembelajaran Kemp yaitu terdiri atas delapan 
tahapan yaitu sebagai berikut: 
1. Menentukan Topik dan Tujuan instruksional Umum 
2. Menganalisis karakteristik pelajar (Learning Characteristic) 
3. Tujuan Pembelajaran (Learning Objective) 
4. Mementukan isi materi (Subject Content)
5. Menetapkan pengajaran awal (Pre-Assesment) 
6. Aktivitas Belajar Mengajar (Teaching/ learning activities resources) 
7. Sarana penunjang (Support Service) 
8. Evaluasi (Evaluation) 
Kelebihan dari model pembelajaran Kemp ini adalah di setiap melakukan 
langkah atau prosedur terdapat revisi terlebih dahulu untuk menuju ke tahap 
berikutnya, sehingga apabila terdapat kekurangan atau kesalahan ditahap tersebut, 
dapat dilakukan perbaikan terlebih dahulu barulah dapat melangkah ke tahap 
berikutnya. 
Sedangkan kelemahan Dari Model Pembelajaran Jerols E. Kemp ini agak 
condong ke pembelajaran klasikal atau pembelajaran di kelas, sehingga peran guru 
disini mempunyai pengaruh yang besar, karena guru dituntut dalam rangka 
program pengajaran, instrument evaluasi, dan strategi pengajaran. 
D. Pick & Hanafin 
Model Hannafin dan Pick ialah model desain pengajaran yang terdiri daripada 
tiga fase yaitu fase Analisis keperluan, fase desain, dan fase pengembangan dan 
implementasi (Hannafin & Peck 1988). Dalam model ini, penilaian dan 
pengulangan perlu dijalankan dalam setiap fase. Model ini adalah model desain 
pembelajaran berorientasi produk. Adapun fase- fase dari model desain Pick & 
Hanafin adalah sebagai berikut: 
1. Fase pertama dari model Hannafin dan Pick adalah analisis kebutuhan. 
Fase ini diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhankebutuhan dalam 
mengembangkan suatu media pembelajaran termasuklah di dalamnya tujuan 
dan objektif media pembelajaran yang dibuat, pengetahuan dan kemahiran 
yang diperlukan oleh kelompok sasaran, peralatan dan keperluan media 
pembelajaran. Setelah semua keperluan diidentifikasi Hannafin dan Pick 
(1988) menekankan untuk menjalankan penilaian terhadap hasil itu sebelum 
meneruskan pembangunan ke fase desain. 
2. Fase yang kedua dari model Hannafin dan Peck adalah fase desain. 
Di dalam fase ini informasi dari fase analisis dipindahkan ke dalam 
bentuk dokumen yang akan menjadi tujuan pembuatan media pembelajaran. 
Hannafin dan Peck (1988) menyatakan fase desain bertujuan untuk
mengidentifikasikan dan mendokumenkan kaedah yang paling baik untuk 
mencapai tujuan pembuatan media tersebut. Salah satu dokumen yang 
dihasilkan dalam fase ini ialah dokumen story board yang mengikut urutan 
aktivitas pengajaran berdasarkan keperluan pelajaran dan objektif media 
pembelajaran seperti yang diperoleh dalam fase analisis keperluan. Seperti 
halnya pada fase pertama, penilaian perlu dijalankan dalam fase ini sebelum 
dilanjutkan ke fase pengembangan dan implementasi. 
3. Fase ketiga dari model Hannafin dan Peck adalah fase pengembangan dan 
implementasi. 
Hannafin dan Peck (1988) mengatakan aktivitas yang dilakukan pada 
fase ini ialah penghasilan diagram alur, pengujian, serta penilaian formatif dan 
penilaian sumatif. Dokumen story board akan dijadikan landasan bagi 
pembuatan diagram alir yang dapat membantu proses pembuatan media 
pembelajaran. Untuk menilai kelancaran media yang dihasilkan seperti 
kesinambungan link, penilaian dan pengujian dilaksanakan pada fase ini. 
Model Hannafin dan Pick (1988) menekankan proses penilaian dan 
pengulangan harus mengikutsertakan proses-proses pengujian dan penilaian 
media pembelajaran yang melibatkan ketiga fase secara berkesinambungan. 
2. Jelaskan bagaimana ke rangka desain multimedia menurut pandangan teori 
belajar: 
A. Behavioristik 
Teori behavioristik digunakan sebagai dasar dalam mendesain awal multimedia 
pembelajaran. Teori belajar behavioristic mengharapkan bahwa aktifitas pembalajaran 
berbasis komputer dapat mengubah sikap siswa dengan cara yang dapat di ukur dan 
dapat dilihat dengan jelas perubahannya. Setelah menyelesaikan suatu pelajaran, 
peserta didik seharusnya dapat mengerjakan sesuatu yang belum dapat dikerjakan 
sebelum mengikuti pelajaran tersebut. 
Dalam penerapan pembelajaran perkuliahan pengembangan Elearning Berbasis 
Web dengan menggunakan multimedia sangat relevan. Misalnya penggunaan unsur 
multimedia yang merupakan kombinasi dari gambar, video dan suara yang dirancang 
sedemikian rupa yang dimaksudkan untuk menyampaikan materi secara mudah dan 
menyenangkan dapat menarik perhatian bagi pengguna sehingga dapat dijadikan 
stimulus/penguatan untuk siswa. Evaluasi berupa soal latihan yang diberikan di akhir
materi meningkatkan respon terhadap materi yang telah dipelajari. Rangkuman materi 
yang berisi poin-poin penting dapat meningkatkan penguatan memori pengguna 
media. 
Dari beberapa teori yang mendukung penggunaan komputer pada pembelajaran, 
teori behavioristik secara historis mempunyai kontribusi paling besar. Konsep teori 
behavioristik yang paling mendasar adalah penetapan tujuan khusus pembelajaran. 
Tujuan tersebut dapat mengubah sikap siswa yang dapat di ukur dan materi yang 
padat seharusnya dipecah menjadi sub-sub materi yang lebih sederhana. 
B. Sibernetik (Pemrosesan Informasi) 
Teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang belajar yang 
menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan 
dari otak (Slavin, 2000: 175). Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang 
memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama. 
Oleh karena itu perlu menerapkan suatu strategi belajar tertentu yang dapat 
memudahkan semua informasi diproses di dalam otak melalui beberapa indra. 
Menurut Baharudin & Nur Wahyuni (2010: 87), aliran kognitif menyebutkan 
bahwa belajar merupakan sebuah proses mental yang aktif untuk mencapai, 
mengingat, dan menguatkan pengetahuan. Solso (2008: 10) menyatakan psikologi 
kognitif adalah ilmu mengenai pemrosesan informasi, psikologi kognitif berkutat 
dengan cara bagaimana memperoleh informasi mengenai dunia, cara informasi 
tersebut disimpan dan diproses oleh otak, menyelesaikan masa lah, menyusun 
bahasa serta bagaimana proses tersebut ditampilkan dalam perilaku. Aplikasi teori 
kognitif terhadap desain multimedia pembelajaran adalah sebagai berikut: 
1. Materi pembelajaran online harus memasukan aktivitas gaya belajar yang 
berbeda, sehingga siswa dapat memilih aktivitas yang tepat berdasarkan 
kecenderungan gaya berlajarnya. 
2. Sebagai tambahan aktivitas, dukungan secukupnya harus diberikan kepada 
siswa dengan perbedaan gaya belajar. Siswa dengan perbedaan gaya belajar 
memiliki perbedaan pilihan terhadap dukungan, sebagai contoh, assimilator 
lebih suka kehadiran instruktur yang tinggi. Sementara akomodator lebih 
suka kehadiran instruktur yang rendah.
3. Informasi harus disajikan dalam cara yang berbeda untuk mengakomodasi 
berbedaan individu dalam proses dan memfasilitasi transfer ke long-term 
memory. 
4. Pembelajar harus dimotivasi untuk belajar, tanpa memperdulikan 
sebagaimana efektif materi, jika pebelajar tidak dimotivasi mereka tidak 
akan belajar. 
5. Pada saat belajar online pebelajar harus diberi kesempatan untuk merefleksi 
apa yang mereka pelajari. Bekerja sama dengan pebelajar lain, dan 
mengecek kemajuan mereka. 
6. Strategi online yang memfasilitasi transfer belajar harus digunakan untuk 
mendorong penerapan yang berbeda dan dalam situasi kehidupan nyata. 
Simulasi situasi nyata, menggunakan kasus kehidupan nyata, harus menjadi 
bagian dari pelajaran. 
7. Psikologi kognitif menyarankan bahwa siswa menerima dan memproses 
informasi untuk ditransfer ke long term memory untuk disimpan. 
Berdasarkan teori kognitif maka penerapannya dalam multimedia untuk 
pembelajaran Pengembangan E-Learning Berbasis Web maka materi-materi yang 
tersusun harus sesuai dengan unsur internal mahasiswa yang meliputi bakat, minat 
dan kemampuannya. 
C. Clasical Conditioning 
Teori Classical Conditioning adalah sebuah prosedur penciptaan refleks baru 
dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut. Dengan 
adanya stimulus berupa hadiah (reward) yang diberikan kepada peserta didik 
dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa lebih tertarik pada 
guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh, tertarik pada mata 
pelajaran yang diajarkan, mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan 
perhatianya terutama pada guru, selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya 
kembali, dan selalu terkontrol oleh lingkungan. 
Hubungan antara stimulus dan respon cenderung hanya bersifat sementara, 
oleh sebab itu dalam kegiatan belajar perserta didik perlu sesering mungkin 
diberikan stimulus agar hubungan antara stimulus dan respon bersifat tetap. Ia 
juga mengemukakan, agar respon yang muncul sifatnya lebih kuat dan bahkan
menetap, maka diperlukan berbagai macam stimulus yang berhubungan dengan 
respon tersebut. 
Program-program pembelajaran seperti Teaching Machine, pembelajaran 
berprogram, modul dan program-program pembelajaran lain yang berpijak pada 
konsep hubungan stimulus-respon serta mementingkan faktor-faktor penguat 
(reinforcement), merupakan program-program pembelajaran yang menerapkan 
teori belajar yang dikemukakan oleh Skinner.

More Related Content

What's hot

Model pengembangan pembelajaran
Model pengembangan pembelajaranModel pengembangan pembelajaran
Model pengembangan pembelajaranAzief Ramoz
 
Metode Penelitian - Dick and Carey
Metode Penelitian - Dick and CareyMetode Penelitian - Dick and Carey
Metode Penelitian - Dick and CareyDinar Firda Rosa
 
4.perencanaan desain pembelajaran
4.perencanaan desain pembelajaran4.perencanaan desain pembelajaran
4.perencanaan desain pembelajaranKary Adi
 
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi PembelajaranSoal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi PembelajaranAndy Saputra
 
Task 2 fungsi addie & assure
Task 2 fungsi addie & assureTask 2 fungsi addie & assure
Task 2 fungsi addie & assureDyana ShaifulHaq
 
Manajemen kurikulum 2014
Manajemen kurikulum 2014Manajemen kurikulum 2014
Manajemen kurikulum 2014Rochimudin
 
220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addie220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addieambarpingki
 
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Dedy Wiranto
 
Handout Pelatihan Penyusunan Proposal PTK
Handout Pelatihan Penyusunan Proposal PTKHandout Pelatihan Penyusunan Proposal PTK
Handout Pelatihan Penyusunan Proposal PTKEsti Widiawati
 
5.vina serevina fitria herliana
5.vina serevina fitria herliana5.vina serevina fitria herliana
5.vina serevina fitria herlianavinaserevina
 
Model Pembelajaran
Model PembelajaranModel Pembelajaran
Model Pembelajaransuep_x
 
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Dedy Wiranto
 
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3Syaifi Al-Mahfudzi
 
Strategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkStrategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkEgi Ramadah
 
16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayati16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayativinaserevina
 

What's hot (19)

Model pengembangan pembelajaran
Model pengembangan pembelajaranModel pengembangan pembelajaran
Model pengembangan pembelajaran
 
Metode Penelitian - Dick and Carey
Metode Penelitian - Dick and CareyMetode Penelitian - Dick and Carey
Metode Penelitian - Dick and Carey
 
4.perencanaan desain pembelajaran
4.perencanaan desain pembelajaran4.perencanaan desain pembelajaran
4.perencanaan desain pembelajaran
 
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi PembelajaranSoal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran
 
Task 2 fungsi addie & assure
Task 2 fungsi addie & assureTask 2 fungsi addie & assure
Task 2 fungsi addie & assure
 
Manajemen kurikulum 2014
Manajemen kurikulum 2014Manajemen kurikulum 2014
Manajemen kurikulum 2014
 
220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addie220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addie
 
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
 
Handout Pelatihan Penyusunan Proposal PTK
Handout Pelatihan Penyusunan Proposal PTKHandout Pelatihan Penyusunan Proposal PTK
Handout Pelatihan Penyusunan Proposal PTK
 
5.vina serevina fitria herliana
5.vina serevina fitria herliana5.vina serevina fitria herliana
5.vina serevina fitria herliana
 
540 akuntansi smk
540 akuntansi smk540 akuntansi smk
540 akuntansi smk
 
Evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajarEvaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajar
 
Model Pembelajaran
Model PembelajaranModel Pembelajaran
Model Pembelajaran
 
Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Hasil BelajarPenilaian Hasil Belajar
Penilaian Hasil Belajar
 
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
 
Bahasa inggris
Bahasa inggrisBahasa inggris
Bahasa inggris
 
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3
 
Strategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkStrategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbk
 
16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayati16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayati
 

Similar to menganalisis media pembelajaran berdasarkan unsur ASSURE di SMPN 3 Genteng Banyuwangi

model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran Dwi Karyani
 
Prinsip dan prosedur bg ucok
Prinsip dan prosedur bg ucokPrinsip dan prosedur bg ucok
Prinsip dan prosedur bg ucoklavanter simamora
 
Makalah model addie
Makalah model addieMakalah model addie
Makalah model addieEvi Masyur
 
Kpt6043 Tugasan 2 Model Assure
Kpt6043 Tugasan 2 Model AssureKpt6043 Tugasan 2 Model Assure
Kpt6043 Tugasan 2 Model Assurelimteongyam
 
Kpt6043 Tugasan 2 Model Assure
Kpt6043 Tugasan 2 Model AssureKpt6043 Tugasan 2 Model Assure
Kpt6043 Tugasan 2 Model Assurelimteongyam
 
Desain pembelajaran
Desain pembelajaranDesain pembelajaran
Desain pembelajaranEndiElfaroby
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriHariyatunnisa Ahmad
 
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Hariyatunnisa Ahmad
 
Kpt6043 Tugasan 2
Kpt6043 Tugasan 2 Kpt6043 Tugasan 2
Kpt6043 Tugasan 2 thong
 
3.2 Model-Model Pembelajaran.pptx
3.2 Model-Model Pembelajaran.pptx3.2 Model-Model Pembelajaran.pptx
3.2 Model-Model Pembelajaran.pptxMuhamadHariyadi2
 

Similar to menganalisis media pembelajaran berdasarkan unsur ASSURE di SMPN 3 Genteng Banyuwangi (20)

model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran
 
7cpengembangan model-pembelajaran
7cpengembangan model-pembelajaran7cpengembangan model-pembelajaran
7cpengembangan model-pembelajaran
 
Prinsip dan prosedur bg ucok
Prinsip dan prosedur bg ucokPrinsip dan prosedur bg ucok
Prinsip dan prosedur bg ucok
 
1811021012 desmon kamaludin_modelisman
1811021012 desmon kamaludin_modelisman1811021012 desmon kamaludin_modelisman
1811021012 desmon kamaludin_modelisman
 
Makalah model addie
Makalah model addieMakalah model addie
Makalah model addie
 
Kpt6043 Tugasan 2 Model Assure
Kpt6043 Tugasan 2 Model AssureKpt6043 Tugasan 2 Model Assure
Kpt6043 Tugasan 2 Model Assure
 
Kpt6043 Tugasan 2 Model Assure
Kpt6043 Tugasan 2 Model AssureKpt6043 Tugasan 2 Model Assure
Kpt6043 Tugasan 2 Model Assure
 
Desain pembelajaran
Desain pembelajaranDesain pembelajaran
Desain pembelajaran
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
 
PPt_Desain_Pembelajaran.pptx
PPt_Desain_Pembelajaran.pptxPPt_Desain_Pembelajaran.pptx
PPt_Desain_Pembelajaran.pptx
 
Bab 2 10601247021
Bab 2   10601247021Bab 2   10601247021
Bab 2 10601247021
 
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
 
Dellyani 1002474
Dellyani 1002474Dellyani 1002474
Dellyani 1002474
 
Kpt6043 Tugasan 2
Kpt6043 Tugasan 2 Kpt6043 Tugasan 2
Kpt6043 Tugasan 2
 
Proposal tesis model assure
Proposal tesis model assureProposal tesis model assure
Proposal tesis model assure
 
Model assure
Model assureModel assure
Model assure
 
Model assure
Model assureModel assure
Model assure
 
best practise.pdf
best practise.pdfbest practise.pdf
best practise.pdf
 
best practise.pdf
best practise.pdfbest practise.pdf
best practise.pdf
 
3.2 Model-Model Pembelajaran.pptx
3.2 Model-Model Pembelajaran.pptx3.2 Model-Model Pembelajaran.pptx
3.2 Model-Model Pembelajaran.pptx
 

More from Anis Lee Xie

laporan peerkuliahan luar kelas di desa adat tenganan dan panglipuran bali pr...
laporan peerkuliahan luar kelas di desa adat tenganan dan panglipuran bali pr...laporan peerkuliahan luar kelas di desa adat tenganan dan panglipuran bali pr...
laporan peerkuliahan luar kelas di desa adat tenganan dan panglipuran bali pr...Anis Lee Xie
 
ragam kuliner dan budaya kabupaten banyuwangi
ragam kuliner dan budaya kabupaten banyuwangiragam kuliner dan budaya kabupaten banyuwangi
ragam kuliner dan budaya kabupaten banyuwangiAnis Lee Xie
 
proposal pengalaman organisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa prodi S1 ...
proposal pengalaman organisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa prodi S1 ...proposal pengalaman organisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa prodi S1 ...
proposal pengalaman organisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa prodi S1 ...Anis Lee Xie
 
Observasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng Banyuwangi
Observasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng BanyuwangiObservasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng Banyuwangi
Observasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng BanyuwangiAnis Lee Xie
 
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKANKEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKANAnis Lee Xie
 
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dpr
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dprterbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dpr
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dprAnis Lee Xie
 

More from Anis Lee Xie (6)

laporan peerkuliahan luar kelas di desa adat tenganan dan panglipuran bali pr...
laporan peerkuliahan luar kelas di desa adat tenganan dan panglipuran bali pr...laporan peerkuliahan luar kelas di desa adat tenganan dan panglipuran bali pr...
laporan peerkuliahan luar kelas di desa adat tenganan dan panglipuran bali pr...
 
ragam kuliner dan budaya kabupaten banyuwangi
ragam kuliner dan budaya kabupaten banyuwangiragam kuliner dan budaya kabupaten banyuwangi
ragam kuliner dan budaya kabupaten banyuwangi
 
proposal pengalaman organisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa prodi S1 ...
proposal pengalaman organisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa prodi S1 ...proposal pengalaman organisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa prodi S1 ...
proposal pengalaman organisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa prodi S1 ...
 
Observasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng Banyuwangi
Observasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng BanyuwangiObservasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng Banyuwangi
Observasi media pembelajaran di SMPN3 Genteng Banyuwangi
 
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKANKEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
KEDANGKALAN PEMAHAMAN HAM DALAM LINGKAR PENDIDIKAN
 
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dpr
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dprterbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dpr
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dpr
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

menganalisis media pembelajaran berdasarkan unsur ASSURE di SMPN 3 Genteng Banyuwangi

  • 1. Jawaban No I Dan 2 UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL Pembelajaran Biologi Berbasis Komputer dan Internet Nama : Nurul Inayah Nim : 14111611342 Semester/Jurusan : Biologi-A/7 Dosen Penguji : Ipin Aripin M.Pd 1. Jelaskan bagaimana desain pembelajaran menurut model: A. ADDIE Model desain pembelajaran ADDIE adalah model desain pembelajaran yang menggunakan 5 tahap atau langkah sederhana dalam pengaplikasiannya. Ini merupakan desain pembelajaran yang mudah dipelajari. Sesuai dengan namanya desain pembelajaran ADDIE ada 5 tahap/langkah dalam pembelajarannya yaitu: Analysis, Desain, Development, Implementation, dan Evaluation. Adapun tahapan-tahapan model ADDIE ini yaitu sebagai berikut: 1. Analisis Pada langkah ini pendidik atau pendesain sistem pembelajaran harus memperhatikan komponen-komponen penunjang agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Pendesain harus mengetahui terlebih dahulu pengetahuan, karakteristik, keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik serta kemampuan apa yang dimiliki oleh peserta didik. 2. Desain Desain ini merupakan langkah lanjutan setelah analisis. Setelah masalah-masalah dianalisis maka harus dicari solusi alternatif, dengan merancang sistem pembelajaran yang sesuai, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik oleh peserta didik. Dan untuk mengetahui apakah program pembelajaran yang didesain dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada peserta didik atau tidak.
  • 2. 3. Pengembangan Langkah pengembangan ini merupakan penjabaran dari langkah desain, setelah pembelajaran di desain maka apa yang ada dalam desain pembelajaran dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Seperti mengembangkan materi pelajaran, strategi pembelajaran, pengembangan media pembelajaran dan dan penunjang pembelajaran lainnya. 4. Implementasi Tahap ini merupakan realisasi dari langkah pengembangan atau dalam kata lain ada proses penyampaian materi dan informasi. Pendidik membimbing peserta didik untuk memperoleh pengetahuan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pendesain juga harus memperhatikan model dan strategi pembelajaran apa yang efektif untuk digunakan dalam penyampaian materi, karena akan mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran. 5. Evaluasi Evaluasi ini merupakan proses yang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap program pembelajaran. Penilaian terhadap kompetensi, pengetahuan, keterampilan, sikap peserta didik setelah memperoleh program pembelajaran tersebut. Evaluasi ini merupakan tahap akhir dari proses pembelajaran. Kelebihan model ADDIE ini adalah sederhana dan mudah dipelajari serta strukturnya yang sistematis, sedangkan kekurangannya yaitu dalam tahap analisis memerlukan waktu yang lama. B. ASSURE Menurut Heinich (1996) Model ASSURE adalah pedoman umum untuk langkah di dalam proses perencanaan, yang secara umum ada enam langkah yaitu: 1. Analyze Learner (Analisis Siswa) Langkah pertama untuk merencanakan secara sistematis dalam menggunakan media adalah analisis siswa, menurut Heinich (1996) siswa dapat dianalisis menyangkut (1) karakteristik umum siswa, (2) kompetensi khusus (pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa), (3) gaya belajar siswa. a. Karakteristik umum siswa Menurut Heinich (1996) yang termasuk karakteristik umum adalah umur, tingkat kemampuan, faktor budaya atau sosial ekonomi.
  • 3. Biasanya analisis awal dari karakteristik siswa dapat membantu dalam menyeleksi metode dan media pembelajaran. b. Kompetensi khusus Menurut Heinich (1996) yang termasuk kompetensi khusus adalah pengetahuan dan keterampilan bahwa siswa memiliki atau kurang dalam hal: keterampilan prasyarat, sasaran keterampilan, dan sikap. c. Gaya belajar siswa Menurut Heinich (2008) bahwa faktor ketiga untuk analisis siswa adalah gaya belajar, menyangkut sifat psikologi yang berdampak bagaimana kita menerima dan merespon stimulus yang berbeda seperti keinginan, sikap, pilihan visual (melihat) atau audio (mendengar). 2. State Objektive (Menentukan Tujuan) Langkah kedua Model ASSURE adalah menentukan tujuan secara spesifik mungkin. Menurut Heinich (1996) bahwa ABCD adalah baik untuk menentukan tujuan pembelajaran, yaitu: (1) A (Audience) atau siswa, yaitu apa yang bisa dilakukan oleh siswa setelah pembelajaran. Contoh siswa kelas X SMA (audience). (2) B (Behavior) atau tingkah laku, yaitu kata kerja operasional yang menggambarkan kemampuan siswa (audience) setelah pembelajaran, contoh mengetahui, menyusun, menghitung, mendefinisikan. (3) C (Condition) atau kondisi, yaitu pernyataan dari tujuan yang menyatakan performance (pelaksanaan) yang dapat diobservasi. Contoh : dengan diberikan gambar lingkaran dan rumus (condition) siswa (audience) dapat menentukan unsur-unsur lingkaran dan keliling lingkaran (behavior) dengan tepat (degree). (4) D (degree) atau tingkat (derajat), yaitu menyatakan standar atau kriteria. Contoh: siswa (audience) dapat menentukan sudut lingkaran (behavior) jika diberikan diameter yang berbeda (condition) dengan tepat (degree). 3. Select Methodes, Media, materials (Memilih Metode, Media dan Materi) Langkah ketiga Model ASSURE adalah memilih metode, media dan materi. Setelah mengidentifikasi siswa dan menentukan tujuan, berarti telah membuat titik awal (pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa) dan titik akhir (tujuan) dari pembelajaran.
  • 4. Pada langkah ini adalah menghubungkan antara kedua titik dengan memilih metode yang tepat dan format media, kemudian memutuskan materi yang dipilih untuk di implementasikan. Perencanaan sistmatis untuk menggunakan media tentu menuntut metode, media dan materi dipilih secara sietmatis. Proses pemilihan mempunyai 3 langkah, yaitu: (1) memutuskan metode yang tepat untuk memberikan tugas pembelajaran. (2) memilih format media yang sesuai untuk melaksanakan metode. (3) memilih, memodifikasi dan mendesain materi secara spesifik. 4. Utilize Media and Material (Menggunakan Media dan Materi) Sebelum memanfaatkan media dan bahan yang ada, sebaiknya mengikuti langkah-langkah seperti dibawah ini,yaitu: a. Mengecek bahan (masih layak pakai atau tidak) b. Mempersiapkan bahan c. Mempersiapkan lingkungan belajar d. Mempersiapkan pembelajar e. Menyediakan pengalaman belajar (terpusat pada pengajar atau pembelajar). 5. Require Learner Participation (Membutuhkan partisipasi siswa) Guru seharusnya merealisasikan partisipasi aktif dari siswa di dalam proses pembelajaran. Menurut Jhon Dewey (dalam Heinich, 1996) berargumentasi bahwa reorganisasi dari kurikulum dan pembelajaran untuk membuat siswa berpartisipasi sebagai pusat bagian proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran Biologi dikelas X ini, Para siswa secara kelompok memperhatikan pembelajaran berlangsung, dan memperhatikan tayangan pembelajaran melalui power point beranimasi dan siswa bertanya jika ada yang kurang di mengerti dan dijawab oleh yang mempresentasikan, kemudian sebagai umpan balik siswa mengerjakan tugas yang dibuat guru, dan dikerjakan secara berkelompok, dan salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi tugas tersebut, sedangkan kelompok lain merespon dan menanggapi presentasi tersebut. Dalam pembelajaran tersebut, terdapat siswa yang mengalami kesulitan maka peran guru disini sebagai fasilitator.
  • 5. 6. Evaluate and Revise ( Evaluasi dan Revisi) Komponen akhir dari Model ASSURE adalah melihat keefektifan pembelajaran, yaitu dengan mengevaluasi dan merevisi. Menurut Heinich (1996) bahwa Evaluasi dan Revisi merupakan komponen yang sangat penting untuk mengembangkan kualitas pembelajaran. Ada beberapa tujuan evaluasi, yaitu sebagai penilaian prestasi siswa, dan juga untuk mengevaluasi media dan metode. Meskipun evaluasi dilakukan di akhir, tetapi evaluasi berlangsung terus selama proses pembelajaran. Evaluasi bukan akhir dari pembelajaran. Itu adalah titik awal berikutnya dan berlangsung terus dalam siklus Model ASSURE. C. Kemp Perencanaan Pembelajaran Kemp Jerols E. Kemp dari California State University di Sanjose mengembangkan model Pengembangan Instruksional yang paling awal bagi pendidikan. Model pembelajaran Kemp memberikan bimbingan kepada para pemakainya untuk berfikir tentang masalah-masalah umum dan tujuan-tujuan pengajaran. Menurut Kemp, desain pembelajaran terdiri dari banyak bagian dan fungsi yang saling berhubungan dan harus dikerjakan secara logis agar mencapai apa yang diinginkan. Model desain sistem instruksional yang dikembangkan oleh kemp merupakan model yang berbentuk lingkaran. Model berbentuk lingkaran menunjukan adanya proses kontinyu dalam menerapkan desain sistem pembelajaran. Menurut kemp langkah tiap-tiap pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi. Pengembangan perangkat ini dimulai dari titik manapun sesuai di dalam siklus tersebut. Pengembangan model Kemp memberi kesempatan kepada para pengembang untuk dapat memulai dari komponen manapun. Namun, karena kurikulum yang berlaku secara nasional di Indonesia dan berorientasi pada tujuan, maka seharusnya proses pengembangan itu dimulai dari tujuan Langkah- langkah perencanaan pembelajaran Kemp yaitu terdiri atas delapan tahapan yaitu sebagai berikut: 1. Menentukan Topik dan Tujuan instruksional Umum 2. Menganalisis karakteristik pelajar (Learning Characteristic) 3. Tujuan Pembelajaran (Learning Objective) 4. Mementukan isi materi (Subject Content)
  • 6. 5. Menetapkan pengajaran awal (Pre-Assesment) 6. Aktivitas Belajar Mengajar (Teaching/ learning activities resources) 7. Sarana penunjang (Support Service) 8. Evaluasi (Evaluation) Kelebihan dari model pembelajaran Kemp ini adalah di setiap melakukan langkah atau prosedur terdapat revisi terlebih dahulu untuk menuju ke tahap berikutnya, sehingga apabila terdapat kekurangan atau kesalahan ditahap tersebut, dapat dilakukan perbaikan terlebih dahulu barulah dapat melangkah ke tahap berikutnya. Sedangkan kelemahan Dari Model Pembelajaran Jerols E. Kemp ini agak condong ke pembelajaran klasikal atau pembelajaran di kelas, sehingga peran guru disini mempunyai pengaruh yang besar, karena guru dituntut dalam rangka program pengajaran, instrument evaluasi, dan strategi pengajaran. D. Pick & Hanafin Model Hannafin dan Pick ialah model desain pengajaran yang terdiri daripada tiga fase yaitu fase Analisis keperluan, fase desain, dan fase pengembangan dan implementasi (Hannafin & Peck 1988). Dalam model ini, penilaian dan pengulangan perlu dijalankan dalam setiap fase. Model ini adalah model desain pembelajaran berorientasi produk. Adapun fase- fase dari model desain Pick & Hanafin adalah sebagai berikut: 1. Fase pertama dari model Hannafin dan Pick adalah analisis kebutuhan. Fase ini diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhankebutuhan dalam mengembangkan suatu media pembelajaran termasuklah di dalamnya tujuan dan objektif media pembelajaran yang dibuat, pengetahuan dan kemahiran yang diperlukan oleh kelompok sasaran, peralatan dan keperluan media pembelajaran. Setelah semua keperluan diidentifikasi Hannafin dan Pick (1988) menekankan untuk menjalankan penilaian terhadap hasil itu sebelum meneruskan pembangunan ke fase desain. 2. Fase yang kedua dari model Hannafin dan Peck adalah fase desain. Di dalam fase ini informasi dari fase analisis dipindahkan ke dalam bentuk dokumen yang akan menjadi tujuan pembuatan media pembelajaran. Hannafin dan Peck (1988) menyatakan fase desain bertujuan untuk
  • 7. mengidentifikasikan dan mendokumenkan kaedah yang paling baik untuk mencapai tujuan pembuatan media tersebut. Salah satu dokumen yang dihasilkan dalam fase ini ialah dokumen story board yang mengikut urutan aktivitas pengajaran berdasarkan keperluan pelajaran dan objektif media pembelajaran seperti yang diperoleh dalam fase analisis keperluan. Seperti halnya pada fase pertama, penilaian perlu dijalankan dalam fase ini sebelum dilanjutkan ke fase pengembangan dan implementasi. 3. Fase ketiga dari model Hannafin dan Peck adalah fase pengembangan dan implementasi. Hannafin dan Peck (1988) mengatakan aktivitas yang dilakukan pada fase ini ialah penghasilan diagram alur, pengujian, serta penilaian formatif dan penilaian sumatif. Dokumen story board akan dijadikan landasan bagi pembuatan diagram alir yang dapat membantu proses pembuatan media pembelajaran. Untuk menilai kelancaran media yang dihasilkan seperti kesinambungan link, penilaian dan pengujian dilaksanakan pada fase ini. Model Hannafin dan Pick (1988) menekankan proses penilaian dan pengulangan harus mengikutsertakan proses-proses pengujian dan penilaian media pembelajaran yang melibatkan ketiga fase secara berkesinambungan. 2. Jelaskan bagaimana ke rangka desain multimedia menurut pandangan teori belajar: A. Behavioristik Teori behavioristik digunakan sebagai dasar dalam mendesain awal multimedia pembelajaran. Teori belajar behavioristic mengharapkan bahwa aktifitas pembalajaran berbasis komputer dapat mengubah sikap siswa dengan cara yang dapat di ukur dan dapat dilihat dengan jelas perubahannya. Setelah menyelesaikan suatu pelajaran, peserta didik seharusnya dapat mengerjakan sesuatu yang belum dapat dikerjakan sebelum mengikuti pelajaran tersebut. Dalam penerapan pembelajaran perkuliahan pengembangan Elearning Berbasis Web dengan menggunakan multimedia sangat relevan. Misalnya penggunaan unsur multimedia yang merupakan kombinasi dari gambar, video dan suara yang dirancang sedemikian rupa yang dimaksudkan untuk menyampaikan materi secara mudah dan menyenangkan dapat menarik perhatian bagi pengguna sehingga dapat dijadikan stimulus/penguatan untuk siswa. Evaluasi berupa soal latihan yang diberikan di akhir
  • 8. materi meningkatkan respon terhadap materi yang telah dipelajari. Rangkuman materi yang berisi poin-poin penting dapat meningkatkan penguatan memori pengguna media. Dari beberapa teori yang mendukung penggunaan komputer pada pembelajaran, teori behavioristik secara historis mempunyai kontribusi paling besar. Konsep teori behavioristik yang paling mendasar adalah penetapan tujuan khusus pembelajaran. Tujuan tersebut dapat mengubah sikap siswa yang dapat di ukur dan materi yang padat seharusnya dipecah menjadi sub-sub materi yang lebih sederhana. B. Sibernetik (Pemrosesan Informasi) Teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak (Slavin, 2000: 175). Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu menerapkan suatu strategi belajar tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses di dalam otak melalui beberapa indra. Menurut Baharudin & Nur Wahyuni (2010: 87), aliran kognitif menyebutkan bahwa belajar merupakan sebuah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat, dan menguatkan pengetahuan. Solso (2008: 10) menyatakan psikologi kognitif adalah ilmu mengenai pemrosesan informasi, psikologi kognitif berkutat dengan cara bagaimana memperoleh informasi mengenai dunia, cara informasi tersebut disimpan dan diproses oleh otak, menyelesaikan masa lah, menyusun bahasa serta bagaimana proses tersebut ditampilkan dalam perilaku. Aplikasi teori kognitif terhadap desain multimedia pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Materi pembelajaran online harus memasukan aktivitas gaya belajar yang berbeda, sehingga siswa dapat memilih aktivitas yang tepat berdasarkan kecenderungan gaya berlajarnya. 2. Sebagai tambahan aktivitas, dukungan secukupnya harus diberikan kepada siswa dengan perbedaan gaya belajar. Siswa dengan perbedaan gaya belajar memiliki perbedaan pilihan terhadap dukungan, sebagai contoh, assimilator lebih suka kehadiran instruktur yang tinggi. Sementara akomodator lebih suka kehadiran instruktur yang rendah.
  • 9. 3. Informasi harus disajikan dalam cara yang berbeda untuk mengakomodasi berbedaan individu dalam proses dan memfasilitasi transfer ke long-term memory. 4. Pembelajar harus dimotivasi untuk belajar, tanpa memperdulikan sebagaimana efektif materi, jika pebelajar tidak dimotivasi mereka tidak akan belajar. 5. Pada saat belajar online pebelajar harus diberi kesempatan untuk merefleksi apa yang mereka pelajari. Bekerja sama dengan pebelajar lain, dan mengecek kemajuan mereka. 6. Strategi online yang memfasilitasi transfer belajar harus digunakan untuk mendorong penerapan yang berbeda dan dalam situasi kehidupan nyata. Simulasi situasi nyata, menggunakan kasus kehidupan nyata, harus menjadi bagian dari pelajaran. 7. Psikologi kognitif menyarankan bahwa siswa menerima dan memproses informasi untuk ditransfer ke long term memory untuk disimpan. Berdasarkan teori kognitif maka penerapannya dalam multimedia untuk pembelajaran Pengembangan E-Learning Berbasis Web maka materi-materi yang tersusun harus sesuai dengan unsur internal mahasiswa yang meliputi bakat, minat dan kemampuannya. C. Clasical Conditioning Teori Classical Conditioning adalah sebuah prosedur penciptaan refleks baru dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut. Dengan adanya stimulus berupa hadiah (reward) yang diberikan kepada peserta didik dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa lebih tertarik pada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh, tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan, mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatianya terutama pada guru, selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali, dan selalu terkontrol oleh lingkungan. Hubungan antara stimulus dan respon cenderung hanya bersifat sementara, oleh sebab itu dalam kegiatan belajar perserta didik perlu sesering mungkin diberikan stimulus agar hubungan antara stimulus dan respon bersifat tetap. Ia juga mengemukakan, agar respon yang muncul sifatnya lebih kuat dan bahkan
  • 10. menetap, maka diperlukan berbagai macam stimulus yang berhubungan dengan respon tersebut. Program-program pembelajaran seperti Teaching Machine, pembelajaran berprogram, modul dan program-program pembelajaran lain yang berpijak pada konsep hubungan stimulus-respon serta mementingkan faktor-faktor penguat (reinforcement), merupakan program-program pembelajaran yang menerapkan teori belajar yang dikemukakan oleh Skinner.