Dokumen tersebut merupakan referensi utama dan pendukung untuk mata kuliah Manajemen Investasi Lanjutan. Referensi utama terdiri atas 3 buku teks investasi, sedangkan referensi pendukung terdiri atas 5 buku teks investasi dan pasar modal.
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Aminullah assagaf mil4 manj inv lanjutan_ 3 april 2021
1. REFERENSI
Referensi Utama:
1. Bodie, Zvi, Alex Kane, and Alan J. Marcus (B-K-M). 2018. Investment. Mc-Geaw-Hill Education. Eleventh
Edition
2. Elton, Edwin J. and Martin J. Gruber (E-G), 2013, Modern Portfolio Theory and Investment Analysis, John
Wiley & Sons, Inc. 9th Edition
3. Reilly, Frank K. and Keith C. Brown (R-B), 2011, Investment Analysis & Portfolio Management, South-
Western Educational Publishing, 10th edition.
Referensi Pendukung:
1. Jones, Charles P,. Jensen, Gerald R., 2013, Investments, Analysis and Management, John Wiley & Sons, Inc.
13th Edition
2. Sharpe, William F. Gordon J. Alexander, and Feffrey V. Bailley, 1998, Investments, Prentice Hall, 6 edition
3. Husnan, Suad, 2015, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi 8, UPP AMP YKPN.
4. Hartono, Jogiyanto, 2013, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 5, Penerbit FE-UGM. Yogyakarta.
5. Hartono, Jogiyanto, 2005, Pasar Efisien Secara Keputusan, Gramedia
3. RPS : P1 - 7
1. Lingkungan Investasi dan Pasar Keuangan
2. Kelompok Aset, Instrumen Keuangan, dan Pasar Modal Indonesia
3. Risk dan Return serta Alokasi Kapital ke Aset Berisiko
4. Penilaian surat berharga saham dan manajemen saham
5. Penilaian surat berharga obligasi
6. Efficient Maket Hyphotesis (EMH)
7. Pasar Derivatif (Opsi)
6. Risiko sistimatis dan tidak sistimatis
Selain Risiko dalam manajemen investasi modern juga dikenal
pembagian risiko total investasi kedalam 2 (dua) jenis risiko yaitu risiko
sistematis dan risiko tidak sistematis.
Risiko sistematik adalah risiko yang tidak dapat didiversifikasi oleh
portofolio disebut dengan nondiversifiable risk. Risiko ini terjadi
karena kejadian-kejadian di luar kegiatan perusahaan (Jogiyanto,
2000).
Risiko tidak sistematis adalah bagian dari risiko sekuritas yang dapat
dihilangkan dengan membentuk portofolio.
17. Investasi Saham untuk Pemula agar Untung
Apa itu saham ?
Saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas, yang mana dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan
perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Investasi saham adalah untuk mendatangkan keuntungan bagi pemilik atau pembelinya, yaitu dalam jenis
keuntungan berupa:
1. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang
dihasilkan perusahaan.
2. Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas
perdagangan saham di pasar sekunder.
Harga saham adalah indikator jual beli saham di Bursa Efek Indonesia. Informasi harga tersedia secara real-time di
bursa saham.
18. 1. Pahami Apa itu Investasi Saham
Apa itu investasi saham ?
Pertanyaan ini perlu dijawab saat investasi saham untuk pemula.
Kesalahan terbesar saya saat dulu bermain saham adalah tidak memahami esensi investasi saham. Karena
buru – buru ingin terjun, jujur saja ingin untung cepat, saya mengabaikan belajar soal apa esensi sebenarnya
investasi saham.
Bukannya untung, saya malah buntung !
Dari situ, saya belajar bahwa memahami esensi investasi saham menjadi sangat penting untuk pemula.
Karena semua strategi, cara bermain dan aspek lain dalam investasi saham sangat dipengaruhi pemahaman
dan perspektif kita soal apa itu investasi saham.
19. 1. Pahami Apa itu Investasi Saham
Apa esensi investasi saham ?
Menurut saya, beli atau main saham pada dasarnya adalah investasi dalam suatu usaha atau bisnis. Tidak berbeda
ketika saya melakukan investasi di usaha warung kopi atau laundry kongsi dengan teman atau kerabat dekat.
Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan.
Dengan membeli saham, saya artinya menjadi pemilik (pemegang saham) dari perusahaan tersebut dan
menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada management professional yang saya percaya bisa mengelola bisnis
untuk meningkatkan nilai perusahaan.
Pemahaman seperti di atas mempengaruhi cara saya melakukan investasi. Cara bersikap yang tenang tenang saja
ketika harga saham anjlok drastis karena kinerja perusahaan yang fine – fine saja. Yang memborong saham saat
market crash karena harga saham sudah terlihat murah, sementara kinerja perusahaan tidak memburuk sama sekali.
20. 2. Intip Reksadana Saham
Jika belajar saham untuk pemula, salah satu cara paling mudah memilih saham adalah mengintip
saham yang dipegang oleh Manajer Investasi yang mengelola Reksadana Saham.
Manajer investasi wajib menyampaikan portfolio Top 10 Saham yang dipegang di Reksadana
Saham. Anda bisa melihat daftar Top 10 saham tersebut di laporan bulanan Reksadana Saham.
Di situs manajer investasi atau agen penjual reksadana online, Anda pilih dahulu Reksadana saham
yang ingin Anda lihat koleksi sahamnya.
Lalu, di bagian statistik atau kinerja bulanan, Anda bisa melihat Top 10 Holdings saham dari
reksadana tersebut.
Pilihan saham untuk pemula bisa menggunakan saham – saham yang diiinvestasikan oleh
Reksadana Saham.
21. 3. Saham Blue-Chip
Apa saham yang bagus untuk investasi jangka panjang ?
Apa pilihan saham untuk pemula ?
Cara buat pemula dalam belajar saham adalah fokus ke saham – saham blue-chip.
Apa itu saham blue-chip ?
Saham blue-chip adalah saham dari perusahaan dengan kualitas terbaik yang dijual di bursa. Jenis saham ini dianggap
paling aman dan menjanjikan stabilitas keuntungan.
Supaya lebih mudah dibayangkan, lihat contoh beberapa saham blue-chip di Bursa Efek Indonesia, yang bisa menjadi
pilihan saham untuk pemula, yaitu:
Bank BCA (kode BBCA) adalah bank terbaik di Indonesia dengan jaringan ATM terbesar, jutaan jumlah nasabah
dan paling penting menghasilkan profit besar buat pemegang saham.
Unilever Indonesia (kode UNVR) adalah perusahaan consumer goods terbaik di Indonesia dengan berbagai brand
produk rumah tangga yang sudah tidak asing di masyarakat. Kinerja keuangan UNVR adalah salah satu yang terbaik
di bursa dengan kemampuan saham ini mencetak laba secara konsisten.
22. Bank BRI (kode BBRI) adalah bank dengan laba terbesar di Indonesia. Dengan usia perusahaan lebih dari
100 tahun, Bank BRI punya kemampuan dan pengalaman di kredit mikro dan UMKM, yang boleh dikatakan
tanpa pesaing saat ini karena semua pesaing yang dulu pernah masuk ke sektor mikro dan UMKM sekarang
sudah banyak yang mundur mengakui kepiawaian dan dominasi BRI di sektor ini.
Tiga saham blue-chip diatas adalah pilihan saham untuk pemula yang layak dipertimbangkan jika baru pertama
belajar investasi saham.
Tidak ada definisi yang saklak soal saham blue-chip, tetapi biasanya Anda bisa melihat saham yang punya
kapitalisasi pasar besar dan ramai diperdagangkan setiap hari di bursa.
Pilihan saham untuk pemula bisa dimulai dengan saham – saham blue-chip tersebut.
23. 4. Diversifikasi
Sebagai salah satu instrumen investasi, saham pasti memiliki resiko dan resiko tersebut jelas tidak kecil di
saham. Pertanyaannya, bagaimana mengelola resiko di investasi saham untuk pemula yang baru belajar main
saham.
Rumusnya hanya satu. “Don’t put all your eggs in one basket”
Pelajaran sangat penting dalam belajar investasi saham.
Lakukan diversifikasi investasi. Jangan tempatkan semua uang Anda di saham.
Dengan diversifikasi, jika terjadi krisis di pasar saham, Anda bisa bertahan, tidak panik (ini sangat penting)
karena sudah punya simpanan di instrumen lain yang aman dari krisis di saham.
Perencana keuangan menyebutkan pentingnya punya Dana Darurat sebagai instrumen jaga-jaga, salah satunya,
jika terjadi goncangan dalam ekonomi. Sisihkan sebagian uang Anda di Dana Darurat.
Memang diversifikasi akan menurunkan potensi return karena uang ditempatkan di instrumen dengan return
lebih rendah.
Tapi, justru itulah esensi diversifikasi bahwa penempatan dana dibagi ke investasi yang return tinggi resiko
tinggi serta investasi yang return rendah resiko rendah.
24. 5. Jangka Panjang !
Ini yang tidak mudah. Dorongan ingin untung cepat, ingin segera menghasilkan return tinggi, selalu kuat di investasi
saham.
Manusiawi, bukan !
Sebagai investor, Anda pasti ingin dana yang diinvestasikan segara menghasilkan keuntungan, semakin cepat semakin
baik.
Mengapa investasi saham merupakan investasi jangka panjang ?
Saya ingin kembali ke poin #1 soal esensi investasi saham bahwa beli saham artinya saya investasi di suatu bisnis.
Menurut saya bisnis butuh proses, butuh waktu, untuk berkembang yang akhirnya nanti memberikan hasil kepada
investor.
Apakah mungkin berinvestasi di suatu usaha, kita mengharapkan keuntungan dalam waktu harian atau mingguan ?
Sepertinya tidak karena ada proses bisnis yang harus dijalani untuk mencapai hasil.
Tidak bisa instan dalam bisnis!
Paling tidak butuh 1 tahun untuk melihat bagaimana bisnis tersebut berkembang dan tumbuh. Sama hal nya dengan
investasi saham, butuh waktu agar uang Anda berkembang dan tumbuh di saham.
25. 6. Trading Online, Hati Hati !
Buat pemula yang belajar saham, iming – iming untung cepat, untung besar dalam waktu
singkat selalu menjadi daya tarik. Salah satunya melakukan trading saham.
Apa itu trading saham ?
Saya menilai trading saham jika Anda jual beli saham dalam rentang waktu pendek, misalnya
harian, mingguan atau dalam 1 hari ( ‘Day Trading’).
Jika melakukan trading saham, Anda perlu belajar trading saham sebagai pemula dan
perhatikan hal – hal berikut :
Pertama, trading saham membutuhkan waktu dan tenaga karena harus memantau perdagangan
setiap saat. Tidak bisa disambi atau ditinggal dengan pekerjaan lain.
Belajar trading saham untuk pemula, meskipun sudah ada kemajuan teknologi untuk trading
online, tetapi harus fokus ke trading yang menguras waktu dan tenaga.
Berbeda dengan normalnya orang berbisnis yang menyerahkan perusahaan ke manajemen
profesional yang mengelola dan memberikan hasil setelah jangka waktu tertentu (1 tahun atau 6
bulan), sedangkan di trading saham Anda harus memantau setiap hari, bahkan setiap menit, dan
mengharapkan kenaikkan nilai perusahaan dalam 1 hari !
26. 6. Trading Online, Hati Hati !
Kedua, yang lebih esensial, trading saham berharap keuntungan dari pergerakkan harga saham setiap hari,
sementara yang namanya bisnis atau usaha ( yang merupakan refleksi harga saham) membutuhkan waktu
lebih dari hari atau bahkan bulanan untuk meningkatkan valuasi nilai perusahaan.
Buat saya tidak masuk akal jika kita mengharapkan nilai bisnis berubah dalam hitungan hari atau bahkan
dalam 1 hari (day-trading). Tetapi, hal tersebut yang diharapkan dalam trading saham.
Ketiga, tujuan trading adalah market-timing yang berupaya menentukan kapan harga paling murah untuk
beli dan harga paling mahal untuk jual.
Pengalaman saya, pekerjaan paling sulit di investasi saham adalah menentukan kapan harga saham paling
murah atau harga paling mahal. Kenapa ?
Karena banyak sekali faktor yang saling berhubungan yang mempengaruhi harga saham, sehingga buat saya
market-timing adalah pekerjaan yang sangat sulit.
27. 7. Harga Saham Turun, Beli !
Stress test saat main saham adalah ketika harga saham turun dan melihat nilai uang di saham tergerus cepat.
Pergerakkan harga di saham bisa berfluktuasi 1% sd 2% per hari jika pasar fluktuatif.
Dalam situasi tersebut, nyali investasi Anda benar – benar diuji. Apakah bertahan atau menyerah lempar
handuk dari ring investasi saham ?
Saat baru pertama kali investasi saham, saya jujur saja stress melihat harga saham yang saya beli turun drastis,
portofolio investasi tersisa separuh dari nilai awal dalam hitungan hari.
Namun, seiring waktu saya belajar hal penting terkait pasar crash:
Pertama, pasar yang crash adalah kesempatan ‘emas’ untuk membeli saham dengan harga murah. Tapi, ada
syaratnya.
Anda harus yakin bahwa saham yang Anda beli adalah perusahaan yang punya kinerja dan keuangan baik.
Untuk itu, selalu persiapkan diri untuk memantau dan mengidentifikasi mana saham dengan kinerja solid dan
tumbuh bisnisnya, sehingga ketika harga saham anjlok akibat sentimen pasar, Anda sudah tahu mana saham
yang bisa dibeli.
28. 7. Harga Saham Turun, Beli !
Kedua, sedalam apapun turunnya harga saham di pasar, harga saham akan kembali naik dan biasanya bahkan naik
lebih tinggi dibandingkan tingkat sebelumnya.
Tidak percaya ?
Saya pernah menyaksikan anjloknya harga saham sangat sangat dalam di 2 periode krisis, tahun 1998 dan 2008.
Saat krisis harga saham jatuh sejatuh-jatuhnya. Luar biasa tegang melihat nilai portfolio runtuh!
Tapi, ini saya alami dari 2 kali krisis tersebut, harga – harga saham recovery dalam waktu paling lama 2 tahun sejak
krisis. Kembali ke tingkat normal dan bahkan dalam waktu singkat mencapai harga yang lebih tinggi dari harga
tertinggi sebelum krisis.
Related Post
1. Cara Jual Beli Investasi ETF Index Fund Internasional di Amerika
Tidak berani beli saham di luar negeri ? Jangan khawatir, Anda bisa mencoba ETF Index…
2. Berapa Fee Jual Beli Trading Main Saham (Broker Sekuritas Paling Murah)
29. 7. Harga Saham Turun, Beli !
Pertanyaan yang kerap muncul, berapa fee transaksi jual beli saham di broker sekuritas. Jawabannya,
berbeda…
Menurut catatan, saat terjadi krisis 2008 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 50% dari 2007 ke 2008.
Luar biasa dampaknya.
Jangankan beli saham, saham yang ada mungkin ingin segera dilepas karena takut rugi.
Namun, Anda tahu bahwa periode 2018 ke 2009 IHSG mengalami kenaikkan 80%+. Anda yang menjual pasti
sedih lihat harga saham naik tajam dalam waktu hanya 1 tahun sejak krisis.
Jadi, kalau sekarang harga saham turun, itu justru kesempatan buat saya untuk membeli saham. Mumpung harga
diskon.
Anda perlu perhatikan bahwa strategi beli saham saat harga turun akan berhasil jika:
(1) Anda punya rentang investasi jangka panjang, yang tidak masalah harga saham sangat berfluktuasi dalam
jangka pendek; (2) Anda tahu saham yang bagus yang memang kuat secara keuangan dan fundamental, sehingga
bagaimanapun krisis menerpa, perusahaan tetap solid dan keluar sebagai pemenang. Saham – saham blue-chip
biasanya masuk kategori ini.
30. 8. Cara Bermain Saham: Enjoy !
Kalau setiap hari harus mengecek harga saham, lalu khawatir stress melihat harga saham yang
turun naik, investasi saham menjadi tidak bisa dinikmati.
Bawaannya tegang setiap hari dan yang jelas waktu dan tenaga terkuras untuk mengurusi saham
sementara ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan.
Bagaimana menikmati investasi saham ?
Saham adalah jenis investasi yang jika dilakukan benar memberikan kebebasan finansial. Anda
bisa tetap bekerja dan membiarkan investasi Anda dijalankan oleh para manajer profesional.
Saya tidak melihat harga saham setiap hari karena saya percaya bahwa manajemen profesional
yang mengelola perusahaan mampu meningkatkan nilai dan kinerja perusahaan, yang pada
gilirannya akan tercermin di harga saham.
Yang saya lakukan secara rutin adalah membaca dan riset kinerja perusahaan tersebut.
Menganalisa laporan keuangan, menelisik laporan riset yang rutin disediakan broker sekuritas
dan mengikuti diskusi di forum saham.
31. 9. Cari Info Valid & Ikut RUPS
Dalam investasi saham, peran informasi sangat penting. Keputusan beli jual saham berdasarkan informasi
yang dimiliki.
Dalam belajar saham, pemula harus memperhatikan sumber informasi.
Masalahnya, banyak orang tidak merujuk pada informasi yang valid. Beli karena rumor, jual karena kata
orang saham jelek.
Advertisements
Sementara, sebenarnya ada informasi valid dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan, dan informasi
tersebut gratis, bisa diperoleh secara cuma-cuma.
Apa itu ?
Pengelola Bursa Efek Indonesia, yaitu PT Bursa Efek Indonesia, membuka akses informasi perusahaan yang
sahamnya tercatat di Bursa secara gratis kepada publik. Bahkan Anda tidak perlu menjadi pemegang saham
untuk bisa mengakses informasi ini.
Informasi ini datang dari perusahaan, bukan rumor dan bukan hasil analisis, tetapi informasi resmi yang
dirilis oleh perusahaan.
32. Dalam belajar investasi saham, ada beberapa informasi, yang sangat penting untuk melakukan analisa saham,
yaitu:
Laporan Keuangan: wajib disampaikan setiap kuartal, tengah tahun dan akhir tahun soal kondisi
keuangan perusahaan. Penting sekali untuk mengevaluasi kinerja perusahaan
Laporan Tahunan: wajib disampaikan setiap akhir tahun berisi kajian komprehensif soal prospek, bisnis,
keuangan dan manajemen perusahaan.
Corporate Action: laporan terkait corporate action perusahaan yang mempengaruhi harga saham
Publik Expose: setahun sekali perusahaan wajib menyampaikan presentasi ke masyarakat soal
perkembangan kinerja perusahaan. Bahan presentasi publik expose bisa diakses.
Semua informasi diatas Gratis.
Cara mendapatkan informasi dan laporan saham tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, masuk ke situs https://www.idx.co.id/. Di bagian kanan atas, Anda bisa melihat link untuk “Laporan
Keuangan”, “Pengumuman” dan lain – lain.
33. Kedua, pilih salah satu, misalnya “Laporan Keuangan”, muncul jenis laporan, kode saham dan periode laporan.
Ketiga, contohnya saya pilih laporan keuangan BCA kuartal I 2019, maka setelah info diisi muncul daftar laporan
yang dimaksud dan saya tinggal mengunduh masing- masing laporan tersebut.
Di samping soal penggunaan informasi yang valid dan sumber terpercaya, hal lain yang menurut saya juga penting
adalah ikut menghadiri RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham.
Sebagai pemegang saham, ajang bertemu manajemen atau direksi adalah saat Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Kenapa penting hadir di RUPS ?
Manajemen yang mengelola perusahaan adalah kunci kinerja perusahaan bagus atau tidak, yang ujungnya tercermin
di harga saham. Kalau manajemen buruk, kinerja jelek, harga saham pasti akan turun.
Karena itu, buat saya, penting mengetahui dan kalau bisa bertemu in -person dengan manajemen, Direksi, yang
mengelola perusahaan yang sahamnya saya miliki. Secara tidak langsung, Direksi ini adalah pihak yang mengelola
uang saya lewat kebijakan direksi yang akan berpengaruh pada kinerja dan harga saham.
Cara hadir di RUPS sangat mudah. Lihat kapan jadwal RUPS lalu hubungi broker Anda.
Nanti Anda akan diberikan pass masuk oleh broker. Pass dan KTP yang perlu dibawa ke acara RUPS.
Meskipun pemegang saham minoritas, tetapi hadir di RUPS mendengarkan paparan direksi membuat saya puas
karena bisa mendengar langsung dari manajemen. Direksi ini yang mengelola uang saya, anyway !
34. 10. Mulai Meski Modal Kecil !
Advertisements
Tidak ada yang lebih exciting daripada memulai. Bahkan saya dulu terlalu cepat mulai investasi saham,
sampai lupa belajar basic-nya dengan baik.
Untuk memulai investasi saham pemula, beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
Pertama, belajar cara investasi saham online. Saat ini, transaksi saham secara online adalah cara paling
mudah dan murah untuk investasi saham.
Jangan khawatir soal pembukaan rekening karena banyak sekuritas mengakomodasi pembukaan secara
online dan dokumen bisa dikirim via kurir sehingga Anda tidak perlu lagi datang ke kantor sekuritas untuk
membuka rekening investasi saham.
Kedua, modal kecil tidak masalah karena saat ini ketentuan di bursa minimum transaksi adalah 1 lot,
yaitu 100 lembar saham.
Misalnya, Anda beli saham BCA perlu Rp 3 jutaan untuk beli 1 lot (harga BCA Rp30ribu per saham),
sementara BRI butuh Rp400ribu untuk beli 1 lot saham dengan harga saham di Rp4ribuan.
35. Ketiga, pilih saham yang Anda akan beli. At the end of the day, Anda harus memutuskan investasi di
saham apa.
Balik lagi, ke poin sebelumnya, saya sarankan mulai dari saham blue-chip. Tapi, keputusan investasi
saham sangat subyektif, apa yang cocok buat saya belum tentu cocok buat Anda.
Keempat, buat rencana menabung saham dengan menetapkan budget investasi saham setiap bulan.
Saya mulai dengan investasi Rp1juta sebulan dan terus meningkat seiring peningkatan penghasilan
saya.
Yang paling penting adalah konsistensi.
Meskipun badai datang, pasar crash, ekonomi terpuruk, saya sebisa mungkin konsisten melakukan
nabung saham setiap bulan sesuai dengan dana yang sudah saya budgetkan.
36. Gerakan Yuk Nabung Saham
Baru – baru ini, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) mengkampanyekan “Yuk
Nabung Saham”, yaitu gerakan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengajak masyarakat sebagai calon investor untuk
berinvestasi di pasar modal dengan membeli Saham secara rutin dan berkala.
Kata kuncinya dalam kampanye Yuk Nabung Saham (YNS) adalah rutin dan berkala.
Tujuan Yuk Nabung Saham adalah (a) meningkatkan awareness masyarakat terhadap pasar modal Indonesia dan
ketertarikan masyarakat dalam berinvestasi dengan mekanisme Nabung Saham; (b) merubah kebiasaan masyarakat
Indonesia yang awalnya menabung menjadi berinvestasi.
Cara melakukan dan ikut gerakan Yuk Nabung Saham:
Membuka rekening efek di perusahaan sekuritas.
Tentukan nominal dana yang ingin disisihkan, lalu tentukan saham yang ingin ditabung.
Menyetorkan dana secara rutin, atau menggunakan fasilitas auto transfer dari rekening pribadi setiap periode
yang telah ditentukan
Melakukan pembelian saham secara rutin.
37. 11. Belajar Saham Gratis
Anda bisa belajar saham gratis.
Bisa secara offline di kelas atau online lewat situs.
Belajar Saham IDX – PT Bursa Efek Indonesia (IDX) menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal
yang sudah berjalan beberapa tahun ini diperuntukkan untuk Anda yang ingin mengenal Pasar
Modal lebih jauh dengan dibimbing oleh profesional yang sudah ahli dibidang pasar modal
secara langsung di dalam kelas secara tatap muka.
Belajar Saham Online di Situs broker – broker dimana Anda membuka rekening untuk
bermain saham menyediakan berbagai modul untuk mempelajari saham secara online dn gratis.
Di kelas belajar saham tersebut, Anda bisa mempelajari seluk beluk investasi saham dari level dasar
(basic) sampai advanced.
38. 12. Saham Online
Saham online adalah berkah dari perkembangan teknologi untuk investasi saham.
Proses perdagangan dalam investasi saham, yang dulu dilakukan secara manual dengan harus
datang ke kantor cabang broker, sekarang cukup dilakukan secara online lewat layar komputer
atau laptop.
Perdagangan saham online sangat mempermudah masyarakat untuk terjun dalam investasi
saham.
39. Cara Beli Jual Saham di Aplikasi
1. Unduh Aplikasi
Untuk bisa mulai harus mengunduh aplikasi jual beli saham dari salah satu Perusahaan
Sekuritas.
2. Buka Akun Online
Buka akun dengan mengisi data dan menyerahkan dokumen yang diminta. Keunggulan
buka akun via aplikasi adalah prosesnya cukup dilakukan secara online dan tidak perlu
ke cabang. Dokumen bisa diupload.
3. Order Book Saham
Order Book menunjukkan kondisi order saham pada waktu tertentu. Informasi ini
penting untuk investor yang ingin beli dan jual saham.
4. Beli/Jual Saham
Cara beli/jual saham cukup dengan menginput kode, jumlah lot saham dan harga jual
yang diinginkan. Pastikan dana sudah di setor ke rekening saham yang sudah
ditentukan.
5. Portfolio Saham
Aplikasi menyediakan informasi soal posisi saham yang dimiliki serta harganya saat
ini. Nilai portfolio sedang untung atau rugi bisa diamati.
6. Posisi Cash
Posisi dan cash yang dimiliki bisa dilihat secara real-time di aplikasi. Tersedia pula
informasi soal limit transaksi yang tersedia.
7. Tarik Uang
Nasabah bisa menarik uang dari rekening saham ke rekening pribadi.
8. Informasi dan Chart
Aplikasi saham menyediakan informasi daan berita secara gratis untuk nasabah.
40. PENILAIAN SURAT BERHARGA
1. Obligasi
2. Saham Preferen
3. Saham biasa (dan saham rate of return)
4. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh
5. Model aliran kas bebas yang lebih umum
41. Penilaian surat berharga
A. Metode kapitalisasi pendapatan nilai obligasi dengan jatuh tempo sbb :
P0 = I1 /(1+kd)
1
+ I2/(1+kd)
2
+ ….+ In-1/(1+kd)
3
+ In+M /(1+kd)
n
P0 = present value oblogasi
I1 = pembayaran bungatahun 1, dst untuk 2 sampai ke n
n = periode waktu hingga jatuh tempo
M = pembayaran pada saat jatuh tempo
kd = tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor obligasi
Karena pembayaran bunga setiap tahun sama, maka dapat disederhanakan :
P0 = ∑ I t / (1+kd)t
+ M/(1+kd)n
t = mulai 1 sampai ke n ( mis: 5 tahun)
n = periode akhir saat jatuh tempo (mis : th ke 5)
Contoh : Obligasi NN Rp 100.000, tingkat bunga 9,25% pertahun, obligasi
jatuh tempo 2026 (20 th). Berapa nilai obligasin sekarang atau akhir 2006
Maka : Po = Rp 9.250 (9,818) + Rp 100.000 (0.215) = Rp 112.236,50
(Nilai obligasi pada akhir tahun 2006)
DF anuitas, 20th, 8 % = 1/i (1 - (1/(1+i)
n
)) = 1/0.08 (1 - (1/(1+0.08)^20)) = 9.818
9.818
DF PV, th ke 20, 8% = 1/(1+i)n = 1/(1/(1+0.08)^20) = 0.215
B. Obligasi tanpa jatuh tempo atau Perpetual bond (Perpetual, kekal, abadi).
. Hanya membayar bunga secara periodik sampai waktu yang tak terbatas,
Keuntungan yg disyaratkan kd= 8%
43. Penilaian surat berharga
B. Obligasi tanpa jatuh tempo atau Perpetual bond (Perpetual, kekal, abadi).
. Hanya membayar bunga secara periodik sampai waktu yang tak terbatas,
. maka formula penilaian :
P0 = ∑ 1 /(1+kd) t
kd = keuntungan yang disyaratkan oleh investor obligasi (Rf = return freersik)
P0 = Nilai obligasi
atau disederhanakan :
P0 = I / kd
Contoh : Perpetuan bond membayar bunga Rp 800 tiap akhir tahun, keuntungan
yang disyartkan investor 10%
Maka : Nilai obligasi tsb sebesar :
P0 = Rp 800 / 0.10 = Rp 8.000
C. Yield (hasil) atas obligasi dengan jatuh tempo ( r ) dapat dicari dengan menggunakan
persamaan :
P0 = I / r
Mis : P0 = 800 / 10% = Rp 8.000
r = I / P
Mis : r = Rp 800/ Rp 8.000 = 10%
P0 = It/(1+kd)t + M/(1+kd)n
I= bunga obligasi tahunan, M= NN obligasi saat jatuh tempo
44. Penilaian surat berharga
2. Saham Preferen
Pembayaran dividen atas saham preferen adalah tetap, dengan asumsi bahwa modal
tsb akan tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu tidak terbatas, sehingga
nilai saham preferen adalah :
P0 = ∑ Dp / (1+kp)
t
t = mulai 1 sampai ke n atau tak terbatas
kp = keuntungan yang disyartakan (require rate of return) = 15%
Dp = dividen saham preferen = Rp 3.000 (asumsi tetap tiap th, selama 5 th)
P0 = 3000 / (DF An 15%,5) = 3.000 x DFAn =
DFAn = 1/0.15 x (1 - (1/1.15^5)) = 3.352
P0 = 3.000 x 3.352 =Rp 10.056
atau disederhanakan menjadi :
P0 = Dp / kp
P0 = Rp 3.000 / 0.15 = Rp 20.000
45. Penilaian surat berharga
3. Saham biasa (dan saham rate of return)
A. Penilaian saham biasa sedikit lebih sulit dari surat berharga lainna, karena :
a. Return saham biasa merupakan gabungan antara dividen dengan capital
gains atau capital losses
b. Dividen tidak selalu sama tiap periode, bahkan mengalami pertumbuhan
c. Return saham biasa bersifat tidak pasti. Jika return suatu asset diketahui
secara pasti, maka required ROR atau return yg disyaratkan akan sama
dengan risk free rate. (k = Rf)
B. Present value saham biasa didasarkan pada :
a. Dividen yang diharapkan (D)
b. Harga jual yang diharapkan pada akhir periode kepemilikan saham tsb
C. Model penilaian saham biasa :
a. Model penilaian satu periode
P0 = D1 / (1+k)
1
+ P1 / (1+k)
1
P0 = PV saham
D1 = dividen yang diharapkan pada tahun 1 = Rp 600
P1 = harga saham yang diharapkan pada akhir tahun 1 = Rp 10.000
k = required ROR (ROR yang disyaratkan) = 10 %
1 / (1+k)^1 = 1 / (1+0.10)^1 = 0.909
Maka nilai saham sekarang (P0) :
PVD1 = Rp 600 (0.909) = Rp 545
PVP1 = Rp 10.000 (0.909) = Rp 9.091
P0 = PVD1 + PVP1 = Rp 545 + Rp 9.091 = Rp 9.636
46. Penilaian surat berharga
d. Model penilaian saham dengan periode tak terbatas
Nilai saham dipengaruhi oleh :
(a) Dipengaruhi secara langsung oleh penerimaan dividen selama holding periode
(b) Dipengaruhi secara tidak langsung oleh penerimaan dividen setelah holding periode
P0 = ∑ ( D t / (1+k) t )
t = mulai 1 sampai tak terbatas
Atau disederhanakan, nilai saham biasa sbb :
P0 = D / ke
Contoh : Dividen Rp 600, dan return yang disyaratkan (k = Rf) 10%
Maka Nilai saham :
P0 = Rp 600 (0.909) / 0.10 (0.909) = Rp 6.000
1 / (1+k)^1 = 1 / (1+0.10)^1 = 0.909
atau
P0 = Rp 600 / 0.10 = Rp 6.000
47. Penilaian surat berharga
e. Kesimpulan :
(a) Bila return yang dirapkan lebih besar dari required ROR, maka sebaiknya
membeli saham tsb
(b) Bila return yang dirapkan lebih kecil dari required ROR, maka sebaiknya
tidak membeli atau sebaiknya menjual saham tsb
Contoh (1) :
Return yang diharapkan 12%, sedangkan ROR yang disyratkan
(K = Rf) yang berlaku 10%
Maka Nilai saham (seperti pada contoh e diatas) :
Po = Rp 600/0.10 = Rp 6.000 (harga pasar yang wajar)
Yang diharapkan adalah :
Po = Rp 600/0.12 = Rp 5.000 (harga sesuai return yang diharapkan)
Contoh (2):
Return yang diharapkan 8%, sedangkan ROR yang disyratkan
(K = Rf) yang berlaku 10%
Maka Nilai saham (seperti pada contoh e diatas) :
Po = Rp 600/0.10 = Rp 6.000 (harga pasar yang wajar)
Yang diharapkan adalah :
Po = Rp 600/0.08 = Rp 7.500 (harga sesuai return yang diharapkan)
48. Penilaian surat berharga
4. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh
a. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh secara konstan
P0 = ∑ (D0(1+g)t
/ (k- g)t
)
atau
P0 = Dt / (k - g)
g = pertumbuhan pertahun (%) = 3%
k = return yang disyaratkan oleh pemegang saham = 16%
P0 = nilai saham
Contoh-1 :
Dividen yang dibayarkan pada awal tahun Rp 600 per lembar saham,
pertumbuhan dividen 3 % pertahun, tingkat kapitalisasi yang layak (k) 16%
Maka : Nilai saham (P0)
P0 = ∑ (D0(1+g)t
/ (k-g)t
)
P0 = 600 (1 + 0.03)^1 / (0.16 - 0.03) =
P0 = (600 (1.03)) / 0.13 = 4.754
atau :
P0 = Dt / (k-g)
Dt = D1 = D0 (1+g) =
D1 = 600(1+0.03)) =
D1 = 600(1.03) = 618
P0 = D1 / (k-g)
P0 =618 / (0.16 - 0.03) =
P0 =618 / 0.13 = 4.754
49. Penilaian surat berharga
Contoh-2 :
Dividen yang dibayarkan pada awal tahun Rp 600 per lembar saham,
penurunan dividen 3 % pertahun, tingkat kapitalisasi yang layak (k) 16%
Maka : Nilai saham (P0)
P0 = ∑ (D0(1+g)t
/ (k-g)t
)
P0 = 600 (1 - 0.03)^1 / (0.16 - (- 0.03)) =
P0 = (600 (0.97)) / 0.19 = 3.063
atau :
P0 = Dt / (k-g)
Dt = D1 = D0 (1+g) =
D1 = 600(1+(-0.03)) =
D1 = 600(0.97) = 582
P0 = D1 / (k-g) 3157.894737
P0 =582 / (0.16 - (- 0.03)) =
P0 =582 / 0.19 = 3.063
50. Penilaian surat berharga
b. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh secara tidak konstan atau tidak normal
(a) Pertumbuhan dividen periode 1 sebesar g1 dan periode kedua sebesar g2
maka nilai saham :
P0 = (∑ (D0 (1+g1)
t
/ (1+ ke)
t
)) + (Pm / (1+ke)
m
)
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t / (1+ ke)t )) + ((1/ (1+ke)m) x Pm )
Karena : Pm = (Dm+1) / (ke - ge)
Maka :
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t / (1+ ke)t )) + ((1/ (1+ke)
m
) x ((Dm+1) / (ke - ge))
Contoh : D0 = Rp 1.500, g1 =40%, g2 =12%, ke = 18%, n =5
m= masa berahir pertumbuhan periode 1 atau tahun ke 5
Maka :
Tahap 1 ;
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t / (1+ ke)t )) atau
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t x 1/(1+ ke)t )
Th Dividen DF PV
g1=40% 1500(1+g1)t 18%
1 2,100 0.8475 1,780
2 2,940 0.7182 2,111
3 4,116 0.6086 2,505
4 5,762 0.5158 2,972
5 8,067 0.4371 3,526
Tahap 1 12,894
51. Penilaian surat berharga
Tahan 2 ;
P0 = ((1/ (1+ke)m
) x ((Dm+1) / (ke - ge)), atau
P0 = ((1/ (1+ke)
5
) x ((D5+1) / (ke - ge))
P0 = 0.4371 x 8.067 x 1.12 / 18% - 12%
P0 = 0.4371 x 9.035 x 1.12 / 6%
P0 = 0.4371 x 9.035 x 1.12 / 0.06
P0 = 65.822
atau dengan model Gordon ;
Nilai saham pada akhir pertumbuhan tahun 5 atau P5 = D6/ ke - g2
D6 = D5 x 1.12 = 8.067 x 1.12 = 9.035
P5 = D6 / 18% - 16% = 9.035 / 0.06 = 150.591
P0 = P5 x DF5
P0 = 150.591 x 0.4371 = 65.822
Tahap 1 dan 2 ;
Nilai pasar saham atau PV Nilai saham setelah tahap 1 dan 2, yaitu ;
P0 = 12.894 + 65.822 = 78.716
52. Penilaian surat berharga
(b) Pertumbuhan dividen periode 1 (g1=4/%) sampai tahun 5, periode 2 (g2=12%) th 6 s/d th 10
dan periode 3 (g3=10%) mulai tahun 11 dst, D0=Rp1500, ke =18%
m= masa berahir pertumbuhan periode 2 atau tahun ke 10
P0 = (∑ (D0 (1+g1)
t
/ (1+ ke)
t
)) +(∑ (D5 (1+g2)
t-5
/ (1+ ke)
t
)) + ((1/ (1+ke)
m
) x ((Dm+1) / (ke - g3))
Tahap 1 ; g1 = 40%
P0 = (∑ (D0 (1+g1)
t
/ (1+ ke)
t
))
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t
x 1/ (1+ ke)t
))
Th Dividen Dividen DF PV
g1=40% 1500(1+g1)t 1500(1+g1)t 18%
1 1.500 x 1.40^1 2,100 0.8475 1,780
2 1.500 x 1.40^2 2,940 0.7182 2,111
3 1.500 x 1.40^3 4,116 0.6086 2,505
4 1.500 x 1.40^4 5,762 0.5158 2,972
5 1.500 x 1.40^5 8,067 0.4371 3,526
Tahap 1 12,894
Tahap 2 ; g2 = 12%
P0 =(∑ (D5 (1+g2)
t-5
/ (1+ ke)
t
)) , atau
P0 =(∑ (D5 (1+g2)t-5
x 1/(1+ ke)t
))
Th Dividen Dividen DF PV
g2=12% 8.067(1+g2)t-5 8.067(1+g1)t-5 18%
6 8.067 x 1.12^6-5 9,035 0.3704 3,347
7 8.067 x 1.12^2 10,120 0.3139 3,177
8 8.067 x 1.12^3 11,334 0.2660 3,015
9 8.067 x 1.12^4 12,694 0.2255 2,862
10 8.067 x 1.12^5 14,217 0.1911 2,716
Tahap 2 15,118
53. Penilaian surat berharga
Tahan 3 ; g3 = 10%
Nilai saham pada akhir pertumbuhan tahun 10 atau P10 = D6/ ke - g3
P0 = ((1/ (1+ke)m
) x ((Dm+1) / (ke - ge)), atau
P0 = ((1/ (1+ke)10
) x ((D10+1) / (ke - g3))
P0 = 0.1911 x 14.271 x 1.10 / 18% - 10%
P0 = 0.1911 x 14.271 x 1.10 / 8%
P0 = 0.1911 x 14.271 x 1.10 / 0.08
P0 = 37.351
atau dengan model Gordon ;
Nilai saham pada akhir pertumbuhan tahun 10 atau P10 = D11/ ke - g3
D11 = D10 x 1.10 = 8.067 x 1.10 = 15.639
P10 = D11 / 18% - 10% = 15.639 / 0.08 = 195.490
P0 = P10 x DF10
P0 = 195.490 x 0.1911 = 37.351
Tahap 1,2 dan 3 ;
Nilai pasar saham atau PV Nilai saham setelah tahap 1,2 dan 3, yaitu ;
P0 = 12.894 + 15.118+ 37.351 = 65.363
54. Penilaian surat berharga
5. Model aliran kas bebas yang lebih umum
Bagi perusahaan yang tidak memiliki leverage, nilai perusahaan (V) sama dengan
nilai modal sendiri dibawah berbagai pola pertumbuhan
a. Tanpa pertumbuhan
V0 = X (1-T)/k0
dimana :
V0 = nilai perusahaan tanpa leverage
k0 =cost of capital perusahaan tanpa leverage
X = net operating income
T = tarif pajak
Contoh :
Perusahaan tidak memiliki leverage dan total asset Rp 2.500.000
Laporan laba (rugi) :
- Penjualan 4,300,000
- Harga pokok penjualan 3,000,000
- Gross profit margin 1,300,000
- Biaya operasi 900,000
- Net operating income (NOI) 400,000
- Pajak pendapatan 40% 160,000
- Net income 240,000
V0 = X (1-T)/k0
V0 = 400.000 (1-40%) / 12% =
V0 = 240.000 / 0.12 =
V0 = 2.000.000
55. Penilaian surat berharga
b. Pertumbuhan konstan (normal) :
V0 = X ( 1-T )( 1-b )(1+g) =
k0 - g
dimana :
b = I / X(1 - T)
Invetasi (I =Rp 120.000) terhadap net opperating income (X =Rp 400.000)
Tax (T=40%) = 120000 / ( 400.000 x 60%) = 120.000 / 240.000 = 0.5 =50%
g = tingkat pertumbuhan NOI atau X(1 - T) = 8%
V0 = 400.000 (1-40%) (1- 50%) (1+ 8%) =
8% - 12%
V0 = (400.000 x 0.6) x 0.5 x 1.08 ) / 0.04 =
V0 = (240.000 x 0.5 x 1.08 ) / 0.04 =
V0 = 129.600 / 0.04 =
V0 = 3.240.000
56. Penilaian surat berharga
c. Pertumbuhan diatas normal kemudian diikuti dengan pertumbuhan nol:
V0 = X0( 1-T )( 1-b ) x∑ (1+g)t
+ X0 (1-T)(1+g)n
=
(1+k)t
k0 (1+k)n
V0 = X0( 1-T )( 1-b ) x∑ (1+g)t
+ X0 (1-T) (1+g)n
=
(1+k)t
k0 (1+k)
n
Contoh :
- Pertumbuhan diatas normal 24% selama 4 tahun dan setelah itu tumbuh nol
V0 = (400.000 x 0.6)( 1-50%) x ∑ (1+24%)t
+ (400.000)(1-40%) (1+24%)4
=
(1+12%)
t
12% (1+12%)
4
V0 = ∑ (1+24%)t
) = 1.24 /1.12 = 1.107 = 1 + 0.107 = 100%+10.7% = (1+i)^n
1+12%)t
t = 1 sd ke n
n = 4 th
i =10.7%
Future value = (1+i)^n
Th 10.71% Atau : Th 10.71%
0 1.000 1 1.107
1 1.107 2 1.226
2 1.226 3 1.357
3 1.357 4 1.503
Total 4.690 Total 5.193
DF FVA = (1/ i) x ((1+i)
n
-1 )
DF FVA = (1/0.1071) x ((1+0.1071)4
-1 )
DF FVA = (1/0.1071) x ((1.1071)4
-1 )
DF FVA = 9.3333 x 0.5025
DF FVA = 4.690 (mulai tahun nol)
DF FVA (mulai th 1) = (1+0.107)(4.69) = 5.193
V0 = ∑ (1+24%)
t
) = 5.193
1+12%)
t
57. Penilaian surat berharga
V0 = ∑ (1+24%)
t
) = 5.193
1+12%)
t
V0 = (400.000 x 0.6)( 1-50%) x 5.193 + (400.000)(1-40%) (1+24%)4
=
12% (1+12%)
4
V0 = (240.000 x 0.5 x 5.193) + ((240.000 / 0.12) x (1.5025))
V0 = 623.101 + (2.000.000 x 1.5025)
V0 = 623.101 + 3.005.000
V0 = 3.628.101
58. Penilaian surat berharga
d. Pertumbuhan diatas normal kemudian diikuti dengan pertumbuhan konstan :
Pertumbuhan diatas normal 24 % (g1) selama 4 tahun , kemudian diikuti
pertumbuhan konstan 8% (g2) selamanya
V0 = X0 ( 1-T )( 1-b ) x∑ (1+g1)
t
+ X0 (1-T)(1-b)(1+g2) (1+g1)
n
=
(1+k)
t
k0 - g2 (1+k)
n
V0 = (400.000 x 0.6)( 1-50%) x ∑ (1+24%)
t
+ (400.000)(1-40%)(1-50%)(1+8%) (1+24%)
4
=
(1+12%)t
12% - 8% (1+12%)4
V0 = (120.000 x 5.193) + ((129.600/4%) x (1.5025))
V0 = 623.101 + (324.000 x1.5025)
V0 = 623.101 + 4.868.100
V0 = 5.491.201
e. Model aliran kas bebas perusahaan tanpa leverage dapat dikembangkan untuk
perusahaan yang memiliki leverage
- Nilai perusahaan yang memiliki leverage yaitu lebih besar nilainya dari perusahaan
tanpa leverage
- Nilai perusahaan dengan leverage, yaitu digantikan biaya modal rata-rata tertimbang
yaitu ku (untuk yg ada leverage), sebelumnya menggunakan k0 (tanpa leverage)