3. Marketing Mix
• adalah proses tentang bagaimana pengusaha dapat
mempengaruhi konsumen agar para konsumen
menjadi tahu, senang lalu membeli produk yang
ditawarkan, dan akhirnya puas sehingga loyal dan
akan selalu membeli produk perusahaan.
Efektivitas Marketing Mix
dalam Masa Kehidupan Produk
S
a
l
e
s
Time
Introduction
Growth
Maturity
Decline
Markting Mix
Product
Price
Promotion
Place/ Distribution
Daur hidup produk ( PLC / Product Life Cycle)
4.
5. Segmentasi, Targeting and Position
Segmentasi
Identifikasi Segmen
Mengembangkan Profil
setiap segmen
Targeting
Kembangkan Ukuran
Daya Tarik Segmen
Memilih Segmen
Sasaran
Positioning
Kembangkan posisi setiap
segmen
Kembangkan bauran
pemasaran per segmen
Geografi
Demografi
Psikografi
Perilaku
Karakteristik
Distintive
Measurable
Accessible
Substantially
Actionable
Evaluasi
Ukuran permintaan
Pertumbuhan Segmen
Intensitas Persaingan
Sumber Daya
-Undifferentiatd Market
-Differentiated Market
-Concentrated Market
Tentukan Produk Unggul
Bauran Pemasaran
6. Profile Segmen
Industri Kecil Industri Menengah Industri Besat
Teknologi kadang
perlu bila murah dan
harganya mudah
diterapkan
Teknologi diperlukan
bila menunjang
efisiensi dan
meningkatkan
produksi
Teknologi mutlak
diperlukan untuk
meningkatkan daya
saing industri
Teknologi Sederhana Teknologi Tepat Guna Teknologi Tinggi dan
Otomatisasi
7. Mengukur Daya Tarik Segmen
No Daya Tarik Segmen Bobot Rating Skor
1 Ukuran Permintaan 0.40 4 1.6
2 Pertumbuhan Segmen 0.30 5 1.5
3 Intesitas Persaingan 0.20 3 0.6
4 Akses terhadap Segmen 0.10 2 0.2
Total 1.00 3.9
Rating : 1 = STM, 2 = TM, 3 = CM, 4 = M, 5 = SM
Total Skor : 1.00 – 2.56 = TM 2.57 – 3.56 = Cukup 3.57 – 5.00 = Menarik
Contoh:
8. I. Strategi Produk :
- Logo dan Moto (memiliki arti, menarik, mudah diingat)
- Menciptakan Merk (mudah diingat, kesan modern, memiliki arti, dan
menarik)
- Kemasan (kualitas, bentuk, warna dan persyaratan lainnya)
- Label (pembuat, dimana dibuat, cara penggunaan, masa daluarsa, dll
II. Strategi Harga
Tujuan : bertahan hidup, laba maksimal, market share, pesaing.
Metoda penetapan harga :
1. Diskriminasi harga (menurut pelanggan, bentuk produk, tempat, waktu).
2 Harga produk baru (Market skimming pricing, market penetration pricing)
III. Place (Distribution)
Faktor yang berpengaruh : Pasar/pelanggan, karakteristik produk,
pertimbangan pengendalian
Jenis Distribusi : Distribusi intensif, eksklusif, dan selektif
IV. Strategi Promosi (promotional mix) :
Advertising, direct selling, sales promotion, publick relation, personal seling.
Marketing MixStrategi Marketing Mix
9. • Differentiated produk :
merupakan produk yang unggul
• Core competency (Kompetensi Inti) Hamel dan Prahalad:
Kumpulan ketrampilan dan teknologi yang memungkinkan
perusahaan menyediakan manfaat tertentu kepada pelanggan.
• Kompetensi bersumber dari Kapabilitas dan Sumber Daya
Organisasi, akan tetapi tidak semua kapabilitas dan SDO
merupakan kompetensi.
Kapabilitas dapat dikatakan kompetensi jika :
1. Valuable capabilities : perusahaan dapat memanfaatkan peluang
dan meminimalkan ancaman.
2. Rare capabilities : kapabilitas yang dimiliki sedikit oleh pesaing.
3. Imperfectly imitable capabilities : kapabilitas yang sulit ditiru
oleh pesaing
4. Non substitutable capabilities : tidak dapat digantikan.
Marketing MixEfek Marketing Mix
10. Marketing Mix
Perlu Juga dipertimbangkan Marketing Mix bagi
konsumen dari
• Siapa Generasi Millenial ?
• Apa Karakteristik Generasi Millenial?,
• Bagaimana Purchasing Habits Generasi
Millenial?.
Efek Marketing Mix
11. 1. Produknya memang menarik untuk difoto
2. Produk yang kesannya susah didapatkan.
3. Keberadaannya di dalam produk (product co-
creator)
4. Produk yang harganya fantastis.
utk Generasi Millennial
Produk
12. Produk menarik untuk difoto
• mempunyai spot menarik untuk berfoto
• memuaskan rasa ingin tahu
• dapat menambah koleksi foto mereka.
https://digitalentrepreneur.id/4-ide-bisnis-untuk-generasi-millennial/
13. • Keingintahuan “kepo” yang cenderung tinggi bagi anak
muda, misalnya melihat orang lain antri begitu panjang
atau ada yang memasang foto duluan, akan membuat
mereka penasaran dan ingin mencobanya.
• Produknya bisa apa saja (tentu produknya harus layak
dibeli juga). Tidak perlu mahal, yang penting bikin
penasaan.
• Untuk membuat seseorang menjadi penasaran, bisa
dengan melakukan pembatasan, misal :
– Hanya dijual atau diskon hari ini.
– Hanya dijual dalam 1 jam saja.
– Hanya tersedia 10 buah.
– Ada artis (public figure) yang rela antri.
Tinggal dipikirkan bagaimana agar mereka bersedia antri.
Produk yang kesannya susah
didapatkan
15. Produk : Keberadaan dia di dalam
produk
• Salah satu ciri Generasi Millennial adalah ingin
“eksis”.
• Contoh saja Starbucks yang akan menuliskan nama
kita di gelas minuman kita. Atau minuman biasa
dimana penutupnya di-print foto kita.
• Anak-anak muda akan tergoda untuk mem-posting
itu. Tentunya ini cenderung akan menarik perhatian
dan mendorong “follower” nya untuk ingin juga
melakukan hal yang sama, atau lebih dari itu.
(Product co-creator)
16. Contoh lain: desain kaos yang cukup laris dibeli oleh ibu-ibu,
yaitu coretan gambar anak mereka sendiri
17. Produk : yang harganya fantastis
• Harga seringkali tidak begitu menjadi masalah
bagi Generasi Millennial.
• Ini akan dibahas lebih lanjut pada P ke-2
(yaitu: Price) berikutnya.
18. Harga seringkali tidak begitu menjadi masalah bagi
Generasi Millennial, asalkan produk itu:
• Dipandangnya layak (setelah melalui pertimbangan
dari teman atau perbandingan secara online, dll),
• Mudah didapatkan,
• Dapat memenuhi keinginan/kepuasannya,
• Menambah gengsi dirinya,
• Adanya unsur diskon.
Price (Harga)
19. • Contoh, membeli nasi goreng biasa dengan harga
150 ribu rupiah. Ini memang agak tidak masuk
akal, tapi entah mengapa tetap ada yang
membelinya.
• Membeli produk dengan harga yang tidak wajar
dianggap akan menaikkan gengsi pembelinya,
dan berlagak seolah orang lain tidak bisa seperti
dia.
• Spontan pembeli tersebut akan segera memfoto
nasi goreng itu dan mem-posting-nya. Atau
minimal foto struk pembelian yang “fantastis”
tersebut.
22. Kecepatan & Ketepatan
• Semakin banyak millennial yang sindrom
gratifikasi instan (Instant Gratification
Syndrome).
• Cepat dalam akses (utk memesan atau
mendapatkan),
• Millennial cenderung menyukai adanya
kejelasan/kepastian hasil. Misalnya, kepastian
status diterimanya pesanan.
• Kesesuaian dengan apa yang
diinginkan/pesanan.
23. Kepraktisan & Fleksibelitas
• Sudah menjadi tugas penyedia jasa/produk untuk
menyediakan fasilitas sebagai ‘rumah kedua’ bagi
para millennial.
• Tempat yang keren versi millennial adalah dapat
memberikan fasilitas dan memanjakan millennial
yang membuat mereka nyaman, merasa seperti
di rumah sendiri.
• Millennial menginginkan kepraktisan dalam
pemesanan, pelayanan, dan pembayaran.
• Millennial cenderung tidak ingin yang sifatnya
bertele-tele dengan prosedur yang rumit.
25. Respon
Terhadap
• Generasi millennial tidak terpengaruh oleh iklan.
• Bisa dikatakan bahwa mereka sangat percaya
pada kekuatan word of mouth. Hal ini bisa
bertahan lama apabila kita berhasil menciptakan
image yang sesuai dengan karakter
generasi millennial.
• Jika memang tetap akan ada iklan, sebaiknya
konten promosi yang digunakan lebih menjurus
pada soft selling, bukan hard selling (promosi
produk secara terang-terangan).
Iklan (Advertising)
26. • Iklan bukanlah media yang efektif dalam
merangkul pasar millennial ini.
• Generasi Millennial cenderung lebih kritis dan
analisis bila mendapati sebuah iklan. Generasi ini
bahkan termasuk tak terlalu suka ‘diperintah’.
• Karena itu, jangan buat konten yang terang-
terangan meminta mereka untuk membeli
produk Anda. Tapi buatlah konten yang
cenderung menyentuh atau bahkan membuka
kesadaran mereka terhadap manfaat produk.
Respon
Terhadap Iklan (Advertising) …
27. • Dalam pemasaran langsung kepada Millennial
sangat penting untuk mengkomunikasikan
nilai-nilai positif serta reputasi, termasuk
kelebihan dan keunggulan produk Anda.
• Bangun image atau citra yang baik agar
konsumen percaya untuk melakukan transaksi.
Respon
Terhadap Direct Marketing
28. • Millennial lebih tertarik bila pembelian diikuti
dengan adanya unsur diskon, bonus, voucher
belanja dan sejenisnya.
• Bisa juga dilakukan membuat promosi yang
melibatkan konsumen untuk melakukan
“promosi” untuk produk atau brand Anda.
Kepada Millennial yang terlibat tersebut dapat
juga diberikan insentif penjualan yang
menarik baginya.
Respon
Terhadap Sales Promotion
29. • Publikasi terhadap Millennial lebih menarik dengan
pendekatan personal branding dari sebuah merek.
• Personal branding memiliki arti penting dalam
dunia bisnis online, yaitu untuk membangun brand
awareness khalayak terhadap produk Anda (produk
branded).
• Tujuannya adalah membuat orang lain terkesan dan
kemudian menganggap merek produk memiliki
kapabilitas tertentu. Di sinilah peran personal
branding diperlukan.
Respon
Terhadap Publisitas
30. • Personal selling terhadap Millennial tidak la seperti
pemasaran konvensional selama ini (di mana
penjual dan pembeli akan bertatap muka secara
langsung). Melainkan, nyaris seluruh kegiatan jual
beli Millennial terjadi di dunia maya/online, tanpa
adanya tatap muka. Oleh karena itu, faktor
kepercayaan adalah yang utama.
• Millennial lebih tertarik dan percaya pada
pengalaman langsung (testimoni) dari teman-
temannya/orang lain yang sudah pernah
menggunakan suatu produk.
Respon
Terhadap Personal Selling
31. Marketing Mix
• Model Canvas-Pembentukan “Bisnis Sistem
Resi Gudang”
Kasus Aspek Pasar
pada Perluasan Usaha PT “X”
32. Contoh
Busines Model Canvas
Key
Partners
Key
Activitie
s
Value
Proposition
Key
Resources
Cost
Structure
Customer
Relationshi
p
Customer
Segments
Channels
Revenue
Streams
• Membership
• Giropos
Account
• Gudang SRG
• Pasar Lelang
Online
• BAPPEPTI
• Dinas Kab/Provinsi
• Komunitas
• Juru Lelang
• Perbank
• Finance
• Asuransi
• Lembaga Penguji
Kesesuaian Mutu
• Penyedia Jasa
Transport
• Penyedia Jasa
Pergudangan
• Penyedia Jasa
Penggilingan
• Lembaga Clearing
(PTKBI)
• Dari Logistik:
Warehouse &
Transport
• Finance : Fee Dana
Kredit, Lelang
• SDM
• Jaringan KPC
• Kompetensi IT
• Komuniti
Manajemen
• Efisiensi Distribusi
• Kepastian Mutu &
Harga
• Jaminan Asuransi
atas komuditi
• Resi Gudang dpt
dijadikan Agunan
Kredit oleh Petani
• Petani & UKM
• Kepastian Mutu,
Harga
• Standing Buyer
• Supplier
kebutuhan
Petani
• Risk
Management
• Biaya sewa
Gudang,
• Biaya Operator,
• Biaya SDM,
• Biaya
Pembangunan
Aplikasi
Proyek Bisnis “ ”
( )