Kesultanan Cirebon didirikan pada abad ke-15 oleh Walangsungsang namun mencapai kejayaannya pada masa Syarif Hidayatullah. Kesultanan ini berlokasi di pantai utara Jawa Barat yang menjadi pelabuhan perdagangan internasional dan penyebaran agama Islam. Beberapa bukti peninggalannya antara lain keraton Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan serta makam Syarif Hidayatullah.
2. • Kesultanan Cirebon berdiri pada abad ke-15 Masehi.
pendiri Cirebon adalah Walangsungsang, namun
orang yang berhasil meningkatkan statusnya menjadi
sebuah kesultanan adalah Syarif Hidayatullah.
• Kesultanan Cirebon berlokasi di pantai utara pulau
Jawa yang menjadi perbatasan antara wilayah Jawa
Tengah dan Jawa Barat, ini membuat Kesultanan
Cirebon menjadi pelabuhan sekaligus “jembatan”
antara 2 kebudayaan, yaitu budaya Jawa dan Sunda.
Proses berdirinya kerajaan Cirebon
3. Kesultanan Cirebon
• Kesultanan Cirebon berdiri pada abad ke-15
• Cirebon mulai membebaskan dirinya dengan
Demak sejak meninggalnya Sultan Trenggono
• Cirebon merupakan jalur perdagangan dan
pelayaran antar pulau
4. • Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati merupakan
anggota wali songo yang menyebarkan agama islam di
Jawa Barat. Pada masa kepemimpinannya Cirebon
dikenal sebagai “Jalur Sutra”. Di sana, terdapat
pelabuhan “Muara Jati” sebagai lalu lintas utama di
kawasan Cirebon yang menjadi arena perdagangan
internasional. Dalam karir politiknya, Syarif
Hidayatullah telah melakukan penyeragaman gelar
guna memudahkan penyelenggaraan pemerintahan di
pusat maupun wilayah bahawan kesultanan Cirebon.
Syarif Hidayatullah telah menyusun pemerintahan
yang bersifat desentralisasi.
Raja yang paling berjaya
6. Pemimpin Kesultanan Cirebon
–Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatulloh)
adalah pendiri Kesultanan Cirebon
– Ketika Syarif Hidayatulloh pergi ke Banten,
Kesultanan Cirebon dipercayakan kepada
Pangeran Pasarean
7. Sumber Sejarah Kerajaan Cirebon
1.
2.
3.
Babad Cirebon, yaitu Karya sastra sejarah yang ditulis pada
abad ke-19 di Cirebon. Babad Cirebon menceritakan tentang
perkembangan Kesultanan Cirebon pada awal waktu penjajahan
Belanda di Pulau Jawa. Sebagian besar isi dari babad ini
menceritakan tentang Sunan Gunung Jati selaku penyebar agama
Islam di Jawa Barat yang juga memberikan kejayaan di Kesultanan
Cirebon. Babad Cirebon ditulis menggunakan huruf Arab dan bahasa
Jawa Cirebon.
Carita Caruban Purwaka Nagari karya Pangeran DipatiCarbon
yang ditulis pada tahun 1702 masehi. Naskah ini terdiri dari 39
bagian yang menceritakan perkembangan Cirebon, perjalanan hidup
para petinggi kerajaan beserta keluarganya, dan juga menceritakan
silsilah keluarga kerajaan.
Catatan Tom Pires yang mengujungi Cirebon pada tahun 1513
yang berjudul Suma Oriental. Pires memberikan informasi mengenai
keadaan ekonomi dan politik di Jawa pada masa paruh pertama abad
ke-16. Ia menyebut lima pelabuhan utama Kerajaan Sunda, adanya
pelabuhan di Cirebon, dan pengaruh Demak terhadap wilayah barat
Pulau Jawa.
8. Letak Geografis Kesultanan Cirebon
Letak kerajaan Cirebon secara geografis terletak di
Pantai Utara Jawa Barat.
9. Silsilah Raja
Pangeran Cakrabuana (1445-1479) Pendiri kesultanan
cirebon
Sunan Gunung Jati (1479-1568), perkembangan pesat
pada kesultanan cirebon dan penyebaran agama Islam di
Jawa Barat. Pada masa ini kerajaan cirebon berada pada
puncak kejayaan.
Fatahillah (1568-1570), menantu dari Sunan Gunung Jati
Panembahan Ratu I (1570-1649) cicit dari Sunan
Gunung Jati
Panembahan Ratu II (1649-1677), cucu dari Panembahan
Ratu I yang berenama pangeran Rasmi
10. Kehidupan Politik
Kerajaan Cirebon begitu sangat dihormati oleh
Kerajaan Mataram Islam karena telah didirikan oleh
salah seorang Wali Sanga.Kerajaan Cirebon menjadi
kerajaan yg berkembang dgn pesat menjadi pusat
penyiaran agama Islam di Jawa barat dan sebagai
pusat perdagangan di Jawa Barat.Kemudian pada
pemerintahan Sunan gunung Jati yg ada di Cirebon ini
tak berlangsung lama disebabkan beliau telah lebih
menekuni bidang keagamaan. Sesudah melakukan
penyerahan tahta kerajaan kepada cucunya yg
bernama yaitu Panembahan Ratu.
11. Akhirnya, Sunan Gunung jati bersegera untuk
mengundurkan diri dan menyendiri di Gunung Jati.
Penerus Raja selanjutnya yaitu Pangeran Wanasakerta.
Di masa pemerintahan pangeran Wanasakerta, maka
kerajaan Cirebon sudah mulai diterjang intervensi
politik yg berasal dari VOC, sehingga pd tahun 1679
akhirnya Cirebon terbagi atas dua bagian kekuasaan
yakni Kanoman dan Kasepuhan. Di perkembangan yg
selanjutnya, Kanoman akhirnya terbagi lagi menjadi
dua kekuasaan yakni Kacirebonan dan Kanoman. Dgn
demikian, akhirnya kekuasaan Cirebon terbagi atas 3
bagian yakni Kacirebonan, Kanoman dan Kasepuhan.
Oleh sebab itu pd akhir abad ke 17, mengakibatkan
Cirebon telah dikuasai oleh VOC.
12. Kehidupan Ekonomi
• Cirebon mengandalkan perekonomiannya pada
perdagangan jalur laut, dimana terletak bandar-
bandar dagang yang berfungsi sebagai tempat singgah
para pedagang dari luar Cirebon yang juga memiliki
fungsi sebagai tempat jual beli barang dagangan. Sejak
Syarif Hidayatullah memerintah, bandar-bandar di
Cirebon makin ramai. Selain itu perekonomian
Cirebon juga ditunjang oleh kegiatan masyarakatnya
yang menjadi nelayan dimana Cirebon kaya akan
udangnya.
13. Kehidupan Sosial
Kondisi sosial di kerajaan Cirebon Juga terdiri dari beberapa golongan yaitu :
1. Golongan Raja. Para Raja/Sultan yang tinggal di keraton melaksanakan
ataupun mengatur pemerintahan dan kekuasaanya.
2. Golongan elite. Golongan ini merupakan golongan yang mempuanyai
kedudukan di lapisan atas yang terdiri dari golongan para bangsawan,
tentara dan ulama.
3. Golongan non elite. Golongan ini merupakan lapisan masyarakat yang
besar jumlahnya dan terdiri dari masyarakat kecil yang bermata
pencaharian sebagai petani, pedagang, tukang, nelayan dan lapisan
masyarakat kecil lainnya.
4. Golongan budak. Golongan ini terdiri dari orang yang bekerja keras, dan
pekerja kasar. Adanya golongan budak tersebut disebabkan karena
seseorang yang tidak bisa membayar hutang,akibat kalah perang.
14. Kehidupan Budaya
Cirebon memiliki beberapa tradisi ataupun budaya dan
kesenian yang hingga sampai saat ini masih terus
berjalan dan masih terus dilakukan oleh masyarakatnya.
Salah satunya adalah upacara tradisional Maulid nabi
Muhammad SAW yang telah ada sejak pemerintahan
pangeran Cakrabuana, dan juga upacara pajang jimat
dan lain sebagainya.
Ukiran-ukiran yang ada pada keraton banyak
menunjukkan pola zaman sebelumnya. Ukiran yang
menunjukkan sifat khas pada Cirebon adalah ukiran pola
awan yang digambarkan pada batu karang.
15. Bukti Peninggalan Kerajaan Cirebon
1. Keraton Kasepuhan Cirebon
2. Keraton Kanoman
3. Keraton Kacirebonan
4. Kereta Singa Barong
5. Kereta Paksi Naga Lima
6. Masjid Sang Cipta Rasa
7. Makam Sunan Gunung Jati