Kesultanan Banten dan Cirebon memiliki lokasi yang strategis untuk perdagangan laut dan pertanian yang maju. Banten berkembang menjadi pelabuhan internasional pada abad ke-7 dan mencapai kejayaannya dari perdagangan dan armada lautnya. Cirebon juga mengandalkan perdagangan laut di bandar-bandarnya dan memiliki komoditas seperti udang, terasi, dan garam. Faktor kemunduran keduanya antara lain adanya konflik internal dan pen
3. Lokasi dan Sumber
Lokasi
Kesultanan banten terletak di wilayah barat pulau jawa sampai di lampung, sumatra.
Karena letaknya strategis, banten menjadi penguasa pelayaran dan perdagangan di
samudera india.
Sumber
1. Sumber asing
a. Sumber cina (shung peng hsiang sung tahun 1430)
b. Berita tome pires (1512) menyebutkan banten sebgaai salah satu dari rute pelayaran
mereka.
2. Sumber dalam
a. Dalam sumber pustaka nusantara banten dikenal dengan berbagai nama, antara lain,
wa hanten girang dalam naskah carita parangyangan tahun 1580, dan medanggili
dalam tambo tulang bawang dan primbon baya.
dalam berbagai sumber tersebut menggambarkan banten sebagai kota pelabuhan.
Banten bahkan sudah berinteraksi dengan dunia luar sejak abad 1 masehi. Kurang lebih
abad ke7 banten sudah menjadi pelabuhan internasional.
Sosial
4. Sosial
Adanya gelar pangeran anom, pangeran ratu,
pangeran adipati, dan pangeran gusti yang
disandang oleh pewaris.
Adanya gelar mangkubumi, kadi, patih dan
syahbandar.
Di masyarakat ada kelompok bangsawan yang
digelari tubagus ratu atau sayyid.
Juga ada golongan istimewa lainnya yaitu kaum
ulama, pamong praja dan kaum jawara.
Politik
5. Politik
Raja atau sultan:
1. Fatahillah (peletak dasar kesultanan banten)
2. Maulana hasanuddin (1552-1570)
3. Maulana yusuf (1570-1580)
4. Maulana muhammad (1580-1596)
5. Pangeran ratu (1596-1651)
6. Sultan ageng tirtayasa (1651-1692) {termashur}
7. Sultan haji (1671-1686)
8. Sultan muhammad bin muhammad muhyidin zainussalihin (1813)
Next
6. Sebab kemajuan:
a. Perdagangannya yang semakin berkembang.
b. Merupakan pusat perniagaan yang penting.
c. Memiliki armada laut yang mengesankan
d. Adanya cukai atas kapal yang singgah di banten
e. Pertanian yang maju
f. Di bangunya pengairan besaruntuk menunjang pertanian
Sebab kemunduran
a. Adanya pengaruh VOC terhadap sultan haji
b. Adanya perang saudara
c. Di kuasainya kesultanan banten oleh belanda pada tahun 1808
PreviousPerekonomian
7. Perekonomian
Untuk perekonomian mereka banen mengandalkan
perdagangan di wilayah pesisir namun disamping itu
untuk kawasan pedalaman sistim pertanian mulai di
kembangkan. Hal ini di buktikan dengan adanya
pembangunan kanal,pembangunan lahan sawah
baru,dan perkebunan kelapa. Jadi tidak di pungkiri
banten telah menjadi kota terbesar pada masa itu
Kesultanan Cirebon
9. Kehidupan Sosial
Pada kerajaan Cirebon terdapat beberapa golongan
masyarakat antara lain yaitu :
1. Golongan raja beserta sultan
2. Golongan Elite
3. Golongan Non Elite
4. Golongan Budak
Politik
10. 1. Golongan Raja beserta
Keluarga
Pada mulanya nama raja masih berlaku di Kerajaan
Cirebon, namun dengan berkembangnya Islam berubah
nama menjadi sultan. Selain gelar sultan terdapat gelar
lain, aantara lain : Adipati, Senapati, Susuhan, dan
Panembahan
11. 2. Golongan Elite
Golongan ini merupakan golongan lapisan atas yang
terdiri dari golongan bangswan/priyayi, tentara, ulama,
dan pedagang. Diantara golongan tersebut patih dan
syahbandar memegang kedudukan penting
12. 3. Golongan Non Elite
Golongan ini nerupakan golongan yang besar
jumlahnya dan terdiri dari masyarakat kecil yang
bermata pencaharian sebagai petani, pedagang,
tukang, nelayan, dan tentara bawahan serta masyarakat
lainnya. Pada kerajaan Cirebon petani dan pedagang
merupakan tulang punggung perekonomian kerajaan
13. 4. Golongan Budak
Golongan ini terdiri dari orang-orang pekerja keras,
menjual tenaga sampai melakukan perkerjaan kasar.
Adanya golongan ini disebabkan karena mereka tidak
bisa membayar hutang. Namun begitu, golongan ini
masih diperlukan untuk melayani keperluan-keperluan
sultan/raja
Politik
14. Kehidupan Politik
Raja-raja yang memerintah :
1. Ki Gadeng Alang-alang
2. Ki Gedeng Tapa
3. Pangeran Cakrabuana
Sultan yang memerintah :
1. Sunan Gunung Jati(1479-1568)
2. Fahillah(1568-1570)
3. Panembahan Ratu I(1570-1649)/ Pangeran Emas
Putra
4. Panembahan Ratu II(1649-1677)/ Pangeran
Karim
Budaya
15. Budaya
Keraton para keturunan gunung jati tetap dipertahankan di bawah
kekuasaan hinda belanda dan sampai sekarang. Tradisi tradisi kesultanan
cirebon seperti melakukan upacara iring iring pajang jimat yang
merupakan upacara memperingati hari kelahiran nabi mhammad atau
maulid nabi sejak pemerintahan cakra buana. Bagi cirebon pajang jimat
memiliki sejarah khusus yakni benda pusaka keraton cirebon yang
merupakn pemberian Hyang bango kepada pangeran cakra buana.
Ukiran yang menunjukkan sifat khas pada cirebon adalah ukiran pola
awan yang di gambarkan pada batu karang yang tampak pada ambang
ambang pintu masjid. Makam makam yang strukturnya bertingkat dan
berada di atas bukit bukit menyerupai meru. Ada juga seni tari,suar,dan
drama yang mengandung unsur islam
Ekonomi
16. Ekonomi
Sebagai sebuah kesultanan yang terletak diwilayah pesisir
pulau Jawa, Cirebon mengandalkan perekonomiannya pada
perdangangan jalur laut. Dimana terletak Bandar-bandar
dagang yang berfungsi sebagai tempat singgah para pedagang
dari luar Cirebon. Juga memiliki fungsi sebagai tempat jual
beli barang dagangan.
Dari artikel yang ditulis oleh Uka Tjandrasasmita, yang
dibukukan dalam sebuah buku kumpulan artikel oleh
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Jakarta.
Dituliskan sebuah artikel yang berjudul “Bandar Cirebon
dalam Jaringan Pasar Dunia”, dalam artikelnya terbagi
menjadi 3 periode, yaitu: Bandar Cirebon masa pra-islam,
Bandar Cirebon masa pertumbuhan dan perkembangan
kerajaan islam, dan masa pengaruh kolonial.
17. Selain yang telah dibahas diatas, keadaan ekonomi yang diterangkan oleh
Uka Tjandrasasmita. Dapat dilihat pula keadaan perekonomian dari sumber
lainnya. Selain perdagangan dan pelayaran. Perekonomian Cirebon juga
ditunjang oleh kegiatan masyarakatnya yang menjadi nelayan. Cirebon juga
dikenal sebagai kota udang, artinya Cirebon juga memiliki satu komoditi
dagang utama yaitu terasi, petis dan juga garam.
Dalam kehidupan ekonomi juga masih ada peran dari orang asing. Orang
asing tersebut menjadi syahbandar atau yang mengantur tentang ekspor
impor perdagangan. Cirebon yang menjadi syahbandarnya yaitu orang-orang
Belanda. Alasan mengapa syahbandar diambil dari orang-orang asing, karena
orang-orang asing dianggap lebih mengetahui tentang cara-cara perdagangan.
Di kota Cirebon juga terdapat pasa tertua yaitu pasar yang terletak di timur
laut alun-alun kraton Kasepuhan dan lainnya di sebelah utara alun-alun
kanoman.
Faktor
Kemajuan
18. Faktor-faktor kejayaan kerajaan Cirebon :
1. Telah terpenuhinya sarana dan prasarana fisik ensensial
pemerintahan dan ekonomi dalam suatu kerajaan pesisir
2. Berhasil dikuasai daerah-daerah belakang(
Hinterland) yang mensupply bahan pangan seperti garam
3. Telah adanya pasukan laskar dengan ssemanat tinggi yang
dipimpin oleh panglima(dipati-dipati)
4. Terjalin hubungan erat dengan kerajaan demak. Bukti :
Sultan gunung jati menyumbang 1 tiang untuk
pembangunan masjid agung demak yang bernama saka
guru
5. Melepaskan diri dari kerajaan padjajaran sunda
Faktor
Kemunduran
19. Faktor faktor runtuhnya kerajaan cirebon.
1. Ketegangan antara panembahan giriliya dan sultan amangkurat 1
akibat dari adu domba VOC.
2. Terpecahnya kerjaan cirebon menjadi 3 bagian yang dipimpin
sultan yang sama sama ingin menjadi sultan tunggal. Yaitu,
kesepuhan, kanoman, dan kacirebonan.
END