1. MODAL KEWIRAUSAHAAAN
Setiap kali kita akan memulai usaha tentu hal yang dipikirkan adalah Modal Usaha. Meski
modal usaha itu bermacam-macam tidak hanya sekedar materi seperti pada ulasan terdahulu, tetapi
pada kesempatan ini akan dibahas mengenai modal usaha yang lebih berkaitan dengan materi.
Menghitung dan menginventarisasi modal usaha akan mempermudah kita melakukan proyeksi
terhadap bisnis kita. Jika berkaitan dengan lembaga keuangan akan sangat penting untuk
mendapatkan kredit dari lembaga keuangan tersebut. Modal usaha biasanya diperoleh melalui
Kredit Modal Usaha Yang difasilitasi oleh lembaga-lembaga keuangan.
A. Definisi Modal
Dalam kamus bahasa Indonesia “modal” didefinisikan sebagai uang pokok atau uang yang dipakai
sebagai induk untuk berniaga, melepas uang dan sebagainya. Dalam finansial dan akunting, modal
biasanya menunjuk kepada kekayaan finansial, terutama dalam penggunaan awal atau menjaga
kelanjutan bisnis. Awalnya, dianggap bahwa modal lainnya, misal modal fisik, dapat dicapai dengan
uang atau modal finansial.
B. Modal Kewirausahaan
1. Berdasarkan Wujudnya
Dalam kewirausahaan, modal tidak selalu identik dengan modal yang berwujud (tangible) seperti
uang dan barang, tetapi juga modal yang tidak berwujud (intagible) seperti modal intelektual, modal
sosial, modal moral dan modal mental yang dilandasi agama. Secara garis besar, modal
kewirausahaan dapat dibagi ke dalam empat jenis, yaitu: Modal intelektual, Modal sosial dan moral,
Modal mental, Modal Material.
1. Modal intelektual (Intellectual Capital)
Modal intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang disertai;
pengetahuan (knowledge), kemampuan (capability), ketrampilan (skill), komitmen (commitment),
tanggungjawab (authority)
2. Modal sosial dan moral
Modal sosial dan moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga dapat
terbentuk citra diri yang positif. Seorang wirausaha yang baik biasanya memiliki 10 etika wirausaha
sebagai berikut:
1. Kejujuran
2. Memiliki integritas
3. Menepati janji
2. 4. Kesetiaan
5. Kewajaran
6. Suka membantu orang lain
7. Menghormati orang lain
8. Warga negaran yang baik dan taat hokum
9. Mengejar keunggulan
10. Bertanggungjawab
3. Modal mental
Modal mental adalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama (spiritual). Diwujudkan dalam
bentuk keberanian untuk menghadapi risiko dan tantangan yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan YME.
4. Modal Material
Modal material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini bukan segala-gala dan
bukan merupakan modal utama, karena modal material dapat terbentuk apabila kita telah memiliki
jenis-jenis modal diatas.
2. Berdasarkan Kebutuhannya
Di dalam menjalankan sebuah usaha , ada tiga jenis modal usaha yaitu :
1. Modal Investasi awal
2. Modal Kerja
3. Modal Operasional
Dari ketiga jenis modal usaha tersebut biasanya akan melekat dalam setiap bisnis yang dijalanlan.
Pengertian ketiga modal usaha tersebut adalah sebagai berikut:
1. Modal Investasi Awal
Modal Investasi awal adalah jenis modal yang harus dikeluarkan pada awal memulai usaha, dan
biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal usaha ini adalah bangunan, peralatan seperti
komputer, kendaraan, perabotan kantor dan barang-barang lain yang dipakai untuk jangka panjang.
Sebagai contoh jika usaha anda adalah bengkel motor, maka modal investasi awal Anda adalah
bangunan, alat-alat perbengkelan, dan perabot lain yang dibutuhkan di bengkel tersebut. Kalau
usaha Anda toko, maka modal investasi awal Anda adalah rak, meja, bahkan mungkin juga mesin
kasir.
3. Biasanya, modal udaha ini nilainya cukup besar karena dipakai untuk jangka panjang. Tetapi nilai dari
Modal Investasi Awal ini akan mengalami penyusutan dari tahun ke tahun bahkan bisa dari bulan ke
bulan. Nilai penyusutan ini harus dihitung, jika sudah bernilai nol harus dilakukan peremajaan lagi.
2. Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang harus dikeluarkan untuk membeli atau membuat barang dagangan
Anda. Modal kerja ini bisa dikeluarkan setiap bulan, atau setiap datang order.
Sebagai contoh, kalau usaha Anda usaha tempat makan, maka modal kerja yang Anda butuhkan
adalah modal untuk membeli bahan makanan. Kalau usaha Anda usaha pembuatan barang
kerajinan, maka modal kerja Anda adalah uang yang Anda keluarkan untuk membeli bahan baku.
Kalau usaha Anda adalah jasa fotokopi, ya modal kerja Anda uang yang Anda keluarkan untuk
membeli kertas, tinta, dan lain sebagainya.
Prinsipnya, tanpa modal kerja, Anda tidak akan bisa menyelesaikan order Anda atau tidak memiliki
barang dagangan. Nanti, bisa-bisa Anda malah tidak akan dapat pembeli karena barangnya saja tidak
ada. Itulah pentingnya modal kerja.
3. Modal Operasional
Modal yang terakhir adalah modal operasional. Modal operasional adalah modal yang harus Anda
keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan dari bisnis Anda. Contohnya pembayaran gaji
pegawai, pulsa telepon bulanan, PLN, air, bahkan retribusi.
Pos-pos dalam modal operasional ini pada setiap bisnis umumnya hampir sama. Ini karena pada
prinsipnya, yang dimaksud dengan modal operasional adalah uang yang harus Anda keluarkan untuk
membayar pos-pos biaya di luar bisnis Anda secara langsung. Jadi, Modal Operasional ini biasanya
dibayar secara bulanan. Dengan mengenali berbagai macam modal usaha tersebut bisa Anda hitung
sendiri, berapa modal yang harus dikeluarkan untuk memulai usaha.(Galeriukm).
C. CARA MEMPEROLEH MODAL USAHA
Ada beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk mendapatkan dana usaha, diantaranya:
1. Dana sendiri
Kita dapat memperoleh modal usaha dengan menggunakan dana sendiri. Misalnya dengan
menggunakan dana simpanan yang sudah kita tabung selama ini. Jika belum cukup, maka kita juga
bisa menutupi kekurangan dana tersebut dengan menjual sebagian aset berharga yang kita miliki
saat ini misalnya Logam Mulia atau perhiasan. Tidak ada salahnya sedikit berkorban untuk
kesuksesan bisnis, anggap saja kita sedang berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih
besar setelah usaha kita berhasil berjalan nanti.
2. Mencari Dana Hibah Perusahaan
4. Modal juga dapat diperoleh dari dana hibah perusahaan, baik perusahaan pemerintah maupun
swasta. Saat ini perusahaan-perusahaan besar biasanya memiliki budget atau anggaran tersendiri
untuk membantu membangun perekonomian masyarakat di sekitar perusahaan maupun masyarakat
umum dengan menyalurkan dana modal usaha melalui Divisi CSR (Corporate Social Responsibility).
Untuk teknis penyaluran dana biasanya dalam bentuk event competition. Oleh karena itu, event
tersebut merupakan peluang bagi para calon pengusaha untuk mendapatkan tambahan dana bagi
kelangsungan usaha kita.
3. Menjalin Kerjasama
Jika kita memiliki teman atau saudara yang memiliki minat yang sama dan hendak menjadikan hal
tersebut sebagai bisnis, cara ini dapat dijadikan pilihan. Rekan bisnis tersebut bisa jadi hanya
memberikan bantuan berupa modal, atau bisa jadi membantu juga dapat operasional bisnis sehari-
hari. kita juga harus menyepakati hal-hal seperti pembagian hasil agar kedua belah pihak tidak ada
yang merasa dirugikan. Kesepakatan itu perlu dibuat perjanjian tertulis untuk mengantisipasi bila
terjadi sesuatu di kemudian hari.
4. Mencari Investor
Hampir sama dengan menjalin kerjasama, cara ini juga membantu kita mendapatkan dana dari pihak
ketiga. Bedanya, investor biasanya hanya memberikan modal berupa dana tanpa ikut terjun
langsung dalam operasional. Hal lain sama seperti cara di atas, hal-hal seperti pembagian hasil atau
kesepakatan lain harus dibuat berupa perjanjian tertulis agar kedua belah pihak tidak ada yang
merasa dirugikan bila terjadi sesuatu di kemudian hari.
5. Mengajukan Pinjaman Modal Usaha Ke Bank Atau Koperasi
Kita juga dapat mengajukan permohonan pinjaman modal usaha ke Bank atau Koperasi. Sebelum
pengajuan ini tidak jarang pihak Bank atau Koperasi ingin mengetahui profil usaha yang akan kita
buat berupa proposal atau bahkan beberapa meminta kita untuk menyampaikan Feasibility Study
yang bertujuan untuk menilai kelayakan implementasi sebuah bisnis dilihat dari Hanya saja,
sebagaimana namanya pinjaman kita harus mengembalikan biaya tersebut dalam jangka waktu
tertentu ditambah bunga pinjaman yang besarannya bekisar antara 8-10% per tahun. Namun
demikian, kami menyarankan agar ini menjadi pilihan terakhir karena kewajiban pembayaran bunga
dan cicilan dapat menjadi kendala untuk bisnis yang baru mulai berjalan.
Dalam pengajuan permohonan modal usaha ke pihak ketiga, disarankan agar menyiapkan profil
usaha yang akan kita buat berupa proposal atau bahkan beberapa investor atau perusahaan
meminta kita untuk menyampaikan Feasibility Study yang bertujuan untuk menilai kelayakan
implementasi sebuah bisnis dilihat dari sisi Keuntungan Finansial (Financial Benefit), Keuntungan
Secara Makro Ekonomi (Macro Economy Benefit), serta Keuntungan Sosial (Social Benefit) yang
diterima masyarakat berkaitan dengan usaha yang akan kita bentuk.