Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
1. Masyarakat
Baduy Dalam dan Baduy Luar
Oleh:
Andini Nusufa
Ahmad Jusman
Ayu Lestari
Hikmawatin
Wulan Rahmawati
Yuda Setia Laksana
Yunita Sari
2. Pengertian Kelompok dan
Dinamika Kelompok
Kelompok adalah
sekumpulan orang yang
terdiri paling tidak sebanyak
dua atau lebih yang
melakukan interaksi satu
dengan yang lainnya dalam
suatu aturan yang saling
mempengaruhi pada setiap
anggotanya
Dinamika kelompok
adalah suatu kelompok
yang teratur dari dua
individu atau lebih yang
mempunyai hubungan
psikologis secara jelas
antara anggota yang satu
dengan yang lain
3. Persoalan Dinamika Kelompok
Kohesi/persatuan
Dalam persoalan kohesi akan dilihat tingkah laku anggota dalam kelompok, seperti proses
pengelompokan, intensitas anggota, arah pilihan, nilai kelompok dan sebagainya.
Motif/dorongan
Persoalan motif ini berkisar pada interes anggota terhadap kehidupan kelompok, seperti
kesatuan kelompok, tujuan bersama, orientasi diri terhadap kelompok dan sebagainya.
Struktur
Persoalan ini terlihat pada bentuk pengelompokan, bentuk hubungan, perbedaan kedudukan
antar anggota, pembagian tugas dan sebagainya.
Pimpinan
Persoalan pimpinan tidak kalah pentingnya pada kehidupan kelompok, hal ini terlihat pada
bentuk – bentuk kepemimpinan, tugas pimpinan, sistemkepemimpinan dan sebagainya.
Perkembangan kelompok
Persoalan perkembangan kelompok dapat pula menentukan kehidupan kelompok selanjutnya,
dan ini terlihat pada perubahan dalam kelompok, senangnya anggota tetap berada dalam
kelompok, perpecahan kelompok, dan sebagainya.
4. Suku Baduy
Baduy termasuk kedalam Kelompok etnik atau suku bangsa
yaitu suatu golongan manusia yang anggota – anggotanya
mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya
berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas
suku ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas
kelompok tersebut seperti kesamaan budaya, bahasa, agama,
perilaku, dan ciri-ciri biologis.
5. Baduy Dalam dan Baduy Luar
Baduy dalam dapat dikatakan
representasi dari masyarakat Baduy
masa lalu yang mendekati pada pewaris
asli budaya dan amanat leluhur
kesukuan mereka. Penetapan secara
khusus wilayah perkampungan Baduy
Dalam yang hanya berlokasi di tiga
kampung, yaitu Cibeo, Cikartawana,
dan Cikeusik dengan batasan hukum
yang tetap, tegas, serta mengikat ke
semua pihak dan semua aspek
kehidupannya.
Baduy Luar adalah komunitas Baduy yang
dipersiapkan sebagai penjaga, penyangga,
penyaring, pelindung sekaligus
penyambung silaturahmi yang intensif
dengan pihak luar sebagai bentuk
penghargaan, kerja sama, dan partisipasi
aktif dalam kegiatan kenegaraan untuk
menunjukkan bahwa mereka adalah salah
satu suku bangsa yang sama – sama
memiliki hak dan kewajiban yang sama
dengan warga negara Indonesia lainnya.
6. Kepemimpinan dan dinamika
Kelompok (pa atif)Perbandingan
Antara Suku Baduy Dalam dengan
Suku Baduy Luar.docx
7. Masyarakat Baduy Dalam dengan segala ketaatan, kepatuhan, serta keikhlasan untuk selalu menunaikan amanat leluhur
serta berani menerima konsekuensi atas piliha hidupnya adalah salah satu contoh potret kehidupan masyarakat yang
kehidupan kesehariannya dilandasi oleh kesadaran, keteguhan, dan kejujuran atas keyakinan yang mereka yakini
kebenarannya.
Sedangkan Baduy Luar adalah salah satu contoh dan potret nyata masyarakat yang setia sebagai saudara untuk selalu
menjaga, melindungi, serta membantu berbagai kebutuhan, harapan, dan permasalahan Baduy Dalam walaupun mereka
memiliki perbedaan dalam arti kebebasan atau keringanan pelaksanaan hukum adat dalam bentuk kegiatan gotong
royong dan/ atau dalam bentuk musyawarah di lembaga adat.
Dua komunitas kesukuan baduy yang ada
sekarang dengan jalinan kehidupan yang
harmonis antara keduanya, saling membantu,
saling menghargai dan saling menyelamatkan,
hidup rukun dan damai jauh dari perselisihan,
persengketaan, dan kegaduhan secara filosofi
adalah gambaran dan petunjuk pada kita
bahwa Yang Maha Kuasa menciptakan alam
semesta dan kehidupan ini selalu berpasang –
pasangan untuk menjadi satu kesatuan yang
kokoh, untuk direnungi, dihayati, dan ditafakuri.
8. Selain Baduy Dalam dan Baduy
Luar di Desa Kanekes terdapat
dua Pemukiman etnis Baduy yang
diakui yaitu Baduy Kompol dan
Cicakal Girang
9. Penjelasan
Pemukiman Baduy Kompol sekarang tidak hanya dihuni oleh
warga Baduy saja, tetapi telah bercampur dengan warga
masyarakat luar Baduy yang berkeyakinan berbeda dengan
mereka, maka tidaklah heran dan wajar di pemukiman ini
sedang terjadi akulturas ibudaya
Di Cicakal Girang sudah ada sekolah formal, yaitu Madarasah Ibtidaiyah
Masyarikul Huda (MI), ada bangunan Mesjid karena warganya beragama
Islam, perumahan sudah berorientasi rumah permanen, cara berpakaian
sudah tidak lagi terikat seperti pakaian Baduy Dalam dan Baduy Luar.
Pendek kata Cicakal Girang adalah Pemukiman Baduy Modern yang
resmi diakui dan dilindungi oleh Etnis Baduy.
Pemukiman Baduy Kompol dengan pemukiman Cicakal Girang,
sebenarnya kedua – duanya itu adalah jawaban yang sengaja
dipersiapkan oleh leluhur Etnis Baduy untuk membuktikan sifat dan jiwa
toleransi mereka dan berorientasi jauh ke depan, serta membuktikan
bahwa tugas kesukuan mereka adalah Memelihara Keharmonisan dan
Keseimbangan Alam Ngasuh Ratu Nyayak Menak.
11. Pola kehidupan Masyarakat Baduy
aspek kehidupan yang diciptakan oleh
masyarakat Baduy untuk menciptakan
keberlanjutan kehidupan mereka, yaitu
sistem sosial dan budaya yang sangat kuat,
pengaturan sistem ekonomi berbasis pada
pemenuhan kebutuhan primer, dan
pengaturan pengelolaan lingkungan hidup
12. Agama
Baduy adalah masyarakat yang meyakini Nabi Adam sebagai leluhur
langsung mereka da mengklaim mereka sebagai komunitas paling tua di
dunia atau suatu kelompok keturuan dari manusia pertama yang
diturunkan Allah ke muka bumi ini dengan sebutan Adam Tunggal,
kemudian tanah ulayat yang sekarang mereka tempati diyakini juga
sebagai tanah awal diturunkannya Adam Tunggal ke muka bumi ini
sehingga wilayah tersebut mereka anggap sebagai intinya jagat dan cikal
adanya manusia di muka bumi ini. Seluruh keyakinan itu mereka
namakanAgama Slam Sunda Wiwitan.
13. Perkawinan
perkawinan yang berlaku di adat baduy ada
dua, pertama, perkawinan di baduy dalam
sistemnya di jodohkan, proses pelaksanaannya
tiga tahapan lamaran, dari lamaran kesatu
sampai lamaran ketiga lamanya satu tahun. Di
baduy dalam tidak mengenal adanya masa
pacaran seperti umumnya di luar baduy.
Sedangkan di baduy luar caranya ada dua,
pertama dengan dijodohkan, dan yang kedua
memilih sendiri, tetapi harus di setujui oleh
orang tuanya”.
14. Masyarakat Baduy terutama pemimpin mereka sangat disiplin dalam menjaga kelestarian
lingkungan. Kesadaran yang tinggi akan hubungan antara keberlanjutan kehidupan dengan
keberlanjutan alam lingkungan itulah yang membentuk perilaku masyarakat Baduy sangat
ramah lingkungan. Dalam pengambilan keputusan terhadap permasalahan baru yang
muncul, selalu dilandasi oleh kepentingan alam lingkungan sebagai prioritas.