1. METODELOGI PENELITIAN
Deskripsi
Pengantar Metodologi Penelitian yang meliputi definisi penelitian ilmiah, jenis, syarat serta
Prosedur penelitian. Penyusunan proposal, mulai dari pemilihan topik, perumusan masalah,
asumsi dan hipotesa, penyusunan proposal sampai studi pendahuluan. Pengumpulan data
yang meliputi sumber data, variabel dan instrumen, cara pengumpulan data, penyusunan
kuesioner. Metode sampling dengan ruang lingkup sampel/populasi, Sampling Acak
Sederhana, Sampling Acak Stratifikasi, Sampling Acak Sistematik dan Sampling Acak
Bercluster. Pengolahan dan Analisis Data dengan ruang lingkup persiapan pengolahan data,
pengolahan data, Analisis deskriptif serta analisa Statistika Teknik penulisan Laporan ilmiah
yang meliputi format, aturan pengetikan, aturan penulisan footnote, kepustakaan, menyingkat
kata serta penulisan kata asing
Tujuan
Paham Konsep dan Prosedur penelitian mulai dari penyusunan proposal, pengumpulan data,
Metode sampling, pengolahan dan analisa data, sampai pada penulisan Laporan penelitian.
Reference
1. Nazir, M., Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Cetakan ke enam, Jakarta, 2005.
2. Iqbal Hasan, M, Metodelogi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia Indonesia, Jakarta,
2002.
3. Marzuki., Metodologi Riset, BPFE, UII, YGY, 1986
4. Suryabrata, S. 1995. Metode Penelitian. Jakarta : rajawali Pers
5. Muhadjir, N. 1992. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Rake Sarasin
6. Moleong, L.J. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
7. James L Bonwditch dan Anthony F Buono, A Primer on Organizational Behavior,
edisi kelima, John-Wiley and Sons, Inc.,2001
8. Julia Brannen, Memadu Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, 2000
2. METODELOGI PENELITIAN
Materi Kuliah Minggu 1
1. Penelitian dalam Bahasa Inggrisnya Research (Re-search) yang diartikan secara
harfiyah mencari kembali. Kalau dalam kamus Webster : Penelitian adalah
Penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu
penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu.
2. Penelitian dan ilmu mempunyai keterkaitan yang sangat erat, sehingga ahli pada
jaman dulu menganggap bahwa hasil penelitian itu adalah ilmu, hal itu mungkin
terjadi karena memang belum banyak pada saat itu ilmu baru yang ditemukan. Akan
tetapi dengan kondisi jaman sekarang dimana ilmu banyak ditemukan, ilmu dianggap
sebagai proses lanjutan dari penelitian untuk mengahasilkan kebenaran (the truth)
baru.
3. Kebenaran ilmiah dapat diterima karena memenuhi 3 hal;
a. Adanya koheren yaitu konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang
dianggap sudah benar, misalnya kamu akan mati, statemen itu bisa
diterima karena memang sudah ada kebenaran bahwa semua orang pasti
mati. Kebenaran lama itulah yang akan dijadikan landasan untuk
menemukan kebenaran baru lainnya.
b. Adanya Koresponden yaitu Materi yang terkandung mempunyai hubungan
dengan obyek yang akan dituju. Misalnya kita melakukan penelitian
kenapa tembok ini ada setrumnya (aliran listriknya), kemudian kita
mencari saluran listrik yang menempel pada tembok ini, maka itu benar
ada koresponsinya. Contoh lainnya ada pernyataan ibukota Indonesia
adalah jakarta, maka itu ada kaitan dan memang faktualnya Jakarta ada di
Indonesia dan menjadi Ibukota. Tapi jika ibukota Indonesia adalah Bandar
Sribengawan, maka tidak ada koresponsinya.
c. Pragmatis yaitu Kebenaran tersebut mempunyai sifat fungsional dalam
kehidupan praktis, bukan hanya konsep atau angan-angan.
4. Kebenaran sebagai hasil penemuan penelitian untuk dunia pendidikan seharusnya
ilmiah yaitu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut;
a. Purposiveness yaitu memiliki fokus tujuan yang jelas
b. Rigor teliti, dan memiliki dasar teori dan metodelogi yang baik
c. Testibility, yaitu prosedur pengujian hepotesis jelas
d. Replicabilility, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama sehingga
bukan kebetulan semata.
e. Objectivity, berdasarkan fakta dari data aktual, bukan subyektif
f. Generalizability, Berguna secara umum.
g. Precision, akurat dan paling tidak mendekati realita.
3. Sedangkan pendapat lainnya menyebutkan bahwa penelitian haruslah (1) mengikuti
konsep ilmiah, (2) Sistematis, (3) Terencana/kesengajaan.
5. Penelitian sendiri berdasarkan alasannya dapat dibedakan menjadi;
a. Basic research (Penelitian dasar), yaitu penelitian yang mempunyai alasan
intelektual dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak
secara langsung dapat digunakan. Pada beberapa hal sering disebut sebagai
philosophy research.
b. Applied Research (Penelitian terapan) yaitu penelitian yang mempunyai
alasan praktis dengan tujuan untuk dapat melakukan sesuatu lebih efisien
dan efektif.
6. Tujuan Penelitian secara umum adalah;
a. Tujuan exploratif (tujuan penemuan), menemukan sesuatu yang baru
dalam ilmu pengetahuan. Ini merupakan syarat sebuah penelitian untuk
meraih gelar doctor (Ph.D) di luar negeri.
b. Tujuan verifikatif (tujuan pengujian) menguji kebenaran suatu
pengetahuan yang sudah ada.
c. Tujuan developmental (tujuan pengembangan) mengembangkan sesuatu
pengetahuan yang sudah ada.
d. Tujuan penulisan karya ilmiah, membuat skripsi, thesis, desertasi.
7. Metode Penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Metode
penelitian beda dengan prosedur penelitian ataupun teknik penelitian. Metode
penelitian mencakup prosedur penelitian dan teknik penelitian. Prosedur
membicarakan urutan kerja penelitian, sedangkan tiknik penelitian membicarakan
tentang alat-alat baik berupa hardware maupun software (teori dll) yang digunakan
untuk mengerjakan penelitian, misalnya teknik mengumpulkan data, teknik mengolah
data dll. Metode penelitian membicarakan tatacara pelaksanaan penelitiannya
sehingga mencakup keduanya.