Dokumen tersebut membahas tentang nilai tukar rupiah yang melemah menjadi Rp14.397 per dolar AS pada Senin pekan lalu akibat dominasi faktor eksternal seperti perang dagang AS-China. Dokumen juga menyebutkan polisi menemukan praktek prostitusi di 5 menara Apartemen Kali Bata City, Jakarta Timur, termasuk kasus prostitusi anak.
2. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil
yang mengungkapkan satu kesatuan
pikiran atau perasaan.
Dalam tulisan, kalimat diawali dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
titik, tanda seru, atau tanda tanya.
”
3. Kalimat Sempurna
● Kalimat sempurna sekurang-
kurangnya harus memiliki
subyek (who) dan predikat
(what).
● Contoh: Saya pergi.
● Kalimat tersebut bisa diberi
pelengkap (where dan when).
● Contoh: Kemarin saya pergi ke
Gedung Tempo, Jakarta.
● Bisa pula ditambahkan penjelasan
(how dan why)
● Contoh: Kemarin saya pergi ke
Gedung Tempo, Jakarta,
menumpang mobil teman untuk
mengikuti kelas menulis.
4. Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan cermat.
● Singkat: hanya menggunakan unsur yang diperlukan.
● Padat: tidak berisi pengulangan kata.
● Jelas: strukturnya teratur.
● Lengkap: mengandung semua unsur pembentuk kalimat.
● Cermat: memakai tanda baca dan pilihan kata yang tepat
serta tidak menyimpang dari kaidah.
5. • Tidak singkat: Kemarin saya pergi ke Gedung Tempo, Jakarta, dengan menumpang mobil
teman untuk mengikuti acara kegiatan kelas menulis.
• Tidak padat: Kemarin saya pergi ke Gedung Tempo, Jakarta, menumpang mobil teman
saya untuk mengikuti kelas menulis.
• Tidak jelas: Kemarin pergi untuk mengikuti kelas menulis saya menumpang mobil teman
ke Gedung Tempo, Jakarta.
• Tidak lengkap: Kemarin saya pergi Gedung Tempo, Jakarta, menumpang mobil teman
untuk kelas menulis.
• Tidak cermat: Kemarin saya beranjangsana ke Gedung Tempo, Jakarta menumpang mobil
teman, untuk mengikuti kelas menulis.
Contoh kalimat yang tidak efektif
6. Kaidah
Bahasa selalu berpola. Dari pola, lahir
kaidah atau aturan yang pasti. Kaidah
memudahkan kita memahami bahasa.
Dengan demikian, agar lebih mudah
dipahami, kalimat-kalimat yang kita
susun mesti mematuhi kaidah. Kaidah
dalam hal ini mencakup penggunaan
tanda baca, pemakaian huruf, dan
penulisan kata.
7. Tanda Baca
tanda titik (.), tanda koma (,) tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda
hubung (-), tanda pisah (--), tanda elipsis (…), tanda tanya (?), tanda seru
(!), tanda kurung (( )), tanda kurung siku ([]), tanda petik (“), tanda petik
tunggal (‘), dan tanda garis miring (/)
8. Tanda Titik
(1)
Dipakai pada akhir kalimat yang bukan
pertanyaan atau seruan.
Salah: “Benarkah tempat itu liar dan tidak
berizin?.”
Salah: “Tempat itu memang liar dan tidak
berizin!.”
Benar: “Tempat itu memang liar dan tidak
berizin.”
9. Tanda Titik
(2)
Memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Salah: pukul 10:35:20
Benar: pukul 10.35.20
Salah: 11,35,30 jam
Benar: 11.35.30 jam (11 jam 35 menit
30 detik)
10. Tanda Titik
(3)
Memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya
(kecuali yang tidak menunjukkan jumlah).
Salah: Desa itu berpenduduk 24200 orang.
Benar: Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
Salah: Buku itu terdiri atas 1234 halaman.
Benar: Buku itu terdiri atas 1.234 halaman.
Salah: Lihat halaman 2.345.
Benar: Lihat halaman 2345.
Salah: Sekarang tahun 2.021.
Benar: Sekarang tahun 2021.
11. Tanda
Koma (1)
Dipakai di antara unsur-unsur dalam
perincian atau pembilangan.
Jakarta, 18 April 2019
Salah:
Menteri yang hadir antara lain
Tjahjo, Erick dan Nadiem.
Benar:
Menteri yang hadir antara lain
Tjahjo, Erick, dan Nadiem.
12. Tanda
Koma (2)
Memisahkan kalimat setara yang satu
dari kalimat setara berikutnya yang
didahului kata seperti melainkan dan
tetapi atau tapi.
Jakarta, 18 April 2019
Salah:
Retno ingin datang tapi hari hujan.
Benar:
Retno ingin datang, tapi hari hujan.
Salah:
Bukan Sri yang melakukannya melainkan
Bambang.
Benar:
Bukan Sri yang melakukannya, melainkan
Bambang.
13. Tanda
Koma (3)
Memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu
mendahului induk kalimatnya.
Jakarta, 18 April 2019
Salah:
Karena sibuk Bambang lupa akan
janjinya.
Benar:
Karena sibuk, Bambang lupa akan
janjinya.
Salah:
Ia lupa akan janjinya, karena sibuk.
Benar:
Ia lupa akan janjinya karena sibuk.
14. Tanda
Koma (4)
Memisahkan petikan langsung dari
bagian lain dalam kalimat, kecuali
petikan langsung itu berakhir dengan
tanda tanya atau tanda seru.
Jakarta, 18 April 2019
Salah: Dia berkata: “Bukan menterinya
yang jelek, melainkan presidennya.”
Benar: Dia berkata, “Bukan menterinya
yang jelek, melainkan presidennya.”
Salah: “Siapa yang salah?,” ujarnya.
Benar: “Siapa yang salah?” ujarnya.
Salah: “Dia yang salah!”, katanya.
Benar: “Dia yang salah!” katanya.
Benar: “Dia yang salah,” katanya.
15. Tanda
Koma (5)
Mengapit keterangan tambahan yang
sifatnya tidak membatasi.
Jakarta, 18 April 2019
Salah: Presiden kita, Joko Widodo harus
membuktikan janjinya.
Benar: Presiden kita, Joko Widodo, harus
membuktikan janjinya.
Salah: Buron kakap itu lari ke Beijing,
Cina sebulan lalu.
Benar: Buron kakap itu lari ke Beijing,
Cina, sebulan lalu.
Salah: Ia lulus dari Fakultas Ekonomi,
Universitas Indonesia, pada 1986.
Benar: Ia lulus dari Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia pada 1986.
16. Huruf Kapital
Dipakai sebagai huruf pertama kata
pada awal kalimat, huruf pertama
kata-kata pada judul, dan huruf
pertama kata-kata pada nama diri.
Jika nama diri didahului nama jabatan
atau nama geografi, huruf pertama
unsur nama jabatan dan nama
geografi itu juga harus ditulis dengan
huruf kapital.
17. Salah: Abu panas dari lereng
gunung Merapi bertiup ke arah
kota Yogya.
Benar: Abu panas dari lereng
Gunung Merapi bertiup ke arah
Kota Yogya.
Salah: Pensiunan Jenderal itu
rupanya berniat menjadi wali kota
Jakarta utara.
Benar: Pensiunan jenderal itu
rupanya berniat menjadi Wali Kota
Jakarta Utara.
18. Huruf Miring
Dipakai untuk menuliskan nama
buku, majalah, surat kabar,
kantor berita, radio, televisi, dan
situs Internet yang dikutip
dalam tulisan. Juga untuk
menuliskan kata atau ungkapan
bahasa asing, bahasa daerah,
dan bahasa slang atau “bahasa
gaul”.
19. Salah: Setelah asyik chatting
berjam-jam, akhirnya dia cabut
juga.
Benar: Setelah asyik chatting
berjam-jam, akhirnya dia cabut
juga.
Salah: Ungkapan wedhus gembel
muncul terus di Koran Tempo.
Benar: Ungkapan wedhus gembel
muncul terus di Koran Tempo.
Salah: Ia sedang membaca buku
“Celetuk Bahasa”.
Benar: Ia sedang membaca buku
Celetuk Bahasa.
20. Pilihan Kata
Kata yang digunakan dalam
tulisan harus tepat sesuai
dengan maksud penulisnya.
Kesalahan dalam memilih kata
dapat menyebabkan pembaca
bingung, terkecoh, “tersesat”,
atau bahkan “tertipu”.
21. Salah: Mereka masih sanksi akan
janjinya.
Benar: Mereka masih sangsi akan
janjinya.
Salah: Siapa pun yang bersalah
harus diberi sangsi.
Benar: Siapa pun yang bersalah
harus diberi sanksi.
Salah: Pangeran Charles adalah
pewaris takhta Kerajaan Inggris.
Benar: Pangeran Charles adalah
ahli waris takhta Kerajaan Inggris.
22. Kata Mubazir
Kata Mubazir adalah kata yang
tidak mengganggu kelancaran
komunikasi bila tidak
digunakan. Sifatnya yang
berlebihan bahkan bisa
menghasilkan kalimat rancu.
23. Salah: Bila saya berhalangan,
maka saya tidak hadir.
Benar: Bila berhalangan, saya
tidak hadir.
Salah: Meskipun mereka sudah
berusaha keras, tetapi hasilnya
sama saja.
Benar: Meskipun mereka sudah
berusaha keras, hasilnya sama
saja.
Benar: Mereka sudah berusaha
keras, tetapi hasilnya sama saja.
Salah: Penyebab hal itu adalah
karena pembagian keuntungan
yang tidak merata.
Benar: Penyebab hal itu adalah
pembagian keuntungan yang
tidak merata.
Benar: Hal itu (terjadi) karena
pembagian keuntungan yang
tidak merata.
24. Kata Majemuk
Gabungan dua kata (morfem) atau lebih.
Unsur-unsurnya harus ditulis terpisah
kecuali mendapat awalan sekaligus
akhiran.
25. Salah: Kemarin dia diangkat
menjadi walikota.
Benar: Kemarin dia diangkat
menjadi wali kota.
Salah: Kita harus bekerjasama.
Benar: Kita harus bekerja sama.
Salah: Dia harus
mempertanggung
jawabkan perbuatannya.
Benar: Dia harus
mempertanggungjawabkan
perbuatannya.
26. Bentuk Terikat
Jika salah satu unsur
gabungan morfem
merupakan bentuk
terikat, misalnya antar,
pasca, pra, dan sub,
penulisannya harus
serangkai.
Salah: Pertandingan sepakbola antar mahasiswa itu
berlangsung tiap tahun.
Benar: Pertandingan sepak bola antarmahasiswa itu
berlangsung tiap tahun.
Salah: Sebentar lagi sang tokoh akan lulus program
pasca sarjana.
Benar: Sebentar lagi sang tokoh akan lulus program
pascasarjana.
27. Kata Depan
Ditulis terpisah dari
kata yang
mengikutinya.
Salah: Akan kita cari kemana pun mereka pergi.
Benar: Akan kita cari ke mana pun mereka pergi.
Salah: Mereka harus hidup dibalik jeruji besi.
Benar: Mereka harus hidup di balik jeruji besi.
Salah: Darimana saja mereka?
Benar: Dari mana saja mereka?
Salah: Tubuhnya di balik menghadap ke barat.
Benar: Tubuhnya dibalik menghadap ke barat.
29. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta
pada Selasa pagi, pekan lalu bergerak melemah tujuh point
menjadi Rp 13.497 dibanding posisi sebelumnya, Rp 14.390
per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah terus bergerak
melemah hingga pukul 10:30. Rupiahpun kebali mengalami
depresiasi 39 point menjadi 14.429 per dolar AS.
Analisis senior CSA Research Institut, Reza Priyambada
mengatakan depresiasi rupiah memang masih dominan
dipengaruhi faktor eksternal. “Pelaku pasar masih mencermati
perkembangan dari potensi terjadinya perang dagang antara AS
dengan China”, ujarnya. Selain itu, pelemahan rupiah terhadap
dolar AS juga belum terangkat oleh sentimen domestis.
Nilai Tukar Rupiah Melemah Jadi Rp 14397
30. Pada Senin, pekan lalu, nilai tukar rupiah tercatat
bergerak menguat ke posisi Rp 14.331 dibanding posisi
sebelumnya, Rp 14.404 per dolar AS. Akhir pekan lalu,
laju sukubunga acuan telah dinaikan 50 basis point atau
sesuai keinginan pasar untuk meredam pelemahan rupiah
lebih dalam. Namun demikian, kenaikkan tersebut tidak
banyak berimbas pada pergerakan rupiah, yang hanya
naik tipis saja.
Sama dengan nilai tukar rupiah, index harga saham
gabungan (ISHG) di Bursa Effek Indonesia pada Selasa
pekan lalu dibuka melemah 9,42 poin menjadi 5.737,36.
Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau LQ45,
bergerak turun 2,38 poin (0.26 persen) menjadi 899,71.
31. Polisi: Porstitusi Ada di Apartemen Kali Bata City
Polisi menemukan praktek prostitusi di 5 dari 18 menara
Apartemen Kali Bata City, Jakarta Timur. Beberapa diantara
kasus yang sudah terungkap tersebut adaalah prostitusi
anak. “Yang sudah terbukti praktek prostitusi itu ada di 17
unit,” kata wakil direktur Reserse Kriminal Umum
Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ade
Ary Syam Indradi, Rabu pekan lalu.
Jumlah itu masih mungkin bisa bertambah, karena polisi
masih mengembangkan kasus terbaru yang berasal dari
penangkapan tiga tersangka pada Kamis pekan lalu. “Tapi
semoga ini kasus terakhir!”, kata Made. Dalam kasus
terbaru, tiga orang dijadikan tersangka yakni dua orang agen
pemasaran unit apartemen dan dua orang muncikari.
32. Ketiganya dibekuk setelah sebelumnya polisi menangkap
dan mengumpulkan 32 orang, yang terdiri dari 17
perempuan pekerja seks dan 16 pelanggan. Dari jumlah itu,
lima perempuan dan dua pelanggan masih tergolong anak-
anak karena berusia 16-18 tahun. Kebreadaan mereka
mengingatkan polisi pada kasus Juli lalu. Saat itu, polisi
juga mendapati tiga remaja perempuan ABG korban
prostitusi di apartemen yang sama.
Kepala Sub Direktorat Remaja, Anak dan Wanita Direktorat
Reserse Kriminal Umum Ajun Komisaris Besar Azhar
Nugroho menduga seluruh anak yang ditemukan berasal
satu jaringan prostitusi yang sama. “Sepertinya begitu.
Cuma, kebetulan yang lain belum termonitor saat
penagnkapan pada Juli lalu,” kata Ashar.