SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
I. PENDAHULUAN 
Anak usia 0-6 tahun, sangatlah membutuhkan suatu pendidikan karena pada usia 
tersebut adalah usia kritis bagi perkembangan dan pertumbuhan semua anak tanpa 
memandang dari suku atau budaya mana anak itu berasal. Dimana pada masa itu adalah 
masa-masa titik tumbuh otak yang sangat pesat sekali. Perkembangan otak anak 
menunjukkan betapa pentingnya membentuk syaraf-syaraf anak usia dini. Jika seorang anak 
tidak mandapat gizi, nutrisi yang cukup, interaksi yang baik, perhatian dari orang tua dan 
orang-orang di sekitarnya, maka pembentukkan itu akan berjalan kurang baik. 
Pada masa usia ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran 
sosial, kesadaran emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat. Perkembangan psiko-sosial 
sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya. 
Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan 
anak pada berbagai tahap perkembangan. 
Untuk itu, Pemakalah akan memberikan pengetahuan bagaimana caranya memberikan 
kesehatan dan gizi yang tepat bagi anak usia dini agar proses perkembangan, pertumbuhan, 
serta kecerdasan anak tidak mengalami gangguan yang bisa mengakibatkan gizi buruk, 
kecerdasan mental kurang (idiot), berpenyakitan dan sebagainya yang bisa menghambat 
belajar anak. 
II. II. RUMUSAN MASALAH 
A. Apa Pengertian Anak Sehat dan Dimensinya ? 
B. Apa saja Gangguan-gangguan Kesehatan Anak ? 
C. Apa Pengertian Gizi ? 
D. Bagaimana Analisis Hubungan Gizi dengan Kesehatan dan Kecerdasan Anak ? 
III. III. PEMBAHASAN 
A. Pengertian Anak Sehat dan Dimensinya 
Definisi sehat menurut UU No.9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan, sehat 
adalah sehat badan, rohani (mental), dan sosial, bukan hanya sebatas dari penyakit-penyakit, 
cacat, dan kelemahan. Kesehatan rohani atau jiwa adalah kondisi yang memungkinkan 
perkembagan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang. Sedangkan 
kesehatan jasmani yaitu kondisi yang memungkinkan pertumbuhan serta perkembangan 
badan. Sehat itu bisa diartikan sebagai sehat jiwa dan raga.
Jadi, Anak Sehat merupakan suatu kondisi atau keadaan anak yang normal atau stabil, 
baik fisik, mental, sosial, maupun ekonomi. Anak sehat itu adalah anak yang normal 
intelegensinya yaitu IQ 80 ke atas, sehingga dapat masuk Sekolah Dasar biasa, bahkan yang 
lambat belajarnya pun (slow learner) juga bisa masuk sekolah biasa. Berikut anak sehat dapat 
dilihat dari tingkat intelegensianya (IQ). Di bawah ini adalah klasifikasi IQ yaitu sebagai 
berikut : 
1. Lebih dari 140 : Genius 
2. Antara 120-139 : Very Superior 
3. Antara 110-119 : Superior 
4. Antara 90-109 : Normal, rata-rata 
5. Antara 80-89 : Subnormal, Bodoh (slow leaner) 
6. Antara 70-79 : Garis Batas (borderline) 
7. Antara 50-69 : Debil (dapat dididik dan dilatih) 
8. Antara 30-40 : Embicil (tidak dapat dididik) 
9. Kurang dari 30 : Idiot (tidak dapat dididik dan dilatih). 
Anak sehat itu biasanya super aktif dalam tingkah lakunya maupun cara berkomunikasi, 
dia lebih suka bergerak daripada diam, biasanya suka jahil terhadap teman-temannya. Jahil 
tersebut merupakan proses perkembangan anak yang mempunyai rasa ingin tahunya sangat 
tinggi. 
Disini ada beberapa ciri-ciri Anak Sehat, Menurut Departemen Kesehatan RI (1993), di 
antaranya yaitu: 
1. Tumbuh dengan baik, dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara 
teratur dan proporsional. 
2. Tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya. 
3. Gesit, aktif dan gembira. 
4. Mata bersih dan bersinar. 
5. Nafsu makan baik. 
6. Bibir dan lidah tampak segar. 
7. Pernafasan tidak berbau. 
8. Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering/kusam. 
9. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. 
Bila batasan kesehatan yang terdahulu UU No.9 Tahun 1960 itu hanya mencakup 3 
dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial. Maka dalam pengertian anak sehat yang
menurut Undang-Undang No.23 Tahun 1992, disitu terdapat 4 kategori dimensi anak sehat, 
di antaranya yaitu sebagai berikut: 
1. Fisik (badan) yaitu tubuh atau raga yang sehat dan bebas dari penyakit. 
2. Mental (jiwa) maksudnya adalah seseorang yang memiliki motivasi, perasaan, dan 
pemikiran yang kuat dalam menjalani kehidupannya alias dapat mengontrol dirinya 
agar tetap stabil. 
3. Sosial maksudnya adalah seseoarang yang selalu mampu menyesuaikan diri pada 
setiap lingkungan sosial di sekitarnya. 
4. Ekonomi maksudnya adalah produktivitas seseorang dalam hidupnya.1[3] 
5. Hal ini berarti bahwa kesehatan seseorang itu tidak hanya diukur dari aspek fisik, 
mental, dan sosial saja, akan tetapi diukur juga dari aspek ekonomi atau 
produktivitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara 
ekonomi. 
B. Gangguan-gangguan Kesehatan Anak 
Gangguan kesehatan, walaupun hanya kecil dapat menghambat belajar anak. Misalnya 
gangguan diare, diare akan membuat badan anak lemas dan tidak sedikit yang mengantarkan 
mereka kepada kematian karena kekurangan cairan. 
Selain itu, gizi yang buruk juga akan mengganggu kesehatan anak. Jika gizi yang buruk 
terjadi pada anak usia dini, maka akan mengakibatkan terganggunya kinerja otak dan bahkan 
mengurangi kapasitas kecerdasan anak. Bukan berarti makanan yang enak itu dapat 
memenuhi gizi seimbang, akan tetapi makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang 
mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dengan kadar yang sesuai 
dengan kebutuhan tubuh anak.2[4] 
Kesehatan gizi masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi makanan. Tingkat konsumsi 
makanan ditentukan oleh kualitas serta kuantitas hidangan. Susunan hidangan harus 
memenuhi kebutuhan tubuh, baik dari sudut kualitas maupun kuantitasnya. Konsumsi yang 
kurang baik kualitasnya maupun kuantitasnya, makan yang berlebihan atau kekurangan 
makan maka akan memberikan kondisi kesehatan dan gizi yang tidak seimbang sehingga
akan muncul berbagai penyakit, di antaranya penyakit gizi lebih (obesitas), penyakit gizi 
kurang, penyakit metabolik bawaan, dan penyakit keracunan makanan. 
Anak Balita pada umumnya merupakan kelompok umur yang paling sering menderita 
akibat kekurangan gizi. Hal ini disebabkan karena anak Balita dalam periode transisi dari 
makanan bayi beralih ke makanan orang dewasa, sering kali tidak lagi begitu diperhatikan 
dan pengurusannya sering diserahkan kepada orang lain, dan belum tentu yang mengurusnya 
itu mampu mengurus dirinya sendiri dengan baik terutama dalam hal makanan. 
Ada beberapa jenis gangguan yang sering terjadi pada anak usia dini di antaranya yaitu: 
a. Makanan kurang atau kelebihan 
Kekurangan zat makanan disebut defisiensi dan mengakibatkan tidak sehat bahkan 
sakit. Kelebihan zat makanan juga menyebabkan berbagai penyakit. Kekurangan umumnya 
mencakup protein dan karbohidrat, serta vitamin dan mineral. Sedangkan kelebihan 
umumnya berkaitan dengan konsumsi lemak, protein, dan gula. 
b. Gangguan psikis 
Beberapa gangguan psikis pada anak adalah gangguan emosi, belajar, sosial, psikiatri, 
dan khusus. 
c. Gangguan sosial 
Gangguan sosial terjadi karena tidak adanya keseimbangan diri dengan lingkungan di 
sekitarnya. 
d. Gangguan psikiatri yang timbul akibat faktor psikososial 
Beberapa gangguan psikiatri yang dapat terjadi pada anak adalah gangguan dalam 
hubungan dengan orang tua, gangguan dalam diri anak. Gangguan ini terjadi pada anak yang 
memiliki kekurangan atau cacat. Gangguan dalam interaksi sosial, seperti anak bergaul 
dengan keluarga dan orang lain di luar keluarganya.3[5] 
Selain beberapa gangguan yang terjadi pada anak, juga sering muncul beberapa penyakit 
yang berkaitan dengan kondisi fisiknya. Ada beberapa penyakit anak yang sering menyerang 
sehingga perlu adanya pencegahan. Penyakit anak itu antara lain cacar air, demam berdarah, 
polio, mengompol, disentri. Di antara beberapa penyakit yang sering menyerang anak, ada 
salah satu penyakit yang setiap anak pasti akan mengalami penyakit tersebut entah itu sudah 
berusia di atas enam tahun atau belum yaitu penyakit cacar air, dimana penyakit tersebut 
menyerang ke seluruh tubuh anak. Selain itu, ada beberapa gejala yang timbul pada anak
yang sakit di antaranya pilek, suara serak, selera makan berkurang, muntah, kejang, dan 
nyeri. 
Disini penulis akan memberi informasi sedikit agar anak usia dini bisa terhindar dari 
berbagai gangguan-gangguan kesehatan dan juga terhindar dari berbagai penyakit, salah 
satunya dengan cara pemeliharaan kesehatan bagi anak usia dini. Berikut penjelasannya. 
Pemeliharaan Kesehatan Anak 
Cara memelihara anak agar tidak terjadi penyakit yang dapat mengganggu belajar serta 
kecerdasan anak adalah dengan menjaga kebersihan diri anak dan lingkungannya, imunisasi 
tepat waktu, serta menjaga jenis makanan yang dikonsumsi.4[6] Dengan begitu, anak akan 
selalu sehat dan bisa meraih prestasi. 
Perawatan kesehatan pada anak usia dini dapat diawali dari pemberian makanan yang 
sehat dan menjaga kebersihan. Pemberian makanan yang sehat dapat menjaga kesehatan, 
mendidik anak sejak usia dini untuk menanamkan kebiasaan hidup sehat. Makanan yang 
diberikan kepada anak harus sesuai dengan kebutuhan gizi dan kebutuhan anak. Anak yang 
alergi terhadap makanan tertentu, maka berikanlah makanan pengganti untuk memenuhi 
kebutuhan nutrisinya. Banyak anak yang tidak menyukai makanan yang sehat seperti 
sayuran, sebagai orang tua dan para guru harus bisa membuat sayuran menjadi makanan yang 
paling lezat bagi anak. Misalnya, dalam memasak sayuran bisa dimodifikasi dengan zat 
makanan lain yang cita rasanya dapat disukai anak. 
Berbagai macam penyakit dapat diperoleh anak terutama anak usia 0-6 tahun. Masing-masing 
penyakit memiliki ciri dan akibatnya. Gejala penyakit anak perlu diketahui guru agar 
dapat memantau dan memberikan informasi kepada orang tua dalam rangka membantu orang 
tua untuk pelayanan kesehatan anak. Guru perlu menjelaskan kepada anak mengenai berbagai 
hal dalam pemeliharaan kesehatan, yaitu pemeliharaan kesehatan lingkungan, mata, telinga, 
kulit, gigi, dan jasmani. 
Hidup dengan budaya sehat perlu ditanamkan sejak dini, sejak anak sudah mulai dapat 
menangkap dengan panca inderanya mengenai arti pentingnya memelihara dan menjaga 
kesehatan. 
C. Pengertian Gizi 
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”. Sedangkan dari bahasa 
Inggris kata “gizi” berasal dari kata ‘nutrition”, artinya sesuatu yang mempengaruhi proses
perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, yang dapat mempertahankan 
kehidupan.5[7] 
Dalam arti luas, Gizi adalah elemen atau unsur yang terkandung dalam makanan, dimana 
unsur-unsur itu dapat memberikan manfaat secara langsung bagi tubuh yang 
mengkonsumsinya sehingga menjadi sehat. Seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, 
vitamin, mineral, dan air.6[8] 
Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa 
pertumbuhan. Di masa tumbuh kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan 
makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang. 
Karakteristik Makanan Bergizi 
Pada anak usia dini perlu dilatih dan diajarkan bagaimana memilih makanan yang baik 
dan tidak. Makanan yang bergizi akan sangat membantu perkembangan fisik dan 
meningkatkan kecerdasan anak. Sebaiknya, orang tua dan guru mengajarkan anak untuk 
melihat dan mengenali berbagai macam makanan yang bergizi dan tidak. Jika seorang anak 
tidak mendapatkan asupan makanan yang bergizi, maka tidak hanya menghambat 
perkembangan otak dan fisik, akan tetapi bisa menyebabkan seorang anak terserang penyakit 
dan menghambat proses belajarnya. 
Gizi yang baik dikombinasikan dengan kebiasaan makan yang sehat selama masa balita 
akan menjadi dasar bagi kesehatan yang bagus di masa yang akan datang. Pengaturan 
makanan yang seimbang menjamin terpenuhinya kebutuhan gizi untuk energi dan 
pertumbuhan si kecil. Pengaturan makan yang baik juga dapat melindungi si kecil dari 
penyakit dan infeksi serta membantu perkembangan mental dan kemampuan belajarnya. 
Pengaturan makanan yang sehat untuk anak usia dini tidak sama dengan orang dewasa. 
Kebutuhan sehari-hari anak akan energi (kalori) dan zat gizi lainnya sangat tinggi, terutama 
sewaktu si kecil sudah mulai berjalan. Di masa ini ia menjadi lebih aktif dan tumbuh dengan 
pesat. Namun, karena perut anak masih kecil, anak tidak dapat makan dalam jumlah besar 
dalam sekali makan. Porsi makan untuk anak usia dini biasanya sepertiga sampai setengah 
dari porsi orang dewasa. Karena, mereka juga membutuhkan makanan selingan yang bergizi
di antara 3 kali makanan utama. Anak perlu makan makanan yang mudah dicerna dan bergizi 
tinggi. Ada 5 kelompok makanan yang bergizi, di antaranya yaitu: 
1) Lemak dan Gula 
Pengaturan makanan yang seimbang harus mengandung cukup lemak dan gula. Hindari 
pemanis buatan. Berikanlah makanan olahan susu yang berlemak tinggi. 
2) Daging dan alternatifnya 
Setiap hari berikan 1 porsi daging, ikan, atau telur, atau 2 porsi tumbuh-tumbuhan, seperti 
kacang-kacangan. 
3) Makanan olahan susu 
Setiap hari berikan sedikitnya 350 ml susu berkadar lemak tinggi atau 2 porsi keju atau 
yogurt. 
4) Buah dan sayuran 
Setiap hari berikan sedikitnya 4 porsi buah atau sayuran segar, kalengan, ataupun beku. Jus 
buah dihitung sebagai 1 porsi walaupun diberikan lebih dari 1 kali. 
5) Produk biji-bijian dan zat tepung 
Setiap hari di setiap waktu makan berikan sedikitnya 1 porsi nasi, roti, jagung, sereal, ataupun 
tumbuhan yang mengandung zat tepung. Hindari makanan yang terbuat dari biji-bijian yang 
sangat kasar.7[9] 
Dalam penelitian yang dilakukan Ernesto Pollitt dkk (1993) menyatakan bahwa pemberian 
makanan yang sehat dan protein, akan mempengaruhi perkembangan kognitif selanjutnya. 
Selain itu, apa yang anak makan juga ikut mempengaruhi irama pertumbuhan, ukuran badan 
dan ketahanan terhadap penyakit (Brom dkk, 2005 dalam Santrock, 2007). 
Menurut Santrock (2007: 157) pada umumnya masalah kesehatan yang sering dialami anak-anak 
adalah kurang gizi, pola makan, kurang olah raga dan pelecehan. Seperti yang 
dinyatakan dalam penelitian Pollitt dkk, bahwa gizi sangat mempengaruhi perkembangan 
kognitif anak. Pola makan sangat berkaitan erat dengan hal ini. Maraknya makanan cepat saji 
dengan berbagai variasi yang sangat menarik untuk anak seperti hotdog, pizza, hamburger 
dsb, menjadi kendala tersendiri yang mempersulit pemenuhan kebutuhan gizi yang sehat. 
Perlu kreatifitas yang tinggi bagi guru dan orang tua untuk mengemas makanan sehat yang 
menarik bagi anak layaknya makanan cepat saji. Untuk itu cermatilah karakteristik makanan 
yang bergizi di bawah ini:
 Mengandung berbagai unsur-unsur terpenting yang di butuhkan di dalam tubuh, seperti 
karbohidrat, mineral, protein, vitamin, lemak, dan air. 
 Makanan yang berasal secara alami, tidak adanya bahan kimia atau bahan lainnya yang 
dapat membahayakan tubuh. 
D. Analisis Hubungan Gizi dengan Kesehatan dan Kecerdasan Anak 
Apa itu gizi? di dalam rumusan masalah yang ke-3 sudah dijelaskan bahwa gizi itu adalah 
Unsur-unsur yang terkandung di dalam makanan, yang mana unsur-unsur tersebut 
memberikan manfaat secara langsung bagi tubuh serta dapat mempertahankan kehidupan. 
Apakah yang dimaksud dengan kesehatan? UU No.23 Tahun 1992 Bab 1 Pasal 1 
menyebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang 
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. 8[10] Setiap anak 
berhak mendapatkan kesehatan untuk proses perkembangan dan pertumbuhannya. Karna 
dengan kesehatan anak bisa melakukan apa yang dia mau, beraktivitas dengan lancar dan 
baik, berfikir secara rasional, dan dapat berkonsentrasi dalam belajarnya. Untuk itu, 
kesehatan sangatlah penting bagi anak usia dini bahkan mempengaruhi kecerdasan otak anak. 
Akan tetapi bukan hanya setiap anak saja, orang dewasa juga memerlukan kesehatan yang 
baik untuk bisa mendidik dan memberikan contoh yang baik mengenai pentingnya kesehatan 
dan menjaga kebersihan bagi anak-anak mereka. 
Apa itu kecerdasan? kecerdasan bisa diartikan dengan istilah intelegensi. Hampir semua 
orang memiliki pemikiran mengenai apa yang diartikan sebagai kecerdasan atau intelegensi 
misalnya “kecerdasan”, “kemengertian”, “kemampuan untuk berfikir”, “kemampuan untuk 
menguasai”, “kecemerlangan sejak lahir”, dan sebagainya. Namun berbagai definisi tersebut 
belum benar-benar memungkinkan kita untuk menentukan apakah, misalnya suatu perilaku 
tertentu tergolong perilaku pandai atau tidak pandai.9[11] Menurut saya, kecerdasan itu 
adalah tingkat pola pikir IQ yang mencapai di atas 140, yang disebut juga dengan genius. 
Kesehatan dan gizi dapat diartikan sebagai suatu hal yang mendatangkan sehat atau 
kebaikan dengan diberikan zat makanan yang dibutuhkan tubuh. Makanan bayi ASI 
merupakan makanan utama, sedang lainnya sebagai makanan pelengkap. Anak usia 1 – 3 
tahun sangat rentan terhadap penyakit gizi. Mereka boleh diajari makan sendiri, dengan cara
mencicipi makanan yang lunak, tidak pedas dan tidak merangsang. Pemberian makanan 
manis pada anak usia dini tidak boleh terlalu banyak supaya tidak terjadi karies (gigi 
berlubang), oleh karena itu anak perlu belajar menggosok gigi. Pada usia 4 – 6 tahun 
kebutuhan nutrient anak relatif kurang, sebab anak sudah bisa memilih makanan sendiri, 
untuk itu pengertian tentang nilai gizi boleh diajarkan. 
Kesehatan dan gizi anak sangat penting untuk diperhatikan sejak dini mulai dari dalam 
kandungan. Kesehatan dan gizi itu sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan 
anak serta kecerdasan otak anak. Anak yang mendapat gizi yang seimbang dan sehat akan 
tumbuh menjadi manusia yang berkualitas dan cerdas. Sejak anak masih dalam kandungan 
kesehatan dan gizi perlu diperhatikan, melalui ibunya. Sebab kondisi kesehatan dan gizi anak 
walaupun masih dalam kandungan ibu akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan 
anak.10[12] Cara mengusahakannya, antara lain dengan memberikan kebiasaan untuk 
berdisiplin dalam makan, minum, serta menjaga kesehatan. 
Seorang anak usia TK sedang mengalami tumbuh kembang yang amat pesat. Pada masa 
ini proses perubahan fisik, emosi, dan sosial anak berlangsung dengan cepat. Proses ini 
dipengaruhi oleh berbagai faktor dari diri anak sendiri maupun lingkungannya. Gizi yang 
diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan besar untuk 
kehidupan anak tersebut. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi zat gizi yang 
berakibat pada berbagai aspek fisik maupun mental. Pola makan kelompok masyarakat 
tertentu juga menjadi pola makan anak. Jika menyusun hidangan untuk anak, perlu 
diperhatikan kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecukupan zat 
gizi ini berpengaruh terhadap kesehatan dan kecerdasan anak. 
Untuk itu, perlu diperhatikan betul-betul dalam memberikan makanan pada anak, 
hendaknya makanan tersebut bisa menyehatkan dan memberi stimulus yang baik bagi 
perkembangan anak. Kecerdasan anak itu bergantung pada kesehatan dan gizinya, antara gizi 
dengan kesehatan dan kecerdasan itu saling berkaitan antara yang satu dengan lainnya . Jika 
pola makan tidak bergizi maka akan mengganggu kesehatan serta kecerdasan. Sebaliknya, 
Pola makan yang bergizi akan meningkatkan kinerja otak yang baik, sedangkan kesehatan itu 
membuat si anak dapat berkonsentrasi mengingat sesuatu dan bergerak aktif sehingga 
menghasilkan anak yang cerdas. 
Penyusunan Makanan Sehat
Menurut Sediaoetama (2000) fungsi zat gizi sebagai sumber energi atau tenaga, 
menyokong pertumbuhan badan, memelihara jaringan tubuh, mengatur metabolisme dan 
berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh (keseimbangan air, asam basa, dan mineral), serta 
mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit. Ada berbagai jenis zat makanan 
yang dibutuhkan tubuh di antaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral-mineral. 
Air susu ibu (ASI) merupakan salah satu jenis makanan sehat. Bayi dapat diberikan susu 
formula atau bubur halus setelah berusia 4 bulan atau diberikan secara bertahap sesuai 
dengan kebutuhannya. Selanjutnya, setelah usia 6 bulan dapat diberikan nasi tim. Tim yang 
diberikan sebaiknya diolah dengan memanfaatkan berbagai jenis makanan. Mulai dari 
sumber protein hewani dan nabati, sumber karbohidrat, dan berbagai jenis sayuran. Sejak 
berusia 6 bulan sebaiknya bayi mulai diperkenalkan berbagai makanan untuk melatih indra 
pengecapnya. Dengan diberikan berbagai jenis makanan secara bergantian maka anak akan 
mengenal berbagai macam rasa makanan. Untuk dapat menentukan makanan yang tepat, 
orang tua perlu mengetahui kondisi anak.11[13] 
Berapa banyak serat yang dibutuhkan anak usia dini? 
Serat diperlukan karena untuk mencegah sembelit. Namun terlalu banyak serat dapat 
membuat anak kekenyangan sehingga ia tidak mau makan makanan lain. Terlalu banyak 
makanan yang berserat tinggi juga dapat menyebabkan diare dan mengganggu penyerapan 
beberapa macam mineral, seperti zat besi. 
Jika setiap hari si buah hati makan dengan berbagai biji-bijian, buah-buahan, sayur-sayuran 
atau kombinasi bermacam roti tawar serta sereal, ia akan mendapat cukup serat. 
Apakah si kecil perlu lemak? 
Lemak merupakan sumber energi dan vitamin yang sangat besar bagi anak-anak dan juga 
sumber asam lemak esensial. Asam lemak ini tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus 
didapatkan dari luar melalui makanan. Sumber lemak yang paling baik didapat anak dari 
makanan seperti susu berlemak tinggi atau keju, yang juga mengandung zat gizi penting 
lainnya. Makanan seperti kripik dan biskuit, kaya akan lemak tetapi miskin zat gizi lainnya. 
Jadi, batasilah pemberiannya, untuk daging, pilihlah yang tidak mengandung banyak gajih 
atau lemak. 
Susu rendah lemak ataupun susu krim sebaiknya tidak diberikan untuk anak-anak di 
bawah 5 tahun. Susu semi-krim dapat diberikan kepada anak mulai usia 2 tahun, hanya saja
jika si kecil sudah mendapat cukup energi (kalori) dari pengaturan makanan yang baik dan 
bervariasi. Jika ragu dalam memberikan makanan tersebut, mintalah saran dari dokter atau 
petugas kesehatan. 
Suplemen vitamin 
Jika makanan si kecil tidak cukup mengandung vitamin A, C, dan D, ia mungkin butuh 
tambahan vitamin. Tetapi sebaiknya, konsultasikan dahulu dengan dokter tentang dosis yang 
tepat. Terlalu banyak vitamin sama bahayanya dengan terlalu sedikit vitamin. 
Kebutuhan akan zat besi dan seng 
Kekurangan zat gizi dapat memperlambat pertumbuhan dan perkembangan balita. 
Cobalah untuk memberikan makanan yang mengandung zat besi setiap hari kepada si buah 
hati. Untuk meningkatkan penyerapan di usus, berikan makanan atau jus buah yang 
mengandung vitamin C di setiap waktu makan. 
Sumber zat besi yang baik adalah daging merah, ikan yang mengandung banyak minyak, 
kerang-kerangan, sereal, roti, telur, buah yang dikeringkan (seperti kismis, cherry, kurma), 
polong-polongan, jeruk, aprikot, serta sayuran hijau tua dan berdaun lebar (seperti kol dan 
brokoli). 
Seng dibutuhkan untuk sistem kekekalan tubuh dan pertumbuhan. Sumber seng yang 
bagus adalah daging dan unggas, sereal, keju, telur dan polong-polongan. 
Hindari memberi makanan atau minuman yang mengandung zat tanin, seperti teh, 
kepada anak balita. Zat tanin dapat menghambat penyerapan zat besi dan seng. 
Hindarilah memberikan makanan kepada anak balita, seperti: 
a) Segala jenis kacang-kacang (terutama kacang tanah), popcorn, dan buah-buahan yang berbiji 
kecil, karena dapat membuat si kecil tersedak. 
b) Makanan atau minuman yang mengandung rempah, kecuali si kecil sudah terbiasa atau dia 
yang memintanya sendiri. 
c) Makanan yang terlalu asin, karena akan membuat si kecil merasa sangat haus.12[14]

More Related Content

What's hot

Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikahAkalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikahWarnet Raha
 
Perspektif keperawatan anak i AKPER PEMKAB MUNA
Perspektif keperawatan anak i AKPER PEMKAB MUNA Perspektif keperawatan anak i AKPER PEMKAB MUNA
Perspektif keperawatan anak i AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak Akhir
Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak AkhirTugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak Akhir
Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak AkhirMufatikhaAzizah
 
Instrumen wawancara permasalahan anak SD
Instrumen wawancara permasalahan anak SDInstrumen wawancara permasalahan anak SD
Instrumen wawancara permasalahan anak SDMitha Ye Es
 
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Keperawatan anak dalam konteks keluarga
Keperawatan anak  dalam konteks keluargaKeperawatan anak  dalam konteks keluarga
Keperawatan anak dalam konteks keluargaNurlina Djafar
 
Pentingnya pemantauan tumbuh kembang 1000 hari pertama kehidupan anak
Pentingnya pemantauan tumbuh kembang 1000 hari pertama kehidupan anakPentingnya pemantauan tumbuh kembang 1000 hari pertama kehidupan anak
Pentingnya pemantauan tumbuh kembang 1000 hari pertama kehidupan anakRandy Alexander David Tuwoh
 
Definisi roda kesejahteraan ballard
Definisi roda kesejahteraan ballardDefinisi roda kesejahteraan ballard
Definisi roda kesejahteraan ballardTan Fen
 
Kesehatan mental anak anak awal
Kesehatan mental anak anak awalKesehatan mental anak anak awal
Kesehatan mental anak anak awalPramudito Hutomo
 
Kb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anakKb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anakpjj_kemenkes
 

What's hot (14)

Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikahAkalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikah
 
Perspektif keperawatan anak i AKPER PEMKAB MUNA
Perspektif keperawatan anak i AKPER PEMKAB MUNA Perspektif keperawatan anak i AKPER PEMKAB MUNA
Perspektif keperawatan anak i AKPER PEMKAB MUNA
 
Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak Akhir
Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak AkhirTugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak Akhir
Tugas Makalah Perkembangan Anak Awal dan Anak Akhir
 
Instrumen wawancara permasalahan anak SD
Instrumen wawancara permasalahan anak SDInstrumen wawancara permasalahan anak SD
Instrumen wawancara permasalahan anak SD
 
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Bukubab2
Bukubab2Bukubab2
Bukubab2
 
Keperawatan anak dalam konteks keluarga
Keperawatan anak  dalam konteks keluargaKeperawatan anak  dalam konteks keluarga
Keperawatan anak dalam konteks keluarga
 
Pentingnya pemantauan tumbuh kembang 1000 hari pertama kehidupan anak
Pentingnya pemantauan tumbuh kembang 1000 hari pertama kehidupan anakPentingnya pemantauan tumbuh kembang 1000 hari pertama kehidupan anak
Pentingnya pemantauan tumbuh kembang 1000 hari pertama kehidupan anak
 
Definisi roda kesejahteraan ballard
Definisi roda kesejahteraan ballardDefinisi roda kesejahteraan ballard
Definisi roda kesejahteraan ballard
 
6. kesehatan reproduksi
6.  kesehatan reproduksi6.  kesehatan reproduksi
6. kesehatan reproduksi
 
Kesehatan mental anak anak awal
Kesehatan mental anak anak awalKesehatan mental anak anak awal
Kesehatan mental anak anak awal
 
Pola hidup sehat
Pola hidup sehatPola hidup sehat
Pola hidup sehat
 
Sosbud 3
Sosbud 3Sosbud 3
Sosbud 3
 
Kb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anakKb 1 perspektif keperawatan anak
Kb 1 perspektif keperawatan anak
 

Viewers also liked (17)

Makalah dampak globalisasi
Makalah dampak globalisasiMakalah dampak globalisasi
Makalah dampak globalisasi
 
Makalah kewarganegaraan upaya pembelaan negara
Makalah kewarganegaraan upaya pembelaan negaraMakalah kewarganegaraan upaya pembelaan negara
Makalah kewarganegaraan upaya pembelaan negara
 
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lamaMakalah hubungan asfiksia dengan portus lama
Makalah hubungan asfiksia dengan portus lama
 
Makalah koloid sma 1 raha
Makalah koloid sma 1 rahaMakalah koloid sma 1 raha
Makalah koloid sma 1 raha
 
Makalah kimia tentang koloid
Makalah kimia tentang koloidMakalah kimia tentang koloid
Makalah kimia tentang koloid
 
Kedudukan hukum islam setelah amandemen uud 1945
Kedudukan hukum islam setelah amandemen uud 1945Kedudukan hukum islam setelah amandemen uud 1945
Kedudukan hukum islam setelah amandemen uud 1945
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
 
Jenis
JenisJenis
Jenis
 
Nia makalah promkes remaja
Nia makalah promkes remajaNia makalah promkes remaja
Nia makalah promkes remaja
 
Tugas makalah asri
Tugas makalah asriTugas makalah asri
Tugas makalah asri
 
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatanMakalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
Makalah konsep dasar keperawatan desentralisasi pembangunan kesehatan
 
Makalah protein nabati
Makalah protein nabatiMakalah protein nabati
Makalah protein nabati
 
Makalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampahMakalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampah
 
Tugas individu makalah imunoglobulin
Tugas individu makalah imunoglobulinTugas individu makalah imunoglobulin
Tugas individu makalah imunoglobulin
 
Makalah sejarah sepak bola
Makalah sejarah sepak bolaMakalah sejarah sepak bola
Makalah sejarah sepak bola
 
Makalah kimia unsur
Makalah kimia unsurMakalah kimia unsur
Makalah kimia unsur
 

Similar to Makalah kesetahan dan gizi

Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Materi Kelompok 2 Kep. Anak Reg 22B.pptx
Materi Kelompok 2 Kep. Anak Reg 22B.pptxMateri Kelompok 2 Kep. Anak Reg 22B.pptx
Materi Kelompok 2 Kep. Anak Reg 22B.pptxyukmakan
 
GIZI ANAK USIA DINI.pptx
GIZI ANAK USIA DINI.pptxGIZI ANAK USIA DINI.pptx
GIZI ANAK USIA DINI.pptxElsisRosari
 
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Askep keluarga pada balita
Askep keluarga pada balitaAskep keluarga pada balita
Askep keluarga pada balitaRahmat Ramadhani
 
Konsep Tumbuh Kembang, Promosi Kesehatan, dan Masalah Kesehatan Pada Neonatus...
Konsep Tumbuh Kembang, Promosi Kesehatan, dan Masalah Kesehatan Pada Neonatus...Konsep Tumbuh Kembang, Promosi Kesehatan, dan Masalah Kesehatan Pada Neonatus...
Konsep Tumbuh Kembang, Promosi Kesehatan, dan Masalah Kesehatan Pada Neonatus...Nurona1
 
Tumbuh Kembang Anak yang Normal
Tumbuh Kembang Anak yang NormalTumbuh Kembang Anak yang Normal
Tumbuh Kembang Anak yang NormalFakhriyah Elita
 
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptxCIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptxsugiartysoepardi
 
Deteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangDeteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangREISA Class
 
Makalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anakMakalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anakasep nababan
 
Td10003 latihan 2 jenry saiparudin
Td10003 latihan 2 jenry saiparudinTd10003 latihan 2 jenry saiparudin
Td10003 latihan 2 jenry saiparudinJenry Saiparudin
 

Similar to Makalah kesetahan dan gizi (20)

Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kesetahan dan gizi AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Makalah kesetahan dan gizi
Makalah kesetahan dan giziMakalah kesetahan dan gizi
Makalah kesetahan dan gizi
 
Makalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anakMakalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anak
 
Materi Kelompok 2 Kep. Anak Reg 22B.pptx
Materi Kelompok 2 Kep. Anak Reg 22B.pptxMateri Kelompok 2 Kep. Anak Reg 22B.pptx
Materi Kelompok 2 Kep. Anak Reg 22B.pptx
 
GIZI ANAK USIA DINI.pptx
GIZI ANAK USIA DINI.pptxGIZI ANAK USIA DINI.pptx
GIZI ANAK USIA DINI.pptx
 
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan
Makalah kel-dua-gizi-dan-makananMakalah kel-dua-gizi-dan-makanan
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan
 
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan
Makalah kel-dua-gizi-dan-makananMakalah kel-dua-gizi-dan-makanan
Makalah kel-dua-gizi-dan-makanan
 
Obesitas pada Anak
Obesitas pada AnakObesitas pada Anak
Obesitas pada Anak
 
Askep keluarga pada balita
Askep keluarga pada balitaAskep keluarga pada balita
Askep keluarga pada balita
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
 
Konsep Tumbuh Kembang, Promosi Kesehatan, dan Masalah Kesehatan Pada Neonatus...
Konsep Tumbuh Kembang, Promosi Kesehatan, dan Masalah Kesehatan Pada Neonatus...Konsep Tumbuh Kembang, Promosi Kesehatan, dan Masalah Kesehatan Pada Neonatus...
Konsep Tumbuh Kembang, Promosi Kesehatan, dan Masalah Kesehatan Pada Neonatus...
 
Tumbuh Kembang Anak yang Normal
Tumbuh Kembang Anak yang NormalTumbuh Kembang Anak yang Normal
Tumbuh Kembang Anak yang Normal
 
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptxCIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
 
Deteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangDeteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbang
 
Pola hidup sehat2
Pola hidup sehat2Pola hidup sehat2
Pola hidup sehat2
 
Makalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anakMakalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anak
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Td10003 latihan 2 jenry saiparudin
Td10003 latihan 2 jenry saiparudinTd10003 latihan 2 jenry saiparudin
Td10003 latihan 2 jenry saiparudin
 
Psikologi perkembangan.ppt
Psikologi perkembangan.pptPsikologi perkembangan.ppt
Psikologi perkembangan.ppt
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

Makalah kesetahan dan gizi

  • 1. I. PENDAHULUAN Anak usia 0-6 tahun, sangatlah membutuhkan suatu pendidikan karena pada usia tersebut adalah usia kritis bagi perkembangan dan pertumbuhan semua anak tanpa memandang dari suku atau budaya mana anak itu berasal. Dimana pada masa itu adalah masa-masa titik tumbuh otak yang sangat pesat sekali. Perkembangan otak anak menunjukkan betapa pentingnya membentuk syaraf-syaraf anak usia dini. Jika seorang anak tidak mandapat gizi, nutrisi yang cukup, interaksi yang baik, perhatian dari orang tua dan orang-orang di sekitarnya, maka pembentukkan itu akan berjalan kurang baik. Pada masa usia ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, kesadaran emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan. Untuk itu, Pemakalah akan memberikan pengetahuan bagaimana caranya memberikan kesehatan dan gizi yang tepat bagi anak usia dini agar proses perkembangan, pertumbuhan, serta kecerdasan anak tidak mengalami gangguan yang bisa mengakibatkan gizi buruk, kecerdasan mental kurang (idiot), berpenyakitan dan sebagainya yang bisa menghambat belajar anak. II. II. RUMUSAN MASALAH A. Apa Pengertian Anak Sehat dan Dimensinya ? B. Apa saja Gangguan-gangguan Kesehatan Anak ? C. Apa Pengertian Gizi ? D. Bagaimana Analisis Hubungan Gizi dengan Kesehatan dan Kecerdasan Anak ? III. III. PEMBAHASAN A. Pengertian Anak Sehat dan Dimensinya Definisi sehat menurut UU No.9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan, sehat adalah sehat badan, rohani (mental), dan sosial, bukan hanya sebatas dari penyakit-penyakit, cacat, dan kelemahan. Kesehatan rohani atau jiwa adalah kondisi yang memungkinkan perkembagan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang. Sedangkan kesehatan jasmani yaitu kondisi yang memungkinkan pertumbuhan serta perkembangan badan. Sehat itu bisa diartikan sebagai sehat jiwa dan raga.
  • 2. Jadi, Anak Sehat merupakan suatu kondisi atau keadaan anak yang normal atau stabil, baik fisik, mental, sosial, maupun ekonomi. Anak sehat itu adalah anak yang normal intelegensinya yaitu IQ 80 ke atas, sehingga dapat masuk Sekolah Dasar biasa, bahkan yang lambat belajarnya pun (slow learner) juga bisa masuk sekolah biasa. Berikut anak sehat dapat dilihat dari tingkat intelegensianya (IQ). Di bawah ini adalah klasifikasi IQ yaitu sebagai berikut : 1. Lebih dari 140 : Genius 2. Antara 120-139 : Very Superior 3. Antara 110-119 : Superior 4. Antara 90-109 : Normal, rata-rata 5. Antara 80-89 : Subnormal, Bodoh (slow leaner) 6. Antara 70-79 : Garis Batas (borderline) 7. Antara 50-69 : Debil (dapat dididik dan dilatih) 8. Antara 30-40 : Embicil (tidak dapat dididik) 9. Kurang dari 30 : Idiot (tidak dapat dididik dan dilatih). Anak sehat itu biasanya super aktif dalam tingkah lakunya maupun cara berkomunikasi, dia lebih suka bergerak daripada diam, biasanya suka jahil terhadap teman-temannya. Jahil tersebut merupakan proses perkembangan anak yang mempunyai rasa ingin tahunya sangat tinggi. Disini ada beberapa ciri-ciri Anak Sehat, Menurut Departemen Kesehatan RI (1993), di antaranya yaitu: 1. Tumbuh dengan baik, dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara teratur dan proporsional. 2. Tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya. 3. Gesit, aktif dan gembira. 4. Mata bersih dan bersinar. 5. Nafsu makan baik. 6. Bibir dan lidah tampak segar. 7. Pernafasan tidak berbau. 8. Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering/kusam. 9. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. Bila batasan kesehatan yang terdahulu UU No.9 Tahun 1960 itu hanya mencakup 3 dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial. Maka dalam pengertian anak sehat yang
  • 3. menurut Undang-Undang No.23 Tahun 1992, disitu terdapat 4 kategori dimensi anak sehat, di antaranya yaitu sebagai berikut: 1. Fisik (badan) yaitu tubuh atau raga yang sehat dan bebas dari penyakit. 2. Mental (jiwa) maksudnya adalah seseorang yang memiliki motivasi, perasaan, dan pemikiran yang kuat dalam menjalani kehidupannya alias dapat mengontrol dirinya agar tetap stabil. 3. Sosial maksudnya adalah seseoarang yang selalu mampu menyesuaikan diri pada setiap lingkungan sosial di sekitarnya. 4. Ekonomi maksudnya adalah produktivitas seseorang dalam hidupnya.1[3] 5. Hal ini berarti bahwa kesehatan seseorang itu tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental, dan sosial saja, akan tetapi diukur juga dari aspek ekonomi atau produktivitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara ekonomi. B. Gangguan-gangguan Kesehatan Anak Gangguan kesehatan, walaupun hanya kecil dapat menghambat belajar anak. Misalnya gangguan diare, diare akan membuat badan anak lemas dan tidak sedikit yang mengantarkan mereka kepada kematian karena kekurangan cairan. Selain itu, gizi yang buruk juga akan mengganggu kesehatan anak. Jika gizi yang buruk terjadi pada anak usia dini, maka akan mengakibatkan terganggunya kinerja otak dan bahkan mengurangi kapasitas kecerdasan anak. Bukan berarti makanan yang enak itu dapat memenuhi gizi seimbang, akan tetapi makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dengan kadar yang sesuai dengan kebutuhan tubuh anak.2[4] Kesehatan gizi masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi makanan. Tingkat konsumsi makanan ditentukan oleh kualitas serta kuantitas hidangan. Susunan hidangan harus memenuhi kebutuhan tubuh, baik dari sudut kualitas maupun kuantitasnya. Konsumsi yang kurang baik kualitasnya maupun kuantitasnya, makan yang berlebihan atau kekurangan makan maka akan memberikan kondisi kesehatan dan gizi yang tidak seimbang sehingga
  • 4. akan muncul berbagai penyakit, di antaranya penyakit gizi lebih (obesitas), penyakit gizi kurang, penyakit metabolik bawaan, dan penyakit keracunan makanan. Anak Balita pada umumnya merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi. Hal ini disebabkan karena anak Balita dalam periode transisi dari makanan bayi beralih ke makanan orang dewasa, sering kali tidak lagi begitu diperhatikan dan pengurusannya sering diserahkan kepada orang lain, dan belum tentu yang mengurusnya itu mampu mengurus dirinya sendiri dengan baik terutama dalam hal makanan. Ada beberapa jenis gangguan yang sering terjadi pada anak usia dini di antaranya yaitu: a. Makanan kurang atau kelebihan Kekurangan zat makanan disebut defisiensi dan mengakibatkan tidak sehat bahkan sakit. Kelebihan zat makanan juga menyebabkan berbagai penyakit. Kekurangan umumnya mencakup protein dan karbohidrat, serta vitamin dan mineral. Sedangkan kelebihan umumnya berkaitan dengan konsumsi lemak, protein, dan gula. b. Gangguan psikis Beberapa gangguan psikis pada anak adalah gangguan emosi, belajar, sosial, psikiatri, dan khusus. c. Gangguan sosial Gangguan sosial terjadi karena tidak adanya keseimbangan diri dengan lingkungan di sekitarnya. d. Gangguan psikiatri yang timbul akibat faktor psikososial Beberapa gangguan psikiatri yang dapat terjadi pada anak adalah gangguan dalam hubungan dengan orang tua, gangguan dalam diri anak. Gangguan ini terjadi pada anak yang memiliki kekurangan atau cacat. Gangguan dalam interaksi sosial, seperti anak bergaul dengan keluarga dan orang lain di luar keluarganya.3[5] Selain beberapa gangguan yang terjadi pada anak, juga sering muncul beberapa penyakit yang berkaitan dengan kondisi fisiknya. Ada beberapa penyakit anak yang sering menyerang sehingga perlu adanya pencegahan. Penyakit anak itu antara lain cacar air, demam berdarah, polio, mengompol, disentri. Di antara beberapa penyakit yang sering menyerang anak, ada salah satu penyakit yang setiap anak pasti akan mengalami penyakit tersebut entah itu sudah berusia di atas enam tahun atau belum yaitu penyakit cacar air, dimana penyakit tersebut menyerang ke seluruh tubuh anak. Selain itu, ada beberapa gejala yang timbul pada anak
  • 5. yang sakit di antaranya pilek, suara serak, selera makan berkurang, muntah, kejang, dan nyeri. Disini penulis akan memberi informasi sedikit agar anak usia dini bisa terhindar dari berbagai gangguan-gangguan kesehatan dan juga terhindar dari berbagai penyakit, salah satunya dengan cara pemeliharaan kesehatan bagi anak usia dini. Berikut penjelasannya. Pemeliharaan Kesehatan Anak Cara memelihara anak agar tidak terjadi penyakit yang dapat mengganggu belajar serta kecerdasan anak adalah dengan menjaga kebersihan diri anak dan lingkungannya, imunisasi tepat waktu, serta menjaga jenis makanan yang dikonsumsi.4[6] Dengan begitu, anak akan selalu sehat dan bisa meraih prestasi. Perawatan kesehatan pada anak usia dini dapat diawali dari pemberian makanan yang sehat dan menjaga kebersihan. Pemberian makanan yang sehat dapat menjaga kesehatan, mendidik anak sejak usia dini untuk menanamkan kebiasaan hidup sehat. Makanan yang diberikan kepada anak harus sesuai dengan kebutuhan gizi dan kebutuhan anak. Anak yang alergi terhadap makanan tertentu, maka berikanlah makanan pengganti untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Banyak anak yang tidak menyukai makanan yang sehat seperti sayuran, sebagai orang tua dan para guru harus bisa membuat sayuran menjadi makanan yang paling lezat bagi anak. Misalnya, dalam memasak sayuran bisa dimodifikasi dengan zat makanan lain yang cita rasanya dapat disukai anak. Berbagai macam penyakit dapat diperoleh anak terutama anak usia 0-6 tahun. Masing-masing penyakit memiliki ciri dan akibatnya. Gejala penyakit anak perlu diketahui guru agar dapat memantau dan memberikan informasi kepada orang tua dalam rangka membantu orang tua untuk pelayanan kesehatan anak. Guru perlu menjelaskan kepada anak mengenai berbagai hal dalam pemeliharaan kesehatan, yaitu pemeliharaan kesehatan lingkungan, mata, telinga, kulit, gigi, dan jasmani. Hidup dengan budaya sehat perlu ditanamkan sejak dini, sejak anak sudah mulai dapat menangkap dengan panca inderanya mengenai arti pentingnya memelihara dan menjaga kesehatan. C. Pengertian Gizi Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”. Sedangkan dari bahasa Inggris kata “gizi” berasal dari kata ‘nutrition”, artinya sesuatu yang mempengaruhi proses
  • 6. perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, yang dapat mempertahankan kehidupan.5[7] Dalam arti luas, Gizi adalah elemen atau unsur yang terkandung dalam makanan, dimana unsur-unsur itu dapat memberikan manfaat secara langsung bagi tubuh yang mengkonsumsinya sehingga menjadi sehat. Seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.6[8] Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Di masa tumbuh kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang. Karakteristik Makanan Bergizi Pada anak usia dini perlu dilatih dan diajarkan bagaimana memilih makanan yang baik dan tidak. Makanan yang bergizi akan sangat membantu perkembangan fisik dan meningkatkan kecerdasan anak. Sebaiknya, orang tua dan guru mengajarkan anak untuk melihat dan mengenali berbagai macam makanan yang bergizi dan tidak. Jika seorang anak tidak mendapatkan asupan makanan yang bergizi, maka tidak hanya menghambat perkembangan otak dan fisik, akan tetapi bisa menyebabkan seorang anak terserang penyakit dan menghambat proses belajarnya. Gizi yang baik dikombinasikan dengan kebiasaan makan yang sehat selama masa balita akan menjadi dasar bagi kesehatan yang bagus di masa yang akan datang. Pengaturan makanan yang seimbang menjamin terpenuhinya kebutuhan gizi untuk energi dan pertumbuhan si kecil. Pengaturan makan yang baik juga dapat melindungi si kecil dari penyakit dan infeksi serta membantu perkembangan mental dan kemampuan belajarnya. Pengaturan makanan yang sehat untuk anak usia dini tidak sama dengan orang dewasa. Kebutuhan sehari-hari anak akan energi (kalori) dan zat gizi lainnya sangat tinggi, terutama sewaktu si kecil sudah mulai berjalan. Di masa ini ia menjadi lebih aktif dan tumbuh dengan pesat. Namun, karena perut anak masih kecil, anak tidak dapat makan dalam jumlah besar dalam sekali makan. Porsi makan untuk anak usia dini biasanya sepertiga sampai setengah dari porsi orang dewasa. Karena, mereka juga membutuhkan makanan selingan yang bergizi
  • 7. di antara 3 kali makanan utama. Anak perlu makan makanan yang mudah dicerna dan bergizi tinggi. Ada 5 kelompok makanan yang bergizi, di antaranya yaitu: 1) Lemak dan Gula Pengaturan makanan yang seimbang harus mengandung cukup lemak dan gula. Hindari pemanis buatan. Berikanlah makanan olahan susu yang berlemak tinggi. 2) Daging dan alternatifnya Setiap hari berikan 1 porsi daging, ikan, atau telur, atau 2 porsi tumbuh-tumbuhan, seperti kacang-kacangan. 3) Makanan olahan susu Setiap hari berikan sedikitnya 350 ml susu berkadar lemak tinggi atau 2 porsi keju atau yogurt. 4) Buah dan sayuran Setiap hari berikan sedikitnya 4 porsi buah atau sayuran segar, kalengan, ataupun beku. Jus buah dihitung sebagai 1 porsi walaupun diberikan lebih dari 1 kali. 5) Produk biji-bijian dan zat tepung Setiap hari di setiap waktu makan berikan sedikitnya 1 porsi nasi, roti, jagung, sereal, ataupun tumbuhan yang mengandung zat tepung. Hindari makanan yang terbuat dari biji-bijian yang sangat kasar.7[9] Dalam penelitian yang dilakukan Ernesto Pollitt dkk (1993) menyatakan bahwa pemberian makanan yang sehat dan protein, akan mempengaruhi perkembangan kognitif selanjutnya. Selain itu, apa yang anak makan juga ikut mempengaruhi irama pertumbuhan, ukuran badan dan ketahanan terhadap penyakit (Brom dkk, 2005 dalam Santrock, 2007). Menurut Santrock (2007: 157) pada umumnya masalah kesehatan yang sering dialami anak-anak adalah kurang gizi, pola makan, kurang olah raga dan pelecehan. Seperti yang dinyatakan dalam penelitian Pollitt dkk, bahwa gizi sangat mempengaruhi perkembangan kognitif anak. Pola makan sangat berkaitan erat dengan hal ini. Maraknya makanan cepat saji dengan berbagai variasi yang sangat menarik untuk anak seperti hotdog, pizza, hamburger dsb, menjadi kendala tersendiri yang mempersulit pemenuhan kebutuhan gizi yang sehat. Perlu kreatifitas yang tinggi bagi guru dan orang tua untuk mengemas makanan sehat yang menarik bagi anak layaknya makanan cepat saji. Untuk itu cermatilah karakteristik makanan yang bergizi di bawah ini:
  • 8.  Mengandung berbagai unsur-unsur terpenting yang di butuhkan di dalam tubuh, seperti karbohidrat, mineral, protein, vitamin, lemak, dan air.  Makanan yang berasal secara alami, tidak adanya bahan kimia atau bahan lainnya yang dapat membahayakan tubuh. D. Analisis Hubungan Gizi dengan Kesehatan dan Kecerdasan Anak Apa itu gizi? di dalam rumusan masalah yang ke-3 sudah dijelaskan bahwa gizi itu adalah Unsur-unsur yang terkandung di dalam makanan, yang mana unsur-unsur tersebut memberikan manfaat secara langsung bagi tubuh serta dapat mempertahankan kehidupan. Apakah yang dimaksud dengan kesehatan? UU No.23 Tahun 1992 Bab 1 Pasal 1 menyebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. 8[10] Setiap anak berhak mendapatkan kesehatan untuk proses perkembangan dan pertumbuhannya. Karna dengan kesehatan anak bisa melakukan apa yang dia mau, beraktivitas dengan lancar dan baik, berfikir secara rasional, dan dapat berkonsentrasi dalam belajarnya. Untuk itu, kesehatan sangatlah penting bagi anak usia dini bahkan mempengaruhi kecerdasan otak anak. Akan tetapi bukan hanya setiap anak saja, orang dewasa juga memerlukan kesehatan yang baik untuk bisa mendidik dan memberikan contoh yang baik mengenai pentingnya kesehatan dan menjaga kebersihan bagi anak-anak mereka. Apa itu kecerdasan? kecerdasan bisa diartikan dengan istilah intelegensi. Hampir semua orang memiliki pemikiran mengenai apa yang diartikan sebagai kecerdasan atau intelegensi misalnya “kecerdasan”, “kemengertian”, “kemampuan untuk berfikir”, “kemampuan untuk menguasai”, “kecemerlangan sejak lahir”, dan sebagainya. Namun berbagai definisi tersebut belum benar-benar memungkinkan kita untuk menentukan apakah, misalnya suatu perilaku tertentu tergolong perilaku pandai atau tidak pandai.9[11] Menurut saya, kecerdasan itu adalah tingkat pola pikir IQ yang mencapai di atas 140, yang disebut juga dengan genius. Kesehatan dan gizi dapat diartikan sebagai suatu hal yang mendatangkan sehat atau kebaikan dengan diberikan zat makanan yang dibutuhkan tubuh. Makanan bayi ASI merupakan makanan utama, sedang lainnya sebagai makanan pelengkap. Anak usia 1 – 3 tahun sangat rentan terhadap penyakit gizi. Mereka boleh diajari makan sendiri, dengan cara
  • 9. mencicipi makanan yang lunak, tidak pedas dan tidak merangsang. Pemberian makanan manis pada anak usia dini tidak boleh terlalu banyak supaya tidak terjadi karies (gigi berlubang), oleh karena itu anak perlu belajar menggosok gigi. Pada usia 4 – 6 tahun kebutuhan nutrient anak relatif kurang, sebab anak sudah bisa memilih makanan sendiri, untuk itu pengertian tentang nilai gizi boleh diajarkan. Kesehatan dan gizi anak sangat penting untuk diperhatikan sejak dini mulai dari dalam kandungan. Kesehatan dan gizi itu sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak serta kecerdasan otak anak. Anak yang mendapat gizi yang seimbang dan sehat akan tumbuh menjadi manusia yang berkualitas dan cerdas. Sejak anak masih dalam kandungan kesehatan dan gizi perlu diperhatikan, melalui ibunya. Sebab kondisi kesehatan dan gizi anak walaupun masih dalam kandungan ibu akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.10[12] Cara mengusahakannya, antara lain dengan memberikan kebiasaan untuk berdisiplin dalam makan, minum, serta menjaga kesehatan. Seorang anak usia TK sedang mengalami tumbuh kembang yang amat pesat. Pada masa ini proses perubahan fisik, emosi, dan sosial anak berlangsung dengan cepat. Proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dari diri anak sendiri maupun lingkungannya. Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan besar untuk kehidupan anak tersebut. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi zat gizi yang berakibat pada berbagai aspek fisik maupun mental. Pola makan kelompok masyarakat tertentu juga menjadi pola makan anak. Jika menyusun hidangan untuk anak, perlu diperhatikan kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecukupan zat gizi ini berpengaruh terhadap kesehatan dan kecerdasan anak. Untuk itu, perlu diperhatikan betul-betul dalam memberikan makanan pada anak, hendaknya makanan tersebut bisa menyehatkan dan memberi stimulus yang baik bagi perkembangan anak. Kecerdasan anak itu bergantung pada kesehatan dan gizinya, antara gizi dengan kesehatan dan kecerdasan itu saling berkaitan antara yang satu dengan lainnya . Jika pola makan tidak bergizi maka akan mengganggu kesehatan serta kecerdasan. Sebaliknya, Pola makan yang bergizi akan meningkatkan kinerja otak yang baik, sedangkan kesehatan itu membuat si anak dapat berkonsentrasi mengingat sesuatu dan bergerak aktif sehingga menghasilkan anak yang cerdas. Penyusunan Makanan Sehat
  • 10. Menurut Sediaoetama (2000) fungsi zat gizi sebagai sumber energi atau tenaga, menyokong pertumbuhan badan, memelihara jaringan tubuh, mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh (keseimbangan air, asam basa, dan mineral), serta mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit. Ada berbagai jenis zat makanan yang dibutuhkan tubuh di antaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral-mineral. Air susu ibu (ASI) merupakan salah satu jenis makanan sehat. Bayi dapat diberikan susu formula atau bubur halus setelah berusia 4 bulan atau diberikan secara bertahap sesuai dengan kebutuhannya. Selanjutnya, setelah usia 6 bulan dapat diberikan nasi tim. Tim yang diberikan sebaiknya diolah dengan memanfaatkan berbagai jenis makanan. Mulai dari sumber protein hewani dan nabati, sumber karbohidrat, dan berbagai jenis sayuran. Sejak berusia 6 bulan sebaiknya bayi mulai diperkenalkan berbagai makanan untuk melatih indra pengecapnya. Dengan diberikan berbagai jenis makanan secara bergantian maka anak akan mengenal berbagai macam rasa makanan. Untuk dapat menentukan makanan yang tepat, orang tua perlu mengetahui kondisi anak.11[13] Berapa banyak serat yang dibutuhkan anak usia dini? Serat diperlukan karena untuk mencegah sembelit. Namun terlalu banyak serat dapat membuat anak kekenyangan sehingga ia tidak mau makan makanan lain. Terlalu banyak makanan yang berserat tinggi juga dapat menyebabkan diare dan mengganggu penyerapan beberapa macam mineral, seperti zat besi. Jika setiap hari si buah hati makan dengan berbagai biji-bijian, buah-buahan, sayur-sayuran atau kombinasi bermacam roti tawar serta sereal, ia akan mendapat cukup serat. Apakah si kecil perlu lemak? Lemak merupakan sumber energi dan vitamin yang sangat besar bagi anak-anak dan juga sumber asam lemak esensial. Asam lemak ini tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus didapatkan dari luar melalui makanan. Sumber lemak yang paling baik didapat anak dari makanan seperti susu berlemak tinggi atau keju, yang juga mengandung zat gizi penting lainnya. Makanan seperti kripik dan biskuit, kaya akan lemak tetapi miskin zat gizi lainnya. Jadi, batasilah pemberiannya, untuk daging, pilihlah yang tidak mengandung banyak gajih atau lemak. Susu rendah lemak ataupun susu krim sebaiknya tidak diberikan untuk anak-anak di bawah 5 tahun. Susu semi-krim dapat diberikan kepada anak mulai usia 2 tahun, hanya saja
  • 11. jika si kecil sudah mendapat cukup energi (kalori) dari pengaturan makanan yang baik dan bervariasi. Jika ragu dalam memberikan makanan tersebut, mintalah saran dari dokter atau petugas kesehatan. Suplemen vitamin Jika makanan si kecil tidak cukup mengandung vitamin A, C, dan D, ia mungkin butuh tambahan vitamin. Tetapi sebaiknya, konsultasikan dahulu dengan dokter tentang dosis yang tepat. Terlalu banyak vitamin sama bahayanya dengan terlalu sedikit vitamin. Kebutuhan akan zat besi dan seng Kekurangan zat gizi dapat memperlambat pertumbuhan dan perkembangan balita. Cobalah untuk memberikan makanan yang mengandung zat besi setiap hari kepada si buah hati. Untuk meningkatkan penyerapan di usus, berikan makanan atau jus buah yang mengandung vitamin C di setiap waktu makan. Sumber zat besi yang baik adalah daging merah, ikan yang mengandung banyak minyak, kerang-kerangan, sereal, roti, telur, buah yang dikeringkan (seperti kismis, cherry, kurma), polong-polongan, jeruk, aprikot, serta sayuran hijau tua dan berdaun lebar (seperti kol dan brokoli). Seng dibutuhkan untuk sistem kekekalan tubuh dan pertumbuhan. Sumber seng yang bagus adalah daging dan unggas, sereal, keju, telur dan polong-polongan. Hindari memberi makanan atau minuman yang mengandung zat tanin, seperti teh, kepada anak balita. Zat tanin dapat menghambat penyerapan zat besi dan seng. Hindarilah memberikan makanan kepada anak balita, seperti: a) Segala jenis kacang-kacang (terutama kacang tanah), popcorn, dan buah-buahan yang berbiji kecil, karena dapat membuat si kecil tersedak. b) Makanan atau minuman yang mengandung rempah, kecuali si kecil sudah terbiasa atau dia yang memintanya sendiri. c) Makanan yang terlalu asin, karena akan membuat si kecil merasa sangat haus.12[14]