1. Memonitoring Penataan Atau Dispay Prodak
23.36 Chalidsurya Blog's
A. Penataan barang dagangan/merchandise
Penataan barang dagangan atau merchandise pada sebuah toko memiliki peran dan arti yang
sangat penting. Sering terjadi seorang ibu yang awalnya datang ketoko untuk berbelanja Susu
kental manis merek tertentu, ternyata pada Rak yang sama terdapat merek lain yang lebih murah.
Melihat pada rak sebelah terdapat deretan biskuit dengan kemasan kaleng menarik serta
tambahan/ hadiah kemasan karton kecil. Pada rak Sabun cuci kondisi sama, hampir semua
deterjen memberikan diskon dan hadiah. Kesemua produk tersebut ditata dengan rapi dan baik
serta memiliki daya tarik. Sehingga pada akhirnya ibu tersebut pulang dengan menbawa berbagai
barang kebutuhan yang sebenarnya tidak ada dalam rencana belanjanya. Hal tersebut terjadi
karena konsumen tersebut melihat penampilan visual yang menarik sehingga terdorong untuk
melakukan impulse buying yakni pembelian seketika.
Departemen atau bagian yang sangat berkaitan dengan kegiatan penataan barang dagangan
adalah Merchandising. Dalam buku First step in a retail career, pengertian merchandising
dijelaskan sebagai berikut; The detailed process of making a store and its product attractive is
called merchandising. Merchandising is the way in which goods are presented to customers.
Dalam pengertian tersebut dijelaskan bahwa penataan barang dagangan adalah suatu cara dimana
barang dagangan disajikan dengan menarik kehadapan konsumen. Proses yang secara rinci
menjadikan toko dan barang dagangannya memiliki daya tarik adalah tugas dan kegiatan
Merchandising. Dengan kata lain segala aktivitas yang berhubungan dengan arus barang mulai
barang dibeli sampai terjual serta pengembangannya adalah tugas pokok Merchandiser, yaitu
orang bertanggung jawab atas penataan barang dagangan
Secara umum kegiatan dan tanggung jawab seorang Merchandiser adalah;
1. Melakukan pembelian produk yang sesuai serta tepat dalam harga dan jumlah
2. Tugas pembelian ini memegang peran yang sangat penting. Melalui keterampilan memilih
barang dan menentukan dimana tempat membeli akan diperoleh barang dagangan yang dapat
dijual dengan harga bersaing. Dalam hal tertentu harus memiliki perasaan peka dalam
mengendalikan produk dengan cara mengamati kecenderungan permintaan serta melakukan
pembelian produk yang diramalkan akan laku dipasaran. Sebaliknya dalam hal tertentu pula
harus mampu menghentikan pembelian suatu produk yang tidak direspon oleh konsumen.
Dalam melakukan pembayaran dapat dilakukan secara tunai, kredit atau konsinyasi yakni
pembayaran dilakukan setelah dilakukan perhitungan terhadap barang yang laku
2. Menentukan harga jual yang tepat, bersaing dan pantas
Apabila kegiatan pembelian yang umumnya dilakukan melalui rekanan, distributor, penyalur
atau langsung produsen telah dilakukan dengan tepat, maka dalam menentukan harga jual akan
relatif lebih mudah. Orientasi dalam menetapkan harga jual adalah sebagai berikut;
Orientasi pada harga pokok/ pembelian
Dalam hal ini dilihat terlebih dahulu harga belinya kemudian ditambahkan dengan
keuntungan yang diinginkan misalnya 15 %. Cara menentukan harga jual ini disebut
Markup pricing
Orientasi pada permintaan pasar
Dalam menentukan harga diawali dengan melihat ke pasar untuk mengetahui berapakah
kekuatan permintaan, berapa banyaknya barang yang diperlukan serta berapa kira- kira
kemampuan untuk membayar. Jika diperkirakan permintaan akan barang tersebut kuat maka
harga ditentukan relatif tinggi. Sebaliknya jika permintaan diperkirakan rendah maka harga
ditetapkan relatif rendah dalam arti mengambil keuntungan yang tidak terlalu besar
Orientasi pada persaingan
Dalam menentukan harga jual terlebih dahulu melihat harga yang dipasang oleh pesaingnya
untuk kemudian menentukan harga jual.Terdapat tiga alternatif yakni menjual lebih rendah,
3. sama dengan pesaingnya atau sedikit lebih tinggi dari pesaing. Bila menjual lebih tinggi
tentunya haraus memiliki nilai lebih misalnya dalam hal pelayanan
Kombinasi dari ketiga hal tersebut
Dalam menentukan harga jual, strategi yang digunakan yakni mengkombinasikan ketiga
orientasi harga tersebut yakni harga pokok, permintaan pasar dan tingkat persaingan. Dalam
prakteknya cara inilah yang umum digunakan dalam menentukan harga jual
3.Melakukan koordinasi yang terpadu dalam kegiatan promosi dan display
Kegiatan promosi tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah penjualan. Strategi penjualan
yang dilakukan untuk menarik minat pembeli antara lain;
Memberikan potongan harga
Menawarkan produk dengan harga yang lebih murah
Menawarkan produk yang berkualitas tinggi
Menawarkan produk yang eksklusive yakni tidak dijual ditempat lain
Memperluas variasi produk
Menekan biaya
Meningkatkan pelayanan
Guna lebih meningkatkan jumlah pengunjung pada event tertentu misalnya tahun baru, hari
ulang tahun kemerdekaan dan event lainnya menyelenggarakan kegiatan lomba, kontes,peragaan
dan lainnya yang biasanya dilakukan dengan berkerja sama dengan produsen atau pemasok.
Agar barang yang ditata memiliki daya jual, maka penataan barang barang dagangan haruslah
mengacu pada tehnik display yang akan diuraikan pada bagian berikut
4. Melakukan estimasi penyediaan barang yang tepat
Pada sebuah toko persediaan barang disimpan di gudang. Fungsi gudang pada dasarnya adalah
sebagai tempat menerina barang, tempat menyimpan dan tempat mengeluarkan barang
4. Dalam hal menerima barang harus diatur waktu penerimaannya untuk menjaga kebersihan dan
untuk menjaga jangan sampai terjadi percampuran barang. Seluruh barang yang diterima harus
dicek kualitas dan jumlahnya serta dikelompokkan agar memudahkan saat mengeluarkan. Dalam
hal penyimpanan harus lebih ditekankan pada pada stock yang memadai untuk menyediakan
barang yang cukup untuk waktu penjualan yang ditentukan. Pengeluaran barang dari gudang
harus menggunakan sistem FIFO, artinya barang yang diterima lebih dulu dari suplier
dikeluarkan lebih dahulu untuk mengurangi resiko barang rusak/ daluwarsa.
B. Pengelompokan barang dagangan
Untuk memudahkan calon pembeli memilih barang yang diperlukan, serta mempermudah dalam
melakukan penataan barang maka harus dilakukan pengelompokan barang dagangan atau
grouping. Grouping adalah sitem untuk melakukan seleksi dan pemilihan sejumlah barang yang
akan dijual, dengan mengelompokkan penempatan item/ jenis barang yang strategis guna
memudahkan pembeli memilih barang. Jadi grouping sangat erat kaitannya dengan display.
Kegiatan grouping juga dimaksudkan agar barang yang satu dengan barang lain yang memiliki
sifat kimia berbeda tidak bercampur. Karena hal ini dapat mengurangi kualitas barang. Dalam
pengelompokan di toko tiap- tiap group diberi label pada rak sesuai dengan barang yang dipajang
dengan mencantumkan kode barang, merek, jumlah barang yang ada di rak. Grouping dilakukan
dalam dua kelompok besar yaitu Food dan Non Food sebagai contoh berikut;
KELOMPOK MAKANAN/ MINUMAN ( FOOD )
Dept. Nama Departemen Nama/ Merek barang
01 SNACK Chiki, Taro, dll
5. ( Makanan kecil )
02 BISKUIT& COOKIES Monde, Roma, Khong Guan
03 CONFECTIONERY
(Kembang gula dan cokelat )
04 MILK
( Susu )
Dancow, Benbera, Indomilk
05 SOFT DRINK
(Minuman ringan )
Fanta, Coca cola, Pepso cola,
06 BABY FOOD Promina, Nutricia,
07 BREAKFAST FOOD& DRINK
(Makanan dan minuman pagi/ sarapan pagi )
Torabika, Kapal api,
08 NOODLE/SOUP/EXTRACT/PASTA Indomie, Supermie, Makartoni
09 SPICES&CONDIMENT
(Bumbu-bumbu dapur )
Saus tomat , sambal, kecap, lada, merica
10 CANNED MEAT/FISH/VEGETABLE
(Daging, ikan,sayur dalam kaleng)
Corned beef, saden
11 CANNED FRUITS& BOTTLE Buah- buahan aleng ,Delmonte
12 PRODUCE DAIRY & ICE CREAM Campina, Woody, Margarine, keju
KELOMPOK NON FOOD
Dept. Nama Departemen Nama/ Merek barang
01 HOUSEHOLD CLEANER
(Pembersih alat rumah tangga )
Pembersih lantai, Molto, Baygon, Lisol
02 KITCHENWARE&HOUSEHOLD WARE
(Alat dapur dan alat rumah tangga )
Timbangan kue, pisau, panci. Teko
6. 03 TABLEWARE& GIFT
(Barang pecah belah & Kado )
Piring, gelas, cangkir,
04 AUTOMOTIVE SUPPLIES&TOOL KIT Bay fresh, Ambipur, Kunci stang mobil
05 BEAUTY AID
( Alat kecantikan )
Kapas, Pelembab, Shampoo, cologne
06 STATIONARY
( Alat tulis kantor )
Kertas, tinta printer, pulpen, Bambi
07 KNITTING & CLOTHING Handuk, seprei, Taplak meja
08 APPAREL
( Pakaian )
Pakaian bayi, Jaket, pakaian dewasa
09 ACCESSORIES
( Perhiasan )
Ikat pinggang, Bando, Topi
10 TOYS & ART
( Mainan anak & barang kesenian )
Boneka, Mobilan, Lilin mainan
Grouping tersebut diatas adalah untuk toko swalayan atau supermarket. Kegiatan
pengelompokan barang juga dapat didasarkan atas tingkatan umur konsumennya. Toko yang
menjual pakaian, akan mengelompokkan barangnya atas Pakaian bayi, anak- anak, remaja,
dewasa dan masih dikelompokkan lagi Pria dan wanita.
C. Display
Salah satu daya tarik pada toko adalah penataan barang dagangannya. Melalui berbagai bentuk
penyajian barang dagangan pada berbagai model rak display maka menjadikan suasana toko
menjadi semarak, dan menimbulkan daya tarik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan volume
penjualan. Uraian tersebut adalah gambaran tentang pentingnya display
7. Yang dimaksud display adalah usaha yang dilakukan dalam penataan barang dagangan ditoko,
dengan memperhatikan unsur pengelompokan jenis dan kegunaan barang, kerapihan dan
keindahan dengan tujuan mengarahkan pembeli agar tertarik untuk melihat dan memutuskan
untuk membeli.
Dalam membuat display harus pula memperhatikan pengaturan tempat atau space manajemen
yaitu sistem pengaturan barang dengan mengoptimalkan pemakaian ruangan yang tersedia
sehingga menghasilkan nilai lebih antara lain;
1. Mempercepat perputaran barang
2. Menurunkan biaya gudang melalui pencegahan penumpukan persediaan barang digudang
3. Menciptaka daya tarik bagi konsumen
Dengan demikian dalam space manajemen harus merencanakan;
1.POP ( Point of Purchase ) yakni suatu keterangan tentang nama barang,ukuran, harga dan
keterangan lain yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga menarik dan mudah dilihat pada
posisi orang berdiri
2. Pemajangan ( display )
Dalam kegiatan pemajangan perlu memperhatikan;
Pengelompokan barang/ grouping
Pengaturan jumlah barang dalam rak disesuaikan dengan daya jual barang tersebut
Memperhatika bentuk, jenis dan komposisi warna kemasan
Memperhatikan FIFO yaitu pemajangan barang yang memperhatikan tanggal masuk
barang untuk menghindari daluwarsa/expired date
Menggunakan Price card, yang berisi data pisik barang misalnya nama barang, kode
barang, kode supllier/ pemasok, harga jual, nomor rak, jumlah minimum stock dan
lainnya
Selanjutnya secara teknis dalam melakukan penataan barang/ display terdapat beberapa syarat
penting yang harus dipenuhi yakni;
8. 1. Rapi dan bersih
Kerapihan dan kebersihan merupakan salah satu faktor yang dapat menarik perhatian
pelanggan untuk mendekat melihat barang sehingga pada akhirnya tertarik untuk membeli
2. Mudah dicari
Slah satu cara untuk untuk membuat pembeli nyaman dan betah berbelanja adalah
tersedianya berbagai kemudahan- kemudahan. Untuk itu barang yang dipajang di rak
haruslah menurut kelompoknya atau grouping serta petunjuk barang yang umumnya
digantung diatas ( Sign board )
3. Mudah dilihat
Dalam memajang Label barang dan label harga pada Rak pajangan haruslah menghadap ke
depan/ ke luar sehingga pembeli dengan mudah dapat melihat tanpa menyentuh barang
4. Mudah dijangkau
Pada umumnya pengunjung toko adalah para wanita yang memiliki tinggi badan antara 150
cm – 160 cm . Untuk itu dalam menata barang haruslah memperhitungkan ketinggian
peralatan display yang disesuaikan dengan tinggi badan agar mudah untuk dijangkau.
Demikian juga untuk barang kebutuhan sehari- hari jangan diletakkan pada tempat yang
tersembunyi
5. Aman
Dalam menata barang harus mempertimbangkan keamanan. Barang yang mudah pecah
misalnya, jangan diletakkan dipinggir karena dapat dengan mudah tersentuk pembeli yang
menyebabkan kecerlakaan dan kerusakan barang. Dalam melakukan display jangan
meletakkan makanan berdekatan dengan barang yang mengandung racun
Kelima hal tersebut diatas adalah pertimbangan dasar dalam menata barang dagangan pada Rak
agar memiliki daya tarik bagi pengunjung.
9. Disamping hal tersebut diatas, dalam pelaksanaan menata barang beberapa hal harus
diperhatikan yakni;
1. Dalam meletakkan barang di rak jangan ditumpuk, karena hal ini akan mempersulit
pembeli untuk mengambil barang dan tumpukan tersebut dapat jatuh dan membahayakan
pembeli saat memilih barang
2. Harus diupayakan stock barang pada Rak display dalam keadaan penuh. Apabila stock
barang tinggal sedikit, maka letakkan sisa barang dan rapatkan pada pojok depan rak
3. Produk dan merek untuk barang- barang yang perputarannya cepat, maka jumlah barang
yang didisplay harus lebih banyak dibanding barang yang perputarannya kecil.
4. Apabila menata produk pada rak susun, maka ukuran kemasan yang paling kecil
diletakkan pada rak atas dan ukuran kemasan paling besar diletakkan pada rak paling
bawah. Contoh; pada rak susun 4, maka kemasan 250 gram diletakkan paling atas, 400
gram dibawahnya, kemasan 750 gram dibawah 400 gram dan kemasan 1 kg berada pada
rak paling bawah
5. Label harga dan informasi barang (ticket) fungsinya untuk membantu penjualan. Untuk
memudahkan penglihatan maka Label harga diletakkan pada pandangan kiri komsumen
dan dibawah produk
6. Untuk menata barang- barang Fashion di rak maka cara menempatkannya mulai dari kiri
kekanan yakni dari ukuran kecil, dan ukuran besar disebelah kanan
Keenam hal tersebut diatas adalah merupakan pertimbangan dasar untuk melakukan display agar
memiliki daya jual tinggi
Dengan demikian dapat dikatakan kegiatan display merupakan upaya untuk menandani toko,
layaknya mendadani seorang gadis. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh pemilik toko tetapi
dilakukan bersama, yakni toko dan pemilik merek/ produsen, karena keduanya memiliki
kepentingan yang sama. Hasil kerjasama tersebut dapat kita lihat ditoko antara lain;
Shelf vision yakni Iklan di rak dan di depan produk, cart vision yaitu iklan yang diletakkan di
troli/ kereta belanja, wall vision, floor vision yakni iklan dilantai. Dengan demikian hampir
10. semua tempat/ ruangan dipergunakan untuk berpromosi berbagai merek produk dan dari
kesemua itu Rak merupakan tempat yang sangat strategi
1. Jenis- jenis display
Teknologi display yang semakin berkembang yang ditunjang dengan berbagai model rak,
menyebabkan penataan barang menjadi semakin bervariasi dengan upaya tampilan yang
maksimal. Hal ini memacu para produsen dan pemasok untuk memperkenalkan produk dan
mereknya melalui rak- rak display.
Berdasar atas penempatan barang terdapat beberapa jenis display antara lain;
Vertikal display ( pemajangan susun tegak )
Yaitu cara display dengan posisi susunan barang tegak dalam rak. Untuk pemajangan ini
perlu memperhatikan hal- hal sebagai berikut;
o Barang yang kecil diletakkan diatas dan yang besar dibawah
o Barang yang kecil dikiri dan yang besar dikanan
o Komposisi warna produk harus diperhatikan agar tampak serasi dan enak
dipandang
o Untuk jenis Food ( makanan/ minuman ) umumnya terdapat 3 jenis kemasan
yakni plastik, karton/kotak/doos dan botol atau gelas. Jika produk yang didisplay
terdapat 3 macam kemasan tersebut maka penyusunannya berurutan mulai dari
kemasan plastik diletakkan paling atas, kemudian karton/kotak/doos dan kemasan
botol/gelas diletakkan paling bawah
o Jarak antara Rak dalam Gondola harus sama atau semakin keatas semakin kecil
Floor display ( pemajangan di lantai)
Adalah model display dimana penataan barang menggunakan lantai dasarnya tanpa
menggunakan rak tertentu. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam floor display antara lain;
o Tinggi maksimun 100 cm
o Barang adalah sejenis
11. o Letaknya strategis
o Tidak mengganggu arus barang maupun arus pelanggan
o Menggunakan POP ( Point of Purchase ) yang menarik misalnya berupa tulisan,
atau bisa juga menggunakan SPG (Sales Promotion Girl )
o Diberi alas yang sesuai misalnya Palet
o Luas sekitar 90 cm x 90 cm
Impulse buying product display ( pajangan untuk menggerakkan hati )
Adalah display yang ditempatkan pada posisi yang strategis mudah dijangkau banyak dilalui
pengunjung dengan harapan orang yang lewat tergerak untuk membeli. Display ini biasanya
berada dekat Kasir.Produsen taupun pemasok, bila ingin produknya didisplay pada tempat
tersebut harus menyewa mahal
Wall display
Wall display adalah display dimana produk ditata/ ditempel didinding. Display ini biasanya
untuk barang- barang fashion seperti pakaian dan kelengkapannya. Salah satu hal yang harus
diperhatikan dalam wall display, yakni barang yang didisplay didinding harus pula ada di
rak. Contoh; Terdapat tiga ukuran baju, S, M dan L dipajang didinding, maka di rak display
pun harus ada ukuran tersebut
Merchandise mix display
Yaitu pemajangan untuk menawarkan produk lain yang berhubungan dengan produk yang
baru dibelinya. Pemajangannya dengan menggabungkan dua produk yang saling berkaitan.
Dengan demikian konsumen yang membeli salah satu produk diingatkan untuk membeli
produk lain sebagai pelengkapnya. Misalnya kopi dan creamer. Juga sering ditemui pada
pajangan minuman, pada rak tambahan depannya terdapat Kacang kulit yang didisplay.
Maksud display tersebut mengingatkan kita untuk membeli minuman dan Kacang kulit
sebagai pelengkapnya
Cut cases display
12. Adalah model display tanpa gondola, yakni menggunakan kotak/ karton kemasan besar yang
dipotong setengahnya sedemikian rupa dan disusun rapi sehingga produknya tampak.
Display ini cocok untuk makanan atau minuman kaleng
Jumble display
Jumble display adalah display campur aduk. Dalam hal ini produk diletakkan dalam sebuah
tempat terbuka dan pembeli bebas untuk mengaduk aduk barang untuk memilih.
C. Tata letak dan arus pengunjung ( Store layout and Traffic flow )
Mengatur ruangan melalui tata letak dan mengarahkan arus pengunjung adalah sesuatu hal yang
sangat penting guna membuat daya tarik pengunjung. Melalui tata letak yang baik maka akan
sangat berpengaruh terhadap penampilan dan citra toko. Bagi konsumen pembentukan kesan
terjadi pada saat calon pembeli berada dilingkungan luar toko, masuk ketoko, melihat lihat
barang sekeliling toko dan saat menyelesaikan pembayaran dan meninggalkan toko
Agar terbentuk citra positif terhadap toko maka dalam pengaturan Layout meliputi:
Floor Layout yaitu tata ruang/ lantai , dimana peralatan toko ditempatkan
Fixturing yaitu pemilihan dan penggunaan peralatan display dan peralatan lainnya seperti
Cash Register
Display yaitu bagaimana barang ditata dan disajikan sehingga menarik
Atmosphere yaitu penciptaan suasana sehingga konsumen menjadi nyaman
Hal yang sangat mendasar dalam tata ruang dan penempatan peralatan serta penataan barang
sehingga memudahkan arus pengunjung toko adalah bentuk Layoutnya. Pada dasarnya terdapat
dua bentuk layout toko yaitu;
1. Grid pattern
13. Bentuk ini umumnya digunakan pada super market, karena model Grid ini dapat
mengarahkan pengunjung berkeliling mengikuti lorong rak. Selain itu melalui cara ini
toko dapat menampilkan berbagai macam barang dagangan pada rak- rak display tersebut
2. Free flow pattern
Bentuk ini umumnya digunakan pada Departemen store atau toko- toko fashion lainnya.
Dalam bentuk ini pengunjung bebas dan tidak diarahkan mengikuti jalur tetapi dapat
memilih dan mencari barang yang diperlukan.Untuk itu pada titik- titik tertentu harus
ditempatkan pajangan- pajangan yang berkaitan dengan produk yang dipromosikan.
3. Combination pattern
Bentuk ini umumnya digunakan pada Departemen strore besar dan modern yang terdiri
dari beberapa area. Untuk barang- barang fashion mengacu pada Free flow pattern sedang
untuk area buku dan alat- alat tulis menggunakan Grid pattern . Dengan model ini
pengaturan ruang dan arus pengunjung menjadi lebih efektif.
Kedua bentuk tata ruang dan tata letak tersebut pada dasarnya memiliki kelebihan dan
kekurangan. Namun pertimbangan utama dalam memilih bentuk Layout adalah jenis/ kelompok
barang serta harga barang dagangan. Adapun kebaikan dan kelemahan masing- masing bentuk
adalah sebagai berikut;
Kebaikan Grid pattern:
Tampilan barang dagangan dapat maksimal
Semua tempat/ lantai dapat termanfaatkan
Memudahkan pembeli untuk menelusuri setiap jalan antar rak/ gang ( aisle ) guna
mencari barang
Memudahkan pengawasan terhadap barang
Kelemahan Grid pattern:
14. Ruang gerak pembeli kurang bebas karena diarahkan jalurnya
Pada saat padat pengunjung, suasana menjadi kurang nyaman karena padat pengaturan
dan padat barang
Keuntungan Free flow pattern:
Suasana terbuka dan terasa santai
Memudahkan pembeli untuk berkeliling melihat dan mencari barang kebutuhan
Mudah untuk mengatur barang yang dipromosikan
Mudah untuk mengatur display dengan menggunakan tema tertentu misalnya Lebaran,
Natal, Valentine Day dan sebagainya
Kelemahan Free flow pattern:
Memerlukan banyak tenaga untuk melayani pembeli
Pembeli akan membuang banyak waktu untuk berkeliling atau menjadi binggung/ ragu
dengan apa yang telah dilihat
Hal lain yang merupakan pertimbangan pokok dalam tata letak adalah pengaturan arus
pengunjung atau traffic flow. Dalam menentukan traffic flow harus melihat kebiasaan- kebiasaan
pembeli saat berbelannja, yakni arah dan bagian mana mereka banyak lewat dan bagian mana
yang umumnya kurang diminati/ dilewati. Seperti diketahui apabila seseorang masuk kedalam
suatu ruangan umumnya orang akan mengarahkan pandangan dan memperhatikan apa- apa yang
ada disebelah kiri. Berdasarkan kebiasan- kebiasan tersebut dalam pembagian area dan
pengaturan display dikenal tiga istilah yakni;
Hot spot
Area toko yang umumnya sering dan selalu dilewati pembeli, misalnya bagian depan, area
dekat kasir
Warm spot
Area toko yang banyak dilewati, seperti bagian tengah toko
15. Cold spot
Area toko yang agak jarang dilewati misalnya sudut- sudut belakang
Setelah mengetahui pembagian area tersebut maka berbagai barang dagangan dapat kita display
sesuai dengan kebutuhan. Dalam meletakkan dan menempatan barang dagangan pada area- area
tersebut harus memperhatikan komponen barang dagangan yang meliputi;
Bestseller
Best seller adalah kelompok barang yang perputarannya tinggi karena banyak diperlukan
oleh konsumen. Produk best seller ini bisa sepanjang tahun atau pada saat tertentu saja
misalnya; seragam sekolah pada tahun ajaran baru, baju anak- anak pada saat menjelang
lebaran
Impulse line
Impulse line adalah penempatan barang pada posisi yang strategis sehingga mendorong
orang membeli tiba- tiba tanpa direncanakan. Misalnya menempatkan makanan kecil/
snack, permen, cokelat pada rak dekat kasir
Advertise line
Advertise line adalah penempatan barang yang sedang dipromosikan. Untuk itu letaknya
pada posisi yang strategis yakni banyak dilalui oleh pengunjung, biasanya pada Hot spot
Problem stock
Problem stock adalah berbagai barang yang perputarannya sangat lambat. Hal ini
kemungkinan terjadi karena kesalahan dalam memperhitungkan pembelian, atau
disebabkan oleh kurang perhatian terhadap produk sehingga kelihatan lama dan kurang
bersih. Untuk barang yang masuk kategori problem stock umumnya dilakukan obral atau
diskon dengan menggunakan Jumble display ( campur aduk )
D. Label/ Kartu harga/ Tickets
16. Apabila kita masuk kesebuah Supermarket atau Depatemen store, kita akan melihat berbagai
tulisan tangan menarik berisi informasi barang dan harga yang diletakkan dekat barang atau
bahkan diletakkan diatas dalam posisi digantung. Kesemua itu disebut Label/ kartu harga atau
ada yang menyebut Sign. Pada dasarnya fungsi Label tersebut adalah untuk membantu penjualan
dengan memberikan informasi tentang barang. Disamping itu fungsi Ticketing adalah untuk
membuat suasana sekitar toko menjadi lebih meriah dan menyenangkan. Ticket yang baik adalah
yang dapat mempengaruhi calon pembeli untuk mengambil keputusan membeli. Agar penulisan
Ticket/ label dapat mengenai sasaran maka layout Ticket adalah sebagai gambar berikut
LEAD LINE
HEAD LINE
DESCRIPTIVE LINE
PRICE
BASE LINE
Keterangan :
LEAD LINE adalah kata- kata yang memandu pandangan untuk mengetahui/ melihat lebih
dalam. Untuk itu dalam membuat lerad line kata- kata singkat seperti; Baru tiba, Hanya hari ini,
Turun harga dan sebagainya
HEAD LINE adalah informasi tentang produk yang ditawarkan
DESCRIPTIVE LINE adalah keterangan sedikit rinci tentang barang tersebut, misalnya
keuntungan produk tersebut
17. PRICE adalah informasi tentang harga produk yang ditawarkan tersebut yang ditulis dengan
huruf yang lebih besar dari yang lain
BASE LINE adalah informasi tentang kualitas atau ukuran misalnya per Kg, Ons dan sebagainya
Disamping label dan ticket, guna mempermudah administrasi usaha khususnya Kasir digunakan
tenologi baru yaitu Barcode. Barcode merupakan Label berisi garis- garis yang mempermudah
untuk mengetahui harga pada mesin pembaca . Melalui barcode dan mesin pembacanya akan
mempercepat pelayanan, karena kasir tidak perlu menekan- nekan tombol setiap menghitung
harga barang yang dibeli konsumen.
Oleh : Chalid Surya
18. Cara menata barang dagangan di toko.
Salahsatucara agar tokolebihmenarikadalahdenganmenatabarangdagangandengansedemikianrupa
agar tampak lebih menarik, meyakinkan dan lebih rapi, tentunya dengan harapan penjualan semakin
meningkat. Berikut tipsnya:
1. Isilah pada bagian depan tokoterlebih dahulu.Kesanpenuhharusandatampilkandenganmenataproduk
anda denganmengutamakanmengisi bagiandepanatauetalase depanterlebihdahulubahkanadayang
mengisi bagian teras atau trotoar toko agar lebih menarik perhatian calon pembeli. Keamanan harus
diutamakanjangansampai produktersebutjadi sasaranpencurianorangyanglalulalang di depan toko.
2. Perhatikan warna. Tempatkan produk dengan warna warna cerah di bagian yang paling mudah dilihat,
padukan warna cerah tersebut letakkan bersebelahan dengan warna cerah lain. Misalnya warna
merah,kuning,orange, putih sehingga lebih cepat menangkap perhatian pengunjung.
3. Disain menarik sebagai jangkar. Sering kali kita dapati produk yang tidak terkenal memiliki disain atau
model yang sangat menarik dan inovatif, anehnya produk terkenal justru disainnya malah biasa-biasa
saja,ini sering kita temukan pada produk fashion. Gunakan produk dengan disain menarik ini sebagai
jangkaratau penarikdengancara menggandengkannyadenganprodukyangsudahpunyanama, dengan
harapan pengunjungakantertarikuntukmembeli keduanyadenganduaalasanlangsung,disainmenarik
atau merek terkenal.
4. Produklaris di bawah.Padatoko retail,letakkanprodukyanglarisdi rak bagianbawah, kenapa?Karena
produkyang larisbagaimanapuntetapakandi cari, pembeli sudahsangathapal bentukproduktersebut,
19. sehinggaditempatkandi bagianbawahpuntetapakanmudahditemukan,sedangkanuntukprodukyang
kurang terkenal tempatkan produknya di bagian yang sejajar dengan mata, selain untuk membantu
distributoruntukmenjualkanproduknya, rakyangsejajardenganmata harga promosi atau sewaraknya
relatif tinggi,distributor biasanya rela membayar sewa pada pemilik toko agar produknya ditempatkan
di tempat strategis. lumayan kan buat tambahan pemasukan toko anda.
5. Kemasan besardikanan.Biasakanmeletakkanprodukdengankemasanbesardi sebelahkanan,misalnya
produksusumerekA kemasan1000 gram di sebelahpalingkanankemudiandiikuti dengankemasan800
gram demikian seterusnya sampai kemasan yang paling kecil. Kenapa? Karena kebiasaan manusia
menggunakan tangan kanan maka probabilitas terpilihnya produk dengankemasanbesar akan semakin
tinggi.
6. Kelompokkan produk. Kelompokkan produk dengan kategori yang sama pada satu tempat yang
berdekatan, dan menempatkan produk pelengkap berdekatan misanya mi isnstan berdekatan dengan
saos atau sambal.
7. Tempatkan produkimpulsif dikasir. Sambil antri biasanyapembeli sukacomotsana sini manfaatkanhal
ini dengan menempatkan produk dengan harga murah di sekitar kasir, seperti permen, rokok, coklat,
aksesorismurah.Sehinggaakanmenambahjumlahbelanjaan. Pilihlahkasiryangsantai agaryang sedang
antri akan semakin rajin men comot produk tambahan ke keranjang belanja.
Sebenarnyabanyaklagi tipsuntukmenataprodukdi toko,untukitudi tuntutkreatifitasdankejeliananda
untuk terus berinovasi dan seringlah berkunjung ke toko sejenis dengan anda untuk menambah
pengetahuan dan membuka wawasan.