Kemampuan perusahaan untuk memproduksi produk perusahaan dalam jumlah dan waktu yang sesuai dengan kebutuhan mendorong efisiensi dan efektifitas manajemen perusahaan
2. DISCUSSIONPOINTS
Metode Penyusunan Anggara Produksi
Anggaran Biaya Bahan Baku
Anggaran Biaya Tenaga Kerja
Anggaran Biaya Overhead
Anggaran Biaya Produksi
Anggaran Biaya Produksi Bulanan
Anggaran Produksi dan Anggaran Biaya Produksi
02
3. ANGGARAN
PRODUKSI
Anggaran produksi adalah rencana
perusahaan untuk menghasilkan produk
perusahaan dalam jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan penjualan dengan
mempertimbangkan jumlah persediaan pada
awal dan akhir periode tertentu.
03
4. METODEPENYUSUNAN
ANGGARANPRODUKSI
adalah suatu metode
produksi dimana perusahaan
menetapkan volume produksi
yang relatif sama dari
bulan ke bulanm kecuali
untuk bulan tertentu yang
volume penjualannya lebih
tinggi. Metode ini
mengakibatkan volume
persediaan menjadi tidak
stabil dari bulan ke bulan.
A.METODEPRODUKSISTABIL
Padalah suatu metode
produksi dimana perusahaan
menetapkan volume
persediaan yang relatif
sama dari bulan ke bulan,
kecuali untuk bulan
tertentu. Metode ini
mengakibatkan volume
produksi menjadi tidak
stabil dari bulan ke bulan.
B.METODEPERSEDIAANSTABIL
adalah suatu metode
produksi dimana perusahaan
menerapkan volume produksi
yang berubah terus dari
bulan ke bulan. Metode ini
mengakibatkan volume
persediaan dan volume
produksi menjadi tidak
stabil.
METODEFLEKSIBEL
ANGGARAN PRODUKSI 2020
04
5. KASUS
Perusahaan merencanakan
menjual produknya sebanyak
142.000 unt dalam tahun
2012. Jumlah persediaan
barang pada awl Januari 2012
diperkirakan sebanyak
20.000. Sedangkan jumlah
persediaan barang pada
akhir tahun 2012 yang
diinginkan sebesar 15.000
unit. D dari total volume
yang dianggarkan sebesar
142.000 unit dalam setahun,
direncanakan akan dijual
dalam 12 bulan operasi
dengan rincian sebagai
berikut :
Maka untuk tahun 2012 perusahaan harus
memproduksi barang sebanyak 137.000 unit yang
berasal dari :
berdasarkan data tersebut dapat disusun
anggatan produksi berdasarkan metode produksi
yaitu:
9. ANGGARANBIAYA
BAHANBAKU
Penetapan anggaran biaya bahan baku
ditentukan oleh kebutuhan bahan baku
dari setiap unit produk yang
dihasilkan perusahaan dikalikan dengan
volume produksi, sehingga ditemukan
volume total bahan baku untuk periode
tersebut. Kebutuhan total bahan baku
untuk produksi, ditambah dengan
persediaan bahan aku yang diinginkan
pada akhir periode dan dikurangi
dengan persediaan bahan baku yang
direncanakan pada awal periode.
kemudian dikalikan dengan harga bahan
baku per unitnya akan diperoleh nilai
pembelian bahan baku yang
direncanakan.
ANGGARAN PRODUKSI 2020
10. KASUS
PT DTI adalah produsen meja kantor di Bandung,merencanakan memproduksi tiga jenis meja dengan
kuantitas : Tipe MK-1 sebanyak 10.000 unit, MM-1 sebanyak 10.000 unit dan MB-1 sebanyak 10.000 unit
untuk produksi tahun depan. Setiap meja MK-1 membutuhkan 2 meter kayu, 1,5 meter melamin dan 1 meter
bambu hias. Setiap unit meja MM-1membutuhkan 3 meter kayu, 3 meter melamin dan 3 meter bambu hias.
Sedangkan setiap unit meja MB-1 membutuhkan 3 meter kayu, 2 meter melamin, dan 1,5 meter bambu hias.
sedangkan harga beli kayu diperkirakan sebesar Rp.15.000 per meter, harga melamin sebesar Rp.20.000
per meter dan harga bambu hias sebesar Rp.12.000 per meter.
Untuk menjamin kelancaran produksi, perusahaan merencanakan kepemilikan persediaan bahan baku pada
akhir tahun sebanyak 10% kebutuhan bahan baku tersebut untuk proses produksi selama tahun depan.
Sedangkan persediaan bahan baku pada awal tahun depan diperkirakan sebanyak 700 meter kayu, 1.000
meter melamin dan 800 meter bambu hias. Diperkirakan harga bahan baku tersebut stabil di tahun depan.
ANGGARAN PRODUKSI 2020
17. PT DTI pada akhir tahun berencana memproduksi 3 jenis produk MK-1 10.000 unit, MM-1 10.000
unit dan MB-1 10.000 unit untuk tahun depan. Setiap unit MK-1 membutuhkan 3 jam kerja
langsung, MM-1 4 jam kerja langsung dan MB-1 5 jam kerja langsung, sedangkan pekerja
dibayar sebesar Rp.3.000 per jam kerja langsung
A.TARIFPERJAMKERJA
ANGGARANBIAYATENAGAKERJA
18.
19. PT DTI pada akhir tahun berencana memproduksi 3 jenis produk MK-1 10.000 unit, MM-1 10.000
unit dan MB-1 10.000 unit untuk tahun depan. Perusahaan merencanakan bekerja selama 278
hari dalam setahun dan mempekerjakan 30 tenaga kerja. sebanayak 8 orang pekerja digunakan
untuk memproduksi MK-1, sebanyak 10 orang pekerja MM-1, dan sebanyak 12 pekerja memproduksi
MB-1. Setiap tenaga kerja dibayar Rp.40.000 per hari.
B.TARIFPERHARIKERJA
ANGGARANBIAYATENAGAKERJA
20.
21. PT DTI pada akhir tahun berencana memproduksi 3 jenis produk MK-1 10.000 unit, MM-1 10.000
unit dan MB-1 10.000 unit untuk tahun depan. Untuk menghasilkan seluruh produk tersebut
perusahaan merencanakan membayar pekerja sebesar Rp.11.000 per unit MK-1, Rp.12.000 per
unit MM-1, dan Rp.14.000 per unit MB-1
C.TARIFPERUNITPRODUK
ANGGARANBIAYATENAGAKERJA
22.
23. ANGGARANBIAYA
OVERHEAD
yaitu gaji atau
upah untuk
membayar para
pekerja yang
terlibat dalam
proses produksi
tetapi tidak
secara langsung
berperan di dalam
proses
menghasilkan
produk tersebut.
2.BIAYATENAGAKERJA
PENOLONG
yaitu biaya yang
dikeluarkan untuk
bahan-bahan yang
dibutuhkan di
dalam suatu
produk, tetapi
bukan merupakan
komponen utama
dari suatu
produk.
1.BIAYABAHAN
PENLOLONG
yaitu biaya overhead
selain biaya bahan
penolong dan tenaga
kerja penolong.
Berkaitan dengan
peralatan dan
fasilitas pendukung
seperti penyusutan
mesin,bangunan
pabrik, air,
listrik, tlp pabrik.
3.BIAYAPABRIKASI
LAINNYA
seluruh biaya
produksi selain
biaya bahan baku
dan biaya tenaga
kerja, yang
direncanakan akan
dibayar dalam
satu periode
tertentu.
Biaya overhead
mencangkup 3
kelompok biaya
yaitu :
BIAYAOVERHEAD
11
24. ContohKasus
PT.DTI pada akhir tahun berencana memproduksi 3 jenis produk MK-1 10.000 unit, MM-1 10.000 unit dan
MB-1 10.000 unit untuk tahun depan. Setiap produk membutuhkan cat, paku, dan hiasan kaki meja
sebagai penolong. Setiap unit meja membutuhkan cat 0,25 liter, sebanyak 0,1 kg paku, dan 4 hiasan
kaki meja. Diperkirakan arga beli cat sebesar Rp.25.000 per liter, dan harga beli paku diperkirakan
sebesar Rp.18.000 per kg, dan harga 1 buah hiasan sebear Rp.1.000. Gaji satpam pabrik dianggarkan
sebesar Rp.24.000.000 per tahun. Gaji mandor produksi dianggarkan sebesar Rp.48.000.000 per tahun.
Sedangkan anggaran biaya pabrikase lainnya, mencangkup penyusutan mesin sebesar Rp,12.500.000,
penyusutan bangunan pabrik Rp.24.000.000 dan biaya listrik, air dan telepon pabrik sebesar
Rp.40.000.000.Berdasarkan data diatas biaya overhead sebagai berikut :
25. Perhitungan tambahan :
Jenis Biaya Perhitungan Jumlah
- Biaya Cat 3 x 10.000 x 0,25 x 25.000 187.500.000
- Biaya Paku 3 x 10.000 x 0.1 x 18.000 54.000.000
- Biaya Hiasan Kaki Meja 3 x 10.000 x 4 x 1.000 120.000.000
pembahasan
26. Dalam kasus diatas jika perhitungan tarif biaya overhead menggunakan dasar jam kerja langsung,
sedangkan jumlah jam kerja total adalah sebesar 120.000 jam kerja (lihat anggaran biaya tenaga
kerja langsung berdasarkan tarif per jam pada tabel, maka besarnya tarif overhead tersebut adalah :
Tarif Biaya Overhead = 510.000.000 ; 120.000 = Rp.4.250 per jam kerja
langsung.
Jika perhitungan tarif menggunakan volume produksi sebagai dasar perhitungan tarif, sedangkan
jumlah volume produksi adalah sebesar 30.000 unit produk untuk ketiga jenis produk tersebut, maka
besarnya tarif overhead tersebut adalah :
Tarif Biaya Overhead = Rp 510.000.000 : 30.000 = Rp. 17.000 per unit
produk
pembahasan
27. ANGGARAN
OVERHEAD
BULANAN
Contoh kasus :
PT DTI misalkan menetapkan tarif overhead dengan dasar jam
kerja langsung yaitu sebesar Rp.4.250 per jam kerja langsung,
maka untuk menyusun anggaran overhead bulanan adalah
dengan mengalikan jumlah jam kerja total bulanan dengna
tarif overhead per jam kerja langsung.
Anggaran sebesar Rp.510.000.000 tersebut adalah biaya
overhead untuk memproduksi MK-1 sebanyak 10.000 unit,
MM-1 sebanyak 10.000 unit, dan MB-1 sebanyak 10.000 unit
dalam satu tahun, Dar total volume produksi yang
direncanakan untuk 1 tahun tersebut, dialokasikan masing-
masing sebanyak 15% untuk bulan Oktober dan Desember,
10% untuk Januari, Februari, September dan November, dan
masing-masing sebanyak 5% untuk bulan-bulan sisanya.
Pengalokasian volume penjualan tersebut didasarkan pada
data historis penjualan tahun-tahun sebelumnya.
32. BIAYAPRODUKSIPERUNITPRODUK
Jika disusun anggaran biaya produksi per unit produk, dengan menggunakan tarif dasar jam kerja
sebagai dasar menghitung biaya tenaga kerja dan tarif per unit produk sebagai dasar menghitung
biaya overhead, maka akan menghasilkan tabel berikut ini :
33. BIAYAPRODUKSIPERUNITPRODUK
Jika disusun anggaran biaya produksi per unit produk, dengan menggunakan tarif dasar unit produk
sebagai dasar menghitung biaya tenaga kerja dan tarif per jam kerja sebagai dasar menghitung
biaya overhead, maka akan menghasilkan tabel berikut ini :
34. ANGGARANBIAYAPRODUKSIBULANAN
PT DTI menetapkan anggaran tenaga kerja disusun berdasarkan tarif jam kerja, maka anggaran
biaya produksi total sebagai berikut :
CONTOHKASUS
Anggaran sebesar Rp.4.030.000.000 tersebut
adalah anggaran memproduksi MK-1 10.000 unit,
MM-1 10.000 unit dan MB-1 10.000 unit. Dari
total volume produksi yang direncanakan untuk
1 tahun tersebut, dialokasikan masing-masing
sebanyak 15% untuk bukan Oktober dan
Desember, 10% untuk bulan Januari, Februari,
September dan November, dan 5% untuk bulan-
bulan sisanya. Pengalokasian volume penjualan
tersebut didasarkan pada historis penjualan
tahun sebelumnya.
35. Untuk menghitung
anggaran biaya
produksi bulanan,
pada dasarnya
adalah dengan
membagi anggaran
biaya produksi
tahunan ke dalam
masing-masing
bulan sesuai
dengan volume
produksi bulanan
yang direncanakan
PEMBAHASAN