7, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business, Ethical Issues in Financial Management, Universitas Mercu Buana, 2018
1. Quiz BE & GG Minggu 7:
Jawablah Quiz minggu ini dengan baik dan benar:
Berdasarkan tema hari ini sudara jelakan kembali resumenya tentang:
· Ethical Issues in Financial Management
Selamat menjawab Quiz.
Ethical Issues in Financial Management
Secara harfiah pengertian manajemen keuangan adalah keseluruhan kegiatan yang berkaitan
dengan perputaran uang, baik keuangan pribadi, keuangan kelompok, maupun keuangan
perusahaan. Sementara pengertian manajemen keuangan para ahli adalah upaya untuk
mendapatkan dana (uang) dengan cara-cara yang menguntung, serta upaya untuk
menggunakannya secara efisien. Manajemen ini sangat penting untuk diterapkan pada sebuah
perusahaan, sebab keuangan inilah yang akan menjadi pondasi besar bagi perkembangan dari
perusahaan itu sendiri. Selain itu, manajemen ini memiliki beberapa fungsi sebagaimana berikut
ini.
Fungsi Manajemen Keuangan:
1. Perencanaan Anggaran
Manajemen keuangan memiliki fungsi sebagai upaya dalam perencanaan anggaran. Hal tersebut
meliputi perencanaan mendapatkan uang (anggaran) dari sumber tertentu, serta perencanaan
penggunaan anggaran tersebut secara optimal. Sehingga nantinya perusahaan dapat berjalan sesuai
dengan rencana yang telah disusun. Selain itu, dengan perencanaan anggaran yang tepat,
perusahaan mampu memperkirakan keuntungan dan juga kerugian yang akan dihadapi.
2. Fungsi Pengontrolan
Fungsi manajemen keuangan berikutnya adalah sebagai upaya dalam melalukan kontrol terhadap
perputaran keuangan itu sendiri. Melalui manajemen ini perusahaan dapat mengetahui hal-hal
keliru yang terjadi terhadap penggunaan anggaran melalui pengawasan. Apabila terdapat hal-hal
yang tidak sesuai dengan rencana awal, maka pihak perusahaan akan melakukan perbaikan.
Sehingga perusahaan mampu berjalan sesuai dengan rencana keuangan yang telah dibuat.
3. Pemeriksaan Anggaran
Pemeriksaan atau auditing termasuk salah satu fungsi penting dari Manajemen keuangan.
Pemeriksaan berguna untuk mengetahui apakah penggunaan keuangan pada perusahaan tersebut
telah sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Sehingga perusahaan dapat mengetahui apakah
terdapat penyimpangan penggunaan anggaran atau tidak.
4. Pelaporan Anggaran
Fungsi manajemen keuangan lainnya adalah sebagai upaya pelaporan anggaran yang tepat sesuai
dengan penggunaanya. Melalui penerapan manajemen yang benar, maka sebuah perusahaan akan
mendapat laporan terhadap penggunaan anggarannya. Sehingga perusahaan dapat melakukan
evaluasi untuk penggunaan anggaran di periode berikutnya.
Contoh Manajemen Keuangan:
Setelah mengetahui pengertian manajemen keuangan dan juga beberapa fungsinya, berikut contoh
penerapan manajemen pengelolaan keuangan yang baik dan benar. Seseorang memiliki anggaran
500 juta untuk menjalankan sebuah pabrik sepatu. Anggaran tersebut digunakannya untuk
mendirikan pabrik, membeli bahan, membayar upah karyawannya, serta membeli beberapa
2. peralatan. Setelah melalukan beberapa hal tersebut, Ia masih memiliki sisa uang sekitar 50 juta.
Uang tersebut dijadikan sebagai cadangan, jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.
Kemudian pada akhir periode produksi dan penjualan, Ia melakukan perhitungan berdasarkan
data-data yang dimilikinya. Setelah dilakukan perhitungan yang benar, Ia mendapatkan bahwa
pabrik yang dijalaninya berhasil meraup keuntungan. Sehingga Ia memiliki anggaran lebih untuk
memulai usahanya dalam periode berikutnya. Bahkan dengan keuntungan tersebut Ia juga
memberikan bonus kepada karyawannya, sebagai bentuk apresiasi atas kinerja mereka.
4 Etika dalam keuangan yang sering diabaikan dan jadi masalah
Uang sering menjadi sumber konflik antar pribadi yang berbahaya. Tidak sedikit pasangan suami
istri yang bercerai karena masalah uang. Banyak pula hubungan persaudaraan yang pecah karena
urusan duit. Antar teman juga sering yang terjebak perang dingin gara-gara masalah uang.
Uang memang bisa jadi hal sensitif bila kita kurang paham bagaimana berperilaku yang tepat
sehubungan dengan urusan duit. Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak etika atau prinsip
kesopanan terkait uang yang sering kita remehkan.
Padahal, bila kita selalu memahami apa saja prinsip kesopanan perihal uang, niscaya konflik gara-
gara duit bisa kita hindari. Bersikap sopan menjadi tuntutan penting supaya kehidupan sosial Anda
tetap baik dan tidak terpengaruh oleh naik turun finansial.
Berikut 4 etika dalam keuangan yang perlu diperhatikan agar kehidupan sosial Anda tidak
terganggu, seperti dikutip Halomoney.
1. Membayar utang
Sering kali pertemanan menjadi dingin karena urusan utang piutang seperti ini. Banyak kalangan
yang mengeluhkan ketika pihak yang berutang justru bersikap lebih galak ketimbang yang
memberi pinjaman. Tentu ini tidak perlu terjadi seandainya etika keuangan tidak diabaikan.
Bila Anda terpaksa meminjam uang pada seseorang walaupun nilainya tidak seberapa atau receh,
selama akad yang terucap adalah 'pinjam uang', maka Anda tidak memiliki alasan untuk tidak
membayar. Utang adalah utang, sehingga Anda tetap harus membayarnya walau nilainya mungkin
remeh temeh. Apalagi bila utang dalam jumlah besar.
Perihal akhirnya kawan Anda memutuskan mengikhlaskan utang tersebut, itu soal lain. Etika
keuangan yang perlu Anda terapkan adalah, selalu ingat kepada siapa Anda berutang, berapa nilai
utang dan usahakan membayar sebelum ditagih oleh si pemilik piutang.
2. Menawar harga barang terlalu murah
Merdeka.com - Etika keuangan yang satu ini sering diremehkan oleh orang, terutama ketika sedang
berada di pasar. Menawar harga barang memang hak Anda, namun tawar lah dengan rasional.
Jangan asal menyebut angka tanpa menimbang nilai harga yang layak bagi sebuah barang.
Memang, ada beberapa jenis pasar di mana para penjualnya dikenal suka melambungkan harga
penawaran terlalu tinggi, sehingga aksi ini memancing calon pembeli menawar lebih tinggi.
Namun bila di pasar pada umumnya, Anda tidak perlu bersikap kejam dalam menawar harga pada
para penjual. Tawar lah sewajarnya dan tidak perlu bersikap ofensif pada si penjual jika harganya
kurang sesuai.
3. Terlalu terbuka soal gaji
Nilai pendapatan yang Anda hasilkan sebenarnya bukan informasi yang perlu untuk Anda bagi ke
orang lain, selain pasangan kamu. Bicara terlalu terbuka tentang berapa penghasilan yang berhasil
Anda dapatkan, hanya memberi kesan bahwa Anda orang yang suka menyombongkan diri.
Mengungkap nilai pendapatan hanya perlu Anda lakukan bila situasinya memang membutuhkan
informasi tersebut. Misalnya, Anda tengah berkonsultasi dengan perencana keuangan, menghadapi
petugas pajak, dan sebagainya.
3. 4. Memberi tip terlalu sedikit
Budaya memberi tip mungkin lebih lekat di tengah masyarakat Barat. Di Indonesia, memberi tip
belum menjadi kebiasaan. Misalnya, tip untuk pelayan restoran, tip untuk kapster salon, dan lain
sebagainya.
Beberapa tempat usaha biasanya juga sudah langsung mengenakan charge untuk biaya layanan.
Untuk beberapa jasa, seperti parkir, misalnya, bahkan ada larangan memberi tip pada tukang
parkir.
Namun, bila Anda memang ingin mengucapkan rasa terima kasih, ada baiknya memberi tip dalam
jumlah yang proporsional. Mengutip kolom Dave Ramsey, financial advisor di Amerika Serikat,
tip yang wajar berkisar 15-20 persen dari nilai transaksi.
Misalnya, Anda baru saja makan malam bersama teman-teman dan menghabiskan uang Rp
500.000. Jumlah tip yang wajar adalah mulai Rp 75.000 sampai Rp 100.000. Di Indonesia,
umumnya tip memang lebih sedikit. Misalnya, untuk segala servis di restoran, terkadang
pengunjung memberi tip Rp 50.000. Untuk jasa di salon, tip capster di kisaran Rp 20.000 sampai
Rp 50.000.
Daftar Pustaka
https://www.merdeka.com/uang/4-etika-dalam-keuangan-yang-sering-diabaikan-dan-jadi-
masalah.html
http://pengertianparaahli.com/pengertian-manajemen-keuangan/
4. Forum BE & GG Minggu 7:
Forum BE & GG Minggu 7:
Sunday, 21 October 2018, 9:26 PM
Jawablah Forum minggu ini dengan baik dan benar:
Berdasarkan soal forum diatas apa masalah atau issue yang pernah terjadi pada perusahaan
saudara atau pada perusahaan yang di amati selamat ini. Tentang:
· Ethical Issues in Financial Management
Selamat menjawab Forum.
Kasus SNP Finance & Upaya Menutup Celah Curang Keuangan
Pada Mei 2018, PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance) menjadi sorotan otoritas
keuangan dan publik. Perusahaan pembiayaan berumur kurang lebih 18 tahun ini ternyata berada
di ambang kepailitan.
Perusahaan pembiayaan yang berada di bawah naungan Columbia Group tersebut di atas kertas
terlihat dalam kondisi baik-baik saja. Rating utang perseroan sempat mendapatkan rating idA atau
stabil dari Pefindo pada Maret 2018.
Namun, kondisi perusahaan berubah 180 derajat. Rating utang perseroan berubah drastis dari stabil
menjadi idSD (selective default) pada 9 Mei 2018 lantaran salah satu kupon Medium Term Notes
(MTN) yang diterbitkan SNP gagal bayar.
Imbasnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membekukan kegiatan usaha SNP karena perseroan
gagal membayar bunga MTN senilai Rp6,75 miliar pada 14 Mei 2018 melalui Surat Deputi
Komisioner Pengawas IKNB II No. S-247/NB.2/2018.
Diduga pihak SNP Finance tidak menyampaikan laporan keuangan dengan benar alias fiktif,
sehingga perusahaan pemeringkat dan auditor tidak mengeluarkan peringatan atau warning
sebelum gagal bayar terjadi. Persoalan laporan keuangan ini sangat vital dan seringkali menjadi
keruwetan bagi sebuah perusahaan bila tak dikelola dengan baik.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencoba mengambil upaya mitigasi, yakni mengusulkan agar
direktur keuangan selaku penyelenggara laporan keuangan wajib memiliki sertifikasi sebagai
pihak yang diaudit (auditee).
BEI menilai sertifikasi terhadap auditee cukup penting untuk meminimalisir kesalahan dalam
pelaporan kinerja keuangan. Selain itu, BEI juga mengusulkan kriteria dari sertifikasi itu, yakni
independen dan tidak memiliki ikatan keluarga.
Usul dari BEI ini mendapatkan dukungan dari Ikatan Akutan Indonesia (IAI). Dunia usaha juga
turut mendukung agar direktur keuangan memiliki standar dan kompetensi khusus dalam membuat
laporan keuangan.
“Saya pikir penyusun laporan keuangan, terutama sektor keuangan memang perlu ada standar
kompetensinya. Apalagi kasus (fraud) di sektor itu juga masih kerap terjadi,” kata Hariyadi
Sukamdani, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) kepada Tirto.
OJK mencatat jumlah kasus penyimpangan ketentuan perbankan (PKP) pada 2017 mencapai 22
kasus. Dari jumlah kasus itu, pelaku yang berbuat tindak pidana mencapai 66 orang.
Dari total pelaku tindak pidana itu, pelaku dari non-pejabat eksekutif bank mencapai 77 persen
atau sebanyak 51 orang. Disusul, direksi sebanyak 7 orang, pejabat eksekutif bank 4 orang, kepala
kantor cabang 2 orang, komisaris 1 orang, dan pemegang saham 1 orang.
5. Di luar sektor keuangan, direktur keuangan kerap ikut terlibat dalam beberapa kasus kejahatan
keuangan. Misalnya, kasus dugaan korupsi penggunaan anggaran fiktif 2013-2014 pada
perusahaan BUMN, PT Brantas Abipraya.
Pada Juli 2017, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta menetapkan Sudi Wantoko, mantan Direktur
Keuangan PT Brantas Abipraya, sebagai tersangka. PT Brantas Abipraya adalah perusahaan
BUMN yang bergerak di bidang konstruksi infrastruktur air.
Contoh lainnya adalah kasus dugaan korupsi anggaran PT Perusda Loteng Bersatu senilai Rp1
miliar. Pada 2017, Kejaksaan Negeri Praya menetapkan Direktur Keuangan Perusda Loteng
Bersatu berinisial AZ sebagai tersangka. PT Perusda Loteng Bersatu merupakan BUMD milik
Kabupaten Lombok Tengah yang bergerak di sektor perhotelan, konstruksi gedung, perdagangan
besar makanan, minuman dan tembakau, serta jasa agen perjalanan.
Apakah sertifikasi efektif menekan potensi kecurangan direktur keuangan?
Menurut Ikatan Akutan Indonesia (IAI), untuk mengukur efektivitas sertifikasi dalam
meminimalisir penyimpangan oleh direktur keuangan memang agak sulit. Namun yang pasti,
sertifikasi menjadi modal pertahanan paling mendasar dari terciptanya kredibilitas laporan
keuangan.
“Setidaknya, sertifikasi ini bisa mengingatkan penyusun laporan keuangan bahwa ada kode etik
yang harus selalu dipegang teguh, dan kalau melanggar sanksinya berat,” kata Anggota Pengurus
IAI, Cris Kutandi kepada Tirto.
Bagi IAI, penyusun atau penandatanganan laporan keuangan adalah seseorang yang paham
akuntansi dan memiliki sertifikat Chartered Accountant (CA). Sertifikat CA dari IAI sendiri sudah
sesuai dengan panduan standar internasional.
Untuk mendapatkan sertifikat CA juga tidak mudah. Selain kemampuan andal, akuntan juga harus
memiliki komitmen yang tinggi terhadap etika, tanggung jawab profesi, kepentingan publik,
integritas, objektivitas dan kerahasiaan.
Ada tiga syarat untuk mendapatkan sertifikat CA, yakni lulus ujian sertifikasi CA Indonesia yang
dilaksanakan oleh IAI. Kemudian, memiliki pengalaman dan/atau menjalankan praktik
keprofesian di bidang akuntansi, di sektor pendidikan, korporasi, sektor publik, maupun praktisi
akuntan publik yang data diverifikasi paling sedikit 3 tahun di bidang akuntansi yang diperoleh
dalam 7 tahun terakhir. Terakhir, merupakan anggota IAI.
Beratnya Menjadi Direktur Keuangan
Direktur keuangan adalah posisi yang memegang peranan yang penting bagi kesuksesan suatu
perusahaan, memerlukan pemahaman yang menyeluruh tentang akuntansi dan keuangan guna
menopang strategi dan operasi bisnis.
Tanggung jawab sehari-hari seorang direktur keuangan juga bervariasi, mulai dari mencari sumber
pendanaan, mengelola dana, mengukur kinerja, akuntansi manajemen, dukungan keputusan
hingga pelaporan keuangan.
Sosok direktur keuangan memang punya tantangan sangat berat. Bahkan, saking beratnya, direktur
keuangan sempat menjadi salah satu pekerjaan paling berbahaya di AS.
Dalam artikel yang berjudul “CFO: Most Dangerous Job in Corporate America” disebutkan bahwa
Securities and Exchange Commission (SEC) AS dapat menuntut direktur keuangan (Chief
Financial Officer/CFO) melakukan pelanggaran hukum, meskipun CFO bersangkutan tersebut
tidak memiliki pengetahuan mengenai kegiatan yang dilarang.
6. SEC adalah otoritas pasar saham AS, yang berwenang untuk menetapkan regulasi untuk
pendaftaran efek/sekuritas dan mengawasi kegiatan bursa efek. Misi utama SEC adalah membuat
pasar saham AS layak mendapatkan kepercayaan publik.
Kecerobohan saja sudah bisa diklaim telah membantu atau bersekongkol terhadap pelanggaran
hukum sekuritas. Selain itu, SEC juga dapat mengklaim tuduhan membantu atau persekongkolan
itu berdasarkan kontrol terhadap seseorang.
Kontrol yang dimaksud adalah pihak yang memiliki kekuatan untuk mengarahkan atau
menyebabkan perubahan manajemen dan kebijakan seseorang, baik melalui kepemilikan saham,
kontrak, atau lain sebagainya.
Jadi, jika ada karyawan yang melanggar undang-undang sekuritas, maka SEC akan meminta
pertanggungjawaban kepada CFO. Pengadilan nantinya akan melihat apakah CFO ini gagal
menegakkan sistem pengawasan dan kontrol secara tepat, atau tidak.
Upaya menciptakan sertifikasi direktur keuangan bisa menjadi solusi untuk mengurangi peluang
penyimpangan di perusahaan, yang bisa berimbas pada kepentingan publik.
Daftar Pustaka:
https://tirto.id/kasus-snp-finance-amp-upaya-menutup-celah-curang-keuangan-cMdD