2. Apa Visual Merchandising itu?
VM adalah Kegiatan mem-promosikan penjualan barang,
terutama dengan presentasi mereka di gerai ritel.
Kegiatan VM disebut juga “salesman diam” karena
menitikberatkan pada tampilan barang pajangan sebagai
sebuah presentasi.
3. Tujuan VM (out door)
• Menunjukkan dan mempromosikan produk.
• Koneksi emosional dengan calon
pelanggan.
• Dapatkan pelanggan untuk berhenti
sejenak di depan lantai penjualan.
• Mendorong pembelanja untuk memasuki
toko.
• Menetapkan, mempromosikan, dan
meningkatkan citra toko secara visual.
• Memperkenalkan dan menjelaskan produk-
produk baru.
4. • Memberikan tampilan ritel yang memberikan pengalaman
berbelanja yang nyaman dan mengesankan.
• Memberikan informasi tentang produk yang dipajang/dijual
(ukuran/warna/harga).
• Memudahkan pembelanja menemukan kategori barang
dagangan yang diinginkan.
• Menarik perhatian pelanggan untuk segera mengambil
keputusan pembelian dalam waktu sesingkat mungkin, dan
dengan demikian meningkatkan proses Penjualan.
Tujuan VM (indoor)
5. VM membantu dalam:
• Mendidik pelanggan tentang produk / jasa dengan
cara yang efektif dan kreatif.
• Mendirikan media kreatif untuk menyajikan barang
dagangan dalam lingkungan 3Dimensi, sehingga
memungkinkan dampaknya dalam jangka panjang
dan meningkatkan nilai ingat para pelanggan.
• Managemen /pengaturan dalam perusahaan yang
terpisah (dalam posisi eksklusif).
• Membangun hubungan antara desain (produk),
produk dan pemasaran dengan menjaga citra
produk sebagai fokus utama.
• Menggabungkan aspek kreatif, teknis dan
operasional dari suatu produk dan bisnis.
6. Sejarah VM
• Pada abad 19. ketika perusahaan raksasa barang kering
seperti Marshall Field & Co bergeser bisnis mereka dari
grosir untuk eceran, maka dibutuhkan tampilan visual yang
menarik pelanggan.
• Jendela toko yang semula hanya untuk memenuhi
kebutuhan pencahayaan ruang, diubah menjadi tempat
pajang barang dagangan yang akan dijual (ritel).
• Kegiatan ini membutuhkan sentuhan desain khususnya dari
para desainer interior.
• Dalam perkembangannya kegiatan VM dimasuki pula oleh
desain grafis yaitu dalam hal pencitraan image produk
barang melalui tampilan desain grafisnya.
7. PENDEKATAN ILMU
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Konsentrasi pada produk
yang dipajang.
Pendekatan promotif.
Ciri: menonjolkan nilai
grafis, logo, merk, dll.
Creative design: nilai
kreatifitas bentuk media
VM (freestand display,
hanging display, window
display, dll)
DESAIN INTERIOR
Konsentrasi pada ruang.
Pendekatan kenyamanan,
konsumen merasa nyaman
dalam berbelanja.
Ciri: menonjolkan tehnik
penataan produk.
Creative design: ergonomi
produk, nilai fungsi, estetis,
dll)
9. • Special Display Stand, membuat stand yang
diciptakan secara khusus dan unik. Terkesan
semarak. Biasanya untuk kampanye produk
baru
• Floor Display, metode display dengan menata
dan mendekor produk di lantai secara
menarik, Floor display kadang dilakukan
dengan cara memperluas alas khusus untuk
mencegah produk menjadi lembab atau rusak.
Floor display biasa digunakan untuk in-store
promotion antara lain, package sales,
peluncuran produk baru, dan lain-lain
10. Mini Display Stand,
menciptakan mini display yang
bentuknya mini dan mungil.
Biasanya digunakan di
supermarket, minimarket, dan
ruangan yang terbatas.
11. Vending Machine, Display
dengan menggunakan mesin
khusus, misalnya mesin kopi,
mesin minuman kaleng,
Biasanya dipajang di taman,
hotel, rumah sakit, dan lain-
lain. Vending machine
membutuhkan perawatan dan
penanganan khusus.
Seseorang harus
memperhatikan kesediaan
barangnya
19. PRINSIP DASAR PERANCANGAN VM
KESATUAN
Prinsip kesatuan diperoleh dengan:
• Tema.
Tema disesuaikan dengan moment baik internal
(launching produk baru, HUT) atau eksternal
(hari raya, dsb).
• Prinsip kesatuan desain.
Warna, bentuk, menyesuaikan produk.
20. PRINSIP DASAR PERANCANGAN VM
• Dominasi
Prinsip dominasi penting untuk
menunjukkan produk unggulan atau
produk pendukung.
• Eye cathching.
Penataan produk mampu menarik
perhatian orang.
21. Filosofi Segitiga Berlubang
• Desain tidak mandeg / sudah selesai.
• Desain mampu memberikan ruang imajinasi bagi
penggunanya.
• Desain interaktif, yaitu mampu memberikan ruang
komunikasi bagi penggunanya.
• Dengan adanya sesuatu yang ‘kurang’ dapat
memberikan tempat bagi pengguna ‘melengkapinya’.
22. DISPLAY PRODUK
Product Display : pemajangan/ penataan produk di
rak. Presentasi Produk biasanya sama dengan
penataan.
Display produk perlu memperhatikan:
1. Sistem grid / sistem free low
2. Klasifikasi jenis produk barang (->harga/trend/dll)
3. Kapasitas ruang / tempat pajang
4. Produk utama (baru) dan produk lama.
5. Sistem pencahayaan.
6. Kebersihan dan kerapian lingkungan dan produk
yang dipajang.
23. PRESENTASI PRODUK
Presentasi produk menyangkut 7 faktor
penting:
Values /nilai
Functional value dan emotional values
Verbal, menyampaikan produk dengan kata-
kata
Visual, menampilkan efek visual yang
menarik perhatian
Attractive
Appealing ( penampilan yang unik dan
berbeda)
Assuming (meyakinkan akan kualitas
produk yang prima)
Activate ( menimbulkan dorongan membeli)
25. Elemen Penting dalam VM
1.Display
Display terdiri atas 2 unsur penting:
Basic display: perencanaan facing (muka). Bagian mana dari
produk yang akan dipajang sesuai dengan pola display
(planogram) yang telah ditentukan
Visual Presentation: display dengan menggunakan metode
dan prinsip sehingga display dapat efektif meningkatkan citra
produk dan penjualan
26. Elemen Penting dalam VM
Beberapa elemen display:
• Planning (produk yang akan dijual)
• Placement (produk yang mudah dicari, dipilih dan
diambil)
• Availiability (volume stok produk yang cukup baik
jenis dan jumlahnya)
• Presentation (metode display)
• Persuation (POP, instore promotion, sales promotion
girl)
27. Elemen Penting dalam VM
2. Singage
Singage terkait dengan tampilan
gambar (logo), warna, tulisan dan
pencahayaan. Singage
menampilkan nama perusahaan
atau brand produk yang ingin
ditampilkan dan dijual
28. Elemen Penting dalam VM
3. Graphic
grafis bermanfaat agar suatu
brand lebih mudah dan cepat
diingat. Disain grafis harus
memiliki kekuatan visual yang
memikat dan informatif. Disain
juga menampilkan tema dan gaya
tertentu sesuai dengan brand
yang disandangnya.
29. Elemen Penting dalam VM
4. Merchandise Process, adalah
pengeloaan barang dagangan. Bagaimana
menyusun berbagai barang yang dijual,
keunikan, kekhususan akan sangat
mempengaruhi konsep visual
merchandising
30. Metode Visual Merchandising
Aspek visual yang harus diperhatikan dalam visual
merchandising:
1. Visualisasi fokus pada produk
2. Tema kampanye
3. Visualilasi brand personality ( desain POP, color, dll)
4. Visualilsasi dan komunikasikan manfaat produk
dengan flier, tester produk, in store TV/ radio
5. Visualisasi program sales promotion (display hadiah
khususnya jika ada program in-store event)
31. Audio visual Merchandising
Alat-alat yang biasa dipakai:
– End Gondola bisa berbentuk neon Sign
– TV Plasma lengkap dengan sound system
– DVD yang memainkan trailer/ film iklan
dan program promosi
– Komputer touch screen
– Product tester atau samples
– Product information card atau mini Flier
34. Pengertian Pameran
• Pameran merupakan salah bentuk kegiatan usaha
yang mempertemukan antara produsen dan
pembeli.
• Suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh
suatu produsen, kelompok, organisasi,
perkumpulan tertentu dalam bentuk
menampilkan display produk kepada calon relasi
atau pembeli. Adapun macam pameran itu
adalah : show, exhibition, expo, pekan raya, fair,
bazaar, pasar murah.
35. Jenis-jenis Pameran
• Pameran Tetap (Permanent Exhibition)
Pameran yang menyajikan karya-karya koleksi dan secara periodik ditata
berdasarkan konsep kuratorial dan diselenggarakan oleh Pengelola. Waktu
penyelenggraan Pameran Tetap berlangsung minimal 1 kali dalam satu
tahun
• Pameran Temporer (Temporary Exhibition)
Pameran tunggal atau pameran bersama yang menyajikan karya-karya seni
rupa / visual dalam jangka waktu tertentu yang diselenggarakan oleh
pengelola ruang pameran atau kerjasama dengan pihak lain. Waktu
penyelenggaraan Pameran Temporer berlangsung minimal selama 10 hari,
maksimal berlangsung selama 30 hari.
• Pameran Keliling (Traveling Exhibition)
Pameran yang menyajikan karya-karya koleksi maupun karya di luar koleksi
Galeri Nasional Indonesia ke berbagai daerah di Indonesia dan atau di luar
negeri yang diselenggarakan oleh Galeri Nasional Indonesia atau
kerjasama dengan pihak lain. Waktu penyelenggaraan Pameran Keliling
minimal berlangsung selama 10 hari.