1. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK
PADA REMAJA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN
DIBUAT SEBAGAI TUGAS MATAKULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
YANG DIAMPUH OLEH RINI FEBRINA
OLEH : 1. EFSI WULANDARI(14-115-062)
2. FITRI MEI SUCIATI (14-115-
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH PAGARALAM
TAHUN 2014/2015
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan sistematis tentang fungsi-fungsi
fisik dan praktis. Perubahan sistematik tentang fungsi-fungsi fisik dan pisikis. Perubahan fisik
meliputi perkembangan biologis dasar sebagai hasil dari konsepsi, dan hasil dari interaksi
proses biologis dan genetika dengan lingkungan. Sementara perubahan psikis menyangkut
keseluruhan karakteristik psikologis individu, seperti perkembangan kognitif, emosi, sosial,
dan moral.
Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak-kanak (0-5 tahun).
Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil ditandai dengan mulai mampu melakukan
bermacam macam gerakan dasar yang semakin baik, yaitu gerakan-gerakan berjalan, berlari,
melompat dan meloncat, berjingkrak, melempar, menangkap, yang berhubungan dengan
kekuatan yang lebih besar sebagai akibat pertumbuhan jaringan otot lebih besar. Selain itu
perkembangan juga ditandai dengan pertumbuhan panjang kaki dan tangan secara
proporsional. Perkembagan fisik pada masa anak juga ditandai dengan koordinasi gerak dan
keseimbangan berkembang dengan baik.
Masa dewasa, yang merupakan masa tenang setelah mengalami berbagai aspek gejolak
perkembangan pada masa remaja. Selain itu, kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah
dirasakan sejak usia enam bulan, disaat itu mereka telah mampu mengenal manusia lain,
terutama ibu dan anggota keluarganya. Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan
perilaku lainnya, seperti marah (tidak senang mendengar suara keras) dan kasih sayang,
dengan seiring berkembangnya dalam segi fisik dan psikomotor. Oleh karena itu, masa
dewasa merupakan masa pematangan kemampuan dan karakteristik yang telah dicapai pada
masa remaja.
Interaksi dengan orang lain, tidak hanya dialami anak di lingkungan keluarga. Proses
pembelajaran di sekolah mau atau tidak mau pasti di pengaruhi oleh substansi-substansi
seperti kurikulum pengajar atau guru, lingkungan belajar, dan evaluasi. Sering kali kita lupa
dengan substansi-substansi ini dalam mendesain suatu pembelajaran.
Desain pembelajaran adalah tata cara yang di pakai untuk melaksanakan proses
pembelajaran. Dalam mendesain pembelajaran guru harus memperhatikan substansi -
substansi ini agar siswa mengalami proses belajar dan pada akhirnya memperoleh hasil
belajar yang menyenangkan.
Oleh kerena itu guru harus melihat, memperhatikan, mempertimbangkan, dan
memprioritaskan tetang ciri siswa atau peserta didik, tujuan yang akan di capai, materi,
pendekatan atau metode yang di gunakan, lingkungan belajar, dan evaluasi.
Peserta didik adalah organisme yang unik dan berkembang sesuai dengan tahap
perkembangannya (Wina sanjaya, 2006:54). Perkembangan anak adalah perkembangan
seluruh aspek kepribadiannya akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-masing
anak tidak sama. Proses pembelajaran dapat di pengaruhi oleh perkembangan dan
pertumbuhan anak yang tidak sama itu, di samping karakteristik yang melekat pada diri anak,
seperti sikap, penampilan, pemahaman, dan latar belakang.
Sebagai seorang guru, sangat perlu memahami pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik. Perkembangan pesta didik meliputi : perkembangan fisik, perkembangan
pisikomotorik , dan perkembangan intelektual. Perkembangan fisik dan perkembangan
psikomotorik mempunyai kontribusi yang kuat terhadap perkembangan intelektual/kongnitif
siswa.
Rancangan pembelajaran yang konduktif akan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta
didik sehingga dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang diinginkan.
3. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan beberapa masalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan fisik dan psikomotorik?
2. Apa saja karakteristik perkembangan fisik, dan psikomotorik pada anak, remaja dan
dewasa ?
3. Bagaimana pengaruh perkembangan fisik dan psikomotorik terhadap tingkah anak,
remaja dan dewasa ?
4. Mengapa dan bagaimana perkembangan fisik dan psikomotorik pada peserta didik
berpengaruh kepada penyelenggaraan pendidikan?
C. Tujuan dan Manfaat Pembahasan
v Tujuan Pembahasan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan :
1. Mengetahui pengertian perkembangan fisik dan psikomotorik.
2. Mengetahui karakteristik perkembangan fisik dan psikomotorik pada anak, remaja dan
dewasa.
3. Mengetahui pengaruh perkembangan fisik dan psikomotorik terhadap tingkah laku
seseorang.
4. Mengetahui implikasi perkembangan fisik dan psikomotorik terhadap penyelenggaraan
pendidikan.
v Manfaat Pembahasan
1. Memberi gambaran tentang perkembangan fisik dan psikomotorik peserta didik beserta
fakta – fakta yang mempengaruhinya.
2. Memberi gambaran tentang bagaimana proses pembelajaran yang tepat sesuai dengan
tahapan perkembangan peserta didik.
D. Metode Pembahasan
Pada makalah ini, metode pembahasan akan dijelaskan melalui :
§ Studi Literatur
Mencari bahan pembahasan dari beberapa sumber berupa buku mengenai karakteristik
perkembangan fisik dan psikomotorik individu, serta implikasinya dalam dunia pendidikan.
§ Studi Dokumentasi
Mencari jurnal-jurnal serta informasi dari internet, yang berkaitan dengan pokok bahasan.
§ Presentasi
Menggunakan aplikasi power point, dengan media tambahan seperti laptop dan proyektor
untuk memudahkan presentasi. Dipimpin oleh seorang moderator dan tiga orang pemateri.
4. BAB II
TINJAUAN TEORETIS
A. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik atau pertumbuhan biologis (biological growth) merupakan salah satu
aspek penting dari perkembangan individu. Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan
fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja.
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan.
Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan
perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson mengemukakan bahwa perkembangan fisik
individu meliputi empat aspek, yaitu:
· Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi;
· Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik;
· Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti
pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang
sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis;
· Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.
Menurut Seifert dan Hoffnung (1994), perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan
dalam tubuh (seperti : pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi, pertambahan
tinggi dan berat, hormon, dan lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara individu dalam
menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan
seksual), serta perubahan dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung,
penglihatan dan sebagainya).
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991: 51), urutan perubahan-
perubahan fisik adaah sebagai berikut :
Pada anak perempuan :
1. Pertumbuhan tulangtulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi
panjang).
2. Pertumbuhan payudara.
3. Tumbuh bulu halus berwarna gelap di kemaluan.
4. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya.
5. Bulu kemaluan menjadi keriting.
6. Menstruasi atau haid.
7. Tumbuh bulu-bulu ketiak.
Pada anak laki-laki :
1. Pertumbuhan tulang-tulang.
2. Testis (buah pelir) membesar.
3. Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap.
4. Awal perubahan suara.
5. Ejakulasi.
6. Bulu kemaluan menjadi keriting.
7. Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya.
8. Tumbuh rambut-rambut halus di wajah.
9. Tumbuh bulu ketiak.
10. Akhir perubahan suara.
11. Rambut-rambut diwajah bertambah tebal dan gelap.
12. Tumbuh bulu di dada.
Bagi anak-anak usia sekolah dan remaja, pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal
adalah sangat penting, sebab pertumbuhan / perkembangan fisik anak secara langsung atau
tidak langsung akan mempengaruhi perilakunya sehari-hari. Secara langsung, pertumbuhan
5. fisik akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Sedangkan secara tidak langsung,
pertumbuhan/perkembangan fisik akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri
dan orang lain.
B. Karakteristik Perkembangan Fisik Peserta Didik
Dilihat dari segi pertumbuhan dan perkembangan fisik, pada usia sekolah dasar merupakan
periode pertumbuhan fisik yang lambat dan relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-
perubahan pubertas, kira-kira dua tahun menjelang anak menjadi matang secara seksual pada
saat mana pertumbuhan berkembang pesat. Masa ini sering juga disebut sebagai “periode
tenang” sebelum pertumbuhan yang cepat menjelang masa remaja. Tetapi, hal ini tidak
berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses pertumbuhan fisik yang berarti.
Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak-kanak (0-5 tahun)
Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil ditandai dengan mulai mampu melakukan
bermacam macam gerakan dasar yang semakin baik, yaitu gerakan gerakan berjalan, berlari,
melompat dan meloncat, berjingkrak, melempar, menangkap, yang berhubungan dengan
kekuatan yang lebih basar sebagai akibat pertumbuhan jaringan otot lebih besar. Selain itu
perkembangan juga ditandai dengan pertumbuhan panjang kaki dan tangan secara
proporsional. Perkembagan fisik pada masa anak juga ditandai dengan koordinasi gerak dan
keseimbangan berkembang dengan baik.
Karakteristik perkembangan fisik pada masa anak (5-11)
Perkembangan waktu reaksi lebih lambat dibanding masa kanak-kanak, koordinasi mata
berkembang dengan baik, masih belum mengembangkan otot otot kecil, kesehatan umum
relative tidak stabil dan mudah sakit, rentan dan daya tahan kurang.
· Usia 8-9 tahun
Terjadi perbaikan koordinasi tubuh, ketahanan tubuh bertambah, anak laki laki cenderung
aktifitas yang ada kontak fisik seperti berkelahi dan bergulat, koordinasi mata dan tangan
lebih baik, sistim peredaran darah masih belum kuat, koordinasi otot dan syaraf masih kurang
baik. Dari segi psiologi anak wanita lebih maju satu tahun dari lelaki
· Usia 10-11 tahun
Kekuatan anak laki laki lebih kuat dari wanita, kenaikan tekanan darah dan metabolism yang
tajam. Wanita mulai mengalami kematangan seksual (12 tahun). Lelaki hanya 5% yang
mencapai kematangan seksual.
Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja
Pada masa remaja perkembangan fisik yang paling menonjol terdapat pada perkembangan,
kekuatan, ketahanan, dan organ seksual. Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja
ditandai dengan pertumbuhan berat dan tinggi badan yang cepat, pertumbuhan tanda-tanda
seksual primer (kelenjar-kelenjar dan alat-alat kelamin) maupun tanda-tanda seksual
sekunder (tumbuh payudara, haid, kumis, dan mimpi basah, dan lainnya), timbulnya hasrat
seksual yang tinggi (masa puberitas).
Karakteristik perkembangan fisik pada masa dewasa
Kemampuan fisik pada masa dewasa pada setiap individu menjasdi sangat bervariasi seiring
dengan pertumbuhan fisik. Laki-laki cenderung lebih baik kemampuan fisiknya dan
gerakannya lebih terampil. Pertumbuhan ukuran tubuh yang proposianal memberikan
kemampuan fisik yang kuat. Pada masa dewasa pertumbuhan mecapai titik maksimal. Pada
masa ini pertumbuhan fisik mulai terhenti sehingga hasil dari pertumbuhan ini menentukan
kemampuan fisik.
C. Perkembangan Psikomotorik
6. Perilaku psikomotorik memerlukan adanya koordinasi fungsional antara neuronmuscular
system (persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif, dan konatif).
Loree menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama yang bersifat
universal harus di kuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal masa kanak-
kanaknya ialah berjalan (walking) dan memegang benda (prehension). Kedua jenis
keterampilan psikomotorik ini merupakan basis bagi perkembangan keterampilan yang lebih
kompleks seperti yang kita kenal dengan sebutan bermain (playing) dan bekerja (working).
Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku psikomotorik
ialah (1) bahwa perkembangan itu berlangsung dari yang sederhana kepada yang kompleks,
dan (2) dari yang kasar dan global (gross bodily movements) kepada yang halus dan spesifik
tetapi terkoordinasikan (finely coordinated movements).
(1) Berjalan dan Memegang Benda
Keterampilan berjalan diawali dengan gerakan-gerakan psikomotor dasar (locomotion) yang
harus dikuasainya selama tahun pertama dari kehidupannya. Keterampilan memegang benda,
sampai dengan enam bulan pertama dari kelahirannya barulah merupakan gerakan meraih
benda-benda yang ditarik ke dekat badannya dengan seluruh lengannya. Masa enam bulan
kedua dari kelahirannya, jari-jemarinya dapat berangsur digunakan memungut dan
memegang erat-erat benda, seraya memasukkan ke mulutnya. Setelah keterampilan berjalan
bebas dikuasai, keterampilan memegang secara bebas dapat dicapai.
(2) Bermain dan Bekerja
Mulai usia empat sampai lima tahun bermain konstruksi yang fantastik seperti menyusun
alat-alat mainan tertentu, dapat beralih kepada berbagai betuk gerakan bermain yang ritmis
dan dinamis, tetapi belum terikat dengan aturan-aturan tertentu yang ketat. Pada usia anak
sekolah, permainan fantastik berkembang ke permainan yang realistik yang melibatkan
gerakan yang lebih kompleks disertai aturan tertentu yang ketat. Pada usia remaja, kegiatan
motorik sudah tertuju pada persiapan kerja, keterampilan menulis, mengetik, menjahit, dan
sebagainya.
(3) Proses Perkembangan Motorik
Faktor-faktor lingkungan alamiah, sosial, kultural, nutrisi dan gizi serta kesempatan dan
latihan adalah hal-hala yang sangat berpengaruh terhadap proses dan produk perkembangan
fisik dan perilaku psikomotorik.
D. Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa kanak-kanak:
· Usia 3 tahun
Tidak dapat berhenti dan berputar secara tiba-tiba atau secara cepat, dapat melompat 15-24
inchi, dapat menaiki tangga tanpa bantuan, dengan berganti kaki, dapat berjingkrak.
· Usia 4 tahun
Lebih efektif mengontrol gerakan berhenti, memulai, dan berputar, dapat melompat 24-33
inchi, dapat menuruni tangga, dengan berganti kaki, dengan bantuan, dapat melakukan
jingkarak 4 sampai 6 langkah dengan satu kaki.
· Usia 5 tahun
Dapat melakukan gerakan start, berputar, atau berhenti secara efektif, dapat melompat 28-36
inchi, dapat menuruni tangga tanpa bantuan, berganti kaki, dapat melakukan jingkrak dengan
sangat mudah.
Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa anak
Pada masa anak perkembangan keterampilan dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori:
· Keterampilan menolong diri sendiri; Anak dapat makan, mandi, berpakain sendiri dan
lebih lebih mandiri.
7. · Keterampilan menolong orang lain; Keterampilan berkaitan dengan orang lain, seperti
membersihkan tempat tidur, membersihkan debu dan menyapu.
· Keterampilan sekolah; mengembangkan berbagai keterampilan yang diperlukan untuk
menulis, menggambar, melukis, menari, bernyayi, dll.
· Keterampilan bermain; anak belajar keterampilan seperti melemper dan menangkap bola,
naik sepeda, dan berenang.
Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Pada Remaja
Keterampilan psikomotorik berkembang sejalan dengan pertumbuhan ukuran tubuh,
kemampuan fisik, dan perubahan fisiologi. Pada masa ini, laki-laki mengalami perkembangan
psikomotorik yang lebih pesat dibanding perempuan. Kemampuan psikomotorik laki laki
cenderung terus meningkat dalm hal kekuatan, kelincahan, dan daya tahan. Secara umum,
perkembangan psikomotorik pada perempuan terhenti setelah mengalami menstruasi. Oleh
karna itu, kemampuan psikomotorik laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan.
Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Pada Masa Dewasa
Pada usia dewasa keterampilan dalam hal tertentu masih dapat ditingkatkan. Puncak dari
perkembangan psikomotorik terjadi pada masa ini. Latihan merupakan hal penentu dalam
perkembangan psikomotorik. Melalui latihan yang teratur dan terprogram, keterampilan yang
maksimal akan dapat ditingkatkan dan dipertahankan. Karakteristik perkembagan
psikomotorik ditandai dengan peningkatan keterampilan dalam bidang tertentu. Semua sistem
gerak dan koordinasi dapat berjalan dengan baik.
E. Implikasi Perkembangan Fisik dan Psikomotorik dalam Pendidikan
Pemahaman terhadap pekembangan fisik dan psikomotorik dapat memberikan manfaat yang
besar dalam pendidikan. Implikasinya terhadap pendidikan berkaitan erat dengan
perencanaan pendidikan. Pemahaman terhadap perkembangan ini, berguna untuk para
pendidik dalam menyusun materi pendidikian yang sesuai dengan perkembangan peserta
didiknya. Dengan begitu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih efektif
dan efisien dapat berjalan dengan tepat.
8. BAB III ANALISIS
A. Analisis Teoretis
Perubahan-perubahan dalam Tubuh
Perkembangan fisik dan motorik berkaitan dengan pertumbuhan biologi dimana dalam
perkembangan tersebut diilustrasikan sebagai berikut :
Dari bagan tersebut, kita dapat menganalisis bahwa perkembangan fisik dan motorik terdiri
dari perubahan-perubahan dalam tubuh, dimana perubahan tersebut mengarah kepada
perkembangan atau pertumbuhan otak, system syaraf, organ indrawi, serta pertambahan
tinggi dan berat tubuh. Tahap selanjutnya adalah perubahan-perubahan dalam cara individu
menggunakan tubuhnya. Dimana perubahan tersebut meliputi perkembangan keterampilan
gerak suatu individu serta perkembangan organ-organ seksual individu.
Tahap terakhir adalah perubahan dalam kemampuan fisik. Dalam tahap ini, terjadi
penurunan-penurunan fungsi organ-organ tubuh, diantaranya jantung, penglihatan, dan
sebagainya.
Secara garis besar, perkembangan fisik dan motorik suatu individu dari masa anak-anak
menuju masa usia lanjut akan terjadi penurunan baik dalam kemampuan organ dalam tubuh
maupun organ luar.
B. Analisis Praktis
Dari konsep yang telah kita kaji sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa perkembangan fisik
individu sejalan dengan perkembangan psikomotoriknya.
Terdapat anak remaja yang duduk di bangku sekolah menengah atas, anak pertama aktif
dalam kegiatan-kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Namun, anak kedua
perkembangan psikomotoriknya cenderung pasif.
Dari kasus diatas, anak pertama yang cenderung aktif memiliki perkembangan yang sejalan
dengan tahap-tahap perkembangan fisik dan psikomotorik yang telah dipaparkan sebelumnya.
Namun, anak kedua yang cenderung pasif, dalam hal perkembangan psikomotorik tidak
sejalan dengan tahap-tahap perkembangan fisik dan psikomotorik yang telah dipaparkan
9. sebelumnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya kemampuan anak kedua dalam
memaksimalkan potensi psikomotorik yang dimilikinya.
Adapun solusi dari masalah di atas, dibutuhkan seorang pembimbing yang dapat dipercaya
oleh si anak dalam memberikan masukan-masukan positif yang dapat membantu si anak
dalam mengembangkan kemampuan psikomotoriknya. Pembimbing tersebut harus mampu
menganalisis kemampuan psikomotorik yang tidak ditunjukkan oleh si anak dan apa
penyebab kurangnya kemampuan anak kedua dalam memaksimalkan potensi psikomotorik
yang dimilikinya. Setelah mengetahui hal tersebut, si pembimbing diharapkan dapat
mengaarahkan si anak untuk percaya bahwa ia mampu menunjukkan dan bisa
mengoptimalkan potensi yang dia miliki. Sehingga perkembangan anak tersebut sejalan
dengan tahap-tahap perkembangan fisik dan psikomotorik anak lainnya.
10. BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja.
2. Perkembangan psikomotorik memerlukan adanya koordinasi fungsional antara
neuronmuscular system (persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif, dan
konatif).
3. Karakteristik perkembangan fisik individu sejalan dengan pertambahan usia. Semakin
bertambah usia individu, maka fisiknya juga akan terus berkembang. Namun perkembangan
ini hanya sampai batas optimal dan setelah melewati batas optimal dilanjutkan dengan
penurunan kemampuan fisik tersebut.
4. Sama halnya dengan perkembangan fisik, karekteristik perkembangan psikomotorik
individu juga sejalan dengan pertambahan usia. Namun, beda halnya dengan perkembangan
fisik yang akan terus berlanjut tanpa disadari, perkembangan psikomotorik akan berlanjut dan
berkembang secara optimal jika dijalani dengan kesadaran dari individunya. Intinya, harus
ada kesadaran individu untuk melatih dan menunjukkan kemampuan psikomotoriknya agar
dapat berjalan optimal.
5. Perkembangan fisik dan psikomotorik sangat berpengaruh terhadap tingkah laku
individu. Karena dengan perkembangan tersebut, individu yang awalnya tidak mandiri dapat
berkemabang terus hingga mampu mengatur kehidupannya sendiri tanpa bergantung kepada
orang lain.
6. Implikasinya Pekembangan fisik dan psikomotorik terhadap pendidikan berkaitan erat
dengan perencanaan pendidikan. Pemahaman terhadap perkembangan ini, berguna untuk para
pendidik dalam menyusun materi pendidikian yang sesuai dengan perkembangan peserta
didiknya.
B. Rekomendasi
Perkembangan fisik pasti sejalan dengan perkembangan psikomotorik individu. Oleh karena
itu, individu yang sedang mengalami proses perkembangan fisik dan psikomotorik harus
mampu menyeimbangkan perkembangan fisik dan psikomotoriknya tersebut dengan
mengoptimalkan potensi yang dia miliki, misalnya dengan aktif mengikuti kegiatan
intrakurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler baik formal maupun informal.