Kerajaan Islam Mataram berdiri pada tahun 1588-1681 M di Jawa Tengah dengan ibu kota awal di Kota Gede. Kerajaan ini bermula dari keluarga petani Ki Ageng Giring di Yogyakarta sebelum akhirnya dipimpin oleh keturunan Ki Gede Pemanahan. Masa keemasan Mataram terjadi pada pemerintahan Sultan Agung yang memperluas wilayah kekuasaan hingga Jawa Timur.
3. Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.
Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1500 hingga tahun 1550.
Raden Patah adalah putra dari Prabu Brawijaya Sebagai kerajaan Islam pertama di pulau Jawa,
Kerajaan Demak sangat berperan besar dalam proses Islamisasi pada masa itu.
Kerajaan Demak berkembang sebagai pusat perdagangan dan sebagai pusat penyebaran
agama Islam. Wilayah kekuasaan Demak meliputi Jepara, Tuban, Sedayu Palembang, Jambi dan beberapa
daerah di Kalimantan.
Di samping itu, Kerajaan Demak juga memiliki pelabuhan-pelabuhan penting seperti Jepara,
Tuban, Sedayu, Jaratan dan Gresik yang berkembang menjadi pelabuhan transito (penghubung).
PENDAHULUAN
4. AWAL KERAJAAN DEMAK
LETAK KERAJAAN DEMAK
KEHIDUPAN POLITIK
PERANG SAUDARA DI DEMAK
KERUNTUHAN KERAJAAN DEMAK
5. Kerajaan Islam yang pertama di Jawa adalah Demak, dan berdiri pada
tahun 1478 M. Hal ini didasarkan atas jatuhnya kerajaan Majapahit yang diberi tanda
Candra Sengkala: Sirna hilang Kertaning Bumi, yang berarti tahun saka 1400 atau
1478 M.
Kerajaan Demak itu didirikan oleh Raden Fatah. Beliau selalu memajukan
agama islam di bantu oleh para wali dan saudagar Islam.
Raden Fatah nama kecilnya adalah Pangeran Jimbun. Menurut sejarah,
dia adalah putera raja Majapahit
Setelah usia 20 tahun Raden Fatah dikirim ke Jawa untuk memperdalam
ilmu agama di bawa asuhan Raden Rahmat dan akhirnya kawin dengan cucu beliau.
Dan akhirnya Raden Fatah menetap di Demak (Bintoro).
Pada kira-kira tahun 1475 M, Raden Fatah mulai melaksanakan perintah
gurunya dengan jalan membuka madrasah atau pondok pesantren di daerah
tersebut.
Lama kelamaan Desa Glagahwangi ramai dikunjungi orang-orang. Tidak
hanya menjadi pusat ilmu pengetahuan dan agama, tetapi kemudian menjadi pusat
peradagangan bahkan akhirnya menjadi pusat kerajaan Islam pertama di Jawa.
Desa Glagahwangi, dalam perkemabangannya kemudian karena ramainya
akhirnya menjadi ibukota negara dengan nama Bintoro Demak.
6. LETAK KERAJAAN DEMAK
Secara geografis Kerajaan Demak terletak di daerah Jawa Tengah, tetapi pada
awal kemunculannya kerajaan Demak ada di daerah pesisir Jawa Tengah dan
Jawa Timur.
Pada sebelumnya, daerah Demak bernama Bintoro yang merupakan daerah
vasal atau bawahan Kerajaan Majapahit. Letak Demak sangat
menguntungkan, baik untuk perdagangan maupun pertanian. Pada zaman
dahulu wilayah Demak terletak di tepi selat di antara Pegunungan Muria dan
Jawa. Sebelumnya selat itu rupanya agak lebar dan dapat dilayari dengan
baik sehingga kapal dagang dari Semarang dapat mengambil jalan pintas
untuyk berlayar ke Rembang
FOTO LETAK KERAJAAN
DEMAK
8. RADEN FATAHNama kecil raden patah adalah pangeran Jimbun.
Pada masa mudanya raden patah memperoleh pendidikan
yang berlatar belakang kebangsawanan dan politik. 20
tahun lamanya ia hidup di istana Adipati Palembang.
Sesudah dewasa ia kembali ke majapahit.
Raden patah mendalami agama islam bersama
pemuda-pemuda lainnya, seperti raden Paku (Sunan Giri),
Makhdum ibrahim (Sunan Bonang), dan Raden Kosim
(Sunan Drajat). Setelah dianggap lulus, raden patah
dipercaya menjadi ulama dan membuat permukiman di
Bintara.
Setelah dewasa, Raden Fatah diangkat menjadi
bupati di Bintaro (Demak) dengan Gelas Sultan Alam
Akbar al-Fatah.
Raden Fatah memerintah Demak dari tahun 1500-
1518 M. Di bawah pemerintahannya, kerajaan Demak
berkembang dengan pesat, karena memiliki daerah
pertanian yang luas sebagai penghasil bahan makanan,
terutama beras. Oleh karena itu, kerajaan Demak menjadi
kerajaan agraris-maritim. Barang dagangan yang diekspor
kerajaan Demak antara lain beras, lilin dan madu. Barang-
barang itu diekspor ke Malaka, Maluku dan Samudera
Pasai.
Raden Fatah tampil sebagai raja pertama Kerajaan
Demak. Ia menaklukan kerajaan Majapahit dan
memindahkan seluruh benda upacara dan pusaka
9. ADIPATI UNUS
Setelah Raden Fatah wafat, tahta kerajaan
Demak dipegang oleh Adipati Unus. Ia
memerintah Demak dari tahun 1518-1521 M.
Masa pemerintahan Adipati Unus tidak begitu
lama, karena ia meninggal dalam usia yang
masih muda dan tidak meninggalkan seorang
putera mahkota.
Dia berhasil mengadakan perluasan
wilayah kerajaan. Dia menghilangkan kerajaan
Majapahit yang beragama Hindu, yang pada saat
itu sebagian wilayahnya menjalin kerja sama
dengan orang-orang Portugis. Adipati Unus (Patih
Yunus) wafat pada tahun 938 H/1521 M.
10. SULTAN TRENGGANA
Sulltan Trenggana memerintah Demak dari tahun
1521-1546 M. Dibawah pemerintahannya, kerajaan Demak
mencapai masa kejayaan. Sultan Trenggana berusaha
memperluas daerah kekuasaannya hingga ke daerah Jawa
Barat. Pada tahun 1522 M kerajaan Demak mengirim
pasukannya ke Jawa Barat di bawah pimpinan Fatahillah.
Daerah-daerah yang berhasil di kuasainya antara lain
Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon.
Dengan kemenangan itu, fathillah mengganti nama
Sunda Kelapa menjadi Jayakarta (berarti kemenangan
penuh). Peristiwa yang terjadi pada tanggal 22 juni 1527 M
itu kemudian di peringati sebagai hari jadi kota Jakarta.
Di masa jayanya, Sultan Trenggana berkunjung
kepada Sunan Gunung Jati. Dari Sunan gunung jati,
Trenggana memperoleh gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin.
Gelar Islam seperti itu sebelumnya telah diberikan kepada
raden patah, yaitu setelah ia berhasil mengalahkan
Majapahit.
11. Masjid demak tempo doelo
Masjid demak sekarang
Piring Campa dari Putri Campa (Ibu Raden Patah)MASIH
ADA…..
13. Perang saudara ini berawal dari meninggalnya anak
sulung Raden Patah yaitu Adipati Unus yang manjadi putra
mahkota. Akhirnya terjadi perebutan kekuasaan antara
anak-anak dari Raden Patah. Persaingan ketat anatara
Sultan Trenggana dan Pangeran Seda Lepen (Kikin).
Akhirnya kerajaan Demak mampu dipimpin oleh
Trenggana dengan menyuruh anaknya yaitu Prawoto untuk
membunuh pangeran Seda Lepen. Dan akhirnya sultan
Trenggana manjadi sultan kedua di Demak. Pada masa
kekuasaan Sultan Trenggana (1521-1546), Demak mencapai
puncak keemasan dengan luasnya daerah kekuasaan dari
Jawa Barat sampai Jawa timur. Hasil dari pemerintahannya
adalah Demak memiliki benteng bawahan di barat yaitu di
Cirebon. Tapi kesultanan Cirebon akhirnya tidak tunduk
setelah Demak berubah menjadi kesultanan pajang.
14. Setelah wafatnya Sultan Trenggana menimbulkan kekacauan politik
yang hebat di keraton Demak. Negeri-negeri bagian (kadipaten)
berusaha melepaskan diri dan tidak mengakui lagi kekuasaan Demak.
Di Demak sendiri timbul pertentangan di antara para waris yang
saling berebut tahta. Orang yang seharusnya menggantikan
kedudukan Sultan Trengggono adalah pengeran Sekar Seda Ing
Lepen. Namun, ia dibunuh oleh Sunan Prawoto yang berharap dapat
mewarisi tahta kerajaan. Adipati Jipang yang beranama Arya
Penangsang, anak laki-laki Pangeran Sekar Seda Ing Lepen, tidak
tinggal diam karena ia merasa lebih berhak mewarisi tahta Demak.
Sunan Prawoto dengan beberapa pendukungnya berhasil dibunuh
dan Arya Penangsang berhasil naik tahta. Akan tetapi, Arya
Penangsang tidak berkuasa lama karena ia kemudian di kalahkan
oleh Jaka Tingkir yang di bantu oleh Kiyai Gede Pamanahan dan
putranya Sutawijaya, serta KI Penjawi. Jaka tingkir naik tahta dan
penobatannya dilakukan oleh Sunan Giri. Setelah menjadi raja, ia
bergelar Sultan Handiwijaya serta memindahkan pusat
pemerintahannya dari Demak ke Pajang pada tahun 1568.
15. Kerajaan ini hanya berumur pendek. Namun, para rajanya merupakan pahlawan-pahlawan mujahid terbaik.
Raja pertama mereka adalah Raden Fatah, yang berhasil menjadikan negerinya sebagai sebuah negara independen pada
masanya. Setelah itu anaknya, Patih Yunus (Adipati Unus) berkuasa. Dia berhasil mengadakan perluasan wilayah kerajaan.
Dia menghilangkan kerajaan Majapahit yang beragama Hindhu, yang pada saat itu sebagian wilayahnya menjalin kerja
sama dengan orang-orang Portugis.
Setelah wafatnya Patih Yunus pada tahun 938 H/1531 M, memerintahlah raja paling terkenal dari kerajaan ini
yaitu Raden Trenggono (Sultan Trenggana). Dia adalah seorang mujahid besar yang di antara hasil usahanya yang terkenal
adalah masuknya Islam ke daerah Jawa Barat. Dia wafat pada tahun 953 H/1546 M.
Kebudayaan yang berkembang di kerajaan Demak bercorak Islam. Hal tersebut tampak dari peninggalan-
peninggalan sejarahnya berupa masjid, makam, batu nisan, kitab suci Al-Quran, kaligrafi dan karya sastra. Sampai
sekarang pun Demak di kenal sebagai pusat pendidikan agama Islam.
20. Nagari Mataram Islam
← 1588–1681 M →
Bendera
Ibu kota : -Kota Gede (1588-1613)
-Karta (1613-1647)
-Pleret (1647-1681)
Bahasa : Jawa
Agama : Islam, Kejawen
Pemerintahan : Monarki absolut
Sistem pemerintahan : Sistem Dewa-Raja
21. Dinasti Mataram Islam sesungguhnya berawal dari keluarga petani,
begitulah yang tertulis pada Babad Tanah Jawi1. Kisahnya berlangsung di
pinggiran Kali Opak, di Yogyakarta sekarang. Suatu hari, adalah seorang petani
bernama Ki Ageng Giring. Sementara ia mencangkul di ladang, tiba-tiba ada
kelapa muda jatuh lalu terdengar suara; “”barang siapa minum air kelapa muda
ini, ia dan keturunannya bakal berkuasa di Tanah Jawa”.” Konon “wahyu keprabon”
yang ada dalam kelapa muda itu adalah sabda wali terkenal di Jawa, Sunan
Kalijaga. Ki Ageng Giring lalu membawa pulang cengkir (kelapa muda) yang
masih hijau segar itu. Namun ia tak bisa segera meminumnya, karena pada saat
itu ia sedang tirakat berpuasa, hingga kemudian ia pergi membersihkan diri di
sungai. Tak lama kemudian datang sahabatnya, Ki Gede Pemanahan bertamu.
Melihat kelapa muda tergeletak, tamu yang haus itupun segera meminumnya.
Pada tetes terakhir Ki Ageng Giring muncul. Ia melihat air kelapa muda itu telah
terminum oleh orang lain. Ia sangat menyesal dan kecewa. Tapi apa daya, ia
hanya bisa meminta, agar “sewaktu-waktu kelak, sesudah keturunan Gede
Pemanahan yang ketujuh, katurunannyalah yang akan menggantikan
menguasai Jawa”.
22. Kerajaan Mataram Islam bermula di suatu sudut
kota Yogyakarta yang kini bernama Kotagede,
kerajaan ini awalnya adalah suatu kadipaten dibawah
kekuasaan Pajang .
Wilayah kerajaan Mataram Islam meliputi daerah
Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian Jawa Barat.
25. Raja Mataram pertama, bergelar
Panembahan Senopati.
terjadi banyak pemberontakan karena
tidak mau mengakuinya sebagai raja,
namun dapat teratasi.
kerajaan Mataram memperluas
daerahnya meliputi pesisir-pesisir
pantai, Surabaya, Madiun, Ponorogo,
Pasuruan, dan Kediri
mulai membangun kerajaannya dan
memindahkan senopati pusat
pemerintahan ke Kotagede.
Panembahan senopati
yeey
26. Bergelar Sultan Anyokrowati , berusaha
memperluas wilayah kekuasaan dengan tujuan
ekonomi dan politik.
meninggal di desa krapyak pada tahun
1613 saat berusaha menundukkan Surabaya .
Oleh karena itu, Mas Jolang atau Sultan
Anyokro wati, juga dikenal dengan Pangeran
Seda Krapyak
27. bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo
anti dengan VOC, dan menentang kekuasaannya
di Jawa ,khususnya Mataram.
Pernah mengadakan penyerangan ke VOC pada
1628 dan 1629, namun gagal.
Mataram mencapai kejayaan karenanya.
29. Memindahkan lokasi keraton ke Pleret (1647),
tidak jauh dari Kerta
Tidak lagi menggunakan gelar sultan, melainkan
"sunan" (dari "Susuhunan" atau "Yang Dipertuan").
Kurang stabil karena banyak ketidakpuasan dan
pemberontakan yang disebabkan bersekutu dengan VOC
terjadi pemberontakan besar yang dipimpin oleh
Trunajaya dan memaksa Amangkurat bersekutu dengan
VOC
Wafat di Tegalarum (1677) ketika mengungsi
sehingga dijuluki Sunan Tegalarum.
30. Wilayah kekuasaan makin sempit.
sangat patuh pada VOC
kraton dipindahkan lagi ke Kartasura (1680),
karena kraton yang lama dianggap telah tercemar.
VOC melakukan politik adu domba untuk
memperkuat kekuasaan
menurunkan Dinasti Paku Buwana di Solo
dan Hamengku Buwana di Yogyakarta (Setelah
berakhirnya Perang Giyanti (1755))
tahun 1757 dan 1813, terpecah lagi menjadi
Mangkunegara dan Pakualaman
31. menggantungkan kehidupan
ekonominya dari sektor agraris. Hal ini
karena letaknya yang berada di pedalaman
Mataram juga memiliki daerah
kekuasan di daerah pesisir utara Jawa yang
mayoritas sebagai pelaut.
32. Kehidupan masyarakat di kerajaan
Mataram, tertata dengan baik berdasarkan
hukum Islam tanpa meninggalkan norma-
norma lama
Raja merupakan pemegang kekuasaan
tertinggi, kemudian diikuti oleh sejumlah
pejabat kerajaan.
Disusun masyarakat yang bersifat feodal
atas dasar kehidupan agraris.
Para pejabat mendapat imbalan berupa
tanah garapan atau pajak tanah.
33. Kebudayaan yang berkembang berupa seni tari, pahat,
suara, dan sastra.
Bentuk kebudayaan yang berkembang adalah Upacara
Kejawen. Misal upacara Grebeg.
memunculkan karya sastra yang terkenal, yaitu Kitab
Sastra Gending (perpaduan dari hukum Islam dengan adat
istiadat Jawa yang disebut Hukum Surya Alam)
Adanya penanggalan tahun Jawa yang didasarkan
peredaran bulan.
Sultan Agung mengarang Kitab Sastra Gending (
Kitab Filsafat, Kitab Niti Sruti, Niti Sastra, dan Astabrata )
34. Pengganti Amangkurat II berturut-turut adalah Amangkurat III
(1703-1708), Pakubuwana I (1704-1719), Amangkurat IV (1719-1726),
Pakubuwana II (1726-1749).
VOC tidak suka Amangkurat III karena menentang VOC sehingga
VOC mengangkat Pakubuwana I (Puger) sebagai raja. Akibatnya Mataram
memiliki dua raja dan ini menyebabkan perpecahan internal.
Amangkurat III memberontak dan menjadi "king in exile" hingga
tertangkap di Batavia lalu dibuang ke Ceylon.
Kekacauan politik dapat diselesaikan pada masa Pakubuwana III
setelah pembagian wilayah Mataram menjadi dua yaitu Kesultanan
Ngayogyakarta (Pangeran Mangkubumi bergelar Sri Sultan Hamengku
Buwono I ) dan Kasunanan Surakarta (Sri Susuhunan Paku Buwono
III) tanggal 13 Februari 1755.
Pembagian wilayah ini tertuang dalam Perjanjian Giyanti
Tahun 1757 & 1813 terpecah lagi, yaitu Mangkunegara &
Pakualaman
35. Peta Mataram Baru yang telah dipecah menjadi empat kerajaan pada tahun 1830,
setelah Perang Diponegoro
36. Kemunduran Mataram Islam berawal saat
kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dan
menguasai seluruh Jawa dari Belanda. Setelah
kekalahan itu, kehidupan ekonomi rakyat tidak
terurus karena sebagian rakyat dikerahkan
untuk berperang.