2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN INSPEKSI JANTUNG PADA ANAK
1. PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK
DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER
(ANAMNESA DAN INSPEKSI)
Dosen Pengampu : Ida Ariani,M.Kep.,Sp.Kep.An
Disusun oleh :
Kelompok 4
1. Siti Marfungah (108114035)
2. Siti Nur’aeni (108114036)
3. Wisnu Aji Saputra (108114037)
4. Ahmad Faqih Fawaid (108114039)
5. Nina Herlina (108114040)
6. Desi Eka Putri (108114041)
7. Fidya Pangestika (108114042)
8. Sellvy Kurniasih (108114043)
9. Rulieti (108114044)
10. Sutrimo (108114045)
11. Sulistia Rini (108114046)
12. Yahya Syaiful Rizal (108114047)
13. Sumintri (108114048)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
2. PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK
DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER
(ANAMNESA DAN INSPEKSI)
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang
berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup sistem
sirkulasi darah yang terdiri dari jantung komponen darah dan pembuluh darah. Pusat
peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal dijantung, yaitu sebuah pompa berotot
yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan
darah mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri
atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula dan vena.
Dalam melakukan pengkajian dengan baik, maka diperlukan pemahaman, latihan dan
ketrampilan mengenal tanda dan gejala yang ditampilkan oleh pasien. Proses ini
dilaksanakan melalui interaksi perawatan dari klien, observasi, dan pengukuran.
Pemeriksaan dalam keperawatan menggunakan pendekatan yang sama dengan pengkajian
fisik kedokteran, yaitu dengan pendekatan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
Pengkajian fisik kedokteran dilakukan untuk menegakkan diagnosis yang berupa kepastian
tentang penyakit apa yang diderita klien.pengkajian fisik keperawatan pada prinsipnya
dikembangkan berdasarkan model keperawatan yang lebih difokuskan pada respon yang
ditimbulkan akibat masalah kesehatan yang dialami. Pengkajian fisik keperawatan harus
mencerminkan diagnosa fisik yang secara umum perawat dapat membuat perencanaan
tindakan untuk mengatasinya. Untuk mendapatkan data yang akurat sebelum pemeriksaan
fisik dilakukan pengkajian riwayat kesehatan, riwayat psikososial, sosek, dll. Hal ini
memungkinkan pengkajian yang fokus dan tidak menimbulkan bias dalam mengambil
kesimpulan terhadap masalah yang ditemukan.
A. Anamnesa
1. Pengertian Anamnesis
Anamnesis: pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara
a. Autoanamnesis: langsung ke pasien
b. Alloanamnesis: semua keterangan diperoleh selain dari pasiennya sendiri
(Orang tua, wali, keterangan dari dokter yang merujuk)
2. Peran Anamnesis
a. Berperan sangat penting dalam diagnosis dan tatalaksana penyakit anak
b. Cara tercepat dan satu-satunya menuju diagnosis.Misalnya: Kejang demam
3. c. Sering dapat ditentukan sifat dan beratnya penyakit dan terdapatnya factor-
faktor yang mungkin menjadi latar belakang penyakit yang berguna dalam
menentukan sikap untuk tatalaksana
d. Anamnesis merupakan bagian yang sangat penting dan sangat menentukan
dalam pemeriksaan fisik
e. Pada semua pasien anak :
Mencakup masalah yang berhubungan dengan penyakit sekarang
Mencakup riwayat pasien sejak dalam kandungan ibu sampai saat dilakukan
wawancara
Harus tergambar status kesehatan dan status tumbuh kembang secara
keseluruhan
3. Teknik Anamnesis
a. Ciptakan suasana kondusif agar orangtua atau pasien dapat mengemukakan
keadaan pasien dengan spontan dan wajar.
b. Pemeriksa harus bersikap empatik dan menyesuaikan diri dengan keadaan
sosial, ekonomi dan pendidikan serta emosi orang yang diwawancara.
c. Anamnesis dilakukan dengan wawancara secara tatap muka.
d. Keberhasilan anamnesis bergantung pada kepribadian, pengalaman dan
kebijakan pemeriksa
e. Pertanyaan yang diajukan oleh pemeriksa sebaiknya tidak sugestif dan sedapat
mungkin dihindari pentanyaan yang jawabannya “ya” atau “tidak”.
4. Langkah-langkah Anamnesis
Sistematika:
a. Identitas Pasien
1) Merupakan bagian yang penting dalam amamnesis
2) Tujuan: memastikan bahwa yang diperiksa benar-benar anak yang
dimaksud dan tidak keliru dengan anak lain
3) Identitas terdiri dari: Nama, Umur, Tanggal lahir
4) Jenis kelamin
Guna: identitas dan penilaian data pem.klinis
5) Nama Orang Tua :
Guna: agar tidak keliru dengan orang lain
4. 6) Alamat :
Guna : agar dapat dihubungi untuk kunjungan rumah, mempunyai arti
epidemiologis
7) Umur/Pendidikan/Pekerjaan orangtua
8) Agama dan suku bangsa :
Guna: memantapkan identitas, berhubungan dengan perilaku tentang
kesehatan dan penyakit
b. Riwayat kesehatan sekarang
Dalam mengumpulkan data riwayat kesehatan, perawat harus berfokus
pada faktor resiko dan setiap tanda dan gejala penyakit kardiovaskuler. Riwayat
juga mencakup perilaku pasien yang menyokong atau menyatakan kesehatan
sistem kardiovaskuler.
Faktor-faktor resiko utama yang dapat meningkatkan kemungkinan
pasien mengalami penyakit kardiovaskuler yaitu, keturunan, jenis kelamin,
suku, umur, hipertensi, merokok, hiperlipidemia, dan diabetes melitus. Faktor
yang lain adalah kegemukan, kurang bergerak, stress, dan diet. Keadaan seperti
hipertropi ventrikuler, kontrasepsi oral, encok dan kondisi lingkungan juga
merupakan faktor resiko.
Tanda-tanda dan gejala utama penyakit jantung meliputi nyeri dada
(chest pain), dispnea (napas pendek), dengan atau tanpa batuk, sinkope
(pusing), edema, palpitasi (perasaan tentang denyut jantung seperti
ditumbuk,cepat dan melompat), lemah/lelah, dan sianosis.
Pertanyaan yang diajukan kesehatan melalui dengan pengumpulan data
pola sehat sakit yang meliputi status kesehatan sekarang, status kesehatan
dahulu, status kesehatan keluarga, dan pertimbangan perkembangan.
c. Keluhan Utama:
1) Keluhan atau gejala yang menyebabkan pasien dibawa berobat
2) Keluhan utama tidak selalu merupakan keluhan yang pertama disampaikan
oleh orangtua
3) Keluhan utama tidak harus sejalan dengan diagnosis utama
d. Riwayat Perjalanan Penyakit
1) Disusun cerita yang kronologis, terinci dan jelas sejak sebelum terdapat
keluhan sampai ia berobat
5. 2) Bila pasien telah berobat sebelumnya tanyakan kapan, kepada siapa, obat
yang diberikan dan bagaimana hasilnya
3) Perlu ditanyakan perkembangan penyakit kemungkinan terjadinya
komplikasi, adanya gejala sisa, bahkan juga kecatatan
4) Pada dugaan penyakit menular, perlu ditanyakan apakah ada anak lain yang
menderita penyakit yang sama
Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan dalam pengumpulan data riwayat
kesehatan sekarang :
Apakah anak mengalami nyeri dada.
Napas sesak.
Pusing sewaktu merubah posisi.
Bengkak pada kaki.
Detak jantung yang cepat dan melompat.
Mudah lelah.
Obat-obatan yang diminum khususnya yang mempengaruhi kerja
jantung(misalnya anti depresan, antineoplastik, antipsikotik).
Apakah luka pada kaki tidak sembuh(disebabkan oleh kemunduran sirkulasi
ke ekstremitas bawah).
e. Status kesehatan dahulu
Dalam pengumpulan data status kesehatan dahulu perlu diketahui karena
mungkin ada hubungan dengan penyakit sekarang. Misal: dugaan penyakit
campak, bila orang tua mengatakan anaknya pernah sakit campak beberapa
bulan lalu, maka dugaan tersebut agaknya meragukan.
Pertanyaan untuk menggali data status kesehatan dahulu diantaranya :
Apakah anak lahir dengan cacat jantung bawaan.
Apakah anak pernah menderita demam reumatik.
Murmur jantung.
Tekanan darah tinggi.
Tinggi kolesterol.
Nyeri dada ,napas pendek, pingsan bengkak pada kaki, palpitasi, bingung,
lelah dan reaksi alergi.
f. Status kesehatan keluarga
Anggota keluarga yang menderita gangguan jantung.
6. Meninggal tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya.
Tekanan darah tinggi.
Tinggi kolesterol atau diabetes melitus.
g. Pertimbangan perkembangan.
Apakah anak mengalami pertumbuhan lambat
Masalah koordinasi.
Nampak biru sewaktu menangis.
Sering istirahat sewaktu bermain.
Kesulitan sewaktu makan atau sering mengalami infeksi tenggorokan.
h. Riwayat Kehamilan Ibu
Pada ibu ajukan pertanyaan
1) Bagaimana kesehatan ibu selama hamil
2) Apakah ia mengalami gagal jantung(murmur jantung).
3) Sering pusing sewaktu mengubah posisi.
4) Tekanan darah tinggi, dan bengkak pada kaki.
5) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi penyakit ibu
6) Obat-obatan yang diminum selama kehamilan muda : Talidomid:
amelia/fokomelia
7) Infeksi virus yang terjadi pada TM I : Virus Rubella: sindrom rubela
8) Apakah merokok/minuman keras
9) Anamnesis yang cermat mengenai makanan ibu
i. Riwayat Kelahiran
1) Perlu ditanyakan teliti (Tanggal dan tempat kelahiran, Siapa yang
menolong)
2) Cara kelahiran
3) Adanya kehamilan ganda
4) Keadaan setelah lahir
5) BB dan PB padawaktu lahir
7. B. Pemeriksaan fisik Inspeksi
Jantung, secara topografik jantung berada di bagian depan rongga mediastinum.
Inspeksi jantung bertujuan untuk menemukan tanda-tanda atau kelainan kondisi
jantung melalui pengamatan pada permukaan dada. Pemeriksaan awal ini biasanya
melibatkan empat elemen, yakni:
1. Bentuk prekordium. Pada orang sehat, bentuk kedua belah dada seharusnya
simetris. Perubahan bentuk, seperti cekung dan gembung menunjukkan adanya
kelainan.
2. Denyut apeks jantung, atau ictus cordis normal hanya berbentuk tonjolan kecil. Jika
terjadi pembesaran atau perluasan, berarti ada indikasi terjadinya kelainan.
3. Denyut nadi pada dada. Denyut nadi yang menunjukkan gerakan naik-turun
biasanya menunjukkan adanya pemberasan ventrike; kanan, sedangkan denyutan di
bagian atas menunjukkan adanya kelainan aorta.
4. Denyut vena pada dada dan punggung normalnya tidak terlihat. Jika denyutan
terlihat, menunjukkan adanya kelainan