SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 1
Pengidentifikasian Masalah Sosial dan
Teknik Menjaring Data dalam Menanggapi Masalah
Kenaikan Harga BBM.
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kebutuhan Masyarakat, oleh Bapak
Dr. Ii Wahyudi,MPd
Disusun oleh
1. Anita Lestari. 2221131248
2. Dedeh Mahfudoh. 2221132637
3. Lulu Putri Utami. 2221132440
4. Siti Herlinda. 2221131340
5. Wulan Rahmawati. 2221131832
6. Yuliana Lestari. 2221132590
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
SERANG
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 2
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha esa berkat rahmat-nya,
Kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengidentifikasian Masalah Sosial dan
Teknik Menjaring Data dalam Menanggapi Masalah Kenaikan Harga BBMMakalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Analisis Kebutuhan
Masyarakat, oleh Bapak Dr. Ii Wahyudi,MPdyang telah mengamanatkan kami untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami juga mengharapkan semoga dengan adanya makalah ini bisa memberikan
pemahaman dan pengetahuan tentang Masalah sosial dan teknik menjaring data, di samping
itu kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekuarangan, maka dari itu kami
mengharapkan keritik dan saran yang membangun agar kedepannya makalah ini biasa lebih
sempurna, kurang lebihnya kamiucapkan terima kasih.
Serang,01 Desember 2014
Penulis
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 3
DAFTAR ISI
.
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
1.2 RumusanMasalah....................................................................................................2
1.3 TujuanPenulisan.....................................................................................................3
1.4 ManfaatPenulisan.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengidentifikasi Masalah Sosial..........................................................5
2.2 Faktor – faktor Masalah Sosial...............................................................................6
2.3 Pengidentifikasian Masalah Sosial.........................................................................8
2.4 Teknik Pengumpulan Data dalam Pengidentifikasian Masalah Sosial..................10
2.5 Kelebihan danKekurangandalamTeknikPengumpulan Data.................................13
2.6 Langkah – langkah pengumpulan data melalui pendekatan kualitatif....................15
BAB III HASIL WAWANCAR A DAN OBSERVASI
3.1 Form Pertanyaan Analisis Kenaikan BBM............................................................18
3.2 Tabel Pertanyaan Analisis Kenaikan BBM ...........................................................29
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................31
4.2 Daftar Pustaka........................................................................................................32
4.3 Lampiran.................................................................................................................33
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengidentifikasian Masalah Sosial adalah suatu proses kegiatan mencari, menemukan,
mengumpulkan, dan mencatat data yang terkait dengan ketidaksesuaian atau kesenjangan
antara perilaku dan keadaan yang terjadi dalam komuniti masyarakat tertentu, yang
dirasakan oleh semua lapisan masyarakat dan memiliki pandangan yang berbeda
terhadap suatu permasalahan.
Maka dari itu, kami akan membahas dan menganalisis tentang masalah sosial
mengenai kenaikan harga BBM yang memang menjadi topik utama yang sedang hangat
dibicarakan,dan kenaikan harga BBM termasuk dalam masalah sosial yang dirasakan
pergolakannya oleh semua lapisan masyarakat.
Ternyata setelah kita menganalisis masyarakat di sekitar wilayah Pakupatan Serang
mayoritas dari mereka memiliki pendapat yang berbeda – beda tentang kenaikan harga
BBM ini. Mulai dari tukang ojeg yang tidak setuju sampai dosen setuju dengan kebijakan
ini, jadi banyak ragam pendapat yang melatar belakangi itu semua dan itu dipengaruhi
oleh status pekerjaan dan pemahaman seseorang tersebut.
Jadi masalah sosial bukan hanya penyimpangan dalam nilai norma, hukum atau aturan
dalam masyarakat, melainkan sebuah permasalahan yang dirasakan oleh semua lapisan
masyarakat yang membuat penyalahan aturan, seperti kenaikan harga BBM yang
menyebabkan bertambahnya penduduk miskin, PSK dan tindak kejahatan. Itu adalah
jenis masalah sosial, yang kita ketahui melalui teknik penjaringan data yang berfariatif
tergantung dari pendekatan yang kita gunakan dan jenis permasalahannya.
Maka dari latar belakang itu kami tertarik untuk membahas dan mengkaji permasalah
kami, karena permasalah sosial memiliki ruang yang sangat kompleks dan detail,
sehingga kami memilih untuk membahas permasalahan kenaikan harga BBM.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 5
1.2Rumusan Masalah
Permasalahan sosial adalah suatu masalah yang sangat kompleks. Apabila ditelaah
lebih jauh, maka kita akan menemukan sekumpulan hal-hal rumit yang sangat susah
untuk disiasati. Masalah yang dihadapi tersebut akan lebih susah jika saling berkait satu
sama lain.
Oleh sebab itu, di dalam makalah ini penulis akan memberikan gambaran penting
mengenai cara dan teknik dalam menjaring data, dan memahami masalah sosial. Serta
mengetahui dampak apa yang terjadi pada masalah sosial tersebut, selain itu kita dapat
mengetahui pendapat/argument yang berbeda pada setiap lapisan masyarakat dalam
menanggapi kenaikan harga BBM.
Kerena setelah kita analisis ternyata kenaikan harga BBM memiliki dampak yang
begitu besar bagi masyarakat menengah kebawah, dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Yang menimbulkan kesenjangan yang terjadi didalam masyarakat.
Maka dari permasalahan itu semua kami akan mengkaji itu semua dalam makalah
kami yang mengupas tentang “Pengidentifikasian Masalah Sosial dan Teknik Menjaring
Data”.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 6
1.3Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Analisis Kebutuhan Masyarakat,
Universitas sultan ageng tirtayasa oleh Dr. Ii Wahyudi,MPd
2. Sebagai bentuk perhatian Mahasiswa terhadap masalah sosial di daerah Pakupatan
Serang.
3. Suatu usaha untuk mendekatkan diri dan mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh
masyarakat.
4. Membantu dalam membahas dan menanggulangi masalah yang dihadapi di dalam
masalah kenaikan harga BBM.
5. Dan dapat mengerti bagaimana cara memperoleh informasi.
6. Dapat mengerti bahwa kenaiakan harga BBM berimbas besar terhadap masyarakat
menengah kebawah.
7. Mengerti hakikat dari teknik penjaringan data.
8. Mengetahui metode – moteda apa saja yang terdapat dalam menjaring data dan
penerapannya.
9. Mengetahui latar belakang pemerintah dalam menaikan harga BBM.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 7
1.4ManfaatPenulisan Makalah
Berikut ini akan dijabarkan mengenai manfaat-manfaat yang dapat diambil dari
penulisan makalah ini.
1. Membangun rasa ingintahu dan peka terhadap masalah sosial yang terjadi didalam
masyarakat.
2. Menelaah permasalahan yang terjadi di lingkungan Pakupatan Serang.
3. Menelaah bagaimana sulitnya mereka memenuhi kebutuhan hidup.
4. Memberikan gambaran tentang kondisi masyarakat sejak diberlakukannya tarif harga
BBM baru.
5. Mengetahui bagaimana ber-sosialisasi terhadap masyarakat.
6. Mengetahui manfaat dari ansos itu sendiri.
Demikianlah manfaat-manfaat yang dapat diambil dari pembutaan makalah ini.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 8
BAB II
PEMBAHASAN
“Pengidentifikasian Masalah Sosial dan
Teknik Menjaring Data”.
2.1 PengertianPengidentifikasiMasalahSosial
Identifikasi, berasal dari kata Identify artinya meneliti. Identifikasi secara garis besar
yaitu proses mencari, menemukan, mendaftar, mengumpulkan, dan mencatat data
sebanyak-banyaknya kemudian data tersebut diolah menjadi sebuah informasi.
Masalah adalah kesenjangan (discrepancy) antara apa yang seharusnya (harapan)
dengan apa yang ada dalam kenyataan sekarang. Kesenjangan tersebut dapat mengacu ke
ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan dan lain
sebagainya. Penelitian diharapkan mampu mengantisipasi kesenjangan-kesenjangan
tersebut. Masalah yang perlu dijawab melalui penelitian cukup banyak dan bervariasi
misalnya masalah dalam bidang pendidikan saja dapat dikategorikan menjadi beberapa
sudut tinjauan yaitu masalah kualitas, pemerataan, relevansi dan efisiensi pendidikan
(Riyanto, 2001:1)
Dalam ranah ilmu sosial, Masalah sosial yang didefinisikan Robert K Merton
sebagai ”ketidaksesuaian yang signifikan dan tidak diinginkan” antara standar
kebersamaan dan kondisi nyata. Atau dengan kata lain,”Sebuah situasi tak terduga yang
tidak sejalan dengan tata nilai yang dianut sekelompuk orang yang menyetujui bahwa
perlu adanya tindakan untuk mengatasi situasi”. Jadi masalah sosial adalah suatu
ketidaksesuain perilaku atau keadaan masyarakat terhadap unsur-unsur kebudayaan,
nilai, norma, dan aturan yang ada di dalam masyarakat.
Jadi menurut kelompok kami pengertian dari Pengidentifikasian Masalah Sosial
adalah suatu proses kegiatan mencari, menemukan, mengumpulkan, dan mencatat data
yang terkait dengan ketidaksesuaian atau kesenjangan antara perilaku dan keadaan yang
terjadi dalam komuniti masyarakat tertentu, yang dirasakan oleh semua lapisan
masyarakat dan memiliki pandangan yang berbeda terhadap suatu permasalahan.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 9
2.2Faktor-faktorMasalahSosial
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 jenis faktor yakni antara lain :
 Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran dan lain-lain
 Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dan lain-lain
 Faktor Biologis : Penyakit menular dan lain-lain
 Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat
Masalah sosial yang berasal dari faktor ekonomis yaitu
1. Kemiskinan
Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak bisa menjamin hidupnya
sendiri seperti orang lain pada umumnya.kemiskinan dapat diklasifikasikan dalam
kehidupan masyarakat yang masih sederhana dan dalam masyrakat yang sudah
tergolong komplek. Jadi ukuran keya atau miskin itu memang relatif tidak sama,
tergantung pada siuasi dan kondisi masyarakat yang bersangkut.
2. Pengangguran
Pengangguran adalah suatau keadaan dimana seseorang tidak mempunyai pekerjaan
yang bia menjamin hidupnya sendiri.
Masalah sosial yang berasal dari faktor kebudayaan
Masalah sosial yang bersumber dai faktor kebudayaan biasanya yang paling menonjol
bagi kehidupan manusia dalam masyarakat, yaitu jika manusia tidak mampu untuk
menyesuaikan diri dengan perkembangan Masalah sosial yang berasal dari faktor
kebudayaan.
Kebudayaan (cultural lag). Menurut Daldjuni (1985), bahwa masalah sosial dapat
bertalian dengan masalah alami ataupun masalah pribadi, maka ditunjau secara
menyeluruh masalah sosial ternyata memiliki empat sumber penyebab, yaitu :
1. Faktor alam (ekologis – geografis), ini menyangkut gejala menipisnya sumberdaya
alam.
2. Faktor biologis (dalam arti kependudukan), ini menyangkut bertambahnya umat
manusia dengan pesat yang dirasakan secara nasional, regional, ataupun local.
3. Faktor budayawi, ini menimbulkan berbagai kegoncangan mental dan bertalian
dengan aneka penyakit kejiwaan.
4. Faktor sosial, dalam arti berbagai kebijaksanaan ekonomi dan politik yang
dikendalikan bagi masyarakat.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 10
Masalah sosial yang berasal dari faktor biologis
Masalah sosial yang bersumber dari faktor biologis ini misalnya, masalah-masalah
yang menyangkut kependudukan dan keharusan biologis lainnya.bebarapa faktor
penyebab timbulnya masalah sosial yang bersumber dari faktor biologis:
1. Faktor Keharusan Makan
Untuk kenyataan kehidupan sehari-hari bahwa keharusan untuk makan ternyata besar
sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan timbulnya masalah sosial.
2. Faktor Kependudukan
Faktor kependudukan menyangkut bertambahnya jumlah manusia pada lapangan
kehidupan tetap.
3. Faktor bagi manusia untuk mempertahankan diri
Manusia pada umumnya ternyata tidak dapat dipisahkan dari faktor ini, senbab
bagaimanapun alasannya, yang pasti sifat hakiki manusia adalah pertama kali
memntingkan dirinya sendiri sebagai makhluk individu. Akan tetapi dilain pihak
individu tidak akan dapat mempertahankan dirinya sendiri, maka dari itu dia bergaul,
bergabung atu mebabentuk kelompok sosial sebagaimana makhluk sosial lain.
Masalah sosial yang berasal dari faktor psikologis
Masalah sosial bisa timbul oleh karena faktor psikologis, seperti kebingungan,
disorganisasi, penyakit syaraf dan sebagainya. Dikatakan demikian oleh karena faktor-
faktor tersebut dapat menyebabkan manusia atau warga masyarakat tidak mampu untuk
berpikir dan bertindak secara wajar.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 11
2.3 PengidentifikasianMasalahSosial
Dalam pengidentifikasian masalah sosial diperlukan suatu pendekatan dan metodelogi
dalam memahami dan memetakan masalah sosial yang terjadi. Yaitu dengan melakukan
pendekatan yang bersfat kualitatif dan bukan pengukuran yang bersifat persentase. Hal
ini banyak disebabkan karena masalah sosial adalah masalah perasaan, penilaian
berdasar pada norma dan aturan yang menjadi acuan bagi komuniti yang mengalaminya.
Penelitian kualitatif dapat didefinisikan sebagai sebuah proses penyelidikan untuk
memahami masalah sosial atau masalah manusia, berdasarkan pada penciptaan gambaran
holistik (menyeluruh) lengkap yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan
informan secara terperinci, dan disusun dalam sebuah latar ilmiah.
Untuk memahaminya maka diperlukan suatu teknik observasi partisipasi agar dapat
ikut merasakan yang dialami oleh anggota komuniti sebagai sasaran peneliti. Bagaimana
pelaku dalam komuniti memandang dan memahami gejala sosial yang tampak
diobservasi dicatat dan dianalisa.
Warga komuniti sebagai sasaran penelitian sebagai (Informan). Peneliti
mengumpulkan fakta-fakta dari informan dalam cara pandang informan menanggapi
gejala sosial yang tampak.
A. Informan
Informan adalah seorang pembicara asli yang berbicara mengulang kata-kata,
frase, kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan sumber
informasi. Sehingga informan ini menjadi acuan untuk mengumpulkan informasi-
informasi yang berkenaan masyarakatnya, lingkungan hidupnya.
Informan Kunci
Informan
Informan Biasa
Informan Kunci yaitu seseorang yang secara lengkap dan mendalam mengetahui
informasi yang akan menjadi permasalahan dalam penelitian. Informan kunci terbagi
menjadi 2 (dua) yaitu:
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 12
a. Formal Leader yaitu petugas kesehatan yang merupakan faktor pembantu dalam
pengobatan secara medis serta memberikan persepsi sehat dan sakit kepada
masyarakat Desa Sungai Ana dalam menjalani kehidupannya.
b. Informal Leader yaitu tokoh adat yang merupakan informan paling mengetahui
masyarakat Desa Sungai Ana baik interaksi sosial dan kepercayaannya sehingga
memudahkan dalam mendapatkan informasi untk penelitian, serta dukun yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dahulu sampai sekarang oleh
masyarakat Desa Sungai Ana karena apapun yang terjadi pada masyarakat
mengenai sehat dan sakit berkaitan dengan dukun karena merupakan tradisi turun
temurun dari dahulu
Informan biasa yaitu penduduk setempat sebagai pelaku dari keadaan sosial di
daerah yang bersangkutan, informan biasa perlu dikategorisasikan berdasarkan pada
status yang disandangnya. Dengan dasar tersebut maka informasi yang berkenaan
dengan dirinya dapat diperoleh dan memudahkan untuk membuat analisa dari data
yang diperoleh, seperti pengkategorisasian berdasar pada jenis kelamin, usia,
pekerjaan, jenjang sosial dsb. Perbedaan status dari pelaku akan akibat pada
perbedaan persepsi, pemahaman terhadap gejala sosial, misalnya pendapat tentang
laki-laki akan berbeda dengan pendapat perempuan tentang perilaku anak-anak.
B. Kenyataan, Fakta, dan Data
Kenyataannya pada prinsipnya adalah sesuatu yang tampak oleh panca indera,
bisa dirasakan, suatu gejala yang menempati ruang dan waktu. Kenyataan ini sifatnya
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tindakan manusia sehingga kenyataan ini
dipahami. Pemahaman terhadap kenyataan ini pada dasarnya akan melibatkan
pengetahuan dari individu sehingga mewujudkan suatu anggapan dan penilai terhadap
kenyataan yang bersangkutan yang terangkum sebagai sebuah pernyataan.
Fakta adalah serangkaian pernyataan-pernyataan yang dapat diuji kebenarannya
berdasarkan pada kenyataan yang ada. Fakta merupakan hasil pemahaman individu
terhadap kenyataan yang ada. Pemahaman individu terhadap kenyataan yang ada
terkait pada pola pengetahuan kebudayaan yang dipunyai oleh individu yang
bersangkutan, sehingga fakta yang muncul yang merupakan hasil pemahaman
terhadap kenyataan yang ada bisa berbeda antara satu individu dengan individu
lainnya. dari status sosial yang berbeda.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 13
Data adalah serangkaian catatan yang dikumpulkan oleh seseorang berdasarkan
pada fakta-fakta yang bersumber dari individu-individu yang merupakan hasil
pemahaman individu-individu tersebut terhadap kenyataan yang dihadapinya.
Biasanya kenyataan yang sudah berupa fakta tersebut sudah tidak muncul lagi,
bagaimana individu-individu tersebut memahami kenyataan yang ada pada waktu
kenyataan tersebut muncul. Fakta-fakta yang tersebar pada individu-individu tersebut
dikumpulkan dan dirangkai menjadi data-data yang secara tidak langsung mewakili
kenyataan yang ada.
C. Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu :
 Data primer
Data Primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan
pertama. Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui
kuesioner , kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti
dengan narasumber.
 Data sekunder
Data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Contoh data sekunder
misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan
keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari
majalah, dan lain sebagainya.
2.4 Teknik Pengumpulan Data dalam PengidentifikasianMasalahSosial
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi
keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data,
siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Jenis sumber data adalah mengenai dari
mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau
data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan
penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan
sebagainya.Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 14
cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan
lainnya.
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi
dan wawancara.
1. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang
dijadikan responden untuk dijawabnya.Meskipun terlihat mudah, teknik
pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup
besar dan tersebar di berbagai wilayah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait
dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain:
 Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur
maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
 Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden.
Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris
pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
 Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya
jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka
responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
2. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat
digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik
ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses
kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 15
 Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari
orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku
siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar
guru, dsb.
 Non participant Observation
Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan
observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses
yang sedang diamati.
Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang
menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang
dianggap perlu sebagai data penelitian.
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang
mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui
makna yang terkandung di dalam peristiwa.
Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku
catatan, kamera photo, dll.
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap
muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap
nara sumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya
hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan
wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara
dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
1. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa
informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah
dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape
recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran
wawancara.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 16
2. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan
secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali
dari responden.
2.5 Kelebihan dan Kekurangan dalam Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan
langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Pengamatan baru tergolong
sebagai teknik mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut mempunyai kriteria
berikut:
 Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik.
 Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan.
 Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi
umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja.
Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya. Penggunaan
pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data mempunyai beberapa
keuntungan antara lain:
Pertama, dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk
mencatat hal-hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut
berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan cara pengamatan, data yang
langsung mengenai perilaku yang tipikal dari objek dapat dicatat segera, dantidak
menggantungkan data dari ingatan seseorang;
Kedua. Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik tidak
dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal.
Adakalanya subjek tidak mau berkomunikasi, secara verbal dengan enumerator atau
peneliti, baik karena takut, karena tidak ada waktu atau karena enggan. Dengan
pengamatan langsung, hal di atas dapat ditanggulangi. Selain dari keuntungan yang
telah diberikan di atas, pengamatan secara langsung sebagai salah satu metode dalam
mengumpulkan data, mempunyai kelemahan-kelemahan.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 17
2. Metode Wawancara
Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya
atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang
dinamakan interview guide (panduan wawancara). Wawancara dapat dilakukan
dengan tatap muka maupun melalui telpon.
Wawancara Tatap Muka
Beberapa kelebihan wawancara tatap muka antara lain:
 Bisa membangun hubungan dan memotivasi responden
 Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah pertanyaan
baru
 Bisa membaca isyarat non verbal
 Bisa memperoleh data yang banyak
Sementara kekurangannya adalah:
 Membutuhkan waktu yang lama
 Biaya besar jika responden yang akan diwawancara berada di beberapa daerah
terpisah
 Responden mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang diberikan
 Pewawancara perlu dilatih
 Bisa menimbulkan bias pewawancara
 Responden bias menghentikan wawancara kapanpun
Wawancara via phone
Kelebihan
 Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka
 Bisa menjangkau daerah geografis yang luas
 Anomalitas lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 18
Kelemahan
 Isyarat non verbal tidak bisa dibaca
 Wawancara harus diusahakan singkat
 Nomor telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang tidak terdaftar
pun dihilangkan dari sampel
3. Metode Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya.
Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut
cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban
(kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas
(kuesioner terbuka).
Penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti
penyerahan kuesioner secara pribadi, melalui surat, dan melalui email. Masing-
masing cara ini memiliki kelebihan dan kelemahan, seperti kuesioner yang diserahkan
secara pribadi dapat membangun hubungan dan memotivasi respoinden, lebih murah
jika pemberiannya dilakukan langsung dalam satu kelompok, respon cukup tinggi.
Namun kelemahannya adalah organisasi kemungkinan menolak memberikan waktu
perusahaan untuk survey dengan kelompok karyawan yang dikumpulkan untuk tujuan
tersebut.
2.6 Langkah– langkahpengumpulan data melalui pendekatankualitatif
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian yaitu,
kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen
penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas
pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid atau reliabel, apabila
instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Disini
kami melakukan penelitian dengan melakukan cara pengumpulan data secara kualitatif,
karena hasil yang ingin kita dapat seakurat mungkin sesuai dengan kondisi dilapangan.
Beberapa langkah untuk pemgumpulan data akan melibatkan beberapa proses yaitu:
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 19
1. Menetapkan batas-batas penelitian yang terdiri dari: lokasi tempat penelitian akan
berlangsung, pelaku orang yang akan diamati dan akan diwawancarai, peristiwa apa
yang akan diamati atau diwawancarai dan proses sifat kejadian yang dilakukan pelaku
didalam lokasi.
2. Pengumpulan informasi melalui pengamatan wawancara, dokumen, dan bahan-bahan
visual.
3. Menetapkan aturan untuk mencatat informasi. Dalam bagaian ini disarankan untuk
membuat catatan yang terbagi-bagi dalam bentuk objek yang dicatat yang terdiri dari
potret informan, rekontruksi dialog, penjelasan latar fisik, laporan kejadian khusus,
dan kejadian yang ada.
 Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur
maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
 Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden.
Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris
pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
 Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya
jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka
responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
4. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat
digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik
ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses
kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
 Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari
orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku
siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar
guru, dsb.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 20
 Non participant Observation
Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan
observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses
yang sedang diamati.
Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang
menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang
dianggap perlu sebagai data penelitian.
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang
mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui
makna yang terkandung di dalam peristiwa.
Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku
catatan, kamera photo, dll.
4. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap
muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap
nara sumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya
hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan
wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara
dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
3. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa
informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah
dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape
recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran
wawancara.
4. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan
secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali
dari responden.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 21
BAB III
HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI
“Data Hasil Observasi Kenaikan
Harga BBM dalam sudut pandang Masyarakat”.
3.1 Form PertanyaanAnalisis Kenaikan BBM
Informan Pertama
1. Potret Informan
Nama : Bapak Seri
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 50 tahun
Pekerjaan : Tukang Ojeg
Status Sosial : Masyarakat Kecil
2. Catatan Harian
Rencana apa yang akan dilakukan:
 Menanyakan imbas kenaikan harga BBM terhadap penghasilan beliau sebagai
tukang ojeg.
 Mengetahui perspektif pandangan mereka terhadap kenaikan harga BBM.
 Menganalisis kebutuhan yang diharapkan pasca kenaikan harga BBM.
 Menampung harapan mereka mengenai dampak kenaikan harga BBM.
Janji Untuk Bertemu Siapa :
 Bertemu dengan masyarakat menengah ke bawah secara langsung yang merasakan
dampak besar dari kenaikan harga BBM.
Tujuan :
 Untuk mengobservasi cara pandang mereka terhadap kenaikan harga BBM yang
merupakan suatu masalah sosial yang dirasakan semua kalangan masyarakat.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 22
3. Catatan Lapangan:
Kejadian-kejadian tingkah laku informan
 Body language (gerak tubuh) dari Pak Seri menggambarkan ketidaksetujuan
terhadap kenaikan harga BBM, walaupun beliau berargumen setuju tetapi gerak
tubuh beliau tegang dan tegap menandakan seseorang yang tidak setuju terhadap
kenaikan harga BBM.
 Intonasi yang diucapkan oleh Pak Seri bernada tinggi menandakan seseorang yang
tidak setuju dengan kebijakan tersebut.
Waktu:
 Tanggal : 26 November 2014
 Jam : 13.20 Wib
Keadaan Sekitar:
 Tempat : Terminal Pakupatan
 Kondisi : Ramai dengan masyarakat yang sedang beraktifitas
Rekontruksi Dialog
 Peneliti : Pak, setuju tidak dengan adanya kenaikan harga BBM ?
 Informan : Udah terlanjur, sudah keputusan pemerintah terima aja setuju atau
tidak setujunya gak bakal ngaruh! Orang saya hanya tukang ojeg
tidak punya hak untuk apa-apa kecuali saya anggota dewan.
Kalangan bawah paling hanya bisa mengeluh.
 Peneliti : Bagaimana sih tanggapan bapak bahwa kenaikan BBM itu
sebenarnya bertujuan untuk membantu program-program dan subsidi
silang untuk masyarakat miskin berupa kartu sakti dll?
 Informan : Oh seumpamanya kartu sehat ya? Saya saja tidak merasakan dampak
positif dari kenaikan harga BBM.
 Peneliti : Menurut bapak kebijakan apa yang seharusnya diambil selain
menaikkan harga BBM?
 Informan : Orang kecil mah gak bisa melakukan apa-apa, apalagi masalah
kebijakan!
 Peneliti : Harapan yang bapak inginkan atas adanya kenaikan hega BBM ini ?
 Informan : Ya kalau sih bisa BBM turun. Kalo tidak bisa turun seenggaknya
diperhatikanlah masyarakat kecil kaya kita ini
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 23
Informan Kedua
1. Potret Informan
Nama : Bapak Burhanudin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 40 tahun
Pekerjaan : Sopir Angkutan Umum
Status Sosial : Masyarakat Kecil
2. Catatan Harian
Rencana apa yang akan dilakukan:
 Menanyakan imbas kenaikan harga BBM terhadap
penghasilan beliau sebagai sopir angkutan umum.
 Mengetahui perspektif pandangan mereka terhadap
kenaikan harga BBM.
 Mengetahui hambatan apa yang dirasakan ketika harga BBM melonjak naik seperti
persoalan setoran per harinya.
 Menganalisis kebutuhan yang diharapkan pasca kenaikan harga BBM.
 Menampung harapan mereka mengenai dampak kenaikan harga BBM.
Janji Untuk Bertemu Siapa:
 Bertemu dengan masyarakat menengah ke bawah secara langsung yang merasakan
dampak besar dari kenaikan harga BBM.
Tujuan :
 Untuk mengobservasi cara pandang mereka terhadap kenaikan harga BBM yang
merupakan suatu masalah sosial yang dirasakan semua kalangan masyarakat.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 24
3. Catatan Lapangan :
Kejadian-kejadian tingkah laku informan
 Body language (gerak tubuh) dari Pak Burhanudin menggambarkan kepasrahan
masyarakat kecil yang tidak tidak bisa berbuat apa-apa atas kenaikan harga BBM
ini. digambarkan dari lemasnya tubuh beliau dan badannya membungkuk ke depan.
 Intonasi yang diucapkan oleh Pak Burhanudin lemah dan tidak bergairah untuk
berkomentar dalam topik tersebut.
Waktu:
 Tanggal : 26 November 2014
 Jam : 14.00 WIB
Keadaan Sekitar:
 Tempat : Terminal Pakupatan
 Kondisi : Ramai dengan masyarakat yang sedang beraktifitas
Rekontruksi Dialog:
 Peneliti : Maaf pak sebelumnya kami ingin tanya apakah angkot ini milik
sendiri atau milik orang lain dengan disewa dan setoran ?
 Informan : Milik orang lain nanti saya per hari setoran
 Peneliti : Bagaimana nih pak pemerintah menaikan harga BBM berpengaruh
tidak sih pak dengan setoran ?
 Informan : Sangat pengaruh setoran jadi naik per harinya dan banyak juga
penumpang yang ngeluh karena ongkos juga naik.
 Peneliti : Harapan yang bapak inginkan atas adanya kenaikan harga BBM ini ?
 Informan : Kalo bisa janganlah kasian dengan rakyat kecil seperti kami, sudah
biaya hidup mahal ditambah dengan naiknya harga BBM tambah
mencekik dan membengkanya pengeluaran.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 25
Informan Ketiga
1. Potret Informan
Nama : Bapak Daniel
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 40 tahun
Pekerjaan : Dosen Universitas Swata
Status Sosial : Masyarakat Menengah Keatas
2. Catatan Harian
Rencana apa yang akan dilakukan :
 Menanyakan imbas kenaikan harga BBM bagi masyarakat.
 Mengetahui perspektif pandangan mereka terhadap kenaikan harga BBM.
 Menganalisis kebutuhan yang diharapkan pasca kenaikan harga BBM.
 Menampung harapan mereka mengenai dampak kenaikan harga BBM.
Janji Untuk Bertemu Siapa:
 Bertemu dengan masyarakat menengah keatas secara langsung yang merasakan
dampak besar dari kenaikan harga BBM.
Tujuan:
 Untuk mengobservasi cara pandang mereka terhadap kenaikan harga BBM yang
merupakan suatu masalah sosial yang dirasakan semua kalangan masyarakat.
3. Catatan Lapangan:
Kejadian-kejadian tingkah laku informan
 Body language (gerak tubuh) dari Pak Daniel menggambarkan ketenangan dan
mengerti akan kebijakan pemerintah menaikan BBM, itu sebabnya Bapak Daniel
setuju dengan adanya kenaikan harga BBM.
 Intonasi yang diucapkan oleh Pak Burhanudin tenang dan berargumen setuju
dalam menanggapi pertanyaan yang kami berikan seputar kenaikan harga BBM.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 26
Waktu :
 Tanggal : 26 November 2014
 Jam : 14.20 WIB
Keadaan Sekitar :
 Tempat : SDIT Al Azhar
 Kondisi : Ramai dengan banyak pelajar yang sedang beristirahat
Rekontruksi Dialog
 Peneliti : Maaf pak sebelumnya kami ingin tanya apakah bapak setuju dengan
kebijakan pemerintah menaikan harga BBM?
 Informan : Saya setuju disatu sisi pemerintah mengambil kebijakan tersebut
karena negara membutuhkan devisa dan satu sisi masyarakat
membutuhkan bantuan-bantuan kesejahteraan seperti kesehatan dan
pendidikan. Dan selama ini kita melihat yang menikmati bantuan
pemerintah adalah orang-orang yang mampu.
 Peneliti : Dengan adanya kebijakan kenaikan tersebut apakah menurut bapak
pemerintah mengambil kebijakan ini baik tau tidak untuk warga
negara kita sendiri ?
 Informan : Ya kita sebagai warga negara setiap kebijakan pemerintah yang
dilaksanakan itu bagus ya kan tujuannya untuk kesejahteraan tadi.
Intinya bagaimana masyarakat menyikapi dan aparatur pemerintah
menjalankan dengan benar maka akan terasa manfaatnya oleh
masyarakat.
 Peneliti : Menurut bapak dengan adanya kebijakan dari pemerintah bapak
menilai lebih baik naik atau tidak harha BBM sekarang ini ?
 Informan : ya kalau saya lihat dengan kondisi negara pada saat ini lebih baik
harga BBM dinaikan, karena dengan jumlah subsidi sekian terliyun
itu hanya dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu terutama orang-
orang mampu. Jadi subsidi yang besar itu sebagian besar dialokasikan
untuk dana kemasyarakatan terutama pendidikan dan kesehatan dan
infrastruktur.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 27
Informan Keempat
1. Potret Informan
Nama : Robiyanti
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 20 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa Untirta
Status Sosial : Pelajar
2. Catatan Harian
Rencana apa yang akan dilakukan:
 Menanyakan imbas kenaikan harga BBM bagi masyarakat.
 Mengetahui perspektif pandangan mereka terhadap kenaikan harga BBM.
 Menganalisis kebutuhan yang diharapkan pasca kenaikan harga BBM.
 Menampung harapan mereka mengenai dampak kenaikan harga BBM.
Janji Untuk Bertemu Siapa:
 Bertemu dengan masyarakat yang sehari-hari menggunakan transportasi umum yang
biayanya sekatang menjadi naik karena adanya kenaikan BBM.
Tujuan:
 Untuk mengobservasi cara pandang mereka terhadap kenaikan harga BBM yang
merupakan suatu masalah sosial yang dirasakan semua kalangan masyarakat.
3. Catatan Lapangan:
Kejadian-kejadian tingkah laku informan
 Body language (gerak tubuh) dari sebagai mahasiswa yang pulang-pergi dengan
tranportasi umum dengan gaya berbicara dan gerak tubuhnya menggambarkan
keresahan atas naiknya BBM.
 Intonasi yang diucapkan oleh mahasiswa ini juga saat berbicara dengan intonasi
suara yang sedikit ditekan yang secara pasti menandakan ketidaksetujuan atas
kenaikan harga BBM.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 28
Waktu :
 Tanggal : 26 November 2014
 Jam : 14.30 WIB
Keadaan Sekitar :
 Tempat : Depan Gedung Rektorat
 Kondisi : Ramai dengan banyak mahasiswa yang sedang istirahat dan
berdiskusi
Rekontruksi Dialog
 Peneliti : Maaf Ka sebelumnya kami ingin tanya apakah kakak ngekost atau
pulang pergi ke kampus ?
 Informan : Saya pulang pergi ke kampus
 Peneliti : Dengan adanya kebijakan kenaikan BBM tersebut menurut kakak
bagus tidak sih untuk kemajuan negara Indonesia apakah lebih baik
dinaikan atau bagaimana ?
 Informan : Sebernya sih mungkin kebijakan dinaikan itu sudah diperhitungkan
ya dan tidak salah juga. Cuma selagi masih ada solusi yang lain yang
lebih baik dengan dinaikan BBM itu ya kenapa tidak pilih yang lebih
baik dengan tidak menaikan harga BBM.
 Peneliti : Misalkan kakak memegang untuk tidak menaikan harga BBM, apa
sih ka yang akan kaka lakukan selain menaiakn harga BBM?
 Informan : Ya karna saya kurang mengerti tentang kebijakan tersebut. Ya kita
melihat sebagai kacamata awam kenapa kita tidak menaikan harga
rokok. Toh rokok tidak mempengaruhi semuanya. Dengan harga
rokok dinaikan masyarakat lebih hemat dan bisa menutupi anggaran
yang lain.
 Peniliti : kebijakan pemerintah menaikan BBM dikarnakan untuk program-
program kesejahteraan masyarakat. Menurut kakak apakah dengan
pemeritah menaikan anggaran tersebut akan efektif dan akan tercapai
tidak sih ka?
 Informan : bagaimana ya menurut saya kurang efektif soalnya dari dulu juga
sudah dinaikan tapi kenyataannya tidak ada perubahan.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 29
 Peneliti : Harapan kakak sekarang dengan kenaikan BBM?
 Informan : harapan saya ya pemerintah lebih bijak dalam mengambil keputusan.
Menurut saya dengan BBM dinaikan seperti itu sangat tidak bijak.
Kenapa tidak orang-orang yang bermobil saja yang dinaikan, bial
rakyat kecil yang merasakannya juga kan kasihan.
Informan Kelima
1. Potret Informan
Nama : Bapak Cecep
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 40 tahun
Pekerjaan : Pedagang
Status Sosial : Masyarakat Menengah Kebawah
2. Catatan Harian
Rencana apa yang akan dilakukan :
 Menanyakan imbas kenaikan harga BBM bagi
masyarakat.
 Mengetahui perspektif pandangan mereka terhadap
kenaikan harga BBM.
 Menganalisis kebutuhan yang diharapkan pasca kenaikan harga BBM.
 Menampung harapan mereka mengenai dampak kenaikan harga BBM.
 Mengetahui dengan adanya kenaikan BBM apakah ikut berpengaruh juga terhadap
dagangan yang dijual
Janji Untuk Bertemu Siapa :
 Bertemu dengan masyarakat menengah kebawah secara langsung yang merasakan
dampak besar dari kenaikan harga BBM.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 30
Tujuan :
 Untuk mengobservasi cara pandang mereka terhadap kenaikan harga BBM yang
merupakan suatu masalah sosial yang dirasakan semua kalangan masyarakat.
3. Catatan Lapangan :
Kejadian-kejadian tingkah laku informan
 Body language (gerak tubuh) dari Bapak ini menggambarkan kepasrahan rakyat
kecil yang tidak bisa melakukan apa-apa atas kenaikan BBM
 Intonasi yang diucapkan lemas dan berargumen seadaanya.
Waktu :
 Tanggal : 26 November 2014
 Jam : 14.40 WIB
Keadaan Sekitar :
 Tempat : Belakang Kampus Untirta
 Kondisi : Ramai dengan banyak mahasiswa yang membeli dagangannya.
Rekontruksi Dialog
 Peneliti : Maaf pak sebelumnya kami ingin tanya apakah bapak setuju dengan
kebijakan pemerintah menaikan harga BBM?
 Informan : Ya bagaimana babang tidak setuju tapi tidak bisa protes apa-apa
neng.
 Peneliti : Dengan adanya kebijakan kenaikan kan berpengaruh ya pak dengan
kebutuhan pokok sekarang, menurut bapak bagaimana ?
 Informan : Ya sangat berpengaruh apalagi dengan dagangan. Berpengaruh juga
sama yang membelinya.
 Peneliti : Kenaikan BBM ini apakah ada cara supaya bapak juga tidak
mengalami kerugian dalam berjualan untuk membeli bahan-bahan
pokoknya pak?
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 31
 Informan : Ya saya tidak bisa menaikan harga jualan saya bisa-bisa tidak akan
laku. Paling saya kasih cara dengan mengurangi banyak makanan
yang saya jual.
 Peneliti : Harapan bapak apakah sebaiknya BBM diturunkan atau bagaimana
pak ?
 Informan : Ya saya berharapnya sih lebih baik diturunkan sajalah harga BBM
karena dengan kebihakan tersebut malah akan memberatkan
masyarakat kecil saja.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 32
3.2 TabelPertanyaanAnalisis Kenaikan
Nama Usia Pekerjaan Setuju
Tidak
setuju
Alasan
1. Bapak Seri
2. Bapak Kaiman
50
45
Tukang Ojeg
Tukang Ojeg


1. Menyengsarakan rakyat kecil,
terutama dengan pekerjaan
saya sebagai tukang ojeg ini.
2. Mau bagimana lagi orang
sudah naik, kita hanya sebagai
tukang ojeg tidak punya hak
dalam bersuara.
3. Bapak
Burhanudin
40 Supir Angkot  Dengan naiknya BBM otomatis
setoran naik, tarif angkot pun
naik, banyak penumpang
mengeluh saya juga bingung
apabila tidak menaikkan tarif
angkot yang ada saya rugi dan
nombok.
4. Bapak Daniel 45 Dosen swasta
dan Guru
SMP

Bagaimana ya disatu sisi devisa
negara yang defisit membuat
pemerintah harus menaikan harga
BBM, dengan menaiknya BBM
juga bisa membantu masyarakat
kecil dalam bidang pendidikan
dan kesehatan sesuai dengan
programnya bapak jokowi dengan
2000 kita bisa membantu saudara-
saudara kita yang kurang
pendidikan dan mensejahterakan
mereka dalam kesehatan.
5. Sdri.
Robiyanti
20 Mahasiswi
UNTIRTA
 Kurang efektif karena dari dulu
BBM naik, namun tidak ada
perubahan kearah yang lebih baik,
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 33
dengan kebijakan menaikan harga
BBM apakah tidak ada kebijakan
lainnya dan apakah semua itu
sudah diperhitungkan dengan baik
selagi masih ada solusi yang lain
kenapa tidak yang lain.
6. Sdri. Yayan 19 Mahasiswi
UNTIRTA
 Tidak adanya transparansi dana
sehingga membuat rakyat
bertanya-tanya tentang naiknya
harga BBM sekarang ini, apakah
pemasukan kas negara hanya dari
BBM lantas kemana kah uang
pajak, seharusnya kita bisa
menggunakan uang pajak tersebut
dan meminimalisir pengeluaran-
pengeluaran yang tidak penting,
sehingga kenaikan BBM tidak
perlu terjadi.
7. Bapak Cecep 40  Dengan naiknya harga BBM,
semua bahan pokok naik, saya
bingung sebagai pedagang kecil
apabila saya menaikkan harga
dagangan saya yang ada saya
kehilangan pelanggan saya, saya
hanya bisa mengurangi porsinya
menjadi yang lebih sedikit untuk
menutupi kerugian.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 34
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Pengidentifikasian Masalah Sosial
adalah suatu proses kegiatan mencari, menemukan, mengumpulkan, dan mencatat data
yang terkait dengan ketidaksesuaian atau kesenjangan antara perilaku dan keadaan yang
terjadi dalam komuniti masyarakat tertentu, yang dirasakan oleh semua lapisan
masyarakat dan memiliki pandangan yang berbeda terhadap suatu permasalahan. Dalam
makalah ini kami mengidentifikasi pandangan masyarakat tentang kenaikan BBM.Kami
mewawancara beberapa informan dari kalangan bawah maupun kalangan atas.
Dalam pengidentifikasian tersebut diperlukan adanya metode. Metode Pengumpulan
Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Ada tiga
teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.
Dampak kenaikan harga BBM bagi masyarakat memiliki 2 hal yang berbeda antar
masyarakat menengah keatas dan masyarakat menengah kebawah, berikut sedikit
pemaparan mengenai dua pendapat tersebut.
Kalangan menengah keatas, dalam menanggapi kenaikan harga BBM :
“Mensetujui dengan kebijakan pemerintah dalam menaikan harga BBM karena menerut
kalangan ini sangatlah baik dalam menunjang pembangunan baik dalam segi pendidikan,
infrastruktur dan kesehatan. Terjadi subsidi silang antara orang yang kurang mampu
dengan orang yang berkecukupan, selama ini prakteknya subsidi BBM hanya dinikmati
oleh kalangan berada dan tidak sesuai dengan TUPOKSI dana subsidi.”
Kalangan menengah kebawah, dalam menanggapi kenaikan harga BBM :
“ Tidak mensetujui, dengan kebijakan pemerintah dalam menaikan harga BBM, karena
menerut kalangan ini. Tidak efektif dalam membantu masyarakat, apalagi subsidi yang
diberikan pemerintah hanya Rp.400,000 / bulan itu tidak mencukupi dalam memenuhi
kebutuhan, karena kenaikan harga BBM mempengaruhi segala aspek yang menambah
mereka semakin tercekik dengan harga yang semakin melonjak.
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 35
DAFTAR PUSTAKA
http://destidesya.blogspot.com/2012/10/pengertian-masalah-sosial-dan.html
http://rachmatul4212.wordpress.com/2013/01/28/teknik-pengumpulan-data-dalam-penelitian-
kuantitatif-dan-kualitatif/
http://minniedepu.blogspot.com/2013/08/kekurangan-kelelebihan-dari-observasi.html
http://harumikartini.weebly.com/smart/kelebihan-dan-kekurangan-berbagai-macam-teknik-
pengunpulan-data
http://educationesia.blogspot.com/2012/05/langkah-langkah-pengumpulan-data-dalam.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28557/3/Chapter%20II.pdf
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 36
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Alat dalam menjaring data:
Berupa angket, berikut adalah contoh angket yang diberikan untuk informan:
 Potret Informan
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pekerjaan :
Status Sosial :
 Catatan Harian
Rencana apa yang akan dilakukan :
Janji Untuk Bertemu Siapa:
Tujuan:
 Catatan Lapangan:
Kejadian-kejadian tingkah laku informan
FOTO
INFORMAN
ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 37
Waktu :
 Tanggal :
 Jam :
Keadaan Sekitar:
 Tempat :
 Kondisi :
 Rekontruksi Dialog

More Related Content

What's hot

Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1
Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1
Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1yudikrismen1
 
Atribut inovasi
Atribut inovasiAtribut inovasi
Atribut inovasizerosugar
 
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMACONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMAFaza Zahrah
 
Proposal pengabdian kepada masyarakat
Proposal pengabdian kepada masyarakatProposal pengabdian kepada masyarakat
Proposal pengabdian kepada masyarakatDasuki Suke
 
presentasi digital marketing media1111- (1).pptx
presentasi digital marketing media1111- (1).pptxpresentasi digital marketing media1111- (1).pptx
presentasi digital marketing media1111- (1).pptxIanArwani
 
Contoh Slide Presentasi Skripsi yang Baik dan Menarik (Terbaru di Tahun 2015)
Contoh Slide Presentasi Skripsi yang Baik dan Menarik (Terbaru di Tahun 2015)Contoh Slide Presentasi Skripsi yang Baik dan Menarik (Terbaru di Tahun 2015)
Contoh Slide Presentasi Skripsi yang Baik dan Menarik (Terbaru di Tahun 2015)Mustofa Thovids
 
Presentasi Komunikasi Bisnis Inovasi Produk
Presentasi Komunikasi  Bisnis Inovasi ProdukPresentasi Komunikasi  Bisnis Inovasi Produk
Presentasi Komunikasi Bisnis Inovasi ProdukEko Mardianto
 
Presentasi jurnal internasional (prof diem) yayan
Presentasi jurnal internasional  (prof diem) yayanPresentasi jurnal internasional  (prof diem) yayan
Presentasi jurnal internasional (prof diem) yayanYayan_Eryandi
 
Ppt uts pemasaran global
Ppt uts pemasaran globalPpt uts pemasaran global
Ppt uts pemasaran globaldivachenel
 
Ke imman power point
Ke imman power pointKe imman power point
Ke imman power pointalmukaramah
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Nia Khusnul Chotimah
 
Panduan Penyelesaian SKU Penggalang
Panduan Penyelesaian SKU PenggalangPanduan Penyelesaian SKU Penggalang
Panduan Penyelesaian SKU Penggalangastozone
 

What's hot (20)

Strategi pemasaran ppt
Strategi pemasaran pptStrategi pemasaran ppt
Strategi pemasaran ppt
 
Matrik penelitian kuantitatif
Matrik penelitian kuantitatifMatrik penelitian kuantitatif
Matrik penelitian kuantitatif
 
Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1
Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1
Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1
 
Studi kelayakan bisnis
Studi kelayakan bisnisStudi kelayakan bisnis
Studi kelayakan bisnis
 
Atribut inovasi
Atribut inovasiAtribut inovasi
Atribut inovasi
 
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMACONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
 
Proposal pengabdian kepada masyarakat
Proposal pengabdian kepada masyarakatProposal pengabdian kepada masyarakat
Proposal pengabdian kepada masyarakat
 
presentasi digital marketing media1111- (1).pptx
presentasi digital marketing media1111- (1).pptxpresentasi digital marketing media1111- (1).pptx
presentasi digital marketing media1111- (1).pptx
 
Contoh Slide Presentasi Skripsi yang Baik dan Menarik (Terbaru di Tahun 2015)
Contoh Slide Presentasi Skripsi yang Baik dan Menarik (Terbaru di Tahun 2015)Contoh Slide Presentasi Skripsi yang Baik dan Menarik (Terbaru di Tahun 2015)
Contoh Slide Presentasi Skripsi yang Baik dan Menarik (Terbaru di Tahun 2015)
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Presentasi Komunikasi Bisnis Inovasi Produk
Presentasi Komunikasi  Bisnis Inovasi ProdukPresentasi Komunikasi  Bisnis Inovasi Produk
Presentasi Komunikasi Bisnis Inovasi Produk
 
Marketing Plan
Marketing PlanMarketing Plan
Marketing Plan
 
Presentasi jurnal internasional (prof diem) yayan
Presentasi jurnal internasional  (prof diem) yayanPresentasi jurnal internasional  (prof diem) yayan
Presentasi jurnal internasional (prof diem) yayan
 
Ppt uts pemasaran global
Ppt uts pemasaran globalPpt uts pemasaran global
Ppt uts pemasaran global
 
Contoh teks wawancara dengan guru
Contoh teks wawancara dengan guruContoh teks wawancara dengan guru
Contoh teks wawancara dengan guru
 
Ke imman power point
Ke imman power pointKe imman power point
Ke imman power point
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
Panduan Penyelesaian SKU Penggalang
Panduan Penyelesaian SKU PenggalangPanduan Penyelesaian SKU Penggalang
Panduan Penyelesaian SKU Penggalang
 

Similar to Pengidentifikasian Masalah Sosial

Makalah Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial salinan.docx
Makalah Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial salinan.docxMakalah Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial salinan.docx
Makalah Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial salinan.docxSetyoPramono4
 
materi Susbalan Tsalis.pptx
materi Susbalan Tsalis.pptxmateri Susbalan Tsalis.pptx
materi Susbalan Tsalis.pptxssusercb3cee
 
Masalah sosial
Masalah sosialMasalah sosial
Masalah sosialsoffyan43
 
Solusi Penyalahgunaan Obat Sebagai Masalah Sosial
Solusi Penyalahgunaan Obat Sebagai Masalah SosialSolusi Penyalahgunaan Obat Sebagai Masalah Sosial
Solusi Penyalahgunaan Obat Sebagai Masalah SosialFajar Sany
 
MAKALAH UPAYA MENGENTAS KEMISKINAN
MAKALAH UPAYA MENGENTAS KEMISKINANMAKALAH UPAYA MENGENTAS KEMISKINAN
MAKALAH UPAYA MENGENTAS KEMISKINANPandawa Sheet
 
Materi Pembelajaran Sosiologi Komunikasi
Materi Pembelajaran Sosiologi KomunikasiMateri Pembelajaran Sosiologi Komunikasi
Materi Pembelajaran Sosiologi KomunikasiAdePutraTunggali
 
PPT 1 Definisi Permasalahan Sosial.pptx
PPT  1 Definisi Permasalahan Sosial.pptxPPT  1 Definisi Permasalahan Sosial.pptx
PPT 1 Definisi Permasalahan Sosial.pptxFloraa1
 
Stigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDSStigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDSstapa center
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...musniumar
 
Masyarakat community dan masalahnya
Masyarakat community dan masalahnyaMasyarakat community dan masalahnya
Masyarakat community dan masalahnyaUFDK
 
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PEMASARAN SOSIAL.pptx
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PEMASARAN SOSIAL.pptxPERAN MEDIA SOSIAL DALAM PEMASARAN SOSIAL.pptx
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PEMASARAN SOSIAL.pptxLelitasari Danukusumo
 
ACTIVISTPRENEUR.pptx
ACTIVISTPRENEUR.pptxACTIVISTPRENEUR.pptx
ACTIVISTPRENEUR.pptxawaliaarfan
 
Dampak kenaikan harga BBM di kalangan masyarakat
Dampak kenaikan harga BBM di kalangan masyarakatDampak kenaikan harga BBM di kalangan masyarakat
Dampak kenaikan harga BBM di kalangan masyarakatNandanaMahardika
 

Similar to Pengidentifikasian Masalah Sosial (20)

Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
 
Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
 
masalah sosial
masalah sosialmasalah sosial
masalah sosial
 
Makalah Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial salinan.docx
Makalah Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial salinan.docxMakalah Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial salinan.docx
Makalah Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial salinan.docx
 
materi Susbalan Tsalis.pptx
materi Susbalan Tsalis.pptxmateri Susbalan Tsalis.pptx
materi Susbalan Tsalis.pptx
 
Masalah sosial
Masalah sosialMasalah sosial
Masalah sosial
 
Solusi Penyalahgunaan Obat Sebagai Masalah Sosial
Solusi Penyalahgunaan Obat Sebagai Masalah SosialSolusi Penyalahgunaan Obat Sebagai Masalah Sosial
Solusi Penyalahgunaan Obat Sebagai Masalah Sosial
 
MAKALAH UPAYA MENGENTAS KEMISKINAN
MAKALAH UPAYA MENGENTAS KEMISKINANMAKALAH UPAYA MENGENTAS KEMISKINAN
MAKALAH UPAYA MENGENTAS KEMISKINAN
 
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...
 
Manajemen Isu & Aksi
Manajemen Isu & AksiManajemen Isu & Aksi
Manajemen Isu & Aksi
 
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MOTOR
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MOTORPencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MOTOR
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MOTOR
 
Materi Pembelajaran Sosiologi Komunikasi
Materi Pembelajaran Sosiologi KomunikasiMateri Pembelajaran Sosiologi Komunikasi
Materi Pembelajaran Sosiologi Komunikasi
 
PPT 1 Definisi Permasalahan Sosial.pptx
PPT  1 Definisi Permasalahan Sosial.pptxPPT  1 Definisi Permasalahan Sosial.pptx
PPT 1 Definisi Permasalahan Sosial.pptx
 
Makalah sosiologi 1
Makalah sosiologi 1Makalah sosiologi 1
Makalah sosiologi 1
 
Stigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDSStigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDS
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
 
Masyarakat community dan masalahnya
Masyarakat community dan masalahnyaMasyarakat community dan masalahnya
Masyarakat community dan masalahnya
 
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PEMASARAN SOSIAL.pptx
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PEMASARAN SOSIAL.pptxPERAN MEDIA SOSIAL DALAM PEMASARAN SOSIAL.pptx
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PEMASARAN SOSIAL.pptx
 
ACTIVISTPRENEUR.pptx
ACTIVISTPRENEUR.pptxACTIVISTPRENEUR.pptx
ACTIVISTPRENEUR.pptx
 
Dampak kenaikan harga BBM di kalangan masyarakat
Dampak kenaikan harga BBM di kalangan masyarakatDampak kenaikan harga BBM di kalangan masyarakat
Dampak kenaikan harga BBM di kalangan masyarakat
 

More from Non Formal Education

Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...Non Formal Education
 
Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...
Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...
Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...Non Formal Education
 
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarDinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarNon Formal Education
 
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarDinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarNon Formal Education
 
Bahasa indonesia di kalangan remaja
Bahasa indonesia di kalangan remajaBahasa indonesia di kalangan remaja
Bahasa indonesia di kalangan remajaNon Formal Education
 
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di SekolahSosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di SekolahNon Formal Education
 
Kejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring SosialKejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring SosialNon Formal Education
 
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA: NASIONALISME SEBAGAI LAN...
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA:  NASIONALISME SEBAGAI LAN...KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA:  NASIONALISME SEBAGAI LAN...
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA: NASIONALISME SEBAGAI LAN...Non Formal Education
 

More from Non Formal Education (14)

Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
 
Proposal penelitian pendidikan
Proposal penelitian pendidikanProposal penelitian pendidikan
Proposal penelitian pendidikan
 
Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...
Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...
Penelitian Sosial Pengaruh Kinerja Guru yang Bersertifikat dan Belum Berserti...
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan Pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan
 
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarDinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
 
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarDinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
 
Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan Sepanjang HayatPendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan Sepanjang Hayat
 
Falsifikasionisme
FalsifikasionismeFalsifikasionisme
Falsifikasionisme
 
Bahasa indonesia di kalangan remaja
Bahasa indonesia di kalangan remajaBahasa indonesia di kalangan remaja
Bahasa indonesia di kalangan remaja
 
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di SekolahSosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
Sosialisasi dan Penyesuaian Diri di Sekolah
 
Kejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring SosialKejahatan di Balik Jejaring Sosial
Kejahatan di Balik Jejaring Sosial
 
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA: NASIONALISME SEBAGAI LAN...
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA:  NASIONALISME SEBAGAI LAN...KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA:  NASIONALISME SEBAGAI LAN...
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA: NASIONALISME SEBAGAI LAN...
 
Presentation controling
Presentation controling Presentation controling
Presentation controling
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

Pengidentifikasian Masalah Sosial

  • 1. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 1 Pengidentifikasian Masalah Sosial dan Teknik Menjaring Data dalam Menanggapi Masalah Kenaikan Harga BBM. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kebutuhan Masyarakat, oleh Bapak Dr. Ii Wahyudi,MPd Disusun oleh 1. Anita Lestari. 2221131248 2. Dedeh Mahfudoh. 2221132637 3. Lulu Putri Utami. 2221132440 4. Siti Herlinda. 2221131340 5. Wulan Rahmawati. 2221131832 6. Yuliana Lestari. 2221132590 UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH SERANG
  • 2. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 2 KATA PENGANTAR Kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha esa berkat rahmat-nya, Kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengidentifikasian Masalah Sosial dan Teknik Menjaring Data dalam Menanggapi Masalah Kenaikan Harga BBMMakalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Analisis Kebutuhan Masyarakat, oleh Bapak Dr. Ii Wahyudi,MPdyang telah mengamanatkan kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami juga mengharapkan semoga dengan adanya makalah ini bisa memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang Masalah sosial dan teknik menjaring data, di samping itu kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekuarangan, maka dari itu kami mengharapkan keritik dan saran yang membangun agar kedepannya makalah ini biasa lebih sempurna, kurang lebihnya kamiucapkan terima kasih. Serang,01 Desember 2014 Penulis
  • 3. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 3 DAFTAR ISI . KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI............................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................................1 1.2 RumusanMasalah....................................................................................................2 1.3 TujuanPenulisan.....................................................................................................3 1.4 ManfaatPenulisan.................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pengidentifikasi Masalah Sosial..........................................................5 2.2 Faktor – faktor Masalah Sosial...............................................................................6 2.3 Pengidentifikasian Masalah Sosial.........................................................................8 2.4 Teknik Pengumpulan Data dalam Pengidentifikasian Masalah Sosial..................10 2.5 Kelebihan danKekurangandalamTeknikPengumpulan Data.................................13 2.6 Langkah – langkah pengumpulan data melalui pendekatan kualitatif....................15 BAB III HASIL WAWANCAR A DAN OBSERVASI 3.1 Form Pertanyaan Analisis Kenaikan BBM............................................................18 3.2 Tabel Pertanyaan Analisis Kenaikan BBM ...........................................................29 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan.............................................................................................................31 4.2 Daftar Pustaka........................................................................................................32 4.3 Lampiran.................................................................................................................33
  • 4. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengidentifikasian Masalah Sosial adalah suatu proses kegiatan mencari, menemukan, mengumpulkan, dan mencatat data yang terkait dengan ketidaksesuaian atau kesenjangan antara perilaku dan keadaan yang terjadi dalam komuniti masyarakat tertentu, yang dirasakan oleh semua lapisan masyarakat dan memiliki pandangan yang berbeda terhadap suatu permasalahan. Maka dari itu, kami akan membahas dan menganalisis tentang masalah sosial mengenai kenaikan harga BBM yang memang menjadi topik utama yang sedang hangat dibicarakan,dan kenaikan harga BBM termasuk dalam masalah sosial yang dirasakan pergolakannya oleh semua lapisan masyarakat. Ternyata setelah kita menganalisis masyarakat di sekitar wilayah Pakupatan Serang mayoritas dari mereka memiliki pendapat yang berbeda – beda tentang kenaikan harga BBM ini. Mulai dari tukang ojeg yang tidak setuju sampai dosen setuju dengan kebijakan ini, jadi banyak ragam pendapat yang melatar belakangi itu semua dan itu dipengaruhi oleh status pekerjaan dan pemahaman seseorang tersebut. Jadi masalah sosial bukan hanya penyimpangan dalam nilai norma, hukum atau aturan dalam masyarakat, melainkan sebuah permasalahan yang dirasakan oleh semua lapisan masyarakat yang membuat penyalahan aturan, seperti kenaikan harga BBM yang menyebabkan bertambahnya penduduk miskin, PSK dan tindak kejahatan. Itu adalah jenis masalah sosial, yang kita ketahui melalui teknik penjaringan data yang berfariatif tergantung dari pendekatan yang kita gunakan dan jenis permasalahannya. Maka dari latar belakang itu kami tertarik untuk membahas dan mengkaji permasalah kami, karena permasalah sosial memiliki ruang yang sangat kompleks dan detail, sehingga kami memilih untuk membahas permasalahan kenaikan harga BBM.
  • 5. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 5 1.2Rumusan Masalah Permasalahan sosial adalah suatu masalah yang sangat kompleks. Apabila ditelaah lebih jauh, maka kita akan menemukan sekumpulan hal-hal rumit yang sangat susah untuk disiasati. Masalah yang dihadapi tersebut akan lebih susah jika saling berkait satu sama lain. Oleh sebab itu, di dalam makalah ini penulis akan memberikan gambaran penting mengenai cara dan teknik dalam menjaring data, dan memahami masalah sosial. Serta mengetahui dampak apa yang terjadi pada masalah sosial tersebut, selain itu kita dapat mengetahui pendapat/argument yang berbeda pada setiap lapisan masyarakat dalam menanggapi kenaikan harga BBM. Kerena setelah kita analisis ternyata kenaikan harga BBM memiliki dampak yang begitu besar bagi masyarakat menengah kebawah, dalam memenuhi kebutuhan hidup. Yang menimbulkan kesenjangan yang terjadi didalam masyarakat. Maka dari permasalahan itu semua kami akan mengkaji itu semua dalam makalah kami yang mengupas tentang “Pengidentifikasian Masalah Sosial dan Teknik Menjaring Data”.
  • 6. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 6 1.3Tujuan Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Analisis Kebutuhan Masyarakat, Universitas sultan ageng tirtayasa oleh Dr. Ii Wahyudi,MPd 2. Sebagai bentuk perhatian Mahasiswa terhadap masalah sosial di daerah Pakupatan Serang. 3. Suatu usaha untuk mendekatkan diri dan mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat. 4. Membantu dalam membahas dan menanggulangi masalah yang dihadapi di dalam masalah kenaikan harga BBM. 5. Dan dapat mengerti bagaimana cara memperoleh informasi. 6. Dapat mengerti bahwa kenaiakan harga BBM berimbas besar terhadap masyarakat menengah kebawah. 7. Mengerti hakikat dari teknik penjaringan data. 8. Mengetahui metode – moteda apa saja yang terdapat dalam menjaring data dan penerapannya. 9. Mengetahui latar belakang pemerintah dalam menaikan harga BBM.
  • 7. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 7 1.4ManfaatPenulisan Makalah Berikut ini akan dijabarkan mengenai manfaat-manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini. 1. Membangun rasa ingintahu dan peka terhadap masalah sosial yang terjadi didalam masyarakat. 2. Menelaah permasalahan yang terjadi di lingkungan Pakupatan Serang. 3. Menelaah bagaimana sulitnya mereka memenuhi kebutuhan hidup. 4. Memberikan gambaran tentang kondisi masyarakat sejak diberlakukannya tarif harga BBM baru. 5. Mengetahui bagaimana ber-sosialisasi terhadap masyarakat. 6. Mengetahui manfaat dari ansos itu sendiri. Demikianlah manfaat-manfaat yang dapat diambil dari pembutaan makalah ini.
  • 8. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 8 BAB II PEMBAHASAN “Pengidentifikasian Masalah Sosial dan Teknik Menjaring Data”. 2.1 PengertianPengidentifikasiMasalahSosial Identifikasi, berasal dari kata Identify artinya meneliti. Identifikasi secara garis besar yaitu proses mencari, menemukan, mendaftar, mengumpulkan, dan mencatat data sebanyak-banyaknya kemudian data tersebut diolah menjadi sebuah informasi. Masalah adalah kesenjangan (discrepancy) antara apa yang seharusnya (harapan) dengan apa yang ada dalam kenyataan sekarang. Kesenjangan tersebut dapat mengacu ke ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan dan lain sebagainya. Penelitian diharapkan mampu mengantisipasi kesenjangan-kesenjangan tersebut. Masalah yang perlu dijawab melalui penelitian cukup banyak dan bervariasi misalnya masalah dalam bidang pendidikan saja dapat dikategorikan menjadi beberapa sudut tinjauan yaitu masalah kualitas, pemerataan, relevansi dan efisiensi pendidikan (Riyanto, 2001:1) Dalam ranah ilmu sosial, Masalah sosial yang didefinisikan Robert K Merton sebagai ”ketidaksesuaian yang signifikan dan tidak diinginkan” antara standar kebersamaan dan kondisi nyata. Atau dengan kata lain,”Sebuah situasi tak terduga yang tidak sejalan dengan tata nilai yang dianut sekelompuk orang yang menyetujui bahwa perlu adanya tindakan untuk mengatasi situasi”. Jadi masalah sosial adalah suatu ketidaksesuain perilaku atau keadaan masyarakat terhadap unsur-unsur kebudayaan, nilai, norma, dan aturan yang ada di dalam masyarakat. Jadi menurut kelompok kami pengertian dari Pengidentifikasian Masalah Sosial adalah suatu proses kegiatan mencari, menemukan, mengumpulkan, dan mencatat data yang terkait dengan ketidaksesuaian atau kesenjangan antara perilaku dan keadaan yang terjadi dalam komuniti masyarakat tertentu, yang dirasakan oleh semua lapisan masyarakat dan memiliki pandangan yang berbeda terhadap suatu permasalahan.
  • 9. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 9 2.2Faktor-faktorMasalahSosial Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 jenis faktor yakni antara lain :  Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran dan lain-lain  Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dan lain-lain  Faktor Biologis : Penyakit menular dan lain-lain  Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat Masalah sosial yang berasal dari faktor ekonomis yaitu 1. Kemiskinan Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak bisa menjamin hidupnya sendiri seperti orang lain pada umumnya.kemiskinan dapat diklasifikasikan dalam kehidupan masyarakat yang masih sederhana dan dalam masyrakat yang sudah tergolong komplek. Jadi ukuran keya atau miskin itu memang relatif tidak sama, tergantung pada siuasi dan kondisi masyarakat yang bersangkut. 2. Pengangguran Pengangguran adalah suatau keadaan dimana seseorang tidak mempunyai pekerjaan yang bia menjamin hidupnya sendiri. Masalah sosial yang berasal dari faktor kebudayaan Masalah sosial yang bersumber dai faktor kebudayaan biasanya yang paling menonjol bagi kehidupan manusia dalam masyarakat, yaitu jika manusia tidak mampu untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan Masalah sosial yang berasal dari faktor kebudayaan. Kebudayaan (cultural lag). Menurut Daldjuni (1985), bahwa masalah sosial dapat bertalian dengan masalah alami ataupun masalah pribadi, maka ditunjau secara menyeluruh masalah sosial ternyata memiliki empat sumber penyebab, yaitu : 1. Faktor alam (ekologis – geografis), ini menyangkut gejala menipisnya sumberdaya alam. 2. Faktor biologis (dalam arti kependudukan), ini menyangkut bertambahnya umat manusia dengan pesat yang dirasakan secara nasional, regional, ataupun local. 3. Faktor budayawi, ini menimbulkan berbagai kegoncangan mental dan bertalian dengan aneka penyakit kejiwaan. 4. Faktor sosial, dalam arti berbagai kebijaksanaan ekonomi dan politik yang dikendalikan bagi masyarakat.
  • 10. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 10 Masalah sosial yang berasal dari faktor biologis Masalah sosial yang bersumber dari faktor biologis ini misalnya, masalah-masalah yang menyangkut kependudukan dan keharusan biologis lainnya.bebarapa faktor penyebab timbulnya masalah sosial yang bersumber dari faktor biologis: 1. Faktor Keharusan Makan Untuk kenyataan kehidupan sehari-hari bahwa keharusan untuk makan ternyata besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan timbulnya masalah sosial. 2. Faktor Kependudukan Faktor kependudukan menyangkut bertambahnya jumlah manusia pada lapangan kehidupan tetap. 3. Faktor bagi manusia untuk mempertahankan diri Manusia pada umumnya ternyata tidak dapat dipisahkan dari faktor ini, senbab bagaimanapun alasannya, yang pasti sifat hakiki manusia adalah pertama kali memntingkan dirinya sendiri sebagai makhluk individu. Akan tetapi dilain pihak individu tidak akan dapat mempertahankan dirinya sendiri, maka dari itu dia bergaul, bergabung atu mebabentuk kelompok sosial sebagaimana makhluk sosial lain. Masalah sosial yang berasal dari faktor psikologis Masalah sosial bisa timbul oleh karena faktor psikologis, seperti kebingungan, disorganisasi, penyakit syaraf dan sebagainya. Dikatakan demikian oleh karena faktor- faktor tersebut dapat menyebabkan manusia atau warga masyarakat tidak mampu untuk berpikir dan bertindak secara wajar.
  • 11. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 11 2.3 PengidentifikasianMasalahSosial Dalam pengidentifikasian masalah sosial diperlukan suatu pendekatan dan metodelogi dalam memahami dan memetakan masalah sosial yang terjadi. Yaitu dengan melakukan pendekatan yang bersfat kualitatif dan bukan pengukuran yang bersifat persentase. Hal ini banyak disebabkan karena masalah sosial adalah masalah perasaan, penilaian berdasar pada norma dan aturan yang menjadi acuan bagi komuniti yang mengalaminya. Penelitian kualitatif dapat didefinisikan sebagai sebuah proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial atau masalah manusia, berdasarkan pada penciptaan gambaran holistik (menyeluruh) lengkap yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan disusun dalam sebuah latar ilmiah. Untuk memahaminya maka diperlukan suatu teknik observasi partisipasi agar dapat ikut merasakan yang dialami oleh anggota komuniti sebagai sasaran peneliti. Bagaimana pelaku dalam komuniti memandang dan memahami gejala sosial yang tampak diobservasi dicatat dan dianalisa. Warga komuniti sebagai sasaran penelitian sebagai (Informan). Peneliti mengumpulkan fakta-fakta dari informan dalam cara pandang informan menanggapi gejala sosial yang tampak. A. Informan Informan adalah seorang pembicara asli yang berbicara mengulang kata-kata, frase, kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan sumber informasi. Sehingga informan ini menjadi acuan untuk mengumpulkan informasi- informasi yang berkenaan masyarakatnya, lingkungan hidupnya. Informan Kunci Informan Informan Biasa Informan Kunci yaitu seseorang yang secara lengkap dan mendalam mengetahui informasi yang akan menjadi permasalahan dalam penelitian. Informan kunci terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:
  • 12. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 12 a. Formal Leader yaitu petugas kesehatan yang merupakan faktor pembantu dalam pengobatan secara medis serta memberikan persepsi sehat dan sakit kepada masyarakat Desa Sungai Ana dalam menjalani kehidupannya. b. Informal Leader yaitu tokoh adat yang merupakan informan paling mengetahui masyarakat Desa Sungai Ana baik interaksi sosial dan kepercayaannya sehingga memudahkan dalam mendapatkan informasi untk penelitian, serta dukun yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dahulu sampai sekarang oleh masyarakat Desa Sungai Ana karena apapun yang terjadi pada masyarakat mengenai sehat dan sakit berkaitan dengan dukun karena merupakan tradisi turun temurun dari dahulu Informan biasa yaitu penduduk setempat sebagai pelaku dari keadaan sosial di daerah yang bersangkutan, informan biasa perlu dikategorisasikan berdasarkan pada status yang disandangnya. Dengan dasar tersebut maka informasi yang berkenaan dengan dirinya dapat diperoleh dan memudahkan untuk membuat analisa dari data yang diperoleh, seperti pengkategorisasian berdasar pada jenis kelamin, usia, pekerjaan, jenjang sosial dsb. Perbedaan status dari pelaku akan akibat pada perbedaan persepsi, pemahaman terhadap gejala sosial, misalnya pendapat tentang laki-laki akan berbeda dengan pendapat perempuan tentang perilaku anak-anak. B. Kenyataan, Fakta, dan Data Kenyataannya pada prinsipnya adalah sesuatu yang tampak oleh panca indera, bisa dirasakan, suatu gejala yang menempati ruang dan waktu. Kenyataan ini sifatnya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tindakan manusia sehingga kenyataan ini dipahami. Pemahaman terhadap kenyataan ini pada dasarnya akan melibatkan pengetahuan dari individu sehingga mewujudkan suatu anggapan dan penilai terhadap kenyataan yang bersangkutan yang terangkum sebagai sebuah pernyataan. Fakta adalah serangkaian pernyataan-pernyataan yang dapat diuji kebenarannya berdasarkan pada kenyataan yang ada. Fakta merupakan hasil pemahaman individu terhadap kenyataan yang ada. Pemahaman individu terhadap kenyataan yang ada terkait pada pola pengetahuan kebudayaan yang dipunyai oleh individu yang bersangkutan, sehingga fakta yang muncul yang merupakan hasil pemahaman terhadap kenyataan yang ada bisa berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. dari status sosial yang berbeda.
  • 13. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 13 Data adalah serangkaian catatan yang dikumpulkan oleh seseorang berdasarkan pada fakta-fakta yang bersumber dari individu-individu yang merupakan hasil pemahaman individu-individu tersebut terhadap kenyataan yang dihadapinya. Biasanya kenyataan yang sudah berupa fakta tersebut sudah tidak muncul lagi, bagaimana individu-individu tersebut memahami kenyataan yang ada pada waktu kenyataan tersebut muncul. Fakta-fakta yang tersebar pada individu-individu tersebut dikumpulkan dan dirangkai menjadi data-data yang secara tidak langsung mewakili kenyataan yang ada. C. Sumber Data Sumber data terbagi menjadi dua yaitu :  Data primer Data Primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama. Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner , kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan narasumber.  Data sekunder Data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya. 2.4 Teknik Pengumpulan Data dalam PengidentifikasianMasalahSosial Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder). Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar
  • 14. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 14 cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya. Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara. 1. Angket Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik. Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain:  Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.  Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.  Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan. 2. Observasi Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
  • 15. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 15  Participant Observation Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.  Non participant Observation Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati. Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian. Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa. Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll. 3. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif) Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. 1. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
  • 16. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 16 2. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden. 2.5 Kelebihan dan Kekurangan dalam Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Observasi Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Pengamatan baru tergolong sebagai teknik mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut mempunyai kriteria berikut:  Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik.  Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan.  Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya. Penggunaan pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data mempunyai beberapa keuntungan antara lain: Pertama, dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk mencatat hal-hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan cara pengamatan, data yang langsung mengenai perilaku yang tipikal dari objek dapat dicatat segera, dantidak menggantungkan data dari ingatan seseorang; Kedua. Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik tidak dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal. Adakalanya subjek tidak mau berkomunikasi, secara verbal dengan enumerator atau peneliti, baik karena takut, karena tidak ada waktu atau karena enggan. Dengan pengamatan langsung, hal di atas dapat ditanggulangi. Selain dari keuntungan yang telah diberikan di atas, pengamatan secara langsung sebagai salah satu metode dalam mengumpulkan data, mempunyai kelemahan-kelemahan.
  • 17. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 17 2. Metode Wawancara Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Wawancara dapat dilakukan dengan tatap muka maupun melalui telpon. Wawancara Tatap Muka Beberapa kelebihan wawancara tatap muka antara lain:  Bisa membangun hubungan dan memotivasi responden  Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah pertanyaan baru  Bisa membaca isyarat non verbal  Bisa memperoleh data yang banyak Sementara kekurangannya adalah:  Membutuhkan waktu yang lama  Biaya besar jika responden yang akan diwawancara berada di beberapa daerah terpisah  Responden mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang diberikan  Pewawancara perlu dilatih  Bisa menimbulkan bias pewawancara  Responden bias menghentikan wawancara kapanpun Wawancara via phone Kelebihan  Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka  Bisa menjangkau daerah geografis yang luas  Anomalitas lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)
  • 18. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 18 Kelemahan  Isyarat non verbal tidak bisa dibaca  Wawancara harus diusahakan singkat  Nomor telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang tidak terdaftar pun dihilangkan dari sampel 3. Metode Kuesioner Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka). Penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti penyerahan kuesioner secara pribadi, melalui surat, dan melalui email. Masing- masing cara ini memiliki kelebihan dan kelemahan, seperti kuesioner yang diserahkan secara pribadi dapat membangun hubungan dan memotivasi respoinden, lebih murah jika pemberiannya dilakukan langsung dalam satu kelompok, respon cukup tinggi. Namun kelemahannya adalah organisasi kemungkinan menolak memberikan waktu perusahaan untuk survey dengan kelompok karyawan yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut. 2.6 Langkah– langkahpengumpulan data melalui pendekatankualitatif Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid atau reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Disini kami melakukan penelitian dengan melakukan cara pengumpulan data secara kualitatif, karena hasil yang ingin kita dapat seakurat mungkin sesuai dengan kondisi dilapangan. Beberapa langkah untuk pemgumpulan data akan melibatkan beberapa proses yaitu:
  • 19. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 19 1. Menetapkan batas-batas penelitian yang terdiri dari: lokasi tempat penelitian akan berlangsung, pelaku orang yang akan diamati dan akan diwawancarai, peristiwa apa yang akan diamati atau diwawancarai dan proses sifat kejadian yang dilakukan pelaku didalam lokasi. 2. Pengumpulan informasi melalui pengamatan wawancara, dokumen, dan bahan-bahan visual. 3. Menetapkan aturan untuk mencatat informasi. Dalam bagaian ini disarankan untuk membuat catatan yang terbagi-bagi dalam bentuk objek yang dicatat yang terdiri dari potret informan, rekontruksi dialog, penjelasan latar fisik, laporan kejadian khusus, dan kejadian yang ada.  Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.  Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.  Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan. 4. Observasi Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.  Participant Observation Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.
  • 20. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 20  Non participant Observation Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati. Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian. Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa. Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll. 4. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif) Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. 3. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara. 4. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.
  • 21. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 21 BAB III HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI “Data Hasil Observasi Kenaikan Harga BBM dalam sudut pandang Masyarakat”. 3.1 Form PertanyaanAnalisis Kenaikan BBM Informan Pertama 1. Potret Informan Nama : Bapak Seri Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 50 tahun Pekerjaan : Tukang Ojeg Status Sosial : Masyarakat Kecil 2. Catatan Harian Rencana apa yang akan dilakukan:  Menanyakan imbas kenaikan harga BBM terhadap penghasilan beliau sebagai tukang ojeg.  Mengetahui perspektif pandangan mereka terhadap kenaikan harga BBM.  Menganalisis kebutuhan yang diharapkan pasca kenaikan harga BBM.  Menampung harapan mereka mengenai dampak kenaikan harga BBM. Janji Untuk Bertemu Siapa :  Bertemu dengan masyarakat menengah ke bawah secara langsung yang merasakan dampak besar dari kenaikan harga BBM. Tujuan :  Untuk mengobservasi cara pandang mereka terhadap kenaikan harga BBM yang merupakan suatu masalah sosial yang dirasakan semua kalangan masyarakat.
  • 22. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 22 3. Catatan Lapangan: Kejadian-kejadian tingkah laku informan  Body language (gerak tubuh) dari Pak Seri menggambarkan ketidaksetujuan terhadap kenaikan harga BBM, walaupun beliau berargumen setuju tetapi gerak tubuh beliau tegang dan tegap menandakan seseorang yang tidak setuju terhadap kenaikan harga BBM.  Intonasi yang diucapkan oleh Pak Seri bernada tinggi menandakan seseorang yang tidak setuju dengan kebijakan tersebut. Waktu:  Tanggal : 26 November 2014  Jam : 13.20 Wib Keadaan Sekitar:  Tempat : Terminal Pakupatan  Kondisi : Ramai dengan masyarakat yang sedang beraktifitas Rekontruksi Dialog  Peneliti : Pak, setuju tidak dengan adanya kenaikan harga BBM ?  Informan : Udah terlanjur, sudah keputusan pemerintah terima aja setuju atau tidak setujunya gak bakal ngaruh! Orang saya hanya tukang ojeg tidak punya hak untuk apa-apa kecuali saya anggota dewan. Kalangan bawah paling hanya bisa mengeluh.  Peneliti : Bagaimana sih tanggapan bapak bahwa kenaikan BBM itu sebenarnya bertujuan untuk membantu program-program dan subsidi silang untuk masyarakat miskin berupa kartu sakti dll?  Informan : Oh seumpamanya kartu sehat ya? Saya saja tidak merasakan dampak positif dari kenaikan harga BBM.  Peneliti : Menurut bapak kebijakan apa yang seharusnya diambil selain menaikkan harga BBM?  Informan : Orang kecil mah gak bisa melakukan apa-apa, apalagi masalah kebijakan!  Peneliti : Harapan yang bapak inginkan atas adanya kenaikan hega BBM ini ?  Informan : Ya kalau sih bisa BBM turun. Kalo tidak bisa turun seenggaknya diperhatikanlah masyarakat kecil kaya kita ini
  • 23. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 23 Informan Kedua 1. Potret Informan Nama : Bapak Burhanudin Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 40 tahun Pekerjaan : Sopir Angkutan Umum Status Sosial : Masyarakat Kecil 2. Catatan Harian Rencana apa yang akan dilakukan:  Menanyakan imbas kenaikan harga BBM terhadap penghasilan beliau sebagai sopir angkutan umum.  Mengetahui perspektif pandangan mereka terhadap kenaikan harga BBM.  Mengetahui hambatan apa yang dirasakan ketika harga BBM melonjak naik seperti persoalan setoran per harinya.  Menganalisis kebutuhan yang diharapkan pasca kenaikan harga BBM.  Menampung harapan mereka mengenai dampak kenaikan harga BBM. Janji Untuk Bertemu Siapa:  Bertemu dengan masyarakat menengah ke bawah secara langsung yang merasakan dampak besar dari kenaikan harga BBM. Tujuan :  Untuk mengobservasi cara pandang mereka terhadap kenaikan harga BBM yang merupakan suatu masalah sosial yang dirasakan semua kalangan masyarakat.
  • 24. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 24 3. Catatan Lapangan : Kejadian-kejadian tingkah laku informan  Body language (gerak tubuh) dari Pak Burhanudin menggambarkan kepasrahan masyarakat kecil yang tidak tidak bisa berbuat apa-apa atas kenaikan harga BBM ini. digambarkan dari lemasnya tubuh beliau dan badannya membungkuk ke depan.  Intonasi yang diucapkan oleh Pak Burhanudin lemah dan tidak bergairah untuk berkomentar dalam topik tersebut. Waktu:  Tanggal : 26 November 2014  Jam : 14.00 WIB Keadaan Sekitar:  Tempat : Terminal Pakupatan  Kondisi : Ramai dengan masyarakat yang sedang beraktifitas Rekontruksi Dialog:  Peneliti : Maaf pak sebelumnya kami ingin tanya apakah angkot ini milik sendiri atau milik orang lain dengan disewa dan setoran ?  Informan : Milik orang lain nanti saya per hari setoran  Peneliti : Bagaimana nih pak pemerintah menaikan harga BBM berpengaruh tidak sih pak dengan setoran ?  Informan : Sangat pengaruh setoran jadi naik per harinya dan banyak juga penumpang yang ngeluh karena ongkos juga naik.  Peneliti : Harapan yang bapak inginkan atas adanya kenaikan harga BBM ini ?  Informan : Kalo bisa janganlah kasian dengan rakyat kecil seperti kami, sudah biaya hidup mahal ditambah dengan naiknya harga BBM tambah mencekik dan membengkanya pengeluaran.
  • 25. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 25 Informan Ketiga 1. Potret Informan Nama : Bapak Daniel Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 40 tahun Pekerjaan : Dosen Universitas Swata Status Sosial : Masyarakat Menengah Keatas 2. Catatan Harian Rencana apa yang akan dilakukan :  Menanyakan imbas kenaikan harga BBM bagi masyarakat.  Mengetahui perspektif pandangan mereka terhadap kenaikan harga BBM.  Menganalisis kebutuhan yang diharapkan pasca kenaikan harga BBM.  Menampung harapan mereka mengenai dampak kenaikan harga BBM. Janji Untuk Bertemu Siapa:  Bertemu dengan masyarakat menengah keatas secara langsung yang merasakan dampak besar dari kenaikan harga BBM. Tujuan:  Untuk mengobservasi cara pandang mereka terhadap kenaikan harga BBM yang merupakan suatu masalah sosial yang dirasakan semua kalangan masyarakat. 3. Catatan Lapangan: Kejadian-kejadian tingkah laku informan  Body language (gerak tubuh) dari Pak Daniel menggambarkan ketenangan dan mengerti akan kebijakan pemerintah menaikan BBM, itu sebabnya Bapak Daniel setuju dengan adanya kenaikan harga BBM.  Intonasi yang diucapkan oleh Pak Burhanudin tenang dan berargumen setuju dalam menanggapi pertanyaan yang kami berikan seputar kenaikan harga BBM.
  • 26. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 26 Waktu :  Tanggal : 26 November 2014  Jam : 14.20 WIB Keadaan Sekitar :  Tempat : SDIT Al Azhar  Kondisi : Ramai dengan banyak pelajar yang sedang beristirahat Rekontruksi Dialog  Peneliti : Maaf pak sebelumnya kami ingin tanya apakah bapak setuju dengan kebijakan pemerintah menaikan harga BBM?  Informan : Saya setuju disatu sisi pemerintah mengambil kebijakan tersebut karena negara membutuhkan devisa dan satu sisi masyarakat membutuhkan bantuan-bantuan kesejahteraan seperti kesehatan dan pendidikan. Dan selama ini kita melihat yang menikmati bantuan pemerintah adalah orang-orang yang mampu.  Peneliti : Dengan adanya kebijakan kenaikan tersebut apakah menurut bapak pemerintah mengambil kebijakan ini baik tau tidak untuk warga negara kita sendiri ?  Informan : Ya kita sebagai warga negara setiap kebijakan pemerintah yang dilaksanakan itu bagus ya kan tujuannya untuk kesejahteraan tadi. Intinya bagaimana masyarakat menyikapi dan aparatur pemerintah menjalankan dengan benar maka akan terasa manfaatnya oleh masyarakat.  Peneliti : Menurut bapak dengan adanya kebijakan dari pemerintah bapak menilai lebih baik naik atau tidak harha BBM sekarang ini ?  Informan : ya kalau saya lihat dengan kondisi negara pada saat ini lebih baik harga BBM dinaikan, karena dengan jumlah subsidi sekian terliyun itu hanya dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu terutama orang- orang mampu. Jadi subsidi yang besar itu sebagian besar dialokasikan untuk dana kemasyarakatan terutama pendidikan dan kesehatan dan infrastruktur.
  • 27. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 27 Informan Keempat 1. Potret Informan Nama : Robiyanti Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 20 tahun Pekerjaan : Mahasiswa Untirta Status Sosial : Pelajar 2. Catatan Harian Rencana apa yang akan dilakukan:  Menanyakan imbas kenaikan harga BBM bagi masyarakat.  Mengetahui perspektif pandangan mereka terhadap kenaikan harga BBM.  Menganalisis kebutuhan yang diharapkan pasca kenaikan harga BBM.  Menampung harapan mereka mengenai dampak kenaikan harga BBM. Janji Untuk Bertemu Siapa:  Bertemu dengan masyarakat yang sehari-hari menggunakan transportasi umum yang biayanya sekatang menjadi naik karena adanya kenaikan BBM. Tujuan:  Untuk mengobservasi cara pandang mereka terhadap kenaikan harga BBM yang merupakan suatu masalah sosial yang dirasakan semua kalangan masyarakat. 3. Catatan Lapangan: Kejadian-kejadian tingkah laku informan  Body language (gerak tubuh) dari sebagai mahasiswa yang pulang-pergi dengan tranportasi umum dengan gaya berbicara dan gerak tubuhnya menggambarkan keresahan atas naiknya BBM.  Intonasi yang diucapkan oleh mahasiswa ini juga saat berbicara dengan intonasi suara yang sedikit ditekan yang secara pasti menandakan ketidaksetujuan atas kenaikan harga BBM.
  • 28. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 28 Waktu :  Tanggal : 26 November 2014  Jam : 14.30 WIB Keadaan Sekitar :  Tempat : Depan Gedung Rektorat  Kondisi : Ramai dengan banyak mahasiswa yang sedang istirahat dan berdiskusi Rekontruksi Dialog  Peneliti : Maaf Ka sebelumnya kami ingin tanya apakah kakak ngekost atau pulang pergi ke kampus ?  Informan : Saya pulang pergi ke kampus  Peneliti : Dengan adanya kebijakan kenaikan BBM tersebut menurut kakak bagus tidak sih untuk kemajuan negara Indonesia apakah lebih baik dinaikan atau bagaimana ?  Informan : Sebernya sih mungkin kebijakan dinaikan itu sudah diperhitungkan ya dan tidak salah juga. Cuma selagi masih ada solusi yang lain yang lebih baik dengan dinaikan BBM itu ya kenapa tidak pilih yang lebih baik dengan tidak menaikan harga BBM.  Peneliti : Misalkan kakak memegang untuk tidak menaikan harga BBM, apa sih ka yang akan kaka lakukan selain menaiakn harga BBM?  Informan : Ya karna saya kurang mengerti tentang kebijakan tersebut. Ya kita melihat sebagai kacamata awam kenapa kita tidak menaikan harga rokok. Toh rokok tidak mempengaruhi semuanya. Dengan harga rokok dinaikan masyarakat lebih hemat dan bisa menutupi anggaran yang lain.  Peniliti : kebijakan pemerintah menaikan BBM dikarnakan untuk program- program kesejahteraan masyarakat. Menurut kakak apakah dengan pemeritah menaikan anggaran tersebut akan efektif dan akan tercapai tidak sih ka?  Informan : bagaimana ya menurut saya kurang efektif soalnya dari dulu juga sudah dinaikan tapi kenyataannya tidak ada perubahan.
  • 29. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 29  Peneliti : Harapan kakak sekarang dengan kenaikan BBM?  Informan : harapan saya ya pemerintah lebih bijak dalam mengambil keputusan. Menurut saya dengan BBM dinaikan seperti itu sangat tidak bijak. Kenapa tidak orang-orang yang bermobil saja yang dinaikan, bial rakyat kecil yang merasakannya juga kan kasihan. Informan Kelima 1. Potret Informan Nama : Bapak Cecep Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 40 tahun Pekerjaan : Pedagang Status Sosial : Masyarakat Menengah Kebawah 2. Catatan Harian Rencana apa yang akan dilakukan :  Menanyakan imbas kenaikan harga BBM bagi masyarakat.  Mengetahui perspektif pandangan mereka terhadap kenaikan harga BBM.  Menganalisis kebutuhan yang diharapkan pasca kenaikan harga BBM.  Menampung harapan mereka mengenai dampak kenaikan harga BBM.  Mengetahui dengan adanya kenaikan BBM apakah ikut berpengaruh juga terhadap dagangan yang dijual Janji Untuk Bertemu Siapa :  Bertemu dengan masyarakat menengah kebawah secara langsung yang merasakan dampak besar dari kenaikan harga BBM.
  • 30. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 30 Tujuan :  Untuk mengobservasi cara pandang mereka terhadap kenaikan harga BBM yang merupakan suatu masalah sosial yang dirasakan semua kalangan masyarakat. 3. Catatan Lapangan : Kejadian-kejadian tingkah laku informan  Body language (gerak tubuh) dari Bapak ini menggambarkan kepasrahan rakyat kecil yang tidak bisa melakukan apa-apa atas kenaikan BBM  Intonasi yang diucapkan lemas dan berargumen seadaanya. Waktu :  Tanggal : 26 November 2014  Jam : 14.40 WIB Keadaan Sekitar :  Tempat : Belakang Kampus Untirta  Kondisi : Ramai dengan banyak mahasiswa yang membeli dagangannya. Rekontruksi Dialog  Peneliti : Maaf pak sebelumnya kami ingin tanya apakah bapak setuju dengan kebijakan pemerintah menaikan harga BBM?  Informan : Ya bagaimana babang tidak setuju tapi tidak bisa protes apa-apa neng.  Peneliti : Dengan adanya kebijakan kenaikan kan berpengaruh ya pak dengan kebutuhan pokok sekarang, menurut bapak bagaimana ?  Informan : Ya sangat berpengaruh apalagi dengan dagangan. Berpengaruh juga sama yang membelinya.  Peneliti : Kenaikan BBM ini apakah ada cara supaya bapak juga tidak mengalami kerugian dalam berjualan untuk membeli bahan-bahan pokoknya pak?
  • 31. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 31  Informan : Ya saya tidak bisa menaikan harga jualan saya bisa-bisa tidak akan laku. Paling saya kasih cara dengan mengurangi banyak makanan yang saya jual.  Peneliti : Harapan bapak apakah sebaiknya BBM diturunkan atau bagaimana pak ?  Informan : Ya saya berharapnya sih lebih baik diturunkan sajalah harga BBM karena dengan kebihakan tersebut malah akan memberatkan masyarakat kecil saja.
  • 32. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 32 3.2 TabelPertanyaanAnalisis Kenaikan Nama Usia Pekerjaan Setuju Tidak setuju Alasan 1. Bapak Seri 2. Bapak Kaiman 50 45 Tukang Ojeg Tukang Ojeg   1. Menyengsarakan rakyat kecil, terutama dengan pekerjaan saya sebagai tukang ojeg ini. 2. Mau bagimana lagi orang sudah naik, kita hanya sebagai tukang ojeg tidak punya hak dalam bersuara. 3. Bapak Burhanudin 40 Supir Angkot  Dengan naiknya BBM otomatis setoran naik, tarif angkot pun naik, banyak penumpang mengeluh saya juga bingung apabila tidak menaikkan tarif angkot yang ada saya rugi dan nombok. 4. Bapak Daniel 45 Dosen swasta dan Guru SMP  Bagaimana ya disatu sisi devisa negara yang defisit membuat pemerintah harus menaikan harga BBM, dengan menaiknya BBM juga bisa membantu masyarakat kecil dalam bidang pendidikan dan kesehatan sesuai dengan programnya bapak jokowi dengan 2000 kita bisa membantu saudara- saudara kita yang kurang pendidikan dan mensejahterakan mereka dalam kesehatan. 5. Sdri. Robiyanti 20 Mahasiswi UNTIRTA  Kurang efektif karena dari dulu BBM naik, namun tidak ada perubahan kearah yang lebih baik,
  • 33. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 33 dengan kebijakan menaikan harga BBM apakah tidak ada kebijakan lainnya dan apakah semua itu sudah diperhitungkan dengan baik selagi masih ada solusi yang lain kenapa tidak yang lain. 6. Sdri. Yayan 19 Mahasiswi UNTIRTA  Tidak adanya transparansi dana sehingga membuat rakyat bertanya-tanya tentang naiknya harga BBM sekarang ini, apakah pemasukan kas negara hanya dari BBM lantas kemana kah uang pajak, seharusnya kita bisa menggunakan uang pajak tersebut dan meminimalisir pengeluaran- pengeluaran yang tidak penting, sehingga kenaikan BBM tidak perlu terjadi. 7. Bapak Cecep 40  Dengan naiknya harga BBM, semua bahan pokok naik, saya bingung sebagai pedagang kecil apabila saya menaikkan harga dagangan saya yang ada saya kehilangan pelanggan saya, saya hanya bisa mengurangi porsinya menjadi yang lebih sedikit untuk menutupi kerugian.
  • 34. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 34 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Pengidentifikasian Masalah Sosial adalah suatu proses kegiatan mencari, menemukan, mengumpulkan, dan mencatat data yang terkait dengan ketidaksesuaian atau kesenjangan antara perilaku dan keadaan yang terjadi dalam komuniti masyarakat tertentu, yang dirasakan oleh semua lapisan masyarakat dan memiliki pandangan yang berbeda terhadap suatu permasalahan. Dalam makalah ini kami mengidentifikasi pandangan masyarakat tentang kenaikan BBM.Kami mewawancara beberapa informan dari kalangan bawah maupun kalangan atas. Dalam pengidentifikasian tersebut diperlukan adanya metode. Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Ada tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara. Dampak kenaikan harga BBM bagi masyarakat memiliki 2 hal yang berbeda antar masyarakat menengah keatas dan masyarakat menengah kebawah, berikut sedikit pemaparan mengenai dua pendapat tersebut. Kalangan menengah keatas, dalam menanggapi kenaikan harga BBM : “Mensetujui dengan kebijakan pemerintah dalam menaikan harga BBM karena menerut kalangan ini sangatlah baik dalam menunjang pembangunan baik dalam segi pendidikan, infrastruktur dan kesehatan. Terjadi subsidi silang antara orang yang kurang mampu dengan orang yang berkecukupan, selama ini prakteknya subsidi BBM hanya dinikmati oleh kalangan berada dan tidak sesuai dengan TUPOKSI dana subsidi.” Kalangan menengah kebawah, dalam menanggapi kenaikan harga BBM : “ Tidak mensetujui, dengan kebijakan pemerintah dalam menaikan harga BBM, karena menerut kalangan ini. Tidak efektif dalam membantu masyarakat, apalagi subsidi yang diberikan pemerintah hanya Rp.400,000 / bulan itu tidak mencukupi dalam memenuhi kebutuhan, karena kenaikan harga BBM mempengaruhi segala aspek yang menambah mereka semakin tercekik dengan harga yang semakin melonjak.
  • 35. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 35 DAFTAR PUSTAKA http://destidesya.blogspot.com/2012/10/pengertian-masalah-sosial-dan.html http://rachmatul4212.wordpress.com/2013/01/28/teknik-pengumpulan-data-dalam-penelitian- kuantitatif-dan-kualitatif/ http://minniedepu.blogspot.com/2013/08/kekurangan-kelelebihan-dari-observasi.html http://harumikartini.weebly.com/smart/kelebihan-dan-kekurangan-berbagai-macam-teknik- pengunpulan-data http://educationesia.blogspot.com/2012/05/langkah-langkah-pengumpulan-data-dalam.html http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28557/3/Chapter%20II.pdf
  • 36. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 36 LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Alat dalam menjaring data: Berupa angket, berikut adalah contoh angket yang diberikan untuk informan:  Potret Informan Nama : Jenis Kelamin : Usia : Pekerjaan : Status Sosial :  Catatan Harian Rencana apa yang akan dilakukan : Janji Untuk Bertemu Siapa: Tujuan:  Catatan Lapangan: Kejadian-kejadian tingkah laku informan FOTO INFORMAN
  • 37. ANALISIS KEBUTUHAN MASALAH SOSIAL Page 37 Waktu :  Tanggal :  Jam : Keadaan Sekitar:  Tempat :  Kondisi :  Rekontruksi Dialog