Usaha kecil dan menengah (UKM) memainkan peranan penting dalam perekonomian Indonesia dengan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan rumah tangga. UKM didefinisikan berdasarkan ukuran permodalan, aset, dan tenaga kerja. Pemerintah mendukung pengembangan UKM melalui regulasi dan fasilitas untuk mengatasi hambatan seperti kurangnya modal dan akses pasar.
2. Usaha kecil menengah atau sering disingkat UKM
merupakan salah satu bagian penting dari
perekonomian suatu negara maupun daerah,
begitu juga dengan negara indonesia. UKM ini
sangat memeiliki peranan penting dalam lajunya
perekonmoian masyarakat. UKM ini juga sangat
memebantu negara atau pemerintah dalam
menciptakan lapangan kerja baru dan lewat UKM
juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang
dapat menggunakan tenaga-tenaga baru yang
dapat mendukung pendapatan rumah tangga.
3. Usaha kecil dan menengah disingkat UKM
adalah sebuah istilah yang mengacu ke
jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan
bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak
termasuk tanah dan bangunan temat
usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri.
4. Menurut keputusan presiden RI no 99
tahun 1998
Menurut badan pusat statistik (BPS)
Berdasarkan keputusan menteri keuangan
nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27 juli
1994
Menurut UU No 20 tahun 2008
5. Pada perinsipnya definisi dan kriteria UKM
di negara-negara asing didasarkan pada
aspek-aspek sebagai berikut:
- jumlah tenaga kerja
- Pendapatan
- Jumlah aset
6. World Bank, membagi UKM ke dalam 3 jenis,
yaitu
Medium enterpire
Small enterpire
Micro enterpire
Singapura mendefinisikan UKM sebagai usaha
yang memiliki minimal 30%
Pemegang saham lokal serta aset produksi
tetap (fixed productive asset) di bawah SG $
15 juta
7. Malaysia mendefinisikan UKM sebagai usaha yang memiliki
jumlah karyawan yang bekerja penuh (full time worker) kurang
dari 75 orang atau yang modal pemegang sahamnya kurang
dari M $ 2,5 juta. Definisi ini dibagi menjadi dua, yaitu:
- small industry (SI)
- medium industry (MI)
Jepang membagi UKM sebagai berikut :
- Mining and manufacturing dengan kriteria jumlah karyawan
maksimal 300 orang atau jumlah modal saham sampai
sejumlah US$2,5 juta
- Retail dengan kriteria jumlah karyawan maksimal 54 orang
atau jumlah modal saham sampai US$ 820 ribu.
- Service dengan kriteria jumlah karyawan maksimal 100 orang
atau jumlah modal saham sampai US$420 ribu.
8. Korea selatan mendefinisikan UKM sebagai
usaha yang jumlahnya di bawah 300 orang
dan jumlah assetnya kurang dari US$ 60
juta.
European commision, membagi UKM ke
dalam 3 jenis, yaitu :
- Medium-sized enterpire
- Small-sized enterpire
- Micro-size enterpire
9. Dalam pespektif perekmbanganya, UKM
dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat)
kelompok yaitu :
Livelihood activities,merupakan UKM
yang di gunakan sebagai kesempatan
kerja untuk mencari nafkah, yang lebih
umum dikenal sebagai sektor informal.
Contohnya pedagang kaki lima
Micro enterpire, merupakan UKM yang
10. Small dynamic enterprise, merupakan UKM
yang telah memiliki jiwa kewirausahaan
dan mampu menerima pekerjaan
subkontrak dan ekspor.
Fast moving enterprise, merupakan UKM
yang telah memiliki jiwa kewirausahaan
dan akan melakukan transformasi menjadi
usaha besar (UB).
11. Beberapa UU dan peraturan tentang UKM:
UU No 9 tahun 1995 tentang usaha kecil.
PP No 44 tahun 1997 tentang kemitraan.
PP No 32 tahun 1998 tentang pembinaan dan pengembangan usaha kecil.
Inpres No 10 tahun 1999 tentang pemberdayaan usaha menengah.
Keppres No 127 tahun 2001 tentang bidang/jenis usaha dicadangkan. Untuk
usaha kecil dan bidang/jenis usaha yang terbuka untuk usaha menengah
atau besar dengan syarat kemitraan.
Keppres No 56 tahun 2002 tentang restrukturisasi kredit usaha kecil dan
menengah.
Permenneg BUMN per-05/MBU/2007 tentang program kemitraan badan
usaha milik negara dengan usaha kecil dan perogram bina lingkungan.
Permenneg BUMN Per-05/MBU/2007 tentang program kemitraan badan
usaha milik negara.
Undang-undang No 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan
menengah.
12. Peranan UKM menjadi bagian yang di
utamakan dalam setiap perencanaan
tahapan pembagunan yang dikelola oleh
dua departemen:
1) Departemen perindustriaan dan
perdagangan
2) Departemen koperasi dan UKM
13. Faktor internal
- Kurangnya permodalan
- Sumber daya manusia yang terbatas
- Lemahnya jaringan usaha dan
kemampuan penetrasi usaha kecil
o Faktor eksternal
- Iklim usaha belum sepenuhnya kondusif
dengan kebijaksanaan pemerintah
- Terbatasnya sarana dan prasarana usaha
- Terbatasnya akses pasar
14. Perlu diupayakan hal-hal berikut:
- Penciptaan iklim usaha yang kondusif
- Perlindungan usaha jenis-jenis tertentu
- Mengembangkan promosi
15. Peranan UKM dalam perekonomian tradisional di
akui sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari
kontribusi UKM terhadap lapangan kerja,
pemerataan pendapatan, pembangunan ekonomi
pedesaan dan sebagi penggerak peningkatan
ekspor manaufaktur atau nonmigas. Terdapat
beberapa alasan pentingnya pengembangan UKM:
- Fleksibilitas dan adaptabilitas UKM dalam
memperoleh bahan mentah dan peralatan.
- Peranan UKM dalam jangka panjang sebagai
basis untuk mencapai kemandirian pembangunan
ekeonomi.