SlideShare a Scribd company logo
1 of 70
2014 MK. Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan - Poltekkes Surakarta
Oleh : Gita Kostania
SISTIM ENDOKRIN
MK.Anatomi Fisiologi – Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta
Sub Materi
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
2
Pengertian Sistem dan
Kelenjar Endokrin
Karakteristik
Fungsi Kelenjar Endokrin
Klasifikasi Kelenjar
Struktur Kelenjar
Kelenjar Endokrin
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 3
Sistem Endokrin
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
4
 System endokrin  system kelenjar control tanpa
saluran (ductless) yang mensekresikan hormone
yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah
untuk mempengaruhi organ-organ lain (organ
target).
 System endokrin, dalam kaitannya dengan
system saraf, mengontrol dan memadukan fungsi
tubuh.
 Kedua system ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh dan
merupakan system komunikasi utama dalam
tubuh.
 Bila system endokrin umumnya bekerja melalui
hormone, maka system saraf bekerja melalui
neurotransmitter yang dihasilkan oleh ujung-ujung
Fungsi Sistim Endokrin
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
5
 Pertumbuhan dan maturasi
 Mengatur pertumbuhan dan pematangan
 Mengatur respons tubuh terhadap stres
 Metabolisme
 Mengatur metabolisme
 Mengatur penyerapan nutrisi
 Mengatur penggunaan glukosa dalam respirasi seluler
 Mempertahankan pH tubuh dengan mempertahankan konsentrasi cairan dan elektrolit
 Reproduksi
 Menghasilkan karakteristik seksual
 Mengontrol proses reproduksi dan kelahiran
 Mengaktifkan laktasi
 Mempengaruhi respons seksual
Genetika menentukan dasar struktur dan fungsi tubuh seseorang, dan hormon
melakukan petunjuk genetik ini.
2/13/2018
Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan -
Poltekkes Ska - Gita.K. 6
 Sel Neusekretori
◦ Sel yang berbentuk seperti sel saraf, tetapi berfungsi
sebagai penghasil hormon.
◦ Contoh sel neusekretori ialah sel saraf pada
hipotalamus.
◦ Sel tersebut memperhatikan fungsi endokrin sehingga
dapat juga disebut sebagai sel neuroendokrin.
◦ Semua sel yang dapat menghasilkan sekret disebut
sebagai sel sekretori sehingga sel saraf seperti yang
terdapat pada hipotalamus disebut sel neusekretori.
 Sel endokrin sejati
◦ Disebut juga sel endokrin klasik yaitu sel endokrin yang
benar-benar berfungsi sebagai penghasil hormon
◦ Tidak memiliki bentuk seperti sel saraf
◦ Kelenjar endokrin sejati melepaskan hormon yang
dihasilkannya secara langsung ke dalam darah (cairan
tubuh)
Sel-sel Penyusun Organ Sistem
Endokrin
Karakteristik Sistem Endokrin
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
7
 Satu kelenjar endokrin dapat menghasilkan beberapa hormon 
Hipofisis menghasilkan 6 hormon berbeda.
 Suatu hormon dapat disekresikan oleh beberapa kelenjar endokrin
 Baik hipotalamus dan pankreas mensekresikan hormon
somatostatin.
 Suatu hormon dapat memiliki lebih dari satu jenis sel target 
Vasopressin dapat memberikan efek promosi reabsorpsi H2O saat
berikatan dengan reseptor V2 di tubulus distal maupun colectivus,
selain itu juga bisa berikatan dengan reseptor V1 pada arteriol yang
berefek vasokonstriksi.
 Kecepatan sekresi beberapa hormon bervariasi dalam suatu pola
siklus tertentu, dengan begitu sistem endokrin juga dapat
memberikan fungsi koordinasi temporal.
 Sebuah caraka kimia dapat merupakan hormon maupun
neurotransmiter tergantung dari sumbernya dan cara
pengirimannya ke sel target. Norepinerin merupakan hormon yang
dilepaskan medula adrenal, juga merupakan neurotransmitter yang
dilepaskan serat saraf simpatis posganglionik.
Karakteristik Sistem Endokrin
(2)
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
8
 Hormon bekerja dalam sistem umpan balik, yang
memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi
lingkungan optimal
 Hormon mengontrol laju aktivitas selular dan hormon tidak
mengawali perubahan biokimia, hormon hanya
mempengaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang
sesuai, yang melakukan fungsi spesifik
 Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen,
pelepasan hormon dari satu kelenjar sering merangsang
pelepasan hormon dari kelenjar lainnya
 Hormon secara konstan di reactivated oleh hepar atau
mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal
 Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar
kalsium serum
Karakteristik Sekresi Sistem Endokrin
 Sekresi diurnal  suatu pola yang naik dan turun
dalam periode 24 jam  Contoh hormon diurnal:
kortisol  meningkat pada pagi hari dan turun pada
malam hari
 Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun
sepanjang waktu tertentu, seperti bulanan  contoh
hormon non siklik: estrogen  kadar puncak dan
lembahnya menyebabkan siklus menstruasi
 Variabel dan tergantung pada kadar subtrat lainnya
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 9
Sistim Endokrin
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
10
Kelenjar Endokrin
2/13/2018
Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan -
Poltekkes Ska - Gita.K. 11
 Kelenjar endokrin merupakan sekelompok
susunan sel yang mempunyai susunan
mikroskopis sangat sederhana.
 Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel,
lempengan atau gumpalan sel disokong oleh
jaringan ikat halus yang banyak mengandung
pembuluh kapiler
 Kelenjar endokrin mensekresi substansi kimia
yang langsung dikeluarkan ke dalam pembuluh
darah.
 Sekresinya disebut : hormon.
 Hormon  penghantar (transmitter) kimiawi yang
dilepas dari sel-sel khusus ke dalam aliran darah.
Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel
target (responsive cells) tempat terjadinya efek
hormon.
Kelenjar Endokrin
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
12
Perbedaan Kelenjar Endocrine dan Exocrine
Klasifikasi Hormon berdasarkan
Struktur Pembentuk
 Derivat asam amino
◦ Dikeluarkan oleh sel kelenjar buntu yang berasal dari jaringan
nervus medulla supra renal dan neurohipofise
◦ Contoh: epinefrin dan norepinefrin
 Petide /derivat peptide
◦ Dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari jaringan alat
pencernaan
◦ Bersifat larut air dan diangkut dalam keadaan larut dalam darah
◦ Contoh: prolactin, GH
 Steroid
◦ Dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari mesotelium
◦ Beredar dalam bentuk terikat ke protein plasma
◦ Contoh: hormon testes, ovarium dan korteks suprarenal (eg:
kortisol)
 Asam lemak (Eikosanoid)
◦ Merupakan biosintesis dari dua FA
◦ Contoh: hormon prostaglandin, leukotrien
2/13/2018
Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan -
Poltekkes Ska - Gita.K. 13
Klasifikasi Kelenjar
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
14
Aktivitas Jenis Sifat
Berdasarkan Aktivitasnya
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
15
 Kelenjar yang bekerja sepanjang waktu
 Kelenjar golongan ini akan terus bekerja sepanjang masa kehidupan
manusia. Kelenjar ini akan terus beraktivitas sampai akhir hayat manusia
sehingga tidak memiliki patokan usia. Contohnya hormon metabolisme
 Kelenjar yang bekerja mulai waktu tertentu
 Kelenjar golongan ini tidak akan beraktivitas jika belum mencapai proses
perkembangan dalam diri manusia atau proses pendewasaan sel yang terjadi
dalam tubuh manusia seperti pada saat usia pubertas. Contohnya hormon
kelamin.
 Kelenjar yang bekerja sampai pada waktu tertentu
 Kelenjar ini bekerja saat manusia dilahirkan sampai pada usia tertentu.
Pada usia tersebut terjadi proses pertumbuhan dari seluruh organ sehingga
dapat bekerja sebagimana mestinya. Kecuali organ yang membutuhkan
persyaratan kedewasaan sel. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini akan
berhenti pada saat tubuh mulai memperlambat atau menghentikan proses
pertumbuhan. Biasanya hormon ini bekerja pada kisaran usia 0-17 tahun.
Contohnya hormon pertumbuhan.
2/13/2018
AnatomiFisiologi-Jurusan
Kebidanan-PoltekkesSka-Gita.K.
16
• Hormon perkembangan/Growth hormone  hormon yang
memegang peranan di dalam perkembangan dan
pertumbuhan  Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad
• Hormon metabolisme  proses homeostasis glukosa dalam
tubuh diatur oleh bermacammacam hormon  contoh
glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin
• Hormon tropik  dihasilkan oleh struktur khusus dalam
pengaturan fungsi endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai
hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium
dan proses spermatogenesis (LH)
• Hormon pengatur metabolisme air dan mineral  kalsitonin
dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk mengatur metabolisme
kalsium dan fosfor
Berdasarkan Jenisnya
Berdasarkan Sifatnya
 Hormon yang larut dalam air termasuk
polipeptida  insulin, glukagon, hormon
adrenokortikotropik (ACTH), gastrin, dan
katekolamin (dopamin, norepinefrin,
epinefrin)
 Hormon yang larut dalam lemak termasuk
steroid  estrogen, progesteron,
testosteron, glukokortikoid, aldosteron, dan
tironin (tiroksin)
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 17
Anatomi Kelenjar Endokrin
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
18http://www.innerbody.com/image/endoov.html#full-description
Anatomi Kelenjar Endokrin
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
19http://www.webset-lms.com/vtct/Course.aspx?id=5221
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
20
Struktur Kelenjar
KELENJAR ENDOKRIN
21
 Hipothalamus  Kelenjar Utama
 Kelenjar Hipofisis (Pituitary)
 Kelenjar Thyroid
 Kelenjar Parathyroid
 Kelenjar Adrenal
 Kelenjar Timus
 Kelenjar Pineal / Kelenjar Epifise
 Kelenjar Pankreas  memiliki peran dalam
produksi hormon dan juga pencernaan
 Kelenjar Usus dan Lambung
 Kelenjar Kelamin
HIPOTHALAMUS
 Hipothalamus adalah area kecil pada otak di bawah
ventrikel ke-3 dan di belakang optik khiasma, dan
memanjang ke bawah menuju batang Pituitary/ hipofise
 Hipotalamus memiliki sel-sel khusus yang memproduksi
neurohormon
 Neurohormon berfungsi sebagai hormon penggiat (faktor
penggiat) dan ada pula yang berfungsi sebagai faktor
penghambat
 Hormon pengiat yang dihasilkan diangkut melalui
pembuluh kapiler menuju ke hipofise
 Jika hormon itu tiba di hipofise, maka hipofise akan
mengeluarkan hormon yang sesuai  hormon pelepas
yang telah disekresi akan mengalir ke lobus anterior
hipofise
2/13/2018
22
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 23
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 24
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 25
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 26
2/13/2018
27
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
Hormon Hormon Utama yang Mempengaruhi Sekresi
Hormon Dari Kelenjar Hipothalamus-Hipofisis
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 28
Cara Kerja Hipothalamus
 Semua hormon pelepas dan penghambat mempengaruhi
fungsi kelenjar pituitari anterior
 TRH merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk melepaskan
hormon perangsang tiroid
 GHRH dan GHIH bekerja untuk mengatur pelepasan hormon
pertumbuhan
 GHRH merangsang pelepasan hormon pertumbuhan, GHIH
menghambat pelepasannya
 GnRH merangsang pelepasan hormon perangsang folikel dan
hormon luteinizing sementaraCRH merangsang pelepasan
hormon adrenokortikotropik
 Oksitosin dan hormon antidiuretik, diproduksi oleh
hipotalamus dan dibawa ke hipofisis posterior, di mana
mereka disimpan dan kemudian dilepaskan
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 29
KELENJAR HIPOFISIS (PITUITARY)
 Hipofisis  disebut master of gland
karena sekresi hormonnya digunakan
untuk mengontrol kegiatan kelenjar
endokrin lainnya  artinya: kelenjar
endokrin lainnya baru mensekresi
hormon setelah mendapat “kiriman”
hormon dari kelenjar hipofisis
 Terletak di tulang sphenoid yang
disebut Sella turcica di dasar otak
besar di bawah Hipothalamus otak
tengah
 Kelenjar hipofise dibagi menjadi 3
bagian (lobus)
 Anterior
 Tengah  khusus terdapat dalam
dalam kelenjar hipofise, pada orang
dewasa hanya merupakan sisa bayi
 Posterior
 Kelenjar hipofise: memegang peranan
penting di dalam koordinasi kimia tubuh
2/13/2018
30
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
2/13/2018 31Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
HORMON YANG DIHASILKAN
2/13/2018
32
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
HORMON LOBUS ANTERIOR
Hormon penting lobus anterior:
 GH (Growth Hormon)/ STH (Somatotrof Hormone)/ Somatotropin
 Memacu pertumbuhan terutama pada peristiwa osifikasi, pada cakraepifise
 Mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat
 TSH (Thyroid Stimulating Hormone)/TREOTROP/Tirotropin
 Merangsang sekresi kelenjar tiroid
 ACTH (Adrenocorticotropic Hormone)/ADRENOTROPIN/ Corticotropin
 Merangsang kerja kelenjar adrenal
 Gonadotropic/ Hormon Kelamin
 FSH/Folicle Stimulating Hormone
 Memengaruhi pembentukan folikel selovum dan proses spermatogenesis.
 LH (Luteinizing Hormone) atau ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
 Memacu sekresi hormon testosteron pada sel Leydig dan proses ovulasi sel ovum.
 LTH (Luteotropic Hormone)/ Prolactin/ Lactogenic Hormone
 Merangsang kelenjar mammae/kelenjar susu untuk menghasilkan air susu dan
untuk memacu ovarium untuk menghasilan hormon estrogen dan progesterone
2/13/2018
33
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
 Kelenjar hipofisis anterior adalah bagian kelenjar kelenjar pituitari yang sebenarnya
 Fungsi kelenjar hipofisis anterior dikendalikan oleh hormon pelepas dan penghambat
hipotalamus
HORMON LOBUS POSTERIOR
 Kelenjar hipofisis posterior sebenarnya bukan jaringan
kelenjar sama sekali, melainkan jaringan saraf
 Hipofisis posterior adalah perpanjangan kecil
hipotalamus dimana akson dari beberapa sel
neurosekresi dari hipotalamus meluas.
 Sel neurosecretory ini menciptakan 2 hormon dalam
hipotalamus yang disimpan dan dilepaskan oleh
hipofisis posterior:
 ADH (anti diuretik hormon)
 Menstimulasi tubulus distais ginjal untuk menyerap air dan cairan
yang terdapat di sekitarnya
 Mengurangi aliran darah ke kelenjar keringat.
 Oksitosin
 Hormon yang terlibat dalam aksi uterus pada saat kalahiran
 Menyebabkan kontraksi otot2 pada ductus mammae  ASI
disemprotkan dari ductus ke saluran superfisial
2/13/2018
34
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
PERAN HIPOTALAMUS & HIPOFISE
 Aktivitas endokrin dikontrol secara langsung dan tak langsung
oleh hipotalamus, yang menghubungkan sistem persarafan
dengan sistem endokrin. Dalam berespons terhadap input
dari area lain dalam otak dan dari hormon dalam dalam
darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa
hormon realising dan inhibiting.
 Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengontrol
sintesa dan sekresi hormon-hormon hipofise. Hipofise anterior
dikontrol oleh kerja hormonal sedang bagian posterior
dikontrol melalui kerja saraf. Hormon yang disekresi dari
setiap kelenjar endokrin dan kerja dari masing-masing
hormon. Setiap hormon yang mempengaruhi organ dan
jaringan terletak jauh dari tempat kelenjar induknya. Misalnya
oksitosin, yang dilepaskan dari lobus posterior kelenjar
hipofise, menyebabkan kontraksi uterus.
 Hormon hipofise yang mengatur sekresi hormon dari kelenjar
lain disebut hormon tropik. Kelenjar yang dipengaruhi oleh
hormon disebut kelenjar target.
2/13/2018
35
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
Kelenjar pituitari, hubungan hipotalamus dengan
aksi hipofisis, dan hormon yang disekresikan
oleh lobus anterior; tengah, dan lobus pituitari
posterior
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 36
2/13/2018
37
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
 Kelenjar thiroid menyerupai bentuk kupu-kupu,
terdapat di dalam leher dan melekat pada batang
tenggorokan
 Kelenjar thiroid terdiri dari dua buah lobus disamping
kiri dan kanan trakea
 Kelenjar Tyroid berfungsi menghasilkan hormon
 Tiroksin (T4)
 Triiodotironon (T3)
 Kalsitonin
 Sekresi kelenjar tiroid diatur oleh sebuah hormon dari
kelenjar hipofise yaitu hormon tirotrophic
 Pada bayi dan anak anak, kelenjar ini belum
berfungsi dengan baik
KELENJAR THIROID
LANJUTAN...
 Tiroksin berfungsi:
 Mengatur kecepatan pertumbuhan dan metabolisme
karbohidrat
 Mengatur penggunaan O2 dan CO2
 Mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental
 Triiiodotironin berfungsi: mengatur kecepatan
metabolisme karbohidrat
 Kalsitonin berfungsi: mengatur kadar kalsium dalam
darah
2/13/2018
38
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
KELENJAR PARATHIROID
 Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior
kedua lobus kelenjar tiroid  sehingga kelenjar paratiroid berjumlah
empat buah.
 Kelenjar ini terdiri dari dua jenis sel yaitu chief cells dan oxyphill cells
 Chief cells merupakan bagian terbesar dari kelenjar paratiroid 
mensintesa dan mensekresi hormon paratiroid atau parathormon
(PTH)  berfungsi mengatur kandungan ion fospat dan ion kalsium
dalam plasma darah dan tulang
 Organ target  tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum)
 Terhadap tulang, PTH mempertahankan absorpsi tulang sehingga kalsium
serum meningkat
 Di tubulus ginjal, PTH mengaktifkan vitamin D  Dengan vitamin D yang aktif
akan terjadi peningkatan absorpsi kalsium dan posfat dari intestin.
 Hormon ini akan meningkatkan reabsorpsi Ca dan Mg di tubulus ginjal,
meningkatkan pengeluaran Posfat, HCO3 dan Na.
 Sebagian besar kalsium disimpan di tulang  maka efek PTH lebih
besar terhadap tulang
 Faktor yang mengontrol sekresi PTH adalah kadar kalsium serum di
samping tentunya PTSH.
2/13/2018
39
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
2/13/2018
40
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
 Kerja hormon ini dibantu oleh vitamin D
 Kekurangan hormon ini menyababkan tetani yaitu
kejang pada tangan dan kaki, gelisah, sukar tidur dan
kesemutan
 Apabila kelenjar ini bekerja terlalu berlebihan
mengakibatkan kalsium dan fosfor dalam tulang
dikeluarkan dan dimasukkan kembali dalam serum
darah  akibatnya tulang penderita mudah sekali
patah, dan didalam urin banyak sekali mengandung
kapur dan fosfor, sehingga dapat menyebabkan batu
ginjal dan gagal ginjal
LANJUTAN...
KELENJAR THYROID DAN PARATHIROID
2/13/2018
41
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
KELENJAR ADRENAL
 Disebut juga kelenjar anak ginjal atau kelenjar
suprarenalis
 Terletak di sebelah belakang abdomen dan berurutan
pada kutub bagain atas setiap ginjal
 Tinggi kedua kelenjar berukuran tinggi 5cm, lebar dasar
2,5 cm, tebal 1 cm.
 Sebelah kiri lebih datar dari kanan, dan lebih
membentuk bulan setengah
 Kelenjar ini terdiri dari dua bagian yaitu:
 Sebelah luar berwarna kekuningan yang disebut Korteks 
menghasilkan 3 jenis hormon: glukokortikoid (kortisol),
mineralokortikoid (aldosteron), dan androgen
 Sebelah dalam disebut Medulla  menghasilkan hormon
Epinefrin dan Norephinefrin
2/13/2018
42
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
LETAK KELENJAR ADRENAL
2/13/2018
43
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
HORMON CORTEX ADRENAL
 Glukokortikoid (kortisol)
 Sekresi diatur ACTH pada hipofise
 Merupakan antagonis insulin  menyebabkan penyimpanan
glikogen dalam hepar, meningkatkan kadar gula dalam darah,
menghambat ambilan glukosa oleh jaringan
 Menghancurkan protein jaringan yang diubah menjadi glikogen
dalam hepar
 Terlibat dalam mengontrol pertukaran air dan elektrolit di antara sel-
sel dan spasium ekstraseluler
 Mineralokortikoid (aldosteron)
 Mengatur keseimbangan natrium dalam tubuh dengan beraksi pada
tubulus ginjal  meningkatkan retensi natrium dan ekskresi kalium
 Sekresi hormon diatur oleh kadar kalium dalam plasma dan
pembentukan renin oleh ginjal
 Androgen
 Dihasilkan pada laki-laki  bertanggung jawab terhadap
perkembangan seks sekunder pada pria (pertumbuhan rambut pada
wajah, perbesaran suara)
 Aksi hormon lebih lemah dari testosteron
2/13/2018
44
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
HORMON MEDULLA ADRENAL
 Epinefrin dan Norephinefrin
↓
 Under stimulation by the sympathetic division of the
autonomic nervous system
 Both of these hormones help to increase the flow of
blood to the brain and muscles to improve the
“fight-or-flight” response to stress
 These hormones also work to:
 Increase heart rate
 Increase breathing rate
 Increase blood pressure while decreasing the flow of
blood to and function of organs that are not involved in
responding to emergencies
2/13/2018
45
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
KELENJAR TIMUS
 Disebut dengan kelenjar kacang  penimbunan
dari hormon somatotrof dalam tubuh
 Terletak diantara rongga dada bagian tengah
diantara cabang bronkus
 Hormon yang dihasilkan berfungsi:
 Mengatur proses pertumbuhan
 Kekebalan tubuh/imunitas setelah kelahiran
 Memacu pertumbuhan dan pematangan sel Limfosit
yang menghasilkan Lymphocyte cell/T Cell  bila
kekurangan atau kelebihan, gejalanya hampir mirip
dengan hormon tiroksin
 Kelenjar timus hanya terdapat pada masa anak-
anak  menginjak dewasa, kelenjar timus akan
menghilang dengan sendirinya
2/13/2018
46
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
KELENJAR TIMUS
2/13/2018
47
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
KELENJAR PINEAL / EPIFISIS
 Kelenjar pineal terletak diatas kelenjar Hipofise 
tepatnya di bagian pusat otak (Cerebrum) terselip di
sebuah lekukan dimana dua badan thalamus otak
bergabung dan berukuran kecil seperti biji pinus
 Menghasilkan hormon Melatonin, yang berfungsi:
 Mengatur sekresi yang dilakukan oleh Corpus Lutheum
 Mengaktifkan sel melanosit menghasilkan melatonin untuk
warna kulit
 Mengatur rasa kantuk pada diri seseorang
 Pada remaja hormon ini dihasilkan lebih banyak bila
dibandingkan dengan orang dewasa
 Juga menghasilkan hormon Vasotocin pada mamalia
yang fungsinya mirip dengan vasopressin dan oksitosin
2/13/2018
48
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
KELENJAR PINEAL
2/13/2018
49
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
KELENJAR PANKREATIKA
 Pankreas merupakan organ yang berupa kelenjar 
panjang 12,5 dan tebal kurang lebih 2,5 cm
 Pada pankreas terdapat kelompok sel yang dikenal
sebagai pulau langerhans
 Pulau langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin
yang menghasilkan hormon insulin
 Pankreas menghasilkan hormon insulin
 Protein kecil yang disusun oleh 51 asam amino
 Dihubungkan oleh jembatan disulfida
 Glucagon yang merupakan polipeptida yang terdiri dari 29
asam amino hasil sekresi sel alfa
 Somatostatin yang dijumpai di sel langerhans pankreas, dan
polipeptida pankreas  fungsinya masih belum diketahui
dengan jelas
2/13/2018
50
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
KELENJAR PANKREATIKA
2/13/2018
51
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
 Hormon Insulin
berperan penting
dalam pengaturan
penyimpanan gula
dalam darah
 Glukagon berperan
dalam meningkatkan
kadar gula dalam
darah dengan
mengubah glikogen
menjadi glukosa
 Kekurangan hormon ini
mengakibatkan gula
darah tidak bisa diubah
menjadi glikogen
sehingga menderita
Diabetes melitus
KELENJAR USUS DAN LAMBUNG
 Terdapat hormon Gastrin
pada lambung 
membantu pengeluaran
getah lambung dan
membantu dalam proses
pencernaan
 Terdapat dua hormon
pada kelenjar usus:
 Hormon Sekretin 
berfungsi memacu
sekresi getah usus dan
pankreas
 Hormon Kolesistokinin
 berfungsi memacu
sekresi getah empedu
dan pankreas
2/13/2018
52
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
KELENJAR KELAMIN
 Pria  Testis
 Wanita  Ovarium
2/13/2018
53
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
KELENJAR KELAMIN  PRIA
 Kelenjar Testis terletak di bagian inistitial testis
 Kelenjar ini dibentuk oleh sel-sel leydig dan
menghasilkan hormon ralaksin dan testosteron
 Sekresi hormon ini dirangsang oleh LH
 Sekresi hormon ini bertambah pada masa pubertas
 Hormon Relaksin berperan dalam mengatur relaksasi
otot-otot yang berkaitan dengan sifat kelamin
 Hormon Testosteron berperan penting dalam
pengaturan pembentukan sperma dan ciri kelamin
skunder pria dan perilaku seksual
 Ciri-ciri kelamin sekunder tersebut antara lain
pertumbuhan kumis, jenggot, jakun, dan suara lebih
berat
2/13/2018
54
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
KELENJAR KELAMIN  WANITA
 Ovarim berbentuk biji seperti buah
kenari dan terletak di kanan-kiri
uterus
 Selain menghasilkan ovum(sel
telur), ovarium juga menghasilkan
hormon
 Di dalam ovarium terdapat kelenjar
ovari yang menghasilkan hormon
Estrogen dan Progesteron
 Esterogen merupakan hormon
yang dihasilkan oleh folikel graaf
 Pembentukkan Esterogen
dirangsang oleh FSH
 Progesteron, dihasilkan oleh
korpus luteum
 Pembentukan progesterone
dirangsang oleh LH
2/13/2018
55
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
FUNGSI HORMON KELENJAR KELAMIN WANITA
 Fungsi hormon esterogen adalah merangsang
pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita
dan perilaku seksual juga berperan penting dalam
mengatur siklus menstruasi dan mengatur sistem
reproduksi
 Fungsi hormon progesteron  memelihara
kehamilan, perkembangan, dan pertumbuhan
kelenjar air susu
 Contoh ciri-ciri kelamin sekunder  perkembangan
payudara, perkembangan pinggul, munculnya
lapisan lemak dibawah kulit, suara menjadi nyaring
dan kulit menjadi bertambah halus.
2/13/2018
56
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
Mekanisme dan
Sistim Umpan Balik
Kelenjar Endokrin
2/13/2018
Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska -
Gita.K.
57
Mekanisme Kerja Kelenjar
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
58
 Sistem endokrin diatur oleh umpan balik dengan cara yang
sama seperti termostat yang mengatur suhu di ruangan
 Untuk hormon yang diatur oleh kelenjar pituitari, sinyal dikirim
dari hipotalamus ke kelenjar pituitari dalam bentuk “releasing
hormone", yang menstimulasi hipofisis untuk mensekresikan
“stimulating hormon" ke dalam sirkulasi
 Hormon yang menstimulasi kemudian menandakan kelenjar
target untuk mengeluarkan hormonnya
 Seiring tingkat hormon ini meningkat dalam sirkulasi,
hipotalamus dan kelenjar pituitari menutup sekresi hormon
pelepas dan hormon perangsang, yang pada gilirannya
memperlambat sekresi oleh kelenjar target
 Sistem ini menghasilkan konsentrasi hormon yang stabil
pada hormon yang diatur oleh kelenjar pituitari.
2/13/2018
Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan -
Poltekkes Ska - Gita.K. 59
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 60
Contoh Mekanisme Kerja Hormon Pertumbuhan
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 61
 Hormon yang bersifat larut air diangkut dalam keadaan larut
dalam darah
 Hormon steroid beredar dalam bentuk terikat ke protein plasma
 Saat hormon disekresikan dalam darah, sejumlah besar terikat
protein dan sebagian kecil berada dalam bentuk bebas dan
secara faali aktif
 Terdapat banyak protein pengikat hormon, semuanya koloid
 Sebagian hormon berkaitan kuat dengan protein spesifik
 Protein lain mungkin berkaitan dg beragam hormon dg afinitas
yg berbeda yg mungkin dipengaruhi oleh afinitas hormon
 Jumlah hormon yang ada dalam tubuh dapat memoengaruhi
aktivitasnya
Pengangkutan Hormon
Pengaturan Hormon
 Fungsi terpenting sistem endokrin 
mempertahankan lingkungan “internal” 
steady state (homeostasis)
 Homeostasis mengimbangi perubahan
kondisi lingkungan eksternal
 Berlaku  sistem umpan balik hormon
 Umpan balik positif
 Umpan balik negatif
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 62
SITEM UMPAN BALIK
 Kadar hormon dalam darah juga dikontrol oleh umpan
balik negatif manakala kadar hormon telah mencukupi
untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan,
kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah oleh
umpan balik negatif.
 Peningkatan kadar hormon mengurangi perubahan
awal yang memicu pelepasan hormon. Mis.
pengsekresi ACTH dari kelenjar pituitari anterior
merangsang pelepasan kortisol dari korteks adrenal,
menyebabkan penurunan pelepasan ACTH lebih
banyak.
2/13/2018
63
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
Umpan Balik Positif
 Umpan balik +  faktor yang memudahkan
pelepasan hormon
 Jika terjadi inhibisi kadar zat hormone atau
nonhormon dalam darah, maka akan
mengakibatkan stimulasi sekresi hormone
selanjutnya.
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 64
Umpan Balik Negatif
 Jika terjadi peningkatan kadar zat hormone
atau nonhormon dalam darah, maka akan
mengakibatkan inhibisi sekresi hormone
selanjutnya.
 Umpan balik -  faktor yang menghambat
pelepasan hormon
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 65
2/13/2018
66
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
SISTIM UMPAN BALIK PADA
KELENJAR GONAD WANITA
2/13/2018
67
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
UMPAN BALIK NEGATIF PADA
KELENJAR GONAD PRIA
2/13/2018
68
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
SISTIM UMPAN BALIK PADA
METABOLISME KARBOHIDRAT
2/13/2018
69
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 70

More Related Content

What's hot

Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Yesi Tika
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Klara Tri Meiyana
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Yandrawati S.KM
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
basil_miaw
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)
Siti Nur Aini
 
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Rahmat Darmawansyah THP
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumen
Rozyainun
 

What's hot (20)

Anatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusiaAnatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusia
 
Tes Cerebellum
Tes CerebellumTes Cerebellum
Tes Cerebellum
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
 
PPT KARDIOVASKULER
PPT KARDIOVASKULERPPT KARDIOVASKULER
PPT KARDIOVASKULER
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
 
Osteologi
OsteologiOsteologi
Osteologi
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-saraf
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)
 
fertilisasi
fertilisasifertilisasi
fertilisasi
 
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
Metabolisme asam nukleat (nucleic acid metabolism)
 
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMAMATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
 
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksiKelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
 
Resume jurnal 4
Resume jurnal 4Resume jurnal 4
Resume jurnal 4
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumen
 

Similar to Sistim Endokrin

Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Lidya Stephanie
 
Sistem endokrin kebidanan
Sistem endokrin kebidananSistem endokrin kebidanan
Sistem endokrin kebidanan
Singgih Singgih
 
Anatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrinAnatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrin
materi-x2
 
Sistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusiaSistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusia
ayu larissa
 

Similar to Sistim Endokrin (20)

PPT Hormon
PPT HormonPPT Hormon
PPT Hormon
 
Vi sel dan hormon
Vi   sel dan hormonVi   sel dan hormon
Vi sel dan hormon
 
Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014
 
Fisiologi sistem endokrin
Fisiologi sistem endokrinFisiologi sistem endokrin
Fisiologi sistem endokrin
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi dan Fisiologi Sistem EndokrinAnatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
 
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi BiomolekulPower Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
 
Sistem endokrin kebidanan
Sistem endokrin kebidananSistem endokrin kebidanan
Sistem endokrin kebidanan
 
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNASistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
 
Anatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrinAnatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrin
 
1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf
1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf
1.SISTEM ENDOKRIN - 1.pdf
 
Fisiologi-II-Pertemuan-7.ppt
Fisiologi-II-Pertemuan-7.pptFisiologi-II-Pertemuan-7.ppt
Fisiologi-II-Pertemuan-7.ppt
 
Ppt sistem hormon pada manusia
Ppt sistem hormon pada manusia Ppt sistem hormon pada manusia
Ppt sistem hormon pada manusia
 
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
 
Sistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusiaSistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusia
 
Sistem Endoktrin.pptx
Sistem Endoktrin.pptxSistem Endoktrin.pptx
Sistem Endoktrin.pptx
 
Pjm3106.n4
Pjm3106.n4Pjm3106.n4
Pjm3106.n4
 
Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01 Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01
 

More from Gita Kostania

Sistem Urinaria (Sistem Perkemihan)
Sistem Urinaria (Sistem Perkemihan)Sistem Urinaria (Sistem Perkemihan)
Sistem Urinaria (Sistem Perkemihan)
Gita Kostania
 
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)
Gita Kostania
 
Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan Manusia)
Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan Manusia)Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan Manusia)
Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan Manusia)
Gita Kostania
 
Sistem Kardiovaskuler (Sistem Peredaran Darah Manusia)
Sistem Kardiovaskuler (Sistem Peredaran Darah Manusia)Sistem Kardiovaskuler (Sistem Peredaran Darah Manusia)
Sistem Kardiovaskuler (Sistem Peredaran Darah Manusia)
Gita Kostania
 
Penginderaan (Sistem Indra Manusia)
Penginderaan (Sistem Indra Manusia)Penginderaan (Sistem Indra Manusia)
Penginderaan (Sistem Indra Manusia)
Gita Kostania
 

More from Gita Kostania (20)

Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan AbnormalAsuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
 
Patient Safety 4
Patient Safety 4Patient Safety 4
Patient Safety 4
 
Patient Safety 3
Patient Safety 3Patient Safety 3
Patient Safety 3
 
Patient Safety 2
Patient Safety 2Patient Safety 2
Patient Safety 2
 
Patient Safety 1
Patient Safety 1Patient Safety 1
Patient Safety 1
 
Sistem Integumen
Sistem IntegumenSistem Integumen
Sistem Integumen
 
Sel dan Jaringan
Sel dan JaringanSel dan Jaringan
Sel dan Jaringan
 
Dasar Dasar Anatomi
Dasar Dasar AnatomiDasar Dasar Anatomi
Dasar Dasar Anatomi
 
Konsep Organisasi dan Sistim Informasi Manajemen Kesehatan
Konsep Organisasi dan Sistim Informasi Manajemen KesehatanKonsep Organisasi dan Sistim Informasi Manajemen Kesehatan
Konsep Organisasi dan Sistim Informasi Manajemen Kesehatan
 
Konsep Dasar SIK
Konsep Dasar SIKKonsep Dasar SIK
Konsep Dasar SIK
 
Skrining Pertumbuhan dan Perkembangan dengan SDIDTK
Skrining Pertumbuhan dan Perkembangan dengan SDIDTKSkrining Pertumbuhan dan Perkembangan dengan SDIDTK
Skrining Pertumbuhan dan Perkembangan dengan SDIDTK
 
Skrining Perkembangan Anak menggunakan Instrumen DDST
Skrining Perkembangan Anak menggunakan Instrumen DDSTSkrining Perkembangan Anak menggunakan Instrumen DDST
Skrining Perkembangan Anak menggunakan Instrumen DDST
 
Skrining Pertumbuhan dengan Kartu Menuju Sehat (KMS)
Skrining Pertumbuhan dengan Kartu Menuju Sehat (KMS)Skrining Pertumbuhan dengan Kartu Menuju Sehat (KMS)
Skrining Pertumbuhan dengan Kartu Menuju Sehat (KMS)
 
Pemantauan tumbang dan stimulasi
Pemantauan tumbang dan stimulasiPemantauan tumbang dan stimulasi
Pemantauan tumbang dan stimulasi
 
Sistem Urinaria (Sistem Perkemihan)
Sistem Urinaria (Sistem Perkemihan)Sistem Urinaria (Sistem Perkemihan)
Sistem Urinaria (Sistem Perkemihan)
 
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)
 
Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan Manusia)
Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan Manusia)Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan Manusia)
Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan Manusia)
 
Sistem Kardiovaskuler (Sistem Peredaran Darah Manusia)
Sistem Kardiovaskuler (Sistem Peredaran Darah Manusia)Sistem Kardiovaskuler (Sistem Peredaran Darah Manusia)
Sistem Kardiovaskuler (Sistem Peredaran Darah Manusia)
 
Penginderaan (Sistem Indra Manusia)
Penginderaan (Sistem Indra Manusia)Penginderaan (Sistem Indra Manusia)
Penginderaan (Sistem Indra Manusia)
 
Konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah
Konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolahKonsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah
Konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah
 

Recently uploaded

2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
DavyPratikto1
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Halo Docter
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
AthoinNashir
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 

Sistim Endokrin

  • 1. 2014 MK. Anatomi Fisiologi - Prodi D-IV Kebidanan - Poltekkes Surakarta Oleh : Gita Kostania SISTIM ENDOKRIN MK.Anatomi Fisiologi – Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta
  • 2. Sub Materi 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 2 Pengertian Sistem dan Kelenjar Endokrin Karakteristik Fungsi Kelenjar Endokrin Klasifikasi Kelenjar Struktur Kelenjar
  • 3. Kelenjar Endokrin 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 3
  • 4. Sistem Endokrin 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 4  System endokrin  system kelenjar control tanpa saluran (ductless) yang mensekresikan hormone yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain (organ target).  System endokrin, dalam kaitannya dengan system saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh.  Kedua system ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh dan merupakan system komunikasi utama dalam tubuh.  Bila system endokrin umumnya bekerja melalui hormone, maka system saraf bekerja melalui neurotransmitter yang dihasilkan oleh ujung-ujung
  • 5. Fungsi Sistim Endokrin 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 5  Pertumbuhan dan maturasi  Mengatur pertumbuhan dan pematangan  Mengatur respons tubuh terhadap stres  Metabolisme  Mengatur metabolisme  Mengatur penyerapan nutrisi  Mengatur penggunaan glukosa dalam respirasi seluler  Mempertahankan pH tubuh dengan mempertahankan konsentrasi cairan dan elektrolit  Reproduksi  Menghasilkan karakteristik seksual  Mengontrol proses reproduksi dan kelahiran  Mengaktifkan laktasi  Mempengaruhi respons seksual Genetika menentukan dasar struktur dan fungsi tubuh seseorang, dan hormon melakukan petunjuk genetik ini.
  • 6. 2/13/2018 Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 6  Sel Neusekretori ◦ Sel yang berbentuk seperti sel saraf, tetapi berfungsi sebagai penghasil hormon. ◦ Contoh sel neusekretori ialah sel saraf pada hipotalamus. ◦ Sel tersebut memperhatikan fungsi endokrin sehingga dapat juga disebut sebagai sel neuroendokrin. ◦ Semua sel yang dapat menghasilkan sekret disebut sebagai sel sekretori sehingga sel saraf seperti yang terdapat pada hipotalamus disebut sel neusekretori.  Sel endokrin sejati ◦ Disebut juga sel endokrin klasik yaitu sel endokrin yang benar-benar berfungsi sebagai penghasil hormon ◦ Tidak memiliki bentuk seperti sel saraf ◦ Kelenjar endokrin sejati melepaskan hormon yang dihasilkannya secara langsung ke dalam darah (cairan tubuh) Sel-sel Penyusun Organ Sistem Endokrin
  • 7. Karakteristik Sistem Endokrin 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 7  Satu kelenjar endokrin dapat menghasilkan beberapa hormon  Hipofisis menghasilkan 6 hormon berbeda.  Suatu hormon dapat disekresikan oleh beberapa kelenjar endokrin  Baik hipotalamus dan pankreas mensekresikan hormon somatostatin.  Suatu hormon dapat memiliki lebih dari satu jenis sel target  Vasopressin dapat memberikan efek promosi reabsorpsi H2O saat berikatan dengan reseptor V2 di tubulus distal maupun colectivus, selain itu juga bisa berikatan dengan reseptor V1 pada arteriol yang berefek vasokonstriksi.  Kecepatan sekresi beberapa hormon bervariasi dalam suatu pola siklus tertentu, dengan begitu sistem endokrin juga dapat memberikan fungsi koordinasi temporal.  Sebuah caraka kimia dapat merupakan hormon maupun neurotransmiter tergantung dari sumbernya dan cara pengirimannya ke sel target. Norepinerin merupakan hormon yang dilepaskan medula adrenal, juga merupakan neurotransmitter yang dilepaskan serat saraf simpatis posganglionik.
  • 8. Karakteristik Sistem Endokrin (2) 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 8  Hormon bekerja dalam sistem umpan balik, yang memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal  Hormon mengontrol laju aktivitas selular dan hormon tidak mengawali perubahan biokimia, hormon hanya mempengaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang melakukan fungsi spesifik  Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen, pelepasan hormon dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormon dari kelenjar lainnya  Hormon secara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal  Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar kalsium serum
  • 9. Karakteristik Sekresi Sistem Endokrin  Sekresi diurnal  suatu pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam  Contoh hormon diurnal: kortisol  meningkat pada pagi hari dan turun pada malam hari  Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu, seperti bulanan  contoh hormon non siklik: estrogen  kadar puncak dan lembahnya menyebabkan siklus menstruasi  Variabel dan tergantung pada kadar subtrat lainnya 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 9
  • 10. Sistim Endokrin 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 10 Kelenjar Endokrin
  • 11. 2/13/2018 Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 11  Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan mikroskopis sangat sederhana.  Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel, lempengan atau gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus yang banyak mengandung pembuluh kapiler  Kelenjar endokrin mensekresi substansi kimia yang langsung dikeluarkan ke dalam pembuluh darah.  Sekresinya disebut : hormon.  Hormon  penghantar (transmitter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke dalam aliran darah. Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel target (responsive cells) tempat terjadinya efek hormon. Kelenjar Endokrin
  • 12. 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 12 Perbedaan Kelenjar Endocrine dan Exocrine
  • 13. Klasifikasi Hormon berdasarkan Struktur Pembentuk  Derivat asam amino ◦ Dikeluarkan oleh sel kelenjar buntu yang berasal dari jaringan nervus medulla supra renal dan neurohipofise ◦ Contoh: epinefrin dan norepinefrin  Petide /derivat peptide ◦ Dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari jaringan alat pencernaan ◦ Bersifat larut air dan diangkut dalam keadaan larut dalam darah ◦ Contoh: prolactin, GH  Steroid ◦ Dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari mesotelium ◦ Beredar dalam bentuk terikat ke protein plasma ◦ Contoh: hormon testes, ovarium dan korteks suprarenal (eg: kortisol)  Asam lemak (Eikosanoid) ◦ Merupakan biosintesis dari dua FA ◦ Contoh: hormon prostaglandin, leukotrien 2/13/2018 Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 13
  • 14. Klasifikasi Kelenjar 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 14 Aktivitas Jenis Sifat
  • 15. Berdasarkan Aktivitasnya 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 15  Kelenjar yang bekerja sepanjang waktu  Kelenjar golongan ini akan terus bekerja sepanjang masa kehidupan manusia. Kelenjar ini akan terus beraktivitas sampai akhir hayat manusia sehingga tidak memiliki patokan usia. Contohnya hormon metabolisme  Kelenjar yang bekerja mulai waktu tertentu  Kelenjar golongan ini tidak akan beraktivitas jika belum mencapai proses perkembangan dalam diri manusia atau proses pendewasaan sel yang terjadi dalam tubuh manusia seperti pada saat usia pubertas. Contohnya hormon kelamin.  Kelenjar yang bekerja sampai pada waktu tertentu  Kelenjar ini bekerja saat manusia dilahirkan sampai pada usia tertentu. Pada usia tersebut terjadi proses pertumbuhan dari seluruh organ sehingga dapat bekerja sebagimana mestinya. Kecuali organ yang membutuhkan persyaratan kedewasaan sel. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini akan berhenti pada saat tubuh mulai memperlambat atau menghentikan proses pertumbuhan. Biasanya hormon ini bekerja pada kisaran usia 0-17 tahun. Contohnya hormon pertumbuhan.
  • 16. 2/13/2018 AnatomiFisiologi-Jurusan Kebidanan-PoltekkesSka-Gita.K. 16 • Hormon perkembangan/Growth hormone  hormon yang memegang peranan di dalam perkembangan dan pertumbuhan  Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad • Hormon metabolisme  proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh bermacammacam hormon  contoh glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin • Hormon tropik  dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium dan proses spermatogenesis (LH) • Hormon pengatur metabolisme air dan mineral  kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor Berdasarkan Jenisnya
  • 17. Berdasarkan Sifatnya  Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida  insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin, dan katekolamin (dopamin, norepinefrin, epinefrin)  Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid  estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid, aldosteron, dan tironin (tiroksin) 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 17
  • 18. Anatomi Kelenjar Endokrin 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 18http://www.innerbody.com/image/endoov.html#full-description
  • 19. Anatomi Kelenjar Endokrin 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 19http://www.webset-lms.com/vtct/Course.aspx?id=5221
  • 20. 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 20 Struktur Kelenjar
  • 21. KELENJAR ENDOKRIN 21  Hipothalamus  Kelenjar Utama  Kelenjar Hipofisis (Pituitary)  Kelenjar Thyroid  Kelenjar Parathyroid  Kelenjar Adrenal  Kelenjar Timus  Kelenjar Pineal / Kelenjar Epifise  Kelenjar Pankreas  memiliki peran dalam produksi hormon dan juga pencernaan  Kelenjar Usus dan Lambung  Kelenjar Kelamin
  • 22. HIPOTHALAMUS  Hipothalamus adalah area kecil pada otak di bawah ventrikel ke-3 dan di belakang optik khiasma, dan memanjang ke bawah menuju batang Pituitary/ hipofise  Hipotalamus memiliki sel-sel khusus yang memproduksi neurohormon  Neurohormon berfungsi sebagai hormon penggiat (faktor penggiat) dan ada pula yang berfungsi sebagai faktor penghambat  Hormon pengiat yang dihasilkan diangkut melalui pembuluh kapiler menuju ke hipofise  Jika hormon itu tiba di hipofise, maka hipofise akan mengeluarkan hormon yang sesuai  hormon pelepas yang telah disekresi akan mengalir ke lobus anterior hipofise 2/13/2018 22 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 23. 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 23
  • 24. 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 24
  • 25. 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 25
  • 26. 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 26
  • 28. Hormon Hormon Utama yang Mempengaruhi Sekresi Hormon Dari Kelenjar Hipothalamus-Hipofisis 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 28
  • 29. Cara Kerja Hipothalamus  Semua hormon pelepas dan penghambat mempengaruhi fungsi kelenjar pituitari anterior  TRH merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk melepaskan hormon perangsang tiroid  GHRH dan GHIH bekerja untuk mengatur pelepasan hormon pertumbuhan  GHRH merangsang pelepasan hormon pertumbuhan, GHIH menghambat pelepasannya  GnRH merangsang pelepasan hormon perangsang folikel dan hormon luteinizing sementaraCRH merangsang pelepasan hormon adrenokortikotropik  Oksitosin dan hormon antidiuretik, diproduksi oleh hipotalamus dan dibawa ke hipofisis posterior, di mana mereka disimpan dan kemudian dilepaskan 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 29
  • 30. KELENJAR HIPOFISIS (PITUITARY)  Hipofisis  disebut master of gland karena sekresi hormonnya digunakan untuk mengontrol kegiatan kelenjar endokrin lainnya  artinya: kelenjar endokrin lainnya baru mensekresi hormon setelah mendapat “kiriman” hormon dari kelenjar hipofisis  Terletak di tulang sphenoid yang disebut Sella turcica di dasar otak besar di bawah Hipothalamus otak tengah  Kelenjar hipofise dibagi menjadi 3 bagian (lobus)  Anterior  Tengah  khusus terdapat dalam dalam kelenjar hipofise, pada orang dewasa hanya merupakan sisa bayi  Posterior  Kelenjar hipofise: memegang peranan penting di dalam koordinasi kimia tubuh 2/13/2018 30 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 31. 2/13/2018 31Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
  • 33. HORMON LOBUS ANTERIOR Hormon penting lobus anterior:  GH (Growth Hormon)/ STH (Somatotrof Hormone)/ Somatotropin  Memacu pertumbuhan terutama pada peristiwa osifikasi, pada cakraepifise  Mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat  TSH (Thyroid Stimulating Hormone)/TREOTROP/Tirotropin  Merangsang sekresi kelenjar tiroid  ACTH (Adrenocorticotropic Hormone)/ADRENOTROPIN/ Corticotropin  Merangsang kerja kelenjar adrenal  Gonadotropic/ Hormon Kelamin  FSH/Folicle Stimulating Hormone  Memengaruhi pembentukan folikel selovum dan proses spermatogenesis.  LH (Luteinizing Hormone) atau ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)  Memacu sekresi hormon testosteron pada sel Leydig dan proses ovulasi sel ovum.  LTH (Luteotropic Hormone)/ Prolactin/ Lactogenic Hormone  Merangsang kelenjar mammae/kelenjar susu untuk menghasilkan air susu dan untuk memacu ovarium untuk menghasilan hormon estrogen dan progesterone 2/13/2018 33 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.  Kelenjar hipofisis anterior adalah bagian kelenjar kelenjar pituitari yang sebenarnya  Fungsi kelenjar hipofisis anterior dikendalikan oleh hormon pelepas dan penghambat hipotalamus
  • 34. HORMON LOBUS POSTERIOR  Kelenjar hipofisis posterior sebenarnya bukan jaringan kelenjar sama sekali, melainkan jaringan saraf  Hipofisis posterior adalah perpanjangan kecil hipotalamus dimana akson dari beberapa sel neurosekresi dari hipotalamus meluas.  Sel neurosecretory ini menciptakan 2 hormon dalam hipotalamus yang disimpan dan dilepaskan oleh hipofisis posterior:  ADH (anti diuretik hormon)  Menstimulasi tubulus distais ginjal untuk menyerap air dan cairan yang terdapat di sekitarnya  Mengurangi aliran darah ke kelenjar keringat.  Oksitosin  Hormon yang terlibat dalam aksi uterus pada saat kalahiran  Menyebabkan kontraksi otot2 pada ductus mammae  ASI disemprotkan dari ductus ke saluran superfisial 2/13/2018 34 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 35. PERAN HIPOTALAMUS & HIPOFISE  Aktivitas endokrin dikontrol secara langsung dan tak langsung oleh hipotalamus, yang menghubungkan sistem persarafan dengan sistem endokrin. Dalam berespons terhadap input dari area lain dalam otak dan dari hormon dalam dalam darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa hormon realising dan inhibiting.  Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormon-hormon hipofise. Hipofise anterior dikontrol oleh kerja hormonal sedang bagian posterior dikontrol melalui kerja saraf. Hormon yang disekresi dari setiap kelenjar endokrin dan kerja dari masing-masing hormon. Setiap hormon yang mempengaruhi organ dan jaringan terletak jauh dari tempat kelenjar induknya. Misalnya oksitosin, yang dilepaskan dari lobus posterior kelenjar hipofise, menyebabkan kontraksi uterus.  Hormon hipofise yang mengatur sekresi hormon dari kelenjar lain disebut hormon tropik. Kelenjar yang dipengaruhi oleh hormon disebut kelenjar target. 2/13/2018 35 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 36. Kelenjar pituitari, hubungan hipotalamus dengan aksi hipofisis, dan hormon yang disekresikan oleh lobus anterior; tengah, dan lobus pituitari posterior 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 36
  • 37. 2/13/2018 37 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.  Kelenjar thiroid menyerupai bentuk kupu-kupu, terdapat di dalam leher dan melekat pada batang tenggorokan  Kelenjar thiroid terdiri dari dua buah lobus disamping kiri dan kanan trakea  Kelenjar Tyroid berfungsi menghasilkan hormon  Tiroksin (T4)  Triiodotironon (T3)  Kalsitonin  Sekresi kelenjar tiroid diatur oleh sebuah hormon dari kelenjar hipofise yaitu hormon tirotrophic  Pada bayi dan anak anak, kelenjar ini belum berfungsi dengan baik KELENJAR THIROID
  • 38. LANJUTAN...  Tiroksin berfungsi:  Mengatur kecepatan pertumbuhan dan metabolisme karbohidrat  Mengatur penggunaan O2 dan CO2  Mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental  Triiiodotironin berfungsi: mengatur kecepatan metabolisme karbohidrat  Kalsitonin berfungsi: mengatur kadar kalsium dalam darah 2/13/2018 38 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 39. KELENJAR PARATHIROID  Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior kedua lobus kelenjar tiroid  sehingga kelenjar paratiroid berjumlah empat buah.  Kelenjar ini terdiri dari dua jenis sel yaitu chief cells dan oxyphill cells  Chief cells merupakan bagian terbesar dari kelenjar paratiroid  mensintesa dan mensekresi hormon paratiroid atau parathormon (PTH)  berfungsi mengatur kandungan ion fospat dan ion kalsium dalam plasma darah dan tulang  Organ target  tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum)  Terhadap tulang, PTH mempertahankan absorpsi tulang sehingga kalsium serum meningkat  Di tubulus ginjal, PTH mengaktifkan vitamin D  Dengan vitamin D yang aktif akan terjadi peningkatan absorpsi kalsium dan posfat dari intestin.  Hormon ini akan meningkatkan reabsorpsi Ca dan Mg di tubulus ginjal, meningkatkan pengeluaran Posfat, HCO3 dan Na.  Sebagian besar kalsium disimpan di tulang  maka efek PTH lebih besar terhadap tulang  Faktor yang mengontrol sekresi PTH adalah kadar kalsium serum di samping tentunya PTSH. 2/13/2018 39 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 40. 2/13/2018 40 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.  Kerja hormon ini dibantu oleh vitamin D  Kekurangan hormon ini menyababkan tetani yaitu kejang pada tangan dan kaki, gelisah, sukar tidur dan kesemutan  Apabila kelenjar ini bekerja terlalu berlebihan mengakibatkan kalsium dan fosfor dalam tulang dikeluarkan dan dimasukkan kembali dalam serum darah  akibatnya tulang penderita mudah sekali patah, dan didalam urin banyak sekali mengandung kapur dan fosfor, sehingga dapat menyebabkan batu ginjal dan gagal ginjal LANJUTAN...
  • 41. KELENJAR THYROID DAN PARATHIROID 2/13/2018 41 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 42. KELENJAR ADRENAL  Disebut juga kelenjar anak ginjal atau kelenjar suprarenalis  Terletak di sebelah belakang abdomen dan berurutan pada kutub bagain atas setiap ginjal  Tinggi kedua kelenjar berukuran tinggi 5cm, lebar dasar 2,5 cm, tebal 1 cm.  Sebelah kiri lebih datar dari kanan, dan lebih membentuk bulan setengah  Kelenjar ini terdiri dari dua bagian yaitu:  Sebelah luar berwarna kekuningan yang disebut Korteks  menghasilkan 3 jenis hormon: glukokortikoid (kortisol), mineralokortikoid (aldosteron), dan androgen  Sebelah dalam disebut Medulla  menghasilkan hormon Epinefrin dan Norephinefrin 2/13/2018 42 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 44. HORMON CORTEX ADRENAL  Glukokortikoid (kortisol)  Sekresi diatur ACTH pada hipofise  Merupakan antagonis insulin  menyebabkan penyimpanan glikogen dalam hepar, meningkatkan kadar gula dalam darah, menghambat ambilan glukosa oleh jaringan  Menghancurkan protein jaringan yang diubah menjadi glikogen dalam hepar  Terlibat dalam mengontrol pertukaran air dan elektrolit di antara sel- sel dan spasium ekstraseluler  Mineralokortikoid (aldosteron)  Mengatur keseimbangan natrium dalam tubuh dengan beraksi pada tubulus ginjal  meningkatkan retensi natrium dan ekskresi kalium  Sekresi hormon diatur oleh kadar kalium dalam plasma dan pembentukan renin oleh ginjal  Androgen  Dihasilkan pada laki-laki  bertanggung jawab terhadap perkembangan seks sekunder pada pria (pertumbuhan rambut pada wajah, perbesaran suara)  Aksi hormon lebih lemah dari testosteron 2/13/2018 44 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 45. HORMON MEDULLA ADRENAL  Epinefrin dan Norephinefrin ↓  Under stimulation by the sympathetic division of the autonomic nervous system  Both of these hormones help to increase the flow of blood to the brain and muscles to improve the “fight-or-flight” response to stress  These hormones also work to:  Increase heart rate  Increase breathing rate  Increase blood pressure while decreasing the flow of blood to and function of organs that are not involved in responding to emergencies 2/13/2018 45 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 46. KELENJAR TIMUS  Disebut dengan kelenjar kacang  penimbunan dari hormon somatotrof dalam tubuh  Terletak diantara rongga dada bagian tengah diantara cabang bronkus  Hormon yang dihasilkan berfungsi:  Mengatur proses pertumbuhan  Kekebalan tubuh/imunitas setelah kelahiran  Memacu pertumbuhan dan pematangan sel Limfosit yang menghasilkan Lymphocyte cell/T Cell  bila kekurangan atau kelebihan, gejalanya hampir mirip dengan hormon tiroksin  Kelenjar timus hanya terdapat pada masa anak- anak  menginjak dewasa, kelenjar timus akan menghilang dengan sendirinya 2/13/2018 46 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 48. KELENJAR PINEAL / EPIFISIS  Kelenjar pineal terletak diatas kelenjar Hipofise  tepatnya di bagian pusat otak (Cerebrum) terselip di sebuah lekukan dimana dua badan thalamus otak bergabung dan berukuran kecil seperti biji pinus  Menghasilkan hormon Melatonin, yang berfungsi:  Mengatur sekresi yang dilakukan oleh Corpus Lutheum  Mengaktifkan sel melanosit menghasilkan melatonin untuk warna kulit  Mengatur rasa kantuk pada diri seseorang  Pada remaja hormon ini dihasilkan lebih banyak bila dibandingkan dengan orang dewasa  Juga menghasilkan hormon Vasotocin pada mamalia yang fungsinya mirip dengan vasopressin dan oksitosin 2/13/2018 48 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 50. KELENJAR PANKREATIKA  Pankreas merupakan organ yang berupa kelenjar  panjang 12,5 dan tebal kurang lebih 2,5 cm  Pada pankreas terdapat kelompok sel yang dikenal sebagai pulau langerhans  Pulau langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin  Pankreas menghasilkan hormon insulin  Protein kecil yang disusun oleh 51 asam amino  Dihubungkan oleh jembatan disulfida  Glucagon yang merupakan polipeptida yang terdiri dari 29 asam amino hasil sekresi sel alfa  Somatostatin yang dijumpai di sel langerhans pankreas, dan polipeptida pankreas  fungsinya masih belum diketahui dengan jelas 2/13/2018 50 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 51. KELENJAR PANKREATIKA 2/13/2018 51 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.  Hormon Insulin berperan penting dalam pengaturan penyimpanan gula dalam darah  Glukagon berperan dalam meningkatkan kadar gula dalam darah dengan mengubah glikogen menjadi glukosa  Kekurangan hormon ini mengakibatkan gula darah tidak bisa diubah menjadi glikogen sehingga menderita Diabetes melitus
  • 52. KELENJAR USUS DAN LAMBUNG  Terdapat hormon Gastrin pada lambung  membantu pengeluaran getah lambung dan membantu dalam proses pencernaan  Terdapat dua hormon pada kelenjar usus:  Hormon Sekretin  berfungsi memacu sekresi getah usus dan pankreas  Hormon Kolesistokinin  berfungsi memacu sekresi getah empedu dan pankreas 2/13/2018 52 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 53. KELENJAR KELAMIN  Pria  Testis  Wanita  Ovarium 2/13/2018 53 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 54. KELENJAR KELAMIN  PRIA  Kelenjar Testis terletak di bagian inistitial testis  Kelenjar ini dibentuk oleh sel-sel leydig dan menghasilkan hormon ralaksin dan testosteron  Sekresi hormon ini dirangsang oleh LH  Sekresi hormon ini bertambah pada masa pubertas  Hormon Relaksin berperan dalam mengatur relaksasi otot-otot yang berkaitan dengan sifat kelamin  Hormon Testosteron berperan penting dalam pengaturan pembentukan sperma dan ciri kelamin skunder pria dan perilaku seksual  Ciri-ciri kelamin sekunder tersebut antara lain pertumbuhan kumis, jenggot, jakun, dan suara lebih berat 2/13/2018 54 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 55. KELENJAR KELAMIN  WANITA  Ovarim berbentuk biji seperti buah kenari dan terletak di kanan-kiri uterus  Selain menghasilkan ovum(sel telur), ovarium juga menghasilkan hormon  Di dalam ovarium terdapat kelenjar ovari yang menghasilkan hormon Estrogen dan Progesteron  Esterogen merupakan hormon yang dihasilkan oleh folikel graaf  Pembentukkan Esterogen dirangsang oleh FSH  Progesteron, dihasilkan oleh korpus luteum  Pembentukan progesterone dirangsang oleh LH 2/13/2018 55 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 56. FUNGSI HORMON KELENJAR KELAMIN WANITA  Fungsi hormon esterogen adalah merangsang pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita dan perilaku seksual juga berperan penting dalam mengatur siklus menstruasi dan mengatur sistem reproduksi  Fungsi hormon progesteron  memelihara kehamilan, perkembangan, dan pertumbuhan kelenjar air susu  Contoh ciri-ciri kelamin sekunder  perkembangan payudara, perkembangan pinggul, munculnya lapisan lemak dibawah kulit, suara menjadi nyaring dan kulit menjadi bertambah halus. 2/13/2018 56 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 57. Mekanisme dan Sistim Umpan Balik Kelenjar Endokrin 2/13/2018 Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 57
  • 58. Mekanisme Kerja Kelenjar 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 58  Sistem endokrin diatur oleh umpan balik dengan cara yang sama seperti termostat yang mengatur suhu di ruangan  Untuk hormon yang diatur oleh kelenjar pituitari, sinyal dikirim dari hipotalamus ke kelenjar pituitari dalam bentuk “releasing hormone", yang menstimulasi hipofisis untuk mensekresikan “stimulating hormon" ke dalam sirkulasi  Hormon yang menstimulasi kemudian menandakan kelenjar target untuk mengeluarkan hormonnya  Seiring tingkat hormon ini meningkat dalam sirkulasi, hipotalamus dan kelenjar pituitari menutup sekresi hormon pelepas dan hormon perangsang, yang pada gilirannya memperlambat sekresi oleh kelenjar target  Sistem ini menghasilkan konsentrasi hormon yang stabil pada hormon yang diatur oleh kelenjar pituitari.
  • 59. 2/13/2018 Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 59
  • 60. 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 60 Contoh Mekanisme Kerja Hormon Pertumbuhan
  • 61. 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 61  Hormon yang bersifat larut air diangkut dalam keadaan larut dalam darah  Hormon steroid beredar dalam bentuk terikat ke protein plasma  Saat hormon disekresikan dalam darah, sejumlah besar terikat protein dan sebagian kecil berada dalam bentuk bebas dan secara faali aktif  Terdapat banyak protein pengikat hormon, semuanya koloid  Sebagian hormon berkaitan kuat dengan protein spesifik  Protein lain mungkin berkaitan dg beragam hormon dg afinitas yg berbeda yg mungkin dipengaruhi oleh afinitas hormon  Jumlah hormon yang ada dalam tubuh dapat memoengaruhi aktivitasnya Pengangkutan Hormon
  • 62. Pengaturan Hormon  Fungsi terpenting sistem endokrin  mempertahankan lingkungan “internal”  steady state (homeostasis)  Homeostasis mengimbangi perubahan kondisi lingkungan eksternal  Berlaku  sistem umpan balik hormon  Umpan balik positif  Umpan balik negatif 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 62
  • 63. SITEM UMPAN BALIK  Kadar hormon dalam darah juga dikontrol oleh umpan balik negatif manakala kadar hormon telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan, kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah oleh umpan balik negatif.  Peningkatan kadar hormon mengurangi perubahan awal yang memicu pelepasan hormon. Mis. pengsekresi ACTH dari kelenjar pituitari anterior merangsang pelepasan kortisol dari korteks adrenal, menyebabkan penurunan pelepasan ACTH lebih banyak. 2/13/2018 63 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 64. Umpan Balik Positif  Umpan balik +  faktor yang memudahkan pelepasan hormon  Jika terjadi inhibisi kadar zat hormone atau nonhormon dalam darah, maka akan mengakibatkan stimulasi sekresi hormone selanjutnya. 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 64
  • 65. Umpan Balik Negatif  Jika terjadi peningkatan kadar zat hormone atau nonhormon dalam darah, maka akan mengakibatkan inhibisi sekresi hormone selanjutnya.  Umpan balik -  faktor yang menghambat pelepasan hormon 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 65
  • 67. SISTIM UMPAN BALIK PADA KELENJAR GONAD WANITA 2/13/2018 67 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 68. UMPAN BALIK NEGATIF PADA KELENJAR GONAD PRIA 2/13/2018 68 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 69. SISTIM UMPAN BALIK PADA METABOLISME KARBOHIDRAT 2/13/2018 69 AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan- PoltekkesSka-Gita.K.
  • 70. 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 70

Editor's Notes

  1. Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh. Contoh: kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata.
  2. Disebut juga kelenjar hormon Hormon (bahasa Yunani)  “horman”=menggerakkan Hormon merupakan senyawa kimia organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan mempunyai fungsi tertentu atau spesifik dalam mengontrol sistem pada tubuh manusia Kelenjar Endokrin tidak mempunyai saluran, jadi hormon yang dihasilkan diangkut melalui sistem peredaran darah ke sel-sel yang dituju yang dimaksudkan untuk melangsungkan proses yang diperlukan oleh tubuh.
  3. Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh. Contoh: kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata.
  4. FA= fatty acid
  5. Dua kelenjar endokrin yang utama adalah hipotalamus dan hipofisis. Aktivitas endokrin dikontrol secara langsung dan tak langsung oleh hipotalamus, yang menghubungkan sistem persarafan dengan sistem endokrin. Dalam berespons terhadap input dari area lain dalam otak dan dari hormon dalam darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa hormon realising dan inhibiting. Hormon ini bekerja pada sel-sel spesifik dalam kelenjar pituitari yang mengatur pembentukan dan sekresi hormon hipofisis. Hipotalamus dan kelenjar hipofisis dihubungkan oleh infundibulum. Hormon yang disekresi dari setiap kelenjar endokrin dan kerja dari masing-masing hormon. Perhatikan bahwa setiap hormon yang mempengaruhi organ dan jaringan terletak jauh dari tempat kelenjar induknya  Misalnya oksitosin, yang dilepaskan dari lobus posterior kelenjar hipofisis, menyebabkan kontraksi uterus. Hormon hipofisis yang mengatur sekresi hormon dari kelenjar lain disebut hormon tropik. Kelenjar yang dipengaruhi oleh hormon disebut kelenjar target.
  6. Semua hormon pelepas dan penghambat mempengaruhi fungsi kelenjar pituitari anterior TRH merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk melepaskan hormon perangsang tiroid GHRH dan GHIH bekerja untuk mengatur pelepasan hormon pertumbuhan GHRH merangsang pelepasan hormon pertumbuhan, GHIH menghambat pelepasannya GnRH merangsang pelepasan hormon perangsang folikel dan hormon luteinizing sementara CRH merangsang pelepasan hormon adrenokortikotropik Oksitosin dan hormon antidiuretik, diproduksi oleh hipotalamus dan dibawa ke hipofisis posterior, di mana mereka disimpan dan kemudian dilepaskan
  7. Hipotalamus terletak di bagian tengah bawah otak. Bagian otak ini penting dalam pengaturan kenyang, metabolisme, dan suhu tubuh. Selain itu, ini mengeluarkan hormon yang merangsang atau menekan pelepasan hormon di kelenjar pituitari. Banyak dari hormon ini melepaskan hormon, yang disekresi ke dalam arteri (sistem portal hypophyseal) yang membawa mereka secara langsung ke kelenjar pituitari. Di kelenjar pituitari, hormon pelepas ini menandai sekresi hormon perangsang. Hipotalamus juga mengeluarkan hormon yang disebut somatostatin, yang menyebabkan kelenjar pituitari menghentikan pelepasan hormon pertumbuhan.
  8. Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii (terlindung di dasar tengkorak) Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm (seukuran kacang tanah) dan dibagi atas dua lobus, yaitu : Lobus anterior, merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari hipofise. Lobus anterior ini juga disebut adenohipofise• Lobus posterior, merupakan kelanjutan dari hipotalamus (bagian dari otak)  merupakan 1/3 bagian hipofise dan terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut juga neurohipofise. Hipofise stalk adalah struktur yang menghubungkan lobus posterior hipofise dengan hipotalamus  Struktur ini merupakan jaringan saraf. Hipofise menghasilkan hormon tropik dan nontropik. Hormon tropik akan mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar sasaran sedangkan Hormon nontropik akan bekerja langsung pada organ sasaran. Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas kelenjar endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki master of gland
  9. Sekresi hormon dari kelenjar pituitari ini dipengaruhi oleh faktor emosi dan perubahan iklim. Kelenjar pituitari merangsang pengeluaran hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH). Pengeluaran hormon GH dirangsang oleh hormon pelepas pertumbuhan (Growth Hormone Relasing Factor/GHRF) yang di reproduksi oleh hipotalamus. Hormon pertumbuhan banyak dihasilkan selama masa pertumbuhan, tetapi menurun setelah manusia mencapai usia dewasa. Jika hormon itu dihasilkan dalam jumlah berlebih selama masa pertumbuhan, akan didapatkan anak menjadi sangat tinggi. Selain itu terdapat juga hormon yang fungsinya berlawanan dengan GHRF, yaitu hormon pelepas yang sifatnya menghambat yang juga dihasilkan oleh hipotalamus.
  10. Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berbentuk mirip kupu-kupu yang menempel di bagian depan batang tenggorok (trachea). Kelenjar ini ikut naik turun pada waktu menelan. Pembesaran kelenjar tiroid disebut goiter atau struma. Pembesaran ini dapat disebabkan oleh kebanyakan produksi hormone atau karena kekurangan iodium hingga produksi hormon berkurang, dan pada kasus lain karena tumor. Produksi hormon yang berlebihan dapat menyebabkan gejala jantung berdebar, yang bila berlarut-Iarut akan melemahkan jantung, banyak keringat dan berat badan turun, serta mata menonjol seperti ikan koki. Pembesaran tiroid yang aktif disebut hot nodule dan yang tidak aktif disebut cold nodule. Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu T3, T4 dan sedikit kalsitonin. Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan kalsitonin dihasilkan oleh parafolikuler. Bahan dasar pembentukan hormon-hormon ini adalah yodium yang diperoleh dari makanan dan minuman. Yodium yang dikomsumsi akan diubah menjadi ion yodium (yodida) yang masuk secara aktif ke dalam sel kelenjar dan dibutuhkan ATP sebagai sumber energi. Proses ini disebut pompa iodida, yang dapat dihambat oleh ATP-ase, ion klorat dan ion sianat. Sel folikel membentuk molekul glikoprotein yang disebut Tiroglobulin yang kemudian mengalami penguraian menjadi monoiodotironin (MIT) dan Diiodotironin (DIT). Selanjutnya terjadi reaksi penggabungan antara MIT dan DIT yang akan membentuk Triiodotironin atau T3 dan DIT dengan DIT akan membentuk tetraiodotironin atau tiroksin (T4). Proses penggabungan ini dirangsang oleh TSH namun dapat dihambat oleh tiourea, tiourasil, sulfonamid, dan metil kaptoimidazol. Hormon T3 dan T4 berikatan dengan protein plasma dalam bentuk PBI (protein binding Iodine).
  11. Calcitonin is released when calcium ion levels in the blood rise above a certain set point. Calcitonin functions to reduce the concentration of calcium ions in the blood by aiding the absorption of calcium into the matrix of bones. The hormones T3 and T4 work together to regulate the body’s metabolic rate. Increased levels of T3 and T4 lead to increased cellular activity and energy usage in the body.
  12. Kelenjar ini berukuran sebesar beras, berjumlah 4, terletak di sudut-sudut kelenjar tiroid, karena itu kadang-kadang ikut terpotong pada operasi tiroid. Jika itu terjadi, bagi yang bersangkutan tidak terlalu menjadi masalah jika masih ada 1-2 kelenjar yang tertinggal. Tanpa kelenjar ini yang bersangkutan akan mengalami kejang otot karena gangguan kadar calcium darah.
  13. The parathyroid glands are 4 small masses of glandular tissue found on the posterior side of the thyroid gland. The parathyroid glands produce the hormone parathyroid hormone (PTH), which is involved in calcium ion homeostasis. PTH is released from the parathyroid glands when calcium ion levels in the blood drop below a set point. PTH stimulates the osteoclasts to break down the calcium containing bone matrix to release free calcium ions into the bloodstream. PTH also triggers the kidneys to return calcium ions filtered out of the blood back to the bloodstream so that it is conserved.
  14. The adrenal glands are a pair of roughly triangular glands found immediately superior to the kidneys. The adrenal glands are each made of 2 distinct layers, each with their own unique functions: the outer adrenal cortex and inner adrenal medulla. Adrenal cortex: The adrenal cortex produces many cortical hormones in 3 classes: glucocorticoids, mineralocorticoids, and androgens. Glucocorticoids have many diverse functions, including the breakdown of proteins and lipids to produce glucose. Glucocorticoids also function to reduce inflammation and immune response. Mineralocorticoids, as their name suggests, are a group of hormones that help to regulate the concentration of mineral ions in the body. Androgens, such as testosterone, are produced at low levels in the adrenal cortex to regulate the growth and activity of cells that are receptive to male hormones. In adult males, the amount of androgens produced by the testes is many times greater than the amount produced by the adrenal cortex, leading to the appearance of male secondary sex characteristics. Adrenal medulla: The adrenal medulla produces the hormones epinephrine and norepinephrine under stimulation by the sympathetic division of the autonomic nervous system. Both of these hormones help to increase the flow of blood to the brain and muscles to improve the “fight-or-flight” response to stress. These hormones also work to increase heart rate, breathing rate, and blood pressure while decreasing the flow of blood to and function of organs that are not involved in responding to emergencies.
  15. The adrenal glands are a pair of roughly triangular glands found immediately superior to the kidneys. The adrenal glands are each made of 2 distinct layers, each with their own unique functions: the outer adrenal cortex and inner adrenal medulla. Adrenal cortex: The adrenal cortex produces many cortical hormones in 3 classes: glucocorticoids, mineralocorticoids, and androgens. Glucocorticoids have many diverse functions, including the breakdown of proteins and lipids to produce glucose. Glucocorticoids also function to reduce inflammation and immune response. Mineralocorticoids, as their name suggests, are a group of hormones that help to regulate the concentration of mineral ions in the body. Androgens, such as testosterone, are produced at low levels in the adrenal cortex to regulate the growth and activity of cells that are receptive to male hormones. In adult males, the amount of androgens produced by the testes is many times greater than the amount produced by the adrenal cortex, leading to the appearance of male secondary sex characteristics. Adrenal medulla: The adrenal medulla produces the hormones epinephrine and norepinephrine under stimulation by the sympathetic division of the autonomic nervous system. Both of these hormones help to increase the flow of blood to the brain and muscles to improve the “fight-or-flight” response to stress. These hormones also work to increase heart rate, breathing rate, and blood pressure while decreasing the flow of blood to and function of organs that are not involved in responding to emergencies.
  16. Disebut: Adrenalin dan noradrenalin “fight-or-flight” response to stress  dilatasi ><konstriksi (pada arteri koronaria, pembuluh darah otot volunter)
  17. The thymus is a soft, triangular-shaped organ found in the chest posterior to the sternum. The thymus produces hormones called thymosins that help to train and develop T-lymphocytes during fetal development and childhood. The T-lymphocytes produced in the thymus go on to protect the body from pathogens throughout a person’s entire life. The thymus becomes inactive during puberty and is slowly replaced by adipose tissue throughout a person’s life.
  18. The pineal gland is a small pinecone-shaped mass of glandular tissue found just posterior to the thalamus of the brain. The pineal gland produces the hormone melatonin that helps to regulate the human sleep-wake cycle known as the circadian rhythm. The activity of the pineal gland is inhibited by stimulation from the photoreceptors of the retina. This light sensitivity causes melatonin to be produced only in low light or darkness. Increased melatonin production causes humans to feel drowsy at nighttime when the pineal gland is active.
  19. The pancreas is a large gland located in the abdominal cavity just inferior and posterior to the stomach. The pancreas is considered to be a heterocrine gland as it contains both endocrine and exocrine tissue. The endocrine cells of the pancreas make up just about 1% of the total mass of the pancreas and are found in small groups throughout the pancreas called islets of Langerhans. Within these islets are 2 types of cells—alpha and beta cells. The alpha cells produce the hormone glucagon, which is responsible for raising blood glucose levels. Glucagon triggers muscle and liver cells to break down the polysaccharide glycogen to release glucose into the bloodstream. The beta cells produce the hormone insulin, which is responsible for lowering blood glucose levels after a meal. Insulin triggers the absorption of glucose from the blood into cells, where it is added to glycogen molecules for storage.
  20. The gonads—ovaries in females and testes in males—are responsible for producing the sex hormones of the body. These sex hormones determine the secondary sex characteristics of adult females and adult males.
  21. The testes are a pair of ellipsoid organs found in the scrotum of males that produce the androgen testosterone in males after the start of puberty. Testosterone has effects on many parts of the body, including the muscles, bones, sex organs, and hair follicles. This hormone causes growth and increases in strength of the bones and muscles, including the accelerated growth of long bones during adolescence. During puberty, testosterone controls the growth and development of the sex organs and body hair of males, including pubic, chest, and facial hair. In men who have inherited genes for baldness testosterone triggers the onset of androgenic alopecia, commonly known as male pattern baldness.
  22. The ovaries are a pair of almond-shaped glands located in the pelvic body cavity lateral and superior to the uterus in females. The ovaries produce the female sex hormones progesterone and estrogens. Progesterone is most active in females during ovulation and pregnancy where it maintains appropriate conditions in the human body to support a developing fetus. Estrogens are a group of related hormones that function as the primary female sex hormones. The release of estrogen during puberty triggers the development of female secondary sex characteristics such as uterine development, breast development, and the growth of pubic hair. Estrogen also triggers the increased growth of bones during adolescence that lead to adult height and proportions.
  23. Kelenjar endokrin (kelenjar ductless, kelenjar sekresi internal) mengeluarkan hormon langsung ke aliran darah, di mana mereka diangkut ke seluruh tubuh Hormon ini bekerja pada jaringan jarak jauh (disebut jaringan target) melalui sinyal endokrin
  24. http://what-when-how.com/nursing/the-endocrine-system-structure-and-function-nursing-part-1/ http://www.innerbody.com/image/endoov.html#full-description https://www.emedicinehealth.com/anatomy_of_the_endocrine_system/page2_em.htm https://schoolworkhelper.net/the-endocrine-system-function-and-structure/ http://www.webset-lms.com/vtct/Course.aspx?id=5221 http://study.com/academy/lesson/structures-functions-of-the-endocrine-system.html https://commons.wikimedia.org/wiki/File:1809_Hormonal_Regulation_of_Growth.jpg#filehistory http://physiologyonline.physiology.org/content/25/4/207/F1