5. Ditandai dengan beberapa penemuan berupa tulisan
(prasasti). Tulisan itu ada pada tujuh tiang batu yang
disebut “YUPA” .
Tulisan yang terdapat pada Yupa itu, menggunakan
huruf “PALLAWA” dan “BAHASA SANSEKERTA”
b. Sumber Sejarah
6. c. Kehidupan Politik
Sejak munculnya pengaruh Hindu di
Kalimantan Timur, maka berubahlah
sistem pemerintahan dari kepala
suku, menjadi kerajaan.
Berikut Raja-raja yang pernah
memerintah kerajaan Kutai :
• Raja
Kudungga
Pendiri
• Raja
Aswawarman
Putra
Kudungga
• Raja
Mulawarman
Putra
Aswawarman
10. Berita cina, dari zaman
dinasti T’ang
menyebutkan seorang
pendeta bernama Fa-
Hien terdampar(414M).
Dalam catatan
perjalanannya, ia
menyebutkan bahwa
telah ditemukan
masyarakat.
Prasasti-prasati yang
menerangkan
keberadaan taruma
negara, prasasti-
prasasti tersebut
menggunakan bahasa
sansekerta dan huruf
pallawa.
1. Berita Asing 2. Prasasti
b. Sumber Sejarah
11. Berdasarkan tulisan yang terdapat di prasasti-
prasasti, raja yang memerintah kerajaan
tarumanegara hanyalah Raja Purnawarman.
sampai saat ini, tidak ada data yang
menyatakan raja yang memerintah
Tarumanegara selain Raja Purnawarman.
c. Kehidupan Politik
14. a. Lokasi Kerajaan
Letak kerajaan Holing hingga saat ini belum di ketahui,
dikarnakan tidak adanya penemuan-penemuan berupa
prasasti , tentang kerajaan Holing Ini.
Jadi, dimana
letak Holing
sebenarnya
15. Ada beberapa pendapat tentang letak kerajaan Holing ini,
diantaranya :
Menurut Berita Cina
Kerajaan holing berbatasan dengan laut
sebelah selatan, Ta-Hen-La (Kamboja) disebelah
utara, Po-Li (Bali) sebelah Timur, dan To-Po-Teng
di sebelah Barat. Nama lain dari Holing adalah
Cho-Po (jawa). Sehingga Dapat Kita simpulkan
Bahwa Kerajaan Holing Terletak Di “PULAU JAWA”
Khususnya “JAWA TENGAH”
Menurut J.L Moens
Meninjau dari segi perekonomian, menurutnya
kerajaan Holing selayaknya terletak di tepi
Selat Malaka, yaitu semenanjung Malaka.
Karena, selat Malaka merupakanselat yang
sangat ramai dalam aktivitas
pelayaran perdagangan saat itu. Pendapat
tersebut lebih diperkuat
Dengan ditemukannya suatu daerah di Semenanjung
Malaya bernama
Daerah Keling.
16. b. Sumber Sejarah
Satu-satunya sumber sejarah yang membuktikan keberadaan
kerajaan Holing/Keling adalah Berita Cina . Berita ini menyebutkan
bahwa kerajaan Holing telah beberapa kali mengirim utusan ke Cina.
Dari berita itu, dikatakan bahwa kerajaan Holing telah menjalin
hubungan sangat luas, walaupun secara politis kedudukannya tidak
tinggi
17. c. Kehidupan Politik
Berdasarkan berita Cina disebutkan bahwa kerajaan Holing
diperintah oleh seorang raja putri yang bernama Putri Sima.
Ratu Sima dikenal sangat keras, tetapi adil dan bijaksana.
Seluruh rakyat tunduk dan patuh dengan segala perintah Ratu
sima. Bahkan tidak seorangpun yang berani melanggar segala
perintahnya
19. 4. KERAJAAN SRIWIJAYA
a. Lokasi Kerajaan
b. Sumber Sejarah
c. Kehidupan Politik
d. Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya
e. Sriwijaya Sebagai Negara Maritim
f. Hubungan Luar Negri
g. Mundurya Kerajaan Sriwijaya
21. b. Sumber Sejarah
Berita Asing
.
Banyak pedagang
arab melakukan
kegiatan
perdagangan di
kerajaan sriwijaya.
Bahkan dipusat
kerajaan banyak
ditemukan
perkampungan orang
Arab.
Raja dari kerajaan
Sriwijaya prnah
menjalin hubungan
degan raja-raja dari
kerajaan di india,
eperti Nalanda dan
Chola.
Berita Arab Berita India
23. Berita Dalam Negri
Berita dalam negri berasal dari prasasti-prasasti yang dibuat oleh
raja-raja dari Kerajaan Sriwijaya.
Prasasti
Sriwijaya
P. Kedukan
Bukit
P. Kota
Kapur
P. Karang
Berahi
P. Talang
Tuo
P. Ligor
P. Telaga
Batu
P. Nalanda
25. d. Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya
Pada awal pertumbuhannya, kerajaan sriwijaya
mngadakan perluasan di daerah sekitarnya.
Pada abad ke-8 M, perluasan Kerajaan Sriwijaya
ditujukan ke arah utara,yaitu menduduki semenanjung
Malaya dan Tanah Genting Kra.
Pada akhir abad ke-8 M, Kerajaan Sriwijaya telah
berhasil menguasai seluruh jalur perdagangan di
Asia Tenggara.
26. e. Sriwijaya Sebagai Negara Maritim
Prasasti Kota Kapur (686 M) yang ditemuka di Pulau Bangka menyatakan
Kerajaan sriwijaya telah melakukan ekspedisi di Pulau Jawa yang bertujuan
Untuk menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka dan Selat Sunda, yang
Merupakan jalur perdagangan yang sangat penting.
Keberhasilan Kerajaan Sriwijaya menguasai jalur perdagangan penting itu,
Menjadikannya sebagai penguasa tunggal jalur aktivitas perdagangan dunia
Yang melalui asia tenggara terebut.
Armada Kerajaan Sriwijaya yang kuat itupun, dapat memaksa perahu dagang
Untuk singgah di bandar Kerajaan Sriwijaya, dan itu membuat Kerajaan
Sriwijaya menjadi tempat pertemuan para perdagangan di Asia Tenggara.
27. f. Hubungan Luar Negeri
.
Sriwijaya dan Pala
Hubungan Kerajaan
Sriwijaya dengan
Kerajaan Pala amat
baik, terutama dalam
bidang kebudayaan
dan agama.
Hubungan baik ini
dibuktikan dengan
adanya Prasasti
Nalanda (860 M).
Sriwijaya dan
Cholamandala
Pada awalnya
Hubungan kedua
kerajaan itu amat
baik.
persahabatan kedua
kerajaan berubah
menjadi permusuhan
akibat persaingan di
bidang pelayaran dan
perdagangan.
28. g. Mundurnya Kerajaan sriwijaya
Pada akhir abad ke-13 M, Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran.
Hal ini desebabkan oleh dua faktor yaitu :
Faktor Politik
Dari daerah Utara, Kerajaan Sriwijaya terdesak oleh munculnya kerajaan-
Kerajaan besar ang juga memiliki kepentingan dalam dunia perdagangan,
Seperti Kerajaan Siam. Kerajaan siam memperperluas daerahnya dengan
Menguasai daerah Semenanjung Malaka termasuk Tanah Genting Kra.
Dari daerah Timur, Kerajaan Sriwijaya terdesak oleh perkembangan
Kerajaan Singasari. Kerajaan Singasari mulai melakukan ekspedisi
ke arah Barat yang dikenal dengan Ekspedisi Pamalayu. Sehingga
mangakibatkan Kerajaan Sriwijaya makin terdesak.
29. Faktor Ekonomi
Para pedagang yang melakukan aktivitas perdagangan di Kerajaan sriwijaya
Semakin berkurang, karena daerah-daerah strategis yang pernah di kuasai oleh
Sriwijaya telah berpindah tangan ke kerajaan-kerajaan lainnya.
Akibatnya, para pedagang yang ingin melakukan penyeberangan ke Tanah
Genting Kra (pusat perdagangan penting) tidak lagi melewati daerah kekuasaan
Sriwijaya.
30. Kedua faktor tersebutlah merupakan alasan keruntuhan Kerajaan Sriwijaya.
Maka sejak akhir abad ke-3 M , Kerajaan Sriwijaya menjadi Kerajaan kecil dan
Wilayahnya terbatas pada daerah Palembang. Kerajaan Sriwijaya yang kecil
Dan lemah, akhirnya dihancurkan oleh Kerajaan Majapahit pada tahun
1377 M.
SELESAI