SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Disusun Oleh :
FANDI RAHMAT
2 0 1 2 1 1 0 4 9
MANAJEMEN INFORMATIKA/D.III
SEMESTER 1 (SATU)
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA
AKADEMIK MENEJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
( AMIK ) “NURMAL” LUWUK BANGGAI
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ejaan Yang
Disempurnakan”. Dalam makalah ini membahas mengenai seperangkat aturan tentang cara
menuliskan bahasa dengan huruf, kata dan tanda baca sebagai sarananya.
Dalam penulisan makalah ini saya banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya
dalam penulisan makalah ini.
Saya sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu dikarenakan
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan saya. Oleh karena itu, saya mengharap kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita.
Akhir kata, saya memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan.
Luwuk, 17 Januari 2013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 5
1.2 Tujuan ............................................................................................ ................................... 6
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 7
2.1 Pemakaian Tanda Baca ..................................................................................................... 7
2.2 Macam-macam tanda baca ............................................................................................... 7
2.3 Fungsi tanda baca .............................................................................................................. 8
2.3.1. Tanda Titik (.) ........................................................................................................... 8
2.3.2. Tanda Koma (,) ......................................................................................................... 8
2.3.3. Tanda Titik Koma (;) ................................................................................................ 12
2.3.4. Tanda Titik Dua (:) ................................................................................................... 12
2.3.5. Tanda Hubung (-) .................................................................. ................................... 13
2.3.6. Tanda Tanya .......................................................................... ................................... 13
2.3.7. Tanda Seru (!) ........................................................................................................... 14
2.3.8. Tanda Kurung ((...)) .................................................................................................. 14
2.3.9. Tanda Kurung Siku ([...]) ...................................................... .................................... 15
2.3.10. Tanda Petik (“...”) ................................................................................................... 15
2.3.11. Tanda Petik Tunggal („...‟) ................................................... .................................. 16
2.3.12. Tanda Garis Miring (/) ............................................................................................ 16
2.3.13. Tanda Penyingkat atau Apostrof („) .................................... ................................... 16
BAB III PENUTUP................................................................................................................ 17
3.1 Kesimpulan ................................................................................... .................................... 17
3.2 Penutup .......................................................................................... ................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ejaan Adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambang bunyi bahasa,
pemisahan, penggabungan, dan penulisanya dalam suatu bahasa. Batasan tersebut
menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah
kegiatan melafalakan huruf, suku kata, atau kata, sedangakan ejaan adalah suatu
sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur
keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda
baca sebagai sarananya.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi
keteraturan dan keseragaman hidup, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan dalam
bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang
menyetir kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh setiap
pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu itu, terciptalah lalu lintas yang
tertib, teratur, dan tidak semrawut. Seperti itulah kira – kira bentuk hubungan antara
pemakai dengan ejaan.
Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
EYD yang resmi mulai diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972 ini memang
upaya penyempurnaan ejaan yang sudah dipakai selam dua puluh lima tahun
sebelumnya yang dikenal dengan nama Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi
(Menteri PP dan K Republik Indonesia pada tahun itu diresmikan pada tahun 1947).
Sebelum Ejaan Soewandi telah ada ejaan yang merupakan ejaan pertama Bahasa
Indonesia yaitu Ejaan Van Ophuysen (nama seorang guru besar Belanda yang juga
pemerhati bahasa) yang diberlakukan pada tahun 1901 oleh pemerintah Belanda yang
menjajah Indonesia pada masa itu. Ejaan Van Ophuysen tidak berlaku lagi pada tahun
1947.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin kami capai dari penulisan karya tulis ini adalah:
1. Dapat memahami fungsi dari macam-macam tanda baca yang ada
2. Dapat memahami tata cara dan letak dalam penggunaan tanda baca
3. Dapat membuat sebuah karya tulis dengan tanda baca yang baik dan benar
4. Dapat memahami dan mengembangkan tulisan dengan tanda baca yang baik dan
benar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemakaian Tanda Baca
Dalam hal pembuatan karangan ilmiah, kesalahan huruf dan tanda baca sering
muncul. Dan didalam penulisan tanda baca sering sekali kita lalai dan melakukan
kesalahan dalam penulisanya. Sehingga menjadikan karangan atau karya ilmiah kita
menjadi sebuah karya yang kurang baik karena ada kesalahan dalam penulisanya.
Dari berbagai kesalahan itu, sebenarnya para penulis karya ilmiah mampu untuk
membuat tulaisanya, akan tetapi mereka sering lalai dan ceroboh dalam penggunaan
tanda baca. Karena apa, tanda baca selalu di anggap sepele dalam penggunaanya
sehingga kadang menjadikan kalimat itu menjadi rancu dan berbeda arti.
Suatu contoh kita ambil kalimat “kucing makan tikus mati”. Dalam konteks
kalimat ini jika tidak kita beri pemisah tanda baca maka akan menjadikanya sulit
untuk dipahamai. Dari kalimat “kucing makan tikus mati” siapakah yang mati dalam
konteks kalimat ini?, akan tetapi apabila kita ganti konteks kalimat ini dengan
pemberian tanda baca seperti ini ”kucing makan, tikus mati”, siapakah yang mati
dalam konteks kalimat ini?, kemudian apabila kita gunakan konteks kalimat ini
”kucing makan tikus, mati”, siapakah yang mati dalam konteks kalimat ini?. Kucing
makan tikus mati adalah salah satu contoh kalimat yang banyak persepsi apabila kita
salah menggunakan tanda bacanya. Oleh karena itu, pemakaian tanda baca dalam
penyusunan kalimat sangat perlu untuk diperhatikan.
2.2 Macam-macam tanda baca
Tanda tanda baca yang dipakai dalam penuisan yaitu:
1) Tanda titik(.)
2) Tanda koma(,)
3) Tanda titik koma(;)
4) Tanda titik dua (:)
5) Tanda hubung(-)
6) Tanda pisah (_)
7) Tanda elipis(…)
8) Tanda Tanya(?)
9) Tanda seru(!)
10) Tanda kurung((…))
11) Tanda kurung siku([…])
12) Tanda petik ganda(“…”)
13) Tanda petik tunggal(„…‟)
14) Tanda garis miring(/)
15) Tanda penyingkat(„)
2.3 Fungsi tanda baca
Dari macam-macam tanda baca yang telah disebutkan tadi, masing masing
tanda baca memiliki fungsi dan kegunaanya masing-masing.
2.3.1 Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
- Ayahku tinggal di Solo.
- Biarlah mereka duduk di sana.
- Dia menanyakan siapa yang akan datang.
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar.
Misalnya:
a. III. Departemen Dalam Negeri
Catatan:
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar
jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan
waktu.
Misalnya:
pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan
jangka waktu.
Misalnya:
1.35.20 jam ( 1 jam, 35 menit, 20 detik)
0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
0.0.30 jam (30 detik)
5. Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan
tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltervreden: Balai Poestaka.
6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya:
Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa.
7. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
tidak menunjukan jumlah.
Misalnya:
Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
8. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau
kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Misalnya:
Acara kunjungan Adam Malik
9. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2)
nama dan alamat penerima surat.
Misalnya:
Jalan Diponegoro 82 (tanpa titik)
2.3.2 Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya:
Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat serata
berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
Misalnya:
Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
4. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika
anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya:
Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
Dia lupa akan janjinya karena sibuk.
Dia tahu bahwa soal itu penting.
5. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang
terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi
pula,meskipun begitu, akan tetapi.
Misalnya:
... Oleh karena itu, kita harus hati-hati.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti kata seperti o, ya, wah, aduh,
kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
Misalnya:
O, begitu?
7. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dari
kalimat.
Misalnya:
Kata Ibu, “ Saya gembira sekali.”
8. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii)
tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis
berurutan.
Misalnya:
(i) Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Pakuan, Bogor.
(ii) Sdr. Anwar, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
9. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka.
Misalnya:
Alisjahbana, Sultan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2.
Djakarta: PT Pustaka Rakjat.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya
untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.
Ny. Khadijah, M.A.
11. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi.
Misalnya:
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, berkunjung ke Manado.
Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti latihan paduan
suara.
12. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.
Misalnya:
12,5 m
13. Tanda koma dapat dipakai––untuk menghindari salah baca––di belakang keterangan
yang terdapat pada awal kalimat.
Misalnya:
Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang
bersungguh-sungguh.
14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang
mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya
atau tanda seru.
Misalnya:
“ Di mana Saudara tinggal?” tanya Karim.
2.3.3 Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang
sejenis dan setara.
Misalnya:
Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
2. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk memasak di dapur; Adik
menghapal nama-nama pahlawan nasional.
2.3.4. Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya:
Ketua : Moch. Achyar
Sekretaris : Tati Suryati
2. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara surah
dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta
(iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Misalnya:
(v) Tempo, I (34), 1971:7
(vi) Surah Yasin:9
3. Titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku
dalam percakapan.
Misalnya:
Ayah : “Karyo, sini kamu!”
4. Titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian
atau pemerian.
Misalnya:
Pak Adi mempunyai tiga orang anak: Ardi, Aldi, dan Asdi.
2.3.5. Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar atau kata berimbuhan yang
terpisah oleh pergantian baris.
Misalnya:
Walaupun demikian, masih banyak yang ti-dak mematuhi peraturan tersebut.
2. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Misalnya:
Anak-anak, kupu-kupu, berulang-ulang, kemerah-merahan, mondar-mandir, sayur-
mayur
3. Tanda hubung menyambung huruf dari kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian
tanggal.
Misalnya:
p-a-n-i-t-i-a
4. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan kata dengan kata berikutnya atau
sebelumnya yang dimulai dengan huruf kapital, kata/huruf dengan angka, angka
dengan kata/huruf.
Misalnya:
se-Indonesia, se-Jabodetabek, mem-PHK-kan, sinar-X, peringkat ke-2, S-1, tahun 50-
an
5. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing.
Misalnya:
di-smash, pen-tackle-an
2.3.6 Tanda Tanya
1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya:
Kapan ia berangkat?
2. Tanda tanya dipakai di dalam kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang
disangsikan kebenarannya.
Misalnya:
Ia dilahirkan pada tahun 1983 (?).
2.3.7 Tanda Seru (!)
1. Tanda seru dipakai pada akhir kalimat printah.
Misalnya:
Bersihkan kamar itu sekarang juga!
2. Tanda seru dipakai pada akhir ungkapan atau pernyataan yang menggambarkan
kesungguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban, ataupun rasa emosi yang kuat.
Misalnya:
Alangkah seramnya peristiwa itu!
2.3.8 Tanda Kurung ((...))
1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya:
Komisi A telah selesai menyusun GBPK (Garis-Garis Besar Program Kerja) dalam
sidang pleno tersebut.
2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral
pokok pembicaraan.
Misalnya:
Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan perkembangan per-ekonomian
Indonesia lima tahun terakhir.
3. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Misalnya:
Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.
4. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat
dihilangkan.
Misalnya:
Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a).
2.3.9 Tanda Kurung Siku ([...])
1. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai korekssi atau
tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu
menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah
asli.
Misalnya:
Sang Puteri men[d]engar bunyi gemerisik.
2. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda
kurung.
Misalnya:
Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat
halaman 35––38]) perlu dibentangkan di sini.
2.3.10 Tanda Petik (“...”)
1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah
atau bahan tertulis lainnya.
Misalnya:
“Saya belum siap,” kata Mira, “tunggu sebentar!”
2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam
kalimat.
Misalnya:
Sajak “Berdiri Aku” terdaapat pada halaman 5 buku itu.
Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di SMA”
diterbitkan dalam harian Tempo.
3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai
arti khusus.
Misalnya:
Saat ini ia sedang tidak mempunyai pacar yang di kalangan remaja dikenal dengan
“jomblo”.
Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan “si Hitam”.
2.3.11 Tanda Petik Tunggal („...‟)
1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Misalnya:
Tanya Basri, Kau dengar bunyi „kring-kring‟ tadi?”
“Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, „Ibu, Bapak pulang‟, dan rasa
letihku lenyap seketika,” ujar Pak Hamdan.
2. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau
ungkapan asing.
Misalnya:
Feed-back berarti „balikan‟.
2.3.12 Tanda Garis Miring (/)
1. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan
penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya:
No. 12/PK/2005
Jalan Kramat III/10
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap.
Misalnya:
Laki-laki/Perempuan
120 km/jam
2.3.13 Tanda Penyingkat atau Apostrof („)
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Misalnya:
Gunung pun „kan kudaki. („kan = akan)
17 Agustus ‟45 (‟45 = 1945)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penggunaan tanda baca perlu diperhatikan dalam penulisan karya tulis atau
karya ilmiah. Masing masing tanda baca memiliki aturan dan tata letak
penggunaanya, sehingga kita harus cermat dalam menggunakan tanda baca dan
menempatkan tanda baca pada aturan yang telah di tetapkan. Penggunaan ejaan yang
disempurnakan (EYD) sangat dibutuhkan dalam penulisan karya tulis ilmiah agar
sebuah karya tulis ilmiah tersebut dapat tersusun dengan baik dan mudah dipahami.
Dari berbagai macam kesimpulan, maka penggunaan tanda baca perlu untuk
dipahami dan dipelajari lebih detail agar penggunaan tanda baca pada karya ilmiah
yang kita buat menjadi benar dan mudah dipahami oleh orang-orang yang akan
membaca karya tulis kita.
3.2 Saran
Dari tugas makalah tersebut, banyak hal yang dapat kita pelajari. Seperti halnya
yang sudah kami harapkan dan sampaikan pada kata pengantar tugas makalah ini,
yaitu semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat menambah wawasan kita
dan pemahaman kita mengenai pengguanaan tanda baca yang baik dan benar yang
tentu saja sesuai dengan EYD.
DAFTAR PUSTAKA
Sugihastuti, dkk. 2006. Editor Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
Finoza, Lamudin. 1993.Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia,.
Alwi, Hasan. Dkk. 2003, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi-2. Jakarta: Balai
Pustaka.

More Related Content

What's hot

Modul c-revisi borland c++
Modul c-revisi borland c++Modul c-revisi borland c++
Modul c-revisi borland c++HerGeous
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaogiig
 
Partikel dalam bahasa batak karo
Partikel dalam bahasa batak karoPartikel dalam bahasa batak karo
Partikel dalam bahasa batak karoRahmatsyah Putra
 
SMP-MTs kelas09 bahasa indonesia tri sunardi
SMP-MTs kelas09 bahasa indonesia tri sunardiSMP-MTs kelas09 bahasa indonesia tri sunardi
SMP-MTs kelas09 bahasa indonesia tri sunardisekolah maya
 
Kelas ix smp bahasa indonesia_nas haryati
Kelas ix smp bahasa indonesia_nas haryatiKelas ix smp bahasa indonesia_nas haryati
Kelas ix smp bahasa indonesia_nas haryatiw0nd0
 

What's hot (6)

Modul c-revisi borland c++
Modul c-revisi borland c++Modul c-revisi borland c++
Modul c-revisi borland c++
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Partikel dalam bahasa batak karo
Partikel dalam bahasa batak karoPartikel dalam bahasa batak karo
Partikel dalam bahasa batak karo
 
SMP-MTs kelas09 bahasa indonesia tri sunardi
SMP-MTs kelas09 bahasa indonesia tri sunardiSMP-MTs kelas09 bahasa indonesia tri sunardi
SMP-MTs kelas09 bahasa indonesia tri sunardi
 
Kelas ix smp bahasa indonesia_nas haryati
Kelas ix smp bahasa indonesia_nas haryatiKelas ix smp bahasa indonesia_nas haryati
Kelas ix smp bahasa indonesia_nas haryati
 
02 prelim
02 prelim02 prelim
02 prelim
 

Viewers also liked

Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafatMana Khansa
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaBaihakiPLS
 
Bab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judulBab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judulIbnu Khoiry
 
Menentukan tema, topik dan judul
Menentukan tema, topik dan judulMenentukan tema, topik dan judul
Menentukan tema, topik dan judulSyaifOer
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaOki16
 

Viewers also liked (6)

Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafat
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasa
 
Bab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judulBab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judul
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Menentukan tema, topik dan judul
Menentukan tema, topik dan judulMenentukan tema, topik dan judul
Menentukan tema, topik dan judul
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasa
 

Similar to Resmi tugas final

Penggunaan Tanda Baca ( Pungutasi ).docx
Penggunaan Tanda Baca ( Pungutasi ).docxPenggunaan Tanda Baca ( Pungutasi ).docx
Penggunaan Tanda Baca ( Pungutasi ).docxZukét Printing
 
Penggunaan Tanda Baca ( Pungutasi ).pdf
Penggunaan Tanda Baca ( Pungutasi ).pdfPenggunaan Tanda Baca ( Pungutasi ).pdf
Penggunaan Tanda Baca ( Pungutasi ).pdfZukét Printing
 
Tanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jela.pptx
Tanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jela.pptxTanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jela.pptx
Tanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jela.pptxujangkusnandar1405
 
Tugas nurbaiti tik
Tugas nurbaiti tikTugas nurbaiti tik
Tugas nurbaiti tiksilviani99
 
materi tanda baca Bahasa Indonesia .pptx
materi tanda baca Bahasa Indonesia .pptxmateri tanda baca Bahasa Indonesia .pptx
materi tanda baca Bahasa Indonesia .pptxbenedictiokorompis5
 
Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]MelindaTriA
 
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnyaDede Cubarya
 
Karya ilmiah remaja (part 2) new 2
Karya ilmiah remaja (part 2)   new 2Karya ilmiah remaja (part 2)   new 2
Karya ilmiah remaja (part 2) new 2ATaufiqul Hafizh
 
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Nurul Khotimah
 
Bahasa indonesia fadli illow
Bahasa indonesia fadli illowBahasa indonesia fadli illow
Bahasa indonesia fadli illowFadLi IlLow
 
B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Cover)
B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Cover)B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Cover)
B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Cover)Ramadhani Sardiman
 
Tgs b.i ..
Tgs b.i ..Tgs b.i ..
Tgs b.i ..taufiq99
 
Template laporan-skripsi-tugas-akhir-ft-umk
Template laporan-skripsi-tugas-akhir-ft-umkTemplate laporan-skripsi-tugas-akhir-ft-umk
Template laporan-skripsi-tugas-akhir-ft-umkpujipandina
 

Similar to Resmi tugas final (20)

Penggunaan Tanda Baca ( Pungutasi ).docx
Penggunaan Tanda Baca ( Pungutasi ).docxPenggunaan Tanda Baca ( Pungutasi ).docx
Penggunaan Tanda Baca ( Pungutasi ).docx
 
Penggunaan Tanda Baca ( Pungutasi ).pdf
Penggunaan Tanda Baca ( Pungutasi ).pdfPenggunaan Tanda Baca ( Pungutasi ).pdf
Penggunaan Tanda Baca ( Pungutasi ).pdf
 
kata ejaan.pdf
kata ejaan.pdfkata ejaan.pdf
kata ejaan.pdf
 
Tanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jela.pptx
Tanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jela.pptxTanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jela.pptx
Tanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jela.pptx
 
Tanda baca
Tanda bacaTanda baca
Tanda baca
 
Tugas nurbaiti tik
Tugas nurbaiti tikTugas nurbaiti tik
Tugas nurbaiti tik
 
Tanda baca
Tanda bacaTanda baca
Tanda baca
 
materi tanda baca Bahasa Indonesia .pptx
materi tanda baca Bahasa Indonesia .pptxmateri tanda baca Bahasa Indonesia .pptx
materi tanda baca Bahasa Indonesia .pptx
 
Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]
 
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
 
Karya ilmiah remaja (part 2) new 2
Karya ilmiah remaja (part 2)   new 2Karya ilmiah remaja (part 2)   new 2
Karya ilmiah remaja (part 2) new 2
 
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
 
Artikel tanda baca
Artikel tanda bacaArtikel tanda baca
Artikel tanda baca
 
Tanda baca AKPER MUNA
Tanda baca AKPER MUNA Tanda baca AKPER MUNA
Tanda baca AKPER MUNA
 
Bahasa indonesia fadli illow
Bahasa indonesia fadli illowBahasa indonesia fadli illow
Bahasa indonesia fadli illow
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
 
B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Cover)
B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Cover)B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Cover)
B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Cover)
 
Tgs b.i ..
Tgs b.i ..Tgs b.i ..
Tgs b.i ..
 
Membuat Dokumen LaTeX
Membuat Dokumen LaTeXMembuat Dokumen LaTeX
Membuat Dokumen LaTeX
 
Template laporan-skripsi-tugas-akhir-ft-umk
Template laporan-skripsi-tugas-akhir-ft-umkTemplate laporan-skripsi-tugas-akhir-ft-umk
Template laporan-skripsi-tugas-akhir-ft-umk
 

More from Fandi Rahmat

Selayang Pandang dalam Metode Penelitian
Selayang Pandang dalam Metode PenelitianSelayang Pandang dalam Metode Penelitian
Selayang Pandang dalam Metode PenelitianFandi Rahmat
 
Pengambilan sample dalam Metode Penelitian
Pengambilan sample dalam Metode PenelitianPengambilan sample dalam Metode Penelitian
Pengambilan sample dalam Metode PenelitianFandi Rahmat
 
Skala pengukuran dalam Metode Penelitian
Skala pengukuran dalam Metode PenelitianSkala pengukuran dalam Metode Penelitian
Skala pengukuran dalam Metode PenelitianFandi Rahmat
 
GRAMMAR / STRUCTURE
GRAMMAR / STRUCTUREGRAMMAR / STRUCTURE
GRAMMAR / STRUCTUREFandi Rahmat
 
Interaksi Manusia dan Komputer
Interaksi Manusia dan KomputerInteraksi Manusia dan Komputer
Interaksi Manusia dan KomputerFandi Rahmat
 
Data Flow Diagram dan Flowchart
Data Flow Diagram dan FlowchartData Flow Diagram dan Flowchart
Data Flow Diagram dan FlowchartFandi Rahmat
 
Database Perpustakaan
Database PerpustakaanDatabase Perpustakaan
Database PerpustakaanFandi Rahmat
 
Bahasa pemrograman pascal
Bahasa pemrograman pascalBahasa pemrograman pascal
Bahasa pemrograman pascalFandi Rahmat
 
Tugas topologi jaringan
Tugas topologi jaringanTugas topologi jaringan
Tugas topologi jaringanFandi Rahmat
 
Aljabar vektor dan matriks
Aljabar vektor dan matriksAljabar vektor dan matriks
Aljabar vektor dan matriksFandi Rahmat
 
Pengolahan data elektronik
Pengolahan data elektronikPengolahan data elektronik
Pengolahan data elektronikFandi Rahmat
 
Mendidik anak lewat media film atau media yang lain itu memang sangat baik ka...
Mendidik anak lewat media film atau media yang lain itu memang sangat baik ka...Mendidik anak lewat media film atau media yang lain itu memang sangat baik ka...
Mendidik anak lewat media film atau media yang lain itu memang sangat baik ka...Fandi Rahmat
 
Bahasa pemrograman pascal
Bahasa pemrograman pascalBahasa pemrograman pascal
Bahasa pemrograman pascalFandi Rahmat
 
Tugas database perpus
Tugas database perpusTugas database perpus
Tugas database perpusFandi Rahmat
 
Tugas sejarah vibi
Tugas sejarah vibiTugas sejarah vibi
Tugas sejarah vibiFandi Rahmat
 

More from Fandi Rahmat (20)

Selayang Pandang dalam Metode Penelitian
Selayang Pandang dalam Metode PenelitianSelayang Pandang dalam Metode Penelitian
Selayang Pandang dalam Metode Penelitian
 
Pengambilan sample dalam Metode Penelitian
Pengambilan sample dalam Metode PenelitianPengambilan sample dalam Metode Penelitian
Pengambilan sample dalam Metode Penelitian
 
Skala pengukuran dalam Metode Penelitian
Skala pengukuran dalam Metode PenelitianSkala pengukuran dalam Metode Penelitian
Skala pengukuran dalam Metode Penelitian
 
GRAMMAR / STRUCTURE
GRAMMAR / STRUCTUREGRAMMAR / STRUCTURE
GRAMMAR / STRUCTURE
 
Interaksi Manusia dan Komputer
Interaksi Manusia dan KomputerInteraksi Manusia dan Komputer
Interaksi Manusia dan Komputer
 
Data Flow Diagram dan Flowchart
Data Flow Diagram dan FlowchartData Flow Diagram dan Flowchart
Data Flow Diagram dan Flowchart
 
Database Perpustakaan
Database PerpustakaanDatabase Perpustakaan
Database Perpustakaan
 
Bahasa pemrograman pascal
Bahasa pemrograman pascalBahasa pemrograman pascal
Bahasa pemrograman pascal
 
Tugas topologi jaringan
Tugas topologi jaringanTugas topologi jaringan
Tugas topologi jaringan
 
Aljabar vektor dan matriks
Aljabar vektor dan matriksAljabar vektor dan matriks
Aljabar vektor dan matriks
 
Pengolahan data elektronik
Pengolahan data elektronikPengolahan data elektronik
Pengolahan data elektronik
 
Mendidik anak lewat media film atau media yang lain itu memang sangat baik ka...
Mendidik anak lewat media film atau media yang lain itu memang sangat baik ka...Mendidik anak lewat media film atau media yang lain itu memang sangat baik ka...
Mendidik anak lewat media film atau media yang lain itu memang sangat baik ka...
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pseudo code
Pseudo codePseudo code
Pseudo code
 
Bahasa pemrograman pascal
Bahasa pemrograman pascalBahasa pemrograman pascal
Bahasa pemrograman pascal
 
Tugas database perpus
Tugas database perpusTugas database perpus
Tugas database perpus
 
Introduction
IntroductionIntroduction
Introduction
 
Tugas sejarah vibi
Tugas sejarah vibiTugas sejarah vibi
Tugas sejarah vibi
 
Struktur data
Struktur data Struktur data
Struktur data
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 

Resmi tugas final

  • 1. Disusun Oleh : FANDI RAHMAT 2 0 1 2 1 1 0 4 9 MANAJEMEN INFORMATIKA/D.III SEMESTER 1 (SATU)
  • 2. FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA AKADEMIK MENEJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER ( AMIK ) “NURMAL” LUWUK BANGGAI TAHUN AKADEMIK 2012/2013
  • 3. KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ejaan Yang Disempurnakan”. Dalam makalah ini membahas mengenai seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan huruf, kata dan tanda baca sebagai sarananya. Dalam penulisan makalah ini saya banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam penulisan makalah ini. Saya sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan saya. Oleh karena itu, saya mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita. Akhir kata, saya memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Luwuk, 17 Januari 2013
  • 4. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 5 1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 5 1.2 Tujuan ............................................................................................ ................................... 6 BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 7 2.1 Pemakaian Tanda Baca ..................................................................................................... 7 2.2 Macam-macam tanda baca ............................................................................................... 7 2.3 Fungsi tanda baca .............................................................................................................. 8 2.3.1. Tanda Titik (.) ........................................................................................................... 8 2.3.2. Tanda Koma (,) ......................................................................................................... 8 2.3.3. Tanda Titik Koma (;) ................................................................................................ 12 2.3.4. Tanda Titik Dua (:) ................................................................................................... 12 2.3.5. Tanda Hubung (-) .................................................................. ................................... 13 2.3.6. Tanda Tanya .......................................................................... ................................... 13 2.3.7. Tanda Seru (!) ........................................................................................................... 14 2.3.8. Tanda Kurung ((...)) .................................................................................................. 14 2.3.9. Tanda Kurung Siku ([...]) ...................................................... .................................... 15 2.3.10. Tanda Petik (“...”) ................................................................................................... 15 2.3.11. Tanda Petik Tunggal („...‟) ................................................... .................................. 16 2.3.12. Tanda Garis Miring (/) ............................................................................................ 16 2.3.13. Tanda Penyingkat atau Apostrof („) .................................... ................................... 16 BAB III PENUTUP................................................................................................................ 17 3.1 Kesimpulan ................................................................................... .................................... 17 3.2 Penutup .......................................................................................... ................................... 17 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 18
  • 5. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ejaan Adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambang bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan, dan penulisanya dalam suatu bahasa. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalakan huruf, suku kata, atau kata, sedangakan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman hidup, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan dalam bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang menyetir kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu itu, terciptalah lalu lintas yang tertib, teratur, dan tidak semrawut. Seperti itulah kira – kira bentuk hubungan antara pemakai dengan ejaan. Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD yang resmi mulai diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972 ini memang upaya penyempurnaan ejaan yang sudah dipakai selam dua puluh lima tahun sebelumnya yang dikenal dengan nama Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri PP dan K Republik Indonesia pada tahun itu diresmikan pada tahun 1947). Sebelum Ejaan Soewandi telah ada ejaan yang merupakan ejaan pertama Bahasa Indonesia yaitu Ejaan Van Ophuysen (nama seorang guru besar Belanda yang juga pemerhati bahasa) yang diberlakukan pada tahun 1901 oleh pemerintah Belanda yang menjajah Indonesia pada masa itu. Ejaan Van Ophuysen tidak berlaku lagi pada tahun 1947.
  • 6. 1.4 Tujuan Adapun tujuan yang ingin kami capai dari penulisan karya tulis ini adalah: 1. Dapat memahami fungsi dari macam-macam tanda baca yang ada 2. Dapat memahami tata cara dan letak dalam penggunaan tanda baca 3. Dapat membuat sebuah karya tulis dengan tanda baca yang baik dan benar 4. Dapat memahami dan mengembangkan tulisan dengan tanda baca yang baik dan benar
  • 7. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pemakaian Tanda Baca Dalam hal pembuatan karangan ilmiah, kesalahan huruf dan tanda baca sering muncul. Dan didalam penulisan tanda baca sering sekali kita lalai dan melakukan kesalahan dalam penulisanya. Sehingga menjadikan karangan atau karya ilmiah kita menjadi sebuah karya yang kurang baik karena ada kesalahan dalam penulisanya. Dari berbagai kesalahan itu, sebenarnya para penulis karya ilmiah mampu untuk membuat tulaisanya, akan tetapi mereka sering lalai dan ceroboh dalam penggunaan tanda baca. Karena apa, tanda baca selalu di anggap sepele dalam penggunaanya sehingga kadang menjadikan kalimat itu menjadi rancu dan berbeda arti. Suatu contoh kita ambil kalimat “kucing makan tikus mati”. Dalam konteks kalimat ini jika tidak kita beri pemisah tanda baca maka akan menjadikanya sulit untuk dipahamai. Dari kalimat “kucing makan tikus mati” siapakah yang mati dalam konteks kalimat ini?, akan tetapi apabila kita ganti konteks kalimat ini dengan pemberian tanda baca seperti ini ”kucing makan, tikus mati”, siapakah yang mati dalam konteks kalimat ini?, kemudian apabila kita gunakan konteks kalimat ini ”kucing makan tikus, mati”, siapakah yang mati dalam konteks kalimat ini?. Kucing makan tikus mati adalah salah satu contoh kalimat yang banyak persepsi apabila kita salah menggunakan tanda bacanya. Oleh karena itu, pemakaian tanda baca dalam penyusunan kalimat sangat perlu untuk diperhatikan. 2.2 Macam-macam tanda baca Tanda tanda baca yang dipakai dalam penuisan yaitu: 1) Tanda titik(.) 2) Tanda koma(,) 3) Tanda titik koma(;) 4) Tanda titik dua (:) 5) Tanda hubung(-) 6) Tanda pisah (_) 7) Tanda elipis(…)
  • 8. 8) Tanda Tanya(?) 9) Tanda seru(!) 10) Tanda kurung((…)) 11) Tanda kurung siku([…]) 12) Tanda petik ganda(“…”) 13) Tanda petik tunggal(„…‟) 14) Tanda garis miring(/) 15) Tanda penyingkat(„) 2.3 Fungsi tanda baca Dari macam-macam tanda baca yang telah disebutkan tadi, masing masing tanda baca memiliki fungsi dan kegunaanya masing-masing. 2.3.1 Tanda Titik (.) 1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Misalnya: - Ayahku tinggal di Solo. - Biarlah mereka duduk di sana. - Dia menanyakan siapa yang akan datang. 2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Misalnya: a. III. Departemen Dalam Negeri Catatan: Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf. 3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu. Misalnya: pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
  • 9. 4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu. Misalnya: 1.35.20 jam ( 1 jam, 35 menit, 20 detik) 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik) 0.0.30 jam (30 detik) 5. Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. Misalnya: Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltervreden: Balai Poestaka. 6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya. Misalnya: Desa itu berpenduduk 24.200 orang. Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa. 7. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukan jumlah. Misalnya: Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung. 8. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Misalnya: Acara kunjungan Adam Malik 9. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat. Misalnya: Jalan Diponegoro 82 (tanpa titik) 2.3.2 Tanda Koma (,) 1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Misalnya: Saya membeli kertas, pena, dan tinta. Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko.
  • 10. 2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat serata berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan. Misalnya: Saya ingin datang, tetapi hari hujan. Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim. 3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Misalnya: Kalau hari hujan, saya tidak akan datang. Karena sibuk, ia lupa akan janjinya. 4. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya. Misalnya: Saya tidak akan datang kalau hari hujan. Dia lupa akan janjinya karena sibuk. Dia tahu bahwa soal itu penting. 5. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula,meskipun begitu, akan tetapi. Misalnya: ... Oleh karena itu, kita harus hati-hati. 6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat. Misalnya: O, begitu? 7. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dari kalimat. Misalnya: Kata Ibu, “ Saya gembira sekali.” 8. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
  • 11. Misalnya: (i) Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pakuan, Bogor. (ii) Sdr. Anwar, Jalan Pisang Batu 1, Bogor 9. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Misalnya: Alisjahbana, Sultan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakjat. 10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Misalnya: B. Ratulangi, S.E. Ny. Khadijah, M.A. 11. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Misalnya: Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, berkunjung ke Manado. Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti latihan paduan suara. 12. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Misalnya: 12,5 m 13. Tanda koma dapat dipakai––untuk menghindari salah baca––di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya: Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh. 14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
  • 12. Misalnya: “ Di mana Saudara tinggal?” tanya Karim. 2.3.3 Tanda Titik Koma (;) 1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Misalnya: Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga. 2. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Misalnya: Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk memasak di dapur; Adik menghapal nama-nama pahlawan nasional. 2.3.4. Tanda Titik Dua (:) 1. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Misalnya: Ketua : Moch. Achyar Sekretaris : Tati Suryati 2. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara surah dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan. Misalnya: (v) Tempo, I (34), 1971:7 (vi) Surah Yasin:9 3. Titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Misalnya: Ayah : “Karyo, sini kamu!” 4. Titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
  • 13. Misalnya: Pak Adi mempunyai tiga orang anak: Ardi, Aldi, dan Asdi. 2.3.5. Tanda Hubung (-) 1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar atau kata berimbuhan yang terpisah oleh pergantian baris. Misalnya: Walaupun demikian, masih banyak yang ti-dak mematuhi peraturan tersebut. 2. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. Misalnya: Anak-anak, kupu-kupu, berulang-ulang, kemerah-merahan, mondar-mandir, sayur- mayur 3. Tanda hubung menyambung huruf dari kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal. Misalnya: p-a-n-i-t-i-a 4. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan kata dengan kata berikutnya atau sebelumnya yang dimulai dengan huruf kapital, kata/huruf dengan angka, angka dengan kata/huruf. Misalnya: se-Indonesia, se-Jabodetabek, mem-PHK-kan, sinar-X, peringkat ke-2, S-1, tahun 50- an 5. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Misalnya: di-smash, pen-tackle-an 2.3.6 Tanda Tanya 1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Misalnya: Kapan ia berangkat?
  • 14. 2. Tanda tanya dipakai di dalam kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan kebenarannya. Misalnya: Ia dilahirkan pada tahun 1983 (?). 2.3.7 Tanda Seru (!) 1. Tanda seru dipakai pada akhir kalimat printah. Misalnya: Bersihkan kamar itu sekarang juga! 2. Tanda seru dipakai pada akhir ungkapan atau pernyataan yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban, ataupun rasa emosi yang kuat. Misalnya: Alangkah seramnya peristiwa itu! 2.3.8 Tanda Kurung ((...)) 1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Misalnya: Komisi A telah selesai menyusun GBPK (Garis-Garis Besar Program Kerja) dalam sidang pleno tersebut. 2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan. Misalnya: Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan perkembangan per-ekonomian Indonesia lima tahun terakhir. 3. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan. Misalnya: Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal. 4. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Misalnya: Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a).
  • 15. 2.3.9 Tanda Kurung Siku ([...]) 1. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai korekssi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Misalnya: Sang Puteri men[d]engar bunyi gemerisik. 2. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung. Misalnya: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35––38]) perlu dibentangkan di sini. 2.3.10 Tanda Petik (“...”) 1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lainnya. Misalnya: “Saya belum siap,” kata Mira, “tunggu sebentar!” 2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Misalnya: Sajak “Berdiri Aku” terdaapat pada halaman 5 buku itu. Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di SMA” diterbitkan dalam harian Tempo. 3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Misalnya: Saat ini ia sedang tidak mempunyai pacar yang di kalangan remaja dikenal dengan “jomblo”. Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan “si Hitam”.
  • 16. 2.3.11 Tanda Petik Tunggal („...‟) 1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Misalnya: Tanya Basri, Kau dengar bunyi „kring-kring‟ tadi?” “Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, „Ibu, Bapak pulang‟, dan rasa letihku lenyap seketika,” ujar Pak Hamdan. 2. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing. Misalnya: Feed-back berarti „balikan‟. 2.3.12 Tanda Garis Miring (/) 1. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Misalnya: No. 12/PK/2005 Jalan Kramat III/10 2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap. Misalnya: Laki-laki/Perempuan 120 km/jam 2.3.13 Tanda Penyingkat atau Apostrof („) Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Misalnya: Gunung pun „kan kudaki. („kan = akan) 17 Agustus ‟45 (‟45 = 1945)
  • 17. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Penggunaan tanda baca perlu diperhatikan dalam penulisan karya tulis atau karya ilmiah. Masing masing tanda baca memiliki aturan dan tata letak penggunaanya, sehingga kita harus cermat dalam menggunakan tanda baca dan menempatkan tanda baca pada aturan yang telah di tetapkan. Penggunaan ejaan yang disempurnakan (EYD) sangat dibutuhkan dalam penulisan karya tulis ilmiah agar sebuah karya tulis ilmiah tersebut dapat tersusun dengan baik dan mudah dipahami. Dari berbagai macam kesimpulan, maka penggunaan tanda baca perlu untuk dipahami dan dipelajari lebih detail agar penggunaan tanda baca pada karya ilmiah yang kita buat menjadi benar dan mudah dipahami oleh orang-orang yang akan membaca karya tulis kita. 3.2 Saran Dari tugas makalah tersebut, banyak hal yang dapat kita pelajari. Seperti halnya yang sudah kami harapkan dan sampaikan pada kata pengantar tugas makalah ini, yaitu semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat menambah wawasan kita dan pemahaman kita mengenai pengguanaan tanda baca yang baik dan benar yang tentu saja sesuai dengan EYD.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Sugihastuti, dkk. 2006. Editor Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Finoza, Lamudin. 1993.Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia,. Alwi, Hasan. Dkk. 2003, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi-2. Jakarta: Balai Pustaka.