Dokumen ini membahas tentang tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Spermatophyta dibedakan menjadi tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). Gymnospermae memiliki biji yang terbuka pada permukaan runjung, sedangkan Angiospermae memiliki bunga lengkap dengan kelopak, mahkota, benang sari, dan putik.
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Buku Tumbuhan Berbiji
1. D
[TYPE THE COMPANY ADDRESS]
TYPE THE COMPANY ADDRESS]
[DITA AYU WULANDARI]
[1113016100006]
[PENDIDIKAN BIOLOGI 3A]
[2014]
[TUMBUHAN]
[SPERMATOPHYTA]
[TUMBUHAN BERBIJI]
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2. SPERMATOPHYTA
2
[2014]
KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmaanirrahiim Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia- Nya saya dapat menyelesaikan buku yang berjudul ”Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)” ini dengan tepat waktu. Buku ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Media dan Teknologi Pembelajaran. Dalam penyusunan buku ini saya tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini saya tidak lupa mengucapkan rasa terimakasih kepada:
1. Ibu Yanti Herlanti, M.Pd, selaku dosen pada mata kuliah Media dan Teknologi Pembelajaran.
2. Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materiil kepada penyusun.
3. Rekan-rekan sekelas yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada saya selaku penyusun.
Tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan buku yang telah saya susun, baik dari segi isi maupun dari cara penyusunannya sesungguhnya masih jauh dalam taraf kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang hendaknya membangun dengan senang hati akan saya terima, demi kesempurnaan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat khususnya bagi saya selaku penyusun, dan umumnya bagi para pembaca. Jakarta, 23 November 2014
Penyusun
3. SPERMATOPHYTA
3
[2014]
DAFTAR ISI
Cover
1
Kata Pengantar
2
Daftar Isi
3
Peta Konsep
4
A.Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
5
B. Pengelompokan dalam Spermatopyta
7
C. Perbedaan Tumbuhan Monokotil dan Tumbuhan Dikotil
25
D. Peranan Tumbuhan Monokotil dan Tumbuhan Dikotil Bagi Manusia
28
E. Evaluasi
32
DAFTAR PUSTAKA
3
5. SPERMATOPHYTA
5
[2014]
A. Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan sejati karena bagian akar, batang, dan daun dapat dibedakan dengan jelas. Disebut tumbuhan berbiji karena tumbuhan jenis ini berkembang biak dengan menggunakan biji. Spermatophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata spermae yang berarti biji dan phyton yang berarti tumbuhan. Tumbuhan berbiji memiliki jumlah spesies yang besar. Selain tumbuhan berbiji memiliki jumlah spesies yang besar, tumbuhan berbiji juga memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi. Tumbuhan berbiji menunjukkan keanekaragaman struktur, pertumbuhan, dan proses-proses perkembangbiakannya. Struktur perkembangbiakan yang khas pada tumbuhan berbiji adalah biji. Biji dihasilkan melalui peristiwa pembuahan. Tumbuhan berbiji disebut juga Phanerogamae. Phanerogamae berasal dari bahasa Yunani dari kata phaneros yang berarti tampak jelas dan gamein yang berarti kawin. Tumbuhan berbiji disebut juga tumbuha berbunga (Anthophyta). Anthophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata anthos yang berarti bunga dan phyton yang berarti tumbuhan. Pembuahan pada tumbuhan berbiji terjadi di dalam tabung serbuk sari. Spermatozoid akan menuju ovum melalui tabung serbuk sari tersebut. Oleh karena itu, tumbuhan berbiji disebut juga Embryophyta siphonogamae. Embryophyta siphonogamae berasal dari bahasa Yunani dari kata embryon yang berarti lembaga, phyton yang berarti tumbuhan, siphon yang berarti
6. SPERMATOPHYTA
6
[2014]
pembuluh, dan gamein yang berarti kawin. Tumbuhan berbiji memiliki jaringan pengangkut berupa pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis (floem). Xilem berfungsi mengangkut air, mineral, dan bahan lainya dari dalam tanah melalui akar, batang, hingga menuju daun sehingga dapat dimanfaatkan dalam fotosintesis. Floem berfungsi untuk mengantarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
7. SPERMATOPHYTA
7
[2014]
B. Pengelompokan dalam Spermatopyta Berdasarkan letak bijinya, spermatophyta dapat dibedakan menjadi dua kelas yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
1. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)
Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani. Kata gymnos yang berarti telanjang dan spermae yang berarti biji. Disebut demikian karena biji-biji yang dihasilkan tumbuhan tersebut terdapat pada permukaan sisik-sisik runjung sehingga, tampak terbuka dan terlihat jelas. Anggota Gymnospermae merupakan tumbuhan berkayu berupa pohon, semak, atau perdu.
Gymnospermae memiliki akar, batang, daun, dan alat perkembangbiakan. Gymnospermae memiliki akar tunggang. Pada batangnya terjadi pertumbuhan menebal sekunder karena memiliki kambium. Daunnya selalu berwarna hijau dengan bentuk yang bermacam-macam dan bersifat kaku. Beberapa spesies Gymnospermae bersifat meranggas yang menggugurkan
8. SPERMATOPHYTA
8
[2014]
daun-daunnya pada musim gugur dan bersemi kembali pada musim semi. Pada tumbuhan kelompok Gymnospermae, setelah peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik (penyerbukan) akan terjadi proses pembuahan. Proses pembuahan pada Gymnospermae merupakan pembuahan tunggal karena hanya terjadi satu kali pembuahan yang menghasilkan embrio. Selang waktu antara terjadinya penyerbukan dan pembuahan cukup lama. Setelah terjadi penyerbukan, sel vegetatif akan membentuk buluh serbuk sari, sedangkan sel generatif membelah diri menjadi sel dinding dan sel spermatogen. Sel spermatogen akan membelah lagi menjadi 2 sel spermatozoid yang kemudian bergerak menuju sel telur melalui buluh serbuk sari. Apabila sel spermatozoid bertemu dengan sel telur akan terbentuk zigot yang akan berkembang menjadi embrio. Bunga Gymnospermae berbentuk seperti kerucut sehingga disebut runjung (strobilus). Siklus Hidup Gymnospermae
9. SPERMATOPHYTA
9
[2014]
Pembuahan tunggal terjadi pada tumbuhan Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka. Berikut adalah urutan/langkah pembuahannya: 1) Pembuahan tunggal diawali dengan peristiwa menempelnya serbuk sari pada permukaan atau kepala putik 2) Serbuk sari selanjutnya membentuk buluh serbuk sari yang berkembang dari sel vegetatif di dalam serbuk sari. 3) Buluh serbuk sari tumbuh mengarah ke arkegonium melalui mikrofil. 4) Sementara itu, sel generatif akan membelah menjadi sel dislokator (tangkai sel) dan sel spermatogen (sel tubuh), 5) Sel spermatogen akan membelah menjadi dua, yang satu berukuran besar dan yang satunya berukuran kecil.
10. SPERMATOPHYTA
10
[2014]
6) Pada saat mencapai sel telur, sel dislokator dan sel sperma kecil melebur (degenerasi). Sel sperma besar bersatu dengan sel telur menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi embrio atau lembaga. Tumbuhan Gymnospermae dikelompokkan mejadi empat, yaitu tumbuhan conifer, tumbuhan cycad, tumbuhan ginkgo, dan tumbuhan gnetofita.
a. Tumbuhan Conifer
Tumbuhan conifer banyak ditemukan di sekitar kita. Tumbuhan ini memiliki strobilus dan daun berbentuk jarum sehingga disebut pohon jarum. Sebagian besar tumbuhan conifer merupakan pepohonan, tetapi beberapa spesiesnya berupa perdu. Tumbuhan conifer memiliki batang lurus yang dapat mencapai ketinggian 30 meter. Contoh tumbuhan conifer adalah pinus (Pinus sp.) dan damar (Agathis alba). Pohon pinus merupakan kelompok terbesar dari tumbuhan conifer. Beberapa contoh spesiesnya antara lain Pinus merkusii, Pinus silvestris, dan Pinus pinaster.
Tumbuhan conifer berumah satu dan berkembang biak dengan runjung. Runjung jantan berukuran kecil dan mempunyai sejumlah sisik penghasil serbuk sari yang sangat kecil. Runjung betina berukuran lebih besar, agak berkayu, dan memiliki banyak sekali sisik. Tumbuhan conifer tersebar luas di permukaan bumi
11. SPERMATOPHYTA
11
[2014]
terutama di daerah dingin beriklim sedang dan di daerah-daerah tinggi beriklim tropis. Tumbuhan conifer memiliki nilai ekonomis yang paling tinggi di antara semua Gymnospermae. Pada umumnya, tumbuhan conifer banyak dimanfaatkan sebagai sumber bahan papan kayu lunak, sumber bahan makanan berupa biji-bijian, penghasil bahan penyamak kulit hewan, serta penahan kekuatan curah hujan, pengikat tanah, dan mencegah erosi tanah. Damar dimanfaatkan sebagai bahan dasar cat dan pernis. Pinus menghasilkan terpentin yang dimanfaatkan sebgai bahan baku cat dan pernis.
Gambar1.1
b. Tumbuhan Cycad
Tumbuhan cycad merupakan tumbuhan berkayu yang tidak bercabang atau sedikit bercabang. Tumbuhan cycad memiliki daun yang lebar dan tipis serta memiliki strobilus. Tumbuhan
12. SPERMATOPHYTA
12
[2014]
cycad banyak dijumpai di daerah tropis dan subtropis. Contohnya adalah pakis haji (Cycas rumphii) dan pohon palem sagu. Pohon palem sagu sudah dibudidayakan di Indonesia dan dimanfaatkan sebagai sumber pati sagu untuk bahan makanan.
Tumbuhan cycad berumah satu dan berkembang biak dengan runjung. Runjung betina berukuran besar dan berkayu. Runjung jantan mempunyai sisik dan menghasilkan butir-butir serbuk sari. Butir-butir serbuk sari tersebut akan terbawa angin dan menuju bakal biji yang terdapat dalam runjung betina. Tabung serbuk sari yang dibentuk oleh serbuk sari akan tumbuh di dalam bakal biji. Selanjutnya, spermatozoid yang ada dalam tabung serbuk sari akan membuahi ovum yang ada dalam bakal biji. Sebuah ovum yang terbuahi akan tumbuh dan berkembang menjadi lembaga biji. Ketika lembaga biji ini masak, biji akan jatuh ke tanah dan selanjutnya akan tumbuh dan berkembang
13. SPERMATOPHYTA
13
[2014]
Gambar 1.2 c. Tumbuhan Ginkgo Ginkgo merupakan tumbuhan berumah dua dan memiliki daun yang meranggas pada musim gugur. Contohnya adalah pohon rambut dara cina (Ginkgo biloba) yang merupakan satu- satunya spesies dari kelompok ini yang masih hidup sampai saat ini. Pohon ini dapat tumbuh mencapai ketinggian 30 meter dengan batang berdiameter lebih dari 1 meter. Setiap runjung betina mempunyai dua sisik yang sangat kecil dan masing-masing berisi satu bakal biji. Penyerbukannya dibantu oleh angin. Setelah pembuahan, setiap bakal biji akan tumbuh dan berkembang menjadi sebuah biji dengan satu lembaga. Jaringan permukaan biji menjadi berdaging pada waktu masak dan mengeluarkan bau.
14. SPERMATOPHYTA
14
[2014]
Gambar 1.3
d. Tumbuhan Gnetofita
Tumbuhan gnetofita terdiri atas tiga genus, yaitu Ephedra, Welwitschia, dan Gnetum. Gnetofita merupakan tumbuhan kayu yang bercabang. Contohnya adalah melinjo (Gnetum gnemon). Melinjo merupakan tumbuhan asli daerah tropis dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Daunnya yang masih muda dimanfaatkan sebagai sayuran. Melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai tanaman peneduh atau pembatas pekarangan. Melinjo tidak menghasilkan bunga dan buah sejati
15. SPERMATOPHYTA
15
[2014]
karena bukan termasuk tumbuhan berbunga. Bagian yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang terbungkus oleh selapis kulit yang berdaging. Biji melinjo dimanfaatkan sebagai bahan baku emping. Sebagai sumber bahan pangan, biji melinjo mengandung kadar urea cukup tinggi yang dapat menyebabkan penyakit asam urat apabila mengonsumsinya secara berlebihan.
Gambar 1.4
2. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
Angiospermae merupakan tumbuhan yang memiliki tingkat perkembangan paling tinggi dibandingkan kelompok tumbuhan lain. Angiospermae memiliki bunga sesungguhnya dengan bentuk dan susunan yang bermacam-macam. Pada umumnya, kelompok Angiospermae bersifat hermafrodit karena memiliki alat kelamin
16. SPERMATOPHYTA
16
[2014]
jantan dan betina. Angiospermae memiliki bagian-bagian bunga, yaitu kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Dapat diperhatikan pada gambar Angiospermae memiliki bakal biji yang tidak tampak dari luar karena terbungkus oleh bakal buah. Bagian tubuh angiospermae terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga. Terdapat keanekaragaman pada akar-akar angiospermae, misalnya akar pada tanaman rumput merupakan jenis akar serabut yang ramping atau akar pada wortel merupakan jenis akar tunggang yang berdaging dan membesar karena menyimpan makanan dan air di dalamnya. Batang-batang pada angiospermae juga beraneka ragam, misalnya batang yang berubah menjadi sulur, batang yang berubah menjadi umbi tempat penyimpanan cadangan makanan, atau batang yang berubah menjadi alat perkembangbiakan vegetatif seperti rhizoma dan geragih. Bentuk daun angiospermae beraneka ragam, misalnya berbentuk lebar dan tipis, berbentuk sisik, atau daun-daun yang berubah menjadi sulur. Bunga merupakan tempat proses perkembangbiakan yang menghasilkan biji. Angiospermae tumbuh dan berkembang hampir di setiap iklim dan lingkungan. Pada umumnya, angiospermae merupakan tumbuhan yang hidup di darat. Akan tetapi, ada beberapa jenis angiospermae yang tumbuh di air seperti di danau, misalnya teratai dan eceng gondok.
17. SPERMATOPHYTA
17
[2014]
Proses pembuahan pada angiospermae merupakan pembuahan ganda karena terjadi dua kali pembuahan, yaitu pembuahan yang menghasilkan embrio (lembaga) yang berasal dari peleburan inti generatif dengan sel telur dan pembuahan yang menghasilkan putik lembaga (endosperm) yang berasal dari peleburan inti generatif dengan inti kandung lembaga sekunder. Endosperm ini merupakan cadangan makanan bagi embrio. Pembentukan embrio pada angiospermae dapat terjadi secara seksual melalui proses pembuahan atau dapat juga secara aseksual yang disebut apomiksis. Siklus Hidup Angiospermae
Tumbuhan angiospermae mengalami pembuahan ganda. Berikut adalah urutan/langkah pembuahannya:
1. Perkembangan Serbuk Sari
18. SPERMATOPHYTA
18
[2014]
a) Serbuk sari jatuh di kepala putik dan terdiri atas satu sel dengan dua dinding pembungkus, yaitu: eksin (selaput luar) dan intin (selaput dalam). b) Selanjutnya serbuk sari berkecambah membentuk buluh serbuk sari yang dimulai dengan pecahnya eksin. c) Intin memanjang membuat buluh serbuk sari. d) Buluh serbuk sari tumbuh menuju mikrofil/ruang bakal biji. e) Bersamaan dengan ini inti sel serbuk sari membelah menjadi 2, yang besar didepan adalah inti vegetatif sebagai penunjuk jalan, dan yang kecil di belakang adalah inti generatif. f) Inti generatif membelah lagi menjadi dua inti generatif atau spermatozoid, yaitu inti generatif 1 dan inti generatif 2. 2. Pembentukan Sel Telur a). Bersamaan dengan perkembangan serbuk sari dalam buluh serbuk sari, di dalam ruang bakal biji sel nuselus membelah menjadi 4 sel baru. Tiga di antaranya mereduksi dan yang satu tumbuh menjadi calon inti kandung lembaga primer. b). Inti calon kandung lembaga primer membelah menjadi dua, yang selanjutnya masing-masing menuju ke kutub yang berlawanan, yang satu bergerak ke kalaza yang lain mendekati mikrofil. c). Kemudian masing-masing membelah lagi dua kali, sehingga terbentuklah 8 inti.
19. SPERMATOPHYTA
19
[2014]
d). Yang dekat kalaza 3 inti menempatkan diri berdekatan disebut antipoda. Yang satu lagi bergerak ke tengah. e). Yang dekat mikrofil 3 inti menempatkan diri berdekatan. f). Yang tengah adalah ovum, sedang mengapitnya adalah sinergid, yang satu lagi juga menuju ke tengah. g). Dua inti yang bergerak ke tengah bersatu membentuk inti kandung lembaga sekunder yang diploid. h). Kemudian spermatozoid yang satu membuah ovum membentuk zigot. i). Spermatozoid yang satu lagi membuahi inti kandung lembaga sekunder menghasilkan calon endosperm yang triploid. Agiospermae dapat dibedakan menjadi dua kelas, yaitu monokotil (Monocotyledonae) yang memiliki biji dengan satu daun lembaga dan kelas dikotil (Dicotyledonae) ang memiliki biji dengan dua daun lembaga.
1. Monokotil (Monocotyledonae)
Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain : a.) Mempunyai biji berkeping satu b.) Berakar serabut c.) Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya. d.) Tidak bercabang. e.) Akar dan batang tidak berkambium.
Tumbuhan monokotil terdiri dari berbagai famili. Famili-famili tumbuhan monokotil berikut ini.
20. SPERMATOPHYTA
20
[2014]
a) Poaceae atau Graminae
Gambar padi salah satu anggota Graminae Jagung (Zay mays), padi (Oryza sativa), dan gandum (Tritium sativum) merupakan contoh tumbuhan monokotil dari suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan pokok. Tebu (Saccharum officinarum) bermanfaat untuk bahan baku gula, serta (Andropagon nordus) digunakan sebagai bahan baku tali dan tekstil serta bambu betung (Dendrocalamus asper) sebagai bahan bangunan dan perabotan rumah tangga. Suku rumput-rumputan ini mempunyai ciri-ciri daun yang berbentuk pita, tulan daun sejajar dan melekat langsung pada batang, batang agak berongga, berakar serabut, bunganya berbentuk bulir, mudah terbang jika tertiup angin. Penyerbukan suku rumput-rumputan ini di bantu oleh angin.
b) Zingiberaceae
21. SPERMATOPHYTA
21
[2014]
Gambar Kunyit Semua jenis empon-empon seperti jahe, kunyit, kencur, laos, temu lawak, dan temu hitam, merupakan contoh dari suku zingiberaceae yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan dan bumbu masak. Suku ini mempunyai ciri-ciri pelepah daun yang memeluk batang-batangnya tumbuh dari rimpang (batang yang tumbuh dari dalam tanah), bungan mengandung sel kelamin jantan dan sela kelamin betina serta kelopaknya berbentuk tabung. c) Musaceae
Gambar Pisang emas
22. SPERMATOPHYTA
22
[2014]
Suku musaceae merupakan suku kelompok pisang- pisangan. Suku musaceae sangat bermanfaat bagi manusia. Manfaat musaceae antara lain sebagai sumber pangan, tanaman hias, dan bahan tali. Pisang emas, pisang ambon, pisang kulit tipis, dan pisang raja merupaka contoh tumbuhan suku musaceae yang dapat di makan. Sementar itu, pisang kipas merupakan anggota suku musaceae yang dapat dijadikan tanaman hias, sedangkan pisang merica seratnya dapat di manfaatkan sebagai bahan tali. Suku musaceae ini mempunyai ciri daun-daunnya berpelepah, tulang daun menyirip dan bentuknya seperti lancet, batang merupakan batang semu, bunga merupakan bunga majemuk yang berupa karangan serta ada yang berkelamin satu dan ada yang berkelamin jantan. d) Orchidaceae
Gambar Orchidaceae-Venezuela
Suku ini mempunyai daun yang bertepi rata dan berdaging dengan letak berseling dua baris, berakar rimpang, pangkal
23. SPERMATOPHYTA
23
[2014]
batang menggembung sebagai penyimpan cadangan air, dan dalam satu bunga mengandung sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Berbagai jenis anggek hias merupakan contoh dari suku Orchidaceace ini.
e) Arecaceae
Suku pinang-pinangan atau Arecaceae merupakan sekelompok tumbuhan berbunga yang banyak anggotanya memiliki nilai penting dalam kehidupan manusia. Kelapa dikenal seluruh penduduk kepulauan tropika sebagai tumbuhan serba guna. Demikian pula enau dan pinang. Pemanfaatannya mencakup hampir semua bagian tumbuhan, namun terutama adalah buahnya. Masyarakat Indonesia, khususnya di Maluku, memanfaatkan tanaman ini sebagai makanan pokok yaitu sagu yang diambil dari batangnya jenis Metroxylon sago, hal ini merupakan keunikan tersendiri dalam hal makanan pokok masyarakat di dunia.Suwardi Hagani Suku ini dulu dikenal
24. SPERMATOPHYTA
24
[2014]
sebagai Palmae dan mencakup semua tumbuhan yang biasa disebut palma atau palem.
2. Dikotil (Dicotyledonae)
Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain : a.) Mempunyai biji jumlah kepingnya dua b.) Berakar tunggang c.) Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil. d.) Batang bercabang e.) Akar dan batang berkambium. Adapun ciri-ciri lainnya antara lain : 1. Seperti namanya telah menyebutkan tumbuh-tumbuhan ini mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berbiji belah) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus. 2. Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggal) yang bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang. 3. batang berbentuk kerucut panjang. Biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas 4. Duduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang menyirip atau menjari 5. Daun tunggal atau majemuk, seringkali disertai oleh daun- daun penumpu, jarang mempunyai pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari.
25. SPERMATOPHYTA
25
[2014]
6. Pada cabang-cabang ke samping sering kali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median di kanan kiri cabang tersebut. 7. Bunga bersifat di-tetra atau pentamer. Adapun ciri-ciri anatomi dari dikotil adalah sebagai berikut : 1. Baik akar maupun batang mempunyai kambium, hingga akar maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder. 2. Pada akar sifat radikal berkas pengangkutanya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal. 3. Pada batang bekas pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar, diantarannya terdapat kambium, jadi bekas pengangkutannya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral. Suku-suku/filum-filum pada tumbuhan dikotil, yaitu :
a) Suku Compositae atau Komposite
Ciri-ciri dari suku komposit ini ialah kembang nan majemuk. Bunga beragam ini terdiri dari kembang tabung dan kembang tepi. Pada kembang tabung, terdapat benang sari dan putik, sedangkan benang sari dan putik ini tak terdapat pada kembang tepi. Contoh dari tumbuhan dalam suku komposite ini
26. SPERMATOPHYTA
26
[2014]
ialah kembang crysan atau krisan, kembang dahlia, kembang matahari dan papilionaceae.
b) Suku Euphorbiaceae atau Jarak-Jarakan
Ciri-ciri dari suku jarak-jarakan ini ialah memiliki getah pada batang, tulang daun menjadi dan memiliki buah kendaga. Maksud dari buah kendaga ialah buah nan memiliki 3 ruang nan di setiap ruangnya terdapat satu biji. Contoh dari tumbuhan ini ialah ceremai, karet, pohon jarak, puring dan ubi kayu.
c) Suku Kacang-kacangan
Ciri-ciri dari suku kacang ini ialah bentuk kembang nan seperti kupu-kupu. Mempunyai buah polong nan setiap buahnya memiliki beberapa ruang biji. Pada setiap ruang biji, terdapat satu biji. Contoh dari suku ini ialah semua jenis kacang-kacangan.
d) Suku Petai-petaian
Ciri-ciri dari tumbuhan pada suku petai-petaian ialah bentuknya berupa pohon atau perdu dan mempunyai buah polong. Contoh dari tanaman ini ialah lamtoro, petai, petai cina, putri malu dan saga. e) Suku Johar-joharan
Ciri-ciri dari tumbuhan pada suku johar-joharan, ialah bentuknya berupa pohon atau perdu dan mempunyai buah polong. Contoh dari tanaman ini ialah Flamboyan dan Kembang Merak.
27. SPERMATOPHYTA
27
[2014]
f) Suku Kapas-kapasan Ciri-ciri dari suku kapas-kapasan ialah tanamannya berupa semak atau perdu. Pada bunga, tampak mahkota terdiri dari lima kelopak nan saling menempel pendek. Contoh dari tanaman ini ialah kapas dan kapuk.
g) Suku Solonacaeae atau Terong-terongan
Ciri-ciri dari suku terong-terongan ini ialah tanamannya berupa semak, bentuk kembang seperti bintang atau terompet. Mahkota kembang memiliki lima kelopak nan saling menempel. Di dalam kembang terdapat sebuah putik dengan lima buah benang sari. Contoh dari tanaman ini ialah cabai, kentang, tomat, dan tembakau.
h) Suku Myrtaceae atau Jambu-Jambuan
Ciri-ciri dari suku jambu-jambuan ini ialah bentuk pohonnya berkayu atau perdu, bunganya memiliki mahkota nan kecil dengan benang sari nan banyak. Contoh dari tanaman ini ialah cengkeh, jambu air, jambu batu, jambu biji , dan jambu monyet.
28. SPERMATOPHYTA
28
[2014]
C. Perbedaan Tumbuhan Monokotil dan Tumbuhan Dikotil Perbedaan antara tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil adalah : 1. Bentuk akar - Monokotil : Memiliki sistem akar serabut - Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang 2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun - Monokotil : Melengkung atau sejajar - Dikotil : Menyirip atau menjari 3. Kaliptrogen / tudung akar - Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra - Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
29. SPERMATOPHYTA
29
[2014]
4. Jumlah keping biji atau kotiledon - Monokotil : satu buah keping biji saja - Dikotil : Ada dua buah keping biji 5. Kandungan akar dan batang - Monokotil : Tidak terdapat kambium - Dikotil : Ada kambium 6. Jumlah kelopak bunga - Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga - Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima 7. Pelindung akar dan batang lembaga - Monokotil : Ditemukan batang lembaga, / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza - Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil 8. Pertumbuhan akar dan batang - Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar - Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar.
31. SPERMATOPHYTA
31
[2014]
D. Peranan Tumbuhan Monokotil dan Tumbuhan Dikotil Bagi Manusia
A. Peranan Tumbuhan Dikotil Bagi Manusia
Berikut adalah contoh tanaman dikotil yang bermanfaat bagi kehidupan manusia :
1) Kina
Kina adalah satu-satunya bahan yang ampuh untuk mengobati malaria. Pohon kina merupakan pohon perdu yang berkayu dan warnanya selalu hijau dengan kulit kayu yang tebal.
32. SPERMATOPHYTA
32
[2014]
Kina berkembang biak dengan cara berbunga dengan bakal buah di dalam bunga. Obat kina diproduksi dari kulit pohonnya. 2) Temulawak Temulawak merupakan tumbuhan asli Indonesia dan memiliki khasiat yang lengkap. Temulawak atau juga disebut Curcuma biasanya diberikan kepada anak anak untuk menambah nafsu makan mereka. Temulawak juga dapat menghilangkan flek- flek hitam pada wajah dan kandungan minyak atsirinya dapat membersihkan isi perut serta memperlancar ASI pada wanita yang menyusui. Penelitian lebih lanjut mengemukakan bahwa temulawak sangat ampuh untuk mengobati penyakit hati atau penyakit liver dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah karena dalam temulawak terdapat kandungan kurkumin yang dapat menyehatkan hati.
3) Kayu Putih
Kayu putih sangat dikenal di Indonesia yang berfungsi untuk menghangatkan badan. Kayu putih juga termasuk tanaman industri dan pemrosesannya adalah dengan menyuling minyak yang dihasilkan dari daunnya.
4) Kunir
Kunir merupakan satu kelompok tanaman yang sama dengan jahe dan kencur, yaitu tanaman berakar rimpang. Selain menjadi bumbu masak utama untuk berbagai makanan Indonesia, kunir juga bermanfaat untuk mencegah sariawan, panas dalam, serta baik untuk wanita hamil dan menyusui. Cara sederhana
33. SPERMATOPHYTA
33
[2014]
untuk mengkonsumsi kunir adalah dengan memarut kunir dan memeras sari parutannya lalu merebusnya dengan air panas.
5) Mahkota Dewa
Beberapa manfaat tanaman ini untuk kesehatan adalah sebagai zat ampuh untuk detoksifikasi menghilangkan racun racun dalam tubuh, sumber anti bakteri dan virus, dapat meningkatkan sistim kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula dalam darah, mengurangi penggumpalan darah, melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh, mengurangi kandungan kolesterol dan resiko penyakit jantung koroner, mengandung antiinlamasi, sebagai anti oksidan dan dapat membantu mengurangi sakit pada saat pendarahan.
6) Mengkudu
Mengkudu yang dikenal dengan nama pace yang bermanfaat sebagai salah satu obat untuk mengurangi hipertensi, sakit kuning, demam, flu, batuk, dan sakit perut. Tanaman ini juga bermanfaat untuk kecantikan yaitu menghilangkan sisik pada kaki. Pada dasarnya buah mengkudu yang masak berbau tidak sedap, namun justru buah itulah yang mengandung banyak zat penting seperti morinda diol, morindone, morindin, damnacanthal, metil asetil, asam kapril dan sorandiyiol yang sangat bermanfaat untuk kesehatan.
7) Buah Merah
Buah merah sangat terkenal karena dipercaya dapat mengurangi virus HIV dalam darah. Buah ini dapat juga bermanfaat untuk mencegah penyakit mata, cacingan, kulit dan
34. SPERMATOPHYTA
34
[2014]
meningkatkan stamina tubuh. Selain itu buah merah dipercaya dapat mengobati penyakit kanker. Buah merah banyak mengandung antioksidan seperti karoten, beta haroten dan tokoferol serta asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, omega 3 dan omega 9 yang selain dapat meningkatkan daya tahan tubuh juga dapat menangkal pembentukan radikal bebas dalam tubuh.
8) Kencur
Kencur merupakan bumbu masak yang popular di kalangan masyarakat Indonesia. Kencur dipakai hampir di seluruh masakan Indonesia. Sebagai tanaman obat, kencur sangat bermanfaat untuk mengobati batuk, menghilangkan nafas tidak sedap, menghilangkan kembung dan mual masuk angin serta manfaat-manfaat lainnya. Selain diseduh sarinya setelah diperas, kunir juga dapat dimakan mentah-mentah.
B. Peranan Tumbuhan Dikotil Bagi Manusia
Berikut beberapa contoh tumbuhan monokotil yang bermanfaat bagi kehidupan manusia:
1) Tebu (Saccharum officinarum)
Sebagai bahan pemanis (pembuatan gula).
2) Pisang (Musa paradisiaca)
Akarnya untuk obat sakit perut, daunnya untuk membungkus makanan, buahnya untuk dimakan.
3) Kelapa (Cocos nucifera)
35. SPERMATOPHYTA
35
[2014]
Sebagai bahan pangan sumber lemak, daunnya untuk pembuatan atap, kayunya untuk papan.
4) Nanas (Ananas comosus)
Membantu proses pencernaan, sebagai sumber vitamin, untuk pembuatan produk minuman, dll.
5) Salak (Salacca zalacca)
Digunakan sebagai makanan serta untuk mempersenjatai pagar, atau untuk melindungi pohon yang tengah berbuah dari pencuri.
6) Serai (Andropogon nardus linn)
Sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan, dimanfaatkan sebagai tanaman obat.
36. SPERMATOPHYTA
36
[2014]
F. Evaluasi
Pilihan Ganda 1. Berikut ini beberapa jenis tumbuhan berbiji : 1.) Jambu monyet 2.) Mahoni 3.) Melinjo 4.) Kembang sepatu 5.) Damar 6.) Tanjung Yang tergolong gymnospermae adalah … a. 1, 2 b. 1, 3 c. 2, 4 d. 3, 5 e. 5, 6 2. Berikut ini yang bukan ciri-ciri tanaman dikotil adalah … a. berakar serabut b. berkambium c. tulang daun menjari atau menyirip d. berkas pengangkut teratur e. jumlah mahkota bunga 4, 5 atau kelipatannya
37. SPERMATOPHYTA
37
[2014]
3. Yang dimaksud dengan penyerbukan pada tumbuhan biji adalah … a. jatuhnya serbuk sari pada kepala putik b. bertemunya serbuk sari dengan sel telur c. bertemunya serbuk sari dengan bakal biji d. bertemunya benang sari dengan putik e. bertemunya sel sperma dari serbuk sari dengan sel telur pada putik 4. Padi (Oryza sativa) termasuk ke dalam famili ... a. Zingiberaceae b. Musaceae c. Poaceae atau Graminae d. Orchidaceae e. Arecaceae 5. Yang termasuk jenis angiospermae yang tumbuh di air adalah ... a. Teratai b. Kunyit c. Pisang d. Jagung e. Kencur 6. Tumbuhan Gymnospermae dikelompokkan mejadi empat. Tumbuhan berumah dua dan memiliki daun yang meranggas pada musim gugur, termasuk ke dalam kelompok ... a. Tumbuhan Gnetofita
38. SPERMATOPHYTA
38
[2014]
b. Tumbuhan Conifer c. Tumbuhan Cycad d. Tumbuhan Ginkgo e. Orchidaceae Teka-teki Silang Across 3. Tritium sativum 8. obat malaria 9. Nama lain tumbuhan berbiji 12. pembuluh tapis 14. daunnya untuk pembuatan atap 15. akarnya untuk obat sakit perut Down 1. tempat proses perkembangbiakan yang menghasilkan biji 2. Gnetum gnemon 4. tumbuhan berbiji terbuka 5. untuk menambah nafsu makan anak-anak 6. peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik 7. akar tunggang 10. contoh tumbuhan conifer 11. biji berkeping satu 13. cadangan makanan bagi embrio
40. SPERMATOPHYTA
40
[2014]
DAFTAR PUSTAKA Campbell, Neil A. dkk. Biologi Edisi Kedelapan Jilid II. Jakarta : Erlangga. 2012 www.pusatmateri.com/struktur-dan-fungsi-tumbuhan.html