SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 1
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan pada setiap individu berlangsung terus menerus dan tidak
dapat diulang kembali. Setiap individu pasti mengalami tahap pertumbuhan
(masa) dalam hidupnya. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai
dari hasil proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal
pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan ini
berkaitan dengan keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah yang herediter dalam
bentuk proses aktif secara berkesinambungan.
Apabila kita perhatikan dan kita ikuti pertumbuhan anak sejak lahir sampai
besar, akan didapatilah bahwa anak itu tumbuh secara berangsur-angsur
bersamaan dengan bertambahnya umur. Gejala-gejala pertumbuhan fisik hampir
selalui disertai dengan perubahan sikap dan perilaku. Perubahan tersbut
merupakan salah satu dampak dari pengalaman yang belum pernah
dirasakannya. Hal ini menyebabkan sering terjadinya permasalahan ataupun
ketidakseimbangan pada diri anak. Ketidakseimbangan ini lah yang dapat
memengaruhi pendidikan.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Makna karakteristik pertembuhan Fisik rnemaja
2. Perbedaan individu dalam pertumbuhan fisik
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbruuhan fisik
4. pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku
5. upaya membantu pertumbuhan fisik remaja dan imflikasinya dalam
penyelanggaraan pendidikan.
III. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 2
Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Dan
untuk menjelaskan tentang pertumbuhan fisik yang terjadi pada remaja..
Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERTUMBUHAN FISIK
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini
meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri
kelamin yang utama (primer) dan cirri kelamin kedua (sekunder).
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito;1991: 51)
urutan perubahan – perubahan fisik adalah sebagai berikut:
Pada anak perempuan :
1. Pertumbuhan tulang – tulang(badan menjadi tinggi, anggota – anggotan badan
menjadi panjang.
2. Pertumbuhan payudara
3. Tumbuh bulu halus yang gelap pada kemaluan.
4. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum pada setiap
tahunnya.
5. Bulu kemaluaan menjadi keriting.
6. Menstruasi atau haid
7. Tumbuh bulu-bulu ketiak
Pada anak laki-laki :
1. Pertumbuhan tulang-tulang
2. Testis ( buah pelir ) membesar
3. Tumbuh bulu kemaluaan halus, lurus dan berwarna gelap
4. Awal perubahan suara
5. Ejakulasi,( keluarnya air mani)
6. Bulu kemaluan menjadi keriting
7. Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya
8. Tumbuh rambut – rambut halus di wajah ( kumis, jenggot)
Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 4
9. Tumbuh bulu ketiak
10.Akhir perubahan suara
11.Rambut – rambut wajah bertambah gelap dan tebal
12.Tumbuh bulu di dada
B. PENYEBAB PERUBAHAN
Penyebabab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar
yang aktif bekerja pada system endokorin. Kelenjar pituitari yang terletak
didasar otak mengeluarkan dua macam hormon yang diduga erat ada
hubungannya dengan perubahan pada masa remaja. Kedua hormone itu adalah
pertumbuhan yang menjadi perubahan ukuran tubuh dan hormon gonadotropik
atau sering disebut hormon yang merangsang gonand yaitu merangsang
gonand agar mulai aktif bekerja. Tidak berapa lama sebelum saat remaja
dimulai diproduksi dan pada saat remaja dimulai diproduksi pada saat remaja
semakin banyak dihasilkan. Seluruh proses dikendalikan oleh perubahan yang
terjadi dalam kelenjar endokrin. Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang
dilakuakan olehrangsangan yang dilakukan kelenjar hypothalamus, yaitu
kelenjar yang dikenal sebagai kelenjar untuk merangsang pertumbuhan pada
saat remaja dan terletak di otak.
Meskipun kelenjar gonad atau kelenjar kelamin sudah ada dan aktif
sejak seorang dilahirkan, namun kelenjar ini seolah-olah tidur dan baru aktif
setelah diaktifkan oleh hormon gonadrotropik dari kelenjar pituitary pada saat si
anak memasuki tahap remaja. Segera telah tercapai kematangan alat kelamin,
maka hormon gonad akan menghentikan aktivitas hormon pertumbuhan.
Dengan demikian, pertumbuhan fisik akan terhenti. Keseimbangan yang tercipta
antara kelnjar pituitari dan gonad menimbulkan perkembangan fisikyang tepat
pula. Sebliknya bila terjadi gangguan dalam keseimbangan ini, maka akan
timbul penyimpangan pertumbuhan.
Selama masa remaja, seluruh tubuh mengalami perubahan, baik di
bagian luar maupun di bagian dalam tubuh, baik perubahan struktur tubuh
maupun fungsinya. Pada kenyataannya hampir semua bagian tubuh
Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 5
perubahannya mengikuti irama yang tetap, sehingga waktu kejadiaanyya dapat
diperkirakansebelumnya. Perbahan tersebut tampak jelas sekali pada bagian
perrtama masa remaja.
Adapun perubahan-perubahan fisik yang penting dan yang terjadi pada
masa remaja ialah :
1. Perubahan Ukuran Tubuh
irama pertumbuhan mendadak menjadi cepat sekitar 2 tahun sebelum anak ,
mencapai taraf pematangan kelaminnya. Setahun sebelum pematangan ini, anak
akan bertambah tinggi 10 sampai 15 cm dan bertambah berat 5 sampai 10 kg
setelah terjadi pematangan kelamin. Pertumbuhan tubuh selanjutnya masih terus
terjadi namun dalam tempo yang sedikit lebih lamban. Selama 4 tahun
pertumbuhan tinggi badan anak akan bertambah 25 persen dan berat tubuhnya
hampir mencapai dua kali lipat. Anak laki-laki tumbuh terus lebih cepat daripada
anak perempuan. Pertumbuhan anak laki-laki akan mencapai bentuk tubuh dewasa
pada usia 19 sampai 20 tahun sedang bagi anak perempuan pada usia 18 tahun.
2. Perubahn Proporsi Tubuh
Ciri tubuhnyang kurang proposional pada masa remaja ini tidak sama untuk seluruh
tubuh, ada pula bagian tubuh yang sama sekali proposional. Proporsi yang tidak
seimbang ini akan berlangsung terus sampai masa puber selesai dilalui
sepenuhnya mulai tampak seimbang menjadi proposi bagian tubuh dewasa .
Perubahan ini terjadi baik didalam maupun diluar . Misalnya , dimasa kanak kanak
jantungnya kecil sedangkan pebulu darah kulit kurang begitu tampak. Pada masa
puber yang terjadi malah sebeliknya. Dibagian luar tampak pertumbuhan kaki dan
tangan lebih panjang disbanding dengan tubuh.
3. Ciri kelamin yang utama
Pada masa kanak kanak, alat kelamin yang utama masih belum berkembang
dengan sempurna . Ketika memasuki masa remaja alat kelamin mulai berfungsi
pada saat ia ber umur 14 tahun , yaitu saat pertama kali anak laki laki mengalami “
mimpi basah “. Sedangkan pada anak perempuan, indung telurnya mulai berfungsi
pada usia 13 tahun, yaitu saat pertama kali mengalami menstruasi atau haid.
Bagian lain dari alat perkembangbiakan pada anak perempuan saat ini masih
Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 6
belum berkembang dengan sempurna, sehingga belum mampu mengandung anak
untuk beberapa bulan atau setahun lebih. Masa interval ini disebut sebagai “saat
steril” masa remaja.
4. Ciri kelamin kedua
Yang dimaksud dengan ciri kelamin kedua pada anak perempuan adalah:
membesarnya buah dada dan mencuatnya puting susu, pinggul melebar lebih lebar
dari lebar bahu, tumbuh rambut disekitar alat kelamin, tumbuh rambut ketiak, dan
suara bertambah nyaring. Sedang cirri kelamin kedua pada anak laki-laki adalah:
tumbuh kumis dan jenggot, otot-otot mulai tampak , pinggul melebar lebih lebar dari
lebar bahu, nada suara membesar, tumbuh jakun, tumbuh bulu ketiak, bulu dada,
dan bulu disekitar alat kelamin, serta perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar
dan pori-pori membesar.
Ciri-ciri kelamin kedua inilah yang membedakan bentuk fisik antara laki-laki dan
perempuan. Ciri ini pula yang seringkali merupakan daya tarik antar jenis kelamin.
Pertumbuhan tersebut berjalan seiring dengan perkembangan ciri kelaminyang
utama, dan keduanya akan mencapai taraf kematangan pada tahun pertama atau
tahun kedua masa remaja.
Perubanahn fisik sepanjang masa remaja meliputi dua hal, yaitu:
a. Percepatan pertumbuhan
Masa dan proses pertumbuhan tidak sama bagi semua remaja. Banyak
faktor individual mempengaruhi jalannya pertumbuhan ini, sehingga baik awal
maupun akhir prosesnya terjadi secara berbeda.
Pada titik awal mulainya pertumbuhan biasanya tidak terdapat banyak
berbeda, akan tetapi kecepatan pertumbuhan setiap individu menjadi sangat
berbeda sesuai dengan iramnya masaing-masin. Jadi perbedaan individual
tentang pertumbuhan tampak dalam perbedaan awal percepatan dan cepatnya
pertumbuhan.
1. Bagi remaja laki-laki permulaan percepatan pertumbuhan berbeda-beda dan
berkisar anatara 10,5 tahun dan 16 tahun.
Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 7
2. Bagi remaja perempuan, percepatan pertumbuhan dimulai antara umur 7,5
tahun dan 11,5 tahun dengan umur rata-rata 10,5 tahun. Puncak
pertambahan ukuran fisik dicapai pada umur 12 tahun, yakni kurang lebih
bertambah 6-11 cm setahun.
b. Proses kematangan seksual
Meskipun kematang seksual berlangsung dalam batas-batas tertentu dan
urutan tertentu dalam perkembangan ciri-ciri kelamin sekundernya, namun
kematangan seksual anak-anak remaja berjalan secara individual, sehingga
hanya mungkin untuk memberikan ukuran rata-rata dan penyebarannya saja.
Ada tiga kriteria yang mmebedakan anak laki-laki daripada anak
permepuan, yaitu dalam hal:
1. Kriteria Kematangan Seksual
Kriteria kematangan seksual tampak lebih jelas pada anak permepuan
daripada anak laki-laki. Menarche atau menstruasi pertama dipakai sebagai
tanda permulaan pubertas. Sesudah itu masih
dibutuhkan satu sampai satu setengah tahun lagi sebelum anak wanita
dapat betul-betul matang untuk bereproduksi.
Menstruasi merupakan ukuran yang baik karena hal itu menentukan
salah satu ciri kematangan seksual yang pokok, yaitu diposisi untuk konsepsi
(hamil) dan melahirkan. Disamping itu menstruasi juga merupakan
manifestasi yang jelas meskipun pada permulaannya terjadi pendaraan yang
masih sedikit.
Kriteria sejelas ini tidak terdapat pada anak laki-laki. Sehubungan
dengan ejakulasi (pelepasan air mani) pada laki-laki permulaannya masih
sangat sedikit, sehingga tidak jelas. Sering dipakai percepatan pertumbuhan
sebagai criteria penetapan titik awalmasa remaja, karena diketahui adanya
kolerasi anatara percepatan pertumbuhan itu dengan timbulnya tanda-tanda
kelamin sekunder maupun primer.
Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 8
2. Permulaan kematangan seksual
Permulaan kematangan seksual pada anak perempuan kira-kira 2
tahun lebih cepat mulainya daripada anak laki-laki. Menstruasi merupakan
tanda permulaan kematangan seksual dan terjadi sekita usia 13 tahun
dengan penyebaran normal anatara 10 sampai 16,5 tahun, jadi kira-kira satu
tahun sesudah dilaluinya puncak percepatan pertumbuhan.
Pada anak laki-laki baru terjadi produksi spermatozoa hidup selama
kira-kira satu tahun sesudah puncak percepatanperkembangan (kurang lebih
umur 14 tahun). Namun ejakulasi pertama mendahului puncak percepatan
perkembangan, tetapi dalam air mani baru terdapat sedikit sperma.
3. Urutan-urutan gejala-gejala kematangan seksual
Pada anak wanita kematangan dimulai dengan suatu tanda kelamin
sekunder dengan tumbuhnya buah dada (payudara) yang tampak dan
bagian puting susu yang mencuat. Hal ini terjadi pada usia anatara 8 dan13
tahun. Baru pada stadium kemudian, menjelang menstruasi, jaringan
pengikat disekitarnya mulai tumbbuh hingga payudara mulai memperoleh
bentuk yang dewasa. Kelenjar payudara baru mengadakan reaksi pada
masa kehamilan dengan suatu pembengkakan sedangkan produksi air susu
terjadi pada akhir kehamilan. Hal ini merupakan akibat reaksi-reaksi fisiologi
yang menyebabkan perubahan-perubahan pada organ-organ kelamin
internal dalam hipofise lobus frontalis.
Pada anak laki-laki, kematangan seksual dimulai pada pertumbuhan
testes yang dimulai anatar umur 9,5 dan 13,5 tahun dan berakhir antara 13,5
dan 17 tahun. Pada usia kurang lebih 15-16 tahun, pada anak laki-laki
maupun perempuan pangkal tenggorokannya (jakun) mulai membesar dan
menyebabkan pira suara menjadi lebih panjang. Anak laki-laki mengalami
hal itu lebih bnayak. Perubahan dalam pita suara tadi menyebabkan anak
gadis mendapatkan suara yang lebih tinggi dan lebih nayring, sedangkan
suara nak laki-laki berubah menjadi agak berat. Karena pertumbuhan
anatomi yang cepat mendahului penyesuaian urat sarafnya (urat sarafnya
Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 9
belum dapat cocok) maka timbullah keadaan yang kas pada anak laki-laki:
Terdengarlah suara yang tinggi diantara suara yang lebih berat. Seperti
halnya pada pertumbuhan anggota-anggota badan, maka keadaan tersebut
hanya bersifat sementara namun dalam waktu itu cukup memberikan alasan
untuk frustasi karena suara tidak mau menaati sipembicara (Monks, 1984:
288)
Dengan bertambahnya berta dan panjang badan, tampak kekuatan
juga bertambah. Hal ini tampak lebih jelas pada anak laki-laki daripada anak
perempuan. Pada anak permepuan pertambahan berat badan sebagian
besar disebabkan oleh tumbuhnya lemak yang membuat bentuk badan yang
khas perempuan. Selanjutnya, bertambahnya berat badan pada waktu ini
juga disebabkan oleh pertumbuhan kerangka (membesarnya pinggul) dan
hanya sebgian kecil saja disebabkan oleh pertumbuhan karena menjadi
kuatnya urat-uart daging.
Pada anak laki-laki disamping pertambahan dan penguatan uarat
daging dan otot-otot juga merupakn penyebab yang penting. Bersama-sama
dengan percepatan pertumbuhan pada anak laki-laki terjadi suatu
percepatan pertambahan kekuatan yang mencapai puncaknya pada umur
kira-kira 15-16 tahun, yaitu sesudah tercapai puncak-punacak
pertumbuhanya maka daging mengalami penguatan (pembesaran) yang
terutama menyebabakan bertambahnya kekuatan. Perrtumbuhan badan
yang berlebih-lebihan pada periode sebelumnya justru dapat melemahkan
badan.
C. KEANEKARAGAMAN PERUBAHAN PROPORSI TUBUH
Walaupun tampak adanya keteraturan dan sebelumnya dalam hal
perubahan proporsi tubuh, ternyata perubahan itu sendiri memperlihatkan
keanekaragaman.
Sewaktu masih kecil anak-anak, bentuk tubuh mereka tidak terlalu kentara
perbedaannya, namun pada akhir masa kanak-kanak, saat mulai memasuki
tahap remaja, perbedaan bentuk tubuuh antar anak laki-laki dan anak
Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 10
perempuan semakin jelas. Remaja laki-laki cenderung menuju bentuk tubuh
mesomorf (cenderung menjadi anak kekar, berat, dan segitiga), sedangkan
anak perempuan kalau tidak endomorf (cenderung menjadi gemuk dan berat)
akan memperlihatkan cirri ektomorf (cenderung kurus dan bertulang pajang).
Sekalipun demikian dalam kelompok anak laki-laki dan anak perempuan
juga terdapat perbedaan, sehingga tidak dapat dikatakan harus tepat sama.
Pada kelompok anak laki-laki mungkin saja ada yang memperlihatkan bentuk
tubuh ektomorf atau endomorf dan sebaliknya pada anak perempuan ada
yang tubuhnya berbentuk mesomorf.
Seperti yang dikemukakan terdahaulu, selama masa remaja ini seuruh
tubh mengalami perubahan, baik di bagian luar maupun di bagian dalam
tubuh, baik dalam struktur tubuh maupun dalam fungsinya. Hamper untuk
semua bagian, ternyata perubahan mengikuti jadwal waktu yang dapat
diperkirakan sebelumnya.
Jadi, bila system endokrin berfungsi normal, maka akan memperliatkan
ukuran tubuh yang normal pula. Sebaliknya bila anak mengalami kekurangan
hormone pertumbuhannya, maka akan menjadi kecil seperti orang kerdil,
sedangkan yang kelebihan hormone pertmbuhan akan tumbuh menjdi terlalu
besar sehingga tidak sesuai denagn anak sebayanya.
Kondisi-kondisi lain yang mempengaruhi pertumbuhan fisik anak antar lain
adalah:
1. Pengaruh Keluarga
Pengaruh factor keluarga disini meliputi factor keturunan maupun factor
lingkungan. Karena factor keturunan, seorang anak dapat tinggi atau panjang
daripada anak lainnya sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya
atau kakeknya tinggi dan pajang. Factor lingkungan akan membantu
menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa anak
tersebut. Pada setiap tahap usia, lingkunag lebih banyak pengaruhnya terhadap
berat tubuh daripada terhadap tinggi tubuh.
2. Pengaruh Gizi
Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 11
Anak-anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi
tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkan dengan
mereka yang kurang memperoleh gizi. Lingkunagan dapat memberikan
pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau
mempercepat potensi untuk pertumbuhan di masa remaja.
3. Ganguan Emosional
Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan
menyebabkan terbentuknaya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan
membawa akibat berkurangnya pembentuakan hormon pertumbuhan di kelenjar
pituitary. Biala terjadi hal demikian, pertumbuhan awal remajanya akan
terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
4. Jenis kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak
perempuan. Kecuali pada usia antara 12 dan 15 tahun. Anak perempuan
biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki.
Terjadinya perbedaan berat tubuh ini karena bentuk tulang dan otot pada anak
laki-laki memang berbeda dari anak perempuan.
5. Status Sosial Ekonomi
Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi
rendah, cenderung lebih kecil daripada anak yanga berasal dari keluarga yang
status sosial-ekonominya tinggi.
6. Kesehatan
Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tbuh yang
lebih berat daripada anak yang sering sakit.
7. Pengaruh Bentuk Tubuh
Bangun/bentuk tubuh, apakah mesamorf, ektomorf, atau endomorph,
akan mempengaruhi besar kecilnya tubuh anak. Misalnya anak yang bangun
Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 12
tubuhnya mesomorf akan lebih besar daripada yang endomorph atau anak yang
ektomorf, karena memang lebih gemuk dan lebih berat.
Perubahan psikologis muncul antara lain sebagi akibat dari perubahan-
perubahan fisik. Diantara perubahan-perubahan fisik itu, yang terbesar
pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh
(badan menjadi makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat
reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan “mimpi basah” yang pertama
pada laki-laki), dan tanda-tanda kelamiin kedua yang tumbuh.
Perubahan-perubahan fisik itu, menyebabkan kecangggunagan bagi
remaja karena ia harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
terjadi pada dirinya sendiri. Pertumbuhan badan yang mencolok misalnya, atau
pembesaran payudara yang cepat, membuat remaja merasa tersisih dari teman-
temannya. Demikian pula dalam mengahdapi haid dan “mimpi” yang pertama,
anak-anak remaja itu perlu mengadakan penyesuaian tingkah laku yang tidak
ada dukungan dari orang tua.
Perubahan fisik hamper selalu dibarengi dengan perubahan perilaku dan
sikap. Keadaan ini seringkali menjadi sedikit parah karena sikap orang-orang
yang di sekililingnya dan sikapnya sendiri dalam menanggapi perubahan fisik itu.
Dalam masa remaja, perubahan yang terjadi sangat mencolok dan jelas
sehingga dapat mengganggu keseimbangan yan sebelumnya sudah terbentuk.
Perilaku mereka mendadak menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan
norma sosial yang berlaku. Oleh karena itu, masa ini seringkali dinamakn
sebagai “masa negative”. Pada saat irama pertumbuhan sudah sedikit lamabt
dan perubahab tumbuhnya telah sempurna, maka akan terjadi keseimbangan
kembali.
Meskipun pengaruh pubertas terhadap anak-anak berbeda-beda, cara
meraka melampiaskan gangguan ketidakseimbangan tampaknya sama. Sama.
Beberapa bentuk pelampiasan yang dapat terlihat adalah mudah tersinggung,
tidak dapat diikuti jalan pemikirannya ataupun perasaannya, ada kecenderungan
menarik diri dari keluarga atau teman, lebih senang menyendiri, menentang
kewenangan (misalnya orang tua dan guru), sangat mendambakan kemandirian,
Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 13
sangat kritis terhadap orang lain, tidak suka melakukan tugas di rumah ataupun
di sekolah, dan sangat tampak bahwa dirinya tidak bahagia.
Karena memang sedang terjadi perubahan beberapa kelenjar
pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam bentuk dan
ukuran tubuhnya, anak-anak remaja ini secara fisik seringkali merasa tidak
nyaman, misalnya ada keluhan, gelisah, nafsu makan berkurang, gangguan
pencernaan, sakit kepala, sakit punggung, dan bagainya yang umumnya
mencerminkan adanya perasaan tidak nyaman karena tubuhnya sedang
bertambah panjang .Gangguan ini lebih banyak menghigapi anak perempuan
daripada anak laki-laki, bahkan beberapa anak laki-lakin sama sekali tidak
merasakan hal-hal yang disebutkan di atas. Semua gangguan itu tampaknya
tidak mendorong anak remaja berprilaku sesuai dengan harapan masyarakat.
Pada saat ini, tampaknya hanya sedikit remaja yang mengalami kurang darah,
yang lebih menonjol memang kurangnya nafsu makan, tetapi ini tidak
mempengaruhi keadaan kimia darahnya. Bila sampai pada keadaan kekurangan
darah maka anak akan mengalami gangguan karena adanya ketegangan
emosional.
Anak-anak remaja ini tampaknya juga terlalu memperhatikan keadaan
tubuhnya yang sedang mengalami proses perubahan. Tanggapan atas
perubahan dirinya itu dapat digolongkan menjadi dua, yaitu mereka yang terlalu
memperhatikan normal tidaknya dirinya dan meraka yang terlalu memikirkan
tepat tidaknya kehidupan kelaminnya. Bila mereka memperhatikan teman
sebayanya, kemudian ternyata dirinya berbeda dari mereka maka akan segera
muncul pikirannya tentang normal tidaknya dirinya. Misalnya, hanya berbeda
dalam hal kecepatan pertumbuhan sudah dapat menimbulkan kekhawatiran
dalam dirinya. Anak-anak yang tergolong cepat dan lebih awal tumbuh, sering
merasa khawatir bahwa pasda masa dewasanya nanti tubuhnya akan terlalu
tinggi, sedangkan anak yang tumbuh pendek sampai dewasa akan merasa
khawatir pertumbuhan dan kehidupan kelaminnya tidak akan berkembang
normal.
Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 14
Bila mereka ketinggalan dari sebayanya dalam hal minat dan kegiatan
lain, atau kurang berminat dalam kegiatan teman sebayanya, mereka lalu
khawatir apakah mereka akan pernah menjadi dewasa. Terlalu memperhatikan
keadaan kehidupan kelaminnya, juga merupakan hal yang biasa terjadi dalam
tahap ini. Pada saat seseorang mencapai masa remaja, dalam pikirannya telah
terbentuk konsep tertentu mengenal wajar tidaknya kehidupan kelamin dalam
penampilan seseorang. Konsep ini terbentuk melalui pengalaman si anak sehari
hari misalnya dari televisi, bioskop, buku cerita, komik, atau dari orang-orang di
sekelilingnya yang dikagumi. Bila mereka berpendapat bahwa dirinya kurang
memenuhi persyaratan, maka ia segera menentukan bahwa dirinya memang
tidak wajar. Sayanganya konsep yang telah terbenrtuk ini sukar sekali
dihilangkan bahkan mungkin dapat menetap seumur hidupnya.
Salah satu dari beberapa konsekuensi masa remaja yang paling penting
adalah pengaruh jangka panjangnya terhadap sikap, perilaku sosial, minat, dan
kepribadian, kalau sikap dan prilaku remaja kurang dapat diterima, yang
sebenarnya merupakan salah satu ciri dari kehidupan remaja, dapat menghilang
setelah tercapainya keseimbangan, maka keadaan ini tidak begitu parah. Akan
tetapi, sejumlah studi telah menemukan bahwa ciri kepribadian dan sikap
tertentu yang sudah terbentuk ini biasanya sulit dihilangkan, bahkan dalam
beberapa kasus tampak semakin parah.
Pengaruh ketidaknyamanan pada masa remaja yang paling menetap
adalah dalam hal penyimpangan usia kematangan kelaminnya. Perkembangan
kehidupan kelamin yang tidak wajar, akan menimbulkan pengaruh pada anak
laki-laki dan juga pada anak perempuan, bahkan pengaruh itubtidak hanya
terjadi di masa remaja bahkan dapat berlanjut lebih lama lagi. Bagi anak laki-laki
yang mengalami perkembangan kelamin lebih awal,secara sosial lebih
menguntungkan, sedangkan bagi anak perempuan tidak demikian halnya. Tinggi,
berat, dan kekuatan tubuh yang jauh melebihi teman sebayanya bagi anak laki –
laki akan dapat meningkatkan citra diri nya di depan teman sebayanya dari dua
jenis kelamin. Sebaliknya bila kematangan kelamin ini terlau cepat terjadi pada
anak gadis, maka iya akan memperoleh sebutan yang tidak menyenangkan.
Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 15
Keadaan ini sering kali menimbulkan pengaruh buruk pada anak perempuan ,
baik itu masa remaja maupun di kemudian hari . anak perempuan yang termasuk
lambat dalam kematangan kelaminnya biasanya akan terlepas dari masalah itu,
tetapi sebaiknya bagi anak laki – laki yang terlambat kematangan kelaminnya ,
iya akan kehilangan kesempatan untuk menaikan citra dirinya , kurang di hargai
dan sering kali di abaikan
Remaja yang banyak perhatiannya terhadap kelompok prilaku remaja itu
akan banyak di pengaruhi prilaku kelompoknya . kelompok remaja dapat
terbentuk di dalam sekolah seperti pada kelompok olahraga , kelompok seni ,
kelompok belajar , dan semacamnya. Begitu pula kelompok remaja dapat
terbentuk di luar sekolah seperti kelompok olahraga , kesenian , pramuka dan
sebagainya
Jenis kegiatan kelompok sering kali ditentukan oleh kelompok itu sendiri ,
sehingga di samping banyak kegiatan yang bernilai positif juga terdapat kegiatan
yang bernilai negative . kegiatan bernilai positive seperti olahraga , pramuka, dan
seni dapat memupuk pertumbuhan fisik remaja , sedangkan yang bernilai
negative seperti ngebut , begadang di malam hari, minum – minuman keras ,
akan mengganggu kesehatan dan keselamatan. Dengan demikian ,
pengembangan program kelompok remaja kearah kegiatan yang bernilai positive
oleh para tokoh masyarakat dan sekolah , merupakan upaya untuk membantu
para remaja dalam pertumbuhan fisik mereka
Pengembangan kegiatan pramuka , penyelenggaraan senam dan
kesegaran jasmani, dan pembiasaan hidup bersih perlu di program sebagai
kegiatan co-kurikuler dan ekstrakurikuler perlu diselenggarakan secara baik.
Pembentukan kelompok belajar atas bimbingan guru merupakan kegiatan yang
dapat membentuk mereka untuk belajar teratur dan bertanggung jawab
Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 16
BAB III
KESIMPULAN
Pertumbuhan fisik adalah perubahan – perubahan fisik yang terjadi dan merupakan
gejala primer dalam pertumbuhan remaja . perubahan fisik tersebut bukan saja
menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh , melainkan
juga meliputi perubahan ciri – ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kelamin
kedua. baik pada remaja laki – laki maupun pada remaja wanita , perubahan fisik
tersebut mengikuti urutan – urutan tertentu.
Pada dasarnya berubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar pituitari dan
kelenjar hypothalamus . kedua kelenjar itu masing – masing menyebabkan terjadinya
pertumbuhan tubuh dan merangsang aktivitas serta pertumbuhan alat kelamin utama
dan kedua pada remaja. Kelenjar pituitary yang terletak di dasar otak mengeluarkan
dua macam hormone ,yaitu hormone pertumbuhan dan hormone gonagotropik yang
berfungksi mengaktifkan kelenjar kelamin. Pertumbuhan fisik yang tepat akan dapat
dicapai apabila terjadi keseimbangan kerja kelenjar pituitary dan gonadotropik.
Pertumbuhan fisik remaja ditandai oleh (i) perubahan ukuran tubuh , yang selama
masa remaja pertumbuhan tinggi badan bertambah 25% dan berat badan bertambah
ekitar 200% atau dua kali lipat (ii) proporsi tubuh yang kurang proporsional , (iii) ciri
kelamin utama , yaitu kematangan fungsi alat kelamin utama yang pada wanita
mengalami menstruasi pertama dan pada laki – laki mengalami ‘mimpi pertama’ dan (iv)
ciri kelamin kedua seperti pinggul melebar dan mencuatnya puting susu pada wanita
dan tumbuhnya kumis dan jenggot serta bulu di sekitar kelamin, dan membesarnya
jakun pada laki-laki.
Urutan dan irama pertumbuhan disik anatara laki-laki dan permepuan tidak sama, yaitu
pada wanita dua tahun lebih cepat dewasa daripada laki-laki. Beberapa faktor yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik ini adalah:
(i) Faktor keluarga, yaitu meliputi faktor keturunan dan lingkungan keluarga,
(ii) Faktor gizi, yang erat hubungannya dengan kondisi sosial ekonomi keluarga,
Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 17
(iii) Faktor emosional, yang bertalian dengan gangguan emosional yang dialami selama
perkembangannya,
(iv) Faktor jenis kelamin, dimana laki-laki cenderung memiliki ukuran tubuh lebih tinggi
dan lebih berat disbandingkan dengan wanita, dan
(v) Faktor kesehatan.
Pertumbuhan fiisik mempengaruhi perkembangan tingkah laku remaja, yang hal ini
tampak pada perilaku yang canggung dalam proses penyesuaian diri remaja, isolasi diri
dari pergaulan, perilaku emosional seperti gelisah dan mudah tersinggung serta
“melawan” kewenangan, dan semacamnya.
Remaja yang banyak memperhatikan kelompok sebaya perlu mendapatkan perhatian
dari para pendidik dalam proses pendidikan. Kegiatan seperti dorongan untuk belajar
kelompok, pembentukan kelompok olah raga, kegiatan pramuka, dan pembiasaan
hidup sehat peru dikembangkan. Di sekolah, kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler
perlu diselenggarakan secara terprogram.

More Related Content

What's hot

Science f3 chap 05 pertumbuhan
Science f3 chap 05 pertumbuhanScience f3 chap 05 pertumbuhan
Science f3 chap 05 pertumbuhanzealot90
 
Growth and development
Growth and developmentGrowth and development
Growth and developmentAndreasKevin6
 
pengembanganpesertadidik
pengembanganpesertadidikpengembanganpesertadidik
pengembanganpesertadidikuswatun132749
 
Kb1 konsep dasar tumbuh kembang
Kb1 konsep dasar tumbuh kembangKb1 konsep dasar tumbuh kembang
Kb1 konsep dasar tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Perkembangan Fisik dan Psikis
Perkembangan Fisik dan PsikisPerkembangan Fisik dan Psikis
Perkembangan Fisik dan PsikisTiti Imansari
 
Pengembangan peserta diudik
Pengembangan peserta diudikPengembangan peserta diudik
Pengembangan peserta diudikrida132819
 
Kesja madya 2
Kesja madya 2Kesja madya 2
Kesja madya 2Lalut Tok
 
Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan pjj_kemenkes
 
Ppt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remaja
Ppt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remajaPpt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remaja
Ppt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remajaDita Yuniarti
 
SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...
SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...
SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...nor rahmah
 
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1Casini Mu'thi
 
konsep perkembangan manusia
konsep perkembangan manusiakonsep perkembangan manusia
konsep perkembangan manusiabagus maulana
 
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan pjj_kemenkes
 
Indikator pemantauan tumbang
Indikator pemantauan tumbangIndikator pemantauan tumbang
Indikator pemantauan tumbangAsih Astuti
 

What's hot (20)

tumbuh kembang wanita
tumbuh kembang wanitatumbuh kembang wanita
tumbuh kembang wanita
 
PKK (ckinda)
PKK (ckinda)PKK (ckinda)
PKK (ckinda)
 
Kandungan
KandunganKandungan
Kandungan
 
Science f3 chap 05 pertumbuhan
Science f3 chap 05 pertumbuhanScience f3 chap 05 pertumbuhan
Science f3 chap 05 pertumbuhan
 
Growth and development
Growth and developmentGrowth and development
Growth and development
 
pengembanganpesertadidik
pengembanganpesertadidikpengembanganpesertadidik
pengembanganpesertadidik
 
Kb1 konsep dasar tumbuh kembang
Kb1 konsep dasar tumbuh kembangKb1 konsep dasar tumbuh kembang
Kb1 konsep dasar tumbuh kembang
 
Pertumbuhan
PertumbuhanPertumbuhan
Pertumbuhan
 
Umbuh kembang
Umbuh kembangUmbuh kembang
Umbuh kembang
 
Perkembangan Fisik dan Psikis
Perkembangan Fisik dan PsikisPerkembangan Fisik dan Psikis
Perkembangan Fisik dan Psikis
 
Pengembangan peserta diudik
Pengembangan peserta diudikPengembangan peserta diudik
Pengembangan peserta diudik
 
Pubertas prekoks
Pubertas prekoksPubertas prekoks
Pubertas prekoks
 
Kesja madya 2
Kesja madya 2Kesja madya 2
Kesja madya 2
 
Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan
 
Ppt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remaja
Ppt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remajaPpt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remaja
Ppt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remaja
 
SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...
SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...
SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...
 
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
 
konsep perkembangan manusia
konsep perkembangan manusiakonsep perkembangan manusia
konsep perkembangan manusia
 
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
Prakonsepsi, Konsepsi dan Kehamilan
 
Indikator pemantauan tumbang
Indikator pemantauan tumbangIndikator pemantauan tumbang
Indikator pemantauan tumbang
 

Viewers also liked

Profil Wirausahawan Sukses - KI Ageng Widyanto Suryo Buwono
Profil Wirausahawan Sukses - KI Ageng Widyanto Suryo BuwonoProfil Wirausahawan Sukses - KI Ageng Widyanto Suryo Buwono
Profil Wirausahawan Sukses - KI Ageng Widyanto Suryo BuwonoTutik SR
 
Scot-Cloud 2015
Scot-Cloud 2015Scot-Cloud 2015
Scot-Cloud 2015Ray Bugg
 
Design for Learning: The Future of the Web (Well, for 5 Years)
Design for Learning: The Future of the Web (Well, for 5 Years)Design for Learning: The Future of the Web (Well, for 5 Years)
Design for Learning: The Future of the Web (Well, for 5 Years)Andrew Boardman
 
Classes of Words
Classes of WordsClasses of Words
Classes of WordsTutik SR
 
The power of pretending
The power of pretendingThe power of pretending
The power of pretendingTutik SR
 
12 Months of Awesome (Content) for Socially Responsible Businesses
12 Months of Awesome (Content) for Socially Responsible Businesses12 Months of Awesome (Content) for Socially Responsible Businesses
12 Months of Awesome (Content) for Socially Responsible BusinessesAndrew Boardman
 
High Level Conference on Jordan’s Water Crisis - December 2, 2013
High Level Conference on Jordan’s Water Crisis - December 2, 2013High Level Conference on Jordan’s Water Crisis - December 2, 2013
High Level Conference on Jordan’s Water Crisis - December 2, 2013Nicholas Harnish
 
Characterizing High-Speed Serial Communications Links Requires Some Analog Sa...
Characterizing High-Speed Serial Communications Links Requires Some Analog Sa...Characterizing High-Speed Serial Communications Links Requires Some Analog Sa...
Characterizing High-Speed Serial Communications Links Requires Some Analog Sa...Hamed M. Sanogo
 
The Top Down
The Top Down The Top Down
The Top Down Tutik SR
 
Ijciss1 april2612 A STUDY ON CELLULAR SERVICE INDUSTRY ON ITS SERVICE QUALITY...
Ijciss1 april2612 A STUDY ON CELLULAR SERVICE INDUSTRY ON ITS SERVICE QUALITY...Ijciss1 april2612 A STUDY ON CELLULAR SERVICE INDUSTRY ON ITS SERVICE QUALITY...
Ijciss1 april2612 A STUDY ON CELLULAR SERVICE INDUSTRY ON ITS SERVICE QUALITY...IJMR Journal
 
Social Construction of Nature
Social Construction of Nature Social Construction of Nature
Social Construction of Nature Mary Schaeffer
 
AN ANALYSIS OF CHILD ABUSE IN INDIAN SCENARIO
AN ANALYSIS OF CHILD ABUSE IN INDIAN SCENARIOAN ANALYSIS OF CHILD ABUSE IN INDIAN SCENARIO
AN ANALYSIS OF CHILD ABUSE IN INDIAN SCENARIOIJMR Journal
 
Winter in-tokyo
Winter in-tokyoWinter in-tokyo
Winter in-tokyoTutik SR
 

Viewers also liked (20)

Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
 
Buku Tumbuhan Berbiji
Buku Tumbuhan BerbijiBuku Tumbuhan Berbiji
Buku Tumbuhan Berbiji
 
Profil Wirausahawan Sukses - KI Ageng Widyanto Suryo Buwono
Profil Wirausahawan Sukses - KI Ageng Widyanto Suryo BuwonoProfil Wirausahawan Sukses - KI Ageng Widyanto Suryo Buwono
Profil Wirausahawan Sukses - KI Ageng Widyanto Suryo Buwono
 
Motion and Speed
Motion and SpeedMotion and Speed
Motion and Speed
 
Scot-Cloud 2015
Scot-Cloud 2015Scot-Cloud 2015
Scot-Cloud 2015
 
Design for Learning: The Future of the Web (Well, for 5 Years)
Design for Learning: The Future of the Web (Well, for 5 Years)Design for Learning: The Future of the Web (Well, for 5 Years)
Design for Learning: The Future of the Web (Well, for 5 Years)
 
Classes of Words
Classes of WordsClasses of Words
Classes of Words
 
The power of pretending
The power of pretendingThe power of pretending
The power of pretending
 
12 Months of Awesome (Content) for Socially Responsible Businesses
12 Months of Awesome (Content) for Socially Responsible Businesses12 Months of Awesome (Content) for Socially Responsible Businesses
12 Months of Awesome (Content) for Socially Responsible Businesses
 
High Level Conference on Jordan’s Water Crisis - December 2, 2013
High Level Conference on Jordan’s Water Crisis - December 2, 2013High Level Conference on Jordan’s Water Crisis - December 2, 2013
High Level Conference on Jordan’s Water Crisis - December 2, 2013
 
IPTEK
IPTEKIPTEK
IPTEK
 
Motion and Speed
Motion and SpeedMotion and Speed
Motion and Speed
 
Fiori
FioriFiori
Fiori
 
Characterizing High-Speed Serial Communications Links Requires Some Analog Sa...
Characterizing High-Speed Serial Communications Links Requires Some Analog Sa...Characterizing High-Speed Serial Communications Links Requires Some Analog Sa...
Characterizing High-Speed Serial Communications Links Requires Some Analog Sa...
 
The Top Down
The Top Down The Top Down
The Top Down
 
Ijciss1 april2612 A STUDY ON CELLULAR SERVICE INDUSTRY ON ITS SERVICE QUALITY...
Ijciss1 april2612 A STUDY ON CELLULAR SERVICE INDUSTRY ON ITS SERVICE QUALITY...Ijciss1 april2612 A STUDY ON CELLULAR SERVICE INDUSTRY ON ITS SERVICE QUALITY...
Ijciss1 april2612 A STUDY ON CELLULAR SERVICE INDUSTRY ON ITS SERVICE QUALITY...
 
Social Construction of Nature
Social Construction of Nature Social Construction of Nature
Social Construction of Nature
 
SITE Institute
SITE InstituteSITE Institute
SITE Institute
 
AN ANALYSIS OF CHILD ABUSE IN INDIAN SCENARIO
AN ANALYSIS OF CHILD ABUSE IN INDIAN SCENARIOAN ANALYSIS OF CHILD ABUSE IN INDIAN SCENARIO
AN ANALYSIS OF CHILD ABUSE IN INDIAN SCENARIO
 
Winter in-tokyo
Winter in-tokyoWinter in-tokyo
Winter in-tokyo
 

Similar to Pertumbuhan Fisik

Perkembangan fizikal
Perkembangan fizikalPerkembangan fizikal
Perkembangan fizikalPieja Hanhae
 
Perkembangan fisik manusia
Perkembangan fisik manusiaPerkembangan fisik manusia
Perkembangan fisik manusiaPuputPutriWulan
 
276973605-Pemantauan-Tumbuh-Kembang-Bayi.pptx
276973605-Pemantauan-Tumbuh-Kembang-Bayi.pptx276973605-Pemantauan-Tumbuh-Kembang-Bayi.pptx
276973605-Pemantauan-Tumbuh-Kembang-Bayi.pptxAnjarVessalius
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Istna Zakia Iriana
 
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaSatuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaWarung Bidan
 
Deteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangDeteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangREISA Class
 
siklus reproduksi.pptx
siklus reproduksi.pptxsiklus reproduksi.pptx
siklus reproduksi.pptxwillyastriana
 
Kb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangKb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
SEKSUALITI DAN SAYA : KEMAHIRAN KESELAMATAN DIRI
SEKSUALITI DAN SAYA : KEMAHIRAN KESELAMATAN DIRISEKSUALITI DAN SAYA : KEMAHIRAN KESELAMATAN DIRI
SEKSUALITI DAN SAYA : KEMAHIRAN KESELAMATAN DIRIRafiza Diy
 
Ilmu Kesehatan
Ilmu KesehatanIlmu Kesehatan
Ilmu KesehatanEliShofana
 
Tumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anakTumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anakKANDA IZUL
 
Pengertian pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik anak usia MI.docx
Pengertian pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik anak usia MI.docxPengertian pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik anak usia MI.docx
Pengertian pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik anak usia MI.docx16INDIRAHMAH
 
Bab 3 ppt(1).pptx
Bab 3 ppt(1).pptxBab 3 ppt(1).pptx
Bab 3 ppt(1).pptxekarahayu55
 
1a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Masa Pubertas.pptx
1a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Masa Pubertas.pptx1a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Masa Pubertas.pptx
1a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Masa Pubertas.pptxNikmatulNikmah
 
BIMBINGAN TINGKAHLAKU MURID MURID BAB 1 - 8
BIMBINGAN TINGKAHLAKU MURID MURID BAB 1 - 8BIMBINGAN TINGKAHLAKU MURID MURID BAB 1 - 8
BIMBINGAN TINGKAHLAKU MURID MURID BAB 1 - 8NurInsyirah42
 
GIZI ANAK 2-6TH.pdf
GIZI ANAK 2-6TH.pdfGIZI ANAK 2-6TH.pdf
GIZI ANAK 2-6TH.pdfChensyAsia1
 

Similar to Pertumbuhan Fisik (20)

Perkembangan fizikal
Perkembangan fizikalPerkembangan fizikal
Perkembangan fizikal
 
Fisiologi anak2
Fisiologi anak2Fisiologi anak2
Fisiologi anak2
 
Modul 5 kb 1
Modul 5 kb 1Modul 5 kb 1
Modul 5 kb 1
 
Perkembangan fisik manusia
Perkembangan fisik manusiaPerkembangan fisik manusia
Perkembangan fisik manusia
 
276973605-Pemantauan-Tumbuh-Kembang-Bayi.pptx
276973605-Pemantauan-Tumbuh-Kembang-Bayi.pptx276973605-Pemantauan-Tumbuh-Kembang-Bayi.pptx
276973605-Pemantauan-Tumbuh-Kembang-Bayi.pptx
 
Makalah pp didik
Makalah pp didikMakalah pp didik
Makalah pp didik
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
 
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaSatuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balita
 
ciri pubertas.pptx
ciri pubertas.pptxciri pubertas.pptx
ciri pubertas.pptx
 
Deteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbangDeteksi dini gangguan tumbang
Deteksi dini gangguan tumbang
 
siklus reproduksi.pptx
siklus reproduksi.pptxsiklus reproduksi.pptx
siklus reproduksi.pptx
 
Kb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembangKb1 konsep tumbuh kembang
Kb1 konsep tumbuh kembang
 
SEKSUALITI DAN SAYA : KEMAHIRAN KESELAMATAN DIRI
SEKSUALITI DAN SAYA : KEMAHIRAN KESELAMATAN DIRISEKSUALITI DAN SAYA : KEMAHIRAN KESELAMATAN DIRI
SEKSUALITI DAN SAYA : KEMAHIRAN KESELAMATAN DIRI
 
Ilmu Kesehatan
Ilmu KesehatanIlmu Kesehatan
Ilmu Kesehatan
 
Tumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anakTumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anak
 
Pengertian pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik anak usia MI.docx
Pengertian pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik anak usia MI.docxPengertian pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik anak usia MI.docx
Pengertian pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik anak usia MI.docx
 
Bab 3 ppt(1).pptx
Bab 3 ppt(1).pptxBab 3 ppt(1).pptx
Bab 3 ppt(1).pptx
 
1a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Masa Pubertas.pptx
1a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Masa Pubertas.pptx1a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Masa Pubertas.pptx
1a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Masa Pubertas.pptx
 
BIMBINGAN TINGKAHLAKU MURID MURID BAB 1 - 8
BIMBINGAN TINGKAHLAKU MURID MURID BAB 1 - 8BIMBINGAN TINGKAHLAKU MURID MURID BAB 1 - 8
BIMBINGAN TINGKAHLAKU MURID MURID BAB 1 - 8
 
GIZI ANAK 2-6TH.pdf
GIZI ANAK 2-6TH.pdfGIZI ANAK 2-6TH.pdf
GIZI ANAK 2-6TH.pdf
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

Pertumbuhan Fisik

  • 1. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 1 BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Pertumbuhan pada setiap individu berlangsung terus menerus dan tidak dapat diulang kembali. Setiap individu pasti mengalami tahap pertumbuhan (masa) dalam hidupnya. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai dari hasil proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan ini berkaitan dengan keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Apabila kita perhatikan dan kita ikuti pertumbuhan anak sejak lahir sampai besar, akan didapatilah bahwa anak itu tumbuh secara berangsur-angsur bersamaan dengan bertambahnya umur. Gejala-gejala pertumbuhan fisik hampir selalui disertai dengan perubahan sikap dan perilaku. Perubahan tersbut merupakan salah satu dampak dari pengalaman yang belum pernah dirasakannya. Hal ini menyebabkan sering terjadinya permasalahan ataupun ketidakseimbangan pada diri anak. Ketidakseimbangan ini lah yang dapat memengaruhi pendidikan. II. RUMUSAN MASALAH 1. Makna karakteristik pertembuhan Fisik rnemaja 2. Perbedaan individu dalam pertumbuhan fisik 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbruuhan fisik 4. pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku 5. upaya membantu pertumbuhan fisik remaja dan imflikasinya dalam penyelanggaraan pendidikan. III. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
  • 2. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 2 Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Dan untuk menjelaskan tentang pertumbuhan fisik yang terjadi pada remaja..
  • 3. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 3 BAB II PEMBAHASAN A. PERTUMBUHAN FISIK Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan cirri kelamin kedua (sekunder). Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito;1991: 51) urutan perubahan – perubahan fisik adalah sebagai berikut: Pada anak perempuan : 1. Pertumbuhan tulang – tulang(badan menjadi tinggi, anggota – anggotan badan menjadi panjang. 2. Pertumbuhan payudara 3. Tumbuh bulu halus yang gelap pada kemaluan. 4. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum pada setiap tahunnya. 5. Bulu kemaluaan menjadi keriting. 6. Menstruasi atau haid 7. Tumbuh bulu-bulu ketiak Pada anak laki-laki : 1. Pertumbuhan tulang-tulang 2. Testis ( buah pelir ) membesar 3. Tumbuh bulu kemaluaan halus, lurus dan berwarna gelap 4. Awal perubahan suara 5. Ejakulasi,( keluarnya air mani) 6. Bulu kemaluan menjadi keriting 7. Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya 8. Tumbuh rambut – rambut halus di wajah ( kumis, jenggot)
  • 4. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 4 9. Tumbuh bulu ketiak 10.Akhir perubahan suara 11.Rambut – rambut wajah bertambah gelap dan tebal 12.Tumbuh bulu di dada B. PENYEBAB PERUBAHAN Penyebabab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang aktif bekerja pada system endokorin. Kelenjar pituitari yang terletak didasar otak mengeluarkan dua macam hormon yang diduga erat ada hubungannya dengan perubahan pada masa remaja. Kedua hormone itu adalah pertumbuhan yang menjadi perubahan ukuran tubuh dan hormon gonadotropik atau sering disebut hormon yang merangsang gonand yaitu merangsang gonand agar mulai aktif bekerja. Tidak berapa lama sebelum saat remaja dimulai diproduksi dan pada saat remaja dimulai diproduksi pada saat remaja semakin banyak dihasilkan. Seluruh proses dikendalikan oleh perubahan yang terjadi dalam kelenjar endokrin. Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang dilakuakan olehrangsangan yang dilakukan kelenjar hypothalamus, yaitu kelenjar yang dikenal sebagai kelenjar untuk merangsang pertumbuhan pada saat remaja dan terletak di otak. Meskipun kelenjar gonad atau kelenjar kelamin sudah ada dan aktif sejak seorang dilahirkan, namun kelenjar ini seolah-olah tidur dan baru aktif setelah diaktifkan oleh hormon gonadrotropik dari kelenjar pituitary pada saat si anak memasuki tahap remaja. Segera telah tercapai kematangan alat kelamin, maka hormon gonad akan menghentikan aktivitas hormon pertumbuhan. Dengan demikian, pertumbuhan fisik akan terhenti. Keseimbangan yang tercipta antara kelnjar pituitari dan gonad menimbulkan perkembangan fisikyang tepat pula. Sebliknya bila terjadi gangguan dalam keseimbangan ini, maka akan timbul penyimpangan pertumbuhan. Selama masa remaja, seluruh tubuh mengalami perubahan, baik di bagian luar maupun di bagian dalam tubuh, baik perubahan struktur tubuh maupun fungsinya. Pada kenyataannya hampir semua bagian tubuh
  • 5. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 5 perubahannya mengikuti irama yang tetap, sehingga waktu kejadiaanyya dapat diperkirakansebelumnya. Perbahan tersebut tampak jelas sekali pada bagian perrtama masa remaja. Adapun perubahan-perubahan fisik yang penting dan yang terjadi pada masa remaja ialah : 1. Perubahan Ukuran Tubuh irama pertumbuhan mendadak menjadi cepat sekitar 2 tahun sebelum anak , mencapai taraf pematangan kelaminnya. Setahun sebelum pematangan ini, anak akan bertambah tinggi 10 sampai 15 cm dan bertambah berat 5 sampai 10 kg setelah terjadi pematangan kelamin. Pertumbuhan tubuh selanjutnya masih terus terjadi namun dalam tempo yang sedikit lebih lamban. Selama 4 tahun pertumbuhan tinggi badan anak akan bertambah 25 persen dan berat tubuhnya hampir mencapai dua kali lipat. Anak laki-laki tumbuh terus lebih cepat daripada anak perempuan. Pertumbuhan anak laki-laki akan mencapai bentuk tubuh dewasa pada usia 19 sampai 20 tahun sedang bagi anak perempuan pada usia 18 tahun. 2. Perubahn Proporsi Tubuh Ciri tubuhnyang kurang proposional pada masa remaja ini tidak sama untuk seluruh tubuh, ada pula bagian tubuh yang sama sekali proposional. Proporsi yang tidak seimbang ini akan berlangsung terus sampai masa puber selesai dilalui sepenuhnya mulai tampak seimbang menjadi proposi bagian tubuh dewasa . Perubahan ini terjadi baik didalam maupun diluar . Misalnya , dimasa kanak kanak jantungnya kecil sedangkan pebulu darah kulit kurang begitu tampak. Pada masa puber yang terjadi malah sebeliknya. Dibagian luar tampak pertumbuhan kaki dan tangan lebih panjang disbanding dengan tubuh. 3. Ciri kelamin yang utama Pada masa kanak kanak, alat kelamin yang utama masih belum berkembang dengan sempurna . Ketika memasuki masa remaja alat kelamin mulai berfungsi pada saat ia ber umur 14 tahun , yaitu saat pertama kali anak laki laki mengalami “ mimpi basah “. Sedangkan pada anak perempuan, indung telurnya mulai berfungsi pada usia 13 tahun, yaitu saat pertama kali mengalami menstruasi atau haid. Bagian lain dari alat perkembangbiakan pada anak perempuan saat ini masih
  • 6. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 6 belum berkembang dengan sempurna, sehingga belum mampu mengandung anak untuk beberapa bulan atau setahun lebih. Masa interval ini disebut sebagai “saat steril” masa remaja. 4. Ciri kelamin kedua Yang dimaksud dengan ciri kelamin kedua pada anak perempuan adalah: membesarnya buah dada dan mencuatnya puting susu, pinggul melebar lebih lebar dari lebar bahu, tumbuh rambut disekitar alat kelamin, tumbuh rambut ketiak, dan suara bertambah nyaring. Sedang cirri kelamin kedua pada anak laki-laki adalah: tumbuh kumis dan jenggot, otot-otot mulai tampak , pinggul melebar lebih lebar dari lebar bahu, nada suara membesar, tumbuh jakun, tumbuh bulu ketiak, bulu dada, dan bulu disekitar alat kelamin, serta perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori membesar. Ciri-ciri kelamin kedua inilah yang membedakan bentuk fisik antara laki-laki dan perempuan. Ciri ini pula yang seringkali merupakan daya tarik antar jenis kelamin. Pertumbuhan tersebut berjalan seiring dengan perkembangan ciri kelaminyang utama, dan keduanya akan mencapai taraf kematangan pada tahun pertama atau tahun kedua masa remaja. Perubanahn fisik sepanjang masa remaja meliputi dua hal, yaitu: a. Percepatan pertumbuhan Masa dan proses pertumbuhan tidak sama bagi semua remaja. Banyak faktor individual mempengaruhi jalannya pertumbuhan ini, sehingga baik awal maupun akhir prosesnya terjadi secara berbeda. Pada titik awal mulainya pertumbuhan biasanya tidak terdapat banyak berbeda, akan tetapi kecepatan pertumbuhan setiap individu menjadi sangat berbeda sesuai dengan iramnya masaing-masin. Jadi perbedaan individual tentang pertumbuhan tampak dalam perbedaan awal percepatan dan cepatnya pertumbuhan. 1. Bagi remaja laki-laki permulaan percepatan pertumbuhan berbeda-beda dan berkisar anatara 10,5 tahun dan 16 tahun.
  • 7. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 7 2. Bagi remaja perempuan, percepatan pertumbuhan dimulai antara umur 7,5 tahun dan 11,5 tahun dengan umur rata-rata 10,5 tahun. Puncak pertambahan ukuran fisik dicapai pada umur 12 tahun, yakni kurang lebih bertambah 6-11 cm setahun. b. Proses kematangan seksual Meskipun kematang seksual berlangsung dalam batas-batas tertentu dan urutan tertentu dalam perkembangan ciri-ciri kelamin sekundernya, namun kematangan seksual anak-anak remaja berjalan secara individual, sehingga hanya mungkin untuk memberikan ukuran rata-rata dan penyebarannya saja. Ada tiga kriteria yang mmebedakan anak laki-laki daripada anak permepuan, yaitu dalam hal: 1. Kriteria Kematangan Seksual Kriteria kematangan seksual tampak lebih jelas pada anak permepuan daripada anak laki-laki. Menarche atau menstruasi pertama dipakai sebagai tanda permulaan pubertas. Sesudah itu masih dibutuhkan satu sampai satu setengah tahun lagi sebelum anak wanita dapat betul-betul matang untuk bereproduksi. Menstruasi merupakan ukuran yang baik karena hal itu menentukan salah satu ciri kematangan seksual yang pokok, yaitu diposisi untuk konsepsi (hamil) dan melahirkan. Disamping itu menstruasi juga merupakan manifestasi yang jelas meskipun pada permulaannya terjadi pendaraan yang masih sedikit. Kriteria sejelas ini tidak terdapat pada anak laki-laki. Sehubungan dengan ejakulasi (pelepasan air mani) pada laki-laki permulaannya masih sangat sedikit, sehingga tidak jelas. Sering dipakai percepatan pertumbuhan sebagai criteria penetapan titik awalmasa remaja, karena diketahui adanya kolerasi anatara percepatan pertumbuhan itu dengan timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder maupun primer.
  • 8. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 8 2. Permulaan kematangan seksual Permulaan kematangan seksual pada anak perempuan kira-kira 2 tahun lebih cepat mulainya daripada anak laki-laki. Menstruasi merupakan tanda permulaan kematangan seksual dan terjadi sekita usia 13 tahun dengan penyebaran normal anatara 10 sampai 16,5 tahun, jadi kira-kira satu tahun sesudah dilaluinya puncak percepatan pertumbuhan. Pada anak laki-laki baru terjadi produksi spermatozoa hidup selama kira-kira satu tahun sesudah puncak percepatanperkembangan (kurang lebih umur 14 tahun). Namun ejakulasi pertama mendahului puncak percepatan perkembangan, tetapi dalam air mani baru terdapat sedikit sperma. 3. Urutan-urutan gejala-gejala kematangan seksual Pada anak wanita kematangan dimulai dengan suatu tanda kelamin sekunder dengan tumbuhnya buah dada (payudara) yang tampak dan bagian puting susu yang mencuat. Hal ini terjadi pada usia anatara 8 dan13 tahun. Baru pada stadium kemudian, menjelang menstruasi, jaringan pengikat disekitarnya mulai tumbbuh hingga payudara mulai memperoleh bentuk yang dewasa. Kelenjar payudara baru mengadakan reaksi pada masa kehamilan dengan suatu pembengkakan sedangkan produksi air susu terjadi pada akhir kehamilan. Hal ini merupakan akibat reaksi-reaksi fisiologi yang menyebabkan perubahan-perubahan pada organ-organ kelamin internal dalam hipofise lobus frontalis. Pada anak laki-laki, kematangan seksual dimulai pada pertumbuhan testes yang dimulai anatar umur 9,5 dan 13,5 tahun dan berakhir antara 13,5 dan 17 tahun. Pada usia kurang lebih 15-16 tahun, pada anak laki-laki maupun perempuan pangkal tenggorokannya (jakun) mulai membesar dan menyebabkan pira suara menjadi lebih panjang. Anak laki-laki mengalami hal itu lebih bnayak. Perubahan dalam pita suara tadi menyebabkan anak gadis mendapatkan suara yang lebih tinggi dan lebih nayring, sedangkan suara nak laki-laki berubah menjadi agak berat. Karena pertumbuhan anatomi yang cepat mendahului penyesuaian urat sarafnya (urat sarafnya
  • 9. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 9 belum dapat cocok) maka timbullah keadaan yang kas pada anak laki-laki: Terdengarlah suara yang tinggi diantara suara yang lebih berat. Seperti halnya pada pertumbuhan anggota-anggota badan, maka keadaan tersebut hanya bersifat sementara namun dalam waktu itu cukup memberikan alasan untuk frustasi karena suara tidak mau menaati sipembicara (Monks, 1984: 288) Dengan bertambahnya berta dan panjang badan, tampak kekuatan juga bertambah. Hal ini tampak lebih jelas pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Pada anak permepuan pertambahan berat badan sebagian besar disebabkan oleh tumbuhnya lemak yang membuat bentuk badan yang khas perempuan. Selanjutnya, bertambahnya berat badan pada waktu ini juga disebabkan oleh pertumbuhan kerangka (membesarnya pinggul) dan hanya sebgian kecil saja disebabkan oleh pertumbuhan karena menjadi kuatnya urat-uart daging. Pada anak laki-laki disamping pertambahan dan penguatan uarat daging dan otot-otot juga merupakn penyebab yang penting. Bersama-sama dengan percepatan pertumbuhan pada anak laki-laki terjadi suatu percepatan pertambahan kekuatan yang mencapai puncaknya pada umur kira-kira 15-16 tahun, yaitu sesudah tercapai puncak-punacak pertumbuhanya maka daging mengalami penguatan (pembesaran) yang terutama menyebabakan bertambahnya kekuatan. Perrtumbuhan badan yang berlebih-lebihan pada periode sebelumnya justru dapat melemahkan badan. C. KEANEKARAGAMAN PERUBAHAN PROPORSI TUBUH Walaupun tampak adanya keteraturan dan sebelumnya dalam hal perubahan proporsi tubuh, ternyata perubahan itu sendiri memperlihatkan keanekaragaman. Sewaktu masih kecil anak-anak, bentuk tubuh mereka tidak terlalu kentara perbedaannya, namun pada akhir masa kanak-kanak, saat mulai memasuki tahap remaja, perbedaan bentuk tubuuh antar anak laki-laki dan anak
  • 10. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 10 perempuan semakin jelas. Remaja laki-laki cenderung menuju bentuk tubuh mesomorf (cenderung menjadi anak kekar, berat, dan segitiga), sedangkan anak perempuan kalau tidak endomorf (cenderung menjadi gemuk dan berat) akan memperlihatkan cirri ektomorf (cenderung kurus dan bertulang pajang). Sekalipun demikian dalam kelompok anak laki-laki dan anak perempuan juga terdapat perbedaan, sehingga tidak dapat dikatakan harus tepat sama. Pada kelompok anak laki-laki mungkin saja ada yang memperlihatkan bentuk tubuh ektomorf atau endomorf dan sebaliknya pada anak perempuan ada yang tubuhnya berbentuk mesomorf. Seperti yang dikemukakan terdahaulu, selama masa remaja ini seuruh tubh mengalami perubahan, baik di bagian luar maupun di bagian dalam tubuh, baik dalam struktur tubuh maupun dalam fungsinya. Hamper untuk semua bagian, ternyata perubahan mengikuti jadwal waktu yang dapat diperkirakan sebelumnya. Jadi, bila system endokrin berfungsi normal, maka akan memperliatkan ukuran tubuh yang normal pula. Sebaliknya bila anak mengalami kekurangan hormone pertumbuhannya, maka akan menjadi kecil seperti orang kerdil, sedangkan yang kelebihan hormone pertmbuhan akan tumbuh menjdi terlalu besar sehingga tidak sesuai denagn anak sebayanya. Kondisi-kondisi lain yang mempengaruhi pertumbuhan fisik anak antar lain adalah: 1. Pengaruh Keluarga Pengaruh factor keluarga disini meliputi factor keturunan maupun factor lingkungan. Karena factor keturunan, seorang anak dapat tinggi atau panjang daripada anak lainnya sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan pajang. Factor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa anak tersebut. Pada setiap tahap usia, lingkunag lebih banyak pengaruhnya terhadap berat tubuh daripada terhadap tinggi tubuh. 2. Pengaruh Gizi
  • 11. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 11 Anak-anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkan dengan mereka yang kurang memperoleh gizi. Lingkunagan dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan di masa remaja. 3. Ganguan Emosional Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknaya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentuakan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitary. Biala terjadi hal demikian, pertumbuhan awal remajanya akan terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya. 4. Jenis kelamin Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak perempuan. Kecuali pada usia antara 12 dan 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki. Terjadinya perbedaan berat tubuh ini karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbeda dari anak perempuan. 5. Status Sosial Ekonomi Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil daripada anak yanga berasal dari keluarga yang status sosial-ekonominya tinggi. 6. Kesehatan Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tbuh yang lebih berat daripada anak yang sering sakit. 7. Pengaruh Bentuk Tubuh Bangun/bentuk tubuh, apakah mesamorf, ektomorf, atau endomorph, akan mempengaruhi besar kecilnya tubuh anak. Misalnya anak yang bangun
  • 12. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 12 tubuhnya mesomorf akan lebih besar daripada yang endomorph atau anak yang ektomorf, karena memang lebih gemuk dan lebih berat. Perubahan psikologis muncul antara lain sebagi akibat dari perubahan- perubahan fisik. Diantara perubahan-perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan “mimpi basah” yang pertama pada laki-laki), dan tanda-tanda kelamiin kedua yang tumbuh. Perubahan-perubahan fisik itu, menyebabkan kecangggunagan bagi remaja karena ia harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya sendiri. Pertumbuhan badan yang mencolok misalnya, atau pembesaran payudara yang cepat, membuat remaja merasa tersisih dari teman- temannya. Demikian pula dalam mengahdapi haid dan “mimpi” yang pertama, anak-anak remaja itu perlu mengadakan penyesuaian tingkah laku yang tidak ada dukungan dari orang tua. Perubahan fisik hamper selalu dibarengi dengan perubahan perilaku dan sikap. Keadaan ini seringkali menjadi sedikit parah karena sikap orang-orang yang di sekililingnya dan sikapnya sendiri dalam menanggapi perubahan fisik itu. Dalam masa remaja, perubahan yang terjadi sangat mencolok dan jelas sehingga dapat mengganggu keseimbangan yan sebelumnya sudah terbentuk. Perilaku mereka mendadak menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan norma sosial yang berlaku. Oleh karena itu, masa ini seringkali dinamakn sebagai “masa negative”. Pada saat irama pertumbuhan sudah sedikit lamabt dan perubahab tumbuhnya telah sempurna, maka akan terjadi keseimbangan kembali. Meskipun pengaruh pubertas terhadap anak-anak berbeda-beda, cara meraka melampiaskan gangguan ketidakseimbangan tampaknya sama. Sama. Beberapa bentuk pelampiasan yang dapat terlihat adalah mudah tersinggung, tidak dapat diikuti jalan pemikirannya ataupun perasaannya, ada kecenderungan menarik diri dari keluarga atau teman, lebih senang menyendiri, menentang kewenangan (misalnya orang tua dan guru), sangat mendambakan kemandirian,
  • 13. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 13 sangat kritis terhadap orang lain, tidak suka melakukan tugas di rumah ataupun di sekolah, dan sangat tampak bahwa dirinya tidak bahagia. Karena memang sedang terjadi perubahan beberapa kelenjar pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam bentuk dan ukuran tubuhnya, anak-anak remaja ini secara fisik seringkali merasa tidak nyaman, misalnya ada keluhan, gelisah, nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, sakit kepala, sakit punggung, dan bagainya yang umumnya mencerminkan adanya perasaan tidak nyaman karena tubuhnya sedang bertambah panjang .Gangguan ini lebih banyak menghigapi anak perempuan daripada anak laki-laki, bahkan beberapa anak laki-lakin sama sekali tidak merasakan hal-hal yang disebutkan di atas. Semua gangguan itu tampaknya tidak mendorong anak remaja berprilaku sesuai dengan harapan masyarakat. Pada saat ini, tampaknya hanya sedikit remaja yang mengalami kurang darah, yang lebih menonjol memang kurangnya nafsu makan, tetapi ini tidak mempengaruhi keadaan kimia darahnya. Bila sampai pada keadaan kekurangan darah maka anak akan mengalami gangguan karena adanya ketegangan emosional. Anak-anak remaja ini tampaknya juga terlalu memperhatikan keadaan tubuhnya yang sedang mengalami proses perubahan. Tanggapan atas perubahan dirinya itu dapat digolongkan menjadi dua, yaitu mereka yang terlalu memperhatikan normal tidaknya dirinya dan meraka yang terlalu memikirkan tepat tidaknya kehidupan kelaminnya. Bila mereka memperhatikan teman sebayanya, kemudian ternyata dirinya berbeda dari mereka maka akan segera muncul pikirannya tentang normal tidaknya dirinya. Misalnya, hanya berbeda dalam hal kecepatan pertumbuhan sudah dapat menimbulkan kekhawatiran dalam dirinya. Anak-anak yang tergolong cepat dan lebih awal tumbuh, sering merasa khawatir bahwa pasda masa dewasanya nanti tubuhnya akan terlalu tinggi, sedangkan anak yang tumbuh pendek sampai dewasa akan merasa khawatir pertumbuhan dan kehidupan kelaminnya tidak akan berkembang normal.
  • 14. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 14 Bila mereka ketinggalan dari sebayanya dalam hal minat dan kegiatan lain, atau kurang berminat dalam kegiatan teman sebayanya, mereka lalu khawatir apakah mereka akan pernah menjadi dewasa. Terlalu memperhatikan keadaan kehidupan kelaminnya, juga merupakan hal yang biasa terjadi dalam tahap ini. Pada saat seseorang mencapai masa remaja, dalam pikirannya telah terbentuk konsep tertentu mengenal wajar tidaknya kehidupan kelamin dalam penampilan seseorang. Konsep ini terbentuk melalui pengalaman si anak sehari hari misalnya dari televisi, bioskop, buku cerita, komik, atau dari orang-orang di sekelilingnya yang dikagumi. Bila mereka berpendapat bahwa dirinya kurang memenuhi persyaratan, maka ia segera menentukan bahwa dirinya memang tidak wajar. Sayanganya konsep yang telah terbenrtuk ini sukar sekali dihilangkan bahkan mungkin dapat menetap seumur hidupnya. Salah satu dari beberapa konsekuensi masa remaja yang paling penting adalah pengaruh jangka panjangnya terhadap sikap, perilaku sosial, minat, dan kepribadian, kalau sikap dan prilaku remaja kurang dapat diterima, yang sebenarnya merupakan salah satu ciri dari kehidupan remaja, dapat menghilang setelah tercapainya keseimbangan, maka keadaan ini tidak begitu parah. Akan tetapi, sejumlah studi telah menemukan bahwa ciri kepribadian dan sikap tertentu yang sudah terbentuk ini biasanya sulit dihilangkan, bahkan dalam beberapa kasus tampak semakin parah. Pengaruh ketidaknyamanan pada masa remaja yang paling menetap adalah dalam hal penyimpangan usia kematangan kelaminnya. Perkembangan kehidupan kelamin yang tidak wajar, akan menimbulkan pengaruh pada anak laki-laki dan juga pada anak perempuan, bahkan pengaruh itubtidak hanya terjadi di masa remaja bahkan dapat berlanjut lebih lama lagi. Bagi anak laki-laki yang mengalami perkembangan kelamin lebih awal,secara sosial lebih menguntungkan, sedangkan bagi anak perempuan tidak demikian halnya. Tinggi, berat, dan kekuatan tubuh yang jauh melebihi teman sebayanya bagi anak laki – laki akan dapat meningkatkan citra diri nya di depan teman sebayanya dari dua jenis kelamin. Sebaliknya bila kematangan kelamin ini terlau cepat terjadi pada anak gadis, maka iya akan memperoleh sebutan yang tidak menyenangkan.
  • 15. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 15 Keadaan ini sering kali menimbulkan pengaruh buruk pada anak perempuan , baik itu masa remaja maupun di kemudian hari . anak perempuan yang termasuk lambat dalam kematangan kelaminnya biasanya akan terlepas dari masalah itu, tetapi sebaiknya bagi anak laki – laki yang terlambat kematangan kelaminnya , iya akan kehilangan kesempatan untuk menaikan citra dirinya , kurang di hargai dan sering kali di abaikan Remaja yang banyak perhatiannya terhadap kelompok prilaku remaja itu akan banyak di pengaruhi prilaku kelompoknya . kelompok remaja dapat terbentuk di dalam sekolah seperti pada kelompok olahraga , kelompok seni , kelompok belajar , dan semacamnya. Begitu pula kelompok remaja dapat terbentuk di luar sekolah seperti kelompok olahraga , kesenian , pramuka dan sebagainya Jenis kegiatan kelompok sering kali ditentukan oleh kelompok itu sendiri , sehingga di samping banyak kegiatan yang bernilai positif juga terdapat kegiatan yang bernilai negative . kegiatan bernilai positive seperti olahraga , pramuka, dan seni dapat memupuk pertumbuhan fisik remaja , sedangkan yang bernilai negative seperti ngebut , begadang di malam hari, minum – minuman keras , akan mengganggu kesehatan dan keselamatan. Dengan demikian , pengembangan program kelompok remaja kearah kegiatan yang bernilai positive oleh para tokoh masyarakat dan sekolah , merupakan upaya untuk membantu para remaja dalam pertumbuhan fisik mereka Pengembangan kegiatan pramuka , penyelenggaraan senam dan kesegaran jasmani, dan pembiasaan hidup bersih perlu di program sebagai kegiatan co-kurikuler dan ekstrakurikuler perlu diselenggarakan secara baik. Pembentukan kelompok belajar atas bimbingan guru merupakan kegiatan yang dapat membentuk mereka untuk belajar teratur dan bertanggung jawab
  • 16. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 16 BAB III KESIMPULAN Pertumbuhan fisik adalah perubahan – perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja . perubahan fisik tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh , melainkan juga meliputi perubahan ciri – ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kelamin kedua. baik pada remaja laki – laki maupun pada remaja wanita , perubahan fisik tersebut mengikuti urutan – urutan tertentu. Pada dasarnya berubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar pituitari dan kelenjar hypothalamus . kedua kelenjar itu masing – masing menyebabkan terjadinya pertumbuhan tubuh dan merangsang aktivitas serta pertumbuhan alat kelamin utama dan kedua pada remaja. Kelenjar pituitary yang terletak di dasar otak mengeluarkan dua macam hormone ,yaitu hormone pertumbuhan dan hormone gonagotropik yang berfungksi mengaktifkan kelenjar kelamin. Pertumbuhan fisik yang tepat akan dapat dicapai apabila terjadi keseimbangan kerja kelenjar pituitary dan gonadotropik. Pertumbuhan fisik remaja ditandai oleh (i) perubahan ukuran tubuh , yang selama masa remaja pertumbuhan tinggi badan bertambah 25% dan berat badan bertambah ekitar 200% atau dua kali lipat (ii) proporsi tubuh yang kurang proporsional , (iii) ciri kelamin utama , yaitu kematangan fungsi alat kelamin utama yang pada wanita mengalami menstruasi pertama dan pada laki – laki mengalami ‘mimpi pertama’ dan (iv) ciri kelamin kedua seperti pinggul melebar dan mencuatnya puting susu pada wanita dan tumbuhnya kumis dan jenggot serta bulu di sekitar kelamin, dan membesarnya jakun pada laki-laki. Urutan dan irama pertumbuhan disik anatara laki-laki dan permepuan tidak sama, yaitu pada wanita dua tahun lebih cepat dewasa daripada laki-laki. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik ini adalah: (i) Faktor keluarga, yaitu meliputi faktor keturunan dan lingkungan keluarga, (ii) Faktor gizi, yang erat hubungannya dengan kondisi sosial ekonomi keluarga,
  • 17. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 17 (iii) Faktor emosional, yang bertalian dengan gangguan emosional yang dialami selama perkembangannya, (iv) Faktor jenis kelamin, dimana laki-laki cenderung memiliki ukuran tubuh lebih tinggi dan lebih berat disbandingkan dengan wanita, dan (v) Faktor kesehatan. Pertumbuhan fiisik mempengaruhi perkembangan tingkah laku remaja, yang hal ini tampak pada perilaku yang canggung dalam proses penyesuaian diri remaja, isolasi diri dari pergaulan, perilaku emosional seperti gelisah dan mudah tersinggung serta “melawan” kewenangan, dan semacamnya. Remaja yang banyak memperhatikan kelompok sebaya perlu mendapatkan perhatian dari para pendidik dalam proses pendidikan. Kegiatan seperti dorongan untuk belajar kelompok, pembentukan kelompok olah raga, kegiatan pramuka, dan pembiasaan hidup sehat peru dikembangkan. Di sekolah, kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler perlu diselenggarakan secara terprogram.