Sampel tanah perkebunan wortel memiliki pH antara 4,5-6,5 yang termasuk agak asam, dan daya hantar listrik sebesar 94,78. Penentuan pH dan daya hantar listrik dilakukan untuk mengetahui kandungan tanah.
1. PENENTUAN pH DAN DAYA HANTAR LISTRIK PADA SAMPEL TANAH
PERKEBUNAN WORTEL
I. TUJUAN
Untuk mengetahui kandungan pH dan daya hantar listrik pada sampel tanah perkebunan
wortel.
II. DASAR TEORI
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh
& berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman danmenyuplai kebutuhan air
dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang danpenyuplai hara atau nutrisi (senyawa
organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn,
Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang
berpartisipasi aktif dalampenyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi)
bagi tanaman,yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah
untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan,industri
perkebunan. Selain itu, menurut Winarso dalam Subakti (2014) menyatakan bahwa tanah
adalah produk transformasi mineral dan bahan organik yang terletak dipermukaan sampai
kedalaman tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor genetis dan lingkungan, yakni bahan
induk, iklim, organisme hidup (mikro dan makro), topografi, dan waktu yang berjalan selama
kurun waktu yang sangat panjang, yang dapat dibedakan dari ciri-ciri bahan induk asalnya baik
secara fisik kimia, biologi, maupun morfologinya.
Keasaman tanah merupakan salah satu sifat penting sebab terdapat hubungan pH
dengan ketersediaan unsur hara juga terdapat beberapa hubungan antara pH dan semua
pembentukkan serta sifat-sifat tanah. Pada umumnya pH tanah ditentukan oleh pencampuran
satu bagian air suling untuk mendapatkan tanah dan air sampai mendekati keseimbangan dan
setelah itu baru diukur pH suspensi tanah (Poerwowidodo, 1991).
Kemasaman pH tanah secara sederhana merupakan ukuran aktivitas H+ dan dinyatakan
sebagai –log 10 (H+). Secara praktikal ukuran logaritma aktivitas atau konsentrasi H+ ini berarti
setiap perubahan satu unit pH tanah berarti terjadi perubahan 10 kali dari kemasaman atau
kebasaan. Pada tanah yang mempunyai pH 6,0 berarti tanah tersebut mempunyai H+ aktif
sebanyak 10 kali dibandingkan dengan tanah yang mempunyai 7,0. Sebagian besar tanah-tanah
produktif, mulai dari hutan humid dan sub humid hingga padang rumput di semiarid
2. mempunyai pH bervariasi antara 4,0 hingga 8,0. Nilai di atas atau di bawah variasi tersebut
disebabkan oleh garam Na dan Ca atau ion H+ dan Al3+ dalam larutan tanah (Brady, 1990).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pH tanah adalah unsur-unsur yang terkandung dalam
tanah, konsentrasi ion H+ dan ion OH-, mineral tanah, air hujan dan bahan induk, bahwa bahan
induk tanah mempunyai pH yang bervariasi sesuai dengan mineral penyusunnya dan asam
nitrit yang secara alami merupakan komponen renik dari air hujan juga merupakan faktor yang
mempengaruhi pH tanah.
pH tanah sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh langsung berupa ion hidrogen, sedangkan
pengaruh tidak langsung yaitu tersedianya unsur-unsur hara tertentu dan adanya unsur beracun.
Kisaran pH tanah mineral biasanya antara 3,5-10 atau lebih. Kebanyakan pH tanah toleran
pada yang ekstrim rendah atau tinggi, asalkan tanah mempunyai persediaan hara yang cukup
bagi pertumbuhan suatu tanaman.
Pada penentuan pH tanah dalam hal ini tanah perkebunan wortel, sebanyak 5 gram sampel
tanah ditambahkan 10 mL aquades. Campuran diaduk selama 60 menit kemudian didiamkan
selama 24 jam.Setelah 24 jam pendiaman, campuran diaduk kembali 20 menit selanjutnya
didiamkan 10 menit dan diukur pHnya menggunakan pH meter
III.ALAT DAN BAHAN
Alat
No Nama Alat Ukuran Jumlah
1 Neraca analitik 1 buah
2 Botol plastik 100 mL 2 buah
3 Gelas kimia
100 mL 3 buah
500 mL 1 buah
4 Botol semprot 1 buah
5 pH meter 1 buah
6 Kaca arloji 2 buah
7 Pipet tetes 3 buah
8 Pipet volumetrik
10 mL 1 buah
50 buah 1 buah
9 Spatula 2 buah
10 Batang pengaduk 2 buah
3. Bahan
No Nama Bahan Jumlah
1 Sampel tanah Secukupnya
2 Aquades Secukupnya
3 Buffer pH 4 dan pH 7 Secukupnya
4 KCl 1 M 10 mL
5 NaCl p.a. 0,5844 gram
IV. PROSEDUR KERJA DAN HASIL PENGAMATAN
No Prosedur Kerja Hasil Pengamatan
A. Pententuan pH tanah
Penentuan pH tanah dalam H2O
1 sebanyak 5 gram sampel tanah halus
ditimbang kemudian dimasukkan ke
dalam botol plastik ukuran 100 mL.
Sampel tanah perkebunan wortel
ditimbang sebanyak 5,0002 gram.
Sampel tanah berwarna coklat.
2 10 mL aquades ditambahkan kemudian
dikocok dengan pengocok elektrik selama
60 menit dan dibiarkan semalam.
Terbentuk campuran berwarna coklat
3 Setelah pendiaman selama satu malam,
campuran dikocok selama 1 jam.
Selanjutnya pH suspensi tanah tersebut
diukur menggunakan pH meter yang
sudah dikalibrasi dengan larutan buffer pH
7 dan pH 4.
Setelah pendiaman selama satu malam,
campuran dikocok lagi selama 1 jam.
Selanjutnya pH suspense tanah diukur
menggunakan pH meter yang sudah
dikalibrasi dengan larutan buffer pH 7 dan
pH 4.
4 Nilai pengukuran pH tanah dalam air
dicatat.
pH H2O NaCl
4 6,05 4,74
7 5,92 4,53
4. Penentuan pH tanah dalam NaCl 1 N
1 Sebanyak 5 gram tanah halus ditimbang,
dan dimasukkan ke dalam botol plastik
ukuran 100 mL
Sampel tanah perkebunan wortel
ditimbang sebanyak 5 gram.
Sampel tanah berwarna coklat.
2 Sebanyak 10 mL NaCl 1 N dan kocok
dengan pengocok elektrik selama 60
menit, kemudian dibiarkan semalam.
Terbentuk campuran berwarna coklat
3 Setelah pendiaman selama satu malam,
dikocok lagi selama 1 jam kemudian pH-
nya diukur dengan menggunakan pH
meter yang telah dikalibrasi terlebih
dahulu dengan buffer pH 4 dan pH 7.
Setelah pendiaman selama satu malam,
dikocok lagi selama 1 jam kemudian
diukur pH-nya dengan menggunakan pH
meter yang telah dikalibrasi dengan buffer
pH 4 dan pH 7.
4 Catat nilai pengukuran pH tanah dalam
larutan KCl 1 N.
pH H2O NaCl
4 6,05 4,74
7 5,92 4,53
B. Penentuan daya hantar listrik tanah
Pembuatan larutan baku NaCl 0,01 M
1 Sebanyak 0,5844 gram NaCl p.a. yang
telah dikeringkan pada 1050C selama 2
jam ditimbang.
NaCl berwujud padat dan berwarna putih
2 Dimasukkan ke dalam labu ukur 1 liter,
kemudian ditambahkan aquades hingga
volumenya menjadi 100 mL.
Terbentuk larutan tidak berwarna
3 Nilai DHL ditentukan dari larutan baku
NaCl
Nilai DHL larutan baku NaCl adalah 1145
µs
5. Penentuan DHL sampel tanah
1 Sebanyak 10 gram sampel tanah
ditimbang kemudian dimasukkan ke
dalam botol kocok, dan ditambahkan 50
mL aquades.
Sampel tanah ditimbang sebanyak
10,00019 gram.
Terbentuk campuran berwarna coklat.
2 Dikocok dengan pengocok elektrik selama
30 menit. DHL suspensi tanah diukur
dengan konduktometer yang telah
dikalibrasi menggunakan larutan baku
NaCl dan baca setelah angka mantap.
Campuran dikocok selama 30 menit. DHL
suspense tanah diukur dengan
konduktometer yang telah dikalibrasi
menggunakan larutan baku NaCl.
DHL suspense tanah adalah 76,8µs
3 Nilai DHL diukur dalam satuan dS m-1
menggunakan 3 desimal (1 dS m-1 = 1 mS
cm-1 = 1 mmhos cm-1 = 1000 𝜇𝑆 cm-1 =
1000 𝜇𝑚ℎ𝑜𝑠 cm-1)
76,8 𝜇𝑠
1145 𝜇𝑠
=
𝑋
1413 𝜇𝑠
= 94,78
V. ANALISIS PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
a. Analisis Perhitungan
Penentuan Derajat Kemasaman (pH)
Derajat kemasaman (pH) tanah perkebunan wortel diukur dengan menggunakan alat pH
meter. Sebelum digunakan untuk mengukur pH tanah perkebunan wortel, pH meter yang
digunakan dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan larutan buffer phospat pH 4 dan pH 7.
Pengukuran pH tanah perkebunan wortel menunjukkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil pengukuran pH tanah perkebunan wortel
pH H2O NaCl
4 6,05 4,74
7 5,92 4,53
6. Jadi, derajat kemasaman (pH) pada tanah perkebunan wortel dalam H2O adalah
pada pH 4 adalah 6,05 dan dalam NaCl adalah 4,74, dan pH tanah dalam H2O pada pH 7
adalah 5,92 dan dalam NaCl adalah 4,53. Dari hasil pengukuran tersebut, pH tanah
perkebunan pada praktikum kali ini dapat dikatakan bersifat agak asam yang memiliki pH
berkisar 4,5 sampai 6,5.
Derajat keasaman (pH) tanah
Pada praktikum kali ini dilakukan uji sifat kimia tanah yaitu derajat keasaman (pH) pada
tanah perkebunan wortel. Dimana sampel tanah yang akan diuji telah didiamkan selama 24 jam
setelah dilakukan pengocokan. Penentuan nilai pH pada tanah perkebunan ini dilakukan dengan
menggunakan pH meter yang telah dikalibrasi dengan menggunakan buffer pH 4,00 dan pH
7,00. Pada praktikum kali ini diperoleh hasil pengukuran buffer yaitu sebesar 3,46, sehingga
diperoleh factor koreksi pH meter sebesar 0,54.
Nilai pH dari sampel tanah perkebunan ini menunjukkan bahwa jenis tanah tersebut
tergolong ke dalam yang bersifat agak asam karena berada dalam rentang pH 4,5-6,5. Seperti
yang telah disebutkan dalam teori, keasaman tanah merupakan salah satu sifat penting sebab
terdapat hubungan pH dengan ketersediaan unsur hara juga terdapat beberapa hubungan antara
pH dan semua pembentukkan serta sifat-sifat tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi pH tanah
adalah unsur-unsur yang terkandung dalam tanah, konsentrasi ion H+ dan ion OH-, mineral tanah,
air hujan dan bahan induk, bahwa bahan induk tanah mempunyai pH yang bervariasi sesuai
dengan mineral penyusunnya dan asam nitrit yang secara alami merupakan komponen renik dari
air hujan juga merupakan faktor yang mempengaruhi pH tanah (Kemas, 2005). Jadi nilai pH
yang diperoleh pada praktikum kali ini kemungkinan mengandung ion H+ lebih banyak daripada
ion OH-.
Penentuan DHL sampel tanah
Penentuan DHL sampel tanah diukur dengan menggunakan rumus :
DHL suspensi tanah
DHL larutan baku NaC𝑙
=
𝑋
1413 𝜇𝑠
Diperoleh hasil :
76,8 𝜇𝑠
1145 𝜇𝑠
=
𝑋
1413 𝜇𝑠
= 94,78
Jadi DHL dari sampel tanah diperoleh 94,78
7. DHL Sampel Tanah
Tanah memiliki kandungan garam-garam yang berfungsi sebagai penghantar listrik. Pada
tanah jumlah daya electron sebanding dengan garam yang terkandung dalam tanah. Pengukuran
hantaran listrik tanah tersebut merupakan indikasi konsentrasi senyawa-senyawa terionisasi dengan
tingkat ketelitian tinggi. Penetapan nilai DHL ini menggunakan alat konduktometer. DHL dari
sampel tanah diperoleh 94,78.